by moving forward

4
BY MOVING FORWARD MUTHI’AH ASHMA LESTARI Kamu tidak akan bisa memulai bab selanjutnya dari hidupmu jika kamu terus membaca ulang halaman terakhir dari bab sebelumnya.” Ketika kita berusaha begitu keras untuk bisa mempertahankan apa yang kita miliki sekarang, dan apa yang kita miliki di masa lalu, itu sama saja dengan kita terlalu membatasi hidup. Sama seperti halnya jika kita ingin memakan semangka utuh di hadapan kita, dengan hanya memandangi semangka itu dan tidak ada langkah untuk mengambil pisau, maka, yang akan kita dapatkan hanyalah kelezatan semu semangka yang berada di alam khayal. Mengapa? Mengapa mempertahankan apa yang kita miliki sekarang dan apa yang kita miliki di masa lalu membuat kita membatasi hidup kita? Padahal dengan

Upload: muthiah-lestari

Post on 15-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tulisan

TRANSCRIPT

BY MOVING FORWARDMUTHIAH ASHMA LESTARIKamu tidak akan bisa memulai bab selanjutnya dari hidupmu jika kamu terus membaca ulang halaman terakhir dari bab sebelumnya.

Ketika kita berusaha begitu keras untuk bisa mempertahankan apa yang kita miliki sekarang, dan apa yang kita miliki di masa lalu, itu sama saja dengan kita terlalu membatasi hidup. Sama seperti halnya jika kita ingin memakan semangka utuh di hadapan kita, dengan hanya memandangi semangka itu dan tidak ada langkah untuk mengambil pisau, maka, yang akan kita dapatkan hanyalah kelezatan semu semangka yang berada di alam khayal.

Mengapa? Mengapa mempertahankan apa yang kita miliki sekarang dan apa yang kita miliki di masa lalu membuat kita membatasi hidup kita? Padahal dengan membatasi hidup, kita tidak dapat mencapai masa depan dengan lebih baik. Bagaikan membaca sebuah buku dan kita berhenti di suatu halaman, hanya karena kita berpikir bahwa isi di halaman itu adalah yang terbaik dari halaman yang sebelumnya, kita tidak ingin melanjutkan membacanya. Sudah pasti kita tidak akan tahu akhir cerita dari buku itu, benar? Pasti. Sama dengan hidup ini. Jika kita berhenti di tengah-tengah langkah kita, terpaku pada masa lalu dan berpikir untuk membekukan kaki maka kita tidak akan tahu bagaimana masa depan kita nanti. Hanya berharap tanpa melakukan usaha adalah hal dengan hasil pasti, nihil.

Ada beberapa cara agar kita bisa tetap terus berjalan menapaki hidup ini. Hal yang pertama yang harus kita lakukan adalah belajar untuk menempatkan masa lalu di belakang kita. Kita harus rela menerima bahwa apa yang telah terjadi adalah suatu hal yang telah selesai, berakhir dan sudah tidak dapat dirubah lagi. Benar jika tanpa masa lalu kita tidak akan pernah berada di tempat kita sekarang tetapi, kita juga tidak harus memikirkannya hingga berlarut-larut dan tertangguh dalam masa lalu itu. Tinggalkanlah masa lalu itu jauh di belakang.

Hal berikutnya adalah memaafkan. Terkadang terdapat kasus dimana seseorang telah berbuat kesalahan di masa lalu dan merasa sangat bersalah hingga kesalahannya itu menciptaan ruang ingatan tersendiri di dalam memorinya serta membuat ia tidak dapat memaafkan dirinya sendiri. Kejadian seperti ini lah yang bisa membuat seseorang, termasuk kita, tertangguh dalam masa lalu. Dengan kata lain, memaafkan diri sendiri adalah salah satu hal penting yang membuat kita bisa menggerakkan kaki untuk menapak ke depan.

Menjaga iman adalah hal yang terakhir agar dapat membuka bab hidup selanjutnya. Ketika kita jemu dengan usaha yang kita lakukan dan merasa sakit dan lelah dan marah karena kegagalan yang berulang-ulang serta mimpi yang tak kunjung terwujud. Maka satu yang mendorong kita agar terus melangkah menyongsong masa depan yaitu, iman. Menjaga iman sangatlah penting karena ketika iman kita meningkat atau sedang berada di atas, semangat hidup juga ikut meningkat.