bumikan islam rahmatan lil ‘alamin, stain pekalongan kirim...

3
Bumikan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin, STAIN Pekalongan Kirim 310 Mahasiswa KKN Written by Administrator Wednesday, 21 October 2015 04:13 - Last Updated Wednesday, 21 October 2015 04:16 Pekalongan - STAIN Pekalongan mengirim 310 peserta KKN di Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan. Mereka akan hidup bersama masyarakat selama 45 hari, sejak tanggal 15 Oktober sampai 30 Nopember 2015. Dalam menerima peserta KKN, Bupati, yang diwakili kepala Bappeda, Ir. Bambang Irianto, M. Si mengucapkan terima kasih atas pilihan Kabupaten Pekalongan sebagai lokasi KKN. Irianto berharap agar mahasiswa menjadikan desa dan masyarakat sebagai laboratorium pengembangan ilmu. “Masyarakat adalah laboratorium yang terbesar. Laboratorium yang sesungguhnya. Mahasiswa dapat melakukan interaksi sosial, mengasah kepedulian, dan sebagai tempat berkarya yang inovatif”, katanya. Menurutnya, ilmu-ilmu yang telah diperoleh dibangku kampus dapat diuji dan dipraktikkan di masyarakat. Teori dapat diakui jika dapat teruji dalam kehidupan bermasyarakat. 1 / 3

Upload: vothuy

Post on 02-May-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bumikan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin, STAIN Pekalongan Kirim ...lp2m.iainpekalongan.ac.id/more-about-joomla/3... · agar mahasiswa mampu membumikan Islam rahmatan lil ‘alamin. Selama

Bumikan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin, STAIN Pekalongan Kirim 310 Mahasiswa KKN

Written by AdministratorWednesday, 21 October 2015 04:13 - Last Updated Wednesday, 21 October 2015 04:16

Pekalongan - STAIN Pekalongan mengirim 310 peserta KKN di Kecamatan Kesesi, KabupatenPekalongan. Mereka akan hidup bersama masyarakat selama 45 hari, sejak tanggal 15 Oktobersampai 30 Nopember 2015.

Dalam menerima peserta KKN, Bupati, yang diwakili kepala Bappeda, Ir. Bambang Irianto, M.Si mengucapkan terima kasih atas pilihan Kabupaten Pekalongan sebagai lokasi KKN. Iriantoberharap agar mahasiswa menjadikan desa dan masyarakat sebagai laboratoriumpengembangan ilmu. “Masyarakat adalah laboratorium yang terbesar. Laboratorium yangsesungguhnya. Mahasiswa dapat melakukan interaksi sosial, mengasah kepedulian, dansebagai tempat berkarya yang inovatif”, katanya. Menurutnya, ilmu-ilmu yang telah diperolehdibangku kampus dapat diuji dan dipraktikkan di masyarakat. Teori dapat diakui jika dapat terujidalam kehidupan bermasyarakat.

1 / 3

Page 2: Bumikan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin, STAIN Pekalongan Kirim ...lp2m.iainpekalongan.ac.id/more-about-joomla/3... · agar mahasiswa mampu membumikan Islam rahmatan lil ‘alamin. Selama

Bumikan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin, STAIN Pekalongan Kirim 310 Mahasiswa KKN

Written by AdministratorWednesday, 21 October 2015 04:13 - Last Updated Wednesday, 21 October 2015 04:16

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Bidang Akademik, Moh. Muslih, Ph.D, berharapagar mahasiswa mampu membumikan Islam rahmatan lil ‘alamin. Selama di lokasi hendaknyapeserta KKN dapat menyesuaikan dengan kehidupan di desa. “saya yakin, kalian adalahorang-orang desa. KKN meneguhkan jadi diri kita sebagai bagian dari masyarakat pedesaan.“Dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat, mesti menjadi orientasi kita,” tuturpria asal Blora. Menurutnya, sebagai kepanjangan STAIN Pekalongan, yang memiliki visi Islamyang rahmah, peserta KKN adalah duta-duta implementator ajaran Islam yang damai, moderat

2 / 3

Page 3: Bumikan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin, STAIN Pekalongan Kirim ...lp2m.iainpekalongan.ac.id/more-about-joomla/3... · agar mahasiswa mampu membumikan Islam rahmatan lil ‘alamin. Selama

Bumikan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin, STAIN Pekalongan Kirim 310 Mahasiswa KKN

Written by AdministratorWednesday, 21 October 2015 04:13 - Last Updated Wednesday, 21 October 2015 04:16

dan menyejahterankan.

Maghfur, selaku ketua panitia melaporkan bahwa tema KKN ke-39 adalah “PemberdayaanMasyarakat berbasis Masjid”. KKN didesain, dengan mengintegrasikan tri dharma perguruantinggi dalam satu paket kegiatan. KKN bukan lagi kegiatan karikatif yang justru membuatmasyarakat semakin bergantung, melainkan, menonjolkan nuansa akademik. “Unsur riset danpendidikan menyatu dalam satu kesatuan yang tidak terpidahkan adalah proses pemberdayaanmasyarakat”, tandas Kepala P3M. Melalui tema ini, peserta KKN diharapkan menjadikan masjidsebagai pintu masuk untuk belajar bersama masyarakat serta memahami kondisi jamaahmasjid. “selama ini masjid hanya berfungsi sebagai ibadah mahdoh. Masalah-masalah sosialkemasyarakatan dianggap bukan bagian dari persoalan masjid. Dengan KKN, kita berusahamengembalikan fungsi masjid sebagai peradaban dunia.” Menurutnya, ada lima pilar yangdikembangkan dalam KKN ini, yaitu pendidikan, lingkungan, ekonomi, kesehatan, dankeagamaan. Maghfur berharap “dengan KKN ini, semoga STAIN Pekalongan menjadi bagiandari solusi atas problem-problem sosial keagamaan yang dihadapi umat".

Sejumlah 310 peserta, dengan komposisi 124 lelaki dan 186 pesermpaun ditempatkan di 23desa. Desa yang dimaksud adalah Windorojo, Ujung Negoro, Brondong, Ponolawen,Langensari, Kalimade, Sidomulyo, Kwigaran, Sidosari, Srinahan, kaibahan, Pantirejo,Mulyorejo, Sukorejo, Krandon, Karyo Mukti, Jagung, Watu Payung, Watugajah, Karangrejo,Kesesi, Kwasen, dan Podosari. (MA).

3 / 3