bulettin fakta edisi april 2015
DESCRIPTION
www.portalmuria.com untuk mendapatkan versi kindle untuk di buka di laptop atau komputer secara offline. anda bisa download di ----- kunjungi web kami di www.peka.umk.ac.id terima kasih ke pada semua yang telah berupaya FAKTA dalam edisi online menjadi Nyata. pasang iklan anda di media kami. download di sini : http://adf.ly/1HvzjsTRANSCRIPT
Peran AkademikSumber Daya Air
di Kudus
terhadap
4
Hal tersebut diungkapkan
oleh Supriyono, Dekan Hukum UMK.
Dia juga mengungkapkan dalam
sambutannya, bahwa pasca putusan
m a h k a m a h k o n s t i t u s i y a n g
membatalkan pasal-pasal UU. No. 7
tahun 2014 tentang sumber daya air.
Hal tersebut menyadarkan dan
menantang kaum akademisi untuk
berani memberikan solusi dan action
demi kepentingan bersama “saya
mengingatkan, agar diskusi ini bisa
b e r l a n j u t t e r u t a m a k e p a d a
mahasiswa,” ujarnya.Sedangkan peneliti di MRC,
Mokhamad Khasan.
Memperingati hari air sedunia, Pusat Studi Kebjakan Publik (PSKB)
Magister Ilmu Hukum (MIH), Universitas Muria Kudus (UMK) berkerjasama
dengan Muria Research Center (MRC) Indonesia menyelengarakan diskusi
jogan muria. Diskusi bertajuk “Air Milik Publik Untuk Siapa?”. Diskusi
berlangsung di gedung MIH UMK, senin (30/3). Acara tersebut digalakkan
supaya akademisi di UMK turut serta mengkritisi bahwa air harus dilindungi
dan dijaga.
Dia menceritakan kondisi air
nantinya akan menjadi masalah
b e s a r d i d u n i a . S e h i n g g a ,
diperkirakan 2/3 penduduk dunia
akan kekurangan air pada tahun
2050. “Hal ini disebabkan perubahan
iklim dan kerusakan lingkungan
yang berimbas terjadinya kerusakan
ekosistem. Dan nantinya akan
menjadi krisis air,”ujarnya.K h a s a n j u g a
mengungkapkan krisis air juga akan dihadapi oleh Kudus, dimana hasil beberapa penelitian perusahaan air minum daerah dan Intitut Teknologi B a n d u n g ( I T B ) . Ku d u s a ka n mengalami krisis air bersih pada
5
tersebut tidak segera ditangani
dengan baik, krisis yang lain akan
bertumpuk-tumpuk.D i a j u g a b e r h a r a p
permasalahan air yang terjadi sekarang, khususnya di Kudus. Untuk dapat diselesaikan semua pihak, baik dari pemerintah ataupun kaum akademisi. Kaum akademisi sangat membantu dalam mencegah krisisnya air dan m e n j a g a a i r u n t u k t e t a p terlindungi. “Kalau hal ini tidak di tanggulagi dengan baik oleh kita sebagai akademisi. Maka akan menjadi permasalahan yang lebih
besar,”ujarnya. (Sidiq)
tahun 2032. “Keadaan saat ini,
debit air di kawasan Colo turun
dari 7,5 liter per-detik, menjadi 5
liter per-detik. Jika kita tidak
cepat bertindak, krisis airlah yang
akan terjadi,”ujarnya.Senada dengan Khasan,
Hidayatullah ketua program studi MIH, mengingatkan bahwa dalam sejarah Indonesia krisis pangan yang meliputi krisis air dapat menjadi pemantik krisis–krisis yang lain, seperti krisis sosial. Dengan demikian jika krisis
Status Quo Mengenai aturan untuk
berjualan di sekitarr kampus bisa
menjadi salah satu penghambat
dalam menjadikan mahasiswa
menjadi agen Enterprenuer
LAPORANUTAMA
Mahasiswa Bisa
Berlatih JualanDiluar Kampus
Universitas tidak memiliki aturan ya n g j e l a s u n t u k m e m p e r b o l e h k a n mahasiswanya berjualan di area kampus, sesuai dengan yang diutarakan Wakil Rektor II Bidang Sarana dan Prasarana, Bapak Zaenuri, beberapa waktu lalu ketika ditemui oleh tim Redaksi FAKTA.
Status quo mengenai aturan untuk berjualan di sekitar kampus bisa menjadi salah satu penghambat dalam menjadikan mahasiswa menjadi agen entrepreneur. Permasalahan tersebut mendapat respon dari berbagai pihak, salah satunya dari Dosen Fakultas Ekonomi.
7
Mahasiswa Bisa
Berlatih JualanDiluar Kampus
“Sebenarnya sah-sah saja jika mahasiswa ingin berwirausaha, namun kebersihan kampus harus diperhatikan,”tutur Ratna Yulia Wijayanti, salah satu dosen ekonomi yang ditemui di ruangannya (18/4). Dia mengatakan bahwa jika mahasiswa ingin berwirausaha, mereka harus punya komitmen dan jangan takut gagal.
Kebanyakan dari mereka yang ingin berwirausaha karena latah. Mereka ingin seperti teman mereka yang sukses dalam berwirausaha, namun mereka tidak memiliki rencana bisnis sendiri. Salah satunya dengan mempunyai ciri khas dan keunikan tersendiri. Selain itu, manajemen dalam pengelolaan modal harus mereka kelola dengan baik. Tidak hanya asal ikut teman yang sukses berwirausaha.
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muria Kudus, Mujib Sholeh. Dia menuturkan tidak ada batasan untuk m a h a s i s w a y a n g k r e a t i f s e h i n g g a mahasiswa bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. “Mahasiswa yang ingin berwirausaha bisa bekerja sama dengan pihak kampus. Dengan konsekuensi mereka harus konsisten menjalankan usahanya,”ujar mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang dihubungi via telpon. Disamping itu pihak BEM juga pernah mengadakan pelatihan kewirausahaan, namun hanya sedikit tamu undangan yang datang.
Mahasiswa yang ingin berwirausaha bisa dimana saja. Di luar kampus atau di dalam, Mereka bisa mengasah ketrampilan berwirausaha mereka dengan mencari pengalaman dan mencoba berwirausaha di luar. Sembari menunggu kejelasan aturan yang akan dibuat oleh pihak Universitas.
Ida/Wahyu/Fakta
8
SUDUTKAMPUS
I n d o n e s i a m e m i l i k i tantangan besar dalam mengelola pendidikan bagi rakyatnya. Aroma p r iva t i s a s i d a n l i b e ra l i s m e pendidikan mulai muncul sejak dikeluarkannya PP no. 61 Tahun 1999 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri sebagai Badan Hukum oleh B.J. Habibie. Dengan dikeluarkannya UU no. 20 Tahun 2003 juga memperkokoh konsep l iberalisasi pendidikan yang mengatur tentang pentingnya p emb en t u ka n b a da n hu ku m pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Sekolah Menengah Atas yang memiliki label R i n t i s a n S e k o l a h B e r t a r a f Internasional (RSBI) adalah salah s a t u o u t p u t d a r i k e r a n g k a
peraturan tersebut. Label RSBI ini membuat sekolah-sekolah menjadi mahal dan eksklusif, karena sekolah memiliki peluang untuk memungut biaya pendidikan yang lebih kepada siswanya. Namun, peraturan te r s e b u t d i g u ga t d a n te l a h d i ka b u l ka n o l e h M a h ka m a h Konstitusi, sehingga sejak awal 2013 tidak ada lagi RSBI.
“Ini bukan hanya Bertaraf Internasional, namun kenyataannya juga bertarif Internasional,” celetuk P a k D a r m a n i n g t y a s s o n t a k membuat para peserta tertawa.
Salah satu wujud kapitalisasi dalam bidang pendidikan ialah mahalnya biaya pendidikan. Akan sangat kentara apabila biaya p e n d i d i k a n I n d o n e s i a dibandingkan dengan pendidikan
Mendidik adalah sebagian dari tugas kenabian, karena pendidikan memiliki tujuan untuk mencerdaskan setiap orang. Memperoleh pendidikan yang layak adalah hak, tanpa membeda-bedakan mana yang miskin atau mana yang berduit. Hal itu sesuai dengan amanah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Kalimat tersebut, yang dilontarkan oleh Darmanityas menjadi penggugah dalam bedah buku “Melawan Liberalisme Pendidikan” yang diadakan pada hari Rabu, tanggal 15 di bulan April 2015 oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus di Rang Seminar lantai 4 Gedung Rektorat.
Mendidikadalah
Tugas Kenabian
9
peraturan tersebut. Label RSBI ini membuat sekolah-sekolah menjadi mahal dan eksklusif, karena sekolah memiliki peluang untuk memungut biaya pendidikan yang lebih kepada siswanya. Namun, peraturan te r s e b u t d i g u ga t d a n te l a h d i ka b u l ka n o l e h M a h ka m a h Konstitusi, sehingga sejak awal 2013 tidak ada lagi RSBI.
“Ini bukan hanya Bertaraf Internasional, namun kenyataannya juga bertarif Internasional,” celetuk P a k D a r m a n i n g t y a s s o n t a k membuat para peserta tertawa.
Salah satu wujud kapitalisasi dalam bidang pendidikan ialah mahalnya biaya pendidikan. Akan sangat kentara apabila biaya p e n d i d i k a n I n d o n e s i a dibandingkan dengan pendidikan negeri Hindustan, India. Di India, untuk menempuh pendidikan Kedokteran selama 4 tahun hanya membutuhkan dana sekitar Rp. 2 juta. Bukan rahasia apabila butuh ratusan juta rupiah jika ingin kuliah dijurusan kedokteran diperguruan tinggi ternama di Indonesia. Ironis, karena pendidikan akan lebih mudah diakses bagi orang-orang
yang memiliki banyak duit. Tidak jauh berbeda seperti Zaman kolonial , hanya orang-orang m e n e n g a h k e a t a s , s e p e r t i Soekarno, Hatta, Sosrokartono dan Cokroaminoto yang memperoleh pendidikan berkualitas pada zamannya.
Tidak berhenti sampai di situ, dewasa ini Pendidikan juga menjadi sebuah komoditas bagi orang-orang yang memanfaatkannya. Para orang tua yang tidak percaya diri terhadap pendidikan keluarga dan sekolah harus menambah jam belajar anak-anaknya dengan memasukkannya ke sebuah Bimbingan Belajar (bimbel) yang berbiaya bisa mencapai jutaan rupiah dalam satu semester. Akhirnya lembaga les-lesan atau bimbingan belajar ada di mana-mana, bahkan sampai memasuki ke desa, Seolah seperti jamur yang tumbuh di musim penghujan. Menanggapi fenomena ini, salah satu panelis, Nur Said, d o s e n d a r i S T A I N K u d u s mengatakan “ ini bukan lagi Robohnya Surau Kami, tetapi adalah Robohnya Kepercayaan diri orang tua dalam mendidik anak-anaknya.”
“Iklan yang masif juga mempengaruhi paradigma berpikir orang tua dalam mendidik anaknya. Dalam iklan, seolah-olah Bimbingan Belajar atau les-lesan bisa meluluskan siswa dalam Ujian Nasional atau Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN). Jika tidak, maka uang akan kembali. Hal ini juga mendegradasi fungsi guru yang telah mendidikan,” ungkap Pak Darmaningtyas. Baca selanjutnya....... halaman 13
10
“Kebijakan domestik
hanya bisa mengalahkan kita,
tetapi, kebijakan asing
dapat membunuh kita”
- John F. Kennedy -
Fenomena kapitalisme pendidikan coba dijelaskan oleh Pak Nur Said. Beliau mengungkapkan bahwa ini berawal dari krisis pemikiran masyarakat (low thinking) yang mengarah pada materialisme sebagai wujud kapitalisme yang berhasil mengehegemoni masyarakat sehingga membuat manusia tidak peka pada tantangan pendidikan di masa depan. Hal tersebut juga terjadi karena tidak seimbangnya antara dimensi spiritual dengan dimensi raga manusia.
Menuju Pendidikan yang Rohmatan lil alamin
Sebenarnya ada filosofi Jawa s e b a g a i o b a t p e n awa r d a r i “penyakit” tersebut. “Ilmu iku Kalakone Kanthi Laku” yang dalam bahasa Indonesia maka akan bermakna, Ilmu itu seharusnya dicapai dan dilaksanakan dengan proses dan pengamalan yang hakiki. Bukan Ilmu untuk mencapai kekuasaan atau Ilmu jadi layaknya barang yang diperdagangkan, karena itu merupakan hal yang sama-sama “jahat”. Sehingga tidak mungkin lagi untuk mencapai tujuan Ilmu yang bermanfaat bagi semua makhluk, dan juga mendidik menjadi sebuah tugas Kenabian, tambah Pak Darma, panggilan akrab beliau.
Sidiq/Wahyu
13
Lanjutan Halaman 10
“Orang boleh pandai setinggi langit,tapi selama ia tidak menulis,
ia akan hilangdi dalam masyarakat dan dari sejarah.
Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
“Orang boleh pandai setinggi langit,tapi selama ia tidak menulis,
ia akan hilangdi dalam masyarakat dan dari sejarah.
Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
- Pramoedya Ananta Toer -
Belajar hegemoni terhadap ruang, waktu dan hatimu memang perlu kesabaran. Tidak secapat kita memasan makanan di fastfood sebelah sana. Karena di sini aku bukan raja seperti yang para pengusaha ibaratkan. Aku adalah orang biasa yang mencoba menuliskan jalannya sendir i , termasuk ket ika mendekati dirimu.
Pada saat aku memulai untuk menuliskan suatu cerita tentang aku dan kamu, sebenarnya tak melulu melibatkan hegemoni, aku juga masih terlalu awam atas kata-kata tersebut. Jadi aku tidak mau sok tahu untuk m e l i b a t k a n b a nya k k a t a hegemoni dalam hubungan dua hati ini. sebab, jika sudah menghubungkannya, maka aku akan menjadi sangsi atas apa arti kedekatan yang coba aku bangun bersamamu. Aku takut tidak dapat lagi membangun ketulusan serta kebersamaan yang berharap lama. Bukan berdasarkan pamrih-pamrih jahat.
Sama dengan ketulusan. Cinta juga tak perlu hegemoni. M e n u r u t s aya , c i n t a i t u s e m e s t i n y a a d a d i a t a s hegemoni, ia tak boleh tertindas sebagai yang kalah atau menyerah. masih ingatkah kau tentang kisah romeo dan Juliet? Ya, mereka berjuang bersama untuk tidak tunduk pada penguasa, mereka berjuang untuk menundukkan hegemoni yang orang lain ciptakan. Menciptakan kisah haru yang s e b a l i k n y a , m e r e k a menghegemoni para pemuda-pemudi sekarang untuk lebih b e r a n i m e m p e r j u a n g k a n cintanya. Meski sekarang lebih b a n y a k s a l a h n y a d a l a m mengartikan ini.
Tak terkecuali aku. Aku ingin semua ini mengalir tanpa tedeng aling-aling, biarlah semua berjalan sesuai apa yang seharusnya terjadi, meski kadang penyasalan selalu datang di akhir ketika hasilnya tidak begitu sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Aku, Kamu,dan Hegemoni
SASTRA Aku, Kamu,dan Hegemoni
15
Sama dengan ketulusan. Cinta juga tak perlu hegemoni. Menurut saya, cinta itu semestinya ada di atas hegemoni, ia tak boleh tertindas sebagai yang kalah atau menyerah. masih ingatkah kau tentang kisah romeo dan Juliet? Ya, mereka berjuang bersama untuk tidak tunduk pada penguasa, mereka berjuang untuk menundukkan hegemoni yang orang lain ciptakan. Menciptakan kisah haru yang sebaliknya, mereka menghegemoni para pemuda-pemudi sekarang untuk lebih berani memperjuangkan cintanya. Meski sekarang lebih banyak salahnya dalam mengartikan ini.
Tak terkecuali aku. Aku ingin semua ini mengalir tanpa tedeng aling-aling, biarlah semua berjalan sesuai apa yang seharusnya terjadi, meski kadang penyasalan selalu datang di akhir ketika hasilnya tidak begitu sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Termasuk ekspektasi ku terhadap cintaku yang mengharapkan bahwa ini semuanya tanpa motif. Karena aku tidak ingin seperti orang-orang ekonom yang selalu berfikir bahwa segala tindakan manusia itu didasari m o t i f - m o t i f t e r t e n t u u n t u k mendapatkan sesuatu, kita berusaha di hegemoni oleh mereka bahwa itu benar, bahwa setiap manusia selalu berpamrih dalam berbuat. Lalu, kau setuju dengan yang mana?
Entah terserah-lah. Yang penting, aku sudah menjelaskan bagaimana pandanganku terhadap aku, kamu dan hegemoni.
Oh iya satu lagi, jika kita sudah berkata bahwa cinta itu butuh pengorbanan untuk pasangan kita maka sebenarnya kita salah, cinta tidak pernah merasa berkorban dalam keiklasan bertindak, ia tidak seharusnya menyesali apa yang telah dilakukan. bukankah ketika kau bicara tentang pengorbanan maka kau telah menanamkan motif tertentu kepada tindakanmu. Misalnya, ketika malam nanti kita berjalan berdua, lalu kau berharap bahwa akan ada kembang mawar berwarna merah yang ranum untukmu. yah, itu hal yang wajar, tanpa kau mengharapkannya aku akan memberikan itu, karena aku telah merencanakannya.
Untuk kalimat penutup, aku hanya ingin aku dan kamu, tidak ada hegemoni atau pengusaan dengan motif-motif tertentu.
Pondok Tani Yasnaya Polyana
T e m p a t a k u m e n e m u k a n pencerahan tentang arti kata ini, yang lalu aku hubungkan dengan suasana hatiku.
Wahyu Dwi Pranata16
Tanganku yang Tak Sampai
Jika kau pandang aku sebagai masaiBiarlah masai ini terus melalaiMenjadi untaiUntai yang menjadi esaiHingga akhirnya aku selesai
Jika kau pandang aku sebagai masaiBiarlah masai ini terus melalaiMenjadi untaiUntai yang menjadi esaiHingga akhirnya aku selesai
Ingin aku buat beberapa rampaiTentang kau yang ku cintaiBukan alaiTapi ini air yang meng-ambai
Ingin aku buat beberapa rampaiTentang kau yang ku cintaiBukan alaiTapi ini air yang meng-ambai
Sungguh yakin akan kau yang menguntaiDi dedaun pagi yang tak semampaiAndai…..Aku bisa mencintaiHanya kau yang aku sampai
Sungguh yakin akan kau yang menguntaiDi dedaun pagi yang tak semampaiAndai…..Aku bisa mencintaiHanya kau yang aku sampai
Sudah mulaiIya, merdu dari kidung dawaiTentang kasih tinggi yang semampaiTetapi, aku masih mencoba mendapak sunyi untuk menggapai Sang deraiNamun, aku hanyalah bangkaiLayaklah jika kau mengabai
Sudah mulaiIya, merdu dari kidung dawaiTentang kasih tinggi yang semampaiTetapi, aku masih mencoba mendapak sunyi untuk menggapai Sang deraiNamun, aku hanyalah bangkaiLayaklah jika kau mengabai
Hai..Sapa hangat sang dawaiDi antara ngarai dan belum terbukanya tiraiKau masih terlihat pasaiHingga sapa sang dawai harus berulangkali membelai
Hai..Sapa hangat sang dawaiDi antara ngarai dan belum terbukanya tiraiKau masih terlihat pasaiHingga sapa sang dawai harus berulangkali membelai
Jika ada badaiHilanglah kau sang bisaiDan aku lihat beberapa bagian bilaisaat aku beranikan diri membuka tiraiDan begitulah aduhaiTuhan punya cipta pada bonsaiJuga pada arombai di tepian pantai
Jika ada badaiHilanglah kau sang bisaiDan aku lihat beberapa bagian bilaisaat aku beranikan diri membuka tiraiDan begitulah aduhaiTuhan punya cipta pada bonsaiJuga pada arombai di tepian pantai
17
18
Memegang tanganmu dengan segala keterlambatankuMendengar lirih suara-suara yang menyorak I kuBerulang kali, mereka bilang ini bukan waktu yang tepatAku-pun merasaDi sekitar kita, gerimis juga menghujatkuMenderai manis pada setiap tetes yang menerpa-KuMemeluku dengan dinginMelukai setiap memori yang perlahan hapus
Memegang tanganmu dengan segala keterlambatankuMendengar lirih suara-suara yang menyorak I kuBerulang kali, mereka bilang ini bukan waktu yang tepatAku-pun merasaDi sekitar kita, gerimis juga menghujatkuMenderai manis pada setiap tetes yang menerpa-KuMemeluku dengan dinginMelukai setiap memori yang perlahan hapus
Tanah di sekitar kita semakin basah, mereka resahTanpa kata kau ikut membekuLebih dingin lagi,Aku tak mampu mengatakan kesalahan-KuMenahan langkah kakimu yang semakin berani meninggalkan mimpi masa lalu-mu
Tanah di sekitar kita semakin basah, mereka resahTanpa kata kau ikut membekuLebih dingin lagi,Aku tak mampu mengatakan kesalahan-KuMenahan langkah kakimu yang semakin berani meninggalkan mimpi masa lalu-mu
// mimpi kita,Saat berdua menunjuk satu bintang yang samaKita ucapkan harapan masing-masing pada keyakinan yang satu
// mimpi kita,Saat berdua menunjuk satu bintang yang samaKita ucapkan harapan masing-masing pada keyakinan yang satu
Sudah,Bayanganmu hilang terpotong pepohonan basahPun aku,Aku terlambat mengucapkan maaf
Sudah,Bayanganmu hilang terpotong pepohonan basahPun aku,Aku terlambat mengucapkan maaf
Late
18
Judul : Koala Kumal
Pengarang : Raditya Dika
Tebal halaman : 247 halaman
Tahun terbit : 2014
Cetakan ke : Dua
Penerbit : Gagas Media
Tempat Terbit : Jakarta
Harga : Rp. 59.500
Banyak Bab : 13Det
ail B
uku
Siapa yang tidak mengenal
Raditya Dika, Penulis sekaligus comica
dan sutradara ini sudah mengeluarkan
sebanyak 6 buku. Semuanya bergenre
sama dikemas secara apik dalam balutan
komed i . Penu l i s yang bangga
memamerkan tampang uniknya ini
berhasil melahirkan “koala Kumal”
dengan selamat sebagai bukunya yang ke
7, dan baru rilis 17 januari 2015 kemarin.
Dengan ciri khasnya memakai nama
hewan sebagai judul bukunya, bang Dika
yakin bahwa bukunya akan bernasib
sama dengan buku-bukunya sebelumnya
laris manis dipasaran atau bahkan lebih
baik. Terlebih saat bang Dika dan para
krunya mengadakan pre order pada
tanggal 15 Desember 2014, ribuan buku
koala kumal bertanda tangan plus bonus
kaos ludes dalam waktu kurang lebih 3
jam. Begitu banyak penggemar yang
antusias menyambut kelahiran karyanya
yang ke-7.
Koala kumal ini bercerita seputar
patah hati, dari bang Dika yang masih SD
kemudian ketika SMA sampai jadi
mahasiswa atau bahkan yang masih
hangat-hangatnya setahun yang lalu.
Semuanya dikupas dan dituangkan disini.
Dari bab pertama menceritakan tentang
persahabatan antara bang Dika, Bahri dan
Dodo yang membuatnya beralih dari video
game ke petasan jangwe lalu berakhir pada
layangan “Layangan hijau yang putih itu
melayang lemah tanpa arah, seperti abege
yang gagal move on” . Pada bab 2
menceritakan adegan lucu yang harus
diambilnya pada pembuatan film Cinta
Brontosaurus, gila ini adegan asli diambil
dari kutipan bokapnya. Mungkin agak
kurang pantas jika di kutip disini,
penasaran ? baca ya (koala kumal). Bang
Dika tanpa ragu dan secara blak-blakan
menulis apa yang ingin dia tulis, benar-
benar membuat pembaca ngakak tanpa henti. Kombinasi komik yang
21
diselipkan dalam beberapa cerita di buku ini membuatnya terlihat menarik dan menyegarkan mata. Dalam twitternya, bang Dika mengatakan bahwa favorite part nya adalah “Perempuan tanpa Nama” pada bab 8 halaman 117. Perempuan tanpa nama, jelas menggambarkan orang-orang yang berhasil ditemuinya tanpa diketahui namanya. Ada tiga perempuan yang disebutkan disini, perempuan pertama yang ditemuinya di tempat makan (olahan ayam). Waktu itu bang Dika masih duduk di bangku SD, dan dia naksir sama perempuan yang duduk di meja sebelahnya. Dika hanya diam saja, tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dia bahkan bolak-balik ke toilet, masih nongkrong padahal minuan sudah habis hanya demi melihat perempuan berkucir kuda itu. Akhirnya dia harus menelan pahit begitu melihat punggung perempuan itu menjauh dan hanya bisa mengenalnya sebagai perempuan tanpa nama. Yang ke dua, perempuan tanpa nama hadir di pesawat yang mengantarnya terbang ke Bali. Ya, dia seorang pramugari cantik putih tinggi sudah pasti perfect dimata bang Dika. Tapi, belum saja kenal dan tahu namanya salah seorang penumpang pesawat menegurnya di toilet “Mas kalau kencing jangan berceceran dong” disini tawa beradu. Pramugari itu menatapnya jijik, dan mengalah membersihkan toiletnya. Kasihan sekali bang Dika jadi korban fitnah, umur 18 tahun mau dapat perempuan cantik, gagal lagi gagal lagi. Dan perempuan tanpa nama yang terakhir adalah yang ditemuinya di tempat perbelanjaan, bang Dika ngumpet-ngumpet diantara baju-baju yang dijual demi bisa lihat perempuan itu diam-diam. Mengingat sudah 2 kali gagal kenalan dengan perempuan yang ditaksir, kali ini bang Dika memberanikan diri. Dengan gaya sok tajir membawa banyak baju, bang Dika justru disangka pelayan toko tersebut. Betapa memalukan bang !! Buang muka lo !! Kadang pembaca yang membaca part ini pun turut berduka pada pengorbanan bang Dika. Setidaknya pasti diantara para pembaca pernah mengalaminya.
Bab yang unik dan paling ngakak menurut aku adalah ketika bang Dika di Thailand. Kala itu bang Dika lagi mencoba aplikasi pencari jodoh bernama Tinder atas usulan parter kerjanya di Bangkok.
22
Semacam facebook tapi sedikit berbeda, dimana kita bisa melihat foto dan kutipan profilnya. Jika kita tertarik kita like fotonya, dan pilihan bang Dika jatuh pada perempuan bernama Moo usia 21 tahun dengan rahang agak besar dan terlihat percaya diri. Pikirnya Moo tidak mungkin suka dengan bang Dika yang pendek dan tampang seadanya. Siapa sangka ternyata perempuan cantik itu memberikan respon balik dan minta ketemuan.
Bukan dapat bidadari tapi dapatnya bidadara alias waria, karena di profil tindernya Moo tertulis LB (Lady Boy) dan bang Dika tidak memahami soal itu. Bagaimana seandainya mereka menikah ? dan … Hentikan Dika !!!!
Bang Dika teringat d e n g a n k o a l a y a n g ditemukannya di stitus i n t e r n e t , k o a l a y a n g meninggalkan hutan sebagai tempat tinggalnya namun ketika ia kembali tempatnya terasa berbeda. Dari sanalah akhirnya diambil sebagai judul bukunya yang ke 7 “ K O A L A K U M A L ” . Nantikan filmnya beberapa tahun lagi.
Banyak lagi bab-bab seru di buku koala kumal ini. Bahasanya tidak susah, bisa segala umur karena lekat dengan kehidupan sehari-hari. Sayangnya beberapa cerita klimaksnya kurang greget, seperti pada bab “Balada lelaki tomboi, panduan cowok menghadapi penolakan dan aku ketemu orang lain”. Part yang keren dan diksinya apik, akan tetapi kalimat utuk klimaksnya kurang kresss. Pada bab penutup bang Dika dengan cerdik menulis alasan melih judul Koala Kumal. Digoresnya sedikit kisah, dimana mantannya tidak lagi sama seperti dulu dan mengumbar sinyal balikan.
23
“Memulai itu sulit.”Kita sering mendengaratau mengungkapkan kalimat ini, baik itu tercetus secara sengaja atau tidak. Namun, kesulitan itu bukan berarti tidak bisa untuk dilakukan. Dibalik label kesulitan dalam memulai, ada suatu hal yang tersembunyi. Apapun itu.
Beberapa orang berlomba untuk
membuat hal baru. Karenaada anggapan
orang yang pertama memulai sesuatu
biasanya akan dikenang oleh generasi
sesudahnya. Mark Zukerberg dengan
menciptakan Facebook, sebuah jejaring
sosial sejuta umat. Membuat Ia menjadi
Pemuda terkayadi jagad raya ini .
Kecerdikan pioner Apple Inc, Steve Jobs,
yang telah berhasil merancang bisnis di
bidang teknologi, khsusnya personal
computer, Handphone, tablet PC dan media
player yang merajai pasar. Hingga kini,
nama Jobs masih diidentikan dengan
Apple, meski Ia telah meninggal pada 5
Oktober 2011 silam.
Ada yang membuat hal baru, lalu
sukses, namun ada pula yang gagal, lalu
memulai lagi. Kesuksesan bisa diraih
dengan kerjakeras dan kerjasama dari
berbagai lini dalam suatu perusahaan.
Kerjasama itu, dipertahankan dengan cara
regenerasi yang baik dari pimpinan senior
pada calon pemimpin juniornya. Mengenai
visi-misi yang ingin dicapai pada masa-
masa mendatang harus jelas dan sinkron
antar generasi. Sehingga, setelah generasi
baru menerima estafet untuk menjalankan
kepemimpinan diharapkan tidak terjadi
kebingungan yang berakibat gagal.
K e g a g a l a n d a p a t telihat dari berbagai kasus y a n g p e r n a h t e r j a d i , perjalanan perusahaan Jamu yang dulunya sangat terkenal, Nyonya Meener. Dalam buku Perjalanan Nyonya Meneer (2002) tergambar di masa generasi pendahulu, dimana d i p i m p i n o l e h N yo nya Meneer perusahaan jamu itu menjadi mashur di Indonesia. Tetapi, setelah Perusahaan Jamu terbesar itu dikelola oleh generasi selanjutnya mulai tampak kemunduran yang terjadi.Perusahaan bergambar wajah pemiliknya itu terancam gulung tikar, t e r j e r a t h u t a n g y a n g mencapai Rp. 270 miliar.
B e r k a c a d a r i
keberhasilan dan kegagalan
y a n g t e r j a d i , m a n u s i a
seharusnya menjadi semakin
bijak dan memiliki tanggung
jawab. Manusia memimpin
manusia, bukan memimpin
gorila. Komunikasi menjadi
sangat berarti. Hubungn baik
adalah keharmonisan, dan
regenerasi memerlukan
pemahaman yang sama
antara generasi penerus
d e n g a n g e n e r a s i
sebelumnya.*
- Manusia Memimpin Manusia -
26
Diterbitkan olehUKM Jurnalistik
Devisi PenerbitanLembaga Pers Mahasiswa
(LPM) Pena KampusUniversitas Muria Kudus
Fokus, Akurat, dan TajamFokus, Akurat, dan TajamKTA
KAMPUS KITAFAE-BULETIN
f
www.peka.umk.ac.id
PENA KAMPUS ONLINE
Gd. H PKM Lt. 2 UMK
www.peka.umk.ac.id
PENA KAMPUS ONLINE
Gd. H PKM Lt. 2 UMK
@
*APRIL* |*| *2015*