bumi no. 80

20
www.bpmigas.go.id

Upload: galuh-riyadi

Post on 19-Mar-2016

244 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Buletin BPMIGAS Edisi Maret 2012

TRANSCRIPT

Page 1: BUMI No. 80

www.bpmigas.go.id

Page 2: BUMI No. 80

Perkuat Sinergi Mengejar Target

04 FOKUS

Rangkul industri penunjang perkuat kapasitas nasional

08 PERSPEKTIF

Rangkaian kegiatan BPMIGAS/ KKKS

10 SEREMONIAL

• Bantuan BPMIGAS Untuk Magelang

• Tanding Persahabatan Tim Bulutangkis ITB dan BPMIGAS

• Tim Futsal BPMIGAS Gasak Jurnalis Energi

12 BIANGLALA

Djumlati, Berharap semua proyek sesuai jadwal

14 FIGUR

• Kepedulian Lundin Tingkatkan Kesehatan di Anambas

• BPMIGAS-BPKP Tingkatkan Kerja Sama Pengawasan

• BPMIGAS Gelar Workshop Implementasi Devisa Hasil Ekspor

16 SPEKTRUM

• TIPS Bekerja Sehat

• Pekerja BPMIGAS Mendapat Penghargaan

19 INFO

Pelindung: R. Priyono | Penanggung Jawab: Gde Pradnyana | Pemimpin Redaksi: Budi Handoko | Editor: Nyimas Fauziah RikaniTim Redaksi: Adhitya Cahya Utama, Alfian, Bambang D. Djanuarto, Galuh Andini, Nantien Lundigusdwina P, Rangga Dinasti | Redaksi menerima

masukan artikel melalui : [email protected]; [email protected] | Redaksi: DINAS HUMAS & HUBUNGAN KELEMBAGAAN | Alamat: Gedung Wisma Mulia Jl. Gatot Subroto No.42, Jakarta 12710 www.bpmigas.go.id

Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS) harus putar otak mencari jalan untuk memenuhi target produksi migas nasional yang dibebankan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

GAPENRI mengusulkan perlunya dilakukan local control, yaitu pemerintah menetapkan barang-barang yang harus dikerjakan oleh perusahaan dalam negeri.

Penghentian fasilitas produksi tidak terencana (unplanned shutdown) masih menjadi momok. Masalah ini menjadi salah satu kendala tidak tercapainya produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional.

KONTEN

Page 3: BUMI No. 80

BUMI | 3 www.bpmigas.go.id

Wajah Baru Semangat Baru

Deputi Umum BPMIGAS, J. Widjonarko menyerah-kan hadiah kepada Nantien Lundigusdwina Putri sebagai pemenang sayembara nama baru buletin BPMIGAS

Salam pembaca setia Buletin BPMIGAS.

Menyambut hari jadi ke-10 BPMIGAS, penampilan dan nama buletin BPMIGAS berubah cukup signifikan. Isi

menjadi lebih tebal, dari 16 halaman menjadi 20 halaman.

Demikian juga dengan nama baru buletin. Redaksi menyelenggarakan sayembara kepada seluruh pekerja dan tenaga penunjang BPMIGAS untuk mencari nama yang dapat diterima publik BPMIGAS.

Selama empat hari sayembara, terkumpul lebih dari 400 usulan nama buletin yang disumbangkan oleh 151 peserta. Nama-nama tersebut diserahkan kepada juri yang berjumlah 14 orang yang terdiri dari pejabat setingkat kepala dinas dan kepala sub dinas dari seluruh bidang di BPMIGAS.

Pembahasan di tim juri berlangsung panas, sebelum akhirnya dipilih tiga nama yang menjadi finalis, yakni Swara PRUDENT yang diusulkan oleh Yapit Saptaputra (Dinas Akuntansi Penerimaan), Portal Migas yang diusung oleh Wendy Kurniawan (Dinas Keteknikan Geologi), dan BUMI yang dipopulerkan oleh Nantien Lundigusdwina Putri (Dinas Humas dan Hubungan Kelembagaan).

Ketiga nama tersebut selanjutnya diserahkan ke Kepala BPMIGAS, R. Priyono. Kepala BPMIGAS memutuskan tidak memilih, namun menyerahkannya kepada “rakyat” di BPMIGAS untuk memilih.

Untuk itu dilakukan voting. Pak Pri—sapaan R. Priyono-- menambahkan satu usulan nama yang diambil dari gabungan dua nama finalis, yakni Swara Bumi sehingga total ada empat usulan nama baru untuk buletin.

Voting pun digelar. Selama dua hari pemilihan suara, diperoleh hasil: 1). Bumi dengan 92 suara; 2) Portal Migas dengan 66 suara; 3) Swara PRUDENT dengan 63 suara, dan 4) Swara Bumi dengan 40 suara. Dengan demikian, BUMI resmi menjadi nama buletin BPMIGAS.

Foto bersama para pemenang sayembara pemilihan nama baru buletin BPMIGAS

Nantien mengatakan BUMI diusulkan dengan alasan merupakan akronim dari Buletin BPMIGAS. Secara luas, Bumi adalah planet ketiga dalam tata surya yang diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun.

Bumi sangat istimewa karena dipercaya Tuhan menitipkan Adam dan Hawa. Bumi adalah cinta, tempat semua sari pati kehidupan tumbuh berkembang. Bumi adalah energi, sumbu peradaban sekaligus pelarut semesta.

Bumi adalah asal dan juga tempat kembali. Dengan BUMI, buletin BPMIGAS akan lebih mem-Bumi, karena BUMI (Buletin BPMIGAS) tempat dan milik kita bersama.

Redaksi berharap perubahan ini dapat menyuntikkan semangat baru, tidak hanya untuk tim redaksi, juga seluruh pekerja BPMIGAS dan para stakeholder.

Rapat tim juri sayembara nama baru buletin BPMIGAS

SALAM REDAKSI

Page 4: BUMI No. 80

4 | BUMI www.bpmigas.go.id

Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS) harus putar

otak mencari jalan untuk memenuhi target produksi migas nasional yang dibebankan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Berbagai inisiatif sinergi telah dijajaki. BPMIGAS dan Kontraktor KKS terus merapatkan barisan. Tahun ini, sektor hulu migas ditargetkan membukukan penerimaan negara sebesar US$ 32,14 miliar.

Selain itu, industri migas ditargetkan dapat meningkatkan produksi minyak bumi nasional rata-rata 1,01 juta barel per hari pada tahun 2014.

Menilik kondisi riil saat ini, jelas target tersebut tidak mudah diwujudkan. Kenyataan yang dihadapi hari ini adalah cadangan minyak Indonesia sudah terkuras dengan laju yang sangat tinggi.Dengan cadangan hanya sekitar 4 miliar barel, Indonesia memproduksi minyak rata-rata 1 juta barel per hari. Artinya, reserve to production ratio di Indonesia hanya 4. Angka ini jauh di bawah

Arab Saudi dan Libya. Dengan cadangan minyak mencapai 265 miliar barel, Arab Saudi hanya memproduksi minyak rata-rata 8 juta barel per hari atau tingkat reserve to production ratio-nya mencapai 35.

Sementara Libya, yang memiliki cadangan minyak 46 miliar barel dan tingkat produksi sebesar 1,5 juta barelper hari, sehingga memiliki reserve to production ratio sebesar 30.

Angka-angka ini menunjukkan, selama ini Indonesia menguras minyak sekitar delapan kali lebih cepat dari Arab Saudi dan Libya. Dengan kondisi se-perti ini, pemenuhan target lifting minyak tentunya bukan pekerjaan yang mudah.

Meski demikian, BPMIGAS dan Kontraktor KKS tetap berkewajiban mewujudkan target tersebut. Contoh inisiatif sinergi yang sudah dijajaki dan terus dipererat adalah dalam hal pengelolaan proyek dan pemeliharaan fasilitas produksi. Dua aspek ini sangat krusial karena terkait langsung dengan pencapaian target nasional.Pengelolaan proyek yang profesional menjamin proyek-proyek baru dapat beroperasi tepat waktu, sehingga bisa

cepat memberikan kontribusi bagi produksi migas nasional. Di sisi lain, kegiatan pemeliharaan yang tepat dan terukur akan menjaga keandalan fasilitas sehingga dapat mencegah penghentian produksi secara tidak terencana (unplanned shutdown).

Dari 57 proyek yang dikerjakan pada tahun 2011, sebanyak 53 persen berhasil dirampungkan sesuai jadwal, sisanya tertunda. Hasil ini sebenarnya sudah di atas rata-rata pencapaian proyek hulu migas di negara-negara lain yang berada pada kisaran 45 sampai 50 persen. Akan tetapi, BPMIGAS bertekadagar semua proyek bisa diusahakan semaksimal mungkin onstream sesuai dengan persetujuan plan of development (POD).

“Tahun 2012, kami menargetkan mayoritas proyek bisa sesuai jadwal,” kata Kepala Divisi Manajemen Proyek, BPMIGAS, Djumlati saat berbicara di Forum Pengelolaan Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas Produksi di Medan, akhir Februari lalu.

Adhitya C. Utama/ [email protected] - Alfian/ [email protected]

Perkuat Sinergi Mengejar Target

4 | BUMI www.bpmigas.go.id

FOKUS

Page 5: BUMI No. 80

BUMI | 5 www.bpmigas.go.id

Penghargaan untuk yang berprestasi

Beberapa kontraktor terbukti mampu menyelesaikan proyek dan kegiatan pemeliharaannya

lebih cepat dari yang diharapkan. Sebagai apresiasi atas hal tersebut, dalam Forum Pengelolaan Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas Produksi di Medan, akhir Februari lalu, BPMIGAS memberikan penghargaan kepada tiga kontraktor, yakni Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java, Premier Oil, dan ConocoPhillips.

PHE ONWJ menerima penghargaan atas kinerjanya yang dapat mengurangi durasi shutdown selama tujuh hari pada pelaksanaan Turn Around West Area PHE ONWJ 2012. Sedangkan Premier Oil dan Conoco- Phillips mendapat penghargaan terkait kemampuan mereka menyelesaikan proyek sesuai jadwal.

Manajemen proyek Premier Oil berhasil menyelesaikan pembangunan fasilitas produksi Lapangan Gajah baru yang terdiri atas satu well head platform dan satu central processing platform dengan kapasitas 210 juta kaki kubik gas bumi per hari tepat waktu. Fasilitas ini beroperasi sesuai jadwal, yaitu Oktober 2011.

Sedangkan ConocoPhillips berhasil membuat proyek Suban By PassPlant di Sumatera Selatan beroperasi lebih cepat tujuh hari dari jadwal semula. Tentunya masih banyak kisah sukses manajemen proyek dan pemeliharaan lainnya yang bisa dibagi antara sesama kontraktor KKS.

Forum ini merupakan agenda tahunan yang menjadi wadah untuk sharing knowledge dan best practices di kalangan industri hulu migas. BPMIGAS mencatat tahun ini industri hulu migas mengerjakan 63 proyek yang terdiri dari 28 proyek onshore dan 35 proyek offshore.Sebanyak 16 proyek ditargetkan untuk bisa mulai beroperasi (onstream) tahun ini.

BPMIGAS dan Kontraktor KKS telah mengambil beberapa langkah sinergi untuk memenuhi baik target tahun 2012 maupun target rata-rata produksi nasional 1,01 juta barel pada 2014. Salah satu inisiatif yang digagas oleh BPMIGAS adalah pembentukan Komite Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas Produksi. Komite yang berisi 88 tenaga ahli dari BPMIGAS dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) ini bertugas memberikan masukan bagi BPMIGAS dalam membuat keputusan terkait pengawasan manajemen proyek dan kegiatan pemeliharaan fasilitas produksi.

Masukan dari komite ini diharapkan dapat menyempurnakan eksekusi sebuah proyek sehingga, mulai dari tahap front end engineering design (FEED) sampai engineering, procurement, construction, and installation (EPCI), tidak banyak mengalami perubahan lingkup kerja.

Dengan begitu, proyek bisa on schedule sesuai dengan POD. Biayanya pun sesuai dengan POD. “Keandalannya juga akan bagus, sehingga tidak akan banyak terjadi unplanned shutdown,” kata Djumlati.

Proyek pertama yang akan dibahas komite ini adalah hasil pelaksanaan FEED pengembangan LapanganBangka, satu dari lima lapangan laut dalam yang sedang dikembangkan Chevron Indonesia Company di Selat Makassar.

Komite ini merupakan bentuk sinergi antara tenaga nasional yang bekerja di BPMIGAS dan Kontraktor KKS. Mereka yang terpilih adalah tenaga profesional yang telah mendapat sertifikasi dalam dan luar negeri.

Anggota yang berasal dari Kontraktor KKS tidak mewakili perusahaannya,tetapi mewakili bidang keahlian masing- masing.

Menurut Djumlati, masuknya tenaga dari perusahaan migas merupakan pemberdayaan aset negara, karena faktanya sebagian besar remunerasi yang diterima dibayar oleh negara. Di sisi lain, pelibatan mereka dalam komite ini merupakan bentuk penghargaan atas keahlian yang mereka bangun selama ini. “Komite ini merupakan implementasi dari Indonesia incorporated,” ujarnya.

Inisiatif lain yang sudah digagas oleh BPMIGAS dan Kontraktor KKS adalah adanya komunitas pemeliharaan yang merupakan wadah bagi para kontraktoruntuk bertukar pengalaman mengenai penanganan pemeliharaan. Saat ini kehadiran komunitas ini sudah dikerucutkan dengan munculnya “clustering” di wilayah Jambi.

Melalui sistem clustering ini, kontraktor yang beroperasi di wilayah tersebut, Petrochina, Pertamina EP, dan Medco, tidak hanya bisa bertukar pengetahuan mengenai penanganan shutdown, tetapi dapat saling berbagi peralatan yang diperlukan.

“BPMIGAS menargetkan sistem clustering seperti ini akan muncul di wilayah-wilayah lain,” kata dia.

BPMIGAS juga menyuarakan beberapa inisiatif baru, misalnya memasukkan analisa risiko keterlambatan proyek dalam kegiatan pre-FEED study dan perumusan grand strategy pemeliharaan untuk tiga tahun ke depan. Kata kunci untuk bisa menjalankan inisiatif ini adalah sinergi yang baik antara kontraktor dengan BPMIGAS.

Hanya dengan memperkuat sinergi, citacita untuk menyelesaikan semua proyek sesuai jadwal dan menuju zero unplanned shutdown akan bisa terwujud.

Tiga Kontraktor KKS menerima penghargaan BPMIGAS atas prestasi mereka dalam memenuhi target jadwal penyelesaian proyek dan kegiatan pemeliharaan

BUMI | 5

FOKUS

Page 6: BUMI No. 80

6 | BUMI www.bpmigas.go.id

RENCANA PROYEK ONSTREAMDI TAHUN 2012

Para peserta berfoto bersama saat menghadiri Forum Pengelolaan Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas Produksi yang berlangsung di Medan, Sumatera Utara akhir Februari lalu.

6 | BUMI www.bpmigas.go.id

FOKUS

Page 7: BUMI No. 80

BUMI | 7 www.bpmigas.go.id

Sub Komite Keteknikan Kehandalan Operasi(Reliability, and Operatibility Engineering)

Sub Komite Keteknikan Konstruksi (Construction Engineering)

Sub Komite Manajemen Proyek(Project Management)

Sub Komite Manajemen Kontrak (Contract Management)

Sub Komite Keteknikan Khusus (Discipline Engineering)

Sub Komite Manajemen Pemeliharaan (Maintenance Management)

Memberikan masukan perihal pengelolaan proyekdalam hal manajemen integrasi, lingkup, biaya,

kualitas, sumber daya manusia, resiko, komunikasidan pendanaan

Memberikan masukan perihal desain fasilitas yang dapat memberikan manfaat paling optimal dengan mempertimbangkan aspek keekonomian, kaidah

keteknikan serta aspek keselamatan kerja dan lindungan kerja (K3LL)

Memberikan masukan perihal “constructability”dari suatu design engineering sehingga

didapatkan desain yang paling optimal baik dari segi operasi, teknik pemasangan dan biaya

Memberikan masukan perihal strategi operasi danpemeliharaan dalam rangka integrasi dari tahapperencanaan, tahap pelaksanaan proyek, tahap

operasi sampai abandonment sehingga pada tahapoperational didapatkan kehandalan peralatan/

fasilitas abandonment yang baik.

Memberikan masukan strategi kontrak, tipe kontrak,integrasi kontrak, klausul penting kontrak danmemberikan masukan dalam memaksimalkan

Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN)

KOMITE MANAJEMEN PROYEK DAN PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI

Memberikan masukan perihal pelaksanaan kegiatan pemeliharaan, penentuan KPI pemeliharaan, kinerjapemeliharaan, serta evaluasi pelaksanaan kegiatan

pemeliharaan yang disesuaikan dengan produk,biaya, ketersediaan sumber daya manusia maupun

kompleksitas proses dan fasilitas

BUMI | 7www.bpmigas.go.id

FOKUS

Page 8: BUMI No. 80

8 | BUMI www.bpmigas.go.id

Tujuan utama industri hulu minyak dan gas bumi (migas) antara lain memberdayakan kapasitas nasional dan menciptakan

efek pengganda (multiplier effect) yang seluas-luasnya bagi semua pihak terkait dalam bingkai Indonesia incorporated.

Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (BPMIGAS) telah dan terus melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan hal tersebut. Salah satunya, BPMIGAS menggandeng asosiasi industri dalam negeri sebagai penunjang proyek-proyek besar hulu migas.

Beberapa asosiasi yang digandeng antara lain Gabungan Perusahaan Nasional Rancang Bangun Indonesia (GAPENRI), Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas

Rangkul Industri Penunjang Perkuat Kapasitas Nasional

Adhitya C. Utama/ [email protected] - Alfian/ [email protected]

GAPENRI mengusulkan perlunya dilakukan local

control, yaitu pemerintah menetapkan barang-barang yang harus dikerjakan oleh perusahaan dalam negeri.

IPERINDO meminta BPMIGAS agar

mewajibkan kontraktor kontrak kerja sama

(KKS) memaksimalkan TKDN, khususnya dalam pengembangan kapal di

dalam negeri.

Pantai Indonesia (APERINDO), dan Gabungan pabrik Pipa Baja Indonesia (GAPIPA).

Kepala Divisi Pengadaan dan Manajemen Aset KKKS, Gerhard M. Rumeser mengatakan enginering, procurement, construction, and installation (EPCI), pipa, dan kapal menyumbang lebih dari 50 persen dari pengadaan barang dan jasa di sektor hulu migas. Setiap tahun investasi di sektor hulu migas mencapai sekitar US$ 12 miliar (Rp 110 trilun). Dari jumlah tersebut, tidak kurang dari 70 persen dikucurkan untuk pengadaan barang dan jasa.

Dengan alasan itu, kata dia, BPMIGAS menjalin komunikasi dengan asosiasi industri dalam negeri tersebut secara intensif, bersama-sama melakukan pemetaan terhadap industri dalam negeri yang mampu mendukung proyek-proyek hulu migas.

Selain itu, dilakukan sharing informasi kebutuhan proyek-proyek tersebut secara lebih akurat dan terinci, serta

mendapatkan masukan mengenai strategi peningkatan tingkat

komponen dalam negeri (TKDN).

“Jika ketiganya dapat berkontribusi optimal, dampaknya sangat besar,” kata Gerhard saat rapat koordinasi dengan asosiasi industri di kantor BPMIGAS, Jakarta, akhir Februari lalu. Dalam kegiatan tersebut dipresentasi-kan tata waktu pelaksanaan, khususnya pengadaan di tiga proyek besar, yakni proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) dengan operator Chevron Indonesia Company dan proyek Muara Bakau dengan operator ENI, keduanya berlokasi di Selat Makassar, serta Proyek Masela dengan operator Inpex di Maluku Tenggara Barat.

BPMIGAS berharap asosiasi industri nasional dapat berpartisipasi dalam ketiga proyek tersebut. Masing-masing proyek nilainya tidak kurang dari US$ 2 miliar. Bahkan, Proyek Masela nilainya diperkirakan lebih dari US$ 5 miliar.

Kepala Divisi Pengadaan dan Manajemen Aset KKKS, BPMIGAS, Gerhard Rumeser (kiri) memberikan sambutan saat rapat koordinasi dengan asosiasi industri dalam negeri di kantor BPMIGAS, akhir Februari lalu.

PERSPEKTIF

Page 9: BUMI No. 80

BUMI | 9 www.bpmigas.go.id

Gerhard mengatakan, tantangan industri ke depan adalah proyek-proyek yang terletak di wilayah offshore. Dia meminta peningkatan kemampuan industri dalam negeri pada proyek offshore. Kesempatan penguasaan teknologi dan pengalaman bagi industri dalam negeri dapat diwujudkan dengan membentuk konsorsium dengan perusahaan multinasional.

Dalam Peraturan Tata Kerja (PTK) BPMIGAS Nomor 007 Revisi II tentang Pengadaan Barang dan Jasa, perusahaan nasional mendapat preferensi 10 persen. Tidak hanya itu, setiap perusahaan multinasional yang ingin berkecimpung di proyek hulu migas diwajibkan menggandeng perusahaan nasional. Dalam konsorsium tersebut, perusahaan nasional harus menjadi pemegang bendera dalam proyek yang dikerjakan. “Kesempatan ini mestinya dimanfaatkan secara maksimal oleh perusahaan nasional,” kata Gerhard.Dia berharap, industri dalam negeri dapat mendukung pencapaian target produksi migas nasional. Caranya, dengan penyerahan barang dan penyelesaian proyek tepat waktu, serta bersaing secara sehat.

Di sisi lain, perusahaan nasional mesti siap menghadapi pasar bebas dengan meningkatkan kemampuan dan kompetensi, mampu mendominasi pasar lokal dan bersaing di pasar regional dan global, serta tidak bergantung pada kebijakan proteksi.

Tujuan akhirnya adalah meningkatkan TKDN sekaligus mampu membuat produk made by Indonesia, bukan sekedar made in Indonesia. “Semua bisa terwujud bila didukung seluruh pemangku kepentingan,” katanya.

KONSORSIUM ASURANSI ASET INDUSTRI, SUMUR, DAN ASET LNG

PT ASURANSI JASA INDONESIA PT TUGU PRATAMA INDONESIAPT WAHANA TATAPT ASURANSI ADIRA DINAMIKAPT ASURANSI CENTRAL ASIAPT ASURANSI ASTRA BUANAPT ASURANSI SINAR MASPT PANIN INSURANCEPT ASURANSI JAYA PROTEKSIPT ASURANSI BANGUN ASKRIDA

KONSORSIUM ASURANSI PROYEK KONSTRUKSI KONTRAKTOR KKS

PT ASURANSI JASA INDONESIAPT TUGU PRATAMA INDONESIAPT WAHANA TATAPT ASURANSI ADIRA DINAMIKAPT ASURANSI CENTRAL ASIAPT ASURANSI ASTRA BUANAPT ASURANSI SINAR MASPT PANIN INSURANCEPT ASURANSI JAYA PROTEKSIPT ASURANSI BANGUN ASKRIDAPT ASURANSI EKSPOR INDONESIA

BPMIGAS Tunjuk Konsorsium Asuransi Aset dan Proyek

Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) telah menunjuk konsorsium asuransi untuk aset industri, sumur, dan liquefied natural gas (LNG), serta konsorsium asuransi untuk proyek konstruksi hulu migas untuk periode 2012 sampai 2014.

Penandatanganan surat penunjukan BPMIGAS dan surat kesanggupan perusahaan asuransi terpilih dilakukan di kantor BPMIGAS, Jakarta, Selasa 28 Februari lalu.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Deputi Pengendalian Keuangan BPMIGAS Akhmad Syakhroza, Direktur Utama Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Budi Tjahjono, dan direksi perusahaan asuransi lain. Konsorsium asuransi aset industri, sumur, dan aset LNG terdiri dari 10 perusahaan asuransi dengan Jasindo sebagai kepala konsorsium.

Sedangkan konsorsium asuransi proyek konstruksi kontraktor kontrak kerja sama (KKS) terdiri atas 11 perusahaan asuransi yang juga dikepalai oleh Jasindo.

Syakhroza mengatakan, penunjukan konsorsium tersebut menunjukkan perubahan paradigma di BPMIGAS dan sektor hulu migas. Pihaknya ingin tidak hanya memberikan kontribusi dalam penerimaan APBN, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi.

Penunjukan konsorsium ini, kata dia, merupakan bentuk kontribusi sektor hulu migas terhadap sektor keuangan Indonesia. “Kami ingin bisa sama-sama menjadi besar,” katanya.

BPMIGAS berharap konsorsium yang sudah ditunjuk, sesuai dengan kapasitasnya masing-masing dapat memberikan pelayanan optimal bagi kontraktor yang telah berinvestasi di Indonesia. Dia meminta, pemimpin konsorsium dapat mendayakan dan meningkatkan kemampuan dan kapasitas nasional yang dimilikinya, serta melakukan pengawasan pelaksanaan pemenuhan kapasitas dalam konsorsium.

Budi mengatakan, konsorsium akan berusaha semaksimal mungkin untuk melayani kebutuhan kontraktor KKS. Dia memuji proses seleksi konsorsium yang dilakukan oleh BPMIGAS. “Proses seleksi begitu profesional dan transparan,” katanya.

Dia berharap, keterlibatan asuransi nasional di industri hulu migas dapat ditingkatkan di masa yang akan datang. “Potensinya masih sangat besar, harus dapat dioptimalkan,” kata Budi.

Deputi Pengendalian Keuangan, BPMIGAS, Akhmad Syakhroza menandatangani surat penunjukkan BPMIGAS kepada konsorsium asuransi nasional di kantor BPMIGAS, akhir Februari lalu.

www.bpmigas.go.id

PERSPEKTIF

Page 10: BUMI No. 80

10 | BUMI www.bpmigas.go.id

Rapat Kerja Internal Divisi HSF - Divisi Humas, Sekuriti dan Formalitas mengadakan rapat kerja internal untuk menyusun program kerja dan KPI tahun 2012 di Puncak, 24-25 Februari 2012

Kunjungan CEO Lundin – Kepala BPMIGAS, R. Priyono (kelima dari kanan) dan CEO Lundin Internasional, Ashley Heppenstall (kelima dari kiri) berfoto bersama usai kunjungan kerja ke kantor BPMIGAS, Jakarta, akhir Februari lalu. Dalam pertemuan tersebut, Lundin berkomitmen meningkatkan investasinya di Indonesia. Saat ini, Lundin mempunyai wilayah kerja di Natuna dan Banten.

Gathering Pertamina EP – Kepala BPMIGAS, R. Priyono menjadi narasumber dalam Gathering Manager Pertamina EP yang digelar di Bogor, Kamis, 1 Maret 2012. Hadir dalam acara tersebut Direktur Hulu Pertamina Muhamad Husen dan Presiden Direktur Pertamina EP Syamsu Alam. Dalam sambutannya, Priyono meminta Pertamina lebih mengoptimalkan wilayah kerja yang dimiliki untuk meningkatkan produksi migas nasional.

Sosialisasi Peraturan Menteri Keuangan - Divisi Pengadaan dan Manajemen Aset Kontraktor KKS mengadakan sosialisasi mengenai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 147/2011 tentang Kawasan Berikat dan PMK 143/2011 tentang Gudang Berikat di Jakarta, 29 Februari 2012

Pelatihan Seputar Penanganan LNG – Deputi Evaluasi dan Pertimbangan Hukum, Lambok Hamonangan Hutauruk (duduk, ketiga dari kanan) berfoto bersama peserta training aspek hukum dan komersial pengembangan proyek gas alam cair (LNG) di kantor BPMIGAS, Jakarta, Kamis, 8 Maret 2012 lalu. BPMIGAS bekerja sama kantor hukum Ashurst LLP mengadakan training untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai LNG kepada pekerja BPMIGAS.

SEREMONIAL

Page 11: BUMI No. 80

BUMI | 11 www.bpmigas.go.id

Silaturahmi ke Kajati Jatim – Kepala Perwakilan BPMIGAS Wilayah Jawa Timur, Papua, dan Maluku, Hadi Prasetyo (kiri) menyerahkan cinderamata kepada Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jatim, Palty Simanjuntak usai kunjungan kerja ke kantor Kejaksaan Tinggi Jatim,Surabaya, Kamis, 1 Maret lalu. Kejak-saan membuka diri membuat nota kesepahaman bidang hukum dengan BPMIGAS mengingat strategisnya industri hulu migas.

Ulos untuk Kejayaan Migas Sumut – Kepala Perwakilan BPMIGAS Wilayah Sumatera Bagian Utara, Julius Wiratno (kedua dari kiri) dan Ketua Komisi D, DPRD Sumatera Utara, Saleh Bangun (kedua dari kanan) berfoto bersama usai pertemuan di kantor DPRD Sumur, pada Kamis, 16 Februari lalu. Dewan berharap, kejayaan Sumut di tahun 1980 sampai 1990-an di bidang minyak dan gas bumi dapat tercapai kembali. Alasannya, Sumut membutuhkan gas untuk menjamin suplai listrik dan menghidupkan industri.

BPMIGAS Kalsul gelar Sosialisasi Sumur Tua – BPMIGAS Perwakilan Kalimantan-Sulawesi menggelar sosialisasi sumur tua di Samarinda, Selasa, 6 Maret 2012. Kegiatan yang menghadirkan narasumber dari BPMIGAS, Ditjen Migas, dan Pertamina EP bertujuan memberikan pemahaman, khususnya kepada KUD dan BUMD dalam pengelolaan sumur tua

Sosialisasi Seismik di Papua – BPMIGAS dan Repsol Exploracion mengadakan sosialisasi rencana kegiatan seismik 2D di Blok Cendrawasih Bay II kepada pemerintah Kabupaten Supiori, Biak Numfor, dan Kepulauan Yapen, Papua pada akhir Februari lalu. Bupati Su-piori, Fredrik Menufandu (keempat dari kanan), pejabat daerah, serta perwakilan BPMIGAS dan Repsol berfoto ber-sama usai sosialisasi.

Bantuan CSR untuk Jambi – Kepala Perwakilan BPMIGAS Wilayah Sumatera Bagian Selatan, Elan Biantoro (kanan) secara simbolis menyerahkan bantuan CSR kepada Asisten I, Kota Jambi, Yan Ismar (kiri) pada pertengahan Februari lalu. Bantuan dari UBEP Jambi tersebut berupa satu unit ambulance, lima unit incubator, 63 sepeda, dan pengaspalan

jalan sepanjang 1,5 km. Elan mengatakan, bantuan menjadi langkah konkret komitmen industri hulu migas memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya di sekitar wilayah operasinya.

SEREMONIAL

Page 12: BUMI No. 80

12 | BUMI www.bpmigas.go.id

Gunung Merapi yang meletus pada akhir tahun 2010 lalu menyebabkan sejumlah desa di Magelang mengalami

kerusakan. Sebagai bentuk kepedulian, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) menyerahkan bantuan sebesar Rp 1 miliar untuk Kabupaten Magelang.

Sebagian bantuan digunakan untuk ke giatan tanggap darurat, seperti sewa lahan hunian sementara (huntara), bantuan pemasangan pasar darurat, dan uang tunai. Sisanya, digunakan untuk merehabilitasi sarana air bersih dan saluran irigasi di empat desa di Magelang.

Penyerahan bantuan secara simbolis digelar di kantor Bupati Magelang,

Kepala BPMIGAS, R. Priyono (kiri) memberikan cindera mata kepada Bupati Magelang Singgih Sanyoto (kanan) usai penyerahan bantuan.

BANTUAN BPMIGAS UNTUK MAGELANG

Adhitya C. Utama/ [email protected] Dwi D. / [email protected]

pada Jumat, 17 Februari 2012 lalu, dihadiri Kepala BPMIGAS, R. Priyono, Bupati Magelang, Singgih Sanyoto, dan perwakilan Kontraktor KKS.

Dalam sambutan, Priyono mengatakan pihaknya ingin berbagi agar secara bersama-sama memulihkan keadaan di daerah bencana. Industri hulu migas berkomitmen menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan kebersamaan sebagai sesama anak bangsa.“Bantuan diberikan tidak berdasarkan lokasi, apakah daerah penghasil migas atau tidak,” katanya.

BPMIGAS, kata dia, ingin memberi contoh bahwa wilayah yang tidak memiliki migas juga berhak menikmati hasil migas. Sebagai satu bangsa, sumber daya alam migas harus dipergunakan sebesar- besarnya untuk kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.

Priyono berharap bantuan yang diberikan dapat digunakan dan dimanfaatkan sebaikbaiknya. “Mudah-

mudahan mampu sedikit meringankan beban masyarakat yang menjadi korban bencana Merapi,” katanya.

Singgih mengatakan, masyarakat tidak hanya butuh bantuan saat bencana terjadi. Pasca bencana, korban juga butuh bantuan untuk memulihkan kehidupan perekonomian agar kembali normal seperti semula. Sebelum pembangunan sarana air bersih selesai, warga mengandalkan suplai air bersih dengan tanki. Dengan selesainya pembangunan kembali saluran air dan irigasi ini warga tidak lagi harus membeli air bersih. “Kami berterimakasih atas bantuan yang diberikan industri hulu migas,” katanya.

Tidak hanya Magelang, bantuan diberikan kepada Kabupaten Sleman, Yogyakarta dengan nilai yang sama. Selain bencana Merapi, industri hulu migas menyerahkan bantuan untuk korban Wasior, Papua, dan Mentawai, Sumatera Barat.

“Kepedulian terhadap sesama harus terus dibangkitkan sebagai landasan pengabdian bagi bangsa dan negara,” kata Deputi Umum BPMIGAS, Widjonarko.

Kepedulian terhadap sesama harus terus dibangkitkan sebagai landasan pengabdian bagi bangsa dan negara

BIANGLALA

Page 13: BUMI No. 80

BUMI | 13 www.bpmigas.go.id

Tim Bulutangkis Institut Teknologi Bandung (ITB) mengundang Tim Bulutangkis BPMIGAS dalam rangka

Tim futsal BPMIGAS bertanding persahabatan dengan jurnalis sektor energi dan mineral pada 6 Maret lalu. Pertandingan yang

digelar di Lapangan Futsal Semanggi Expo tersebut berkesudahan 18-17 untuk kemenangan tim BPMIGAS, setelah sempat tertinggal 9-10 pada

pertengahan pertandingan. Meski persahabatan, pertandingan berjalan dengan tensi tinggi karena kedua tim tidak mau kehilangan gengsi.

Meski kalah, Kapten Tim Jurnalis, Rangga Fadhillah, yang juga jurnalis harian The Jakarta Post, menyambut baik pertandingan persahabatan

tersebut, Selain menjalin silaturahmi, kegiatan olahraga bersama menyehatkan badan. Dia mengatakan, dalam waktu dekat, akan diadakan kompetisi futsal yang melibatkan stakeholder di sektor energi.

Kapten Tim BPMIGAS, Handi Wibowo mengatakan siap mengikuti kejuaraan yang diadakan. “Sebagai pemanasan menghadapi Petro Cup 2012. Tahun ini kami targetkan meraih juara,” katanya.

TANDING PERSAHABATAN TIM BULUTANGKIS ITB DAN BPMIGAS Joshua Riva/[email protected]

Adhitya C. Utama/[email protected]

TIM FUTSAL BPMIGAS GASAK JURNALIS ENERGI

tanding persahabatan di Bandung, pada 25 Februari 2012 lalu. Sebelum menuju lokasi tempat latihan bersama, rombongan BPMIGAS yang terdiri dari 35 orang dijamu oleh Deputi Pengendalian Operasi, Rudi Rubiandini dikediamannya di kawasan Dago.

Dalam sambutannya, Rudi mengatakan, latihan bersama ini dimaksudkan untuk mempererat persaudaraan yang telah terjalin, serta saling mengenal antara tim ITB dan BPMIGAS. 16 partai ganda dipertandingkan di GOR Cisitu. Hasil akhirnya, tim Bulutangkis ITB dan BPMIGAS sama kuatnya dengan skor 8-8.

Rudi menyatakan kepuasannya bahwa latihan bersama berakhir dengan baik tanpa ada satupun pemain yang mengalami cedera.

BIANGLALA

Page 14: BUMI No. 80

14 | BUMI www.bpmigas.go.id

Berharap semua proyek sesuai jadwal Djumlati, Kepala Divisi Manajemen Proyek

Penghentian fasilitas produksi tidak terencana (unplanned shutdown) masih menjadi momok. Masalah ini menjadi salah

satu kendala tidak tercapainya produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional.

Ketepatan jadwal dan kualitas proyek hulu migas juga menjadi perhatian pimpinan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS). Pengawasan dan pengendalian kedua tugas yang tidak ringan tersebut berada dipundak Djumlati yang didapuk sebagai Kepala

Nama Djumlati

Tempat dan Tanggal Lahir Lumajang, 6 September 1957

Histori Jabatan

21 Juli 2011 Kepala Divisi Manajemen Proyek

29 Maret 2010 Kepala Divisi Eksplorasi

17 Maret 2009 VP MR di Pertamina Hulu Energi

10 Mei 2007 Kepala Dinas Eksplorasi Region KTI

15 Maret 2005Kepala Dinas Eksplorasi Region Sumteng, Sumut & Natuna

16 Juli 2003Kepala Dinas Eksplorasi Region Sumsel, Jawa & Bali

Divisi Manajemen Proyek sejak pertengahan 2011 lalu.

Djumlati lama menggeluti dunia eksplorasi. Sejak bergabung di Pertamina Plaju tahun 1989, dilanjutkan menjadi Kepala Dinas Eksplorasi seluruh region mulai 2003 hingga 2007, hingga akhirnya menjadi Kepala Divisi Eksplorasi. Bidang manajemen proyek menjadi tantangan baru baginya. Meski demikian, lulusan Teknik Geologi, Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mencoba melakukan terobosan untuk menyelesaikan masalah yang ada.

“Tahun 2012, kami menargetkan mayoritas proyek bisa selesai sesuai jadwal,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, awal Maret lalu.

Salah satu upaya konkretnya adalah membentuk Komite Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas Produksi. Seperti apa latar belakang pembentukan komite tersebut? Bagaimana membuat komite berjalan efektif? Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk mewujudkan zero unplanned shutdown?

Berikut petikan wawancara Adhitya Cahya Utama dan Alfian dari Redaksi BUMI dengan ayah satu anak tersebut:

Komite Manajemen Proyek telah terbentuk akhir Februari lalu. Apa tujuannya?Divisi Manajemen Proyek bertugas melakukan evaluasi setiap usulan KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) terkait proyek dan pemeliharaan fasilitas produksi. Komite diharapkan memberikan masukan yang komprehensif kepada BPMIGAS dalam membuat keputusan.

Harapannya, masukan dari komite dapat menyempurnakan eksekusi sebuah proyek mulai dari tahap FEED

(Front End Engineering Design) hingga EPCI (Engineering, Procurement, Construction and Installation) tidak banyak mengalami perubahan. Dengan begitu, proyek bisa on schedule sesuai dengan POD (rencana pengembangan lapangan). Biayanya pun sesuai dengan POD.

Anggota Komite lebih banyak dari Kontraktor KKS?Lebih banyak (yang berasal dari KKKS). Internal BPMIGAS juga ada, tetapi tidak banyak. Alasannya, teman-teman kontraktor adalah profesional yang terjun langsung di kegiatan operasional. Mereka telah menggeluti manajemen proyek selama puluhan tahun. Banyak yang memiliki sertifikat internasional yang membuktikan keahlian mereka.

Tidak ada resistensi sebelum Komite dibentuk?Setiap hal baru tentu ada pro kontra. Tidak hanya di kalangan KKKS, di dalam BPMIGAS juga ada pertanyaan. Tapi dengan penjelasan yang komprehensif mereka akhirnya bisa memahami.

Latar belakang pembentukan adalah setiap fasilitas hulu migas yang dibangun adalah aset negara. Kontraktor hanya mengerjakan saja. Selain itu, meski berbeda perusahaan, para profesional di KKKS juga merupakan aset negara. Pasalnya, gaji dan bonus yang diberikan berasal dari negara yang dibayarkan melalui cost recovery. Jadi tidak ada salahnya kita mengoptimalkan keahlian mereka.

Evaluasi yang dilakukan dengan sinergi ini akan membuat keputusan lebih sempurna. Pelaksanaan proyek mulai basic enginering, jadwal konstruksi, kualitas, hingga nilai proyek dapat berjalan sesuai rencana. Kalaupun ada perubahan lingkup kerja hanya sebagian. Ujungnya negara yang diuntungkan.

Adhitya C. Utama/[email protected] - Alfian/[email protected]

FIGUR

Page 15: BUMI No. 80

BUMI | 15 www.bpmigas.go.id

Proyek yang ditangani BPMIGAS cukup banyak. Berarti ada prioritas proyek yang ditangani Komite?Tentu Komite akan lebih memprioritaskan proyek-proyek besar seperti Indonesia Deepwater Development (dengan operator Chevron di Selat Makasar) ataupun Proyek Masela (operator Inpex di perairan Arafura, Maluku Tenggara Barat). Karena proyek besar memiliki kompleksitas dan tantangan yang tidak sedikit. Biayanya pun besar.

Tidak berarti proyek lain tidak diperhatikan. Tetap dievaluasi Komite tetapi mungkin tidak full team seperti proyek besar. Tahun lalu, 53 persen

proyek selesai sesuai jadwal POD. Tahun ini ada 63 proyek fasilitas produksi dengan rincian 35 proyek offshore dan 28 proyek onshore. Kami menargetkan mayoritas proyek bisa sesuai jadwal, lebih banyak lagi dibandingkan dengan tahun 2011.

Yang kadang dilupakan, proyek tidak melulu masalah teknis. Ada masalah non teknis seperti perijinan, pengadaan tanah, tumpang tindih lahan, sampai masalah sosial, sehingga menjadi kewajiban seluruh pihak terkait untuk saling mendukung agar proyek bisa berjalan tepat waktu.

Kaitan Komite dengan upaya meminimalisir unplannedshutdown?Perlu diingat, manajemen proyek yang sempurna akan meningkatkan

kehandalan operasional. Dengan kualitas yang lebih unggul, otomatis akan mengurangi unplanned shutdown. Tentunya unplanned shutdown yang dapat dikontrol, yakni kejadian yang disebabkan peralatan produksi, kelistrikan, dan operasi. Sebab, ada unplanned shutdown yang disebabkan kejadian alam dan masalah sosial, meski tidak signifikan.

Dalam Komite terdapat sub komite manajemen pemeliharaan yang akan memberi masukan terkait perencanaan, optimasi kinerja, serta evaluasi pelaksanaan pemeliharaan. Selain itu, terdapat sub komite keteknikan kehandalan operasi yang

akan memberikan masukan perihal strategi operasi dan pemeliharaan agar terdapat integrasi mulai perencanaan, pelaksanaan proyek, operasi, sampai abandonment. Kami optimis dengan upaya ini kehandalan peralatan dan fasilitas akan lebih baik.

Seperti apa implementasinya di lapangan?Selain komite yang terdiri dari sub komite, ada cluster yang terbentuk di daerah. Saat ini baru terbentuk di Jambi. Ke depan akan dibentuk di Sumatera bagian Utara, Sumatera Selatan, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Cluster dibentuk berdasarkan prioritas daerah yang paling sering terjadi unplanned shutdown.

Setiap anggota cluster akan saling berbagai pengetahuan dan informasi.

Bahkan, sesama anggota dapat saling membantu meminjami material atau aset yang dibutuhkan. Misalnya, di Jambi terdapat Petrochina, Pertamina, Medco, dll. Saat salah satu KKKS mengalami masalah dan membutuhkan material, KKKS yang memiliki material yang dibutuhkan harus membantu. Langkah ini tentu membutuhkan dokumentasi manajemen aset yang benar. Tapi intinya, aset KKKS adalah aset negara, sehingga harus saling membantu untuk kepentingan negara.

Upaya lain yang dilakukan?Kami ingin ada grand strategy minimal tiga tahun ke depan untuk perencanaan pemeliharaan. Tidak seperti sekarang

yang bersifat tahunan. Implikasinya, masih ada masalah yang belum dapat teratasi. Landasan pembuatan grand strategy adalah assessment yang telah dilakukan BPMIGAS pada tahun 2011 di 15 KKKS yang paling banyak menyumbang unplanned shutdown. Tahun ini assessment akan kembali dilakukan. Hasil assessment memperlihatkan permasalahan peralatan apa yang menjadi kendala KKKS.

Adanya grand strategy akan memperkuat komite dalam upaya mengurangi kejadian unplanned shutdown. Jika berjalan lancar, kami optimis target zero unplanned shutdown di tahun 2014 bukan impian. Ini harus menjadi prioritas mengingat unplanned shutdown kerap mempengaruhi produksi migas nasional.***

FIGUR

Page 16: BUMI No. 80

16 | BUMI www.bpmigas.go.id

Adhitya C. Utama/ [email protected]

Kepedulian LundinTingkatkan Kesehatan Di Anambas

Industri hulu minyak dan gas bumi (migas) selalu ingin memberikan manfaat bagi masyarakat. Contohnya, Lundin Petroleum. Meski masih dalam

tahap eksplorasi, perusahaan asal Swedia ini telah intensif melakukan program pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Kepulauan Anambas, khususnya di bidang pelayanan kesehatan masyarakat. Lundin memiliki tiga blok di Anambas, yakni Baronang, Cakalang, dan Gurita.

General Affairs Manager,

Lundin, Nancy Aziz kepada Asisten II Anambas, Andri Agrial saat peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-47 di Tarempa, akhir tahun 2011 lalu. Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Urusan Administrasi dan Keuangan Perwakilan BPMIGAS, Wilayah Sumatera Bagian Utara, Alfedri.

Andri menyampaikan rasa terima kasih atas partisipasi Lundin. Bantuan yang diberikan sejalan dengan program pemerintah daerah yang berkomitmen meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Alfedri menjelaskan, pemberian bantuan dilakukan berdasarkan skala prioritas kebutuhan masyarakat melalui proses dari bawah (masyarakat) ke atas (pemerintah daerah).Dia berharap, ada sinergi dengan program kesejahteraan dan kesehatan pemerintah setempat.

“Kami ingin turut serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Anambas,” katanya. Pihaknya berharap, dengan adanya manfaat dari kehadiran industri hulu migas di Anambas, masyarakat dapat mendukung kegiatan operasional yang sedang dilakukan Lundin.

Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Anambas, diserahkan bantuan perlengkapan pelayanan kesehatan gigi (kursi dental, alat perawatan gigi, dan sterilisator kabinet) untuk pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Palmatak dan Jemaja, serta bantuan makanan dan vitamin untuk ibu hamil dan menyusui di Puskesmas Tebang Ladan.

Bantuan secara simbolis diserahkan

SPEKTRUM

Page 17: BUMI No. 80

BUMI | 17 www.bpmigas.go.id

Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) terus melakukan berbagai upaya memperkuat

kelembagaan agar lebih transparan dan akuntabel. Pertengahan Februari

2012 lalu, Kepala BPMIGAS, R. Priyono dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Mardiasmo menandatangani perpanjangan nota kesepahaman di kantor BPMIGAS, Jakarta. Kerja sama meliputi pengembangan dan penerapan good governance, pengembangan dan assessment manajemen risiko dan sistem internal kontrol, serta kegiatan pengawasan atas permintaan BPMIGAS.

Tingkatkan Kerja Sama PengawasanBPMIGAS-BPKP

Adhitya C. Utama/ [email protected]

Kepala BPMIGAS, R. Pryono (kanan) menerima cinderamata dari Kepala BPKP Mardiasmo (kiri) usai penandatanganan nota kesepahaman

“Ini wujud komitmen kami untuk meningkatkan tata kelola dan kinerja pengawasan di sektor hulu migas,” kata Priyono dalam sambutannya.

Dia mengatakan, sebagai pengawas dan pengendali kegiatan hulu migas,

BPMIGAS dituntut memiliki tata kelola dan manajemen risiko yang handal. Tanpa itu, kegiatan hulu migas tidak akan efisien,efektif, transparan, dan akuntabel. Apalagi mengingat, sektor hulu migas masih menjadi salah satu sumber penerimaan negara dan penggerak ekonomi

pembangunan nasional yang signifikan. “Perbaikan sistem pengawasan mutlak adanya,” katanya.

BPMIGAS menyambut baik hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap laporan keuangan BPMIGAS tahun 2010 yang mendapat opini wajar tanpa pengecualian (WTP), yang baru diumumkan belum lama ini. “Tiga tahun berturut-turut kami mendapat WTP,” kata Priyono.

Selain pengawasan eksternal, BPMIGAS meminta asistensi BPKP

untuk melakukan diagnostic assessment terhadap sistem pengendalian internal. Harapannya, hasil diagnosa tersebut dapat mendefinisikan area-area yang perlu diperbaiki ke depan secara kongkrit. “Tanpa mempunyai sistem pengendalian internal yang efektif, BPMIGAS tidak akan mampu mengendalikan kegiatan hulu migas secara efektif,” kata dia.

Mardiasmo mengapresiasi langkah yang dilakukan BPMIGAS. Menurutnya, jika setiap instansi memiliki kesadaran seperti BPMIGAS, pihaknya akan sangat terbantu dalam melakukan asistensi pengawasan keuangan. “Hasil audit BPK pun akan baik,” katanya.

Selain BPKP, BPMIGAS bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memperkuat kerja sama dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi. Sebagai wujud transparansi, seluruh pekerja BPMIGAS, tanpa kecuali menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaran Negara kepada KPK. “Kebijakan tersebut merupakan inisiatif para pekerja sendiri,” kata Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas, BPMIGAS, Gde Pradnyana.

BPMIGAS juga terlibat aktif dalam program Extractive Industries Transparency Initiatives (EITI) Indonesia. BPMIGAS berperan mengkoordinasikan pelaporan seluruh kontraktor kontrak kerja sama yang produksi untuk menyampaikan pelaporan pendapatannya kepada Sekretariat EITI Indonesia.

SPEKTRUM

Page 18: BUMI No. 80

18 | BUMI www.bpmigas.go.id

dikonversi ke mata uang rupiah sebagaimana ditetapkan di beberapa negara, seperti Malaysia, Filipina, dan India.

Oleh karena itu, BPMIGAS menginstruksikan kepada seluruh kontraktor produksi migas yangberorientasi ekspor agar mematuhi dan melaksanakan peraturan BI tersebut untuk menghindari sanksi yang dapat merugikan negara dan kontraktor. “Bagi yang tidak mematuhi dan melaksanakan ketentuan itu, semua biaya, sanksi, dan akibat yang timbul menjadi tanggung jawab kontraktor,” kata dia.

Syakhroza menjelaskan, peraturan BI itu menjadi peluang untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi negara, dengan tidak mengurangi hak-hak kontraktor. Menurutnya,penerimaan devisa hasil ekspor yang dilakukan oleh bank devisa dalam negeri akan berdampak luar biasa bagi perekonomian nasional. Antara lain, memperkuat nilai kurs rupiah terhadap mata uang asing dan memberi ruang perbankan nasional untuk berbuat lebih banyak dan dapat disejajarkan dengan perbankan internasional.

Dicontohkan, total ekspor migas tahun 2011 mencapai US$33miliar, yang terdiri dari minyak sebesar US$ 14 miliar, gas alam sekitar US$ 5 miliar, dan gas alam cair (LNG) sebanyak US$14 miliar. “Itu baru dari sektor hulu migas,” kata Syakhroza.

BPMIGAS akan mengundang kembali kontraktor dan pihak terkait untuk membahas dan menyiapkan hal-hal yang berhubungan dengan penerimaan hasil ekspor. “Perlu disiapkan action plan agar implementasi dapat berjalan sesuai aturan,” katanya.

BPMIGAS berkomitmen mendukung peraturan yang ditetapkan pemerintah, terlebih aturan yang bermanfaat bagi masyarakat banyak.

Bank Indonesia (BI) mengeluarkan Peraturan No 3/20/PBI/2012 tentang Devisa Hasil Ekspor yang mulai berlaku pada

2 Januari 2012. Untuk kejelasan implementasi di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas), Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) menggelar workshop pada 29 Februari 2012 lalu.

Kegiatan dibuka Wakil Kepala BPMIGAS, Hardiono, dihadiri Deputi Pengendalian Keuangan, BPMIGAS, Akhmad Syakhroza, Direktur Statistik, Ekonomi, dan Moneter, BI, Hendy Sulistyowati, dan Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai, Kementerian Keuangan, Susiwijono Moegiarso, serta direksi perbankan nasional dan perwakilan kontraktor kontrak kerja sama.

Dalam sambutannya, Hardiono mengatakan, Peraturan BI itu tidak bertentangan dengan ketentuan kontrak kerja sama dan Undang-undang Devisa Bebas. Aturan tidak mengharuskan devisa hasil ekspor mengendap di bank devisa atau

Wakil Kepala BPMIGAS, Hardiono memukul Gong tanda di bukanya Workshop Implementasi

Devisa hasil Eksport

Adhitya C. Utama/ [email protected]

BPMIGAS Gelar Workshop Implementasi Devisa Hasil Ekspor

Para peserta Workshop Implementation Devisa hasil eksport

SPEKTRUM

Page 19: BUMI No. 80

BUMI | 19 www.bpmigas.go.id

PT. Chevron Pacific Indonesia memberikan penghargaan kepada staf Dinas Formalitas BPMIGAS, Safei di Kantor PT CPI, Jakarta pada Kamis, 8 Maret 2012 lalu. Berkat asistensi dan kontribusi Safei, PT CPI berhasil menyelesaikan 48

permasalahan pembebasan lahan termasuk sengketa lahan untuk 16 sumur minyak dengan Kelompok Tani Rantau Bais, penyelesaian kasus Lapangan Minyak Batang yang terjadi sejak tahun 1997, dan sengketa lahan untuk fasilitas produksi, camp serta tangki penampungan di Dumai. Produksi minyak bumi sebesar ± 4000 BOPD dapat diselamatkan dan program kerja tahun 2011 dan 2012 PT CPI dapat berjalan sesuai rencana.

Pekerja BPMIGAS Terima Penghargaan dari Chevron

Foto bersama usai penyerahan penghargaan di Kantor PT CPI, Jakarta

Galuh Andini/ [email protected]

Untuk mendukung kerja yang optimal dan mencegah terkena gangguan kesehatan, disarankan untuk:1. Istirahat selama 5 menit setiap

bekerja selama 1 jam2. Istirahat yang lebih lama (15-30

menit) setelah 4 jam bekerja, gunakan untuk rileksn& makan

3. Lihat ke luar jendela untuk mengurangi kelelahan mata,

4. Minum untuk mencegah dehidrasi. Kebutuhan cairan yang disarankan adalah sekitar 3 liter/hari.

BEKERJA SEHATTIPS I Gede Dian Aryana/ [email protected]

5. Jangan menahan kencing untuk mencegah infeksi saluran kemih atau terbentuknya batu disaluran kencing.

6. Sesuaikan suhu ruangan kerja, tidak terlalu dingin atau terlalu panas.

7. Putar musik dalam volume yang pelan untuk menghindari kejenuhan & meredam emosi.

8. Tidur dalam jumlah yang cukup,

sekitar 6-8 jam/hari.9. Makan makanan yang bergizi

lengkap, bervariasi, & seimbang, juga cukup serat (sayuran/buah).

10. Makan berat 1-2 jam sebelum mulai bekerja sehingga ada cukup energi untuk bekerja tanpa diganggu rasa lapar atau kantuk.

11. Berolahraga secara teratur 2-3 kali dalam seminggu.

12. Berkonsultasi dengan dokter setiap kali merasakan ada gejala/ keluhan di tubuh yang tidak normal.

Dengan melakukan hal-hal di atas, semoga gangguan kesehatan akibat bekerja dapat berkurang. Produktivitas kerja pun meningkat.

INFO

Page 20: BUMI No. 80