buzthan ilhamiey_ epigrafi dan historiogragi indonesia

5
buzthan ilhamiey Rabu, 10 September 2014 EPIGRAFI DAN HISTORIOGRAGI INDONESIA BAB IV EPIGRAFI DAN HISTORIOGRAGI INDONESIA Buchari Arkeolog, Dinas Purbakala, Jakarta Karya N.J Krom yang berjudul HindoeJavaanesche Geschidenis yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1926 dan di revisi yang terbit pada tahun 1931dapat dianggap sebagai satusatunya buku referensi mengenai sejarah kuno Indonesia. Kalau isi buku Krom itu diteliti dapat dilihat bahwa kita dihadapkan pada sebuah analisis yang berbeda sekali dari apa yang terdapat dalam buku sejarah konvensional. Di dalamnya terdapat pembahasan tentang tafsiran sebuah kata tertentu di dalam prasasti atau sumber sejarah lainnya yang selanjutnya oleh Krom dipakai sebagai dasar untuk menarik kesimpulankesimpulan. Istilah Prasasti merujuk pada sumbersumber sejarah zaman kuno yang ditulis di atas batu atau logam. Prasasti kebanyakan dibuat atas perintah penguasa di berbagai bagian Indonesia sejak abad ke5. Sejumlah kecil prasasti merupakan keputusan pengadilan yang biasanya dikenal dengan jayapatra. Beberapa prasasti mengandung uraian panjang lebar, tetapi ada pula yang hanya memuat tanggal atau nama seorang pejabat kerajaan tertentu. Prasasti pada zaman Islam yang kebanyakan ditulis di atas batu nisan biasanya menyebutkan nama orang yang di makamkan di tempat itu, keterangan tentang tanggal kematian dan beberapa kutipan ayat AlQuran. Pemeliharaan, pengawasan, dan penelitian sumbersumber sejarah yang berupa prasasti menjadi tugas Dinas Purbakala dan Peninggalan Nasional. Sebagai lembaga ilmiah, Dinas Purbakala mempunyai bagian khusus yang menangani penelitian prasasti. Di bagain tersebut terdapat hampir tiga ribu cetakan kertas dari prasasti batu dan logam yang ditulis dalam bahasa Sansekerta, Melayu Kuno, Jawa Kuno, Bali Kuno dan Arab. Untuk mempereoleh bayangan yang lebih baik tentang apa yang perlu dilakukan di bidang epigrafi, studi tentang prasasti, sebaiknya kita memepelajari daftar prasasti yang disusun oleh L. Ch. Damais yang diterbitkan tahun 1952. Dari 290 buah prasasti yang berasal dari Sumatera, Jawa, Madura, dan Bali hanya 81 buah prasasti yang telah di terbitkan tranksripsi dan terjemahannya secara lengkapbeserta analisisnya. Di Indonesia seorang ahli epigrafi masih sedikit jumlahnya, mengingat masih sedikit peminat terhaap pelajaran epigrafi. Tugas ahli Epigrafi sekarang ini bukan hanya mempelajari prasastiprasasti yang belum diterbitkan, tetapi juga mengkaji kembali semua prasasti yang telah diterbitkan transkripsi sementaranya, lalu menerjemahkan prasastiprasasti itu kedalam bahasa modern agar sarjana lain, terutam sejarawan, dapat memanfaatkan keterangan yang terdapat di dalamnya. Ada beberapa kesulitan seorang ahli Epigrafi dalam menjalankan tugas tersebut diantaranya : Pertama, Prasastiprasastiitu banyak yang dalam keadaan rusak, teruatam yang tertulis di atas batu, sehingga sulit membacanya. Prasasti yang tertulis dalam bahasa Sansekerta ada kelebihannya karena ditulis dalam bentuk matra yang memungkinkan ahli epigrafi untuk sering rmemakai aturanaturan guru lagu sebagi bantuan dalam menyusun pembacaan yang tepat dari bagianbagian yang menimbulkan masalah. Selanjutnya yaitu terjemahan naskah, pengetahuan tentang bahasabahasa yang dipakai di dalam parasasti belum memadai untuk mengungkap arti teks sepenuhnya. Pada umumnya prasasti dikeluarkan untuk memperingati penobatan suatu daerah sebagai sima, yaitu daerah bebas pajak, sebagai anugerah raja kepada pejabat tertetu Join this site with Google Friend Connect There are no members yet. Be the first! Already a member? Sign in Pengikut 2014 (2) September (2) EPIGRAFI DAN HISTORIOGRAGI INDONESIA Martin Luther King Jr. Pahlawan Diskriminasi Rasia... 2012 (1) Arsip Blog bustan ilhami pendidikan sejarah s1 universitas negeri semarang Lihat profil lengkapku Mengenai Saya 0 More Next Blog» [email protected] Dashboard Sign Out

Upload: kedai-preanger

Post on 12-Feb-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Epigrafi

TRANSCRIPT

Page 1: Buzthan Ilhamiey_ Epigrafi Dan Historiogragi Indonesia

buzthan ilhamiey

Rabu, 10 September 2014

EPIGRAFI DAN HISTORIOGRAGI INDONESIABAB IV

EPIGRAFI DAN HISTORIOGRAGI INDONESIABuchari

Arkeolog, Dinas Purbakala, JakartaKarya  N.J  Krom  yang  berjudul  HindoeJavaanesche  Geschidenis  yang

diterbitkan pertama kali pada tahun 1926 dan di revisi yang terbit pada tahun 1931dapatdianggap sebagai satusatunya buku referensi mengenai sejarah kuno Indonesia.

Kalau isi buku Krom itu diteliti dapat dilihat bahwa kita dihadapkan pada sebuahanalisis yang berbeda sekali dari apa yang terdapat dalam buku sejarah konvensional. Didalamnya  terdapat  pembahasan  tentang  tafsiran  sebuah  kata  tertentu  di  dalam prasastiatau  sumber  sejarah  lainnya  yang  selanjutnya  oleh Krom  dipakai  sebagai  dasar  untukmenarik kesimpulankesimpulan.

Istilah Prasasti merujuk pada sumbersumber sejarah zaman kuno yang ditulis diatas  batu  atau  logam.  Prasasti  kebanyakan  dibuat  atas  perintah  penguasa  di  berbagaibagian  Indonesia  sejak  abad  ke5.  Sejumlah  kecil  prasasti  merupakan  keputusanpengadilan  yang  biasanya  dikenal  dengan  jayapatra.  Beberapa  prasasti  mengandunguraian  panjang  lebar,  tetapi  ada  pula  yang  hanya memuat  tanggal  atau  nama  seorangpejabat  kerajaan  tertentu.  Prasasti  pada  zaman  Islam  yang  kebanyakan  ditulis  di  atasbatu  nisan  biasanya  menyebutkan  nama  orang  yang  di  makamkan  di  tempat  itu,keterangan tentang tanggal kematian dan beberapa kutipan ayat AlQuran.

Pemeliharaan,  pengawasan,  dan  penelitian  sumbersumber  sejarah  yang  berupaprasasti  menjadi  tugas  Dinas  Purbakala  dan  Peninggalan  Nasional.  Sebagai  lembagailmiah, Dinas Purbakala mempunyai bagian khusus yang menangani penelitian prasasti.Di bagain tersebut terdapat hampir tiga ribu cetakan kertas dari prasasti batu dan logamyang ditulis dalam bahasa Sansekerta, Melayu Kuno, Jawa Kuno, Bali Kuno dan Arab.

Untuk mempereoleh bayangan yang lebih baik tentang apa yang perlu dilakukandi  bidang  epigrafi,  studi  tentang  prasasti,  sebaiknya  kita  memepelajari  daftar  prasastiyang disusun oleh L. Ch. Damais yang diterbitkan  tahun 1952. Dari 290 buah prasastiyang berasal dari Sumatera, Jawa, Madura, dan Bali hanya 81 buah prasasti yang telahdi terbitkan tranksripsi dan terjemahannya secara lengkapbeserta analisisnya.

Di  Indonesia  seorang  ahli  epigrafi  masih  sedikit  jumlahnya,  mengingat  masihsedikit peminat terhaap pelajaran epigrafi. Tugas ahli Epigrafi sekarang ini bukan hanyamempelajari  prasastiprasasti  yang  belum  diterbitkan,  tetapi  juga  mengkaji  kembalisemua  prasasti  yang  telah  diterbitkan  transkripsi  sementaranya,  lalu  menerjemahkanprasastiprasasti itu kedalam bahasa modern agar sarjana lain, terutam sejarawan, dapatmemanfaatkan keterangan yang terdapat di dalamnya.

Ada beberapa kesulitan seorang ahli Epigrafi dalam menjalankan tugas tersebutdiantaranya  : Pertama, Prasastiprasastiitu banyak yang dalam keadaan rusak,  teruatamyang  tertulis  di  atas  batu,  sehingga  sulit  membacanya.  Prasasti  yang  tertulis  dalambahasa  Sansekerta  ada  kelebihannya  karena  ditulis  dalam  bentuk  matra  yangmemungkinkan  ahli  epigrafi  untuk  sering  rmemakai  aturanaturan  guru  lagu  sebagibantuan dalam menyusun pembacaan yang tepat dari bagianbagian yang menimbulkanmasalah. Selanjutnya yaitu terjemahan naskah, pengetahuan tentang bahasabahasa yangdipakai di dalam parasasti belum memadai untuk mengungkap arti teks sepenuhnya.

Pada umumnya prasasti dikeluarkan untuk memperingati penobatan suatu daerahsebagai  sima,  yaitu  daerah  bebas  pajak,  sebagai  anugerah  raja  kepada  pejabat  tertetu

Join this sitewith Google Friend Connect

There are no members yet.Be the first!

Already a member? Sign in

Pengikut

▼  2014 (2)▼  September (2)

EPIGRAFI DAN HISTORIOGRAGIINDONESIA

Martin Luther King Jr. PahlawanDiskriminasi Rasia...

►  2012 (1)

Arsip Blog

bustan ilhami

pendidikan sejarah s1universitas negeri semarang

Lihat profil lengkapku

Mengenai Saya

0   More    Next Blog» [email protected]   Dashboard   Sign Out

Page 2: Buzthan Ilhamiey_ Epigrafi Dan Historiogragi Indonesia

yang  telah  berjasa  kepada  Negara,  atau  sebagai  anugerah  raja  untuk  pemeliharaanbanguan suci tertentu. Bagian yang memuat sumpah atau kutukan terhadap mereka yangberani  melanggar  ketentuanketentuan  dalam  prasasti  itu  mengambil  tempat  yangpenting di dalam prasasti itu sendiri.

Tahun dan bulan yang biasanya dimuat dengan  lengkap dan  tepat, yang diikutinama  sang  raja  dan  pegawai  tinggi  kerajaan,  dapat  memberikan  kerangka  kronologisuntuk penulisan sejarah. Berdasarkan keterangan boleh jadi dapat diperoleh pengetahuantentang  berapa  lama  masa  pemerintahan  seorang  raja,  sementara  tempat  prasasti  ituditemukan dapat memberikan bayangan tentang luas daerah kekuasaan raja itu. Apabilasuatu  teori  disusun  berdasarkan  tanggal  yang  dibaca  dengan  salah  hasilnya  adalahkekacauan.  Contohnya  Prasasti  di  balik  patung  Camundi  di  Ardimulyo  (Singasari).Dibagian tanggal terdapat kerusakan semula dibaca oleh Goris dan Stutterheim sebagaitahun 1254 Saka. Stutterheim mengaitkan prasasti tersebut dengan ratu Tribhuwana dariMajapahit  dan  dengan  pertempuranpertempuran  di  Sadeng  dan  Keta  yang  terjadidibawah  pemerintahannya.  Sedangkan  Ganesha  dan  Bhairawa  yang  dilukiskan  di  sisiCamundi di identifikasikan sebagai Gajah Mada dan Adityawarman. Selanjutnya bacaantersebut  mempengaruhi  sarjanasarjana  lain  yang  kemudian  merumuskan  teorteorimereka.  Diantarany  yaitu  C.C  Berg  yang  menulis  tentang  pertempuran  Sadeng  danmitos kejayaan Majapahit, sedangkan J.L Moens memakai keterangan tadi sebagai dasarteorinya  bahwa  Tribhuwana  melakukan  bigamy  dengan  Cakreshwara,  suaminya  yangdigambarkan sebagai Bhairawa di sebelah kiri patung Camundi dan dengan Gajah Madayang digambarkan sebagai Ganesha di sebelah kanannya.

Kemudian  semua  teori  itu  menjadi  berantakan  setelah  Damais  berhasilmenetapkan  bahwa  tanggal  yang  tepat  adalah  1214  Shaka  dan  bahwa  prasasti  ituseharusnya dikaitkan dengan Raja Kertanegara, dan prasasti tersebut tidak ada kaitannyadengn  pertempuran  Sadeng  karena  bagian  yang  menurut  rekonstruksi  stutterheimberbunyi mawuyung yi sa (deng) seharusnya dibaca manuyuyi sakaladwipatara.

Yang menari dalam Sejarah kuno Indonesia adalah dipakainya penanggalan yangbukan  Tarikh  shaka  dalam  dua  buah  prasasti  batu,  yaitu  Prasasti  Taji  dan  GATAK.Prasasti  tersebut  dikeluarkan  oleh  Daksa  memakai  tarikh  Sanjaya.  Brandes  membacaangka di prasasti sebagai tahun 694 dan 693 Sanjayawarsa sedangkan menurut pendapatR.  Goris  tanggalnya  adalah  172  atau  174,  dan  176  Sanjayawarsa.  Berdasarkanpembacaan Brandes Krom mengemukakan bahwa awal tarikh Sanjaya jatuh antara tahun217 dan 226 M, masa dimana Hindu sudah ada di Jawa. Goris mengemukakan pendapatbahwa mungkin sekali zaman Sanjaya dimulai dengan didirikannya sebuah lingga olehSanjaya  pada  tahun  654  shaka  dan  oleh  karenanya  tahuntahun  172/174  dan  176Sanjayawarsa sama dengn tahun 904/906 dan 908 M.

Teoriteori  mengenai  zaman  Sanjaya  ini  akhirnya  terbukti  tidak  benar  ketikaDamais  memberikan  bukti  meyakinkan  bahwa  tanggaltanggal  tersebut  sama  dengan910 dan 913 M. Maka dari itu zaman Sanjaya dimulai pada tahun 717 M yang mungkinmerupaan saat terjadinya suatu peristiwa yang di anggap penting sekali dalam kehidupanSanjaya yang dianggap sebagai vamshakerta oleh raja berikutya.

Setelah  menyebutkan  tanggaltanggal  dan  semua  unsur  penanggalan  denganlengkap,  prasasti  biasanya  menjelaskan  bahwa  waktu  itu  da  perintah  penguasadisanpaikan  kepada  sekelompok  pejabat  tinggi  yang  melanjutkan  perintah  raja  itukepada  sekelompok  pegawai  yang  rendah.dari  keteranganketerangan  itu  dapat  ditarikkesimpulan  sementara  bahwa  sekurangkurangnya  ada  dua  golongan  pegawai Negara.Golongan  pertama  terdiri  dari  empat  atau  lima  orang,  yaitu  rakryan  mapatih  I  hini,,rakryan  mapatih  I  halu,  rakryan  I  wka,  rakryan  bawang  dan  rakryan  I  sirikan.Golongan pegawai kedua dinamakan para tanda rakryan ring pakirakiran.

Sesudah  tanggal  dan  daftar  pegawai  yang  bersangkutan,  terdapat  keteranganmengenai  peristiwa  yang  diperingati  di  dalam  prasasti  itu,  yaitu  peristiwa  pemberianhakhak sima kepada daerah tertentu.

Bagian  prasasti  yang  diawali  dengan  kata  sambandhanya  berisi  keteranganketerangan  berisi  keteranganketerangan  sejarah  yang  dapat  disusun  menjadi  ceritasejarah. Didalam  beberapa  prasastibagian  yang  tidak  ternilai  harganya  seperti  prasastibatu yang lebih dikenal dengan nama batu Calcutta dari Raja Erlangga yang ditemukan

Page 3: Buzthan Ilhamiey_ Epigrafi Dan Historiogragi Indonesia

di  Gunung  Penaggungan,  lempengan  tembaga  dari  Gunung  Butak,  dan  lempengantembaga  dari  Raja  Kertarajasa  yang  ditemukan  di  Gununga  Penanggungan  danbertanggal 1218 shaka.

Batu  Calcutta  terdiri  dari  dua  bagian  yang  pertama  alam  bahasa  Jawa  Kuno.Bagian yang ditulis dalam bahasa Sansekerta  terdiri dari daftar  raja  secara kronologis,dilanjutkan  dengan  sebuah  laporan  mengenai  kehancuran  kerajaan  dan  mengenaiErlangga yang terpaksa melarikan diri ke dalam hutan dengan disertai oleh hambanya,Narottama.  Bagian  yang  ditulis  dalam  bahasa  Jawa  Kuno  dan  yang  disusun  sesuaidengan  aturanaturan  yang  berlaku  untuk  prasasti  Jawa  Kuno  berisi  laapoanlaporanbahwa  sang  raja  telah  memberi  hakhak  sima  kepada  dua  daerah  yaitu  Bareham  danCapuri untuk membangun sebuah banguan suci, dharma karsyan.

Lempengan  tembaga  dari  Gunung  Butak  yang  bertanggal  1216  shakamemperingati  anugerah  raja Kertarajasa  Jama  di  yawardhana  kepada  rama  di Kudadudalam bentuk Desa Kudadu yang ditarik dari penguasa dharmma di Kleme dan diberihakhak  sebagai  daerah  otonom yang  diperuntukkan  bagi  rama  di Kudadu  dan  semuaketurunannya. Lempengan  tembaga dari Gunung Pananggungan yang bertanggal 1218shaka  juga  merupakan  sebuah  prasasti  dri  Kertarajasa  Jayawardhana.  Prasasti  itumemeperingati  anugerah  raja  kepada  Panji  Patipati  mpu  Kapat  berupa  Sukamerta,bagian dari daerah Pangkah.

Bagianbagian  tersebut  merupakan  keterangan  bersejarah  yang  penting  yangtercantum dalam bagian prasasti  tentang sebab musabab mengapa seseorang mendapatanugerah dari  raja atau mengapa sebuah bangunan suci didirikan. Prasastiprasasti  lainjuga  memuat  keterangan  bersejarah  dibagian  tersebut,  namun  umumnya  agak  kabur.Prasasti balitung, yang bertanggal 827 Shaka, misalnya, menceritakan bahwa sang rajamemberikan  anugerah  kepada  lima  orang  patih  dari  Mantyasih  karena  jasa  merekadalam mencari orang untuk melakukan buathaji (semacam kerja bakti).

Penulis  prasasti  itu  nyata  benar  tidak  menulis  untuk  kita,orang  zamankini,pemberian  keterangan  yang  benarbenar  jelas  tidak  dianggapnya  sebagai  halpenting, karena bagi orang sezaman, sudah jelas perkawinan kerajaan yang mana yangdimaksudkan  dalam prasasti  dan  bahaya  yang mana  yang mengancam penduduk  desakuning. Sebuah prasasti dari Raja Lokapala yang ditemukan di Gunung Kidul dan yangbertanggal  802  Shaka,  berbeda  dari  prasasti  –prasasti  lain,  karena  sesgera  sesudahtanggal  dan  unsurunsur  penanggalannya,  prasasti  itu  menyebutkan  suatu  peristiwabersejarah mengenai Rakryan Manak, yang diculik oleh adik lakilakinya, Rakryan Landhayan , dn ditinggalkan di Tangar, dan kemudian bunuh diri dengan membakar diri diDesa Taas.

Mengenai Rakryan Landhayan,  satusatunya  keterangik  dan  yang  kita  perolehialah bahwa ia adalah adalah adik dari   Rakryan Manak, sehingga berdasarkan dugaantadi,  ia  seharusnya  ipar  lakilaki  sang  raja.  Masih  banyak  contoh  lainnya,  sepertisejumlah  prasasti  batu  dari  kerajaan  Kediri.  Diantaranya  adalah  prasasti  desa  pikatan(Blitar),  bertanggal  1108 Shaka. Dalam prasasti  tersebut  diperingati  penetapan  sebuahdaerah  menjadi  tanah  sima,  anugerah  Raja  Bameshwara  kepada  rama  dipadelegankarena  telah  berbakti  kepada  sanr  raja  denagan  mengorbankan  jiwanya  dimedanpertempuran.

Dengan  demikian,  dapat  dimengerti  mengapa  sejarah  kuno  Indonesia  penuhdengan bagianbagian yang kurang  jelas  dan krang  tegas. Selain dari  itu,  seperti  telahdiajukan pada  awal  tulisan  ini,  tidak  semua  sumber  sejarah yang berupa prasasti  telahditerbitkan  dan  diteliti.  Dalam  hal  ini,  perlu  disebutkan  prasastiprasasti  dimakammakam  islam  yang  tertua.  Karena  itu,  jelas  bahwa  sebagian  besar  dari  yangdikemukakan  didalam  bukubuku mengenai  sejarah  kuno  Indonesia  sebenarnya masihmerupakan  dugaan,  yang  setiap  saat  dapat  ditinggalkan  lantaran  penemuan  sumbersumber sejarah baru atau interpretasi baru terhadap sumbersumber yang pernah dipakai.

Ada contoh lain  lagi, yaitu versiversi  tentang sanjaya, Rakai panangkaran, danpara pengganti mereka sebagai para  raja Dinasti Shailendra. Berkat penyelidikan yangdilakukan J.Ph. Vogel, F.H van Naerssen, dan de Casparis, kini dapat dinyatakan bahwapada  abad  ke8  dan  kesesungguhnya  ada  dua  dinasti  di  Jawa  Tengah,  yang  pertamadinasti  Sanjaya  yang  memeluk  agama  siwa,  yang  kedua  dinasti  Shailendra,  yang

Page 4: Buzthan Ilhamiey_ Epigrafi Dan Historiogragi Indonesia

memeluk agama Budha Mahayana.III

Seorang  sejarawan  tidak  dapat  mengharapkan  bahwa  semua  prasasti  memuatketerangan  lengkap  seperti  “batu Calcutta”  atau  prasasti  dari Gunung Butak.  Ia  harusmembangun cerita sejarahnya dari sejumlah fakta yang tersebar dalam berbagai prasasti,sebagaimana  burung  membangun  sarangnya  dengan  menghubungkan  beberapa  titikpada  dahandahan  yang  terpisahpisah.  Dalam  hal  ini,  prasasti  memang  memberikanketerangan banyak, sekalipun ini merupakan hal yang mudah diabaikan oleh sejarawanitu.

Dalam bagianbagian  ini  dapat  diperoleh  keterangan  yang  lebih  terinci  tentangkedudukan sebuah sima. Antara  lain, sima tidak boleh dikunjungi  oleh manilala    haji,yang  sampai  kini  dianggap  sebagai  “petugas  pajak”.  Dalam  bagianbagian  tersebutmungkin kita juga menemui keterangan mengenai pemberian hakhak istimewa kepadamereka yang telah mendapat anugerah saja. Sesudah itu disebutkan bermacam pegawai,mulai  dari  pegawai  tertinggi  kerajaan  sampai  pegawai  desa  dan  pegawai  keagamaanyang diperintahkan melakukan upacara penetapan tanah sima itu.  Dibagian ini mungkinterdapat pula keterangan tentang adanya pemain gamelan, penyanyi, penari, pelawak dansebagainya, yang ikut serta pada upacara penetapan itu.

Selanjutnya  ada  bagian  yang menggambarkan  puncak  upacara  penetapan  yangterdiri dari ucapan kutukan oleh pegawai keagamaan yang khusus diberi  tugas ini, danyang dinamakan sang (pamgat) makudur. Dalam beberapa prasasti sering dikatakan pulabahwa  sesajiannya  adalah  inmas  (berupa  emas).  Artinya,  mungkin  sekali  orang  yangberkepentingan tidak diharuskan mempersiapkan segala macam sesajian itu, tetapi dapatmemenuhi syarat dengan membayar emas kepada sang makudur.

Sang makudur, kemudian mengatur sesajian itu pada tempatnya masingmasing,dan mereka yang ikut pada upacara itu makan bersama. Makanan yang disediakan jugasering  disebutkan  didalam  prasasti.  Sesudah  itu,  Sang  makudur  mulai  mengucapkankutukannya. Maksud  dari  kutukan  itu  adalah  untuk menghukum mereka  yang  beranimelanggar  ketentuanketentuan  mengenai  tanah  sima  sebagaimana  tertera  didalamprasasti.  Sering  juga  disebutkan mereka  yang menjadi  sasaran  kutukan  itu,  yaitu  pararaja berikutnya (sang anagata prabhu), para pegawai negara dan orang lain. Kadangkaladisebutkan  pula  orangorang  dari  keempat  kasta  india  yang  terkenal,  brahmana,Kshatriya, waishya dan Shudra.

Pada  akhirnya,  sebagai  penutup  upacara  dan  sebagai  lambang  kenyataanpenetapan tanah sima itu (cihnanyan mapageh ikanang susukan sima), mereka yang ikutakan  “melipatgandakan  daun  mereka”.  Prasastiprasasti  yang  dikumpulkan  dalamgolongan  jayapattra  berisi  keterangan  yang  berbeda  sifatnya.  Ada  yang  memuatkeputusan  yang  mengenai  perkara  sewa  menyewa.  Salah  satu  dari  prasasti  tersebutbertanggal 844 Shaka, sangat menarik. Ini menyangkut kewarganegaraan seseorang.

IVSeandainya  keteranganketerangan  ini  diteliti  dengan  seksama,  mungkin  akan

dihasilkan pengertian yang menarik  tentang sifatsifat khusus dan struktur masyarakat,agama,  dan  adat  istiadat  kuno  Indonesia.  Suatu  persoalan  penting  yang  menurutpenilaian  penulis  sebaiknya  dipecahkan  ialah  sifat  pemerintahan  zaman  kuno.  Setelahmasalah  ini  diselesaikan,  beberapa  keterangan  bersejarah  mungkin  akan  mendapatsorotan  yang  berbedabeda. Misalnya, masalah mengenai  sebabmusabab  pemindahanpusat kerajaan Medang dari  Jawa Tengah ke  Jawa Timur pada pertengahan abad ke9tarikh  Shaka,  yang  sekarang  ini  dianggap  oleh  para  ahli  sebagai  akibat  persengketaanantara Shriwijaya dan Medang.

Jatuhnya  kerajaan  Dharmmawangsha  pada  tahun  939  boleh  jadi  juga  dapatdijelaskan  dengan  cara  lain.  Sampai  kini  dikatakan  bahwa  Haji  Wurawari  yangmenyerang  Dharmmawangsha  dari  Lwaram,  yang  menyebabakan  keruntuhanDharmmawangsha adalah sekutu Shriwijaya dari Semenajung Malaka.

VDalam  alineaalinea  tersebut,  dengan  singkat  penulis  telah  mencoba

membicarakan  epigrafi  dan  mencoba  memberikan  usulan  bagaimana  epigrafi  dapatmembantu historiografi Indonesia Kuno. Namun pembicaraan disini tidak akan lengkap

Page 5: Buzthan Ilhamiey_ Epigrafi Dan Historiogragi Indonesia

Posting LamaBeranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Diposkan oleh bustan ilhami di 06.56 

jika tidak disebutkan bahwa belum lama ini  telah berkembang perdebatan hebat antarabeberapa  orang  ahli  sejarah  Indonesia.  Gagasan  pokok  Berg  bisa  diterima,  namunmasalahnya  bagaimana  mempratekkan  gagasan  itu?  P.J  Zoetmulder  agaknya  benarketika mengatakan bahwa mereka yang hidup dimasa kini tidak akan mungkin menjadi“orang dalam” sepenuhnya,  tidak akan memperoleh pemahaman yang  lengkap  tentangunurunsur yang tekandung didalam sumbersumber sejarah itu.

Rekomendasikan ini di Google

  Beri tahu saya

Keluar

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai:  mooibandoeng (Google)

Publikasikan   Pratinjau

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Template Simple. Diberdayakan oleh Blogger.