bupati sukabumi peraturan daerah kabupaten...

14
BUPATI SUKABUMI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMEKARAN DESA WANGUNJAYA MENJADI DESA WANGUNJAYA DAN DESA AMBARJAYA KECAMATAN CIAMBAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI, Menimbang : a. bahwa usul Pemekaran Desa Wangunjaya Kecamatan Ciambar menjadi 2 (dua) Desa, yang telah ditetapkan dengan Peraturan Desa Wangunjaya Kecamatan Ciambar Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pemekaran Desa Wangunjaya menjadi Desa Wangunjaya dan Desa Ambar Jaya Kecamatan Ciambar, dipandang perlu untuk mendapat perhatian dan ditindak lanjuti oleh Pemerintah Daerah; b. bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan serta berdasarkan Pasal 5 Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Pemekaran, Penghapusan atau Penggabungan Desa, Desa Wangunjaya Kecamatan Ciambar telah memenuhi persyaratan untuk dimekarkan menjadi 2 (dua) Desa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pemekaran Desa Wangunjaya Menjadi Desa Wangunjaya dan Desa Ambarjaya Kecamatan Ciambar; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentangPembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara tanggal 8 Agustus 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);

Upload: others

Post on 24-Dec-2019

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BUPATI SUKABUMI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI

NOMOR 3 TAHUN 2012

TENTANG

PEMEKARAN DESA WANGUNJAYAMENJADI DESA WANGUNJAYA DAN DESA AMBARJAYA

KECAMATAN CIAMBAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKABUMI,

Menimbang : a. bahwa usul Pemekaran Desa Wangunjaya KecamatanCiambar menjadi 2 (dua) Desa, yang telah ditetapkandengan Peraturan Desa Wangunjaya Kecamatan CiambarNomor 12 Tahun 2011 tentang Pemekaran DesaWangunjaya menjadi Desa Wangunjaya dan Desa AmbarJaya Kecamatan Ciambar, dipandang perlu untukmendapat perhatian dan ditindak lanjuti olehPemerintah Daerah;

b. bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan sertaberdasarkan Pasal 5 Peraturan Daerah Nomor 18Tahun 2006 tentang Pembentukan, Pemekaran,Penghapusan atau Penggabungan Desa, DesaWangunjaya Kecamatan Ciambar telah memenuhipersyaratan untuk dimekarkan menjadi 2 (dua) Desa;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkanPeraturan Daerah tentang Pemekaran Desa WangunjayaMenjadi Desa Wangunjaya dan Desa AmbarjayaKecamatan Ciambar;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950tentangPembentukan Daerah-daerah KabupatenDalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negaratanggal 8 Agustus 1950) sebagaimana telah diubahdengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun1968 tentangPembentukan Kabupaten Purwakarta dan KabupatenSubang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- DaerahKabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 2851);

- 2 -

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437),sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir denganUndang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentangPerubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentangPembentukan Peraturan Perundang-undangan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5234);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentangDesa (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4587);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentangPedoman Pembinaan dan Pengawasan PenyelenggaraanPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 165, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentangPembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,Pemerintahan Daerah Provinsi dan PemerintahanDaerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4737 );

8. Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2006 tentangPembentukan, Pemekaran, Penghapusan atauPenggabungan Desa (Lembaran Daerah KabupatenSukabumi Tahun 2006 Nomor 14 Seri E);

9. Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2007 tentangUrusan Pemerintahan Yang Menjadi KewenanganPemerintahan Daerah Kabupaten Sukabumi(Lembaran Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2007Nomor 1);

10. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2010 tentangRencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahKabupaten Sukabumi Tahun 2010-2015 (LembaranDaerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2010 Nomor 11);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SUKABUMI

dan

BUPATI SUKABUMI

- 3 -

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMEKARAN DESAWANGUNJAYA MENJADI DESA WANGUNJAYA DANDESA AMBARJAYA KECAMATAN CIAMBAR.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Pemerintah pusat selanjutnya disebut Pemerintah adalah PresidenRepublik Indonesia yang memegang kekuasaan Pemerintahan NegaraRepublik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsurpenyelenggara Pemerintahan Daerah.

3. Bupati adalah Bupati Sukabumi.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan RakyatDaerah Kabupaten Sukabumi.

5. Kecamatan adalah Wilayah kerja camat sebagai Perangkat DaerahKabupaten.

6. Desa adalah Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batasWilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentinganmasyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat, yangdiakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara KesatuanRepublik Indonesia.

7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggara urusan oleh Pemerintah Desadan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan menguruskepentingan Masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan AdatIstiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem PemerintahanNegara Kesatuan Republik Indonesia.

8. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalahPerwujudan Demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa dansebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

9. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsurpenyelenggara Pemerintahan Desa.

10. Dusun adalah bagian Wilayah dalam Desa yang merupakan lingkungankerja pelaksana Pemerintahan Desa.

11. Pembentukan Desa adalah Pembentukan Desa baru sebagai akibatpemekaran, penghapusan atau penggabungan Desa.

12. Pemekaran Desa adalah Pembentukan Desa baru di dalam Wilayah Desayang definitif .

- 4 -

13. Peraturan Desa adalah Peraturan perundang-undangan yang dibuat olehBPD bersama Kepala Desa.

14. Batas adalah tanda pemisah antara desa yang bersebelahan baik berupabatas alam maupun batas buatan.

15. Batas alam adalah unsur-unsur alami seperti gunung, sungai pantai,danau dan sebagainya, yang dinyatakan atau ditetapkan sebagai batasdesa.

16. Batas Buatan adalah unsur-unsur buatan manusia seperti pilar, batas,jalan, rel kereta api, saluran irigasi, dan lain sebagainya.

17. Kekayaan Desa adalah barang milik desa yang berasal dari kekayaan aslidesa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan BelanjaDesa atau perolehan hak lainnya yang sah.

18. Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatandan pelaporan hasil pendapatan kekayaan milik Desa.

BAB II

TUJUAN PEMEKARAN DESA

Pasal 2

Tujuan Pemekaran Desa adalah untuk meningkatkan kemampuanpenyelenggaraan Pemerintahan Desa secara berdayaguna dan berhasilguna,terutama dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat.

BAB III

PEMEKARAN DAN PEMBENTUKAN DESA BARU

Pasal 3

Desa Wangunjaya Kecamatan Ciambar dimekarkan menjadi 2 (dua) Desayang dibatasi oleh Sungai Cisarua Kadusunan Babakan Sawah.

Pasal 4

Sebelum dimekarkan Desa Wangunjaya memiliki luas Wilayah 2.018 Ha,jumlah penduduk 9.318 Jiwa, 2.217 Kepala Keluarga, 4 Kedusunan,12 RukunWarga dan 43 Rukun Tetangga.

Pasal 5

Hasil Pemekaran Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dibentuk 2 (dua)Desa, yang masing-masing diberi nama sebagai berikut :a. Desa Wangunjaya (Desa induk); danb. Desa Ambarjaya (Desa Pemekaran).

- 5 -

Pasal 6

Posisi Desa Wangunjaya di bagian Utara sedangkan Desa AmbarjayaKecamatan Ciambar di bagian Selatan .

Pasal 7

Desa Wangungjaya memiliki luas Wilayah 1.075 Ha, jumlah penduduk 4.432Jiwa, 1.048 Kepala Keluarga, 2 Kedusunan, 20 Rukun Tetangga, 6 RukunWarga, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

a. sebelah Utara berbatasan dengan Desa Nangerang Kecamatan Cicurug yangdibatasi oleh Sungai Cisarua dan Taman Nasional Gede Pangrango;

b. sebelah Timur berbatasan dengan Taman Nasional Gede Pangrango;

c. sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Ambarjaya Kecamatan Ciambaryang dibatasi oleh Sungai Cisarua;

d. sebelah Barat berbatasan dengan Desa Purwasari Kecamatan Cicurug yangdibatasi oleh Sungai Cileuleuy.

Pasal 8

Desa Ambarjaya memiliki luas Wilayah 943 Ha, jumlah penduduk 4.886 Jiwa,1.169 Kepala Keluarga, 2 Kedusunan, 6 Rukun Warga dan 23 RukunTetangga, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

a. sebelah Utara berbatasan dengan Desa Wangunjaya Kecamatan Ciambaryang dibatasi oleh Sungai Cisarua;

b. sebelah Timur berbatasan Taman Nasional Gede Pangrango;

c. sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Ciambar Kecamatan Ciambar yangdibatasi oleh Sungai Cipamutih;

d. sebelah Barat berbatasan dengan Desa Ciambar Kecamatan Ciambar danDesa Nyangkowek Kecamatan Cicurug yang dibatasi oleh batas buatanberupa patok Jalan setapak dan Sungai Cileuleuy.

Pasal 9

Peta Wilayah Desa Wangunjaya dan Desa Ambarjaya sebagaimana tercantumdalam Lampiran I, lampiran II dan Lampiran III, dan merupakan bagian yangtidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.

BAB IV

BAGIAN WILAYAH DAN PUSAT PEMERINTAHAN DESA

Pasal 10

(1) Wilayah Desa Wangunjaya terbagi ke dalam 2 (dua) bagian Wilayah yangdisebut Dusun, masing-masing diberi nama sebagai berikut:a. Dusun Tangkil; danb. Dusun Sirnagalih.

(2) Pusat Pemerintahan Desa Wangunjaya berada di Dusun Tangkil.

- 6 -

Pasal 11

(1) Wilayah Desa Ambarjaya terbagi ke dalam 2 (dua) bagian Wilayah yangdisebut Dusun, masing-masing diberi nama sebagai berikut:a. Dusun Lemah Putih; danb. Dusun Babakan Sawah.

(2) Pusat Pemerintahan Desa Ambarjaya berada di Dusun Lemah Putih.

BAB V

SUMBER PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA

Pasal 12

Sumber Pendapatan Desa Wangunjaya dan Desa Ambarjaya adalah sebagaiberikut:

a. pendapatan asli Desa;b. bagi hasil pajak Kabupaten;c. bagian dari retribusi Kabupaten;d. Alokasi Dana Desa;e. hasil gotong royong;f. bantuan keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah

Daerah dan Desa lainnya;g. hibah; danh. sumbangan pihak ketiga.

Pasal 13

Kekayaan Tanah Desa Wangunjaya sebelum pemekaran meliputi:

a. tanah desa seluas ± 60.415 M² terdiri dari :

1. tanah kas Desa seluas ± 13.900 M², yang dipergunakan untuk:a) Kantor Desa Uk . 12 X 8 Berlokasi di Dusun

Tangkil Kp. Cisarua seluas : ± 1.000 M²;b) Puskesmas Pembantu berlokasi di Dusun Tangkil

Kp. Cisarua seluas : ± 350 M²;c) SMP PGRI di Dusun Tangkil Kp. Cisarua seluas : ± 1.450 M²;d) pemakaman Umum /TPU di Dusun Tangkil

Kp. Ciputat seluas : ± 3.600 M²;e) Lapangan olahraga berlokasi di Blok/Dusun

Babakan Sawah seluas : ± 7.500 M².

2. tanah kas Desa sawah dan darat seluas ± 46.515 M², berlokasi di:a) Dusun Babak sawah di Blok Genteng seluas : ± 26.750 M²;b) Dusun Tangkil Kp. Cisarua : ± 1.450 M²;c) Dusun Tangkil Kp. Ciputat seluas : ± 2.405 M²;d) Dusun Lemah Putih seluas : ± 3.000 M²;e) Blok Legok Picung Dusun Lemah Putih berupa

tegalan seluas : ± 12.910 M².

b. bangunan Kantor Desa di Blok Cisarua Dusun Tangkil beserta isinya; danc. 3 (tiga) unit kendaraan roda 2 (dua) Honda Win Tahun 2003, Honda Revo

tahun 2009 dan Honda CS One tahun 2011 Inventaris Pemerintah Daerah.

- 7 -

Pasal 14

Desa Wangunjaya mendapat bagian kekayaan Desa sebagai berikut:

a. tanah Kas Desa seluas ± 35.965 M² yang terdiri dari:

1. tanah kas Desa seluas ± 6.400 M² yang dipergunakan untuk:a) Kantor Desa Uk . 12 X 8 Berlokasi di Dusun

Tangkil Kp. Cisarua seluas : ± 1.000 M²;b) Puskesmas Pembantu berlokasi di Dusun Tangkil

Kp. Cisarua seluas : ± 350 M²;c) SMP PGRI di Dusun Tangkil Kp. Cisarua seluas : ± 1.450 M²;d) pemakaman Umum /TPU di Dusun Tangkil

Kp. Ciputat seluas : ± 3.600 M².

2. tanah kas Desa Sawah dan darat seluas ± 29.565M², berlokasi di:a) Dusun Babaksawah di Blok Genteng seluas : ± 12.800 M²;b) Dusun Tangkil Kp. Cisarua seluas : ± 2.405 M²;c) Dusun Tangkil Kp. Ciputat seluas : ± 1.450 M²;d) Blok Legok Picung Dusun Lemah Putih

berupa tegalan seluas : ± 12.910 M².

b. bangunan Kantor Desa di Blok Cisarua Dusun Tangkil beserta isinya; danc. 3 (tiga) Unit kendaraan roda 2 (dua) Honda Win Tahun 2003 dan Honda

Revo tahun 2009 dan Honda CS One tahun 2011 Inventaris PemerintahDaerah.

Pasal 15

Desa Ambarjaya mendapat bagian kekayaan berupa tanah Desa seluas± 24.450 M² terdiri dari:

a. lapang Olah Raga berlokasi di Blok/DusunBabakan Sawah seluas : ± 7.500 M²;

b. sawah berlokasi di Blok Genteng DusunBabakan Sawah seluas : ± 13.950 M²;

c. sawah berlokasi di Blok/Dusun Lemah Putih seluas : ± 3.000 M2.

BAB VI

PEMERINTAHAN DESA

Pasal 16

(1) Sebelum peresmian Pemekaran Desa Ambarjaya, Kepala Desa Wangunjayamenyampaikan laporan keterangan pertanggungjawaban pelaksanaantugas dan kewajiban kepada BPD Wangunjaya Kecamatan Ciambar.

(2) Pada saat Peresmian Desa Ambarjaya, Kepala Desa Wangunjayamenyerahkan aset-aset Desa yang menjadi Aset Desa Ambarjaya secaratertulis, setelah mendapat persetujuan BPD Wangunjaya dan dituangkandalam Berita Acara.

- 8 -

Pasal 17

Pembentukan BPD dimasing-masing Desa, diproses sesuai dengan ketentuandan Pedoman Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa.

Pasal 18

Kepala Desa Wangunjaya tetap melaksanakan tugas sebagai Kepala DesaWangunjaya sampai dengan berakhir masa Jabatannya.

Pasal 19

(1) Untuk mengisi kekosongan jabatan Kepala Desa di Desa Ambarjaya, BPDDesa Wangunjaya mengusulkan Penjabat Kepala Desa untuk disahkan dandilantik oleh Bupati.

(2) Untuk mengisi jabatan Kepala Desa yang definitif di Desa Ambarjaya, BPDsebagaimana dimaksud pada ayat (1) segera menyelenggarakan PemilihanKepala Desa.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 20

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan PeraturanDaerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah KabupatenSukabumi.

Ditetapkan di Palabuhanratupada tanggal 5 April 2012

BUPATI SUKABUMI,

TTD

SUKMAWIJAYADiundangkan di Palabuhanratupada tanggal 5 April 2012

SEKRETARIS DAERAHKABUPATEN SUKABUM,

TTD

ADJO SARDJONO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2012 NOMOR 3

- 9 -

LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI

NOMOR : 3 Tahun 2012

TANGGAL : 5 April 2012

TENTANG : PEMEKARAN DESA WANGUNJAYA MENJADI DESA WAGUNJAYA DANDESA AMBARJAYA KECAMATAN CIAMBAR

PETA DESA WAGUNJAYA KECAMATAN CIAMBAR

BUPATI SUKABUMI,

TTD

SUKMAWIJAYA

- 10 -

LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI

NOMOR : 3 Tahun 2012

TANGGAL : 5 April 2012

TENTANG : PEMEKARAN DESA WANGUNJAYA MENJADI DESA WAGUNJAYA DANDESA AMBARJAYA KECAMATAN CIAMBAR

PETA DESA WANGUNJAYA KECAMATAN CIAMBAR

Sebagai Desa Induk Hasil Pemekaran

BUPATI SUKABUMI,

TTD

SUKMAWIJAYA

- 11 -

LAMPIRAN III PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI

NOMOR : 3 Tahun 2012

TANGGAL : 5 April 2012

TENTANG : PEMEKARAN DESA WANGUNJAYA MENJADI DESA WAGUNJAYA DANDESA AMBARJAYA KECAMATAN CIAMBAR

PETA DESA AMABARJAYA KECAMATAN CIAMBAR

Sebagai Desa Hasil Pemekaran

BUPATI SUKABUMI,

TTD

SUKMAWIJAYA

- 12 -

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI

NOMOR 3 TAHUN 2012

TENTANG

PEMEKARAN DESA WANGUNJAYAMENJADI DESA WANGUNJAYA DAN DESA AMBARJAYA

KECAMATAN CIAMBAR

I. U M U M

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapakalidiubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentangPerubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor72 Tahun 2005 tentang Desa pasal 2 sampai dengan pasal 6 , KeputusanMenteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Pembentukan,Penghapusan, Penggabungan Desa Menjadi Kelurahan dan Peraturan DaerahKabupaten Sukabumi Nomor 18 Tahun 2006 tentang Pembentukan,Pemekaran, Penghapusan atau Penggabungan Desa, Bahwa Desa Dibentukatau dipekarkan atas Prakarsa dan Kesepakatan Masyarakat yang diusulkankepada BPD untuk mendapat persetujuan Kepala Desa dengan menerbitkanPeraturan Desa tentang Pemekaran Desa, adapun Pembentukan/PemekaranDesa harus memenuhi syarat :a. Jumlah penduduk, yaitu paling sedikit 1500 jiwa atau 300 KK;b. Luas wilayah dapat dijangkau dalam meningkatkan pelayanan dan

pembinaan masyarakat;c. Wilayah kerja memiliki jaringan perhubungan atau komunikasi antar

dusun;d. Sosial budaya yang dapat menciptakan kerukunan antar umat beragama

dan kehidupan bermasyarakat sesuai dengan adat istiadat setempat;e. Potensi desa yang meliputi sumber daya alam dan sumber daya manusia;f. Batas desa yang dinyatakan dalam bentuk peta desa yang ditetapkan

dengan peraturan daerah; dang. Sarana dan Prasarana yaitu tersedianya potensi infratruktur pemerintahan

Desa dan perhubungan.Tujuan pemekaran desa untuk meningkakatkan pelayanan publik

guna mempercepat terwujudnya kesejateraan masyarakat yang diarahkankepada hal-hal sebagai berikut:1. Memudahkan rentang kendali pelayanan administratif pemerintahan desa;2. Memberdayakan masyarakat untuk dapat lebih menggali dan sekaligus

mengembangkan potensi alam yang berada di desa setempat;3. Mengurangi jarak tempuh dari dan ke pusat pemerintahan desa;4. Memudahkan komunikasi dan koordinasi antara masyarakat dan

perangkat desa;5. Menumbuh kembangkan dan memberikan kesempatan kepada masyarakat

setempat untuk ikut andil dalam pelaksanaan pemerintahan desa;dan6. Program pemerintah dapat disampaikan dan dilaksanakan dengan mudah

kepada masyarakat terpencil.

- 13 -

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal 1Cukup jelas.

Pasal 2Cukup jelas.

Pasal 3Cukup jelas.

Pasal 4Cukup jelas.

Pasal 5Cukup jelas.

Pasal 6Cukup jelas.

Pasal 7Cukup jelas.

Pasal 8Cukup jelas.

Pasal 9Cukup jelas.

Pasal 10Cukup jelas.

Pasal 11Cukup jelas.

Pasal 12Cukup jelas.

Pasal 13huruf a

yang dimaksud dengan “tanah bengkok” adalah lahangarapan milik desa. Tanah bengkok tidak dapatdiperjualbelikan tanpa persetujuan seluruh warga desanamun boleh disewakan oleh mereka yang diberi hakmengelolanya.yang dimaksud dengan “tanah titisara” adalah merupakantanah milik desa yang biasanya disewakan denganmekanisme lelang kepada siapapun yang inginmenggarapnya hasilnya dipergunakan sebagai anggaranrutin atau pemeliharaan desa seperti perbaikanjembatan,jalan,kantor desa,pasar desa,saluran air dan lain-lain bagi kepentingan desa.

huruf bCukup jelas.

huruf cCukup jelas.

huruf dCukup jelas.

- 14 -

Pasal 14Cukup jelas.

Pasal 15Cukup jelas.

Pasal 16Cukup jelas.

Pasal 17Yang dimaksud dengan “pembentukan BPD masing-masing desa” adalahpimpinan dan Anggota BPD induk yang berhenti dan diberhentikan,karena perubahan wilayah pemekaran Desa.BPD Desa Induk mengadakan musywarah untuk mengusulkanpimpinan dan Anggota BPD atau pengganti antar waktu (PAW) kepadaBupati melalui Camat.Sedangkan pembentukan BPD baru di Desa pemekaran. Camatmengeluarkan Surat Keputusan Pembentukan Panitia PemilihanBPD,yang melibatkan penjabat Kepala Desa untuk mengadakanpemilihan Pimpinan dan anggota BPD, hasil pemilihan tersebut Panitiamengusulan pengesahan dan pelantikan kepada Bupati melalui Camat.

Pasal 18Cukup jelas.

Pasal 19Hak, wewenang dan kewajiban Penjabat Kepala Desa adalah samadengan hak, wewenang dan kewajiban Kepala Desa, kecuali dalamhal mengambil kebijakan yang bersifat strategis, kebijakan yangbersifat strategis diambil alih oleh Camat.

Pasal 20Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 1