bultek 7 ok

25
1 Buletin Teknis SAP Nomor 07- Akuntansi Dana Bergulir DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG...................................................2 B. PERMASALAHAN DANA BERGULIR.......................................2 ................................................................. C. DASAR HUKUM......................................................4 BAB II PENGERTIAN DAN MEKANISME PENYALURAN DANA BERGULIR A. PENGERTIAN DANA BERGULIR.........................................5 B. MEKANISME PENYALURAN DANA BERGULIR...............................5 BAB III AKUNTANSI DAN PELAPORAN DANA BERGULIR A. AKUNTANSI ANGGARAN DANA BERGULIR.................................7 B. AKUNTANSI REALISASI PENGELUARAN ANGGARAN DARI APBN/APBD..........8 C. AKUNTANSI DAN PELAPORAN PENAGIHAN DANA BERGULIR..................9 D. AKUNTANSI PENGGULIRAN KEMBALI DANA BERGULIR......................10 BAB IV AKUNTANSI PIUTANG YANG DIPERSEPSIKAN SEBAGAI DANA BERGULIR A. AKUNTANSI ANGGARAN...............................................14 B. AKUNTANSI REALISASI ANGGARAN.....................................15 C. AKUNTANSI PENARIKAN KEMBALI DANA BERGULIR........................16 BAB V PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN DANA BERGULIR A. PENYAJIAN DANA BERGULIR..........................................18 B. PENGUNGKAPAN DANA BERGULIR.......................................18 BAB VI KESIMPULAN..................................................... 19

Upload: juni-anggraini-siregar

Post on 29-Jun-2015

229 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Buletin Teknis SAP Nomor 07- Akuntansi Dana Bergulir DAFTAR ISIDAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG ................................ ................................ ................................ ......................... 2 B. PERMASALAHAN DANA BERGULIR ................................ ................................ ................................ 2 C. DASAR HUKUM................................ ................................ ................................ .................

TRANSCRIPT

Page 1: Bultek 7 ok

1

Buletin Teknis SAP Nomor 07- Akuntansi Dana Bergulir

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.............................................................................................................................2

B. PERMASALAHAN DANA BERGULIR....................................................................................................2

..........................................................................................................................................................

C. DASAR HUKUM.................................................................................................................................4

BAB II PENGERTIAN DAN MEKANISME PENYALURAN DANA BERGULIR

A. PENGERTIAN DANA BERGULIR..........................................................................................................5

B. MEKANISME PENYALURAN DANA BERGULIR....................................................................................5

BAB III AKUNTANSI DAN PELAPORAN DANA BERGULIR

A. AKUNTANSI ANGGARAN DANA BERGULIR........................................................................................7

B. AKUNTANSI REALISASI PENGELUARAN ANGGARAN DARI APBN/APBD............................................8

C. AKUNTANSI DAN PELAPORAN PENAGIHAN DANA BERGULIR...........................................................9

D. AKUNTANSI PENGGULIRAN KEMBALI DANA BERGULIR....................................................................10

BAB IV AKUNTANSI PIUTANG YANG DIPERSEPSIKAN SEBAGAI DANA BERGULIR

A. AKUNTANSI ANGGARAN...................................................................................................................14

B. AKUNTANSI REALISASI ANGGARAN..................................................................................................15

C. AKUNTANSI PENARIKAN KEMBALI DANA BERGULIR.........................................................................16

BAB V PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN DANA BERGULIR

A. PENYAJIAN DANA BERGULIR.............................................................................................................18

B. PENGUNGKAPAN DANA BERGULIR...................................................................................................18

BAB VI KESIMPULAN..............................................................................................................................19

Page 2: Bultek 7 ok

2

1

Buletin Teknis SAP Nomor 07- Akuntansi Dana Bergulir

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

1. Dari segi kebutuhan, dana bergulir sangat dibutuhkan oleh usaha mikro, kecil dan menengah

(UMKM) untuk membantu permodalan.

2. Dari segi manfaat, dana bergulir sangat membantu usaha kecil dan mikro di mana sektor ini

langsung bersentuhan dengan rakyat kecil. Bila sektor ini berkembang maka akan terjadi

pengurangan rakyat miskin dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan.

B. PERMASALAHAN DANA BERGULIR

1. Kinerja pelayanan dan keuangan dana bergulir rendah dan tidak dapat diukur dengan

jelas.

Mengapa?

Hal ini dikarenakan pengelola dana bergulir belum melaksanakan pengelolaan dana bergulir

sesuai dengan praktek manajemen yang sehat. Dalam penatausahaannya, pengelola dana

bergulir belum melakukan pencatatan piutang sehingga tidak diketahui berapa dana bergulir

yang beredar, berpotensi kembali dan berpotensi macet. Dengan demikian, pengelola dana

bergulir tidak mempunyai kendali dan media untuk mengendalikan dan mengambil

kebijakan yang diperlukan dalam rangka pengamanan/penagihan dana bergulir serta

memperluas sasaran dan menambah guliran dana.

2. Rendahnya produktivitas dana bergulir yang disebabkan oleh masalah internal UMKM.

Mengapa?

Hal ini dikarenakan penerima dana bergulir mempunyai kualitas sumber daya manusia

(SDM) di bidang manajemen keuangan, pemasaran dan penguasaan teknologi yang rendah.

Di samping itu, UMKM mempunyai akses permodalan yang kurang sehingga dana bergulir

yang diberikan oleh pemerintah tidak dapat memberikan hasil yang maksimal. Hal ini juga

menyebabkan dana bergulir tersebut tidak dapat dikembalikan oleh UMKM tersebut

sehingga dana bergulir semakin tergerus dan pada akhirnya UMKM yang dilayani terbatas.

3. Pengelola dana bergulir pada kementrian negara/lembaga masih beragam.

Mengapa?

Hal ini dikarenakan saat ini pengelolaan dana bergulir tersebar di beberapa kementrian

Negara antara lain Kementrian Negara Koperasi dan UKM, Departemen Pertanian,

Departemen Kelautan dan Perikanan, Departemen Kehutanan, Departemen Pekerjaan

Page 3: Bultek 7 ok

2

3

Buletin Teknis SAP Nomor 07- Akuntansi Dana Bergulir

Umum dan Kementrian Negara Perumahan Rakyat. Pengelolaan dana bergulir oleh

beberapa kementrian Negara juga beragam.

Pengelolaan dana bergulir yang dilakukan oleh kementrian negara/lembaga:

3.1.1

disalurkan

3.1.2

disalurkan

3.1.3

disalurkan

3.1.4

disalurkan

Mulai tahun 2007, pengelolaan dana bergulir dapat dilakukan oleh 3 institusi:

3.2.1 Satuan kerja biasa

Karakteristik satker biasa:

a. Harus menyetor pendapatan yang diterima secepatnya ke Rekening KUN/KUD.

b. Tidak boleh mengelola kas.

c. Satker menarik dana dari rekening KUN/KUD, dengan atau tanpa lembaga perantara,

untuk diteruskan kepada masyarakat.

d. Satker menagih kembali dana tersebut dari masyarakat untuk langsung disetor ke

Rekening KUN/KUD.

e. Satker tidak boleh mempunyai saldo kas pada akhir tahun anggaran.

Kem entrian Negara/Lem baga Dana Bergulir M asyarakat

Kem entrian Negara/Lem baga Dana Bergulir M asyarakat

Kementrian Negara/Lembaga Dana Bergulir Masyarakat Dana Bergulir Kementirian

Negar/Lembaga

Kem entrian Negara/Lem baga Dana Bergulir

Dana bergulir ditagih dari penerima masyarakat, langsung disetor K/L ke rekening KUN

Monitoring oleh KL

Tidak Dimonitoring

Tidak dilaporkan dalam laporan keuangan K/L

Monitoring oleh KLMonitoring oleh KLMonitoring oleh KLMonitoring oleh KLMonitoring oleh KLMonitoring oleh KLMonitoring oleh KLMonitoring oleh KLMonitoring oleh KLMonitoring oleh KLMonitoring oleh KLMonitoring oleh KLMonitoring oleh KLMonitoring oleh KLMonitoring oleh KLMonitoring oleh KLMonitoring oleh KLMonitoring oleh KLMonitoring oleh KL

Tidak DimonitoringTidak DimonitoringTidak DimonitoringTidak DimonitoringTidak DimonitoringTidak DimonitoringTidak DimonitoringTidak DimonitoringTidak DimonitoringTidak DimonitoringTidak DimonitoringTidak DimonitoringTidak DimonitoringTidak DimonitoringTidak DimonitoringTidak DimonitoringTidak DimonitoringTidak DimonitoringTidak Dimonitoring

Tidak dilaporkan dalam laporan keuangan K/LTidak dilaporkan dalam laporan keuangan K/LTidak dilaporkan dalam laporan keuangan K/LTidak dilaporkan dalam laporan keuangan K/LTidak dilaporkan dalam laporan keuangan K/LTidak dilaporkan dalam laporan keuangan K/LTidak dilaporkan dalam laporan keuangan K/LTidak dilaporkan dalam laporan keuangan K/LTidak dilaporkan dalam laporan keuangan K/LTidak dilaporkan dalam laporan keuangan K/LTidak dilaporkan dalam laporan keuangan K/LTidak dilaporkan dalam laporan keuangan K/LTidak dilaporkan dalam laporan keuangan K/LTidak dilaporkan dalam laporan keuangan K/LTidak dilaporkan dalam laporan keuangan K/LTidak dilaporkan dalam laporan keuangan K/LTidak dilaporkan dalam laporan keuangan K/LTidak dilaporkan dalam laporan keuangan K/LTidak dilaporkan dalam laporan keuangan K/L

Page 4: Bultek 7 ok

3

4

Buletin Teknis SAP Nomor 07- Akuntansi Dana Bergulir

f. Mencantumkan dalam DIPA dan dokumen penganggaran jika hendak menggulirkan

kembali dana tersebut kepada masyarakat.

3.2.2 Satuan kerja yang menerapkan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum/Badan

Layanan Umum Daerah (BLU/BLUD)

a. Dapat mengelola langsung pendapatan tanpa menyetor terlebih dahulu ke Rekening

KUN/KUD.

b. Dapat mengelola kas.

3.2.3 Instansi di luar satker pemerintah

a. Dana masih milik pemerintah dan diadakan monitoring ats perkembangan dana

tersebut.

b. Dilaporkan dalam laporan keuangan pemerintah sebagai dana bergulir.

c. Pengeluaran dana bergulir dialokasikan sebagai pengeluaran pembiayaan.

4. Alokasi anggaran untuk dana bergulir:

4.1 Belanja bantuan social

4.2 Subsidi

4.3 Belanja hibah

4.4 Belanja modal fisik lainnya

5. Entitas akuntansi dan pelaporan dana bergulir tidak jelas.

Penyebabnya:

5.1 Instansi pemerintah sering hanya bertanggung jawab pada saat penyaluran dana

bergulir pertama kali.

5.2 Instansi pemerintah yang menguasai anggaran untuk dana bergulir beranggapan bahwa

alokasi anggaran untuk dana merupakan pengeluaran habis pakai yang tidak

menghasilkan aset. Oleh karena itu, dana bergulir tersebut tidak perlu

dipertanggungjawabkan.

5.3 Dana bergulir tersebut sering hanya dikelola oleh lembaga non pemerintah.

6. Akuntansi dana pelaporan dana bergulir belum sesuai prinsip-prinsip pengelolaan

keuangan Negara dan Standar Akuntansi Pemerintahan.

C. DASAR HUKUM

1. Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah

2. Undang-Undang No.20 Tahun 1997 tentang Keuangan Negara

3. Undang-Undang No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

4. Peraturan Pemerintah No.21 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja dan Anggaran

Kementrian/Lembaga

Page 5: Bultek 7 ok

4

5

Buletin Teknis SAP Nomor 07- Akuntansi Dana Bergulir

BAB II

PENGERTIAN DAN MEKANISME PENYALURAN DANA BERGULIR

A. PENGERTIAN DANA BERGULIR

Dana bergulir merupakan dana yang dipinjamkan untuk dikelola dan digulirkan kepada

masyarakat oleh Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran yang bertujuan

meningkatkan ekonomi rakyat dan tujuan lainnya.

Karakteristik dana bergulir:

1. Dana tersebut merupakan bagian dari keuangan Negara/daerah.

2. Dana tersebut dicantumkan dalam APBN/APBD dan/atau laporan keuangan.

3. Dana tersebut harus dikuasai, dimiliki dan/atau dikendalikan oleh Pengguna Anggaran/

Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA).

4. Dana tersebut merupakan dana yang disalurkan kepada masyarakat ditagih kembali dari

masyarakat dengan atau tanpa nilai tambah, selanjutnya dana disalurkan kembali kepada

masyarakat/kelompok masyarakat demikian seterusnya (bergulir).

5. Pemerintah dapat menarik kembali dana bergulir.

B. MEKANISME PENYALURAN DANA BERGULIR

Penyaluran dana bergulir dilakukan oleh satuan kerja pemerintah pusat/pemerintah daerah

dengan mekanisme sebagai berikut:

CONTOH:

Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB-KUMKM) pada program kerja 2011 mengalokasikan dana pembiayaan Rp1,25 triliuin bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang disalurkan melalui unit-unit koperasi di seluruh Indonesia.koperasi di seluruh Indonesia.

Page 6: Bultek 7 ok

5

6

Buletin Teknis SAP Nomor 07- Akuntansi Dana Bergulir

Lembaga-lembaga penyalur dana bergulir dapat berperan sebagai 2 agent, yaitu:

1. Executing Agency

Lembaga mempunyai tanggung jawab menyeleksi dan menetapkan penerima dana bergulir,

menyalurkan dan menagih kembali dana bergulir serta menanggung resiko terhadap

ketidaktertagihan dana bergulir.

2. Channeling Agency

Lembaga hanya menyalurkan dana bergulir kepada penerima dana bergulir dan tidak

bertanggung jawab menetapkan penerima dana bergulir.

Setelah dana tersebut disalurkan kepada penerima (mayarakat), maka satker melakukan

pengendalian penagihan dana dari masyarakat, menyalurkan kembali dana tersebut kepada

masyarakat/kelompok masyarakat, melaporkan dan mempertanggungjawabkan dana tersebut.

Satkermendapat alokasi dana bergulir dari APBN/APBD yang tercantum dalam DIPA

BUNsatker mengajukan pencairan dana dalam DIPA

Lembaga Keuangan Bank (LKB), Lembaga

Keuangan Bukan Bank (LKBB), koperasi,

modal ventura, dll.

penyaluran dana yang telah cair; dana ini merupakan pinjaman yang harus dikembalikan oleh peminjam kepada satker baik melalui lembaga lain ataupun langsung kepada satker yang bersangkutan.

Page 7: Bultek 7 ok

6

7

Buletin Teknis SAP Nomor 07- Akuntansi Dana Bergulir

BAB 3

AKUNTANSI DAN PELAPORAN DANA BERGULIR

A. AKUNTANSI ANGGARAN DANA BERGULIR

Akuntansi Anggaran Pendapatan

Estimasi Pendapatan xxx

Hutang Kepada KUN/BUD xxx

Akuntansi Anggaran Belanja

Piutang Kepada KUN/BUD xxx

Allotment Belanja xxx

Akuntansi Anggaran Penerimaan Pembiayaan

Estimasi Penerimaan Pembiayaan xxx

Hutang Kepada KUN/BUD xxx

Akuntansi Anggaran Pengeluaran Pembiayaan

Piutang Dari KUN/BUD xxx

Allotment Pengeluaran Pembiayaan xxx

CONTOH:

Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB-KUMKM) pada program kerja 2011 mengalokasikan dana pembiayaan Rp1,25 triliun bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang disalurkan melalui unit-unit koperasi di seluruh Indonesia.

Jurnal Anggaran:

Piutang Dari KUN/BUD 1,25TAllotment Pengeluaran Pembiayaan- Dana Bergulir 1,25T

Page 8: Bultek 7 ok

7

8

Buletin Teknis SAP Nomor 07- Akuntansi Dana Bergulir

B. AKUNTANSI REALISASI PENGELUARAN ANGGARAN DARI APBN/APBD

Sistem Akuntansi Instansi/SKPD

Pengeluaran Pembiayaan- Dana Bergulir xxx

Piutang Dari KUN/BUD xxx

Dana Bergulir xxx

Diinvestasikan dalam Investasi Jk.Panjang xxx

Sistem Akuntansi KUN/KUD

Pengeluaran Pembiayaan xxx

Kas di Kas Negara/Daerah xxx

CONTOH:

Pada tahun anggaran 2007, APBN mengalokasikan anggaran untk dana bergulir sebesar Rp 150 miliar. Dana bergulir tersebut akan dikelola oleh BLU A, Departemen A. Pada tahun 2007, dana bergulir tersebut disalurkan kepada penerima dana melalui SPM LS/SP2D LS.

Jurnal:

SAI/SKPD

Pengeluaran Pembiayaan- Dana Bergulir 150MPiutang Dari KUN/BUD 150M

Dana Bergulir 150MDiinvestasikan dalam Investasi Jk.Panjang 150M

SAKUN

Pengeluaran Pembiayaan-Dana Bergulir 150M

Kas di Kas Negara150M

Page 9: Bultek 7 ok

8

9

Buletin Teknis SAP Nomor 07- Akuntansi Dana Bergulir

C. Akuntansi dan Pelaporan Penagihan Dana Bergulir

Karakteristik dana bergulir adalah dana tersebut disalurkan kepada masyarakat. Selanjutnya

masyarakat akan mengembalikan dana tersebut kepada satker pengelola. Oleh satker pengelola,

dana bergulir tersebut akan disalurkan kepada masyarakat yang lain.

Pengembalikan dana bergulir bisa dalam bentuk cicilan atau pengembalian sekaligus. Dana

bergulir yang dikembalikan masyarakat tersebut terdiri dari pinjaman pokok dan pendapatan

(berupa bunga atau bagi hasil). Besarnya cicilan adalah sebesar pinjaman dana yang diterima

dengan memperhitungkan jangka waktu pengembalian. Sedangkan pendapatan adalah sebesar suku

bunga atau bagi hasil yang disepakati oleh penerima dana dengansatker pengelola.

Perlakuan akuntansi untuk penerimaan cicilan pokok dan pendapatan berbeda. Penerimaan

cicilan pokok tidak dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan untuk tujuan konsolidasi dengan

kementerian negara/ lembaga/pemerintah daerah. Transaksi ini cukup diungkapkan dalam Catatan

Atas Laporan Keuangan. Hal ini dikarenakan, saat transfer dana bergulir ke rekening satker

pengelola telah dilaporkan dalam laporan pengguna anggaran (sesuai SAK).

Bendahara Umum Negara/Daerah dapat menarik pokok dana bergulir pada satker pengelola.

Jika hal ini terjadi, satker pengelola harus mencatat dan melaporkan transaksi tersebut dalam

laporna keuangan untuk tujuan konsolidasi sesuai dengan SAP. Penyetoran pokok dana bergulir

tersebut akan dicatat sebagai Penerimaan Pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan

pengurangan Dana Bergulir dalam Neraca. Akuntansi untuk penyetoran dana bergulir adalah

sebagai berikut:

Sistem akuntansi instansi/ SKPD

Hutang kepada BUN/BUD xxx

Penerimaan pembiayaan- dana bergulir xxx

(mencatat penyetoran pokok dana bergulir)

Diinvestasikan dalam investasi jangka panjang xxx

Dana bergulir xxx

(mencatat penurunan dana bergulir karena penyetoran pokok dana bergulir)

Sistem akuntansi kas umum negara/BUD

Page 10: Bultek 7 ok

9

10

Buletin Teknis SAP Nomor 07- Akuntansi Dana Bergulir

Kas di BLU/BUD xxx

Penerimaan pembiayaan-dana bergulir xxx

(mencatat penerimaan tagihan pokok dan bergulir)

Pendapatan yang diterima satker pengelola dana bergulir berpa bunga dan bagi hasil dicatat

dalam Laporan Realisasi Anggaran untuk tujuan konsolidasi dengan kementerian negara/ lembaga/

pemda sesuai dengan SAP. Adapun akuntansi pencatatan adalah sebagai berikut:

Sistem akuntansi instansi/SKPD

Hutang kepada KUN/BUD xxx

Pendapatan xxx

(mencatat penerimaan pendapatan dari dana bergulir)

Kas di BLU xxx

Ekuitas dana lancar xxx

(mencatat penerimaan kas dari pendapatan)

Sistem akuntansi kas umum negara/BUD

Kas di BLU/BLUD xxx

Pendapatan xxx

Untuk satker pengelola yang berbentuk BLU/BLUD, kas yang diterima dari penagihan dan

pendapatan dari dana bergulir dapat dikelola secara langsung tanpa disetor kepada kas umum

negara/ kas daerah. Untuk pengesahan penerimaan cicilan pokok dan pendapatan atas dana

bergulir oleh BUN/BUD, BLU/BLUD secara periodik perlu menyerahkan SMP Pengesahan kepada

BUN/BUD. Selanjutnya, akan diterbitkan SP2D Pengesahan.

D. Akuntansi Pengguliran Kembali Dana Bergulir

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, satker pengelola berbentuk BLU/BLUD dapat

langsung menggunakan kas hasil tagihan dana bergulir dari masyarakat. Cicilan pokok dapat

digulirkan kembali ke masyarakat. Sementara pendapatan yang berupa bunga dan bagi hasil dapat

digunakan untuk pengeluaran operasional atau kembali digulirkan.

Page 11: Bultek 7 ok

10

11

Buletin Teknis SAP Nomor 07- Akuntansi Dana Bergulir

BLU/BLUD mempunyai tiga macam sumber dana untuk pengguliran kembali dana bergulir.

Ketiga macam dana tersebut adalah:

a. Dana bergulir yang bersumber dari DIPA Bagian Anggaran Lain

Ada kemungkinan alokasi anggaran untuk dana bergulir pada Bagian Anggaran lain yang

berbeda dengan Bagian Anggaran BLU/BLUD. Jika kondisi ini terwujud, pengeluaran anggaran dan

aset dana bergulir akan dicatat oleh Bagian Anggaran yang menguasai anggaran tersebut. Untuk

tujuan konsolidasi laporan keuangan, BLU/BLUD tidak akan mencatat dan melaporkan pengeluaran

anggaran dan aset dana bergulir yang diperoleh. Transaksi ini akan dicatat oleh BLU/BLUD dengan

pedoman SAK.

Contoh:

BLU di lingkungan Kementerian Kesehatan mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 30 miliar

yang dianggarkan dalam DIPA Bagian Penyertaan Modal Negara (BA 99). Dana tersebut digulirkan

untuk pembebasan lahan. Jurnal transaksi tersebut adalah sebagi berikut:

Akuntansi di Bagian Anggaran Penyertaan Modal negara (BA 99)

Pengeluaran pembiayaan-dana bergulir 30 miliar

Piutang dari KUN 30 miliar

(mencatat pengeluaran pembiayaan dana bergulir)

Dana bergulir 30 miliar

Diinvestasikan dalam investasi jangka panjang 30 miliar

(mencatat perolehan dana bergulir)

Pengeluaran pembiayaan-dana bergulir 30 miliar

Kasi di kas negara 30 miliar

(mencatat pengeluaran kas untuk dana bergulir)

Akuntansi Instansi di BLU

Tidak ada jurnal pencatatan atas pengeluaran anggaran untuk dana bergulir dan aset berupa

Dana Bergulir, karena pengeluaran untuk dana bergulir telah dicatat di BA 99.

BLU/BLUD dapat menyalurkan dana bergulir yang berasal dari APBN/APBD kepada masyarakat

pada tahun anggaran yang sama maupun tahun anggaran yang berbeda dengan APBN/APBD. Dana

Page 12: Bultek 7 ok

11

12

Buletin Teknis SAP Nomor 07- Akuntansi Dana Bergulir

tersebut tidak akan dilaporkan baik pada Bagian Anggaran yang menguasai anggaran dana bergulir

maupun BLU/BLUD dalam laporan keuangan sesuai SAP. Pencatatan dan pelaporan atas dana

tersebut akan dilaporkan BLU/BLUD sesuai dengan SAK.

b. Dana bergulir yang bersumber dari tagihan pokok dana bergulir

Satker BLU/BLUD dapat menagih dana bergulir yang telah disalurkan kepada masyarakat bila

telah jatuh tempo. Penerimaan dari pokok dana bergulir tersebut dikelola langsung oleh satker

tanpa perlu disetor ke rekening kas umum negara/kas daerah. Dana tersebut dapat kembali

digulirkan kepada masyarakat.

Pengguliran kembali dana bergulir yang bersal dari penerimaan pokok dana bergulir dan aset

berupa Dana Bergulir tidak akan dicatat dan dilaporkan satker pengelola maupun BLU/BLUD.

Pengeluaran dan aset dana bergulir tersebut telah dicatat dan dilaporkan oleh kementerian negara/

lembaga satker pengelola saat dana bergulir dikeluarkan dari APBN/APBD. BLU/BLUD melakukan

pencatatan dan pelaporan dengan pedoman SAK.

c. Dana bergulir yang bersumber dari pendapatan

Satker dapat mengenakan bunga atau hasil lainnya atas dana bergulir bagi penerimanya. Hal ini

sesuai dengan kesepakatan/perjanjian/aturan antara kedua belah pihak. Pendapatan dari dana

bergulir tersebut dapat dikelola langsung oleh satker berstatus BLU/BLUD untuk membiayai

operasionalnya atau digulirkan kembali kepada masyarakat. Aset yang dikelola oleh satker akan

bertambah, jika pendapatan tersebut digulirkan kembali.

Pendapatan atas dana bergulir dicatat oleh BLU/BLUD ketika diterima. Selanjutnya akan

digabungkan ke dalam laporan keuangan kementerian negara/lembaga/pemda. Pendapatan yang

digulirkan kembali akan dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian.Oleh

karenanya, alokasi anggaran pengguliran dana kembali yang berasal dari pendapatan harus

dimasukkan dalam DIPA/DPA sebagai anggaran Pengeluaran Pembiayaan. Selanjutnya, realisasi

dana tersebut dicatat BLU/BLUD sebagai Pengeluaran Pembiayaan dan akan dicatat adanya

perolehan Dana Bergulir sebesar Pengeluaran Pembiayaan. Jurnal-jurnal transaksi tersebut adalah

sebagai berikut:

SAI/ SKPD (di BLU/BLUD)

Pengeluaran pembiayaan-dana bergulir xxx

Piutang dari KUN xxx

(mencatat pengeluaran dana bergulir)

Page 13: Bultek 7 ok

12

13

Buletin Teknis SAP Nomor 07- Akuntansi Dana Bergulir

Ekuitas dana lancar xxx

Kas di BLU xxx

(mencatat pengeluaran pembiayaan yang berasal dari kas BLU)

Dana Bergulir xxx

Diinvestasikan dalam investasi jangka panjang xxx

(mencatat pengeluaran dana bergulir)

Sistem Akuntansi Kas Umum Negara/Kas Daerah

Pengeluaran pembiayaan-dana bergulir xxx

Kas di BLU/BLUD xxx

(mencatat pengeluaran dana bergulir di Sistem Akuntansi Kas Umum Negara/Kas Daerah)

Meskipun transaksi ini tidak mempengaruhi kas umum negara/ kas daerah, tetapi tetap harus

dicatat dalam Sistem Akuntansi Kas Umum Negara/ Kas Daerah agar dapat tercantum dalam

Laporan Arus Kas Pemerintah Pusat/ Pemda.

BAB 4

Page 14: Bultek 7 ok

13

14

Buletin Teknis SAP Nomor 07- Akuntansi Dana Bergulir

AKUNTANSI PIUTANG YANG DIPERSEPSIKAN SEBAGAI DANA BERGULIR

Pada masa sekarang ada beberapa pendapat tentang dana bergulir di lingkungan kementerian

negara/lembaga/ pemda. Akibatnya ada kementerian negara/lembaga/ pemda yang salah dalam

mendefinisikannya sehingga banyak dan yang disalurkan kepada masyarakat disebut dana bergulir.

Padahal kenyataannya, dana tersebut tidak memenuhi definisi sebagai dana bergulir. Bahkan dana

yang disalurkan itu lebih tepat disebut sebagai Piutang Jangka Pendek atau Panjang( sesuai dengan

jangka waktu jatuh temponya). Ini dikarenakan dana yang disalurkan kepada masyarakat harus

ditagih dan segera disetorkan ke rekening kas umum negara/ kas daerah. Jika satker ingin

menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat, harus ada alokasinya dalam dokumen

penganggaran dan dokumen pelaksanaan anggaran sehingga dana tersebut tidak memenuhi sifat

dana bergulir (dapat ditagih dan bisa langsung digulirkan kepada masyarakat tanpa disetorkan

terlebih dahulu ke rekening kas umum negara/kas daerah).

Dana bergulir harus disalurkan oleh BLU/BLUD, sedangkan piutang dapat disalurkan oleh satker

biasa. Satker tersebut harus merupakan satker di bawah BUN/BUD karena pengeluaran untuk

piutang merupakan transaksi pembiayaan sesuai dengan UU No.17 tahun 2003 tentang Keuangan

Negara, yang menyatakan bahwa transaksi yang hanya berada di BUN/BUD.

Untuk operasional dan pengawasan, BUN/BUD dapat menunjuk Kuasa Pengguna Anggaran

(KPA) BUN/BUD di kementerian negara/lembaga/SKPD. KPA ini sebagai entitas akuntansi yang

berkewajiban secara periodik menyampaikan Laporan Keuangan yang berisi transaksi dana kepada

BUN/BUD sebagai entitas pelaporan untuk dikonsolidasikan. KPA ini juga berfungsi membantu

melakukan sinkronisasi antara program kementerian negara/lembaga/SKPD dengan dana yang

disediakan pemerintah.

Akuntansi dana yang disalurkan oleh KPA kepada BUN/BUD untuk konsolidasi laporan keuangan

adalah sebagai berikut

A. Akuntansi Anggaran

Dinyatakan dalam Pasal 1 UU No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara bahwa pembiayaan

merupakan setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akanditerima

kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.

PSAP No.2 menyatakan bahwa pembiayaan merupakan setiap penerimaan yang perlu

diabayarkembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang

bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya yang dalam penganggaran pemerintah

terutama dimaksudkanuntuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran. Selanjutnya

PSAP Nomor 06 tentang Akuntansi Investasi menyatakan bahwa investasi merupakan aset yang

Page 15: Bultek 7 ok

14

15

Buletin Teknis SAP Nomor 07- Akuntansi Dana Bergulir

dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomis seperti bunga, dividen, dan royalti, atau

manfaat sosial sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan

masyarakat.

Dana yang disalurkan pemerintah kepada masyarakat untuk memperkuat modal atau

meningkatkan kemampuan ekonomi dapat dikategorikan sebagai piutang. Piutang itu dapat

dikelompokan sebagai aset lancar, jika jatuh temponya paling lama 12 bulan. Sedangkan, jika

piutang itu jatuh temponya lebih dari 12 bulan termasuk ke dalam kelompok investasi jangka

panjang.

Akuntansi anggaran untuk mencatat alokasi anggaran untuk pengeluaran dana adalah sebagai

berikut:

Sistem akuntansi KPA di bawah BUN/BUD:

Piutang kepada KUN/BUD xxx

Allotment pengeluaran pembiayaan –piutang xxx

(mencatat alokasi anggaran pengeluaran piutang)

Sistem Akuntansi Kan Umum Negara/Kas Daerah:

Tidak ada jurnal, karena tidak mempengaruhi kas pada BUN/BUD.

B. Akuntansi Realisasi Anggaran

Realisasi pengeluaran dana yang dikategorikan sebagai piutang dilakukan dengan diterbitkannya

Surat Perintah Membayar dan Surat Perintah Pencairan Dana (SPM/SP2D). Jurnal untuk mencatat

realisasi pengeluaran anggaran adalah sebagai berikut.

- Jurnal untuk mencatat perolehan piutang yang jatuh tempo kurang dari 12 bulan

SAI

Piutang dana xxx

Cadangan piutang xxxs

(mencatat perolehan piutang jangka pendek)

SAKUN/KD

Page 16: Bultek 7 ok

15

16

Buletin Teknis SAP Nomor 07- Akuntansi Dana Bergulir

Pengeluaran pembiayaan xxx

Kas di kas negara/ kas di kas daerah xxx

- Jurnal untuk mencatat perolehan piutang yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan

SAI

Pengeluaran pembiayaan- piutang xxx

Piutang kepada KUN/ BUD xxx

(mencatat realisasi pengeluaran anggaran)

Piutang dana xxx

Diinvestasikan dalam investasi jangka panjang xxx

(mencatat perolehan piutang jangka panjang)

Akuntansi kas umum negara/kas daerah tidak melakukan pencatatan karena tidak terpengaruh.

C. Akuntansi Penarikan Kembali Dana

Dana yang digulirkan oleh satker tidak memenuhi karakteristik dana bergulir, karena tidak

dapat langsung disalurkan kembali kepada masyarakat setelah diterima satker. Dana tersebut dapat

digulirkan kembali jika sebelumnya disetor terlebih dahulu ke Rekening KUN/Kas Daerah dan

tercantum dalam RKA dan DIPA/DPA. Penyetoran dana tagihan dari masyarakat tersebut harus

segera dilakukan dan menggunakn dokumen penyetoran.

Adapun jurnal penerimaan kembali dana piutang adalah

SAI

Hutang kepada KUN/BUD xxx

Penerimaan pembiayaan xxx

(mencatat penerimaan kembali piutang)

Diinvestasikan dalam investasikan jangka panjang xxx

Piutang dana xxx

(mencatat pengurangan piutang dan jangka panjang akibat penagihan)

Page 17: Bultek 7 ok

16

17

Buletin Teknis SAP Nomor 07- Akuntansi Dana Bergulir

SAKUN/KD

Kas di kas negara/kas di kas daerah xxx

Penerimaan pembiayaan xxx

(mencatat penerimaan kas atau penagihan piutang)

Page 18: Bultek 7 ok

17

18

Buletin Teknis SAP Nomor 07- Akuntansi Dana Bergulir

BAB 5

PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN DANA BERGULIR

A. Penyajian Dana Bergulir

Dana bergulir disajikan dalam 3 macam laporan keuangan yaitu laporan realisasi anggaran,

laporan arus kas dan neraca. Dalam laporan realisasi anggaran dan laporan arus kas, pengeluaran

dana bergulir diakui sebagai Pengeluaran Pembiayaan. Pengeluaran ini dicatat sebesar jumlah kas

yang dikeluarkan untuk memperoleh dana bergulir.

Dalam neraca, dana bergulir disajikan sebagai Investasi Jangka Panjang-Investasi Non Permanen-

Dana Bergulir yang dicatat sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value). Pada

awalnya, saat perolehan, dana bergulir dicatat sebesar harga perolehannya. Kemudian secara

periodik, Kementerian Negara/Lembaga/ Pemerintah Daerah harus melakukan penyesuaian dengan

penatausahaan sesuai dengan jatuh temponya (aging schedule).

Proses penatausahaan dana bergulir akan menghasilkan data mengenai jumlah dana bergulir

yang benar-benar tidak dapat ditagih, dana bergulir yang masuk kategori diragukan dapat ditagih,

dan dana bergulir yang dapat ditagih. Sedangkan yang dilaporkan di neraca adalah hasil

pengurangan perkiraan Dana Bergulir Diragukan Ditagih pada Dana Bergulir yang dicatat sebesar

harga perolehan, ditambah dengan perguliran dana yang berasal dari pendapatan dana bergulir.

Dana Bergulir Diragukan Ditagih berasal dari penjumlahan dana bergulir yang tidak dapat tertagih

dengan dana bergulir yang diragukan tertagih. Dana bergulir dapat dihapuskan jika benar-benar

sudah tidak dapat tertagih dan penghapusan tersebut mengikuti ketentuan yang berlaku.

Sedangkan, akun lawan Dana Bergulir Diragukan Ditagih adalah Diinvesatsikan Dalam Investasi

Jangka Panjang.

B. Pengungkapan Dana Bergulir

Informasi lain tentang dana bergulir perlu diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Informasi tersebut meliputi:

- Dasar penilaian dana bergulir

- Jumlah dana bergulir yang tidak tertagi dan penyebabnya

- Besarnya suku bunga yang dikenakan

- Saldo awal dana bergulir, penambahan/ pengurangan dana bergulir dan saldo akhir dana

bergulir

- Informasi tentang jatuh tempo dana bergulir berdasarkan umur dana bergulit

Page 19: Bultek 7 ok

18

19

Buletin Teknis SAP Nomor 07- Akuntansi Dana Bergulir

BAB 6

KESIMPULAN

Untuk menyediakan dana bagi usaha mikro, kecil, menengah, koperasi dan sektor lainnya

pemerintah sejak tahun 2000 mulai menyalurkan dana bergulir. Pada awalnya dana bergulir hanya

disalurkan melalaui Kementerian Negara Koperasi dan UKM, tapi kemudian berkembang dan

menyebar ke beberapa kementerian negara/ lembaga.

Adapun pola pengelolaan dana bergulir adalah sebagai berikut:

1. Dana bergulir disalurkan oleh kementerian negara/lembaga (K/L) kepada masyarakat.

Selanjutnya, masyarakat menggulirkan dana tersebut secara mandiri. Dana ini tidak

dikembalikan lagi kepada K/L. Tugas K/L di sini hanyalah memonitoring pergulirannya.

2. Dana bergulir disalurkan oleh K/L kepada masyarakat. Selanjutnya, dana bergulir tersebut secara

keseluruhan digulirkan oleh masyarakat tanpa dikembalikan kepada K/L. K/L pun tidak

mempunyai tugas untuk memonitor perguliran dana ini.

3. Dana bergulir disalurkan kepada masyarakat, kemudian dikembalikan kepada K/L untuk

selanjutnya digulirkan kembali kepada masyarakat. Tetapi pemanfaatan dana ini tidak

dilaporkan dalam laporan keuangan K/L.

4. Dana bergulir disalurkan kepada masyarakat oleh K/L. Selanjutnya, K/L menagih dan

menyetornya ke RKUN, sehingga pada akhir tahun tidak ada dana yang terdapat di masyarakat.

Pelaporan pengelolaan dana bergulir harus sesuai dengan SAP. Agar hal tersebut terwujud,

diperlukan beberapa karakteristik sebagai berikut.

a. Merupakan bagian dari keuangan negara/ daerah

b. Tercantum dalam APBN/APBD dan/atau laporan keuangan

c. Dikuasai, dimiliki, dan/atau dikendalikan oleh Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran

(PA/PKA)

d. Merupakan dana yang disalurkan kepada masyarakat ditagih kembali dari masyarakat dengan

atau tanpa nilai tambah, selanjutnya dana disalurkan kembali kepada masyarakat/kelompok

masyarakat demikian seterusnya (bergulir)

e. Pemerintah dapat menarik kembali dana bergulir.

Jika dana yang digulirkan kepada masyarakat disebut dengan istilah dana bergulir, karakteristik

di atas harus dipenuhi. Alokasi anggaran untuk dana bergulir, sesuai dengan PP 24 tahun 2005

tentang SAP dimasukkan sebagai Pengeluaran Pembiayaan dan aset yang diperoleh dari

Pengeluaran Pembiayaan tersebut berupa dana bergulir merupakan bagian dari Investasi Jangka

Panjang Non Permanen. Penagihan kembali dana bergulir dimasukkan sebagai Penerimaan

Page 20: Bultek 7 ok

19

20

Buletin Teknis SAP Nomor 07- Akuntansi Dana Bergulir

Pembiayaan. Satker pengelolanya harus satker yang menerapkan pengelolaan keuangan BLU/BLUD.

Karena satker ini dapat mengelola kas tanpa menyetor terlebih dahulu ke rekening kas umum

negara/kas daerah.