buku rtlh

66
KEBIJAKAN BANTUAN PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN PAKPAK BHARAT

Upload: pandirambo900

Post on 22-Jan-2017

55 views

Category:

Government & Nonprofit


0 download

TRANSCRIPT

KEBIJAKAN BANTUAN PENGADAAN SARANADAN PRASARANA PENDUKUNG RUMAH TIDAK

LAYAK HUNI

DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

KABUPATEN PAKPAK BHARAT

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

kami telah menyelesaikan penulisan buku tentang Pemberian

Bantuan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung Rumah

Tidak Layak Huni.

Buku ini disusun agar pembaca mengetahui dan

memahami gambaran tentang program ini dan pelaksanaannya

di Kabupaten Pakpak Bharat. Pemerintah Kabupaten Pakpak

Bharat melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

berharap dengan terbitnya buku ini para pihak selain untuk

mengetahui, dapat juga memberi masukan sehingga program ini

lebih baik pelaksanaannya ke depan.

Akhirnya kami berharap semoga buku ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Salak, Oktober 2014 KEPALA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI MANURUNG NAIBORHU, S.Pd,MM PEMBINA TK. I NIP. 19620524 198403 1 006

ii

DAFTAR ISI Halaman

KATA PENGANTAR ………………………………………. i DAFTAR ISI…………………………………………………. ii SAMBUTAN KEPALA DAERAH…………………………. iii RINGKASAN EKSEKUTIF………………………………… iv BAB I PENDAHULUAN……………………………….. 1 1.1 Latar Belakang…………………………… 1 1.2 Maksud Dan Tujuan……………………... 2 1.3 Ruang Lingkup…………………………… 3 1.4 Peraturan

Perundangan……………………………... 3

BAB II PERMASALAHAN DAN TANTANGAN…….. 5 2.1 GAMBARAN UMUM KABUPATEN……. 5 2.1.1 Visi Misi………………………….. 5 2.1.2 Geografis………………………… 7 2.1.3 Administrasi……………………… 7 2.1.4 Kependudukan………………….. 8 2.1.5 Sosial Ekonomi Masyarakat…… 9 2.2 Gambaran Khusus Sektor………………. 10 2.3 Permasalahan……………………………. 13 2.4 Tantangan………………………………… 14 BAB III KEBIJAKAN STRATEGIS…………………….. 15 3.1 Strategi Implementasi Kebijakan………. 15 3.2 Penyelenggaraan Kebijakan……………. 20 BAB IV DAMPAK DAN MANFAAT.............................. 24 4.1 Dampak…………………………………… 24 4.1 Manfaat…………………………………… 24 BAB V PENUTUP……………………………………….. 25 A Kesimpulan……………………………….. 25 B Penutup…………………………………… 25

iii

BUPATI PAKPAK BHARAT KATA SAMBUTAN

alam sejahtera untuk kita semua.

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Karena

terbitnya buku tentang Pemberian Bantuan Pengadaan Sarana

dan Prasarana Pendukung Rumah Tidak Layak Huni Kabupaten

Pakpak Bharat.

Sejak Tahun 2012, Kabupaten Pakpak Bharat telah

menerapkan program Pemberian Bantuan Bahan Bangunan

untuk Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni bagi masyarakat

miskin di Kabupaten Pakpak Bharat. Sejak dilaksanakannya

program ini hingga sekarang telah banyak perubahan-

perubahan yang langsung menyentuh masyarakat sehingga

beban masyarakat miskin menurun dan dapat meningkatkan

taraf hidup masyarakat miskin di Kabupaten Pakpak Bharat.

Terima kasih. Njuah-Njuah

BUPATI PAKPAK BHARAT

REMIGO YOLANDO BERUTU

iv

RINGKASAN EKSEKUTIF

Rumah tempat tinggal yang layak huni merupakan salah

satu kebutuhan dasar yang sangat penting bagi kebutuhan

manusia, karena tanpa tempat tinggal yang layak keluarga tidak

akan dapat hidup dengan sehat. Rumah tempat tinggal

bukanlah hanya sekedar konstruksi unsur material bangunan

tertentu saja, tetapi di dalam rumah ada jiwa dan kehidupan

tempat berawalnya pembangunan masa depan keluarga dan

peradaban suatu masyarakat.

Salah satu fenomena pada saat ini, tingkat kebutuhan

rumah sudah menunjukkan angka yang sangat tinggi seiring

dengan tingginya tingkat pertumbuhan penduduk. Sedangkan

daya beli masyarakat terhadap perumahan khususnya bagi

masyarakat menengah ke bawah masih sangat rendah.

Menghadapi realita ini Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat

mendorong masyarakat untuk memenuhi kebutuhan rumah

masyarakat secara stimulan agar memiliki rumah yang layak

huni.

Kriteria rumah tidak layak huni dapat dilihat dari luas

bangunan, konstruksi dan bahan bangunan. Kriteria rumah tidak

layak huni adalah sebagai berikut :

1. Tidak permanen dan atau rusak

v

2. Atap terbuat dari bahan yang mudah rusak/lapuk seperti

rumbia/ilalang atau seng yang sudah lapuk

3. Dinding terbuat dari bahan yang mudah rusak/lapuk

seperti papan, ilalang, bambu yang dianyam/tepas dan

sebagainya

4. Lantai tanah papan atau semen yang sudah rusak, rumah

lembab atau pengap

5. Tidak memiliki pencahayaan matahari dan ventilasi udara

6. Letak rumah tidak teratur dan atau berdempet

7. Tidak memiliki pembagian ruangan

8. Tidak mempunyai akses Mandi Cuci Kakus (MCK)

9. Kondisi lingkungan kumuh, becek dan saluran

pembuangan air tidak ada.

Sejak Tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat

melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

memprogramkan pemberian bantuan bahan bangunan rumah

pendukung sarana prasarana rumah tidak layak huni dengan

mengoptimalkan sumber-sumber daya yang ada pada

masyarakat penerima yang bersifat kegotong-royongan.

Tahun 2013 – 2014 prinsip kegotong- royongan

ditingkatkan, dimana dalam pelaksanaan pembangunan

Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat telah menjalin kerja

sama dengan Kodim 0206 Dairi/ Pakpak Bharat. Untuk tahun-

tahun berikutnya kerja sama ini diharapkan dapat tetap terjalin.

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2011

tentang Penanganan Fakir Miskin, Mengamanatkan Penanganan

fakir miskin merupakan upaya yang terarah, terpadu dan

berkelanjutan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat

serta dunia usaha. Salah satu program untuk penanganan fakir

miskin adalah Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni

(RSRTLH).

Rumah memiliki fungsi yang sangat besar bagi individu dan

keluarga tidak saja mencakup aspek fisik, tetapi juga mental dan

sosial. Untuk menunjang fungsi rumah sebagai tempat tinggal yang

baik maka harus dipenuhi syarat fisik yaitu aman sebagai tempat

berlindung, secara mental memenuhi rasa kenyamanan dan secara

sosial dapat menjaga privasi setiap anggota keluarga, menjadi

media bagi pelaksanaan bimbingan serta pendidikan keluarga.

Dengan terpenuhinya salah satu kebutuhan dasar berupa rumah

yang layak huni, diharapkan tercapai ketahanan keluarga.

Mewujudkan rumah yang memenuhi persyaratan tersebut

bukanlah hal yang mudah. Ketidakberdayaan mereka memenuhi

kebutuhan rumah yang layak huni berbanding lurus dengan

pendapatan dan pemahaman tentang fungsi rumah itu sendiri.

2

Berdasarkan hasil pendataan Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) pada tahun 2013 oleh Dinas Sosial,

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jumlah masyarakat fakir miskin di

Kabupaten Pakpak Bharat sebanyak 2.783 jiwa dan Rumah Tidak

Layak Huni sebanyak 2.183 unit.

Permasalahan Rumah Tidak Layak Huni yang dihuni atau

dimiliki oleh kelompok keluarga miskin memiliki multidimensional.

Oleh sebab itu, kepedulian untuk menangani masalah tersebut

diharapkan terus ditingkatkan dengan melibatkan seluruh komponen

masyarakat (stakeholder) baik pemerintah pusat daerah, maupun

dunia usaha.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud penulisan Buku Pemberian Bantuan Sarana dan

Prasarana Pendukung Rumah Tidak Layak Huni kepada masyarakat

miskin yang mempunyai rumah tidak layak huni adalah untuk

menyamakan persepsi antara pihak Pemerintah daerah dan

Masyarakat, pihak terkait tentang kegiatan pelaksanaan pemberian

bantuan pengadaan sarana dan prasarana pendukung rumah tidak

layak huni.

Tujuan pembuatan buku ini adalah sebagai bahan informasi bagi

masyarakat dan evalusi bagi Pemerintah daerah agar pelaksanaan

program pemberian bantuan sarana dan prasarana pendukung

rumah tidak layak huni bagi keluarga miskin secara cepat, terarah,

3

tepat sasaran dan bertambah baik serta tertib administrasi dalam

pelaksanaannya.

1.3. Ruang Lingkup

Bantuan pengadaan sarana dan prasarana pendukung rumah

tidak layak huni diperuntukkan kepada masyarakat miskin yang

berdomisili dan berkependudukan di Kabupaten Pakpak Bharat dan

memiliki satu-satunya rumah tidak layak huni sesuai dengan kriteria

yang telah ditetapkan.

1.4. Peraturan Perundangan

- Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan

Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor

12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967)

- Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir

Miskin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor

88, Tambahan Lembaran Negara Rupublik Indonesia Nomor

5235);

- Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1981 tentang Pelayanan

Kesejahteraan Sosial bagi Fakir Miskin (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 59, TambahanLembar

Negara Republik Indonesia Nomor 32060;

- Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 86/HUK/2010

tentang Pelayanan Kesejahteraan Sosial bagi Fakir Miskin yang

diselenggarakan oleh Masyarakat;

4

- Peraturan Bupati Pakpak Bharat Nomor 7 Tahun 2013 tentang

Kegiatan Pengadaan Saranadan Prasarana Pendukung Rumah

Tidak Layak Huni (Berita Daerah KabupatenPakpak Bharat Tahun

2013 Nomor 7).

5

BAB II PERMASALAHAN DAN TANTANGAN

2.1. Gambaran Umum Kabupaten

2.1.1. Visi Misi

Visi : “ Terwujudnya masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat yang

sejahtera serta kepemimpinan yang adil dan demokratis dan

pemerintahan yang profesional yang berfokus kepada peningkatan

perekonomian masyarakat, sumber daya manusia (SDM), ilmu

pengetahuan dan teknologi serta kesehatan dengan menjunjung

tinggi nilai budaya Pakpak dan agama”

Misi :

1. Mewujudkan percepatan peningkatan dan pemerataan

pendapatan masyarakat

2. Mewujudkan pemerintahan yang profesional, kreatif dan

fasilitatif

3. Meningkatkan dan memantapkan kualitas pendidikan

masyarakat

4. Meningkatkan dan memantapkan kualitas pelayanan

kesehatan masyarakat

5. Memantapkan tata hubungan yang dinamis dengan

pemerintah atasan dan kerjasama saling menguntungkan

dalam peningkatan aksesibilitas dengan daerah lain

khususnya yang berbatasan langsung.

6

6. Meningkatkan iklim keterbukaan dan partisipatif dalam

sistem sosial dan birokrasi

7. Meningkatkan sinergitas para pihak dalam pemberdayaan

masyarakat

8. Meningkatkan kualitas hidup dan menguatkan peran

perempuan dalam pembangunan

9. Mewujudkan komitmen bersama dalam penegakan hukum

secara konsisten dan konsekuen

10. Mengembangkan hubungan yang dinamis dengan

masyarakat pakpak perantau

11. Menjadikan budaya Pakpak sebagai landasan dalam

kebijakan publik

12. Mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam

menggali sumber Pendapatan Asli Daerah.

Untuk menunjang pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat

serta mengacu kepada Visi Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat

maka Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Pakpak Bharat menetapkan visi sebagai berikut :

“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat yang Mandiri,

Kreatif dan Produktif berlandaskan Nilai-nilai Kesetiakawanan

Sosial”.

Sehubungan dengan hal diatas maka Dinas Sosial, Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pakpak Bharat merumuskan misi

Tahun 2011 – 2015 sebagai berikut :

7

1. Meningkatkan aksebilitas pelayanan sosial dan

pemberdayaan

2. Meningkatkan perlindungan sosial dan jaminan sosial bagi

kelompok rentan dan kurang beruntung

3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan sosial, dunia usaha

dalam penyediaan lapangan kerja dan penyelenggaraan

kesejahteraan sosial

4. Meningkatkan profesional aparatur melalui pendidikan dan

pelatihan khusus

5. Menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dan

kegotongroyongan berdasarkan nilai budaya dan kearifan

lokal

6. Menumbuhkembangkan etos kerja dan produktifitas melalui

kelompok usaha bersama.

2.1.2. Geografis

Secara geografis, Kabupaten Pakpak Bharat terletak pada

garis 2°15’00” - 3°32’00” Lintang Utara dan 90°00’ - 98°31” Bujur

Timur. Kabupaten Pakpak Bharat tergolong ke daera beriklim tropis

dimana ketinggian antara 700 - 1500 M diatas permukaan laut

dengan kondisi goegrafis berbukit – bukit. Kabupaten Pakpak Bharat

beriklim sedang, dengan rata – rata suhu 28°C dengan curah hujan

pertahun sebesar 311 MM.

8

2.1.3. Administratif

Luas keseluruhan Kabupaten Pakpak Bharat adalah 1.218,30

km², yang terdiri dari 8 kecamatan yakni Kecamatan Salak,

Kecamatan Kerajaan, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe,

Kecamatan Tinada, Kecamatan Siempat Rube, Kecamatan Sitellu

Tali Urang Julu, Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut dan

Kecamatan Pagindar.

Secara administratif Kabupaten Pakpak Bharat berbatasan dengan :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Dairi

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Toba

Samosir

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh

Singkil dan Kabupaten Humbang Hasundutan

Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh

Singkil, Kotamadya Sumbullusalam dan Provinsi Nangroe

Aceh Darusalam.

2.1.4. Kependudukan

Jumlah penduduk Kabupaten Pakpak Bharat adalah 41.492

jiwa, yang terdiri dari 20.938 jiwa penduduk laki-laki dan 20.938 jiwa

penduduk perempuan. Sebanyak 41.492 penduduk Kabupaten

Pakpak Bharat menyebar di delapan Kecamatan dan 52 Desa.

Persentase terbesar berada di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe

9

23,25% (9.647 jiwa) sedang persentase terkecil ada di Kecamatan

Pagindar 2,98% (1.235 jiwa).

Tabel: 2.1.4.1. Jumlah Penduduk Kabupaten Pakpak Bharat

No Tahun

Jumlah Penduduk

Jumlah Laki-laki (jiwa) Perempuan

(jiwa)

1 2008 20.271 20.791 41.062

2 2009 21.144 21.670 42.814

3 2010 20.468 20.037 40.505

4 2011 20.676 20.208 40.884

5 2012 20.938 20.554 41.492

Sumber: BPS Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2013

2.1.5. Sosial Ekonomi Kemasyarakatan

Masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat mayoritas adalah

bertani dan secara umum tinggal di daerah pedesaan yang

terpencar. Jumlah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten

Pakpak Bharat pada tahun 2013 sebanyak 2.183 RTLH. Hal

tersebut diantaranya disebabkan oleh masih rendahnya sumber

daya manusia dan tingkat perekonomian masyarakat setempat,

sehingga penduduk Kabupaten Pakpak Bharat masih banyak yang

hidup dalam kemiskinan.

10

2.2. Gambaran Khusus Sektor

Bantuan Program Sarana dan Prasarana Pendukung Rumah

Tidak Layak Huni dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel:2.2.1. Jumlah Bantuan Rumah Tidak Layak Huni Tahun 2012

Kabupaten Pakpak Bharat.

Sumber : Dinsosnakertrans Tahun 2014

No Kecamatan Tahun 2012

APBD PROVSU

1 Salak 10 Unit 20 Unit

2 Sitellu Tali Urang Jehe 10 Unit 20 Unit

3 Pagindar 10 Unit -

4 Sitellu Tali Urang Julu 10 Unit 10 Unit

5 Pergentteng-genteng Sengkut 10 Unit -

6 Kerajaan 10 Unit 20 Unit

7 Tinada 10 Unit 20 Unit

8 Siempat Rube 10 Unit

Jumlah 80 Unit 90 Unit

11

Tabel:2.2.2 Jumlah Batuan Rumah Tidak Layak Huni Tahun

2013.

No Kecamatan

Tahun 2013

APBD KEMENPERA KEMENS

OS

1 Salak 10 Unit - 10 Unit

2 Sitellu Tali Urang Jehe 10 Unit - -

3 Pagindar 10 Unit - -

4 Sitellu Tali Urang Julu 10 Unit 67 Unit 10 Unit

5 Pergentteng-genteng

Sengkut 10 Unit - 10 Unit

6 Kerajaan 10 Unit 30 Unit -

7 Tinada 10 Unit 28 Unit -

8 Siempat Rube 10 Unit - -

Jumlah 80 Unit 125 Unit 30 Unit

Sumber :Dinsosnakertrans Tahun 2014

Tabel:2.2.3 Jumlah Bantuan Rumah Tidak Layak Huni Tahun

2014

No Kecamatan Tahun 2014

APBD KEMENPERA TARUKIM

1 Salak 25 Unit - 17 Unit

2 Sitellu Tali Urang Jehe 50 Unit 174 Unit 21 Unit

3 Pagindar 20 Unit - -

4 Sitellu Tali Urang Julu 25 Unit - 14 Unit

5 Pergentteng-genteng

Sengkut 25 Unit - 20 Unit

12

6 Kerajaan 45 Unit - 18 Unit

7 Tinada 30 Unit -

8 Siempat Rube 30 Unit 216 Unit

Jumlah 80 Unit 390 Unit 90 Unit

Sumber : Dinsosnakertrans Tahun 2014

Syarat- syarat untuk mendapatkan bantuan sarana dan

prasarana pendukung rumah tidak layak huni :

1. Penerima adalah warga Kabupaten Pakpak Bharat dan

berdomisili di Kabupaten Pakpak Bharat (memiliki

KTP/KK sesuai dengan domisili);

2. Penerima manfaat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

merupakan Penyandang Masalah Kesejahteraan

Masyarakat (PMKS) dan rumah tersebut merupakan

satu-satunya tempat tinggal yang dimiliki penerima

manfaat;

3. Status kepemilikan rumah dan tanah adalah hak milik

penerima manfaat dibuktikan dengan sertifikat atau Surat

Keterangan Kepemilikan dari Kepala Desa

bersangkutan;

4. Akan halnya kepemilikan tanah bukan hak milik

penerima manfaat, maka pemilik tanah harus

memberikan ijin pakai dibuktikan dengan Surat

Perjanjian Pinjam-Pakai Tanah minimal selama 15

Tahun yang diketahui kepala Desa bersangkutan.

13

2.3. Permasalahan

Kebutuhan masyarakat untuk memiliki rumah yang layak

huni sangat tinggi karena keinginan masyarakat untuk

meningkatkan kualitas rumahnya, dan banyaknya masyarakat

yang tinggal di rumah tidak layak huni. Jumlah alokasi dana

yang sangat terbatas menjadi permasalahan. Sering terjadi

dilapangan, masyarakat yang belum beruntung mendapatkan

bantuan merasa dianaktirikan, sehingga ada yang bersungut -

sungut bahkan mendatangi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi. Untuk mengatasi hal ini dalam penentuan calon

penerima bantuan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi berupanya mengambil keputusan seobyektif

mungkin.

Tabel: 2.3. Jumlah Rumah Tidak Layak Huni

No Kecamatan Jumlah (KK)

1 Salak 338

2 Sitellu Tali Urang Jehe 400

3 Pagindar 56

4 Sitellu Tali Urang Julu 186

5 Pergentteng-genteng Sengkut 256

6 Kerajaan 516

7 Tinada 199

14

8 Siempat Rube 232

Jumlah 2.183

Sumber : Dinsosnakertrans Tahun 2014

2.4. Tantangan

Tingginya persentase Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) khususnya Rumah Tidak Layak

Huni di Kabupaten Pakpak Bharat, dan karena keterbatasan

dana serta rendahnya peran serta masyarakat penerima

bantuan untuk menambah material bahan bangunan yang

diberikan oleh Pemerintah Daerah, tidak tertutup kemungkinan

5 (lima) tahun berikut rumah masyarakat tersebut akan

kembali menjadi rumah tidak layak huni, sehinggga dibutuhkan

komitmen kepada penerima dan keluarga setiap calon

penerima harus bersedia menambah jumlah dan kualitas

bahan bangunan rumahnya.

15

BAB III

KEBIJAKAN STRATEGIS

3.1. Strategi Implementasi Kebijakan

Untuk pencapaian target dan cita-cita Kabupaten Pakpak

Bharat yang “Nduma” perlu dilakukan kebijakan strategis yang

berpihak kepada masyarakat miskin dengan melakukan

terobosan-terobosan nyata Program Pelayanan dan

Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial berupa Kegiatan Pengadaan

Sarana dan Prasarana Pendukung Rumah Tidak Layak Huni

untuk mengurangi jumlah rumah tidak layak huni secara

berkelanjutan.

Untuk tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Pakpak

Bharat melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

memberikan bantuan bahan bangunan rumah sarana dan

prasarana pendukung rumah tidak layak huni yang

pembangunannya dilakukan secara swadaya oleh masyarakat

penerima manfaat, keluarga dan masyarakat setempat.

Tabel:3.1.1 Bantuan yang diberikan kepada penerima Manfaat

Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung

Rumah Tidak Layak Huni.

16

No Nama

Barang

Spesifikasi Volume

1 Pasir Pasang - 5 M3

2 Semen (PC) Portland @ 40 Kg 15 Zak

3 Batu Gunung Tangkahan 5 M3

4 Batu Bata Biasa 1.056 Buah

5 Kaya Uk 2”x2” 15

Batang

Uk 2”x3” 10

Batang

Uk 2”x4” 18

Batang

Papan Sembarang 65 Lbr

6 Paku Biasa Uk. 2-5” 10 Kg

7 Atap/Seng Seng Gelombang 3”x6”

Bjls

40 Lbr

8 Rabung Seng Gelombang 1.05, Tbl 4

mm

4 Lbr

9 Paku Seng Biasa 2 Kg

10 Daun Pintu Kayu Uk. 90x190 cm 2 Buah

11 Daun Jendela Kayu Uk. 65x90 cm 1 Buah

12 Engsel Pintu 4” 4 Buah

Jendela 3” 2 Buah

17

13 Kunci Selot (Pintu/Jendela) 4 Buah

14 Door handle Biasa 1 Buah

15 Cat Dasar 20 Kg

Minyak Utk Kayu 1 Kg

16 Minyak Cat 1 Kg

17 Kuas Uk. 2” 2 Buah

Sumber : Dinsosnakertrans Tahun 2014

Dokumentasi pemberian bantuan terhadap penerima

manfaat Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung Rumah

Tidak Layak Huni

Nama : Angan Boangmanalu

Gambar 3.1. Bahan Bangunan di Desa Napatalun Kec. Pagindar Perlambuken oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

18

Nama : Pirman Manik

Gambar 3.2. Penyerahan Bahan Bangunan di Desa Ulu Merah Kec. STTU Julu oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Nama : Jutawan Kabeakan

Gambar 3.3. Penyerahan Bahan Bangunan di Desa Perpulungen Kec. Kerajaan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

19

Nama : Siswoyo Manik

Gambar 3.4.Penyerahan Bahan Bangunan di Desa Kecupak

II Kec. PGGS oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja

dan Transmigrasi.

Dalam pelaksanaan Kegiatan Pengadaan Sarana dan

Prasarana Pendukung Rumah Tidak Layak Huni Tahun 2012

tidak ditampung dana untuk upah tukang, sehingga

pelaksanaannya pembangunan rumah kurang sempurna

dengan waktu pelaksanaan yang ditetapkan.

Atas dasar tersebut dan untuk suksesnya program

tersebut tahun 2013, Bupati Pakpak Bharat dan Komando

Distrik Militer 0206/Dairi – Pakpak Bharat telah

20

menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) dan Surat

Kerjasama antara Pasiter Kodim 0206/Dairi-Pakpak Bharat

dengan Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Pakpak Bharat sepakat untuk mengoptimalkan

sumberdaya yang dimiliki oleh masing-masing pihak dalam

pelaksanaan rehabilitasi rumah tidak layak huni.

Teknis pemberian Bantuan pengadaan sarana dan

prasarana pendukung rumah tidak layak huni adalah dengan

cara mendistribusikan bahan-bahan bangunan oleh pihak

ketiga dan pengawasan dilakukan oleh Dinas Sosial, Tenaga

Kerja dan transmigrasi, dengan penyamarataan spesifikasi dan

jumlah bantuan kepada masyarakat penerima. untuk

dipergunakan merehabilitasi rumahnya sendiri dan diharapkan

masyarakat penerima manfaat dapat menambah bahan

materialnya untuk meningkatkan kualitas rumahnya

3.2. Penyelenggaraan Kebijakan

Penyelenggaraan pemberian bantuan Sarana dan

Prasarana Pendukung Rumah Tidak Layak huni dilakukan

dengan prinsip-prinsip transparan dan akuntabel melalui

tahapan - tahapan sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan dalam Standart Operasional Prosedur (SOP).

21

Tabel: 3.2.1 Jumlah Rumah Tidak Layak Huni Kabupaten

Pakpak Bharat

No

Kecamatan

Jumlah RTLH (Unit) Jumlah Yang

Dibantu

1 Salak 338 92

2 Sitellu Tali Urang Jehe 400 285

3 Pagindar 56 40

4 Sitellu Tali Urang Julu 186 146

5 Pergentteng-genteng

Sengkut 256 75

6 Kerajaan 516 133

7 Tinada 199 98

8 Siempat Rube 232 166

Jumlah 2.183 1.035

Sumber : Dinsosnakertrans Tahun 2014

Standart Operasional Prosedur (SOP) untuk mendapat

Bantuan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung Rumah

Tidak Layak Huni adalah sebagai berikut:

1. Tidak permanen dan atau rusak;

2. Atap terbuat dari bahan yang mudah rusak/lapuk

seperti: rumbia/ilalang atau seng yang sudah lapuk;

22

3. Dinding terbuat dari bahan yang mudah rusak/lapuk

seperti papan, ilalang, bambu yang dianyam/ tepas

dan sebagainya;

4. Lantai tanah, papan atau semen yang sudah rusak,

rumah lembab atau pengab;

5. Tidak memiliki pencahayaan matahari dan ventilasi

udara;

6. Letak rumah tidak teratur dan/atau berdempetan;

7. Tidak memiliki pembagian ruangan;

8. Tidak memiliki akses Mandi Cuci Kakus (MCK);

9. Kondisi lingkungan kumuh, becek dan saluran

pembuangan air tidak ada;

10. Penerima adalah warga Kabupaten Pakpak Bharat

dan berdomisili di Kabupaten Pakpak Bharat (memiliki

KTP/KK sesuai dengan domisili);

11. Penerima manfaat sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) merupakan PMKS dan rumah tersebut merupakan

satu-satunya tempat tinggal yang dimiliki penerima

manfaat;

12. Status kepemilikan rumah dan tanah adalah hak milik

penerima manfaat dibuktikan dengan sertifikat atau

Surat Keterangan Kepemilikan dari Kepala Desa

bersangkutan;

23

13. Akan halnya kepemilikan tanah bukan hak milik

penerima manfaat, maka pemilik tanah harus

memberikan ijin pakai dibuktikan dengan Surat

Perjanjian Pinjam-Pakai Tanah minimal selama 15

Tahun yang diketahui kepala Desa bersangkutan.

Untuk penentuan calon penerima manfaat Dinas Sosial,

Tenaga Kerja dan transmigrasi melakukan survey terhadap

rumah tidak layak huni untuk masing-masing desa berdasarkan

data Penyandang Masalah kesejahteraan Sosial (PMKS).

Nama-nama calon penerima manfaat ditetapkan melalui

Surat Keputusan Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Pakpak Bharat dan kerja sama

dengan pihak terkait (Stakeholder) lainnya dalam penentuan

calon penerima manfaat.

Berdasarkan Surat Keputusan penentuan lokasi dan nama-

nama penerima manfaat, kepada masyarakat pihak kecamatan,

desa dan masyarakat penerima dilakukan sosialisasi untuk

menyamakan persepsi dan masing-masing pihak sadar akan

hak dan kewajiban dalam pelaksanaan Pengadaan Sarana dan

Prasarana Pendukung Rumah Tidak Layak huni.

24

BAB IV DAMPAK DAN MANFAAT

4.1. Dampak

Dengan terpenuhinya salah satu kebutuhan dasar berupa

rumah layak huni untuk tempat berlindung, yang secara mental

memenuhi rasa kenyamanan, secara sosial dapat menjaga

privasi setiap anggota keluarga dan menjadi media bagi

pelaksanaan bimbingan serta pendidikan bagi anggota

keluarga, maka dari keluarga tersebut diharapkan lahir anak-

anak yang sehat dan cerdas.

4.2. Manfaat

Bantuan tersebut sangat bermanfaat khususnya bagi

masyarakat penerima bantuan, sehingga dapat menumbuh

kembangkan rutinitas kegiatan secara positif yang berdampak

pada pertumbuhan kesejahteraan masyarakat secara umum.

Pemberian pengadaan sarana dan prasarana

pendukung/rehabilitasi rumah tidak layak huni diharapkan

berkurangnya rumah tidak layak huni dan permukiman kumuh,

meningkatkan tingkat kesehatan, taraf hidup keluarga

sehingga masyarakat semakin mandiri serta peningkatan

perekonomian masyarakat penerima manfaat.

25

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Berhasilnya pelaksanaan pemberian bantuan

pengadaan sarana dan prasarana rumah tidak layak

huni akan sangat tergantung kepada semangat dan

kualitas kerja para penyelenggara dengan pihak terkait

(stakeholder) dan masyarakat penerima manfaat.

2. Prinsip penatakelolaan yang baik yaitu akuntabilitas,

transparansi, ketepatan sasaran, ketepatan waktu,

efektifitas dan efesiensi perlu dijunjung tinggi sebagai

rambu-rambu bagi setiap penanggungjawab dan

pelaksana program.

3. Untuk memaksimalkan tujuan pelaksanaan

keberlanjutan pemberian bantuan pengadaan sarana

dan prasarana pendukung rumah tidak layak huni

sangat diperlukan penajaman pelaksanaan

implementasi kebijakan oleh semua pihak.

B. SARAN

1. Penerima manfaat diwajibkan hadir dalam pelaksanaan

Sosialaisai sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

26

2. Penerima manfaat Pengadaan Sarana dan Prasarana

Pendukung Rumah Tidak Layak Huni harus saling

bergotong – royong di tempat yang berdekatan dalam

pelaksanan pembangunannya.

3. Penerima manfaat harus bersedia menambah bahan

bangunan rumah untuk meningkatkan kualitas rumah

tersebut.

REFERENSI

Peraturan Bupati Pakpak Bharat Nomor 07 Tahun 2013

tentang Kegitan Pengadaan Sarana dan Prasarana

Rumah Tidak Layak Huni (Berita Daerah Kabupaten

Pakpak Bharat Tahun 2013 Nomor 7);

Pakpak Bharat dalam Angka Tahun 2013, BPS Kab.

Pakpak Bharat.

27

LAMPIRAN

Peraturan Bupati Pakpak Bharat Nomor 07 Tahun 2013

tentang Kegitan Pengadaan Sarana dan Prasarana

Rumah Tidak Layak Huni (Berita Daerah Kabupaten

Pakpak Bharat Tahun 2013 Nomor 7);

Pakpak Bharat dalam Angka Tahun 2013, BPS Kab.

Pakpak Bharat.

Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengadaan

Sarana dan Prasarana Pendukung Rumah Tidak layak

Huni.

28

TESTIMONI

Jutawan Kabeakan

Terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten

Pakpak Bharat melalui Dinsosnakertrans yang

telah memprogramkan pemberian Bantuan

bahan bangunan rumah rehabilitasi rumah tidak

layak huni menjadi rumah layak huni. kami juga

mengucapkan terima kasih dan mendoakan

Bapak Bupati Remigo Yolando Berutu, MBA

supaya selalu sehat untuk menjalankan

tugasnya.

Kami berharap program ini akan tetap

berkelanjutan agar saudara-saudara kami yang

belum beruntung saat ini menjadi penerima

manfaat pada tahun-tahun berikutnya dan

kepada Bapak Bupati Remigo Yolando Berutu,

MBA kami berdoa supaya diberikan kesehatan

dalam menjalankan tugas-tugas dan segala

yang di cita-citakannya dihari yang akan dating

dikabulkan oleh yang Maha Kuasa. Siswono Manik

Pirman Manik

Terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten

Pakpak Bharat yang telah membantu

masyarakat dengan bantuan Rehabilitasi Rumah

Tidak Layak Huni, sehingga kami bisa

merasakan kepedulian pemerintah kepada

masyarakat. Kami juga mengucapkan terima

kasih kepada Bapak Bupati Remigo Yolanda

Berutu, MBA yang telah bekerja keras untuk

membangun Kabupaten Pakpak Bharat ini.

Njuah-Njuah.

29

Dokumentasi

Pelaksanaan Kegitan Penggadaan Sarana dan Prasarana

Pendukung Rumah Tidak Layak Huni Tahun 2012

1. Kecamatan Salak

Desa : Salak II

Ramses Banurea

Foto Awal

Foto Proses Foto Akhir

30

Desa: Salak I

Kondar Irjani Berutu

Foto Awal

Foto Proses Foto Akhir

31

2. Kecamatan Pergentteng-Getteng Sengkut

Desa : Kecupak I Uli Imran Boangmanalu

Foto Awal

Foto Proses Foto Akhir

32

Desa : Aornakan I

Samsul Cibro

Foto Awal

Foto Proses Foto Akhir

33

3. Kecamatan STTU Julu

Desa : Ulu Merah Amman Berutu

Foto Awal

Foto Proses Foto Akhir

34

Desa : Pardomuan

Basoh Situmorang

Foto Awal

Foto Proses Foto Akhir

35

4. Kecamatan : Siempat Rube

Desa : Siempat Rube II

Rabah Banurea

Foto Awal

Foto Proses Foto Akhir

36

Desa : Siempat Rube IV

Maha Padang

Foto Awal

Foto Proses Foto Akhir

37

5. Kecamatan Tinada

Desa : Buluh Tellang

Ujung Boang Manalu

Foto Awal

Foto Proses Foto Akhir

38

Desa : Pronggil

Marholan Sinamo

Foto Awal

Foto Proses Foto Akhir

39

6. Kecamatan Kerajaan

Desa : Kuta Saga

Sautmauli Tampubolon

Foto Awal

40

Foto Proses Foto Akhir

Desa : Perpulungen

Julkifli Padang

Foto Awal

41

Foto Proses Foto Akhir

7. Kecamatan STTU Jehe

Desa : Mbinalun

Mardiana Manik

Foto Awal

42

Foto Proses Foto Akhir

Desa : Maholida

Wagimin

Foto Awal

43

Foto Proses Foto Akhir

8. Kecamatan Pagindar

Desa : Napatalu Perlambuken Aman Boangmanalu

44

Foto Awal

Foto Proses Foto Akhir

Pelaksanaan Kegitan Penggadaan Sarana dan Prasarana

Pendukung Rumah Tidak Layak Huni Tahun 2013

1. Kecamatan Salak

Desa : Salak I

Arihen Banurea

Foto Awal

45

Foto Proses Fota Akhir

Desa : Salak II

Rawan Manik

46

Foto Awal

Foto Proses Fota Akhir

2. Kecamatan PGGS

Desa : Kecupak I

47

Sugiono

Foto Awal

Foto Proses Foto Akhir

Desa : Kecupak II

48

Eli Manik

Foto Awal

Foto Proses Fota Akhir

49

3. Kecamatan STTU Julu

Desa : Silima Kuta

Nursainah Berutu

Foto Awal

Foto Proses Fota Akhir

50

Desa : Ulu Merah

Arihen Banurea

Foto Awal

Foto Proses Fota Akhir

51

4. Kecamatan Siempat Rube

Desa : Siempat Rube I Sun Padang

Foto Awal

Foto Proses Fota Akhir

52

Desa : Mungkur

Nelli Padang

Foto Awal

53

Foto Proses Fota Akhir

5. Kecamatan Tinada

Desa : Silima Kuta Rintang Martua Sinamo

Foto Awal

Foto Proses Fota Akhir

54

Desa : Pronggil Janner Tumangger

Foto Awal

55

Foto Proses Fota Akhir

6. Kecamatan Kerajaan

Desa : Majanggut I Mhd Soleh Solin

56

Foto Awal

Foto Proses Fota Akhir

Desa : Kuta Meriah Basirun Sitakar

57

Foto Awal

Foto Proses Fota Akhir

7. Kecamatan STTU Jehe

Desa : Bandar Baru

58

Nurlin Tumangger

Foto Awal

Foto Proses Fota Akhir

Desa : Perolihen

59

Hampir Sagala

Foto Awal

Foto Proses Fota Akhir

60

8. Kecamatan Pagindar

Desa : Pagindar Bunga Bancin

Foto Awal

Foto Proses Fota Akhir