c dan manfaat psikologi agama

Upload: yandri-erlangga

Post on 21-Jul-2015

145 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

jasa dan Manfaat Psikologi Agama Agak berbeda dengan proses awal kelahirannya, sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, makadalamperkembanganselanjutnyapsikologiagamamulaimendapatperhatian,takterkecuali olehparaagamawanyangsemulamenentangnya.Psikologiagamayangmempelajarimasalah kejiwaan yang berhubungan dengan kehidupan batin manusia yang paling mendalam, yaitu agama, ternyatadapatdimanfaatkandiberbagailapangansepertidalambidangkedokteran,bidang pendidikan, bidang dakwah, dan bidang-bidang lainnya. Jadi secara umum, psikologi sangat banyak membantu berbagai pekerjaan dalam berbagai bidang. Masalah strategi dakwah dan pendidikan agama menyangkut soal psikologis dan kesehatan mentaldalamartiluas,makaterdapathubunganyangeratantarailmudakwahdanpendidikan denganpsikologi.Denganpsikologiagamadapatdikembangkansikapdantingkahlaku keberagamaanumatsesuaidenganpetapsikologidansifatkeberagamaanuntukkemudahandan ketepatandalampenyampaiandakwahdanpengajaranagamaolehparadaidanguruagama Islam.[25] Sebagaicontoh,dimanapelayanandakwahdanpendidikanagamaituhendaklah disampaikan sesuai dengan masalah, usia, basis, sifat dan tabiat, tingkat dan tugas perkembangan jiwa,situasi dan kondisi, serta kesiapandan kebutuhanjiwaumat.Dakwah dan pendidikan agama kepadamanusiadalamusiaprenatal,tidakakansamadengandakwahdanpendidikanagama kepadabalita (infancy), anak (childhood), remaja(adolescence), dewasa (adulthood), dan manula (old age).[26] 1. Jasa dan Manfaat Psikologi Agama Bagi Pengembangan Pendidikan Islam Hasilkajianpsikologiagamadapatdimanfaatkandalamberbagailapangankehidupan, sepertidalambidangpendidikan.[27] Dimanadalamlapanganpendidikanpsikologiagamadapat difungsikanpadapembinaanmoraldanmentalkeagamaanpesertadidik.Selainitu,jugauntuk mengetahuiperbedaanindividu,[28] sehinggadapatmemberikanpenangananyangtepatdalam suatu proses pendidikan terhadap individu tersebut. Berkaitan dengan jasa dan manfaat psikologi agama bagi pengembangan pendidikan Islam, makadalampembahasanini,pendidikanIslamyangdimaksudadalahpendidikanIslamdalam ruang lingkup yang luas.[29] Jadi tidak dibatasi oleh institusi (kelembagaan) ataupun pada lapangan pendidikantertentu.Sehubungandenganini,makapendidikanIslameratkaitannyadengan psikologiagama.Bahkanpsikologiagamadigunakansebagaisalahsatupendekatandalam pelaksanaan pendidikan Islam. Kemudiantemuan-temuanpsikologiagamatentangperkembanganrasakeagamaanpada anak-anak dan para remaja ternyata juga dapat membantu para pendidik agama. Dengan demikian psikologiagamadapatpuladifungsikansebagaiilmubantudalambidangpendidikanagama.Di kalangan guru-guru agama dalam profesinya sebagai pendidik akan terbantu oleh berbagai temuan psikologiagamaini.Berbagaiteoripsikologiagamajugasudahmemberikanrumusanmengenai prosesdanperkembanganrasakeagamaanpadaanakdidiksesuaidengantahapperkembangan masing-masing.Halinitentunyamerupakanteoriyangdapatmembantuparaguruagama membimbing para peserta didik dalam bidang keagamaan. Secara khusus, maka psikologi agama membantu untuk menjelaskan rangkaian periodesasi perkembangan jiwa beragama manusia mulai dari masa prenatal hingga masa usia lanjut, kemudian sebagaibekalbagipendidikdalammemilihdanmenetapkanmateri,metode,danmediasecara akurat dan relevan dengan tahap perkembangan jiwa keagamaannya, sehingga tercapainya tujuan pendidikanIslamyangtelahditetapkan.Jadidapatdisimpulkanbahwadarisegi pendidikan (paedagogis), psikologiagamabermanfaatuntukmengetahuitahap-tahap perkembangan keberagamaan manusia, sehingga dapat dirancang atau diperkirakan bentuk-bentuk dan metode pendidikan yang memungkinkan diterima oleh mereka. 2. Jasa dan Manfaat Psikologi Agama Bagi Pengembangan Dakwah Islam DibidangdakwahIslam,psikologiagamaberjasabesardalammenumbuhkanpengertian, kesadaran,sertapengamalanajaranagamakepadaobyekdakwah.Sehinggaakanmembantu memberikanpandanganagarterjadiperubahantingkahlakudansikapmentalmanusiasesuai denganyangdikehendakiagama.Darihalinidapatdipahamibahwapsikologiagamamerupakan landasan dan pedoman bagi metodologi dakwah. Selain itu, psikologi agama juga bermanfaat dalam membantu para juru dakwah dan penerang agama dalam memahami latar belakang hidup naluriah manusia sebagai makhluk individual maupun sebagai makhluk sosial. Firman Allah Swt dalam Q.S. an - Nahl: 125Serulah(manusia)kepadajalanTuhan-mudenganhikmahdanpelajaranyangbaikdanbantahlahmerekadengan carayangbaik.SesungguhnyaTuhanmuDialahyanglebihmengetahuitentangsiapayangtersesatdarijalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. FirmanAllahdiatasmemerintahkankepadakitaagarmelakukandakwahyangdilandasi dengansuatukebijaksanaan (policy) danpenyampaiandenganlisanyangmenariksertadengan melaluidiskusiataudialogyangberlangsungsebaikmungkin.Dansalahsatukebijakanataucara penyampaiandalamdakwahIslamtersebutadalahdenganmengtahuitahap-tahapperkembangan keberagamaanyangdilaluiolehindividu,yangsecaralangsungdapatdiketahuimelaluipsikologi agama. DalammengembangkandakwahIslam,psikologiagamaantaralaindapatbermanfaat sebagai berikut: a. Dapat membantu menyampaikan pesan agama atau dakwah dengan cara yang lebih baik, sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam realita, dapat dilihat bahwa banyak pesan-pesan atau ajaran keagamaan yang tidak diamalkan,bahkanditolakseseorangkarenapenyampaiajarantersebuttidakmemahamiindividu yangdihadapinya.Ataubolehjadipesanagamayangsucitidakdapatditerimaatauditolakoleh seseorang, karena penyampai pesan atau pendakwah agama tersebut menyampaikan dengan cara yang tidak tepat. b. Dapat mengoptimalkan tercapainya tujuan dakwah Islam. Halinidapatdilihatdaricontoh,bahwaadanyaditemukanseseorangberpindahagama, karenacarapenyampaiandakwahkepadanyasangattepatatausangatsesuaidengannya, sekalipun isi dakwah yang disampaikan itu sangat sederhana. c. Penyampaianpesan-pesanagamaatauberdakwahdenganmenggunakanpsikologiagama,akan meminimalisir efek-efeknegatifyang mungkinterjadisebagaiakibatadanya perbedaanajarandan keyakinan antar umat beragama. Pemahamanagamasaja,tanpamemahamipsikologiagamadalammasyarakat yang plural atau menganut berbagai kepercayaan, maka dikhawatirkan akan memungkinkan terjadi fanatismeyangberlebihanterhadapsuatuagamaatauajarantertentu.Karenaumumnyapemeluk suatu agama atau suatu kepercayaan beranggapan bahwa agamanyalah yang paling benar, yang di luar agamanya salah atau sesat.