buletin skk migas · pdf filemengubah pola pikir pengelolaan limbah fokus perspektif hal. 4...

24
Mengubah Pola Pikir Pengelolaan Limbah Fokus Perspektif HAL. HAL. 4 18 BULETIN SKK MIGAS #55 NOVEMBER 2017 INDONESIA Mengelola Limbah Menciptakan Keberlanjutan Figur HAL. 14 Efisiensi Pengelolaan Limbah Sisa Produksi Migas Teknologi Informasi Percepat Proses Tata Kelola Hulu Migas

Upload: truongkhanh

Post on 03-Mar-2018

230 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: BULETIN SKK MIGAS · PDF fileMengubah Pola Pikir Pengelolaan Limbah Fokus Perspektif HAL. 4 HAL. 18 BULETIN SKK MIGAS #55NOVEMBER 2017 INDONESIA Mengelola

Mengubah Pola Pikir Pengelolaan Limbah

Fokus Perspektif

HAL. HAL.4 18

B U L E T I N S K K M I G A S

#55NOVEMBER 2017

INDONESIA

Mengelola Limbah Menciptakan Keberlanjutan

Figur

HAL. 14

Efisiensi Pengelolaan Limbah Sisa Produksi Migas

Teknologi Informasi Percepat Proses Tata Kelola Hulu Migas

Page 2: BULETIN SKK MIGAS · PDF fileMengubah Pola Pikir Pengelolaan Limbah Fokus Perspektif HAL. 4 HAL. 18 BULETIN SKK MIGAS #55NOVEMBER 2017 INDONESIA Mengelola

2 BUMI / #55 November 2017

PELINDUNG Amien Sunaryadi, Arief S. HandokoPENANGGUNG JAWAB Wisnu Prabawa TaherPEMIMPIN REDAKSI Ryan B. WurjantoroEDITOR Adhitya C. UtamaTIM REDAKSI Alfian, Febrian Dama Asmara, Agatha Citara, Ruby Savira, Suhendra Atmaja

REDAKSI MENERIMA MASUKAN MELALUI [email protected], [email protected] Departemen Komunikasi SKK MigasALAMAT Gedung Wisma Mulia Lt. 39Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42. Jakarta 12710

Humas SKK Migas HumasSKKMigas www.skkmigas.go.id

REDAKSI

SALAM REDAKSI

Mengubah Pola Pikir Pengelolaan Limbah

FOKUS

Mengelola Limbah Menciptakan Keberlanjutan

Menjadikan Limbah Ramah Lingkungan

Strategi Pemanfaatan Limbah

SEREMONIAL

Kerja Sama SKK Migas-Garuda Indonesia

Memotivasi Pelajar Melalui Lomba Cerdas Cermat

SKK MIGAS Juarai Petro Tennis Cup 2017

Sinergi Pengamanan Wilayah Operasi Hulu Migas

Rapat Tindak Lanjut Blok Masela

Wilayah Operasi Hulu Migas Diakomodasi dalam RTRW

Pelatihan Survival di Air untuk Media

INFO SEHAT

Waspada Katarak di Usia Muda, Bagaimana Mengobatinya?

TEKNOLOGI

Indonesia Energy Cloud, Solusi Bank Data Mutakhir di Hulu Migas

TJS FORUM

Pemkab Kukar Apresiasi Program TJS Kontraktor KKS

FIGUR

Efisiensi Pengelolaan Limbah Sisa Produksi Migas

PERSPEKTIF

Teknologi Informasi Percepat Proses Tata Kelola

Pemerintah Inggris Buka Peluang Kerja Sama

3

4

6

8

10

10

11

11

11

12

12

13

14

15

16

18

19

18 Teknologi Informasi Percepat Proses Tata Kelola Hulu Migas

20 Nilai Kepemimpinan yang Harus Ditanam di SKK Migas

SPEKTRUM

Nilai Kepemimpinan yang Harus Ditanam di SKK Migas

Menteri ESDM Minta SKK Migas Kawal Pengadaan

BIANGLALA

Sosialisasi Polis Asuransi Konstruksi Hulu Migas

SKK Migas Apresiasi Kinerja Rantai Suplai Perusahaan Migas

20

21

22

23

Indonesia Energy Cloud, Solusi Bank Data Mutakhir di Hulu Migas 14

Page 3: BULETIN SKK MIGAS · PDF fileMengubah Pola Pikir Pengelolaan Limbah Fokus Perspektif HAL. 4 HAL. 18 BULETIN SKK MIGAS #55NOVEMBER 2017 INDONESIA Mengelola

3BUMI#55 November 2017 /

SALAM REDAKSI

Limbah sering dinilai sebagai hal yang buruk dalam industri. Beleid yang diberlakukan pemerintah terkait limbah sudah jelas yakni Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3. Artinya, limbah tersebut harus diperlakukan sedemikian rupa terlebih dulu baru dapat dibuang ke tempat yang aman.

Sebagai institusi yang bertanggung jawab dalam kegiatan operasional Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS), Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), terus berupaya agar limbah yang telah dihasilkan oleh kegiatan industri bisa dikelola dengan baik. Tidak hanya meminta para Kontraktor untuk menyesuaikan dengan peraturan yang ada, tetapi berupaya secara proaktif memasilitasi penanganannya dengan beberapa stakeholder (pemangku kepentingan) terkait; seperti di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Upaya positif ini telah menghasilkan sebuah rekomendasi untuk membentuk sebuah usaha atau badan yang secara khusus akan menangani limbah industri yang dihasilkan oleh salah satu Kontraktor KKS.

Kami sangat menyadari, tata kelola limbah, tidak hanya berkait dengan cara penanganan hingga ke tempat yang aman, tetapi juga bagaimana agar upaya yang dilakukan dapat

diapresiasi secara luas oleh publik sebagai wujud pertanggungjawaban perusahaan (Kontraktor KKS) terhadap lingkungannya. Mengingat indikator keberhasilan sebuah bisnis harus bisa diukur melalui tiga pendekatan; profit (keuntungan), people (masyarakat), dan planet (lingkungan). Oleh karena itu, SKK Migas sangat mengapresiasi capaian yang dilakukan Kontraktor KKS dalam pengelolaan lingkungan yang berujung pada pemberian PROPER (penilaian terhadap kinerja lingkungan) yang dilakukan KLHK.

Raihan tingkat PROPER yang mencapai angka di atas 90 persen, menunjukkan bagaimana kiprah Kontraktor KKS dalam mengikuti peraturan perundangan yang ada, utamanya pada pengelolaan limbah B3. Perolehan penghargaan ini tentu saja punya makna dan dampak tersendiri bagi industri. Setidaknya kerja keras yang telah dilakukan telah mendapat pengakuan yang sangat positif dari publik. Betapapun Kami menyadari, masih ada sejumlah Kontraktor KKS yang perlu meningkatkan kinerja lingkungannya agar lebih baik lagi. Kami berharap semua upaya positif ini bisa menjadi inspirasi berbagai pihak untuk bisa mengubah mindset persoalan limbah, yang biasanya selalu dikonotasikan dengan hal-hal buruk, menjadi peluang reputasi yang dapat mendorong kinerja positif bagi industri atau perusahaan.

WISNU PRABAWA TAHERKepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas

3BUMI

Mengubah Pola Pikir Pengelolaan LimbahTAK BISA DIPUNGKIRI INDUSTRI HULU MINYAK DAN GAS BUMI (MIGAS) MEMBERI DAMPAK PADA LINGKUNGAN, TERUTAMA MUNCULNYA LIMBAH, BAIK LIMBAH EKSPLORASI MAUPUN PRODUKSI. LIMBAH YANG UTAMANYA BERUPA SLUDGE OIL ITU TERMASUK LIMBAH BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA (B3).

Page 4: BULETIN SKK MIGAS · PDF fileMengubah Pola Pikir Pengelolaan Limbah Fokus Perspektif HAL. 4 HAL. 18 BULETIN SKK MIGAS #55NOVEMBER 2017 INDONESIA Mengelola

4 BUMI / #55 November 2017

FOKUS OLEH: TIM BULETIN/[email protected]

Industri estraktif termasuk industri hulu migas kerap dihubungkan dengan persoalan lingkungan. Dalam tahap produksi dan eksplorasi lapangan migas, perlindungan lingkungan menjadi salah satu perhatian utama dalam industri hulu migas. Tata kelola lingkungan yang baik akan membawa industri yang berkelanjutan. Sebaliknya, bila tata kelola buruk, tidak hanya kerugian finansial, lingkungan sekitar pun jadi rusak.

Menurut Kepala Divisi Penunjang Operasi dan Keselamatan Migas, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Bagus Bina Edvantoro, pengelolaan limbah sisa kegiatan operasional hulu migas sudah baik. Kontraktor KKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam mengelola limbahnya sudah mampu mematuhi seluruh standar yang diberikan SKK Migas dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Seluruh pelaksanaan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup dalam kegiatan usaha hulu migas selalu diawasi SKK Migas. Ini dilakukan sejak tahap eksplorasi hingga produksi. Mulai saat menyusun rencana kerja dan anggaran (work program and budget/WP&B), hingga tahap pelaksanaan di lapangan.

SKK Migas juga mewajibkan Kontraktor KKS melakukan kajian awal saat akan mengoperasikan sebuah wilayah kerja melalui penyusunan Rona Lingkungan Awal (Environmental Baseline Assessment/EBA). Studi EBA akan menginformasikan daya dukung lingkungan permukaan untuk kegiatan eksplorasi dan produksi migas. Sementara dalam melakukan pengelolaan limbah sisa operasi dan sisa produksi, Kontraktor KKS didorong untuk menerapkan prinsip 5RTD, yakni reduce, reuse, recycle, replace, return to supplier, treatment, serta disposal.

Menurut Helmy dan Kardena (2015), masalah yang terjadi pada limbah industri hulu migas di Tanah Air di antaranya adalah lumpur minyak (sludge oil), tercemarnya tanah, sedimentasi, air permukaan, dan udara yang terpapar racun dan partikel berbahaya. Dalam jurnal ilmiah berjudul Petroleum Oil and Gas Industry Waste Treatment; Common Practice in Indonesia yang diterbitkan oleh Journal of Petroleum

and Environment Biotechnology 2015 disebutkan bahwa limbah bisa terjadi pada saat masa eksplorasi maupun produksi. Harus dikenali terlebih dulu limbah apa dan bagaimana penanganannya.

Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 104 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun disebutkan B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. Dari konteks tersebut, limbah B3 yang dihasilkan karena aktivitas eksplorasi dan produksi migas juga harus ditangani khusus dan tidak dapat dibuang langsung tanpa pengolahan. Pengelolaan limbah B3 dilakukan dengan memerhatikan dampak jangka panjang dan harus memiliki izin.

Sejak 2002, industri hulu migas mengikuti Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER). Program dari KLHK ini berupa pengawasan dan pembinaan terhadap penanggung jawab, baik usaha ataupun kegiatan di bidang pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, serta pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Setiap tahun, KLHK memberikan penghargaan PROPER dengan tujuan mendorong perusahaan untuk taat terhadap peraturan lingkungan hidup dan mencapai keunggulan lingkungan. “Jumlah pencapaian kategori taat Kontraktor KKS di atas 90 persen dari penilaian PROPER yang dilakukan KLHK tiap tahun,” ungkap Bagus.

Pencapaian itu menandakan bahwa industri hulu migas turut peduli terhadap pengelolaan lingkungan dalam menjalankan kegiatan usaha dan bertanggung jawab kepada masyarakat sekitar.

LIMBAH ADALAH KENISCAYAAN UNTUK SEBUAH INDUSTRI, TAK TERKECUALI INDUSTRI HULU MINYAK DAN GAS BUMI (MIGAS). PERLU PENGELOLAAN YANG COMPLY TERHADAP ATURAN AGAR LINGKUNGAN TETAP TERJAGA.

Mengelola Limbah Menciptakan Keberlanjutan

“Studi EBA akan menginformasikan daya dukung lingkungan permukaan untuk

kegiatan eksplorasi dan produksi migas.”

Page 5: BULETIN SKK MIGAS · PDF fileMengubah Pola Pikir Pengelolaan Limbah Fokus Perspektif HAL. 4 HAL. 18 BULETIN SKK MIGAS #55NOVEMBER 2017 INDONESIA Mengelola

5BUMI#55 November 2017 /

LIMBAH UMUM YANG TERJADI DI FASE EKSPLORASI DAN PRODUKSI MIGAS (Helmy & Kardiana, 2015)

WasteE and P Operation

ConstituentsS D C P M A

Oil spill/leaks X X X X X Hydrocarbons, chemicals

Contaminated soil X X X X X X Hydrocarbons, heavy metals, chemicals

Domestic waste X X X X X X Organic, solids, oil and grease, nutrients

Waste lubricant X X X Hydrocarbons, heavy metals

Ballast water X Hydrocarbons, heavy metals

Boiler blow down X X Biocides, heavy metals, scale

Drilling fluids, muds and cutting X X Biocides, metals, surfactant, viscosifiers

Produced water X XHydrocarbons, heavy metals, organic, ammonia, H2S, BTEX

Produced sand X Hydrocarbons, heavy metals

Oil sludge/bottom wastes X X Hydrocarbons, heavy metals, chemicals

Helmy dan Kardena (2015) dalam tulisan di Journal of Petroleum and Environment Biotechnology 2015 menyebutkan bahwa dengan tingkat produksi minyak 860 ribu barel per hari, ada limbah sludge oil sekitar 51 ribu m3 tiap tahun. Selain itu, jurnal tersebut menyebut ada sejumlah limbah umum dalam tahapan eksploitasi migas seperti berikut: Survei seismik (S) - Survei seismik adalah metode geofisika terpenting untuk menemukan minyak karena memungkinkan pencitraan di bawah permukaan. Limbah umum pada tahap ini adalah limbah domestik hingga limbah bahan peledak.

Pengeboran (D) - Setelah struktur geologi yang menjanjikan diidentifikasi, satu-satunya cara untuk mengonfirmasi keberadaan minyak bumi dan gas, tekanan internal reservoir, dan perkiraan kuantitas adalah dengan mengebor sumur eksplorasi. Limbah yang umum dari pengeboran eksplorasi meliputi lumpur/cairan pengeboran, limbah semen, limbah tes produksi, limbah kimia pengeboran hingga limbah domestik.

Konstruksi (C) – Setelah pengeboran eksplorasi sukses,dibangunlah tahap konstruksi. Pada

lapangan migas konstruksi dibangun untuk menghasilkan migas sebelum komersial. Limbah umum dari tahap konstruksi yakni pelumas bekas, cat, pelarut dan limbah domestik.

Produksi (P) - Produksi dimulai dari sumur produksi yang sudah dibor dan selesai mengekstrak minyak dan gas dari reservoir. Limbah yang umum dalam tahap ini adalah air produksi, produksi bahan kimia, hingga lumpur dasar (sludge bottom).

Pemeliharaan (M) - Aktivitas perawatan umum untuk semua tahapan/kegiatan proses E dan P, mulai dari pengeboran, perbaikan rig, pemeriksaan semua peralatan dan infrastruktur. Limbah umum yang terkait dengan aktivitas pemeliharaan meliputi pelumas bekas, filter, pelarut, dan tanah yang terkontaminasi.

Nonaktif (A) - Penonaktifan suatu ladang produksi termasuk meninggalkan semua sumur, pembongkaran secara permanen, dan pembongkaran semua fasilitas dan peralatan. Limbah yang umum adalah lumpur minyak, dan tanah yang terkontaminasi limbah migas.

Ada Limbah di Setiap Tahapan

Perolehan PROPER 2016

4

21

48

2016

3 0

Tingkat Penataan Jumlah %

Taat (Emas, Hijau, dan Biru) 73 96.05%

Tidak Taat (Merah dan Hitam) 3 3.95%

Page 6: BULETIN SKK MIGAS · PDF fileMengubah Pola Pikir Pengelolaan Limbah Fokus Perspektif HAL. 4 HAL. 18 BULETIN SKK MIGAS #55NOVEMBER 2017 INDONESIA Mengelola

6 BUMI / #55 November 2017

Ibarat membawa bola panas di tangan. Pengandaian ini rasanya tepat menggambarkan bagaimana limbah B3 sebagai salah satu dampak dari eksplorasi dan produksi migas. Selain memperoleh minyak bumi dan gas, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) harus memikirkan bagaimana limbah B3 tidak berdampak negatif bagi masyarakat.

Beleid mengenai limbah B3 sudah cukup jelas yaitu Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Dalam aturan tersebut dijelaskan bahwa pengolahan limbah B3 adalah kegiatan yang meliputi pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan/atau penimbunan. Artinya dari definisi tersebut, pengelolaan limbah B3 di industri hulu migas juga harus meliputi pelbagai aktivitas. Langkah pengurangan misalnya dapat dilakukan melalui tata kelola yang lebih baik dengan mengedepankan kedisiplinan, sehingga penggunaan bahan B3 dilakukan dengan sangat hati-hati.

Beberapa limbah B3 yang dihasilkan dari industri hulu migas seperti lumpur minyak bumi (oil sludge). Ini adalah limbah pada pengolahan, penyaluran, dan penampungan minyak bumi. Lumpur ini seperti

pasta berwarna hitam, kadang tercampur tanah, kerikil, air, dan bahan lainnya. Umumnya lumpur ini terjadi karena pengendapan partikel halus dari minyak bumi. Endapan tersebut makin lama makin menumpuk pada bagian bawah tangki penyimpanan atau pada pipa-pipa penyaluran minyak bumi. Limbah lain yang kerap ditemui adalah serbuk bor, tanah terkontaminasi minyak (oil contaminated soil), oli bekas, bahan-bahan kimia bekas, hingga majun atau kain bekas dan bahan habis pakai terkontaminasi.

Pada aturan tersebut, pemerintah menetapkan kategori limbah B3 yaitu kategori 1 dan 2. Limbah B3 kategori 1 merupakan limbah B3 yang berdampak akut dan langsung terhadap manusia dan dapat dipastikan akan berdampak negatif terhadap lingkungan hidup. Sedangkan limbah B3 kategori 2 adalah limbah B3 yang mengandung B3, memiliki efek tunda (delayed effect), dan berdampak tidak langsung terhadap manusia dan lingkungan hidup serta memiliki toksisitas sub-kronis atau kronis. Untuk menentukan kategori 1 dan 2, pemerintah melakukan serangkaian uji laboratorium untuk menentukan sebuah kegiatan masuk dalam limbah B3 kategori 1 atau 2. Sejumlah aktivitas di lingkungan industri hulu migas masuk dalam kategori seperti tabel berikut.

LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DARI INDUSTRI HULU MINYAK DAN GAS BUMI (MIGAS) DAPAT DIKELOLA AGAR TIDAK MENCEMARI LINGKUNGAN. BUTUH KOORDINASI DENGAN PIHAK TERKAIT.

Menjadikan Limbah Ramah Lingkungan

FOKUS

Page 7: BULETIN SKK MIGAS · PDF fileMengubah Pola Pikir Pengelolaan Limbah Fokus Perspektif HAL. 4 HAL. 18 BULETIN SKK MIGAS #55NOVEMBER 2017 INDONESIA Mengelola

7BUMI#55 November 2017 /

Pengelolaan limbah B3 hulu migas dilakukan dengan beberapa tahap oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).Pertama, melakukan evaluasi terhadap rencana kerja dan anggaran usulan pengelolaan limbah B3 yang dilaksanakan di akhir tahun untuk tahun mendatang. Kedua, monitoring perkembangan pelaksanaan pengelolaan, evaluasi laporan, pertemuan, dan tinjauan lapangan. Ketiga melakukan diskusi, tinjauan lapangan dan memberi pernyataan limbah B3 sudah dihapus (closed out).

Khusus untuk penghapusan limbah B3, limbah sisa operasi dan sisa produksi kegiatan industri hulu migas masuk dalam kategori aset negara berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 165/PMIC06/2010. Contoh, Limbah B3 Sisa Operasi: majun, filter bekas, lampu TL, oli bekas. Contoh Limbah B3 Sisa Produksi : sludge, lumpur OBM (oil based mud) dan SBM (synthetic based mud), cutting bekas pengeboran yang menggunakan lumpur OBM dan SBM.

Pemilihan alternatif pengelolaan limbah B3 wajib melalui kajian teknis dan keekonomian, serta memperoleh persetujuan dari Departemen Fasilitasi Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan SKK Migas. Harus dibuktikan bahwa limbah B3 tersebut sudah tidak memiliki value, terutama untuk

sludge. Apabila hasil kajian menyebutkan limbah B3 tidak ekonomis untuk dikelola secara mandiri dan harus dikelola oleh pihak ketiga, maka Kontraktor KKS wajib mengajukan penghapusan aset ke Divisi Pengelolaan Aset SKK Migas sebelum limbah B3 diserahkan ke pihak ketiga. Penghapusan dapat dilakukan sesuai aturan yang berlaku dan dibuktikan dengan manifest pelaksanaan pekerjaan.

Jadi, dengan pengelolaan limbah B3 yang baik maka limbah tersebut tidak memberi efek negatif bagi masyarakat. Bahkan, bila dikelola dengan tepat, limbah B3 dapat dimanfaatkan untuk pelbagai hal mulai sebagai campuran bahan bangunan hingga katalis di industri semen.

Jenis industri/kegiatan

Sumber limbah Kode limbah Uraian limbah Kategori bahaya

Eksplorasi dan produksi minyak, gas, dan panas bumi

1. Kegiatan eksplorasi dan produksi2. Kegiatan pemeliharaan fasilitas produksi

B329-5 Sludge dari IPAL 2

3. Kegiatan pemeliharaan fasilitas penyimpanan

A330-1Residu dasar tangki

minyak bumi1

4. Tangki penyimpanan minyak dan gas

A330-2Residu proses

produksi 1

B330-1

Limbah lumpur bor berbahan dasar

oil base dan/atau synthetic oil

2

B330-2

Limbah serbuk bor berbahan dasar

oil base dan/atau synthetic oil

2

B330-3

Limbah karbon aktif selain limbah karbon

aktif dengan kode limbah A110d

2

B330-4Absorben dan/atau

filter bekas2

LIMBAH INDUSTRI HULU MIGAS BERDASARKAN PP NOMOR 101 TAHUN 2014

“...pengolaan limbah B3 di industri hulu migas juga harus meliputi

pelbagai aktivitas. Langkah pengurangan misalnya dapat

dilakukan melalui tata kelola yang lebih baik dengan mengedepankan kedisiplinan, sehingga penggunaan bahan B3 dilakukan dengan sangat

hati-hati.”

Page 8: BULETIN SKK MIGAS · PDF fileMengubah Pola Pikir Pengelolaan Limbah Fokus Perspektif HAL. 4 HAL. 18 BULETIN SKK MIGAS #55NOVEMBER 2017 INDONESIA Mengelola

8 BUMI / #55 November 2017

FOKUS

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3 juga mengatur tentang pemanfaatan limbah B3. Seperti di Pasal 54 ayat (1) huruf b dan c disebutkan bahwa contoh pemanfaatan limbah B3 sebagai substitusi sumber energi antara lain: Pemanfaatan limbah B3 sludge minyak, seperti oil sludge, oil sloop, dan oli bekas, yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif pada industri semen. Sedangkan contoh pemanfaatan limbah B3 sebagai bahan baku yaitu pemanfaatan limbah B3 oli bekas yang dimanfaatkan sebagai bahan baku utama pada industri daur ulang oli bekas.

Dalam artikel di Journal of Petroleum and Environmental Biotechnology, dua ilmuwan Institut Teknologi Bandung (ITB) yaitu Helmy Qomaruddin dan Kardena Edwan menulis bahwa untuk alasan sederhana, limbah pengeboran hingga produksi air biasanya kerap dilakukan dengan menaruhnya di tanah berbentuk kolam khusus. Efek kontaminasi bergantung kepada tipe minyak yaitu minyak yang lebih ringan akan berada di lapisan tanah atas dan dengan cepat akan masuk ke lapisan berikutnya. Sedangkan minyak yang lebih berat berlaku sebaliknya. Cara tercepat membersihkan tumpahan atau kebocoran minyak adalah mencoba menghentikan kontaminasi dari penyebaran material

tersebut. Cara paling umum untuk membersihkan limbah lumpur minyak adalah ekstraksi fisika atau kimia melalui gaya sentrifugal untuk memisahkan minyak serta menggunakan metode bio-remediasi dan co-processing.

Prinsip dari co-processing adalah pembakaran dengan memanfaatkan panas untuk menghilangkan limbah. Aplikasi ini hanya dapat mencapai temperatur 800 derajat Celcius dan mesti sesuai dengan regulasi yang ada karena tetap ada limbah debu dan partikel. Sedangkan proses bio-remediasi adalah proses pembersihan secara biologis menggunakan mikroba khusus, sehingga bisa mengurangi kadar polusi limbah. Metode umum pengolahan limbah yang dilakukan di Tanah Air adalah land farming bioremediation atau proses bio-remediasi di hamparan tanah yang cukup luas. Tetapi untuk mengaplikasikan metode ini butuh TPH (total petroleum hydrocarbon) di lumpur minyak bumi sebesar 15 persen. Riset mereka menunjukkan bahwa kombinasi mikroba dan biosurfactant di hamparan tanah berlapis geo-membran berhasil menghilangkan 46 gram TPH tiap kilogram tanah di area dengan volume 4.883 m3 lumpur minyak bumi (sludge oil) yang mencemari tanah dengan pengolahan selama enam bulan.

DENGAN SEDIKIT UPAYA, LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) SEBAGAI DAMPAK EKSPLORASI DAN PRODUKSI HULU MINYAK DAN GAS BUMI (MIGAS) DAPAT DIMANFAATKAN. DARI INDUSTRI SEMEN HINGGA BAHAN BANGUNAN BISA MEMANFAATKAN LIMBAH TERSEBUT.

Strategi Pemanfaatan Limbah

Page 9: BULETIN SKK MIGAS · PDF fileMengubah Pola Pikir Pengelolaan Limbah Fokus Perspektif HAL. 4 HAL. 18 BULETIN SKK MIGAS #55NOVEMBER 2017 INDONESIA Mengelola

9BUMI#55 November 2017 /

OLEH: TIM BULETIN/[email protected]

Pemanfaatan limbah B3 dari industri hulu migas dapat dilakukan seperti pada tabel berikut:

Pengolahan limbah lainnya adalah produksi air. Air dalam kuantitas besar digunakan di seluruh lapangan migas dunia. Produksi air ini semakin meningkat bila lapangan migas makin berumur. Karena itu produksi air untuk menggenjot produksi minyak harus efisien. Masalahnya, produksi air tersebut kadang terkontaminasi racun, sehingga tidak ramah lingkungan, serta harus diolah terlebih dulu bila akan dimanfaatkan atau dibuang. Salah satu penerapan produced water yang besar adalah metode EOR (enhanced oil recovery) menggunakan well injection. Misalnya, satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama

(Kontraktor KKS) menggunakan total injeksi 6 juta barel air per hari untuk mempertahankan tekanan reservoir. Untuk mengolah limbah air ini biasanya digunakan kombinasi antara pemisahan fisik dan proses biologis untuk mendapatkan air yang tidak lagi mencemari lingkungan.

Ikhtiar untuk menjadikan limbah sebagai sesuatu yang manfaat memang membutuhkan biaya tidak sedikit. Pengelolaan jasa limbah saat ini masih tersentralisasi di Pulau Jawa. Untuk mengefisienkan biaya operasi terutama di saat harga minyak anjlok adalah dengan cara pengelolaan limbah bersama dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendukung selama tetap mengacu kepada aturan yang berlaku. Selain itu, ada peluang bagi yang mampu menyediakan fasilitas pengolahan limbah di dekat tempat operasi Kontraktor KKS, sehingga biaya transportasi tidak terlalu berat seperti di Kalimantan Timur yang menjadi tempat banyak Kontraktor KKS.

Pendeknya, pengolahan limbah butuh upaya luar biasa. Tetapi demi keberlanjutan industri hulu migas tentu itu harus dilakukan. Para pemangku kepentingan akan memperoleh manfaat maksimal bila limbah B3 dampak dari hasil eksplorasi dan produksi dapat ditekan dan atau malah didaur ulang menjadi bahan baku yang bermanfaat.

Jenis Limbah Pemanfaatan

Sludge minyak • Bahan pencampur aspal (ashbuton)

• Bahan material bangunan

• Fuel combustion (bahan bakar tungku cement kiln)

Katalis bekas • Bahan baku semen

• Bahan pengisi (filler)

• Bahan material bangunan

Lumpur bor • Bahan material bangunan

Pelumas bekas • Fuel combustion

Page 10: BULETIN SKK MIGAS · PDF fileMengubah Pola Pikir Pengelolaan Limbah Fokus Perspektif HAL. 4 HAL. 18 BULETIN SKK MIGAS #55NOVEMBER 2017 INDONESIA Mengelola

10 BUMI / #55 November 2017

SEREMONIAL

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menandatangani Nota Kesepahaman baru dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. terkait koordinasi dalam menunjang kelancaran operasi industri hulu minyak dan gas bumi (migas), seperti layanan kargo, layanan carter pesawat, layanan katering dan perawatan turbine machinery. Nota Kesepahaman ini ditandatangani oleh Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, dan Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala Nugraha Mansuri.

“Dilihat dari aspek bisnis, SKK Migas, Kontraktor KKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) serta Garuda Indonesia adalah lembaga bisnis yang mencari profit. Maka saya harap kerja sama antar tiga entitas bisnis ini juga saling menguntungkan,” kata Amien setelah penandatangan Nota Kesepahaman di Kantor SKK Migas Pusat, Jakarta pada 13 Oktober 2017.

Pahala berharap dengan kerjasama ini pihak Garuda, SKK Migas, dan Kontraktor KKS akan tercapai kinerja yang efisien dan cepat dalam industri hulu migas. Pihaknya juga menyambut baik adanya peningkatan kerja sama selain jasa angkutan penumpang. Tentu

Garuda Indonesia akan memberikan pelayanan yang terbaik.

“SKK Migas dan Kontraktor KKS menjadi salah satu segmen utama kami,” katan Pahala.

Kerja sama antara Garuda Indonesia dengan SKK Migas untuk penyediaan jasa angkutan penumpang sudah dimulai sejak 2010. Kerja sama selalu diperbaharui setiap 2 tahun. Untuk periode setelah 31 Agustus 2017 menggunakan diskon baru sesuai dengan kesepakatan antara SKK Migas dengan Garuda Indonesia.

Kerja Sama SKK Migas-Garuda IndonesiaOLEH: ALFIAN/ [email protected]

OLEH: SOFIAN HADI/ [email protected]

Memotivasi Pelajar Melalui Lomba Cerdas Cermat

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) Wilayah Jambi bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jambi melaksanakan Lomba Cerdas Cermat di Jambi pada 11-13 Oktober 2017. Kegiatan ini diikuti siswa SMA/SMK di wilayah Jambi, khususnya di sekitar wilayah kerja minyak dan gas bumi (migas), baik di Tanjung Jabung (Tanjab) Barat, Tanjab Timur, Muaro Jambi, dan Jambi.

“Sebelum berlomba para siswa akan disosialisasikan secara singkat mengenai kegiatan usaha hulu migas. Sebagai pembekalan saat lomba keesekokannya,” kata Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumbagsel, Tirat Ichtijar, saat membuka rangkaian kegiatan.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Agus Heryanto, mengapresiasi kegiatan ini. Apalagi selama ini banyak anak didik tidak terinformasikan dengan baik mengenai sumber daya alam yang dimiliki Provinsi Jambi, termasuk migas. Lomba dimenangkan SMAN 3 Kota Jambi, kemudian diikuti SMA Negeri 1 Betara sebagai juara 2, SMA Negeri 10 Geragai, sebagai juara 3.

Page 11: BULETIN SKK MIGAS · PDF fileMengubah Pola Pikir Pengelolaan Limbah Fokus Perspektif HAL. 4 HAL. 18 BULETIN SKK MIGAS #55NOVEMBER 2017 INDONESIA Mengelola

11BUMI#55 November 2017 /

Dalam rangka meningkatkan rasa solidaritas dan kebersamaan antara pelaku di industri hulu minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengadakan kejuaraan tahunan di cabang olah raga tenis lapangan. Kejuaraan bernama “Petro Tennis Cup 2017” ini diselenggarakan di Jakarta pada 11 – 12 November 2017. Di tahun ketiga ini, kejuaraan diikuti SKK Migas, PHE, PEP, TEPI, Chevron, CNOOC, BP, ConocoPhillips, Schlumberger, Petrochina, dan Medco.

“Kegiatan ini merupakan upaya menciptakan kebersamaan dengan para pelaku industri hulu migas. Kebersamaan dilakukan, tidak hanya harus dengan pertemuan formal, tapi bisa dengan kegiatan positif

seperti olahraga,” kata Deputi Perencanaan SKK Migas, Jaffee Arizon Suardi, saat membuka kejuaraan.

Setelah melalui beberapa babak penyisihan, akhirnya SKK Migas dan PHE bertemu di babak final. Melalui lima partai, yaitu ganda manajemen, ganda campuran, ganda kategori umur (KU) 90 tahun, ganda KU 80 tahun, dan ganda usia bebas, akhirnya SKK Migas berhasil mengalahkan PHE dengan skor 3-2. Ini sekaligus membawa SKK Migas menjadi juara untuk pertama kalinya di kejuaraan tersebut.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) adalah unsur penting dalam sistem keamanan dan pengamanan

di kegiatan operasi minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia. Untuk meningkatkan sinergitas antara keamanan dan pengelolaan bahan peledak, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) menyelenggarakan Forum Kesekuritian dan Bahan Peledak IV 2017. Forum yang mengambil tema “Sinergi Pengamanan dan Pengelolaan Bahan Peledak Pada Kegiatan Hulu Migas” ini dilaksanankan di Malang pada 18-19 Oktober 2017. “Momentum ini sangat baik untuk saling berdiskusi, sehingga dapat meningkatkan sinergitas yang akan mendukung kondusifitas investasi hulu migas,” kata Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, M. Atok Urrahman.

Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Jabanusa, Ali Masyhar, mengatakan tujuan kegiatan ini sebagai bentuk keseriusan SKK Migas-Kontraktor KKS, TNI dan Polri untuk mendukung kegiatan hulu migas sebagai sektor yang vital dan strategis.

SEREMONIAL

SKK Migas Juarai Petro Tennis Cup 2017

Sinergi Pengamanan Wilayah Operasi Hulu Migas

OLEH: SETIYANTO AJI PRAHORO/[email protected]

OLEH: SINGGIH P. PERDANA

[email protected]

OLEH: FERRY RUNTUWENE

[email protected]

Rapat Tindak Lanjut Blok MaselaSatuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Papua dan Maluku (Pamalu) bersama Komisi VII DPR melakukan kunjungan kerja ke Kantor Gubernur Maluku, Ambon pada 3 Oktober 2017.Dalam rapat dibahas mengenai keberlanjutan rencana pengembangan Blok Masela serta pemanfaatan masyarakat lokal dalam proyek tersebut. “Dalam rapat kali ini dibahas kelanjutan dari Proyek Masela agar dapat segera dimulai,” kata Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Pamalu, Enrico CP Ngantung, saat membuka kegiatan.

Enrico menyampaikan, berdasarkan rencana pengembangan darat (onshore), SKK Migas sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Pattimura (UPATTI) yang memberikan beasiswa kepada putera daerah Maluku. Pemberian beasiswa akan dilakukan dalam tiga tahap dengan total 279 pelajar yang akan disekolahkan di Jawa.

Page 12: BULETIN SKK MIGAS · PDF fileMengubah Pola Pikir Pengelolaan Limbah Fokus Perspektif HAL. 4 HAL. 18 BULETIN SKK MIGAS #55NOVEMBER 2017 INDONESIA Mengelola

12 BUMI / #55 November 2017

SEREMONIALOLEH: NAIRA/ [email protected]

Wilayah Operasi Hulu Migas Diakomodasi dalam RTRWSeluruh wilayah operasi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi Kontraktor KKS akan diakomodasi dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) agar tidak mengalami hambatan. Untuk itu Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) melakukan kerja sama dengan pemangku kepentingan (stakeholder) Provinsi Riau.

“Kami harapkan RTRW Riau yang sedang disusun ini bisa mengakomodasikan wilayah operasi Kontraktor KKS. Hal lain, kepentingan negara dalam memenuhi target produksi minyak dan gas bumi (migas) tidak terkendala,” kata Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumbagut, Hanif Rusjdi di Pekanbaru.

Kunjungan pertama kali dilakukan ke Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau, Septina Rusli dan Koordinator Panitia Khusus RTRW Provinsi Riau,

Sunaryo, di Kantor DPRD Riau, Pekanbaru pada 12 Oktober 2017. Kemudian dilanjutkan esoknya kepada Direktur Jenderal (Dirjen) Biro Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Diah. Kesimpulan yang didapat dari kunjungan ini adalah wilayah Kontraktor KKS dimasukkan dalam Rancangan RTRW dengan pola ruang kawasan pertambangan.

Pekerjaan di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) mensyaratkan tingkat keselamatan (safety) yang tinggi. Tidak hanya di darat (onshore), tetapi di laut (offshore). Untuk mengenalkan bagaimana cara bertahan di air saat terjadi kecelakaan kerja di offshore, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul), serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) Total E&P Indonesie mengajak sejumlah wartawan media nasional dan daerah berlatih dasar bertahan

di air (Basic Sea Survival/BSS). Kegiatan ini dilaksanakan di Balikpapan pada 1 November 2017.

“Safety adalah prioritas utama bagi Total, sehingga semua pekerja wajib menjadikan safety sebagai budaya dalam bekerja,”kata Vice President Authorization Coordination, Communication & External Affairs, Total E&P Indonesie, Agus Suprijanto.

Kegiatan operasi Total, sambung Agus, berlangsung di Delta Mahakam yang banyak menggunakan kapal dan membutuhkan keterampilan keselamatan bagi pekerjanya.

Di antaranya, bagaimana mampu bertahan di air dan menyelamatkan diri ketika mengalami kecelakaan. Latihan dimulai dengan pengenalan peralatan standar safety, cara bertahan di air dengan baik, hingga simulasi evakuasi saat kecelakaan terjadi.

“Kami harapkan dengan pelatihan ini, wartawan dapat mengetahui dan memiliki keterampilan dasar bagaimana bertahan di air dalam keadaan darurat,” kata Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalsul, Nasvar Nazar.

OLEH: DANANG AGUNG/[email protected]

Pelatihan Survival di Air untuk Media

Page 13: BULETIN SKK MIGAS · PDF fileMengubah Pola Pikir Pengelolaan Limbah Fokus Perspektif HAL. 4 HAL. 18 BULETIN SKK MIGAS #55NOVEMBER 2017 INDONESIA Mengelola

13BUMI#55 November 2017 /

Anda mungkin sering mendapati warna bola mata, khususnya lansia, seperti mengalami pudar atau cenderung keruh. Inilah yang disebut dengan mata katarak. Katarak adalah kekeruhan yang terjadi pada sebagian maupun keseluruhan lensa mata. Pasien katarak akan mengalami turunnya daya melihat, karena kekeruhan tersebut menghalangi cahaya untuk sampai di retina. Jika dibiarkan dapat menyebabkan kebutaan.

Lalu apa sajakah penyebab katarak? Tidak hanya faktor usia, terdapat banyak faktor lain penyebab mata katarak, antara lain faktor genetic (keturunan), paparan ultra violet yang berlebihan, konsumsi obat seperti steroid, serta adanya trauma atau pernah mengalami kecelakaan pada mata. Penyakit ini juga dapat disebabkan oleh penyakit, seperti rubella, diabetes mellitus, dan glukoma.

Diketahui, 80 persen katarak diderita oleh mereka yang sudah menginjak usia 40 tahun ke atas. Ini terjadi ketika protein dalam lensa menurun seiring bertambahnya usia. Namun, katarak tidak hanya dialami oleh orang tua, usia muda berpeluang mengalami katarak. Bahkan di beberapa kasus pernah ditemukan bayi yang sudah mengalami katarak sejak di dalam kandungan.

Katarak pun bisa disebabkan oleh kebiasaan merokok dan minum alkohol. Perokok aktif memiliki kesempatan dua kali lipat memiliki katarak. Rokok dipercaya menyebabkan katarak dengan mengubah sel-sel lensa melalui oksidasi. Hal ini dibuktikan dengan ditemukan akumulasi logam berat seperti cadmium, salah satu kandungan rokok, dalam lensa. Alkohol pun terbukti mengganggu keseimbangan (homeostasis) kalsium dalam lensa, sehingga berisiko meningkatkan proses kerusakan membran, mengubah interaksi protein dalam mata, dan menghasilkan pro-oksidan ketika dicerna di hati.

Penyakit ini dapat ditandai dengan gejala-gejala seperti sensitif terhadap cahaya,

pandangan menjadi tidak jelas, cenderung buram dan berkabut, serta kesulitan melihat saat malam hari. Terkadang, saat melihat dengan salah satu mata, timbul bayangan yang membuat benda terlihat berganda. Jika sudah mengalami beberapa gejala yang disebutkan, sebaiknya segera diperiksa lebih lanjut.

Tindakan medis yang bisa dilakukan untuk mengobati katarak adalah dengan melakukan tindakan bedah katarak. Bedah dilakukan dalam dua tahap, langkah pertama adalah pengambilan lensa yang sudah keruh. Setelah dikeluarkan, lensa kemudian diganti dengan lensa buatan (intraocularlens). Lensa tersebut dari plastik, akrilik, dan silicon. Teknik operasi katarak Phacoemulsifikasi merupakan teknik yang paling umum dilakukan, yaitu teknik yang menyedot lensa keruh menggunakan alat getar ultrasonic.

Beberapa kiat dapat dilakukan untuk mencegah mata katarak. Pertama, mengurangi paparan sinar ultra violet. Dapat dilakukan dengan penggunaan kacamata hitam saat siang hari. Upaya lainnya adalah mengurangi merokok dan konsumsi alkohol. Selain itu konsumsi antioksidan seperti sayur dan buah-buahan untuk mencegah diabetes mellitus.

INFO SEHAT

Waspada Katarak di Usia Muda, Bagaimana Mengobatinya?MATA KATARAK, YANG TELAH MENYEBABKAN MENURUNNYA DAYA PENGLIHATAN, UMUMNYA DIALAMI OLEH KALANGAN LANJUT USIA (LANSIA). KATARAK HARUS SEGERA DIOBATI KARENA DAPAT MENYEBABKAN KEBUTAAN. BAGAIMANA MENGATASINYA?

OLEH: DR. TRI WAHYU SETYANINGSIH, SP.M, SPESIALIS MATA RSPP

dr. Tri Wahyu Setyaningsih

Page 14: BULETIN SKK MIGAS · PDF fileMengubah Pola Pikir Pengelolaan Limbah Fokus Perspektif HAL. 4 HAL. 18 BULETIN SKK MIGAS #55NOVEMBER 2017 INDONESIA Mengelola

14 BUMI / #55 November 2017

Teknologi informasi merupakan salah satu penunjang produktivitas migas nasional. Dalam pelaksanaan produksi migas, teknologi informasi penting dalam memudahkan eksplorasi, monitoring produksi sumur, studi pengembangan dan lainnya. Untuk kemudahan akses data migas, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) bekerjasama dengan salah satu penyedia utama jasa dan teknologi migas, Schlumberger, menghadirkan terobosan baru yaitu Indonesia Energy Cloud (IEC).

Executive Vice President Divisi Enterprise Service Telkom, Siti Choiriana, mengungkapkan IEC merupakan wujud komitmen Telkom untuk mendukung peningkatan produktivitas sektor migas di Indonesia. “IEC dihadirkan untuk menyiasati tingginya capital expenditure yang harus dikeluarkan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan solusi layanan Information & Communication Technology (ICT),” katanya saat peluncuran IEC di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi dalam sambutannya berharap, Indonesia Energy Cloud dapat meningkatkan kualitas infrastruktur sehingga menambah daya tarik investor untuk menanamkan modalnya di hulu migas Indonesia. “Bila ini dilakukan, dapat memberikan manfaat dan penerimaan yang maksimal bagi negara,” katanya.

IEC memudahkan para pelaku migas dalam pengarsipan data. Dilakukan hanya dengan menyimpan data di aplikasi cloud, yang kemudian akan tersimpan di dalam data center kelas dunia dengan teknologi cloud terbaik anak usaha Telkom, PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma). Solusi layanan IEC didukung oleh jaringan backbone Telkom yang telah menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Telkomsigma siap dalam mendukung pengembangan infrastruktur digital di Indonesia. Salah satunya adalah dengan memasilitasi sistem IEC sektor migas melalui

solusi layanan cloud dengan tingkat keamanan dan kehandalan tinggi, didukung data center tier-3 yang telah tersertifikasi ISO 9001:2008 untuk Data Center Operation, ISO 27001:2005 untuk Information Security Management System dan Uptime Institute untuk Data Center Tier 3 Design. “Solusi layanan ini tentunya akan dapat mempercepat pertumbuhan bisnis perusahaan”, kata Direktur Utama Telkomsigma, Judi Achmadi.

Selain meningkatkan dukungan bisnis terhadap industri migas, IEC membantu dalam pengembangan kompetensi nasional migas yang masih membutuhkan banyak tenaga ahli nasional untuk menemukan cadangan minyak baru dan mengembangkan cadangan minyak yang ada saat ini. Dengan mempermudah akses ke teknologi terbaru ini, para tenaga ahli juga dapat dengan lebih akurat menganalisa data terkait migas. Hal ini dapat digunakan sebagai masukan untuk perencanaan penggunaan teknologi mutakhir yang sesuai dengan kebutuhan. Contoh pemanfaatan teknologi ini adalah untuk memodelkan berbagai teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk menentukan treatment teknis yang paling sesuai dengan karakteristik lapangan minyak sebelum diimplementasikan di lapangan, sehingga dapat mengurangi biaya operasi.

Direktur Schlumberger, Amit Singh menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama ini. Menurutnya, Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi yang memiliki keseluruhan infrastruktur pendukung data center di Indonesia. Telkom dapat memenuhi kebutuhan solusi cloud dengan tetap menjaga agar semua data migas tetap berada di wilayah Republik Indonesia. Cloud service ini disediakan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan migas dalam memanfaatkan teknologi terbaru yang membutuhkan kemampuan komputasi yang semakin tinggi.

“Pada saat yang bersamaan para pemain industri migas mendapatkan jasa tersebut yang mendukung kegiatan operasional mereka seraya melakukan optimasi biaya kepemilikan total (Total Cost of Ownership-TCO ),” ujar Amit Singh.

SEBAGIAN BESAR DATA TERKAIT KEGIATAN HULU MINYAK DAN GAS BUMI (MIGAS) BERIRISAN DENGAN KEAMANAN NASIONAL. KETERBUKAANNYA DIBUTUHKAN UNTUK OPERASIONAL, AKAN TETAPI TETAP DIBUTUHKAN SISTEM YANG MEMILIKI TINGKAT KEAMANAN DAN KEHANDALAN YANG TINGGI.

OLEH: HERFAN F. PANDEIROT/ [email protected]

Indonesia Energy Cloud, Solusi Bank Data Mutkahir di Hulu Migas

Page 15: BULETIN SKK MIGAS · PDF fileMengubah Pola Pikir Pengelolaan Limbah Fokus Perspektif HAL. 4 HAL. 18 BULETIN SKK MIGAS #55NOVEMBER 2017 INDONESIA Mengelola

15BUMI#55 November 2017 /

TJS FORUMOLEH: SHINTA SWASTI SANTASAYACITTA/[email protected]

Pemkab Kukar Apresiasi Program TJS Kontraktor KKS

Aturan mengenai TJS atau Corporate Social Responsibility (CSR) telah mendorong Kontraktor KKS untuk memberikan manfaat langsung atas keberadaan bisnisnya bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi. Wilayah kerja (WK), tempat sumber minyak dan gas bumi (migas) diproduksikan adalah kekayaan negara, sehingga masyarakat di sekitarnya harus bisa merasakan manfaatnya. Tidak hanya berupa pemanfaatan energi dari hasil pengolahan migas, tetapi pembangunan ekonomi, sosial, infrastruktur dan pemeliharaan lingkungan daerah.

Keberadaan dari TJS pun kini telah dirasakan manfaatnya. Beberapa daerah di sekitar wilayah operasi hulu migas telah mengalami kemajuan dan peningkatan taraf hidupnya berkat dukungan program dari Kontraktor KKS. Hal ini membuat Pemkab Kukar berinisiatif memberikan apresiasi atas prestasi Kontraktor KKS melalui kegiatan “Penganugerahan Kukar CSR Awards 2017” yang diselenggarakan di Tenggarong, Kukar pada 8 November 2017. Selain perusahaan migas, penghargaan diberikan kepada perusahaan perkebunan, perbankan, dan pertambangan batubara.

“Apresiasi diberikan kepada para Kontraktor KKS yang komitmen dan konsisten membangun masyarakat melalui program TJS,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Bambang Arwanto, selaku Ketua Panitia.

Penganugerahan yang telah memasuki tahun kedua ini terbagi dalam beberapa bidang, yaitu Bidang

Pertambangan dan Energi, Bidang Pertanian dan Agroindustri, Bidang Usaha Migas dan Jasa Lainnya (Perbankan dan Telematika/Telekomunikasi). Peringkat dalam penghargaan juga dibagi menjadi tiga, Platinum Awards untuk pertama, Gold Awards untuk kedua, dan Silver Awards untuk ketiga.

Terdapat tiga kategori yang dinilai. Kategori pertama adalah Green, dilihat dari pemanfaatan secara langsung ataupun tidak langsung oleh masyarakat terhadap kelestarian lingkungan. Kategori selanjutnya adalah Inovatif, yaitu TJS yang diberikan kepada masyarakat dalam menciptakan inovasi yang dapat mengubah secara efisien dan efektif daya sosial ekonomi masyarakat. Terakhir, Smart, yaitu TJS yang memberi perubahan pola pikir dan kehidupan sosial di bidang infrastruktur, kesehatan, pendidikan, serta budaya sehingga menjadi lebih optimal dan berdaya guna.Sebagai peraih penghargaan Platinum, VICO Indonesia menerima “Panji Keberhasilan KUKAR CSR Awards 2017”. Menurut Bambang, penghargaan yang diterima VICO merupakan bentuk apresiasi agar perusahaan tersebut menjadi role model (model acuan) atau contoh teladan bagi perusahaan lain.

KEBERHASILAN KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA (KONTRAKTOR KKS) DALAM MENGEMBANGKAN MASYARAKAT DAN PEREKONOMIAN DAERAH SEKITAR WILAYAH KERJANYA MELALUI TJS (TANGGUNG JAWAB SOSIAL), MENDORONG PEMERINTAHAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA (PEMKAB KUKAR) MEMBERIKAN APRESIASI.

VICO Indonesia

PLATINUM

AWARDSSmart Program Sarana Air Bersih di Kelurahan Dondang, Kecamatan Muara Jawa.

SILVER

AWARDS

Green Pengelolaan Sampah di Muara Badak

Inovatif Program Pengembangan Pertanian di Marangkayu.

Total E&P Indonesie

GOLD

AWARDS

Green Program Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Smart Program tanggap Bencana Berbasis Masyarakat

SILVER

AWARDS Inovatif Program Kewirausahaan Masyarakat

Pertamina EP Asset 5

Sangasanga

GOLD

AWARDSInovatif Program Pertanian dan Peternakan/Terpadu

Chevron Indonesia

Company

GOLD

AWARDS Inovatif Program Investasi Sosial Menuju Kemandirian Masyarakat

Page 16: BULETIN SKK MIGAS · PDF fileMengubah Pola Pikir Pengelolaan Limbah Fokus Perspektif HAL. 4 HAL. 18 BULETIN SKK MIGAS #55NOVEMBER 2017 INDONESIA Mengelola

BUMI / #55 November 201716

Kepala Divisi Penunjang Operasi dan Keselamatan Migas ,Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Bagus Bina Edvantoro, menyampaikan sejauh ini pengelolaan limbah sisa kegiatan operasional hulu migas sudah baik. Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS), sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam mengelola limbahnya sudah mampu mematuhi seluruh standar yang diberikan SKK Migas dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Hal ini ditunjukkan dengan pencapaian kategori taat Kontraktor KKS di atas 90 persen dari penilaian PROPER dari KLHK tiap tahun,” katanya.

Adapun masalah dalam pengelolaan limbah saat ini, tambah Bagus, adalah biayanya yang besar. Sebagian besar limbah produksi migas merupakan bahan kimiawi yang penguraiannya butuh waktu yang lama. Limbah ini dikenal dengan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Saat ini, teknologi pengurai limbah B3 di Indonesia masih dimiliki satu perusahaan, PT Prasada Pamunah Limbah Industri, yang berlokasi di Cileungsi, Jawa Barat.

“Kesulitannya, karena cuma ada satu tempat, Kontraktor KKS yang berada di luar Jawa pun harus mengeluarkan biaya yang besar untuk mengirim limbah tersebut. Ini yang harus diefisiensikan,” terang Bagus.

Kepada tim BUMI, Bagus menjelaskan peran SKK Migas dalam pengelolaan limbah oleh Kontraktor KKS. Dia juga menambahkan, saat ini fokus SKK Migas

LIMBAH PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI (MIGAS), BAGIAN YANG MUNGKIN SANGAT KECIL DARI KESELURUHAN KEGIATAN HULU MIGAS. NAMUN PENGELOLAANNYA MEMBUTUHKAN PERHATIAN DAN BIAYA YANG TIDAK SEDIKIT. BESARNYA BIAYA TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH DAN TRANSPORTASI LIMBAH KE TEMPAT PENGOLAHAN SULIT DIHINDARI. DIBUTUHKAN STRATEGI KHUSUS AGAR KEGIATAN INI DAPAT DIEFISIENSIKAN.

OLEH: SUHENDRA ATMAJA/[email protected]

Efisiensi Pengelolaan Limbah Sisa Produksi Migas

FIGUR

adalah menangani limbah menumpuk milik salah satu Kontraktor KKS yang ditemukan di lahan milik penduduk. Berikut hasil wawancaranya.

APA SAJA BENTUK LIMBAH SISA PRODUKSI MIGAS? BAGAIMANA DAMPAK TERBURUK DARI PENGELOLAAN LIMBAH YANG TIDAK BAIK?Bentuk limbah sisa produksi migas dapat berupa limbah cair seperti air terproduksi, limbah pencemar udara, terutama yang mengandung gas sulfur dan limbah padatan seperti sludge dari proses pembersihan tangki (tank cleaning), katalis bekas, powder hasil proses sulfur removal, dan limbah drill cutting pada saat pemboran. Semua diolah hingga mencapai nilai oil contain satu persen. Baru bisa dibuang ke dalam tanah, dibakar atau dibuang ke laut untuk lapangan offshore. Kalau tidak dikelola dengan baik, limbah ini dapat mencemarkan lingkungan di sekitar lokasi produksi, kalau parah dapat menurunkan kualitas lingkungan. Nantinya akan berdampak terhadap penurunan kesehatan masyarakat.

SUDAH EFEKTIFKAH PENGELOLAAN LIMBAH PRODUKSI MIGAS SELAMA INI?Pengelolaan limbah produksi migas saat ini masih membutuhkan biaya yang besar. Akan tetapi pembiayaan untuk pengelolaan limbah sebenarnya hanya sebagian kecil saja dari seluruh pembiayaan kegiatan operasi Kontraktor KKS. Instalasi teknologi pengelolaan limbah kan dilakukan sejak awal proyek untuk mengolah limbah, jadi ketika sudah memasuki tahap operasi, biaya yang dikeluarkan relatif kecil.Sebagian besar digunakan hanya untuk biaya maintenance peralatan dan monitoring output dari proses pengolahan limbah. Tapi secara keseluruhan

Page 17: BULETIN SKK MIGAS · PDF fileMengubah Pola Pikir Pengelolaan Limbah Fokus Perspektif HAL. 4 HAL. 18 BULETIN SKK MIGAS #55NOVEMBER 2017 INDONESIA Mengelola

17BUMI#55 November 2017 /

sudah baik, dibuktikan dengan pencapaian kategori taat Kontraktor KKS di atas 90 persen berdasarkan hasil penilaian Program Peringkat Kinerja Lingkungan Perusahaan (PROPER) KLHK setiap tahun.

APA MASALAH UTAMA DARI PENGELOLAAN LIMBAH PRODUKSI?Dari sisi operasi, Kontraktor KKS tidak ada masalah yang besar. Namun tantangan ke depan adalah pemanfaatan limbah yang lebih intensif, jadi bisa meringankan beban pencemaran ke lingkungan. Hal ini dapat dilakukan melalui penerapan 3-R (reuse, reduce dan recycle) dari semua jenis limbah yang dihasilkan. Untuk beberapa kasus pengolahan limbah di Kontraktor KKS memerlukan perhatian khusus. Hal ini berkenaan dengan akumulasi limbah padat sisa produksi akibat operasi masa lalu yang tidak sesuai standar, sehingga perlu dilakukan penanganan limbahnya dengan volume yang sangat besar. Saat ini SKK Migas sedang mengupayakan pengelolaan limbah dengan volume besar yang melibatkan beberapa instansi, seperti KLHK, Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) dan Kementerian BUMN.

Masalah lainnya adalah di fasilitas, terbatasnya pihak ketiga pengelola limbah B3 terintegrasi saat ini hanya ada di Pulau Jawa. Sehingga beberapa jenis limbah B3 yang tidak bisa dikelola oleh Kontraktor KKS di luar Jawa harus dikirimkan ke fasilitas pengelola limbah tersebut. Aspek lain yang menjadi kendala adalah limbah padat berupa katalis bekas yang mengandung merkuri (Hg) yang dihasilkan dari gas processing plant harus diekspor ke luar negeri, karena di Indonesia belum tersedia fasilitas tersebut. Ini yang menjadi pengelolaan limbah masih belum efisien.

BAGAIMANA PROSEDUR STANDAR DARI SKK MIGAS TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH?Prosedur standar dari SKK Migas mengacu kepada rencana pengelolaan dan pemantauan yang terdapat pada dokumen AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dan pemenuhan baku mutu pada peraturan lingkungan yang berlaku. SKK Migas juga terus mendorong agar Kontraktor KKS melakukan inovasi sistem pengelolahan limbah Reuse, Reduce, Recycle, Recovery, Replacement, Return to Supplier, Treatment, Return to Supplier, dan Disposal. Selain itu, ada pula pemantauan dengan mengevaluasi pemilihan teknologi dari Kontraktor KKS yang akhirnya terkait dengan efisiensi waktu dan biaya.

ADAKAH PRODUK TURUNAN YANG BISA DIDAPATKAN DARI PENGOLAHAN LIMBAH TERSEBUT? JIKA ADA, BAGAIMANA PASAR PRODUK TURUNAN TERSEBUT DI INDONESIA?

Produk turunan ada yang didapat melalui proses pemisahan dari limbah sludge hidrokarbon untuk bisa diambil kembali minyaknya. Setelah diolah, bisa didapatkan produk turunan seperti batu bata, road barrier, material dasar konstruksi jalan, material subtitusi produksi semen, sulfur sebagai bahan baku industri,dan lainnya. Pasar produk turunan sangat bagus di Indonesia, akan tetapi kelemahannya adalah sedikitnya penyedia jasa pengolah limbah yang dapat mengolah limbah menjadi produk yang dapat dimanfaatkan dan kendala proses perizinan di KLHK.

BILA DIMUNGKINKAN ADA PENAMBAHAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR KHUSUS LIMBAH MIGAS, KRITERIA APA SAJA YANG HARUS DIPENUHI? SKK Migas mendorong dan membantu pemerintah untuk membuka tempat pengelolaan akhir limbah B3 di lokasi lain sesuai dengan standar. Contohnya, adanya Memorandum of Understanding (MoU) antara SKK Migas dengan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) untuk melakukan kajian prospek pengelolaan limbah kegiatan usaha hulu migas. Hasil dari MoU tersebut adalah pembentukan BUMN yang khusus melakukan kajian dalam mengolah limbah B3, terutama limbah CPI (Chevron Pacific Indonesia) yang volumenya besar. Jika kajian mengatakan teknis, operasional dan biayanya ekonomis maka BUMN tersebut diarahkan untuk mengolah limbah terebut. Feasibility study itu ditargetkan rampung di November ini, dan dapat segera dieksekusi hingga seluruh limbah CPI selesai diolah Agustus 2021 nanti.

SKK Migas sebenarnya ingin fasilitas baru dapat dibangun di pulau-pulau besar Indonesia, terutama yang merupakan daerah produksi migas. Tujuannya, agar lebih dekat sehingga dapat memotong biaya pengiriman limbah ke fasilitas. Fasilitas pengolahan limbah secara umum harus memenuhi standar untuk pemilihan lokasi, desain, pilihan teknologi dan meminimalisasi dampak negatif lingkungan dan masyarakat jangka panjang. Dari aspek regulasi harus memiliki izin pengoperasian dengan memenuhi ketentuan pengelolaan lingkungan, efisien yang berarti menggunakan teknologi yang efisien dan ekonomis.

APA SANKSI YANG DIBERIKAN UNTUK KONTRAKTOR KKS YANG MELANGGAR STANDAR PENGELOLAAN LIMBAHNYA? Kontraktor KKS yang melanggar biasanya diberi Surat Peringatan (SP) terlebih dahulu. Kalau tiga kali diberi SP masih melanggar berikutnya adalah sanksi dari KLHK yaitu PROPER Merah/ Hitam (kategori tidak taat). Ada sanksi administrasi sampai pemberhentian operasi.

Page 18: BULETIN SKK MIGAS · PDF fileMengubah Pola Pikir Pengelolaan Limbah Fokus Perspektif HAL. 4 HAL. 18 BULETIN SKK MIGAS #55NOVEMBER 2017 INDONESIA Mengelola

18 BUMI / #55 November 2017

Kemajuan teknologi informasi seharusnya sudah mampu mendukung seluruh kegiatan bisnis, tak terkecuali industri hulu migas. Produksi, jumlah lifting, performa sumur produksi kini sudah mudah dipantau tanpa harus membuang waktu dan biaya untuk monitoring secara langsung. Begitu pula dengan audit. Kemudahan akses pembukuan suatu perusahaan migas akan mamudahkan auditor melakukan audit secara optimal dan efisien.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) kembali menyelenggarakan Forum Auditor Migas Indonesia (FAMI). Forum yang megambil tema “Optimasi Tata Kelola untuk Efisiensi Proses Kerja yang Cepat dan Akuntabel” tersebut diselenggarakan di Kantor SKK Migas Pusat, Jakarta pada 19-20 Oktober 2017. Forum terbagi menjadi beberapa sesi panel diskusi.

“Dengan bantuan TI proses kerja cepat dan efisien bisa dicapai. Misalnya dengan perangkat Authorization for Expenditure (AFE) Manager,” kata Pengawas Internal SKK Migas, Taslim Z. Yunus, saat membuka FAMI 2017.

Taslim menganjurkan agar seluruh auditor migas dapat mulai mencoba beberapa fasilitas basis teknologi informatika yang sudah tersedia, salah satunya adalah sistem AFE Manager. Menurutnya, penggunaan TI dapat mempercepat proses pengambilan keputusan yang hendak dilakukan.

Dengan demikian para auditor dapat memanfaatkan waktu dengan optimal dengan hasil yang akuntabilitasnya terverifikasi.

Di samping AFE Manager, SKK Migas telah sosialisasikan penggunaan Centralized Integrated Vendor Database (CIVD), suatu sistem penyimpan data terkait vendor hulu migas yang dapat mengefisienkan proses pengadaan barang dan jasa dalam industri padat modal dan teknologi ini. “Salah satu kelemahan dari proses pengadaan barang dan jasa adalah data yang diberikan belum cukup, dengan CIVD pihak yang akan melakukan pengadaan dapat dengan mudah menyeleksi vendor yang

berpotensi” ungkap Taslim.

Aspek lain yang dapat memperlancar tata kelola usaha hulu migas adalah faktor Sumber Daya Manusia (SDM). “Ini menyangkut kompetensi dan leadership dalam satu tim kerja sebuah perusahaan,” ungkap Taslim.

Selain teknologi informatika, salah satu bentuk efisiensi yang tengah diupayakan pemerintah adalah holdingisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti yang akan diterapkan pada Perusahaan Gas Negara (PGN) dengan Pertagas, anak perusahaan Pertamina. Bidang usaha yang sama membuat kedua perusahaan ini dipertimbangkan untuk dilakukan holding, sehingga pembagian bisnis dapat lebih optimal.

“Tujuan holding adalah untuk kesejahteraan rakyat. Semakin besar dominasi BUMN di suatu negara maka rakyat semakin sejahtera,” kata Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN, Gatot Trihargo, saat menjadi narasumber di panel diskusi.

Dalam kesempatan tersebut hadir pula Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Tantri Abeng, yang memberikan paparan terkait urgensi manajemen dan leadership dalam sebuah perusahaan atau organisasi. “Perusahaan yang bagus ditentukan pula oleh kadar kapasitas dari seorang pemimpinnya,” kata Mantan Menteri Pendayagunaan BUMN era Soeharto ini.

UNTUK MENINGKATKAN OPTIMASI DAN KERJA CEPAT SERTA EFISIEN DALAM INDUSTRI HULU MINYAK DAN GAS BUMI (MIGAS) DIBUTUHKAN BERBAGAI PERANGKAT PENDUKUNG. SALAH SATUNYA LEWAT TEKNOLOGI INFORMASI (TI).

PERSPEKTIF

Teknologi Informasi Percepat Proses Tata Kelola

OLEH: ADHITYA C. UTAMA/ [email protected]

Page 19: BULETIN SKK MIGAS · PDF fileMengubah Pola Pikir Pengelolaan Limbah Fokus Perspektif HAL. 4 HAL. 18 BULETIN SKK MIGAS #55NOVEMBER 2017 INDONESIA Mengelola

19BUMI#55 November 2017 /

OLEH: ADHITYA C. UTAMA/ [email protected] PERSPEKTIF

Pemerintah Inggris Buka Peluang Kerja SamaINGGRIS, SATU DARI LIMA BESAR NEGARA DENGAN LAPANGAN MINYAK DAN GAS BUMI (MIGAS) TERBANYAK DI DUNIA, TERMASUK DI INDONESIA. DENGAN PENGALAMAN DAN KOMPETENSINYA, INGGRIS MEMBUKA PELUANG KERJA SAMA DENGAN INDONESIA UNTUK MEMAJUKAN SEKTOR HULU MIGAS NASIONAL.

Potensi energi milik Indonesia rupanya masih menarik bagi salah satu produsen migas tertua di dunia, Inggris. Dengan populasinya yang terbesar ketiga se-Asia setelah Cina dan India, permintaan energi di Indonesia sangat tinggi. Ekonomi Indonesia diprediksi akan berkembang cepat jika kebutuhan energinya terpenuhi.

Saat ini industri hulu migas yang merupakan pemasok energi terbesar Indonesia, sedang mengalami penurunan. Sedikitnya penemuan cadangan ekonomis membuat produksi migas Indonesia sangat bertumpu pada sumur tua, yang sebenarnya produksi alaminya sudah menurun. Kurangnya modal, teknologi, dan pengalaman adalah beberapa penyebab minimnya kegiatan eksplorasi di Indonesia. Terlebih eksplorasi kini sudah mengarah ke laut dalam dan Indonesia Timur.

Kondisi ini kemudian mendorong asosiasi energi Inggris, The Energy Industry Council (EIC), bekerjasama dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyelenggarakan Workshop EIC Oil & Gas 2017 di Kantor SKK Migas Pusat, Jakarta pada 1 November 2017. Acara ini ditujukan sebagai wadah bertemunya para investor maupun provider hulu migas asal Inggris dengan para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) wilayah kerja Indonesia, sehingga membuka peluang kerja sama dalam produksi migas.

“Kami melihat potensi yang besar di Indonesia dan menyadari bahwa dengan pengalaman yang kami miliki, dapat membantu Indonesia mengembangkan hulu migasnya,” kata Duta Besar Inggris, Moazzam Malik dalam sambutannya.

Malik menambahkan, Indonesia harus mengikuti jejak Cina dan India yang sudah terlebih dahulu berkembang. Pasalnya, pasar Indonesia memiliki

peran penting dalam kemajuan ekonomi Asia. Diprediksikan 10 tahun mendatang, Indonesia akan masuk dalam 10 besar negara dengan ekonomi terbesar di Asia. Ini merupakan tantangan besar untuk Indonesia.

“Inggris akan mendukung. Kami siap membantu dalam berbagi riset, teknologi dan pengalaman. Aberdeen adalah pusat riset pengembangan migas kami,” kata Malik.

Workshop yang bertema “Business Opportunities in Indonesia” ini terbagi dalam dua sesi. Sesi presentasi dan konsultansi. Terdapat 20 orang pembicara yang merupakan perwakilan dari investor maupun provider hulu migas asal Inggris. Di sesi konsultansi, Kontraktor KKS dapat melakukan wawancara singkat terhadap provider tentang apa saja fasilitas yang mungkin dapat membantu operasional di lapangan.

“Ini kesempatan Anda membangun network sebesar-besarnya sehingga nantinya bisa bersama-sama menemukan solusi dari masalah di wilayah kerja Anda,” kata CEO EIC, Stuart Broadley.

Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi,mengapresiasi berlangsungnya workshop ini karena akan mendorong pengembangan bisnis hulu migas di Indonesia dengan adanya pertukaran informasi antar peserta. Menurutnya, industri hulu migas sangat berperan penting untuk kapasitas nasional karena dapat memberi peluang pada industri-industri penunjang ikut berkembang. Dia pun menambahkan bahwa pihaknya siap memberikan informasi yang penting menyangkut wilayah kerja dan produksi migas dalam negeri.

“Pasar Indonesia lebih besar dari yang dibayangkan. Terbukti produk Indonesia tidak hanya dijual di dalam negeri, tapi juga banyak yang dijual di luar negeri. Oleh karena itu investor Inggris tidak perlu ragu berinvestasi di Indonesia,” katanya.

Page 20: BULETIN SKK MIGAS · PDF fileMengubah Pola Pikir Pengelolaan Limbah Fokus Perspektif HAL. 4 HAL. 18 BULETIN SKK MIGAS #55NOVEMBER 2017 INDONESIA Mengelola

20 BUMI / #55 November 2017

PARA PEJABAT SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS), DITUNTUT MAMPU SECARA BIJAK MENIMBANG BANYAK HAL. KEPUTUSAN YANG DIAMBIL HARUS MEMENUHI TARGET NASIONAL. KEMAMPUAN MENGGERAKKAN STAF JUGA DIBUTUHKAN AGAR KINERJA MENJADI OPTIMAL DAN EFISIEN.

Nilai Kepemimpinan yang Harus Ditanam di SKK Migas

Dalam rangka mengevaluasi kegiatan hulu minyak dan gas bumi (migas) selama setahun kepemimpinannya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar, memberikan arahan ke manajemen dan pejabat hingga tingkat senior manager di Kantor SKK Migas Pusat, Jakarta pada 14 Oktober 2017.

“Banyak hal yang sudah terjadi dan perubahan di SKK Migas. Banyak yang baik, namun masih ada yang membutuhkan perbaikan,” kata Archandra saat membuka kegiatan yang dilangsungkan.

Menurut Arcandra, para petinggi di SKK Migas harus mampu memanfaatkan seefisien mungkin waktu yang ada dalam bekerja. Harapannya, keputusan yang disertai pertimbangan yang masak dapat diambil dengan cepat nantinya.

“Hal yang memotivasi saya setiap melaksanakan rapat adalah pemikiran bahwa waktu saya belum tentu lebih berharga dibanding waktu Bapak Ibu sekalian. Rapat harus seefisien mungkin. Setiap peserta rapat harus mengerti keseluruhan pekerjaannya. Jangan mengandalkan staf saja,” katanya. Dalam kegiatan ini Arcandra berkesempatan menyampaikan beberapa hal mengenai kepemimpinan.

Sebuah studi menyimpulkan terdapat lima sifat dasar pemimpin yang baik. Pertama, pikiran positif. Disebutkan seorang pemimpin harus memiliki gen “yes we can”. Pemikiran bahwa semua masalah pasti memiliki solusi terbaik. Dengan demikian pemimpin tersebut akan berusaha hingga akhir agar dapat menyelesaikan apapun tujuan divisi maupun organisasinya.

Sifat kedua adalah kemampuan memotivasi stafnya. Bukanlah seorang pemimpin jika mematahkan semangat stafnya. Kemampuan ini pun dapat diterapkan kepada mitra kerja. “Seorang pemimpin tidak seharusnya discourage (menakut-nakuti) bawahannya,” terangnya.

Ketiga, bakat untuk mengeksekusi. Sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam mengelola

kegiatan hulu migas, SKK Migas bertanggung jawab besar dalam perencanaan. Banyak kerja sama dengan kementerian maupun lembaga yang kemudian tertuang dalam Nota Kesepahaman. Akan tetapi menurut Arcandra, jangan cepat merasa puas dengan keluarnya Nota Kesepahaman karena semuanya tetap kembali pada eksekusi dari rencana yang ada.

Sifat keempat yang seharusnya dimiliki pemimpin adalah ketegasan saat menjawab ya atau tidak. Untuk itu pemimpin harus memahami secara komprehensif tugas yang diembannya. Terakhir, sifat kelima adalah passion (ketertarikan kuat). Dengan memiliki sifat ini, seseorang bisa bekerja dengan ikhlas, tidak mengharapkan pengakuan atau penghargaan.

Dari kelima sifat ini, menurut pakar hanya dua yang bisa dilatih, yaitu ketegasan dan bakat untuk mengeksekusi. Tiga lainnya adalah bakat. “Sekarang bagaimana kita membalikkan teori ini. Kita harus berusaha agar passion, pikiran positif, dan kemampuan memotivasi ini bisa kita miliki untuk bisa menjadi pemimpin yang baik,” katanya.

Arcandra menambahkan, ke depannya SKK Migas mengemban tugas untuk mampu bekerja lebih efisien dan lebih cepat dalam mengambil dan mengeksekusi suatu keputusan. Adapun hal yang perlu diperbaiki dalam pengelolaan hulu migas adalah kemampuan eksekusi proyek nasional, contracting strategy, dan legal concern.

SPEKTRUM OLEH: AGATHA CITARA/[email protected]

Page 21: BULETIN SKK MIGAS · PDF fileMengubah Pola Pikir Pengelolaan Limbah Fokus Perspektif HAL. 4 HAL. 18 BULETIN SKK MIGAS #55NOVEMBER 2017 INDONESIA Mengelola

21BUMI#55 November 2017 /

Sebagai instansi khusus yang mengelola kegiatan hulu migas Indonesia, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dituntut ‘melek’ dengan bisnis migas global. Rendahnya investasi di hulu migas tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi dialami semua negara penghasil migas di dunia. Faktor utama fenomena ini adalah harga minyak dunia yang tertahan di US$62 per barel untuk Brent Crude Oil, dari sebelumnya berada di US$120 per barelnya.

Harga minyak yang rendah ini seharusnya tidak serta merta membuat bisnis hulu migas terpuruk. Banyak negara yang kemudian mencari cara lain menarik investasi untuk tetap menghidupkan kegiatan hulu migas di negaranya. Beberapa kebijakan baru pun muncul. Lalu bagaimana dengan Indonesia?

“SKK Migas harus lebih sensitif dengan harga minyak global. Kalau masih rendah seperti sekarang, maka cost harus ditekan,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, saat memberikan arahan kerja di Kantor SKK Migas Pusat, pada 1 November 2017.

Menurut Jonan, pangkal dari industri hulu migas adalah dari tahap perencanaan. Dimulai dari pengajuan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) atas metode pengembangan sumur, pembangunan konstruksi pendukung, sistem distribusi, hingga pengadaan barang untuk kegiatan hulu migas harus diperhatikan dengan teliti. SKK Migas harus hati-hati dalam menyetujui rencana kerja dan anggaran (Work Plan and Budget/ WP&B). Di sinilah Divisi Perencanaan dan Divisi Pengadaan SKK Migas harus berfungsi dengan baik. “Beli yang dibutuhkan saja,” kata Jonan.

Dia menambahkan, di kondisi seperti saat ini tidak bisa lagi mengharapkan pengelolaan bisnis hulu migas seperti saat harga minyak masih tinggi. Pembelian barang yang berlebihan hanya akan menyebabkan ketidakefisienan dalam produksi, sehingga profit yang didapatkan pemerintah dan Kontraktor KKS pun akan lebih sedikit.

“Yang tidak bisa beradaptasi tidak bisa bertahan. Kalau masih tidak efisien profit yang didapat juga sedikit. Jangan terlalu berharap harga minyak tiba-tiba kembali seperti dulu, karena tidak ada orang yang mampu mengubahnya,” katanya.

Selanjutnya, Jonan meminta SKK Migas untuk memeriksa kembali inventori Kontraktor KKS. Ini bisa menjadi referensi SKK Migas untuk menyetujui pengajuan belanja Kontraktor KKS, sehingga kegiatan pengadaan Kontraktor KKS pun dapat diawasi. Jika diperlukan, lanjutnya, bisa dibuat sistem pengelolaan inventori dengan standar.

“Maksimum tiga bulan untuk yang cepat habis. Kalau yang lifetime-nya panjang bisa ditentukan lagi waktunya,” kata Jonan memberi contoh.

Efisiensi inventori juga bisa diupayakan dengan penggunaan gudang bersama untuk Kontraktor KKS yang lokasi wilayah kerja (WK) operasionalnya berdekatan. Selain dapat menghemat biaya belanja yang harus dikeluarkan, cara ini dapat membantu Kontraktor KKS dalam pendataan jumlah dan kondisi inventori di gudangnya.

Di akhir acara, Jonan mengingatkan bahwa dunia sudah mengalami banyak perubahan. SKK Migas juga harus dapat menangkap spirit perubahan tersebut. “Intinya saya minta SKK Migas harus bekerja lebih baik lagi,” katanya.

OLEH: ADHITYA C. UTAMA/[email protected] SPEKTRUM

TATA KELOLA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (MIGAS) INDONESIA HARUS MAU MENERIMA PERUBAHAN. HARGA MINYAK GLOBAL YANG TIDAK KEMBALI TINGGI SEHARUSNYA MENJADI TITIK BALIK PELAKU BISNIS HULU MIGAS UNTUK MELAKUKAN EFISIENSI DI KEGIATANNYA, TERMASUK PENGADAAN.

Menteri ESDM Minta SKK Migas Kawal Pengadaan

Page 22: BULETIN SKK MIGAS · PDF fileMengubah Pola Pikir Pengelolaan Limbah Fokus Perspektif HAL. 4 HAL. 18 BULETIN SKK MIGAS #55NOVEMBER 2017 INDONESIA Mengelola

22 BUMI / #55 November 2017

Risiko kerja sangat mungkin terjadi di kegiatan hulu migas, baik di darat (onshore) maupun di laut (offshore). Untuk menjamin keselamatan pekerja dan konstruksi di lapangan. Semua Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS), tidak hanya harus mematuhi standar internasional Kesehatan Keselamatan Kerja Lindung Lingkungan (K3LL), tetapi juga pemanfaatan asuransi.

Dibutuhkan pemahaman yang sama antara Kontraktor KKS dan pihak asuransi mengenai proses pengasuransian agar fasilitas yang didapatkan menjadi optimal. Untuk itu, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Konsorsium Asuransi yang diketuai Jasindo mengadakan Workshop Bedah Polis Asuransi Proyek Konstruksi. Workshop dilaksanakan di Kantor SKK Migas, Jakarta pada 25-26 Oktober 2017. Workshop diikuti oleh perwakilan Kontraktor KKS.

“SKK Migas mengapresiasi dan terus mendukung adanya continuous improvements dalam pengansuransian di hulu migas. Upaya risk management merupakan fokus dari SKK Migas,” kata Wakil Kepala SKK Migas, Sukandar, saat membuka workshop.

Sukandar menambahkan, dengan adanya enam proyek utama yang sedang dikembangkan pemerintah, maka konstruksi fasilitas hulu pun akan besar-besaran dibangun. Apalagi sebagian dari proyek merupakan wilayah kerja (WK) offshore yang tingkat kesulitannya tinggi. Workshop ini menjadi peluang bagi para Kontraktor KKS untuk memahami

betul detil pengasuransian yang cocok untuk wilayah kerjanya. Proyek utama yang dimaksud adalah Lapangan Bangka Indonesia Deepwater Development (IDD), Banyu Urip, Jangkrik, Madura BD, Tangguh Train-3, serta Donggi, Matindok dan Senoro.

“Diharapkan setelah workshop ada pemahaman yang sama antar penanggung dan tertanggung tentang pelaksanaan asuransi. Tujuannya, dapat meminimalisasi dispute yang mungkin terjadi, kata Direktur Umum Jasindo yang juga Kepala Konsorsium Asuransi, Solihah.

Workshop dilaksanakan menjadi dua sesi. Asuransi konstruksi onshore dan offshore. Di onshore dipaparkan mengenai premi asuransi, perspektif pasar internasional, periode asuransi, rincian nilai pertanggungjawaban hingga perluasan jaminan dalam polis. Sedangkan di offshore, pembahasan akan meliputi warning policy dan term and condition. Selain itu, dipaparkan pula estimated contract value, periode dimulai dan diakhirinya proyek, perumusan schedule, serta penentuan limit. Adapun narasumber yang diundang merupakan perwakilan dari perusahaan asuransi konstruksi internasional, seperti Sompo Canopius dan MARSH.

“Khusus offshore akan dijelaskan hal-hal yang penting dipahami oleh tertanggung, mengingat luas jaminan dari jenis risiko pada konstruksi offshore sangat berbeda,” kata Solihah. Dia menambahkan, dalam periode kerja Konsorsium Asuransi Konstruksi 2016-2018, sudah ada tujuh proyek yang pengasuransiannya sudah terlaksana dengan baik.

KEAMANAN KONSTRUKSI INFRASTRUKTUR PENDUKUNG OPERASI HULU MINYAK DAN GAS BUMI (MIGAS) HARUS DIPERHATIKAN OLEH PIHAK OPERATOR KARENA MEMILIKI RISIKO KECELAKAAN AKIBAT HUMAN ERROR MAUPUN BENCANA ALAM. RISIKO TERSEBUT DAPAT DIKELOLA. SALAH SATUNYA DENGAN ASURANSI YANG BERGUNA MENCEGAH DAN MENJAMIN OPERASI MASIH TETAP BERJALAN MESKIPUN KECELAKAAN TERJADI.

Sosialisasi Polis Asuransi Konstruksi Hulu Migas

BIANGLALA OLEH: SUHENDRA ATMAJA/[email protected]

Page 23: BULETIN SKK MIGAS · PDF fileMengubah Pola Pikir Pengelolaan Limbah Fokus Perspektif HAL. 4 HAL. 18 BULETIN SKK MIGAS #55NOVEMBER 2017 INDONESIA Mengelola

23BUMI#55 November 2017 /

Sektor pengadaan memiliki peran yang penting dalam kelancaran operasional Kontraktor KKS. Jika pengadaan barang dan jasa mengalami keterlambatan ataupun ketidaksesuaian, kinerja Kontraktor KKS tersebut akan menurun sehingga pencapaian produksi migas pun tidak tepat waktu. Untuk itu Kontraktor KKS dituntut mampu mengelola dengan baik pengadaan di wilayah kerjanya.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyelenggarakan Pemberian Apresiasi Kinerja Kontraktor KKS Eksploitasi dan Penyerahan Laporan Hasil Pelaporan (LHP) Tahun Buku 2016 oleh Bidang Pengelolaan Pengadaan. Acara ini diselenggarakan di Kantor SKK Migas Pusat, Jakarta pada 30 Oktober 2017.

“Sejalan dengan fungsi pengawasan, SKK Migas mengadakan dua program. Penilaian KPI (Key

Performance Indicator) pada rantai suplai dan audit kepatuhan. Ini yang menjadi dasar pemberian apresiasi,” kata Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Widi Susanto, saat memberikan paparan awal.

KPI, lanjut Widi, dinilai berdasarkan aspek kepatuhan, kinerja, dan aspek umum. Kategori yang dinilai dibagi menjadi tiga golongan, sesuai dengan besar rencana kerja dan anggaran (Work Program and Budget/WP&B) yang sudah disetujui.

Agenda kemudian dilanjutkan dengan pemberian penghargaan untuk “The Best KPI 2016”.

Penyerahan simbolis LHP Kepatuhan Pengelolaan Rantai Suplai diberikan kepada Premier Oil dan Chevron Indonesia Company.

Sekretaris SKK Migas, Arief S. Handoko, memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan migas yang telah meraih penghargaan. “Kalau dilihat dari Grup I, II dan III ini national oil company semua. Bahkan PHE ONWJ sudah 6 kali meraih penghargaan. Ini luar biasa, belum ada yang menggantikan,” katanya.

Arief mengharapkan agar Kontraktor KKS lainnya yang belum sempat memenangkan penghargaan ini tidak patah semangat untuk terus mengembangkan kemampuannya untuk mengelola rantai suplai internalnya. Sedangkan untuk perusahaan internasional, dia mengucapkan selamat atas prestasinya untuk tetap menjaga kinerjanya meskipun terkendala kebijakan dari pusat.

“Posisi supply chain management jadi point of trust, sehingga prosesnya harus dijalankan dengan transparan dan akuntabel. SKK Migas pun berharap dengan mengadakan penilaian ini dapat mendorong budaya kinerja yang disiplin dan transparan di lingkungan Kontraktor KKS,” kata Arief.

BIANGLALA

PERFORMA KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA (KONTRAKTOR KKS) DALAM PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI TURUT BERKONTRIBUSI ATAS KEEFEKTIFAN DAN EFISIENSI KEGIATAN PRODUKSI HULU MINYAK DAN GAS (MIGAS).

SKK Migas Apresiasi Kinerja Rantai Suplai Perusahaan Migas

OLEH: ALFIAN/[email protected]

KINERJA TERBAIK PENGELOLAAN RANTAI SUPPLAI

Grup I PHE ONWJ

Grup II PHE WMO

Grup III Lapindo Brantas.

KINERJA TERBAIK PELAPORAN

Grup I BP Indonesia

Grup II Premier Oil Natuna CBP

Grup III JOB Medco E&P Tomori Sulawesi

OPTIMALISASI ASET Medco E&P Indonesia

Page 24: BULETIN SKK MIGAS · PDF fileMengubah Pola Pikir Pengelolaan Limbah Fokus Perspektif HAL. 4 HAL. 18 BULETIN SKK MIGAS #55NOVEMBER 2017 INDONESIA Mengelola

Gedung Wisma Mulia Lt. 39

Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42.

Jakarta 12710

www.skkmigas.go.id