bundel
DESCRIPTION
wordTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR 1
I. NOMOR PERCOBAAN : VII
II. NAMA PERCOBAAN : Analisis Melalui Pengendapan
III. TUJUAN PERCOBAAN :
3.1. Mengendapkan BaCl2 dan menentukan persentase hasil BaCrO4.
3.2. Menentukan persentase BaCl2 dalam campuran.
3.3. Mendalami hukum stoikiometri.
3.4. Mengembangkan keterampilan menyaring dan memindahkan endapan.
IV. DASAR TEORI
Beberapa garam logam, seperti NaCl, sangat larut dalam air. Sementara
lainnya, seperti AgCl, sangat tidak larut. Faktanya, begitu sedikit AgCl larut
dalam air sehingga senyawa ini dapat dikatakan tidaklarut. Reaksi pengendapan
terjadi ketika kation dan anion tertentu bergabung menghasilkan padatan ionik
tidaklarut yang dinamakan endapan (precipitate). Reaksi pengendapan ini
digunakan di laboratorium untuk mengidentifikasi ion yang ada dalam larutan. Di
industri, reaksi pengendapan digunakan untuk memproduksi berbagai bahan
kimia. Dalam ekstraksi logam magnesium dari air laut, misalnya, langkah pertama
adalah mengendapkan Mg2+ sebagai Mg(OH)2(s). Reaksi perak nitrat dan natrium
iodida dalam larutan berair menghasilkan natrium nitrat dalam larutan dan
endapan perak iodida berwarna kuning pucat atau krem. Dengan mengaplikasikan
prinsip penulisan persamaan kita dapat menuliskan :
AgNO3(aq) + NaI(aq) AgI(s) + NaNO3(aq)
Namun, kita mungkin menemukan sesuatu yang bertolak belakang antara
persamaan dan yang sudah kita pelajari. Dalam larutan berairnya, senyawa ionik
dapat larut AgNO3, NaI, dan NaNO3, yang semuanya elektrolit kuat, harus
digambarkan dengan ion terpisah.
Ag+(aq) + NO3
-(aq) + Na+
(aq) + I-(aq) AgI(s) + Na+
(aq) + NO3-(aq)
Kita dapat mengatakan bahwa persamaan satu adalah bentuk “rumus utuh” dari
persamaan, sedangkan persamaan kedua adalah bentuk “ionik”. Perhatikan juga
bahwa pada persamaan kedua, Na+(aq) dan NO3
-(aq) muncul di kedua sisi
persamaan. Ion-ion ini bukan reaktan, ion-ion ini menjalani reaksi, tetapi tidak
berubah. Kita menyebut ion-ion ini sebagai ion pengamat (spectator ion). Jika kita
hilangkan ion pengamat, yang tersisa adalah persamaan ionik netto.
Ag+(aq) + I-
(aq) AgI(s)
Persamaan ionik netto adalah persamaan yang hanya memasukkan reaktan
nyata dalam suatu reaksi, setiap reaktan dinyatakan dengan lambang atau rumus
yang paling tepat. Lambang ditulis untuk ion individual, seperti Ag+(aq), dan rumus
utuh ditulis untuk padatan tak larut, seperti AgI(s). Berhubung persamaan ionik
netto meliputi spesies bermuatan listrik, yaitu ion, maka persamaan ionik netto
harus disetarakan dalam hal banyaknya atom dari semua jenis, maupun muatan
listriknya. Muatan listrik netto harus sama di kedua sisi persamaan. Untuk
memprediksi reaksi pengendapan hanya ada dua kemungkinan. Gabungan kation-
anion akan menyebabkan padatan tidaklarut, yaitu endapan atau tidak ada
gabungan yang memungkinkan dan artinya tidak ada reaksi sama sekali
(Petrucci,1992).
Salah satu jenis reaksi yang umumnya berlangsung dalam larutan berair
adalah reaksi pengendapan yang cirinya adalah terbentuknya produk yang tidak
larut atau endapan. Endapan adalah padatan tidaklarut yang terpisah dari larutan.
Reaksi pengendapan biasanya melibatkan senyawa-senyawa ionik. Misalnya
ketika larutan timbal nitrat [Pb(NO3)2] ditambahkan ke dalam larutan natrium
iodida (NaI), akan terbentuk endapan kuning timbal iodida (PbI2).
Pb(NO3)2(aq) + 2NaI(aq) PbI2(s) + 2NaNO3(aq)
Natrium nitrat tertinggal dalam larutan. Endapan akan terbentuk ketika dua
larutan dicampurkan atau ketika satu senyawa ditambahkan ke dalam satu larutan
hal ini bergantung pada kelarutan dari zat terlarut, yaitu jumlah maksimum zat
terlarut yang akan larut dalam sejumlah tertentu pelarut pada suhu tertentu. Dalam
konteks kualitatif, ahli kimia membagi zat-zat sebagai dapat larut, sedikit larut,
atau tidakdapat larut. Zat dikatakan dapat larut jika sebagian besar zat tersebut
melarut bila ditambahkan air. Jika tidak, zat tersebut digambarkan sebagai sedikit
larut atau tidak dapat larut. Semua senyawa ionik merupakan elektrolit kuat, tetapi
daya larutnya tidak sama (Chang,2003).
Untuk menghitung berat analit dari berat endapan digunakan suatu faktor
gravimetri. Faktor ini didefinisikan sebagai jumlah gram analit dalam gram dari
endapan. Perkalian berat endapan p dengan faktor gravimetri memberikan jumlah
gram analit di dalam contoh berat A= berat p x faktor gravimetri maka % A=
berat p x faktor gravimetri x 100. Berat contoh pengendapan apabila tetapan kali
kelarutan suatu senyawa dilampaui dan pengendapan mulai terjadi, maka
sejumlah partikel kecil disebut inti telah terbentuk. Pada peristiwa pengendapan
dapat terjadi proses kopresipitasi, yaitu proses yang membawa suatu zat yang
biasanya terlarut.
Dalam proses gravimetri, zat yang diinginkan dipisahkan dalam bentuk
endapan. Endapan ini harus bebas dari zat pengotor yang tidak diharapkan untuk
kemudian dikeringkan dan ditimbang. Pengeringan dilakukan dengan corong dan
kertas saring maupun krus saringan. Untuk analisa kuantitatif harus digunakan
kertas yang berkualitas bebas abu. Suatu endapan biasanya dicuci dengan air
ataupun dengan larutan pencuci tertentu sebelum dikeringkan dan ditimbang.
Pencucian biasanyadilakukan bersamaan pada tahap penyaringan disini endapan
ada dalam kertas saring. Maka endapan dapat dicuci dengan melewatkan larutan
pencuci melalui saringan. Tapi cara tersebut kurang efektif untuk menghilangkan
kotoran dalam endapan. Cara yang lebih efektif adalah dengan menuangkan
terlebih dahulu cairan induk kedalam saringan.
Endapan diusahakan sebanyak mungkin tertinggal dalam gelas kimia,
endapan yang tertinggal tersebut diaduk dengan cairan pencuci selanjutnya larutan
pencuci tersebut dituangkan ke dalam saringan meninggalkan endapan. Pencucian
ini dapat diulangi sesering mungkin. Suatu analisis kimia umumnya diawali
dengan tahap sampling.Sampling adalah pengubahan bentuk analit ke dalam
bentuk yang sesuai dengan cara analisis, pengukuran, perhitungan dan
interpretasi. Dalam tahap ini sampel diperlakukan sedemikian rupa sehingga
sesuai dengan cara atau teknis analisis yang dipergunakan. Perlakuan yang
dimaksud disini adalah memisahkan analit dari zat-zat yang dapat mengganggu
kegiatan analisis (Putri,2014).
Enzim protease banyak digunakan dalam bidang industri pangan. Papain
merupakan proteaseyang dapatberfungsi sebagai koagulan pada produksi keju
cottage dan menjadi alternatif pengganti enzim rennet yang relatif mahal.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan enzim papain dari buah papaya carica
papaya L melalui pengendapan dengan amonium sulfat dan aplikasinya pada
produksi keju cottage. Penelitian dimulai dari isolasi enzim papain dengan
metode ekstraksi dan pengendapan menggunakan amonium sulfat pada variasi
persen kejenuhan (b/v). Parameter hasil pengendapan enzim dilihat berdasarkan
aktivitas protease per kadar protein yang merupakan aktivitas spesifik enzim
menggunakan spektrofotometer.
Hasil menunjukkan bahwa pada pengendapan dengan amonium sulfat
kejenuhan 60% (b/v) dihasilkan aktivitas spesifik enzim tertinggi sebesar 9,201
U/mg, dengan nilai aktivitas protease 4,076U/mL dan kadar protein 0,443 mg/mL.
Selanjutnya dibuat lima jenis keju cottage dengan penambahan konsentrasi papain
hasil pengendapan optimum yaitu 150 ppm(A); 250 ppm(B); dan 350 ppm (C).
Ekstrak kasar papain tanpa pengendapan 215 ppm (E), dan kontrol tanpa
penambahan enzim (K). Masing-masing keju cottage yang dihasilkan memiliki
massa dan waktu koagulasi yang berbeda yaitu A 41,11 gram selama 62 jam; B
47,77 gram selama 63 jam; C 48,76 gram selama 65 jam; E 40,58 gram selama 74
jam; dan K 44,96 gram selama 80 jam. Hasil menunjukkan B sebagai kondisi
optimum untuk pembuatan keju cottage dengan masaa 47,77 gram dan waktu
koagulasi 63 jam pada suhu 300C. Analisis kualitas keju cottage B menunjukkan
kandungan gizi protein 23,09%; lemak 1,57%; kadar air 69,58%; dan mineral
kalsium 984,55 mg/kg (Putri,dkk., 2013).
Reaksi pembentukan endapan di dalam larutan didasarkan pada fakta bahwa
salah satu produk biasanya tidak larut dalam air. Senyawa seperti natrium klorida
dan kalsium klorida mudah larut di dalam air. Senyawa seperti kalsium karbonat
dan barium karbonat memilki kelarutan sangat rendah dalam air, sehingga
dikatakan tidak larut. Untuk meramalkan apakah endapan akan terbentuk atau
tidak, perlu mengetahui apakah hasil reaksi berpotensi larut atau tidak di dalam
pelarut. Andaikan dua senyawa ionik yang dapat larut dicampurkan, misalnya
kalsium klorida dan natrium fosfat. Persamaan kimianya :
3CaCl2 + 2Na3PO4 Ca3(PO4)2 + 6NaCl
Diketahui bahwa garam-garam klorida larut, sehingga produk NaCl larut dalam
air, sedangkan kalsium fosfat tidak larut. Dengan demikian, Anda dapat
memberikan lambang senyawa ke dalam persamaan itu.
3CaCl2(aq) + 2Na3PO4(aq) Ca3(PO4)2(s) + 6NaCl(aq)
Reaksi dapat terjadi sebab kalsium fosfat tidak larut, tetapi membentuk endapan
berwarna putih, yang dapat disaring dari larutan NaCl yang tetap sebagai ion-
ionnya. Jika filtrat (larutan yang dilewatkan melalui saringan) diuapkan, akan
diperoleh bentuk kristal dari natrium klorida (Sunarya, 2012).
V. ALAT DAN BAHAN
5.1. Alat1. Gelas piala 250 mL
2. Gelas ukur 10 mL
3. Pipet tetes
4. Kertas saring
5. Corong
6. Pengaduk
7. Timbangan
8. Alat pemanas
5.2. Bahan
1. BaCl2
2. Larutan K2CrO4
3.Air Suling
VI. PROSEDUR PERCOBAAN
Penentuan endapan teoritis dan persen hasil
ditimbang
dicatat
dimasukkan
dimasukkan
ditambahkan
diaduk
ditambahkan
diaduk
diamati
diteteskan
dipanaskan
disaring
dikeringkan
ditimbang
dicatat hasil
Endapan BaCrO4Filtrat
Dua lapisan
K2CrO4 (hingga endapannya hilang)
Terbentuk endapan BaCrO4
12,5 mL larutan K2CrO4
12,5 mL air suling
0,5 g BaCl2
Gelas piala 250 mL
VII. PERTANYAAN PRA PRAKTEK
1. Berikan definisi untuk : filtrasi, % komposisi, endapan, stoikiometri,
supernatan dan hasil teoritis.
Jawab : a. Filtrasi : suatu cara atau teknik pemisahan dengan penyaringan
antara zat terlarut dengan pelarutnya.
b. % komposisi : berat suatu zat dalam suatu larutan yang dihitung
dalam persen.
c. Endapan : zat yang memisahkan diri dari larutan berfase padat
yang terbentuk jika larutan lewat jenuh.
d. Stoikiometri : pengukuran dan penentuan unsru-unsur dalam
materi kuantitatif.
e. Supernatan : zat yang berada di atas endapan.
f. Hasil teoritis : hasil dari percobaan yang berdasarkan teori.
2. Bagaimana menguji endapan telah sempurna ?
Jawab : Apabila endapan itu tidak hilang jika diberi suatu larutan lain karena
endapan akan terbentuk jika larutan lewat jenuh dan endapan
sempurna jika hasil kali konsentrasi ion-ion lebih besar dari hasil
kali kelarutan.
3. Apa yang terjadi jika endapan tidak sempurna?
Jawab : Endapan yang tidak sempurna akan mengalami perubahan.
Perubahan itu seperti adanya pengaruh dari penambahan larutan
analitnya. Apabila ditambahkan analit yang berlebih, endapan akan
berkurang jumlahnya.
4. Apa yang anda lakukan jika partikel endapan terlihat dalam filtrat?
Jawab : Bila endapan terlihat pada filtrat maka harus mengulangi proses
filtrasi kembali.
VIII. DATA HASIL PENGAMATAN
No. Alat dan Bahan W (massa dalam gram)
1. Gelas beker kosong 13,7658
2. BaCl 0,5175
3. Kertas saring 0,521
4. Kertas saring + endapan 0,9358
IX. REAKSI DAN PERHITUNGAN
9.1. Reaksi
BaCl2 + K2CrO4 BaCrO4 + 2KCl
9.2. Perhitungan
W endapan (W praktek) = (W kertas saring + endapan) – (W kertas
saring)
= 0,9358 g – 0,521 g
W endapan (W praktek) = 0,4148 g
Mol BaCl2 = W endapanMr BaCl2
=0,4148 g
208 g /mol= 0,0019 mol
mol BaCl2 = mol BaCrO4
W teori = mol BaCrO4 x Mr BaCrO4
= 0,0019 mol x 253 g/mol
W teori = 0,4807 g
% hasil = W praktek
W teori x 100%
= 0,4148 g0,4807 g x 100%
% hasil = 86,2%
% kesalahan = W teori−W praktek
W teori x 100%
=0,4807 g−0,4148 g
0,4807 g x 100%
% kesalahan = 13,7%
X. PEMBAHASAN
Analisa untuk mengetahui ada tidaknya suatu zat dalam suatu campuran
berdasarkan sifat fisiknya seperti analisa adanya perubahan warna dan bau dikenal
sebagai analisa kualitatif. Sedangkan analisa berdasarkan data-data dan
perhitungan dikenal sebagai analisa kuantitatif.
Metode gravimetri suatu cara pemeriksaan jumlah zat yang paling sederhana,
karena jumlah zat ditentukan dengan menimbang langsung massa zat yang
dipisahkan dari zat-zat lain. Dengan demikian, melalui metode pengendapan
(bagian dari metode gravimetri)dapat di tentukan persentase hasil dari suatu
produk endapan, sehingga dapat di gunakan jika ingin memperhitungkan berapa
banyak pereaksi yang di butuhkan untuk mendapatkan produk yang maksimal.
Jika hasil kali konsentrasi ion-ion lebih besar dari hasil kali kelarutannya maka
larutan tersebut lewat jenuh dan terjadi endapan. Jika hasil kali konsentrasi ion-
ionnya sama dengan hasil kali kelarutannya maka larutan tersebut tepat jenuh dan
belum terbentuk endapan. Jika hasil kali konsentrasi ion-ion lebih kecil dari hasil
kali kelarutan maka larutan tersebut belum jenuh dan tidak terjadi endapan.
Supernatan dapat dikatakan sebagai zat yang berada diatas endapan. Dalam
percobaan ini, kalium klorida menjadi supernatannya. Kelarutan dapat dikatakan
sebagai jumlah maksimal zat terlarut yang mampumelarut dalam suatu jenis dan
jumlah pelarut tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan seperti suhu,
jumlah zat pelarut, jumlah zat terlarut, tekanan, pengadukan dan luas permukaan.
Untuk mendapatkan hasil perhitungan yang baik dan akurat, baik itu berat
endapannya maupun perhitungan persentasenya maka kita harus teliti dalam
melakukan percobaan terutama pada saat pemanasan, penimbangan dan
pengeringan. Filtrasi dapat dikatakan sebagai suatu cara atau teknik penyaringan
untuk memisahkan zat terlarut dengan pelarutnya. Fungsi dari pemanasan agar
mempercepat proses kelarutan yang mempengaruhi suatu zat. Larutan yang
semakin sering diaduk maka akan semakin cepat larut. Sebelum melakukan
penyaringan sebaiknya kertas saring dibasahi terlebih dahulu untuk
mempermudah proses penyaringan. Endapan bewarna kuning dikarenakan adanya
larutan kalium kromat sebagai analit.
XI. KESIMPULAN
1. Suatu zat akan mengendap jika hasil kali konsentrasi ion-ionnya lebih besar
dari hasil kali kelarutan.
2. Suatu cara atau teknik penyaringan untuk memisahkan zat terlarut dengan
pelarutnya dikenal sebagai filtrasi.
3. Endapan berwarna kuning di karenakan adanya larutan kalium kromatsebagai
analit.
4. Pemanasan berfungsi untuk mempercepat proses terjadinya suatu reaksi
pembentukan endapan yang sempurna.
5. Pengukuran dan penentuan unsur-unsur di dalam materi kuantitatif dikenal
sebagai stoikiometri.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, R., 2003. Kimia Dasar Edisi Ketiga Jilid 1. Erlangga : Jakarta.
Petrucci, R.H.,1992. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Erlangga :
Jakarta.
Putri, R.A., Kusrijadi, A., dan Suryatna, A.,2013. Kajian Penggunaan Amonium
Sulfat pada Pengendapan Enzim Protease (Papain) dari Buah Pepaya sebagai
Koagulan dalam Produksi Keju Cottage. Sains dan teknologi kimia, 2(4) :
159-168.
Putri, S., 2014. Analisis Dasar Gravimetrik. (https://www.academia.edu/analisis-
dasar-gravimetrik). Diakses pada tanggal 12 September 2015 Pukul 20:00
WIB.
Sunarya, Y., 2012. Kimia Dasar 1. Cv. Yrama Widya : Bandung.
MSDS
1. Air SulingPenampilan : tidak berwarnaBau : tidakberbauBerat molekul : 7Titikdidih : 1000cTitikbeku : 00 cKelarutan : lengkapTitik nyala : tidakmudahmenyalaatauterbakarBahaya : tidakberbahaya
2. BaCl2
Penampilan : tidakberwarnaBau : tidakberbauBerat molekul : bentukcairanTitik didih : tidaktersediaTitik beku : tidaktersediaKelarutan : mudahlarutdalam airTitik nyala : tidakmudahmenyalaatauterbakarBahaya :
Pertolongan pertama :- Jikamenghirup : hirupudarasegar.- Setelahkontakpada kulit : cucidengan air yang banyak,
lepaskanpakaian yang terkontaminasi.- Setelah kontakdenganmata : bilasdengan air yang
banyakdengankelopakmataterbukalebar.- Setelahmenelan : berikorbandengan air minum yang banyak,
hubungidokter, dan berikan sodium sulfat (1 sendok makan atau 1/4 L air).
LAMPIRAN GAMBAR
Gelas piala 250 mL Gelas Ukur 10 mL
Pipet tetes Kertas Saring
Corong Pengaduk
Timbangan Alat Pemanas