ca lidah

49
KONSEP DASAR KANKER LIDAH 1. Anatomi lidah Lidah terletak didasar mulut, ujung dan pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi bawah. Lidah secarara anatomi terbagi atas 3 bagian, yakni : a. Apek linguae (ujung lidah) b. Corpus linguae (badan lidah) c. Radix linguae (akar lidah) Lidah memiliki 4 papila, yakni : a. Papila foliate b. Papila fungiformis c. Papila sirkumfalata d. Papila filiformis Susunan otot yang ada pada lidah ada 2 otot yakni : a. Otot intrinsik b. Otot ekstrinsik 2. Fisiologi lidah Lidah adalah organ pengecap, pada lidah terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor ini peka terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga disebut kemoreseptor. Reseptor tersebut adalah kuncup-kuncup pengecap (taste buds). Pengecapan merupakan fungsi utama dari taste buds,tetapi indera penghidu pun sangat berperan dalam persepsi

Upload: tisnadamayanti

Post on 03-Oct-2015

31 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

o

TRANSCRIPT

KONSEP DASAR KANKER LIDAH1. Anatomi lidahLidah terletak didasar mulut, ujung dan pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi bawah. Lidah secarara anatomi terbagi atas 3 bagian, yakni :a. Apek linguae (ujung lidah)b. Corpus linguae (badan lidah)c. Radix linguae (akar lidah)Lidah memiliki 4 papila, yakni :a. Papila foliateb. Papila fungiformisc. Papila sirkumfalatad. Papila filiformisSusunan otot yang ada pada lidah ada 2 otot yakni :a. Otot intrinsikb. Otot ekstrinsik

2. Fisiologi lidahLidah adalah organ pengecap, pada lidah terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor ini peka terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga disebut kemoreseptor. Reseptor tersebut adalah kuncup-kuncup pengecap (taste buds).Pengecapan merupakan fungsi utama dari taste buds,tetapi indera penghidu pun sangat berperan dalam persepsi pengecapan. Indera pengecapan memungkinkan kita merasakan tekstur makanan lembut atau kasar, zat-zat yang terkandung dalam makanan, serta rasa makanan itu sendiri. Makna pentingnya adalah bahwa pengecapan memungkinkan manusia memilih makanan sesuai keinginannya.Sensasi pengecapan terjadi karena rangsangan terhadap berbagai reseptor pengecapan, ada sedikitnya 13 reseptor kimia yang ada pada sel-sel pengecapan, antara lain: 2 reseptor natrium,2 reseptor kalium, 1 reseptor klorida,1 resptor adenosine,1 reseptor inosin, 1 reseptor manis, 1 reseptor pahit,1 reseptor glutamate, dan 1 reseptor ion hydrogen. Kemampuan reseptor tersebut dikumpulkan menjadi 5 kategori umum : asam, asin, manis, pahit dan umami disebut sensasi pengecapan utama.a. Rasa asam, disebabkan oleh asam karena konsentrasi ion hydrogenb. Rasa Asin, dihasilkan oleh garam yang terionisasi,karena konsentrasi Nac. Rasa manis, dibentuk oleh beberapa zat kimia organic ( gula, glikol, alcohol, aldehide, keton, amida, ester, asam, amino, protein, asam sulfonat, asam halogenasi ), dan garam anorganik dari timah dan berilium.d. Rasa Pahit, juga tidak dibentuk oleh satu zat kimia, zat pembentuk rasa manis bila terjadi perubahan pada struktur kimianya dapat menjadi pahit. Rasa pahit juga dapat mengindikasi bahwa makanan tersebut mengandung toxin atau beracun.

Kuncup-kuncup pengecap ini ada yang tersebar dan ada pula yang berkelompok dalam tonjolan-tonjolan epitel yang disebut papila. Terdapat empat macam papila lidah: a. Papila foliate, pada pangkal lidah bagian lateral,b. Papila fungiformis, pada bagian anterior.c. Papila sirkumfalata, melintang pada pangkal lidah. Ketiga papila di atas mengandung kuncup pengecap, dand. Papila Filiformis, terdapat pada bagian posterior. Pada foliate tidak terdapat kuncup-kuncup pengecap.

Setiap kuncup pengecap terdiri dari dua macam sel, yaitu sel pengecap dan sel penunjang, pada sel pengecap terdapat silia (rambut gustatori) yang memanjang ke lubang pengecap. Zat-zat kimia dari makanan yang kita makan, mencapai kuncup pengecap melalui lubang-lubang pengecap (taste pores).Pada lidah reseptor-reseptor yang sensitif terhadap rasa manis terdapat pada ujung lidah, sedangkan untuk rasa masam terdapat pada bagian kanan dan kiri lidah. Pangkal lidah sensitif untuk rasa pahit dan bagian samping depan sensitif terhadap rasa asin.3. Pengertian CA lidah Karsinoma lidah adalah suatu tumor yang terjadi didasar mulut, kadang-kadang meluas kearah lidah dan menyebabkan gangguan mobilitas lidah (van de velde, 1999). Kanker lidah adalah suatu neoplasma malignant yang timbul dari jaringan epitelmukosa lidah dengan sel yang berbentuk squamous cell carcinoma (sel epitel gepeng berlapis). Pengertian tentang gejala kanker lidah dapat membantu untuk pendiagnosaan dini dan pengobatan lebih awal. Kanker lidah adalah suatu neoplasma malignat yang timbul dari jaringan epitel mukosa lidah dengan selnya berbentuk squamous cell carcinoma (cell epitel gepeng berlapis) dan terjadi akibat ransangan menahun, juga beberapa penyakit-penyakit tertentu (premalignant). Kanker ganas ini dapat menginfiltrasi ke daerah sekitarnya, di samping itu dapat melakukan metastase secara limfogen dan hematogen.

4. Etiologi Pkanker lidah belum diketahui secara pasti. Akan tetapi ada beberapa faktor yang diduga menjadi pemicunya, antara lain:a. Merokok (terutama yang lebih dari 2 pak sehari)b. Alkoholc. Infeksi kronisd. Trauma kronis pada gigi yang tajam sehingga menimbulkan trauma pada lidah.Selain itu ada juga factor-faktor lain yang menyebabkan ca lidah terjadi a. Faktor heriditerb. Faktor non heriditerFactor-faktor non heriditer karsinoma lidan terdiri dari :1) Faktor fisik (sinar ultraviolet)2) Faktor biologis (virus (papiloma yang ditularkan melalui hubungan suami istri, hepatitis, parasit, bakteri)

5. PatofisiologiKejadian kanker lidah disebabkan oleh banyak faktor yang dikelompokkan menjadibeberapa faktor. Yaitu, Faktor luar, faktor heriditer dan faktor non heriditer. Faktor luarmeliputi rokok, alcohol, infeksi kronis dan trauma krinis. Faktor non heriditer meliputi Faktor fisik seperti sinar ultraviolet, Faktor biologis seperti virus (papiloma yang ditularkan melalui hubungan suami istri,hepatitis) parasit, dan bakteri.Faktor-faktor tersebut akan memicu suatu rangsang karsinogen yang mengenai sel squamous carcinoma pada mukosa mulut yang tidak mempunyai keratin sebagai pelindung. Dimukosa mulut tersebut, zat-zat karsinogen tertampung dan berproliferasi secara tidak terkontrol. Kanker lidah yang mengenai radix linguae biasanya asimptomatis hingga proses penyakit berlanjut hingga timbul nyeri menelan dan pergerakan lidah yang terbatas. Kanker pada posterior lidah (radix linguae) dominan bermetastase kecolli/leher. Ketika kanker mengenai corpus linguae tanda yang paling sering terlihat adalah putih-putih pada lidah yang tidak bisa dihilangkan. Kemudian bisa terbentuk ulkus yangmudah berdarah. Kanker pada anterior (corpus linguae) dominan metastase pada kelenjarlimfe submental dan submandibular. Penatalaksanaan kanker lidah meliputi operasiglosektomi dan diseksi leher yang dilanjutkan dengan kemoterapi.

6. Faktor Luar dan DalamPATHWAY

Merusak sel normalTumbuh Terus MenerusTumor Jinak / Ganas

Gangguan MetabolismeSel mengalami nekrosis

PengobatanPertumbuhan sel terganggu dan suplai nutrisi terganggu

Pertumbuhan sel mulai meluas ke jaringan lainAsam laktat meningkat dan Ph Menurun

Mempengaruhi imunosupiesor

Penurunan neurologi dan kemampuan menelan

HipertermiaDemamKekurangan PengetahuanPerubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhNyeriAnsietasKerusakan Komunikasi VerbalResiko tinggi infeksi7. KlasifikasiKlasifikasi ca lidah terdiri dari : 1. Tumor Primer (T)a. TIS : Karsinoma in Situb. T1 : Tumor kurang dari 2 Cm.c. T2 : Tumor lebih dari 2 Cmd. T3 : Tumor lebih dari 4 Cm.e. T4 : Perluasan berat disekelilingnya.

2. Pembesaran Kelejnjar Limfe (N) :a. No : Tidak teraba kelenjar limfeb. N1 : Kelenjar limfe homolateral tidak terfiksasic. N2 : Kelenjar limfe bilateral atau kontraleteral tidak terfiksasid. N3 : Kelenjar limfe terfiksasie. N4 : Pembesaran kelenjar limfe tidak dapat dikaji karena perluasan yang berat.

3. Metastase (M)a. Mo : Tidak terdapat metastaseb. M1 : Metastase ke kenjar limfe dan daerah disekitarnya.c. M2 : Metasyase dengan perluasan, sulit untuk dideteksi.

8. Manifestasi klinisGejala-gejala kanker lidah antara lain adalah timbulnya ulkus (luka) seperti sariawan yang tidak sembuh dengan pengobatan adekuat, mudah berdarah, nyeri pada lidah, nyeri yang menjalar pada telinga, nyeri menelan yang menyebabkan sulit menelan dan terbatasnyapergerakan lidah. Pada stadium dini, kanker lidah tidak menimbulkan nyeri dan biasanyaditemukan pada pemeriksaan rutin pada gigi dan mulut. Kanker biasanya timbul di bagian pinggir lidah, hampir tidak pernah ditemukan kanker pada pangkal lidah kecuali pada seseorang yang pernah menderita sinus yang tidak pernah mendapatkan pengobatan selama beberapa tahun. Karsinoma sel skuamosa pada sel lidah seringkali tampak seperti luka terbuka (borok) dan cenderung tumbuh ke dalam jaringan di bawahnya. Bintik kecoklatanmendatar seperti bercak sering ditemukan pada perokok yaitu di sisi biasanya sigaret ataupipa diletakkan pada bibir.

9. KomplikasiPemeriksaan penunjanga. Biopsi1. Incisional biopsy Dengan cara mengambil sampel dari daerah carcinoma dan daerah yang sehat, sehingga diketahui batas jelas dari carcinoma. Tetapi kejelekannya adalah pembuluh darah menjadi terbuka, dan ini akan mempermudah penyebaran dari carcinoma tersebut, sedangkan keuntunganya dapat mengetahui batas dari carcinoma guna terapi selanjutnya ( Penyinaran ). Cara biopsy ini dapat dilakukan pada cacinoma lidah yang masih kecil dengan atau tanpa metastase. Excisi jaringan yang diduga carcinoma dengan jarak 1 1,5 cm dari jaringan sehat. Hasil excisi diletakkan pada gabus ( maksudnya adalah untuk cukup bersih ). Dengan kasa yang diberi formalin diletakkan diatas preparat agar preparat tidak melengkung sehingga topograpi tidakm berubah, kemudian dikirim ke patologi anatomi. Dipotong menjadi 7 preparat, dan dilihat bagian mana yang tidak bersih dapat diulang excisinya.Setelah dilakukan pemeriksaan diatas (incisional biopsi) baru dilakukan pemeriksaan patologi anatomi untuk menentukan tumor ganas atau bukan. 2. Brush biopsyPada prosedur ini, sampel diambil pada permukaan mukosa yang terlihat abnormal dengan cara mengumpulkan sel epitel mukosa dengan menggunakan alat berbentuk sikat, menempatkan sampel dalam slide dan melakukan tindakan fiksasi sebelum membawa jaringan tersebut ke laboratorium. Tindakan pengambilan sampel dengan skapel dan jarum biopsi diindikasikan pada kanker yang sudah jelas terlihat, terdapat kecurigaan yang kuat terhadap lesi atau lesi terdapat pada orang yang memiliki faktor-faktor resiko kanker mulut. Sedangkan brush biopsi diindikasikan pad keadaan yang sebaliknya.3. Teknik cahaya khemoluminesen Jaringan yang dicurigai sebagai kanker disinari dengan khemoluminesen setelah sebelumnya diwarnai dengan asam asetat. Hasilnya akan terlihat gambaran opak acetowhite pada jaringan yang terkena kanker atau jaringan yang abnormal.

Penatalaksanaana. Penatalaksanaan farmakologiTyphonium Plus- AlternatifKanker Pengobatan(Typhonium Flagelliforme/ Keladi Tikusekstrak) Sebagai suplemen alami dapat membantu untuk memerangikanker/ tumor dan merangsang tubuh anti.Kankerbukan merupakan salah satu spesifikpenyakit.Ini adalah proses yang dapat mempengaruhi setiap organ tubuh.Tubuh manusia yang sehat terdiri dari sel-sel yang tumbuh normal yang melaksanakan proses kehidupan secara normal dan teratur.Sebuah sel hidup normal dapat, karena alasan berbagai disayangkan, gilirannya yang abnormal atau kanker.Ini mengalikan dalam tubuh cepat dan berlebihan, membentuk sekelompok sel pertumbuhan yang tidak terkendali mengakibatkan pembengkakan.Kemudian sel-sel abnormal pecah dan menyerang jaringan sekitar dan organ dan menghancurkan mereka.Dengan setiap pertumbuhan sel sibuk, tidak terkendali dan teratur, energi tubuh yang disalahgunakan dan terbuang.Jika ini terus berlanjut dicentang, kematian dapat terjadi.Typhonium Flagelliforme/ Keladi Tikus adalah tanaman herbal yang tumbuh di Asia Timur sebagai obat tradisional untuk memerangikanker. Typhonium Flagelliforme/ Keladi Tikusekstrakdan herbal lainnya menggabungkan membantu dalam detoksifikasi sistem darah.Typhonium Plus mengandung ribosom dalam bertindakprotein(RIP), anti oksidan, dan anti kurkumin.Sel bersama-sama dipicu pada gilirannya menghasilkan mediator yang merangsang dan memperkuat sel-sel lain dari sistem kekebalan tubuh untuk memerangi sel-sel kanker.Sejak pertumbuhan sel kanker adalah reversibel diberikan stimulus kimia yang benar dan lingkungan, penjelasan ini tidak terlalu mengada-ada.

b. Penatalaksanaan non farmakologi1. External X ray Dengan memasukkan jarum radium sel-sel carcinoma ikut masuk kedalam. Dapat digunakan dengan cara lain yaitu : Penderita dinarcose, kemudian memasukkan polyethtylene catherter dan melalui charteter ini dimasukkan benang yang diikat dengan radium maka radium ini akan tersebar secara merata, bila sudah selesai benang ditarik keluar cara ini disebut application.2. Radon seeds Dengan biji-biji radon yang diletakkan sekitar cartinoma.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN Ca LIDAH

A. PENGKAJIAN1. Identitas PasienNama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, nomor register, tanggal masuk, dan nama penanggung jawab pasien selama dirawat.

2. Riwayat kesehatana. Keluhan utama Alasan spesifik, untuk kunjugan anak ke klinik, kantor atau rumah sakit.b. Riwayat penyakit sekarangKeluhan utama dari paling awal sampai perkembangannya saat ini. Terdapat komponen utama yaitu: rincian riwayat, riwayat interval yang lengkap, status saat ini, alasan untuk mencari bantuan saat ini.c. Riwayat penyakit dahulud. Riwayat penyakit keluargaApakah ada didalam keluarga ada salah satu anggota yang menderita tumor lidah.e. Riwayat imunisasi

3. Pemeriksaan fisika. B1 (Breathing)Merokok (tembakau, hidup dengan seseorang yang merokok)b. B2 (Blood)Takikardia, Hipertensi (nyeri hebat)c. B3 (Brain)Sakit kepala, tinitus, tuli, juling d. B4 (Bladder)Perubahan pola defekasi konstipasi atau diare, perubahan eliminasi urine, perubahan bising usus, distensi abdomene. B5 (Bowel)Anoreksia, mual, muntah, mulut rasa kering, inteleransi makanan, perubahan berat badanf. B6 (Bone)Kelemahan atau keletihan, perubahan pada pola istirahat; adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur seperti nyeri, ansietas

4. Pemeriksaan diagnostika. Ultrasound yaitu dipakai untuk menilai massa superficialb. CT scan dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) yaitu digunakan untuk lesi lebih dalam dan menilai struktur lebih dalam pada tumor dan menunjukkan apakah terdapat metastase atau tidak (Charlene J. Reeves, 2001).

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Hipertermi berhubungan dengan proses peradangan penyakit2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mencerna nutrisi adekuat akibat kondisi oral3. Nyeri akut berhubungan dengan lesi oral atau pengobatan, efek dari pembedahan reseksi4. Resiko terhadap infeksi berhubungan dengan penyakit atau pengobatan5. Kurang pengetahuan tentang proses penyakit dan rencana pengobatan

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

Hipertermia berhubungan dengan proses peradangan penyakit

Batasan Karakteristik:a) kenaikan suhu tubuh diatas rentang normalb) serangan atau konvulsi (kejang)c) kulit kemerahand) pertambahan RRe) takikardif) saat disentuh tangan terasa hangat

NOC : ThermoregulationKriteria Hasil :a) Suhu tubuh dalam rentang normalb) Nadi dan RR dalam rentang normalc) Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing, merasa nyamanNIC :Fever treatmenta) Monitor suhu sesering mungkinb) Monitor IWLc) Monitor warna dan suhu kulitd) Monitor tekanan darah, nadi dan RRe) Monitor penurunan tingkat kesadaranf) Monitor WBC, Hb, dan Hctg) Monitor intake dan outputh) Berikan anti piretiki) Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demamj) Selimuti pasienk) Lakukan tapid spongel) Berikan cairan intravenam) Kompres pasien pada lipat paha dan aksilan) Tingkatkan sirkulasi udarao) Berikan pengobatan untuk mencegah terjadinya menggigil

Temperature regulationa) Monitor suhu minimal tiap 2 jamb) Rencanakan monitoring suhu secara kontinyuc) Monitor TD, nadi, dan RRd) Monitor warna dan suhu kulite) Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermif) Tingkatkan intake cairan dan nutrisig) Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuhh) Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat panasi) Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek negatif dari kedinginanj) Beritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan emergency yang diperlukank) Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan yang diperlukanl) Berikan anti piretik jika perlu

Vital sign Monitoringa) Monitor TD, nadi, suhu, dan RRb) Catat adanya fluktuasi tekanan darahc) Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdirid) Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkane) Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitasf) Monitor kualitas dari nadig) Monitor frekuensi dan irama pernapasanh) Monitor suara parui) Monitor pola pernapasan abnormalj) Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulitk) Monitor sianosis periferl) Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)m) Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mencerna nutrisi adekuat akibat kondisi oral

Batasan karakteristik : a) Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal b) Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance) c) Membran mukosa dan konjungtiva pucat d) Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah e) Luka, inflamasi pada rongga mulut f) Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan g) Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan h) Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa i) Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan j) Miskonsepsi k) Kehilangan BB dengan makanan cukup l) Keengganan untuk makan m) Kram pada abdomen n) Tonus otot jelek o) Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi p) Kurang berminat terhadap makananq) Pembuluh darah kapiler mulai rapuh r) Diare dan atau steatorrhea s) Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) t) Suara usus hiperaktifu) Kurangnya informasi, misinformasi

NOC :Nutritional Status : food and Fluid IntakeKriteria Hasil :a) Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuanb) Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badanc) Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisid) Tidak ada tanda tanda malnutrisie) Tidak terjadi penurunan berat badan yang berartiNIC :Nutrition Managementa) Kaji adanya alergi makananb) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.c) Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fed) Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin Ce) Berikan substansi gulaf) Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasig) Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)h) Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.i) Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalorij) Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisik) Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

Nutrition Monitoringa) BB pasien dalam batas normalb) Monitor adanya penurunan berat badanc) Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukand) Monitor interaksi anak atau orangtua selama makane) Monitor lingkungan selama makanf) Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makang) Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasih) Monitor turgor kuliti) Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patahj) Monitor mual dan muntahk) Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Htl) Monitor makanan kesukaanm) Monitor pertumbuhan dan perkembangann) Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtivao) Monitor kalori dan intake nuntrisip) Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.q) Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet

Nyeri akut berhubungan dengan lesi oral atau pengobatan, efek dari pembedahan reseksi

Batasan karakteristik : a. Laporan secara verbal atau non verbal b. Fakta dari observasi c. Posisi antalgic untuk menghindari nyeri d. Gerakan melindungi e. Tingkah laku berhati-hatif. Muka topeng g. Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)h. Terfokus pada diri sendiri i. Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan) j. Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang)k. Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil)l. Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku) m. Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah) n. Perubahan dalam nafsu makan dan minum

NOC : a) Pain Level,b) Pain control,c) Comfort levelKriteria Hasil :a) Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)b) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeric) Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)d) Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurange) Tanda vital dalam rentang normal

NIC :Pain Managementa) Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasib) Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamananc) Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasiend) Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyerie) Evaluasi pengalaman nyeri masa lampauf) Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampaug) Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukunganh) Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingani) Kurangi faktor presipitasi nyerij) Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)k) Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensil) Ajarkan tentang teknik non farmakologim) Berikan analgetik untuk mengurangi nyerin) Evaluasi keefektifan kontrol nyerio) Tingkatkan istirahatp) Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasilq) Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeriAnalgesic Administrationa) Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obatb) Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensic) Cek riwayat alergid) Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu e) Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyerif) Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimalg) Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teraturh) Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kalii) Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebatj) Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)

Resiko terhadap infeksi berhubungan dengan penyakit atau pengobatan

NOC : a) Immune Statusb) Knowledge : Infection controlc) Risk controlKriteria Hasil :a) Klien bebas dari tanda dan gejala infeksib) Mendeskripsikan proses penularan penyakit, factor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya,c) Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksid) Jumlah leukosit dalam batas normale) Menunjukkan perilaku hidup sehat

NIC :Infection Control (Kontrol infeksi)a) Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lainb) Pertahankan teknik isolasic) Batasi pengunjung bila perlud) Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasiene) Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tanganf) Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtang) Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindungh) Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alati) Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umumj) Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing k) Tingktkan intake nutrisil) Berikan terapi antibiotik bila perluInfection Protection (proteksi terhadap infeksi)a) Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokalb) Monitor hitung granulosit, WBCc) Monitor kerentanan terhadap infeksid) Batasi pengunjunge) Saring pengunjung terhadap penyakit menularf) Partahankan teknik aspesis pada pasien yang beresikog) Pertahankan teknik isolasi k/ph) Berikan perawatan kuliat pada area epidemai) Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainasej) Ispeksi kondisi luka / insisi bedahk) Dorong masukkan nutrisi yang cukupl) Dorong masukan cairanm) Dorong istirahatn) Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resepo) Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksip) Ajarkan cara menghindari infeksiq) Laporkan kecurigaan infeksir) Laporkan kultur positif

Kurang Pengetahuan tentang proses penyakit dan rencana pengobatan

Batasan karakteristik : memverbalisasikan adanya masalah, ketidakakuratan mengikuti instruksi, perilaku tidak sesuai.

NOC :a) Kowlwdge : disease processb) Kowledge : health BehaviorKriteria Hasil :a) Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatanb) Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benarc) Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnyaNIC :Teaching : disease Processa) Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik b) Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat. c) Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat d) Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat e) Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat f) Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat g) Hindari harapan yang kosong h) Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat i) Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit j) Diskusikan pilihan terapi atau penanganank) Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan l) Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat m) Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepatn) Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat