buku saku pedoman kepatuhan anti korupsi bagi usaha kecil ... · 3 buku saku pedoman kepatuhan bagi...
TRANSCRIPT
B u k u s a k u p e d o m a n k e p a t u h a n a n t i k o r u p s i b a g i u s a h a k e c i l m e n e n g a h
2
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
P e d o m a n k e p a t u h a n a n t i k o r u p s i b a g i p e l a k u u s a h a k e c i l m e n e n g a h
pengarah
Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Deputi Bidang Pencegahan
Penanggung jawab
Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Sujanarko
supervisi
Roro Wide Sulistyowati
Kontributor
Andi Muhammad A. R. Dwi Bagusidian Wahono Hilman Sembiring Irwan S. W. Novriady Erman Sunarto Susi Rai Azizi Yeti Riyadi Yusuf Kurniadi
Tim komisi pemberantasan korupsi
Agustinus Cahyo Wibowo Ariz Dedy Arham Niniek Yuliani Zulfadhli Nasution
3
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
P e d o m a n k e p a t u h a n a n t i k o r u p s i b a g i p e l a k u u s a h a k e c i l m e n e n g a h
pelaksana
PT Wikrama Utama Indonesia
Diterbitkan oleh
Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Gedung Dwiwarna KPK Jl. Kuningan Persada Kav. 4, Jakarta Selatan 12920
Cetakan 1: Jakarta, 2017
Buku ini boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya, diperbanyak untuk pendidikan dan non-komersial lainnya dan tidak untuk diperjualbelikan.
4
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
p r a k a t a Peran usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam perekonomian
Indonesia tidak dapat dipandang sebelah mata. Salah satu yang menopang perekonomian Indonesia setelah krisis finansial Asia pada 1998 adalah sektor UMKM. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa pada tahun 2013, kontribusi UMKM kepada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 60,34%.1 Angka tersebut bertumbuh naik secara konsisten selama 3 tahun terakhir. Di sisi lain, perkembangan ini mengandung risiko melekat yang jika tidak dikelola dengan baik, berpotensi pada penurunan nilai pendapatan secara makro. Risiko melekat tersebut salah satunya yaitu risiko terjadinya korupsi dan pencucian uang. UMKM perlu diawasi dari lingkungan koruptif yang dapat menghambat pertumbuhan UMKM, seperti regulasi yang menyulitkan, perijinan yang sarat suap-menyuap, pungutan liar, infrastruktur yang masih lemah, dan mekanisme pemantauan dan evaluasi atas permasalahan ini yang tidak berjalan efektif.
Lebih jauh lagi, seiring dengan berkembangnya informasi dan teknologi, memudahkan pelaku kejahatan untuk menjadikan sektor UMKM (rentan) sebagai pihak terlibat korupsi dan pencucian uang, seperti menjadikan UMKM sebagai sarana pencucian uang. Risiko dan permasalahan ini muncul diakibatkan minimnya regulasi, tata kelola yang tidak memadai, dan/ atau tidak adanya sumber daya manusia (SDM) yang kompeten untuk mencegahnya.
Berdasarkan ilustrasi permasalahan di atas, dalam mendukung terbentuknya prosedur yang tepat untuk mengelola risiko korupsi dan pencucian uang dalam sektor UMKM, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja sama dengan PT Wikrama Utama Indonesia (Wikrama Utama) menginisiasi program pembuatan Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku UMKM Indonesia. Pedoman ini tidak hanya dapat menjadi panduan bagi UMKM dalam mengidentifikasi, mengelola, dan menangani praktik korupsi dan pencucian uang, namun juga menjadi standar penilaian kesehatan kondisi manajemen UMKM. Program ini merupakan bagian dari gerakan Profesional Berintegritas (PROFIT) yang sebelumnya telah diinisiasi oleh KPK pada tahun 2016.
5
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
Pembentukan pedoman ini mengacu ke beberapa peraturan perundang-undangan terkait, antara lain Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Nomor 13 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penanganan Perkara Tindak Pidana oleh Korporasi, Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (PERMEN KEMENKUKM) Nomor 20/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Penerapan Akuntabilitas Koperasi, dan PERMEN KEMENKUKM Nomor 06/PER/M.KUKM/V/2017 tentang Penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa bagi Koperasi yang Melakukan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam, dan peraturan lain yang mengatur secara teknis prosedur pencegahan kecurangan, korupsi, dan pencucian uang.
Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan pedoman ini. Semoga pembuatan pedoman menjadi salah satu upaya kita bersama untuk membangun Indonesia yang lebih bersih dalam menjaga kepastian hukum dan meningkatkan stabilitas ekonomi.
Jakarta, Desember 2017 Agus Rahardjo Pimpinan KPK 1
CNN Indonesia, “Kontribusi UMKM Terhadap PDB Tembus Lebih Dari 60 Persen”, https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20161121122525-92-174080/kontribusi-umkm-terhadap-pdb-tembus-lebih-dari-60-persen
6
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
D a f t a r i s i
1 P r o f i l u s a h a k e c i l m e n e n g a h 9 S t a t i s t i k U K M 1 0
R e g u l a s i a p a y a n g h a r u s d i p a t u h i u k m ? 1 1
I l u s t r a s i K o r u p s i d a n p e n c u c i a n u a n g 1 4
M e n g a p a k o r u p s i b e r b a h a y a ? 1 5
m e n g a p a p e n c u c i a n u a n g b e r b a h a y a ? 1 6
2 K o r u p s i d a n p e n c u c i a n u a n g 1 3
m e n g a p a u k m r e n t a n t e r h a d a p k o r u p s i ? 1 7
m e n g a p a U K M r e n t a n t e r h a d a p p e n c u c i a n u a n g ?
1 8
B a g a i m a n a a g a r U K M t i d a k t e r l i b a t k o r u p s i d a n p e n c u c i a n u a n g ?
1 9
P e r a t u r a n p e r u n d a n g - u n d a n g a n 2 1
P e r i z i n a n d a n p u n g u t a n l i a r 2 2
3 P e t a p e r m a s a l a h a n u k M 2 0
I n f r a s t r u k t u r d a n s u m b e r d a y a m a n u s i a 2 4
S i s t e m p e m a n t a u a n d a n e v a l u a s i 2 4
7
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
D a f t a r i s i
4 S i s t e m p e n c e g a h a n 2 5 P a h a m - p e m a h a m a n k o r u p s i d a n p e n c u c i a n u a n g
2 6
P a h a m - k o m i t m e n m a n a j e m e n t e r t i n g g i 2 6
P a h a m - p e r a t u r a n t e r t u l i s 2 6
P a h a m - p e n g a t u r a n u a n g p e l i c i n 2 7
P a h a m - S o s i a l i s a s i d a n p e l a t i h a n 2 9
P a h a m - f o r m u l i r p e r n y a t a a n t i d a k t e r k a i t t i n d a k p i d a n a
3 0
D e t e k s i - i d e n t i f i k a s i t i t i k r a w a n 3 1
D e t e k s i - p e n g e l o l a a n k e u a n g a n b e r b a s i s d i g i t a l
3 2
D e t e k s i - l a p o r a n k e u a n g a n s e d e r h a n a 3 4
R e s p o n - T i n d a k a n R e s p o n s i f 3 7
R e s p o n - p e n g h a r g a a n d a n h u k u m a n 3 7
D e t e k s i - V e r i f i k a s i i n t e r n a l d a n e k s t e r n a l 3 1
8
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
D a f t a r i s i
5 I n s e n t i f p e r i l a k u a n t i k o r u p s i & a n t i p e n c u c i a n u a n g
3 8
L a m p i r a n d a f t a r p e r a t u r a n p e r u n d a n g -u n d a n g a n
4 0
9
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
B A B 1 P R o f i l u s a h a k e c i l m e n e n g a h ( U K M )
A p a y a n g m a s u k d a l a m k a t e g o r i U K M ?
K r i t e r i a K e c i l M e n e n g a h
Kekayaan bersih, tidak termasuk tanah dan bangunan
> Rp 50 juta -‐ Rp 500 juta
> Rp 500 juta -‐ 10 miliar
Hasil penjualan tahunan
> Rp 300 juta -‐ Rp 2.5 miliar
> Rp 2.5 miliar -‐ Rp 50 miliar
U n d a n g - u n d a n g n o . 2 0 t a h u n 2 0 0 8 p a s a l 6
U K M - f r o m z e r o t o h e r o
10
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
S t a t i s t i k u k m
Diagram Statistik UMKM
60,34% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia ditopang oleh
UMKM dengan komposisi 61.15% dari Usaha Mikro dan 38.85% dari UKM. Usaha yang masuk dalam kategori Kecil didominasi oleh Makanan dan Pakaian Jadi.
* CNN Indonesia, “Kontribusi UMKM Terhadap PDB Tembus Lebih Dari 60 Persen “, diakses 10 Oktober 2017, https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20161121122525-‐92-‐174080/kontribusi-‐umkm-‐terhadap-‐pdb-‐tembus-‐lebih-‐dari-‐60-‐persen ** Badan Pusat Statistik tahun 2013
*
**
11
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
R e g u l a s i a p a y a n g h a r u s d i p a t u h i u k m ? *
Bentuk badan usaha sesuai dengan tujuan dan kondisi pemilik usaha 1
* Rincian regulasi ada di Lampiran Daftar Peraturan Perundang-‐undangan. ** Terdapat bentuk badan usaha berbadan hukum lain seperti koperasi dan yayasan. Namun untuk khusus untuk pedoman ini, yang dibahas hanya meliputi PT.
Badan usaha berbadan hukum Badan usaha bukan berbadan hukum
Bentuk Usaha
Perseroan Terbatas (PT)** -‐ Perseorangan; -‐ Commanditer Venootschap (CV); dan
-‐ Firma.
Kelebihan
-‐ Kemudahan akses terhadap modal;
-‐ Lebih banyak tender yang dapat diikuti;
-‐ Kekayaan perusahaan terpisah dengan kekayaan pribadi pemegang saham;
-‐ Kewajiban terbatas pada modal yang disetorkan; dan
-‐ Kemudahan dalam pengalihan kepemilikan.
-‐ Proses pendirian cenderung lebih mudah; dan
-‐ Lebih fleksibel dalam pengambilan keputusan.
Kekurangan
-‐ Proses pendirian yang lebih rumit dan lebih mahal; dan
-‐ Tidak fleksible dalam mengambil keputusan karena didasarkan musyawarah atau tindakan kolektif lainnya.
-‐ Lebih sulit dalam mendapatkan modal;
-‐ Sulit dalam mengikuti tender karena kelengkapan persyaratan yang sering hanya dapat dipenuhi oleh badan usaha berbadan hukum; dan
-‐ Kekayaan perusahaan tidak terpisah dengan kekayaan pribadi. Jika perusahaan bangkrut, kekayaan pendiri ikut menanggungnya.
12
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
Urus perizinan sesuai kategori bidang usaha 3
Daftarkan akta badan usaha ke instansi terkait 2
Badan usaha berbadan hukum Badan usaha bukan berbadan hukum
Akta harus disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM.
Akta hanya perlu didaftarkan ke Pengadilan Negeri.
Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP)
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK)
U M U M k h u s u s
Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK)
Izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT)
dan sekitar 150 izin lainnya
Buat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan kewajiban bayar pajak 4
P a j a k 1 % u n t u k U k m d e n g a n p e n g h a s i l a n < = R p 4 . 8 m i l i a r *
* Peraturan Pemerintah No. 46 tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu
13
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
B A B 2 K o r u p s i d a n p e n c u c i a n u a n g
A p a i t u k o r u p s i ? U U t i p i k o r n o . 3 1 t a h u n 1 9 9 9
1. Kerugian keuangan negara;
2. Suap menyuap;
3. Penggelapan dalam jabatan;
4. Pemerasan;
5. Perbuatan curang;
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan; dan
7. Gratifikasi.
Korupsi berasal dari bahasa latin “corruptio” yang mengandung arti busuk atau rusak. Dengan demikian, semua tindakan yang merugikan perusahaan disebut korupsi.
A p a i t u p e n c u c i a n u a n g ?
U u T P P U N o . 8
t a h u n 2 0 1 0
P e l a k u a k t i f
P e l a k u p a s i f
Menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan harta kekayaan yang diketahui atau patut diduga sebagai hasil tindak pidana.
Menerima, menguasai penempatan dan pengalihan harta kekayaan yang diketahui atau patut diduga sebagai hasil tindak pidana.
Pencucian uang pasti melekat kepada semua tindak pidana yang menghasilkan nilai.
!
14
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
I l u s t r a s i k a s u s k o r u p s i d a n p e n c u c i a n u a n g
k o r u p s i P e n c u c i a n u a n g
A adalah seorang pejabat publik dengan posisi strategis berpenghasilan Rp 5 juta/bulan, tanpa memiliki bisnis di luar pekerjaan. Namun harta kekayaannya meliputi: -‐ Dana senilai Rp 3 miliar di bank; -‐ Rumah dan investasi senilai Rp 5 miliar
yang diatasnamakan istrinya; -‐ Berlian dan emas yang diberikan pada
istrinya mencapai Rp 730 juta; dan -‐ Mampu menyekolahkan anaknya di
sekolah swasta internasional terbaik.
S iapa yang berpotensi ter jerat t indak pidana pencucian uang?
! ! !
U n s u r p e n c u c i a n u a n g K o n d i s i a k t u a l M e m e n u h i ? ( Y / T )
Yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana.
A adalah pejabat publik dengan posisi strategis namun memiliki kekayaan yang tidak sesuai dengan profil penghasilannya.
Y
Menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan atas Harta Kekayaan.
A telah menempatkan uang yang diduga hasil tindak pidana di Bank, membelanjakannya untuk rumah, investasi dan perhiasan, dan membayarkan uang sekolah anaknya.
Y
Menerima atau menguasai penempatan, pentransferan, pembayaran, penitipan, penukaran, atau menggunakan Harta Kekayaan.
Bank yang menguasai penempatan uang yang diduga hasil tindak pidana, istri A yang menguasai rumah dan investasi serta menerima perhiasan, dan anaknya yang menerima pembayaran uang sekolah.
Y
15
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
M e n g a p a k o r u p s i b e r b a h a y a ?
Yang perlu dipahami adalah makna dari korupsi , bukan definis inya !
S k a l a M a k r o Studi d i 114 negara membuktikan korupsi
berdampak buruk pada keinginan berinvestasi dan pertumbuhan ekonomi*
Studi menunjukkan set iap 1% kenaikan t ingkat korupsi , berdampak pada 3% penurunan t ingkat pertumbuhan ekonomi**
S u r v i v a l v s C o m p l i a n c e ? Studi d i Hungaria menunjukkan banyak UKM memutuskan untuk t idak mengembangkan
investasinya dikarenakan kecemasan atas kewajiban membayar suap***
S k a l a M i k r o Dalam jangka panjang, korupsi dapat berakibat: -‐ t imbul biaya-‐biaya la innya yang kerap t idak disadari
-‐ hi langnya loyal itas pegawai -‐ perubahan persepsi pegawai yang dapat memicu t imbulnya kecurangan
-‐ rusaknya kepercayaan pelanggan dan vendor
* Mauro, Paolo. Corruption and Growth. The Quarterly Journal of Economics, 1995, Vol. 110, No. 3, hal. 705-‐706 ** Fisman, Raymond and Jakob Svensson. 2001. Are Corruption and Taxation Really Harmful to Growth? Firm Level
Evidence. Manuscript, IIES, Stockholm University *** Gallup Organization Hungary (2000), Corruption in the Sphere of Small and Medium-‐Type Private Enterprises
16
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
M e n g a p a p e n c u c i a n u a n g b e r b a h a y a ?
P e l a k u a k t i f ( u u t p p u p a s a l 3 d a n 4 )
-‐ Pidana penjara pal ing lama 20 tahun -‐ Sanksi denda pal ing t inggi Rp 10 mil iar (pasal 3) ,
pal ing t inggi Rp 5 mil iar (pasal 4)
P e l a k u p a s i f ( p a s a l 5 )
-‐ Pidana penjara pal ing lama 5 tahun -‐ Sanksi denda pal ing t inggi Rp 1 mil iar
P e n c u c i a n u a n g , p e r m a s a l a h a n n y a t a
P u t u s a n p e n g a d i l a n - y o h a n e s o n a n g ( s u a m i p e l a k u k o r u p s i u K M ) Yohanes Onang dipenjara 13 tahun dan denda Rp 5
mil iar . Yohanes menerima hasi l korupsi istr inya, Ar ista Kurniasari b int i Budiharjo (pemil ik CV Cahaya Mulia, UKM bidang usaha jual bel i bat ik) , yang
kemudian dibelanjakan menjadi mobi l dan aset la innya.
P u t u s a n p e n g a d i l a n - A r i s t a k u r n i a s a r i b i n t i b u d i h a r j o ( p e l a k u k o r u p s i u k m ) Arista dipenjara 12 tahun dan denda Rp 5 mil iar
karena Arista melakukan perbuatan curang (termasuk kelompok t indak pidana korupsi) melalui UKM mil iknya, CV Cahaya Mulia, UKM
bidang usaha jual bel i bat ik .
17
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
S u m b e r M o d a l
t e r b a t a s
M e n g a p a u k m r e n t a n t e r h a d a p k o r u p s i ?
k o r u p s i
S t r u k t u r o r g a n i s a s i
i n f o r m a l
V i s i J a n g k a p e n d e k
T i d a k b e r g a n t u n g
p a d a p e r s e p s i p u b l i k
B a r g a i n i n g P o w e r l e m a h
Struktur organisasi yang tidak jelas dan tumpang tindih, serta kedekatan hubungan interpersonal, kerap menimbulkan suasana lingkungan yang kekeluargaan dan mudah menoleransi tindakan koruptif.
UKM cenderung memilih cara untuk menyelesaikan masalah
secepatnya, dibandingkan memproyeksikan dampak
jangka panjang dari korupsi.
UKM sulit untuk menolak memberikan suap karena UKM bergantung kepada orang lain contohnya pemberi modal dan pejabat publik. Terutama yang mengeluarkan dokumen administrasi sebagai persyaratan mengajukan modal.
Secara umum UKM memiliki keterbatasan akses dan hubungan kedekatan dengan pejabat publik atau birokrasi yang lebih tinggi. Hal ini menyebabkan lemahnya bargaining power UKM dalam menolak tindakan korupsi pejabat atau institusi publik.
Berbeda dengan perusahaan yang sudah go-‐public, UKM tidak
bergantung pada persepsi publik atas performa bisnis perusahaan.
Karena modal perusahaan go-‐public berasal dari masyarakat, maka
persepsi negatif dapat berdampak buruk pada nilai harga saham.
18
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
Lokasi di perbatasan darat, air, dan udara, memiliki risiko lebih tinggi karena menjadi kontak pertama bagi pendatang yang berpotensi melakukan tindak pidana dari luar kota, provinsi atau negara.
M e n g a p a u k m r e n t a n t e r h a d a p p e n c u c i a n u a n g ?
P e n c u c i a n u a n g
p r o d u k L o k a s i g e o g r a f i s
p r o d u k
P e l a y a n a n & d i s t r i b u s i
p e r b a t a s a n
D e m o g r a f i
T i n g k a t k r i m i n a l i t a s
N e g a r a b e r i s i k o t i n g g i
P o l a l o k a s i t r a n s a k s i p e l a n g g a n
Daerah pedesaan asal Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan/ atau tempat wisata memiliki risiko pencucian uang yang tinggi.
Daerah dengan tingkat kriminalitas tinggi berisiko lebih tinggi terhadap pencucian.
UKM yang melakukan transaksi ekspor dan impor dengan negara lain, harus mewaspadai daftar negara-‐negara yang masuk dalam kategori berisiko tinggi dan yang terkena sanksi.
Indikasi red flag yang harus diperhatikan antara lain pelanggan yang melakukan bisnisnya jauh dari lokasi usahanya dan/ atau memiliki bisnis atau aktivitas offshore.
UKM dengan produk jasa keuangan seperti penyedia jasa transfer dana elektronik seperti peer to peer lending dan money changer serta jasa perantara seperti agen atau broker, memiliki risiko yang sangat tinggi terhadap pencucian uang.
Asal usul atau sumber dana tidak jelas, identitas pemilik dana sebenarnya tidak diketahui, dan transaksi bisnis dengan perusahaan atau negara berisiko tinggi, merupakan red flag adanya indikasi pencucian uang.
Saluran distribusi dengan menggunakan agen atau teknologi online, penggunaan fitur pembayaran elektronik seperti dana elektronik dan transfer dana elektronik, serta Letter of Credit (LC) sebagai jaminan pembayaran, meningkatkan risiko pencucian uang.
Karena sulit dalam mengidentifikasi identitas pelanggan dan/ atau vendor serta LC biasa digunakan oleh importir atau penjual dalam skema transaksi trade-‐based.
19
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
B a g a i m a n a A G A R u k m T I D A K T E R L I B A T k o r u p s i d a n p e n c u c i a n u a n g ?
p e n i n g k a t a n E k o n o m i § Membenahi perusahaan agar dapat memenuhi persyaratan
permodalan seperti perizinan, pembukuan keuangan, dan perpajakan.
§ Mengembangkan teknologi untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan transparansi publik.
§ Mengelola integritas untuk meningkatkan kepercayaan dari pemerintah dan masyarakat (pelanggan, vendor dan investor).
R e f o r m a s i p e r u s a h a a n § Perbaikan sistem integritas yang diterapkan dengan komitmen
manajemen tertinggi, kepemimpinan yang berintegritas dan kultur organisasi terbuka serta berbasis prestasi, serta pengendalian internal dan pengawasan dari pembuat kebijakan.
§ Sistem yang transparan untuk membangun akuntabilitas.
§ Berfokus pada pencegahan bukan penindakan.
P e n g e m b a n g a n M e k a n i s m e P e n g a w a s a n § Bertujuan tidak hanya untuk menjaga kesinambungan
implementasi sistem namun juga meningkatkan sistem dari kelemahan yang ada.
§ Pengendalian internal yang mencegah kebocoran dari perilaku curang internal.
§ Mekanisme uji tuntas agar perusahaan dapat mengetahui pihak-‐pihak yang berisiko tinggi untuk kemudian dapat merancang langkah-‐langkah pencegahan.
P e n g e m b a n g a n s u m b e r d a y a m a n u s i a Pengembangan berfokus kepada:
§ Pola pikir
§ Integritas
§ Penghargaan dan hukuman
§ Kepemimpinan
20
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
B A B 3 P e t a p e r m a s a l a h a n u k m
4 p o k o k p e r m a s a l a h a n u k m
P e r a t u r a n p e r u n d a n g -
u n d a n g a n
P e r i z i n a n &
p u n g u t a n l i a r
I n f r a s t r u k t u r & S u m b e r d a y a
m a n u s i a
S i s t e m p e m a n t a u a n &
e v a l u a s i
T u m p a n g t i n d i h
B e r g a n t u n g p a d a p e m i m p i n
T i d a k t r a n s p a r a n
A k s e s i n f o r m a s i y a n g s u l i t
B i r o k r a s i y a n g k o r u p
T i d a k m a m p u m e n g i k u t i t e k n o l o g i
J a l a n & t r a n s p o r t a s i y a n g
s u l i t
K u r a n g s o s i a l i s a s i
P e r a n t a r a ( a g e n a t a u c a l o )
M i n i m p e n g e t a h u a n h u k u m
m o d a l y a n g t e r b a t a s
S i s t e m p e n g a w a s a n y a n g l e m a h
E v a l u a s i y a n g t i d a k t e p a t g u n a
K o n f l i k k e p e n t i n g a n
P e n g h a r g a a n & h u k u m a n y a n g t i d a k k o n k r e t
T i d a k d a p a t m e n g i k u t i
p e r k e m b a n g -a n u s a h a
P a s a r y a n g t e r b a t a s
E k s p l o r a s i s u m b e r d a y a a l a m l o k a l
t i d a k m a k s i m a l
21
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
P e r a t u r a n p e r u n d a n g - u n d a n g a n
u b a h r e z i m i z i n m e n j a d i d a f t a r Pemerintah Kota Bandung merupakan contoh pionir dalam mendukung perkembangan UMKM dan kewirausahaan.
Peraturan daerah kota Bandung mengubah rezim izin bagi pelaku usaha mikro menjadi rezim daftar. Hal ini membuat berkembang pesatnya usaha mandiri di Bandung.
Hal ini belum mampu diikuti oleh pemerintah pusat. Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2014 hanya mengatur mengenai pelimpahan kewenangan penerbitan izin usaha mikro dari bupati atau walikota kepada camat setempat.
Cont
oh k
asus
P e r a t u r a n t i a p d a e r a h b e r b e d a Pada tahun 2010, sebuah UKM yang ingin berekspansi usaha di Malang menemukan bahwa ada enam peraturan tambahan untuk melengkapi izin usaha ketika pelaku UKM sudah berada
di Malang. Penambahan waktu perizinan ini amat memberatkan dan kerap menajadi tambahan di dalam biaya produksi.
P e r a t u r a n t e r l a m b a t d i b a n d i n g k a n p e r k e m b a n g a n u s a h a Jenis usaha transportasi daring baru dimasukkan dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) tahun 2017 padahal sudah berkembang sejak tahun 2015.
Kekisruhan taksi daring dan taksi konvensional membutuhkan waktu dua tahun dan tiga peraturan teknis untuk bisa diselesaikan. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 108 tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak dalam Trayek mewajibkan penyelenggara transportasi daring untuk menyesuaikan beberapa kewajiban yang diberlakukan
terhadap taksi konvensional, seperti argometer, pengenaan stiker di armada kendaraan kuota, serta wilayah operasi.
22
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
P e r i z i n a n d a n p u n g u t a n l i a r
M a l p e l a y a n a n p u b l i k Pemerintah DKI Jakarta meresmikan Mal Pelayanan Publik pada
tanggal 12 Oktober 2017. 327 izin berbagai sektor, termasuk pajak dan imigrasi, di tingkat pemerintah pusat dan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta bisa diurus di dalam satu tempat. Selain itu, Pemerintah DKI Jakarta juga telah melaksanakan program Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Goes to Mall, yang diselenggarakan oleh Dinas Penanaman Modal dan PTSP DKI Jakarta, sebelum diresmikannya Mal Pelayanan Publik.*
Contoh kasus
P u n g u t a n l i a r d a l a m b e r b a g a i p r o s e s p e r i z i n a n § Sert if ikat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
Sertifikasi halal mencapai 15 juta padahal standar yang ditetapkan hanya 2 juta. Pengurusan izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT)
mewajibkan UKM untuk mengikuti penyuluhan dengan jadwal yang tidak jelas. Izin edar Makanan Dalam Negeri (MD) yang mensyaratkan usaha dilakukan minimal di sebuah ruko
menyebabkan munculnya praktik pinjam lokasi usaha ketika surveyor datang untuk inspeksi.
§ Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)
Terdapat oknum pejabat pendaftaran HAKI yang menawarkan percepatan pengurusan izin dan/ atau modifikasi barang yang
sebenarnya melanggar HAKI untuk tetap mendapat hak. § Surat Iz in Usaha Jasa Konstruksi (S IUJK)
Ketidakjelasan atas waktu terbit SIUJK, memaksa perusahaan untuk
menggunakan jasa agen. Proses pengurusan di loket dapat memakan waktu 6 bulan namun melalui agen hanya membutuhkan waktu 2 bulan.
* Kompas.com, “Diresmikan Djarot Bersama Tiga Menteri, Warga DKI Kini Punya Mal Pelayanan Publik“, http://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/12/10405361/diresmikan-‐djarot-‐bersama-‐tiga-‐menteri-‐warga-‐dki-‐kini-‐punya-‐mal-‐pelayanan
23
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
P u n g u t a n l i a r d a l a m b e r b a g a i p r o s e s p e r i z i n a n § Antrian red l ine dalam ekspor impor
Proses yang lama dan praktik suap menyuap menyebabkan
pengimpor memilih untuk menyuap oknum petugas supaya mendapatkan clearance dengan segera. Biaya menyuap ini yang kemudian akan dibebankan kepada konsumen.
§ Distr ibusi barang antar pulau antar provinsi Urutan kedatangan barang melalui jalur laut dapat diatur. Pihak yang membutuhkan barang untuk datang lebih cepat dapat
membayar sejumlah uang untuk memastikan kapal yang membawa kontainer barangnya memotong jalur antrian untuk dapat tiba lebih cepat di pelabuhan.
§ Promosi dagang ke luar negeri Perbedaan sikap antar direktorat beberapa kementerian menimbulkan kriteria kelolosan yang berbeda-‐beda.
P e n g a r u h t e r h a d a p H a r g a j u a l , P e m b u k u a n d a n p a j a k a k i b a t p u n g u t a n l i a r § Biaya pungutan liar biasanya ditambahkan ke dalam biaya
produksi yang akan mempengaruhi harga jual di pasaran. Pada akhirnya, konsumen yang akan menanggung kerugiannya.
§ Pengeluaran untuk pungutan liar tidak mungkin dicatatkan
sebagaimana nyatanya dan biasa dimanipulasi untuk mendapatkan keseimbangan neraca. Yang biasa dilakukan adalah memasukkan pungutan liar sebagai pos hiburan (entertainment) atau biaya lain-‐lain.
§ Untuk UKM yang telah berbadan hukum, ada kewajiban melapor kepada kantor pajak. Biaya yang dilaporkan sebagai pengurang
pajak wajib disertai oleh dokumen pendukung. Biaya pungutan liar yang tentu tidak memiliki dokumen pendukung dapat memicu
tindakan pidana seperti pemalsuan dokumen dan/ atau memanipulasi pencatatan.
24
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
I n f r a s t r u k t u r d a n s u m b e r d a y a m a n u s i a
K e t e r b a t a s a n i n f r a s t r u k t u r m e n u t u p p e l u a n g p r o m o s i Tenun suku Baduy tidak mampu menembus pasar nasional
karena keterbatasan infrastruktur yang paling dasar, yakni jalan raya, terlebih lagi cara hidup tradisional masyarakat hukum adat Baduy juga menolak kemapanan urban.
Cont
oh k
asus
M i n i m p e n g e t a h u a n h u k u m r e n t a n t e r k e n a p e n c u c i a n u a n g Kebanyakan pelaku UKM tidak paham terhadap klausul perjanjian atau bahasa hukum pada umumnya. Akibatnya,
dapat ditipu dengan mudah oleh oknum, yang dalam skenario kerap bertindak sebagai investor atau pemberi piutang. Pelaku UKM yang tidak paham dengan peraturan yang berbelit,
terutama perizinan, dapat membuat mudah terjebak untuk memberi pungutan liar yang terselubung. Pungutan liar dianggap sebagai biaya administrasi.
S i s t e m p e m a n t a u a n d a n e v a l u a s i
Contoh kasus
L e m a h p e n g a w a s a n m e n g a k i b a t k a n k e r u g i a n m i l i a r a n r u p i a h Korupsi Pengelolaan Bantuan Dana Bergulir Koperasi dan UMKM terjadi di Makassar tahun 2014 dengan total anggaran lebih dari Rp 300 miliar. Beberapa oknum internal koperasi
memanipulasi laporan keuangan dalam proposal permintaan bantuan sehingga kredit dana bergulir diberikan kepada pihak yang tidak layak menerima dan mengakibatkan kredit macet.*
* Tempo, “Jaksa Tahan 5 Tersangka Korupsi Dana Koperasi di Makassar“, https://nasional.tempo.co/read/789758/jaksa-‐tahan-‐5-‐tersangka-‐korupsi-‐dana-‐koperasi-‐di-‐makassar
25
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
B A B 4 S i s t e m p e n c e g a h a n
P a h a m , d e t e k s i , r e s p o n
Pemahaman Korupsi & Pencucian Uang Identifikasi titik rawan Tindakan responsif
Komitmen manajemen tertinggi
Verifikasi internal & eksternal Penghargaan & hukuman
peraturan tertulis Pengelolaan keuangan berbasis digital
Sosialisasi & pelatihan Laporan keuangan sederhana
FORMULIR PERNYATAAN TRANSAKSI TIDAK
TERKAIT TINDAK PIDANA Pengawasan keuangan
26
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
p a h a m
P e m a h a m a n k o r u p s i d a n p e n c u c i a n u a n g Pelaku UKM harus memahami esensi dari korupsi dan pencucian uang.
Dapat dilihat pada Bab 2.
K o m i t m e n m a n a j e m e n t e r t i n g g i § Pemilik usaha dan manajemen puncak harus memiliki komitmen
untuk tidak terlibat praktik korupsi dan pencucian uang. § Komitmen tersebut dipatuhi dari level tertinggi, seperti pemilik,
hingga level terendah seperti karyawan pelaku usaha.
P e r a t u r a n t e r t u l i s § Peraturan tertulis yang dibuat harus memiliki pernyataan yang jelas
dan tegas terhadap pencegahan korupsi, pembangunan integritas,
dan pencegahan pencucian uang. § Untuk melengkapi komitmen, dibutuhkan panduan implementatif
bagi seluruh pegawai yang dituangkan dalam sebuah peraturan.
§ Berisi penjelasan mengenai hal-‐hal yang dilarang berdasarkan peraturan perundangan berlaku mengenai anti-‐korupsi dan anti-‐
pencucian uang baik dalam negeri dan luar negeri.
Peraturan in i set idaknya harus memuat t iga pr insip dasar, yaitu: § Melarang keras semua jajaran manajemen dari atas ke bawah untuk menawarkan
atau memberi suap serta pembayaran lain tidak sah baik secara hukum, moral,
maupun etika kepada orang, badan, dan/ atau entitas lain, dan penekanan risiko hukum dan finansial tidak hanya kepada perusahaan tetapi juga bagi oknum
pegawai terlibat. § Melarang keras seluruh jajaran manajemen dari atas ke bawah melakukan
transaksi bisnis secara tidak benar dengan melanggar norma hukum, moral, dan etika yang berlaku secara universal.
§ Seluruh jajaran manajemen dari atas ke bawah harus menjaga pembukuan dan catatan yang akurat sesuai peraturan perundang-‐undangan berlaku.
1
2
3
27
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
p a h a m
P e n g a t u r a n u a n g p e l i c i n Mengapa perlu dibuat aturan khusus mengenai Uang
Pel ic in? Uang pelicin merupakan pembayaran tidak resmi yang berjumlah tidak
besar diberikan kepada pejabat publik, tingkat rendah, untuk mempercepat pelaksanaan atas suatu proses atau pengurusan.
Dapat terjadi karena pejabat yang mengurus proses tersebut sengaja memperlambat proses pengurusan dan meminta UP atau pelaku UKM ingin
mempercepat proses melalui jalan pintas (suap).
3 a
Apa yang perlu diatur terkait Uang Pel ic in? § Pelaku UKM menegaskan bahwa Uang Pelicin adalah
bentuk penyuapan yang ilegal menurut UU Tipikor. § Apabila dimungkinkan dalam operasional usaha anda,
terapkan kebijakan nol-‐toleransi terhadap Uang Pelicin. § Apabila tidak dimungkinkan untuk menolak Uang
Pelicin, peraturan dapat membolehkan pembayaran yang sangat jelas tidak bisa dihindari, dan mewajibkan
dokumentasi jelas atas pembayaran Uang Pelicin. § Buatlah dengan jelas batasan Uang Pelicin, misalnya maksimal yang dapat
diberikan sebesar Rp. 1.000.000. § Nominal atau batasan berapa Uang Pelicin yang diberikan harus mengacu kepada
nilai kewajaran dari kearifan lokal suatu tempat, antara lain terkait: biaya Uang Pelicin, biaya marketing, biaya komisi, atau biaya agen atau konsultan.
§ Pastikan pegawai dapat secepatnya mengontak manajer atau orang lain yang
ditunjuk ketika dihadapi permintaan Uang Pelicin. § Bekerja dengan perusahaan dan organisasi lain untuk menghapuskan Uang Pelicin,
semisal bersepakat dengan pesaing di pasar yang sama bahwa semua pihak berjanji untuk menolak melakukan pembayaran terkait.
Nyatakan bahwa semua komunikasi permintaan akan direkam dan apa yang pejabat publ ik minta (terkait suap) akan di laporkan kepada pihak berwenang.
Undang-‐undang No. 30 tahun 2014 pasal 53 menyebutkan bahwa j ika dalam waktu 10 hari setelah permohonan diter ima secara lengkap oleh Badan dan/ atau Pejabat Pemerintahan t idak ditetapkan atau diputuskan, maka permohonan tersebut dianggap dikabulkan secara hukum dan ditetapkan melalui putusan Pengadi lan.
!
28
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
Apa yang harus di lakukan j ika harus membayar Uang Pel ic in? Peraturan juga memuat langkah-‐langkah mengenai apa yang pegawai harus lakukan saat dihadapkan situasi di mana harus membayar Uang Pelicin.
§ Datang dengan tim (lebih dari dua orang) saat pertemuan dengan pihak lain, terutama pejabat atau pegawai publik untuk menurunkan
kemungkinan permintaan suap. § Waspada dengan skema kompleks yang tidak wajar seperti struktur pembiayaan
dengan beberapa badan usaha atau dari jurisdiksi lain, dan konsultasikan dengan ahli terkait sebelum melakukan transaksi terkait.
§ Ciptakan situasi yang membuat posisi peminta suap atau bayaran lain sulit seperti keharusan bagi pelaku UKM untuk merekam dan mencatat transaksi tersebut
secara detil, termasuk nama peminta, ke dalam laporan perusahaan, agar uang dapat diberikan kepada peminta.
§ Memberikan pertanyaan-‐pertanyaan spesifik yang dapat menciptakan situasi tidak nyaman kepada peminta suap, sepert:
a. Mengapa saya harus memberi suap? b. Bagaimana jika saya ketahuan atau ada yang melaporkan saya memberikan
suap? c. Apa yang terjadi bila perusahaan saya tidak mengijinkan pembayaran ini,
apakah pengurusan terkait tidak diproses?
§ Hubungi dan konsultasi dengan orang atau unit khusus dalam perusahaan (pelaku UKM) yang terbiasa mengatasi permasalahan ini. Apabila unit atau orang tersebut
tidak tersedia, maka dapat menghubungi orang atau pegawai dengan posisi lebih tinggi (atasan).
§ Minta persetujuan tertulis atasan sebelum melakukan pembayaran ini. § Nyatakan bahwa saya akan merekam semua komunikasi permintaan dan apa yang
pejabat publik minta (terkait suap) akan dilaporkan kepada pihak berwenang. § Apabila tidak terdapat pilihan lain, maka anda dapat memilih langkah mundur dari
proyek atau transaksi tersebut. § Secepatnya lakukan investigasi atas perjanjian dan perantaranya terkait
permintaan suap, dan segala dokumentasi atas transaksi terkait di masa lalu. Petakan pihak terkait baik internal maupun eksternal. Lakukan analisis risiko dan
simpan hasil investigasi untuk kepentingan tertentu di kemudian hari.
p a h a m
3 a
29
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
p a h a m
S o s i a l i s a s i d a n p e l a t i h a n Teknik pengajaran dan sosia l isasi , antara la in: § Sharing Session § Leadership Camp § Training for UKM
Materi pelat ihan tersebut dapat diberikan dalam simulasi , sepert i :
§ Meminta peserta pelatihan untuk
memberikan opini mengapa harus melakukan suap.
§ Meminta peserta untuk memaparkan justifikasi atas pemberian suap.
§ Meminta peserta untuk memaparkan justifikasi bahwa suap itu tidak benar
dan merugikan suatu usaha. § Mensimulasikan konsekuensi yang
dapat terjadi atas suatu korupsi. § Mensimulasikan tahapan yang harus
dilakukan apabila keadaan memaksa pelaku UKM untuk melakukan suap,
seperti: o Saluran telepon yang terhubung
langsung kepada bagian kepatuhan, hukum, atau
manajemen puncak apabila pelaku UKM masih skala kecil.
o Siapkan saluran whistleblowing baik kepada internal pelaku UKM
atau pihak eksternal seperti portal pengaduan publik: Satuan
Tugas Pungutan Liar, KPK,
Kepolisian, dan lainnya.
4
Beberapa contoh mekanisme komunikasi atas komitmen dan peraturan anti korupsi dan anti-‐pencucian uang: a. Memulai rapat dan pertemuan
dengan pengarahan singkat tentang pencegahan korupsi, pencucian uang, dan pembangunan integritas (anti-‐corruption, anti-‐money laundering, and integrity briefing).
b. Penempelan poster tentang kebijakan anti-‐korupsi dan anti-‐pencucian uang di ruang kerja atau dinding kantor.
c. Penyertaan slogan anti-‐korupsi dan anti-‐pencucian uang pada publikasi atau media-‐media pelaku UKM, misalnya pada media presentasi dalam mengikuti proses lelang pengadaan.
d. Distribusi komitmen kepada seluruh pegawai melalui email secara berkala.
e. Distribusi buletin yang berisikan pesan-‐pesan pencegahan korupsi dan pencucian uang kepada seluruh pegawai secara berkala.
f. Menyampaikan komitmen anti-‐korupsi dan anti-‐pencucian uang kepada agen, vendor maupun pihak ketiga lain.
30
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
Contoh Formulir Pernyataan Anti-‐Korupsi dan Anti Pencucian Uang
1. Nama Perusahaan
2. Alamat kantor (yang terdaftar) Nomor Telepon , Nomor Fax , E-‐mail , Website
3. Tahun dan tempat/ kedudukan didirikan
4. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
5. Tipe Badan Usaha Individual Partnership Joint venture Lain, jelaskan
6. Apakah transaksi atau dana yang digunakan terkait suatu tindak pidana? Tidak Apabila “iya”, jelaskan.
7. Apakah anda mengetahui dan memahami konsep korupsi berdasarkan Undang-‐undang No. 31/ 1999 juncto Undang-‐Undang No. 20/2001 mengenai Pemberantasan Korupsi di Indonesia dan memahami konsep pencucian uang berdasarkan Undang-‐undang No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang? 8. Apakah anda mempunyai kebijakan tertulis mengenai anti-‐korupsi dan/ atau anti-‐pencucian uang berdasarkan peraturan dan perundang-‐undangan Indonesia?
Tidak Apabila “iya”, lampirkan kopi kebijakan tersebut.
Keterangan
Saya mengakui bahwa segala informasi yang diberikan adalah benar dan sepanjang pengetahuan saya, diketahui bahwa tidak terdapat fakta atau informasi lainnya yang sengaja dihilangkan. Apabila dikemudian hari terdapat ketidaksesuaian informasi yang merugikan ..(nama perusahaan anda).. maka beban atas risiko tersebut menjadi sepenuhnya tanggung jawab saya.
Tanda Tangan
Nama Posisi/ Jabatan Waktu
F o r m u l i r p e r n y a t a a n t r a n s a k s i t i d a k t e r k a i t t i n d a k p i d a n a Pelaku UKM dapat membuat pernyataan tertulis dalam setiap transaksi baik melibatkan pihak internal maupun eksternal bahwa transaksi tersebut tidak terkait uang hasil kejahatan. Hal ini bertujuan
untuk menjadi pelindung hukum (“safeguard”) dikemudian hari.
5
p a h a m
31
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
I d e N t i f i k a s i t i t i k r a w a n Identifikasi titik rawan dalam tahapan deteksi ini tidak mewajibkan
pelaku UKM dalam mengimplementasikannya secara rigid. Pelaku UKM diharapkan dapat menerapkan upaya identifikasi titik rawan secara sederhana. Risiko-‐risiko utama yang harus
diwaspadai oleh pelaku usaha di antaranya: § Konflik kepentingan; § Suap dan fasilitasi (facilitation payment); § Pengeluaran tambahan seperti: hadiah,
hiburan, sponsor, keramahtamahan, santunan, dan kontribusi dana politik; dan
§ Upaya pencucian uang atas perolehan hasil kejahatan.
1
d e t e k s i
V e r i f i k a s i i n t e r n a l d a n e k s t e r n a l Verifikasi internal kepegawaian merupakan proses identifikasi pelaku UKM dalam menganalisis profil pegawai untuk memastikan tidak
terdapat unsur konflik kepentingan dan kecurangan lainnya. Verifikasi internal kepegawaian setidaknya harus mencakup: § Verifikasi data identitas pegawai,
§ Verifikasi catatan tindak pidana dari lembaga publik terkait, § Verifikasi referensi dan riwayat pekerjaan, § Verifikasi data dan informasi lainnya (pendidikan, sertifikasi, dan
sebagainya), § Verifikasi kepemilikan usaha dan struktur kepemilikan usaha, § Evaluasi aktivitas jejaring sosial (grup media sosial yang tidak baik
secara hukum, moral, maupun etika), dan § Identifikasi tentang informasi negatif lainnya.
Dalam melakukan hubungan usaha dengan pihak ketiga, pelaku UKM harus selalu memastikan agar pihak ketiga melaksanakan komitmennya terhadap pencegahan korupsi dan pencucian uang.
2
Ketidaktahuan yang disengaja seperti tidak melakukan verifikasi dan identifikasi yang wajar atas indikasi potensi korupsi dan pencucian uang bukan sebuah pembelaan yang menghindarkan pelaku UKM dari pertanggungjawaban atas korupsi dan pencucian uang.
32
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
Contoh verif ikasi internal pegawai yang harus di lakukan
d e t e k s i
Verif ikasi Identitas Pegawai Uji tuntas melakukan identifikasi atas:
• Dokumen identitas pegawai atau dokumen pengganti identitas yang diatur dalam ketentuan yang berlaku.
• Data dan informasi pegawai harus sesuai dengan profil dan dokumen pegawai. Misalnya apakah dokumen identitas pegawai palsu atau dokumen pegawai asli tetapi data dan informasinya palsu.
Verif ikasi catatan t indak pidana dari lembaga publ ik terkait
Identifikasi atas catatan publik seperti laporan kepolisian, laporan pengadilan, dan/ atau laporan sengketa (hukum) terkait pegawai.
Verif ikasi referensi , r iwayat pekerjaan, dan informasi la innya
• Identifikasi pegawai apakah tergolong PEP atau memiliki hubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan PEP.
• Identifikasi pegawai apakah mempunyai aktivitas yang rentan terhadap tindak pidana korupsi dan/ atau pencucian uang.
• Identifikasi pegawai tidak masuk daftar teroris dan/ atau daftar terduga teroris yang diterbitkan Kepolisian Republik Indonesia dan badan lain baik domestik maupun internasional.
• Identifikasi pegawai ke dalam daftar hitam nasional (DHN).
33
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
d e t e k s i
P e n g e l o l a a n k e u a n g a n b e r b a s i s d i g i t a l Sebelum menyusun laporan keuangan, UKM harus terlebih dahulu melakukan pencatatan atas transaksi keuangan yang terjadi.
Pencatatan seharusnya dikelola dalam format digital agar dapat diolah dan dipantau secara lebih efisien dan efektif. Bentuk pencatatan dapat berbentuk spreadsheet hingga menggunakan
sistem keuangan sederhana. Hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan keuangan antara lain: § Pemisahan tanggung jawab dan wewenang seperti personel yang
memberikan persetujuan pengeluaran dana tidak boleh merangkap sebagai personel yang mengeluarkan dana.
§ Melampirkan dokumen pendukung untuk setiap transaksi yang
dicatat. § Mengindari jumlah dana petty cash yang memudahkan staf untuk
membayar apabila ada permintaan (suap).
§ Menghindari pembayaran tunai sebisa mungkin, dan gunakan cek atau transfer elektronik.
§ Melakukan konsolidasi rekening-‐rekening perbankan personil
perusahaan dan pihak yang bekerjasama dengan mereka. § Melakukan ulasan manajemen risiko untuk persetujuan
pembukaan rekening berbasis proyek.
§ Menghindarkan UKM dari transaksi tatap muka dalam pembayaran invoice, bea cukai, fee, pajak, dan lain sebagainya, dan gantikan dengan transfer elektronik langsung ke rekening
bank resmi lembaga pemerintahan, penyedia jasa, atau rekan bisnis.
§ Menghindarkan komunikasi tatap muka yang diperlukan untuk
persetujuan resmi, dan gantikan dengan komunikasi dan dokumen elektronik.
3
34
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
L a p o r a n k e u a n g a n s e d e r h a n a Untuk jangka panjang, pembuatan laporan keuangan secara digital
memudahkan pelaku UKM saat menampilkan laporan keuangan sebagai prasyarat dalam mendapatkan insentif, seperti untuk mendapatkan pendanaan. Secara umum, laporan keuangan terdiri dari 3 bagian yaitu:
4
d e t e k s i
n e r a c a L a p o r a n l a b a r u g i d a n s a l d o l a b a ( r u g i ) L a p o r a n a r u s k a s
Neraca disusun untuk merepresentasikan posisi keuangan perusahaan pada waktu tertentu.
Laporan laba rugi disusun untuk merepresentasikan kinerja keuangan dan pergerakan saldo laba rugi dalam periode waktu tertentu.
Laporan arus kas disusun untuk merepresentasikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara dalam periode waktu tertentu.
Terdiri atas: a. Aset: contohnya kas, piutang usaha, dan aset tetap.
b. Kewajiban: contohnya utang usaha dan utang bank.
c. Modal: contohnya modal dan saldo laba (rugi).
Terdiri atas: a. Penghasilan: contohnya penjualan tunai dan kredit, dan penghasilan lainnya.
b. Beban: contohnya beban persediaan, beban tenaga kerja, beban listrik, dan beban air.
Terdiri atas: a. Penerimaan: contohnya berasal dari aktivitas usaha, tambahan modal, atau penerimaan lainnya.
b. Pengeluaran: contohnya diakibatkan aktivitas usaha, penarikan modal, atau pengeluaran lainnya.
A l u r p e m b u a t a n l a p o r a n
k e u a n g a n
35
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
C o n t o h n e r a c a
d e t e k s i
K e t e r a n g a n J u m l a h ( R p )
Aset
Kas xxx
Piutang xxx
Aset tetap xxx
Jumlah Aset xxx
Kewajiban
Utang usaha xxx
Utang bank xxx
Jumlah Kewajiban xxx
Modal dan Saldo Laba
Modal xxx
Saldo Laba xxx
Jumlah Modal dan Saldo Laba xxx
Jumlah Aset, Kewajiban, Modal dan Saldo Laba
xxx
36
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
C o n t o h l a p o r a n l a b a r u g i d a n s a l d o l a b a ( r u g i )
d e t e k s i
K e t e r a n g a n J u m l a h ( R p )
Penghasi lan
Penjualan xxx
Penghasilan lain xxx
Jumlah Penghasilan xxx
Beban
Beban persediaan xxx
Beban tenaga kerja xxx
Jumlah Beban xxx
Laba (Rugi) xxx
Saldo Laba (Rugi) Awal xxx
Penarikan oleh pemilik xxx
Saldo Laba (Rugi) Akhir
xxx
C o n t o h l a p o r a n a r u s k a s
K e t e r a n g a n J u m l a h ( R p )
Penerimaan
Aktivitas usaha xxx
Tambahan modal xxx
Jumlah Penerimaan xxx
Pengeluaran
Aktivitas usaha xxx
Penarikan modal xxx
Jumlah Beban xxx
Kenaikan (Penurunan) Kas dan Setara Kas
xxx
Saldo Awal Kas dan Setara Kas
xxx
Saldo Akhir Kas dan Setara Kas
xxx
37
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
T i n d a k a n r e s p o n s i f § Memiliki mekanisme pelaporan dan pengaduan bagi internal
maupun eksternal untuk melaporkan dugaan korupsi yang dilakukan internal UKM (pegawai).
§ Melakukan langkah-‐langkah responsif terhadap permintaan UP dari
eksternal (pejabat publik maupun pihak lainnya) seperti yang telah dijelaskan dalam tahapan Paham sub bab Peraturan Tertulis.
§ Menjalin mitra kerjasama dengan Kementerian-‐kementrian terkait
melalui Asosiasi UKM. Bertujuan untuk membangun kerjasama yang konstruktif dan meningkatkan komunikasi terutama jika terdapat peraturan baru yang dikeluarkan.
§ Pelaku UKM dapat memanfaatkan saluran pelaporan yang sudah disediakan oleh pemerintah atau lembaga publik, seperti: o Komisi Pemberantasan Korupsi
o Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan o Ombudsman o Satuan Tugas Pungutan Liar o Kamar Dagang Dan Industri o Saluran pelaporan lain di lembaga atau kementerian terkait
1
r e s p o n
P e n g h a r g a a n d a n h u k u m a n Pemberian insentif atau disinsentif dalam penerimaan atau perpanjangan keanggotaan. Beberapa contoh bentuk penghargaan yang dapat secara efektif diterapkan, antara lain yaitu:
§ Memberikan tambahan atau bonus uang terhadap karyawan yang menjadi panutan dalam menerapkan nilai anti-‐korupsi dan anti-‐pencucian uang.
§ Memberikan bonus uang, misalnya Rp. 1.000.000 terhadap pelapor atas terjadinya korupsi dan pencucian uang melibatkan usaha pelaku UKM.
2
38
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
B A B 5 I n s e n t i f p e r i l a k u a n t i k o r u p s i & a n t i p e n c u c i a n u a n g
A p a k a h i n s e n t i f d a r i p e n e r a p a n p e d o m a n k e p a t u h a n b a g i u k m ?
I n t e g r i t a s m e n g h a s i l k a n l o y a l i t a s , b r a n d i n g y a n g k u a t d a n k r e d i b i l i t a s Pelanggan, vendor, dan pegawai dapat merasa nyaman berinteraksi dengan UKM yang memiliki integritas karena mereka tidak merasa
takut akan dibohongi atau ditipu. Hal tersebut yang dapat menghasilkan loyalitas terhadap perusahaan dan kredibilitas perusahaan. Tidak
hanya itu, integritas juga dapat menciptakan branding yang kuat bagi perusahaan. Hal ini dapat menjadi kekuatan pemasaran bagi UKM
dan membuatnya tampak lebih unggul dari kompetitornya.
P r o d u k d i b u a t d i p a b r i k t a p i b r a n d i n g d i c i p t a k a n o l e h
p i k i r a n
- w a l t e r l a n d o r -
K e m u d a h a n p e n g a j u a n m o d a l Pelaku UKM siap untuk memenuhi persyaratan tersebut yang harus dipenuhi oleh peminta modal, di antaranya yaitu:
-‐ cara mendaftarkan badan usaha perusahaan; -‐ mengelola keuangan sehingga dapat membuat laporan
keuangan;
-‐ pengelolaan infrastruktur termasuk teknologi; dan -‐ jaminan kepercayaan sebagai hasil dari integritas yang
konsisten dapat menjadi jaminan immaterial.
39
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
T e r h i n d a r s a n k s i p i d a n a Seperti telah diketahui bahwa baik korupsi maupun pencucian uang dapat menimbulkan sanksi pidana penjara dan denda
terhadap perusahaan dan/ atau personel pengendali perusahaan. Selain itu, Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) No. 13 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penanganan Perkara Tindak Pidana oleh
Korporasi pasal 4 ayat (2) juga mengatur hukuman pidana yang dapat dijatuhkan kepada perusahaan jika: § tindak pidana memberikan keuntungan bagi perusahaan;
§ perusahaan membiarkan terjadinya tindak pidana; dan § perusahaan tidak melakukan pencegahan.
M e n d o r o n g t e r c i p t a n y a c l e a n g o v e r n a n c e b i r o k r a s i § Melalui advokasi kepada pimpinan tertinggi yang mengawasi
instansi yang melakukan pungli, bersama-‐sama
meningkatkan pengawasan terhadap titik-‐titik rawan korupsi atau pungli. Selain memperbaiki sistem pengawasan, instansi tersebut juga mendapat keuntungan yaitu berupa perbaikan
kinerja. § Melalui mitra kerjasama antara UKM dengan instansi yang
berkaitan dengan perizinan, komunikasi antara keduanya
menjadi lebih lancar dan lebih cepat. Selain itu, komunikasi yang baik juga dapat membangun kepercayaan sehingga dapat menjadi jaminan bisnis bagi UKM.
§ Menciptakan budaya anti-‐korupsi dan anti-‐pencucian uang yang diinisiasi oleh kelompok atau asosasi UKM dengan tujuan untuk mengintimidasi praktik birokrasi yang korup.
40
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
L a m p i r a n d a f t a r p e r a t u r a n p e r u n d a n g - u n d a n g a n
p e n d a n a a n
Peraturan Pemerintah (PP) No. 38 tahun 1999 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) dalam Rangka Pengembangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 17/12/PBI/2015 tentang Perubahan atas PBI No. 14/22/PBI/2012 tentang Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (PermenKUKM) No. 4/PER/M.UKM/III/2015 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Bantuan Sosial dalam Rangka Pengembangan Koperasi, Usaha Mikro, Usaha Kecil, Wirausaha Pemula, dan Lembaga Pendidikan Non Pemerintah
Peraturan Deputi Bidang Pembiayaan KUKM No. 08/Per/Dep.2/XII/2016 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Bantuan Pemerintah bagi Pengembangan Wirausaha Pemula
Peraturan Deputi Bidang Pembiayaan KUKM No. 07/Per/Dep.2/XII/2016 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Bantuan Pemerintah bagi Pengembangan Koperasi Pemula
Peraturan Direksi LPDB KUKM No. 011/PER/LPDB/2011 tentang Petunjuk Teknis Pemberian Pinjaman kepada Usaha Kecil dan Menengah
p e r i z i n a n
Undang-‐undang (UU) No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 83 tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil
Peraturan Menteri Perdagangan No. 46/M-‐Dag/Per/9/2009 tentang Perubahan atas Permen Perdagangan No. 36/M-‐Dag/Per/9/2009 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan
Peraturan Menteri Perdagangan No. 37/M-‐Dag/Per/9/2007 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Perusahaan
Peraturan Presiden (Perpres) No. 98 tahun 2014 tentang Perizinan untuk Usaha Mikro dan Kecil
Surat Edaran Kepala BPTSP Nomor 06/2016 tentang Penerbitan Surat Keterangan Domisili dan Izin-‐izin Lanjutannya Bagi Pengguna Virtual Office
41
Buku saku Pedoman Kepatuhan bagi Pelaku Usaha Kecil Menengah
L a m p i r a n d a f t a r p e r a t u r a n p e r u n d a n g - u n d a n g a n
p e r i z i n a n UU No. 30 tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
S a r a n a & p r a s a r a n a
PBI No. 19/8/2017 tentang Gerbang Pembayaran Nasional (National Payment Gateway)
Perpres No. 74 tahun 2017 tentang Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Road Map E-‐Commerce) tahun 2017-‐2019
Perpres No. 97 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Perpres No. 26 tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional
Rancangan PP tentang Transaksi Perdagangan melalui Sistem Elektronik
I n f o r m a s i u s a h a Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 13 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Informasi Pelayanan Publik Nasional
k e m i t r a a n
PP No. 17 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Permen No. PER-‐09/MBU/07/2015 sebagaimana telah diubah dalam No. PER-‐02/MBU/7/2017 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara
P e r p a j a k a n
PP No. 46 tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu
Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. Per-‐20/PJ/2013 tentang Tata Cara Pendaftaran dan Pemberian NPWP, Pelaporan Usaha dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Penghapusan NPWP dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, serta Perubahan Data dan Pemindahan Wajib Pajak