bupati paser - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...tanah grogot...

28
BUPATI PASER PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASER, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penerapan sistem pengendalian internal atas penerimaan pajak daerah Kabupaten Paser, diperlukan adanya pengaturan tentang Standar Operasional Prosedur ( SOP ) penerimaan pajak daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Paser tentang Standar Operasional Prosedur Pajak Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 72 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

Upload: trankhanh

Post on 16-Jun-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

BUPATI PASER

PERATURAN BUPATI PASERNOMOR 38 TAHUN 2013

TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PAJAK DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PASER,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka penerapan sistem pengendalian internalatas penerimaan pajak daerah Kabupaten Paser, diperlukanadanya pengaturan tentang Standar Operasional Prosedur( SOP ) penerimaan pajak daerah sesuai dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku ;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksudhuruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Paser tentangStandar Operasional Prosedur Pajak Daerah.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang PenetapanUndang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentangPembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagaiUndang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1953 Nomor 72 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 1820);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Tahun2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhirdengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentangPerubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerahdan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 130 Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5049);

Page 2: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

6. Undang-Undang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5234);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2007 tentang PerubahanNama Kabupaten Pasir menjadi Kabupaten Paser ProvinsiKalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2007 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4760);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2013 tentang PerubahanNama Ibu Kota Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur dariTanah Grogot menjadi Tana Paser (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5392);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang JenisPajak Daerah Yang Dipungut Berdasarkan Penetapan KepalaDaerah atau Dibayar Sendiri Oleh Wajib Pajak (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 153, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5179);

10. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah(Lembaran Daerah Kabupaten Paser Tahun 2011 Nomor 2)sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 6Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 2Tahun 2011 tentang Pajak Daerah (Lembaran DaerahKabupaten Paser Tahun 2013 Nomor 6).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI PASER TENTANG STANDAR OPERASIONALPROSEDUR PAJAK DAERAH

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Kabupaten Paser.2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai

unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah.3. Bupati adalah Bupati Paser.4. Dinas adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang sesuai tugas dan fungsinya

melalukan pemungutan Pajak Daerah.5. Kepala Dinas adalah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang sesuai tugas

dan fungsinya melalukan pemungutan Pajak Daerah.6. Kas Daerah adalah Kas Daerah Kabupaten Paser.7. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik

yang meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan lainnya,Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapunFirma, Kongsi, Koperasi, Dana Pensiun, Persekutuan, Perkumpulan, Yayasan,Organisasi Massa, Organisasi Sosial Politik atau Organisasi yang sejenis,Lembaga, Badan Usaha Tetap dan Bentuk Badan Lainnya.

8. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu di Bidang Perpajakan Daerahsesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Page 3: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

9. Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut Pajak, adalah kontribusi wajib kepadaDaerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksaberdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secaralangsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnyakemakmuran rakyat.

10. Subjek Pajak adalah orang pribadi atau Badan yang dapat dikenakan Pajak.11. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau Badan, meliputi pembayar pajak,

pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajibanperpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakandaerah.

12. Standar Operasional Prosedur Pajak Daerah , yang disingkat SOP Pajak Daerahadalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai denganfungsi dan alat penilaian kinerja intansi pemerintah berdasarkan indicator-indikator teknis administrative procedural sesuai dengan tata kerja, prosedurkerja dan system kerja pada unit organisasi yang bersangkutan.

13. Masa Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) bulan kalender atau jangka waktu lainyang diatur dengan Peraturan Kepala Daerah paling lama 3 (tiga) bulankalender, yang menjadi dasar bagi Wajib Pajak untuk menghitung, menyetor,dan melaporkan pajak yang terutang.

14. Tahun Pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) tahun kalender, kecualibila Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahunkalender.

15. Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalamMasa Pajak, dalam Tahun Pajak, atau dalam Bagian Tahun Pajak sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah.

16. Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan dataobjek dan subjek pajak atau retribusi, penentuan besarnya pajak atau retribusiyang terutang sampai kegiatan penagihan pajak atau retribusi kepada WajibPajak atau Wajib Retribusi serta pengawasan penyetorannya.

17. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat SPTPD, adalahsurat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungandan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atauharta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganperpajakan daerah.

18. Surat Pemberitahuan Objek Pajak, yang selanjutnya disingkat SPOP, adalahsurat yang digunakan oleh wajib pajak untuk melaporkan data subjek dan objekPajak Bumi dan Bangunan perdesaan dan perkotaan sesuai denagn ketentuanPeraturan Perundang – undangan Perpajakan Daerah.

19. Surat Setoran Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat SSPD, adalah buktipembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan menggunakanformulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas daerah melalui tempatpembayaran yang ditunjuk oleh Kepala Daerah.

20. Surat Ketetapan Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD, adalah suratketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak yang terutang.

21. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang, yang selanjutnya disingkat SPPT, adalahsurat yang digunakan untuk memberitahuan besarnya Pajak Bumi dan Bangunanperdesaan dan perkotaan yang terutang kepada wajib pajak.

22. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, yang selanjutnya disingkatSKPDKB, adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokokpajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak,besarnya sanksi administratif, dan jumlah pajak yang masih harus dibayar.

23. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan, yang selanjutnyadisingkat SKPDKBT, adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahanatas jumlah pajak yang telah ditetapkan.

24. Surat Ketetatap Pajak Daerah Lebih Bayar, yang selanjutnya disningkat SKPDLB,adalah surat ketetapan pajak yang menetukan kelebihan pajak yang telahditetapkan.

Page 4: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

25. Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil, yang selanjutnya disingkat SKPDN, adalahsurat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pokok pajak sama besarnyadengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.

26. Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar, yang selanjutnya disingkat SKPDLB,adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah kelebihan pembayaranpajak karena jumlah kredit pajak lebih besar daripada pajak yang terutang atauseharusnya tidak terutang.

27. Surat Tagihan Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat STPD, adalah suratuntuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi administratif berupa bungadan/atau denda.

28. Surat Keputusan Pembetulan adalah surat keputusan yang membetulkankesalahan tulis, kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan dalam penerapanketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan perpajakan daerahyang terdapat dalam Surat Pemberitahuan Pajak Terutang, Surat KetetapanPajak Daerah, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, Surat KetetapanPajak Daerah Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil,Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar, Surat Tagihan Pajak Daerah, SuratKeputusan Pembetulan, atau Surat Keputusan Keberatan.

29. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadapSurat Pemberitahuan Pajak Terutang, Surat Ketetapan Pajak Daerah, SuratKetetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Daerah KurangBayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil, Surat Ketetapan PajakDaerah Lebih Bayar, atau terhadap pemotongan atau pemungutan oleh pihakketiga yang diajukan oleh Wajib Pajak.

30. Putusan Banding adalah putusan badan peradilan pajak atas banding terhadapSurat Keputusan Keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak.

31. Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untukmengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban,modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahanbarang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupaneraca dan laporan laba rugi untuk periode Tahun Pajak tersebut.

32. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data,keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesionalberdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhankewajiban perpajakan daerah dan retribusi dan/atau untuk tujuan lain dalamrangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakandaerah dan retribusi daerah.

33. Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan daerah dan retribusi adalahserangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik untuk mencari sertamengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana dibidang perpajakan daerah dan retribusi yang terjadi serta menemukantersangkanya.

BAB II

RUANG LINGKUP

Pasal 2

(1) SOP Pajak Daerah mencakup seluruh rangkaian proses yang dilakukan dalammenerima, menatausahakan, dan melaporkan penerimaan pajak daerah.

(2) Prosedur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :a. tata cara Pendaftaran dan Pendataan Pajak Daerah;b. tata cara Penetapan Pajak Daerah;c. tata cara Pemungutan Pajak Daerah;

Page 5: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

d. tata cara Penagihan Pajak Daerah;e. tata cara Pembayaran dan Penyetoran Pajak Daerah;f. tata cara Pembukuan dan Pelaporan Pajak Daerah;g. tata cara Penggunaan SKPD;h. tata cara pengurangan, Keringanan dan Pembebasan Pajak Daerah;i. tata cara Keberatan dan Banding Pajak Daerah;j. tata cara Pembetulan, Pembatalan, Pengurangan Ketetapan dan

Penghapusan, Pengurangan sanksi administarif Pajak Daerah;dank. tata cara Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Daerah.

Pasal 3(1) SOP Pajak Daerah merupakan pedoman bagi seluruh aparat pemerintah

penyelenggara pemungutan pajak daerah.

(2) Prosedur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a, b, c, d, e, f, g,h, i, j, dan k dalam bentuk bagan alur tercantum dalam Lampiran I, Lampiran II,Lampiran III, Lampiran IV, Lampiran V, Lampiran VI, Lampiran VII, LampiranVIII, Lampiran IX, Lampiran X, dan Lampiran XI, yang merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB III

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 4Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupatiini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Paser.

Ditetapkan di Tana Paserpada tanggal 1 Oktober 2013

BUPATI PASER,ttd

H. M. RIDWAN SUWIDI

Diundangkan di Tana Paserpada tanggal 2 Oktober 2013

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PASERttd

H. HELMY LATHYF

BERITA DAERAH KABUPATEN PASER TAHUN 2013 NOMOR 194Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum Setda Kab.Paser,

H. Suwardi, SH, M. SiPembina Tingkat INIP. 19620424 199303 1 011

Page 6: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI PASERNOMOR 38 TAHUN 2013TANGGAL 1 OKTOBER 2013

Tata cara Pendaftaran dan Pendataan Pajak Daerah

Wajib PajakDPPKAD

Bidang Pendapatan( Pelayanan )

DPPKADKepala Dinas

Jika salah /kurang

Mulai

MelakukanPendaftaran Pajak

Daerah

Mengisi BlangkoFormulir Pendaftaran

Pajak Daerah

MemperbaikiBlangko Formuir

Pendaftaran PajakDaerah

MenerimaPendaftaran Pajak

Daerah

Menyerahkan BlangkoFormulir Pendaftaran

Pajak Daerah

Memeriksa

Blangko Formulir

Pendaftaran

Pajak Daerah

Mencatat dan

mendaftar dalam

buku induk wajib

pajak

Menerbitkan SuratPengukuhan WajibPajak dan NPWPD

Selesai

Page 7: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

TATA CARA PENDAFTARAN DAN PENDATAAN PAJAK DAERAH

1. Wajib pajak melakukan pendaftaran ke DPPAD Kabupatan Paser

2. DPPKAD Kabupaten Paser, Bidang Pendapatan menyampaikan blanko formulirpendaftaran wajib pajak.

3. Wajib pajak mengisi formulir pendaftran dengan lengkap, jelas dan benar, sertamenyampaikan formulir yang telah diisi dan ditandatangani ke Bidang Pendapatan.

4. DPPKAD, Bidang Pendapatan mencatat dan mendaftar dalam daftar induk wajib pajakberdasarkan nomor urut, yang digunakan sebagai Nomor Pokok Wajib PajakDaerah ( NPWPD). Jangka waktu : 30” (tiga puluh) menit

5. Kepala DPPKAD Kabupaten Paser an. Bupati Paser menerbitkan Surat Pengukuhan WajibPajak Daerah dan Kartu NPWPD untuk wajib pajak. Jangka waktu 1-2 (satu-dua) hari

BUPATI PASER,

ttd

H.M. RIDWAN SUWIDI

Salinan sesuai dengan aslinyaKepala Bagian Hukum Setda Kab.Paser,

H. Suwardi, SH, M. SiPembina Tingkat INIP. 19620424 199303 1 011

Page 8: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

LAMPIRAN II : PERATURAN BUPATI PASERNOMOR 38 TAHUN 2013TANGGAL 1 OKTOBER 2013

Tata cara Penetapan Pajak Daerah

Wajib PajakDPPKAD

Bidang Pendapatan( Petugas )

DPPKADBidang Pendapatan( Sie. Penerimaan )

Petugas Pengarsip / Data

Mengisi BlangkoSPTPD

Memeriksa

Blangko

SPTPD

Menerbitkan SKPD /SSPD

Selesai

MemperbaikiBlangko SPTPD

Menerima SKPD /SSPD

Mulai

Menyerahkan BlangkoSPTPD

MenyerahkanBlangko SPTPD

Menerima SKPD / SSPD

Menerima SKPD /SSPD

Memeriksa

Blangko

SPTPD

MenghitungBesaran Pajak

Terhutang

Mengarsipkan SKPD/ SSPD

Page 9: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

TATA CARA PENETAPAN PAJAK DAERAH

1. Setiap awal bulan pada minggu pertama, petugas pada Bidang Pendapatanmenyampaikan blanko Surat Pemberitahunan Pajak Daerah terutang ( SPTPD ) atauSurat Ketetapan Pajak Daerah ( SKPD ) ke setiap wajib pajak yang terdaftar.

2. Wajib pajak menerima dan segera mengisi SPTPD atau SKPD yang disampaikanpetugas pajak dengan benar dan lengkap serta ditandatangani selambat-lambatnya15 (lima belas) hari setelah berakhirnya masa pajak.

3. Petugas pajak menerima SPTPD atau SKPD yang sudah diisi dan ditandatangani olehwajib pajak kepada Bidang Pendapatan - DPPKAD Kabupaten Paser, dan menelitikebenaran dan kelengkapan isian SPTPD.

4. Bidang Pendapatan Cq. Seksi Penerimaan menghitung besarnya pajak yang terutangsesuai peraturan yang berlaku.

5. Untuk Wajib pajak yang menjampaiakan SPTPD maka Bidang Pendapatan Cq. SeksiPenerimaan menerbitkan Surat Ketatapan Pajak Daerah selambatnya 1 (satu) minggusetelah berakhirnya masa pajak.

6. SKPD dicetak dalam rangkap 3 dengan distribusi :

a. Lembar ke-1 untuk Wajib pajakb. Lembar ke-2 untuk Bidang Pendapatan Cq. Seksi Penerimaanc. Lembar ke-3 untuk Bendahara Penerimaan DPPKAD

BUPATI PASER,

ttd

H.M. RIDWAN SUWIDI

Salinan sesuai dengan aslinyaKepala Bagian Hukum Setda Kab.Paser,

H. Suwardi, SH, M. SiPembina Tingkat INIP. 19620424 199303 1 011

Page 10: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

LAMPIRAN III : PERATURAN BUPATI PASERNOMOR 38 TAHUN 2013TANGGAL 1 OKTOBER 2013

Tata cara Pemungutan Pajak Daerah

Petugas Pajak Penyampaian SKPD DPPKADBidang Pendapatan( Sie. Penerimaan)

DPPKADBend. Penerimaan

Lembar 3

Menyampaikan

SKPD/SSPD ke

WP

Menyerahkan

SKPD / SSPD

ke WP

Mulai

Penandatanganan

SKPD / SSPD

MenerimaSKPD/ SSPD

Menerima SKPD/SSPD

Menyerahkan SKPD /

SSPD

Mengarsipkan berkasSKPD/SSPD

MelakukanPemungutan

Pajak

Mengarsip

kan SKPD /

SSPD

Mengarsipkanberkas SKPD / SSPD

PengarsipanSKPD/ SSPD

Menyerahkan

SKPD / SSPD

Ke Petugas

Menyerahkan

SKPD / SSPD

PengarsipanSKPD/SSPD

Mengarsipkan SKPD/

SSPD

Selesai

Page 11: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH

1. Bidang Pendapatan Cq. Seksi Penerimaan SKPD yang sudah ditandatangani kepadapetugas pajak untuk disampaikan kepada wajib pajak.

2. Berdasarkan SKPD yang diterima petugas pemungut, petugas pemungutmenyampaikan kemasing – masing wajib pajak untuk melakukan pembayaran.

3. Pembayaran oleh Wajib pajak atas SKPD yang disampaikan dilakukan oleh Wajib pajakmelalui Bendahara Penerimaan pada DPPKAD atau melalui petugas pajak yangdisetorkan ke Bendahara Penerimaan pada DPPKAD.

4. Wajib pajak akan menerima Bukti Pembayaran sebagai tanda bukti pembayaran pajakdaerah.

5. Bukti pembayaran dibuat dalam rangkap 3, dengan distribusi :a. Lembar ke-1 untuk Wajib pajakb. Lembar ke-2 untuk Bidang Pendapatan Cq. Seksi Penerimaanc. Lembar ke-3 untuk Bendahara Penerimaan / arsip

BUPATI PASER,

ttd

H.M. RIDWAN SUWIDISalinan sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum Setda Kab.Paser,

H. Suwardi, SH, M. SiPembina Tingkat INIP. 19620424 199303 1 011

Page 12: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

LAMPIRAN IV : PERATURAN BUPATI PASERNOMOR 38 TAHUN 2013TANGGAL 1 OKTOBER 2013

Tata cara Penagihan Pajak Daerah

DPPKADKepala Dinas Wajib Pajak

DPPKADBidang Pendapatan

Mulai

Atas SPTPDMenerbitkan

STPD

MenerbitkanSurat Teguran

MenerbitkanSurat Tagihan

dan Denda Adm

MenerbitkanSurat Penyitaan

Menyerahkan /

menerima

SPTPD/ SKPD

Menerima

surat

teguran

Menerima

Surat Tagihan

dan Denda

Adm

MelakukanPenagihan Pajakdengan SKPDKB

dan denda adm.

Selesai

MembayarPajak

MembayarPajak

MembayarPajak dan

Denda Adm.

MelakukanPenagihan Pajak

Page 13: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

TATA CARA PENAGIHAN PAJAK DAERAH

1. Bidang Pendapatan Cq. Seksi Penerimaan menerima SPTPD yang sudah diisi denganbenar oleh Wajib pajak

2. Berdasarkan SPTDP yang diterima Bidang Pendapatan Cq. Seksi Penerimaanmenghitung besaran pajak yang terutang berdasarkan tarif yang berlaku untukpenerbitan SKPD.

3. Bidang Pendapatan Cq. Seksi Penerimaan / Seksi Perimbangan / Seksi Penyuluhanmenandatangan Surat Ketetapan Pajak Daerah ( SKPD ) duntuk disampaikan kepadaWajib pajak.

4. Jika Wajib pajak tidak membayar dalam jangka waktu yang ditentukan, DPPKAD akanmengeluarkan surat teguran / surat peringatan kepada wajib pajak

5. Jika Wajib pajak membayar berdasarkan SKPDKB maka akan ditambahkan dengandenda administrasi 2% setiap bulannya

6. SKPD dicetak dalam rangkap 3 dengan distribusi :a. Lembar ke-1 untuk Wajib pajakb. Lembar ke-2 untuk Bidang Pendapatan Cq. Seksi Penerimaanc. Lembar ke-3 untuk Bendahara Penerimaan DPPKAD

7. Bidang Pendapatan melalui petugas pajak melakukan penagihan pajak atas SKPD yangtelah diterbitkan.

BUPATI PASER,

ttd

H.M.RIDWAN SUWIDI

Salinan sesuai dengan aslinyaKepala Bagian Hukum Setda Kab.Paser,

H. Suwardi, SH, M. SiPembina Tingkat INIP. 19620424 199303 1 011

Page 14: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

LAMPIRAN V : PERATURAN BUPATI PASERNOMOR 38 TAHUN 2013TANGGAL 1 OKTOBER 2013

Tata Cara Pembayaran dan Penyetoran Pajak Daerah;

Wajib Pajak DPPKADPetugas Pajak

DPPKADBend. Penerimaan / Bank

DPPKADSei. Penerimaan

Menyerahkan

SKPD / SSPD

ke WPMembuat Bukti

Penerimaan

Menerima BuktiPembayaran

Membayar PajakDaerah Menyerahkan

Bukti Penerimaan

ke WP

Pengarsipan

Bukti

Pembayaran

D

Mengarsip

kan buktipembayaran

MenyerakanSKPD / SSPD /

SKPDKB

Menerima SKPD /

SSPD / SKPDKBMulai

MenyerahkanSKPD / SSPD /

SKPDKB

Menyetor keKas Daerah

Menyetor keKas Daerah

Menerima Bukti

Pembayaran

Menyerahkan

BuktiPenerimaan

Arsip

SKPD/SSPD

Page 15: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK DAERAH

1. Wajib pajak berdasarkan SKPD/SKPDKB/SSPD melakukan pembayaran ke Kas Daerahmelalui Bendahara Penerimaan / Bank penerima setoran pajak / dan atau Petugas pajakyang ditunjuk oleh Kepala DPPKAD paling lama 30 hari sejak SKPD diterima oleh Wajibpajak.

2. Bendahara penerimaan DPPKAD/ Bank/ dan atau petugas pajak berdasarkan SKPDmembuatkan Bukti Penerimaan / Nota Kredit / Surat Tanda Setoran sebagai buktipembayaran dan penyetoran pajak telah dilaksanakan oleh Wajib pajak.

3. Bendahara peneriaan DPPKAD / petugas pajak yang menerima setoran pajak daerahharus menyetorkan penerimaaanya ke Kas Daerah selambat-lambatnya 1 x 24 jam danatau paling lama 6 (enam) hari kerja bagi tempat yang jauh jaraknya dari Kas Daerah(yang disesuaikan dengan peraturan)

4. Bukti penerimaan dibuat 3 (tiga) rangkap dengan distribusi sebagai berikut :a. Lembar ke-1 untuk Wajib pajakb. Lembar ke-2 untuk Bidang Pendapatan Cq. Seksi Penerimaanc. Lembar ke-3 untuk Bendahara Penerimaan / Arsip

5. Bendahara Penerimaan mencatat bukti penerimaan atas setoran pajak kedalam bukupembantu per jenis penerimaaan / kedalam system pengelolaan keuangan daerah.

BUPATI PASER,

ttd

H.M.RIDWAN SUWIDISalinan sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum Setda Kab.Paser,

H. Suwardi, SH, M. SiPembina Tingkat INIP. 19620424 199303 1 011

Page 16: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

LAMPIRAN VI : PERATURAN BUPATI PASERNOMOR 38 TAHUN 2013TANGGAL 1 OKTOBER 2013

Tata Cara Pembukuan dan Pelaporan Pajak Daerah

DPPKADBend. Penerimaan/ Bank

DPPKADBidang Pendapatan

( Petugas Pelaporan )

DPPKADKepala Dinas

Mulai

Melakukanpembukuan atas

setoran WP

Membuat laporanpeneriman pajaksesuai jenis pajak

Menerima laporanatas penerimaan oleh

Bend. / Bank

Menyusun laporanpenerimaan Pajak

Daerah

Memeriksapembukuan dan

laporan Pajak

Daerah

Menerima LaporanPerkembangan

Penerimaan Pajaksetiap bulan

Page 17: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

TATA CARA PEMBUKUAN DAN PELAPORAN PAJAK DAERAH

1. Bendahara penerimaan DPPKAD / Bank penerima setoran pajak wajib melaksanakanpembukuan dan pelaporan atas penerimaan pajak daerah.

2. Berdasarkan Bukti penerimaan / Nota Kredit Bendahara Penerimaan / Bank penerimasetoran pajak melakukan pencatatan kedalam sistem pengelolaan keuangan daerahsebagai bagian dalam laporan pendapatan daerah

3. Pencatatan pembukuan berdasarkan jenis penerimaan pajak daerah dan membuatlaporan penerimaan pajak daerah setiap bulannya.

4. Bendahara penerimaan DPPKAD membuat laporan penerimaan pajak daerah dandilaporkan kepada kepala DPPKAD Cq. Bidang Pendapatan paling lambat setiap tanggal10 bulan berikutnya.

BUPATI PASER,

ttd

H.M.RIDWAN SUWIDI

Salinan sesuai dengan aslinyaKepala Bagian Hukum Setda Kab.Paser,

H. Suwardi, SH, M. SiPembina Tingkat INIP. 19620424 199303 1 011

Page 18: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

LAMPIRAN VII : PERATURAN BUPATI PASERNOMOR 38 TAHUN 2013TANGGAL 1 OKTOBER 2013

Tata cara Penggunaan SKPD

Wajib PajakDPPKAD

Petugas Penyampai SKPDDPPKAD

Sie. Penerimaan

Mulai

MenerimaPengantar / advisteknis / SPTPD

Menghitungbesaran pajak

yang terhutang

Menerbitkan SKPD/ SSPD

MengarsipkanSPTPD / SKPD

Selesai

Melakukanpenyampaian

SKPD

Menerima SKPD

Menyerahkan SKPD keWP

Menyerahkan SKPDKBke WP

Mengarsipkan

SPTPD / SKPD

Membayar Pajak

Mengarsipkan

SPTPD / SKPD

Petugas Arsip

Page 19: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

TATA CARA PENGGUNAAN SKPD

1. DPPKAD – Bidang Pendapatan menerima SPTPD / surat rekomendasi / advis teknis /pengatar dari Satuan Kerja Perangkat Daerah teknis tentang kewajiban pajak Wajibpajak.

2. Bidang Pendapatan Cq. Seksi Penerimaan menghitung besaran pajak yang terhutangdengan menerbitkan SKPD

3. SKPD dicetak dalam 3 (tiga) rangkap dengan distribusi :a. Lembar ke-1 untuk Wajib pajakb. Lembar ke-2 untuk Bidang Pendapatan Cq. Seksi Penerimaanc. Lembar ke-3 untuk Bendahara Penerimaan / Arsip

4. Bidang Pendapatan Cq. Seksi Penerimaan menyerahkan SKPD kepada Wajib pajak untukmelakukan pembayaran ke Kas Daerah melalui Bendahara Penerimaan.

BUPATI PASER,

ttd

H.M.RIDWAN SUWIDI

Salinan sesuai dengan aslinyaKepala Bagian Hukum Setda Kab.Paser,

H. Suwardi, SH, M. SiPembina Tingkat INIP. 19620424 199303 1 011

Page 20: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

LAMPIRAN VIII : PERATURAN BUPATI PASERNOMOR 38 TAHUN 2013TANGGAL 1 OKTOBER 2013

Tata Cara Pengurangan, Keringanan dan Pembebasan Pajak Daerah

Wajib PajakDPPKAD

Bidang PendapatanDPPKAD

Kepala Dinas

Jika salah / kurang

Atas Nama Bupati :Mulai

Mengajukan permohonan

pengurangan, keringanan

dan pembebasan pajak

Mengisi blangko formulir

permohonan pengurangan,keringanan dan

pembebasan pajak

Memperbaiki permohonan

pengurangan, keringanan

dan pembebasan pajak

Menerima surat

keputusan pengurangan,

keringanan dan

pembebasan pajak

Menerima permohonan

pengurangan, keringanan dan

pembebasan pajak

Menyerahkan blangko formulirpermohonan pengurangan,

keringanan dan pembebasan

pajak

Membuat beritaacara

pemeriksaan

Mencetak Surat Keputusanpengurangan, keringanandan pembebasan pajak

(baik diterima atau ditolak)

Menerbitkan SuratKeputusan pengurangan,

keringanan danpembebasan pajak

Memeriksa

permohonan

pengurangan,

keringanan dan

pembebasan pajak

Selesai

Page 21: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

TATA CARA PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN PAJAK DAERAH

1. Wajib pajak mengajukan permohonan pengurangan, keringanan dan atau pembebasanpada kepada Bupati Paser melalui DPPKAD dengan kelengkapan data yang benar.

2. DPPKAD menerima surat permohonan pengurangan, keringanan dan atau pembebasanpajak.

3. DPPKAD melakukan pemeriksaan sederhana atas permohonan pengurangan, keringanandan atau pembebasan pajak yang hasilnya akan dituangkan dalam berita acarapemeriksaan.

4. Berdasarkan hasil pemeriksaan permohonan pengurangan, keringanan dan ataupembebasan pajak , Bupati Paser melalui DPPKAD akan mengabulkan atau menolakpermohonan dengan menerbitkan surat Keputusan Bupati Paser.

5. DPPKAD menyampaikan Surat Keputusan Bupati Paser tersebut (4) kepada Wajib pajak

6. Wajib pajak berdasarkan Surat Keputusan tersebut melaksanakan kewajibannya.

BUPATI PASER,

ttd

H.M.RIDWAN SUWIDI

Salinan sesuai dengan aslinyaKepala Bagian Hukum Setda Kab.Paser,

H. Suwardi, SH, M. SiPembina Tingkat INIP. 19620424 199303 1 011

Page 22: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

LAMPIRAN IX : PERATURAN BUPATI PASERNOMOR 38 TAHUN 2013TANGGAL 1 OKTOBER 2013

Tata Cara Keberatan dan Banding Pajak Daerah

Wajib Pajak DPPKAD Pengadilan Pajak

Jika salah / kurang

Mulai

Mengajukan permohonankeberatan pajak

Mengisi blangko formulir

permohonan keberatan

Memperbaiki permohonankeberatan pajak

Menerima surat

keputusan keberatan

pajak

Menerima permohonan

keberatan pajak

Menyerahkan blangko formulir

permohonan keberatan pajak

Memeriksa

permohonan

keberatanpajak

Menerbitkan surat

keputusan keberatan pajak

( baik diterima /ditolak

Mengajukan Permohonan

Banding atas keberatan

pajak

Menerimapermohonan banding

atas keberatan pajak

Selesai

Page 23: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

TATA CARA KEBERATAN DAN BANDING PAJAK DAERAH

1. Wajib pajak berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD), / Surat Ketetapan PajakDaerah Kurang Bayar (SKPDKB), / Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD) mengajukanpermohonan keberatan kepada Bupati Paser melalui DPPKAD dengan kelengkapan datayang benar.

2. DPPKAD menerima surat permohonan keberatan dari wajib pajak.

3. DPPKAD melakukan pemeriksaan sederhana atas permohonan keberatan yang hasilnyaakan dituangkan dalam berita acara pemeriksaan.

4. Berdasarkan hasil pemeriksaan permohonan keberatan, Bupati Paser melalui DPPKADakan mengabulkan atau menolak permohonan dengan menerbitkan surat KeputusanBupati Paser.

5. DPPKAD menyampaikan Surat Keputusan Bupati Paser tersebut (4) kepada Wajib pajak

6. Wajib pajak berdasarkan Surat Keputusan tersebut melaksanakan kewajibannya.

7. Wajib pajak dapat mengajukan banding atas surat keputusan mengenai keberatan yangditetapkan Bupati Paser.

BUPATI PASER,

ttd

H.M.RIDWAN SUWIDI

Salinan sesuai dengan aslinyaKepala Bagian Hukum Setda Kab.Paser,

H. Suwardi, SH, M. SiPembina Tingkat INIP. 19620424 199303 1 011

Page 24: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

LAMPIRAN X : PERATURAN BUPATI PASERNOMOR 38 TAHUN 2013TANGGAL 1 OKTOBER 2013

Tata Cara Pembetulan, Pembatalan, Pengurangan Ketetapan dan Penghapusan,Pengurangan sanksi administarif Pajak Daerah

Wajib Pajak DPPKAD

Jika salah / kurang

Jika diterima

Mulai

Mengajukan permohonan pembetulan,

pembatalan, pengurangan ketetapan danpenghapusan atau pengurangan sanksi

administratif

Mengisi blangko formulir permohonan

pembetulan, pembatalan, pengurangan

ketetapan dan penghapusan ataupengurangan sanksi administratif

Memperbaiki permohonan pembetulan,

pembatalan, pengurangan ketetapan dan

penghapusan atau pengurangan sanksi

administratif

Menerima surat keputusan pembetulan,

pembatalan, pengurangan ketetapan dan

penghapusan atau pengurangan sanksi

administratif

Menerima permohonan pembetulan,

pembatalan, pengurangan ketetapan dan

penghapusan atau pengurangan sanksi

administratif

Menyerahkan blangko formulir permohonan

pembetulan, pembatalan, pengurangan

ketetapan dan penghapusan atau

pengurangan sanksi administratif

Memeriksa permohonan

pembetulan, pembatalan,

pengurangan ketetapan

dan penghapusan atau

pengurangan sanksi

administratif

Menerbitkan surat keputusan pembetulan,pembatalan, pengurangan ketetapan dan

penghapusan atau pengurangan sanksi

administratif

Selesai

Page 25: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

TATA CARA PEMBETULAN, PEMBATALAN, PENGURANGAN KETETAPAN DANPENGHAPUSAN ATAU PENGURANGAN SANKSI ADMINISTRATIF PAJAK DAERAH.

1. Wajib pajak berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD), / Surat KetetapanPajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB), / Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD)mengajukan permohonan pembetulan, pembatalan, pengurangan ketetapan danpenghapusan atau pengurangan sanksi administratif pajak daerah kepada BupatiPaser melalui DPPKAD dengan kelengkapan data yang benar.

2. DPPKAD menerima surat permohonan pembetulan, pembatalan, penguranganketetapan dan penghapusan atau pengurangan sanksi administratif pajak dari wajibpajak.

3. DPPKAD melakukan pemeriksaan sederhana atas permohonan pembetulan,pembatalan, pengurangan ketetapan dan penghapusan atau pengurangan sanksiadministratif pajak yang hasilnya akan dituangkan dalam berita acara pemeriksaan.

4. Berdasarkan hasil pemeriksaan permohonan pembetulan, pembatalan, penguranganketetapan dan penghapusan atau pengurangan sanksi administratif pajak, BupatiPaser melalui DPPKAD akan mengabulkan atau menolak permohonan denganmenerbitkan surat Keputusan Bupati Paser.

5. DPPKAD menyampaikan Surat Keputusan Bupati Paser tersebut (4) kepada Wajibpajak

6. Wajib pajak berdasarkan Surat Keputusan tersebut melaksanakan kewajibannya.

BUPATI PASER,

ttd

H.M.RIDWAN SUWIDI

Salinan sesuai dengan aslinyaKepala Bagian Hukum Setda Kab.Paser,

H. Suwardi, SH, M. SiPembina Tingkat INIP. 19620424 199303 1 011

Page 26: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

LAMPIRAN XI : PERATURAN BUPATI PASERNOMOR 38 TAHUN 2013TANGGAL 1 OKTOBER 2013

Tata Cara Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Daerah

Wajib Pajak DPPKAD

Jika salah / kurang

Jika diterima

Mulai

Mengajukan permohonan pengembalian

kelebihan pembayaran pajak

Mengisi blangko formulir permohonanpengembalian kelebihan pembayaran pajak

Memperbaiki permohonan pengembalian

kelebihan pembayaran pajak

Menerima surat keputusan pengembalian

kelebihan pembayaran pajak

Menerima permohonan pengembaliankelebihan pembayaran pajak

Menyerahkan blangko formulir permohonanpengembalian kelebihan pembayaran pajak

Memeriksa

permohonan

pengembalian

kelebihan

pembayaran pajak

Menerbitkan surat keputusanpengembalian kelebihan pembayaran pajak

Selesai

MenerbitkanSKPDLB/SKPDN/

SKPDKB

Page 27: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK DAERAH.

1. Wajib pajak yang telah menyetorkan pajaknya, berdasarkan Bukti pembayaran dapatmengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak daerah kepadaBupati Paser melalui DPPKAD dengan didukung kelengkapan data yang benar.

2. DPPKAD menerima surat permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajakdari wajib pajak.

3. DPPKAD melakukan pemeriksaan sederhana atas permohonan pengembaliankelebihan pembayaran pajak dari wajib pajak yang hasilnya akan dituangkan dalamberita acara pemeriksaan.

4. Berdasarkan hasil pemeriksaan permohonan pengembalian kelebihan pembayaranpajak, Bupati Paser melalui DPPKAD akan mengabulkan atau menolak permohonandengan menerbitkan surat Keputusan Bupati Paser.

5. DPPKAD menyampaikan Surat Keputusan Bupati Paser tersebut (4) kepada Wajibpajak.

6. Bupati Paser melalui DPPKAD menerbitkan Surat Ketatapan Pajak Daerah Lebih Bayar( SKPDLB )

7. DPPKAD berdasarkan SKPDLB menerbitkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak( SPMKP ) ke rekening bank Wajib pajak

8. Wajib pajak berdasarkan Surat Keputusan tersebut melaksanakan kewajibannya.

BUPATI PASER,

ttd

H.M.RIDWAN SUWIDI

Salinan sesuai dengan aslinyaKepala Bagian Hukum Setda Kab.Paser,

H. Suwardi, SH, M. SiPembina Tingkat INIP. 19620424 199303 1 011

Page 28: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.idhumas.paserkab.go.id/download/data-file/peraturan...Tanah Grogot menjadi Tana Paser (L embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan

.

NO. NAMA JABATAN PARAF

1. H. Andi Azis Kasubbag. Produk Hukum Daerah

2. H. Suwardi Kepala Bagian Hukum

3. H. Heriansyah Idris Asisten Tata Pemerintahan

4. H. Helmy Lathyf Sekretaris Daerah