Setiap tahun, puluhan juta janin digugurkan dengan sengaja. Bukan jumlah yang sedikit.

Ada berbagai alasan mengapa wanita melakukan aborsi, misalnya kesulitan ekonomi, ingin mengejar pendidikan atau karir, tidak ingin menjadi orang tua tunggal atau karena hamil di luar pernikahan. Namun aborsi adalah pembunuhan dan pemberontakan kepada Tuhan, karena Tuhanlah yang memberi hidup.

Tuhan mengganggap kehidupan itu suci, terutama kehidupan manusia (Kej. 9:6; Maz 36:9). Sebuah prinsip yang berlaku untuk bayi dalam kandungan, suatu tempat aman yang diciptakan Allah untuk pertumbuhan bayi. Pemazmur berkata,“Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, dan menenun aku dalam kandungan ibuku” (Maz 139: 13). Selan-jutnya, “... Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semua tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya” (Maz 139: 16). Tuhan memiliki rencana dan tujuan untuk setiap manusia.

Tuham memberi manusia hati nurani. Jika seorang wanita mendengar hati nuraninya, maka ia akan menghargai janin

HATI NU�NIWANITA

1

BULETIN-No. 40 / 2017

dalam kandungannya. Jika tidak, maka hati nuraninya akan mengusik dan timbul rasa berdosa sehingga merasa bahwa kondisi ini merupakan hukuman (Ams 24:12). Dalam kondisi seperti ini, wanita akan dilanda kecemasan dan beresiko mengalami depresi.

Bagaimana jika seorang wanita kuatir karena harus membesarkan anak karena kehamilan di luar nikah? Allah menjanjikan akan memberikan hati yang tentram kepada orang-orang yang mentaati hukum-Nya. Mazmur 18:25 mengatakan orang yang mentaati hukum-Nya. Mazmur 18:25 mengatakan, “Karena Tuhan membalas ke-padaku sesuai dengan kebenaranku, sesuai dengan kesucian tanganku di depan mata-Nya.”

Allah mengampuni dosa dan memberikan kedamaian hati dan pikiran kepada orang yang berbalik, dan mendekat kepada-Nya. Seperti halnya disebutkan dalam Filipi 4:6,7 yaitu, “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala keinginan kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiran mu dalam Kristus Yesus.” (disadur dari berbagai sumber)

Suatu pengalaman yang tidak terlupakan sepanjang hidup saya, ketika tahu saya hamil di luar nikah dan tidak ada satu pun keluarga yang tahu. Hal yang paling menyedihkan ketika kekasih tidak bertanggung jawab dan pergi tanpa kabar. Saya mulai memi- kirkan bagaimana melanjutkan hidup bersama janin berumur 13 minggu. Terpikir untuk melakukan aborsi dengan mengkonsumsi obat penggugur kandungan. Puji Tuhan, Tuhan menunjukkan

2

Jika meninggalkan Pondok Hayat, saya akan melanjutkan rencana melanjutkan kuliah magister lingkungan. Saya ingin ilmu yang saya peroleh nanti dapat berpengaruh terhadap bangsa ini. Namun tak lupa bahwa Tuhan pun memiliki rencana yang lebih baik untuk masa depan saya. Jika rencana saya tersebut tidak dikehendaki-Nya, saya yakin dan percaya rencana Tuhan pasti lebih indah. Terima kasih Pondok Hayat. Tuhan memberkati.Diceritakan oleh: Dina (nama samaran)

rumah singgah untuk wanita hamil di luar nikah dan mengurungkan niat untuk aborsi dan memutuskan untuk tinggal di Pondok Hayat.

Saya berada di Pondok Hayat ini bukan suatu kebetulan, melainkan rencana Tuhan. Banyak hal yang baru yang saya temui terutama ajaran mengenai Kristen, agama yang dulunya saya nilai buruk justru mengajarkan kasih dan pengampunan. Waktu berjalan, semakin banyak hal yang saya dapatkan dan mulai percaya dan yakin bahwa ajaran Kristen lebih baik. Semoga Tuhan Yesus selalu membimbing dan menuntun saya ke arah yang benar. Tuhan telah mengampuni dosa saya, saya berusaha taat dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Saya sudah memiliki anak yang saat ini berusia 16 bulan. Ia lahir tanpa ayah karena pacar saya pergi sewaktu saya mengandung. Sekarang saya mengandung anak ke dua tanpa dikehendaki pula oleh saya. Sepulang kerja lembur, dalam perjalanan pulang saya diganggu orang yang tidak saya kenal sampai kehilangan kesadaran dan mengalami kekerasan seksual. Saya berusaha menutupi kejadian yang terjadi sampai suatu saat Ibu saya mengetahui bahwa saya hamil. Orang tua saya marah dan kecewa, namun Ibu mencarikan tempat penampungan dan akhirnya saya berada di Pondok Hayat ini.

3

Pada awalnya, saya teringat dengan anak saya sehingga selalu ingin pulang. Saya harus beradaptasi juga dengan lingkungan dan budaya yang berbeda. Saya hanya dapat berdoa dan berserah kepada Tuhan karena saya yakin Tuhan punya rencana yang indah bagi saya setelah ini. Di tempat ini saya belajar sabar, menahan diri dan tidak melakukan hal negatif. Melalui bimbingan konseling dan dalam pengakuan dosa saat Natal lalu, saya belajar mengampuni dan bersyukur untuk setiap peristiwa dalam hidup saya ini. Saya melihat apa yang terjadi saat ini merupakan teguran Tuhan karena saya sudah mengabaikan pelayanan Tuhan.

Setelah melahirkan, saya ingin kembali ke kota asal untuk memperbaiki hubungan dengan orang tua saya dan mencari pekerjaan kembali. Selanjutnya saya akan kembali melayani Tuhan dengan talenta yang Tuhan berikan. Saya berdoa agar hidup saya dan anak dalam kandungan ini menjadi alat kemuliaan Tuhan dan menjadi berkat untuk orang lain. Diceritakan oleh Sita (nama samaran)

Awalnya aku berpikir dan yakin dia akan menjadi pengganti almarhum suami ku sampai kita melakukan hal yang tidak boleh dilakukan sebelum menikah. Aku hamil lagi. Namun sejak mengetahui kehamilan ku itu, dia berubah perilakunya. Dia menjadi pemarah dan kasar dan pada akhirnya tidak mau bertanggung jawab. Saat itu aku bingung harus berbuat dan berpikir untuk meninggalkan rumah namun aku tidak tahu harus pergi ke mana? Pertemuan dengan Mbak Anna di sebuah bis kota menjadi awal keberadaan aku di Pondok Hayat.

4

Di Pondok Hayat aku menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat ku. Aku percaya di dalam Dia ada kekuatan dan ada ketenangan. Diceritakan oleh Cica (nama samaran)

Selama 3 bulan kehamilan ku di Pondok Hayat, banyak kesedihan yang aku alami karena jauh dari anak yang masih balita dan keluarga. Namun di tempat ini banyaknya kegiatan rohani mengisi hari-hari ku dan banyak teman–teman yang juga mengalami keadaan seperti aku sehingga membuat aku tidak merasa sendiri.

Menjelang saat melahiran pada tanggal 27 Desember 2016 lalu, aku takut dan gelisah sehingga tekanan darah naik. Aku hanya bisa berdoa, bernyanyi dan memuji Tuhan. Tuhan itu baik, Dia menjamah sehingga tekanan darah kembali normal. Di atas meja operasi, saat bersalin aku terus memuji Tuhan. Tuhan sungguh luar biasa, operasi bersalin berjalan dengan baik. Terima kasih Tuhan.

5

Pada Minggu, 26 Februari 2016, Pondok Hayat menyambut dengan penuh sukacita 3 pribadi dengan segenap hati dan jiwanya mengaku percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, dengan segenap hati, jiwa, kekuatan dan akal budinya mengasihi ALLAH serta mengasihi sesama manusia seperti dirinya sendiri, dan menyerahkan diri mereka dibaptis.

Kiranya terus bertumbuh dan berbuah dalam pengenalan dan takut akan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.

DARI SIMO KAMI BERJALAN BERSAMA

Rumah adalah tempat di mana ada rasa saling memiliki, kebersamaan, kehangatan, kasih dan rasa aman tercipta di dalamnya. Inilah gambaran yang ada di rumah anak. Sekali pun tidak mempunyai orang tua seperti halnya anak yang normal, setiap hari mereka tetap ceria dan penuh sukacita. Mereka tidak merasa sendiri karena tinggal bersama-sama, saling membangun dan saling menguatkan sehingga mereka mampu menjalani kehidupan mereka secara normal. Mereka mendapat perhatian dan bimbingan yang baik serta mereka perduli satu dengan yang lain. Mereka juga mendapatkan pendidikan yang baik sehingga sudah memiliki cita - cita, sekali-

pun kebutuhan mereka terpenuhi, mereka belajar mandiri sehingga mereka berkembang secara baik.

Memasuki masa remaja yang penuh dinamika, mereka menyadari betapa Tuhan menyayangi dan menjaga mereka. Mereka sadar bahwa Tuhan saja yang memelihara hidup dan kehidupan mereka. Sebagai bentuk ucapan syukur kepada Tuhan, mereka mulai melayani Tuhan melalui persembahan pujian.

Semoga hidup mereka dipersembahkan untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan. Seperti yang diceritakan oleh Ibu Wahyu

(pengasuh) dan April.

6

BARANG - BARANG YANG DIPERLUKAN

PONDOK HAYAT

BARANG - BARANG YANG DIPERLUKAN

PONDOK HAYAT

1. Lemari pakaian 2 pintu (yang

ada kunci & kaca)

2. Lemari sepatu

3. Jemuran pakaian alumunium uk.

besar

4. Meja kantor ½ biro (Brother)

5. Kursi lipat (Chitose); 24 unit

6. Susu Soya tahap 1, 2 & 3

7. Susu Ibu Hamil

8. Susu kental manis

9. Snack untuk anak-anak

10. Mentega

11. Susu Dancow Instant, Milo,

Ovaltine.

12. Kecap manis

13. Mie instant

14. Shampoo dewasa

15. Shampoo bayi

16. Pasta gigi dewasa

17. Handsoap

18. Pembalut wanita

19. Pembersih lantai

20. Pembersih KM/ WC

21. Minyak telon

22. Minyak kayu putih

23. Sabun bayi cair

1. Vitamin bayi & anak: Apyalis

Drop/ syrup

2. Demacolin syrup & tablet

3. Etaflusin syrup, Primtacol

syrup

4. Baby Cough syrup

5. Sangobion

OBAT - OBATAN

6. Panadol, Mixagrip, Decolgen

7. Asam Mefenamat

8. Obat diare anak & dewasa

9. Obat maag

10. OBH

11. Paracetamol syrup

Terima kasih atas kemitraan anda dengan Pondok Hayat selama ini. Segala bentuk donasi dan doa yang telah anda berikan sangat menunjang pelayanan kami untuk terus

berlanjut dan memulihkan kehidupan.Bagi anda yang ingin melihat laporan keuangan Pondok Hayat secara rinci dapat

menghubungi kantor kami di (031) 5622851 dengan Ibu Julia.Terima kasih atas perhatian dan dukungan anda.

7

Alamat RedaksiJl. Dukuh Kupang VI / 6

Surabaya 60256Jawa Timur, Indonesia

Telepon031-5622848, 5622851

Faksimile031-5622851

Websitewww.pondokhayat.org

E-mailhayat@pondokhayat.org

BankBank Permata Jemursari

A/N Yayasan Pondok Hayat

AC. 290 11 555 02BCA KCP Rungkut

A/N Yayasan Pondok Hayat

AC. 822 0331 700

Susunan PengurusPenasehat:

Pdt. Dr. Yusuf B.SPembina:

Ir. Aditiadjaja, MAPengawas:

Ketua:Ir. Monica N. Surjani

Sekretaris 1:Liana Christanty

Sekretaris 2:Julia Tampi, SE. MM

Bendahara:Ir. Lanny Pujianto, STh, MA

Pembinaan:Dra. Martha Pratana

Penyuluhan:dr. Andik Wijaya, MRep.

MedPendidikan Anak:

Meliani B. RimKesehatan Ibu:

Dr. Sunaryadi Setiawan, SpOG

Kesehatan Anak:Dr. Paulus Hamzah, SpA

Konseling:Diana Meita Zain, SE. MA

Survey: