bupati brebes. brebes_tahun...bupati brebes provinsi jawa tengah peraturan bupati brebes nomor 033...

722

Upload: lamnhi

Post on 22-Mar-2019

784 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

BUPATI BREBES

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH

( R K P D ) KABUPATEN BREBES

TAHUN 2019 KABUPATEN BREBES

TAHUN 2018

ii DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI ................................................................................................... ii PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 033 TAHUN 2018 ..................... iii BAB I PENDAHULUAN ................................................................... I-1 1.1 Latar Belakang ...................................................................... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan ................................................... I-5 1.3 Hubungan antar Dokumen .................................................... I-7 1.4 Sistematika Dokumen RKPD ................................................ I-14 1.5 Maksud Dan Tujuan .............................................................. I-19 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ........................... II-1 2.1 2.2 Kondisi Umum Daerah .......................................................... Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2017 dan Realisasi RPJMD 2017-2022 ................................ II-1 II-107 BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH ................................... III-1 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah .......................................... III-1 3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah ........................................ III-17 BAB IV SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH IV-1 4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan ...................................... IV-1 4.2 Prioritas Pembangunan ......................................................... IV-8 BAB V 5.1 5.2 5.3 5.4 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH 3333333333333333333........... Urusan Wajib Pelayanan Dasar ............................................ Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar ................................. Urusan Pilihan ....................................................................... Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang ............................. V-1 V-1 V-11 V-19 V-23 BAB VI KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH 3333333333333333333........... VI-1 6.1 6.2 Indikator Kinerja Utama Daerah ............................................ Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ....... VI-1 VI-2 BAB VI PENUTUP 3333333333333333333......... VII-1 LAMPIRAN Matrik Rencana Kerja Perangkat Daerah ............................ iv

BUPATI BREBES PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 033 TAHUN 2018 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BREBES TAHUN 2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kabupaten Brebes agar dapat menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan daerah, perlu disusun Rencana Kerja Tahunan Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes; b. bahwa sesuai ketentuan Pasal 26 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, rencana kerja tahunan pemerintah daerah adalah Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes Tahun 2018. Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara Tahun 1950 Nomor 42);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2019; 8. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Daerah Kabupaten Brebes Tahun 2007 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Brebes Nomor 94); 10. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Brebes Tahun 2005 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Brebes Tahun 2009 Nomor 38A); 11. Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Brebes Tahun 2017 2022 (Lembaran Daerah Kabupaten Brebes Tahun 2018 Nomor 8); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 11 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Brebes Tahun 2017 Nomor 11); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BREBES TAHUN 2019.

Pasal 1 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 adalah dokumen perencanaan tahunan dan merupakan landasan operasional bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Brebes dalam menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2019. Pasal 2 Sistematika Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tercamtum pada Lampiran Peraturan Bupati ini yang terdiri dari 1 (satu) Buku meliputi : BAB I : PENDAHULUAN BAB II : GAMBARAN UMUM DAN KONDISI DAERAH BAB III : RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB IV : PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB VI : KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH BAB VII : PENUTUP Pasal 3 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 merupakan penjabaran dari rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Brebes Tahun 2017-2022. Pasal 4 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Pasal 5 Dengan adanya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati No. 014 Tahun 2017 tentang pembakuan kode program dan kegiatan serta kode rekening pada anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Brebes tidak berlaku/dicabut.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Brebes. Ditetapkan di Brebes pada tanggal 28 Juni 2018 BUPATI BREBES, IDZA PRIYANTI

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 I 1 Lampiran : Peraturan Bupati Brebes Tentang RKPD Kabupaten Brebes Tahun 2019 Nomor : 033 Tahun 2018 Tanggal : 28 Juni 2018 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN BREBES TAHUN 2019 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 disusun berpedoman Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025 (Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 3 Tahun 2009), dan sebagai penjabaran RPJMD Kabupaten Brebes tahun 2017 2022, pelaksanaan tahun Transisi. Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008, serta peraturan pelaksanaannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Evaluasi dan Pengendalian Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, RKPD Kabupaten Brebes tahun 2019 disusun dengan mengacu pada dokumen RPJMD Provinsi Jawa Tengah tahun 2013-2018 dan RKPD Provinsi Jawa Tengah tahun 2019, serta RPJMN dan RKP 2019. RKPD kabupaten sekurang-kurangnya memuat tentang kerangka ekonomi daerah, program prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaanya serta prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah maupun sumber-sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Penetapan program prioritas berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pencapaian keadilan yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Selain itu dokumen RKPD yang disusun mengacu RKPD provinsi dan berkaitan erat dengan RPJMD, RPJPD baik kabupaten maupun provinsi serta RPJM dan RPJP nasional.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 I 2 RKPD disusun dengan tahapan (1) persiapan penyusunan RKPD; (2) penyusunan rancangan awal RKPD; (3) penyusunan rancangan RKPD; (4) pelaksanaan musrenbang RKPD; (5) perumusan rancangan akhir RKPD; dan (6) penetapan RKPD. Tahapan persiapan penyusunan RKPD diawali dengan pembentukan Tim Penyusun RKPD, orientasi mengenai RKPD, penyusunan agenda kerja, serta penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 I 3 Selanjutnya alur tahapan penyusunan dalam diagram alur sebagai berikut. Gambar 1.1 Bagan Alur Tahapan Penyusunan RKPD Kabupaten/kota Sumber: Permendagri Nomor 86 Tahun 2017, diolah, 2018

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 I 4 Adapun prinsip penyusunan RKPD adalah sebagai berikut : 1. Proses perencanaan dilakukan melalui keterpaduan pendekatan diantaranya melalui pendekatan politik, teknokratik, participatory, comprehensiveness, serta proses buttom up dan top down planning. Proses top down planning merupakan langkah-langkah penyampaian batasan umum oleh Pemerintah Pusat mengenai prioritas pembangunan nasional dan usulan kebutuhan dana kepada Kementrian/Lembaga maupun dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Sedangkan proses buttom up planning berarti Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota diberi keleluasaan untuk merancang kegiatan-kegiatan pembangunan demi tercapainya sasaran pembangunan kepada Pemerintah Pusat. 2. Prioritas dan sinergitas Kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah, baik Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota terdistribusikan dengan mempertimbangkan prioritas dan menciptakan sinergitas antara Kabupaten, Provinsi dan Nasional melalui Forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan. 3. Mempertimbangkan kemampuan fiskal daerah Proses penyusunan RKPD Kabupaten Brebes juga merupakan proses penyatuan persepsi SKPD Kabupaten tentang prioritas pembangunan daerah dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah. 4. Mempertimbangkan kondisi eksternal Tidak kalah pentingnya adalah mempertimbangkan kondisi eksternal yang memberikan pengaruh cukup kuat terhadap proses penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah seperti kondisi politik, hukum, ekonomi, serta budaya. Kondisi ekonomi misalnya dengan inflasi tentu akan berpengaruh pada beberapa asumsi yang mendasari penyusunan kondisi perekonomian di daerah. Proses penyusunan RKPD Kabupaten Brebes Tahun 2018 dilakukan dengan memperhatikan berbagai pendekatan perencanaan, yaitu: 1. Perencanaan dari bawah (bottom up) Perencanaan dari bawah dilaksanakan dengan memperhatikan hasil kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Jawa Tengah secara berjenjang, dimulai dari Musrenbang Tingkat Desa/Kelurahan yang dilaksanakan pada Bulan Januari 2018, Musrenbang Kecamatan pada Bulan Februari 2018 dan Musrenbang Kabupaten pada Bulan Maret 2018. 2. Perencanaan dari atas (top down) Perencanaan dari atas dilakukan dengan mengupayakan sinkronisasi dan sinergitas kebijakan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Kabupaten Brebes, yang tertuang dalam berbagai dokumen nasional terkait dengan perencanaan pembangunan Tahun 2019.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 I 5 Sinkronisasi dan sinergitas ditekankan pada aspek tujuan, sasaran, isu strategis dan prioritas pembangunan. 3. Perencanaan Partisipatif Perencanaan partisipatif dilakukan dengan mengikutsertakan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam Forum Konsultasi Publik, Forum SKPD dan Musrenbang. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan aspirasi dan mewujudkan rasa ikut memiliki dari para pemangku kepentingan. Ikut serta dalam kesempatan tersebut adalah kalangan Perguruan Tinggi, BUMN/Perusda/BUMD, Perbankan, Organisasi Profesi, Asosiasi Dunia Usaha dan Organisasi Sosial, Organisasi Kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi Wanita, Pengurus Partai Politik, Lembaga Bentukan Pemerintah Pusat dan Daerah, dan Lembaga Donor. 4. Perencanaan Teknokratik Perencanaan melalui pendekatan teknokratik dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah. Dalam proses penyusunan RKPD Tahun 2018, dimulai dengan penyusunan Rancangan Awal RKPD Tahun 2018 mencakup berbagai aktifitas antara lain : a) Pengolahan data dan informasi; b) Analisis gambaran umum kondisi daerah; c) Analisis kondisi perekonomian dan keuangan daerah;d) Evaluasi kinerja pembangunan tahun 2016; e) Telaah kebijakan Pemerintah;f)Telaah pokok-pokok pikiran DPRD;g) Perumusan permasalahan pembangunan daerah; h) Perumusan rancangan kerangka ekonomi dan kebijakan keuangan daerah; i) Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah serta pagu indikatif; j) Perumusan program prioritas dan pagu indikatif; k) Penyajian dan sosialisasi Rancangan Awal RKPD; dan l) Penyelarasan rencana program prioritas dan pagu indikatif. 5. Perencanaan Politik Perencanaan dengan pendekatan politik dilakukan dengan merujuk pada visi dan misi kepala daerah terpilih yang didukung oleh DPRD. Dukungan DPRD tercermin antara lain pada saat diselenggarakan Forum Konsultasi Publik dan Forum SKPD, serta Musrenbang Tahun 2018 dalam rangka penyusunan RKPD Kabupaten Brebes Tahun 2019. Dalam dokumen RKPD Kabupaten Brebes telah memuat PokokPokok Pikiran DPRD Kabupaten Brebes termasuk usulan kegiatan hasil reses Anggota DPRD Kabupaten Brebes sebagai masukan dalam penyusunan RKPD Tahun 2018. 1.2. Dasar Hukum Penyusunan Landasan riil penyusunan RKPD Kabupaten Brebes Tahun 2019 adalah Pancasila dan landasan konstitusionalnya adalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sedangkan landasan operasionalnya meliputi peraturan perundang-undangan yang berlaku, antara lain:

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 I 6 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; 5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah; 16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018; 17. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 00 Tahun 2018 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019;

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 I 7 18. Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 050/019604 tentang Arah Kebijakan Penyusunan RKPD Tahun 2019; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Brebes Tahun 2005-2025; 20. Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Brebes Tahun 2010-2030; 21. Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Brebes Tahun 2017-2022; 22. Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Brebes; 23. Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 9 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanda Daerah Kabupaten Brebes Tahun 2018; 24. Surat Edaran Bupati Brebes Nomor 050/221 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan RKPD Kabupaten Brebes Tahun 2019 dan Pelaksanaan Musrenbang Tahun 2018. 1.3. Hubungan antar Dokumen Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, RKPD Kabupaten Brebes disusun mengacu kepada RPJPD Kabupaten Brebes Tahun 2005-2025 dan Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Brebes Tahun 2017-2022, serta memperhatikan RPJP Nasional, RKP Tahun 2019, dan RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018, dan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019. RKPD Kabupaten Brebes 2019 disusun dengan memperhatikan juga RTRW Kabupaten Brebes yang disahkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Brebes Tahun 2010-2030 sebagai acuan prioritas pembangunan kewilayahan. RKPD Kabupaten Brebes 2019 juga disusun dengan mengintegrasikan Rencana Kerja (Renja SKPD) 2019, dan penetapan Rancangan akhir RKPD digunakan sebagai pedoman penyusunan Rancangan Akhir Renja SKPD. Secara diagram keterkaitan antar dokumen penyusunan RKPD digambarkan sebagai berikut:

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 I 8 Gambar 1.2. Keterkaitan antar Dokumen Penyusunan RKPD Kabupaten Brebes Tahun 2019 Keterangan 1. Dipedomani 2. Dijabarkan 3. Diserasikan melalui Musrenbang 4. Diacu Dalam penyusunan dokumen RKPD Kabupaten Brebes Tahun 2019 digunakan sejumlah dokumen perencanaan yang ada di tingkat nasional maupun daerah (Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Brebes), yaitu sebagai berikut: 1. RPJM Nasional dan RKP 2019 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 menjadi acuan penyusunan Rancangan Awal RKPD Kabupaten Brebes, khususnya dalam menjabarkan program-program sektoral dan program kewilayahan/ regional. RKPD Kabupaten Brebes tahun 2019 juga disusun untuk mendukung pencapaian Visi Pembangunan Nasional Tahun 2015-2019 Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong, dan 7 (Tujuh) Misi Pembangunan Nasional Tahun 2015-2019, diantaranya: 1) Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan; 2) Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan Negara Hukum; 3) Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim; 4) Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera. 5) Mewujudkan Indonesia yang berdaya saing. 6) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional; 7) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. RTRW RPJMD Renstra OPD Renja OPD RKP Provinsi RKPD APBD KUA PPAS 1 1 1 4 2 3

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 I 9 RPJM Nasional yang telah ditetapkan dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019,memuat arah kebijakan pembangunan nasional yaitu: (1) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan; (2) Meningkatkan pengelolaan dan nilai tambah Sumber Daya Alam (SDA) yang berkelanjutan; (3) Mempercepat pembangunan infrastruktur untuk pertumbuhan dan pemerataan; (4)Meningkatkan kualitas lingkungan hidup, mitigasi bencana alam dan penanganan perubahan iklim; (5) Penyiapan landasan pembangunan yang kokoh; (6) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan; (7) Mengembangkan dan memeratakan pembangunan daerah. Selain itu, RKPD KabupatenBrebes juga mempunyai arah untuk meningkatkan keterkaitan dan keserasian pembangunan antar SKPD secara berkesinambungan sebagai langkah strategis upaya pemantapan pelaksanaan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) melalui penguatan usaha skala kecil dan menengah, penguatan kemitraan dengan sektor swasta, pembinaan dan pemberdayaan serta fasilitasi dalam standarisasi produk UMKM, perlindungan terhadap produk unggulan daerah, sertifikasi kompetensi bagi calon tenaga kerja, mendayagunakan program/ kegiatan SKPD untuk meningkatkan daya saing masyarakat dan dunia usaha, meningkatkan investasi dengan penyederhanaan perizinan, peningkatan pelayanan terpadu satu pintu, menjaga hubungan industri dan promosi, serta dukungan infrastruktur. 2. RPJM Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 Berdasarkan RPJM DaerahProvinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014) dan sesuai dengan Surat Gubernur Jawa Tengah 050/019604 Tanggal 27 Desember 2017 perihal Arah Kebijakan Penyusunan RKPD Tahun 2018. Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2018, serta Rancangan Awal RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 memperhatikan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah diantaranya: Proses pembangunan Provinsi Jawa Tengah jangka menengah Tahun 20132018, telah memasuki tahun kelima (Tahun 2019), yang dalam prosesnya tidak terlepas dari pembangunan sebelumnya. Perencanaan pembangunan daerah Jawa Tengah disusun dengan memperhatikan strategi dan arah kebijakan pembangunan nasional yang tertuang dalam RPJMN Tahun 2015-2019, sebagai bentuk sinergi dan keterpaduan antar kebijakan pusat dan daerah. Adapun arah kebijakan dan prioritas pembangunan adalah sebagai berikut:

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 I 10 a. Penanggulangan Kemiskinan; b. Penguatan daya saing ekonomi daerah; c. Kualitas hidup dan daya saing SDM; d. Pengelolaan sumberdaya alam-lingkungan hidup dan penaggulangan bencana; e. Ketahanan pangan dan energi; f. Kesenjangan wilayah; g. Tata kelola pemerintahan. Sesuai dengan Surat Gubernur Jawa Tengah Nomor 050/019604 Tanggal 27 Desember 2017 perihal Arah Kebijakan Penyusunan RKPD Tahun 2019, diharapkan setiap daerah agar Perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan secara sinergis, berkesinambungan dan sesuai ketentuan yang berlaku dengan: a. Memperhatikan 9 (sembilan) agenda prioritas pembangunan masional (Nawa Cita) sesuai dengan tingkat kewenangan dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan sasaran pokok pembangunan nasional, yaitu: 1) Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara. 2) Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratif dan terpercaya. 3) Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. 4) Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. 5) Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia. 6) Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar internasional. 7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis. 8) Melakukan revolusi karakter bangsa. 9) Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. b. Memperhatikan arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional dalam RPJMN 2015-2019 serta menyikapi dinamika kebijakan pembangunan nasional; c. Mempedomani hasil evaluasi RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018;

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 I 11 d. Mempedomani Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Desa. e. Memperhatikan Agenda Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs) Tahun 2016-2030. f. Memperhatikan capaian kinerja Tahun 2016 dan rencana target capaian Tahun 2017, baik yang dibiayai APBD (Provinsi dan Kabupaten/ Kota), APBN, dana-dana bantuan (diantaranya DAK, Dekon, TP, Bantuan Keuangan Provinsi kepada Kabupaten/ Kota dan Desa, Hibah, Bansos) dan masyarakat/ swasta serta hasil evaluasi RAPBD Tahun 2018 dan 2019; g. Mengutamakan upaya perwujudan kesejahteraan masyarakat yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang budaya, dengan sasaran pokok meliputi: 1) Pertumbuhan ekonomi diharapkan dengan rentang 5,2 sampai dengan 5,6%. Kebijakan ekonomi di Jawa Tengah difokuskan pada upaya menjaga pertumbuhan ekonomi tetap tinggi dan dapat memberikan pemerataan antar golongan penapatan dan wilayah dengan membangun dan menumbuhkan pusat-pisat ekonomi baru berbasis sumberdaya local di daerah melalui: Peningkatan infrastruktur pendukung sector pertanian, kelautan dan perikanan; optimalisasi pengelolaan Sub Terminal Agribisnis (STA); Pengembangan dan revitalisasi pasar desa dan Kabupaten/ Kota; Pengembangan berbagai Kawasan industry yang didukung realisasi investasi yang menyerap tenaga kerja; Pengembangan destinasi pariwisata potensial Kabupaten/ Kota. Hal tersebut juga perlu didukung dengan fasilitasi jaringan pemasaran produk unggulan daerah melalui kerjaama antar daerah Kabupaten/ Kota di provinsi dan antar daerah provinsi di Indonesia. Di sampimg itu juga dioptimalkan pendorongan ekspor pada produk unggulan daerah yang berdaya saing, penumbuhan sector ekonomi riil dan menjaga tingkat pendapatan masyarakat. 2) Kemiskinan diharapkan menurun pada angka 12,01% yang akan diupayakan melalui sinergitas dan keperantaraan program antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/ kota, dunia usaha perguruan tinggi dan masyarakat dengan prioritas dan focus penanganan pada wilayah kabupaten dan desa dengan tingkat kemiskinan tinggi atau masyarakat dengan tingkat kesejahteraan rendah dengan didukung basis data terpadu dan data sectoral yang komprehensif.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 I 12 3) Tingkat pengangguran terbuka diharapkan turun menjadi 4,52% dengan tantangan yang perlu diperhatikan adalah bonus demografi yang harus diimbangi dengan kualitas SDM utamanya usia produktif dan belum optimalnya serapan tenaga kerja. Kontribusi dari masing-masing Kabupaten/ Kota. 4) Indeks pembangunan manusia diharapkan mencapai sebesar 71,60 melalui peningkatan kualitas kesehatan, Pendidikan dan pendapatan masyarakat. Kontribusi dari masing-masing Kabupaten/ Kota. h. Memperhatikan kewenangan dan tugas fungsi masing-masing Kabupaten/ Kota dan SKPD Provinsi dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; i. Memperhatikan dan mempedomani aturan/ ketentuan, prosedur dan mekanisme perencanaan dan pelaksanaan pembangunan untuk mencapai 3 TEPAT (sasaran, administrasi dan waktu), dengan pendekatan: 1) Holistik, yaitu pendekatan multisektor (koordinatif). 2) Integratif, yaitu mempunyai fokus dan tujuan yang jelas. 3) Kewilayahan, yaitu jelas lokus yang akan disasar. j. Meningkatkan kemanfaatan, keterkaitan dan keserasian pembangunan antar sektor, wilayah serta pelaku pembangunan secara lebih terpadu dan berkesinambungan berbasis pengembangan potensi kawasan, melalui pelaksanaan multilateral meeting antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ Kota serta pelibatan pihak swasta/ dunia usaha. k. Membangun dan meningkatkan keterbukaan informasi dan komunikasi publik dengan pelibatan seluruh stakeholder termasuk partai politik dan komunitas masyarakat berkebutuhan khusus guna mendorong peran aktif masyarakat dan menjamin hak masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik sebagai mekanisme check and balances; l. Memantapkan kondusifitas wilayah/ daerah sebagai antisipasi kerawanan sosial; m. Meningkatkan kelengkapan, akurasi, validasi dan pemanfaatan data dan informasi dalam proses perencanaan dan pembangunan daerah; n. Meningkatkan sinkronisasi dan kualitas perencanaan penganggaran pembangunan daerah serta meningkatkan kualitas belanja berbasis kinerja yang efektif, efisien, transparan, akuntabel dan mengutamakan belanja publik/ produktif yang mempu memberikan dampak/ multiplier effect tinggi untuk peningkatan kesejahteraan rakyat.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 I 13 o. Dalam rangka pengelolaan Pembangunan Perdesaan sebagai tindak lanjut terhadap diberlakukannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Desa, perlu diperhatikan: 1) Sinergitas perencanaan pembangunan desa dengan Kabupaten yaitu rencana pembangunan menengah maupun tahunan yang ditetapkan melalui Peraturan Desa; 2) Pendelegasian pelaksanaan kewenangan pembangunan skala lokal desa kepada Desa ; 3) Pelaksanaan program sektoral yang masuk ke desa harus terinformasi dan terintegrasi dengan rencana pembangunan desa. 3. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Brebes Tahun 2010-2030 Penyusunan RKPD Kabupaten Brebes tahun 2019 harus memperhatikan RTRW Kabupaten Brebes untuk mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan yang sesuai dengan pola penggunaan ruang, sehingga tidak terjadi pelanggaran dalam penggunaan lahan, dan menjaga kesimbangan pertumbuhan wilayah sehingga mengurangai kesenjangan wilayah. 4. RPJMD Kabupaten Brebes Visi pembangunan jangka menengah Kabupaten Brebes tahun 2017 2022 adalah: Menuju Brebes Unggul, Sejahtera dan Berkeadilan. Misi yang akan dilaksanakan, yaitu: a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berakhlak mulia, cerdas, sehat dan berdaya saing tinggi berbasis pada nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa melalui pendidikan dan kesehatan; b. Meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur dan pengembangan wilayah sesuai rencana tata ruang dengan memperhatikan kelestarian sumber daya alam, lingkungan hidup dan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan; c. Meningkatkan pengembangan pertanian, ekonomi kerakyatan dengan memperkuat inovasi daerah dan investasi guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berbasis kearifan lokal; d. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang profesional, efektif dan efisien, serta menciptakan stabilitas keamanan dan ketertiban daerah; e. Memantapkan tata kelola pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat desa menjadi desa yang maju dan mandiri; f. Meningkatkan kesetaraan dan keadilan gender, serta pemenuhan hak akan, dan partisipasi perempuan dalam pembangunan, serta mewujudkan perlindungan sosial.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 I 14 5. Rencana Pembangunan Sektoral Penyusunan RKPD Kabupaten Brebes tahun 2019 memperhatikan beberapa dokumen rencana pembangunan sektoral, baik di tingkat nasional, Provinsi maupun di Kabupaten Brebes. Beberapa dokumen rencana pembangunan sektoral yang dimaksud antara lain: Kelanjutan Pencapaian SDGs, Grand Design Reformasi Birokrasi, Strategi Penanggulangan Kemiskinan, RAD Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Jawa Tengah, RAD Pengurangan Resiko Bencana, dan Pedoman Pelaksanaan PUG di Jawa Tengah. 6. Renja SKPD Kabupaten Brebes Hubungan RKPD dengan Renja SKPD adalah hubungan dua arah. Rancangan Awal RKPD menjadi bahan penyusunan rancangan Renja. Rancangan Renja menjadi bahan penyusunan RKPD. Renja SKPD Memasukkan usulan kegiatan hasil Musrenbang Kecamatan dan memasukkan pokok. Selanjutnya Rancangan Akhir RKPD dijadikan pedoman untuk menyempurnakan Renja SKPD. Selanjutnya RKPDKabupaten Brebes Tahun 2018 dijadikan sebagai pedoman bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2019. RKPD Kabupaten Brebes juga diarahkan untuk mendukung pelaksanaan Kebijakan Pemerintah diantaranya, Pencapaian Standar Pelayanan Minimum (SPM), Kebijakan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Prioritas Pembangunan Nasional, Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Master Plan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan di Indonesia (MP3KI) tahun 2011-2025. 1.4. Sistematika Dokumen RKPD RKPD Kabupaten Brebes Tahun 2018 disusun dengan sistematika sebagai berikut BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum penyusunan dokumen RKPD agar substansi pada bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik. 1.1. Latar Belakang Mengemukakan pengertian ringkas tentang RKPD, proses penyusunan RKPD, kedudukan RKPD tahun rencana dalam periode dokumen RPJMD, keterkaitan antara dokumen RKPD dengan dokumen RPJMD, Renstra Perangkat Daerah, Renja Perangkat Daerah serta tindaklanjutnya dengan proses penyusunan RAPBD. 1.2. Dasar Hukum Penyusunan Memberikan uraian ringkas tentang dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan RKPD, baik yang berskala

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 I 15 nasional, maupun lokal. Dalam hal ini kalau di daerah telah diterbitkan Peraturan Daerah atau Peraturan Kepala Daerah yang mengatur tentang perencanaan dan penganggaran ataupun tentang tata cara penyusunan dokumen perencanaan dan pelaksanaan musrenbang, perlu dicantumkan. Pada subbab ini tidak perlu semua peraturan perundang-undangan dicantumkan, melainkan cukup pada peraturan perundang-undangan yang memuat ketentuan secara langsung terkait dengan penyusunan RKPD. 1.3. Hubungan Antar Dokumen Bagian ini menjelaskan hubungan RKPD dengan dokumen lain yang relevan beserta penjelasannya. Keterhubungan dengan dokumen lain, seperti: RPJMD Provinsi/Kabupaten/Kota, RKP/program strategis nasional, dan RKPD Provinsi untuk penyusunan RKPD Kabupaten/kota. 1.4. Maksud dan Tujuan Memberikan uraian ringkas tentang tujuan penyusunan dokumen RKPD bagi daerah yang bersangkutan dan sasaran penyusunan dokumen RKPD bagi daerah yang bersangkutan. 1.5. Sistematika Dokumen RKPD Mengemukakan organisasi penyusunan dokumen RKPD terkait dengan pengaturan bab serta garis besar isi setiap bab didalamnya. BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH Evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu menguraikan tentang hasil evaluasi RKPD tahun lalu, selain itu juga memperhatikan dokumen RPJMD dan dokumen RKPD tahun berjalan sebagai bahan acuan. 2.1. Kondisi Umum Kondisi Daerah Bagian ini sangat penting untuk menjelaskan dan menyajikan secara logis dasar-dasar analisis, gambaran umum kondisi daerah yang meliputi aspek geografi dan demografi serta indikator kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah. Sub bab ini memuat beberapa bahasan dibawah ini: 2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi Diisi sesuai dengan kondisi umum geografis mengenai kondisi geografi daerah, potensi pengembangan wilayah, dan wilayah rawan bencana. 2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat Diisi sesuai dengan kondisi umum kesejahteraan masyarakat sebagai bagian dari indikator kinerja pembangunan secara keseluruhan. Indikator yang telah diolah dalam tahap perumusan dapat ditampilkan dalam bentuk tabel atau gambar yang disertai dengan penjelasan dan analisis, khususnya indikator yang paling dapat menjelaskan kondisi dan perkembangan kesejahteraan masyarakat. Lebih lanjut dijelaskan tentang fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, fokus kesejahteraan sosial, fokus seni budaya dan olahraga.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 I 16 2.1.3. Aspek Pelayanan Umum Diisi sesuai dengan kondisi umum aspek pelayanan umum sebagai bagian dari indikator kinerja pembangunan secara keseluruhan. Indikator yang telah diolah dalam tahap perumusan dapat ditampilkan dalam bentuk tabel atau gambar yang disertai dengan penjelasan dan analisis, khususnya indikator yang paling dapat menjelaskan kondisi dan perkembangan aspek pelayanan umum. Lebih lanjut dijelaskan tentang fokus urusan layanan wajib dan pilihan, serta fungsi penunjang urusan pemerintahan. 2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah Diisi sesuai dengan kondisi umum aspek daya saing daerah sebagai bagian dari indikator kinerja pembangunan secara keseluruhan. Indikator yang telah diolah dalam tahap perumusan dapat ditampilkan dalam bentuk tabel atau gambar yang disertai dengan penjelasan dan analisis, khususnya indikator yang paling dapat menjelaskan kondisi dan perkembangan aspek daya saing daerah. Lebih lanjut dijelaskan tentang fokus kemampuan ekonomi daerah, fokus fasilitas wilayah/infrastruktur, fokus iklim berinvestasi, dan fokus sumberdaya manusia. 2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD. Mencakup telaahan terhadap hasil evaluasi status dan kedudukan pencapaian kinerja pembangunan daerah, berdasarkan rekapitulasi hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD tahun lalu dan realisasi RPJMD yang bersumber dari telaahan hasil evaluasi pelaksanaan Renja Perangkat Daerah tahun lalu dan realisasi Renstra Perangkat Daerah oleh masing-masing Perangkat Daerah dan/atau dari laporan pertanggung jawaban APBD menurut tahun-tahun yang berkenaan. Mengemukakan hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah tahun lalu. Evaluasi meliputi seluruh program dan kegiatan yang dikelompokkan menurut kategori urusan wajib/pilihan pemerintahan daerah, menyangkut realisasi capaian target kinerja keluaran kegiatan dan realisasi target capaian kinerja program tahun lalu terhadap RPJMD. Telaahan hasil evaluasi mencakup: 1. Realisasi program atau kegiatan yang tidak memenuhi target kinerja hasil atau keluaran yang direncanakan. 2. Realisasi program atau kegiatan yang telah memenuhi target kinerja hasil atau keluaran yang direncanakan. 3. Realisasi program atau kegiatan yang melebihi target kinerja hasil atau keluaran yang direncanakan.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 I 17 4. Faktor-faktor penyebab tidak tercapainya, terpenuhinya atau melebihi target kinerja program atau kegiatan. 5. Implikasi yang timbul terhadap target capaian program RPJMD dan kinerja pembangunan daerah. 6. Kebijakan atau tindakan perencanaan dan penganggaran yang perlu diambil untuk mengatasi faktor-faktor penyebab tersebut. 2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah Permasalahan pembangunan daerah berisi uraian rumusan umum permasalahan pembangunan yang berhubungan dengan prioritas pembangunan daerah, dan permasalahan lainnya yang berhubungan dengan layanan dasar dan tugas fungsi Perangkat Daerah. 2.3.1. Permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah Suatu permasalahan daerah dianggap memiliki nilai prioritas jika berhubungan dengan tujuan dan sasaran pembangunan pada RPJMD di tahun rencana serta prioritas lain dari kebijakan nasional/provinsi yang bersifat mandatori. 2.3.2. Identifikasi Permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintah daerah Permasalahan pada bagian ini merupakan permasalahan pembangunan yang dibuat tiap urusan yang menyangkut layanan dasar dan tugas/fungsi tiap Perangkat Daerah. Identifikasi permasalahan menjelaskan apa yang menjadi masalah dimasa lalu dan masa mendatang serta gambaran solusi yang ditawarkan. Permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah harus konsisten dengan permasalahan yang dijabarkan dalam permasalahan perangkat daerah pada Renja Perangkat Daerah. BAB III KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEUANGAN DAERAH Memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan tahun berjalan, yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerah meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah. 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Mengemukakan tentang arahan nasional dibidang ekonomi yang bersumber dari dokumen RKP (Nasional), juga kebijakan dibidang ekonomi dalam dokumen RPJMD provinsi/kabupaten/kota. Arah kebijakan ekonomi daerah ditujukan untuk mengimplementasikan program dan mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah, serta

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 I 18 permasalahan daerah, sebagai payung untuk perumusan prioritas program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun rencana. 3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah Berisikan uraian mengenai kebijakan yang akan ditempuh oleh Pemerintah Daerah berkaitan dengan pendapatan daerah, pembiayaan daerah dan belanja daerah. BAB IV SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH Mengemukakan secara eksplisit perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD, identifikasi permasalahan ditingkat daerah dan nasional, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan. 4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Menjelaskan tentang hubungan visi/misi dan tujuan/sasaran pembangunan 5 (lima) tahunan yang diambil dari dokumen RPJMD. 4.2. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Tahun (n) Suatu prioritas pembangunan daerah tahun (n) pada dasarnya adalah gambaran prioritas pembangunan tahun rencana yang diambil dan dikaitkan dengan program pembangunan daerah (RPJMD) tahun rencana. BAB V RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH Mengemukakan secara eksplisit rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan tahun rencana (RKPD) dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD. Rencana program dan kegiatan prioritas harus mewakili aspirasi dan kepentingan masyarakat. BAB VI KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH Penetapan indikator kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah bertujuan untuk memberi panduan dalam pencapaian kinerja tahunan yang ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) maupun Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada akhir tahun perencanaan. BAB VII PENUTUP

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 I 19 1.5. Maksud Dan Tujuan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes tahun 2019 disusun dengan maksud memberikan arah bagi seluruh pemangku kepentingan dalam upaya mencapai tujuan pembangunan selama kurun waktu tahun 2019 dengan tujuan : 1. Mewujudkan sinkronisasi rencana kerja antar Perangkat Daerah (PD) maupun masyarakat dalam rangka mencapai tujuan pembangunan daerah; 2. Menyediakan rujukan utama atau acuan dalam penyusunan Rancangan APBD; 3. Mewujudkan sinkronisasi antara perencanaan, pelaksanaan, dan penganggaran kegiatan pembangunan daerah tahunan. Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 merupakan bahan acuan bagi setiap pemangku kepentingan dalam melaksanakan pembangunan daerah tahun 2019 sehingga tercipta sinergitas dan konsistensi perencanaan program kegiatan pembangunan antar bidang/fungsi dan antar wilayah (kecamatan) dengan mengacu pada tujuan pembangunan nasional maupun Provinsi Jawa Tengah. Semua ketentuan yang mengatur tentang penyusunan dokumen Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah, Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS), dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2019 wajib mendasarkan dan menyesuaikan pengaturannya dengan RKPD Kabupaten Brebes Tahun 2019.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 II 1 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1. Kondisi Umum Daerah 2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi Gambar 2.1. Peta Administrasi Kabupaten Brebes Sumber : Bappeda Kabupaten Brebes, 2015 Kabupaten Brebes terletak di ujung barat Provinsi Jawa Tengah, berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat. Luas administrasi Kabupaten Brebes + 1.660,19 km2. Secara astronomi, Kabupaten Brebes terletak pada koordinat antara 6044- 7021 Lintang Selatan dan antara 108041 109011 Bujur Timur, membentang dari Utara ke Selatan sejauh 87 km dan dari barat ke timur sepanjang 50 km, dengan garis pantai sepanjang 55 km dan luas wilayah laut 12 mil dari darat 1.036,80 km2. Batas administrasi Kabupaten Brebes yaitu: Sebelah Utara : Laut Jawa; Sebelah Selatan : Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap; Sebelah Timur : Kabupaten dan Kota Tegal; Sebelah Barat : Kabupaten Cirebon (Provinsi Jawa Barat). Kabupaten Brebes terdiri dari 17 Kecamatan, 292 Desa, 5 Kelurahan, 1.573 RW dan 8.153 RT. Wilayah utara Kabupaten Brebes merupakan daerah pesisir, terdapat 5 kecamatan yaitu Losari, Tanjung, Bulakamba, Wanasari dan Brebes.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 II 2 Untuk wilayah tengah Kabupaten Brebes merupakan dataran rendah, terdiri dari Kecamatan Jatibarang, Songgom, Larangan, Kersana, Ketanggungan dan Banjarharjo. Sedangkan untuk wilayah Selatan Kabupaten Brebes merupakan dataran tinggi dengan ketinggian > 2.000 mdpl yaitu Kecamatan Paguyangan, Bumiayu, Tonjong, Sirampog, Salem dan Bantarkawung. Berdasarkan susunan pembentuk, bentuk alam dan morfologi, wilayah Kabupaten Brebes ermasuk kedalam bagian daerah geologi pegunungan Pulau Jawa yang morfologinya dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu: 1. Dataran alluvial yang merupakan dataran rendah dan berlerang datar, umumnya menempati daerah-daerah endapan; 2. Daerah perbukitan berlereng sedang umumnya ditempati oleh bantuan gamping; 3. Daerah pegunungan berlerang curam yang dibentuk oleh batuan lava. Jenis tanah di Kabupaten Brebes dibedakan menjadi 19 jenis, sebagian alluvial kelabu dengan luas + 25% dari total luas wilayah. Tekstur tanah di Kabupaten Brebes terdiri dari fraksi liat, debu dan pasir pembentuk tanah dengan kelas tekstur halus sampai kasar. Dengan gambaran seperti itu, dominan di wilayah Kabupaten Brebes merupakan wilayah yang subur dan cocok untuk pengembangan pertanian. Potensi sumber daya mineral yang ada merupakan sumber daya mineral bahan galian golongan C, dengan cadangan tereka meliputi 8 jenis yaitu pasir sungai, tras, batu pasir, andesit, dan lempung gerabah. Sebaran batu pasir berasal dari endapan sungai berada disepanjang alur sungai Cisanggarung, Pemali, Keruh, Pedes dan beberapa sungai lainnya. Batu pasir berasal dari endapan vulkanik yang berasal dari kaki Gunung Slamet. Berdasarkan cadangan terindikasi, di Kabupaten Brebes juga memiliki cadangan sumber daya mineral bahan galian golongan C berupa batu gamping (batu kapur) di Kecamatan Songgom. Kabupaten Brebes memiliki wilayah dengan kerentanan gerakan tanah yang bervariasi yaitu mulai dari sedang sampai tinggi. Berdasarkan data teknis groundcheck geologi, wilayah dengan zona kerentanan gerakan tanah rendah berada disekitar Tonjong, zona kerentanan gerakan tanah sedang berada di sekitar selatan Tonjong dan untuk zona kerentanan gerakan tanah tinggi masih sangat aktif berada di wilayah sekitar kaki Gunung Slamet. 3 zona pergerakan tanah yang terjadi di Kabupaten Brebes, sebagai berikut: 1. Zona kerentanan gerakan tanah rendah Dalam kategori zona kerentanan gerakan tanah rendah merupakan zona yang terdapat gerakan tanah namun dalam skala sangat rendah, sangat jarang terjadi kecuali jika terdapat gangguan pada lerengnya. Zona ini

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 II 3 merupakan daerah yang relatif jauh dari aliran sungai dan lembah dengan morfologi pedataran, perbukitan dengan relief halus sampai sedang. Daerah yang termasuk dalam zona kerentanan gerakan tanah rendah yaitu di beberapa desa di Kecamatan Bumiayu seperti desa Bumiayu, sebagian desa Kalinusu, beberapa desa di Kecamatan Tonjong yaitu desa Kalijurang, desa Galuh Timur, beberapa desa di Kecamatan Bantarkawung yaitu desa Bantarwaru dan desa Bangbayang dan beberapa Desa di Kecamatan Salem. 2. Zona kerentanan gerakan tanah sedang Adalah daerah yang secara umum mempunyai kerentanan menengah untuk terjadi gerakan tanah. Gerakan tanah ini terjadi terutama di daerah yang berbatasan langsung dengan lembah sungai, gawir, tebing pemotong jalan dan pada lereng yang mengalami gangguan. gerakan tanah lama masih mungkin dapat aktif kembali terutama oleh curah hujan yang tinggi. Daerah dalam kategori zona kerentanan gerakan tanah sedang merata di wilayah selatan Kabupaten Brebes. 3. Zona kerentanan gerakan tanah tinggi Merupakan daerah yang secara umum mempunyai kerentanan tinggi untuk terjadi gerakan tanah. Gerakan tanah ini dapat terjadi sewaktu-waktu meliputi beberapa gawir longsoran lama seperti longsoran dan retakan yang dapat aktif kembali akibat curah hujan yang sangat tinggi. Bisa juga berupa gerakan tanah muncul pada titik yang baru apabila terjadi pergerakan sesar aktif atau pengaruh eksternal berupa intensitas hujan yang naik, erosi, pemotongan lereng, pergeseran/ perubahan tata guna lahan atau penggundulan hutan. Daerah yang termasuk dalam zona kerentanan gerakan tanah tinggi ada disebagian besar Sirampog. Selain itu, di beberapa titik terdapat wilayah dengan patahan lapisan tanah berupa sesar naik di bentangan sepanjang: 1. Malahayu-Pamedaran-Pasirpanjang-Jalawastu (Gunung Peunteur); 2. Cikuya-Cikeusal Kidul-Cikeusal Lor-Kamal-Wlahar; 3. Buara-Cikeusal Lor-Pamulihan; 4. Cibendung-Cikakak-Tiwulandu-Parereja-Karangbandung-Buara; 5. Sindangheula-Blandongan; 6. Kalijurang. Penyebaran sesar turun terdapat di desa Wlahar mengarah ke Bantarkawung dan penyebaran sesar geser (horizontal) di desa Pamulihan dan Blandongan. Penyebaran antiklin berada di desa Blandongan dan sepanjang desa Kamal-Wlahar-Perbatasan Bantarkawung.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 II 4 Kondisi hidrologis Kabupaten Brebes berada pada wilayah Cekungan Air Tanah (CAT) Tegal-Brebes dengan luas CAT bebas 248 x 106 m3/tahun atau 7.864 liter/detik dan air tertekan 11 x 106 m3/tahun atau 349 liter/detik. Wilayah penyebaran air tanah di Kabupaten Brebes berdasarkan akuifer meliputi: 1. Kecamatan di wilayah Pantura, Songgom, sebagian Banjarharjo, Ketanggungan dan Larangan bagian utara dengan akuifer produktif dimana muka air tanah sangat dangkal dengan debit 5-10 liter/detik. 2. Kecamatan Salem dengan akuifer produktif setempat dengan ciri muka air tanah dalam sehingga sulit untuk dimanfaatkan. Disamping itu terdapat mata air setempat dengan air tanah dalam jumlah terbatas dapat dijumpai pada daerah lembah. 3. Kecamatan Bantarkawung, Sirampog, Bumiayu, Paguyangan, Tonjong, sebagian Kecamatan Banjarharjo, Ketanggungan dan Larangan bagian selatan, dengan akuifer produktif kecil setempat, dengan jumlah air tanah terbatas dijumpai di daerah lembah. Jumlah mata air yang sudah teridentifikasi sebanyak 15 buah di wilayah Kecamatan Sirampog, Kecamatan Paguyangan (15 buah) dan Kecamatan Bumiayu (1 buah). Pemanfaatan sumber mata air (tuk) diantaranya untuk air minum (PDAM dan perpipaan perdesaan), air bersih, irigasi dan industry. Mata air dengan debit > 100 liter/detik meliputi mata air Kaligiri (786 liter/detik), Tuk Sirah (300 liter/detik), Bulakan (200 liter/detik), Cipayo (200 liter/detik), Tuk Sridadi (178 liter/detik), Singkup (140 liter/detik), Lengkrang (110 liter/detik), Tuk Podol (100 liter/detik), Cihandeuleum (200 liter/detik). Jumlah sungai di Kabupaten Brebes sebanyak 22 buah, danau alam 1 buah dan jumlah bendungan ada 2 yang pemanfaatan airnya untuk irigasi. Sedangkan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Brebes terdapat 8 DAS, yang termasuk dalam dalam pengelolaan Balai Besar Wilayah (BBWS Cimanuk-Cisanggarung yaitu: 1. DAS Cisanggarung; 2. DAS Tanjung; 3. DAS Babakan; 4. DAS Kabuyutan; 5. DAS Kluwut; 6. DAS Pakijangan; Sedangkan untuk pengelolaan BBWS Pemali-Juana adalah: 7. DAS Pemali; 8. DAS Gangsa.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 II 5 Di bagian hulu DAS Pemali terdapat CAT buatan yaitu bendungan Penjalin yang berada di Kecamatan Paguyangan, dengan luas genangan 1,25 km2 dan kapasitas tampungnya 9,5 juta m3 yang mempunyai nilai hujan tahunan yang cukup besar yaitu sekitar 4.000 mm per tahun. Tutupan lahan di daerah hulu yang sebagian merupakan hutan cukup memprihatinkan terutama di Kecamatan Sirampog dan Paguyangan. Lahan kritis maupun hutan gundul ini mempengaruhi siklus tata air di daerah tangkapan air maupun resapan air. Kondisi yang kritis tersebut menyebabkan pada musim hujan dengan curah hujan dan intensitas hujan yang sangat tinggi, berpotensi bencana seperti longsor, banjir, banjir bandang dan rusaknya alur sungai akibat tingginya debit air yang masuk sungai. Bagian DAS Pemali mempunyai curah hujan mencapai 3.000 mm per tahun. Merupakan areal perbukitan dengan vegetasi hutan produksi dan kebun campuran dan pedataran berupa lahan sawah dan lahan kering. Pada bagian hilir Sungai Pemali, kondisi daerahnya tergolong relatif datar, sebagian berupa sawah, ladang dan tambak. Berdasarkan kondisi karakteristik geologi, hidrologi dan klimatologi, maka wilayah Kabupaten Brebes juga merupkan wilayah yang rawan bencana dan kerusakan lingkungan. Secara kegempaan, wilayah terdampak kegempaan di Kabupaten Brebes berada wilayah tengah dan selatan yaitu di Kecamatan Tonjong, Ketanggungan dan Bantarkawung dengan luas + 1.430 Ha. Koefisien gempa berdasarkan ketektonikan pada zona D (z) 0,90-1,20. Kawasan rawan bencana longsor seluas 901 Ha berada di kawasan selatan Brebes meliputi wilayah berlereng di Kecamatan Salem, Bantarkawung, Paguyangan, Sirampog, Tonjong dan Bumiayu. Kawasan rawan bencana banjir seluas 803 Ha, meliputi Kecamatan Tanjung, Ketanggungan, Losari, Bulakamba, Wanasari dan Brebes. Penggunaan lahan eksisting di wilayah Kabupaten Brebes (berdasarkan neraca penggunaan lahan oleh Tim PLP2B 2015) meliputi lahan pertanian berupa sawah (irigasi dan non irigasi) seluas 63.635 Ha dan bukan sawah (tegal, ladang, kebun, pohon/ hutan rakyat, padang penggembalaan, sementara tidak diusahakan dan tambak/ kolam/ sungai) seluas 87.514 Ha dan lahan bukan pertanian (pemukiman, lapangan terbuka dan jalan) seluas 25.813 Ha. Lahan sawah irigasi terdiri dari 3 janis yaitu swah irigasi dalam satu tahun ditanami padi 1 kali tanam, 2 kali tanam dan 3 kali tanam berturut-turut seluas 16.844 Ha, 18.152 Ha dan 12.968 Ha. Lahan sawah tadah hujan terdiri dari 3 jenis yaitu sawah tadah hujan dalam satu tahun ditanami padi 1 kali tanam, 2 kali tanam dan 3 kali tanam berturut-turut seluas 7.911 Ha, 7.263 Ha dan 152 Ha. Lahan sawah rawa lebak terdiri dari 3 jenis dan hanya terdapat di Kecamatan Banjarharjo dalam satu tahun ditanami padi 1 kali tanam, 2 kali tanam dan 3 kali tanam berturut-turut seluas 219 Ha, 19 Ha dan 102 Ha.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 II 6 Penggunaan lahan non sawah terdiri dari 6 jenis penggunaan lahan yaitu tegal/kebun 14.885,95 ha; perkebunan 621,03 ha; pohon/hutan rakyat 15.211,18 ha; sementara tidak diusahakan 49,41 ha; lainnya (tambak, kolam, hutan negara dll) 56.746,53 ha. Sedangkan penggunaan lahan bukan pertanian seperti jalan, permukiman, perkantoran, sungai dan lainnya seluas 25.813,75 ha. Total luas penggunaan lahan adalah 176.962.891 ha. Rencana pengembangan wilayah berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Brebes Tahun 2010 2030, meliputi rencana pengembangan struktur ruang, rencana pengembangan pola ruang dan rencana pengembangan kawasan strategis wilayah. Rencana pengembangan struktur ruang merupakan pengembangan struktur sistem pelayanan antara pusat pelayanan (sistem perkotaan) terhadap wilayah penunjangnya (sistem perdesaan), berserta kelengkapan sistem sarana dan prasarana pendukung di wilayah bersangkutan sebagaimana diringkas pada Tabel 2.1. Program-program pembangunan sarana dan prasarana pendukung pelayanan yang dilaksanakan baik oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat hendaknya mengacu kepada rencana pengembangan struktur ruang wilayah untuk mendukung kualitas dan pemerataan pelayanan di masing-masing SWP dan pusat-pusat pelayanan yang telah direncanakan, sehingga dapat membentuk keteraturan dan hubungan yang fungsional antara sistem pusat perkotaan/pusat pelayanan dengan sistem perdesaan/daerah layanan dalam struktur ruang.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 II 7 Tabel 2.1. Rencana Pembangunan Struktur Ruang Rencana Pengembangan Struktur Ruang Luas dan Lokasi Kawasan Perda Nomor 2 Tahun 2011 I. Rencana Sistem Pusat Pelayanan A. Rencana Satuan Wilayah Pembangunan (SWP) 1. SWP Utara Lokasi (Kec.) SSWP Utara-Timur : Brebes, Bulakamba, Wanasari; SSWP Utara-Barat : Tanjung, Losari; Arahan Kegiatan Pusat pelayanan Perkotaan Brebes : Kegiatan : Usaha keterpaduan antar fungsi (terutama pemerintahan, perdagangan-jasa, permukiman industri, permukiman perkotaan, pertanian, dan pelestarian kawasan pesisir dalam kawasan perkotaan. Pusat pelayanan perkotaan Tanjung: Kegiatan perdagangan-jasa, transportasi, pengelolaan/konservasi kawasan pesisir dan pertanian. 2. SWP Tengah Lokasi (Kec.) SSWP Tengah-Timur : Jatibarang, Songgom, Larangan. SSWP Tengah-Barat : Ketanggungan, Kersana, Banjarharjo Arahan Kegiatan Pusat pelayanan Perkotaan Jatibarang : Kegiatan pertanian lahan basah, agro bisnis, industri kecil, hutan produksi. Pusat pelayanan Perkotaan Ketanggungan: Kegiatan perdagangan jasa, transportasi, industri kecil, pertanian lahan basah, hutan produksi, konservasi sumberdaya air. 3. SWP Selatan Lokasi (Kec.) SSWP Selatan-Timur : Tonjong, Bumiayu, Sirampog, Paguyangan SSWP Selatan-Barat : Bantarkawung, Salem Arahan Kegiatan Pusat pelayanan Perkotaan Bumiayu : Kegiatan perdagangan-jasa, transportasi, konservasi alam, konservasi sumber daya air, pertanian lahan basah, pertanian lahan kering, perkebunan, agribisnis,hutan rakyat, industri (agro industri), dan konservasi alam. Pusat pelayanan Perkotaan Salem : Kegiatan pertanian lahan kering, agro industri, konservasi alam, konservasi sumberdaya air.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 II 8 Rencana Pengembangan Struktur Ruang Luas dan Lokasi Kawasan Perda Nomor 2 Tahun 2011 B. Rencana Sistem Pusat Perkotaan 1. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Lokasi (Kec.) PKL Kawasan Perkotaan Brebes PKL Kawasan Perkotaan Ketanggungan PKL Kawasan Perkotaan Bumiayu Arahan Kegiatan Sebagai pusat pelayanan umum, pusat perdagangan dan jasa, koleksi dan distribusi hasil-hasil bumi dari kecamatan-kecamatan yang menjadi wilayah pengaruhnya. Fasilitas yang harus ada : fasilitas pelayanan umum serta perdagangan dan jasa skala kecamatan ditunjang oleh sarana dan prasarana transportasi yang memadai. Memiliki skala pelayanan satu Satuan Wilayah Pembangunan (SWP). Jenis fasilitas dan prasarana dirancang untuk memiliki pelayanan tingkat Kabupaten 2. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Lokasi (Kec.) Ibu Kota Kecamatan (IKK) : Tanjung, Jatibarang, Wanasari, Bulakamba, Losari, Banjarharjo, Larangan, Songgom, Tonjong, Sirampog, Paguyangan, Bantarkawung, dan Salem. - Arahan Kegiatan Sebagai pusat pelayanan umum, perdagangan dan jasa, serta pemerintahan bagi desa-desa yang berada di wilayah administrasinya. Fasilitas yang harus ada : fasilitas pela-yanan umum perdagangan dan jasa skala kecamatan. Memiliki skala pelayanan kecamatan (setara dengan skala pelayanan Sub Satuan Wilayah Pembangunan (SSWP). Jenis fasilitas dan prasarana dirancang untuk memiliki pelayanan satu kecamatan atau lebih. 3. Pusat Pelayanan Lingkungan PPL Lokasi (Desa pusat pelayanan) Desa dengan dengan pusat permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan antar desa : Desa Bentar Kec. Salem, Desa Kalilangkap Kec. Bumiayu, Desa Dawuhan, Kec. Sirampog, Desa Sindangwangi Kec. Bantarkawung, Desa Pamulihan Kec.Larangan,

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 II 9 Rencana Pengembangan Struktur Ruang Luas dan Lokasi Kawasan Perda Nomor 2 Tahun 2011 Desa Cikeusal Kidul Kec. Ketanggungan, Desa Bandungsari dan Desa Cikakak Kec. Banjarharjo, Desa Bojongsari Kec. Losari, Desa Sitanggal Kec.Larangan, Desa Banjaratma Kec. Bulakamba, Desa Sawojajar Kec. Wanasari. Arahan Kegiatan Sebagai pusat pelayanan umum serta perdagangan dan jasa. Fasilitas yang harus ada : fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan maupun perdagangan dan jasa skala kecamatan. Jenis fasilitas dan prasarana dirancang untuk memiliki skala pelayanan beberapa desa atau satu wilayah kecamatan. C. Rencana Sistem Perdesaan Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa Terpilih Lokasi (Desa) Kec. Salem : Desa Pusat Pertumbuhan (DPP) : Bentar Hinterland : Tembongraja, Pabuaran, Bentarsari, Ciputih, Ganggawang, Gandoang, Pasirpanjang Arahan Kegiatan Fungsi Pengembangan Utama : Pertanian tanaman pangan, lahan kering Perdagangan Perhubungan dengan Salem Industri kecil Lokasi (Desa) Kec. Bumiayu dan Bantarkawung : 1. DPP : Kalilangkap 2. Hinterland : Kalinusu (Bumiayu), Cinanas, Cibentang, Telaga, Banjarsari (Bantarkawung) Arahan Kegiatan Fungsi Pengembangan Utama : Pertanian tanaman pangan, lahan kering Perdagangan Perhubungan dengan Bumiayu Lokasi (Desa) Kec.: Sirampog DPP : Dawuhan Hinterland :

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 II 10 Rencana Pengembangan Struktur Ruang Luas dan Lokasi Kawasan Perda Nomor 2 Tahun 2011 Sridadi, Kaligiri, Wanareja, Igirklanceng, Batursari (Sirampog), Pandansari, Cipetung (Paguyangan) Arahan Kegiatan Fungsi Pengembangan Utama : Hutan negara Pertanian pangan, lahan kering Perkebunan Hutan lindung Lokasi (Desa) Kec.Bantarkawung : DPP : Sindangwangi Hinterland : Kadumanis (Salem), Jamasih (Ketanggungan), Kebandungan dan Pengarasan (Bantarkawung) Arahan Kegiatan Fungsi Pengembangan Utama : Hutan Negara Pertanian Lahan Kering Lokasi (Desa) Kec.Larangan : DPP : Pamulihan Hinterland : Kamal dan Wlahar Arahan Kegiatan Fungsi Pengembangan Utama : Hutan Negara Pertanian pangan lahan kering Pertanian tahunan lahan kering Lokasi (Desa) Kec.Ketanggungan : DPP : Cikeusal Kidul Hinterland :Sindangjaya, Cikeusal Lor, Ciseureuh, Pamedaran Arahan Kegiatan Fungsi Pengembangan Utama : Pertambangan Pertanian lahan basah Hutan Negara Pertanian tahunan lahan kering Lokasi (Desa) Kec.Banjarharjo : DPP : Bandungsari

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 II 11 Rencana Pengembangan Struktur Ruang Luas dan Lokasi Kawasan Perda Nomor 2 Tahun 2011 Hinterland :Penanggapan, Cipajang, Kertasari, Blandongan, Sindangheula Arahan Kegiatan Fungsi Pengembangan Utama : Hutan negara Pertanian lahan kering Pertanian lahan basah Perhubungan dengan Kabupaten Kuningan Lokasi (Desa) Kec.Banjarharjo : DPP : Cikakak Hinterland :Cibendung, Karangmaja, Dukuhjeruk, Sukareja, Pende, Kubangjero, Tiwulandu. Arahan Kegiatan Fungsi Pengembangan Utama : Pertanian lahan kering Pertanian lahan basah Perkebunan Jalur Alternatif Perdagangan Lokasi (Desa) Kec. Losari : DPP : Bojongsari Hinterland : Randegan, Karangsambung, Jatisawit, Babakan, Kalibuntu, Rungkang, Negla. Arahan Kegiatan Fungsi Pengembangan Utama : Pertanian lahan kering Pertanian lahan basah Perkebunan Jalur Alternatif Lokasi (Desa) Kec.Larangan : DPP : Sitanggal Hinterland : Siandong, Slatri, Rengaspendawa (Kec.Larangan), Tegalgandu, Siwungkuk, Jagalempeni (Kec.Wanasari) , Tegalglagah, Jubang (Bulakamba) Arahan Kegiatan Fungsi Pengembangan Utama :

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 II 12 Rencana Pengembangan Struktur Ruang Luas dan Lokasi Kawasan Perda Nomor 2 Tahun 2011 Pertanian Lahan basah Pertanian lahan kering Perhubungan Perdagangan Lokasi (Desa) Kec.Bulakamba : DPP : Banjaratma Hinterland : Siwuluh, Petunjungan, Tanjungsari, Sigentong, Dukuhringin, Glonggong, Sisalam Arahan Kegiatan Fungsi Pengembangan Utama : Pertanian Lahan basah Pertanian lahan kering Perhubungan Lokasi (Desa) Kec.Wanasari : DPP : Sawojajar Hinterland : Kertabesuki, Wanasari, Dumeling (Kec.Wanasari), Kaliwlingi (Kec.Brebes) II. Rencana Sistem Prasarana A. Sistem Jaringan Transportasi 1. Rencana Jaringan Jalan Jalan Arteri Primer a) Ruas Jalan Losari Brebes; b) Ruas Jalan Lingkar Kawasan Perkotaan Brebes dan Kawasan Perkotaan Bumiayu; c) Ruas Jalan Pejagan Ketanggungan Bumiayu Paguyangan; d) Jalan Bebas Hambatan (TOL) : Kanci Pejagan PejaganPemalang Pejagan Cilacap. Jalan Kolektor Primer Ruas jalan yang menghubungkan Jatibarang Ketanggungan Kersana Ciledug. Jalan Lokal Primer Ruas jalan yang menghubungkan : a. Tanjung Kersana Banjarharjo Salem. b. Brebes Jatibarang Songgom. c. Losari Cikakak. d. Cibendung Banjarharjo. e. Larangan Bumiayu (melalui Bantarkawung).

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 II 13 Rencana Pengembangan Struktur Ruang Luas dan Lokasi Kawasan Perda Nomor 2 Tahun 2011 f. Salem Bantarkawung Bumiayu melalui Jalan Desa Kadumanis dan Sindangwangi (Bantarkawung). g. Ruas jalan lokal primer lainnya yang menjadi kewenangan kabupaten 2. Rencana Sarana Terminal Terminal tipe B Perkotaan Brebes, Bumiayu,Ketanggungan dan Tanjung Terminal Tipe C Kecamatan Jatibarang, Banjarharjo, Larangan, Brebes, Losari, Salem, dan Tonjong. Terminal Asal -Tujuan (sub terminal) Bulakamba, Kersana, Bantarkawung, Paguyangan, Sirampog dan Songgom. Terminal barang Perkotaan Bumiayu dan Brebes Rencana pening katan rute trayek Jalur Tanjung - Bumiayu via Ketanggungan, Larangan, Songgom, Prupuk, dan Tonjong. Jalur Ketanggungan Bantarkawung melewati jalur tengah yang masih membutuhkan peningkatan kualitas jaringan jalan sehingga diharapkan setelah jalan tersebut sudah baik trayek tersebut dapat segera dijalankan. Jalur Brebes - Bumiayu lewat Jatibarang, Songgom, dan Tonjong 3. Rencana Jaringan Kereta Api Jalur Rel Kereta Api Utara Jawa dan dan jalur Tengah Jawa, Rencana peningkatan jaringan kereta api utama meyelaraskan rencana jaringan kereta api nasional dengan mengembangkan rel ganda meliputi jalur Semarang Pekalongan Tegal Cirebon dan jalur Kroya Purwokerto Prupuk - Cirebon; Rencana pengembangan prasarana penunjang Satsiun Kereta Api di Kabupaten Brebes meliputi pengembangan perlintasan sebidang jalur kereta api dan jalan serta peningkatan Stasiun-stasiun Brebes, Bulakamba, Tanjung, Ketanggungan Barat, Ketanggungan, Larangan, Songgom, Stasiun Linggapura, Talok, Kretek dan Patuguran; Rencana pengembangan stasiun Kereta Api Perkotaan Brebes direncanakan terpadu dengan terminal tipe B Kawasan Perkotaan Brebes. 4. Sistem Jaringan Transportasi Laut Pengembangan pelabuhan pengumpan sebagai pendukung kegiatan industri, perdagangan dan jasa berlokasi di pantai Kecamatan Brebes; Pengembangan pelabuhan ikan dikembangkan di Kecamatan Bulakamba; Fasilitas penambatan perahu direncanakan di kawasan pesisir Kabupaten Brebes meliputi Kecamatan-kecamatan : Losari, Tanjung, Bulakamba, Wanasari, dan Brebes dengan mempertimbangkan potensi masing-masing kawasan.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 II 14 Rencana Pengembangan Struktur Ruang Luas dan Lokasi Kawasan Perda Nomor 2 Tahun 2011 B. Sistem Jaringan Energi 1. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Listrik Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) di wilayah/kawasan peruntukan eksplorasi, eksploitasi panas bumi dan mempunyai potensi tinggi panas bumi Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro di wilayah yang belum terlayani listrik dan yang mempunyai potensi sumber daya air melimpah sepanjang tahun terutama di wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan Rencana Pengembangan pembangkit listrik tenaga alternatif sesuai dengan perkembangan teknologi. Pemerataan pengembangan jaringan ini meliputi sistem jaringan yang belum menjangkau pada seluruh wilayah terutama di kawasan perdesaan di kecamatan Salem dan Sirampog. Peningkatan dan penyebaran daya listrik terutama untuk kawasan perdesaan, kawasan perkotaan dan kawasan industri baik kecil maupun menengah. Peningkatan daya energi listrik pada daerah-daerah pusat pertumbuhan, melalui pembangunan dan penambahan gardu-gardu listrik pembangkit di Kawasan Perkotaan Brebes, Kawasan Perkotaan Bumiayu, Kecamatan Ketanggungan dan Kecamatan Bulakamba. Rencana pengembangan sistem jaringan listrik di Kabupaten Brebes dilakukan melalui penatapan sistem jaringan : a. SUTET dengan klasifikasi tegangan 500 KV melalui wilayah Kecamatan Jatibarang, Larangan, Ketanggungan, Kersana, dan Banjarharjo; b. SUTT dengan klasifikasi tegangan antara 35 KV-245 KV melalui wilayah Kecamatan Wanasari, Bulakamba, Tanjung, dan Losari; c. SUTM dengan klasifikasi tegangan kurang dari 35 KV melalui wilayah Kecamatan Paguyangan, Bumiayu, Tonjong, Larangan, Ketanggungan, dan Tanjung; d. Saluran Tegangan Rendah melayani seluruh wilayah di Kabupaten Brebes; e. Khusus untuk pengembangan jaringan SUTET dan SUTT diperlukan areal konservasi di sekitar jaringan yaitu sekitar 20 meter pada setiap sisi tiang listrik dan jaringan kabel untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan bagi masyarakat dan pengamanan untuk radius pengembangan ke depan (peningkatan tegangan), melalui regulasi yang mengatur pembatasan pengembangan kegiatan budidaya dibawah dan sekitar jaringan. Rencana pengembangan jaringan dilakukan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Brebes.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 II 15 Rencana Pengembangan Struktur Ruang Luas dan Lokasi Kawasan Perda Nomor 2 Tahun 2011 2. Rencana Pengembangan Jaringan Pipa Gas Rencana pengembangan jaringan pipa gas merupakan kewenangan dan rencana Pemerintah Pusat yang melewati wilayah kabupaten Brebes. Jaringan pipa gas yang direncanakan melewati Kecamatan Losari, Kecamatan Banjarharjo, Kecamatan Ketanggungan, Kecamatan Larangan, dan Kecamatan Songgom. C. Sistem Jaringan Telekomunikasi 1. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Kabel Sampai dengan akhir tahun 2030 diharapkan seluruh pusat desa di Kabupaten Brebes sudah mendapatkan pelayanan telepon kabel. 2. Rencana Pengembangan Sistem Seluler Pengembangan sistem seluler dilakukan untuk memberikan peningkatan telekomunikasi kepada masyarakat. Pengembangan sistem telekomunikasi seluler dilakukan di kawasan perkotaan dan perdesaan seluruh wilayah Kabupaten Brebes. Sampai dengan tahun 2030 seluruh wilayah Kabupaten Brebes direncanakan sudah mendapatkan jangkauan pelayanan telepon seluler. D. Sistem Jaringan Prasarana Sumberdaya air 1. Rencana Jaringan Irigasi Arahan rencana pengembangan sistem jaringan irigasi dilakukan melalui upaya pengoptimalan saluran irigasi untuk meningkatkan produktifitas pertanian (khususnya mempertahankan lahan berkelanjutan) tersebar pada sekitar 6 DI (Daerah Irigasi) di Wilayah Kabupaten Brebes dengan luas sekitar 39.790 Ha yang menjadi kewenangan pengelolaan Pemerintah Pusat, 7 DI seluas 1.762 Ha di Wilayah Kabupaten Brebes yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi, dan 399 DI seluas 26.635 Ha di Wilayah Kabupaten Brebes yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten. Rencana sistem pengairan untuk irigasi dapat dilakukan dengan metode sumber lokal dan sumber non lokal. Untuk sumber lokal adalah menggunakan potensi sumber air lokal untuk pengairan dengan pengelolaan irigasi pedesaan (PID) dan pengelolaan irigasi kota (PIK), sedangkan sumber irigasi non lokal menggunakan sumber air yang disebarkan dengan sistem jaringan irigasi terpadu berupa jaringan primer dan dari bendung sungai dan waduk. Peningkatan kualitas dari bendungan-bendungan yang sudah ada sehingga dapat berfungsi dengan lebih baik. Pemberdayaan masyarakat yang terus sehingga pada akhirnya program pengelolaan irigasi oleh masyarakat tercapai sesuai dengan tujuan dan sasaran yang diinginkan, yaitu dengan meneruskan program Petani Pengguna Penggarap Air (P3A) yang telah terlaksana dan siap mandiri. Pengembangan sarana penampung air yang berupa waduk/embung (waduk lapangan)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 II 16 Rencana Pengembangan Struktur Ruang Luas dan Lokasi Kawasan Perda Nomor 2 Tahun 2011 2. Rencana Jaringan Air Bersih a. Sistem Jaringan Perpipaan Sistem jaringan perpipaan dilakukan oleh PDAM. Distribusi air bersih dilakukan dengan menggunakan sistem jaringan pipa transmisi dan sistem jaringan pipa distribusi dimana sistem jaringan transmisi berfungsi untuk mengalirkan air dari sumber mata air ke instalasi pengolahan/penampungan yang selanjutnya dialirkan oleh pipa distribusi langsung ke pelanggan, direncanakan pada tahun 2030 penduduk yang terlayani mencapai lebih kurang 80%. Rencana pengembangan jaringan primer yaitu melewati Kecamatan Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tanjung, dan Losari serta jaringan yang melewati Kecamatan Jatibarang dan Ketanggungan dengan prioritas pengembangan pada kawasan cepat berkembang yaitu: Kawasan Perkotaan Brebes, Ketanggungan, Bumiayu, dan Tanjung. Pengembangan jaringan baru pada masing-masing ibukota kecamatan dengan prioritas pada pengembangan sambungan rumah (SR). Sistem operasi yang digunakan adalah sistem gravitasi (pengaliran) dan sistem pompa. b. Sistem Jaringan Non Perpipaan Pelayanan air bersih dengan sistem non perpipaan adalah sistem pemenuhan kebutuhan air yang diperoleh langsung dari sumbernya, tanpa melalui jaringan penyaluran/pipa. Sumber air bersih non perpipaan berasal dari air tanah dan air permukaan yang dimanfaatkan dengan pembuatan sumur gali dan sumur pompa tangan yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Brebes. Rencana sistem jaringan air bersih diarahkan dengan mempertimbangkan prioritas berikut : wilayah dengan kebutuhan air cukup tinggi dan sumber daya air terbatas; wilayah dengan kriteria perkotaan yang cukup kompleks; wilayah dengan kandungan air tidak memenuhi syarat kesehatan. E. Sistem Prasarana Pengelolaan Lingkungan 1. Sistem Persampahan Pelaksanaan pengelolaan sampah harus melibatkan masyarakat karena sebagai penghasil utama sampah dan juga yang terkena dampak negatif jika sampah tidak tertangani. Pengelolaan sampah dilaksanakan secara bertingkat, dimulai dari tahap pengurangan timbulan sampah (pelaksanaan konsep reduce, reuse, recovery and

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 II 17 Rencana Pengembangan Struktur Ruang Luas dan Lokasi Kawasan Perda Nomor 2 Tahun 2011 recycle), hingga pengolahan dan penimbunan di TPA. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam pengelolaan sampah mulai dari upaya untuk mengurangi timbulan, memanfatkan kembali barang, memilih produk isi ulang, membuang sampah pada tempatnya hingga pemisahan antara sampah kering (anorganik) dengan sampah basah (organik). Upaya untuk menekan pemanfaatan plastik sebagai sarana pembungkus atau kemasan barang. 2. Sistem Penanganan Limbah Rencana sistem prasarana air limbah di Kabupaten Brebes dilakukan dengan : Pembangunan instalasi pengolahan limbah yang mampu mengolah limbah rata-rata 600 l/det. Instalasi yang dilengkapi dengan peralatan dan bahan yang memadai untukmengelola limbah bahan beracun dan berbahaya, pada Kawasan Perkotaan Brebes, Bumiayu, dan Ketanggungan serta kawasan perkotaan lainnya; Pembangunan instalasi pengolahan limbah pada kawasan industri, lokasi peruntukan industri yang telah berkembang dan lokasi kegiatan industri besar, industri menengah, industri kecil, industri rumah tangga; Pengembangan dan peningkatan IPLT; Pengembangan sistem pengolahan dan pengangkutan limbah tinja dari WC umum terminal, pasar, lokasi Sanimas dan rumah tangga perkotaan; Pengembangan sistem pengolahan limbah kotoran hewan dan limbah rumah tangga perdesaan dengan memanfaatkan teknologi tepat guna. 3. Rencana Drainase Arahan rencana pembangunan untuk pengembangan dan pengelolaan saluran drainase di Wilayah Kabupaten Brebes meliputi : Menata Daerah Aliran Sungai Kabuyutan, Pemali, dan Gangsa; Mengoptimalkan dan memadukan fungsi saluran besar, sedang dan kecil dan mengembangkan lokasi penampungan air sebagai kolam penampung atau pengendali banjir lokal yang dilengkapi dengan sistem pompanisasi di kawasan perkotaan yang rawan banjir; Penanganan sistem mikro melalui pembangunan tanggul penahan banjir dan saluran baru, perbaikan inlet saluran air hujan dari jalan ke saluran, perbaikan dan normalisasi saluran dari endapan lumpur dan sampah, memperlebar dimensi saluran;

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 II 18 Rencana Pengembangan Struktur Ruang Luas dan Lokasi Kawasan Perda Nomor 2 Tahun 2011 Penanganan sistem makro melalui perbaikan dan normalisasi badan air dari endapan lumpur dan sampah, pembangunan kolam penampungan sementara (tandon air), pemanfaatan daerah genangan sebagai retention pond; Melakukan pemeliharaan dan pembangunan saluran-saluran primer, sekunder dan tersier; Kawasan yang elevasinya kurang dari 1 meter dpl dilengkapi dengan pembangunan kolam tandon, pintu-pintu air dan sistem pompanisasi; Pembangunan saluran drainase pada kawasan-kawasan terbangun yang belum terlayani. Prioritas penanganan masalah banjir, perlu dikembangkan sistem penanganan banjir di Kecamatan Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tanjung, Ketanggungan dan Losari. F. Sistem Jalur Evakuasi Bencana 1. Rencana pengembangan fasilitas darurat. Pengembangan jalur darurat untuk antisipasi bahaya letusan G Slamet : melewati Desa-desa IgirklancengDawuhan Batursari Kaligiri Benda- Wanareja (Sirampog) dan Pandansari Paguyangan Pengembangan jalur darurat lainnya berdasarkan tempat serta jenis kebencanaan. 2. Fasilitas emergensi publik Fasilitas emergensi publik digunakan untuk penyelamatan yang dibutuhkan masyarakat meliputi bangunan penyelamat, ruang terbuka, dan jalan penyelamatan. Penyediaan ruang terbuka sebagai bagian dari fasilitas emergensi publik direncanakan di Kecamatan Paguyangan, Sirampog, Tonjong, dan Bumiayu sebagai tempat aktivitas pengumpulan pengungsi bencana letusan G Slamet serta di kecamatan lainnya yang menjadi daerah rawan bencana. G. Rencana Sistem Sarana 1. Sarana Pendidikan Tigkat Desa/Kelurahan : PAUD/TK SD Tingkat Kecamatan : SLTP Tingkat SSWP : SLTA Tingkat SWP : PT 2. Sarana Peribadatan Tingkat Desa/Kelurahan : mushola, masjid desa Tingkat Kecamatan : Masjid Kec.; gereja Tingkat SSWP : Masjid (tingkat kec.); gereja (tingkat kec.), pura/vihara Tingkat SWP : Masjid besar, gereja, pura/vihara 3. Sarana Kesehatan Tingkat desa/kelurahan : Praktek dokter, BKIA Tingkat Kecamatan : Puskesmas

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 II 19 Rencana Pengembangan Struktur Ruang Luas dan Lokasi Kawasan Perda Nomor 2 Tahun 2011 Tingkt SSWP : Puskesmas rawat inap Tingkat SWP : RS 4. Sarana Ekonomi Tingkat Desa/Kelurahan : Warung/Kios/Toko Tingkat Kecamatan : Pasar Tingkat SSWP : Pasar Tingkat SWP : Pasar wilayah, supermarket 5. Fasilitas Umum Tingkat Desa/Kelurahan : Balai Pertemuan, poskamling, MCK/Parkir umum Tingkat Kecamatan : Pos polisi, Kantor Pos Pembantu Tingkat SWP : Pos PMK 6. Makam Tingkat Desa : Makam Sumber : Bappeda Kabupaten Brebes, 2011

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 II 20 Pengembangan struktur ruang dan pembangunan sarana dan prasarana umum, sosial, budaya, ekonomi baik oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat yang memanfaatkan lahan hendaknya mengikuti peruntukan lahan yang sudah direncanakan dalam rencana pola ruang. Rencana pengembangan pola ruang dibedakan menjadi kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kawasan Lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan. Kawasan Budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Pembangunan sarana dan prasarana Ringkasan rencana pengembangan pola ruang Kabupaten Brebes disajikan pada Tabel 2.2.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 II 21 Tabel 2.2. Rencana Pengembangan Pola Ruang Kabupaten Brebes Pola Ruang Luas, Lokasi, Fungsi dan Arah Pengelolaan Kawasan Perda Nomor 2 Tahun 2011 I. Kawasan lindung A. Kawasan hutan lindung Kriteria Hutan lindung bisa berada di hulu sungai, ditengah-tengah lokasi hutan produksi, hutan adat, hutan rakyat atau di daerah yang berbatasan dengan permukiman dan perkotaan, yang fungsinya sebagai penyangga ekosistem Fungsi Sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah. Luas 6.261 ha Lokasi (Kecamatan) Paguyangan, Sirampog, Salem, Bantarkawung, Ketanggungan Banjarharjo B. Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap Kawasan Bawahnya Kriteria Memiliki curah hujan yang tinggi di daerah atas/Selatan (> 2500 mm/thn ); Jenis tanahnya regosol dan litosol disamping sangat peka terhadap erosi juga mudah meresapkan air karena tekstur tanahnya dan tidak pernah tergenang air; Merupakan daerah hulu dari banyak sungai (Pemali, Pakijangan, Kebuyutan, Babakan, Cisanggarung) Fungsi Sebagai kawasan resapan air yang memberikan perlindungan terhadap kawasan dibawahnya Luas 21.564,1 ha Lokasi (Kecamatan) 1) Banjarharjo : ( 1.170 Ha); 2) Bantarkawung : ( 2.813 Ha); 3) Bumiayu : ( 0,1 Ha); 4) Ketanggungan (1.043 Ha); 5) Larangan ( 372 Ha); 6) Paguyangan ( 2.041 Ha); 7) Salem ( 10.550 Ha); 8) Sirampog ( 3.375 Ha); 9) Tonjong ( 200 Ha).

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 II 22 Pola Ruang Luas, Lokasi, Fungsi dan Arah Pengelolaan Kawasan Perda Nomor 2 Tahun 2011 Arah Pengelolaan Kegiatan atau hal-hal yang bersifat meng-halangi masuknya air hujan ke dalam tanah diminimalkan, bahkan ditiadakan; Kegiatan budidaya yang diperbolehkan adalah kegiatan yang tidak mengurangi fungsi lindung kawasan; Kegiatan yang diperbolehkan dilaksanakan di kawasan resapan air adalah pertanian tanaman semusim dan atau tanaman tahunan yang disertai tindakan konservasi Kawasan resapan air dapatdimanfaatkan untuk kegiatan agrowisata/ecowisata C. Kawasan perlindungan setempat : Fungsi Kawasan perlindungan setempat diperuntukkan bagi kegiatan pemanfaatan lahan yang dapat menjaga kelestarian jumlah, kualitas dan penyediaan tata air dan kelancaran serta ketertiban pengaturan dan pemanfaatan air dari sumber-sumber air. - Sempadan pantai Kriteria 100 meter dari pasang tertinggi Fungsi Kawasan tertentu sepanjang pantai, yang bermanfaat penting untuk menjaga kelestarian fungsi pantai dari berbagai kegiatan yang dapat mengancam kelestariannya. Luas 722 Ha Lokasi (Kecamatan) sepanjang pantai Kec. Brebes-Losari Arahan Pengelolaan Perlindungan kawasan sempadan pantai 100 meter dari pasang tertinggi dengan pelarangan mengadakan alih fungsi lindung yang menyebabkan kerusakan kualitas pantai; Penghijauan (reboisasi) terhadap hutan bakau di kawasan sempadan pantai yang telah rusak; Melakukan kegiatan yang mampu melindungi atau memperkuat perlindungan kawasan sempadan pantai dari abrasi dan infiltrasi air laut ke dalam tanah; Kepemilikan kawasan sempadan pantai sedapat mungkin dipertahankan sebagai tanah negara, dan apabila dimohonkan ijin, diperkenankan sebagai hak pakai sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; Usaha-usaha yang berkaitan dengan kelautan (pelabuhan, tempat pelelangan ikan;

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 II 23 Pola Ruang Luas, Lokasi, Fungsi dan Arah Pengelolaan Kawasan Perda Nomor 2 Tahun 2011 Tower penjaga keselamatan pengunjung pantai dan atau kegiatan lain yang membutuhkan lokasi di tepi pantai) tetap dapat dilakukan sepanjang tidak mengganggu atau mengurangi fungsi lindung kawasan. - Sempadan sungai Kriteria 1. Sungai Bertanggul a. Di kawasan perkotaan adalah 3 meter di sebelah luar sepanjang kaki tanggul; b. Di luar kawasan perkotaan adalah 5 meter di sebelah luar sepanjang kaki tanggul. 2. Sungai Tidak Bertanggul a. di dalam kawasan perkotaan : 1) Sungai yang berkedalaman < 3 meter adalah 10 meter; 2) Sungai yang berkedalaman 3 - 20 meter adalah 15 meter; 3) Sungai yang berkedalaman > 20 meter adalah 30 meter. b. di luar kawasan perkotaan 1) Sungai besar, adalah 100 meter; 2) Sungai kecil, adalah 50 meter. Fungsi Kawasan sepanjang kiri dan kanan sungai, termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer, yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan fungsi sungai. Luas 22 sungai : 1.963 Ha Lokasi (Kecamatan) Kaligangsa : Brebes Pemali : Bantarkawung, Larangan, Jatibarang, Wanasari, Brebes Balekambang : Wanasari Luwungmalang : Wanasari Bangsri : Bulakamba Kluwut : Bulakamba Pakijangan : Bulakamba Tanjung : Tanjung Sinung : Tanjung Babakan : Ketanggungan Buntiris : Ketanggungan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 II 24 Pola Ruang Luas, Lokasi, Fungsi dan Arah Pengelolaan Kawasan Perda Nomor 2 Tahun 2011 Kabuyutan : Tanjung Cisanggarung : Losari Bancang : Losari Rambatan : Larangan Cigunung : Salem, Bantarkawung Ciomas : Bantarkawung Cilakar : Bantarkawung Pedes : Tonjong Glagah : Tonjong Keruh : Bumiayu Erang : Bumiayu - Arah Pengelolaan Dilarang mendirikan bangunan pada kawasan sempadan sungai; Dilarang melakukan kegiatan yang secara sengaja dan jelas menghambat arah dan intensitas aliran air; Diperbolehkan bagi kegiatan pertanian dengan jenis tanaman yang diijinkan pada kawasan sempadan sungai; Diperbolehkan bagi kegiatan yang tidak memanfaatkan lahan secara luas; Diperbolehkan melakukan kegiatan yang dapat memperkuat fungsi perlindungan kawasan sempadan sungai dan tidak mengubah fungsi kegiatannya di masa mendatang. - Sempadan waduk Kriteria Kawasan sekeliling waduk diukur 100 (seratus) meter dari dari titik pasang tertinggi ke arah darat proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik waduk. Fungsi Mempertahankan kelestarian fungsi danau/waduk/rawa dengan melindungi dari kegiatan budidaya yang dapat mengganggu kelestarian fungsi danau/waduk/rawa. Luas 1.050 Ha Lokasi (Kecamatan) Waduk Malahayu : 925 ha (Banjarharjo) Waduk Penjalin : 125 ha (Paguyangan) Arahan Pengelolaan Kegiatan pembangunan bangunan fisik atau penanaman tanaman semusim yang mempercepat proses pendangkalan danau/waduk/rawa dilarang; Tidak diperbolehkan mendirikan bangunan, permukiman, atau kegiatan lain yang dapat mengganggu kelestarian daya tampung waduk/danau/rawa, pada kawasan sempadannya, termasuk daerah pasang surutnya;

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Brebes Tahun 2019 II 25 Pola Ruang Luas, Lokasi, Fungsi dan Arah Pengelolaan Kawasan Perda Nomor 2 Tahun 2011 Kegiatan yang masih boleh diusahakan adalah perikanan dan pariwisata, khususnya yang berkaitan dengan penikmatan pemandangan alam sekitar danau/waduk/rawa. Kegiatan pertanian dengan jenis tanaman tertentu yang dijinkan, masih bisa dilaksanakan di kawasan ini. Kegiatan lain yang tidak memanfaatkan ruang secara luas diperbolehkan, seperti pemasangan iklan/reklame, kabel/tiang listrik, beton dermaga, atau kegiatan lain yang sejenis, khususnya yang menjadi pelengkap kegiatan pariwisata. - Sekitar Mata Air Kriteria Kawasan sekeliling mata air sekurang-kurangnya dengan jari-jari 200 m kecuali untuk kepentingan umum. Fungsi Mempertahankan kelestarian fungsi mata air dan melindungi mata air dari kegiatan budidaya yang dapat merusak kualitas air dan kondisi fisik kawasan sekitarnya. Luas 2.798 Ha Lokasi (Kecamatan) Salem, Bantarkawung, Paguyangan, Sirampog, Ketanggungan, Banjarharjo Arahan Pengelolaan Kegiatan yang diutamakan adalah kegiatan perhutanan dengan jenis tanaman tahunan yang produksinya tidak dilakukan dengan cara penebangan pohon; Dilarang melakukan kegiatan pengg