bundel

22
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1 I. NOMOR PERCOBAAN : VII II.NAMA PERCOBAAN : Analisis Melalui Pengendapan III. TUJUAN PERCOBAAN : 3.1. Mengendapkan BaCl 2 dan menentukan persentase hasil BaCrO 4. 3.2. Menentukan persentase BaCl 2 dalam campuran. 3.3. Mendalami hukum stoikiometri. 3.4. Mengembangkan keterampilan menyaring dan memindahkan endapan. IV. DASAR TEORI Beberapa garam logam, seperti NaCl, sangat larut dalam air. Sementara lainnya, seperti AgCl, sangat tidak larut. Faktanya, begitu sedikit AgCl larut dalam air sehingga senyawa ini dapat dikatakan tidaklarut. Reaksi pengendapan terjadi ketika kation dan anion tertentu bergabung menghasilkan padatan ionik tidaklarut yang dinamakan endapan (precipitate). Reaksi pengendapan ini digunakan di laboratorium untuk mengidentifikasi ion yang ada dalam larutan. Di industri, reaksi pengendapan digunakan untuk memproduksi berbagai bahan kimia. Dalam ekstraksi logam magnesium dari air laut, misalnya, langkah pertama adalah mengendapkan Mg 2+ sebagai Mg(OH) 2(s) . Reaksi perak nitrat dan natrium iodida dalam larutan berair

Upload: aisyah-larasati

Post on 14-Apr-2016

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

word

TRANSCRIPT

Page 1: Bundel

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR 1

I. NOMOR PERCOBAAN : VII

II. NAMA PERCOBAAN : Analisis Melalui Pengendapan

III. TUJUAN PERCOBAAN :

3.1. Mengendapkan BaCl2 dan menentukan persentase hasil BaCrO4.

3.2. Menentukan persentase BaCl2 dalam campuran.

3.3. Mendalami hukum stoikiometri.

3.4. Mengembangkan keterampilan menyaring dan memindahkan endapan.

IV. DASAR TEORI

Beberapa garam logam, seperti NaCl, sangat larut dalam air. Sementara

lainnya, seperti AgCl, sangat tidak larut. Faktanya, begitu sedikit AgCl larut

dalam air sehingga senyawa ini dapat dikatakan tidaklarut. Reaksi pengendapan

terjadi ketika kation dan anion tertentu bergabung menghasilkan padatan ionik

tidaklarut yang dinamakan endapan (precipitate). Reaksi pengendapan ini

digunakan di laboratorium untuk mengidentifikasi ion yang ada dalam larutan. Di

industri, reaksi pengendapan digunakan untuk memproduksi berbagai bahan

kimia. Dalam ekstraksi logam magnesium dari air laut, misalnya, langkah pertama

adalah mengendapkan Mg2+ sebagai Mg(OH)2(s). Reaksi perak nitrat dan natrium

iodida dalam larutan berair menghasilkan natrium nitrat dalam larutan dan

endapan perak iodida berwarna kuning pucat atau krem. Dengan mengaplikasikan

prinsip penulisan persamaan kita dapat menuliskan :

AgNO3(aq) + NaI(aq) AgI(s) + NaNO3(aq)

Namun, kita mungkin menemukan sesuatu yang bertolak belakang antara

persamaan dan yang sudah kita pelajari. Dalam larutan berairnya, senyawa ionik

dapat larut AgNO3, NaI, dan NaNO3, yang semuanya elektrolit kuat, harus

digambarkan dengan ion terpisah.

Ag+(aq) + NO3

-(aq) + Na+

(aq) + I-(aq) AgI(s) + Na+

(aq) + NO3-(aq)

Kita dapat mengatakan bahwa persamaan satu adalah bentuk “rumus utuh” dari

persamaan, sedangkan persamaan kedua adalah bentuk “ionik”. Perhatikan juga

Page 2: Bundel

bahwa pada persamaan kedua, Na+(aq) dan NO3

-(aq) muncul di kedua sisi

persamaan. Ion-ion ini bukan reaktan, ion-ion ini menjalani reaksi, tetapi tidak

berubah. Kita menyebut ion-ion ini sebagai ion pengamat (spectator ion). Jika kita

hilangkan ion pengamat, yang tersisa adalah persamaan ionik netto.

Ag+(aq) + I-

(aq) AgI(s)

Persamaan ionik netto adalah persamaan yang hanya memasukkan reaktan

nyata dalam suatu reaksi, setiap reaktan dinyatakan dengan lambang atau rumus

yang paling tepat. Lambang ditulis untuk ion individual, seperti Ag+(aq), dan rumus

utuh ditulis untuk padatan tak larut, seperti AgI(s). Berhubung persamaan ionik

netto meliputi spesies bermuatan listrik, yaitu ion, maka persamaan ionik netto

harus disetarakan dalam hal banyaknya atom dari semua jenis, maupun muatan

listriknya. Muatan listrik netto harus sama di kedua sisi persamaan. Untuk

memprediksi reaksi pengendapan hanya ada dua kemungkinan. Gabungan kation-

anion akan menyebabkan padatan tidaklarut, yaitu endapan atau tidak ada

gabungan yang memungkinkan dan artinya tidak ada reaksi sama sekali

(Petrucci,1992).

Salah satu jenis reaksi yang umumnya berlangsung dalam larutan berair

adalah reaksi pengendapan yang cirinya adalah terbentuknya produk yang tidak

larut atau endapan. Endapan adalah padatan tidaklarut yang terpisah dari larutan.

Reaksi pengendapan biasanya melibatkan senyawa-senyawa ionik. Misalnya

ketika larutan timbal nitrat [Pb(NO3)2] ditambahkan ke dalam larutan natrium

iodida (NaI), akan terbentuk endapan kuning timbal iodida (PbI2).

Pb(NO3)2(aq) + 2NaI(aq) PbI2(s) + 2NaNO3(aq)

Natrium nitrat tertinggal dalam larutan. Endapan akan terbentuk ketika dua

larutan dicampurkan atau ketika satu senyawa ditambahkan ke dalam satu larutan

hal ini bergantung pada kelarutan dari zat terlarut, yaitu jumlah maksimum zat

terlarut yang akan larut dalam sejumlah tertentu pelarut pada suhu tertentu. Dalam

konteks kualitatif, ahli kimia membagi zat-zat sebagai dapat larut, sedikit larut,

atau tidakdapat larut. Zat dikatakan dapat larut jika sebagian besar zat tersebut

melarut bila ditambahkan air. Jika tidak, zat tersebut digambarkan sebagai sedikit

larut atau tidak dapat larut. Semua senyawa ionik merupakan elektrolit kuat, tetapi

daya larutnya tidak sama (Chang,2003).

Page 3: Bundel

Untuk menghitung berat analit dari berat endapan digunakan suatu faktor

gravimetri. Faktor ini didefinisikan sebagai jumlah gram analit dalam gram dari

endapan. Perkalian berat endapan p dengan faktor gravimetri memberikan jumlah

gram analit di dalam contoh berat A= berat p x faktor gravimetri maka % A=

berat p x faktor gravimetri x 100. Berat contoh pengendapan apabila tetapan kali

kelarutan suatu senyawa dilampaui dan pengendapan mulai terjadi, maka

sejumlah partikel kecil disebut inti telah terbentuk. Pada peristiwa pengendapan

dapat terjadi proses kopresipitasi, yaitu proses yang membawa suatu zat yang

biasanya terlarut.

Dalam proses gravimetri, zat yang diinginkan dipisahkan dalam bentuk

endapan. Endapan ini harus bebas dari zat pengotor yang tidak diharapkan untuk

kemudian dikeringkan dan ditimbang. Pengeringan dilakukan dengan corong dan

kertas saring maupun krus saringan. Untuk analisa kuantitatif harus digunakan

kertas yang berkualitas bebas abu. Suatu endapan biasanya dicuci dengan air

ataupun dengan larutan pencuci tertentu sebelum dikeringkan dan ditimbang.

Pencucian biasanyadilakukan bersamaan pada tahap penyaringan disini endapan

ada dalam kertas saring. Maka endapan dapat dicuci dengan melewatkan larutan

pencuci melalui saringan. Tapi cara tersebut kurang efektif untuk menghilangkan

kotoran dalam endapan. Cara yang lebih efektif adalah dengan menuangkan

terlebih dahulu cairan induk kedalam saringan.

Endapan diusahakan sebanyak mungkin tertinggal dalam gelas kimia,

endapan yang tertinggal tersebut diaduk dengan cairan pencuci selanjutnya larutan

pencuci tersebut dituangkan ke dalam saringan meninggalkan endapan. Pencucian

ini dapat diulangi sesering mungkin. Suatu analisis kimia umumnya diawali

dengan tahap sampling.Sampling adalah pengubahan bentuk analit ke dalam

bentuk yang sesuai dengan cara analisis, pengukuran, perhitungan dan

interpretasi. Dalam tahap ini sampel diperlakukan sedemikian rupa sehingga

sesuai dengan cara atau teknis analisis yang dipergunakan. Perlakuan yang

dimaksud disini adalah memisahkan analit dari zat-zat yang dapat mengganggu

kegiatan analisis (Putri,2014).

Enzim protease banyak digunakan dalam bidang industri pangan. Papain

merupakan proteaseyang dapatberfungsi sebagai koagulan pada produksi keju

Page 4: Bundel

cottage dan menjadi alternatif pengganti enzim rennet yang relatif mahal.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan enzim papain dari buah papaya carica

papaya L melalui pengendapan dengan amonium sulfat dan aplikasinya pada

produksi keju cottage. Penelitian dimulai dari isolasi enzim papain dengan

metode ekstraksi dan pengendapan menggunakan amonium sulfat pada variasi

persen kejenuhan (b/v). Parameter hasil pengendapan enzim dilihat berdasarkan

aktivitas protease per kadar protein yang merupakan aktivitas spesifik enzim

menggunakan spektrofotometer.

Hasil menunjukkan bahwa pada pengendapan dengan amonium sulfat

kejenuhan 60% (b/v) dihasilkan aktivitas spesifik enzim tertinggi sebesar 9,201

U/mg, dengan nilai aktivitas protease 4,076U/mL dan kadar protein 0,443 mg/mL.

Selanjutnya dibuat lima jenis keju cottage dengan penambahan konsentrasi papain

hasil pengendapan optimum yaitu 150 ppm(A); 250 ppm(B); dan 350 ppm (C).

Ekstrak kasar papain tanpa pengendapan 215 ppm (E), dan kontrol tanpa

penambahan enzim (K). Masing-masing keju cottage yang dihasilkan memiliki

massa dan waktu koagulasi yang berbeda yaitu A 41,11 gram selama 62 jam; B

47,77 gram selama 63 jam; C 48,76 gram selama 65 jam; E 40,58 gram selama 74

jam; dan K 44,96 gram selama 80 jam. Hasil menunjukkan B sebagai kondisi

optimum untuk pembuatan keju cottage dengan masaa 47,77 gram dan waktu

koagulasi 63 jam pada suhu 300C. Analisis kualitas keju cottage B menunjukkan

kandungan gizi protein 23,09%; lemak 1,57%; kadar air 69,58%; dan mineral

kalsium 984,55 mg/kg (Putri,dkk., 2013).

Reaksi pembentukan endapan di dalam larutan didasarkan pada fakta bahwa

salah satu produk biasanya tidak larut dalam air. Senyawa seperti natrium klorida

dan kalsium klorida mudah larut di dalam air. Senyawa seperti kalsium karbonat

dan barium karbonat memilki kelarutan sangat rendah dalam air, sehingga

dikatakan tidak larut. Untuk meramalkan apakah endapan akan terbentuk atau

tidak, perlu mengetahui apakah hasil reaksi berpotensi larut atau tidak di dalam

pelarut. Andaikan dua senyawa ionik yang dapat larut dicampurkan, misalnya

kalsium klorida dan natrium fosfat. Persamaan kimianya :

3CaCl2 + 2Na3PO4 Ca3(PO4)2 + 6NaCl

Page 5: Bundel

Diketahui bahwa garam-garam klorida larut, sehingga produk NaCl larut dalam

air, sedangkan kalsium fosfat tidak larut. Dengan demikian, Anda dapat

memberikan lambang senyawa ke dalam persamaan itu.

3CaCl2(aq) + 2Na3PO4(aq) Ca3(PO4)2(s) + 6NaCl(aq)

Reaksi dapat terjadi sebab kalsium fosfat tidak larut, tetapi membentuk endapan

berwarna putih, yang dapat disaring dari larutan NaCl yang tetap sebagai ion-

ionnya. Jika filtrat (larutan yang dilewatkan melalui saringan) diuapkan, akan

diperoleh bentuk kristal dari natrium klorida (Sunarya, 2012).

Page 6: Bundel

V. ALAT DAN BAHAN

5.1. Alat1. Gelas piala 250 mL

2. Gelas ukur 10 mL

3. Pipet tetes

4. Kertas saring

5. Corong

6. Pengaduk

7. Timbangan

8. Alat pemanas

5.2. Bahan

1. BaCl2

2. Larutan K2CrO4

3.Air Suling

Page 7: Bundel

VI. PROSEDUR PERCOBAAN

Penentuan endapan teoritis dan persen hasil

ditimbang

dicatat

dimasukkan

dimasukkan

ditambahkan

diaduk

ditambahkan

diaduk

diamati

diteteskan

dipanaskan

disaring

dikeringkan

ditimbang

dicatat hasil

Endapan BaCrO4Filtrat

Dua lapisan

K2CrO4 (hingga endapannya hilang)

Terbentuk endapan BaCrO4

12,5 mL larutan K2CrO4

12,5 mL air suling

0,5 g BaCl2

Gelas piala 250 mL

Page 8: Bundel

VII. PERTANYAAN PRA PRAKTEK

1. Berikan definisi untuk : filtrasi, % komposisi, endapan, stoikiometri,

supernatan dan hasil teoritis.

Jawab : a. Filtrasi : suatu cara atau teknik pemisahan dengan penyaringan

antara zat terlarut dengan pelarutnya.

b. % komposisi : berat suatu zat dalam suatu larutan yang dihitung

dalam persen.

c. Endapan : zat yang memisahkan diri dari larutan berfase padat

yang terbentuk jika larutan lewat jenuh.

d. Stoikiometri : pengukuran dan penentuan unsru-unsur dalam

materi kuantitatif.

e. Supernatan : zat yang berada di atas endapan.

f. Hasil teoritis : hasil dari percobaan yang berdasarkan teori.

2. Bagaimana menguji endapan telah sempurna ?

Jawab : Apabila endapan itu tidak hilang jika diberi suatu larutan lain karena

endapan akan terbentuk jika larutan lewat jenuh dan endapan

sempurna jika hasil kali konsentrasi ion-ion lebih besar dari hasil

kali kelarutan.

3. Apa yang terjadi jika endapan tidak sempurna?

Jawab : Endapan yang tidak sempurna akan mengalami perubahan.

Perubahan itu seperti adanya pengaruh dari penambahan larutan

analitnya. Apabila ditambahkan analit yang berlebih, endapan akan

berkurang jumlahnya.

4. Apa yang anda lakukan jika partikel endapan terlihat dalam filtrat?

Jawab : Bila endapan terlihat pada filtrat maka harus mengulangi proses

filtrasi kembali.

Page 9: Bundel

VIII. DATA HASIL PENGAMATAN

No. Alat dan Bahan W (massa dalam gram)

1. Gelas beker kosong 13,7658

2. BaCl 0,5175

3. Kertas saring 0,521

4. Kertas saring + endapan 0,9358

Page 10: Bundel

IX. REAKSI DAN PERHITUNGAN

9.1. Reaksi

BaCl2 + K2CrO4 BaCrO4 + 2KCl

9.2. Perhitungan

W endapan (W praktek) = (W kertas saring + endapan) – (W kertas

saring)

= 0,9358 g – 0,521 g

W endapan (W praktek) = 0,4148 g

Mol BaCl2 = W endapanMr BaCl2

=0,4148 g

208 g /mol= 0,0019 mol

mol BaCl2 = mol BaCrO4

W teori = mol BaCrO4 x Mr BaCrO4

= 0,0019 mol x 253 g/mol

W teori = 0,4807 g

% hasil = W praktek

W teori x 100%

= 0,4148 g0,4807 g x 100%

% hasil = 86,2%

% kesalahan = W teori−W praktek

W teori x 100%

=0,4807 g−0,4148 g

0,4807 g x 100%

% kesalahan = 13,7%

Page 11: Bundel

X. PEMBAHASAN

Analisa untuk mengetahui ada tidaknya suatu zat dalam suatu campuran

berdasarkan sifat fisiknya seperti analisa adanya perubahan warna dan bau dikenal

sebagai analisa kualitatif. Sedangkan analisa berdasarkan data-data dan

perhitungan dikenal sebagai analisa kuantitatif.

Metode gravimetri suatu cara pemeriksaan jumlah zat yang paling sederhana,

karena jumlah zat ditentukan dengan menimbang langsung massa zat yang

dipisahkan dari zat-zat lain. Dengan demikian, melalui metode pengendapan

(bagian dari metode gravimetri)dapat di tentukan persentase hasil dari suatu

produk endapan, sehingga dapat di gunakan jika ingin memperhitungkan berapa

banyak pereaksi yang di butuhkan untuk mendapatkan produk yang maksimal.

Jika hasil kali konsentrasi ion-ion lebih besar dari hasil kali kelarutannya maka

larutan tersebut lewat jenuh dan terjadi endapan. Jika hasil kali konsentrasi ion-

ionnya sama dengan hasil kali kelarutannya maka larutan tersebut tepat jenuh dan

belum terbentuk endapan. Jika hasil kali konsentrasi ion-ion lebih kecil dari hasil

kali kelarutan maka larutan tersebut belum jenuh dan tidak terjadi endapan.

Supernatan dapat dikatakan sebagai zat yang berada diatas endapan. Dalam

percobaan ini, kalium klorida menjadi supernatannya. Kelarutan dapat dikatakan

sebagai jumlah maksimal zat terlarut yang mampumelarut dalam suatu jenis dan

jumlah pelarut tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan seperti suhu,

jumlah zat pelarut, jumlah zat terlarut, tekanan, pengadukan dan luas permukaan.

Untuk mendapatkan hasil perhitungan yang baik dan akurat, baik itu berat

endapannya maupun perhitungan persentasenya maka kita harus teliti dalam

melakukan percobaan terutama pada saat pemanasan, penimbangan dan

pengeringan. Filtrasi dapat dikatakan sebagai suatu cara atau teknik penyaringan

untuk memisahkan zat terlarut dengan pelarutnya. Fungsi dari pemanasan agar

mempercepat proses kelarutan yang mempengaruhi suatu zat. Larutan yang

semakin sering diaduk maka akan semakin cepat larut. Sebelum melakukan

penyaringan sebaiknya kertas saring dibasahi terlebih dahulu untuk

mempermudah proses penyaringan. Endapan bewarna kuning dikarenakan adanya

larutan kalium kromat sebagai analit.

Page 12: Bundel

XI. KESIMPULAN

1. Suatu zat akan mengendap jika hasil kali konsentrasi ion-ionnya lebih besar

dari hasil kali kelarutan.

2. Suatu cara atau teknik penyaringan untuk memisahkan zat terlarut dengan

pelarutnya dikenal sebagai filtrasi.

3. Endapan berwarna kuning di karenakan adanya larutan kalium kromatsebagai

analit.

4. Pemanasan berfungsi untuk mempercepat proses terjadinya suatu reaksi

pembentukan endapan yang sempurna.

5. Pengukuran dan penentuan unsur-unsur di dalam materi kuantitatif dikenal

sebagai stoikiometri.

Page 13: Bundel

DAFTAR PUSTAKA

Chang, R., 2003. Kimia Dasar Edisi Ketiga Jilid 1. Erlangga : Jakarta.

Petrucci, R.H.,1992. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Erlangga :

Jakarta.

Putri, R.A., Kusrijadi, A., dan Suryatna, A.,2013. Kajian Penggunaan Amonium

Sulfat pada Pengendapan Enzim Protease (Papain) dari Buah Pepaya sebagai

Koagulan dalam Produksi Keju Cottage. Sains dan teknologi kimia, 2(4) :

159-168.

Putri, S., 2014. Analisis Dasar Gravimetrik. (https://www.academia.edu/analisis-

dasar-gravimetrik). Diakses pada tanggal 12 September 2015 Pukul 20:00

WIB.

Sunarya, Y., 2012. Kimia Dasar 1. Cv. Yrama Widya : Bandung.

Page 14: Bundel

MSDS

1. Air SulingPenampilan : tidak berwarnaBau : tidakberbauBerat molekul : 7Titikdidih : 1000cTitikbeku : 00 cKelarutan : lengkapTitik nyala : tidakmudahmenyalaatauterbakarBahaya : tidakberbahaya

2. BaCl2

Penampilan : tidakberwarnaBau : tidakberbauBerat molekul : bentukcairanTitik didih : tidaktersediaTitik beku : tidaktersediaKelarutan : mudahlarutdalam airTitik nyala : tidakmudahmenyalaatauterbakarBahaya :

Pertolongan pertama :- Jikamenghirup : hirupudarasegar.- Setelahkontakpada kulit : cucidengan air yang banyak,

lepaskanpakaian yang terkontaminasi.- Setelah kontakdenganmata : bilasdengan air yang

banyakdengankelopakmataterbukalebar.- Setelahmenelan : berikorbandengan air minum yang banyak,

hubungidokter, dan berikan sodium sulfat (1 sendok makan atau 1/4 L air).

Page 15: Bundel

LAMPIRAN GAMBAR

Gelas piala 250 mL Gelas Ukur 10 mL

Pipet tetes Kertas Saring

Corong Pengaduk

Timbangan Alat Pemanas