buku putih sanitasi kabupaten tanjung jabung timur
DESCRIPTION
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebagai langkah menuju Strategi Sanitasi Kota dan Memorandum Program Sanitasi.TRANSCRIPT
1Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman Tahun 2013
BUKU PUTIH SANITASIKABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMURProvinsi Jambi
DISIAPKAN OLEH:
POKJA SANITASI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
2Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur saya panjatkan Kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan Rahmat serta Hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Dalam rangka Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman, diperlukan upaya penanganan sanitasi yang lebih terencana, terukur, terintegrasi dan sistematis. Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur ini difasilitasi oleh fasilitator Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman, pemerintah tingkat pusat, provinsi maupun daerah bersama Kelompok Kerja Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan potret kondisi sanitasi kabupaten saat ini yang menggambarkan tingkat layanan, potensi dan permasalahan sektor sanitasi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Sektor sanitasi yang tertuang di buku ini mencakup sub sektor air limbah, persampahan dan drainase. Sanitasi merupakan salah satu aspek pembangunan yang memiliki fungsi menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat karena berkaitan erat dengan kesehatan, pola hidup, kondisi permukiman dan lingkungan.
Saya menyampaikan apresiasi atas dipublikasikannya Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebagai acuan perencanaan Strategi Sanitasi Kabupaten. Besar harapan saya adanya respon positif dari berbagai pihak dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Semoga Allah SWT memberikan bimbingan dan kekuatan agar kita dapat memberikan kontribusi dan manfaat yang optimal untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur keseluruhan.
Wabillahi Taufik WalhidayahWassalam’alaikum Wr.Wb.
Muara Sabak, September 2013Bupati Kab.Tanjung Jabung Timur
Zumi Zola Zulkifli, S.TP, MA
3Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
Ringkasan Eksekutif
Langkah awal kegiatan POKJA PPSP Kab.Tanjung Jabung Timur adalah menyusun Buku Putih Sanitasi, Buku Putih Sanitasi ini berisi hasil pengkajian dan pemetaan sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur yang merupakan gambaran awal dalam menyusun Strategi Sanitasi Kota jangka menengah. Pada masa yang akan datang laporan dalam buku ini akan diperbaharui sebelum suatu strategi sanitasi kota yang baru akan disusun. Buku Putih Sanitasi merupakan hasil pemikiran berbagai komponen dinas yang terkait dengan sanitasi. Buku Putih Sanitasi menyediakan data dasar yang esensial mengenai struktur, situasi, kebutuhan sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur dalam perencanaan strategis sanitasi tingkat kota. Terdapat 5 (lima) milestone di dalam penyusunan dokumen BPS yang digambarkan sebagai berikut:
Kondisi sanitasi di Kab.tanjung Jabung timur berdasarkan survey EHRA ke 90 Desa/Kelurahan dengan 3600 responden yaitu, Berdasarkan study EHRA yang dilaksanakan terkait Pembuangan air kotor/limbah tinja manusia sebagian besar responden (68%) menyatakan melakukan aktifitas buang air besar di jamban pribadi dan sebagian kecil lainnya masih buang air besar di MCK/WC Umum, sungai dan sisanya ke kebun, selokan dan lubang galian. Jika dilihat dari setiap klaster yang ada khususnya di klaster 3 menyatakan 15,8% dari responden buang air besar di sungai. Ini menunjukan kesadaran masyarakat untuk buang air besar tidak disembarang tempat masih kurang terkait dengan faktor kebiasaan masyarakat untuk buang air besar sembarangan. Kebiasaan ini biasanya ditemui di daerah yang berdekatan atau dilalui sungai dan masyarakat dengan tingkat perekonomian yang rendah. Secara umum saluran pembuangan air limbah domestik di Kabupaten Tanjung Jabung Timur masih menjadi masalah, hal ini menunjkkan bahwa sebagian besar keluarga tidak memiliki fasilitas saluran pembuangan air limbah (SPAL) yang memenuhi syarat kesehatan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur cakupan kepemilikan SPAL adalah sebesar 29,01% keluarga dan SPAL memenuhi syarat kesehatan sebesar 15,09%. Berdasarkan hasil survey EHRA tempat penyaluran akhir tinja di kabupaten Tanjung Jabung timur sebagian besar masuk ke cubluk atau lubang galian yaitu sebesar 34% dari responden sedangkan sebagian besar lainnya masuk ke sungai/danau atau pantai yaitu sebesar 24 % dari responden. Kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik di Kab.Tanjung Jabung Timur masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang menggunakan sungai sebagai pembuangan limbah domestiknya.Pengelolaan Sampah di kab.Tanjung Jabung Timur berdasarkan hasil studi EHRA sebagian besar pengelolaan sampah yang dilakukan dengan cara di bakar, hal ini disebabkan karena pelayanan pengangkutan sampah belum memadai, sehingga masyarakat membuang sampah dengan cara di bakar. Dalam pengelolaan sampah sangatlah penting adanya keterlibatan masyarakat. Diharapkan masyarakat sudah bisa memilah sampahnya menjadi 3R karena ini sangat membantu sekali dalam pengurangan timbulan sampah.Kondisi drainase khususnya dilingkungan perumahan dan permukiman dibeberapa kawasan masih menjadi masalah yang perlu mendapatkan penanganan. Hal ini ditandai dengan adanya genangan dibeberapa kawasan pada musim hujan. Isu strategis dan Permasalahan mendesak dari komponen sanitasi di Kab.Tanjung Jabung Timur berdasarkan analisa SWOT antara lain : A) Isu strategis dan Permasalahan mendesak dari komponen Air Limbah
1). Isu Strategis
kondisi muka air tanah yang tinggi akibat genangan dan rob juga menyulitkan dalam pembangunan tangki septik dan pembuangan efluennya. Masih banyak masyarakat yang membuang black water dan grey water secara langsung maupun terselubung ke saluran drainase dan badan air tanpa mengalami pengolahan terlebih dahulu. Hal ini berarti pencemaran akibat pembuangan air limbah yang tidak terkontrol telah menyebabkan pencemaran air di badan air. Belum optimalnya regulasi dalam pengelolaan sistem air limbah. Fungsi saluran drainase yang masih bercampur dengan pembuangan air limbah domestik.
4Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
Belum ada data yang akurat terhadap jumlah septic tank yang memenuhi standar teknis dan yang tidak memenuhi. Belum ada IPLT untuk pengolahan lumpur tinja. Belum ada IPAL untuk pengolahan air limbah. Pembuangan air limbah rumah tangga langsung ke sungai. Tersedia lahan. Belum adanya Teknologi pengolahan dan pengelolaan air limbah yang berwawasan lingkungan Adanya Potensi CSR untuk pendanaan sektor air limbah Adanya Dokumen RPJMD Adanya Dokumen Renstra SKPD. Adanya Perda RTRW Komitmen Pemda untuk membangun sarana sanitasi Adanya Pokja Sanitasi Kerja sama denga pihak swasta dalam pengelolaan limbah Cair Adanya Dinas yang menangani sektor air limbah ( Dinas PU) Sistem layanan pengelolaan air limbah belum dirancang untuk terintegrasi antar SKPD, dan juga belum menetapkan dengan tegas pola kerjasama dengan swasta yang akan dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam pengelolaan air limbah domestik skala kabupaten.
2). Permasalahan Mendesak belum adanya pelayanan air limbah domestik di Kab.Tanjung Jabung Timur perlibatan masyarakat dan swasta dalam pengelolaan air limbah masih rendah. kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola air limbah rumah tangga sehingga masih
banyak yang membuang Air Limbah Rumah Tangga ke sungai
B) Isu strategis dan Permasalahan mendesak dari komponen Air Persampahan
1). Isu Strategis Telah tersedia TPA dengan metode pembuangan open dumping di muara sabak barat Adanya lahan TPA baru Telah ada sarana dan prasarana Belum optimalnya pelaksanaan regulasi dalam pengelolaan sistem persampahan Terbatasnya fasilitas pengumpulan sampah (TPS, Kontainer dan Transfer depo) di lokasi-lokasi
strategis akibat keterbatasan lahan penempatan fasilitas tersebut. Hal tersebut juga disebabkan oleh adanya penolakan dari warga masyarakat dalam penempatan fasilitas pengumpulan sampah.
Keterbatasan armada pengangkutan serta lemahnya manajemen pengangkutan sampah menyebabkan tertumpuknya sampah di TPS dan kontainer yang menimbulkan bau di lingkungan sekitar TPS dan kontainer.
Belum adanya komposting skala kota di TPA menyebabkan program reduksi sampah melalui program 3R belum berjalan optimal.
Kurangnya jangkauan dan kualitas pelayanan sistem pengelolaan persampahan Kurangnya mobilisasi berbagai sumberdaya dalam pengelolaan sampah Adanya teknologi pengelolaan sampah. Kurangnya monitoring dan evaluasi pengelolaan sampah Perda pengelolaan sampah baru di sahkan oleh DPRD Kurangnya peran dari sektor swasta dalam pengelolaan sampah Belum tergalinya potensi CSR untuk pendanaan sektor air limbah Adanya UU 18 tahun 2008 tentang persampahan Adanya dokumen Perda RTRW Adanya dokumen Renstra SKPD Masih terbatasnya peran serta swasta dalam penanganan pengolahan persampahan Adanya Dinas/SKPD Pengelola Persampahan Terbukanya kerjasama dengan pihak swasta untuk pengelolaan sampah Partisipasi warga dalam pengangkutan sampah dari rumah ke TPS sudah ada namun belum
optimal. Masyarakat dan Swasta yang melakukan upaya 3R masih rendah
5Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
Kesadaran masyarakat masih kurang dalam pengelolaan sampah adalah salah satu kendala dalam pengendalian pencemaran sampah rumah tangga disamping keterbatasan sarana dan prasarana persampahan
Masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan dan membakar sampah secara terbuka yang berdampak pada pencemaran kualitas udara
2). Permasalahan mendesak Cakupan pelayanan persampahan Kab.Tanjung Jabung Timur masih rendah perlibatan masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sampah masih rendah.
C) Isu strategis dan Permasalahan mendesak dari komponen Drainase1). Isu Strategis
Kondisi topografi yang cenderung datar dan posisi Kabupaten Tanjung Jabung timur yang berada di wilayah gambut memiliki resiko genangan dan banjir yang tinggi.
Kab.Tanjung Jabung Timur merupakan wilayah pasang surut air laut sehingga memerlukan teknologi yang tepat guna untuk pengelolaan drainase
Banjir tahunan di beberapa wilayah di kab.tanjung Jabung Timur Frekuensi terjadinya rob yang tinggi yang berdampak pada timbulnya genangan di area permukiman
di wilayah utara Kabupaten Tanjung Jabung timur belum mendapatkan penanganan yang komprehensif
Adanya Renstra SKPD Adanya Dokumen RTRW Termuat dalam RPJMD tentang sanitasi Adanya dukungan RPIJM baik daerah maupun nasional Adanya Lembaga yang mengelola (Dinas PU) Adanya POKJA Sanitasi Telah ada sarana dan Prasarana drainase Adanya dukungan Pemda dalam pembangunan Drainase Adanya Peluang kerjasama dengan swasta untuk penanganan drainase yang belum optimal Peran masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan drainase masih minim Minimnya peran dunia usaha dan Perguruan Tinggi untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi
pengembangan sarana dan prasarana penyehatan lingkungan permukiman Belum optimalnya Pokja PPSP
2). Permasalahan Mendesak belum adanya pelayanan drainase di Kab.Tanjung Jabung Timur Sebagian besar wilayah di Kab.Tanjung Jabung Timur merupakan wilayah pasang surut air laut
sehingga memiliki resiko genangan dan banjir.
D) Isu strategis dan Permasalahan mendesak dari komponen Prohisan (Promosi higiene dan sanitasi)1). Isu Strategis
Adanya program upaya kesehatan berbasis masyarakat/UKBM(kelurahan siaga, posyandu) yang didukung oleh kader PHBS aktif.
Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai PHBS di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (puskesmas, pustu) dan Media Informasi yang dikelola oleh Pemkot.
Upaya kaderisasi kader PHBS belum optimal. Pokja Sanitasi Kota dan Tim Koordinasi Kota Sehat yang dapat mendorong upaya pengembangan
prilaku hidup bersih dan sehat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur . Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur saat ini telah memiliki berbagai program pemicuan
guna mendorong prilaku hidup bersih dan sehat yang dapat terus dioptimalkan keberlanjutannya. Berbagai program dan upaya untuk mendorong prilaku hidup bersih dan sehat yang ada di
Kabupaten Tanjung Jabung Timur saat ini belum terdukung dengan pola monitoring dan evaluasi yang dapat menjamin integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan program-program tersebut oleh berbagai pihak.
Adanya partisipasi aktif dari lembaga formal, informal dan masyarakat dalam mendukung program PHBS.
6Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
Kesadaran masyarakat untuk indikator sanitasi sangat sulit dicapai (seperti: membuang sampah sembarangan,BABS, CTPS, dll)
Kebiasaan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai, membuang sampah dan BAB di sungai Adanya dukungan dana dari APBD kota kepada Dinas Kesehatan dan Bpmpdk dalam upaya
sosialisasi dan implementasi program dan kegiatan PHBS. Sudah ada alokasi anggaran untuk pendataan PHBS walaupun masih belum optimal untuk mendata
semua indikator PHBS terkait sanitasi. Media pengembangan promosi kesehatan untuk PHBS masih sangat kurang dan belum dikemas
secara menarik.
2). Permasalahan Mendesak Cakupan pelayanan PROHISAN di Kab.Tanjung Jabung Timur belum maksimal. Media promosi masih sangat terbatas sarana CTPS di tatanan rumah tangga, sekolah dan tempat umum masih sangat terbatas masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap Prohisan masih banyak masyarakat yang melakukan BABS
Penilaian area berisiko sanitasi adalah bahwa hasil dari penilaian diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu kriteria dalam menentukan prioritas pelaksanaan program dan kegiatan pada sektor sanitasi. Sedangkan tujuan dilakukannya penilaian area berisiko sanitasi adalah ditetapkannya area dan subsektor prioritas pengembangan sanitasi berdasarkan tingkat risiko sanitasi, fungsi dan peruntukan ruang dan lahan, kondisi alam, dan kawasan pengembangan khusus, Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan untuk dapat mencapai tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
Memetakan area-area yang memiliki risiko sanitasi melalui serangkaian proses pengumpulan data Mengklasifikasi area berdasarkan tingkat risiko kesehatan lingkungan melalui analisa data Menentukan area berisiko
Sedangkan unit area penentuan risiko sanitasi meliputi 93 desa dan kelurahan di 11 kecamatan di Kab.Tanjung Jabung Timur. Dalam melakukan penilaian area berisiko sanitasi, Pokja Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur melakukan penilaian berdasarkan data primer dan sekunder. Data primer terdiri dari Survey EHRA dan persepsi SKPD, sedangkan data sekunder diperoleh dengan melakukan olah data yang ada dari SKPD. Hasil akhir dari area berisiko sanitasi merupakan kompilasi dari skoring persepsi SKPD, hasil olah data studi EHRA dan data sekunder, sesuai dengan indikator-indikator yang merupakan hasil kesepakatan Pokja.
Area berisiko sanitasi di Kabupaten Tanjung jabung Timur ditetapkan melalui elaborasi data hasil klastering, skor/persepsi SKPD, dan data sekunder, yang meliputi data kepadatan penduduk, data jumlah keluarga (KK) miskin, akses air bersih, jumlah jamban pribadi dan luas genangan. Hasil elaborasi data menghasilkan area berisiko untuk Kab.Tanjung Jabung Timur yaitu1. Risiko 4 atau “Risiko Sangat Tinggi” berjumlah 27 Desa/Kelurahan2. Risiko 3 atau “Risiko Tinggi” berjumlah berjumlah 54 Desa/Kelurahan3. Risiko 2 atau “Risiko Sedang” berjumlah 10 Desa/Kelurahan4. Risiko 1 atau “Kurang Berisiko” berjumlah2 Desa/Kelurahan.
Daftar Isi
Bab 1: Pendahuluan1.1 Latar Belakang1.2 Landasan Gerak1.3 Maksud dan Tujuan1.4 Metodologi1.5 Dasar Hukum dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain
Bab 2: Gambaran Umum Wilayah2.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik2.2 Demografi2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah2.4 Tata Ruang Wilayah2.5 Sosial dan Budaya2.6 Kelembagaan Pemerintah Daerah
Bab 3: Profil Sanitasi Wilayah3.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene
7Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
3.1.1 Tatanan Rumah Tangga3.1.2 Tatanan Sekolah
3.2 Pengelolaan Air Limbah Domestik3.2.1 Kelembagaan3.2.2 Sistem dan Cakupan Pelayanan3.2.3 Kesadaran Masyarakat dan PMJK3.2.4 “Pemetaan” Media3.2.5 Partisipasi Dunia Usaha3.2.6 Pendanaan dan Pembiayaan3.2.7 Isu strategis dan permasalahan mendesak
3.3 Pengelolaan Persampahan3.3.1 Kelembagaan3.3.2 Sistem dan Cakupan Pelayanan3.3.3 Kesadaran Masyarakat dan PMJK3.3.4 “Pemetaan” Media3.3.5 Partisipasi Dunia Usaha3.3.6 Pendanaan dan Pembiayaan3.3.7 Isu strategis dan permasalahan mendesak
3.4 Pengelolaan Drainase Lingkungan3.4.1 Kelembagaan3.4.2 Sistem dan Cakupan Pelayanan3.4.3 Kesadaran Masyarakat dan PMJK3.4.4 “Pemetaan” Media3.4.5 Partisipasi Dunia Usaha3.4.6 Pendanaan dan Pembiayaan3.4.7 Isu strategis dan permasalahan mendesak
3.5 Pengelolaan Komponen Terkait Sanitasi3.5.1 Pengelolaan Air Bersih3.5.2 Pengelolaan Air Limbah Industri Rumah Tangga3.5.3 Pengelolaan Limbah Medis
Bab 4: Program Pengembangan Sanitasi Saat Ini dan yang Direncanakan4.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene4.2 Peningkatan Pengelolaan Air Limbah Domestik4.3 Peningkatan Pengelolaan Persampahan4.4 Peningkatan Pengelolaan Drainase Lingkungan4.5 Peningkatan Komponen Terkait Sanitasi
Bab 5: Indikasi Permasalahan dan Posisi Pengelolaan Sanitasi5.1 Area Berisiko Sanitasi5.2 Posisi Pengelolaan Sanitasi Saat Ini
Daftar Tabel
No Tabel
1 2.1 Daerah Aliran Sungan (DAS) di Wilayah Kab./kota
2 2.2 Nama, luas wilayah per-Kecamatan dan jumlah kelurahan
3 2.3 Jumlah dan kepadatan penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
4 2.4 Ringkasan realisasi APBD 5 tahun terakhir
5 2.5Ringkasan anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi per penduduk 5 tahun terakhir
6 2.6 Data mengenai ruang fiskal Kabupaten/Kota 5 tahun terakhir
7 2.7 Data perekonomian umum daerah 5 tahun terakhir
8Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
8 2.8 Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten/Kota
9 2.9 Jumlah penduduk miskin per kecamatan
10 2.10 Jumlah rumah per kecamatan
11 3.1Rekapitulasi Kondisi fasilitas sanitasi di sekolah/pesantren (tingkat sekolah: SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (toilet dan tempat cuci tangan)
12 3.2Kondisi sarana sanitasi sekolah (tingkat sekolah: SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (pengelolaan sampah dan pengetahuan higiene)
13 3.3Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Air Limbah Domestik
14 3.4 Peta Peraturan Air Limbah Domestik Kabupaten/Kota
15 3.5 Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan air limbah domestik
16 3.6 Sistem pengelolaan air limbah yang ada di Kabupaten/Kota
17 3.7 Pengelolaan sarana jamban keluarga dan MCK oleh Masyarakat 18 3.8 Kondisi sarana MCK
19 3.9 Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat 20 3.10 Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota
21 3.11 Media komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota22 3.12 Kerjasama terkait Sanitasi
23 3.13 Daftar Mitra Potensial
24 3.14 Penyedia layanan air limbah domestik yang ada di Kabupaten/Kota
25 3.15 Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan air limbah domestik
26 3.16Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Persampahan
27 3.17 Peta Peraturan Persampahan Kabupaten/Kota 28 3.18 Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan persampahan
29 3.19 Sistem pengelolaan persampahan yang ada di Kabupaten/Kota
30 3.20 Pengelolaan persampahan di tingkat kelurahan/kecamatan
31 3.21 Pengelolaan persampahan di tingkat kabupaten/kota
32 3.22 Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat
33 3.23 Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota34 3.24 Media komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota
35 3.25 Kerjasama terkait Sanitasi36 3.26 Daftar Mitra Potensial
37 3.27 Penyedia layanan pengelolaan persampahan yang ada di Kabupaten/Kota
38 3.28 Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan persampahan
39 3.29 Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase Lingkungan40 3.30 Peta Peraturan Drainase Lingkungan Kabupaten/Kota
9Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
41 3.31 Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan drainase lingkungan 42 3.32 Sistem pengelolaan drainase yang ada di Kabupaten/Kota
43 3.33 Kondisi drainase lingkungan di tingkat kecamatan/kelurahan
44 3.34 Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat
45 3.35 Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota46 3.36 Media komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota
47 3.37 Kerjasama terkait Sanitasi48 3.38 Daftar Mitra Potensial
49 3.39 Penyedia layanan pengelolaan drainase lingkungan yang ada di Kabupaten/Kota
50 3.40 Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan drainase
51 3.41 Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih Kabupaten/Kota52 3.42 Pengelolaan limbah industri rumah tangga kabupaten/kota
53 3.43 Pengelolaan limbah medis di fasilitas-fasilitas kesehatan
54 4.1 Rencana program dan kegiatan PHBS dan Promosi Higiene tahun n+1
55 4.2 Kegiatan PHBS dan Promosi Higiene yang sedang berjalan
56 4.3 Rencana program dan kegiatan pengelolaan air limbah domestik tahun n+1
57 4.4 Kegiatan pengelolaan air limbah domestik yang sedang berjalan
58 4.5 Rencana program dan kegiatan pengelolaan persampahan saat ini (tahun n+1)
59 4.6 Kegiatan pengelolaan persampahan yang sedang berjalan
60 4.7 Rencana program dan kegiatan pengelolaan drainase saat ini (tahun n+1)
61 4.8 Kegiatan pengelolaan drainase yang sedang berjalan62 4.9 Rencana program dan kegiatan saat ini (n+1)
63 4.10 Kegiatan yang sedang berjalan64 5.1 Area berisiko sanitasi dan penyebab utamanya
No Peta
1 2.1 Peta Administrasi Kabupaten/Kota dan Cakupan Wilayah Kajian
2 2.2 Rencana pusat layanan Kabupaten/Kota
3 2.3 Rencana pola ruang Kabupaten/Kota
4 3.1 Peta cakupan layanan pengelolaan air limbah domestik
5 3.2 Peta lokasi infrastruktur utama pengelolaan air limbah domestik
6 3.3 Peta cakupan layanan persampahan
7 3.4 Peta lokasi infrastruktur utama pengelolaan persampahan
8 3.5 Peta jaringan drainase Kabupaten/Kota (atau peta zone drainase)
9 3.6 Peta cakupan layanan air bersih (atau peta jaringan PDAM)
10Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
10 5.1 Peta area berisiko sanitasi
Daftar Gambar
No Gambar
1 2.1 Struktur organisasi pemerintah daerah Kabupaten/Kota
DAFTAR ISTILAH
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja DaerahASKESKIN : Asuransi Kesehatan Keluarga MiskinBAB : Buang Air BesarBappeda : Badan Perencanaan Pembangunan DaerahBKKBN : Badan Koordinasi Keluarga Berencana NasionalBLT : Bantuan Langsung TunaiBOD : Biological Oxygen DemandBORDA : Bremen Overseas Research and Development AgencyBPS : Badan Pusat StatistikCI : Confidence IntervalCL : Confidence LevelCSR : Corporate Social ResponsibilityCTPS : Cuci Tangan Pakai SabunDBD : Demam Berdarah DengueDLH : Dinas Lingkungan HidupDPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
11Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
DSCR : Debt-Service Coverage RatioDSS : Diagram Sistem SanitasiEHP : Environmental Health ProjectEHRA : Environment and Health Risk AssessmentEnu : Enumerator (petugas pengumpulan data)FGD : Focus Group DiscussionGIS : Geographical Information SystemHU : Hidran UmumIPAL : Instalasi Pengolahan Air LimbahIPLT : Instalasi Pengolahan Lumpur TinjaKemenkes : Kementerian KesehatanKFM : Kebutuhan Fisik MinimumKK : Kepala KeluargaKSM : Kelompok Swadaya MasyarakatLH : Lingkungan HidupLNP : Lembaga Non PemerintahLSM : Lembaga Swadaya MasyarakatMCK : Mandi Cuci KakusMDGs : Millennium Development GoalsMonev : Monitoring dan EvaluasiMPA : Methodology for Participatory Assessment Musrenbang : Musyawarah Perencanaan Pembangunan
NGO : Non-Governmental OrganizationNSPK : Norma, Standar, Pedoman dan KriteriaOrtala : Organisasi dan Tata LaksanaPDAM : Perusahaan Daerah Air MinumPDRB : Produk Domestik Regional BrutoPHBS : Perilaku Hidup Bersih dan SehatPKK : Pemberdayaan dan Kesejahteraan KeluargaPMJK : Partisipasi Masyarakat, Jender, dan KemiskinanPNS : Pegawai Negeri SipilPokja : Kelompok KerjaPosyandu : Pos Pelayanan TerpaduPRA : Participatory Rapid AssessmentPT : Perguruan Tinggi RDTRK : Rencana Detail Tata Ruang KotaRenstra : Rencana StrategisRKPD : Rencana Kerja Pemerintah DaerahRPH : Rumah Pemotongan HewanRPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahRT : Rukun TetanggaRTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah
RW : Rukun WargaSANIMAS : Sanitasi Berbasis Masyarakat
12Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
SD : Sekolah DasarSDM : Sumber Daya ManusiaSekda : Sekretaris DaerahSKPD : Satuan Kerja Perangkat DaerahSMA : Sekolah Menengah AtasSMP : Sekolah Menengah PertamaSpv : Supervisor pengumpulan dataSR : Sambungan RumahSSK : Strategi Sanitasi Kota/KabupatenTPA : Tempat Pengolahan AkhirTPS : Tempat Penampungan SementaraTTPS : Tim Teknis Pembangunan SanitasiTupoksi : Tugas Pokok dan FungsiUMR : Upah Minimum RegionalUnicef : United Nations Children’s FundUSAID : United States Agency for International DevelopmentWHO : World Health Organization
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sanitasi merupakan salah satu pelayanan dasar yang kurang mendapatkan perhatian dan
terkadang belum menjadi prioritas pembangunan di daerah. Dari berbagai kajian terungkap bahwa
kondisi sanitasi di Indonesia masih relatif buruk dan jauh tertinggal dari sektor-sektor pembangunan
lainnya. Buruknya kondisi sanitasi ini berdampak negatif di banyak aspek kehidupan, mulai dari
turunnya kualitas lingkungan hidup masyarakat, tercemarnya sumber air minum bagi masyarakat,
meningkatnya jumlah kejadian diare dan munculnya penyakit pada balita, turunnya daya saing
maupun citra kabupaten/kota, hingga menurunnya perekonomian kabupaten/kota.
Untuk memperbaiki kondisi sanitasi, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya guna
meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana dan prasarana sanitasi di daerah. Isu pembangunan
Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia tertuang dalam tujuan 7 target 10 dari Tujuan
Pembangunan Millenium (Millennium Development Goals/MDGs). Target 10 tujuan 7 tersebut
berbunyi “Menurunkan Sebesar Separuh, Proporsi Penduduk Tanpa Akses Terhadap Sumber Air
Minum yang aman dan berkelanjutan serta Fasilitas Sanitasi Dasar pada 2015”. Pada November
2007, pemerintah telah menyelenggarakan Konferensi Sanitasi Nasional dengan agenda penyiapan
langkah-langkah penting bagi pembangunan sanitasi ke depan yang sejalan dengan pencapaian
13Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
sasaran MDGs. Tahun 2008 bersamaan dengan International Year of Sanitation (IYOS), pemerintah
dan para stakeholder yang terkait dengan pengelolaan dan pembangunan sanitasi menyepakati
perlunya peningkatan kesadaran dan komitmen pemerintah di semua tingkatan pada pembangunan
sanitasi. Pada April 2009, untuk mendorong akselerasi pembangunan sanitasi, pemerintah
menyelenggarakan Konvensi Strategi Sanitasi Perkotaan untuk mengidentifikasi permasalahan dan
sasaran pembangunan sanitasi di masa depan. Program ini juga dimaksudkan untuk
memperkenalkan pendekatan strategi sanitasi kota yang lebih terintegrasi untuk bisa diadopsi oleh
pemerintah daerah.
Upaya-upaya tersebut akhirnya mendorong lahirnya program Percepatan Pembangunan Sanitasi
Permukiman (PPSP), yang diarahkan untuk menciptakan lingkungan kondusif yang mendukung
terciptanya percepatan pembangunan sanitasi, melalui advokasi, perencanaan strategis, dan
implementasi yang komprehensifdan terintegrasi.
Program PPSP adalah untuk mengutamakan percepatan pembangunan sektor sanitasi yang
meliputi sub sektor, yaitu: air limbah domestik, persampahan rumah tangga, dan juga drainase
lingkungan, dalam rangka pencapaian target RPJMN 2010 - 2014 dan MDGs 2015. Selanjutnya,
PPSP mendapatkan penegasan pada Konferensi Sanitasi Nasional II yang dihadiri oleh Wakil
Presiden Republik Indonesia, pada Desember 2009.
Program PPSP merupakan program pembangunan sanitasi yang terintegrasi dari pusat hingga ke
daerah, melibatkan seluruh stakeholder dari kalangan pemerintah dan non pemerintah di seluruh
tingkatan. Program ini setidaknya melibatkan 330 Kabupaten/Kota di 33 provinsi yang termasuk
dalam kategori rawan sanitasi, yang mencakup kota metropolitan besar dan sedang, ibukota
provinsi, kota-Kota yang berstatus otonom, serta kawasan perkotaan di wilayah Kabupaten/Kota.
Dengan demikian, pelaksanaan program PPSP membutuhkan sumber daya yang sangat besar dan
dilakukan secara bertahap mulai tahun 2010 hingga tahun 2014.
Kabupaten Tanjung Jabung Timur ditetapkan sebagai salah satu kabupaten pelaksana program
PPSP sesuai Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor:
660/4500/VI/BANGDA tanggal 26 September 2011 perihal penetapan kabupaten/kota sebagai
pelaksanaan program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman Tahun 2013. Penetapan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebagai penerima program PPSP menuntut adanya komitmen
dan keseriusan seluruh pihak terkait dengan dibentuknya Kelompok Kerja (Pokja) PPSP Kabupaten
Tanjung Jabung Timur sesuai Surat Keputusan Bupati Tanjung Jabung Timur Nomor 136/2012.
Pokja Sanitasi bekerja sesuai tugas dan kewenangannya serta dapat menjadi penggerak utama
kelancaran pelaksanaan program percepatan pembangunan sanitasi permukiman di Kabupaten
Tanjung Jabung Timur. Untuk menentukan strategi apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan
sanitasi yang layak diperlukan suatu baseline data terkait kondisi sanitasi kabupaten/kota mutakhir yang
akan digunakan dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten /Kota (SSK), serta keperluan
14Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
pemantuan dan evaluasi (monev) pembangunan sektor sanitasi maka diperlukan buku panduan
yang dilebih dikenal dengan Buku Putih Sanitasi Kabupaten.
Buku Putih Sanitasi merupakan pemetaan situasi sanitasi kota atau kabupaten berdasarkan kondisi
aktual. Pemetaan tersebut mencakup aspek teknis dan aspek non-teknis, yaitu aspek keuangan,
kelembagaan, pemberdayaan masyarakat, perilaku hidup bersih dan sehat, dan aspek-aspek lain
seperti keterlibatan para pemangku kepentingan secara lebih luas. Buku Putih merupakan data
teraktual dan telah disepakati seluruh SKPD dan pemangku kepentingan terkait pembangunan
sanitasi yang disusun oleh Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur
dengan cakupan berskala kabupaten. Proses tersebut harus dapat menghasilkan dokumen
perencanaan strategis yang mencerminkan 4 (empat) karakteristik dokumen perencanaan di dalam
PPSP, yaitu:
Dari, oleh dan untuk Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Berdasarkan Data Empiris,
Menggunakan pendekatan top down meets bottom up,
Komprehensif dan berskala kabupaten
1.2 Landasan Gerak
1.2.1 LingkupMateri
Pengertian Sanitasi (berdasarkan Buku Referensi Opsi Sistem dan Teknologi Sanitasi, TTPS, 2010)
adalah upaya membuang limbah cair domestik dan sampah untuk menjamin kebersihan dan
lingkungan hidup sehat baik dtingkat rumah tangga maupun lingkungan perumahan. Adapun sub
sektor yang akan dikaji adalah :
a) Air Limbah Domestik, yaitu limbah cair rumah tangga yang mencakup limbah black water dan
grey water. Limbah black water adalah limbah cair yang dihasilkan dari WC rumah tangga,
yakni berupa urin, tinja, air pembersih anus, air guyur, dan materi pembersih atau materi
lainnya. Limbah grey water adalah limbah cair dari berbagai aktivitas yang berlangsung di
dapur dan kamar mandi rumah tangga, yakni mandi, mencuci pakaian atau peralatan makan.
Penanganan air limbah domestik harus mempertimbangkan kaitan antara pengelolaan air
limbah domestik yang aman dan pengelolaan air minum khususnya dalam pengamanan
sumber daya air.
b) Sampah Rumah Tangga, yaitu limbah padat (sampah) basah dan kering yang dihasilkan dari
rumah tangga.
c) Drainase Lingkungan, yaitu drainase tersier/mikro dengan cakupan layanan kurang dari 4
(empat) hektar, dengan lebar dasar saluran kurang dari 0,80 meter. Drainase lingkungan pada
umumnya direncanakan, dibangun, dan dirawat oleh masyarakat dan atau pemeritah
kabupaten/kota.
d) Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan) baik dalam tatanan rumah tangga maupun dalam
tatanan sekolah.
15Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
1.2.2 Lingkup Wilayah
Wilayah Kajian mencakup seluruh wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dengan sasaran
utama adalah Kawasan Perkotaan yang meliputi :
1. Kecamatan Mendahara
2. Kecamatan Mendahara Ulu
3. Kecamatan Geragai
4. Kecamatan Dendang
5. Kecamatan Muara Sabak Barat
6. Kecamatan Muara Sabak Timur
7. Kecamatan Kuala Jambi
8. Kecamatan Rantau Rasau
9. Kecamatan Berbak
10. Kecamatan Nipah Panjang
11. Kecamatan Sadu
1.2.3 Visi dan Misi Kabupaten dalam RPJMD Kabupaten Tanjung Jabung Timur
2011-2016 dan Tujuan Penataan Ruang Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
A. Visi Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam RPJMD Tahun 2011-2016
Visi, Misi dan Program Pembangunan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2011-2016
merupakan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang terpilih
melalui pemilukada untuk periode tahun 2011–2016 yang telah ditetapkan menjadi VISI dan MISI
PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2011-2016. Adapun
VISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2011 - 2016
tersebut adalah sebagai berikut :
“Menuju Tanjung Jabung Timur Sejahtera,Adil,Mandiri,Unggul,Demokratis dan
Agamis(SAMUDERA)”
Pernyataan visi tersebut dilandasi pada nilai-nilai yang melekat didalam perilaku kehidupan
keseharian masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Secara filosofis visi tersebut dapat
dijelaskan melalui makna yang terkandung di dalamnya, di mana nilai-nilai yang terkandung dalam
visi tersebut saling berkait satu sama lain, yaitu :
Sejahtera : mengandung makna bahwa kondisi semua lapisan masyarakat secara
menyeluruh dapat terpenuhi hak-hak dasarnya, baik dibidang sosial, ekonomi
dan budaya, terutama pangan sandang dan pangan secara merata.
Adil : mengartikan perwujudan pembangunan yang adil dan merata, tanpa
diskriminasi, baik antar individu maupun antar wilayah, sehingga hasil dari
16Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat
Mandiri : Bahwa penyelenggaraan pembangunan dan kehidupan bermasyarakat
diarahkan untuk mengedepankan profesionalisme, pelayanan publik oleh
aparatur pemerintah daerah dilakukan secara efektif dan efisien serta
menjunjung tinggi asas keahlian, keterampilan dan tata pemerintahan yang
baik.
Unggul : Bahwa tatanan masyarakat yang profesional, kreatif dan inovatif dalam
berbagai sektor kehidupan. Produktifitas baik pemerintah dalam layanannya
kepada masyarakat, hasil usaha masyarakat tani, nelayan, dan industri kecil
dan menengah yang mampu dikelola dengan standar global, adanya kepastian
hukum dan iklim usaha yang kondusif bagi investasi yang memiliki nilai
kompetitif atau berdaya saing secara local, nasional, regional dan
internasional.
Demokrati
s
: Bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta kehidupan
bermasyarakat dilandasi dengan kebebasan berserikat, berkumpul,
berpendapat sesuai dengan tatanan dalam negara hukum.
Agamis : Bahwa kehidupan bermasyarakat berlangsung dengan menjunjung tinggi nilai-
nilai agama yang taat, didasarkan pada ketuhanan yang Maha Esa.
B. Misi Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam RPJMD Tahun 2011-2016
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan
visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen
penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang diberikannya.
Misi yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur untuk mencapai Visi adalah
sebagai berikut :
1. Mempercepat ketersediaan infrastruktur umum secara merata dan berkeadilan
2. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dengan mempersiapkan SDM yang
unggul,terampil dan siap pakai (pendidikan gratis berkualitas).
3. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, akuntabel dengan
penempatan SDM professional.
4. Meningkatkan pengembangan ekonomi kerakyatan melalui peningkatan
produktivitas pertanian, perkebunan, perikanan dan sector jasa lainnya.
5. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat (berobat gratis dan
berkualitas).
6. Memfasilitasi percepatan penyelesaian sengketa lahan masyarakat
7. Menata zonasi dan perlindungan terhadap kawasan konservasi, peninggalan
budaya situs dan pengembangan budaya tradisional.
8. Mewujudkan kehidupan beragama, sosial dan budaya yang dinamis serta
17Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kehidupan berdemokrasi.
9. Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga dan pembinaan atlit untuk
berprestasi.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Buku Putih Sanitasi ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas dan faktual mengenai
kondisi dan profil sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada saat ini.
1.3.2 Tujuan
Tujuan disusunnya buku putih ini adalah untuk menjadi baseline-data terkait kondisi sanitasi
kabupatenTanjung Jabung Timur saat ini yang akan digunakan dalam penyusunan Strategi Sanitasi
Kabupaten (SSK), serta keperluan pemantuan dan evaluasi (monev) pembangunan sektor sanitasi
khususnya di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
1.4 Metodologi
Untuk lebih memahami proses dan kegiatan penyusunan Buku Putih ini secara menyeluruh,akan
disajikan beberapa hal penting yang berkaitan dengan aspek metodologi yang digunakan dalam
penulisan ini yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.4.1 Sumber Data
a. Data Primer
Data primer yang diperlukan dalam penyusunan buku ini berasal dari hasil kajian studi antara lain:
Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan (Environmental Health Risk Assessment /EHRA)
Studi Penyedia Layanan Sanitasi (Sanitation Supply Assessment/SSA)
Survey Pemberdayaan Masyarakat dalam Higiene Sanitasi yang Sensitive Jender dan
Kemiskinan (PMHSJK), Promosi Higiene dan Sanitasi Sekolah
Studi Profil Keuangan dan Perekonomian Daerah, dan
Studi Komunikasi dan Pemetaan Media
b. Data Sekunder
Data sekunder yang dikumpulkan dalam penyusunan buku putih ini antara lain meliputi aspek profil
umum dan data profil sanitasi yaitu antara lain :
Data profil Umum antara lain:
Geografis, Administratif & Geohidrologis
Demografis
Keuangan dan Perekonomian Daaerah
18Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
Sosial & Budaya
Tata Ruang Wilayah
Kelembagaan Daerah
Data Profil Sanitasi meliputi antara lain :
Data Teknis : Air Limbah, Persampahan dan Drainase Lingkungan
Data Non Teknis :Aspek-aspek kelembagaan dan kebijakan, Keuangan
1.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui:
1. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang
sifatnya tertutup dan terbuka. Dalam penelitian ini dipakai kuesioner bersifat tertutup, kuesioner
tertutup dimaksud adalah bahwa jawaban kuesioner telah tersedia dan responden tinggal
memilih beberapa alternatif yang telah disediakan.
2. Wawancara mendalam, yaitu teknik pengumpulan data melalui wawancara yang dilakukan
dengan beberapa nara sumber yang dianggap mampu dan mengetahui permasalahan. Teknik
ini dipakai secara simultan dan sebagai cara utama untuk memperoleh data secara mendalam
yang tidak diperoleh dengan data dokumentasi, menanyakan hal-hal yang belum ada atau
belum jelas yang mungkin terdapat dalam data dokumentasi.
3. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan hal-hal yang
penting berkaitan dengan objek yang sedang diteliti, sehingga peneliti mampu menggambarkan
secara nyata kondisi di lapangan. Teknik ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan
visual langsung ke lingkungan yang menjadi obyek studi. Obyek yang diamati berupa kondisi
drainase, sarana persampahan, saluran pembuangan limbah. Hasil dari pengamatan tersebut
ditulis secara deskriptif dan direkam dengan kamera foto.
1.4.3 Teknik Pengolahan dan Penyajian Data
Pengolahan data dalam pelaksanaan proses kajian data primer dan sekunder ini antara lain
dengan menggunakan program Epi info, SPPS, Microsoft Excel dan ArcView GIS. Sedangkan untuk
Visualisasi data ditampilkan dalam bentuk grafik atau diagram dan peta. Sedangkan data-data yang
bersifat penjelasan dipresentasikan secara deskriptif kualitatif dalam bentuk uraian.
1.4.4 Analisis Data
Analisis data adalah merupakan tindak lanjut dari tahapan pengumpulan data untuk memperoleh
output sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Analisis yang diguna dalam penelitian ini adalah
a. Analisis Profil Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Analisis ini menggunakan metode deskriptif kualitatif . Hasil analisis ini adalah kondisi existing
wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur ditinjau dari aspek fisik, demografi, ekonomi, tata
ruang wilayah, sosial budaya dan kelembagaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada saat ini.
19Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
b. Profil Sanitasi Wilayah
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sanitasi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur saat
ini secara obyektif berdasarkan data primer dan sekunder sistem dan layanan sanitasi,
permasalahan yang di hadapi dan rencana pembangunan sanitasi yang ada saat ini. Hasil analisis
ini adalah peta sistem sanitasi untuk masing-masing subsektor dan lokasinya yang spesifik, hasil
analisis dari beberapa kajian data primer, dan teridentifikasinya rencana program dan kegiatan
pengembangan sanitasi serta kegiatan sanitasi yang sedang berlangsung. Analisis ini
menggunakan metode tabulasi, Diagram Sistem Sanitasi (DSS) dan analisis deskriptif.
c. Penetapan Area Berisiko Sanitasi
Analisis ini bertujuan untuk menetapkan area berisiko sanitasi dan posisi pengelolaan sanitasi saat
ini di Kabupaten Tanjung Jabung Timur berdasarkan analisis data sekunder, data primer yang
dihimpun dari studi EHRA dan penilaian SKPD tentang kualitas, kuantitas dan kontinuitas sarana
dan prasarana sanitasi dan perilaku PHBS. Analisis ini menggunakan metode tabulasi,
pembobotan (skoring) dan peta.
1.5 Dasar Hukum dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain
1.5.1 Dasar hukum yang melandasi Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten
Tanjung Jabung Timur ini antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman;
2. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. Undang – Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
4. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
5. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN);
6. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
7. Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
8. Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang – Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
9. Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;
10. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;
11. Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;
12. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
13. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum;
20Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional;
19. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sumber Daya Air;
20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2008 tentang Air Tanah;
21. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;
22. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;
23. Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan Ruang
Nasional.
24. Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur Nomor 11 Tahun 2011 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun
2011-2016;
1.5.2 Hubungan Buku Putih Sanitasi dengan Perencanaan lain
Buku Putih Sanitasi merupakan salah satu bagian dari dokumen perencanaan khusus untuk bidang
Sanitasi yang nantinya akan saling mendukung dengan dokumen perencanaan lainnya seperti
RPJPD, RPJMD, RTRW, RPIJM, Renstra SKPD yang menjadi dasar perencanaan kegiatan dalam
RKPD.
a. Buku Putih Sanitasi dengan RPJPD Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Dokumen RPJP Kabupaten Tanjung Jabung Timur digunakan sebagai referensi untuk
memetakan permasalahan terkait sanitasi dan arah pelaksanaan program sanitasi ke
depan.
b. Buku Putih Sanitasi dengan RPJMD
Buku putih sanitasi menggunakan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menangah
(RPJMD) Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2011-2015 sebagai referensi untuk
memperoleh data isu–isu strategis dan permasalahan mendesak terkait program sanitasi
yang harus ditangani segera dan sebagai pedoman untuk menentukan visi dan misi serta
kebijakan sanitasi ke depan.
c. Buku Putih Sanitasi dan RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Dalam pelaksanaan penyusunan Buku Putih memperhatikan dan mempedomani tujuan
penataan ruang, kebijakan penataan ruang, struktur dan pola ruang dalam RTRW
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dimana kebijakan penataan ruang, struktur dan pola
ruang dalam RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Timur menjadi acuan dalam penentuan
wilayah kajian dalam penyusunan buku putih.
21Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
d. Buku Putih Sannitasi dan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra
SKPD)
Buku putih menggambarkan rencana program dan kegiatan setiap SKPD yang menangani
sanitasi sebagaimana tertuang dalam Renstra SKPD tersebut dan setelah Buku Putih Final
akan menjadi pedoman bagi setiap satuan kerja perangkat daerah dalam penyesuaian
program terhadap Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) yang
berlaku sekarang.
BAB 2 : GAMBARAN UMUM WILAYAH
22Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
2.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik
Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan ibukota Muara Sabak merupakan salah satu kabupaten
baru dari 9 kabupaten di Provinsi Jambi. Kabupaten Tanjung Jabung Timur terbentuk sebagai
daerah pemekaran baru berdasarkan Undang-Undang Nomor 54 tahun 1999. Kabupaten Tanjung
Jabung Timur merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Tanjung Jabung yang terbagi menjadi
Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Kabupaten Tanjung Jabung Timur secara geografis terletak pada 0°53’ - 1°41’ LS dan 103°23 -
104°31 BT dengan luas 5.445 Km² dengan ketinggian ibukota-ibukota kecamatan dalam Kabupaten
Tanjung Jabung Timur berkisar antara 1-5 m dpl.
Batas geografi :
Sebelah utara : Laut Cina Selatan
Sebelah selatan : Kabupaten Muaro Jambi dan Provinsi Sumatra Selatan
Sebelah barat : Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Muaro Jambi
Sebelah timur : Laut Cina Selatan
Secara administratif Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan Ibukota Muaro Sabak terdiri dari 11
Kecamatan, 73 Desa dan 20 Kelurahan. Adapun nama-nama Kecamatan dalam Kabupaten Tanjung
Jabung Timur adalah sebagai berikut :
1. Kecamatan Muara Sabak Timur dengan Ibu Kota Muara Sabak Ilir
2. Kecamatan Muara Sabak barat dengan Ibu Kota Nibung Putih
3. Kecamatan Kuala Jambi dengan Ibu Kota Kampung Laut
4. Kecamatan Dendang dengan Ibu Kota Rantau Indah
5. Kecamatan Mendahara dengan Ibu Kota Mendahara Ilir
6. Kecamatan Mendahara Ulu dengan Ibu Kota Pematang Rahim
7. Kecamatan Geragai dengan Ibu Kota Pandan Jaya
8. Kecamatan Rantau Rasau dengan Ibu Kota Bandar Jaya
9. Kecamatan Berbak dengan Ibu Kota Simpang
10. Kecamatan Nipah Panjang dengan Ibu Kota Nipah Panjang II
11. Kecamatan Sadu dengan Ibu Kota Sungai Lokan.
Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Jabung Timur ke beberapa Ibu Kota Kabupaten / kota dalam Provinsi
Jambi :
Muara Sabak :
Jambi lewat Sangeti = 124 Km
Kuala Tungkal lewat Simpang Tuan = 129 Km
Muara Bulian lewat Bajubang Laut = 172 Km
23Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
Sengeti lewat Simpang Tuan = 94 Km
Muara Bungo lewat Muara Bulian = 374 Km
Muara Tebo lewat Muara Bulian = 299 Km
Sarolangun lewat Muara Bulian = 290 Km
Bangko lewat Sarolangun = 364 Km
Sungai Penuh Lewat Bangko = 534 Km
Kabupaten Tanjung Jabung Timur secara administrasi terbagi menjadi 11 kecamatan dengan total
seluruh wilayah 5.445 Km2. Kecamatan yang memiliki luas paling besar adalah Kecamatan Sadu yaitu
1.821,2 Km2 dan yang paling kecil adalah Kecamatan Kuala Jambi yaitu 120,25 Km2. Berikut ini adalah
Jumlah dan Luas Kecamatan yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Wilayah di Kab Tanjung Jabung Timur sepanjang tahun 2011 mempunyai curah hujan tahunan sekitar
2231 mm, dimana 4 bulan basah, 8 bulan kering. Rata-rata curah hujan bulan basah 179 – 279 mm dan
bulan kering 71 – 103 mm. Curah hujan terbanyak di tahun 2011 yaitu pada bulan desember 2011
sekitar 352 mm. Sebaliknya curah hujan terendah terjadi pada bulan mei yaitu sektar 123 mm.
Bentuk wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Kecamatan Muara Sabak Timur, Rantau Rasau,
Berbak, Nipah Panjang dan Kecamatan Sadu) merupakan dataran landai. Wilayah ini merupakan
cekungan yang membentuk rawa belakang yang jenuh air sehingga air tidak dapat menembus tanah
atau mengalir sebagai run off, sehingga air terjebak berupa rawa. Air permukaan di Kabupaten Tanjung
Jabung Timur menjadi masalah terutama pada musim penghujan yang menggenangi areal permukiman
dan lahan pertanian.
Berdasarkan bentuk wilayah tersebut Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pola aliran permukaan air
menjadi daerah yang tergenang periodic dan selalu tergenang. Berdasarkan daerah tangkapan hujan
atau daerah Aliran Sungai (DAS), Kabupaten Tanjung Jabung Timur terbagi atas 5 DAS, yaitu DAS
Mendahara, DAS Lagan, DAS Batanghari, DAS Air Hitam dan DAS Benuh. Untuk luasan DAS di
kab.Tanjung Jabung Timur belum diketahui besaran luasnya hal ini disebabkan dalam dokumen
RISPAM tidak terdapat data tersebut, dan data dari peta DAS tidak dapat di ketahui.
DAS Batanghari mencakup seluruh Provinsi Jambi. Sungai ini merupakan sungai terbesar dan
terpanjang di kawasan pantai timur. Dibagian hilir sungai bercabang dua yaitu Sungai Batanghari yang
arahnya ke Muara Sabak dan cabang satu lagi yaitu Sungai Berbak mengarah ke Nipah Panjang.
Sungai ini merupakan urat nadi transportasi di Provinsi Jambi maupun di kawasan pantai timur.
Beberapa sungai besar lain yang mengalir di Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah Sungai
Pamusiran, Sungai Sadu, Sungai Simpang Jelita, Sungai Simpang Datuk sedangkan berdasarkan
geometric sungai berbentuk meandering (berkelok-kelok) dan pada sepanjang kedua tanggulnya
dimanfaatkan sebagai pemukiman dan lahan pertanian.
Berikut Nama Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1: Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten
24Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
Nama DAS Luas (Ha)DAS Mendahara -DAS Lagan -DAS Batanghari -DAS Air Hitam -DAS Benuh -
Sumber: Dokumen RISPAM Kab.Tanjung Jabung Timur 2011
Adapun nama, luas wilayah yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.2: Nama, luas wilayah per-Kecamatan dan jumlah kelurahan
Nama KecamatanJumlah Kelurahan
/Desa
Luas Wilayah
Administrasi Terbangun
(Ha) (%) thd total (Ha) (%) thd total
Kecamatan Mendahara 9 91.115 17 1.268 12
Kecamatan Mendahara Ulu 7 38.130 7 596 6
Kecamatan Geragai 8 28.535 5 852 8
Kecamatan Dendang 7 47.817 9 883 8
Kecamatan Muara Sabak Barat 7 41.028 8 1.822 17
Kecamatan Muara Sabak Timur
12 25.175 5653
6
Kecamatan Kuala Jambi 6 12.052 2 657 6
Kecamatan Rantau Rasau 11 35.612 7 1.173 11
Kecamatan Berbak 6 19.446 4 509 5
Kecamatan Nipah Panjang 10 23.470 4 1.469 14
Kecamatan Sadu 9 182.120 33 676 6
Sumber :Bappeda Kab.Tanjung Jabung Timur
Dalam proses penyusunan Buku Putih ini dapat dilihat wilayah administrasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan wilayah kajian seperti pada peta berikut ;
Peta 2.1 Peta Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur
25Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
Sumber ; RISPAM Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2011Keterangan ; Peta Hidrologi Kabupaten Tanjung Jabung Timur ukuran A3 terlampir
Peta 2.2 : Peta Administrasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Sumber ; RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2012Keterangan ; Peta Orientasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur ukuran A3 terlampir
2.2 DemografiPenduduk merupakan subjek atau sasaran dan sekaligus sebagai objek atau pelaku kegiatan
ekonomi yang melaksanakan proses pembangunan. Keberadaan peran ganda demikian
menempatkan penduduk pada posisi sentral dalam setiap langkah kebijakan dan strategi
pembangunan. Jumlah penduduk yang besar harus disertai dengan kualitas yang tinggi sehingga
keberadaannya dapat menjadi modal dasar proses pembangunan, bukan sebaliknya penduduk
justru dipandang sebagai beban pembangunan. Pemikiran demikan harus menjadi dasar pijakan
dalam perumusan kebijakan dibidang kependudukan dan peningkatan kualitas sumberdaya
manusia.
Jumlah penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada tahun 2011 tercatat sebesar 210.420 jiwa
terdiri atas 102.303 jiwa perempuan dan 108.117 jiwa laki-laki yang tersebar di 11 kecamatan. Total
jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Muara Sabak Timur, Mendahara dan Nipah
Panjang, sementara jumlah penduduk paling sedikit ditemukan di Kecamatan Berbak Kabupaten
Tanjung Jabung Timur. Proporsi penduduk laki-laki dan perempuan pada setiap wilayah kecamatan
26Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
relatif berimbang, namun pada sebagian besar kecamatan, jumlah penduduk laki-laki sedikit
melebihi jumlah penduduk perempuan. Kecenderungan ini berkatian langsung dengan karakteristik
angka harapan hidup kaum laki-laki yang umumnya lebih tingi daripada kaum perempuan.
Variasi jumlah penduduk pada setiap kecamatan dan variasi luas wilayahnya menyebabkan
terjadinya ketimpangan kepadatan penduduk antar kecamatan dengan kepadatan tertinggi
ditemukan di Kecamatan Kuala Jambi diikuti Kecamatan Nipah Panjang, sementara kecamatan
dengan kepadatan terendah adalah Kecamatan Sadu dan Kecamatan Mendahara. Secara rata-rata
tingkat kepadatan penduduk adalah sebesar 37,70 jiwa per Km persegi.
Demografi merupakan gambaran ringkas kondisi kependudukan di tingkat kecamatan, Rumus untuk
menghitung proyeksi penduduk 5 tahun:
Pt = Po (1 + r )t
Keterangan:
Pt = jumlah penduduk pada tahun t (2017).
Po = jumlah penduduk pada tahun awal (2012)
r = angka pertumbuhan penduduk
t = waktu (5)
Berdasarkan Data Statistik, maka Kabupaten Rejang Lebong memiliki jumlah penduduk seperti
terlihat pada tabel sebagai berikut ;
Tabel 2.3: Jumlah penduduk dan kepadatannya 3 tahun terakhir
2 0 1 1 2 0 1 2
M E N D A H A R A 2 5 5 8 1 2 6 2 2 3 2 6 1 1 9 6 3 4 0 6 4 6 7 6 .5 1 5 0 .6 9 2 .5 1 - 0 .4 0 2 8 ,7 8 2 8 .6 7
M E N D A H A R A U L U 1 4 4 4 0 1 4 8 0 3 1 5 0 1 9 3 1 1 9 3 6 6 3 4 .2 7 6 0 .7 0 2 .5 1 1 .4 6 3 8 ,8 2 3 9 .3 9
G E R A G A I 2 0 9 1 9 2 1 4 4 5 2 1 6 9 0 4 4 1 3 5 3 6 9 5 .8 4 5 0 .6 9 2 .5 1 1 .1 4 7 5 ,1 5 7 6 .0 1
D E N D A N G 1 4 8 9 5 1 5 2 6 9 1 5 2 6 9 4 5 2 6 3 8 9 7 4 .9 8 3 0 .6 9 2 .5 1 0 .0 0 3 1 ,9 3 3 1 .9 3
M a . S A B A K B A R A T 1 5 2 3 3 1 5 6 1 5 1 6 0 1 0 3 5 7 1 3 8 8 8 3 .5 8 7 0 .6 9 2 .5 1 2 .5 3 3 8 ,0 6 6 3 .5 9
M a . S A B A K T IM U R 3 0 9 0 6 3 1 6 8 0 3 1 6 8 8 9 3 1 4 7 8 4 5 9 .7 7 9 0 .6 9 2 .5 0 0 .0 3 1 2 5 ,8 4 7 7 .2 4
K U A L A JA M B I 1 4 0 0 3 1 4 3 5 4 1 4 3 6 2 3 4 0 1 3 3 5 8 3 .5 7 9 0 .7 0 2 .5 1 0 .0 6 1 1 9 ,1 1 1 9 .1 7
R A N T A U R A S A U 2 2 0 7 8 2 2 6 3 1 2 2 9 1 4 5 9 8 0 6 .1 4 9 6 .7 6 6 0 .6 9 2 .5 0 1 .2 5 6 3 ,5 5 6 4 .3 4
B E R B A K 9 8 0 5 1 0 0 5 0 1 0 0 4 9 2 6 6 4 2 .6 6 9 3 .0 1 6 0 .7 0 2 .5 0 - 0 .0 1 5 1 ,6 8 5 1 .6 8
N IP A H 2 5 3 2 6 2 5 9 6 1 2 5 9 9 2 7 3 4 5 6 .1 9 5 6 .4 5 4 0 .6 9 2 .5 1 0 .1 2 1 1 0 ,6 1 1 1 0 .7 5
S A D U 1 2 0 8 6 1 2 3 8 9 1 2 4 1 0 3 3 8 9 2 .9 2 6 3 .4 6 6 0 .7 0 2 .5 1 0 .1 7 6 ,8 6 .8 1
Ta h u n
2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2N a m a K e c a m a t a n
J u m la h P e n d u d u k J u m la h K K
Tin g k a t
P e rt u m b u h a n K e p a d a t a n p d d k
Ta h u n Ta h u n Ta h u n
Sumber: BPS Kab.Tanjung Jabung Timur
Tabel 2.4: Jumlah penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
27Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
N a m a
K e c a m a t a n
2 0 1 3 2 0 1 5 2 0 1 7 2 0 1 3 2 0 1 5 2 0 1 7 2 0 1 3 2 0 1 5 2 0 1 7 2 0 0 9 2 0 1 2
M E N D A H A R A 2 6 3 6 3 2 6 8 5 9 2 7 3 6 3 6 5 9 1 6 7 1 5 6 8 4 1 0 .9 4 1 .8 8 1 .8 8 2 7 .8 8 2 8 .6 7
M E N D A H A R A U L U 1 5 2 5 3 1 5 7 3 1 1 6 2 2 5 3 8 1 3 3 9 3 3 4 0 5 6 1 .5 6 3 .1 4 3 .1 4 3 7 .6 1 3 9 .3 9
G E R A G A I 2 2 0 0 5 2 2 6 4 7 2 3 3 0 9 5 5 0 1 5 6 6 2 5 8 2 7 1 .4 5 2 .9 2 2 .9 2 7 2 .8 1 7 6 .0 1
D E N D A N G 1 5 4 3 2 1 5 7 6 3 1 6 1 0 1 3 8 5 8 3 9 4 1 4 0 2 5 1 .0 7 2 .1 4 2 .1 4 3 0 .9 4 3 1 .9 3
M a . S A B A K B A R A T 1 6 3 1 6 1 6 9 4 5 1 7 5 9 9 4 0 7 9 4 2 3 6 4 4 0 0 1 .9 1 3 .8 6 3 .8 6 6 0 .0 9 6 3 .5 9
M a . S A B A K T IM U R 3 2 0 2 8 3 2 7 2 1 3 3 4 2 7 8 0 0 7 8 1 8 0 8 3 5 7 1 .0 7 2 .1 6 2 .1 6 7 4 .8 1 7 7 .2 4
K U A L A JA M B I 1 4 5 1 8 1 4 8 3 5 1 5 1 5 9 3 6 3 0 3 7 0 9 3 7 9 0 1 .0 9 2 .1 9 2 .1 9 1 1 5 .3 8 1 1 9 .1 7
R A N T A U R A S A U 2 3 2 5 4 2 3 9 4 9 2 4 6 6 4 5 8 1 3 5 9 8 7 6 1 6 6 1 .4 8 2 .9 9 2 .9 9 6 1 .5 7 6 4 .3 4
B E R B A K 1 0 1 5 6 1 0 3 7 3 1 0 5 9 4 2 5 3 9 2 5 9 3 2 6 4 9 1 .0 6 2 .1 4 2 .1 4 5 0 .0 7 5 1 .6 8
N IP A H 2 6 2 8 0 2 6 8 6 4 2 7 4 6 2 6 5 7 0 6 7 1 6 6 8 6 5 1 .1 1 2 .2 2 2 .2 2 1 0 7 .1 7 1 1 0 .7 5
S A D U 1 2 5 5 0 1 2 8 3 4 1 3 1 2 4 3 1 3 7 3 2 0 8 3 2 8 1 1 .1 3 2 .2 6 2 .2 6 6 .5 9 6 .8 1
Ta h u n Ta h u n Ta h u n Ta h u nJ u m la h P e n d u d u k J u m la h K K
Tin g k a t
P e rt u m b u h a n K e p a d a t a n P d d k
Sumber:Hasil Analisa
28Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
2.3 Keuangan dan Perekonomian DaerahSecara umum, peningkatan pendapatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan realisasinya melampui proyeksi yang ditargetkan dalam APBD. Peningkatan pendapatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur seiring dengan peningkatan pendapatan yang diperoleh semua pos pendapatan baik melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.Kontribusi terbesar pendapatan dalam pendapatan APBD Kabupaten Tanjung Jabung Timur selama empat tahun bersumber dari pos dana perimbangan yang setiap tahunnya mengalami trend naik.
Tabel 2.5 Rekapitulasi Realisasi APBD Kab.Tanjung Jabung Timur Tahun 2009- 2013
2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3
AP e n d a p a t a n ( a 1 + a 2 + a 3 ) 5 6 7 ,5 8 8 ,3 5 9 ,2 9 8 6 6 9 ,5 1 7 ,2 3 1 ,9 3 9 6 7 1 ,2 2 8 ,2 0 0 ,1 4 7 8 0 4 ,0 7 8 ,2 3 7 ,9 6 9
1 2 .7
a 1
P e n d a p a t a n As li D a e ra h ( P AD ) 1 9 ,2 3 6 ,4 7 8 ,9 6 7 1 9 ,7 7 5 ,6 9 4 ,5 3 1 2 4 ,6 2 2 ,9 5 5 ,3 6 0 2 9 ,4 3 5 ,6 8 4 ,0 6 0
1 5 .6
a 1 1 P a ja k d a e r a h 2 ,0 1 5 ,7 1 6 ,0 7 7 1 ,8 0 5 ,7 0 3 ,1 9 8 2 ,8 4 7 ,6 8 6 ,8 7 1 6 ,1 8 3 ,7 5 7 ,8 8 3 5 4 .8
a 1 2R e tr ib u si d a e r a h 2 ,3 9 2 ,3 1 4 ,3 8 2 2 ,4 2 2 ,9 4 1 ,6 1 3 1 ,8 2 3 ,2 5 0 ,8 8 5 2 ,9 7 6 ,5 8 9 ,9 2 5
1 3 .3
a 1 3
H a sil p e n g o la h a n ke ka y a a n d a e r a h y a n g d ip isa h ka n 2 ,4 6 3 ,7 3 6 ,9 2 2 2 ,5 4 3 ,6 0 8 ,3 8 6 5 ,5 3 3 ,2 3 4 ,9 4 2 4 ,9 9 1 ,8 3 1 ,5 6 3
3 7 .0
a 1 4
L a in - la in p e n d a p a ta n d a e r a h y a n g sa h 1 2 ,3 6 4 ,7 1 1 ,5 8 6 1 3 ,0 0 3 ,4 4 1 ,3 3 3 1 4 ,4 1 8 ,7 8 2 ,6 6 2 1 5 ,2 8 3 ,5 0 4 ,6 8 8
7 .3
a 2
D a n a P e rim b a n g a n ( Tra n s f e r) 4 6 4 ,3 8 5 ,1 5 3 ,4 6 0 5 9 1 ,4 1 6 ,8 5 2 ,6 0 3 5 8 3 ,3 8 1 ,4 4 6 ,9 4 4 7 1 8 ,6 8 4 ,3 0 1 ,0 9 1
1 6 .4
a 2 1D a n a b a g i h a sil 1 9 7 ,4 0 5 ,2 4 9 ,4 6 0 3 0 2 ,4 1 2 ,4 1 6 ,6 0 3 2 9 3 ,5 1 7 ,5 3 6 ,9 4 4 3 4 3 ,8 9 1 ,5 9 8 ,0 9 1
a 2 2D a n a a lo ka si u mu m 2 1 8 ,7 1 7 ,9 0 4 ,0 0 0 2 3 9 ,7 0 5 ,2 3 6 ,0 0 0 2 8 1 ,5 3 7 ,7 1 0 ,0 0 0 3 5 6 ,3 2 3 ,4 4 3 ,0 0 0
1 7 .9
a 2 3D a n a a lo ka si kh u su s 4 8 ,2 6 2 ,0 0 0 ,0 0 0 4 9 ,2 9 9 ,2 0 0 ,0 0 0 8 ,3 2 6 ,2 0 0 ,0 0 0 1 8 ,4 6 9 ,2 6 0 ,0 0 0
1 3 .6
a 3
L a in - la in P e n d a p a t a n y a n g S a h 8 3 ,9 6 6 ,7 2 6 ,8 7 1 5 8 ,3 2 4 ,6 8 4 ,8 0 6 6 3 ,2 2 3 ,7 9 7 ,8 4 3 5 5 ,9 5 8 ,2 5 2 ,8 1 8
- 1 1 .2
a 3 1 H ib a h 3 2 ,7 4 5 ,0 0 0 ,0 0 0 8 ,5 8 1 ,1 0 7 ,4 5 8 1 4 ,7 0 9 ,9 0 6 ,0 0 0 - - 3 4 .1
a 3 2 D a n a d a r u r a t - - - -
a 3 3
D a n a b a g i h a sil p a ja k d a r i p r o v in si ke p a d a ka b /ko ta 1 3 ,2 7 5 ,2 6 4 ,6 7 1 1 7 ,7 2 2 ,5 7 4 ,6 5 6 2 2 ,8 6 3 ,1 2 8 ,6 8 3 2 2 ,4 0 5 ,0 9 9 ,4 9 8
2 0 .2
a 3 4
D a n a p e n y e su a ia n d a n d a n a o to n o m i kh u su s 3 7 ,9 4 6 ,4 6 2 ,2 0 0 3 2 ,0 2 1 ,0 0 2 ,6 9 2 2 5 ,6 5 0 ,7 6 3 ,1 6 0 3 3 ,5 5 3 ,1 5 3 ,3 2 0
a 3 5
B a n tu a n ke u a n g a n d a r i p r o v in si/p e me rin ta h d a e r a h la in n y a
N o
R e a l i s a s i
A n g g a ra n
T a h u n R ata2
p er tu m b u h an
Lanjutan Tabel 2.5
29Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
BB e la n ja ( b 1 + b 2 ) 6 1 0 ,9 3 4 ,1 3 5 ,3 6 9 6 3 3 ,0 2 2 ,2 2 4 ,2 3 6 6 9 9 ,6 5 2 ,3 9 7 ,0 4 6 8 1 3 ,0 6 3 ,9 2 4 ,2 1 4
1 0 .1
b 1B e la n ja T id a k L a n g s u n g 2 1 1 ,9 0 1 ,8 5 2 ,9 9 8 2 5 4 ,2 0 0 ,3 1 8 ,5 8 2 3 0 7 ,0 6 7 ,5 5 6 ,8 4 2 3 7 8 ,5 6 9 ,5 1 2 ,4 4 9
2 1 .3
b 1 1B e la n ja p e g a w a i 1 8 3 ,2 9 9 ,4 8 7 ,7 8 3 2 1 6 ,1 5 5 ,7 4 1 ,6 3 1 2 5 9 ,9 9 1 ,5 8 8 ,1 0 4 3 1 6 ,2 2 3 ,7 6 3 ,9 9 0
1 9 .9
b 1 2 B u n g a - - - -
b 1 3 S u b sid i 7 9 0 ,6 2 5 ,3 0 0 1 8 7 ,5 9 6 ,0 0 0 - - - 8 8 .1
b 1 4 H ib a h 1 0 ,6 7 1 ,9 8 1 ,2 5 0 1 9 ,8 6 0 ,7 3 7 ,8 3 1 1 6 ,2 9 5 ,8 5 9 ,7 0 0 1 5 ,1 8 4 ,6 3 1 ,7 8 0 2 0 .4
b 1 5 B a n tu a n so s ia l 1 ,0 1 3 ,5 0 8 ,6 6 5 6 6 4 ,0 0 8 ,4 0 0 1 ,6 6 5 ,3 1 0 ,0 0 0 1 9 ,2 0 3 ,8 6 5 ,9 0 0 3 8 9 .8
b 1 6B e la n ja b a g i h a sil -
b 1 7B a n tu a n ke u a n g a n 1 5 ,5 4 2 ,7 5 0 ,0 0 0 1 7 ,1 4 9 ,8 7 9 ,7 2 0 2 7 ,4 4 2 ,2 8 5 ,0 3 8 2 7 ,6 3 6 ,9 7 1 ,0 2 9
2 3 .7
b 1 8B e la n ja tid a k te r d u g a 5 8 3 ,5 0 0 ,0 0 0 1 8 2 ,3 5 5 ,0 0 0 1 ,6 7 2 ,5 1 4 ,0 0 0 3 2 0 ,2 7 9 ,7 5 0
2 2 2 .5
b 2B e la n ja L a n g s u n g 3 9 9 ,0 3 2 ,2 8 2 ,3 7 1 3 7 8 ,8 2 1 ,9 0 5 ,6 5 5 3 9 2 ,5 8 4 ,8 4 0 ,2 0 4 4 3 4 ,4 9 4 ,4 1 1 ,7 6 5
3 .1
b 2 1B e la n ja p e g a w a i
b 2 2
B e la n ja b a r a n g d a n ja sa 1 0 8 ,5 9 3 ,7 4 7 ,7 4 5 9 5 ,8 7 5 ,5 4 4 ,2 1 1 1 1 5 ,7 0 0 ,7 7 9 ,5 2 6 1 1 7 ,1 7 3 ,1 3 1 ,5 3 0
3 .4
b 2 3 B e la n ja mo d a l 2 9 0 ,4 3 8 ,5 3 4 ,6 2 6 2 8 2 ,9 4 6 ,3 6 1 ,4 4 4 2 7 6 ,8 8 4 ,0 6 0 ,6 7 8 3 1 7 ,3 2 1 ,2 8 0 ,2 3 5 3 .3
C P e m b ia y a a n 1 7 9 ,8 0 5 ,2 7 3 ,3 8 4 1 3 6 ,0 2 0 ,1 7 2 ,3 1 3 1 6 7 ,1 8 3 ,1 8 1 ,8 1 6 1 2 5 ,8 5 8 ,9 8 4 ,9 1 7
(2 2 3 ,1 5 1 ,0 4 9 ,4 5 5 ) (9 9 ,5 2 5 ,1 6 4 ,6 1 0 ) (1 9 5 ,6 0 7 ,3 7 8 ,7 1 5 ) (1 3 4 ,8 4 4 ,6 7 1 ,1 6 2 )
2 5 .0S u rp l u s /D e fi s i t
A n g g a ra n
Sumber :Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja tahun 2009 - 2012, diolah 2013Keterangan :n = tahun penyusunan buku putih sanitasi
30Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
Tabel 2.6: Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD KabupatenTanjung jabung Timur Tahun 2009 - 2013
2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3
1 P U - C K 5 6 4 ,0 0 0 ,0 0 0 4 ,9 7 5 ,0 0 0 ,0 0 0 4 ,4 9 5 ,0 0 0 ,0 0 0 1 0 ,9 2 7 ,2 2 4 ,0 0 0 3 0 5
1 a In v e sta s i 5 6 4 ,0 0 0 ,0 0 0 4 ,9 7 5 ,0 0 0 ,0 0 0 4 ,4 9 5 ,0 0 0 ,0 0 0 1 0 ,9 2 7 ,2 2 4 ,0 0 0 3 0 5
1 b o p e r a s io n a l/p e m e lih a r a a n ( O M )
2 K a n t o r P e n g e n d a lia n D a m p a k L in g k u n g a n 1 ,1 1 6 ,5 8 0 ,0 0 0 3 4 0 ,8 2 8 ,0 0 0 3 2 2 ,4 9 1 ,0 0 0 6 0 3 ,5 1 5 ,0 0 0
4
2 a In v e sta s i 1 ,1 1 6 ,5 8 0 ,0 0 0 3 4 0 ,8 2 8 ,0 0 0 3 2 2 ,4 9 1 ,0 0 0 6 0 3 ,5 1 5 ,0 0 0 4
2 b o p e r a s io n a l/p e m e lih a r a a n ( O M )
3 D in a s K e b e rs ih a n d a n Ta t a K o t a 7 4 8 ,2 5 7 ,0 0 0 2 4 1 ,1 9 0 ,0 0 0 3 5 5 ,4 9 5 ,0 0 0 4 5 4 ,5 0 9 ,8 5 0
2
3 a In v e sta s i 7 4 8 ,2 5 7 ,0 0 0 2 4 1 ,1 9 0 ,0 0 0 3 5 5 ,4 9 5 ,0 0 0 4 5 4 ,5 0 9 ,8 5 0 2
3 b o p e r a s io n a l/p e m e lih a r a a n ( O M )
4 D in k e s 3 0 0 ,6 8 1 ,0 0 0 2 7 2 ,6 3 7 ,4 0 0 5 5 1 ,9 2 0 ,6 0 0 5 3 3 ,0 5 3 ,3 0 0 3 0
4 a In v e sta s i 3 0 0 ,6 8 1 ,0 0 0 2 7 2 ,6 3 7 ,4 0 0 5 5 1 ,9 2 0 ,6 0 0 5 3 3 ,0 5 3 ,3 0 0 3 0
4 b o p e r a s io n a l/p e m e lih a r a a n ( O M )
5 B a p p e d a
5 a In v e sta s i
5 b o p e r a s io n a l/p e m e lih a r a a n ( O M )
6 B P M P D K
6 a In v e sta s i
6 b o p e r a s io n a l/p e m e lih a r a a n ( O M )
8 B e la n ja S a n it a s i ( 1 + 2 + 3 + … n ) 2 ,7 2 9 ,5 1 8 ,0 0 0 5 ,8 2 9 ,6 5 5 ,4 0 0 5 ,7 2 4 ,9 0 6 ,6 0 0 1 2 ,5 1 8 ,3 0 2 ,1 5 0 7 7
9 P e n d a n a a n in v e s t a s i s a n it a s i To t a l ( 1 a + 2 a + 3 a + … n a ) 2 ,7 2 9 ,5 1 8 ,0 0 0 5 ,8 2 9 ,6 5 5 ,4 0 0 5 ,7 2 4 ,9 0 6 ,6 0 0 1 2 ,5 1 8 ,3 0 2 ,1 5 0
7 7
1 0 P e n d a n a a n O M ( 1 b + 2 b + 3 b + … n b ) - - - -
1 1 B e la n ja L a n g s u n g 3 9 9 ,0 3 2 ,2 8 2 ,3 7 1 3 7 8 ,8 2 1 ,9 0 5 ,6 5 5 3 9 2 ,5 8 4 ,8 4 0 ,2 0 4 4 3 4 ,4 9 4 ,4 1 1 ,7 6 5 3
1 2 P ro p o rs i B e la n ja S a n it a s i – B e la n ja L a n g s u n g ( 8 /1 1 ) ( 3 9 6 ,3 0 2 ,7 6 4 ,3 7 1 ) ( 3 7 2 ,9 9 2 ,2 5 0 ,2 5 5 ) ( 3 8 6 ,8 5 9 ,9 3 3 ,6 0 4 ) ( 4 2 1 ,9 7 6 ,1 0 9 ,6 1 5 )
2
1 3
P ro p o rs i I n v e s t a s i S a n it a s i – To t a l B e la n ja S a n it a s i ( 9 /8 ) - - - -
1 4
P ro p o rs i O M S a n it a s i – To t a l B e la n ja S a n it a s i ( 1 0 /8 ) ( 2 ,7 2 9 ,5 1 8 ,0 0 0 ) ( 5 ,8 2 9 ,6 5 5 ,4 0 0 ) ( 5 ,7 2 4 ,9 0 6 ,6 0 0 ) ( 1 2 ,5 1 8 ,3 0 2 ,1 5 0 )
7 7
N o R ata2
p er tu m b u h an S K P D
T a h u n
Sumber :Realisasi APBD tahun 2009 - 2013, diolah
31Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
Keterangan :investasi termasuk di dalamnya pembangunan sarana prasarana, pengadaan lahan, pelatihan, koordinasi, advokasi, kampanye dan studi-studi yang terkait dengan sanitasi
Tabel 2.7 Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2009 - 2013
2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3
1 T o ta l B e la n ja S a n ita si K a b u p a te n /K o ta 2 ,7 2 9 ,5 1 8 ,0 0 0 5 ,8 2 9 ,6 5 5 ,4 0 0 5 ,7 2 4 ,9 0 6 ,6 0 0 1 2 ,5 1 8 ,3 0 2 ,1 5 0 6 ,7 0 0 ,5 9 5 ,5 3 8
2 Ju mla h P e n d u d u k 2 0 3 ,8 5 7 2 0 5 ,2 7 2 2 1 0 ,4 2 0 2 1 1 ,5 2 2 2 0 7 ,7 6 8
1 3 3 8 9 .3 8 2 8 3 9 9 .6 6 2 7 2 0 7 .0 5 5 9 1 8 2 .0 3B e la n ja S a n it a s i P e rk a p it a ( 1 / 2 )
N o D e s k r i p s i
Ta h u n
R a t a - ra t a
Sumber : APBD dan BPS, diolah
Tabel 2.8 Tabel Peta Perekonomian Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2009 - 2013
2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3
1 P D R B h a r g a ko n sta n ( str u ktu r p e r e ko n o m ia n ) ( R p .) 2 2 7 ,1 6 9 ,4 4 6 ,0 0 0 2 4 0 ,2 9 6 ,5 8 5 ,0 0 0 2 5 6 ,6 9 8 ,7 4 9 ,0 0 0
2 P e n d a p a ta n P e r ka p ita K a b u p a te n /K o ta ( R p .) 9 8 6 ,2 7 1 ,2 1 4 ,0 0 0 1 ,0 8 0 ,0 5 3 ,2 2 0 1 ,1 2 5 ,3 3 6 ,7 0 1 ,0 0 0
3 P e r tu mb u h a n E ko n o m i ( % ) 5 ,0 0 5 ,7 8 6 ,8 3
N o D e s k r i p s i
Ta h u n
Sumber : Tanjung Jabung Timur Dalam Angka 2012
2.4 Tata Ruang WilayahSejalan dengan upaya pembangunan daerah, berbagai kegiatan masyarakat dan pemerintah selalu
terjadi pada suatu ruang. Ketidaktepatan rencana dan ketidaktertiban pemanfaatan ruang dapat
mengurangi efisiensi kegiatan sosial-ekonomi dan dapat menyebabkan penurunan kualitas dan
daya dukung lingkungan. Hal tersebut dapat mengakibatkan menurunnya kualitas kehidupan,
produktivitas ekonomi daerah, pendapatan rakyat, dan mengancam keberlanjutan pembangunan.
Oleh karena itu, penataan ruang diperlukan sebagai instrumen pembangunan untuk dapat
mengarahkan pemanfaatan ruang yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Penataan
ruang itu perlu memperhatikan kaidah teknis, ekonomis, dan kepentingan umum serta kepentingan
antar generasi.
Hirarkhi dari masing-masing pusat-pusat pelayanan kegiatan dalam struktur ruang di Kabupaten
Tanjung Jabung Timur diwujudkan dalam 3 hirarkhi pusat pelayanan yaitu:
32Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
1. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yaitu pusat kegiatan pemerintahan, sosial, ekonomi dan
transportasi yaitu wilayah kabupaten/kota yang berdekatan/berbatasan. Pusat Kegiatan Wilayah di
Provinsi Jambi yang terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah Muara Sabak sebagai
PKWp. Muara Sabak dikembangkan sebagai daerah Pelabuhan (pengumpul) utama Provinsi Jambi.
Ujung Jabung dikembangkan sebagai pelabuhan (outlet) utama Provinsi Jambi.
2. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan PKLp yaitu Ibu Kota Kecamatan dan kota-kota yang berfungsi
sebagai pusat simpul jasa distribusi barang dalam satu wilayah kabupaten dan mempunyai potensi
untuk mendorong pusat-pusat kecamatan (daerah belakangnya).
3. Pusat Pelayanan Kawasan yang selanjutnya disebut PPK adalah kawasan perkotaan yang
berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa.
4. Pusat Pelayanan Lingkungan yang selanjutnya disebut PPL adalah kawasan perkotaan yang
berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa.
Adapun Rencana Sistem Pusat Perkotaan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2011– 2031
antara lain :
1 Perkotaan Muara Sabak Barat
PKWp Pusat pemerintahan Kabupaten Pusat Koleksi dan Distribusi Barang Pusat Perdagangan dan Jasa Regional Pusat Industri Pengolahan Pusat Transportasi Laut
2 Perkotaan Nipah Panjang
PKL Industri Perikanan Perhubungan Laut Sentra Perikanan/Minapolitan Simpul Transportasi
3 Mendahara Ilir PKL Simpul Transportasi Perdagangan dan Distribusi Barang Lokal Sentra Perikanan/Minapolitan
4 Perkotaan Pandan Jaya
PKL Pusat Sumber Daya Energi Industri Pertanian Simpul Transportasi Pusat Industri Pengolahan Pariwisata
5 Perkotaan Bandar Jaya
PKLp Industri Pertanian Simpul Transportasi Pusat Industri Pengolahan
6 Perkotaan Muara Sabak Timur
PKLp Industri Perikanan Perhubungan Laut Sentra Perikanan/Minapolitan Simpul Transportasi
33Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
7 Perkotaan Pematang Rahim
PPK Industri Pertanian Simpul Transportasi Pariwisata
8 Perkotaan Teluk Majelis
PPK Industri Pertanian Simpul Transportasi Pusat Industri Pengolahan
9 Perkotaan Rantau Indah
PPK Industri Pertanian Simpul Transportasi Pusat Industri Pengolahan
1 Perkotaan Sungai Lokan
PPK Industri Perikanan Perhubungan Laut Sentra Perikanan/Minapolitan
1 Perkotaan Simpang Desa
PPK Simpul transportasi Sentra Pertanian Pariwisata
1 PerdesaanKota Terpadu
Mandiri
PPL Simpul transportasi Sentra Pertanian Pariwisata
Pengembangan kawasan perkotaan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur mengikuti hirarki fungsional yang ditetapkan dalam rencana struktur ruang dan system pusat permukiman. Pengembangan PKWp diarahkan sebagai berikut:
Pelayanan transportasi, perdagangan, distribusi dan koleksi barang dan jasa; Pengembangan wilayah ini dilaksanakan dengan intensitas yang lebih tinggi untuk memacu
pertumbuhan ekonomi wilayah; Sebagai pintu gerbang utama distribusi barang ekspor kabupaten terhadap wilayah segitiga
pertumbuhan Singapura, Batam dan Johor; Pemantapan keterkaitan antar wilayah dengan kota-kota utama di Provinsi Jambi, Sumatera dan Jawa,
baik melalui peningkatan sarana prasarana transportasi jalan, dan laut. Penyediaan prasarana perkotaan sesuai dengan fungsi perkotaanya; dan Peningkatan peranan swasta dalam pembangunan sarana-prasarana perkotaan.
Pengembangan PKL dan PKLp diarahkan sebagai berikut: Pusat pertumbuhan wilayah sekitarnya; Kegiatan pusat pemerintahan, perdagangan dan pengumpul serta untuk pengembangan aktifitas
sekunder dan tersier dengan skala pelayanan regional. Pemantapan keterkaitan antar PKL dengan daerah sekitarnya melalui peningkatan sarana prasarana
transportasi jalan dan sungai; Penyediaan prasarana permukiman sesuai dengan fungsinya; Peningkatan peranan swasta dalam pembangunan sarana-prasarana permukiman.
Pengembangan PPK diarahkan sebagai berikut: Pusat pertumbuhan wilayah sekitarnya; Kegiatan pusat pemerintahan, perdagangan dan pengumpul serta untuk pengembangan aktivitas
sekunder dan tersier dengan skala pelayanan lokal.
34Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
Pemantapan keterkaitan antar PPK dengan daerah sekitarnya melalui peningkatan sarana prasarana transportasi jalan dan sungai; Penyediaan prasarana permukiman sesuai dengan fungsinya
Adapun Rencana Sistem Pusat Perkotaan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2011– 2031
Peta 2.3: Rencana pusat layanan Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Sumber ; RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2011 Keterangan; Peta rencana pusat layanan Tanjung Jabung Timur ukuran A3 terlampir
Peta 2.4: Rencana pola ruang Kabupaten Tanjung jabung Timur
35Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
Sumber ; RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2011 Keterangan; Peta rencana pusat layanan Tanjung Jabung Timur ukuran A3 terlampir
2.5 Sosial dan BudayaKondisi sosial budaya menggambarkan keadaan prasarana pendidikan, jumlah penduduk miskin, serta kawasan kumuh yang terdapat di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
A. PendidikanSampai dengan tahun 2011, sarana pendidikan formal yang tersedia di Kabupaten Tanjung Jabung Timur sudah tersebar diseluruh kecamatan mulai tingkat SD sampai dengan tingkat SMU/SMK, untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.9 : Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Nama KecamatanJumlah Sarana Pendidikan
Umum AgamaTK SD SLTP SMA SMK MI MTs MA
Mendahara 5 19 4 1 - 7 9 2Mendahara Ulu 3 7 3 - 1 3 1 2Geragai 4 22 4 2 - 2 1 2Dendang 3 18 4 1 1 1 1 1Muara Sabak Barat 2 14 2 1 1 1 2 1Muara Sabak Timur 6 26 6 3 1 1 7 3Kuala Jambi 3 11 2 1 - 2 5 4Rantau Rasau 2 30 3 1 1 2 2 2Berbak 4 11 4 1 1 3 1 -Nipah Panjang 3 28 7 1 1 1 1 1Sadu 3 19 4 1 1 - 1 1JUMLAH 38 207 43 13 8 22 31 19
Sumber : Diknas Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2012
Secara umum ketersediaan sarana dan prasarana untuk kondisi eksisting jumlah siswa di Kabupaten Tanjung Jabung Timur sudah relatif memadai. Namun demikian jika dilihat dari jumlah keseluruhan dari penduduk usia sekolah (terutama untuk jenjang pendidikan SLTP dan SLTA) jumlah sarana dan prasarana yang ada secara nyata belum mencukupi, dimana kondisi ideal ratio murid dan guru di jenjang SLTP adalah 1 :15 dan di jenjang SLTA adalah 1:29, sementara itu kondisi eksisting ratio murid dan guru di jenjang SLTP dan SLTP hanya sebesar 1 : 11. Hal ini menjadi tantangan kedepan bagi Kabupaten Tanjung Jabung Timur dihadapkan dengan perkiraan jumlah usia sekolah yang akan melanjutkan pendidikan.
Banyaknya anak-anak usia sekolah yang tidak melanjutkan pendidikan disebabkan jauhnya lokasi sekolah juga menjadi tantangan tersendiri bagi kebijakan pemerintah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang telah membebaskan biaya pendidikan mulai dari jenjang SD sampai dengan SLTA memberikan motivasi kepada masyarakat akan pentingnya pendidikan. Tidak hanya itu, Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur juga konsisten mengalokasikan anggaran pendidikan lebih dari 20% melalui APBD 2011-2013.
B. KemiskinanKemiskinan masih merupakan masalah utama pembangunan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, yang ditunjukkan dengan besarnya jumlah penduduk miskin. Menurut Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K RI) dalam publikasi Indikator Kesejahteraan Daerah Propinsi Jambi (Edisi Pertama Maret 2011), tingkat kemiskinan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun
36Buku Putih Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
2010 mencapai 12,40%. Pada tahun 2011, tingkat kemiskinan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur menurun menjadi 11,60%. Potret kemiskinan ini terutama banyak dijumpai pada petani dan nelayan yang merupakan 69,34% dari angkatan kerja. Kemiskinan pada petani terutama dijumpai pada petani pangan, karena hanya menghasilkan panen satu kali dalam satu tahun dengan produksi rata-rata 3,45 ton per hektar. Kelompok lain adalah masyarakat nelayan yang acap terperangkap pada kondisi, ketidakmampuan menggerakkan dan memanfaatkan sumber daya laut dan wilayah pesisir untuk kehidupan mereka. Kemiskinan dapat terjadi karena kekurangan modal, rendahnya produktivitas, dan lemahnya penguasaan teknologi. Jumlah penduduk miskin yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.10 : Jumlah Penduduk Miskin per Kecamatan
Kecamatan Jumlah keluarga miskin (KK)
Mendahara 1.976Mendahara Ulu 1.090Geragai 865Dendang 1.034Muara Sabak Barat 724Muara Sabak Timur 1.802Kuala Jambi 773Rantau Rasau 1.479Berbak 1.080Nipah Panjang 1.086Sadu 892
JUMLAH 12.801
Sumber: BPS Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2012
Tabel 2.11: Jumlah Rumah per Kecamatan
Kecamatan Jumlah Rumah
Mendahara 3.745Mendahara Ulu 3.354Geragai 3.529Dendang 4.344Muara Sabak Barat 2.691Muara Sabak Timur 8.645Kuala Jambi 2.453Rantau Rasau 6.766Berbak 3.016Nipah Panjang 6.454Sadu 3.470
Sumber: BPS Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2011.
2.6 Kelembagaan Pemerintah DaerahKelembagaan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat dilihat dalam struktur organisasi, sebagaimana tersebut dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah.
38
Sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
Gambar 2.1: Struktur organisasi pemerintah daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur
39Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
BAB 3 : PROFIL SANITASI WILAYAH
Profil sanitasi wilayah memberikan gambaran lengkap dan menyeluruh (teknis/non teknis dan mencakup berbagai aspek) tentang sanitasi Kab.Tanjung Jabung Timur. Data yang diambil dalam profil sanitasi wilayah mencakup data primer dan data sekunder. Diawali dengan pemetaan sistem sanitasi yang ada saat ini dan dilanjutkan dengan mnilai tingkat layanan dan cakupan sanitasi di Kab.tanjung Jabung Timur. Pemetaan akan menggambarkan alur lengkap perjalanan limbah mulai dari timbulnya/diproduksinya limbah hingga dibuang lagi kembali ke lingkungan, mencakup tiga komponen yaitu air limbah domestik, persampahan dan drainase lingkungan.
Tabel 3.1 Perhitungan Pendanaan Sanitasi oleh APBD Kab.Tanjung Jabung Timur Tahun 2009 – 2013
2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3
1B e la n ja S a n it a s i ( 1 .1 + 1 .2 + 1 .3 + 1 .4 ) 1 ,6 1 2 ,9 3 8 ,0 0 0 5 ,4 8 8 ,8 2 7 ,4 0 0 5 ,4 0 2 ,4 1 5 ,6 0 0 1 1 ,9 1 4 ,7 8 7 ,1 5 0
1 1 9 .7 6
1 .1 A ir L imb a h D o me stik 5 6 4 ,0 0 0 ,0 0 0 4 ,9 7 5 ,0 0 0 ,0 0 0 4 ,4 9 5 ,0 0 0 ,0 0 0 1 0 ,9 2 7 ,2 2 4 ,0 0 0 3 0 5 .1 8
1 .2S a mp a h r u ma h ta n g g a 7 4 8 ,2 5 7 ,0 0 0 2 4 1 ,1 9 0 ,0 0 0
3 5 5 ,4 9 5 ,0 0 0 4 5 4 ,5 0 9 ,8 5 0 2 .4 9
1 .3 D r a in a se lin g ku n g a n
1 .4 P H B S 3 0 0 ,6 8 1 ,0 0 0 2 7 2 ,6 3 7 ,4 0 0 5 5 1 ,9 2 0 ,6 0 0 5 3 3 ,0 5 3 ,3 0 0 2 9 .9 0
2
D a n a Alo k a s i K h u s u s ( 2 .1 + 2 .2 + 2 .3 ) - -
- - - -
2 .1 D A K S a n ita si - - - - - -
2 .2D A K L in g ku n g a n H id u p - -
- - - -
2 .3D A K P e r u ma h a n d a n P e r mu kima n - -
- - - -
3P in ja m a n /H ib a h u n t u k S a n it a s i - - - - - -
4
B a n t u a n K e u a n g a n P ro v in s i u n t u k S a n it a s i - - - - - -
2 ,7 2 9 ,5 1 8 ,0 0 0 5 ,8 2 9 ,6 5 5 ,4 0 0 5 ,7 2 4 ,9 0 6 ,6 0 0 1 2 ,5 1 8 ,3 0 2 ,1 5 0 7 7
3 9 9 ,0 3 2 ,2 8 2 ,3 7 1 3 7 8 ,8 2 1 ,9 0 5 ,6 5 5 3 9 2 ,5 8 4 ,8 4 0 ,2 0 4 4 3 4 ,4 9 4 ,4 1 1 ,7 6 5 3
0 .6 8 1 .5 4 1 .4 6 2 .8 8
1 .6 4% AP B D m u rn i t e rh a d a p B e la n ja L a n g s u n g
N o U ra ia n
B e la n ja S a n it a s i ( R p .) R a t a - ra t a P e rt u m b u h a n
B e la n ja AP B D m u rn i u n t u k S a n it a s i ( 1 - 2 - 3 )
To t a l B e la n ja L a n g s u n g
Sumber : Analisa APBD tahun 2009 – 2013
Tabel 3.2 Realisasi dan Potensi retribusi Sanitasi per Kapita
No SKPDRetribusi Sanitasi Tahun (Rp) Pertum
buhan (%)n-4 n-3 n-2 n-1 n
40Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
1 Retribusi Air Limbah - - - - - -1.a Realisasi retribusi - - - - - -1.b Potensi retribusi - - - - - -
2 Retribusi Sampah - - - - - -2.a Realisasi retribusi - - - - - -2.b Potensi retribusi - - - - - -
3 Retribusi Drainase - - - - - -3.a Realisasi retribusi - - - - - -3.b Potensi retribusi - - - - - -
4 Total Realisasi Retribusi Sanitasi (1a+2a+3a) 0 0 0 0 0 0
5 Total Potensi Retribusi Sanitasi (1b+2b+3b) 0 0 0 0 0 0
6 Proporsi Total Realisasi – Potensi Retribusi Sanitasi (4/5)
Sumber : hasil analisa
Sampai saat ini penarikan retribusi dari sektor air limbah, persampahan dan drainase belum diterapkan hal ini disebabkan oleh tingkat pelayanan sektor sanitasi di kab.tanjung jabung timur masih rendah sehingga pemerintah daerah belum melakukan penarikan retribusi, sebab lainnya adalah perda untukpengelolaan air limbah dan drainase belum ada, sedangkan untuk sektor persampahan perda baru dalam proses pengesahan DPRD.
3.1. Promosi Higiene dan Sanitasi
Promosi Higiene dan sanitasi adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
Promosi Higiene Dan Sanitasi pada tatanan rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan Promosi Higiene Dan Sanitasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah risiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat
3.1.1. Tatanan Rumah Tangga (Laporan Hasil Pelaksanaan Study EHRA)
Study Environment Health Risk Assesment (EHRA) adalah sebuah survey partisipatif di tingkat kabupaten/ kota untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku higinitas pada skala rumah tangga dan merupakan Salah satu komponen utama indikator penentuan area berisiko sanitasi di wilayah Kabupaten/Kota dimana Hasil studi EHRA ini adalah data yang representatif untuk penentuan area berisiko di tingkat kelurahan/desa.
Berdasarkan Study Environment Health Risk Assesment (EHRA) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PROMOSI HIGIENE DAN SANITASI) dan Promosi Higiene di Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang dinilai dari beberapa aspek terkait kondisi sanitasi di tingkat rumah tangga yang dilaksanakan pada 90 Desa di 11 Kecamatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dengan jumlah responden sebanyak 3600 responden, berikut laporan hasil pelaksanaan study EHRA Kabupaten Tanjung Jabung Timur :
1. Kebiasaan Memakai Sabun
41Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Kebiasaan memakai sabun bagi ibu-ibu rumah tangga yang menjadi responden Study EHRA ditandai dengan penggunaan sabun pada aktivitas sehari-hari serta ketersediaan sabun di rumah. Berikut gambaran kebiasaan pemakaian sabun pada Rumah Tangga di lokasi study EHRA Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Hanya 27 % ibu yang menjadi responden menggunakan sabun. Kurang lebih 73% dari ibu-ibu yang menjadi responden pada study EHRA tidak menggunakan sabun pada 5 waktu penting berikut gambaran penggunaan sabun untuk aktifitas rumah tangga.
Grafik 3.1. Grafik CTPS di 5 (Lima) Waktu Penting
73%
27%
CTPS DI LIMA WAKTU PENTING
TidakYa
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Tanjung Jabung Timur 2013
Dapat dilihat pada grafik bahwa masih banyaknya ibu-ibu rumah tangga yang tidak memakai sabun pada lima waktu penting.
2. Pembuangan Air Kotor / Limbah Tinja Manusia dan Lumpur Tinja
Berdasarkan study EHRA yang dilaksanakan terkait Pembuangan air kotor/limbah tinja manusia sebagian besar responden (68%) menyatakan melakukan aktifitas buang air besar di jamban pribadi dan sebagian kecil lainnya masih buang air besar di MCK/WC Umum, sungai dan sisanya ke kebun, selokan dan lubang galian. Jika dilihat dari setiap klaster yang ada khususnya di klaster 3 menyatakan 15,8% dari responden buang air besar di sungai. Ini menunjukan kesadaran masyarakat untuk buang air besar tidak disembarang tempat masih kurang terkait dengan faktor kebiasaan masyarakat untuk buang air besar sembarangan. Kebiasaan ini biasanya ditemui di daerah yang berdekatan atau dilalui sungai dan masyarakat dengan tingkat perekonomian yang rendah. Persentase tempat pembuang air besar masyarakat di lokasi study EHRA dapat terlihat dari grafik di bawah ini :
Grafik 3.2 Grafik Perilaku BABS
42Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
68%
8%
1%
9%4% 2% 5% 2%1%
PERSENTASE TEMPAT BUANG AIR BESAR DI KAB.TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2013
Jamban pribadi MCK/WC Umum Ke WC helikopter Ke sungai/pantai/laut Ke kebun/pekarangan Ke selokan/parit/got Ke lubang galian Lainnya, Tidak tahu
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Tanjung Jabung Timur 2013
Dari semua klaster persentase terbesar pengelolaan air minum, dilakukan dengan cara direbus, klaster 1 yaitu sebesar 96, 1 %, klaster 4 sebesar 88,8 %, kemudian klaster 3 sebesar 83.6 % dan persentase terkecil pengelolaan air untuk minum dengan cara direbus adalah klaster 2 sebesar 87,2 %, lebih jelas dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut ini :
Grafik 3.3 Grafik Pengelolaan Air Minum (Pencemaran pada Wadah Penyimpanan dan Penanganan Air)
0 1 2 3 4Kluster Desa/Kelurahan
0
20
40
60
80
100
120
61.2
3.9 12.8 16.4 11.2
38.8
96.1 87.2 83.6 88.8
Pengelolaan Air Minum (Pencemaran pada Wadah Penyimpanan dan
Penanganan Air)
Tidak tercemarYa,Tercemar
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Tanjung Jabung Timur 2013
Gambar 3.4 Grafik Pengolahan Sampah Setempat
43Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
020406080
kluster 0kluster 1kluster 2kluster 3kluster 4
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Tanjung Jabung Timur 2013
Dari grafik di atas terlihat untuk pengelolaan sampah rumah tangga, terbanyak yaitu dilakukan dengan cara dibakar.
Gambar 3.5 Grafik Pencemaran karena SPAL
0 1 2 3 4Kluster
0
20
40
60
80
100
120
48.8 47.3 52.6 58.3 55.6
51.2 52.7 47.4 41.7 44.4
Ya, amanTidak aman
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Tanjung Jabung Timur 2013
3.1.2 Tatanan Sekolah
Mewujudkan masyarakat sekolah sehat dengan lingkungannya yang kondusif melalui pembangunan sarana dan prasarana, promosi perilaku santai dan hygiene dan pemberdayaan agar kesinambungan dengan menempatkan masyarakat sekolah sebagai pelaku utama. Hygiene dan sanitasi sekolah adalah perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan guna terwujud lingkungan sehat yang bersih dan nyaman dan terbebas dari ancaman penyakit.
Permasalahan spesifik dan prioritas yang dihadapi, Berdasarkan standar Sekolah Sehat, kebutuhan Kamar Mandi/WC/Toilet di SD/MI di Kabupaten Tanjung Jabung Timur belum memenuhi syarat, karena terdapat beberapa kendala seperti keterbatasan biaya dan lahan di sekolah
44Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Kondisi PROMOSI HIGIENE DAN SANITASI Tatanan Institusi Pendidikan berdasarkan hasil pendataan tahun 2013 menunjukkan bahwa kondisi PROMOSI HIGIENE DAN SANITASI Tatanan Pendidikan tergambar pada tabel sebagai berikut :
45Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Tabel 3.3: Kondisi sarana sanitasi di sekolah(SD/MI) (sumber air, toilet, SPAL dan tempat cuci tangan)
Nama Sekolah
Jumlah Siswa
Jumlah
Guru
Sumber Air BersihJml Toilet/WC
Guru
Jumlah Toilet/WC
Murid
Tempat Pembuangan Air KotorFas. Cuci
Tangan
Persediaan Sabun
Siapa yang membersihkan Toilet
PDAM SPT SGLDari Toilet Dari
TalangDari Kamar mandi
Dari Air hujan
Siswa Guru Pesuruh
L P L P S K T S K T S K T L P L P Y T Y T L P L P L P
SDN 76 Muara Sabak Timur
91 100
4 7 √ - - - - √ √ - - 1 1 - - - √ - - √ - - √ - √ - √ - -
SDN 146 Tanjung Solok
86 98 4 8 - - - √ - - - - - - - 1 1 - - - - - √ - √ √ √ - - - -
SDN 92 Kampung Laut
32 24 4 4 - - √ - - √ - - √ 1 - - - - - - - - √ - √ √ √ - - - -
SDN 167 Kec. Geragai
50 64 10
4 - - √ - - √ - - √ - - 1 - - - - - - √ - √ √ √ - - - -
SDN 63 Nibung Putih
80 85 4 8 - - - - - √ - - - 1 1 1 1 √ √ √ √ - √ - √ √ √ - - - -
SDN 113 Pandan Makmur
50 63 3 6 - - √ - - √ - - √ - - 1 - - - - - - √ - √ √ √ - - - -
SDN 181 Bunga Tanjung
50 56 3 10
- - √ - - √ - - √ - - 1 - - - - - - √ - √ √ √ - - - -
SDN 02 Parit Culum
67 57 6 5 - - √ - - √ - - √ - - 1 - - - - - - √ - √ √ √ - - - -
k eterangan: L = laki-laki; P = perempuan
46Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
S = selalu tersedia air; K = kadang-kadang; T = tidak ada persediaan airY = ya; T = tidak
SPT = Sumur pompa tangan; SGL = Sumur galiTempat pembuangan air kotor sebutkan kemana salurannya: Toilet : Septik Tank, Cubluk, sungai, kolam, dllTalang : Saluran Pembuangan Air Limbah, Drainase Lingkungan, Halaman, Sungai, dllDari Kamar Mandi : Saluran Pembuangan Air Limbah, halaman, sungai, dllAir Hujan : Saluran Pembuangan Air Kotor, Drainase lingkungan, halaman, dll
Tabel 3.4: Kondisi sarana sanitasi sekolah (tingkat sekolah/setara: SD/MI) (pengelolaan sampah dan hygiene dan sanitasi)
Nama Sekolah Apakah pengetahuan ttg Higiene dan Apakah ada Cara Pengelolaan Sampah Kapan Tangki Kondisi
47Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Sanitasi diberikan dana utk air bersih /
sanitasi / pend. higiene
Septik Dikosongkan
Higiene Sekolah
Rencana perbaikan sanitasi sekolah
Ya, saat pertemuan / penyuluhan
tertentu
Ya, saat mata
pelajaran PenJas di
kelas
Tidak pernah
Dikumpulkan Dipisahkan Dibuat
komposYa Tidak
SDN 76 Muara Sabak Timur
- √ - - √ - - √ Belum Pernah Bersih Setiap hari dipungut sampahnya
SDN 146 Tanjung Solok
√ - - - √ √ - - Tidak Ada Septik Tank
Kurang Bersih
-
SDN 92 Kampung Laut
√ - - - √ √ - - Tidak ada Septik Tank
Kurang Bersih
-
SDN 167 Kec. Geragai
√ - - √ - √ √ √ Belum Pernah Bersih Pengelolaan sampah dan penghijauan ditingkatkan
SDN 63 Nibung Putih
√ - - - √ √ √ - Belum Pernah Bersih Pemilahan sampah dioptimalkan dengan pengembangan pembuatan kompos
SDN 113 Pandan Makmur
√ - - - √ √ √ - Belum Pernah Bersih Pemilahan sampah dioptimalkan dengan pengembangan pembuatan kompos
SDN 181 Bunga Tanjung
√ - - - √ √ √ - Belum Pernah Bersih Pemilahan sampah dioptimalkan dengan pengembangan pembuatan kompos
48Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
SDN 02 Parit Culum
√ - - √ - √ √ √ Belum Pernah Bersih Pengelolaan sampah dan penghijauan ditingkatkan
Sumber : Hasil Survey PMHSJK
49Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
3.1.3 Permasalahan Mendesak dan Isu Strategis
Tabel 3.5 Permasalahan mendesak dan Isu Strategis
Permasalahan Mendesak Isu Strategis
1. Cakupan pelayanan PROHISAN di Kab.Tanjung Jabung Timur belum maksimal.
2. Media promosi masih sangat terbatas3. sarana CTPS di tatanan rumah tangga,
sekolah dan tempat umum masih sangat terbatas
4. masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap Prohisan
5. masih banyak masyarakat yang melakukan BABS
Adanya program upaya kesehatan berbasis masyarakat/UKBM(kelurahan siaga, posyandu) yang didukung oleh kader PHBS aktif.
Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai PHBS di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (puskesmas, pustu) dan Media Informasi yang dikelola oleh Pemkot.
Upaya kaderisasi kader PHBS belum optimal. Pokja Sanitasi Kota dan Tim Koordinasi Kota Sehat yang dapat
mendorong upaya pengembangan prilaku hidup bersih dan sehat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur .
Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur saat ini telah memiliki berbagai program pemicuan guna mendorong prilaku hidup bersih dan sehat yang dapat terus dioptimalkan keberlanjutannya.
Berbagai program dan upaya untuk mendorong prilaku hidup bersih dan sehat yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur saat ini belum terdukung dengan pola monitoring dan evaluasi yang dapat menjamin integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan program-program tersebut oleh berbagai pihak.
Adanya partisipasi aktif dari lembaga formal, informal dan masyarakat dalam mendukung program PHBS.
Kesadaran masyarakat untuk indikator sanitasi sangat sulit dicapai (seperti: membuang sampah sembarangan,BABS, CTPS, dll)
Kebiasaan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai, membuang sampah dan BAB di sungai
Adanya dukungan dana dari APBD kota kepada Dinas Kesehatan dan Bpmpdk dalam upaya sosialisasi dan implementasi program dan kegiatan PHBS.
Sudah ada alokasi anggaran untuk pendataan PHBS walaupun masih belum optimal untuk mendata semua indikator PHBS terkait sanitasi.
Media pengembangan promosi kesehatan untuk PHBS masih sangat kurang dan belum dikemas secara menarik.
Sumber : Hasil Analisa SWOT
3.2 Pengelolaan Air Limbah Domestik Pengelolaan air limbah domestik merupakan penjelasan kondisi riil pengelolaan air limbah domestik Kabupaten Tanjung Jabung Timur saat ini, terkait kuantitas dan kualitas infrastruktur maupun aspek non infrastruktur lainnya, serta permasalahan prioritas yang dihadapi terkait pengelolaan air limbah domestik.Secara umum saluran pembuangan air limbah domestik di Kabupaten Tanjung Jabung Timur masih menjadi masalah, hal ini menunjkkan bahwa sebagian besar keluarga tidak memiliki fasilitas saluran pembuangan air limbah (SPAL) yang memenuhi syarat. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur
50Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
cakupan kepemilikan SPAL adalah sebesar 29,01% keluarga dan SPAL memenuhi syarat kesehatan sebesar 15,09%.Fasilitas publik instalasi pengolahan limbah merupakan kebutuhan mendasar bagi daerah khususnya untuk penampungan pengolahan akhir limbah dikawasan perkotaan. Sampai saat ini Kabupaten Tanjung Jabung Timur belum maksimal dalam pengolahan limbah baik itu limbah domestik maupun limbah medis pada pusat-pusat pelayanan masyarakat belum tertata dengan baik.Data pokok Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2012, cakupan kepemilikan jamban keluarga pada saat ini adalah 56,72 % baru menjangkau sebanyak 29.078 KK dari 65.641 KK dan jamban yang memenuhi syarat kesehatan baru sebesar 44,72 %.
3.2.1 KelembagaanAspek legal formal berupa peraturan dan kebijakan pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Tanjung Jabung Timur selama ini belum ada. Untuk saat ini pengolahan limbah domestik (lumpur tinja) belum berjalan salah satu faktornya adalah fasilitas IPLT yang belum tersedia.
51Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Tabel 3.6: Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Air Limbah Domestik
FUNGSIPEMANGKU KEPENTINGAN
Pemerintah Kabupaten/Kota Swasta MasyarakatPERENCANAAN - - Menyusun target pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota Dinas PU - - Menyusun rencana program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target Dinas PU - - Menyusun rencana anggaran program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target Dinas PU - -PENGADAAN SARANA - - Menyediakan sarana pembuangan awal air limbah domestik Dinas PU dan Dinkes - - Membangun sarana pengumpulan dan pengolahan awal (Tangki Septik) Dinas Tata kota kebersihan
dan pertamanan- -
Menyediakan sarana pengangkutan dari tangki septik ke IPLT (truk tinja) Dinas PU - - Membangun jaringan atau saluran pengaliran limbah dari sumber ke IPAL (pipa kolektor) Dinas PU - - Membangun sarana IPLT dan atau IPAL - -PENGELOLAAN - - Menyediakan layanan penyedotan lumpur tinja Dinas Tata kota Kebersihan
dan Pertamanan- -
Mengelola IPLT dan atau IPAL Dinas Tata kota Kebersihan dan Pertamanan
- -
Melakukan penarikan retribusi penyedotan lumpur tinja Dinas Tata kota Kebersihan dan Pertamanan
- -
Memberikan izin usaha pengelolaan air limbah domestik, dan atau penyedotan air limbah domestic
- - -
Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (tangki septik, dan saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB
- - -
PENGATURAN DAN PEMBINAAN - - - Mengatur prosedur penyediaan layanan air limbah domestik (pengangkutan, personil,
peralatan, dll)- - -
Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan air limbah domestik - - - Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan air limbah domestik - - -MONITORING DAN EVALUASI - - Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan air limbah domestik
skala kab/kotaDinas PU - -
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan air limbah domestic
Dinas PU - -
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan air limbah domestic, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan air limbah domestik
- - -
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestik - - -
Tabel 3.7: Daftar Peraturan Air Limbah Domestik Kabupaten Tanjung Jabung Timur
52Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
PeraturanKetersediaan Pelaksanaan
KeteranganAda (Sebutkan) Tidak Ada Efektif
Dilaksanakan Belum Efektif Dilaksanakan Tidak Efektif Dilaksanakan
AIR LIMBAH DOMESTIK Target capaian pelayanan
pengelolaan air limbah domestik di Kab/Kota ini
√
Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam penyediaan layanan pengelolaan air limbah domestic
√
Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan air limbah domestic
√
Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di hunian rumah
√
Kewajiban dan sanksi bagi industry rumah tangga untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha √
Kewajiban dan sanksi bagi kantor untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha
√
Kewajiban penyedotan air limbah domestik untuk masyarakat, industri rumah tangga, dan kantor pemilik tangki septic
√
Retribusi penyedotan air limbah
domestic√
Tatacara perizinan untuk kegiatan pembuangan air limbah domestik bagi kegiatan permukiman, usaha rumah tangga, dan perkantoran
√
*** Keterangan : Kabupaten Tanjung Jabung Timur belum memiliki Paraturan Daerah (Perda) Terkait dengan pengelolaaan Air Limbah Domestik
53Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
3.2.2 Sistem dan Cakupan Pelayanan Terdapat dua macam sistem dalam pengelolaan air limbah domestik/permukiman yaitu:
a. Sanitasi sistem setempat atau dikenal dengan sistem sanitasi on-site yaitu fasilitas sanitasi individual seperti septic tank atau cublukb. Sanitasi sistem off-site atau dikenal dengan istilah sistem terpusat atau sistem sewerage, yaitu sistem yang menggunakan perpipaan untuk mengalirkan air limbah dari
rumah-rumah secara bersamaan dan kemudian dialirkan ke IPAL.
Sebagian besar masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur masih menggunakan sistem pengelolaan air limbah on site berupa jamban keluarga maupun MCK Komunal.
Gambar 3.6 : Grafik Tempat Penyaluran Akhir Tinja
18%4%
34%
1%
24%
1%1%
18%
TEMPAT PENYALURAN AKHIR TINJA DI KAB.TANJUNG JABUNG TIMUR
TAHUN 2013 Tangki septikPipa sewerCubluk/lobang tanahLangsung ke drainaseSungai/danau/pantaiKolam/sawahKebun/tanah lapangTidak tahu
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Tanjung Jabung Timur 2013
54Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Gambar 3.7 Grafik Tangki Septik Suspek Aman dan Tidak Aman
% % % % %0 1 2 3 4
Kluster Desa/Kelurahan
0
20
40
60
80
100
120
5 1.8 3.2 3.3 10.9
95 98.2 96.8 96.7 89.1
TANGKI SEPTIK SUSPEK AMAN & TIDAK AMAN DI KAB.TANJUNG JABUNG TIMUR 2013
Tangki septik suspek amanTangki septik suspek Tidak aman
Sumber : Hasil Pengolahan dan analisis data study EHRA Kab. Tanjung Jabung Timur 2013
Peta 3.1: Peta cakupan layanan pengelolaan air limbah domestik
Sumber ; RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2012Keterangan ; Peta Orientasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur ukuran A3 terlampir
Peta 3.2: Peta lokasi infrastruktur utama pengelolaan air limbah domestik
55Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Sumber ; RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2012Keterangan ; Peta Orientasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur ukuran A3 terlampir
Pengelolaan air limbah di Kab.Tanjung Jabung Timur saat ini pengelolaannya belum tersedianya pengelolaan secara terpusat maupun setempat, sehingga pengelolaan air limbah di kab.tanjung jabung timur masih bersifat individual berupa tangki septik, cubluk ataupun pembuangan air limbah langsung ke badan air penerima.
Tabel 3.8: Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan air limbah domestik
Input User Interface
Pengumpulan dan
Penampungan/Pengolahan
Awal
Pengaliran Pengolahan Akhir
Pembuangan/ Daur Ulang
Kode/Nama Aliran
Black Water Black WaterBlack Water
Cubluk---
-------
Aliran Limbah AL1
Aliran Limbah AL2
Sumber : Hasil pemetaan DSSTabel 3.9: Sistem pengelolaan air limbah domestik yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Black Water- Tinja- Urine- Air Pembersih- Air Pengelontor- Kertas Pembersih
Grey Water
- Air Cucian- Air Dapur- Air Kamar Mandi- Air Cusian Pakaian
56Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Kelompok Fungsi Teknologi yang digunakan
Jenis Data Sekunder
(Perkiraan) Nilai Data Sumber Data
A B C D EUser Interface WC Sentor Jumlah (kuantitas) 29.078 WC Dinas Kesehatan
KK Tersambung 29.078 KK Dinas KesehatanPenampungan Awal Tangki Septik Jumlah (kuantitas) 15.209 Tangki Dinas KesehatanPembuangan/Daur Ulang
Sungai Nama Sungai Batanghari Dinas Kesehatan
Sumber : Kondisi Sarana sanitasi dasar menurut puskesmas kab.Tanjung Jabung Timur 2012
3.2.3 Kesadaran Masyarakat dan PMHSJK Peran serta masyarakat dan gender dalam penanganan limbah cair di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam pengolahan air limbah dapat dikategorikan sebagai berikut :
a) Bagi masyarakat yang sudah sadar dan mampu secara finansial untuk penanganan limbah cair tidak mengalami kesulitan, artinya secara teknis dan kebutuhan sarana prasarana dapat secara langsung disediakan oleh si pemrakarsa.
b) Bagi masyarakat yang belum sadar dan mayoritas tidak mampu (secara finansial) sangat sulit untuk penanganan limbah cair di lingkungannya hal ini karena keterbatasan akan kesadaran dan biaya yang harus dikeluarkan.
Kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang menggunakan sungai sebagai pembuangan limbah domestiknya, meskipun sudah memiliki jamban pribadi dan septictank. Dalam rangka mendorong partisipasi dan peran serta masyarakat, pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur mempunyai program SLBM (sanitasi lingkungan berbasis masyarakat) dan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat). Baik peran serta dalam bentuk tenaga, pendanaan dan pemikiran/perencanaan serta pengelolaan. Pemberdayaan masyarakat ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan keterlibatan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya penanganan air limbah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Selain itu, pengelolaan sarana sanitasi oleh masyarakat mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
57Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Tabel 3.10: Pengelolaan sarana jamban keluarga dan MCK oleh Masyarakat Kecamatan Jumlah Jumlah
Pddk miskin
Jamban Keluarga
Jumlah MCK Tahun MCK
dibangun
Jumlah Sanimas Tahun SanimasdibangunDesa/Kelurahan RT RW Dikelola
RTDikelola
RWDikelola
CBODikelola Lainnya
Dikelola RT
Dikelola RW
Dikelola CBO
Dikelola Lainnya
Muara Sabak Timur
227 60 - 2085 - - - - - -- - - - -
Lambur 28 7 - 1206 - - - - - - - - - -Simbur Naik 38 12 - 792 - - - - - - - - - -Kampung Laut 21 4 - 1157 - - - - - - - - - -Dendang 193 35 - 2879 - - - - - - - - - -Mendahara 190 51 - 2335 - - - - - - - - - -Pangkal Duri 28 6 - 758 - - - - - - - - - -
Kel. Simpang 18 4 - 3224 - - - - - - - - - -
Rantau Rasau 182 39 - 3963 - - - - - - - - - -
Sungai Tering 25 4 - 723 - - - - - - - - - -
Nipah Panjang 203 45 - 2185 - - - - - - - - - -
Sungai Lokan 21 5 - 616 - - - - - - - - - -
Sungai Jambat 21 5 - 484 - - - - - - - - - -
Air hitam 15 4 - 415 - - - - - - - - - -
Simpang tuan 16 4 - 2155 - - - - - - - - - -
Muara Sabak Barat
99 27 - 2804 - - - - - - - - - -
Berbak 100 22 - 1297 - - - - - - - - - -
Sumber : Data kumulatif sarana sanitasi menurut puskesmas di kab.Tanjung Jabung Timur 2012
58Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Tabel 3.11: Kondisi sarana MCK
No
Lokasi MCK
Jumlah Pemakai
MCK
Sumber Air Jml Toilet/WC
Jml kmr mandi
Fas. Cuci Tangan
Persediaan Sabun
Ada biaya
pemakaian MCK
Tempat buangan air kotor Kapan tangki
septikdikosongkanPDAM SPT SGL
RT RW L P S K T S K T S K T L P L P Y T Y T Y T Tangki Septik Cubluk
1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -3 - - - - - - - - - - - - - -- - - - -- - - - - - -- - -
-4 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -- - -
5 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
6 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
8 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
9 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
10 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
11 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
12 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
13 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
14 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
15 - - - - - -- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
16 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
17 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Sumber : hasil analisa
59Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Keterangan: -- L = laki—laki-- S = selalu tersedia air Y = ya SPT = Sumur pompa tangan P = per-empu-an T = tidak ada persediaan air T = tidak SGL = Sumur gali
K = kadang-kadang
Sampai saat ini penyediaan MCK di kab.Tanjung Jabung Timur belum mempunyai MCK yang dikelola secara komunal ataupun yang di kelola oleh RT atau RW setempat.
Tabel 3.12: Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat
No Komponen Nama Program / Proyek / Layanan Pelaksana/PJ Tahun
Mulai
Kondisi Sarana Saat ini Aspek PMJK
Fungsi Tidak Fungsi Rusak PM JDR MBR
1. Air Limbah PNPM Mandiri PU - √ - - - - -2 Air limbah Program PHBS BPMPDK - √ - - - - -
Sumber Hasil Analisa
Keterangan:PM = Pemberdayaan MasyarakatJDR = JenderMBR= Masyarakat Berpenghasilan Rendah
60Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
3.2.4 “Pemetaan” Media
Untuk sosialisasi, publikasi dan pemberian informasi kepada masyarakat berkaitan dengan pengelolaan air limbah domestik digunakan berbagai media komunikasi baik media cetak (koran dan majalah) maupun elektronik (internet). Peran media tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.13 Kegiatan Komunikasi terkait komponen air limbah
No Kegiatan Tahun Dinas Pelaksana
Tujuan Kegiatan
Khalayak Sasaran
Pesan Kunci Pembelajaran
1 Sosialisasi studi EHRA 2013 Dinkes Untuk mensosialisasikan terkait studi/survey sanitasi
Kader desa di kab.tanjung jabung timur
Pengelolaan sektor sanitasi
Para kader mendata sarana sanitasi.
Sumber :hasil analisa
Tabel 3.14 Media Komunikasi dan Kerjasama terkait komponen air limbah
No Jenis Media KhalayakPendanaan Isu yang
Diangkat Pesan Kunci Efektivitas
1. Sarolangung ekspress unum - Bantuan MCK
dinkes Pembuatan MCK Cukup efektif
3.2.5 Partisipasi Dunia Usaha
Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur tidak terdapat penyedia layanan air limbah domestik dari sektor swasta.
Tabel 3.15: Penyedia layanan air limbah domestik yang ada di Kabupaten/Kota
NoNama
Provider/Mitra Potensial
Tahun mulai operasi/
Berkontribusi
Jenis kegiatan/ Kontribusi Terhadap
SanitasiPotensi Kerjasama
A B C DKomponen : Air Limbah1 - - - -
3.2.6 Pendanaan dan Pembiayaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur belum memiliki Perda yang terkait dengan Pengelolaan Air Limbah Domestik. Sedangkan untuk belanja modal sanitasi (Air Limbah domestik) di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam lima tahun yang telah di lakukan oleh dinas terkait ada pada tabel 3.16 Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur pengelolaan air limbah belum dilakukan baik pemerintah daerah maupun pihak swasta sehingga tidak ada dana yang dipergunakan untuk pengelolaan air limbah. Ini terlihat dari tabel 3.16 di bawah.
61Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Tabel 3.16: Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi komponen air limbah domestik
No KomponenBelanja (Rp) Rata-
rata Pertumbuhan
(%)2008 2009 2010 2011 2012
1 Air Limbah (1a+1b+1c)
1.a Pendanaan Investasi air limbah
- - - - - - -
1.b Pendanaan OM yang dialokasikan dalam APBD
- - - - - - -
1.cPerkiraan biaya OM berdasarkan infrastruktur terbangun
- - - - - - -
Sumber : Hasil analisa
Sampai saat ini di kab.tanjung jabung timur belum ada penarikan retribusi pada sektor air limbah ini disebabkan oleh pelayanan air limbah di kab.tanjung jabung timur masih rendah.
Tabel 3.17 Realisasi dan Potensi Retribusi Air Limbah
No SKPD Retribusi Sanitasi Tahun (Rp) Pertumbuhan (%)2009 2010 2011 2012 2012
1 Retribusi Air Limbah1.a Realisasi retribusi - - - - - -1.b Potensi retribusi - - - - - -Sumber :hasil analisa
3.2.7 Permasalahan Mendesak dan Isu Strategis Isu-isu utama/strategis yang teridentifikasi dalam pengelolaan Aspek Air Limbah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdiri dari isu teknis operasional maupun non teknis. Masalah teknis operasional berkaitan dengan layanan pengelolaan Air Limbah dan ketersediaan sarana prasarananya, sedangkan isu non teknis adalah masalah operasional yang muncul yang terkait dengan dukungan aspek-aspek lain dalam air Limbah. Adapun isu-isu strategis dalam pengelolaan Air Limbah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah sebagai berikut:
Tabel 3.18 Permasalahan mendesak dan Issue Strategis
62Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Permasalahan Mendesak Isu Strategis
1. belum adanya pelayanan air limbah domestik di Kab.Tanjung Jabung Timur2. perlibatan masyarakat dan swasta dalam pengelolaan air limbah masih rendah.3. kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola air limbah rumah tangga sehingga masih banyak yang membuang Air Limbah Rumah Tangga ke sungai
kondisi muka air tanah yang tinggi akibat genangan dan rob juga menyulitkan dalam pembangunan tangki septik dan pembuangan efluennya. Masih banyak masyarakat yang membuang black water dan grey water secara langsung maupun terselubung ke saluran drainase dan badan air tanpa mengalami pengolahan terlebih dahulu. Hal ini berarti pencemaran akibat pembuangan air limbah yang tidak terkontrol telah menyebabkan pencemaran air di badan air. Belum optimalnya regulasi dalam pengelolaan sistem air limbah. Fungsi saluran drainase yang masih bercampur dengan pembuangan air limbah domestik. Belum ada data yang akurat terhadap jumlah septic tank yang memenuhi standar teknis dan yang tidak memenuhi. Belum ada IPLT untuk pengolahan lumpur tinja. Belum ada IPAL untuk pengolahan air limbah. Pembuangan air limbah rumah tangga langsung ke sungai. Tersedia lahan. Belum adanya Teknologi pengolahan dan pengelolaan air limbah yang berwawasan lingkungan Adanya Potensi CSR untuk pendanaan sektor air limbah Adanya Dokumen RPJMD Adanya Dokumen Renstra SKPD. Adanya Perda RTRW Komitmen Pemda untuk membangun sarana sanitasi Adanya Pokja Sanitasi Kerja sama denga pihak swasta dalam pengelolaan limbah Cair Adanya Dinas yang menangani sektor air limbah ( Dinas PU) Sistem layanan pengelolaan air limbah belum dirancang untuk terintegrasi antar SKPD, dan juga belum menetapkan dengan tegas pola kerjasama dengan swasta yang akan dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam pengelolaan air limbah domestik skala kabupaten.
3.3 Pengelolaan Persampahan
Menjelaskan detail kondisi riil pengelolaan persampahan Kabupaten Tanjung Jabung Timur saat ini terkait kuantitas dan kualitas infrastruktur maupun aspek non infrastruktur lainnya, permasalahan prioritas yang dihadapi terkait pengelolaan persampahan.
Dalam rangka pengelolaan sampah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur khususnya di telah dilakukan dengan pengangkutan sampah dari kota ke lokasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) dilakukan sebagian dengan menggunakan dump truck, amroll truck dengan kapasitas angkut 4 m³ dan sebagian lainnya dengan menggunakan kendaraan yang lebih kecil seperti Motor sampah.
Sejak tahun 2010 TPA Pasir Putih dioperasikan dengan menerapkan system open dumping yaitu sistem pembuangan sampah tanpa penimbunan tanah. Seiring peningkatan populasi penduduk dan pertumbuhan ekonomi saat ini pengelolaan sampah di Kab.Tanjung Jabung Timur masih menimbulkan permasalahan yang sulit dikendalikan. Ini disebabkan belum adanya TPA yang control landfill ataupun Sanitary landfill, maupun
63Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
pengangkutan yang belum maksimal karena jarak satu wilayah dengan wilayah lainnya yang sangat jauh dan membutuhkan biaya operasional yang tinggi serta topografi wilayah Kab.Tanjung Jabung Timur yang merupakan wilayah pasang surut sehingga masyarakat banyak yang membuang sampah langsung ke sungai. Belum lagi kesadaran masyarakat masih kurang terhadap pengelolaan sampah.
Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang terdiri dari 11 kecamatan dengan luas 5.445 Km², dengan jumlah penduduk 210.420 jiwa berpotensi setiap harinya menambah jumlah (volume) sampah seiring dengan perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Diperkirakan setiap orang menghasilkan sampah (langsung maupun tidak langsung) minimal sekitar 0,5 Kg perharinya. Jika penduduk Tanjung Jabung Timur berjumlah 210.420 jiwa berarti produksi sampahnya perhari sekitar 105.210 kg atau sekitar 3156,3 ton/ bulan. Dapat dibayangkan jika sampah sebanyak itu tidak mampu dikelola secara arif dan bijaksana tentu akan menimbulkan banyak masalah terutama pencemaran terhadap lingkungan.
Akses pelayanan persampahan oleh Dinas Tata Kota Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Tanjung Jabung Timur baru mencapai 10 % dari jumlah pendududk.
Permasalahan umum yang dihadapi Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam pengelolaan sampah antara lain ; Belum cukup tersedianya TPA yang memenuhi syarat dan fasilitas pendukungnya secara memadai Kebiasaan buang sampah sembarangan Rendahnya kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap permasalahan sampah dilingkungannya Timbulan sampah yang menumpuk yang diakibatkan teerbatasnya sarana prasarana angkutan.Usulan dan prioritas program pengelolaan persampahan dalam rangka percepatan peningkatan akses dan sarana prasarana persampahan, yaitu sebagai berikut:
Dibangunnya TPA dengan system sanitary landfill atau controlled landfill; Didorong untuk upaya pengurangan sampah dengan penerapan konsep 3 R (Re-duce, re-use dan
re-cycling); Pengadaan sarana prasarana persampahan; Penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat tentang pengelolaan persampahan; Diadakan bimbingan teknis pengomposan untuk mengurangi volume sampah ke TPA dan dapat
digunakan sebagai pupuk oleh petani.
3.3.1 Kelembagaan Kegiatan pengelolaan dan pengendalian sampah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur baik sampah rumah tangga (sampah organik dan anorganik) maupun sampah sejenis rumah tangga (sampah organik dan anorganik dari kawasan komersial, fasilitas umum dan industri) sesuai dengan tupoksinya dilakukan oleh Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan Kab. Tanjung Jabung Timur. Peraturan dan kebijakan pengelolaan persampahan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur sedang dalam penyusunan.
Pelayanan pengelolaan sampah mencakup beberapa Kecamatan dimana pelayanan pengelolaan sampah dilakukan mulai dari pengambilan sampah dari tempat penampungan sementara (TPS) sampai pengangkutan ke TPA. Sedangkan dari sumber sampah ke TPS, pengelolaan dilakukan oleh masing-masing petugas dari penghasil, seperti RT, RW, sekolah, kantor, dll.
Untuk mempermudah dalam pengelolaannya, sebaiknya sampah dipisah menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Kegiatan ini dapat dilakukan ketika proses pengumpulan sampah dari sumbernya,dimana sampah organik dan anorganik ditempatkan pada wadah yang berbeda karena nantinya sampah akan diolah sendiri-sendiri sesuai jenis sampahnya. Sampah organik yang jumlahnya sangat besar dapat dimanfaatkan dan diolah.
64Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Tabel 3.19: Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Persampahan
FUNGSIPEMANGKU KEPENTINGAN
Pemerintah Kabupaten/Kota Swasta MasyarakatPERENCANAAN Menyusun target pengelolaan sampah skala kab/kota, Dinas Tata Kota, Kebersihan
dan Pertamanan- -
Menyusun rencana program persampahan dalam rangka pencapaian target Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan
- -
Menyusun rencana anggaran program persampahan dalam rangka pencapaian target Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan
- -
PENGADAAN SARANA - - Menyediakan sarana pewadahan sampah di sumber sampah Dinas Tata Kota, Kebersihan
dan Pertamanan- -
Menyediakan sarana pengumpulan (pengumpulan dari sumber sampah ke TPS) Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan
- -
Membangun sarana Tempat Penampungan Sementara (TPS) Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan
- -
Membangun sarana pengangkutan sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan
- -
Membangun sarana TPA Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan
- -
Menyediakan sarana composting - -PENGELOLAAN - - Mengumpulkan sampah dari sumber ke TPS Dinas Tata Kota, Kebersihan
dan Pertamanan- -
Mengelola sampah di TPS Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan
- -
Mengangkut sampah dari TPS ke TPA Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan
- -
Mengelola TPA Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan
- -
Melakukan pemilahan sampah* - Bank Sampah Kartini Mendahara Ulu
Melakukan penarikan retribusi sampah Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan
- -
Memberikan izin usaha pengelolaan sampah Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan
- -
PENGATURAN DAN PEMBINAAN - - Mengatur prosedur penyediaan layanan sampah (jam pengangkutan, personil, peralatan, dll) Dinas Tata Kota, Kebersihan
dan Pertamanan- -
Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan sampah Dinas Tata Kota, Kebersihan - -
65Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
FUNGSIPEMANGKU KEPENTINGAN
Pemerintah Kabupaten/Kota Swasta Masyarakatdan Pertamanan
Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan sampah Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan
- -
MONITORING DAN EVALUASI - - Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan sampah skala
kab/kotaDinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan
- -
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan persampahan
Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan
- -
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan persampahan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan persampahan
Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan
- -
Tabel 3.20: Daftar Peraturan Persampahan Kabupaten/Kota …
PeraturanKetersediaan Pelaksanaan
KeteranganAda (Sebutkan) Tidak Ada Efektif
Dilaksanakan Belum Efektif Dilaksanakan Tidak Efektif Dilaksanakan
PERSAMPAHAN Target capaian pelayanan pengelolaan
persampahan di Kab/Kota iniBaru dalam proses pengesahan DPRD - Belum dilaksanakan
Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan layanan pengelolaan sampah
√
Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan sampah
√
Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah di hunian rumah, dan membuang ke TPS
√
Kewajiban dan sanksi bagi kantor / unit usaha di kawasan komersial / fasilitas social / fasilitas umum untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah, dan membuang ke TPS
√
Pembagian kerja pengumpulan sampah dari sumber ke TPS, dari TPS ke TPA, pengelolaan di TPA, dan pengaturan waktu pengangkutan sampah dari TPS ke TPA
√
Kerjasama pemerintah kab/kota dengan swasta atau pihak lain dalam
√
66Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
PeraturanKetersediaan Pelaksanaan
KeteranganAda (Sebutkan) Tidak Ada Efektif
Dilaksanakan Belum Efektif Dilaksanakan Tidak Efektif Dilaksanakan
pengelolaan sampah Retribusi sampah atau kebersihan √
3.3.2 Sistem dan Cakupan Pelayanan
Sistem pengelolaan sampah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dibagi dalam 3 (tiga) bagian, yaitu pengelolaan dari sumber sampah sampai dengan TPS, pengelolaan sampah dari TPS sampai dengan TPA, dan pengelolaan sampah di TPA.Secara rinci tanggung jawab pengelolaan sampah sebagai berikut :a. Sampah rumah tangga ke TPS Sampah/TPST menjadi tanggung jawab lembaga pengelola sampah yang dibentuk oleh RT/RW;b. Sampah dari TPS Sampah/TPST ke TPA Sampah, menjadi tanggung jawab pemerintah daerah;c. Sampah kawasan pemukiman, kawasan komersial, kawasan industri, dan kawasan khusus, dari sumber sampah sampai TPS Sampah/TPST dan atau TPA Sampah,
menjadi tanggung jawab pengelola kawasand. Sampah dari fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya dari sumber sampah dan atau dari TPS Sampah/TPST sampai ke TPA Sampah, menjadi tanggung jawab
pemerintah daera
67Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Gambar 3.8 Grafik Pengelolaan Sampah
% % % % % %0 1 2 3 4 TOTAL
CLUTSER
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
0 0 0.1 0 4.1 0.80 1.4 0.8 3.82.9 2.8
7582.9
61 56.6 49.7 58.6
0
2.5
0.4 2.3 3.12.1
12.5
10
3.7 6.83.1
5.9
1.20.4
2324.2
29.422.6
3.80
6.1 2.60.7000000000000012.87.5 2.8 3.5 3.4 5.7 3.90 0 0.8 0.2 0 0.20 0 0.4 0.2 1.2 0.4
PENGELOLAAN SAMPAH BERDASARKAN CLUSTER
DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR 2013Tidak tahu
Lain-lain
Dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk
Dibiarkan saja sampai membusuk
Dibuang ke sungai/kali/laut/danau
Dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah
Dibuang ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah
Dibakar
Dikumpulkan dan dibuang ke TPS
Dikumpulkan oleh kolektor informal yang mendaur ulang
Sumber :Studi EHRA Tahun 2013
Gambar 3.12 Grafik Praktek Pemilahan Sampah oleh Rumah Tangga
% % % % % %0 1 2 3 4 TOTAL
CLUTSER
0%
20%
40%
60%
80%
100%
025
42.97.2
68.132.3
10075
57.192.8
31.967.7
PRAKTIK PEMILAHAN SAMPAH OLEH RUMAH TANGGA DI KAB.TANJUNG
JABUNG TIMUR 2013
TIDAK DIPILAH/DIPISAHKANDIPILAH/DIPISAHKAN
Sumber :Studi EHRA Tahun 2013
68Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Dapat terlihat pada Grafik bahwa pengelolaan sampah di Kab.Tanjung Jabung Timur lebih banyak yang tidak memilah sampah, hal ini disebabkan karena pelayanan pengangkutan sampah belum memadai, sehingga masyarakat membuang sampah tanpa dipilah terlebih dahulu.
Peta 3.3: Peta cakupan layanan persampahan
Sumber : DED TPA Muara Sabak Barat 2013
69Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Peta 3.4: Peta lokasi infrastruktur utama pengelolaan persampahan
Sumber : DED TPA Muara Sabak Barat 2013
Tabel 3.21: Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Persampahan
Input User Interface
Pengumpulan Setempat
Penampungan Sementara (TPS) Pengangkutan
(Semi) Pengolahan
Akhir Terpusat
Daur Ulan
g/Pembuangan Akhir
Kode/Nama Aliran
Sampah Rumah Tangga
---
-- Aliran Limbah P1
Sampah Plastik ---- Aliran Limbah
P2Sampah Rumah Tangga ---- ---- Aliran Limbah
P3
Sampah Pasar ---- Aliran limbah
P4Sampah Taman
---- ----
----
Sumber : Hasil Analisa DSS
Tabel 3.22: Sistem pengelolaan persampahan yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur
70Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Kelompok Fungsi Teknologi yang digunakan
Jenis Data Sekunder
(Perkiraan) Nilai Data Sumber Data
A B C D EUser Interface Tong Sampah - - -
Pengumpul Setempat Motor Sampah - 2 UnitDinas Tata kota, Kebersihan dan Pertamanan
Pengumpul Sementara (TPS)
TPS Komunal dan Drum
Data Sarana dan Prasarana
TPS Komunal 28 Unit dan Drum sebanyak 300 Unit
Dinas Tata kota, Kebersihan dan Pertamanan
Pengangkutan Armroll dan Dumptruk
Data Sarana dan Prasarana
Dump truk sebanyak 2 Unit dan Arm roll sebanyak 1 Unit
Dinas Tata kota, Kebersihan dan Pertamanan
Semi Pengolahan Akhir Terpusat
Bank Sampah - 1 Lokasi Bank Sampah
Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan
Daur Ulang/Pembuangan Akhir
TPA dan Bank Sampah
- 1 Lokasi TPA yaitu TPA Pasir Putih dan 1 Lokasi Bank Sampah kartini di Mendahara Ulu
Dinas Tata kota, Kebersihan dan Pertamanan dan Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan
Sumber : DED TPA Muara Sabak Barat 2013
3.3.3 Kesadaran Masyarakat dan PMHSJK
Dalam pengolahan sampah sangatlah penting adanya keterlibatan masyarakat baik kaum laki-laki maupun perempuan. Diharapkan masyarakat sudah bisa memilah sampahnya menjadi 3 R karena ini sangat membantu sekali dalam pengurangan timbulan sampah. Masyarakat bisa membuka lahan pekerjaan baru bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan pengambilan sampah di rumah-rumah dan juga tenaga dalam pemilahan sampah yang bisa dinilaikan ekonomis. Di sekolah sangatlah penting promosi persampahan dikarenakan lewat usia dini anak dapat menjiwai bahwa sampah itu sangat berbahaya jika tidak dikelola. Berikut ini tabel pengolahan sampah di tingkat kelurahan.
71Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Tabel 3.23: Pengelolaan persampahan di tingkat kelurahan/kecamatan
Sumber : DED TPA Muara sabak Barat 2013
Belum adanya pengelolaan sampah di tingkat kelurahan maupun kecamatan sehingga sampai tahun 2013 pengelolaan sampah di kab.tanjung jabung timur di titik berat kan pada pengelolaan oleh petugas kebersihan di tingkat kabupaten.
Tabel 3.24: Pengelolaan persampahan di tingkat kabupaten/kota
Jenis KegiatanDikelola oleh
Kabupaten/KotaDikelola oleh Masyarakat
Dikelola oleh Sektor Formal di Tingkat Dikelola Pihak Swasta
L P L P L P L PPengumpulan sampah dari rumah - - - - - - - -Pemilahan sampah di TPS - - - - - - - -Pengangkutan Sampah ke TPS - - - - - - - -Pengangkutan sampah ke TPA - - - - 25 - - -Pemilahan sampah di TPA - - - - - - - -Para Penyapu Jalan - - - - - 32 - -
Sumber : DED TPA Muara sabak Barat 2013
Jenis kegiatanDikelola oleh Masyarakat
Dikelola oleh Sektor Formal di tingkat
Kelurahan/Kecamatan
Dikelola Pihak Swasta Keterangan
RT RWL P L P L P L P
Pengumpulan sampah dari rumah - - - - - - - - -Pemilahan sampah di TPS - - - - - - - - -Pengangkutan Sampah ke TPS - - - - - - - - -Pengangkutan sampah ke TPA - - - - - - - - -Pemilahan sampah di TPA - - - - - - - - -Para Penyapu Jalan - - - - - - - - -
72Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Tabel 3.25: Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat
No Komponen Nama Program / Proyek / Layanan Pelaksana/PJ Tahun
Mulai
Kondisi Sarana Saat ini Aspek PMJK
Fungsi Tidak Fungsi Rusak PM JDR MBR
1 Persampahan Sosialisasi pengelolaan sampah dengan metode 3R di kec. Mendahara ulu
Bid.SDA Kab.Tanjung Jabung Timur
2013 √ - - - - -
2 Persampahan Pengelolaan sampah dengan metode 3R tingkat kabupaten
Tim penggerak PKK
2013 √ - - - - -
3 Persampahan Pembinaan guru-guru sekolah Adiwiyata
Kantor PDL 2013 √ - - - - -
Sumber : Hasil Pengumpulan Data
73Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
3.3.4 “Pemetaan” Media
Dalam memberikan informasi atau promosi tentang sampah sangatlah penting peran media yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, baik media masa maupun media elektronik. Dengan adanya media ini masalah sampah bisa di dengar dan di mengerti oleh seluruh kalangan. Berikut ini beberapa kegiatan yang dimuat di beberapa media yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Tabel 3.26 Kegiatan Komunikasi terkait komponen Persampahan
No Kegiatan Tahun Dinas
Pelaksana Tujuan Kegiatan Khalayak Sasaran
Pesan Kunci Pembelajaran
1 Sosialisasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
2013 Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan
Untuk mensosialisasikan pengelolaan sampah di sekolah maupun rumah tangga
Guru-Guru yang termasuk dalam sekolah Adiwiyata dan Masyarakat
Pengelolaan Sampah dengan 3R
Mensosialisasikan Tata cara pengelolaan sampah sejak di rumah tangga maupun di lingkungan sekolah.
2 Sosialisasi Pengelolaan sampah dengan metode 3R di kec Mendahara ulu
2013 Bid.SDA Untuk mensosialisasikan pengelolaan sampah
Warga dan tim penggerak PKK kec.mendahara ulu
Pengelolaan sampah dengan metode 3R
Mensosialisasikan pengelolaan sampah dengan metode 3R
3 Sosialisasi pengelolaan sampah dengan metode 3 R di tingkat kabupaten
2013 Tim penggerak PKK
Untuk mensosialisasikan pengelolaan sampah
Warga dan tim penggerak PKK kec.mendahara ulu
Pengelolaan sampah dengan metode 3R
Mensosialisasikan pengelolaan sampah dengan metode 3R
4. Pameran daur ulang di tanjabtim ekspo
2013 Dinas Tata Kota kebersihan dan pertamanan
Untuk mengkampanyekan produk daur ulang
Warga kab.tanjung jabung timur
Memamerkan produk daur ulang
Pembuatan daur ulang sampah
Sumber : Pengumpulan data kegiatan 2013
Tabel 3.27 Media Komunikasi dan Kerjasama terkait komponenPersampahan
No Jenis Media KhalayakPendanaan Isu yang
Diangkat Pesan Kunci Efektivitas
1. Spanduk
Guru-Guru SD, SMP dan SMA di Kab.Tanjung Jabung Timur beserta Masyarakat Perwakilan.
Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan dan Bagian SDA
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dengan metode 3R
Sosialisasi sangat efektif dan penggunaan metode praktek pengolahan sampah yang efektif.
2. PosterMasyarakat kab.tanjung jabung timur
Kantor PDLPengelolaan sampah dengan 3R
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dengan metode 3R
-
Sumber : Pengumpulan data kegiatan 2013
3.3.5 Partisipasi Dunia Usaha
Partisipasi dunia usaha dalam pengelolaan persampahan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang terdata dari studi penyedia layanan sanitasi meliputi KSM, UKM, dan swasta. Diharapkan dari berbagai elemen dunia usaha antara lain dari perusahaan/industri, perbankan, usaha pengepul barang bekas. Partisipasi aktif tersebut diharapkan berupa penyaluran dana berasal dari dana CSR (Corporate Social Responsibility) masing-masing perusahaan.
74Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Tabel 3.28: Penyedia layanan pengelolaan persampahan yang ada di Kabupaten tanjung Jabung Timur
NoNama
Provider/Mitra Potensial
Tahun mulai operasi/
Berkontribusi
Jenis kegiatan/ Kontribusi Terhadap
SanitasiPotensi Kerjasama
A b C D
Komponen : Persampahan
1. Bank Sampah Kartini 2010
Memilah Sampah-sampah yang ada di Sekolah dan Rumah Tangga
Kampanye dan percontohan menggalang partisipasi masyarakat
Sinergi aktivitas 3R KSM (Bank sampah) dengan menampung/ membeli sampah non organik (plastik, kertas & logam) dari tiap.
Sumber : Data kegiatan Kantor pengendalian dampak lingkungan 2013
3.3.6 Pendanaan dan Pembiayaan
Pendanaan dan pembiayaan pengelolaan persampahan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur berasal dari APBN, APBD Propinsi dan APBD Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Pendapatan dari sektor persampahan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur sampai dengan saat ini, hanya cukup untuk membiayai sekitar setengahnya dari kebutuhan untuk operasional persampahan, hal ini cukup wajar karena dalam pelayanan persampahan tidak berorientasi pada keuntungan.
Tabel 3.29: Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Sanitasi Komponen persampahan
No SubsektorBelanja (Rp)
Rata-rata Pertumbuhan (%)2009 2010 2011 2012 2013
1 Sampah (2a+2b)
1.a Pendanaan Investasi air limbah - - - - - - -
1.bPendanaan OM yang dialokasikan dalam APBD
- - - - - - -
1.cPerkiraan biaya OM berdasarkan infrastruktur terbangun
- - - - - - -
Tabel 3.30 Realisasi dan Potensi Retribusi Sampah
No SKPDRetribusi Sanitasi Tahun (Rp) Pertumbuhan
(%)2008 2009 2010 2011 2012
1 Retribusi Sampah - - - - - -
1.a Realisasi retribusi - - - - - -
1.b Potensi retribusi - - - - - -
3.3.7 Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Permasalahan dan isu-isu strategis yang teridentifikasi dalam pengelolaan sub sektor Persampahan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdiri dari isu teknis operasional maupun non teknis. Masalah teknis operasional berkaitan dengan layanan pengelolaan persampahan dan ketersediaan sarana prasarananya,
75Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
sedangkan isu non teknis adalah masalah operasional yang muncul yang terkait dengan dukungan aspek-aspek lain dalam pengelolaan persampahan. Adapun isu-isu strategis dalam pengelolaan persampahan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah sebagai berikut:
Tabel 3.31 Permasalahan Mendesak dan Issue Strategis
Permasalahan Mendesak Isu Strategis
1. Cakupan pelayanan persampahan Kab.Tanjung Jabung Timur masih rendah2. perlibatan masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sampah masih rendah.
Telah tersedia TPA dengan metode pembuangan open dumping di muara sabak barat Adanya lahan TPA baru Telah ada sarana dan prasarana Belum optimalnya pelaksanaan regulasi dalam pengelolaan sistem persampahan Terbatasnya fasilitas pengumpulan sampah (TPS, Kontainer dan Transfer depo) di lokasi-lokasi strategis akibat keterbatasan lahan penempatan fasilitas tersebut. Hal tersebut juga disebabkan oleh adanya penolakan dari warga masyarakat dalam penempatan fasilitas pengumpulan sampah. Keterbatasan armada pengangkutan serta lemahnya manajemen pengangkutan sampah menyebabkan tertumpuknya sampah di TPS dan kontainer yang menimbulkan bau di lingkungan sekitar TPS dan kontainer. Belum adanya komposting skala kota di TPA menyebabkan program reduksi sampah melalui program 3R belum berjalan optimal. Kurangnya jangkauan dan kualitas pelayanan sistem pengelolaan persampahan Kurangnya mobilisasi berbagai sumberdaya dalam pengelolaan sampah Adanya teknologi pengelolaan sampah. Kurangnya monitoring dan evaluasi pengelolaan sampah Perda pengelolaan sampah baru di sahkan oleh DPRD Kurangnya peran dari sektor swasta dalam pengelolaan sampah Belum tergalinya potensi CSR untuk pendanaan sektor air limbah Adanya UU 18 tahun 2008 tentang persampahan Adanya dokumen Perda RTRW Adanya dokumen Renstra SKPD Masih terbatasnya peran serta swasta dalam penanganan pengolahan persampahan Adanya Dinas/SKPD Pengelola Persampahan Terbukanya kerjasama dengan pihak swasta untuk pengelolaan sampah Partisipasi warga dalam pengangkutan sampah dari rumah ke TPS sudah ada namun belum optimal. Masyarakat dan Swasta yang melakukan upaya 3R masih rendah Kesadaran masyarakat masih kurang dalam pengelolaan sampah adalah salah satu kendala dalam pengendalian pencemaran sampah rumah tangga disamping keterbatasan sarana dan prasarana persampahan Masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan dan membakar sampah secara terbuka
76Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
yang berdampak pada pencemaran kualitas udaraSumber : Hasil Analisa SWOT
3.4 Pengelolaan Drainase Lingkungan
Sub Bab ini menjelaskan detail kondisi riil pengelolaan drainase lingkungan saat ini, baik aspek kuantitas dan kualitas infrastruktur maupun aspek non infrastruktur lainnya dan permasalahan prioritas yang dihadapi.
Kondisi drainase khususnya dilingkungan perumahan dan permukiman dibeberapa kawasan masih menjadi masalah yang perlu mendapatkan penanganan. Hal ini ditandai dengan adanya genangan dibeberapa kawasan pada musim hujan. Permasalahan genangan secara umum disebabkan oleh belum memadainya fasilitas saluran drainase, sementara fasilitas saluran yang ada tidak semuanya berfungsi, dikarenakan perilaku buang sampah sembarangan oleh masyarakat.
Permasalahan umum yang dihadapi Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam pengelolaan drainase antara lain;
Tidak optimalnya fungsi drainase. Belum sinkronnya antara bangunan drainase dengan tata ruang daerah.Dalam rangka pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan drainase lingkungan, maka perlu didukung oleh
pembiayaan pengelolaan yang bersumber dari APBN, APBD, swasta dan swadaya masyarakat.
3.4.1 Kelembagaan Pada dasarnya aspek legal formal pengelolaan drainase di tingkat kabupaten adalah Dinas Pekerjaan
Umum dengan tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah bidang Cipta Karya dan pengelolaan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas..
77Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Tabel 3.32: Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase Lingkungan
FUNGSIPEMANGKU KEPENTINGAN
Pemerintah Kabupaten/Kota Swasta MasyarakatPERENCANAAN - - Menyusun target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota Dinas PU - - Menyusun rencana program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target Dinas PU - - Menyusun rencana anggaran program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target Dinas PU - -PENGADAAN SARANA - - Menyediakan / membangun sarana drainase lingkungan Dinas PU - -PENGELOLAAN - - Membersihkan saluran drainase lingkungan - - - Memperbaiki saluran drainase lingkungan yang rusak Dinas PU - - Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (saluran drainase lingkungan)
dalam pengurusan IMB- - -
PENGATURAN DAN PEMBINAAN - - Menyediakan advis planning untuk pengembangan kawasan permukiman, termasuk
penataan drainase lingkungan di wilayah yang akan dibangunDinas PU - -
Memastikan integrasi sistem drainase lingkungan (sekunder) dengan sistem drainase sekunder dan primer
- - -
Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan drainase lingkungan - - - Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan drainase lingkungan - - -MONITORING DAN EVALUASI - - Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan drainase
lingkungan skala kab/kotaDinas PU - -
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan drainase lingkungan
Dinas PU - -
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan drainase lingkungan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas kemacetan fungsi drainase lingkungan
- - -
78Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Tabel 3.33: Daftar Peraturan Drainase Lingkungan Kabupaten/Kota …
PeraturanKetersediaan Pelaksanaan
KeteranganAda (Sebutkan) Tidak Ada Efektif
Dilaksanakan Belum Efektif Dilaksanakan Tidak Efektif Dilaksanakan
DRAINASE LINGKUNGAN Target capaian pelayanan pengelolaan
drainase lingkungan di Kab/Kota ini√
Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan drainase lingkungan
√
Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan drainase lingkungan
√
Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana drainase lingkungan, dan menghubungkannya dengan sistem drainase sekunder
√
Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk memelihara sarana drainase lingkungan sebagai saluran pematusan air hujan
√
*** Keterangan : Kabupaten Tanjung Jabung Timur belum memiliki Paraturan Daerah (Perda) Terkait dengan pengelolaaan Drainase
79Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
3.4.2 Sistem dan Cakupan Pelayanan
Menjelaskan sistem pengelolaan drainase lingkungan yang ada memuat teknologi yang digunakan, jumlah masyarakat penerima manfaat untuk mengetahui tingkat layanan dari sistem pengelolaan drainase lingkungan.
Sistem pengelolaan drainase kota, pada dasarnya merupakan rencana jaringan sistem pamatusan atau jaringan pembuangan air hujan dan air limbah, dalam perencanaan kota merupakan rencana sektoral yang harus direncanakan secara terpadu dan saling menunjang dengan rencana tata ruang kota, karena sistem jaringan ini memerlukan pengkajian faktor-faktor teknis.
Berdasarkan kondisi fisik alamnya, Kabupaten Tanjung Jabung Timur direncanakan sebagai wilayah atau kota yang masih mempetimbangkan kelestarian lingkungan hidup dengan mencanangkan daerah terbuka hijau bagi kepentingan kegiatan kota, oleh sebab itu dalam mengatasi pembuangan air hujan dan air limbah perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: :
1. Sistem Jaringan pamatusan di kampung-kampung padat dan di daerah pembangunan perumahan baru diarahkan untuk memberikan jaringan drainase sekunder yang terpadu dengan sistim jaringan kota secara keseluruhan ;
2. Sistem pembuangan jalan harus dilengkapi saluran buangan dengan dimensi yang cukup sesuai dengan sistem jaringan kota secara keseluruhan;
3. Perlunya pemeliharaan secara intensif terhadap saluran-saluran yang ada;4. Dalam sistem jaringan pematusan, diperlukan saluran utama kota yang dapat memanfaatkan saluran-saluran
alamiah (sungai) dan saluran irigasi yang melalui wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Gambar 3.13 : Grafik Prosentase Rumah Tangga yang mengalami banjir rutin
0 1 2 3 40
20406080
100120
05.555555555555
52
40.8668730650152
38.4615384615384
60.4651162790701
0
94.4444444444447
58.8235294117644
61.5384615384615
39.5348837209302
PERSENTASE RUMAH TANGGA YANG MENGALAMI BANJIR RUTIN DI KAB.TANJUNG JABUNG TIMUR
TidakYa
Kluster desa/Kelurahan
Sumber : Hasil Studi EHRA 2013
Peta 3.5: Peta jaringan drainase Kabupaten
80Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Sumber : RTRW Kab.Tanjung Jabung Timur 2011
Peta 3.6 : Peta Wilayah genangan (ukuran A3)
Sumber : RISPAM Kab.Tanjung Jabung
Timur 2011
Tabel 3.34: Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan drainase lingkungan Input User Interface Pengumpulan & Pengangkutan/ (Semi) Pembuangan Kode/Nama
81Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Penampungan/ Pengolahan Awal Pengaliran Pengolahan
Akhir Terpusat Akhir/ Daur Ulang Aliran
Aliran Limbah D1
Sumber : Hasil Analisa DSS
Tabel 3.35: Sistem pengelolaan drainase yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Kelompok Fungsi Teknologi yang digunakan
Jenis Data Sekunder
(Perkiraan) Nilai Data Sumber Data
A b c d e
Saluan tersierPenyaluran ke badan air penerima
- - -
Sumber : Hasil Analisa D
82Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
3.4.3 Kesadaran Masyarakat dan PMHSJK
Bagian ini menjelaskan tingkat kesadaran masyarakat dalam pengelolaan drainase, keterlibatan masyarakat (laki-laki dan perempuan) dalam pengelolaan drainase, akses-pengaruh-manfaat yang diperoleh oleh rumah tangga miskin. Sampai tahun 2013 di kab.Tanjung Jabung timur belum ada kegiatan pelayanan untuk sektor drainase.
Tabel 3.36: Kondisi drainase lingkungan di tingkat kecamatan/kelurahan
Kelurahan/Desa
Jumlah Kondisi Drainase Saat Ini Pembersihan Drainase Pengelola oleh Bangunan Di Atas Saluran
RT RW Lancar MampetRutin Tidak Rutin Pemerintah
Kota KelurahanMasyarakat
(RT /RW) Swasta Ada Tidak AdaL P L P L P
- - - - - - - - - - - - - - - -
Tabel 3.37: Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat
No Komponen Nama Program / Proyek / Layanan Pelaksana/PJ Tahun
Mulai
Kondisi Sarana Saat ini Aspek PMJK
Fungsi Tidak Fungsi Rusak PM JDR MBR
- - - - - - - - - - -Keterangan:PM = Pemberdayaan MasyarakatJDR = JenderMBR= Masyarakat Berpenghasilan Rendah
83Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
3.4.4 “Pemetaan” Media
Pengelolaan drainase di kab.Tanjung Jabung Timur belum tersedia sehingga untuk pemetaan media hanya terkait dengan informasi mengenai genangan atau pun banjir yang ada di kab.tanjung jabung timur
Tabel 3.38 Kegiatan Komunikasi terkait komponen drainase lingkungan
No Kegiatan Tahun Dinas Pelaksana
Tujuan Kegiatan
Khalayak Sasaran
Pesan Kunci Pembelajaran
1 - - - - - - -
Tabel 3.39 Media Komunikasi dan Kerjasama terkait komponen drainase lingkungan
No Jenis Media KhalayakPendanaan Isu yang
Diangkat Pesan Kunci Efektivitas
1. Jambi ekspress Masyarakat umum
- Diguyur hujan jalan asai digenangi air
- -
2. Aksi post Masyarakat umum
- Jalan banjir tak memiliki drainase
- -
Sumber : Kumpulan artikel HUMAS 2012
3.4.5 Partisipasi Dunia Usaha
Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur untuk dunia usaha tentang drainase masih belum ada yang melakukannya.
Tabel 3.40: Penyedia layanan pengelolaan drainase lingkungan yang ada di Kabupaten/Kota
NoNama
Provider/Mitra Potensial
Tahun mulai operasi/
Berkontribusi
Jenis kegiatan/ Kontribusi Terhadap
SanitasiPotensi Kerjasama
A b C D
Komponen : Drainase Lingkungan
1. - - - -
3.4.6 Pendanaan dan Pembiayaan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur sampai saat ini untuk retribusi drainase masih belum di kelola, dan untuk pendanaan sektor drainase masih minim sehingga sampai tahun 2013 belum ada kegiatan dari sektor drainase.
Tabel 3.41: Rekapitulasi Realisasi Pendanaan Komponen drainase lingkungan
84Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
No SubsektorBelanja (Rp)
Rata-rata Pertumbuhan (%)2009 2010 2011 2012 2013
1 Drainase (3a+3b) - - - - - - -
1.a Pendanaan Investasi Drainase
- - - - - - -
1.b Pendanaan OM yang dialokasikan dalam APBD
- - - - - - -
1.c Perkiraan biaya OM berdasarkan infrastruktur terbangun
- - - - - - -
Tabel 3.42 Realisasi dan Potensi Retribusi Drainase Lingkungan
No SKPDRetribusi Sanitasi Tahun (Rp) Pertumb
uhan (%)2009 2010 2011 2012 2013
1 Retribusi Drainase - - - - - -1.a Realisasi retribusi - - - - - -1.b Potensi retribusi - - - - - -
3.4.7 Permasalahan Mendesak dan Isu strategis
Permasalahan dan isu-isu strategis yang teridentifikasi dalam pengelolaan sub-sektor drainase lingkungan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdiri dari isu teknis operasional maupun non teknis. Masalah teknis operasional berkaitan dengan layanan pengelolaan drainase lingkungan dan ketersediaan sarana prasarananya, sedangkan isu non teknis adalah masalah operasional yang muncul yang terkait dengan dukungan aspek-aspek lain dalam pengelolaan drainase lingkungan. Adapun isu-isu strategis dalam pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah sebagai berikut:
Beberapa Permasalahan dan isu-isu strategis pokok terkait pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dikemukakan dari beberapa segi yaitu :
Tabel 3.43 Permasalahan Mendesak dan Issue Strategis
Permasalahan Mendesak Isu Strategis
1. belum adanya pelayanan drainase di Kab.Tanjung Jabung Timur2. Sebagian besar wilayah di Kab.Tanjung Jabung Timur merupakan wilayah pasang surut air laut sehingga memiliki resiko genangan dan banjir.
Kondisi topografi yang cenderung datar dan posisi Kabupaten Tanjung Jabung timur yang berada di wilayah gambut memiliki resiko genangan dan banjir yang tinggi.
Kab.Tanjung Jabung Timur merupakan wilayah pasang surut air laut sehingga memerlukan teknologi yang tepat guna untuk pengelolaan drainase
Banjir tahunan di beberapa wilayah di kab.tanjung Jabung Timur Frekuensi terjadinya rob yang tinggi yang
berdampak pada timbulnya genangan di area permukiman di wilayah utara Kabupaten Tanjung Jabung timur belum mendapatkan penanganan yang komprehensif
Adanya Renstra SKPD Adanya Dokumen RTRW
85Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Termuat dalam RPJMD tentang sanitasi Adanya dukungan RPIJM baik daerah
maupun nasional Adanya Lembaga yang mengelola (Dinas
PU) Adanya POKJA Sanitasi Telah ada sarana dan Prasarana drainase Adanya dukungan Pemda dalam
pembangunan Drainase Adanya Peluang kerjasama dengan swasta
untuk penanganan drainase yang belum optimal
Peran masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan drainase masih minim
Minimnya peran dunia usaha dan Perguruan Tinggi untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan sarana dan prasarana penyehatan lingkungan permukiman
Belum optimalnya Pokja PPSP
Sumber : Hasil Analisa SWOT
3.5 Pengelolaan Komponen Terkait Sanitasi
Pengelolaan komponen terkait sanitasi disini meliputi pengelolaan air bersih, air limbah industri rumah tangga dan limbah medis.
3.5.1 Pengelolaan Air Bersih
UPTD di Kabupaten Tanjung Jabung Timur baru terbentuk pada tahun 2012 melayani sebagian besar air minum di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Ada juga sebagian kecil air minum di kelola oleh masyarakat melalui kelompok Masyarakat.
Sampai saat ini di Kabupaten Tanjung Jabung Timur layanan/akses masyarakat terhadap air minum yang menggunakan sumur gali sebanyak 4% dan dengan menggunakan penampungan air hujan sebanyak 33 % mencapai sekitar Adapun karakteristik layanan air minum sebagai berikut ;
Permasalahan umum yang dihadapi Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam layanan air minum antara lain : Faktor geografis yang memerlukan investasi berbiaya tinggi. Tingkat kebocoran pada jaringan pipa distribusi yang tinggi sebagai akibat telah melebihi umur tehnis. Lemahnya koordinasi pelaksanaan program air minum. Masih kurangnya kesadaran sebagian besar masyarakat terhadap pengelolaan dan pemeliharaan
sarana yang telah dibangun. Minimnya SDM yang profesional di bidang pengelolaan air minum. Permasalahan ketimpangan pembiayaan antara harga jual dengan harga produksi yang menyebabkan
tidak tercapainya full cost recovery sehingga menyebabkan PDAM Kabupaten Tanjung Jabung Timur masuk dalam kategori kurang sehat.
86Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Peta 3.7 Peta cakupan layanan air bersih (atau peta jaringan PDAM)
Sumber : RISPAM Kab.Tanjung Jabung Timur 2011
Gambar 3.11 : Grafik Akses terhadap Air Bersih/Sumber Air Minum dan Memasak
Air botol k
emasa
n (Minum)
Air botol k
emasa
n (Masa
k)
Air isi u
lang (
Minum)
Air isi u
lang (
Masak)
Air Led
eng d
ari PDAM (M
inum)
Air Led
eng d
ari PDAM (M
asak)
Air hidran
umum - PDAM (M
inum)
Air hidran
umum - PDAM (M
asak)
Air kran
umum -PDAM/P
ROYEK (M
inum)
Air kran
umum -PDAM/P
ROYEK (M
asak)
Air sumur p
ompa tan
gan (M
inum)
Air sumur p
ompa tan
gan (M
asak)
Air sumur g
ali te
rlindungi
(Minum)
Air sumur g
ali te
rlindungi
(Masa
k)0
10203040506070
Kluster 0Kluster 1Kluster 2Kluster 3Kluster 4
Sumber : Studi EHRA Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
Untuk sistem penyediaan air minum di kab.Tanjung jabung Timur dikelola oleh UPTD yang baru terbentuk pada tahun 2012, Sehingga untuk data pelanggan air minum di kab tanjung jabung Timur belum tersedia.
Tabel 3.44: Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih Kabupaten/Kota
No Uraian Satuan Sistem Perpipaan Keterangan
1 Pengelola UPTD -2 Tingkat Pelayanan % 15 -3 Kapasitas Produksi Lt/detik 10 -4 Kapasitas Terpasang Lt/detik 110 -5 Jumlah Sambungan Rumah (Total) Unit 462 -6 Jumlah Kran Air Unit - -7 Kehilangan Air (UFW) % 20 -8 Retribusi/Tarif (rumah tangga) M3 Belum ada penarikan
retribusiMasih dalam penyusunan perda retribusi
9 Jumlah pelanggan per kecamatan - - -
87Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Sumber : RISPAM kab. Tanjung jabung Timur 2011
3.5.2 Pengelolaan Air Limbah Industri Rumah TanggaIndustri rumah tangga yang ada di Tanjung Jabung Timur bermacam-macam jenisnya. Dari berbagai
industri tersebut, industri rumah tangga yang paling banyak berkembang adalah industri tahu. Dalam pengolahannya, industri tahu menghasilkan limbah baik limbah padat maupun limbah cair yang berpotensi mencemari lingkungan apabila tidak dikelola dengan benar. Namun sebagian besar industri tersebut justru langsung membuang air limbahnya ke sungai atau drainase di sekitarnya karena belum memiliki sarana pengolahan limbah (IPAL).
Untuk industri rumah tangga yang lain yang belum memiliki IPAL dan pengolahan limbahnya belum optimal,maka kedepannya perlu dibangun IPAL agar pengolahan limbahnya menjadi lebih optimal dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan. Pembangunan IPAL dapat dilakukan secara bertahap karena biaya yang dibutuhkan cukup tinggi. Selain karena banyak industri yang belum memiliki IPAL, permasalahan lain yang dihadapi dalam penanganan limbah industri rumah tangga antara lain terbatasnya lahan untuk pembuatan IPAL Komunal, rendahnya kesadaran pelaku industri rumah tangga tersebut untuk membuat IPAL serta belum optimalnya pemantauan terhadap limbah cair industri rumah tangga.
Tabel 3.45: Pengelolaan limbah industri rumah tangga kabupaten/kota
Jenis Industri Rumah Tangga Lokasi Jumlah industri RT Jenis
PengolahanKapasitas (m3/hari)
Pabrik Tahu Rantau Rasau 4 Bak Penampungan, sampai saat ini belum ada pengolahan.
4 m³
Pabrik kerupuk udang Nipah panjang - Sampai saat ini belum ada pngolahan
-
Sumber : Dinas Kesehatan Kab.Tanjung Jabung Timur 2013
3.5.3 Pengelolaan Limbah MedisLimbah medis adalah limbah yang biasanya bersumber dari kegiatan rumah sakit, baik yang berbentuk
limbah cair maupun limbah padat. Limbah medis dapat dikategorikan sebagai limbah infeksius dan masuk pada klasifikasi limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3). Untuk mencegah terjadinya dampak negatif limbah medis tersebut terhadap masyarakat atau lingkungan, maka rumah sakit harus melakukan pengelolaan limbahnya secara khusus.
Selain rumah sakit, pelayanan kesehatan bagi warga Tanjung Jabung Timur juga dilayani melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Puskesmas Pembantu dan Balai Pengobatan (Klinik).
Tabel 3.46: Pengelolaan limbah medis di fasilitas-fasilitas kesehatan
Nama Fasilitas Kesehatan Lokasi Jenis Pengolahan Limbah Medis Kapasitas (m3/hari)
RSUD Kab. Tanjung Jabung Timur
Muara Sabak Barat Insinerator dan IPAL -
PUSKESMAS Nipah Panjang Insinerator -PUSKESMAS Kampung Laut Insinerator -PUSKESMAS Muara sabak timur Insinerator -PUSKESMAS Rantau rasau Insinerator -
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
88Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
BAB 4 : PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN
Bab ini menjelaskan rencana detail program dan kegiatan untuk tahun 2014, dan program serta kegiatan sanitasi
yang sedang berjalan saat ini (2013) yang dilakukan oleh Kota, Provinsi, Pusat maupun oleh masyarakat serta
donor.
4.1. Promosi Higiene dan Sanitasi (PROHISAN)
Rencana strategis pembangunan kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur bertujuan menguraikan
langkah terpilih untuk mencapai tujuan-tujuan Program Pembangunan Daerah sub sektor kesehatan.
Langkah terpilih tersebut diformulasikan sebagai Strategi Program Intervensi untuk menjadi acuan dalam
penyusunan program/kegiatan yang berkaitan dengan upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Dengan demikian, rencana pembangunan tahunan daerah sub sektor kesehatan yang akan disusun,
mencerminkan prioritas pembangunan kesehatan daerah yang sejalan dengan visi “Terwujudnya Tanjung
Jabung Timur Sehat , didukung lingkungan dan perilaku sehat dengan pelayanan berkualitas dan
peran serta masyarakat”
Tabel 4.1: Rencana program dan kegiatan Promosi Higiene dan Sanitasi tahun 2014
Rencana Program dan Kegiatan Promosi Higiene dan Sanitasi Tahun 2014
No Nama progam/kegiatan Satuan Volume Indikasi
biaya (Rp)
Sumber pendanaan/ pembiayaan
SKPD penanggung
jawab
Sumber dokumen
perencanaan
1Prog. Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 TahunKeg.Pembinaan Sekolah Sehat
pkt 1 70.350.000 APBD II Dinas Pendidikan
Renja Dinas Pendidikan
2Prog. Pendidikan MenengahKeg. Pembinaan Sekolah Sehat
pkt 1 31.400.000 APBD II Dinas Pendidikan
Renja Dinas Pendidikan
3
Prog. Upaya Kesehatan MasyarakatKeg. Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
pkt 1 35.725.000 APBD II Dinas Kesehatan
Renja Dinas Kesehatan
4 Prog. Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat pkt 1 258.163.500 APBD II
Dinas Kesehatan
Renja Dinas Kesehatan
5
Prog. Pengembangan Lingkungan SehatKeg. Pengawasan Kwalitas Air Minum (Sosialisasi)
pkt 1 33.415.000 APBD II Dinas Kesehatan
Renja Dinas Kesehatan
6
Prog. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat PedesaanKeg. Pemberdayaan Lembaga & Organisasi Masy. Pedesaan (pendukung keg.PHBS)
pkt 1 -
APBD II
BPMPD/K Renja BPMPD/K
Tabel 4.2: Kegiatan Promosi Higiene dan Sanitasi yang sedang berjalan
Kegiatan Promos Higiene dan Sanitasi Tahun 2013
89Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
No Nama program/kegiatan Satuan Volume Biaya (Rp) Sumber dana
Lokasi kegiatan
Pelaksana kegiatan
1
Keg. Rehabilitasi Berat/Sedang Gedung KantorBM. Pengadaan Konstruksi/Pembelian Sapras (lingkungan & sanitasi)
pkt 1 200.000.000 APBD II Ds. Rantau Jaya Dinas PU
2
Prog. Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 TahunKeg.Pembinaan Sekolah Sehat
pkt 1 67.050.000 APBD IISD & SMP (11 Kec.) Dinas Pendidikan
3Prog. Pendidikan MenengahKeg. Pembinaan Sekolah Sehat
pkt 1 32.575.000 APBD II SMA & SMK (11 Kec.) Dinas Pendidikan
4
Prog. Upaya Kesehatan MasyarakatKeg. Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
pkt 1 32.950.000 APBD II SMA & SMK (11 Kec.) Dinas Kesehatan
5
Prog. Promosi Kesehatan & Pemberdayaan MasyarakatKeg. Pengembangan Media Promosi & Informasi Sadar Hidup Sehat (Cetak leaflet PHBS & Baliho)
pkt 1 78.565.000APBD II
11 Kec. Dinas Kesehatan
6
Prog. Promosi Kesehatan & Pemberdayaan MasyarakatKeg. Penyuluhan Masyarakat Pola hidup Sehat (Lomba PHBS)
pkt 1 77.895.000 APBD II Desa Rantau Jaya Dinas Kesehatan
7
Prog. Pengembangan Lingkungan SehatKeg.Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat
pkt 1 25.675.000 APBD II
Kec. Sadu, Mendahara, Mendahara Ulu, Kuala Jambi, Berbak
Dinas Kesehatan
8
Prog. Pengembangan Lingkungan SehatKeg. Pengawasan Kwalitas Air Minum (Sosialisasi)
pkt 1 33.506.000 APBD IIKab. Tanjung Jabung Timur Dinas Kesehatan
9
Prog. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat PedesaanKeg. Pemberdayaan Lembaga & Organisasi Masy. Pedesaan (pendukung keg.PHBS)
pkt 1 4.000.000 APBD II Desa Rantau Jaya BPMPD/K
Sumber : DPA SKPD terkait TA.2013
4.2. Peningkatan Pengelolaan Air Limbah Domestik
Cakupan kepemilikan jamban keluarga pada saat ini adalah 60,53% dan baru menjangkau sebanyak 39.735
KK dari 65.641 KK dan jamban yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 40,83%. Selain itu terkait dengan
SPAL, cakupan kepemilikan SPAL adalah sebesar 46,30% keluarga dan SPAL yang memenuhi syarat
kesehatan sebesar 30,78% sehingga masih banyak yang perlu dibenahi dan ditingkatkan.
Fasilitas publik instalasi pengolahan limbah merupakan kebutuhan dasar bagi daerah khususnya untuk
penampungan pengolahan akhir limbah di kawasan perkotaan. Sampai saat ini Kabupaten Tanjung Jabung
Timur belum maksimal dalam pengolahan limbah baik itu limbah domestik maupun limbah medis pada pusat-
pusat pelayanan masyarakat belum tertata dengan baik.
90Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Adapun permasalahan umum yang dihadapi Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam pengelolaan air limbah
domestik adalah ;
Belum tersedianya fasilitas instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) khususnya untuk pengolahan
limbah tinja masyarakat perkotaan.
Secara umum masyarakat belum memiliki SPAL yang memenuhi syarat kesehatan.
Pengelolaan air limbah belum dianggap sebagai kebutuhan/prioritas.
Kurangnya perawatan sarana yang telah dibangun melalui proyek pemerintah.
Kebijakan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam Pengelolaan Air Limbah untuk
menjaga kerusakan dan pencemaran lingkungan adalah :
Mengawasi kerusakan dan pencemaran lingkungan yang disebabkan air limbah dan menyebar
luaskan informasi tentang pentingnya kesehatan lingkungan kepada masyarakat melalui
penyuluhan-penyuluhan,
Disusunnya Rencana Kualitas Lingkungan Daerah,
Meningkatkan kualitas aparatur lingkungan hidup,
Tersedianya saluran air buangan rumah tangga.
Dalam rangka pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan air limbah, maka perlu didukung oleh pembiayaan
pengelolaan yang bersumber dari APBN maupun APBD serta peran swasta.
Permasalahan dan upaya penanganan pengolahan air limbah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tanjung Jabung Timur disampaikan pada tabel berikut :
Tabel 4.3: Rencana program dan kegiatan pengelolaan air limbah domestik tahun 2014
Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Air Limbah Domestik Tahun 2014
No Nama progam/kegiatan Satuan Volume Indikasi
biaya (Rp)
Sumber pendanaan/ pembiayaan
SKPD penanggung
jawab
Sumber dokumen
perencanaan
1
Prog. Pengembangan Lingkungan SehatKeg. Penyuluhan Menciptakan Lingk. Sehat (Pembuatan Jamban Sehat & SPAL)
pkt 100 105.000.000 APBD II Dinas Kesehatan
Renja Dinas Kesehatan
2
Prog. Pengembangan Sapras Perumahan & Lingk.Desa/KelurahanKeg. Penataan lingk. Pemukiman (pembuatan WC)
pkt 8 - APBD II BPMPD/K Renja BPMPD/K
Catatan:*) Tahun n adalah tahun berjalan (saat Buku Putih disusun).
Tabel 4.4: Kegiatan pengelolaan air limbah domestik yang sedang berjalan
Kegiatan Pengelolaan Air Limbah Domestik Tahun 2013
No Nama program/kegiatan Satuan Volume Biaya (Rp) Sumber
danaLokasi
kegiatanPelaksana kegiatan
1 Prog. Pengembangan Lingkungan SehatKeg. Penyuluhan Menciptakan Lingk. Sehat
pkt 100 96.000.000
APBD II
11 Kec. Dinas Kesehatan
91Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
(Pembuatan Jamban Sehat & SPAL)
2
Prog. Pengembangan Sapras Perumahan & Lingk.Desa/KelurahanKeg. Penataan lingk. Pemukiman (pembuatan WC)
pkt 8 40.000.000 APBD IIDesa Rantau Jaya BPMPD/K
Catatan:*) Tahun n adalah tahun berjalan (saat Buku Putih disusun).
4.3. Peningkatan Pengelolaan Persampahan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang terdiri dari 11 kecamatan (73 desa dan 20 kelurahan) dengan luas
5.445 km2, dengan jumlah penduduk 211.809 jiwa berpotensi setiap harinya menambah jumlah (volume)
sampah seiring dengan perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Diperkirakan setiap orang
menghasilkan sampah (langsung maupun tidak langsung) minimal sekitar 0,5 Kg perharinya. Jika penduduk
Tanjung Jabung Timur berjumlah 211.809 jiwa berarti produksi sampahnya perhari sekitar 105.904,5 kg atau
sekitar 31.77,14 ton/ bulan. Dapat dibayangkan jika sampah sebanyak itu tidak mampu dikelola secara arif dan
bijaksana tentu akan menimbulkan banyak masalah terutama pencemaran terhadap lingkungan. Kabupaten
Tanjung Jabung Timur yang merupakan wilayah pesisir menjadi persoalan krusial pada penataan sanitasi
pemukiman. Kondisi tanah berawa dan tidak ada nya system drainase yang baik merupakan faktor terpenting
yang mempengaruhi rendahnya sanitasi lingkungan. Kebiasaan masyarakat membuang sampah ke bawah
rumah atau parit-parit ikut memperburuk sanitasi lingkungan di wilayah pesisir.
Dalam rangka pengelolaan sampah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur khususnya di kota Muara Sabak telah
dilakukan dengan pengangkutan sampah dari kota ke lokasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA)
dilakukan sebagian dengan menggunakan dump truck, amroll truck dengan kapasitas angkut 4-6 m dan
sebagian lainnya dengan menggunakan kendaraan yang lebih kecil.
Permasalahan umum yang dihadapi Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam pengelolaan sampah antara
lain ;
Belum tersedianya TPA yang memenuhi syarat dan fasilitas pendukungnya secara memadai
Kebiasaan buang sampah sembarangan
Rendahnya kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap permasalahan sampah dilingkungannya
Timbulan sampah yang menumpuk yang diakibatkan teerbatasnya sarana prasarana angkutan.
Usulan dan prioritas program pengelolaan persampahan dalam rangka percepatan peningkatan akses dan
sarana prasarana persampahan, yaitu sebagai berikut:
Dibangunnya TPA dengan system sanitary landfill atau controlled landfill;
Didorong untuk upaya pengurangan sampah dengan penerapan konsep 3 R (Re-duce, re-use dan
re-cycling);
Pengadaan sarana prasarana persampahan;
92Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat tentang pengelolaan persampahan;
Diadakan bimbingan teknis pengomposan untuk mengurangi volume sampah ke TPA dan dapat
digunakan sebagai pupuk oleh petani.
Tabel 4.5: Rencana program dan kegiatan pengelolaan persampahan saat ini (tahun 2014)
Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan PersampahanTahun 2014
No
Nama progam/kegiatan Satuan Volum
e
Indikasi biaya (Rp)
Sumber pendanaan/ pembiayaan
SKPD penanggung
jawab
Sumber dokumen
perencanaan
1Penyediaan sarana dan prasarana kebersihan
Unit 5 100 juta APBD Dinas Kebersihan
Renstra Dinas Kebersihan
Catatan:*) Tahun n adalah tahun berjalan (saat Buku Putih Sanitasi disusun).
Tabel 4.6: Kegiatan pengelolaan persampahan yang sedang berjalan
Kegiatan Pengelolaan Persampahan Tahun 2013
No Nama program/kegiatan Satuan Volume Biaya (Rp) Sumber
danaLokasi
kegiatanInstitusi
pelaksana
1 Pengadaan kendaraan mobil Armroll kecil unit 1 230.000.000 APBD II
Kab. Tanjung Jabung Timur
Dinas Tata Kota, Kebersihan & Pertamanan
2 Pengadaan kendaraan mobil bak terbuka unit 1 184.000.000 APBD II
Kab. Tanjung Jabung Timur
Dinas Tata Kota, Kebersihan & Pertamanan
3Perencanaan Master plan dan DED TPA kec. Muara sabak barat
pkt 3 135.000.000 APBD IIKab. Tanjung Jabung Timur
Dinas Tata Kota, Kebersihan & Pertamanan
4 Pembuatan landasan mobil amroll pkt 1 25.100.000 APBD II Kec. Geragai
Dinas Tata Kota, Kebersihan & Pertamanan
Catatan:*) Tahun n adalah tahun berjalan (saat Buku Putih Sanitasi disusun)
4.4. Peningkatan Pengelolaan Drainase Lingkungan
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan (kondisi eksisting) dan melihat permasalahan-permasalahan
saluran drainase yang ada serta menganalisis jumlah dan kebutuhan saluran drainase dengan tujuan
untuk mengurangi daerah genangan, meneruskan air hujan, memperkecil resiko kesehatan lingkungan serta
memperkecil kerusakan struktur tanah untuk jalan dan bangunan.
Kondisi drainase khususnya dilingkungan perumahan dan permukiman dibeberapa kawasan masih menjadi
masalah yang perlu mendapatkan penanganan. Hal ini ditandai dengana adanya genangan dibeberapa
kawasan pada musim hujan. Permasalahan genangan secara umum disebabkan oleh belum memadainya
fasilitas saluran drainase, sementara fasilitas saluran yang ada tidak semuanya berfungsi, dikarenakan
perilaku buang sampah sembarangan oleh masyarakat.
93Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Permasalahan umum yang dihadapi Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam pengelolaan drainase antara
lain;
Tidak optimalnya fungsi drainase.
Belum sinkronnya antara bangunan drainase dengan tata ruang daerah.
Dalam rangka pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan drainase lingkungan, maka perlu didukung oleh
pembiayaan pengelolaan yang bersumber dari APBN, APBD, swasta dan swadaya masyarakat. Sampai
tahun 2013 belum ada program terkait drainase.
Tabel 4.7: Rencana program dan kegiatan pengelolaan drainase lingkungan saat ini (tahun 2014)
Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Drainase Lingkungan Tahun 2014
No
Nama progam/kegiatan Satuan Volum
eIndikasi
biaya (Rp)
Sumber pendanaan/ pembiayaan
SKPD penanggung
jawab
Sumber dokumen
perencanaan
1
Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
pkt - 8.091.000.000 APBD II Dinas PU
Rancangan peraturan daerah Kab.Tanjung Jabung timur 2014
Tabel 4.8: Kegiatan pengelolaan drainase lingkungan yang sedang berjalan
Kegiatan Pengelolaan Drainase Lingkungan Tahun 2013
No Nama program/kegiatan Satuan Volume Biaya (Rp) Sumber dana
Lokasi kegiatan
Pelaksana kegiatan
1Keg. Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong
pkt 27 5.017.061.203 APBD II 11 Kec. Dinas PU
4.5. Peningkatan Komponen Terkait Sanitasi
Tabel 4.9: Rencana program dan kegiatan saat ini 2014
Rencana Program dan Kegiatan Komponen Terkait Sanitasi Tahun 2014
No Nama progam/kegiatan Satuan Volume Indikasi
biaya (Rp)
Sumber pendanaan/ pembiayaan
SKPD penanggung
jawab
Sumber dokumen
perencanaan
1.
Prog. Perencanaan Prasarana Wilayah & SDAKeg. Memorandum Prog. Sanitasi
pkt 1 150.000.000 APBD II Bappeda PPAS 2014
Tabel 4.10: Kegiatan yang sedang berjalan
Kegiatan Terkait Sanitasi Tahun 2013
No Nama program/kegiatan Satuan Volume Indikasi biaya
(Rp)Sumber
danaLokasi
kegiatanPelaksana kegiatan
1
Keg. Penyediaan Prasarana & Sarana Air Minum bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
pkt 8 19.679.920.000 APBD II Kab. Tanjung Jabung Timur Dinas PU
2 Prog. Pendidikan Anak Usia Dini
pkt 1 89.910.000 TK Pembina (Kec. Sadu &
Dinas Pendidikan
94Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Keg. Pembangunan Sarana Air Bersih & Sanitary
APBD II Kec. Mendahara Ulu)
3
Prog. Wajib Belajar Pendidikan 9 TahunKeg. Pembangunan Sarana Air Bersih & Sanitary
pkt 1 1.166.736.000 APBD II SDN (11 Kec.) Dinas Pendidikan
4
Prog. Perencanaan Prasarana Wilayah & SDAKeg. Pembangunan Percepatan Sanitasi Pemukiman (Penyusunan BPS)
pkt 1 70.000.000 APBD II Kab. Tanjung Jabung Timur Bappeda
5
Prog. Pengembangan Lingkungan SehatKeg. Percepatan Sanitasi Pemukiman (Study Analisa EHRA)
pkt 1 293.267.000 APBD II Kab. Tanjung Jabung Timur Dinas Kesehatan
Catatan:*) Tahun n adalah tahun berjalan (saat Buku Putih Sanitasi) disusun
95Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
BAB 5: INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SAMPAH
Bab ini menyajikan hasil kegiatan penetapan area berisiko sanitasi dan hasil analisis posisi pengelolaan
sanitasi saat ini dan penyebab risiko utama di masing-masing area berisiko.
5.1 Area Berisiko Sanitas
Area beresiko sanitasi di Kabupaten Tanjung jabung Timur ditetapkan melalui elaborasi data hasil klastering,
skor/persepsi SKPD, dan data sekunder, yang meliputi data kepadatan penduduk, data jumlah keluarga
(KK) miskin, akses air bersih, jumlah jamban pribadi dan luas genangan. Hasil elaborasi data sebagai berikut
:
Peta 5.1: Peta area berisiko sanitasi
Tabel 5.1: Area berisiko sanitasi dan penyebab utamanya
PROGRAM PERCEPATAN SANITASI PERMUKIMANKab.Tanjung Jabung Timur LEMBAR ANALISA PENETAPAN AREA
BERISIKO1 Risiko 4 Lambur Air Limbah,
Persampahan dan Prohisan
96Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Simbur Naik
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Kuala Simbur
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Kampung Laut
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Tanjung Solok
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Teluk Majelis
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Kuala Lagan
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Majelis Hidayah
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Mendahara Ilir
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Sinar Kalimantan
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Mendahara Tengah
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Pangkal Duri
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Pematang Rahim
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Sinar Wajo
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Sungai Beras
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Sungai Raya
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Teluk Kijing
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Nipah Panjang II
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Sungai Lokan
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Sungai Itik
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Sungai Jambat
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Simpang Desa
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
97Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Rawasari
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Sungai Rambut
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Rasau Desa
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Telago Limo
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Rantau Makmur
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
2 Risiko 3 Ma. Sabak Ulu
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Ma. Sabak Ilir
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Lambur 1
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Lambur II
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Kota Raja
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Kota Harapan
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Alang – Alang
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Sungai Ular
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Siau Dalam
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Manunggal Makmur
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Rantau Indah
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Sido Mukti
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Jati Mulyo
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Catur Rahayu
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Kota Kandis Dendang
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Koto Kandis
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
98Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Kuala Dendang
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Sungai Tawar
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Merbau
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Bhakti Idaman
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Lagan Ilir
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Pangkal Duri Ilir
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Pandan Jaya
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Lagan Tengah
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Simpang Tuan
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Sungai Toman
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Mencolok
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Rantau Jaya
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Rantau Rasau I
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Rantau Rasau II
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Bangun Karya
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Bandar Jaya
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Sungai Dusun
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Harapan Makmur
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Tri Mulya
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Karya Bhakti
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Pematang Mayan
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
99Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Marga Mulyo
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Sungai Tering
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Pemusiran
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Nipah Panjang I
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Bunga Tanjung
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Sungai Jeruk
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Simpang Datuk
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Simpang Jelita
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Sungai Sayang
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Baku Tuo
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Air Hitam Laut
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Sungai Cemara
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Labuhan Pering
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Sungai Benuh
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Kampung Singkep
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Teluk Dawan
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Parit Culum I
Air Limbah, Persampahan dan Prohisan
Sumber: Hasil elaborasi data sekunder, penilaian SKPD dan Studi EHRA, Tahun 2013
Catatan:*) Hanya untuk wilayah dengan risiko 4 dan 3
5.2. Posisi Pengelolaan Sanitasi Saat Ini
Penentuan posisi pengelolaan sanitasi saat ini menggunakan metode analisis SWOT dan pembobotan
terhadap isu-isu strategis pada faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan, dan faktor eksternal
mencakup peluang dan ancaman terhadap komponen air limbah, komponen persampahan, komponen
100Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
drainase serta promosi higien dan sanitasi (PROHISAN).Posisi pengelolaan sektor sanitasi saat ini, sebagai
berikut:
a) Komponen Air Limbah
Hasil pembobotan faktor internal total nilai kekuatan: 21, total nilai kelemahan: 20 sehingga posisinya adalah
1. Hasil pembobotan faktor eksternal total nilai peluang: 16 , total nilai ancaman: 12 sehingga posisinya
adalah 4. Posisi pada kuadran III sebagai berikut:
Gambar 5.1 Posisi Pengelolaan Sub Sektor Air Limbah di Kab.Tanjung Jabung Timur
Sumber : Hasil Analisa SWOT
101Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
b) Komponen Persampahan
Hasil pembobotan faktor internal total nilai kekuatan: 19, total nilai kelemahan: 17 sehingga posisinya adalah
2. Hasil pembobotan faktor eksternal total nilai peluang: 21 , total nilai ancaman:12 sehingga posisinya
adalah 9. Posisi pada kuadran III sebagai berikut :
Gambar 5.2 Posisi Pengelolaan Sub Sektor Persampahan di Kab.Tanjung Jabung Timur
102Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Sumber : Hasil Analisa SWOT
c) Drainase Lingkungan
Hasil pembobotan faktor internal total nilai kekuatan: 5, total nilai kelemahan: 9 sehingga posisinya
adalah -4. Hasil pembobotan faktor eksternal total nilai peluang: 4, total nilai ancaman: 6 sehingga
posisinya adalah -2. Posisi pada kuadran I sebagai berikut:
Gambar 5.3 Posisi Pengelolaan Sub Sektor Drainase di Kab.Tanjung Jabung Timur
103Buku Putih sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2013
Sumber : Hasil Analisa SWOT
d) Promosi Higiens dan Sanitasi
Hasil pembobotan faktor internal total nilai kekuatan: 20, total nilai kelemahan: 6 sehingga posisinya adalah
+14. Hasil pembobotan faktor eksternal total nilai peluang: 7, total nilai ancaman: 11 sehingga posisinya
adalah -4. Posisi pada kuadran II sebagai berikut:
Gambar 5.4 Posisi Pengelolaan Sub Sektor Prohisan di Kab.Tanjung Jabung Timur