bussines plan rph sapi.docx

35
BUSSINESS PLAN RPH SAPI Oleh: Disusun oleh: Kelompok 10 Dyno Aryadinta Mahmud (0910550034) Eka Fitriani (0910550036) Fahmi Ahmad Sayuti (0910550164) Fajar Maulana (0910550166) Fani Firman P. Putra (0910550168) Farid Rachman Fadila (0910550169) Fuad Pranata Wardana (0910553023) Habi Aprianto (0910550179) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS PETERNAKAN

Upload: faridsuci12

Post on 21-Jan-2016

334 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: bussines plan RPH sapi.docx

BUSSINESS PLAN

RPH SAPI

Oleh:

Disusun oleh:Kelompok 10

Dyno Aryadinta Mahmud (0910550034)Eka Fitriani (0910550036)Fahmi Ahmad Sayuti (0910550164)Fajar Maulana (0910550166)Fani Firman P. Putra (0910550168)Farid Rachman Fadila (0910550169)Fuad Pranata Wardana (0910553023)Habi Aprianto (0910550179)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALFAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG

2012

Page 2: bussines plan RPH sapi.docx

BAB I

PENDAHULUAN

Sejarah

Informasi Perusahaan

Nama Perusahaan : RPH ANTAH BERANTAH SENTOSA

Alamat Perusahaan : Jl. Semangka Melon No. 123, Malang

Alamat Kantor : Jl. Ahmad Yani No. 45, Malang

Pemilik Perusahaan : Dyno Aryadinta Mahmud

Penanggung Jawab :

General Manager : Dyno Aryadinta Mahmud, S.Pt, M.Sc

Manajer Keuangan : Eka Fitriani, S.Pt, S.E

Manajer Produksi : Drh. Fajar Maulana, MS, Ir. Habi Aprianto, MS

Manajer Pemasaran : Fahmi Ahmad Sayuti, S.pt, S. E, Fuad Pranata, S.pt, S. E

Manajer Personalia : Fani Firman, S.pt, S.sos, Farid Rachman, S.pt, S. sos

Informasi Tentang Bisnis yang Dijalankan :

Bergerak di bidang pemotongan/ penyembelihan hewan ternak

Motto Perusahaan :

Kualitas pemotongan yang bersih, higenis dan masyarakat dapat mengkonsumsi

daging yang aman, sehat, utuh, dan halal adalah prioritas kami.

Page 3: bussines plan RPH sapi.docx

RANGKUMAN EKSEKUTIF

Suatu industri daging dan pengolahannya merupakan salah satu cabang industri

pemenuhan sumber makanan bagi manusia baik itu yang berupa daging mentah maupun yang

telah diolah. Dalam proses pemenuhannya saling terkait dengan suatu teknik dimana proses

daging tersebut didapat kemudian diolah. Teknik yang dimaksud yakni teknik pemotongan

dari ternak, dimana teknik pemotongan merupakan salah satu faktor yang menentukan apakah

daging yang dihasilkan baik seperti tujuannya yaitu untuk menghasilkan daging yang ASUH.

Sebagai suatu usaha peternakan, RPH berfungsi sebagai tempat pemotongan ternak

untuk dikonsumsi manusia. Oleh karena itu, RPH melindungi konsumen terhadap kehalalan

ternak yang dipotong, kesehatan daging, dan menjaga kualitas daging yang dihasilkan. Dalam

proses pemotongan/ penyembelihan hewan, banyak hal yang harus diperhatikan, antara lain

kesehatan ternak dan tempat pemotongan yang layak. Hal ini penting sekali diperhatikan,

tidak saja pemotongan dilakukan menurut syariat Islam, tetapi juga harus dipertimbangkan

segi kehewanannya (animal welfare). Jadi tidak asal menyembelih. Untuk siap diedarkan

pada konsumen, banyak hal yang perlu dicermati.

Dalam usaha ini terdapat beberapa penanggungjawab, yang telah diberikan

kepercayaan untuk melaksanakn tugas personal sesuai bidang masing-masing, rinciannya

adalah sebagai berikut:

General manager : Dyno Aryadinta Mahmud, S.Pt, M. Sc

Peran dari general manager disini adalah untuk memberikan wewenang dan

pengesahan terhadap apa saja yang berhubungan dengan usahanya, baik dari pihak internal,

maupun dengan pihak eksternal.

Manajer Keuangan : Eka Fitriani, S.Pt, S.E

Peran dari manajer keuangan adalah untuk mengatur sumber dana untuk menjalankan

usaha, serta pemasukan maupun pengeluaran yang terjadi dalam usaha tersebut. Disamping

itu bagian keuangan juga mengatur peminjaman uang untuk modal usaha, yang digunakan

untuk menjalankan usaha.

Page 4: bussines plan RPH sapi.docx

Manajer Produksi : Drh. Fajar Maulana, MS, Ir. Habi Aprianto, MS

Peran dari manajer produksi adalah mengatur tentang jalannya usaha, khususnya yang

berhubungan dengan pemilihan sapi yang akan disembelih/ dipotong, dalam hal ini meliputi

berat badan, jenis sapi, kualitas daging, penanganan sapi setelah disembelih, pemeriksaan

kesehatan sebelum disembelih, kesejahteraan sapi dan lain-lain

Manajer Pemasaran : Fahmi Ahmad Sayuti, S.pt, S. E, Fuad Pranata, S.pt, S. E

Peran dari manajer pemasaran adalah untuk mencari dan menganalisis pasar yang

cocok untuk memasarkan produk yang dihasilkan, serta mengembangkan strategi-strategi

usaha yang sesuai sehingga produk yang dipasarkan dapat diterima di masyarakat berbagai

kalangan.

Manajer Personalia : Fani Firman, S.pt, S.sos, Farid Rachman, S.pt, S. sos

Peran dari manajer personalia adalah untuk meninjau kinerja pegawai, penerimaan

pegawai serta sebagai penimbang dalam kenaikan gaji maupun kenaikan jabatan. Dengan

kata lain manajer personalia bertugas sebagai penghubung antara pegawai dengan pimpinan

perusahaan.

Proses hasil dari usaha ini adalah untuk memberikan jaminan keamanan, kualitas dan

mutu daging yang dihasilkan, termasuk kehalalan, dalam rangka memberikan perlindungan

terhadap konsumen, serta turut menjaga kesehatan manusia dan lingkungan.

BAB III

Page 5: bussines plan RPH sapi.docx

VISI DAN MISI

Visi dari perusahaan ini adalah untuk meningkatkan pelayanan masyarakat melalui

pelayanan maksimal yang berorientasi kepada kepuasan masyarakat dalam penyediaan

daging yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, Halal).

Misi dari perusahaan ini adalah sebagai berikut:

Meningkatkan kinerja dan Sumber Daya Manusia (SDM), agar dapat memberikan

pelayanan maksimal dalam penyediaan daging yang higenis bagi masyarakat

Menjaga kelestarian lingkungan terhadap pencemaran limbah

Membuka lapangan pekerjaan dan menjamin kesejahteraan karayawan

Segmen industri yang dituju untuk menjalankan usaha ini adalah dengan penerapan

product safety ditujukan untuk memberikan jaminan keamanan dan mutu daging yang

dihasilkan, termasuk kehalalan, dalam rangka memberikan perlindungan terhadap konsumen,

serta turut menjaga kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, usaha ini juga memberikan

pengawasan dan pengendalian penyakit hewan dan zoonosis. Dan kami berani menjamin

bahwa kami selalu berkomitmen dan jujur dalam penyembelihan/ pemotongan sapi , serta

mengutamakan kepuasan konsumen, kami juga siap untuk mengganti rugi jika nanti ada

kekeliruan dalam proses pnyembelihan/ pemotongan sapi, dengan menggantinya dengan hasil

yang lebih baik.

BAB IV

Page 6: bussines plan RPH sapi.docx

ANALISIS INDUSTRI

Disadari bahwa penyediaan daging yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) sudah

merupakan tuntutan kebutuhan masyarakat. Sementara kondisi sarana prasarana dan proses

produksi daging di Rumah Potong Hewan (RPH) yang ada di Indonesia mayoritas dalam

kondisi kurang layak dalam pemenuhan persyaratan teknis untuk menghasilkan daging yang

ASUH. Prespektif masa depan usaha ini juga cukup baik, disamping segi keuntungan dalam

bidang perindustrian juga ikut membantu meningkatkan mutu daging yang Aman, Sehat,

Utuh, Halal untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

Dalam segi persaingan dalam usaha RPH ini mengacu pada kualitas pemenuhan

pemotongan/ penyembelihan hewan ternak khususnya sapi, penanganan sebelum dan sapi

disembelih, sarana prasarana yang ada. Di Indonesia sendiri mayoritas RPH yang ada kurang

memenuhi dalam persyaratan untuk menghasilkan kualitas daging yang aman, sehat, utuh dan

halal untuk dikonsumsi sehingga persaingan masih minim karena RPH yang ada belum

memenuhi standar yang ditetapkan dan industri ini memungkinkan perusahaan besar yang

terbentuk bisa menguasai pasar.

Dalam segi segmentasi pasar, permintaan akan pemotongan hewan ternak khususnya

sapi akan meningkat dalam setiap tahunnya. Ini dikarenakan banyaknya masyarakat memilih

cara praktis untuk mengkonsumsi daging tanpa adanya kerumitan seperti menyembelih,

menguliti, mengeluarkan organ dalam ternak dll. Untuk itu perusahaan yang akan kami

kembangkan ini, tidak hanya menerima penyembelihan dalam skala besar saja, kami juga

akan menerima penyembelihan ternak dalam skala kecil seperti halnya pedagang daging di

pasar. Akan tetapi yang menjadi target kami adalah penyembelihan dalam skala besar seperti

perusahaan makanan, restoran, hotel dll

Untuk kedepannya kualitas penyembelihan yang kami hasilkan akan diakui di

Indonesia karena kami mementingkan hasil yang teliti dalam penyembelihan dan akan

menjadi RPH yang bisa disejajarkan dengan RPH di luar negeri yang lebih canggih.

BAB V

Page 7: bussines plan RPH sapi.docx

DESKRIPSI USAHA

Deskripsi usaha yang mencakup produk yang dihasilkan :

1. Produk

RPH Antah Berantah Sentosa menyediakan pelayanan dalam pemotongan ternak.

Namun juga melayani penjualan daging sapi, kulit dan limbah dari pemotongan ternak sapi

lainnya. Harga produk sewaktu-sewaktu bisa berubah karena pasar, namun RPH memberikan

harga dasar eceran terendah untuk penjualan daging.

2. Jasa pelayanan

RPH Antah Berantah Sentosa memberikan pelayanan di bidang pemotongan ternak

khususnya kepada para jagal, juga kepada masyarakat umum (potongan hajad) dan sebagai

tempat belajar bagi siswa/ mahasiswa yang ingin mempelajari cara pemotongan maupun

kegiatan yang ada di RPH Antah Berantah Sentosa.

Adapun pelayanan yang tersedia di RPH Antah Berantah Sentosa adalah sebagai

berikut :

1. Pelayanan pemotongan ternak.

2. Pelayanan pada mahasiswa dan pelajar.

Persyaratan pelayanan baik administrasi maupun teknis yaitu :

a. Pelayanan Pemotongan Ternak.

Syaratnya : - Ternak yang akan dipotong harus sudah diperiksa kesehatannya (ante

morten).

- Sebelum pemotongan harus membayar Biaya potong ternak terlebih

dahulu.

b. Pelayanan mahasiswa dan pelajar untuk Praktek Kerja Lapang dan Praktikum

Syaratnya : - Membuat surat dari sekolah/ fakultas ditujukan kepada RPH Antah

Berantah Sentosa.

- Harus ijin pada Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan

Masyarakat

Biaya atau tarif pelayanan pada RPH Antah Berantah Sentosa

1. Biaya pemotongan ternak sapi Rp. 30.000,00/ekor

2. Biaya pemotongan ternak sapi diluar jam pemotongan atau terpaksa

Rp.40.000,00/ekor

Page 8: bussines plan RPH sapi.docx

3. Biaya penitipan ternak sapi Rp. 5.000,00/petak per hari

4. Mahasiswa / pelajar, PKL dan praktikum tidak dipungut biaya.

Tata cara pembayaran

Biaya/ tarip tersebut diatas berdasarkan Peraturan Walikota Malang Nomor 19 Tahun

2006 tanggal 1 Agustus 2006. Cara pembayaran dilakukan sebelum pemotongan hewan pada

kasir RPH Antah Berantah Sentosa

Waktu penyelesaian pelayanan :

Pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dipotong ± 5 menit

Pemotongan hewan 10 s/d 20 menit

Pemeriksaan setelah hewan dipotong ± 5 menit

Waktu pelayanan pemotongan hewan disediakan mulai pk. 23.00 s/d pk. 06.00 WIB

(selama 7 jam)

Waktu penyelesaian pelayanan untuk pelajar dan mahasiswa dapat dilayani sesuai

dengan kebutuhan dan permintaan :

Jadi bisa : 1– 6 hari untuk praktikum

1– 2 minggu untuk koasistensi

1– 3 bulan untuk PKL

1– 6 bulan untuk skripsi

3. Personalia

- Dokter hewan yang bertanggung jawab untuk kelayakan daging yang dikonsumsi

- Petugas pemeriksa daging (Keurmester)

- Petugas yang menyediakan peralatan / sarana pemotongan hewan

- Modin / pemotong hewan secara muslim

- Petugas sanitasi / pembersih Rumah Pemotongan Hewan

- Petugas penyelesaian pemotongan hewan

4. Peralatan Kantor

Sarana dan prasarana yang disediakan untuk petugas pelayanan yaitu :

- Ruangan khusus / loket pengaduan

- Alat tulis kantor dan peralatan yang terkait dengan kegiatan di RPH Antah Berantah

Sentosa.

- Kendaraan sebagai sarana transportasi dan alat angkut

Page 9: bussines plan RPH sapi.docx

- Alat komunikasi / telepon

- Pakaian kerja dan sepatu lapangan

5. Latar Belakang Pengusaha

Pengusaha daging / jagal harus mengajukan izin untuk memotong hewan ke Dinas

Pertanian bidang Peternakan, setelah itu RPH Antah Berantah Sentosa melayani dalam

hal penyediaan fasilitas pemotongan hewan.

BAB VI

RENCANA PRODUKSI

Page 10: bussines plan RPH sapi.docx

Rencana produksi yang mencakup :

1. Pemilihan lokasi

Berdasarkan standar yang ada (Maberry,1972) untuk bangunan berstruktur masih dapat

dibangun pada lahan dengan kemiringan maksimal 30 persen. Dalam mengukur kemampuan

lahan berkenaan dengan rencana pembangunan sarana RPH, unsur topografi adalah faktor

penting, sebab kondisinya menunjukkan kestabilan lereng, bentuk morfologi daratan,

menentukan arah drainase dan sebagai indikator daerah rawan erosi. Aspek geologi

merupakan salah satu faktor penentu lainnya dalam mengukur kemampuan fisik lahan untuk

mendukung bangunan di atasnya, berdasarkan kriteria kondisi geologi yang berlaku umum.

Permukaan debit air tanah di lokasi RPH sebaiknya adalah 1 hingga 3 liter/detik dengan

kedalaman kurang lebih 100 meter dan memiliki kualitas cukup baik (tidak terasa dan tidak

berbau). Berdasarkan hal tersebut, maka dari ketersediaan air tanah untuk keperluan

perasional RPH tidak terdapat hambatan.

Vegetasi yang tumbuh di lokasi RPH, dimaksudkan dalam kaitannya dengan upaya

pengendalian erosi dan peredam bau yang berasal dari lokasi RPH. Lebih lanjut, keberadaan

vegetasi juga berguna sebagai makanan bagi ternak sapi apabila RPH dipadukan dengan areal

penggemukan ternak. Jenis tanaman yang diharapkan dapat mendukung lingkungan di lokasi

RPH adalah tanaman penutup yang dapat mencegah terlepasnya agregat tanah dan tanaman

keras untuk mencegah terjadinya longsor serta berfungsi juga sebagai barrier pencemaran

udara dari RPH ke lingkungan sekitarnya. Jenis vegetasi tertentu juga berfungi sebagai buffer

zone kegiatan RPH adalah jenis tanaman perdu dan pembatas, termasuk tanaman keras,

semak belukar dan kebun campuran.

Aspek lingkungan hidup sangat diperlukan pula untuk dianalisis kelayakannya, dalam hal

ini mengacu pada analisis AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). AMDAL

perlu dilakukan dengan alasan antara lain :

1). UU Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

2). Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 555/kpts/TN/240/1986 tentang Syarat-

syarat RPH dan Usaha Pemotongan Hewan

3). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1983 tentang Kesehatan

Masyarakat Veteriner.

Berdasarkan ketiga ketentuan hukum tersebut dan tipe RPH yang akan dikembangkan,

maka pendirian RPH Antah Berantah Sentosa mengikuti AMDAL. Hal ini bertujuan agar

untuk memperhatikan kualitas lingkungan dan tidak hanya mengkalkulasi keuntungan

Page 11: bussines plan RPH sapi.docx

ekonomis proyek saja tetapi mengabaikan dampak samping yang ditimbulkan kepada semua

sumber daya. Lokasi RPH Antah Berantah Sentosa berjarak 4 km dari rumah penduduk. Hal

ini dilakukan agar pencemaran harus ditekan/dikurangi agar limbah yang dihasilkan berada

pada baku mutu yang telah ditetapkan.

Persyaratan Teknis Lokasi RPH

RPH yang akan dibangun tergolong dalam RPH tipe A. Adapun persyaratan-

persyaratan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :

(1). Jaraknya kurang lebih 2 – 3 km dari pemukiman penduduk

(2). Mudah dicapai kendaraan untuk pengangkutan hewan, daging,produksi lain dan orang.

(3). Tersedia sumber/pasokan air segar yang memadai dengan tekanan cukup tinggi, 200

galon/hari/ekor sapi dewasa, air harus dapat diminum (potable) dan memenuhi standar

baku internasional untuk air minum WHO 1977 (untuk air berkaporit tidak mengandung

bakteri coliform atau E-coli dalam 100 ml).

(4). Tersedia fasilitas pengolahan/penimbunan/pembuangan limbah padat seperti isi perut,

kulit, tulang dan darah serta limbah cair.

(5). Tersedia fasilitas listrik untuk penerangan, alat penggerak dan alat pendingin.

(6). Lokasi RPH harus tidak membahayakan kesehatan atau keselamatan masyarakat, tidak

mengganggu ketenangan atau menumbuhkan kebisingan lokal.

(7). Pagar atau dinding tembok keliling harus kuat, tidak mudah rusak oleh ternak/sapi (stock

proof).

Secara umum kondisi RPH yang direncanakan adalah sebagai berikut:

(1). Memiliki kapasitas sekitar 20.000 ekor sapi/tahun atau 1.650 ekor sapi/bulan; atau sekitar

85 ekor sapi/hari.

(2). Areal lahan bangunan RPH yang dibutuhkan seluas tiga hektar.

(3). Waktu tempuh untuk transportasi daging segar maksimum pada radius tiga jam

pengangkutan.

(4). Sistem pemanfaatan RPH, para jagal dapat langsung mengoperasikan RPH atau dengan

sistem sewa dengan memanfaatkan tenaga/petugas yang ada di RPH.

Rencana tata letak

Page 12: bussines plan RPH sapi.docx

Bangunan induk RPH harus mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI)

mengenai RPH yaitu SNI 01-6159-1999 yang sesuai dengan standar internasional dan

meliputi :

(1). Bangunan Utama terdiri atas,

· Rumah Pemotongan (slaughter house)

· Kandang Penampungan Sementara (lairage)

· Karantina (quarantine)

· Tempat Penurunan Sapi (cattle ramp)

· Ruang Pembakaran (incenerator)

· Rumah Diesel (power house)

· Pengolaha Limbah Cair (waste water treatment)

· Perkantoran (office)

· Laboratorium (laboratory)

· Gang-gang disekitar RPH (gangway)

(2). Bangunan Pendukung terdiri atas,

· Gudang (workshop)

· Garasi (garage)

· Pos Jaga (guard house)

· Perumahan (housing)

· Kantin (canteen)

· Ruang Istirahat (rest room)

· Tempat Ibadah (prayer place)

(3). Infrastruktur terdiri atas,

· Jalan-jalan dan Areal Parkir (roads and parking)

· Tower Tempat Air (water plant)

· Pagar/Tembok Pembatas (yard fencing)

2. Proses produksi

3. Keadaan gedung

Persyaratan Bangunan RPH

(1). Bangunan harus berventilasi cukup, tahan terhadap serangga lalat dan binatang kecil

serangga pengganggu seperti rayap, semut dan lain-lain.

Page 13: bussines plan RPH sapi.docx

(2). Lantai beton atau bahan lain kedap air, tidak licin, tahan arus dan karat (untuk logam)

dengan kemiringan lantai satu inchi (2,5 cm) untuk drainase.

(3). Permukaan dinding bagian dalam ruang RPH harus dilapisi bahan licin/halus dan

keras, kedap air (1,8 mm), mudah dibersihkan dan 17 berwarna terang. Semua sudut

dan pojok antara lantai, tembok yang satu dengan lainnya harus membulat.

(4). Permukaan langit-langit (plafon) dilapisi bahan kedap air, tahan debu, mudah dicuci,

tinggi minimal 30 cm di atas peralatan permanen dan dari lantai kurang lebih lima

meter.

(5). Penerangan, minimal 20 fc (foot candle) untuk ruang pemotongan dan 50 fc untuk

ruang pemeriksaan daging. Jendela cukup besar untuk penyinaran dan ventilasi

memadai, berbingkai metal dan tahan karat, jika terbuat dari kaca ambang jendela

bagian dalam harus miring.

(6). Panggung (platform), tangga, bangunan miring untuk peluncur (chute), meja dan

semua peralatan terbuat dari logam tahan karat (stainless steel).

(7). Semua bagian luar pintu keluar masuk harus dilapisi dengan bahan yang halus, bahan

tahan karat (stainless steel), dan kedap air bukan dari kayu.

(8). Rel untuk menggantung karkas harus berjarak satu meter dari dinding terdekat.

(9). Semua ruangan tempat penanganan karkas, daging dan produk hewan, tempat cuci

harus dilengkapi dengan sabun dan tissue. Strerilisasi pisau dan gergaji harus

ditentukan pada posisi yang tepat. Air panas (suhu minimal 82° C), untuk sterilisasi

harus selalu tersedia selama jam kerja.

(10). Tidak boleh ada pintu dari fasilitas toilet (wc) yang menghadap atau membuka ke

dalam ruang pemotongan atau ke tempat penanganan karkas atau daging.

(11). Tempat pemisahan sapi (stunning box) harus dibuat dari bahan yang mudah

disterilisasi, jika terbuat dari logam maka bahannya harus tahan karat.

(12). Terdapat areal terpisah untuk penyembelihan (bleeding), pengerjaan karkas (carcass

dressing), pembersihan hasil ikutan karkas (offals), dan penempatannya.

(13). Terdapat ruang afkiran (condemen meat) dengan luas proporsional dengan jumlah

karkas yang diproses/dihasilkan (turn over) tiap hari.

(14). Kapasitas ruang pendingin (chilling room) untuk pelayuan (ageing) sesuai dengan

besarnya pasokan daging selama tiga hari sebagai tambahan untuk cold storage.

(15). Persyaratan ruang pendinginan karkas dan daging :

· Suhu ruangan untuk pendinginan awal karkas segar adalah 1°C - 2°C.

· Suhu ruang chilling carcass 1°C - 5°C

Page 14: bussines plan RPH sapi.docx

· Suhu ruang pembekuan daging (blast freezer) - 25°C (24 jam).

(16). Ruangan untuk penanganan dan penyimpanan kulit baru yang masih berbulu (hide)

dan kulit yang sudah bersih/tanpa bulu (skin) harus jauh 18 dari ruang pemotongan

utama dan ruang pendingin/penyimpanan daging. Bagian dalam kulit yang disimpan

ditaburi garam.

(17). Ruangan penanganan jeroan (isi perut), darah, hasil sampingan karkas (offalls) harus

terpisah dari ruang pemotongan utama.

(18). Diperlukan sebuah ruangan isolasi tersendiri untuk pemotongan darurat akibat

kecelakaan.

4. Mesin dan perlengkapan

Peralatan untuk pelaksanaan proses pemotongan hewan antara lain :

- Ring untuk tempat mengikat hewan

- Wandlier / katrol

- Roda gantung dan jangkar

- Gerobak jerohan

- Bantalan sapi

- Meja daging

- Bak air panas

- Meja galar

- meja jepit

5. Sumber bahan baku

Sumber ternak sapi berasal dari daerah sekitar Malang

BAB VII

RENCANA PEMASARAN

Page 15: bussines plan RPH sapi.docx

Rumah Pemotongan Hewan (RPH) UD.Antah Beranbtah Sentosa ini setiap harinya

memotong sapi sebanyak 50 ekor/hari dan pada hari-hari tertentu, seperti Idul Fitri dapat

mencapai 200 ekor/hari. Pemasaran daging dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Dari

hasil ini dapat dilihat segmen pasar atau target konsumen berada pada daerah malang dan

daerah sekitar malang.

Rumah Pemotongan Hewan (RPH) UD.Antah Beranbtah Sentosa segmentasi target

pemasaran didaerah malang raya, terutama ke pasar tradisional, pabrik pengolahan

daging(naget, sosis,kornet), penjual bakso, dan pasar tradisional maupun pasar modern.

Pemasran di pasar modern daging dibuat grade dikelompokan dan dibungkus rapi

diberi lebel, sedangkan pemasaran di pasar tradisional daging diambil oleh penjual/ jagal,

daging dalam kondisi segar dan dalam bentuk potongan besar.

Promosi daging

Untuk memperluas pemasaran dan pengenalan Rumah Pemotongan Hewan (RPH)

UD.Antah Berantah Sentosa, dilakukan dengan dengan membuat website tentang tujuan,

sarana prasarana, serta pengolahan dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) UD.Antah

Berantah Sentosa. Rumah Pemotongan Hewan (RPH) UD.Antah Berantah Sentosa juga

bekerjasama dengan universitas peternakan seluruh malang untuk melakukan kegiatan studi

banding guna berbagi pengetahuan.

Pemasaran dikalangan masyarakat Rumah Pemotongan Hewan (RPH) UD.Antah

Beranbtah Sentosa bekerja sama dengan kelompok ibu PKK dengan mengadakan demo

memasak dengan bahan utama daging sapi, serta mengadakan perlombaan mengolah daging

sapi menjadi makanan yang bergizi dan disukai.

Kendaraan Pengangkut Daging

Dalam proses pemasaran daging tersebut diperlukan suatu kendaraan pengangkut

daging. Pada Rumah Pemotongan Hewan (RPH) UD.Antah Berantah Sentosa ini kendaraan

pengangkut daging terpisah dengan kendaraan pengangkut ternak, sehingga daging yang akan

dipasarkan bersih dari mikroba. Kendaraan pengangkut daging pada RPH ini adalah mobil

boks yang tertutup agar daging yang akan dipasarkan terjaga kebersihannya.

BAB VIII

PERENCANAAN ORGANISASI

Page 16: bussines plan RPH sapi.docx

Kepemilikan usaha ini adalah kepemilikan tunggal, yang mana membawahi

beberapa manajer, di antaranya adalah manajer keuangan, manajer produksi, manajer

pemasaran dan manajer personalia.

Dalam usaha ini terdapat beberapa penanggungjawab, yang telah diberikan

kepercayaan untuk melaksanakn tugas personal sesuai bidang masing-masing, rinciannya

adalah sebagai berikut:

Peran dari general manager disini adalah untuk memberikan wewenang dan

pengesahan terhadap apa saja yang berhubungan dengan usahanya, baik dari pihak internal,

maupun dengan pihak eksternal.

Peran dari manajer keuangan adalah untuk mengatur sumber dana untuk menjalankan

usaha, serta pemasukan maupun pengeluaran yang terjadi dalam usaha tersebut. Disamping

itu bagian keuangan juga mengatur peminjaman uang untuk modal usaha, yang digunakan

untuk menjalankan usaha.

Peran dari manajer produksi adalah mengatur tentang jalannya usaha, khususnya yang

berhubungan dengan pemilihan sapi yang akan disembelih/ dipotong, dalam hal ini meliputi

berat badan, jenis sapi, kualitas daging, penanganan sapi setelah disembelih, pemeriksaan

kesehatan sebelum disembelih, kesejahteraan sapi dan lain-lain

Peran dari manajer pemasaran adalah untuk mencari dan menganalisis pasar yang

cocok untuk memasarkan produk yang dihasilkan, serta mengembangkan strategi-strategi

usaha yang sesuai sehingga produk yang dipasarkan dapat diterima di masyarakat berbagai

kalangan.

Peran dari manajer personalia adalah untuk meninjau kinerja pegawai, penerimaan

pegawai serta sebagai penimbang dalam kenaikan gaji maupun kenaikan jabatan. Dengan

GENERAL MANAGER

Manajer Keuangan

Manajer Produksi

Manajer Pemasaran

Manajer Personalia

Page 17: bussines plan RPH sapi.docx

kata lain manajer personalia bertugas sebagai penghubung antara pegawai dengan pimpinan

perusahaan.

Perusahaan ini bekerjasama dengan peternakan sapi, baik peternakan dalam skala

besar maupun kecil di berbagai lokasi juga bekerjasama dengan Direktorat Jenderal

Peternakan agar selalu memantau dan mengawasi dari penyembelihan ternak sapi tersebut.

BAB IX

RESIKO

Page 18: bussines plan RPH sapi.docx

RPH Antah Berantah Sentosa yang berlokasi di Kab. Malang ini memiliki suatu

kelamahan dan ancaman yang sama seperti RPH pada lainnya, oleh karena itu RPH Antah

Berantah Sentosa memerlukan analisis SWOT sebagai acuan perusahaan kami untuk

meminimalisirkan segala resiko yang akan dihadapi :

1. Kekuatan (Stength)

Antah Berantah Sentosa ingin memiliki kekuatan dan izin dari badan hukum dibawah

Dinas Perhubungan dan Perdagangan Kabupaten Malang JAWA TIMUR sehingga RPH

Antah Berantah Sentosa akan memiliki kekuatan dibawah badan hukum negara, oleh karena

itu segala aktifitas atau kegiatan usaha RPH Antah Berantah Sentosa yang berlokasi di Kab.

Malang berada dibawah pengawasan badan pemerintah kabupaten setempat.

2. Kelemahan (Weakness)

RPH Antah Berantah Sentosa yang berlokasi di Kab. Malang sedemikian rupa

berusaha untuk meminimalisirkan segala kelemahan yang ada pada usaha yang akan kami

dirikan, kelemahan yang selama ini dilihat dari RPH yang biasa dijadikan sebagai kelemahan

adalah kontrol kesehatan hewan atau ternak yang masuk ke RPH, oleh karena itu RPH Antah

Berantah Sentosa yang berlokasi yang akan kami dirikan ini berusaha meminimalisirkan

kelemahan tersebut agar kualitas karkas yang akan dihasilkan sehingga masyarakat

mendapatkankan produk yang berkualitas dan aman dari kontaminasi dari food born disease.

3. Kesempatan (Opportunity)

RPH Antah Berantah Sentosa yang akan didirikan sangat memanfaatkan segala

kesempatan yang ada disekitar lokasi yang akan kami dirikan sebagai usaha, kesempatan

tersebut adalah sebagai upaya peningkatan kualitas daging dikabupaten malang yang

disebabkan oleh cara pemotongan didaerah tersebut yang belum memenuhi prosedur akibat

pemotongan para peternak yang tidak melalui RPH.

4. Ancaman

Page 19: bussines plan RPH sapi.docx

Ancaman yang kami prediksi dalam pendirian RPH adalah penentangan dari pihak

masyarakat, dan isu-isu persaingan dari RPH yang sudah ada sehingga hal tersebut harus

diprediksi dari awal pendirian.

Dari pemaparan analisis SWOT dan kemungkinan segala resiko dan kelemahan yang

kemungkinan akan muncul pada saat pendirian usaha hal tersebut harus dijadikan sebagai

bahan evaluasi tim kami untuk menjadikan usaha Antah Berantah Sentosa yang berlokasi

sebagai usaha yang meliki kekuatan dalam menghadapi segala ancaman yang mungkin akan

terjadi.

Dalam seluruh proses kegiatan produksi di RPH Antah Berantah Sentosa akan

menggunakan teknologi yang mendukung segala kegiatan seperti mesin pendingin, Alat

pengontrol suhu pada setiap ruangan, alat timbangan digital untuk ternak. Alat-alat tersebut

dipakai untuk memudahkan segala proses produksi pada rencana usaha kami agar berjalan

dengan lancar.

BAB X

Page 20: bussines plan RPH sapi.docx

PERENCANAAN KEUANGAN

Biaya Inventasi

1. Lahan yang digunakan merupakan tanah pekarangan yang belum dimanfaatkan dan

tidak diperhitungkan sewa lahannya.

2. Jumlah sapi yang bisa ditampung 50 ekor ( rata – rata 50 ekor disembelih per hari)

500 kg x 30.000 x 50 = Rp. .750.000.000

3. Pembelian dan konstruksi Kandang tampung + Kandang Karantina

= Rp. 100.000.000

4. Pembuatan konstruksi ruang ( kantor+kamar mandi+ laboratorium klinis+gedung

aula+pos penjaga) = Rp. 500.000.000

5. Pembuatan ruang ( penyembelihan+pemisahan karkas+jerohan&kulit serta

darah+pelayuan+pemotongan daging+transaksi penjualannya)

= Rp. 1.000.000.000

6. Peralatan konstruksi ruang (dalam) = Rp. 500.000.000

7. Tenaga kerja ( 5 jagal dan 10 karyawan) = Rp. 30.000.000/bulan.

8. Biaya air dan listrik = Rp. 6.000.000/bulan.

9. Biaya pakan sapi (pemberian minum adlibitum)

= Rp. 5.000.000/bulan.

10. Penyusutan konstruksi bangunan (luar dalam) 20%/tahun

11. Penyusutan peralatan 5%/tahun.

Biaya Investasi

1. Pembelian Kandang = Rp. 100.000.000

2. Pembuatan konstruksi ruang = Rp. 500.000.000

3. Peralatan konstruksi ruang (dalam) = Rp. 500.000.000

4. Pembuatan ruang (proses sapi olahan) = Rp. 1.000.000.000

+

= Rp. 2.100.000.000

Biaya Variabel

Page 21: bussines plan RPH sapi.docx

1. Jumlah sapi yang bisa ditampung 50 ekor

= Rp. 750.000.000/hari

2. Biaya air dan listrik = Rp. 6.000.000/bulan.

+

= Rp. 273.820.000.000

Biaya Tetap

Tenaga kerja ( 5 jagal dan 10 karyawan) =Rp. 360.000.000/tahun.

1. Penyusutan bangunan (luar dalam) 20%/tahun = Rp. 320.000.000/tahun.

2. Penyusutan Peralatan = Rp. 25.000.000/tahun.

+

Total modal tetap Rp. 685.000.000,-

Total Biaya Produksi

Total Biaya Variabel = Rp. 273.820.000.000

Total modal tetap = Rp. 685.000.000,-

Jumlah = Rp.274.505.000.000,-

B. Cash Flow

1. Bobot karkas Rp 55.000 x 50 x 365 x (500 kg x 55 %) karkas

= Rp. 276.031.250.000

2. Jerohan dan darah 50 x 10.000 x 365 = Rp. 182.500.000

3. Kulit 50 x 100.000 x 365 = Rp. 1.825.000.000

4. Limbah feses dan urine = Rp. 5.000.000

Total = Rp. 278.043.750.000

C. Kriteria Investasi

Page 22: bussines plan RPH sapi.docx

KEUNTUNGAN

Rp. 278.043.750.000 - Rp.274.505.000.000 = Rp. 3.538.750.000/tahun

B / C RATIO

Rp. 278.043.750.000 : Rp. Rp. 3.538.750.000 = 78,6

Artinya dalam satu tahun produksi dari setiap modal Rp.700 yang dikeluarkan akan

diperoleh pendapatann 786

BEP = Total biaya : berat sapi total

= Rp.274.505.000.000 – Rp. 50.000 = Rp. 5.490.100

Page 23: bussines plan RPH sapi.docx

1

2

3

42

56

78

13

122

11

9

10

Konstruksi lokasi kandang yang disarankan.

Keterangan :1. Pintu masuk 7. Kandang kambing 13. Kolam ikan2. Gudang konsentrat 8. Kandang kerbau : saluran irigasi dan kotoran dari kandang3. Gudang hijauan 9. Kandang unggas : jalur pemindahan air4. Mesin chopper 10. Kandang kuda5. Kandang sapi potong 11. Kolam penampungan kotoran6. Kandang sapi perah 12. Mesin pompa air

Page 24: bussines plan RPH sapi.docx

PERBAILI LAGI 69…

CARA MENDAPATKAN BAHAN BAKU.

LOGO PERUSAHAAN SEGERA DI BUATKAN..