buletin selebaran edisi 12 maret 2015

8
LEMBAGA PERS MAHASISWA SPIRIT-MAHASISWA BULETIN MEMUAT OPINI YANG DIBAGIKAN KE MAHASISWA UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Edisi, 12 Maret 2015 Buletin Selebaran Menabung Pangkal Kaya ? Copet Bajak Buletin Selebaran Edisi 12 Maret 2015

Upload: lembaga-pers-mahasiswa-spirit-mahasiswa

Post on 08-Apr-2016

229 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Buletin Selebaran Lembaga Pers Mahasiswa Spirit Mahasiswa Madura. Universitas Trunojoyo Madura. Buletin Selebaran Yang Berisi Essay & Opini. Yang di Isi Oleh Anggota Baru LPM Spirit-Mahasiswa 2014.

TRANSCRIPT

Page 1: BULETIN SELEBARAN EDISI 12 MARET 2015

LEMBAGA PERS MAHASISWASPIRIT-MAHASISWABULETIN MEMUAT OPINI YANG DIBAGIKAN KE MAHASISWA UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Edisi, 12 Maret 2015Buletin Selebaran

Menabung Pangkal Kaya ?CopetBajak

Buletin Selebaran Edisi 12 Maret 2015

Page 2: BULETIN SELEBARAN EDISI 12 MARET 2015

Buletin Selebaran

ewaktu belajar tasawuf di pondok, saya sering mendengar istilah tawakal beserta penjelansanya, namun setelah itu hampir semua teman sekelas melakukannya. Bahkan, saat itu tawakal menjadi budaya di pondok saya. Tapi, budaya ini berbeda dengan yang diajarkan guru SD saya. J

ika guru SD menganjurkan para siswanya agar rajin menabung, Malah di pondok, saya menjalankan sebaliknya.

s Artinya, diantara teman kami percaya bila tidak ada uang yang sifatnya pribadi. Semua bisa memakai uang kiriman seseorang bila sedang butuh.

Bukan hanya itu saja, untuk urusan makan, beberapa diantara kami percaya pada prinsip ”makan bareng, gak makan bareng”.

Akibat budaya ini, uang saku yang dijatah oleh orang tua untuk satu bulan bisa ludes dalam dua minggu saja.

Suatu ketika, saat seluruh teman saya sedang kere, saya kebetulan baru menerima jatah mingguan dari paman yang mengajar di pondok. Teman-temanku juga tau hari itulah jatah uang mingguanku datang, karena mereka juga hafal tanggal jatah uang saku satu sama lain.

”Jam itu kok mirip piring, ya? Jadi ingat rasanya pecel,” sindir salah satu teman.”Uang ini untuk biaya pulang,” jawabku ketus.

Menabung Pangkal Kaya ?

FACEBOOK : WARTA KAMPUS UNIVERSITAS TRUNOJOYO, TWITTER : @LPMSM, @WARTAUTM, WEB /BLOG : HTTP://WWW.SPIRIT-MAHASISWA.BLOGSPOT.COM, E-MAIL : [email protected]

Ilustrasi By : Defy Firman Al-Hakim

Page 3: BULETIN SELEBARAN EDISI 12 MARET 2015

Buletin Selebaran

FACEBOOK : WARTA KAMPUS UNIVERSITAS TRUNOJOYO, TWITTER : @LPMSM, @WARTAUTM, WEB /BLOG : HTTP://WWW.SPIRIT-MAHASISWA.BLOGSPOT.COM, E-MAIL : [email protected]

”Halah itukan urusan masa depan. Gak usah dipikir lah. Semua sudah ada yang ngurus.” Belum sempat aku menjawab, kawan saya sudah menodong saya dengan pertanyaan,

“Kamu lebih percaya bila uang yang bisa membuat kamu pulang?”Setelah kejadian itu saya tidak pernah menunjukkan uang yang saya miliki di depan teman-teman agar tak ada yang tau kalau punya uang lebih.

Selain itu, saya menghemat agar dapat menabung untuk bersenang-senang di kemudian hari.

Beberapa hari kemudian, tanpa diduga uang yang saya simpan telah hilang.

Memang saya tak koar-koar bila baru kehilangan uang. Karena sejak awal di pondok, saya sering kehilangan barang. Suatu ketika saat semua santri sedang liburan. Saya berada di pondok dengan teman yang kemarin memaksa dibelikan makanan. ”Saya tau masalahmu, jangan terlalu dipikirkan. Dia tidak akan kembali karena kau pikirkan,” ucap kawan saya serius.

”Maaf saya tidak bermaksud tidak mau menolongmu kemarin,” jawabku sekenanya.

”Saya tidak mempermaslahkan hal itu tapi saya harap kamu belajar dari masalahmu. saya tau uang sakumu kemarin lebih dari cukup untuk sekedar biaya pulang. Kamu pernah ikut yasinan di kampung?””Iya, kenapa?”

”Di kampung biasanya setelah yasinan pasti ada beberapa makanan yang berbeda di bagikan kepada orang-orang yang menghadirinya. Saat kamu menginginkan salah satu makanan dari beberapa makanan yang dibagikan, tapi ternyata dia jauh dari tempatmu duduk.

Apa kamu masih memaksakan keinginanmu terpenuhi? Padahal sudah ada makanan di depanmu, hanya saja tidak sesuai dengan yang kau inginkan.

Kau paham yang aku bicarakan?””Sebenarnya saya bingung sejak tadi.””Haduh, intinya jangan khawatir karena kehilangan sesuatu kau tidak akan dapat gantinya. Apalagi jika kau kehilangan kebaikan. Misalnya menolong temanmu. Mulailah belajar agar tidak berkeinginan berlebih.

Masa depan yang tidak kau tau kejelasannya tidak usah kau pikirkan. Cukup belajarlah dari apa yang terjadi untuk merubah masa depanmu.”Sebenarnya tawakal yang saya ceritakan tadi tidak mengajarkan tentang menghambur-hamburkan uang.

Saya akui memang terlihat seperti itu, tapi di sisi lain, dengan kebiasaan ini kami belajar tentang hakikat uang. Bahwasanya kegunaan uang bukan untuk disimpan.

Tetapi dengan membiasakan hidup seperti itu, kita tidak akan terlalu menyesali keadaan jika suatu saat terjadi musibah.Sayang, dalam maknanya, tawakal hanya berarti pasrah.

Artian inilah yang menyebabkan banyak orang mengira kalau pasrah dengan keadaan adalah tawakal. Sebenarnya istilah tersebut hanya boleh digunakan setelah berusaha atau berikhtiar.

Menurut para ahli ekonomi modern, ada tiga motif seorang menyimpan uang: motif transaksi, motif berjaga-jaga, motif spekulasi.

Diantara ketiga motif tersebut, hanya yang motif yang nomor tiga saja yang benar-benar dilarang dalam islam. Karena memlipat-gandakan uang melalu bunga bank.

Sedangkan motif pertama dan kedua hanya cara seseorang mengatur penggunaan uang. Selain itu, karena gaji yang diperoleh bukanlah gaji harian.

Budaya menabung yang diterapkan ketika SD dapat berakibat fatal bagi anak. Ada kalanya seorang anak akan sangat menyukai hal yang baru pertama diketahuinya.

Apalagi mendapat dorongan dari seorang guru. Padahal jika seorang anak yang masih sepenuhnya minta uang kepada orang tua dilatih untuk menabung, maka dia akan meminta jatah dua kali jatah biasanya.

Serta dalam memenuhi kebutuhan sekolah pun dia tidak mau jika sampai saldo uangnya berkurang banyak. Secara tidak langsung dia diajarkan cinta pada uang dan menjadi anak yang kikir.

Lain halnya apabila seseorang diajarkan untuk tawakal. Metode ini dianggap tepat karena dapat melatih seseorang agar menjadi seorang yang mawas diri. Serta tidak mudah terlarut dalam kesedihan jika mendapatkan suatu musibah.

Dalam konteks ini, istilah ”menabung pangkal kaya” adalah doktrin usia dini yang membuat anak seusia mereka menjadi egois. Padahal anggapan bila ”kaya selalu diukur berdasarkan banyaknya tabungan” adalah pikiran yang sempit. Karena, menurut saya, kaya bisa berarti banyak hal.

Muhamad Adam Abdullah, Anggota Baru LPM Spirit Mahasiswa 2014

Page 4: BULETIN SELEBARAN EDISI 12 MARET 2015

FACEBOOK : WARTA KAMPUS UNIVERSITAS TRUNOJOYO, TWITTER : @LPMSM, @WARTAUTM, WEB /BLOG : HTTP://WWW.SPIRIT-MAHASISWA.BLOGSPOT.COM, E-MAIL : [email protected]

Buletin Selebaran

Pembajakan seakan mengelak untuk dipisahkan dari Indonesia. Pembajakan suatu karya seperti sudah menjadi hal yang biasa terjadi pada negara kita.

Pembajakan sendiri adalah perampasan barang, karya orang lain dengan cara mencopy tanpa izin dari pemilik karya. Pembajakan bagi saya mirip dengan pencurian. Hanya saja yang membedakan pencurian dengan pembajakan adalah, dimana pencurian itu mengambil barang dari orang lain tanpa izin si pemilik.

Kalau mencuri itu barang curian nya menjadi hak milik maling secara paksa, sedangkan pembajakan hanyalah memperbanyak suatu barang atau karya tanpa bermaksud untuk menghak milik kan. Lebih mulia bukan?

Apabila kita mengajukan suatu pertanyaan kepada masyarakat luas, lebih memilih mana menonton sebuah film di bioskop

dengan membeli dvd nya yang delapan ribuan? Saya cukup yakin orang-orang akan membeli kaset bajakan saja yang lima kali lebih murah, jika dibandingkan dengan nonton film di bioskop.

Masyarakat kita telah berhasil merubah dirinya menjadi masyarakat modern dengan segala yang melekat pada modernisasi. Masyarakat modern sendiri identik dengan perilaku konsumtif, namun sayang nya perlaku konsumtif masyarakat modern di Indonesia tidak dibarengi dengan peningkatan perekonomian.

Masyarakat kita lebih memilih barang bajakan dengan alasan terpaut jauh lebih murah dari pada barang aslinya, dengan kualitas yang bisa ditoleransi bahkan banyak yang termasuk kepada layak untuk dikonsumsi. Perekonomian masyarakat Indonesia yang lemah dengan tingkat konsumsi tinggi, membuat para pelaku pembajakan memanfaat kan hal ini.

Berbagai macam pembajakan telah dilakukan oleh masyarakat Indonesia dengan alasan harga yang relatif lebih mahal untuk barang asli dan menjadi keuntungan yang melimpah bagi para penjual produk bajakan yang belum memiliki kesadaran akan buruk nya tradisi pembajakan. Konsumen dan pembajak lebih memilih untuk memperjual belikan barang bajakan dengan dalih ekonomi, soal keuangan.

Apa ada sesuatu di Indonesia yang dapat luput dari nama nya pembajakan? Semua barang yang laku, sedang booming, diminati masyarakat dan memungkinkan untuk dilaksanakannya pembajakan, akan dengan segera dibajak.

Pembajakan yang paling marak dilakukan adalah pembajakan dvd/vcd. Pembajakan ini dilakukan karena minat masyarakat untuk menonton film dan mendengarkan musik sangat tinggi, sedangkan harga untuk dvd/vcd aslinya berkisar lima puluh ribu rupiah keatas.

BAJAK Ilustrasi By : Defy Firman Al-Hakim

Page 5: BULETIN SELEBARAN EDISI 12 MARET 2015

FACEBOOK : WARTA KAMPUS UNIVERSITAS TRUNOJOYO, TWITTER : @LPMSM, @WARTAUTM, WEB /BLOG : HTTP://WWW.SPIRIT-MAHASISWA.BLOGSPOT.COM, E-MAIL : [email protected]

Buletin Selebaran

Masyarakat lebih memilih dvd/vcd bajakan disebabkan harga dvd/vcd bajakan hanya kisaran 8000 rupiah. Dan masyarakat kita akan cenderung memilih untuk barang yang lebih murah apalagi dengan penggunaan relatif minim atau yang sekali pakai saja. Selain itu, pembajakan dvd/vcd kita sudah semakin canggih.

Beberapa film yang diprediksi banyak diminati masyarakat, dengan sangat mengherankan sudah dipasarkan bajakan nya bahkan sebelum film itu main di bioskop.

Pakaian menjadi barang nomor dua setelah dvd/vcd yang begitu laris ketika dibajak.

Masyarakat yang berada pada posisi kelas menengah kebawah demikian mendambakan pembajakan pakaian yang dijual di kios-kios kaki lima pinggir jalan atau pasar tradisional.

Lagi-lagi, hal ini disebabkan oleh perbandingan harga yang cukup jauh antara sebuah pakaian bermerk dengan produk bajakan. Sehingga membuat masyarakat lebih memilih produk bajakan dengan harga jauh lebih murah serta kuantitas yang banyak bila dibandingkan dengan membeli pakaian asli yang mahal serta kualitas terbaik namun hanya satu yang didapat.

Bidang pembajakan lainnya yang perlu disoroti adalah pembajakan yang dilakukan terhadap buku. Pembajakan buku bukan merupakan bidang pembajakan yang baru bagi dunia bajak-membajak. Buku menjadi barang yang perlu dibajak dikarenakan buku merupakan pegangan wajib masyarakat yang mengenyam pendidikan.

Bisa dihitung berapa banyak mahasiswa yang membeli buku asli daripada buku bajakan, meskipun banyak kekurangan dalam pencetakkan buku bajakan seperti kertas yang tipis, halaman yang terbalik, halaman yang meloncat-loncat tidak urut.

Alasan mahasiswa untuk lebih memilih membeli buku bajakan, karena harga yang relatif murah namun dengan ilmu yang sama.

Berbagai hal tentang yang nama nya pembajakan disebut-sebut memiliki

dampak yang negatif. Kita ambil contoh pembajakan dalam buku. Pembajakan buku selain mengurangi pajak penghasilan negara, juga mengurangi pendapatan penerbit serta penulis.

Selain itu pembajakan juga melanggar undang-undang hak cipta sebuah karya. Hak cipta lahir sejak sebuah karya itu dilahirkan dan memiliki fungsi sebagai perlindungan secara hukum atas suatu karya dan penunjuk keaslian dalam ranah seni, sastra, dan ilmu pengetahuan. Namun hal ini membutuhkan campur tangan pemerintah dalam menegakkan undang-undang hak cipta.

Menurut saya sampai saat ini pemerintah cenderung tidak ambil peduli dengan kasus pembajakan yang kerap terjadi. Dengan begini, undang-undang hak cipta akan menjadi bacaan pada lembar pertama sebuah buku tanpa ada tindak lanjut yang mengekang kegiatan pembajakan.

Pada sisi lain dengan diselenggarakannya pembajakan sebuah karya, barang, atau hasil apapun, semua itu bisa dirasakan oleh orang-orang berbagai lapisan. Andai tidak ada pembajakan apakah bisa, orang-orang yang uang nya habis dibuat makan mampu membeli benda aslinya? Setidaknya pembajakan telah membahagiakan kaum miskin kita. Kita ambil contoh, produk tupperware yang terkenal selangit.

Sebuah tempat makan dan botol minum dihargai ratusan ribu, itu kan senjang sekali. Orang-orang yang mengenggam uang pas-pasan pun tak akan merasai bagaimana sih tupperware itu.

Kemudian karena nama nya, maka tupperware pun kena wabah pembajakan. Dibuat lah tupperware KW dengan bentuk yang tertampak sama bagi mereka yang tertimpa sial tak mampu beli yang asli. Sungguh membahagiakan bukan?

Lalu kemudian pembajakan buku. Cemerlang lah orang yang membajak buku untuk kami yang tak mampu. Andai pembajakan itu tak pernah ada, maka bisa kah mahasiswa-mahasiswi bidikmisi misal nya memiliki buku-buku asli yang nilainya jauh dari kantong?

Memang jika dilirik dari segi ekonomi, pembajakan buku harus sangat tidak setujui. Banyak ingin membasminya lekas-lekas, karena pembajakan mengurangi pendapatan. Lantas bagiamana pencipta karya bisa cepat kaya kalau karya nya selalu terbajak?

Namun karena kita adalah orang indonesia semestinya kita layak mengakrabkan diri dengan pembajakan. Kalau melihat sisi untung rugi, maka rugi lah bukan kepalang dengan kegiatan pembajakan ini.

Namun mari kita tengok dengan hati yang lapang! Bukan kah pembajakan juga menandakan karya seseorang (buku) laku keras? Mana mungkin oknum pembajak melakukan pembajakan pada sebuah karya kalau karya itu tidak laku sama sekali?

Dengan ada nya pembajakan golongan-golongan yg tak mampu beli buku asli kita juga dapat kita sentuh melalui pembajakan ini. Maka merata lah kepada semua golongan buku yang penulis tulis.

Lebih mulia mana dengan tujuan untuk berbagi lawan untuk memperkaya diri? Lebih-lebih dengan begini kita menjadi bisa membantu terhadap semua orang yang pahala nya hanya Tuhan yang tau.

Sebenarnya jauh dari masalah jikalau kita membaca buku bajakan. Kita si tak mampu mendapat ilmu yang sama dari penulis yang sama. Bagaimana jika buku bajakan di telan juga pada orang-orang mampu? Tidak juga. Pertama, orang-orang mampu itu akan gengsi dengan sendirinya bila membeli buku bajakan. Kedua, jika mereka tak gengsi dan tetap membeli bajakan berarti mereka tak punya muka.

Jadi kalau sebuah buku tak terbajak, boleh lah si pengarang itu gusar. Karena buku nya bisa jadi tak banyak diminati dan menjadi tak laku.--

Rinda Fitary Ningsih, Anggota BaruLPM Spirit-Mahasiswa 2014

Page 6: BULETIN SELEBARAN EDISI 12 MARET 2015

Buletin Selebaran

FACEBOOK : WARTA KAMPUS UNIVERSITAS TRUNOJOYO, TWITTER : @LPMSM, @WARTAUTM, WEB /BLOG : HTTP://WWW.SPIRIT-MAHASISWA.BLOGSPOT.COM, E-MAIL : [email protected]

“Pencopet itu mengurangi lahan pangan kami. Mereka meninggalkan pesan pada masyarakat akan kurangnya kenyamanan pada angkutan umum yang kami telah gantungkan seluruh urat nadi kehidupan kami daripadanya. Tapi demi perdamaian, kami rela diam.”

Hati ku berdenyut-denyut haru meskipun aku tak mampu walau untuk hanya menatap mata laki-laki gendut mirip almarhum kakek ku itu. Rupa nya beliau kelahiran Sumenep, tapi aku berani bersumpah tak ada goresan di raut wajah nya yang menyatakan dia penduduk lahiran pulau garam ini.

Logat dalam dia berkata pun, kalau kau memaksa mencari yakinlah tak dapat kau jumpai aksen aksen Madura. Beliau menyerukan ku untuk memanggilnya Pak Dul, namun hingga saat ini aku masih tidak tau kelengkapan dari Dul itu apa. Yang jelas beliau selalu memberi ku korting semasa aku SMK dulu jika kedapatan menaiki bemo nya. Pernah juga tanpa membayar sekalian. Orang ini memang supir angkot bersayap malaikat, sayang saja hanya orang suci yang bisa melihatnya.

Di kapal Trunojoyo ini aku dipertemukan Tuhan kembali pada beliau. Tapi beliau sedikit lebih kurus dari dua tahun lalu dimana aku dengan seragam putih abu abu mbulak turun dari angkot kuning yang beliau kemudikan, dan banyak lebih tua yang terlukis jelas saat beliau tersenyum.

Dulu, seingat ku, Pak Dul banyak bercerita tentang anak-anak nya yang salah seorang dari ketiga nya mirip pada wajah ku. Namanya Ratih, tapi sayang usia panjang tidak memihak pada Ratih. Dia harus meninggal sebelum pengumuman lolos tes masuk smk ku diumumkan. Aku tertegun duka. Sekarang yg beliau

ceritakan adalah semakin berkembang biaknya pencopet pada angkutan umum yang beliau geluti.

“Mau negur ya gimana, membiarkan ya gimana?” ungkapnya tanpa senyum sedikitpun.

Pencopet itu mengurangi kepercayaan orang-orang yang mengkonsumsi angkot sebagai alat pengantarnya. Pernah, Pak Dul diam saja melihati penumpang yg beliau antarkan dijamah pencopet. Si penumpang marah besar dan mengumpat-umpat habis habisan ketika sadar dua buah telepon genggam dan sebutir cincin tak didapati dalam ransel hitam nya. Tak lupa penumpang pun bersumpah untuk tak menaiki yang katanya angkot sialan itu. Bagaimana reaksi pak dul? Pak dul hanya mohon maaf tidak tau atas apa yang dialami oleh ibu itu. Pak dul berbohong.

Pada hari setelah itu, benar pak dul tak lagi jumpai ibu-ibu korban copet berdiri menunggu angkutan. Profesi copet sedikit banyak mempengaruhi pendapatan sopir-sopir angkot macam kami, sedang mereka aman terkendali untuk datang lagi beraksi. Apa boleh buat nak? Sopir-sopir hanya mampu menempeli peringatan pada kaca pintu angkutan masing-masing, AWAS COPET! Tidak bisa lebih dari itu, kalau tidak mau ada keributan. Akhirnya rugilah pada kami, tenang lah bagi mereka. Coba copet itu cari profesi lain yang tak menyenggol profesi orang, andai.

Pelabuhan kamal mulai terlihat, dengan ucapan hati-hati yang lirih kami pun berpisah. Kalau mungkin rindu datang, boleh lah saya akan main-main ke bawah jembatan layang waru menunggu angkot bapak. Punggung nya yang lebar hilang di tikungan tangga penumpang kapal.

Dan untuk beberapa teman ku yang akhir-akhir ini bercerita bahwa barang-barang nya di copet, hingga mengingatkan aku pada sosok Pak Dul, tolong jangan menyumpai diri untuk tidak naik angkot lagi.

Ditengah harga bbm yang naik turun gila tidak karuan, jangan lah membuat para supir-supir angkot yang perut nya serta perut keluarga nya digantungkan pada ongkos-ongkos mu menjadi kelimpungan untuk mencari makan. Bantu saja orang sedikit-sedikit.

Kalaupun kau punya motor, mobil, pesawat, bahkan helikopter sendiri, tak papa lah kadang kala kau istirahatkan kendaraan mu itu untuk pergi naik angkot. Selain dapat mengurangi polusi udara dan ikut menyumbang menghemat minyak negara, kau bisa membantu mereka dengan ongkos yang kau bayar meskipun tak banyak. Lihatlah kawan kalau kau menjadi absent untuk naik angkot, dikala hari ini semakin melimpah harga motor dengan kredit ringan dan mobil murah bisa kau bayangkan betapa kosong melompong nya kursi-kursi dalam angkot.

Setidak nya kalau kau ada di kursi itu, kau malaikat penyejuk bagi mereka.

Rinda Fitary Ningsih, Anggota BaruLPM Spirit-Mahasiswa 2014

COPET

Page 7: BULETIN SELEBARAN EDISI 12 MARET 2015

KARYAMU

[email protected]

Spirit-Mahasiswa.blogspot.com

Warta Kampus Universitas Trunojoyo

@Lpmsm | @WartaUTM

Telp : 083-857-958-435

Siapapun bisa mengirim tulisan/informasi yang berkaitan dengan apapun. Jenis tulisan bisa berupa opini, berita, feature, wawancara, artikel, resensi, siaran pers, jadwal/agenda kegiatan seni & budaya, foto maupun karya seni (untuk seni sastra berupa cerpen atau puisi. Untuk seni visual berupa karya foto), essay, paper, analisis, wacana, cergam, cerita rakyat/foklor. Dll. Setiap tulisan disertai dengan nama atau identitas (CV)lengkap dan foto 3x4, pengirim.

Tulisan tidak menyinggung Suku, Agama, Adat maupun Ras tertentu. Tulisan tidak mengandung fitnah ataupun unsur bohong apalagi Plagiasi. Tulisan berita disarankan sudah memenuhi standar yang baik.

Untuk Foto (untuk karya fotografi) yang dikirim menggunakan kualitas medium (± 150 dpi).

Jika ingin tau lebih mengenai syarat pengiriman tulisan, detailnya silakan akses di :

“Spirit-Mahasiswa.blogspot.com”

r

r

FACEBOOK : WARTA KAMPUS UNIVERSITAS TRUNOJOYO, TWITTER : @LPMSM, @WARTAUTM, WEB /BLOG : HTTP://WWW.SPIRIT-MAHASISWA.BLOGSPOT.COM, E-MAIL : [email protected]

Page 8: BULETIN SELEBARAN EDISI 12 MARET 2015

LEMBAGA PERS MAHASISWASPIRIT-MAHASISWABULETIN MEMUAT OPINI YANG DIBAGIKAN KE MAHASISWA UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

BULETIN

SELEBARAN

BULETIN

SELEBARAN