busi pembakaran

Upload: ddiastari

Post on 18-Jul-2015

414 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Cara Mengecek Busi Dan Tips Untuk Merawatnya

Jika Anda ingin tahu kondisi mesin sepeda motor, cobalah cek businya. Buka busi lalu lihatlah kondisi ujungnya.

1. Normal Warna abu-abu merata atau merah bata dari ujung elektroda sampai selongsong busi. Kalau ada warna abu-abu muda, maka settingan karburator terlalu irit bensin. Kalau ada warna gelap atau hitam pekat, maka setingan karburator terlalu boros bensin. 2. Basah Ujung busi basah, basahnya ini basah oli bukan bensin, maka ada yang bocor di mesin kita, bisa dari ring piston goyang, bos klep bocor atau oli mesin terlalu banyak hingga seal klep kalah/bocor. Oli ini ikut terbakar di ruang pembakaran mesin dan meninggalkan sisa basah oli. Biasanya pada

motor 2-tak disebabkan karena terlalu banyaknya campuran oli samping. 3. Tertutup Kerak Hal ini disebabkan karena kualitas bahan bakar yang kita pakai jelek, ada campuran kotoran, atau sudut pengapian yang terlalu maju, dan bisa jadi salah pilih jenis busi. 4. Rata dengan keramik Ini artinya businya sudah terlalu sering diamplas jadi sudah abis, Gantilah dengan yang baru. 5. Cacat/Rusak Artinya bensin yang kita pakai jelek sehingga terjadi gejala detonasi (nglitik) atau jarak elektroda busi terlalu jauh. Makanya beli bensin harus pilih-pilih, jangan asal cepat, nggak antri. Tapi jangan kira juga loh kalau di SPBU bensinnya bagus, ada juga SPBU yang nakal, nyampur bensin + minyak tanah. Coba sekali-kali cek kondisi bensin yang kita beli. 6. Penuh Bulu Putih Ini artinya ada cairan radiator yang bocor dan ikut terbakar di ruang pembakaran mesin. 7. Meleleh Ini artinya busi menyala sebelum waktunya disebabkan nilai oktan bensin yang terlalu jelek/rendah, derajat pengapian terlalu maju atau mesin terlalu panas. 8. Mengkilap Busi basah karena sisa bensin yang tidak ikut terbakar, bukan oli. Ini artinya settingan karburator kurang pas, terlalu boros. Atau bisa juga salah pilih jenis busi, kurang dingin. Tips Merawat Busi Meski bentuknya kecil.Busi (dari bahasa Belanda bougie) atau spark plug pada sistem pengapian berfungsi sebagai alat untuk memercikan api listrik guna membakar campuran gas pada ruang bakar. Percikan api listrik ini diperoleh dari tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil. Tanpa percikan bunga api yang dihasilkannya, mesin tak akan bekerja. Agar mesin bekerja prima sebaiknya Anda rajin memerhatikan kondisi busi.Salah satu cara perawatannya adalah membersihkan busi dari kotoran dan sisa pelumas. Berikut ini cara perawatan busi. *Lepaskan semua busi dengan kunci busi, jangan sekali-kali memakai kunci pas.Periksalah kondisinya. Jika busi kering dan berkerak abu-abu menandakan kondisi pembakaran motor Anda baik. Bila basah serta kerak berwarna hitam, menggambarkan pembakaran mesin kurang sempurna. *Sebelum busi dilepas, lubang tempat busi bersemayam harus dibersihkan terlebih dahulu. Cukup dengan kain bersih. Ketika melakukan pembersihan, cek kondisi penutup busi apakah masih dalam kondisi baik. Bersihkan mulut busi bagian luar dengan menggunakan sikat kawat. Untuk memudahkan pembersihan, busi direndam dengan bensin atau minyak tanah sebelum dibersihkan. setelah bersih keringkan. Bersihkan elektrode masa dengan kikir plat tipis. Ukur celah busi untuk mengoptimalkan kinerja busi Anda.

*Periksa kembali celah antara elektroda positif (bagian membulat) dan elektroda negatif (bagian melengkung yang nampak keluar dari busi). Kembalikan pada posisi normal sesuai buku petunjuk. Pada umumnya celah busi berjarak 0,8 mm-1,2mm. *Setelah itu masukkan kembali busi pada tempatnya. Harap diingat, jangan mengencangkan busi hingga terlalu keras. Sebab, bila itu terjadi busi akan sulit kembali dilepas atau bisa saja menyebabkan rusaknya arus ulir pada lubang mesin. Bersihkan busi secara teratur. Agar umur pemakaian busi Anda bisa lebih panjang, sebaiknya setiap 5.000 km Anda membersihkannya dengan tiupan angin atau dengan sikat khusus. Perawatan busi akan sangat membantu proses optimasi pembakaran. Sehingga tak saja busi, platina maupun injektor juga akan lebih awet. jangan lupa klik link di bawah ini dulu http://www.bigextracash.com/aft/d35defa5.html

Mengenai Saya Motorku

Cek Kondisi Busi Motor Mu..Posted on March 9, 2011. Filed under: Motor | Meski harga Premium diturunkan, toh harga Rp 4.500 per liter masih lumayan tinggi. Apalagi kalau ditambah proses pembakaran mesin tidak sempurna, ujung-ujungnya motor malah rakus bensin. Kalau sudah begitu, pengeluaran isi kantong pun ikutan bertambah bukan? Nah, kalau akhir-akhir ini motor kamu terasa boros, ada baiknya curiga kondisi pembakaran yang kurang sempurna. Bagaimana cara ngeceknya?Ternyata caranya cukup mudah kok. Hanya dengan melihat warna elektroda busi. Karena saat terjadi pembakaran, elektroda busi berada di dalam ruang bakar. Caranya tentu harus melepas busi terlebih dahulu. Lalu perhatikan warna elektroda atau mulut busi. Hitam kering, tanda boros bahan bakar

Bila warnanya hitam kering atau berjelaga pertanda pembakaran tidak sempurna. Campuran pembakaran terlalu gemuk atau kaya. Warna hitam disebabkan bensin tidak terbakar habis sehingga menempel pada mulut busi, buka Udin, kepala mekanik AHASS Clara Motor di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Ada dua penyebab. Bisa disebabkan settingan bensin di karburator dan kerenggangan klep tidak tepat atau pengapian yang bermasalah, lanjut Coki dari JP Racing. Misal setelan angin terlalu nutup, spuyer aus atau kegedean, bahkan filter udara tersumbat juga bisa menyebabkan pembakaran terlalu kaya. Begitu juga dengan setelan klep yang terlalu renggang. Bensin yang masuk ke ruang bakar terlalu banyak sehingga tidak bisa terbakar habis. Solusinya motor harus disetting ulang. Biasanya bila sudah terlalu lama tidak di service, settingan motor akan berubah dan tidak ekonomis lagi, lanjut Coki yang bengkelnya berada di kawasan Bintaro ini. Kecoklatan, pembakaran sempurna

Putih tandanya terlalu kering

Namun bila pengapian yang bermasalah, busi jadi perhatian pertama. Diantara begitu banyak part pengapian, umur busi yang paling pendek. Biasanya umurnya antara 6000 sampai 7000 km tergantung pemakaian. Lebih dari itu performanya akan turun dan pastinya pembakaran jadi kurang sempurna, jelas Udin. Lantas seperti apa warna busi yang pembakarannya sempurna? Warna busi akan terlihat kecoklatan, tutup Coki. Namun jangan kelewat irit. Kalau terlalu irit warna busi jadi putih dan mesin akan cenderung lebih panas.

Cara mengetahui kondisi mesin dengan melihat warna busi

Keadan mesin mobil atau motor dapat di diagnosa melalui tampilan warna busi, dengan melihat tampilan warna busi kita bisa mengetahui kondisi mesin, apakah mesin boros bensin, mesin dalam keadaan normal, mesin over heating atau boros oli. Untuk jelasnya lihat saja gambar dan keterraangan di bawah: Mesin dalam keadaan normal. Kondisi mesin mudah dihidupkan, juga pada putaran mesin tinggi ataupun rendah, mesin berjalan dengan baik. Keadaan mesin seperti diatas bisa dilihat pada insulator busi yang berwarna coklat atau keabuabuan. Hanya sedikit terdapat bekas pembakaran yang menutupi elektroda-elektrodanya. Lihat gambar di bawah.

Mesin tidak normal. Mesin susah dihidupkan, mesin tidak stabil pada kecepatan rendah. Penambahan kecepatan tidak bekerja lagi dan terjadi mesin mati. Hampir 90% gangguan mesin yang disebabkan oleh busi, dikarenakan kotor oleh endapan karbon ( carbon fouling ), kotor oleh endapan oli (olie fouling) dan kotor oleh endapan timah hitam ( lead fouling). Penyebab keadaan terjadinya carbon fouling adalah: 1. Kesalahan pemakayan nomor tingkat panas busi. 2. Pemakaian bahan bakar berlebihan ( karburator banjir, penyetelan karburator terlalu kaya, cuk tidak sempurna pada posisi off. atau saringan udara karburator tersumbat ). 3. Bahan bakar tidak baik mutunya. 4. Terlalu lama dipakai pada kecepatan rendah. 5. Pembakaran oleh busi telat. Keadaan mesin seperti diatas dapat dilihat pada warna insulator dan elektroda busi yang tertutup oleh lapisan serbuk karbon kering berwarna hitam. Lihat gambar dibawah.

Penyebab keadaan terjadinya olie fouling adalah: 1. Kerusakan pada piston ring piston ring aus atau kerenggangan klep tidak tepat. 2. Campuran bahan bakar dan udara tidak tepat terlalu banyak bahan bakar (campuran kaya). 3. Pada mesin 2 tak campuran oli sampan terlalu banyak atau lebih dari standar. 4. Mesin baru saja turun atau overhaul dimana pada waktu pasang bagian mesin menggunakan banyak oli. Keadan mesin seperti diatas dapat dilihat pada insulator dan elektroda busi yang basah oleh oli, sehingga warnanya kelihatan hitam dan basah. Lihat gambar dibawah.

Penyebab keadaan terjadinya lead fouling adalah: Bensin dicampur dengan senyawa timah hitam. Bekas pembakaran senyawa ini menempel pada ujung busi. Bila kendaraan berakselerasi dengan kecepatan tinggi, senyawa tersebut akan meleleh sehingga terjadi kebocoran listrik dan menyebabkan kegagalan pembakaran. Mesin terasa tersendat-sendat pada waktu menambah kecepatan ( berakselerasi ) atau pada kecepatan tinggi. Keadaan mesin seperti diatas dapat dilihat pada insulator busi berwarna kuning juga coklat. Lihat gambar di bawah.

Penyebab terjadinya Kotoran oleh endapan (deposit fouling) adalah: 1. Oli yang dipakai kurang baik mutunya. 2. Saringan udara kalburator tidak ada atau tidak di pasang. 3. Untuk mesin 4 tak oli ikut masuk kedalam ruang bakar dan ikut terbakar (piston dan piston ring aus) Mesin dalam kondisi ada gangguan pembakaran pada waktu menambah kecepatan atau pada waktu kecepatan tinggi Keadaan mesin diatas dapat dilihat pada kondisi insulator dan elektroda busi terdapat endapan hasil pembakaran atau kerak busi dengan warna bermacam macam. Lihat gambar di bawah.

Penyebab terjadinya panas berlebih ( over heating ) adalah: 1. Keliru memilih nomor tingkat panas busi. 2. Penyetelan pengapian taidak tepat, innition timing terlalu cepat. 3. Sistem pendingin tidak baik. 4. Campuran bensin terlalu kurus terlalu banyak udara. Tenaga mesin menjadi hilang dan kecepatanpun berkurang. Hal ini timbul apabila dalam kecepatan tinggi, pendakian yang lama atau dengan muatan yang berat. Bila keadaan tersebut di biarkan bisa menyebabkan busi meleleh dan piston pun bisa rusk berlubag. Keadaan mesin diatas dapat dilihat pada kondisi insulator busi yang berwarna putih pucat dan pada elektrodanya terbakar berwarna keungu-unguan serta terlihat aus. Bila kondisi ini dibiarkan ujungujungnya elektroda dapat meleleh. Lihat gambar di bawah.

1. Normal Warna abu-abu merata atau merah bata dari ujung elektroda sampai selongsong busi. Kalau ada warna abu-abu muda, maka settingan karburator terlalu irit bensin. Kalau ada warna gelap atau hitam pekat, maka setingan karburator terlalu boros bensin.

2. Basah Ujung busi basah, basahnya ini basah oli bukan bensin, maka ada yang bocor di mesin kita, bisa dari ring piston goyang, bos klep bocor atau oli mesin terlalu banyak hingga seal klep kalah/bocor. Oli ini ikut terbakar di ruang pembakaran mesin dan meninggalkan sisa basah oli. Biasanya pada motor 2-tak disebabkan karena terlalu banyaknya campuran oli samping. 3. Tertutup Kerak Hal ini disebabkan karena kualitas bahan bakar yang kita pakai jelek, ada campuran kotoran, atau sudut pengapian yang terlalu maju, dan bisa jadi salah pilih jenis busi. 4. Rata dengan keramik Ini artinya businya sudah terlalu sering diamplas jadi sudah abis, Gantilah dengan yang baru. 5. Cacat/Rusak Artinya bensin yang kita pakai jelek sehingga terjadi gejala detonasi (nglitik) atau jarak elektroda busi terlalu jauh. Makanya beli bensin harus pilih-pilih, jangan asal cepat, nggak antri. Tapi jangan kira juga loh kalau di SPBU bensinnya bagus, ada juga SPBU yang nakal, nyampur bensin + minyak tanah. Coba sekali-kali cek kondisi bensin yang kita beli. 6. Penuh Bulu Putih Ini artinya ada cairan radiator yang bocor dan ikut terbakar di ruang pembakaran mesin. 7. Meleleh Ini artinya busi menyala sebelum waktunya disebabkan nilai oktan bensin yang terlalu jelek/rendah, derajat pengapian terlalu maju atau mesin terlalu panas. 8. Mengkilap Busi basah karena sisa bensin yang tidak ikut terbakar, bukan oli. Ini artinya settingan karburator kurang pas, terlalu boros. Atau bisa juga salah pilih jenis busi, kurang dingin. Tips Merawat Busi Meski bentuknya kecil.Busi (dari bahasa Belanda bougie) atau spark plug pada sistem pengapian berfungsi sebagai alat untuk memercikan api listrik guna membakar campuran gas pada ruang bakar. Percikan api listrik ini diperoleh dari tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil. Tanpa percikan bunga api yang dihasilkannya, mesin tak akan bekerja. Agar mesin bekerja prima sebaiknya Anda rajin memerhatikan kondisi busi.Salah satu cara perawatannya adalah membersihkan busi dari kotoran dan sisa pelumas. Berikut ini cara perawatan busi. *Lepaskan semua busi dengan kunci busi, jangan sekali-kali memakai kunci pas.Periksalah kondisinya. Jika busi kering dan berkerak abu-abu menandakan kondisi pembakaran motor Anda baik. Bila basah serta kerak berwarna hitam, menggambarkan pembakaran mesin kurang sempurna. *Sebelum busi dilepas, lubang tempat busi bersemayam harus dibersihkan terlebih dahulu. Cukup dengan kain bersih. Ketika melakukan pembersihan, cek kondisi penutup busi apakah masih dalam kondisi baik. Bersihkan mulut busi bagian luar dengan menggunakan sikat kawat. Untuk

memudahkan pembersihan, busi direndam dengan bensin atau minyak tanah sebelum dibersihkan. setelah bersih keringkan. Bersihkan elektrode masa dengan kikir plat tipis. Ukur celah busi untuk mengoptimalkan kinerja busi Anda. *Periksa kembali celah antara elektroda positif (bagian membulat) dan elektroda negatif (bagian melengkung yang nampak keluar dari busi). Kembalikan pada posisi normal sesuai buku petunjuk. Pada umumnya celah busi berjarak 0,8 mm-1,2mm. *Setelah itu masukkan kembali busi pada tempatnya. Harap diingat, jangan mengencangkan busi hingga terlalu keras. Sebab, bila itu terjadi busi akan sulit kembali dilepas atau bisa saja menyebabkan rusaknya arus ulir pada lubang mesin. Bersihkan busi secara teratur. Agar umur pemakaian busi Anda bisa lebih panjang, sebaiknya setiap 5.000 km Anda membersihkannya dengan tiupan angin atau dengan sikat khusus. Perawatan busi akan sangat membantu proses optimasi pembakaran. Sehingga tak saja busi, platina maupun injektor juga akan lebih awet.

akhirnya owe berpikir lalu gimana ya dengan kondisi busi motor owe yg udah lumayan ga muda karena sudah memasuki usia yg 39000 lagi ? iseng2 cek ternyata pas awal2 agak terlalu item. tapi setelah owe setting2 sendiri berdasar feeling alias perasaan akhirnya pada hari ini dapetlah warna busi yg owe pengen yaitu coklat / merah bata.

yg ini masih ada sedikit tipis tumpukan karbonnya per 9 Febuari 2011 (sebelum pake Hydrogen Generator)

per tanggal 9 Maret 2011 (setelah pemakaian hidrogen generator generik)

yg ini udah putih bersih ga ada tumpukan karbon ama sekali

jadi kesimpulan owe simple : kalo mau cek kondisi mesin motor, ga perlu susah2 turun mesin cukup cek dari kondisi busi nya aja udah bisa ketauan. Gimana menurut pendapat bro2 sekalian & trims

Busi Dingin Dan Busi Panas

Busi merupakan suatu sarana atau alat bagian dari sebuah sistem pengapian pada motor bakar yang digunakan untuk menghasilkan energi percikan bunga api dan kemudian percikan ini digunakan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder pada akhir langkah kompresi pada sebuah siklus mesin 4 langkah. Pemakaian busi yang tepat pada mesin akan memberikan performa mesin yang lebih baik, namun dalam pemakaiannya, kita harus memperhatikan beberapa faktor di bawah ini : 1. Suhu lingkungan tempat mesin itu berada. Sepeda motor dalam iklim panas dan dingin

memberikan radiasi panas berbeda kepada mesin. 2. Besarnya kapasitas silinder mesin. Mesin dengan kapasitas silinder besar akan memberikan panas berlebih dari pada mesin CC kecil. 3. Besarnya perbandingan kompresi serta tekanan kompresi mesin. Semakin besar rasio kompresi atau perbandingan kompresi mesin akan memberikan panas lebih banyak dari pada mesin dengan rasio kompresi rendah. (Standar rasio kompresi motor masal adalah 9 : 1 ) Berikut akan dibahas terlebih dahulu definisi dari busi panas dan busi dingin. Busi Panas busi panas adalah busi yang memiliki kemampuan menyerap serta melepas panas kepada sistem pendinginan lebih lambat dari busi standarnya. busi panas ini tidak diharapkan bekerja pada temperatur ruang bakar tinggi, bila temperatur ruang bakar mencapai sekitar 850 derajad celcius, maka akan terjadi proses "pre ignition", dimana bahan bakar akan menyala dengan sendirinya sebelum busi memercikkan bunga api. "pre ignition" ini adalah proses yang tidak diharapkan dalam siklus pembakaran motor 4 langkah tipe "spark engine" atau mesin dengan penyalaan busi. kondisi terjadinya pre ignition ini bisa dikatakan "over heating" (pemanasan extrem). terjadinya pre ignition ini dapat merusak kinerja dari piston, valve, connecting rod, bahkan crankshaft atau poros engkol. warna yang tampak pada busi bila terjadi pre ignition adalah putih pucat, bahkan dalam kondisi terburuk busi bisa meleleh. Busi Dingin busi dingin adalah busi yang memiliki kemampuan menyerap serta melepas panas kepada sistem pendingin lebih baik atau lebih cepat daripada busi standarnya. busi dingin ini tidak diharapkan bekerja pada temperatur ruang bakar yang rendah. Jika temperatur ruang bakar terlalu rendah hingga dibawah 400 derajad celcius, maka akan terjadi proses "carbon fouling", dimana bahan bakar tidak mampu terbakar habis bahkan gagal pembakaran sehingga bahan bakar tadi akan menumpuk pada busi. apabila suhu ruang bakar semakin rendah, maka terjadi "miss fire" atau ketidakmampuan busi membakar bahan bakar akibat suhu mesin tidak ideal. penumpukan endapan karbon ini semakin semakin lama akan menyebabkna tumpukan kerak karbon yang lama kelamaan menjadi keras dan akibatnya menjadi sumber panas kedua (arang) setelah busi dan hal inilah juga yang menyebabkan gejala "detonasi" atau "knocking" atau ledakan kedua setelah busi memercikkan bunga api. gejala "detonasi" ini adalah proses pembakaran yang tidak diharapkan untuk mesin "spark engine". Detonasi ini dapat menyebabkan kerusakan pada piston. terjadinya "carbon fouling" ini dapat mempercepat umur pakai busi. warna yang tampak pada busi bila terjadi "carbon fouling" adalah hitam kering. Oleh sebab masalah-masalah yang timbul diatas, maka perlunya memilih tingkat panas busi yang sesuai dengan kebutuhan sepeda motor kita. Memilih tingkat panas busi dipengaruhi oleh beberapa faktor, beberapa faktor yang paling

dominan dalam memilih tingkat panas busi adalah 1. Suhu lingkungan tempat mesin atau sepeda motor anda berada. Untuk daerah dengan cuaca iklim yang lebih dingin, seperti daerah pegunungan, dataran tinggi. Maka direkomendasikan memakai tingkat panas busi yang lebih panas. Pemakaian busi dingin akan menyebabkan terjadinya "carbon fouling" (penumpukan carbon). Mesin akan susah hidup. Untuk daerah dengan cuaca iklim lebih panas, seperti dataran rendah, perkotaan dengan tingkat populasi tinggi, maka direkomendasikan menggunakan tingkat panas busi yang lebih dingin. Memakai busi panas pada kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya "pre ignition" (pembakaran dini) dapat menyebabkan part mesin jadi cepat aus. 2. Besarnya kapasitas silinder (CC) Untuk mesin dengan kapasitas silinder besar (>160), direkomendasikan menggunakan busi dingin. (Standar 22 denso dan 7 ngk) (pembacaan kode busi ada di materi bawah). 3. Besarnya rasio kompresi dan tekanan kompresi Mesin high performance dengan rasio kompresi tinggi (diatas 10:1) dan tekanan kompresi tinggi (>1500kPa) direkomendasikan menggunakan busi type dingin. 4. Desain high performance & high speed engine Mesin yang dirancang untuk kebutuhan balap, kompetisi sangat direkomendasikan memakai busi dingin. Pemakaian busi panas akan menyebabkan pre ignition, detonasi berat yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada katub, piston, connecting rod dan crankshaft. Contoh motor Honda CS1 type busi dingin U24ESR9, bila motor di bore up hingga 150cc type race maka di ganti busi yg lebih dingin U27ESR9.

TEKNOLOGI BUSI

Busi merupakan salah satu komponen penting pada mesin bensin dimana fungsinya untuk membakar campuran bahan bakar dan udara yang telah dikompresikan di dalam ruang bakar. Busi diperkenalkan pertama kali pada 2 pebruari 1839 oleh Edmond Berger. Sedangkan busi untuk motor dibuat oleh Albert Champion tahun 1904. Seiring dengan perkembangan teknologi, tuntutan akan api berkualitas mutlak dibutuhkan, oeh karena itu spesifikasi busi mengalami evolusi yang cukup signifikan. Untuk itu selalu dianjurkan menggunakan busi sesuai dengan kebutuhan mesin agar tenaga yang oleh mesin dihasilkan dapat maksimal. Saat ini banyak ditemukan macam-macam busi, secara fisik jelas kita dapat melihat dari perbedaan bentuk elektroda, macam bahan yang digunakan ataupun jenis busi berdasarkan pemakaian yang ditulis dalam bentuk kode busi. Bentuk Elektroda Awalnya hanya busi menggunakan model roof electrode (satu kaki) tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka sekarang banyak busi yang memiliki model side electrode (dua kaki), multi-pole electrode (3 kaki), open electrode (tanpa kaki) bahkan kini tercipta busi dengan model electrode central (busi jarum). Semuanya dibuat untuk kebutuhan yang disesuaikan dengan kendaraan kita. Material (bahan) dan Desain Duulunya busi menggunakan bahan dari tembaga, dan kini mulai menggunakan bahan yang berkualitas tinggi seperti perak, emas dan platinum (emas putih) yang konon dianggap paling baik sebagai penghantar dibanding bahan yang lain. Tipe Busi Berhati-hatilah jika ada hendak membeli busi, pastikan busi yang akan dibeli sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraan anda. Memilih busi tidak dlihat dari tempat dimana kita tinggal, kalau kita tinggal di daerah pegunungan enaknya menggunakan busi tipe busi dingin atau busi panas???

Jika kendaraan yang kita pakai sering dipakai kecepatan tinggi atau menyala non stop, maka kita pakai busi tipe dingin. Soalnya busi tipe ini sangat cepat melepas panas yang merembet dari ruang bakar menuju bodi mesin. Ciri-ciri busi tipe ini adalah memiliki insulator pendek. Sedangkan untuk busi tipe panas akan menyiman panas lebih lama sehingga busi ini cocok digunakan untuk harian atau mesin menyala secara berkala. (stop & go).ciri-cirinya memiliki insulator yang panjang

Busi juga memiliki peran penting dalam efisiensi bahan bakar, selain cara mengemudi yang benar, kondisi ban serta bobot kendaraan dan pengendara. Jika kita memilih busi yang benar maka tenaga mesin akan bertambah

Secara umum, sekarang ini jenis busi ada dua macam sesuai bentuknya. Busi berelektoda dan yang high performance, masing-masing mempunyai karakteristik dan kode-kode yang berbeda dan tertera pada lapisan keramik busi yang menunjukkan tipenya. Biasanya dianalogikan dengan panas dan dingin. Seperti NGK, misalnya angka 1-8 berkarakter panas, sedang 9 - 14 menandakan busi dingin. Kebalikan dengan busi Bosch, angka besar menunjukkan panas dan angka kecil dingin.

Nah, jika sudah memahami angka, kini celah antara side electrode dan center electrode. Maksudnya gap (kerengangan) dan panjang ulir secara keseluruhan. Tujuannya agar kepala busi tidak bersentuhan dengan piston saat dalam konsisi TMA (Titik Mati Atas). "Paling tidak, jarak antara elektrodenya 0,8 sampai 1 mm Selain celah, perlu diperhatikan juga bahan di center electrode. Ada 4 macam dengan material beragam. Mulai dari copper, silver, platinum dan iridium. Saat ini yang lagi tren berbahan dasar iridium yang elektroda tengahnya berbentuk jarum. Untuk membedakannya secara lebih spesifik, bisa dengan metode menghubungkan kabel positif dan negatif multi tester ke belah sisi ujung busi. Jika angka menunjukkan 4,7 - 5,2 ohm, artinya busi iridium atau beresistor. jika didapat dapat angkanya di bawah itu berarti busi non-resistor.

Kemudian busi jenis high performance yang tonjolan elektrodanya di tengah tidak tampak. Karakteritis busi ini lebih dingin dari iridium biasa.Penggunaannya khusus buat mobil-mobil yang berkompresi sangat tinggi dan di bawah pengaruh boost turbo. Keunggulan busi iridium antara lain, bahan baku yang digunakan oleh busi iridium adalah nikel, selain bahan yang berkualitas tinggi, busi iridium juga memiliki diameter elektroda yang lebih kecil dibanding busi biasa, yakni 0,4 mm. Akibatnya, ledakan bunga api bisa terfokus disatu tempat dan dengan kekuatan yang lebih tinggi. Bagian inti elektroda busi iridium juga biasanya disambung dengan menggunakan las laser.