buku putih sanitasi kabupaten tanjung jabung timur

156
1 Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman Tahun 2013 BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Provinsi Jambi

Upload: panembahan-senopati-sudarmanto

Post on 26-Jun-2015

2.175 views

Category:

Environment


26 download

DESCRIPTION

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebagai langkah menuju Strategi Sanitasi Kota dan Memorandum Program Sanitasi.

TRANSCRIPT

1Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman Tahun 2013

BUKU PUTIH SANITASIKABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMURProvinsi Jambi

DISIAPKAN OLEH:

POKJA SANITASI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

2Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur saya panjatkan Kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan Rahmat serta Hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Dalam rangka Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman, diperlukan upaya penanganan sanitasi yang lebih terencana, terukur, terintegrasi dan sistematis. Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur ini difasilitasi oleh fasilitator Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman, pemerintah tingkat pusat, provinsi maupun daerah bersama Kelompok Kerja Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan potret kondisi sanitasi kabupaten saat ini yang menggambarkan tingkat layanan, potensi dan permasalahan sektor sanitasi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Sektor sanitasi yang tertuang di buku ini mencakup sub sektor air limbah, persampahan dan drainase. Sanitasi merupakan salah satu aspek pembangunan yang memiliki fungsi menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat karena berkaitan erat dengan kesehatan, pola hidup, kondisi permukiman dan lingkungan.

Saya menyampaikan apresiasi atas dipublikasikannya Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebagai acuan perencanaan Strategi Sanitasi Kabupaten. Besar harapan saya adanya respon positif dari berbagai pihak dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Semoga Allah SWT memberikan bimbingan dan kekuatan agar kita dapat memberikan kontribusi dan manfaat yang optimal untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur keseluruhan.

Wabillahi Taufik WalhidayahWassalam’alaikum Wr.Wb.

Muara Sabak, September 2013Bupati Kab.Tanjung Jabung Timur

Zumi Zola Zulkifli, S.TP, MA

3Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

Ringkasan Eksekutif

Langkah awal kegiatan POKJA PPSP Kab.Tanjung Jabung Timur adalah menyusun Buku Putih Sanitasi, Buku Putih Sanitasi ini berisi hasil pengkajian dan pemetaan sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur yang merupakan gambaran awal dalam menyusun Strategi Sanitasi Kota jangka menengah. Pada masa yang akan datang laporan dalam buku ini akan diperbaharui sebelum suatu strategi sanitasi kota yang baru akan disusun. Buku Putih Sanitasi merupakan hasil pemikiran berbagai komponen dinas yang terkait dengan sanitasi. Buku Putih Sanitasi menyediakan data dasar yang esensial mengenai struktur, situasi, kebutuhan sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur dalam perencanaan strategis sanitasi tingkat kota. Terdapat 5 (lima) milestone di dalam penyusunan dokumen BPS yang digambarkan sebagai berikut:

Kondisi sanitasi di Kab.tanjung Jabung timur berdasarkan survey EHRA ke 90 Desa/Kelurahan dengan 3600 responden yaitu, Berdasarkan study EHRA yang dilaksanakan terkait Pembuangan air kotor/limbah tinja manusia sebagian besar responden (68%) menyatakan melakukan aktifitas buang air besar di jamban pribadi dan sebagian kecil lainnya masih buang air besar di MCK/WC Umum, sungai dan sisanya ke kebun, selokan dan lubang galian. Jika dilihat dari setiap klaster yang ada khususnya di klaster 3 menyatakan 15,8% dari responden buang air besar di sungai. Ini menunjukan kesadaran masyarakat untuk buang air besar tidak disembarang tempat masih kurang terkait dengan faktor kebiasaan masyarakat untuk buang air besar sembarangan. Kebiasaan ini biasanya ditemui di daerah yang berdekatan atau dilalui sungai dan masyarakat dengan tingkat perekonomian yang rendah. Secara umum saluran pembuangan air limbah domestik di Kabupaten Tanjung Jabung Timur masih menjadi masalah, hal ini menunjkkan bahwa sebagian besar keluarga tidak memiliki fasilitas saluran pembuangan air limbah (SPAL) yang memenuhi syarat kesehatan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur cakupan kepemilikan SPAL adalah sebesar 29,01% keluarga dan SPAL memenuhi syarat kesehatan sebesar 15,09%. Berdasarkan hasil survey EHRA tempat penyaluran akhir tinja di kabupaten Tanjung Jabung timur sebagian besar masuk ke cubluk atau lubang galian yaitu sebesar 34% dari responden sedangkan sebagian besar lainnya masuk ke sungai/danau atau pantai yaitu sebesar 24 % dari responden. Kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik di Kab.Tanjung Jabung Timur masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang menggunakan sungai sebagai pembuangan limbah domestiknya.Pengelolaan Sampah di kab.Tanjung Jabung Timur berdasarkan hasil studi EHRA sebagian besar pengelolaan sampah yang dilakukan dengan cara di bakar, hal ini disebabkan karena pelayanan pengangkutan sampah belum memadai, sehingga masyarakat membuang sampah dengan cara di bakar. Dalam pengelolaan sampah sangatlah penting adanya keterlibatan masyarakat. Diharapkan masyarakat sudah bisa memilah sampahnya menjadi 3R karena ini sangat membantu sekali dalam pengurangan timbulan sampah.Kondisi drainase khususnya dilingkungan perumahan dan permukiman dibeberapa kawasan masih menjadi masalah yang perlu mendapatkan penanganan. Hal ini ditandai dengan adanya genangan dibeberapa kawasan pada musim hujan. Isu strategis dan Permasalahan mendesak dari komponen sanitasi di Kab.Tanjung Jabung Timur berdasarkan analisa SWOT antara lain : A) Isu strategis dan Permasalahan mendesak dari komponen Air Limbah

1). Isu Strategis

kondisi muka air tanah yang tinggi akibat genangan dan rob juga menyulitkan dalam pembangunan tangki septik dan pembuangan efluennya. Masih banyak masyarakat yang membuang black water dan grey water secara langsung maupun terselubung ke saluran drainase dan badan air tanpa mengalami pengolahan terlebih dahulu. Hal ini berarti pencemaran akibat pembuangan air limbah yang tidak terkontrol telah menyebabkan pencemaran air di badan air. Belum optimalnya regulasi dalam pengelolaan sistem air limbah. Fungsi saluran drainase yang masih bercampur dengan pembuangan air limbah domestik.

4Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

Belum ada data yang akurat terhadap jumlah septic tank yang memenuhi standar teknis dan yang tidak memenuhi. Belum ada IPLT untuk pengolahan lumpur tinja. Belum ada IPAL untuk pengolahan air limbah. Pembuangan air limbah rumah tangga langsung ke sungai. Tersedia lahan. Belum adanya Teknologi pengolahan dan pengelolaan air limbah yang berwawasan lingkungan Adanya Potensi CSR untuk pendanaan sektor air limbah Adanya Dokumen RPJMD Adanya Dokumen Renstra SKPD. Adanya Perda RTRW Komitmen Pemda untuk membangun sarana sanitasi Adanya Pokja Sanitasi Kerja sama denga pihak swasta dalam pengelolaan limbah Cair Adanya Dinas yang menangani sektor air limbah ( Dinas PU) Sistem layanan pengelolaan air limbah belum dirancang untuk terintegrasi antar SKPD, dan juga belum menetapkan dengan tegas pola kerjasama dengan swasta yang akan dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam pengelolaan air limbah domestik skala kabupaten.

2). Permasalahan Mendesak belum adanya pelayanan air limbah domestik di Kab.Tanjung Jabung Timur perlibatan masyarakat dan swasta dalam pengelolaan air limbah masih rendah. kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola air limbah rumah tangga sehingga masih

banyak yang membuang Air Limbah Rumah Tangga ke sungai

B) Isu strategis dan Permasalahan mendesak dari komponen Air Persampahan

1). Isu Strategis Telah tersedia TPA dengan metode pembuangan open dumping di muara sabak barat Adanya lahan TPA baru Telah ada sarana dan prasarana Belum optimalnya pelaksanaan regulasi dalam pengelolaan sistem persampahan Terbatasnya fasilitas pengumpulan sampah (TPS, Kontainer dan Transfer depo) di lokasi-lokasi

strategis akibat keterbatasan lahan penempatan fasilitas tersebut. Hal tersebut juga disebabkan oleh adanya penolakan dari warga masyarakat dalam penempatan fasilitas pengumpulan sampah.

Keterbatasan armada pengangkutan serta lemahnya manajemen pengangkutan sampah menyebabkan tertumpuknya sampah di TPS dan kontainer yang menimbulkan bau di lingkungan sekitar TPS dan kontainer.

Belum adanya komposting skala kota di TPA menyebabkan program reduksi sampah melalui program 3R belum berjalan optimal.

Kurangnya jangkauan dan kualitas pelayanan sistem pengelolaan persampahan Kurangnya mobilisasi berbagai sumberdaya dalam pengelolaan sampah Adanya teknologi pengelolaan sampah. Kurangnya monitoring dan evaluasi pengelolaan sampah Perda pengelolaan sampah baru di sahkan oleh DPRD Kurangnya peran dari sektor swasta dalam pengelolaan sampah Belum tergalinya potensi CSR untuk pendanaan sektor air limbah Adanya UU 18 tahun 2008 tentang persampahan Adanya dokumen Perda RTRW Adanya dokumen Renstra SKPD Masih terbatasnya peran serta swasta dalam penanganan pengolahan persampahan Adanya Dinas/SKPD Pengelola Persampahan Terbukanya kerjasama dengan pihak swasta untuk pengelolaan sampah Partisipasi warga dalam pengangkutan sampah dari rumah ke TPS sudah ada namun belum

optimal. Masyarakat dan Swasta yang melakukan upaya 3R masih rendah

5Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

Kesadaran masyarakat masih kurang dalam pengelolaan sampah adalah salah satu kendala dalam pengendalian pencemaran sampah rumah tangga disamping keterbatasan sarana dan prasarana persampahan

Masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan dan membakar sampah secara terbuka yang berdampak pada pencemaran kualitas udara

2). Permasalahan mendesak Cakupan pelayanan persampahan Kab.Tanjung Jabung Timur masih rendah perlibatan masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sampah masih rendah.

C) Isu strategis dan Permasalahan mendesak dari komponen Drainase1). Isu Strategis

Kondisi topografi yang cenderung datar dan posisi Kabupaten Tanjung Jabung timur yang berada di wilayah gambut memiliki resiko genangan dan banjir yang tinggi.

Kab.Tanjung Jabung Timur merupakan wilayah pasang surut air laut sehingga memerlukan teknologi yang tepat guna untuk pengelolaan drainase

Banjir tahunan di beberapa wilayah di kab.tanjung Jabung Timur Frekuensi terjadinya rob yang tinggi yang berdampak pada timbulnya genangan di area permukiman

di wilayah utara Kabupaten Tanjung Jabung timur belum mendapatkan penanganan yang komprehensif

Adanya Renstra SKPD Adanya Dokumen RTRW Termuat dalam RPJMD tentang sanitasi Adanya dukungan RPIJM baik daerah maupun nasional Adanya Lembaga yang mengelola (Dinas PU) Adanya POKJA Sanitasi Telah ada sarana dan Prasarana drainase Adanya dukungan Pemda dalam pembangunan Drainase Adanya Peluang kerjasama dengan swasta untuk penanganan drainase yang belum optimal Peran masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan drainase masih minim Minimnya peran dunia usaha dan Perguruan Tinggi untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi

pengembangan sarana dan prasarana penyehatan lingkungan permukiman Belum optimalnya Pokja PPSP

2). Permasalahan Mendesak belum adanya pelayanan drainase di Kab.Tanjung Jabung Timur Sebagian besar wilayah di Kab.Tanjung Jabung Timur merupakan wilayah pasang surut air laut

sehingga memiliki resiko genangan dan banjir.

D) Isu strategis dan Permasalahan mendesak dari komponen Prohisan (Promosi higiene dan sanitasi)1). Isu Strategis

Adanya program upaya kesehatan berbasis masyarakat/UKBM(kelurahan siaga, posyandu) yang didukung oleh kader PHBS aktif.

Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai PHBS di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (puskesmas, pustu) dan Media Informasi yang dikelola oleh Pemkot.

Upaya kaderisasi kader PHBS belum optimal. Pokja Sanitasi Kota dan Tim Koordinasi Kota Sehat yang dapat mendorong upaya pengembangan

prilaku hidup bersih dan sehat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur . Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur saat ini telah memiliki berbagai program pemicuan

guna mendorong prilaku hidup bersih dan sehat yang dapat terus dioptimalkan keberlanjutannya. Berbagai program dan upaya untuk mendorong prilaku hidup bersih dan sehat yang ada di

Kabupaten Tanjung Jabung Timur saat ini belum terdukung dengan pola monitoring dan evaluasi yang dapat menjamin integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan program-program tersebut oleh berbagai pihak.

Adanya partisipasi aktif dari lembaga formal, informal dan masyarakat dalam mendukung program PHBS.

6Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

Kesadaran masyarakat untuk indikator sanitasi sangat sulit dicapai (seperti: membuang sampah sembarangan,BABS, CTPS, dll)

Kebiasaan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai, membuang sampah dan BAB di sungai Adanya dukungan dana dari APBD kota kepada Dinas Kesehatan dan Bpmpdk dalam upaya

sosialisasi dan implementasi program dan kegiatan PHBS. Sudah ada alokasi anggaran untuk pendataan PHBS walaupun masih belum optimal untuk mendata

semua indikator PHBS terkait sanitasi. Media pengembangan promosi kesehatan untuk PHBS masih sangat kurang dan belum dikemas

secara menarik.

2). Permasalahan Mendesak Cakupan pelayanan PROHISAN di Kab.Tanjung Jabung Timur belum maksimal. Media promosi masih sangat terbatas sarana CTPS di tatanan rumah tangga, sekolah dan tempat umum masih sangat terbatas masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap Prohisan masih banyak masyarakat yang melakukan BABS

Penilaian area berisiko sanitasi adalah bahwa hasil dari penilaian diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu kriteria dalam menentukan prioritas pelaksanaan program dan kegiatan pada sektor sanitasi. Sedangkan tujuan dilakukannya penilaian area berisiko sanitasi adalah ditetapkannya area dan subsektor prioritas pengembangan sanitasi berdasarkan tingkat risiko sanitasi, fungsi dan peruntukan ruang dan lahan, kondisi alam, dan kawasan pengembangan khusus, Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan untuk dapat mencapai tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

Memetakan area-area yang memiliki risiko sanitasi melalui serangkaian proses pengumpulan data Mengklasifikasi area berdasarkan tingkat risiko kesehatan lingkungan melalui analisa data Menentukan area berisiko

Sedangkan unit area penentuan risiko sanitasi meliputi 93 desa dan kelurahan di 11 kecamatan di Kab.Tanjung Jabung Timur. Dalam melakukan penilaian area berisiko sanitasi, Pokja Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur melakukan penilaian berdasarkan data primer dan sekunder. Data primer terdiri dari Survey EHRA dan persepsi SKPD, sedangkan data sekunder diperoleh dengan melakukan olah data yang ada dari SKPD. Hasil akhir dari area berisiko sanitasi merupakan kompilasi dari skoring persepsi SKPD, hasil olah data studi EHRA dan data sekunder, sesuai dengan indikator-indikator yang merupakan hasil kesepakatan Pokja.

Area berisiko sanitasi di Kabupaten Tanjung jabung Timur ditetapkan melalui elaborasi data hasil klastering, skor/persepsi SKPD, dan data sekunder, yang meliputi data kepadatan penduduk, data jumlah keluarga (KK) miskin, akses air bersih, jumlah jamban pribadi dan luas genangan. Hasil elaborasi data menghasilkan area berisiko untuk Kab.Tanjung Jabung Timur yaitu1. Risiko 4 atau “Risiko Sangat Tinggi” berjumlah 27 Desa/Kelurahan2. Risiko 3 atau “Risiko Tinggi” berjumlah berjumlah 54 Desa/Kelurahan3. Risiko 2 atau “Risiko Sedang” berjumlah 10 Desa/Kelurahan4. Risiko 1 atau “Kurang Berisiko” berjumlah2 Desa/Kelurahan.

Daftar Isi

Bab 1: Pendahuluan1.1 Latar Belakang1.2 Landasan Gerak1.3 Maksud dan Tujuan1.4 Metodologi1.5 Dasar Hukum dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain

Bab 2: Gambaran Umum Wilayah2.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik2.2 Demografi2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah2.4 Tata Ruang Wilayah2.5 Sosial dan Budaya2.6 Kelembagaan Pemerintah Daerah

Bab 3: Profil Sanitasi Wilayah3.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene

7Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

3.1.1 Tatanan Rumah Tangga3.1.2 Tatanan Sekolah

3.2 Pengelolaan Air Limbah Domestik3.2.1 Kelembagaan3.2.2 Sistem dan Cakupan Pelayanan3.2.3 Kesadaran Masyarakat dan PMJK3.2.4 “Pemetaan” Media3.2.5 Partisipasi Dunia Usaha3.2.6 Pendanaan dan Pembiayaan3.2.7 Isu strategis dan permasalahan mendesak

3.3 Pengelolaan Persampahan3.3.1 Kelembagaan3.3.2 Sistem dan Cakupan Pelayanan3.3.3 Kesadaran Masyarakat dan PMJK3.3.4 “Pemetaan” Media3.3.5 Partisipasi Dunia Usaha3.3.6 Pendanaan dan Pembiayaan3.3.7 Isu strategis dan permasalahan mendesak

3.4 Pengelolaan Drainase Lingkungan3.4.1 Kelembagaan3.4.2 Sistem dan Cakupan Pelayanan3.4.3 Kesadaran Masyarakat dan PMJK3.4.4 “Pemetaan” Media3.4.5 Partisipasi Dunia Usaha3.4.6 Pendanaan dan Pembiayaan3.4.7 Isu strategis dan permasalahan mendesak

3.5 Pengelolaan Komponen Terkait Sanitasi3.5.1 Pengelolaan Air Bersih3.5.2 Pengelolaan Air Limbah Industri Rumah Tangga3.5.3 Pengelolaan Limbah Medis

Bab 4: Program Pengembangan Sanitasi Saat Ini dan yang Direncanakan4.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene4.2 Peningkatan Pengelolaan Air Limbah Domestik4.3 Peningkatan Pengelolaan Persampahan4.4 Peningkatan Pengelolaan Drainase Lingkungan4.5 Peningkatan Komponen Terkait Sanitasi

Bab 5: Indikasi Permasalahan dan Posisi Pengelolaan Sanitasi5.1 Area Berisiko Sanitasi5.2 Posisi Pengelolaan Sanitasi Saat Ini

Daftar Tabel

No Tabel

1 2.1 Daerah Aliran Sungan (DAS) di Wilayah Kab./kota

2 2.2 Nama, luas wilayah per-Kecamatan dan jumlah kelurahan

3 2.3 Jumlah dan kepadatan penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun

4 2.4 Ringkasan realisasi APBD 5 tahun terakhir

5 2.5Ringkasan anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi per penduduk 5 tahun terakhir

6 2.6 Data mengenai ruang fiskal Kabupaten/Kota 5 tahun terakhir

7 2.7 Data perekonomian umum daerah 5 tahun terakhir

8Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

8 2.8 Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten/Kota

9 2.9 Jumlah penduduk miskin per kecamatan

10 2.10 Jumlah rumah per kecamatan

11 3.1Rekapitulasi Kondisi fasilitas sanitasi di sekolah/pesantren (tingkat sekolah: SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (toilet dan tempat cuci tangan)

12 3.2Kondisi sarana sanitasi sekolah (tingkat sekolah: SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (pengelolaan sampah dan pengetahuan higiene)

13 3.3Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Air Limbah Domestik

14 3.4 Peta Peraturan Air Limbah Domestik Kabupaten/Kota

15 3.5 Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan air limbah domestik

16 3.6 Sistem pengelolaan air limbah yang ada di Kabupaten/Kota

17 3.7 Pengelolaan sarana jamban keluarga dan MCK oleh Masyarakat 18 3.8 Kondisi sarana MCK

19 3.9 Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat 20 3.10 Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota

21 3.11 Media komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota22 3.12 Kerjasama terkait Sanitasi

23 3.13 Daftar Mitra Potensial

24 3.14 Penyedia layanan air limbah domestik yang ada di Kabupaten/Kota

25 3.15 Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan air limbah domestik

26 3.16Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Persampahan

27 3.17 Peta Peraturan Persampahan Kabupaten/Kota 28 3.18 Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan persampahan

29 3.19 Sistem pengelolaan persampahan yang ada di Kabupaten/Kota

30 3.20 Pengelolaan persampahan di tingkat kelurahan/kecamatan

31 3.21 Pengelolaan persampahan di tingkat kabupaten/kota

32 3.22 Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat

33 3.23 Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota34 3.24 Media komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota

35 3.25 Kerjasama terkait Sanitasi36 3.26 Daftar Mitra Potensial

37 3.27 Penyedia layanan pengelolaan persampahan yang ada di Kabupaten/Kota

38 3.28 Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan persampahan

39 3.29 Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase Lingkungan40 3.30 Peta Peraturan Drainase Lingkungan Kabupaten/Kota

9Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

41 3.31 Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan drainase lingkungan 42 3.32 Sistem pengelolaan drainase yang ada di Kabupaten/Kota

43 3.33 Kondisi drainase lingkungan di tingkat kecamatan/kelurahan

44 3.34 Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat

45 3.35 Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota46 3.36 Media komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota

47 3.37 Kerjasama terkait Sanitasi48 3.38 Daftar Mitra Potensial

49 3.39 Penyedia layanan pengelolaan drainase lingkungan yang ada di Kabupaten/Kota

50 3.40 Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan drainase

51 3.41 Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih Kabupaten/Kota52 3.42 Pengelolaan limbah industri rumah tangga kabupaten/kota

53 3.43 Pengelolaan limbah medis di fasilitas-fasilitas kesehatan

54 4.1 Rencana program dan kegiatan PHBS dan Promosi Higiene tahun n+1

55 4.2 Kegiatan PHBS dan Promosi Higiene yang sedang berjalan

56 4.3 Rencana program dan kegiatan pengelolaan air limbah domestik tahun n+1

57 4.4 Kegiatan pengelolaan air limbah domestik yang sedang berjalan

58 4.5 Rencana program dan kegiatan pengelolaan persampahan saat ini (tahun n+1)

59 4.6 Kegiatan pengelolaan persampahan yang sedang berjalan

60 4.7 Rencana program dan kegiatan pengelolaan drainase saat ini (tahun n+1)

61 4.8 Kegiatan pengelolaan drainase yang sedang berjalan62 4.9 Rencana program dan kegiatan saat ini (n+1)

63 4.10 Kegiatan yang sedang berjalan64 5.1 Area berisiko sanitasi dan penyebab utamanya

No Peta

1 2.1 Peta Administrasi Kabupaten/Kota dan Cakupan Wilayah Kajian

2 2.2 Rencana pusat layanan Kabupaten/Kota

3 2.3 Rencana pola ruang Kabupaten/Kota

4 3.1 Peta cakupan layanan pengelolaan air limbah domestik

5 3.2 Peta lokasi infrastruktur utama pengelolaan air limbah domestik

6 3.3 Peta cakupan layanan persampahan

7 3.4 Peta lokasi infrastruktur utama pengelolaan persampahan

8 3.5 Peta jaringan drainase Kabupaten/Kota (atau peta zone drainase)

9 3.6 Peta cakupan layanan air bersih (atau peta jaringan PDAM)

10Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

10 5.1 Peta area berisiko sanitasi

Daftar Gambar

No Gambar

1 2.1 Struktur organisasi pemerintah daerah Kabupaten/Kota

DAFTAR ISTILAH

APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja DaerahASKESKIN : Asuransi Kesehatan Keluarga MiskinBAB : Buang Air BesarBappeda : Badan Perencanaan Pembangunan DaerahBKKBN : Badan Koordinasi Keluarga Berencana NasionalBLT : Bantuan Langsung TunaiBOD : Biological Oxygen DemandBORDA : Bremen Overseas Research and Development AgencyBPS : Badan Pusat StatistikCI : Confidence IntervalCL : Confidence LevelCSR : Corporate Social ResponsibilityCTPS : Cuci Tangan Pakai SabunDBD : Demam Berdarah DengueDLH : Dinas Lingkungan HidupDPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

11Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

DSCR : Debt-Service Coverage RatioDSS : Diagram Sistem SanitasiEHP : Environmental Health ProjectEHRA : Environment and Health Risk AssessmentEnu : Enumerator (petugas pengumpulan data)FGD : Focus Group DiscussionGIS : Geographical Information SystemHU : Hidran UmumIPAL : Instalasi Pengolahan Air LimbahIPLT : Instalasi Pengolahan Lumpur TinjaKemenkes : Kementerian KesehatanKFM : Kebutuhan Fisik MinimumKK : Kepala KeluargaKSM : Kelompok Swadaya MasyarakatLH : Lingkungan HidupLNP : Lembaga Non PemerintahLSM : Lembaga Swadaya MasyarakatMCK : Mandi Cuci KakusMDGs : Millennium Development GoalsMonev : Monitoring dan EvaluasiMPA : Methodology for Participatory Assessment Musrenbang : Musyawarah Perencanaan Pembangunan

NGO : Non-Governmental OrganizationNSPK : Norma, Standar, Pedoman dan KriteriaOrtala : Organisasi dan Tata LaksanaPDAM : Perusahaan Daerah Air MinumPDRB : Produk Domestik Regional BrutoPHBS : Perilaku Hidup Bersih dan SehatPKK : Pemberdayaan dan Kesejahteraan KeluargaPMJK : Partisipasi Masyarakat, Jender, dan KemiskinanPNS : Pegawai Negeri SipilPokja : Kelompok KerjaPosyandu : Pos Pelayanan TerpaduPRA : Participatory Rapid AssessmentPT : Perguruan Tinggi RDTRK : Rencana Detail Tata Ruang KotaRenstra : Rencana StrategisRKPD : Rencana Kerja Pemerintah DaerahRPH : Rumah Pemotongan HewanRPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahRT : Rukun TetanggaRTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah

RW : Rukun WargaSANIMAS : Sanitasi Berbasis Masyarakat

12Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

SD : Sekolah DasarSDM : Sumber Daya ManusiaSekda : Sekretaris DaerahSKPD : Satuan Kerja Perangkat DaerahSMA : Sekolah Menengah AtasSMP : Sekolah Menengah PertamaSpv : Supervisor pengumpulan dataSR : Sambungan RumahSSK : Strategi Sanitasi Kota/KabupatenTPA : Tempat Pengolahan AkhirTPS : Tempat Penampungan SementaraTTPS : Tim Teknis Pembangunan SanitasiTupoksi : Tugas Pokok dan FungsiUMR : Upah Minimum RegionalUnicef : United Nations Children’s FundUSAID : United States Agency for International DevelopmentWHO : World Health Organization

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sanitasi merupakan salah satu pelayanan dasar yang kurang mendapatkan perhatian dan

terkadang belum menjadi prioritas pembangunan di daerah. Dari berbagai kajian terungkap bahwa

kondisi sanitasi di Indonesia masih relatif buruk dan jauh tertinggal dari sektor-sektor pembangunan

lainnya. Buruknya kondisi sanitasi ini berdampak negatif di banyak aspek kehidupan, mulai dari

turunnya kualitas lingkungan hidup masyarakat, tercemarnya sumber air minum bagi masyarakat,

meningkatnya jumlah kejadian diare dan munculnya penyakit pada balita, turunnya daya saing

maupun citra kabupaten/kota, hingga menurunnya perekonomian kabupaten/kota.

Untuk memperbaiki kondisi sanitasi, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya guna

meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana dan prasarana sanitasi di daerah. Isu pembangunan

Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia tertuang dalam tujuan 7 target 10 dari Tujuan

Pembangunan Millenium (Millennium Development Goals/MDGs). Target 10 tujuan 7 tersebut

berbunyi “Menurunkan Sebesar Separuh, Proporsi Penduduk Tanpa Akses Terhadap Sumber Air

Minum yang aman dan berkelanjutan serta Fasilitas Sanitasi Dasar pada 2015”. Pada November

2007, pemerintah telah menyelenggarakan Konferensi Sanitasi Nasional dengan agenda penyiapan

langkah-langkah penting bagi pembangunan sanitasi ke depan yang sejalan dengan pencapaian

13Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

sasaran MDGs. Tahun 2008 bersamaan dengan International Year of Sanitation (IYOS), pemerintah

dan para stakeholder yang terkait dengan pengelolaan dan pembangunan sanitasi menyepakati

perlunya peningkatan kesadaran dan komitmen pemerintah di semua tingkatan pada pembangunan

sanitasi. Pada April 2009, untuk mendorong akselerasi pembangunan sanitasi, pemerintah

menyelenggarakan Konvensi Strategi Sanitasi Perkotaan untuk mengidentifikasi permasalahan dan

sasaran pembangunan sanitasi di masa depan. Program ini juga dimaksudkan untuk

memperkenalkan pendekatan strategi sanitasi kota yang lebih terintegrasi untuk bisa diadopsi oleh

pemerintah daerah.

Upaya-upaya tersebut akhirnya mendorong lahirnya program Percepatan Pembangunan Sanitasi

Permukiman (PPSP), yang diarahkan untuk menciptakan lingkungan kondusif yang mendukung

terciptanya percepatan pembangunan sanitasi, melalui advokasi, perencanaan strategis, dan

implementasi yang komprehensifdan terintegrasi.

Program PPSP adalah untuk mengutamakan percepatan pembangunan sektor sanitasi yang

meliputi sub sektor, yaitu: air limbah domestik, persampahan rumah tangga, dan juga drainase

lingkungan, dalam rangka pencapaian target RPJMN 2010 - 2014 dan MDGs 2015. Selanjutnya,

PPSP mendapatkan penegasan pada Konferensi Sanitasi Nasional II yang dihadiri oleh Wakil

Presiden Republik Indonesia, pada Desember 2009.

Program PPSP merupakan program pembangunan sanitasi yang terintegrasi dari pusat hingga ke

daerah, melibatkan seluruh stakeholder dari kalangan pemerintah dan non pemerintah di seluruh

tingkatan. Program ini setidaknya melibatkan 330 Kabupaten/Kota di 33 provinsi yang termasuk

dalam kategori rawan sanitasi, yang mencakup kota metropolitan besar dan sedang, ibukota

provinsi, kota-Kota yang berstatus otonom, serta kawasan perkotaan di wilayah Kabupaten/Kota.

Dengan demikian, pelaksanaan program PPSP membutuhkan sumber daya yang sangat besar dan

dilakukan secara bertahap mulai tahun 2010 hingga tahun 2014.

Kabupaten Tanjung Jabung Timur ditetapkan sebagai salah satu kabupaten pelaksana program

PPSP sesuai Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor:

660/4500/VI/BANGDA tanggal 26 September 2011 perihal penetapan kabupaten/kota sebagai

pelaksanaan program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman Tahun 2013. Penetapan

Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebagai penerima program PPSP menuntut adanya komitmen

dan keseriusan seluruh pihak terkait dengan dibentuknya Kelompok Kerja (Pokja) PPSP Kabupaten

Tanjung Jabung Timur sesuai Surat Keputusan Bupati Tanjung Jabung Timur Nomor 136/2012.

Pokja Sanitasi bekerja sesuai tugas dan kewenangannya serta dapat menjadi penggerak utama

kelancaran pelaksanaan program percepatan pembangunan sanitasi permukiman di Kabupaten

Tanjung Jabung Timur. Untuk menentukan strategi apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan

sanitasi yang layak diperlukan suatu baseline data terkait kondisi sanitasi kabupaten/kota mutakhir yang

akan digunakan dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten /Kota (SSK), serta keperluan

14Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

pemantuan dan evaluasi (monev) pembangunan sektor sanitasi maka diperlukan buku panduan

yang dilebih dikenal dengan Buku Putih Sanitasi Kabupaten.

Buku Putih Sanitasi merupakan pemetaan situasi sanitasi kota atau kabupaten berdasarkan kondisi

aktual. Pemetaan tersebut mencakup aspek teknis dan aspek non-teknis, yaitu aspek keuangan,

kelembagaan, pemberdayaan masyarakat, perilaku hidup bersih dan sehat, dan aspek-aspek lain

seperti keterlibatan para pemangku kepentingan secara lebih luas. Buku Putih merupakan data

teraktual dan telah disepakati seluruh SKPD dan pemangku kepentingan terkait pembangunan

sanitasi yang disusun oleh Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur

dengan cakupan berskala kabupaten. Proses tersebut harus dapat menghasilkan dokumen

perencanaan strategis yang mencerminkan 4 (empat) karakteristik dokumen perencanaan di dalam

PPSP, yaitu:

Dari, oleh dan untuk Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Berdasarkan Data Empiris,

Menggunakan pendekatan top down meets bottom up,

Komprehensif dan berskala kabupaten

1.2 Landasan Gerak

1.2.1 LingkupMateri

Pengertian Sanitasi (berdasarkan Buku Referensi Opsi Sistem dan Teknologi Sanitasi, TTPS, 2010)

adalah upaya membuang limbah cair domestik dan sampah untuk menjamin kebersihan dan

lingkungan hidup sehat baik dtingkat rumah tangga maupun lingkungan perumahan. Adapun sub

sektor yang akan dikaji adalah :

a) Air Limbah Domestik, yaitu limbah cair rumah tangga yang mencakup limbah black water dan

grey water. Limbah black water adalah limbah cair yang dihasilkan dari WC rumah tangga,

yakni berupa urin, tinja, air pembersih anus, air guyur, dan materi pembersih atau materi

lainnya. Limbah grey water adalah limbah cair dari berbagai aktivitas yang berlangsung di

dapur dan kamar mandi rumah tangga, yakni mandi, mencuci pakaian atau peralatan makan.

Penanganan air limbah domestik harus mempertimbangkan kaitan antara pengelolaan air

limbah domestik yang aman dan pengelolaan air minum khususnya dalam pengamanan

sumber daya air.

b) Sampah Rumah Tangga, yaitu limbah padat (sampah) basah dan kering yang dihasilkan dari

rumah tangga.

c) Drainase Lingkungan, yaitu drainase tersier/mikro dengan cakupan layanan kurang dari 4

(empat) hektar, dengan lebar dasar saluran kurang dari 0,80 meter. Drainase lingkungan pada

umumnya direncanakan, dibangun, dan dirawat oleh masyarakat dan atau pemeritah

kabupaten/kota.

d) Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan) baik dalam tatanan rumah tangga maupun dalam

tatanan sekolah.

15Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

1.2.2 Lingkup Wilayah

Wilayah Kajian mencakup seluruh wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dengan sasaran

utama adalah Kawasan Perkotaan yang meliputi :

1. Kecamatan Mendahara

2. Kecamatan Mendahara Ulu

3. Kecamatan Geragai

4. Kecamatan Dendang

5. Kecamatan Muara Sabak Barat

6. Kecamatan Muara Sabak Timur

7. Kecamatan Kuala Jambi

8. Kecamatan Rantau Rasau

9. Kecamatan Berbak

10. Kecamatan Nipah Panjang

11. Kecamatan Sadu

1.2.3 Visi dan Misi Kabupaten dalam RPJMD Kabupaten Tanjung Jabung Timur

2011-2016 dan Tujuan Penataan Ruang Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

A. Visi Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam RPJMD Tahun 2011-2016

Visi, Misi dan Program Pembangunan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2011-2016

merupakan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang terpilih

melalui pemilukada untuk periode tahun 2011–2016 yang telah ditetapkan menjadi VISI dan MISI

PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2011-2016. Adapun

VISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2011 - 2016

tersebut adalah sebagai berikut :

“Menuju Tanjung Jabung Timur Sejahtera,Adil,Mandiri,Unggul,Demokratis dan

Agamis(SAMUDERA)”

Pernyataan visi tersebut dilandasi pada nilai-nilai yang melekat didalam perilaku kehidupan

keseharian masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Secara filosofis visi tersebut dapat

dijelaskan melalui makna yang terkandung di dalamnya, di mana nilai-nilai yang terkandung dalam

visi tersebut saling berkait satu sama lain, yaitu :

Sejahtera : mengandung makna bahwa kondisi semua lapisan masyarakat secara

menyeluruh dapat terpenuhi hak-hak dasarnya, baik dibidang sosial, ekonomi

dan budaya, terutama pangan sandang dan pangan secara merata.

Adil : mengartikan perwujudan pembangunan yang adil dan merata, tanpa

diskriminasi, baik antar individu maupun antar wilayah, sehingga hasil dari

16Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat

Mandiri : Bahwa penyelenggaraan pembangunan dan kehidupan bermasyarakat

diarahkan untuk mengedepankan profesionalisme, pelayanan publik oleh

aparatur pemerintah daerah dilakukan secara efektif dan efisien serta

menjunjung tinggi asas keahlian, keterampilan dan tata pemerintahan yang

baik.

Unggul : Bahwa tatanan masyarakat yang profesional, kreatif dan inovatif dalam

berbagai sektor kehidupan. Produktifitas baik pemerintah dalam layanannya

kepada masyarakat, hasil usaha masyarakat tani, nelayan, dan industri kecil

dan menengah yang mampu dikelola dengan standar global, adanya kepastian

hukum dan iklim usaha yang kondusif bagi investasi yang memiliki nilai

kompetitif atau berdaya saing secara local, nasional, regional dan

internasional.

Demokrati

s

: Bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta kehidupan

bermasyarakat dilandasi dengan kebebasan berserikat, berkumpul,

berpendapat sesuai dengan tatanan dalam negara hukum.

Agamis : Bahwa kehidupan bermasyarakat berlangsung dengan menjunjung tinggi nilai-

nilai agama yang taat, didasarkan pada ketuhanan yang Maha Esa.

B. Misi Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam RPJMD Tahun 2011-2016

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan

visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen

penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang diberikannya.

Misi yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur untuk mencapai Visi adalah

sebagai berikut :

1. Mempercepat ketersediaan infrastruktur umum secara merata dan berkeadilan

2. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dengan mempersiapkan SDM yang

unggul,terampil dan siap pakai (pendidikan gratis berkualitas).

3. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, akuntabel dengan

penempatan SDM professional.

4. Meningkatkan pengembangan ekonomi kerakyatan melalui peningkatan

produktivitas pertanian, perkebunan, perikanan dan sector jasa lainnya.

5. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat (berobat gratis dan

berkualitas).

6. Memfasilitasi percepatan penyelesaian sengketa lahan masyarakat

7. Menata zonasi dan perlindungan terhadap kawasan konservasi, peninggalan

budaya situs dan pengembangan budaya tradisional.

8. Mewujudkan kehidupan beragama, sosial dan budaya yang dinamis serta

17Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kehidupan berdemokrasi.

9. Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga dan pembinaan atlit untuk

berprestasi.

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Buku Putih Sanitasi ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas dan faktual mengenai

kondisi dan profil sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada saat ini.

1.3.2 Tujuan

Tujuan disusunnya buku putih ini adalah untuk menjadi baseline-data terkait kondisi sanitasi

kabupatenTanjung Jabung Timur saat ini yang akan digunakan dalam penyusunan Strategi Sanitasi

Kabupaten (SSK), serta keperluan pemantuan dan evaluasi (monev) pembangunan sektor sanitasi

khususnya di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

1.4 Metodologi

Untuk lebih memahami proses dan kegiatan penyusunan Buku Putih ini secara menyeluruh,akan

disajikan beberapa hal penting yang berkaitan dengan aspek metodologi yang digunakan dalam

penulisan ini yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :

1.4.1 Sumber Data

a. Data Primer

Data primer yang diperlukan dalam penyusunan buku ini berasal dari hasil kajian studi antara lain:

Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan (Environmental Health Risk Assessment /EHRA)

Studi Penyedia Layanan Sanitasi (Sanitation Supply Assessment/SSA)

Survey Pemberdayaan Masyarakat dalam Higiene Sanitasi yang Sensitive Jender dan

Kemiskinan (PMHSJK), Promosi Higiene dan Sanitasi Sekolah

Studi Profil Keuangan dan Perekonomian Daerah, dan

Studi Komunikasi dan Pemetaan Media

b. Data Sekunder

Data sekunder yang dikumpulkan dalam penyusunan buku putih ini antara lain meliputi aspek profil

umum dan data profil sanitasi yaitu antara lain :

Data profil Umum antara lain:

Geografis, Administratif & Geohidrologis

Demografis

Keuangan dan Perekonomian Daaerah

18Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

Sosial & Budaya

Tata Ruang Wilayah

Kelembagaan Daerah

Data Profil Sanitasi meliputi antara lain :

Data Teknis : Air Limbah, Persampahan dan Drainase Lingkungan

Data Non Teknis :Aspek-aspek kelembagaan dan kebijakan, Keuangan

1.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui:

1. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang

sifatnya tertutup dan terbuka. Dalam penelitian ini dipakai kuesioner bersifat tertutup, kuesioner

tertutup dimaksud adalah bahwa jawaban kuesioner telah tersedia dan responden tinggal

memilih beberapa alternatif yang telah disediakan.

2. Wawancara mendalam, yaitu teknik pengumpulan data melalui wawancara yang dilakukan

dengan beberapa nara sumber yang dianggap mampu dan mengetahui permasalahan. Teknik

ini dipakai secara simultan dan sebagai cara utama untuk memperoleh data secara mendalam

yang tidak diperoleh dengan data dokumentasi, menanyakan hal-hal yang belum ada atau

belum jelas yang mungkin terdapat dalam data dokumentasi.

3. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan hal-hal yang

penting berkaitan dengan objek yang sedang diteliti, sehingga peneliti mampu menggambarkan

secara nyata kondisi di lapangan. Teknik ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan

visual langsung ke lingkungan yang menjadi obyek studi. Obyek yang diamati berupa kondisi

drainase, sarana persampahan, saluran pembuangan limbah. Hasil dari pengamatan tersebut

ditulis secara deskriptif dan direkam dengan kamera foto.

1.4.3 Teknik Pengolahan dan Penyajian Data

Pengolahan data dalam pelaksanaan proses kajian data primer dan sekunder ini antara lain

dengan menggunakan program Epi info, SPPS, Microsoft Excel dan ArcView GIS. Sedangkan untuk

Visualisasi data ditampilkan dalam bentuk grafik atau diagram dan peta. Sedangkan data-data yang

bersifat penjelasan dipresentasikan secara deskriptif kualitatif dalam bentuk uraian.

1.4.4 Analisis Data

Analisis data adalah merupakan tindak lanjut dari tahapan pengumpulan data untuk memperoleh

output sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Analisis yang diguna dalam penelitian ini adalah

a. Analisis Profil Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Analisis ini menggunakan metode deskriptif kualitatif . Hasil analisis ini adalah kondisi existing

wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur ditinjau dari aspek fisik, demografi, ekonomi, tata

ruang wilayah, sosial budaya dan kelembagaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada saat ini.

19Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

b. Profil Sanitasi Wilayah

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sanitasi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur saat

ini secara obyektif berdasarkan data primer dan sekunder sistem dan layanan sanitasi,

permasalahan yang di hadapi dan rencana pembangunan sanitasi yang ada saat ini. Hasil analisis

ini adalah peta sistem sanitasi untuk masing-masing subsektor dan lokasinya yang spesifik, hasil

analisis dari beberapa kajian data primer, dan teridentifikasinya rencana program dan kegiatan

pengembangan sanitasi serta kegiatan sanitasi yang sedang berlangsung. Analisis ini

menggunakan metode tabulasi, Diagram Sistem Sanitasi (DSS) dan analisis deskriptif.

c. Penetapan Area Berisiko Sanitasi

Analisis ini bertujuan untuk menetapkan area berisiko sanitasi dan posisi pengelolaan sanitasi saat

ini di Kabupaten Tanjung Jabung Timur berdasarkan analisis data sekunder, data primer yang

dihimpun dari studi EHRA dan penilaian SKPD tentang kualitas, kuantitas dan kontinuitas sarana

dan prasarana sanitasi dan perilaku PHBS. Analisis ini menggunakan metode tabulasi,

pembobotan (skoring) dan peta.

1.5 Dasar Hukum dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain

1.5.1 Dasar hukum yang melandasi Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten

Tanjung Jabung Timur ini antara lain :

1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman;

2. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;

3. Undang – Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

4. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional;

5. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional (RPJPN);

6. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;

7. Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

8. Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang – Undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

9. Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;

10. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;

11. Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;

12. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

13. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air

Minum;

20Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

17. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah;

18. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Nasional;

19. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 tahun 2008 tentang Pengelolaan

Sumber Daya Air;

20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2008 tentang Air Tanah;

21. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;

22. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;

23. Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan Ruang

Nasional.

24. Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur Nomor 11 Tahun 2011 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun

2011-2016;

1.5.2 Hubungan Buku Putih Sanitasi dengan Perencanaan lain

Buku Putih Sanitasi merupakan salah satu bagian dari dokumen perencanaan khusus untuk bidang

Sanitasi yang nantinya akan saling mendukung dengan dokumen perencanaan lainnya seperti

RPJPD, RPJMD, RTRW, RPIJM, Renstra SKPD yang menjadi dasar perencanaan kegiatan dalam

RKPD.

a. Buku Putih Sanitasi dengan RPJPD Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Dokumen RPJP Kabupaten Tanjung Jabung Timur digunakan sebagai referensi untuk

memetakan permasalahan terkait sanitasi dan arah pelaksanaan program sanitasi ke

depan.

b. Buku Putih Sanitasi dengan RPJMD

Buku putih sanitasi menggunakan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menangah

(RPJMD) Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2011-2015 sebagai referensi untuk

memperoleh data isu–isu strategis dan permasalahan mendesak terkait program sanitasi

yang harus ditangani segera dan sebagai pedoman untuk menentukan visi dan misi serta

kebijakan sanitasi ke depan.

c. Buku Putih Sanitasi dan RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Dalam pelaksanaan penyusunan Buku Putih memperhatikan dan mempedomani tujuan

penataan ruang, kebijakan penataan ruang, struktur dan pola ruang dalam RTRW

Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dimana kebijakan penataan ruang, struktur dan pola

ruang dalam RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Timur menjadi acuan dalam penentuan

wilayah kajian dalam penyusunan buku putih.

21Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

d. Buku Putih Sannitasi dan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra

SKPD)

Buku putih menggambarkan rencana program dan kegiatan setiap SKPD yang menangani

sanitasi sebagaimana tertuang dalam Renstra SKPD tersebut dan setelah Buku Putih Final

akan menjadi pedoman bagi setiap satuan kerja perangkat daerah dalam penyesuaian

program terhadap Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) yang

berlaku sekarang.

BAB 2 : GAMBARAN UMUM WILAYAH

22Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

2.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik

Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan ibukota Muara Sabak merupakan salah satu kabupaten

baru dari 9 kabupaten di Provinsi Jambi. Kabupaten Tanjung Jabung Timur terbentuk sebagai

daerah pemekaran baru berdasarkan Undang-Undang Nomor 54 tahun 1999. Kabupaten Tanjung

Jabung Timur merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Tanjung Jabung yang terbagi menjadi

Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Kabupaten Tanjung Jabung Timur secara geografis terletak pada 0°53’ - 1°41’ LS dan 103°23 -

104°31 BT dengan luas 5.445 Km² dengan ketinggian ibukota-ibukota kecamatan dalam Kabupaten

Tanjung Jabung Timur berkisar antara 1-5 m dpl.

Batas geografi :

Sebelah utara : Laut Cina Selatan

Sebelah selatan : Kabupaten Muaro Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan

Sebelah barat : Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Muaro Jambi

Sebelah timur : Laut Cina Selatan

Secara administratif Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan Ibukota Muaro Sabak terdiri dari 11

Kecamatan, 73 Desa dan 20 Kelurahan. Adapun nama-nama Kecamatan dalam Kabupaten Tanjung

Jabung Timur adalah sebagai berikut :

1. Kecamatan Muara Sabak Timur dengan Ibu Kota Muara Sabak Ilir

2. Kecamatan Muara Sabak barat dengan Ibu Kota Nibung Putih

3. Kecamatan Kuala Jambi dengan Ibu Kota Kampung Laut

4. Kecamatan Dendang dengan Ibu Kota Rantau Indah

5. Kecamatan Mendahara dengan Ibu Kota Mendahara Ilir

6. Kecamatan Mendahara Ulu dengan Ibu Kota Pematang Rahim

7. Kecamatan Geragai dengan Ibu Kota Pandan Jaya

8. Kecamatan Rantau Rasau dengan Ibu Kota Bandar Jaya

9. Kecamatan Berbak dengan Ibu Kota Simpang

10. Kecamatan Nipah Panjang dengan Ibu Kota Nipah Panjang II

11. Kecamatan Sadu dengan Ibu Kota Sungai Lokan.

Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Jabung Timur ke beberapa Ibu Kota Kabupaten / kota dalam Provinsi

Jambi :

Muara Sabak :

Jambi lewat Sangeti = 124 Km

Kuala Tungkal lewat Simpang Tuan = 129 Km

Muara Bulian lewat Bajubang Laut = 172 Km

23Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

Sengeti lewat Simpang Tuan = 94 Km

Muara Bungo lewat Muara Bulian = 374 Km

Muara Tebo lewat Muara Bulian = 299 Km

Sarolangun lewat Muara Bulian = 290 Km

Bangko lewat Sarolangun = 364 Km

Sungai Penuh Lewat Bangko = 534 Km

Kabupaten Tanjung Jabung Timur secara administrasi terbagi menjadi 11 kecamatan dengan total

seluruh wilayah 5.445 Km2. Kecamatan yang memiliki luas paling besar adalah Kecamatan Sadu yaitu

1.821,2 Km2 dan yang paling kecil adalah Kecamatan Kuala Jambi yaitu 120,25 Km2. Berikut ini adalah

Jumlah dan Luas Kecamatan yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Wilayah di Kab Tanjung Jabung Timur sepanjang tahun 2011 mempunyai curah hujan tahunan sekitar

2231 mm, dimana 4 bulan basah, 8 bulan kering. Rata-rata curah hujan bulan basah 179 – 279 mm dan

bulan kering 71 – 103 mm. Curah hujan terbanyak di tahun 2011 yaitu pada bulan desember 2011

sekitar 352 mm. Sebaliknya curah hujan terendah terjadi pada bulan mei yaitu sektar 123 mm.

Bentuk wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Kecamatan Muara Sabak Timur, Rantau Rasau,

Berbak, Nipah Panjang dan Kecamatan Sadu) merupakan dataran landai. Wilayah ini merupakan

cekungan yang membentuk rawa belakang yang jenuh air sehingga air tidak dapat menembus tanah

atau mengalir sebagai run off, sehingga air terjebak berupa rawa. Air permukaan di Kabupaten Tanjung

Jabung Timur menjadi masalah terutama pada musim penghujan yang menggenangi areal permukiman

dan lahan pertanian.

Berdasarkan bentuk wilayah tersebut Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pola aliran permukaan air

menjadi daerah yang tergenang periodic dan selalu tergenang. Berdasarkan daerah tangkapan hujan

atau daerah Aliran Sungai (DAS), Kabupaten Tanjung Jabung Timur terbagi atas 5 DAS, yaitu DAS

Mendahara, DAS Lagan, DAS Batanghari, DAS Air Hitam dan DAS Benuh. Untuk luasan DAS di

kab.Tanjung Jabung Timur belum diketahui besaran luasnya hal ini disebabkan dalam dokumen

RISPAM tidak terdapat data tersebut, dan data dari peta DAS tidak dapat di ketahui.

DAS Batanghari mencakup seluruh Provinsi Jambi. Sungai ini merupakan sungai terbesar dan

terpanjang di kawasan pantai timur. Dibagian hilir sungai bercabang dua yaitu Sungai Batanghari yang

arahnya ke Muara Sabak dan cabang satu lagi yaitu Sungai Berbak mengarah ke Nipah Panjang.

Sungai ini merupakan urat nadi transportasi di Provinsi Jambi maupun di kawasan pantai timur.

Beberapa sungai besar lain yang mengalir di Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah Sungai

Pamusiran, Sungai Sadu, Sungai Simpang Jelita, Sungai Simpang Datuk sedangkan berdasarkan

geometric sungai berbentuk meandering (berkelok-kelok) dan pada sepanjang kedua tanggulnya

dimanfaatkan sebagai pemukiman dan lahan pertanian.

Berikut Nama Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.1: Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten

24Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

Nama DAS Luas (Ha)DAS Mendahara -DAS Lagan -DAS Batanghari -DAS Air Hitam -DAS Benuh -

Sumber: Dokumen RISPAM Kab.Tanjung Jabung Timur 2011

Adapun nama, luas wilayah yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.2: Nama, luas wilayah per-Kecamatan dan jumlah kelurahan

Nama KecamatanJumlah Kelurahan

/Desa

Luas Wilayah

Administrasi Terbangun

(Ha) (%) thd total (Ha) (%) thd total

Kecamatan Mendahara 9 91.115 17 1.268 12

Kecamatan Mendahara Ulu 7 38.130 7 596 6

Kecamatan Geragai 8 28.535 5 852 8

Kecamatan Dendang 7 47.817 9 883 8

Kecamatan Muara Sabak Barat 7 41.028 8 1.822 17

Kecamatan Muara Sabak Timur

12 25.175 5653

6

Kecamatan Kuala Jambi 6 12.052 2 657 6

Kecamatan Rantau Rasau 11 35.612 7 1.173 11

Kecamatan Berbak 6 19.446 4 509 5

Kecamatan Nipah Panjang 10 23.470 4 1.469 14

Kecamatan Sadu 9 182.120 33 676 6

Sumber :Bappeda Kab.Tanjung Jabung Timur

Dalam proses penyusunan Buku Putih ini dapat dilihat wilayah administrasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan wilayah kajian seperti pada peta berikut ;

Peta 2.1 Peta Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur

25Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

Sumber ; RISPAM Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2011Keterangan ; Peta Hidrologi Kabupaten Tanjung Jabung Timur ukuran A3 terlampir

Peta 2.2 : Peta Administrasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Sumber ; RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2012Keterangan ; Peta Orientasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur ukuran A3 terlampir

2.2 DemografiPenduduk merupakan subjek atau sasaran dan sekaligus sebagai objek atau pelaku kegiatan

ekonomi yang melaksanakan proses pembangunan. Keberadaan peran ganda demikian

menempatkan penduduk pada posisi sentral dalam setiap langkah kebijakan dan strategi

pembangunan. Jumlah penduduk yang besar harus disertai dengan kualitas yang tinggi sehingga

keberadaannya dapat menjadi modal dasar proses pembangunan, bukan sebaliknya penduduk

justru dipandang sebagai beban pembangunan. Pemikiran demikan harus menjadi dasar pijakan

dalam perumusan kebijakan dibidang kependudukan dan peningkatan kualitas sumberdaya

manusia.

Jumlah penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada tahun 2011 tercatat sebesar 210.420 jiwa

terdiri atas 102.303 jiwa perempuan dan 108.117 jiwa laki-laki yang tersebar di 11 kecamatan. Total

jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Muara Sabak Timur, Mendahara dan Nipah

Panjang, sementara jumlah penduduk paling sedikit ditemukan di Kecamatan Berbak Kabupaten

Tanjung Jabung Timur. Proporsi penduduk laki-laki dan perempuan pada setiap wilayah kecamatan

26Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

relatif berimbang, namun pada sebagian besar kecamatan, jumlah penduduk laki-laki sedikit

melebihi jumlah penduduk perempuan. Kecenderungan ini berkatian langsung dengan karakteristik

angka harapan hidup kaum laki-laki yang umumnya lebih tingi daripada kaum perempuan.

Variasi jumlah penduduk pada setiap kecamatan dan variasi luas wilayahnya menyebabkan

terjadinya ketimpangan kepadatan penduduk antar kecamatan dengan kepadatan tertinggi

ditemukan di Kecamatan Kuala Jambi diikuti Kecamatan Nipah Panjang, sementara kecamatan

dengan kepadatan terendah adalah Kecamatan Sadu dan Kecamatan Mendahara. Secara rata-rata

tingkat kepadatan penduduk adalah sebesar 37,70 jiwa per Km persegi.

Demografi merupakan gambaran ringkas kondisi kependudukan di tingkat kecamatan, Rumus untuk

menghitung proyeksi penduduk 5 tahun:

Pt = Po (1 + r )t

Keterangan:

Pt = jumlah penduduk pada tahun t (2017).

Po = jumlah penduduk pada tahun awal (2012)

r = angka pertumbuhan penduduk

t = waktu (5)

Berdasarkan Data Statistik, maka Kabupaten Rejang Lebong memiliki jumlah penduduk seperti

terlihat pada tabel sebagai berikut ;

Tabel 2.3: Jumlah penduduk dan kepadatannya 3 tahun terakhir

2 0 1 1 2 0 1 2

M E N D A H A R A 2 5 5 8 1 2 6 2 2 3 2 6 1 1 9 6 3 4 0 6 4 6 7 6 .5 1 5 0 .6 9 2 .5 1 - 0 .4 0 2 8 ,7 8 2 8 .6 7

M E N D A H A R A U L U 1 4 4 4 0 1 4 8 0 3 1 5 0 1 9 3 1 1 9 3 6 6 3 4 .2 7 6 0 .7 0 2 .5 1 1 .4 6 3 8 ,8 2 3 9 .3 9

G E R A G A I 2 0 9 1 9 2 1 4 4 5 2 1 6 9 0 4 4 1 3 5 3 6 9 5 .8 4 5 0 .6 9 2 .5 1 1 .1 4 7 5 ,1 5 7 6 .0 1

D E N D A N G 1 4 8 9 5 1 5 2 6 9 1 5 2 6 9 4 5 2 6 3 8 9 7 4 .9 8 3 0 .6 9 2 .5 1 0 .0 0 3 1 ,9 3 3 1 .9 3

M a . S A B A K B A R A T 1 5 2 3 3 1 5 6 1 5 1 6 0 1 0 3 5 7 1 3 8 8 8 3 .5 8 7 0 .6 9 2 .5 1 2 .5 3 3 8 ,0 6 6 3 .5 9

M a . S A B A K T IM U R 3 0 9 0 6 3 1 6 8 0 3 1 6 8 8 9 3 1 4 7 8 4 5 9 .7 7 9 0 .6 9 2 .5 0 0 .0 3 1 2 5 ,8 4 7 7 .2 4

K U A L A JA M B I 1 4 0 0 3 1 4 3 5 4 1 4 3 6 2 3 4 0 1 3 3 5 8 3 .5 7 9 0 .7 0 2 .5 1 0 .0 6 1 1 9 ,1 1 1 9 .1 7

R A N T A U R A S A U 2 2 0 7 8 2 2 6 3 1 2 2 9 1 4 5 9 8 0 6 .1 4 9 6 .7 6 6 0 .6 9 2 .5 0 1 .2 5 6 3 ,5 5 6 4 .3 4

B E R B A K 9 8 0 5 1 0 0 5 0 1 0 0 4 9 2 6 6 4 2 .6 6 9 3 .0 1 6 0 .7 0 2 .5 0 - 0 .0 1 5 1 ,6 8 5 1 .6 8

N IP A H 2 5 3 2 6 2 5 9 6 1 2 5 9 9 2 7 3 4 5 6 .1 9 5 6 .4 5 4 0 .6 9 2 .5 1 0 .1 2 1 1 0 ,6 1 1 1 0 .7 5

S A D U 1 2 0 8 6 1 2 3 8 9 1 2 4 1 0 3 3 8 9 2 .9 2 6 3 .4 6 6 0 .7 0 2 .5 1 0 .1 7 6 ,8 6 .8 1

Ta h u n

2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2N a m a K e c a m a t a n

J u m la h P e n d u d u k J u m la h K K

Tin g k a t

P e rt u m b u h a n K e p a d a t a n p d d k

Ta h u n Ta h u n Ta h u n

Sumber: BPS Kab.Tanjung Jabung Timur

Tabel 2.4: Jumlah penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun

27Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

N a m a

K e c a m a t a n

2 0 1 3 2 0 1 5 2 0 1 7 2 0 1 3 2 0 1 5 2 0 1 7 2 0 1 3 2 0 1 5 2 0 1 7 2 0 0 9 2 0 1 2

M E N D A H A R A 2 6 3 6 3 2 6 8 5 9 2 7 3 6 3 6 5 9 1 6 7 1 5 6 8 4 1 0 .9 4 1 .8 8 1 .8 8 2 7 .8 8 2 8 .6 7

M E N D A H A R A U L U 1 5 2 5 3 1 5 7 3 1 1 6 2 2 5 3 8 1 3 3 9 3 3 4 0 5 6 1 .5 6 3 .1 4 3 .1 4 3 7 .6 1 3 9 .3 9

G E R A G A I 2 2 0 0 5 2 2 6 4 7 2 3 3 0 9 5 5 0 1 5 6 6 2 5 8 2 7 1 .4 5 2 .9 2 2 .9 2 7 2 .8 1 7 6 .0 1

D E N D A N G 1 5 4 3 2 1 5 7 6 3 1 6 1 0 1 3 8 5 8 3 9 4 1 4 0 2 5 1 .0 7 2 .1 4 2 .1 4 3 0 .9 4 3 1 .9 3

M a . S A B A K B A R A T 1 6 3 1 6 1 6 9 4 5 1 7 5 9 9 4 0 7 9 4 2 3 6 4 4 0 0 1 .9 1 3 .8 6 3 .8 6 6 0 .0 9 6 3 .5 9

M a . S A B A K T IM U R 3 2 0 2 8 3 2 7 2 1 3 3 4 2 7 8 0 0 7 8 1 8 0 8 3 5 7 1 .0 7 2 .1 6 2 .1 6 7 4 .8 1 7 7 .2 4

K U A L A JA M B I 1 4 5 1 8 1 4 8 3 5 1 5 1 5 9 3 6 3 0 3 7 0 9 3 7 9 0 1 .0 9 2 .1 9 2 .1 9 1 1 5 .3 8 1 1 9 .1 7

R A N T A U R A S A U 2 3 2 5 4 2 3 9 4 9 2 4 6 6 4 5 8 1 3 5 9 8 7 6 1 6 6 1 .4 8 2 .9 9 2 .9 9 6 1 .5 7 6 4 .3 4

B E R B A K 1 0 1 5 6 1 0 3 7 3 1 0 5 9 4 2 5 3 9 2 5 9 3 2 6 4 9 1 .0 6 2 .1 4 2 .1 4 5 0 .0 7 5 1 .6 8

N IP A H 2 6 2 8 0 2 6 8 6 4 2 7 4 6 2 6 5 7 0 6 7 1 6 6 8 6 5 1 .1 1 2 .2 2 2 .2 2 1 0 7 .1 7 1 1 0 .7 5

S A D U 1 2 5 5 0 1 2 8 3 4 1 3 1 2 4 3 1 3 7 3 2 0 8 3 2 8 1 1 .1 3 2 .2 6 2 .2 6 6 .5 9 6 .8 1

Ta h u n Ta h u n Ta h u n Ta h u nJ u m la h P e n d u d u k J u m la h K K

Tin g k a t

P e rt u m b u h a n K e p a d a t a n P d d k

Sumber:Hasil Analisa

28Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

2.3 Keuangan dan Perekonomian DaerahSecara umum, peningkatan pendapatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan realisasinya melampui proyeksi yang ditargetkan dalam APBD. Peningkatan pendapatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur seiring dengan peningkatan pendapatan yang diperoleh semua pos pendapatan baik melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.Kontribusi terbesar pendapatan dalam pendapatan APBD Kabupaten Tanjung Jabung Timur selama empat tahun bersumber dari pos dana perimbangan yang setiap tahunnya mengalami trend naik.

Tabel 2.5 Rekapitulasi Realisasi APBD Kab.Tanjung Jabung Timur Tahun 2009- 2013

2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3

AP e n d a p a t a n ( a 1 + a 2 + a 3 ) 5 6 7 ,5 8 8 ,3 5 9 ,2 9 8 6 6 9 ,5 1 7 ,2 3 1 ,9 3 9 6 7 1 ,2 2 8 ,2 0 0 ,1 4 7 8 0 4 ,0 7 8 ,2 3 7 ,9 6 9

1 2 .7

a 1

P e n d a p a t a n As li D a e ra h ( P AD ) 1 9 ,2 3 6 ,4 7 8 ,9 6 7 1 9 ,7 7 5 ,6 9 4 ,5 3 1 2 4 ,6 2 2 ,9 5 5 ,3 6 0 2 9 ,4 3 5 ,6 8 4 ,0 6 0

1 5 .6

a 1 1 P a ja k d a e r a h 2 ,0 1 5 ,7 1 6 ,0 7 7 1 ,8 0 5 ,7 0 3 ,1 9 8 2 ,8 4 7 ,6 8 6 ,8 7 1 6 ,1 8 3 ,7 5 7 ,8 8 3 5 4 .8

a 1 2R e tr ib u si d a e r a h 2 ,3 9 2 ,3 1 4 ,3 8 2 2 ,4 2 2 ,9 4 1 ,6 1 3 1 ,8 2 3 ,2 5 0 ,8 8 5 2 ,9 7 6 ,5 8 9 ,9 2 5

1 3 .3

a 1 3

H a sil p e n g o la h a n ke ka y a a n d a e r a h y a n g d ip isa h ka n 2 ,4 6 3 ,7 3 6 ,9 2 2 2 ,5 4 3 ,6 0 8 ,3 8 6 5 ,5 3 3 ,2 3 4 ,9 4 2 4 ,9 9 1 ,8 3 1 ,5 6 3

3 7 .0

a 1 4

L a in - la in p e n d a p a ta n d a e r a h y a n g sa h 1 2 ,3 6 4 ,7 1 1 ,5 8 6 1 3 ,0 0 3 ,4 4 1 ,3 3 3 1 4 ,4 1 8 ,7 8 2 ,6 6 2 1 5 ,2 8 3 ,5 0 4 ,6 8 8

7 .3

a 2

D a n a P e rim b a n g a n ( Tra n s f e r) 4 6 4 ,3 8 5 ,1 5 3 ,4 6 0 5 9 1 ,4 1 6 ,8 5 2 ,6 0 3 5 8 3 ,3 8 1 ,4 4 6 ,9 4 4 7 1 8 ,6 8 4 ,3 0 1 ,0 9 1

1 6 .4

a 2 1D a n a b a g i h a sil 1 9 7 ,4 0 5 ,2 4 9 ,4 6 0 3 0 2 ,4 1 2 ,4 1 6 ,6 0 3 2 9 3 ,5 1 7 ,5 3 6 ,9 4 4 3 4 3 ,8 9 1 ,5 9 8 ,0 9 1

a 2 2D a n a a lo ka si u mu m 2 1 8 ,7 1 7 ,9 0 4 ,0 0 0 2 3 9 ,7 0 5 ,2 3 6 ,0 0 0 2 8 1 ,5 3 7 ,7 1 0 ,0 0 0 3 5 6 ,3 2 3 ,4 4 3 ,0 0 0

1 7 .9

a 2 3D a n a a lo ka si kh u su s 4 8 ,2 6 2 ,0 0 0 ,0 0 0 4 9 ,2 9 9 ,2 0 0 ,0 0 0 8 ,3 2 6 ,2 0 0 ,0 0 0 1 8 ,4 6 9 ,2 6 0 ,0 0 0

1 3 .6

a 3

L a in - la in P e n d a p a t a n y a n g S a h 8 3 ,9 6 6 ,7 2 6 ,8 7 1 5 8 ,3 2 4 ,6 8 4 ,8 0 6 6 3 ,2 2 3 ,7 9 7 ,8 4 3 5 5 ,9 5 8 ,2 5 2 ,8 1 8

- 1 1 .2

a 3 1 H ib a h 3 2 ,7 4 5 ,0 0 0 ,0 0 0 8 ,5 8 1 ,1 0 7 ,4 5 8 1 4 ,7 0 9 ,9 0 6 ,0 0 0 - - 3 4 .1

a 3 2 D a n a d a r u r a t - - - -

a 3 3

D a n a b a g i h a sil p a ja k d a r i p r o v in si ke p a d a ka b /ko ta 1 3 ,2 7 5 ,2 6 4 ,6 7 1 1 7 ,7 2 2 ,5 7 4 ,6 5 6 2 2 ,8 6 3 ,1 2 8 ,6 8 3 2 2 ,4 0 5 ,0 9 9 ,4 9 8

2 0 .2

a 3 4

D a n a p e n y e su a ia n d a n d a n a o to n o m i kh u su s 3 7 ,9 4 6 ,4 6 2 ,2 0 0 3 2 ,0 2 1 ,0 0 2 ,6 9 2 2 5 ,6 5 0 ,7 6 3 ,1 6 0 3 3 ,5 5 3 ,1 5 3 ,3 2 0

a 3 5

B a n tu a n ke u a n g a n d a r i p r o v in si/p e me rin ta h d a e r a h la in n y a

N o

R e a l i s a s i

A n g g a ra n

T a h u n R ata2

p er tu m b u h an

Lanjutan Tabel 2.5

29Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

BB e la n ja ( b 1 + b 2 ) 6 1 0 ,9 3 4 ,1 3 5 ,3 6 9 6 3 3 ,0 2 2 ,2 2 4 ,2 3 6 6 9 9 ,6 5 2 ,3 9 7 ,0 4 6 8 1 3 ,0 6 3 ,9 2 4 ,2 1 4

1 0 .1

b 1B e la n ja T id a k L a n g s u n g 2 1 1 ,9 0 1 ,8 5 2 ,9 9 8 2 5 4 ,2 0 0 ,3 1 8 ,5 8 2 3 0 7 ,0 6 7 ,5 5 6 ,8 4 2 3 7 8 ,5 6 9 ,5 1 2 ,4 4 9

2 1 .3

b 1 1B e la n ja p e g a w a i 1 8 3 ,2 9 9 ,4 8 7 ,7 8 3 2 1 6 ,1 5 5 ,7 4 1 ,6 3 1 2 5 9 ,9 9 1 ,5 8 8 ,1 0 4 3 1 6 ,2 2 3 ,7 6 3 ,9 9 0

1 9 .9

b 1 2 B u n g a - - - -

b 1 3 S u b sid i 7 9 0 ,6 2 5 ,3 0 0 1 8 7 ,5 9 6 ,0 0 0 - - - 8 8 .1

b 1 4 H ib a h 1 0 ,6 7 1 ,9 8 1 ,2 5 0 1 9 ,8 6 0 ,7 3 7 ,8 3 1 1 6 ,2 9 5 ,8 5 9 ,7 0 0 1 5 ,1 8 4 ,6 3 1 ,7 8 0 2 0 .4

b 1 5 B a n tu a n so s ia l 1 ,0 1 3 ,5 0 8 ,6 6 5 6 6 4 ,0 0 8 ,4 0 0 1 ,6 6 5 ,3 1 0 ,0 0 0 1 9 ,2 0 3 ,8 6 5 ,9 0 0 3 8 9 .8

b 1 6B e la n ja b a g i h a sil -

b 1 7B a n tu a n ke u a n g a n 1 5 ,5 4 2 ,7 5 0 ,0 0 0 1 7 ,1 4 9 ,8 7 9 ,7 2 0 2 7 ,4 4 2 ,2 8 5 ,0 3 8 2 7 ,6 3 6 ,9 7 1 ,0 2 9

2 3 .7

b 1 8B e la n ja tid a k te r d u g a 5 8 3 ,5 0 0 ,0 0 0 1 8 2 ,3 5 5 ,0 0 0 1 ,6 7 2 ,5 1 4 ,0 0 0 3 2 0 ,2 7 9 ,7 5 0

2 2 2 .5

b 2B e la n ja L a n g s u n g 3 9 9 ,0 3 2 ,2 8 2 ,3 7 1 3 7 8 ,8 2 1 ,9 0 5 ,6 5 5 3 9 2 ,5 8 4 ,8 4 0 ,2 0 4 4 3 4 ,4 9 4 ,4 1 1 ,7 6 5

3 .1

b 2 1B e la n ja p e g a w a i

b 2 2

B e la n ja b a r a n g d a n ja sa 1 0 8 ,5 9 3 ,7 4 7 ,7 4 5 9 5 ,8 7 5 ,5 4 4 ,2 1 1 1 1 5 ,7 0 0 ,7 7 9 ,5 2 6 1 1 7 ,1 7 3 ,1 3 1 ,5 3 0

3 .4

b 2 3 B e la n ja mo d a l 2 9 0 ,4 3 8 ,5 3 4 ,6 2 6 2 8 2 ,9 4 6 ,3 6 1 ,4 4 4 2 7 6 ,8 8 4 ,0 6 0 ,6 7 8 3 1 7 ,3 2 1 ,2 8 0 ,2 3 5 3 .3

C P e m b ia y a a n 1 7 9 ,8 0 5 ,2 7 3 ,3 8 4 1 3 6 ,0 2 0 ,1 7 2 ,3 1 3 1 6 7 ,1 8 3 ,1 8 1 ,8 1 6 1 2 5 ,8 5 8 ,9 8 4 ,9 1 7

(2 2 3 ,1 5 1 ,0 4 9 ,4 5 5 ) (9 9 ,5 2 5 ,1 6 4 ,6 1 0 ) (1 9 5 ,6 0 7 ,3 7 8 ,7 1 5 ) (1 3 4 ,8 4 4 ,6 7 1 ,1 6 2 )

2 5 .0S u rp l u s /D e fi s i t

A n g g a ra n

Sumber :Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja tahun 2009 - 2012, diolah 2013Keterangan :n = tahun penyusunan buku putih sanitasi

30Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

Tabel 2.6: Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD KabupatenTanjung jabung Timur Tahun 2009 - 2013

2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3

1 P U - C K 5 6 4 ,0 0 0 ,0 0 0 4 ,9 7 5 ,0 0 0 ,0 0 0 4 ,4 9 5 ,0 0 0 ,0 0 0 1 0 ,9 2 7 ,2 2 4 ,0 0 0 3 0 5

1 a In v e sta s i 5 6 4 ,0 0 0 ,0 0 0 4 ,9 7 5 ,0 0 0 ,0 0 0 4 ,4 9 5 ,0 0 0 ,0 0 0 1 0 ,9 2 7 ,2 2 4 ,0 0 0 3 0 5

1 b o p e r a s io n a l/p e m e lih a r a a n ( O M )

2 K a n t o r P e n g e n d a lia n D a m p a k L in g k u n g a n 1 ,1 1 6 ,5 8 0 ,0 0 0 3 4 0 ,8 2 8 ,0 0 0 3 2 2 ,4 9 1 ,0 0 0 6 0 3 ,5 1 5 ,0 0 0

4

2 a In v e sta s i 1 ,1 1 6 ,5 8 0 ,0 0 0 3 4 0 ,8 2 8 ,0 0 0 3 2 2 ,4 9 1 ,0 0 0 6 0 3 ,5 1 5 ,0 0 0 4

2 b o p e r a s io n a l/p e m e lih a r a a n ( O M )

3 D in a s K e b e rs ih a n d a n Ta t a K o t a 7 4 8 ,2 5 7 ,0 0 0 2 4 1 ,1 9 0 ,0 0 0 3 5 5 ,4 9 5 ,0 0 0 4 5 4 ,5 0 9 ,8 5 0

2

3 a In v e sta s i 7 4 8 ,2 5 7 ,0 0 0 2 4 1 ,1 9 0 ,0 0 0 3 5 5 ,4 9 5 ,0 0 0 4 5 4 ,5 0 9 ,8 5 0 2

3 b o p e r a s io n a l/p e m e lih a r a a n ( O M )

4 D in k e s 3 0 0 ,6 8 1 ,0 0 0 2 7 2 ,6 3 7 ,4 0 0 5 5 1 ,9 2 0 ,6 0 0 5 3 3 ,0 5 3 ,3 0 0 3 0

4 a In v e sta s i 3 0 0 ,6 8 1 ,0 0 0 2 7 2 ,6 3 7 ,4 0 0 5 5 1 ,9 2 0 ,6 0 0 5 3 3 ,0 5 3 ,3 0 0 3 0

4 b o p e r a s io n a l/p e m e lih a r a a n ( O M )

5 B a p p e d a

5 a In v e sta s i

5 b o p e r a s io n a l/p e m e lih a r a a n ( O M )

6 B P M P D K

6 a In v e sta s i

6 b o p e r a s io n a l/p e m e lih a r a a n ( O M )

8 B e la n ja S a n it a s i ( 1 + 2 + 3 + … n ) 2 ,7 2 9 ,5 1 8 ,0 0 0 5 ,8 2 9 ,6 5 5 ,4 0 0 5 ,7 2 4 ,9 0 6 ,6 0 0 1 2 ,5 1 8 ,3 0 2 ,1 5 0 7 7

9 P e n d a n a a n in v e s t a s i s a n it a s i To t a l ( 1 a + 2 a + 3 a + … n a ) 2 ,7 2 9 ,5 1 8 ,0 0 0 5 ,8 2 9 ,6 5 5 ,4 0 0 5 ,7 2 4 ,9 0 6 ,6 0 0 1 2 ,5 1 8 ,3 0 2 ,1 5 0

7 7

1 0 P e n d a n a a n O M ( 1 b + 2 b + 3 b + … n b ) - - - -

1 1 B e la n ja L a n g s u n g 3 9 9 ,0 3 2 ,2 8 2 ,3 7 1 3 7 8 ,8 2 1 ,9 0 5 ,6 5 5 3 9 2 ,5 8 4 ,8 4 0 ,2 0 4 4 3 4 ,4 9 4 ,4 1 1 ,7 6 5 3

1 2 P ro p o rs i B e la n ja S a n it a s i – B e la n ja L a n g s u n g ( 8 /1 1 ) ( 3 9 6 ,3 0 2 ,7 6 4 ,3 7 1 ) ( 3 7 2 ,9 9 2 ,2 5 0 ,2 5 5 ) ( 3 8 6 ,8 5 9 ,9 3 3 ,6 0 4 ) ( 4 2 1 ,9 7 6 ,1 0 9 ,6 1 5 )

2

1 3

P ro p o rs i I n v e s t a s i S a n it a s i – To t a l B e la n ja S a n it a s i ( 9 /8 ) - - - -

1 4

P ro p o rs i O M S a n it a s i – To t a l B e la n ja S a n it a s i ( 1 0 /8 ) ( 2 ,7 2 9 ,5 1 8 ,0 0 0 ) ( 5 ,8 2 9 ,6 5 5 ,4 0 0 ) ( 5 ,7 2 4 ,9 0 6 ,6 0 0 ) ( 1 2 ,5 1 8 ,3 0 2 ,1 5 0 )

7 7

N o R ata2

p er tu m b u h an S K P D

T a h u n

Sumber :Realisasi APBD tahun 2009 - 2013, diolah

31Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

Keterangan :investasi termasuk di dalamnya pembangunan sarana prasarana, pengadaan lahan, pelatihan, koordinasi, advokasi, kampanye dan studi-studi yang terkait dengan sanitasi

Tabel 2.7 Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2009 - 2013

2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3

1 T o ta l B e la n ja S a n ita si K a b u p a te n /K o ta 2 ,7 2 9 ,5 1 8 ,0 0 0 5 ,8 2 9 ,6 5 5 ,4 0 0 5 ,7 2 4 ,9 0 6 ,6 0 0 1 2 ,5 1 8 ,3 0 2 ,1 5 0 6 ,7 0 0 ,5 9 5 ,5 3 8

2 Ju mla h P e n d u d u k 2 0 3 ,8 5 7 2 0 5 ,2 7 2 2 1 0 ,4 2 0 2 1 1 ,5 2 2 2 0 7 ,7 6 8

1 3 3 8 9 .3 8 2 8 3 9 9 .6 6 2 7 2 0 7 .0 5 5 9 1 8 2 .0 3B e la n ja S a n it a s i P e rk a p it a ( 1 / 2 )

N o D e s k r i p s i

Ta h u n

R a t a - ra t a

Sumber : APBD dan BPS, diolah

Tabel 2.8 Tabel Peta Perekonomian Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2009 - 2013

2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3

1 P D R B h a r g a ko n sta n ( str u ktu r p e r e ko n o m ia n ) ( R p .) 2 2 7 ,1 6 9 ,4 4 6 ,0 0 0 2 4 0 ,2 9 6 ,5 8 5 ,0 0 0 2 5 6 ,6 9 8 ,7 4 9 ,0 0 0

2 P e n d a p a ta n P e r ka p ita K a b u p a te n /K o ta ( R p .) 9 8 6 ,2 7 1 ,2 1 4 ,0 0 0 1 ,0 8 0 ,0 5 3 ,2 2 0 1 ,1 2 5 ,3 3 6 ,7 0 1 ,0 0 0

3 P e r tu mb u h a n E ko n o m i ( % ) 5 ,0 0 5 ,7 8 6 ,8 3

N o D e s k r i p s i

Ta h u n

Sumber : Tanjung Jabung Timur Dalam Angka 2012

2.4 Tata Ruang WilayahSejalan dengan upaya pembangunan daerah, berbagai kegiatan masyarakat dan pemerintah selalu

terjadi pada suatu ruang. Ketidaktepatan rencana dan ketidaktertiban pemanfaatan ruang dapat

mengurangi efisiensi kegiatan sosial-ekonomi dan dapat menyebabkan penurunan kualitas dan

daya dukung lingkungan. Hal tersebut dapat mengakibatkan menurunnya kualitas kehidupan,

produktivitas ekonomi daerah, pendapatan rakyat, dan mengancam keberlanjutan pembangunan.

Oleh karena itu, penataan ruang diperlukan sebagai instrumen pembangunan untuk dapat

mengarahkan pemanfaatan ruang yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Penataan

ruang itu perlu memperhatikan kaidah teknis, ekonomis, dan kepentingan umum serta kepentingan

antar generasi.

Hirarkhi dari masing-masing pusat-pusat pelayanan kegiatan dalam struktur ruang di Kabupaten

Tanjung Jabung Timur diwujudkan dalam 3 hirarkhi pusat pelayanan yaitu:

32Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

1. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yaitu pusat kegiatan pemerintahan, sosial, ekonomi dan

transportasi yaitu wilayah kabupaten/kota yang berdekatan/berbatasan. Pusat Kegiatan Wilayah di

Provinsi Jambi yang terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah Muara Sabak sebagai

PKWp. Muara Sabak dikembangkan sebagai daerah Pelabuhan (pengumpul) utama Provinsi Jambi.

Ujung Jabung dikembangkan sebagai pelabuhan (outlet) utama Provinsi Jambi.

2. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan PKLp yaitu Ibu Kota Kecamatan dan kota-kota yang berfungsi

sebagai pusat simpul jasa distribusi barang dalam satu wilayah kabupaten dan mempunyai potensi

untuk mendorong pusat-pusat kecamatan (daerah belakangnya).

3. Pusat Pelayanan Kawasan yang selanjutnya disebut PPK adalah kawasan perkotaan yang

berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa.

4. Pusat Pelayanan Lingkungan yang selanjutnya disebut PPL adalah kawasan perkotaan yang

berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa.

Adapun Rencana Sistem Pusat Perkotaan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2011– 2031

antara lain :

1 Perkotaan Muara Sabak Barat

PKWp Pusat pemerintahan Kabupaten Pusat Koleksi dan Distribusi Barang Pusat Perdagangan dan Jasa Regional Pusat Industri Pengolahan Pusat Transportasi Laut

2 Perkotaan Nipah Panjang

PKL Industri Perikanan Perhubungan Laut Sentra Perikanan/Minapolitan Simpul Transportasi

3 Mendahara Ilir PKL Simpul Transportasi Perdagangan dan Distribusi Barang Lokal Sentra Perikanan/Minapolitan

4 Perkotaan Pandan Jaya

PKL Pusat Sumber Daya Energi Industri Pertanian Simpul Transportasi Pusat Industri Pengolahan Pariwisata

5 Perkotaan Bandar Jaya

PKLp Industri Pertanian Simpul Transportasi Pusat Industri Pengolahan

6 Perkotaan Muara Sabak Timur

PKLp Industri Perikanan Perhubungan Laut Sentra Perikanan/Minapolitan Simpul Transportasi

33Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

7 Perkotaan Pematang Rahim

PPK Industri Pertanian Simpul Transportasi Pariwisata

8 Perkotaan Teluk Majelis

PPK Industri Pertanian Simpul Transportasi Pusat Industri Pengolahan

9 Perkotaan Rantau Indah

PPK Industri Pertanian Simpul Transportasi Pusat Industri Pengolahan

1 Perkotaan Sungai Lokan

PPK Industri Perikanan Perhubungan Laut Sentra Perikanan/Minapolitan

1 Perkotaan Simpang Desa

PPK Simpul transportasi Sentra Pertanian Pariwisata

1 PerdesaanKota Terpadu

Mandiri

PPL Simpul transportasi Sentra Pertanian Pariwisata

Pengembangan kawasan perkotaan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur mengikuti hirarki fungsional yang ditetapkan dalam rencana struktur ruang dan system pusat permukiman. Pengembangan PKWp diarahkan sebagai berikut:

Pelayanan transportasi, perdagangan, distribusi dan koleksi barang dan jasa; Pengembangan wilayah ini dilaksanakan dengan intensitas yang lebih tinggi untuk memacu

pertumbuhan ekonomi wilayah; Sebagai pintu gerbang utama distribusi barang ekspor kabupaten terhadap wilayah segitiga

pertumbuhan Singapura, Batam dan Johor; Pemantapan keterkaitan antar wilayah dengan kota-kota utama di Provinsi Jambi, Sumatera dan Jawa,

baik melalui peningkatan sarana prasarana transportasi jalan, dan laut. Penyediaan prasarana perkotaan sesuai dengan fungsi perkotaanya; dan Peningkatan peranan swasta dalam pembangunan sarana-prasarana perkotaan.

Pengembangan PKL dan PKLp diarahkan sebagai berikut: Pusat pertumbuhan wilayah sekitarnya; Kegiatan pusat pemerintahan, perdagangan dan pengumpul serta untuk pengembangan aktifitas

sekunder dan tersier dengan skala pelayanan regional. Pemantapan keterkaitan antar PKL dengan daerah sekitarnya melalui peningkatan sarana prasarana

transportasi jalan dan sungai; Penyediaan prasarana permukiman sesuai dengan fungsinya; Peningkatan peranan swasta dalam pembangunan sarana-prasarana permukiman.

Pengembangan PPK diarahkan sebagai berikut: Pusat pertumbuhan wilayah sekitarnya; Kegiatan pusat pemerintahan, perdagangan dan pengumpul serta untuk pengembangan aktivitas

sekunder dan tersier dengan skala pelayanan lokal.

34Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

Pemantapan keterkaitan antar PPK dengan daerah sekitarnya melalui peningkatan sarana prasarana transportasi jalan dan sungai; Penyediaan prasarana permukiman sesuai dengan fungsinya

Adapun Rencana Sistem Pusat Perkotaan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2011– 2031

Peta 2.3: Rencana pusat layanan Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Sumber ; RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2011 Keterangan; Peta rencana pusat layanan Tanjung Jabung Timur ukuran A3 terlampir

Peta 2.4: Rencana pola ruang Kabupaten Tanjung jabung Timur

35Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

Sumber ; RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2011 Keterangan; Peta rencana pusat layanan Tanjung Jabung Timur ukuran A3 terlampir

2.5 Sosial dan BudayaKondisi sosial budaya menggambarkan keadaan prasarana pendidikan, jumlah penduduk miskin, serta kawasan kumuh yang terdapat di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

A. PendidikanSampai dengan tahun 2011, sarana pendidikan formal yang tersedia di Kabupaten Tanjung Jabung Timur sudah tersebar diseluruh kecamatan mulai tingkat SD sampai dengan tingkat SMU/SMK, untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.9 : Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Nama KecamatanJumlah Sarana Pendidikan

Umum AgamaTK SD SLTP SMA SMK MI MTs MA

Mendahara 5 19 4 1 - 7 9 2Mendahara Ulu 3 7 3 - 1 3 1 2Geragai 4 22 4 2 - 2 1 2Dendang 3 18 4 1 1 1 1 1Muara Sabak Barat 2 14 2 1 1 1 2 1Muara Sabak Timur 6 26 6 3 1 1 7 3Kuala Jambi 3 11 2 1 - 2 5 4Rantau Rasau 2 30 3 1 1 2 2 2Berbak 4 11 4 1 1 3 1 -Nipah Panjang 3 28 7 1 1 1 1 1Sadu 3 19 4 1 1 - 1 1JUMLAH 38 207 43 13 8 22 31 19

Sumber : Diknas Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2012

Secara umum ketersediaan sarana dan prasarana untuk kondisi eksisting jumlah siswa di Kabupaten Tanjung Jabung Timur sudah relatif memadai. Namun demikian jika dilihat dari jumlah keseluruhan dari penduduk usia sekolah (terutama untuk jenjang pendidikan SLTP dan SLTA) jumlah sarana dan prasarana yang ada secara nyata belum mencukupi, dimana kondisi ideal ratio murid dan guru di jenjang SLTP adalah 1 :15 dan di jenjang SLTA adalah 1:29, sementara itu kondisi eksisting ratio murid dan guru di jenjang SLTP dan SLTP hanya sebesar 1 : 11. Hal ini menjadi tantangan kedepan bagi Kabupaten Tanjung Jabung Timur dihadapkan dengan perkiraan jumlah usia sekolah yang akan melanjutkan pendidikan.

Banyaknya anak-anak usia sekolah yang tidak melanjutkan pendidikan disebabkan jauhnya lokasi sekolah juga menjadi tantangan tersendiri bagi kebijakan pemerintah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang telah membebaskan biaya pendidikan mulai dari jenjang SD sampai dengan SLTA memberikan motivasi kepada masyarakat akan pentingnya pendidikan. Tidak hanya itu, Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur juga konsisten mengalokasikan anggaran pendidikan lebih dari 20% melalui APBD 2011-2013.

B. KemiskinanKemiskinan masih merupakan masalah utama pembangunan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, yang ditunjukkan dengan besarnya jumlah penduduk miskin. Menurut Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K RI) dalam publikasi Indikator Kesejahteraan Daerah Propinsi Jambi (Edisi Pertama Maret 2011), tingkat kemiskinan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun

36Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

2010 mencapai 12,40%. Pada tahun 2011, tingkat kemiskinan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur menurun menjadi 11,60%. Potret kemiskinan ini terutama banyak dijumpai pada petani dan nelayan yang merupakan 69,34% dari angkatan kerja. Kemiskinan pada petani terutama dijumpai pada petani pangan, karena hanya menghasilkan panen satu kali dalam satu tahun dengan produksi rata-rata 3,45 ton per hektar. Kelompok lain adalah masyarakat nelayan yang acap terperangkap pada kondisi, ketidakmampuan menggerakkan dan memanfaatkan sumber daya laut dan wilayah pesisir untuk kehidupan mereka. Kemiskinan dapat terjadi karena kekurangan modal, rendahnya produktivitas, dan lemahnya penguasaan teknologi. Jumlah penduduk miskin yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.10 : Jumlah Penduduk Miskin per Kecamatan

Kecamatan Jumlah keluarga miskin (KK)

Mendahara 1.976Mendahara Ulu 1.090Geragai 865Dendang 1.034Muara Sabak Barat 724Muara Sabak Timur 1.802Kuala Jambi 773Rantau Rasau 1.479Berbak 1.080Nipah Panjang 1.086Sadu 892

JUMLAH 12.801

Sumber: BPS Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2012

Tabel 2.11: Jumlah Rumah per Kecamatan

Kecamatan Jumlah Rumah

Mendahara 3.745Mendahara Ulu 3.354Geragai 3.529Dendang 4.344Muara Sabak Barat 2.691Muara Sabak Timur 8.645Kuala Jambi 2.453Rantau Rasau 6.766Berbak 3.016Nipah Panjang 6.454Sadu 3.470

Sumber: BPS Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2011.

2.6 Kelembagaan Pemerintah DaerahKelembagaan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat dilihat dalam struktur organisasi, sebagaimana tersebut dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah.

37Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

38

Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

Gambar 2.1: Struktur organisasi pemerintah daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur

39Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

BAB 3 : PROFIL SANITASI WILAYAH

Profil sanitasi wilayah memberikan gambaran lengkap dan menyeluruh (teknis/non teknis dan mencakup berbagai aspek) tentang sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur. Data yang diambil dalam profil sanitasi wilayah mencakup data primer dan data sekunder. Diawali dengan pemetaan sistem sanitasi yang ada saat ini dan dilanjutkan dengan mnilai tingkat layanan dan cakupan sanitasi di Kab.tanjung Jabung Timur. Pemetaan akan menggambarkan alur lengkap perjalanan limbah mulai dari timbulnya/diproduksinya limbah hingga dibuang lagi kembali ke lingkungan, mencakup tiga komponen yaitu air limbah domestik, persampahan dan drainase lingkungan.

Tabel 3.1 Perhitungan Pendanaan Sanitasi oleh APBD Kab.Tanjung Jabung Timur Tahun 2009 – 2013

2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3

1B e la n ja S a n it a s i ( 1 .1 + 1 .2 + 1 .3 + 1 .4 ) 1 ,6 1 2 ,9 3 8 ,0 0 0 5 ,4 8 8 ,8 2 7 ,4 0 0 5 ,4 0 2 ,4 1 5 ,6 0 0 1 1 ,9 1 4 ,7 8 7 ,1 5 0

1 1 9 .7 6

1 .1 A ir L imb a h D o me stik 5 6 4 ,0 0 0 ,0 0 0 4 ,9 7 5 ,0 0 0 ,0 0 0 4 ,4 9 5 ,0 0 0 ,0 0 0 1 0 ,9 2 7 ,2 2 4 ,0 0 0 3 0 5 .1 8

1 .2S a mp a h r u ma h ta n g g a 7 4 8 ,2 5 7 ,0 0 0 2 4 1 ,1 9 0 ,0 0 0

3 5 5 ,4 9 5 ,0 0 0 4 5 4 ,5 0 9 ,8 5 0 2 .4 9

1 .3 D r a in a se lin g ku n g a n

1 .4 P H B S 3 0 0 ,6 8 1 ,0 0 0 2 7 2 ,6 3 7 ,4 0 0 5 5 1 ,9 2 0 ,6 0 0 5 3 3 ,0 5 3 ,3 0 0 2 9 .9 0

2

D a n a Alo k a s i K h u s u s ( 2 .1 + 2 .2 + 2 .3 ) - -

- - - -

2 .1 D A K S a n ita si - - - - - -

2 .2D A K L in g ku n g a n H id u p - -

- - - -

2 .3D A K P e r u ma h a n d a n P e r mu kima n - -

- - - -

3P in ja m a n /H ib a h u n t u k S a n it a s i - - - - - -

4

B a n t u a n K e u a n g a n P ro v in s i u n t u k S a n it a s i - - - - - -

2 ,7 2 9 ,5 1 8 ,0 0 0 5 ,8 2 9 ,6 5 5 ,4 0 0 5 ,7 2 4 ,9 0 6 ,6 0 0 1 2 ,5 1 8 ,3 0 2 ,1 5 0 7 7

3 9 9 ,0 3 2 ,2 8 2 ,3 7 1 3 7 8 ,8 2 1 ,9 0 5 ,6 5 5 3 9 2 ,5 8 4 ,8 4 0 ,2 0 4 4 3 4 ,4 9 4 ,4 1 1 ,7 6 5 3

0 .6 8 1 .5 4 1 .4 6 2 .8 8

1 .6 4% AP B D m u rn i t e rh a d a p B e la n ja L a n g s u n g

N o U ra ia n

B e la n ja S a n it a s i ( R p .) R a t a - ra t a P e rt u m b u h a n

B e la n ja AP B D m u rn i u n t u k S a n it a s i ( 1 - 2 - 3 )

To t a l B e la n ja L a n g s u n g

Sumber : Analisa APBD tahun 2009 – 2013

Tabel 3.2 Realisasi dan Potensi retribusi Sanitasi per Kapita

No SKPDRetribusi Sanitasi Tahun (Rp) Pertum

buhan (%)n-4 n-3 n-2 n-1 n

40Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

1 Retribusi Air Limbah - - - - - -1.a Realisasi retribusi - - - - - -1.b Potensi retribusi - - - - - -

2 Retribusi Sampah - - - - - -2.a Realisasi retribusi - - - - - -2.b Potensi retribusi - - - - - -

3 Retribusi Drainase - - - - - -3.a Realisasi retribusi - - - - - -3.b Potensi retribusi - - - - - -

4 Total Realisasi Retribusi Sanitasi (1a+2a+3a) 0 0 0 0 0 0

5 Total Potensi Retribusi Sanitasi (1b+2b+3b) 0 0 0 0 0 0

6 Proporsi Total Realisasi – Potensi Retribusi Sanitasi (4/5)

Sumber : hasil analisa

Sampai saat ini penarikan retribusi dari sektor air limbah, persampahan dan drainase belum diterapkan hal ini disebabkan oleh tingkat pelayanan sektor sanitasi di kab.tanjung jabung timur masih rendah sehingga pemerintah daerah belum melakukan penarikan retribusi, sebab lainnya adalah perda untukpengelolaan air limbah dan drainase belum ada, sedangkan untuk sektor persampahan perda baru dalam proses pengesahan DPRD.

3.1. Promosi Higiene dan Sanitasi

Promosi Higiene dan sanitasi adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.

Promosi Higiene Dan Sanitasi pada tatanan rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan Promosi Higiene Dan Sanitasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah risiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat

3.1.1. Tatanan Rumah Tangga (Laporan Hasil Pelaksanaan Study EHRA)

Study Environment Health Risk Assesment (EHRA) adalah sebuah survey partisipatif di tingkat kabupaten/ kota untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku higinitas pada skala rumah tangga dan merupakan Salah satu komponen utama indikator penentuan area berisiko sanitasi di wilayah Kabupaten/Kota dimana Hasil studi EHRA ini adalah data yang representatif untuk penentuan area berisiko di tingkat kelurahan/desa.

Berdasarkan Study Environment Health Risk Assesment (EHRA) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PROMOSI HIGIENE DAN SANITASI) dan Promosi Higiene di Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang dinilai dari beberapa aspek terkait kondisi sanitasi di tingkat rumah tangga yang dilaksanakan pada 90 Desa di 11 Kecamatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dengan jumlah responden sebanyak 3600 responden, berikut laporan hasil pelaksanaan study EHRA Kabupaten Tanjung Jabung Timur :

1. Kebiasaan Memakai Sabun

41Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Kebiasaan memakai sabun bagi ibu-ibu rumah tangga yang menjadi responden Study EHRA ditandai dengan penggunaan sabun pada aktivitas sehari-hari serta ketersediaan sabun di rumah. Berikut gambaran kebiasaan pemakaian sabun pada Rumah Tangga di lokasi study EHRA Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Hanya 27 % ibu yang menjadi responden menggunakan sabun. Kurang lebih 73% dari ibu-ibu yang menjadi responden pada study EHRA tidak menggunakan sabun pada 5 waktu penting berikut gambaran penggunaan sabun untuk aktifitas rumah tangga.

Grafik 3.1. Grafik CTPS di 5 (Lima) Waktu Penting

73%

27%

CTPS DI LIMA WAKTU PENTING

TidakYa

Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Tanjung Jabung Timur 2013

Dapat dilihat pada grafik bahwa masih banyaknya ibu-ibu rumah tangga yang tidak memakai sabun pada lima waktu penting.

2. Pembuangan Air Kotor / Limbah Tinja Manusia dan Lumpur Tinja

Berdasarkan study EHRA yang dilaksanakan terkait Pembuangan air kotor/limbah tinja manusia sebagian besar responden (68%) menyatakan melakukan aktifitas buang air besar di jamban pribadi dan sebagian kecil lainnya masih buang air besar di MCK/WC Umum, sungai dan sisanya ke kebun, selokan dan lubang galian. Jika dilihat dari setiap klaster yang ada khususnya di klaster 3 menyatakan 15,8% dari responden buang air besar di sungai. Ini menunjukan kesadaran masyarakat untuk buang air besar tidak disembarang tempat masih kurang terkait dengan faktor kebiasaan masyarakat untuk buang air besar sembarangan. Kebiasaan ini biasanya ditemui di daerah yang berdekatan atau dilalui sungai dan masyarakat dengan tingkat perekonomian yang rendah. Persentase tempat pembuang air besar masyarakat di lokasi study EHRA dapat terlihat dari grafik di bawah ini :

Grafik 3.2 Grafik Perilaku BABS

42Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

68%

8%

1%

9%4% 2% 5% 2%1%

PERSENTASE TEMPAT BUANG AIR BESAR DI KAB.TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2013

Jamban pribadi MCK/WC Umum Ke WC helikopter Ke sungai/pantai/laut Ke kebun/pekarangan Ke selokan/parit/got Ke lubang galian Lainnya, Tidak tahu

Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Tanjung Jabung Timur 2013

Dari semua klaster persentase terbesar pengelolaan air minum, dilakukan dengan cara direbus, klaster 1 yaitu sebesar 96, 1 %, klaster 4 sebesar 88,8 %, kemudian klaster 3 sebesar 83.6 % dan persentase terkecil pengelolaan air untuk minum dengan cara direbus adalah klaster 2 sebesar 87,2 %, lebih jelas dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut ini :

Grafik 3.3 Grafik Pengelolaan Air Minum (Pencemaran pada Wadah Penyimpanan dan Penanganan Air)

0 1 2 3 4Kluster Desa/Kelurahan

0

20

40

60

80

100

120

61.2

3.9 12.8 16.4 11.2

38.8

96.1 87.2 83.6 88.8

Pengelolaan Air Minum (Pencemaran pada Wadah Penyimpanan dan

Penanganan Air)

Tidak tercemarYa,Tercemar

Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Tanjung Jabung Timur 2013

Gambar 3.4 Grafik Pengolahan Sampah Setempat

43Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

020406080

kluster 0kluster 1kluster 2kluster 3kluster 4

Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Tanjung Jabung Timur 2013

Dari grafik di atas terlihat untuk pengelolaan sampah rumah tangga, terbanyak yaitu dilakukan dengan cara dibakar.

Gambar 3.5 Grafik Pencemaran karena SPAL

0 1 2 3 4Kluster

0

20

40

60

80

100

120

48.8 47.3 52.6 58.3 55.6

51.2 52.7 47.4 41.7 44.4

Ya, amanTidak aman

Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Tanjung Jabung Timur 2013

3.1.2 Tatanan Sekolah

Mewujudkan masyarakat sekolah sehat dengan lingkungannya yang kondusif melalui pembangunan sarana dan prasarana, promosi perilaku santai dan hygiene dan pemberdayaan agar kesinambungan dengan menempatkan masyarakat sekolah sebagai pelaku utama. Hygiene dan sanitasi sekolah adalah perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan guna terwujud lingkungan sehat yang bersih dan nyaman dan terbebas dari ancaman penyakit.

Permasalahan spesifik dan prioritas yang dihadapi, Berdasarkan standar Sekolah Sehat, kebutuhan Kamar Mandi/WC/Toilet di SD/MI di Kabupaten Tanjung Jabung Timur belum memenuhi syarat, karena terdapat beberapa kendala seperti keterbatasan biaya dan lahan di sekolah

44Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Kondisi PROMOSI HIGIENE DAN SANITASI Tatanan Institusi Pendidikan berdasarkan hasil pendataan tahun 2013 menunjukkan bahwa kondisi PROMOSI HIGIENE DAN SANITASI Tatanan Pendidikan tergambar pada tabel sebagai berikut :

45Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Tabel 3.3: Kondisi sarana sanitasi di sekolah(SD/MI) (sumber air, toilet, SPAL dan tempat cuci tangan)

Nama Sekolah

Jumlah Siswa

Jumlah

Guru

Sumber Air BersihJml Toilet/WC

Guru

Jumlah Toilet/WC

Murid

Tempat Pembuangan Air KotorFas. Cuci

Tangan

Persediaan Sabun

Siapa yang membersihkan Toilet

PDAM SPT SGLDari Toilet Dari

TalangDari Kamar mandi

Dari Air hujan

Siswa Guru Pesuruh

L P L P S K T S K T S K T L P L P Y T Y T L P L P L P

SDN 76 Muara Sabak Timur

91 100

4 7 √ - - - - √ √ - - 1 1 - - - √ - - √ - - √ - √ - √ - -

SDN 146 Tanjung Solok

86 98 4 8 - - - √ - - - - - - - 1 1 - - - - - √ - √ √ √ - - - -

SDN 92 Kampung Laut

32 24 4 4 - - √ - - √ - - √ 1 - - - - - - - - √ - √ √ √ - - - -

SDN 167 Kec. Geragai

50 64 10

4 - - √ - - √ - - √ - - 1 - - - - - - √ - √ √ √ - - - -

SDN 63 Nibung Putih

80 85 4 8 - - - - - √ - - - 1 1 1 1 √ √ √ √ - √ - √ √ √ - - - -

SDN 113 Pandan Makmur

50 63 3 6 - - √ - - √ - - √ - - 1 - - - - - - √ - √ √ √ - - - -

SDN 181 Bunga Tanjung

50 56 3 10

- - √ - - √ - - √ - - 1 - - - - - - √ - √ √ √ - - - -

SDN 02 Parit Culum

67 57 6 5 - - √ - - √ - - √ - - 1 - - - - - - √ - √ √ √ - - - -

k eterangan: L = laki-laki; P = perempuan

46Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

S = selalu tersedia air; K = kadang-kadang; T = tidak ada persediaan airY = ya; T = tidak

SPT = Sumur pompa tangan; SGL = Sumur galiTempat pembuangan air kotor sebutkan kemana salurannya: Toilet : Septik Tank, Cubluk, sungai, kolam, dllTalang : Saluran Pembuangan Air Limbah, Drainase Lingkungan, Halaman, Sungai, dllDari Kamar Mandi : Saluran Pembuangan Air Limbah, halaman, sungai, dllAir Hujan : Saluran Pembuangan Air Kotor, Drainase lingkungan, halaman, dll

Tabel 3.4: Kondisi sarana sanitasi sekolah (tingkat sekolah/setara: SD/MI) (pengelolaan sampah dan hygiene dan sanitasi)

Nama Sekolah Apakah pengetahuan ttg Higiene dan Apakah ada Cara Pengelolaan Sampah Kapan Tangki Kondisi

47Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Sanitasi diberikan dana utk air bersih /

sanitasi / pend. higiene

Septik Dikosongkan

Higiene Sekolah

Rencana perbaikan sanitasi sekolah

Ya, saat pertemuan / penyuluhan

tertentu

Ya, saat mata

pelajaran PenJas di

kelas

Tidak pernah

Dikumpulkan Dipisahkan Dibuat

komposYa Tidak

SDN 76 Muara Sabak Timur

- √ - - √ - - √ Belum Pernah Bersih Setiap hari dipungut sampahnya

SDN 146 Tanjung Solok

√ - - - √ √ - - Tidak Ada Septik Tank

Kurang Bersih

-

SDN 92 Kampung Laut

√ - - - √ √ - - Tidak ada Septik Tank

Kurang Bersih

-

SDN 167 Kec. Geragai

√ - - √ - √ √ √ Belum Pernah Bersih Pengelolaan sampah dan penghijauan ditingkatkan

SDN 63 Nibung Putih

√ - - - √ √ √ - Belum Pernah Bersih Pemilahan sampah dioptimalkan dengan pengembangan pembuatan kompos

SDN 113 Pandan Makmur

√ - - - √ √ √ - Belum Pernah Bersih Pemilahan sampah dioptimalkan dengan pengembangan pembuatan kompos

SDN 181 Bunga Tanjung

√ - - - √ √ √ - Belum Pernah Bersih Pemilahan sampah dioptimalkan dengan pengembangan pembuatan kompos

48Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

SDN 02 Parit Culum

√ - - √ - √ √ √ Belum Pernah Bersih Pengelolaan sampah dan penghijauan ditingkatkan

Sumber : Hasil Survey PMHSJK

49Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

3.1.3 Permasalahan Mendesak dan Isu Strategis

Tabel 3.5 Permasalahan mendesak dan Isu Strategis

Permasalahan Mendesak Isu Strategis

1. Cakupan pelayanan PROHISAN di Kab.Tanjung Jabung Timur belum maksimal.

2. Media promosi masih sangat terbatas3. sarana CTPS di tatanan rumah tangga,

sekolah dan tempat umum masih sangat terbatas

4. masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap Prohisan

5. masih banyak masyarakat yang melakukan BABS

Adanya program upaya kesehatan berbasis masyarakat/UKBM(kelurahan siaga, posyandu) yang didukung oleh kader PHBS aktif.

Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai PHBS di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (puskesmas, pustu) dan Media Informasi yang dikelola oleh Pemkot.

Upaya kaderisasi kader PHBS belum optimal. Pokja Sanitasi Kota dan Tim Koordinasi Kota Sehat yang dapat

mendorong upaya pengembangan prilaku hidup bersih dan sehat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur .

Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur saat ini telah memiliki berbagai program pemicuan guna mendorong prilaku hidup bersih dan sehat yang dapat terus dioptimalkan keberlanjutannya.

Berbagai program dan upaya untuk mendorong prilaku hidup bersih dan sehat yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur saat ini belum terdukung dengan pola monitoring dan evaluasi yang dapat menjamin integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan program-program tersebut oleh berbagai pihak.

Adanya partisipasi aktif dari lembaga formal, informal dan masyarakat dalam mendukung program PHBS.

Kesadaran masyarakat untuk indikator sanitasi sangat sulit dicapai (seperti: membuang sampah sembarangan,BABS, CTPS, dll)

Kebiasaan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai, membuang sampah dan BAB di sungai

Adanya dukungan dana dari APBD kota kepada Dinas Kesehatan dan Bpmpdk dalam upaya sosialisasi dan implementasi program dan kegiatan PHBS.

Sudah ada alokasi anggaran untuk pendataan PHBS walaupun masih belum optimal untuk mendata semua indikator PHBS terkait sanitasi.

Media pengembangan promosi kesehatan untuk PHBS masih sangat kurang dan belum dikemas secara menarik.

Sumber : Hasil Analisa SWOT

3.2 Pengelolaan Air Limbah Domestik Pengelolaan air limbah domestik merupakan penjelasan kondisi riil pengelolaan air limbah domestik Kabupaten Tanjung Jabung Timur saat ini, terkait kuantitas dan kualitas infrastruktur maupun aspek non infrastruktur lainnya, serta permasalahan prioritas yang dihadapi terkait pengelolaan air limbah domestik.Secara umum saluran pembuangan air limbah domestik di Kabupaten Tanjung Jabung Timur masih menjadi masalah, hal ini menunjkkan bahwa sebagian besar keluarga tidak memiliki fasilitas saluran pembuangan air limbah (SPAL) yang memenuhi syarat. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur

50Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

cakupan kepemilikan SPAL adalah sebesar 29,01% keluarga dan SPAL memenuhi syarat kesehatan sebesar 15,09%.Fasilitas publik instalasi pengolahan limbah merupakan kebutuhan mendasar bagi daerah khususnya untuk penampungan pengolahan akhir limbah dikawasan perkotaan. Sampai saat ini Kabupaten Tanjung Jabung Timur belum maksimal dalam pengolahan limbah baik itu limbah domestik maupun limbah medis pada pusat-pusat pelayanan masyarakat belum tertata dengan baik.Data pokok Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2012, cakupan kepemilikan jamban keluarga pada saat ini adalah 56,72 % baru menjangkau sebanyak 29.078 KK dari 65.641 KK dan jamban yang memenuhi syarat kesehatan baru sebesar 44,72 %.

3.2.1 KelembagaanAspek legal formal berupa peraturan dan kebijakan pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Tanjung Jabung Timur selama ini belum ada. Untuk saat ini pengolahan limbah domestik (lumpur tinja) belum berjalan salah satu faktornya adalah fasilitas IPLT yang belum tersedia.

51Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Tabel 3.6: Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Air Limbah Domestik

FUNGSIPEMANGKU KEPENTINGAN

Pemerintah Kabupaten/Kota Swasta MasyarakatPERENCANAAN - - Menyusun target pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota Dinas PU - - Menyusun rencana program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target Dinas PU - - Menyusun rencana anggaran program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target Dinas PU - -PENGADAAN SARANA - - Menyediakan sarana pembuangan awal air limbah domestik Dinas PU dan Dinkes - - Membangun sarana pengumpulan dan pengolahan awal (Tangki Septik) Dinas Tata kota kebersihan

dan pertamanan- -

Menyediakan sarana pengangkutan dari tangki septik ke IPLT (truk tinja) Dinas PU - - Membangun jaringan atau saluran pengaliran limbah dari sumber ke IPAL (pipa kolektor) Dinas PU - - Membangun sarana IPLT dan atau IPAL - -PENGELOLAAN - - Menyediakan layanan penyedotan lumpur tinja Dinas Tata kota Kebersihan

dan Pertamanan- -

Mengelola IPLT dan atau IPAL Dinas Tata kota Kebersihan dan Pertamanan

- -

Melakukan penarikan retribusi penyedotan lumpur tinja Dinas Tata kota Kebersihan dan Pertamanan

- -

Memberikan izin usaha pengelolaan air limbah domestik, dan atau penyedotan air limbah domestic

- - -

Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (tangki septik, dan saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB

- - -

PENGATURAN DAN PEMBINAAN - - - Mengatur prosedur penyediaan layanan air limbah domestik (pengangkutan, personil,

peralatan, dll)- - -

Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan air limbah domestik - - - Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan air limbah domestik - - -MONITORING DAN EVALUASI - - Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan air limbah domestik

skala kab/kotaDinas PU - -

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan air limbah domestic

Dinas PU - -

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan air limbah domestic, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan air limbah domestik

- - -

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestik - - -

Tabel 3.7: Daftar Peraturan Air Limbah Domestik Kabupaten Tanjung Jabung Timur

52Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

PeraturanKetersediaan Pelaksanaan

KeteranganAda (Sebutkan) Tidak Ada Efektif

Dilaksanakan Belum Efektif Dilaksanakan Tidak Efektif Dilaksanakan

AIR LIMBAH DOMESTIK Target capaian pelayanan

pengelolaan air limbah domestik di Kab/Kota ini

Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam penyediaan layanan pengelolaan air limbah domestic

Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan air limbah domestic

Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di hunian rumah

Kewajiban dan sanksi bagi industry rumah tangga untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha √

Kewajiban dan sanksi bagi kantor untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha

Kewajiban penyedotan air limbah domestik untuk masyarakat, industri rumah tangga, dan kantor pemilik tangki septic

Retribusi penyedotan air limbah

domestic√

Tatacara perizinan untuk kegiatan pembuangan air limbah domestik bagi kegiatan permukiman, usaha rumah tangga, dan perkantoran

*** Keterangan : Kabupaten Tanjung Jabung Timur belum memiliki Paraturan Daerah (Perda) Terkait dengan pengelolaaan Air Limbah Domestik

53Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

3.2.2 Sistem dan Cakupan Pelayanan Terdapat dua macam sistem dalam pengelolaan air limbah domestik/permukiman yaitu:

a. Sanitasi sistem setempat atau dikenal dengan sistem sanitasi on-site yaitu fasilitas sanitasi individual seperti septic tank atau cublukb. Sanitasi sistem off-site atau dikenal dengan istilah sistem terpusat atau sistem sewerage, yaitu sistem yang menggunakan perpipaan untuk mengalirkan air limbah dari

rumah-rumah secara bersamaan dan kemudian dialirkan ke IPAL.

Sebagian besar masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur masih menggunakan sistem pengelolaan air limbah on site berupa jamban keluarga maupun MCK Komunal.

Gambar 3.6 : Grafik Tempat Penyaluran Akhir Tinja

18%4%

34%

1%

24%

1%1%

18%

TEMPAT PENYALURAN AKHIR TINJA DI KAB.TANJUNG JABUNG TIMUR

TAHUN 2013 Tangki septikPipa sewerCubluk/lobang tanahLangsung ke drainaseSungai/danau/pantaiKolam/sawahKebun/tanah lapangTidak tahu

Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Tanjung Jabung Timur 2013

54Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Gambar 3.7 Grafik Tangki Septik Suspek Aman dan Tidak Aman

% % % % %0 1 2 3 4

Kluster Desa/Kelurahan

0

20

40

60

80

100

120

5 1.8 3.2 3.3 10.9

95 98.2 96.8 96.7 89.1

TANGKI SEPTIK SUSPEK AMAN & TIDAK AMAN DI KAB.TANJUNG JABUNG TIMUR 2013

Tangki septik suspek amanTangki septik suspek Tidak aman

Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Tanjung Jabung Timur 2013

Peta 3.1: Peta cakupan layanan pengelolaan air limbah domestik

Sumber ; RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2012Keterangan ; Peta Orientasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur ukuran A3 terlampir

Peta 3.2: Peta lokasi infrastruktur utama pengelolaan air limbah domestik

55Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Sumber ; RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2012Keterangan ; Peta Orientasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur ukuran A3 terlampir

Pengelolaan air limbah di Kab.Tanjung Jabung Timur saat ini pengelolaannya belum tersedianya pengelolaan secara terpusat maupun setempat, sehingga pengelolaan air limbah di kab.tanjung jabung timur masih bersifat individual berupa tangki septik, cubluk ataupun pembuangan air limbah langsung ke badan air penerima.

Tabel 3.8: Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan air limbah domestik

Input User Interface

Pengumpulan dan

Penampungan/Pengolahan

Awal

Pengaliran Pengolahan Akhir

Pembuangan/ Daur Ulang

Kode/Nama Aliran

Black Water Black WaterBlack Water

Cubluk---

-------

Aliran Limbah AL1

Aliran Limbah AL2

Sumber : Hasil pemetaan DSSTabel 3.9: Sistem pengelolaan air limbah domestik yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Black Water- Tinja- Urine- Air Pembersih- Air Pengelontor- Kertas Pembersih

Grey Water

- Air Cucian- Air Dapur- Air Kamar Mandi- Air Cusian Pakaian

56Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Kelompok Fungsi Teknologi yang digunakan

Jenis Data Sekunder

(Perkiraan) Nilai Data Sumber Data

A B C D EUser Interface WC Sentor Jumlah (kuantitas) 29.078 WC Dinas Kesehatan

KK Tersambung 29.078 KK Dinas KesehatanPenampungan Awal Tangki Septik Jumlah (kuantitas) 15.209 Tangki Dinas KesehatanPembuangan/Daur Ulang

Sungai Nama Sungai Batanghari Dinas Kesehatan

Sumber : Kondisi Sarana sanitasi dasar menurut puskesmas kab.Tanjung Jabung Timur 2012

3.2.3 Kesadaran Masyarakat dan PMHSJK Peran serta masyarakat dan gender dalam penanganan limbah cair di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam pengolahan air limbah dapat dikategorikan sebagai berikut :

a) Bagi masyarakat yang sudah sadar dan mampu secara finansial untuk penanganan limbah cair tidak mengalami kesulitan, artinya secara teknis dan kebutuhan sarana prasarana dapat secara langsung disediakan oleh si pemrakarsa.

b) Bagi masyarakat yang belum sadar dan mayoritas tidak mampu (secara finansial) sangat sulit untuk penanganan limbah cair di lingkungannya hal ini karena keterbatasan akan kesadaran dan biaya yang harus dikeluarkan.

Kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang menggunakan sungai sebagai pembuangan limbah domestiknya, meskipun sudah memiliki jamban pribadi dan septictank. Dalam rangka mendorong partisipasi dan peran serta masyarakat, pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur mempunyai program SLBM (sanitasi lingkungan berbasis masyarakat) dan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat). Baik peran serta dalam bentuk tenaga, pendanaan dan pemikiran/perencanaan serta pengelolaan. Pemberdayaan masyarakat ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan keterlibatan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya penanganan air limbah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Selain itu, pengelolaan sarana sanitasi oleh masyarakat mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

57Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Tabel 3.10: Pengelolaan sarana jamban keluarga dan MCK oleh Masyarakat Kecamatan Jumlah Jumlah

Pddk miskin

Jamban Keluarga

Jumlah MCK Tahun MCK

dibangun

Jumlah Sanimas Tahun SanimasdibangunDesa/Kelurahan RT RW Dikelola

RTDikelola

RWDikelola

CBODikelola Lainnya

Dikelola RT

Dikelola RW

Dikelola CBO

Dikelola Lainnya

Muara Sabak Timur

227 60 - 2085 - - - - - -- - - - -

Lambur 28 7 - 1206 - - - - - - - - - -Simbur Naik 38 12 - 792 - - - - - - - - - -Kampung Laut 21 4 - 1157 - - - - - - - - - -Dendang 193 35 - 2879 - - - - - - - - - -Mendahara 190 51 - 2335 - - - - - - - - - -Pangkal Duri 28 6 - 758 - - - - - - - - - -

Kel. Simpang 18 4 - 3224 - - - - - - - - - -

Rantau Rasau 182 39 - 3963 - - - - - - - - - -

Sungai Tering 25 4 - 723 - - - - - - - - - -

Nipah Panjang 203 45 - 2185 - - - - - - - - - -

Sungai Lokan 21 5 - 616 - - - - - - - - - -

Sungai Jambat 21 5 - 484 - - - - - - - - - -

Air hitam 15 4 - 415 - - - - - - - - - -

Simpang tuan 16 4 - 2155 - - - - - - - - - -

Muara Sabak Barat

99 27 - 2804 - - - - - - - - - -

Berbak 100 22 - 1297 - - - - - - - - - -

Sumber : Data kumulatif sarana sanitasi menurut puskesmas di kab.Tanjung Jabung Timur 2012

58Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Tabel 3.11: Kondisi sarana MCK

No

Lokasi MCK

Jumlah Pemakai

MCK

Sumber Air Jml Toilet/WC

Jml kmr mandi

Fas. Cuci Tangan

Persediaan Sabun

Ada biaya

pemakaian MCK

Tempat buangan air kotor Kapan tangki

septikdikosongkanPDAM SPT SGL

RT RW L P S K T S K T S K T L P L P Y T Y T Y T Tangki Septik Cubluk

1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -3 - - - - - - - - - - - - - -- - - - -- - - - - - -- - -

-4 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -- - -

5 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

7 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

8 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

9 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

10 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

12 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

13 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

14 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

15 - - - - - -- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

16 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

17 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Sumber : hasil analisa

59Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Keterangan: -- L = laki—laki-- S = selalu tersedia air Y = ya SPT = Sumur pompa tangan P = per-empu-an T = tidak ada persediaan air T = tidak SGL = Sumur gali

K = kadang-kadang

Sampai saat ini penyediaan MCK di kab.Tanjung Jabung Timur belum mempunyai MCK yang dikelola secara komunal ataupun yang di kelola oleh RT atau RW setempat.

Tabel 3.12: Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat

No Komponen Nama Program / Proyek / Layanan Pelaksana/PJ Tahun

Mulai

Kondisi Sarana Saat ini Aspek PMJK

Fungsi Tidak Fungsi Rusak PM JDR MBR

1. Air Limbah PNPM Mandiri PU - √ - - - - -2 Air limbah Program PHBS BPMPDK - √ - - - - -

Sumber Hasil Analisa

Keterangan:PM = Pemberdayaan MasyarakatJDR = JenderMBR= Masyarakat Berpenghasilan Rendah

60Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

3.2.4 “Pemetaan” Media

Untuk sosialisasi, publikasi dan pemberian informasi kepada masyarakat berkaitan dengan pengelolaan air limbah domestik digunakan berbagai media komunikasi baik media cetak (koran dan majalah) maupun elektronik (internet). Peran media tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.13 Kegiatan Komunikasi terkait komponen air limbah

No Kegiatan Tahun Dinas Pelaksana

Tujuan Kegiatan

Khalayak Sasaran

Pesan Kunci Pembelajaran

1 Sosialisasi studi EHRA 2013 Dinkes Untuk mensosialisasikan terkait studi/survey sanitasi

Kader desa di kab.tanjung jabung timur

Pengelolaan sektor sanitasi

Para kader mendata sarana sanitasi.

Sumber :hasil analisa

Tabel 3.14 Media Komunikasi dan Kerjasama terkait komponen air limbah

No Jenis Media KhalayakPendanaan Isu yang

Diangkat Pesan Kunci Efektivitas

1. Sarolangung ekspress unum - Bantuan MCK

dinkes Pembuatan MCK Cukup efektif

3.2.5 Partisipasi Dunia Usaha

Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur tidak terdapat penyedia layanan air limbah domestik dari sektor swasta.

Tabel 3.15: Penyedia layanan air limbah domestik yang ada di Kabupaten/Kota

NoNama

Provider/Mitra Potensial

Tahun mulai operasi/

Berkontribusi

Jenis kegiatan/ Kontribusi Terhadap

SanitasiPotensi Kerjasama

A B C DKomponen : Air Limbah1 - - - -

3.2.6 Pendanaan dan Pembiayaan

Kabupaten Tanjung Jabung Timur belum memiliki Perda yang terkait dengan Pengelolaan Air Limbah Domestik. Sedangkan untuk belanja modal sanitasi (Air Limbah domestik) di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam lima tahun yang telah di lakukan oleh dinas terkait ada pada tabel 3.16 Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur pengelolaan air limbah belum dilakukan baik pemerintah daerah maupun pihak swasta sehingga tidak ada dana yang dipergunakan untuk pengelolaan air limbah. Ini terlihat dari tabel 3.16 di bawah.

61Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Tabel 3.16: Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi komponen air limbah domestik

No KomponenBelanja (Rp) Rata-

rata Pertumbuhan

(%)2008 2009 2010 2011 2012

1 Air Limbah (1a+1b+1c)

1.a Pendanaan Investasi air limbah

- - - - - - -

1.b Pendanaan OM yang dialokasikan dalam APBD

- - - - - - -

1.cPerkiraan biaya OM berdasarkan infrastruktur terbangun

- - - - - - -

Sumber : Hasil analisa

Sampai saat ini di kab.tanjung jabung timur belum ada penarikan retribusi pada sektor air limbah ini disebabkan oleh pelayanan air limbah di kab.tanjung jabung timur masih rendah.

Tabel 3.17 Realisasi dan Potensi Retribusi Air Limbah

No SKPD Retribusi Sanitasi Tahun (Rp) Pertumbuhan (%)2009 2010 2011 2012 2012

1 Retribusi Air Limbah1.a Realisasi retribusi - - - - - -1.b Potensi retribusi - - - - - -Sumber :hasil analisa

3.2.7 Permasalahan Mendesak dan Isu Strategis Isu-isu utama/strategis yang teridentifikasi dalam pengelolaan Aspek Air Limbah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdiri dari isu teknis operasional maupun non teknis. Masalah teknis operasional berkaitan dengan layanan pengelolaan Air Limbah dan ketersediaan sarana prasarananya, sedangkan isu non teknis adalah masalah operasional yang muncul yang terkait dengan dukungan aspek-aspek lain dalam air Limbah. Adapun isu-isu strategis dalam pengelolaan Air Limbah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah sebagai berikut:

Tabel 3.18 Permasalahan mendesak dan Issue Strategis

62Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Permasalahan Mendesak Isu Strategis

1. belum adanya pelayanan air limbah domestik di Kab.Tanjung Jabung Timur2. perlibatan masyarakat dan swasta dalam pengelolaan air limbah masih rendah.3. kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola air limbah rumah tangga sehingga masih banyak yang membuang Air Limbah Rumah Tangga ke sungai

kondisi muka air tanah yang tinggi akibat genangan dan rob juga menyulitkan dalam pembangunan tangki septik dan pembuangan efluennya. Masih banyak masyarakat yang membuang black water dan grey water secara langsung maupun terselubung ke saluran drainase dan badan air tanpa mengalami pengolahan terlebih dahulu. Hal ini berarti pencemaran akibat pembuangan air limbah yang tidak terkontrol telah menyebabkan pencemaran air di badan air. Belum optimalnya regulasi dalam pengelolaan sistem air limbah. Fungsi saluran drainase yang masih bercampur dengan pembuangan air limbah domestik. Belum ada data yang akurat terhadap jumlah septic tank yang memenuhi standar teknis dan yang tidak memenuhi. Belum ada IPLT untuk pengolahan lumpur tinja. Belum ada IPAL untuk pengolahan air limbah. Pembuangan air limbah rumah tangga langsung ke sungai. Tersedia lahan. Belum adanya Teknologi pengolahan dan pengelolaan air limbah yang berwawasan lingkungan Adanya Potensi CSR untuk pendanaan sektor air limbah Adanya Dokumen RPJMD Adanya Dokumen Renstra SKPD. Adanya Perda RTRW Komitmen Pemda untuk membangun sarana sanitasi Adanya Pokja Sanitasi Kerja sama denga pihak swasta dalam pengelolaan limbah Cair Adanya Dinas yang menangani sektor air limbah ( Dinas PU) Sistem layanan pengelolaan air limbah belum dirancang untuk terintegrasi antar SKPD, dan juga belum menetapkan dengan tegas pola kerjasama dengan swasta yang akan dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam pengelolaan air limbah domestik skala kabupaten.

3.3 Pengelolaan Persampahan

Menjelaskan detail kondisi riil pengelolaan persampahan Kabupaten Tanjung Jabung Timur saat ini terkait kuantitas dan kualitas infrastruktur maupun aspek non infrastruktur lainnya, permasalahan prioritas yang dihadapi terkait pengelolaan persampahan.

Dalam rangka pengelolaan sampah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur khususnya di telah dilakukan dengan pengangkutan sampah dari kota ke lokasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) dilakukan sebagian dengan menggunakan dump truck, amroll truck dengan kapasitas angkut 4 m³ dan sebagian lainnya dengan menggunakan kendaraan yang lebih kecil seperti Motor sampah.

Sejak tahun 2010 TPA Pasir Putih dioperasikan dengan menerapkan system open dumping yaitu sistem pembuangan sampah tanpa penimbunan tanah. Seiring peningkatan populasi penduduk dan pertumbuhan ekonomi saat ini pengelolaan sampah di Kab.Tanjung Jabung Timur masih menimbulkan permasalahan yang sulit dikendalikan. Ini disebabkan belum adanya TPA yang control landfill ataupun Sanitary landfill, maupun

63Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

pengangkutan yang belum maksimal karena jarak satu wilayah dengan wilayah lainnya yang sangat jauh dan membutuhkan biaya operasional yang tinggi serta topografi wilayah Kab.Tanjung Jabung Timur yang merupakan wilayah pasang surut sehingga masyarakat banyak yang membuang sampah langsung ke sungai. Belum lagi kesadaran masyarakat masih kurang terhadap pengelolaan sampah.

Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang terdiri dari 11 kecamatan dengan luas 5.445 Km², dengan jumlah penduduk 210.420 jiwa berpotensi setiap harinya menambah jumlah (volume) sampah seiring dengan perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Diperkirakan setiap orang menghasilkan sampah (langsung maupun tidak langsung) minimal sekitar 0,5 Kg perharinya. Jika penduduk Tanjung Jabung Timur berjumlah 210.420 jiwa berarti produksi sampahnya perhari sekitar 105.210 kg atau sekitar 3156,3 ton/ bulan. Dapat dibayangkan jika sampah sebanyak itu tidak mampu dikelola secara arif dan bijaksana tentu akan menimbulkan banyak masalah terutama pencemaran terhadap lingkungan.

Akses pelayanan persampahan oleh Dinas Tata Kota Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Tanjung Jabung Timur baru mencapai 10 % dari jumlah pendududk.

Permasalahan umum yang dihadapi Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam pengelolaan sampah antara lain ; Belum cukup tersedianya TPA yang memenuhi syarat dan fasilitas pendukungnya secara memadai Kebiasaan buang sampah sembarangan Rendahnya kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap permasalahan sampah dilingkungannya Timbulan sampah yang menumpuk yang diakibatkan teerbatasnya sarana prasarana angkutan.Usulan dan prioritas program pengelolaan persampahan dalam rangka percepatan peningkatan akses dan sarana prasarana persampahan, yaitu sebagai berikut:

Dibangunnya TPA dengan system sanitary landfill atau controlled landfill; Didorong untuk upaya pengurangan sampah dengan penerapan konsep 3 R (Re-duce, re-use dan

re-cycling); Pengadaan sarana prasarana persampahan; Penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat tentang pengelolaan persampahan; Diadakan bimbingan teknis pengomposan untuk mengurangi volume sampah ke TPA dan dapat

digunakan sebagai pupuk oleh petani.

3.3.1 Kelembagaan Kegiatan pengelolaan dan pengendalian sampah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur baik sampah rumah tangga (sampah organik dan anorganik) maupun sampah sejenis rumah tangga (sampah organik dan anorganik dari kawasan komersial, fasilitas umum dan industri) sesuai dengan tupoksinya dilakukan oleh Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan Kab. Tanjung Jabung Timur. Peraturan dan kebijakan pengelolaan persampahan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur sedang dalam penyusunan.

Pelayanan pengelolaan sampah mencakup beberapa Kecamatan dimana pelayanan pengelolaan sampah dilakukan mulai dari pengambilan sampah dari tempat penampungan sementara (TPS) sampai pengangkutan ke TPA. Sedangkan dari sumber sampah ke TPS, pengelolaan dilakukan oleh masing-masing petugas dari penghasil, seperti RT, RW, sekolah, kantor, dll.

Untuk mempermudah dalam pengelolaannya, sebaiknya sampah dipisah menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Kegiatan ini dapat dilakukan ketika proses pengumpulan sampah dari sumbernya,dimana sampah organik dan anorganik ditempatkan pada wadah yang berbeda karena nantinya sampah akan diolah sendiri-sendiri sesuai jenis sampahnya. Sampah organik yang jumlahnya sangat besar dapat dimanfaatkan dan diolah.

64Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Tabel 3.19: Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Persampahan

FUNGSIPEMANGKU KEPENTINGAN

Pemerintah Kabupaten/Kota Swasta MasyarakatPERENCANAAN Menyusun target pengelolaan sampah skala kab/kota, Dinas Tata Kota, Kebersihan

dan Pertamanan- -

Menyusun rencana program persampahan dalam rangka pencapaian target Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan

- -

Menyusun rencana anggaran program persampahan dalam rangka pencapaian target Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan

- -

PENGADAAN SARANA - - Menyediakan sarana pewadahan sampah di sumber sampah Dinas Tata Kota, Kebersihan

dan Pertamanan- -

Menyediakan sarana pengumpulan (pengumpulan dari sumber sampah ke TPS) Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan

- -

Membangun sarana Tempat Penampungan Sementara (TPS) Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan

- -

Membangun sarana pengangkutan sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan

- -

Membangun sarana TPA Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan

- -

Menyediakan sarana composting - -PENGELOLAAN - - Mengumpulkan sampah dari sumber ke TPS Dinas Tata Kota, Kebersihan

dan Pertamanan- -

Mengelola sampah di TPS Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan

- -

Mengangkut sampah dari TPS ke TPA Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan

- -

Mengelola TPA Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan

- -

Melakukan pemilahan sampah* - Bank Sampah Kartini Mendahara Ulu

Melakukan penarikan retribusi sampah Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan

- -

Memberikan izin usaha pengelolaan sampah Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan

- -

PENGATURAN DAN PEMBINAAN - - Mengatur prosedur penyediaan layanan sampah (jam pengangkutan, personil, peralatan, dll) Dinas Tata Kota, Kebersihan

dan Pertamanan- -

Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan sampah Dinas Tata Kota, Kebersihan - -

65Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

FUNGSIPEMANGKU KEPENTINGAN

Pemerintah Kabupaten/Kota Swasta Masyarakatdan Pertamanan

Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan sampah Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan

- -

MONITORING DAN EVALUASI - - Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan sampah skala

kab/kotaDinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan

- -

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan persampahan

Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan

- -

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan persampahan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan persampahan

Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan

- -

Tabel 3.20: Daftar Peraturan Persampahan Kabupaten/Kota …

PeraturanKetersediaan Pelaksanaan

KeteranganAda (Sebutkan) Tidak Ada Efektif

Dilaksanakan Belum Efektif Dilaksanakan Tidak Efektif Dilaksanakan

PERSAMPAHAN Target capaian pelayanan pengelolaan

persampahan di Kab/Kota iniBaru dalam proses pengesahan DPRD - Belum dilaksanakan

Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan layanan pengelolaan sampah

Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan sampah

Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah di hunian rumah, dan membuang ke TPS

Kewajiban dan sanksi bagi kantor / unit usaha di kawasan komersial / fasilitas social / fasilitas umum untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah, dan membuang ke TPS

Pembagian kerja pengumpulan sampah dari sumber ke TPS, dari TPS ke TPA, pengelolaan di TPA, dan pengaturan waktu pengangkutan sampah dari TPS ke TPA

Kerjasama pemerintah kab/kota dengan swasta atau pihak lain dalam

66Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

PeraturanKetersediaan Pelaksanaan

KeteranganAda (Sebutkan) Tidak Ada Efektif

Dilaksanakan Belum Efektif Dilaksanakan Tidak Efektif Dilaksanakan

pengelolaan sampah Retribusi sampah atau kebersihan √

3.3.2 Sistem dan Cakupan Pelayanan

Sistem pengelolaan sampah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dibagi dalam 3 (tiga) bagian, yaitu pengelolaan dari sumber sampah sampai dengan TPS, pengelolaan sampah dari TPS sampai dengan TPA, dan pengelolaan sampah di TPA.Secara rinci tanggung jawab pengelolaan sampah sebagai berikut :a. Sampah rumah tangga ke TPS Sampah/TPST menjadi tanggung jawab lembaga pengelola sampah yang dibentuk oleh RT/RW;b. Sampah dari TPS Sampah/TPST ke TPA Sampah, menjadi tanggung jawab pemerintah daerah;c. Sampah kawasan pemukiman, kawasan komersial, kawasan industri, dan kawasan khusus, dari sumber sampah sampai TPS Sampah/TPST dan atau TPA Sampah,

menjadi tanggung jawab pengelola kawasand. Sampah dari fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya dari sumber sampah dan atau dari TPS Sampah/TPST sampai ke TPA Sampah, menjadi tanggung jawab

pemerintah daera

67Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Gambar 3.8 Grafik Pengelolaan Sampah

% % % % % %0 1 2 3 4 TOTAL

CLUTSER

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

0 0 0.1 0 4.1 0.80 1.4 0.8 3.82.9 2.8

7582.9

61 56.6 49.7 58.6

0

2.5

0.4 2.3 3.12.1

12.5

10

3.7 6.83.1

5.9

1.20.4

2324.2

29.422.6

3.80

6.1 2.60.7000000000000012.87.5 2.8 3.5 3.4 5.7 3.90 0 0.8 0.2 0 0.20 0 0.4 0.2 1.2 0.4

PENGELOLAAN SAMPAH BERDASARKAN CLUSTER

DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR 2013Tidak tahu

Lain-lain

Dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk

Dibiarkan saja sampai membusuk

Dibuang ke sungai/kali/laut/danau

Dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah

Dibuang ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah

Dibakar

Dikumpulkan dan dibuang ke TPS

Dikumpulkan oleh kolektor informal yang mendaur ulang

Sumber :Studi EHRA Tahun 2013

Gambar 3.12 Grafik Praktek Pemilahan Sampah oleh Rumah Tangga

% % % % % %0 1 2 3 4 TOTAL

CLUTSER

0%

20%

40%

60%

80%

100%

025

42.97.2

68.132.3

10075

57.192.8

31.967.7

PRAKTIK PEMILAHAN SAMPAH OLEH RUMAH TANGGA DI KAB.TANJUNG

JABUNG TIMUR 2013

TIDAK DIPILAH/DIPISAHKANDIPILAH/DIPISAHKAN

Sumber :Studi EHRA Tahun 2013

68Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Dapat terlihat pada Grafik bahwa pengelolaan sampah di Kab.Tanjung Jabung Timur lebih banyak yang tidak memilah sampah, hal ini disebabkan karena pelayanan pengangkutan sampah belum memadai, sehingga masyarakat membuang sampah tanpa dipilah terlebih dahulu.

Peta 3.3: Peta cakupan layanan persampahan

Sumber : DED TPA Muara Sabak Barat 2013

69Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Peta 3.4: Peta lokasi infrastruktur utama pengelolaan persampahan

Sumber : DED TPA Muara Sabak Barat 2013

Tabel 3.21: Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Persampahan

Input User Interface

Pengumpulan Setempat

Penampungan Sementara (TPS) Pengangkutan

(Semi) Pengolahan

Akhir Terpusat

Daur Ulan

g/Pembuangan Akhir

Kode/Nama Aliran

Sampah Rumah Tangga

---

-- Aliran Limbah P1

Sampah Plastik ---- Aliran Limbah

P2Sampah Rumah Tangga ---- ---- Aliran Limbah

P3

Sampah Pasar ---- Aliran limbah

P4Sampah Taman

---- ----

----

Sumber : Hasil Analisa DSS

Tabel 3.22: Sistem pengelolaan persampahan yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur

70Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Kelompok Fungsi Teknologi yang digunakan

Jenis Data Sekunder

(Perkiraan) Nilai Data Sumber Data

A B C D EUser Interface Tong Sampah - - -

Pengumpul Setempat Motor Sampah - 2 UnitDinas Tata kota, Kebersihan dan Pertamanan

Pengumpul Sementara (TPS)

TPS Komunal dan Drum

Data Sarana dan Prasarana

TPS Komunal 28 Unit dan Drum sebanyak 300 Unit

Dinas Tata kota, Kebersihan dan Pertamanan

Pengangkutan Armroll dan Dumptruk

Data Sarana dan Prasarana

Dump truk sebanyak 2 Unit dan Arm roll sebanyak 1 Unit

Dinas Tata kota, Kebersihan dan Pertamanan

Semi Pengolahan Akhir Terpusat

Bank Sampah - 1 Lokasi Bank Sampah

Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan

Daur Ulang/Pembuangan Akhir

TPA dan Bank Sampah

- 1 Lokasi TPA yaitu TPA Pasir Putih dan 1 Lokasi Bank Sampah kartini di Mendahara Ulu

Dinas Tata kota, Kebersihan dan Pertamanan dan Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan

Sumber : DED TPA Muara Sabak Barat 2013

3.3.3 Kesadaran Masyarakat dan PMHSJK

Dalam pengolahan sampah sangatlah penting adanya keterlibatan masyarakat baik kaum laki-laki maupun perempuan. Diharapkan masyarakat sudah bisa memilah sampahnya menjadi 3 R karena ini sangat membantu sekali dalam pengurangan timbulan sampah. Masyarakat bisa membuka lahan pekerjaan baru bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan pengambilan sampah di rumah-rumah dan juga tenaga dalam pemilahan sampah yang bisa dinilaikan ekonomis. Di sekolah sangatlah penting promosi persampahan dikarenakan lewat usia dini anak dapat menjiwai bahwa sampah itu sangat berbahaya jika tidak dikelola. Berikut ini tabel pengolahan sampah di tingkat kelurahan.

71Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Tabel 3.23: Pengelolaan persampahan di tingkat kelurahan/kecamatan

Sumber : DED TPA Muara sabak Barat 2013

Belum adanya pengelolaan sampah di tingkat kelurahan maupun kecamatan sehingga sampai tahun 2013 pengelolaan sampah di kab.tanjung jabung timur di titik berat kan pada pengelolaan oleh petugas kebersihan di tingkat kabupaten.

Tabel 3.24: Pengelolaan persampahan di tingkat kabupaten/kota

Jenis KegiatanDikelola oleh

Kabupaten/KotaDikelola oleh Masyarakat

Dikelola oleh Sektor Formal di Tingkat Dikelola Pihak Swasta

L P L P L P L PPengumpulan sampah dari rumah - - - - - - - -Pemilahan sampah di TPS - - - - - - - -Pengangkutan Sampah ke TPS - - - - - - - -Pengangkutan sampah ke TPA - - - - 25 - - -Pemilahan sampah di TPA - - - - - - - -Para Penyapu Jalan - - - - - 32 - -

Sumber : DED TPA Muara sabak Barat 2013

Jenis kegiatanDikelola oleh Masyarakat

Dikelola oleh Sektor Formal di tingkat

Kelurahan/Kecamatan

Dikelola Pihak Swasta Keterangan

RT RWL P L P L P L P

Pengumpulan sampah dari rumah - - - - - - - - -Pemilahan sampah di TPS - - - - - - - - -Pengangkutan Sampah ke TPS - - - - - - - - -Pengangkutan sampah ke TPA - - - - - - - - -Pemilahan sampah di TPA - - - - - - - - -Para Penyapu Jalan - - - - - - - - -

72Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Tabel 3.25: Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat

No Komponen Nama Program / Proyek / Layanan Pelaksana/PJ Tahun

Mulai

Kondisi Sarana Saat ini Aspek PMJK

Fungsi Tidak Fungsi Rusak PM JDR MBR

1 Persampahan Sosialisasi pengelolaan sampah dengan metode 3R di kec. Mendahara ulu

Bid.SDA Kab.Tanjung Jabung Timur

2013 √ - - - - -

2 Persampahan Pengelolaan sampah dengan metode 3R tingkat kabupaten

Tim penggerak PKK

2013 √ - - - - -

3 Persampahan Pembinaan guru-guru sekolah Adiwiyata

Kantor PDL 2013 √ - - - - -

Sumber : Hasil Pengumpulan Data

73Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

3.3.4 “Pemetaan” Media

Dalam memberikan informasi atau promosi tentang sampah sangatlah penting peran media yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, baik media masa maupun media elektronik. Dengan adanya media ini masalah sampah bisa di dengar dan di mengerti oleh seluruh kalangan. Berikut ini beberapa kegiatan yang dimuat di beberapa media yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Tabel 3.26 Kegiatan Komunikasi terkait komponen Persampahan

No Kegiatan Tahun Dinas

Pelaksana Tujuan Kegiatan Khalayak Sasaran

Pesan Kunci Pembelajaran

1 Sosialisasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

2013 Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan

Untuk mensosialisasikan pengelolaan sampah di sekolah maupun rumah tangga

Guru-Guru yang termasuk dalam sekolah Adiwiyata dan Masyarakat

Pengelolaan Sampah dengan 3R

Mensosialisasikan Tata cara pengelolaan sampah sejak di rumah tangga maupun di lingkungan sekolah.

2 Sosialisasi Pengelolaan sampah dengan metode 3R di kec Mendahara ulu

2013 Bid.SDA Untuk mensosialisasikan pengelolaan sampah

Warga dan tim penggerak PKK kec.mendahara ulu

Pengelolaan sampah dengan metode 3R

Mensosialisasikan pengelolaan sampah dengan metode 3R

3 Sosialisasi pengelolaan sampah dengan metode 3 R di tingkat kabupaten

2013 Tim penggerak PKK

Untuk mensosialisasikan pengelolaan sampah

Warga dan tim penggerak PKK kec.mendahara ulu

Pengelolaan sampah dengan metode 3R

Mensosialisasikan pengelolaan sampah dengan metode 3R

4. Pameran daur ulang di tanjabtim ekspo

2013 Dinas Tata Kota kebersihan dan pertamanan

Untuk mengkampanyekan produk daur ulang

Warga kab.tanjung jabung timur

Memamerkan produk daur ulang

Pembuatan daur ulang sampah

Sumber : Pengumpulan data kegiatan 2013

Tabel 3.27 Media Komunikasi dan Kerjasama terkait komponenPersampahan

No Jenis Media KhalayakPendanaan Isu yang

Diangkat Pesan Kunci Efektivitas

1. Spanduk

Guru-Guru SD, SMP dan SMA di Kab.Tanjung Jabung Timur beserta Masyarakat Perwakilan.

Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan dan Bagian SDA

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dengan metode 3R

Sosialisasi sangat efektif dan penggunaan metode praktek pengolahan sampah yang efektif.

2. PosterMasyarakat kab.tanjung jabung timur

Kantor PDLPengelolaan sampah dengan 3R

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dengan metode 3R

-

Sumber : Pengumpulan data kegiatan 2013

3.3.5 Partisipasi Dunia Usaha

Partisipasi dunia usaha dalam pengelolaan persampahan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang terdata dari studi penyedia layanan sanitasi meliputi KSM, UKM, dan swasta. Diharapkan dari berbagai elemen dunia usaha antara lain dari perusahaan/industri, perbankan, usaha pengepul barang bekas. Partisipasi aktif tersebut diharapkan berupa penyaluran dana berasal dari dana CSR (Corporate Social Responsibility) masing-masing perusahaan.

74Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Tabel 3.28: Penyedia layanan pengelolaan persampahan yang ada di Kabupaten tanjung Jabung Timur

NoNama

Provider/Mitra Potensial

Tahun mulai operasi/

Berkontribusi

Jenis kegiatan/ Kontribusi Terhadap

SanitasiPotensi Kerjasama

A b C D

Komponen : Persampahan

1. Bank Sampah Kartini 2010

Memilah Sampah-sampah yang ada di Sekolah dan Rumah Tangga

Kampanye dan percontohan menggalang partisipasi masyarakat

Sinergi aktivitas 3R KSM (Bank sampah) dengan menampung/ membeli sampah non organik (plastik, kertas & logam) dari tiap.

Sumber : Data kegiatan Kantor pengendalian dampak lingkungan 2013

3.3.6 Pendanaan dan Pembiayaan

Pendanaan dan pembiayaan pengelolaan persampahan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur berasal dari APBN, APBD Propinsi dan APBD Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Pendapatan dari sektor persampahan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur sampai dengan saat ini, hanya cukup untuk membiayai sekitar setengahnya dari kebutuhan untuk operasional persampahan, hal ini cukup wajar karena dalam pelayanan persampahan tidak berorientasi pada keuntungan.

Tabel 3.29: Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi Komponen persampahan

No SubsektorBelanja (Rp)

Rata-rata Pertumbuhan (%)2009 2010 2011 2012 2013

1 Sampah (2a+2b)

1.a Pendanaan Investasi air limbah - - - - - - -

1.bPendanaan OM yang dialokasikan dalam APBD

- - - - - - -

1.cPerkiraan biaya OM berdasarkan infrastruktur terbangun

- - - - - - -

Tabel 3.30 Realisasi dan Potensi Retribusi Sampah

No SKPDRetribusi Sanitasi Tahun (Rp) Pertumbuhan

(%)2008 2009 2010 2011 2012

1 Retribusi Sampah - - - - - -

1.a Realisasi retribusi - - - - - -

1.b Potensi retribusi - - - - - -

3.3.7 Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Permasalahan dan isu-isu strategis yang teridentifikasi dalam pengelolaan sub sektor Persampahan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdiri dari isu teknis operasional maupun non teknis. Masalah teknis operasional berkaitan dengan layanan pengelolaan persampahan dan ketersediaan sarana prasarananya,

75Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

sedangkan isu non teknis adalah masalah operasional yang muncul yang terkait dengan dukungan aspek-aspek lain dalam pengelolaan persampahan. Adapun isu-isu strategis dalam pengelolaan persampahan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah sebagai berikut:

Tabel 3.31 Permasalahan Mendesak dan Issue Strategis

Permasalahan Mendesak Isu Strategis

1. Cakupan pelayanan persampahan Kab.Tanjung Jabung Timur masih rendah2. perlibatan masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sampah masih rendah.

Telah tersedia TPA dengan metode pembuangan open dumping di muara sabak barat Adanya lahan TPA baru Telah ada sarana dan prasarana Belum optimalnya pelaksanaan regulasi dalam pengelolaan sistem persampahan Terbatasnya fasilitas pengumpulan sampah (TPS, Kontainer dan Transfer depo) di lokasi-lokasi strategis akibat keterbatasan lahan penempatan fasilitas tersebut. Hal tersebut juga disebabkan oleh adanya penolakan dari warga masyarakat dalam penempatan fasilitas pengumpulan sampah. Keterbatasan armada pengangkutan serta lemahnya manajemen pengangkutan sampah menyebabkan tertumpuknya sampah di TPS dan kontainer yang menimbulkan bau di lingkungan sekitar TPS dan kontainer. Belum adanya komposting skala kota di TPA menyebabkan program reduksi sampah melalui program 3R belum berjalan optimal. Kurangnya jangkauan dan kualitas pelayanan sistem pengelolaan persampahan Kurangnya mobilisasi berbagai sumberdaya dalam pengelolaan sampah Adanya teknologi pengelolaan sampah. Kurangnya monitoring dan evaluasi pengelolaan sampah Perda pengelolaan sampah baru di sahkan oleh DPRD Kurangnya peran dari sektor swasta dalam pengelolaan sampah Belum tergalinya potensi CSR untuk pendanaan sektor air limbah Adanya UU 18 tahun 2008 tentang persampahan Adanya dokumen Perda RTRW Adanya dokumen Renstra SKPD Masih terbatasnya peran serta swasta dalam penanganan pengolahan persampahan Adanya Dinas/SKPD Pengelola Persampahan Terbukanya kerjasama dengan pihak swasta untuk pengelolaan sampah Partisipasi warga dalam pengangkutan sampah dari rumah ke TPS sudah ada namun belum optimal. Masyarakat dan Swasta yang melakukan upaya 3R masih rendah Kesadaran masyarakat masih kurang dalam pengelolaan sampah adalah salah satu kendala dalam pengendalian pencemaran sampah rumah tangga disamping keterbatasan sarana dan prasarana persampahan Masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan dan membakar sampah secara terbuka

76Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

yang berdampak pada pencemaran kualitas udaraSumber : Hasil Analisa SWOT

3.4 Pengelolaan Drainase Lingkungan

Sub Bab ini menjelaskan detail kondisi riil pengelolaan drainase lingkungan saat ini, baik aspek kuantitas dan kualitas infrastruktur maupun aspek non infrastruktur lainnya dan permasalahan prioritas yang dihadapi.

Kondisi drainase khususnya dilingkungan perumahan dan permukiman dibeberapa kawasan masih menjadi masalah yang perlu mendapatkan penanganan. Hal ini ditandai dengan adanya genangan dibeberapa kawasan pada musim hujan. Permasalahan genangan secara umum disebabkan oleh belum memadainya fasilitas saluran drainase, sementara fasilitas saluran yang ada tidak semuanya berfungsi, dikarenakan perilaku buang sampah sembarangan oleh masyarakat.

Permasalahan umum yang dihadapi Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam pengelolaan drainase antara lain;

Tidak optimalnya fungsi drainase. Belum sinkronnya antara bangunan drainase dengan tata ruang daerah.Dalam rangka pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan drainase lingkungan, maka perlu didukung oleh

pembiayaan pengelolaan yang bersumber dari APBN, APBD, swasta dan swadaya masyarakat.

3.4.1 Kelembagaan Pada dasarnya aspek legal formal pengelolaan drainase di tingkat kabupaten adalah Dinas Pekerjaan

Umum dengan tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah bidang Cipta Karya dan pengelolaan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas..

77Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Tabel 3.32: Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase Lingkungan

FUNGSIPEMANGKU KEPENTINGAN

Pemerintah Kabupaten/Kota Swasta MasyarakatPERENCANAAN - - Menyusun target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota Dinas PU - - Menyusun rencana program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target Dinas PU - - Menyusun rencana anggaran program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target Dinas PU - -PENGADAAN SARANA - - Menyediakan / membangun sarana drainase lingkungan Dinas PU - -PENGELOLAAN - - Membersihkan saluran drainase lingkungan - - - Memperbaiki saluran drainase lingkungan yang rusak Dinas PU - - Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (saluran drainase lingkungan)

dalam pengurusan IMB- - -

PENGATURAN DAN PEMBINAAN - - Menyediakan advis planning untuk pengembangan kawasan permukiman, termasuk

penataan drainase lingkungan di wilayah yang akan dibangunDinas PU - -

Memastikan integrasi sistem drainase lingkungan (sekunder) dengan sistem drainase sekunder dan primer

- - -

Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan drainase lingkungan - - - Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan drainase lingkungan - - -MONITORING DAN EVALUASI - - Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan drainase

lingkungan skala kab/kotaDinas PU - -

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan drainase lingkungan

Dinas PU - -

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan drainase lingkungan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas kemacetan fungsi drainase lingkungan

- - -

78Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Tabel 3.33: Daftar Peraturan Drainase Lingkungan Kabupaten/Kota …

PeraturanKetersediaan Pelaksanaan

KeteranganAda (Sebutkan) Tidak Ada Efektif

Dilaksanakan Belum Efektif Dilaksanakan Tidak Efektif Dilaksanakan

DRAINASE LINGKUNGAN Target capaian pelayanan pengelolaan

drainase lingkungan di Kab/Kota ini√

Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan drainase lingkungan

Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan drainase lingkungan

Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana drainase lingkungan, dan menghubungkannya dengan sistem drainase sekunder

Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk memelihara sarana drainase lingkungan sebagai saluran pematusan air hujan

*** Keterangan : Kabupaten Tanjung Jabung Timur belum memiliki Paraturan Daerah (Perda) Terkait dengan pengelolaaan Drainase

79Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

3.4.2 Sistem dan Cakupan Pelayanan

Menjelaskan sistem pengelolaan drainase lingkungan yang ada memuat teknologi yang digunakan, jumlah masyarakat penerima manfaat untuk mengetahui tingkat layanan dari sistem pengelolaan drainase lingkungan.

Sistem pengelolaan drainase kota, pada dasarnya merupakan rencana jaringan sistem pamatusan atau jaringan pembuangan air hujan dan air limbah, dalam perencanaan kota merupakan rencana sektoral yang harus direncanakan secara terpadu dan saling menunjang dengan rencana tata ruang kota, karena sistem jaringan ini memerlukan pengkajian faktor-faktor teknis.

Berdasarkan kondisi fisik alamnya, Kabupaten Tanjung Jabung Timur direncanakan sebagai wilayah atau kota yang masih mempetimbangkan kelestarian lingkungan hidup dengan mencanangkan daerah terbuka hijau bagi kepentingan kegiatan kota, oleh sebab itu dalam mengatasi pembuangan air hujan dan air limbah perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: :

1. Sistem Jaringan pamatusan di kampung-kampung padat dan di daerah pembangunan perumahan baru diarahkan untuk memberikan jaringan drainase sekunder yang terpadu dengan sistim jaringan kota secara keseluruhan ;

2. Sistem pembuangan jalan harus dilengkapi saluran buangan dengan dimensi yang cukup sesuai dengan sistem jaringan kota secara keseluruhan;

3. Perlunya pemeliharaan secara intensif terhadap saluran-saluran yang ada;4. Dalam sistem jaringan pematusan, diperlukan saluran utama kota yang dapat memanfaatkan saluran-saluran

alamiah (sungai) dan saluran irigasi yang melalui wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Gambar 3.13 : Grafik Prosentase Rumah Tangga yang mengalami banjir rutin

0 1 2 3 40

20406080

100120

05.555555555555

52

40.8668730650152

38.4615384615384

60.4651162790701

0

94.4444444444447

58.8235294117644

61.5384615384615

39.5348837209302

PERSENTASE RUMAH TANGGA YANG MENGALAMI BANJIR RUTIN DI KAB.TANJUNG JABUNG TIMUR

TidakYa

Kluster desa/Kelurahan

Sumber : Hasil Studi EHRA 2013

Peta 3.5: Peta jaringan drainase Kabupaten

80Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Sumber : RTRW Kab.Tanjung Jabung Timur 2011

Peta 3.6 : Peta Wilayah genangan (ukuran A3)

Sumber : RISPAM Kab.Tanjung Jabung

Timur 2011

Tabel 3.34: Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan drainase lingkungan Input User Interface Pengumpulan & Pengangkutan/ (Semi) Pembuangan Kode/Nama

81Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Penampungan/ Pengolahan Awal Pengaliran Pengolahan

Akhir Terpusat Akhir/ Daur Ulang Aliran

Aliran Limbah D1

Sumber : Hasil Analisa DSS

Tabel 3.35: Sistem pengelolaan drainase yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Kelompok Fungsi Teknologi yang digunakan

Jenis Data Sekunder

(Perkiraan) Nilai Data Sumber Data

A b c d e

Saluan tersierPenyaluran ke badan air penerima

- - -

Sumber : Hasil Analisa D

82Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

3.4.3 Kesadaran Masyarakat dan PMHSJK

Bagian ini menjelaskan tingkat kesadaran masyarakat dalam pengelolaan drainase, keterlibatan masyarakat (laki-laki dan perempuan) dalam pengelolaan drainase, akses-pengaruh-manfaat yang diperoleh oleh rumah tangga miskin. Sampai tahun 2013 di kab.Tanjung Jabung timur belum ada kegiatan pelayanan untuk sektor drainase.

Tabel 3.36: Kondisi drainase lingkungan di tingkat kecamatan/kelurahan

Kelurahan/Desa

Jumlah Kondisi Drainase Saat Ini Pembersihan Drainase Pengelola oleh Bangunan Di Atas Saluran

RT RW Lancar MampetRutin Tidak Rutin Pemerintah

Kota KelurahanMasyarakat

(RT /RW) Swasta Ada Tidak AdaL P L P L P

- - - - - - - - - - - - - - - -

Tabel 3.37: Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat

No Komponen Nama Program / Proyek / Layanan Pelaksana/PJ Tahun

Mulai

Kondisi Sarana Saat ini Aspek PMJK

Fungsi Tidak Fungsi Rusak PM JDR MBR

- - - - - - - - - - -Keterangan:PM = Pemberdayaan MasyarakatJDR = JenderMBR= Masyarakat Berpenghasilan Rendah

83Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

3.4.4 “Pemetaan” Media

Pengelolaan drainase di kab.Tanjung Jabung Timur belum tersedia sehingga untuk pemetaan media hanya terkait dengan informasi mengenai genangan atau pun banjir yang ada di kab.tanjung jabung timur

Tabel 3.38 Kegiatan Komunikasi terkait komponen drainase lingkungan

No Kegiatan Tahun Dinas Pelaksana

Tujuan Kegiatan

Khalayak Sasaran

Pesan Kunci Pembelajaran

1 - - - - - - -

Tabel 3.39 Media Komunikasi dan Kerjasama terkait komponen drainase lingkungan

No Jenis Media KhalayakPendanaan Isu yang

Diangkat Pesan Kunci Efektivitas

1. Jambi ekspress Masyarakat umum

- Diguyur hujan jalan asai digenangi air

- -

2. Aksi post Masyarakat umum

- Jalan banjir tak memiliki drainase

- -

Sumber : Kumpulan artikel HUMAS 2012

3.4.5 Partisipasi Dunia Usaha

Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur untuk dunia usaha tentang drainase masih belum ada yang melakukannya.

Tabel 3.40: Penyedia layanan pengelolaan drainase lingkungan yang ada di Kabupaten/Kota

NoNama

Provider/Mitra Potensial

Tahun mulai operasi/

Berkontribusi

Jenis kegiatan/ Kontribusi Terhadap

SanitasiPotensi Kerjasama

A b C D

Komponen : Drainase Lingkungan

1. - - - -

3.4.6 Pendanaan dan Pembiayaan

Kabupaten Tanjung Jabung Timur sampai saat ini untuk retribusi drainase masih belum di kelola, dan untuk pendanaan sektor drainase masih minim sehingga sampai tahun 2013 belum ada kegiatan dari sektor drainase.

Tabel 3.41: Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Komponen drainase lingkungan

84Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

No SubsektorBelanja (Rp)

Rata-rata Pertumbuhan (%)2009 2010 2011 2012 2013

1 Drainase (3a+3b) - - - - - - -

1.a Pendanaan Investasi Drainase

- - - - - - -

1.b Pendanaan OM yang dialokasikan dalam APBD

- - - - - - -

1.c Perkiraan biaya OM berdasarkan infrastruktur terbangun

- - - - - - -

Tabel 3.42 Realisasi dan Potensi Retribusi Drainase Lingkungan

No SKPDRetribusi Sanitasi Tahun (Rp) Pertumb

uhan (%)2009 2010 2011 2012 2013

1 Retribusi Drainase - - - - - -1.a Realisasi retribusi - - - - - -1.b Potensi retribusi - - - - - -

3.4.7 Permasalahan Mendesak dan Isu strategis

Permasalahan dan isu-isu strategis yang teridentifikasi dalam pengelolaan sub-sektor drainase lingkungan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdiri dari isu teknis operasional maupun non teknis. Masalah teknis operasional berkaitan dengan layanan pengelolaan drainase lingkungan dan ketersediaan sarana prasarananya, sedangkan isu non teknis adalah masalah operasional yang muncul yang terkait dengan dukungan aspek-aspek lain dalam pengelolaan drainase lingkungan. Adapun isu-isu strategis dalam pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah sebagai berikut:

Beberapa Permasalahan dan isu-isu strategis pokok terkait pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dikemukakan dari beberapa segi yaitu :

Tabel 3.43 Permasalahan Mendesak dan Issue Strategis

Permasalahan Mendesak Isu Strategis

1. belum adanya pelayanan drainase di Kab.Tanjung Jabung Timur2. Sebagian besar wilayah di Kab.Tanjung Jabung Timur merupakan wilayah pasang surut air laut sehingga memiliki resiko genangan dan banjir.

Kondisi topografi yang cenderung datar dan posisi Kabupaten Tanjung Jabung timur yang berada di wilayah gambut memiliki resiko genangan dan banjir yang tinggi.

Kab.Tanjung Jabung Timur merupakan wilayah pasang surut air laut sehingga memerlukan teknologi yang tepat guna untuk pengelolaan drainase

Banjir tahunan di beberapa wilayah di kab.tanjung Jabung Timur Frekuensi terjadinya rob yang tinggi yang

berdampak pada timbulnya genangan di area permukiman di wilayah utara Kabupaten Tanjung Jabung timur belum mendapatkan penanganan yang komprehensif

Adanya Renstra SKPD Adanya Dokumen RTRW

85Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Termuat dalam RPJMD tentang sanitasi Adanya dukungan RPIJM baik daerah

maupun nasional Adanya Lembaga yang mengelola (Dinas

PU) Adanya POKJA Sanitasi Telah ada sarana dan Prasarana drainase Adanya dukungan Pemda dalam

pembangunan Drainase Adanya Peluang kerjasama dengan swasta

untuk penanganan drainase yang belum optimal

Peran masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan drainase masih minim

Minimnya peran dunia usaha dan Perguruan Tinggi untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan sarana dan prasarana penyehatan lingkungan permukiman

Belum optimalnya Pokja PPSP

Sumber : Hasil Analisa SWOT

3.5 Pengelolaan Komponen Terkait Sanitasi

Pengelolaan komponen terkait sanitasi disini meliputi pengelolaan air bersih, air limbah industri rumah tangga dan limbah medis.

3.5.1 Pengelolaan Air Bersih

UPTD di Kabupaten Tanjung Jabung Timur baru terbentuk pada tahun 2012 melayani sebagian besar air minum di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Ada juga sebagian kecil air minum di kelola oleh masyarakat melalui kelompok Masyarakat.

Sampai saat ini di Kabupaten Tanjung Jabung Timur layanan/akses masyarakat terhadap air minum yang menggunakan sumur gali sebanyak 4% dan dengan menggunakan penampungan air hujan sebanyak 33 % mencapai sekitar Adapun karakteristik layanan air minum sebagai berikut ;

Permasalahan umum yang dihadapi Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam layanan air minum antara lain : Faktor geografis yang memerlukan investasi berbiaya tinggi. Tingkat kebocoran pada jaringan pipa distribusi yang tinggi sebagai akibat telah melebihi umur tehnis. Lemahnya koordinasi pelaksanaan program air minum. Masih kurangnya kesadaran sebagian besar masyarakat terhadap pengelolaan dan pemeliharaan

sarana yang telah dibangun. Minimnya SDM yang profesional di bidang pengelolaan air minum. Permasalahan ketimpangan pembiayaan antara harga jual dengan harga produksi yang menyebabkan

tidak tercapainya full cost recovery sehingga menyebabkan PDAM Kabupaten Tanjung Jabung Timur masuk dalam kategori kurang sehat.

86Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Peta 3.7 Peta cakupan layanan air bersih (atau peta jaringan PDAM)

Sumber : RISPAM Kab.Tanjung Jabung Timur 2011

Gambar 3.11 : Grafik Akses terhadap Air Bersih/Sumber Air Minum dan Memasak

Air botol k

emasa

n (Minum)

Air botol k

emasa

n (Masa

k)

Air isi u

lang (

Minum)

Air isi u

lang (

Masak)

Air Led

eng d

ari PDAM (M

inum)

Air Led

eng d

ari PDAM (M

asak)

Air hidran

umum - PDAM (M

inum)

Air hidran

umum - PDAM (M

asak)

Air kran

umum -PDAM/P

ROYEK (M

inum)

Air kran

umum -PDAM/P

ROYEK (M

asak)

Air sumur p

ompa tan

gan (M

inum)

Air sumur p

ompa tan

gan (M

asak)

Air sumur g

ali te

rlindungi

(Minum)

Air sumur g

ali te

rlindungi

(Masa

k)0

10203040506070

Kluster 0Kluster 1Kluster 2Kluster 3Kluster 4

Sumber : Studi EHRA Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

Untuk sistem penyediaan air minum di kab.Tanjung jabung Timur dikelola oleh UPTD yang baru terbentuk pada tahun 2012, Sehingga untuk data pelanggan air minum di kab tanjung jabung Timur belum tersedia.

Tabel 3.44: Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih Kabupaten/Kota

No Uraian Satuan Sistem Perpipaan Keterangan

1 Pengelola UPTD -2 Tingkat Pelayanan % 15 -3 Kapasitas Produksi Lt/detik 10 -4 Kapasitas Terpasang Lt/detik 110 -5 Jumlah Sambungan Rumah (Total) Unit 462 -6 Jumlah Kran Air Unit - -7 Kehilangan Air (UFW) % 20 -8 Retribusi/Tarif (rumah tangga) M3 Belum ada penarikan

retribusiMasih dalam penyusunan perda retribusi

9 Jumlah pelanggan per kecamatan - - -

87Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Sumber : RISPAM kab. Tanjung jabung Timur 2011

3.5.2 Pengelolaan Air Limbah Industri Rumah TanggaIndustri rumah tangga yang ada di Tanjung Jabung Timur bermacam-macam jenisnya. Dari berbagai

industri tersebut, industri rumah tangga yang paling banyak berkembang adalah industri tahu. Dalam pengolahannya, industri tahu menghasilkan limbah baik limbah padat maupun limbah cair yang berpotensi mencemari lingkungan apabila tidak dikelola dengan benar. Namun sebagian besar industri tersebut justru langsung membuang air limbahnya ke sungai atau drainase di sekitarnya karena belum memiliki sarana pengolahan limbah (IPAL).

Untuk industri rumah tangga yang lain yang belum memiliki IPAL dan pengolahan limbahnya belum optimal,maka kedepannya perlu dibangun IPAL agar pengolahan limbahnya menjadi lebih optimal dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan. Pembangunan IPAL dapat dilakukan secara bertahap karena biaya yang dibutuhkan cukup tinggi. Selain karena banyak industri yang belum memiliki IPAL, permasalahan lain yang dihadapi dalam penanganan limbah industri rumah tangga antara lain terbatasnya lahan untuk pembuatan IPAL Komunal, rendahnya kesadaran pelaku industri rumah tangga tersebut untuk membuat IPAL serta belum optimalnya pemantauan terhadap limbah cair industri rumah tangga.

Tabel 3.45: Pengelolaan limbah industri rumah tangga kabupaten/kota

Jenis Industri Rumah Tangga Lokasi Jumlah industri RT Jenis

PengolahanKapasitas (m3/hari)

Pabrik Tahu Rantau Rasau 4 Bak Penampungan, sampai saat ini belum ada pengolahan.

4 m³

Pabrik kerupuk udang Nipah panjang - Sampai saat ini belum ada pngolahan

-

Sumber : Dinas Kesehatan Kab.Tanjung Jabung Timur 2013

3.5.3 Pengelolaan Limbah MedisLimbah medis adalah limbah yang biasanya bersumber dari kegiatan rumah sakit, baik yang berbentuk

limbah cair maupun limbah padat. Limbah medis dapat dikategorikan sebagai limbah infeksius dan masuk pada klasifikasi limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3). Untuk mencegah terjadinya dampak negatif limbah medis tersebut terhadap masyarakat atau lingkungan, maka rumah sakit harus melakukan pengelolaan limbahnya secara khusus.

Selain rumah sakit, pelayanan kesehatan bagi warga Tanjung Jabung Timur juga dilayani melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Puskesmas Pembantu dan Balai Pengobatan (Klinik).

Tabel 3.46: Pengelolaan limbah medis di fasilitas-fasilitas kesehatan

Nama Fasilitas Kesehatan Lokasi Jenis Pengolahan Limbah Medis Kapasitas (m3/hari)

RSUD Kab. Tanjung Jabung Timur

Muara Sabak Barat Insinerator dan IPAL -

PUSKESMAS Nipah Panjang Insinerator -PUSKESMAS Kampung Laut Insinerator -PUSKESMAS Muara sabak timur Insinerator -PUSKESMAS Rantau rasau Insinerator -

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

88Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

BAB 4 : PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN

Bab ini menjelaskan rencana detail program dan kegiatan untuk tahun 2014, dan program serta kegiatan sanitasi

yang sedang berjalan saat ini (2013) yang dilakukan oleh Kota, Provinsi, Pusat maupun oleh masyarakat serta

donor.

4.1. Promosi Higiene dan Sanitasi (PROHISAN)

Rencana strategis pembangunan kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur bertujuan menguraikan

langkah terpilih untuk mencapai tujuan-tujuan Program Pembangunan Daerah sub sektor kesehatan.

Langkah terpilih tersebut diformulasikan sebagai Strategi Program Intervensi untuk menjadi acuan dalam

penyusunan program/kegiatan yang berkaitan dengan upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Dengan demikian, rencana pembangunan tahunan daerah sub sektor kesehatan yang akan disusun,

mencerminkan prioritas pembangunan kesehatan daerah yang sejalan dengan visi “Terwujudnya Tanjung

Jabung Timur Sehat , didukung lingkungan dan perilaku sehat dengan pelayanan berkualitas dan

peran serta masyarakat”

Tabel 4.1: Rencana program dan kegiatan Promosi Higiene dan Sanitasi tahun 2014

Rencana Program dan Kegiatan Promosi Higiene dan Sanitasi Tahun 2014

No Nama progam/kegiatan Satuan Volume Indikasi

biaya (Rp)

Sumber pendanaan/ pembiayaan

SKPD penanggung

jawab

Sumber dokumen

perencanaan

1Prog. Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 TahunKeg.Pembinaan Sekolah Sehat

pkt 1 70.350.000 APBD II Dinas Pendidikan

Renja Dinas Pendidikan

2Prog. Pendidikan MenengahKeg. Pembinaan Sekolah Sehat

pkt 1 31.400.000 APBD II Dinas Pendidikan

Renja Dinas Pendidikan

3

Prog. Upaya Kesehatan MasyarakatKeg. Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

pkt 1 35.725.000 APBD II Dinas Kesehatan

Renja Dinas Kesehatan

4 Prog. Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat pkt 1 258.163.500 APBD II

Dinas Kesehatan

Renja Dinas Kesehatan

5

Prog. Pengembangan Lingkungan SehatKeg. Pengawasan Kwalitas Air Minum (Sosialisasi)

pkt 1 33.415.000 APBD II Dinas Kesehatan

Renja Dinas Kesehatan

6

Prog. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat PedesaanKeg. Pemberdayaan Lembaga & Organisasi Masy. Pedesaan (pendukung keg.PHBS)

pkt 1 -

APBD II

BPMPD/K Renja BPMPD/K

Tabel 4.2: Kegiatan Promosi Higiene dan Sanitasi yang sedang berjalan

Kegiatan Promos Higiene dan Sanitasi Tahun 2013

89Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

No Nama program/kegiatan Satuan Volume Biaya (Rp) Sumber dana

Lokasi kegiatan

Pelaksana kegiatan

1

Keg. Rehabilitasi Berat/Sedang Gedung KantorBM. Pengadaan Konstruksi/Pembelian Sapras (lingkungan & sanitasi)

pkt 1 200.000.000 APBD II Ds. Rantau Jaya Dinas PU

2

Prog. Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 TahunKeg.Pembinaan Sekolah Sehat

pkt 1 67.050.000 APBD IISD & SMP (11 Kec.) Dinas Pendidikan

3Prog. Pendidikan MenengahKeg. Pembinaan Sekolah Sehat

pkt 1 32.575.000 APBD II SMA & SMK (11 Kec.) Dinas Pendidikan

4

Prog. Upaya Kesehatan MasyarakatKeg. Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

pkt 1 32.950.000 APBD II SMA & SMK (11 Kec.) Dinas Kesehatan

5

Prog. Promosi Kesehatan & Pemberdayaan MasyarakatKeg. Pengembangan Media Promosi & Informasi Sadar Hidup Sehat (Cetak leaflet PHBS & Baliho)

pkt 1 78.565.000APBD II

11 Kec. Dinas Kesehatan

6

Prog. Promosi Kesehatan & Pemberdayaan MasyarakatKeg. Penyuluhan Masyarakat Pola hidup Sehat (Lomba PHBS)

pkt 1 77.895.000 APBD II Desa Rantau Jaya Dinas Kesehatan

7

Prog. Pengembangan Lingkungan SehatKeg.Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat

pkt 1 25.675.000 APBD II

Kec. Sadu, Mendahara, Mendahara Ulu, Kuala Jambi, Berbak

Dinas Kesehatan

8

Prog. Pengembangan Lingkungan SehatKeg. Pengawasan Kwalitas Air Minum (Sosialisasi)

pkt 1 33.506.000 APBD IIKab. Tanjung Jabung Timur Dinas Kesehatan

9

Prog. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat PedesaanKeg. Pemberdayaan Lembaga & Organisasi Masy. Pedesaan (pendukung keg.PHBS)

pkt 1 4.000.000 APBD II Desa Rantau Jaya BPMPD/K

Sumber : DPA SKPD terkait TA.2013

4.2. Peningkatan Pengelolaan Air Limbah Domestik

Cakupan kepemilikan jamban keluarga pada saat ini adalah 60,53% dan baru menjangkau sebanyak 39.735

KK dari 65.641 KK dan jamban yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 40,83%. Selain itu terkait dengan

SPAL, cakupan kepemilikan SPAL adalah sebesar 46,30% keluarga dan SPAL yang memenuhi syarat

kesehatan sebesar 30,78% sehingga masih banyak yang perlu dibenahi dan ditingkatkan.

Fasilitas publik instalasi pengolahan limbah merupakan kebutuhan dasar bagi daerah khususnya untuk

penampungan pengolahan akhir limbah di kawasan perkotaan. Sampai saat ini Kabupaten Tanjung Jabung

Timur belum maksimal dalam pengolahan limbah baik itu limbah domestik maupun limbah medis pada pusat-

pusat pelayanan masyarakat belum tertata dengan baik.

90Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Adapun permasalahan umum yang dihadapi Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam pengelolaan air limbah

domestik adalah ;

Belum tersedianya fasilitas instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) khususnya untuk pengolahan

limbah tinja masyarakat perkotaan.

Secara umum masyarakat belum memiliki SPAL yang memenuhi syarat kesehatan.

Pengelolaan air limbah belum dianggap sebagai kebutuhan/prioritas.

Kurangnya perawatan sarana yang telah dibangun melalui proyek pemerintah.

Kebijakan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam Pengelolaan Air Limbah untuk

menjaga kerusakan dan pencemaran lingkungan adalah :

Mengawasi kerusakan dan pencemaran lingkungan yang disebabkan air limbah dan menyebar

luaskan informasi tentang pentingnya kesehatan lingkungan kepada masyarakat melalui

penyuluhan-penyuluhan,

Disusunnya Rencana Kualitas Lingkungan Daerah,

Meningkatkan kualitas aparatur lingkungan hidup,

Tersedianya saluran air buangan rumah tangga.

Dalam rangka pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan air limbah, maka perlu didukung oleh pembiayaan

pengelolaan yang bersumber dari APBN maupun APBD serta peran swasta.

Permasalahan dan upaya penanganan pengolahan air limbah dan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tanjung Jabung Timur disampaikan pada tabel berikut :

Tabel 4.3: Rencana program dan kegiatan pengelolaan air limbah domestik tahun 2014

Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Air Limbah Domestik Tahun 2014

No Nama progam/kegiatan Satuan Volume Indikasi

biaya (Rp)

Sumber pendanaan/ pembiayaan

SKPD penanggung

jawab

Sumber dokumen

perencanaan

1

Prog. Pengembangan Lingkungan SehatKeg. Penyuluhan Menciptakan Lingk. Sehat (Pembuatan Jamban Sehat & SPAL)

pkt 100 105.000.000 APBD II Dinas Kesehatan

Renja Dinas Kesehatan

2

Prog. Pengembangan Sapras Perumahan & Lingk.Desa/KelurahanKeg. Penataan lingk. Pemukiman (pembuatan WC)

pkt 8 - APBD II BPMPD/K Renja BPMPD/K

Catatan:*) Tahun n adalah tahun berjalan (saat Buku Putih disusun).

Tabel 4.4: Kegiatan pengelolaan air limbah domestik yang sedang berjalan

Kegiatan Pengelolaan Air Limbah Domestik Tahun 2013

No Nama program/kegiatan Satuan Volume Biaya (Rp) Sumber

danaLokasi

kegiatanPelaksana kegiatan

1 Prog. Pengembangan Lingkungan SehatKeg. Penyuluhan Menciptakan Lingk. Sehat

pkt 100 96.000.000

APBD II

11 Kec. Dinas Kesehatan

91Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

(Pembuatan Jamban Sehat & SPAL)

2

Prog. Pengembangan Sapras Perumahan & Lingk.Desa/KelurahanKeg. Penataan lingk. Pemukiman (pembuatan WC)

pkt 8 40.000.000 APBD IIDesa Rantau Jaya BPMPD/K

Catatan:*) Tahun n adalah tahun berjalan (saat Buku Putih disusun).

4.3. Peningkatan Pengelolaan Persampahan

Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang terdiri dari 11 kecamatan (73 desa dan 20 kelurahan) dengan luas

5.445 km2, dengan jumlah penduduk 211.809 jiwa berpotensi setiap harinya menambah jumlah (volume)

sampah seiring dengan perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Diperkirakan setiap orang

menghasilkan sampah (langsung maupun tidak langsung) minimal sekitar 0,5 Kg perharinya. Jika penduduk

Tanjung Jabung Timur berjumlah 211.809 jiwa berarti produksi sampahnya perhari sekitar 105.904,5 kg atau

sekitar 31.77,14 ton/ bulan. Dapat dibayangkan jika sampah sebanyak itu tidak mampu dikelola secara arif dan

bijaksana tentu akan menimbulkan banyak masalah terutama pencemaran terhadap lingkungan. Kabupaten

Tanjung Jabung Timur yang merupakan wilayah pesisir menjadi persoalan krusial pada penataan sanitasi

pemukiman. Kondisi tanah berawa dan tidak ada nya system drainase yang baik merupakan faktor terpenting

yang mempengaruhi rendahnya sanitasi lingkungan. Kebiasaan masyarakat membuang sampah ke bawah

rumah atau parit-parit ikut memperburuk sanitasi lingkungan di wilayah pesisir.

Dalam rangka pengelolaan sampah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur khususnya di kota Muara Sabak telah

dilakukan dengan pengangkutan sampah dari kota ke lokasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA)

dilakukan sebagian dengan menggunakan dump truck, amroll truck dengan kapasitas angkut 4-6 m dan

sebagian lainnya dengan menggunakan kendaraan yang lebih kecil.

Permasalahan umum yang dihadapi Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam pengelolaan sampah antara

lain ;

Belum tersedianya TPA yang memenuhi syarat dan fasilitas pendukungnya secara memadai

Kebiasaan buang sampah sembarangan

Rendahnya kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap permasalahan sampah dilingkungannya

Timbulan sampah yang menumpuk yang diakibatkan teerbatasnya sarana prasarana angkutan.

Usulan dan prioritas program pengelolaan persampahan dalam rangka percepatan peningkatan akses dan

sarana prasarana persampahan, yaitu sebagai berikut:

Dibangunnya TPA dengan system sanitary landfill atau controlled landfill;

Didorong untuk upaya pengurangan sampah dengan penerapan konsep 3 R (Re-duce, re-use dan

re-cycling);

Pengadaan sarana prasarana persampahan;

92Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat tentang pengelolaan persampahan;

Diadakan bimbingan teknis pengomposan untuk mengurangi volume sampah ke TPA dan dapat

digunakan sebagai pupuk oleh petani.

Tabel 4.5: Rencana program dan kegiatan pengelolaan persampahan saat ini (tahun 2014)

Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan PersampahanTahun 2014

No

Nama progam/kegiatan Satuan Volum

e

Indikasi biaya (Rp)

Sumber pendanaan/ pembiayaan

SKPD penanggung

jawab

Sumber dokumen

perencanaan

1Penyediaan sarana dan prasarana kebersihan

Unit 5 100 juta APBD Dinas Kebersihan

Renstra Dinas Kebersihan

Catatan:*) Tahun n adalah tahun berjalan (saat Buku Putih Sanitasi disusun).

Tabel 4.6: Kegiatan pengelolaan persampahan yang sedang berjalan

Kegiatan Pengelolaan Persampahan Tahun 2013

No Nama program/kegiatan Satuan Volume Biaya (Rp) Sumber

danaLokasi

kegiatanInstitusi

pelaksana

1 Pengadaan kendaraan mobil Armroll kecil unit 1 230.000.000 APBD II

Kab. Tanjung Jabung Timur

Dinas Tata Kota, Kebersihan & Pertamanan

2 Pengadaan kendaraan mobil bak terbuka unit 1 184.000.000 APBD II

Kab. Tanjung Jabung Timur

Dinas Tata Kota, Kebersihan & Pertamanan

3Perencanaan Master plan dan DED TPA kec. Muara sabak barat

pkt 3 135.000.000 APBD IIKab. Tanjung Jabung Timur

Dinas Tata Kota, Kebersihan & Pertamanan

4 Pembuatan landasan mobil amroll pkt 1 25.100.000 APBD II Kec. Geragai

Dinas Tata Kota, Kebersihan & Pertamanan

Catatan:*) Tahun n adalah tahun berjalan (saat Buku Putih Sanitasi disusun)

4.4. Peningkatan Pengelolaan Drainase Lingkungan

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan (kondisi eksisting) dan melihat permasalahan-permasalahan

saluran drainase yang ada serta menganalisis jumlah dan kebutuhan saluran drainase dengan tujuan

untuk mengurangi daerah genangan, meneruskan air hujan, memperkecil resiko kesehatan lingkungan serta

memperkecil kerusakan struktur tanah untuk jalan dan bangunan.

Kondisi drainase khususnya dilingkungan perumahan dan permukiman dibeberapa kawasan masih menjadi

masalah yang perlu mendapatkan penanganan. Hal ini ditandai dengana adanya genangan dibeberapa

kawasan pada musim hujan. Permasalahan genangan secara umum disebabkan oleh belum memadainya

fasilitas saluran drainase, sementara fasilitas saluran yang ada tidak semuanya berfungsi, dikarenakan

perilaku buang sampah sembarangan oleh masyarakat.

93Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Permasalahan umum yang dihadapi Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam pengelolaan drainase antara

lain;

Tidak optimalnya fungsi drainase.

Belum sinkronnya antara bangunan drainase dengan tata ruang daerah.

Dalam rangka pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan drainase lingkungan, maka perlu didukung oleh

pembiayaan pengelolaan yang bersumber dari APBN, APBD, swasta dan swadaya masyarakat. Sampai

tahun 2013 belum ada program terkait drainase.

Tabel 4.7: Rencana program dan kegiatan pengelolaan drainase lingkungan saat ini (tahun 2014)

Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Drainase Lingkungan Tahun 2014

No

Nama progam/kegiatan Satuan Volum

eIndikasi

biaya (Rp)

Sumber pendanaan/ pembiayaan

SKPD penanggung

jawab

Sumber dokumen

perencanaan

1

Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

pkt - 8.091.000.000 APBD II Dinas PU

Rancangan peraturan daerah Kab.Tanjung Jabung timur 2014

Tabel 4.8: Kegiatan pengelolaan drainase lingkungan yang sedang berjalan

Kegiatan Pengelolaan Drainase Lingkungan Tahun 2013

No Nama program/kegiatan Satuan Volume Biaya (Rp) Sumber dana

Lokasi kegiatan

Pelaksana kegiatan

1Keg. Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong

pkt 27 5.017.061.203 APBD II 11 Kec. Dinas PU

4.5. Peningkatan Komponen Terkait Sanitasi

Tabel 4.9: Rencana program dan kegiatan saat ini 2014

Rencana Program dan Kegiatan Komponen Terkait Sanitasi Tahun 2014

No Nama progam/kegiatan Satuan Volume Indikasi

biaya (Rp)

Sumber pendanaan/ pembiayaan

SKPD penanggung

jawab

Sumber dokumen

perencanaan

1.

Prog. Perencanaan Prasarana Wilayah & SDAKeg. Memorandum Prog. Sanitasi

pkt 1 150.000.000 APBD II Bappeda PPAS 2014

Tabel 4.10: Kegiatan yang sedang berjalan

Kegiatan Terkait Sanitasi Tahun 2013

No Nama program/kegiatan Satuan Volume Indikasi biaya

(Rp)Sumber

danaLokasi

kegiatanPelaksana kegiatan

1

Keg. Penyediaan Prasarana & Sarana Air Minum bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

pkt 8 19.679.920.000 APBD II Kab. Tanjung Jabung Timur Dinas PU

2 Prog. Pendidikan Anak Usia Dini

pkt 1 89.910.000 TK Pembina (Kec. Sadu &

Dinas Pendidikan

94Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Keg. Pembangunan Sarana Air Bersih & Sanitary

APBD II Kec. Mendahara Ulu)

3

Prog. Wajib Belajar Pendidikan 9 TahunKeg. Pembangunan Sarana Air Bersih & Sanitary

pkt 1 1.166.736.000 APBD II SDN (11 Kec.) Dinas Pendidikan

4

Prog. Perencanaan Prasarana Wilayah & SDAKeg. Pembangunan Percepatan Sanitasi Pemukiman (Penyusunan BPS)

pkt 1 70.000.000 APBD II Kab. Tanjung Jabung Timur Bappeda

5

Prog. Pengembangan Lingkungan SehatKeg. Percepatan Sanitasi Pemukiman (Study Analisa EHRA)

pkt 1 293.267.000 APBD II Kab. Tanjung Jabung Timur Dinas Kesehatan

Catatan:*) Tahun n adalah tahun berjalan (saat Buku Putih Sanitasi) disusun

95Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

BAB 5: INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SAMPAH

Bab ini menyajikan hasil kegiatan penetapan area berisiko sanitasi dan hasil analisis posisi pengelolaan

sanitasi saat ini dan penyebab risiko utama di masing-masing area berisiko.

5.1 Area Berisiko Sanitas

Area beresiko sanitasi di Kabupaten Tanjung jabung Timur ditetapkan melalui elaborasi data hasil klastering,

skor/persepsi SKPD, dan data sekunder, yang meliputi data kepadatan penduduk, data jumlah keluarga

(KK) miskin, akses air bersih, jumlah jamban pribadi dan luas genangan. Hasil elaborasi data sebagai berikut

:

Peta 5.1: Peta area berisiko sanitasi

Tabel 5.1: Area berisiko sanitasi dan penyebab utamanya

PROGRAM PERCEPATAN SANITASI PERMUKIMANKab.Tanjung Jabung Timur LEMBAR ANALISA PENETAPAN AREA

BERISIKO1 Risiko 4 Lambur Air Limbah,

Persampahan dan Prohisan

96Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Simbur Naik

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

Kuala Simbur

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

Kampung Laut

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

Tanjung Solok

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Teluk Majelis

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Kuala Lagan

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Majelis Hidayah

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Mendahara Ilir

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Sinar Kalimantan

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Mendahara Tengah

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Pangkal Duri

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Pematang Rahim

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Sinar Wajo

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Sungai Beras

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Sungai Raya

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Teluk Kijing

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Nipah Panjang II

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Sungai Lokan

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Sungai Itik

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Sungai Jambat

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Simpang Desa

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

97Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

    Rawasari

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Sungai Rambut

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Rasau Desa

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Telago Limo

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Rantau Makmur

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

2 Risiko 3 Ma. Sabak Ulu

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Ma. Sabak Ilir

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Lambur 1

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Lambur II

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Kota Raja

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Kota Harapan

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Alang – Alang

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Sungai Ular

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Siau Dalam

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Manunggal Makmur

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Rantau Indah

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Sido Mukti

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Jati Mulyo

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Catur Rahayu

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Kota Kandis Dendang

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Koto Kandis

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

98Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

    Kuala Dendang

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Sungai Tawar

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Merbau

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Bhakti Idaman

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Lagan Ilir

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Pangkal Duri Ilir

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Pandan Jaya

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Lagan Tengah

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Simpang Tuan

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Sungai Toman

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Mencolok

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Rantau Jaya

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Rantau Rasau I

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Rantau Rasau II

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Bangun Karya

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Bandar Jaya

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Sungai Dusun

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Harapan Makmur

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Tri Mulya

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Karya Bhakti

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Pematang Mayan

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

99Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

    Marga Mulyo

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Sungai Tering

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Pemusiran

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Nipah Panjang I

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Bunga Tanjung

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Sungai Jeruk

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Simpang Datuk

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Simpang Jelita

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Sungai Sayang

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Baku Tuo

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Air Hitam Laut

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Sungai Cemara

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Labuhan Pering

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Sungai Benuh

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Kampung Singkep

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Teluk Dawan

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

    Parit Culum I

Air Limbah, Persampahan dan Prohisan

Sumber: Hasil elaborasi data sekunder, penilaian SKPD dan Studi EHRA, Tahun 2013

Catatan:*) Hanya untuk wilayah dengan risiko 4 dan 3

5.2. Posisi Pengelolaan Sanitasi Saat Ini

Penentuan posisi pengelolaan sanitasi saat ini menggunakan metode analisis SWOT dan pembobotan

terhadap isu-isu strategis pada faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan, dan faktor eksternal

mencakup peluang dan ancaman terhadap komponen air limbah, komponen persampahan, komponen

100Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

drainase serta promosi higien dan sanitasi (PROHISAN).Posisi pengelolaan sektor sanitasi saat ini, sebagai

berikut:

a) Komponen Air Limbah

Hasil pembobotan faktor internal total nilai kekuatan: 21, total nilai kelemahan: 20 sehingga posisinya adalah

1. Hasil pembobotan faktor eksternal total nilai peluang: 16 , total nilai ancaman: 12 sehingga posisinya

adalah 4. Posisi pada kuadran III sebagai berikut:

Gambar 5.1 Posisi Pengelolaan Sub Sektor Air Limbah di Kab.Tanjung Jabung Timur

Sumber : Hasil Analisa SWOT

101Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

b) Komponen Persampahan

Hasil pembobotan faktor internal total nilai kekuatan: 19, total nilai kelemahan: 17 sehingga posisinya adalah

2. Hasil pembobotan faktor eksternal total nilai peluang: 21 , total nilai ancaman:12 sehingga posisinya

adalah 9. Posisi pada kuadran III sebagai berikut :

Gambar 5.2 Posisi Pengelolaan Sub Sektor Persampahan di Kab.Tanjung Jabung Timur

102Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Sumber : Hasil Analisa SWOT

c) Drainase Lingkungan

Hasil pembobotan faktor internal total nilai kekuatan: 5, total nilai kelemahan: 9 sehingga posisinya

adalah -4. Hasil pembobotan faktor eksternal total nilai peluang: 4, total nilai ancaman: 6 sehingga

posisinya adalah -2. Posisi pada kuadran I sebagai berikut:

Gambar 5.3 Posisi Pengelolaan Sub Sektor Drainase di Kab.Tanjung Jabung Timur

103Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Sumber : Hasil Analisa SWOT

d) Promosi Higiens dan Sanitasi

Hasil pembobotan faktor internal total nilai kekuatan: 20, total nilai kelemahan: 6 sehingga posisinya adalah

+14. Hasil pembobotan faktor eksternal total nilai peluang: 7, total nilai ancaman: 11 sehingga posisinya

adalah -4. Posisi pada kuadran II sebagai berikut:

Gambar 5.4 Posisi Pengelolaan Sub Sektor Prohisan di Kab.Tanjung Jabung Timur

104Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

Sumber : Hasil Analisa SWOT

105Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013

106Buku Putih Sanitasi KabupatenTanjung Jabung Timur 2013