buku pedoman revisi september 2014 160914

193
BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM PROGRAM STUDI Di dalam pelaksanaan pendidikan Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, sebuah panduan pelaksanaan bagi para peserta didik sangat diperlukan sebagai pedoman yang menjabarkan materi kurikulum yang telah ditetapkan oleh Kolegium Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia. Oleh karena itu, buku panduan ini disusun dengan tujuan agar supaya peserta didik dapat mengetahui dan memahami tujuan pendidikan dan materi kurikulum Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran UNPAD, Bandung. Meskipun panduan ini didasarkan pada kurikulum yang telah ditetapkan oleh Kolegium akan tetapi materi lokal tetap dimuat dalam materi pendidikan. Pada bagian akhir buku panduan ini, juga tercantum metoda evaluasi yang dilaksanakan pada setiap semester. VISI dan MISI 1

Upload: radiannasution

Post on 17-Nov-2015

65 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

Buku Pedoman Revisi

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM PROGRAM STUDI

Di dalam pelaksanaan pendidikan Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, sebuah panduan pelaksanaan bagi para peserta didik sangat diperlukan sebagai pedoman yang menjabarkan materi kurikulum yang telah ditetapkan oleh Kolegium Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia. Oleh karena itu, buku panduan ini disusun dengan tujuan agar supaya peserta didik dapat mengetahui dan memahami tujuan pendidikan dan materi kurikulum Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Fakultas Kedokteran UNPAD, Bandung. Meskipun panduan ini didasarkan pada kurikulum yang telah ditetapkan oleh Kolegium akan tetapi materi lokal tetap dimuat dalam materi pendidikan. Pada bagian akhir buku panduan ini, juga tercantum metoda evaluasi yang dilaksanakan pada setiap semester.VISI dan MISI

Visi

Menghasilkan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp-KFR) yang mempunyai kompetensi profesional sebagai seorang dokter spesialis yang mampu memberikan pelayanan, penelitian, pengembangan dan penyebarluasan ilmu di bidang Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi secara paripurna untuk kemaslahatan masyarakat guna mendorong daya saing bangsa.Misi1. Menyelenggarakan pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yang terintegrasi serta berorientasi pada keunggulan sehingga dihasilkan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yang memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan standar Pendidikan Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia serta mendukung daya saing bangsa.2. Menyelenggarakan penelitian dan menghasilkan produk penelitian yang berkualitas serta berorientasi pada kemaslaharan masyarakat.3. Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai potensi bangsaB. TUJUAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI1. Tujuan UmumPendidikan Dokter Spesialis IKFR ialah bagian dari pendidikan dokter spesialis yang akan menghasilkan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp-KFR) yang mempunyai:

a. Kompetensi profesional sebagai seorang dokter spesialis yang mampu memberikan pelayanan kesehatan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi secara paripurna untuk kemaslahatan masyarakat guna mendorong daya saing bangsa.b. Kompetensi akademik sebagai seorang yang mampu menyerap, meneliti, mengembangkan dan menyebar- luaskan ilmu kesehatan khususnya Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai potensi bangsa.2. Tujuan Khusus Pada akhir pendidikan melalui suatu kurikulum terpadu seorang spesialis Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi diharapkan:

a. Menjunjung tinggi Kode Etik Kedokteran Indonesia dan Sumpah Dokter Indonesia.

b. Menerapkan falsafah Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dalam konteks rehabilitasi secara menyeluruh dan sejalan dengan sistem kesehatan nasional.

c. Memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk menanggulangi masalah-masalah kedokteran fisik dan rehabilitasi, terutama yang umum terdapat di masyarakat.

d. Mampu mengenal, merumuskan dan menyusun prioritas masalah-masalah rehabilitasi, yang terdapat di lingkungannya baik dimasa sekarang maupun yang akan datang dan melakukan tindakan-tindakan yang sesuai untuk memecahkan masalah tersebut dengan merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program-program yang bersifat preventif, kuratif, rehabilitatif berdasarkan keadaan daerah, aspek-aspek sosial budaya serta sumber daya dan dana yang tersedia.

e. Mampu mengelola Departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi sesuai standar pelayanan medik, etika profesi dan etika keilmuan.f. Mampu melakukan penelitian dan mempublikasikannya.

g. Mampu meningkatkan dan mengembangkan diri melalui pengalaman belajar dengan berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai potensi bangsa.

h. Memahami sistim pendidikan dan mampu mendidik tenaga medik, paramedik dan nonmedik dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.C. KOMPETENSI LULUSAN PROGRAM STUDI

Standar kompetensi Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi adalah standar minimal yang dimiliki oleh seorang Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dalam melaksanakan kegiatan profesinya di masyarakat secara mandiri, yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan perilaku, sesuai kurikulum pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yang ditetapkan oleh Kolegium Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia.

Kompetensi Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di bagi dalam 7 aspek kompetensi yaitu :

1. Pengetahuan medik dan profesionalisme

2. Kemampuan berempati dan keterampilan berkomunikasi

3. Kemampuan melakukan praktik perawatan pasien berbasis kompetensi dan sistim yang berlaku4. Kemampuan bertindak sebagai konsultan bagi dokter/dokter spesialis lain, profesi kesehatan lain dan masyarakat

5. Kemampuan manajerial dalam melakukan koordinasi antar disiplin : intra-, inter- dan multidisiplin

6. Pemahaman mengenai berbagai pelayanan dan kegiatan terkait

7. Pengembangan diri

1. PENGETAHUAN MEDIK DAN PROFESIONALISME

a. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk bertindak sesuai standar profesional sesuai standar profesi Kedokteran Fisik dan Rehabilitasib. Mampu bersikap dan berperilaku sesuai dengan etika profesi

c. Mampu menjaga identitas dan integritas profesi

2. KEMAMPUAN BEREMPATI DAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI

a. Mampu memberikan empati terhadap pasien dan keluarga dalam melaksanakan tugas profesinya.b. Mampu memahami pasien dan keluarga seutuhnya dengan memperhatikan kondisi psikososial dan kondisi masyarakat sekitarnya.

c. Mampu melakukan komunikasi dan edukasi secara efektif dengan pasien, keluarga dan pihak terkait lainnyad. Mampu memberikan analisis dan solusi secara utuh berdasarkan kondisi medik, psikososial serta kondisi lingkungan kepada pasien dan keluarga.

e. Mampu melakukan komunikasi yang baik dengan tetap menjaga privasi dan kerahasiaan pasien serta keluarga

3. KEMAMPUAN MELAKUKAN PRAKTIK PERAWATAN PASIEN BERBASIS KOMPETENSI DAN SISTIM YANG BERLAKUa. Mampu memberikan pelayanan secara profesional pada pasien rawat inap dan rawat jalan sesuai dengan kompetensinyab. Mampu memberikan pelayanan profesional dan sesuai dengan sistim, perundangan dan peraturan yang berlakuc. Mampu menggunakan berbagai panduan pelayanan medik dalam batas tertentu secara rasional4. KEMAMPUAN BERTINDAK SEBAGAI KONSULTAN BAGI DOKTER / DOKTER SPESIALIS LAIN, PROFESI KESEHATAN LAIN DAN MASYARAKAT

a. Mampu menjalankan profesinya dalam bidang medis dan kedokteran fisik dan rehabilitasi sesuai standar profesib. Mampu bertindak sebagai konsultan dalam bidang Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi bagi dokter/dokter spesialis lain, profesi kesehatan lain dan masyarakat5. KEMAMPUAN MANAJERIAL DALAM MELAKUKAN KOORDINASI ANTAR DISIPLIN : INTRA-, INTER-, DAN MULTIDISIPLIN

a. Mampu melakukan komunikasi dan koordinasi antar anggota tim rehabilitasi medik

b. Mampu melakukan kerjasama secara terkoordinasi dengan dokter/dokter spesialis lain terkaitc. Mampu melakukan komunikasi dan koordinasi secara efektif dengan profesi non medik lain yang terkait.d. Mampu memfasilitasi dan berkoordinasi dengan kelompok atau organisasi mayarakat/pemerintah.6. MEMILIKI PEMAHAMAN LUAS MENGENAI BERBAGAI PELAYANAN DAN KEGIATAN TERKAIT

a. Memiliki pengetahuan praktis mengenai berbagai sistem yang berperan dalam pelayanan kesehatan dan tatalaksana pasien

b. Dapat bekerjasama dan memanfaatkan berbagai fasilitas, organisasi, sistem pelayanan lain yang ada di masyarakat untuk meningkatkan kemampuan fungsional dan kualitas hidup pasien secara optimal

7. PENGEMBANGAN DIRI

a. Selalu berusaha meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan diri dalam bidang medis serta Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi b. Selalu berusaha meningkatkan keterampilan sesuai dengan kemajuan teknologi kedokteran secara umum terutama dalam bidang Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi

TINGKAT KOMPETENSIKompetensi seorang dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dinyatakan dalam tingkat kompetensi sesuai Miller :

Tingkat 1. Menguasai teori dan ilmu pengetahuan

Tingkat 2. Selain kompetensi tingkat 1 pernah melihat, mengikuti suatu demonstrasi

Tingkat 3. Selain kompetensi tingkat 1 dan 2 ditambah telah melakukan beberapa kali dibawah supervisi

Tingkat 4 . Rutin melakukan secara mandiriTingkat 1-3 disebut dengan jenjang pendidikan 1, sementara tingkat 4 disebut dengan jenjang pendidikan 2. STANDAR KOMPETENSI KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI INDOINESIA

Pencapaian standar kompetensi seorang dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi harus sesuai dengan kurikulum pendidikan kedokteran fisik dan rehabilitasi, yang dikeluarkan oleh Kolegium Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia. Kompetensi tersebut mencakup pengetahuan, keterampilan dan perilaku dalam menjalankan profesinya, meliputi bidang :

1. KFR Pediatri

2. KFR Muskuloskeletal

3. KFR Neuromuskuler

4. KFR Spinal Cord Injury

5. KFR Kardiorespirasi

6. KFR Geriatri

7. Rawat Intensif KFR

8. Modalitas KFR

Tabel 1.1 Kompetensi Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi1. KFR PEDIATRI

PengetahuanKeterampilanPerilakuTingkat Kompetensi

a. Memahami kekhususan anatomi dan kinesiologi pada anak

b. Memahami kekhususan fisiologi yang berhubungan dengan rehabilitasi anak

c. Memahami dasar patofisiologi dan penegakan diagnosis KFR pada kelainan yang berpotensi menyebabkan disabiitas:

Gangguan tumbuh kembang

Kelainan kongenital

Kelainan genetik

Cedera susunan saraf pusat dan perifer

Kelainan Metabolik

Tumor

Penyakit infeksi

Gangguan spektrum autistik

Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas

Penyakit rematik pada anak

Kelainan tulang belakang

d. Memahami berbagai gangguan fungsi yang terjadi pada kasus anak : Fungsi luhur dan perilaku

Komunikasi (bicara dan bahasa)

Kardiorespirasi

Kesulitan makan dan fungsi menelan

Lokomotor dan gangguan koordinasi gerak

Fungsi bowel dan bladdere. Memahami masalah khusus pada anak :

Learning disability

Gangguan sensori integrasi

Gangguan presepsi dan visuospasial

Spastisitas

f. Memahami berbagai pemeriksaan penunjang dan uji diagnosis yang diperlukan untuk penegakan diagnosis fungsional berbagai gangguan serta penyakit pada anak

g. Memahami berbagai kondisi yang berpotensi terhadap terjadinya gangguan tumbuh kembang

h. Memahami proses pemulihan penyakit sebagai dasar penentuan prognosis, target / goal dan program rehabilitasi

i. Memahami penatalaksanaan KFR secara komprehensif, mencakup medikamentosa, terapi modalitas fisik, latihan terapeutik, terapi konseling psikobehavioral, terapi remedial, penggunaan prostetik-ortotik, dan alat bantu sesuai diagnosis dan proses tumbuh kembang anakj. Mengetahui pemberian jenis dan dosis terapi sesuai dengan masalah medis, pemakaian medikamentosa, gangguan metabolik dan status nutrisi anak

k. Memahami berbagai prosedur khusus:

Feeding Therapy

Terapi inhalasi

Terapi injeksi pada spastisitas

Casting & splinting

Taping, strrapping, bandaging

l. Memahami berbagai penyulit, komplikasi dan efek samping terapi serta penetalaksanaannya

m. Memahami dampak kondisi & masalah psikososial

n. Memahami peran Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat

a. Mampu menegakkan diagnosis KFR pada kelainan yang berpotensi menyebabkan disabilitas: Gangguan tumbuh kembang

Kelainan kongenital

Kelainan genetik

Cedera susunan saraf pusat dan perifer

Kelainan Metabolik

Tumor

Penyakit infeksi

Gangguan spektrum autistik

Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas

Penyakit rematik pada anak

Kelainan tulang belakang Learning disability

Gangguan presepsi komunikasi & koordinasi

Gangguan sensorimotor

Kesulitan makan

Gangguan fungsi miksi dan defekasi

b. Mampu melakukan dan menginterpretasi data berbagai pemeriksaan penunjang dan uji diagnosis yang diperlukan untuk penegakan diagnosis fungsional berbagai gangguan / penyakit pada anak.

c. Mampu menetapkan prognosis dan target (goal) terapi jangka pendek dan jangka penjang sesuai dengan proses pemulihan penyakit

d. Mampu melakukan penatalaksanaan KFR secara komprehensif, mencakup medikamentosa, terapi modalitas fisik, latihan terapeutik, terapi konseling psikobehavioral, terapi remedial, penggunaan prostetik-ortotik dan alat bantu sesuai diagnosis dan proses tumbuh kembang anake. Mampu melakukan berbagai prosedur khusus:

Feeding Therapy

Terapi inhalasi

Terapi injeksi pada spastisitas

Casting & splinting

Taping, strrapping, bandaging

f. Mampu mengenali dan mengatasi berbagai penyulit komplikasi dan dampak terapi

g. Mampu mengenali dan mencari penyelesaian dampak kondisi & masalah psikososial

h. Mampu bertindak sebagai narasumber pelaksanaan Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat

i. Mampu melakukan komunikasi, informasi dan edukasi / konseling pada pasien dan orang tua / keluargaj. Mampu melaksanakan manajemen rehabilitasi dalam kerjasama tim

k. Mampu melakukan tahapan program dan evaluasi

l. Mampu melakukan penatalaksanaan rawat jalan, rawat inap dan rawat rumah

a. Sesuai kode etikb. Baik, sopan dan santun

c. Mempunyai empati

d. Peka dan peduli

e. Jujur

f. Bertanggung jawab44

4

4

2

4

2

3

3

4

4

4

4

4

4

4

2. KFR MUSKULOSKELETAL

PengetahuanKeterampilanPerilakuTingkat Kompetensi

a. Memahami anatomi dan fisiologi sistim muskuloskeletal

b. Memahami tahapan proses penyembuhan tulang, otot, sendi, dan jaringan lunak lainnya, sebagai dasar menentukan program rehabilitasi

c. Memahami etiologi dan gangguan fungsi pada kasus-kasus :

Fraktur

Amputasi

Cedera dan Trauma

Repetitive Trauma Disorders

Gangguan mekanik dan degeneratif Skoliosis Osteoporosis Arthritis dan connective tissue diseasea Gangguan vascular

Kelainan kongenital

Infeksi

Keganasan

Gangguan autoimun

Hand and foot disorders Cedera olah raga

Luka bakar

Kasus lain yang berhubungan dengan masalah muskuloskeletal

d. Memahami anamnesis dan pemeriksaan KFR pada berbagai gangguan muskuloskeletal untuk menegakan diagnosis KFR

e. Memahami berbagai pemeriksaan penunjang dan uji diagnosis yang diperlukan untuk penegakan diagnosis KFR berbagai gangguan dan penyakit muskuloskeletal

f. Memahami proses pemulihan penyakit sebagai dasar penentuan prognosis, target / goal dan program rehabilitasi

g. Memahami penatalaksanaan KFR secara komprehensif, mencakup medikamentosa, terapi modalitas fisik, latihan terapeutik, terapi konseling psikobehavioral, penggunaan prostetik-ortotik dan alat bantu sesuai diagnosis

h. Mengetahui pemberian jenis dan dosis terapi sesuai dengan masalah medis, pemakaian medikamentosa, gangguan metabolik dan gizi penderita

i. Memahami berbagai prosedur khusus KFR pada kasus muskuloskeletal :

Trigger point therapy

Injeksi intra- artikuler

Taping, straping & bandaging

Casting and splinting

Spray and streetch

j. Memahami indikasi, jenis, cara membuat, fitting dan check out prostesis dan ortosis yang diperlukan pada kasus-kasus musculoskeletal

k. Memahami indikasi dan penentuan alat bantu mobilitas dan AKS yang diperlukan pada kasus-kasus muskuloskeletal

l. Memahami komplikasi yang mungkin terjadi pada kasus-kasus muskulokeletal

m. Memahami dampak kondisi & masalah psiko-sosial

a. Mampu melakukan anamnesis dan pemeriksaan KFR untuk menegakkan diagnosis KFR pada kasus-kasus:

Fraktur

Amputasi

Cedera dan Trauma

Repetitive Trauma Disorders

Gangguan mekanik dan degeneratif Skoliosis Osteoporosis Arthritis dan connective tissue diseasea Gangguan vascular

Kelainan kongenital

Infeksi

Keganasan

Gangguan autoimun

Hand and foot disorders Cedera olah raga

Luka bakar

Kasus lain yang berhubungan dengan masalah muskuloskeletal

b. Mampu melakukan pemeriksaan dan uji diagnostik IKFR serta mampu menginterpretasikan pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk penegakan diagnosis fungsional berbagai gangguan /penyakit muskuloskeletal.

c. Mampu menetapkan prognosis dan target (goal) rehabilitasi jangka pendek dan jangka panjang sesuai dengan proses pemulihan penyakit

d. Mampu melakukan penatalaksanaan KFR secara komprehensif, mencakup medikamentosa, terapi modalitas fisik, latihan terapeutik, terapi psiko-behavioral, terapi remedial, penggunaan prostetik-ortotik dan alat bantu sesuai dengan diagnosis

e. Mampu melakukan berbagai prosedur khusus KFR pada kasus muskuloskeletal:f. Trigger point therapy

g. Injeksi intra- artikuler

h. Taping, straping & bandaging

i. Casting and splinting

j. Spray and streetch

k. Mampu menetapkan indikasi, jenis, membuat serta melakukan fitting dan check out prostesis dan ortosis yang diperlukan pada kasus-kasus muskuloskeletal

l. Mampu menentukan indikasi dan jenis alat bantu mobilitas dan AKS yang diperlukan pada kasus-kasus muskuloskeletal

m. Mampu mengenali dan mengatasi komplikasi yang mungkin terjadi pada kasus-kasus muskuloskeletal

n. Mampu mengenali dampak kondisi dan masalah psikososial serta mengupayakan solusi atau melaksanakan sistim rujukan

o. Mampu melakukan penatalaksanaan rawat jalan dan rawat inap

p. Mampu melaksanakan manajemen rehabilitasi dalam kerjasama tim

q. Mampu melakukan komunikasi, informasi dan edukasi kepada pasien dan keluargaa. Sesuai kode etik kedokteran

b. Baik, sopan dan santun

c. Mempunyai empati

d. Peka dan peduli

e. Jujur

f. Bertanggung jawab4

4

4

4

3

2

3

3

3

4

4

4

4

4

4

4

3. KFR NEUROMUSKULER

PengetahuanKeterampilanPerilakuTingkat Kompetensi

a. Memahami anatomi dan fisiologi susunan saraf pusat dan perifer

b. Memahami patofisiologi penyakit yang menjadi dasar impairment, disability dan handicap pada :

Gangguan susunan saraf pusat

Gangguan saraf perifer

Movement disorder

Penyakit motor neuro dan myoneural junction

Myelodysplasia

Lesi kombinasi susunan saraf pusat dan perifer

miopatic. Memahami dasar neurofisiologi elektrodiagnostik

d. Memahami pencegahan penyakit neuromuskuler yang berdampak pada gangguan fungsi

e. Memahami perjalanan penyakit, proses pemulihan dan prognosis lesi pada susunan saraf pusat (neuro-plastisitas) dan perifer (regenerasi)

f. Memahami pemeriksaan dan uji diagnostik IKFR serta pemeriksaan penunjang pada lesi susunan saraf pusat dan perifer

g. Memahami penatalaksanaan KFR secara komprehensif mencakup medikamentosa, terapi modalitas fisik, latihan terapeutik, terapi konseling psiko-behavioral, terapi remedial, penggunaan ortotik dan alat bantu sesuai dengan fase penyakit (akut, sub akut, kronis)h. Mengetahui pemberian jenis dan dosis terapi sesuai dengan masalah medis (faktor resiko), pemakaian medikamentosa, gangguan metabolik, dan status nutrisi penderita.

i. Memahami prosedur khusus KFR:

Fungsi menelan Fungsi luhur (berbahasa, memori, emosi, persepsi dan kognisi)

Fungsi miksi dan defekasi

spastisitasj. Memahami berbagai penyulit, komplikasi dan efek samping terapi serta penatalakasanaannyak. Memahami dampak kondisi & masalah psiko-sosiall. Memahami rehabilitasi bersumberdaya masyarakat

a. Mampu melakukan pemeriksaan neuro-muskuloskeletal

b. Mampu melakukan uji diagnostik KFR serta menginterprestasikan pemeriksaan penunjang pada lesi susunan saraf pusat dan perifer

c. Mampu melakukan pemeriksaan elektrodiagnostik (KHS dan EMG)

d. Mampu menegakkan diagnosis KFR berbagai gangguan pada lesi susunan saraf pusat atau perifer

e. Mampu melakukan asesmen terhadap status fungsional

f. Mampu melakukan penatalaksanaan KFR secara komprehensif, mencakup medikamentosa, terapi modalitas fisik, latihan terapeutik, terapi psiko-behavioral, terapi remedial, penggunaan ortotik serta alat bantu sesuai dengan fase pemulihan penyakit (akut, sub akut ,kronis)g. Mampu melakukan prosedur khusus KFR pada:

Gangguan fungsi menelan

Gangguan fungsi luhur (berbahasa, memori, emosi, persepsi dan kognisi)

Gangguan fungsi miksi dan defekasi

Spastisitas h. Mampu mengenali dan mengatasi berbagai penyulit, komplikasi dan dampak terapii. Mampu mengenali dan mencari penyebab dampak kondisi & masalah psikososial j. Mampu bertindak sebagai narasumber pelaksanaan rehabilitasi bersumberdaya masyarakatk. Mampu melakukan manajemen IKFR dalam kerjasama tim

l. Mampu melakukan penatalaksanaan rawat jalan, rawat inap dan rawat rumahm. Mampu melakukan komunikasi, informasi dan edukasi /konseling pada pasien dan keluargaa. Sesuai kode etik kedokteran

b. Baik, sopan dan santun

c. Mempunyai empati

d. Peka dan peduli

e. Jujur

f. Bertanggung jawab4

32444

4

2444

4

4

4. KFR CEDERA MEDULLA SPINALIS

PengetahuanKeterampilanPerilakuTingkat Kompetensi

a. Memahami fisiologi, anatomi dan kinesiologi tulang belakang termasuk medulla spinalis, jaringan ikat dan jaringan lunak di sekitarnyab. Memahami patogenesis dan patofisiologi yang mendasari impairment, disabilitas dan handicap pada cedera medulla spinal pada berbagai sistimc. Memahami proses pemulihan saraf pada cedera medulla spinalis sebagai dasar penentuan prognosis, target / goal dan program rehabilitasi

d. Mengetahui semua pemeriksaan penunjang termasuk pencitraan dan prosedur khusus dalam hubungannya dengan prognosis dan program rehabilitasie. Mengetahui penetalaksanaan medis akut pada Cedera Medulla Spinalis

f. Mengetahui faktor penentu indikasi pembedahang. Mengetahui fermakoterapi pada penanganan Cedera Medulla Spinalis

h. Memahami penatalaksanaan KFR secara komprehensif mencakup medikamentosa, terapi modalitas fisik, latihan terapeutik, terapi konseling psikobehavioral, penggunaan ortotik dan alat bantu sesuai dengan proses pemulihannya

i. Mengetahui pemberian jenis dan dosis terapi sesuai dengan masalah medis, pemakaian medikamentosa, gangguan metabolik dan status nutrisi penderita

j. Memahami penanganan dan pendekatan rehabilitasi medis pada impairment, disability dan handicap sebagai dampak Cedera Medulla Spinalis sesuai dengan fase penyakit (akut, subakut dan kronis)

k. Memahami jenis dan indikasi pemakaian ortosis spinal, exstremitas atas dan bawah pada Cedera Medula Spinalis

l. Memahami indikasi pemakaian dan jenis alat bantu mobilitas dan alat bantu aktivitas sehari-hari yang diperlukan pada Cedera Medulla Spinalis

m. Memahami pencegahan dan penanganan komplikasi fase akut, subakut dan kronis pada Cedera Medulla Sipnalis

n. Memahami berbagai penyulit, komplikasi dan efek samping terapi serta penatalaksanaannya

o. Mengetahui masalah-masalah khusus pada penderita Cedera Medulla Spinalis : Fertilitas, kehamilan dan proses melahirkan Proses penuaan

p. Mengetahui faktor psikososial dan isu sosial dalam penanganan Cedera Medulla Spinalis

q. Memahami dampak kondisi & masalah psikososial

r. Mengetahui long life follow up pada penderita Cedera Medulla Spinalis

s. Memahami peran Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat

a. Mampu melakukan asesmen neuromuskuloskeletal

b. Mampu melakukan asesmen khusus untuk menentukan klasifikasi berdasarkan American Spinal Cord Injury Association (ASIA) Impairment Scale (AIS) dan Frankel

c. Mampu menetapkan diagnosis KFR

d. Mampu melakukan asesmen kemampuan fungsional

e. Mampu menetapkan prognosis, target / goal rehabilitasi medik (jangka pendek dan jangka panjang

f. Mampu melakukan penatalaksanaan rahabilitasi medik pada Cedera Medulla Spinalis pada imparment, disability dan handicap sesuai dengan fase akut, subakur dan kronis

g. Mampu menetapkan jenis dan indikasi ortosis spinal, ekstremitas atas dan bawah diperlukan pada setiap kasus Cedera Medulla Spinalis

h. Mampu menetapkan indikasi dan menetukan alat bantu mobilitas (termasuk kursi roda dan bantalan kursi) dan atau alat bantu aktivitas sehari-hari yang diperlukan pada kasus cedera medulla spinalis.

i. Mampu mengenali dan mengantisipasi komplikasi yang mungkin terjadi sebagai dampak Cedera Medulla Spinalis pada fase akut, subakut dan kronis

j. Mampu melakukan penatalaksanaan pada komplikasi yang timbul sebagai dampak Cedera Medulla Spinalis

k. Mampu mengenali kasus-kasus yang berpotensi

(masalah medis, gangguan metabilik dan atau gizi) untuk dirujuk ke pelayanan Rehabilitasi Cedera Medulla Spinalis yang lebih tinggil. Mampu memilah jenis kasus-kasus yang memerlukan konsultasi dan kerja sama dengan spesialis terkait

m. Mampu mengenali dan mencari penyelesaian dampak & masalah psikososialn. Mampu melakukan penatalaksanaan kasus rawat jalan, rawat inap dan rawat rumah

o. Mampu bertindak sebagai narasumber RBM

p. Mampu melaksanakan manajemen rehabilitasi dalam kerjasama timq. Mampu melakukan komunikasi, informasi dan edukasi kepada pasien dan keluargaa. Sesuai kode etik kedokteran

b. Baik, sopan dan santun

c. Mempunyai empati

d. Peka dan peduli

e. Jujur

f. Bertanggung jawab4

4444444

4

34

44

34

4

4

5. KFR KARDIORESPIRASIPengetahuanKeterampilanPerilakuTingkat Kompetensi

a. Memahami anatomi dan fisiologi sistim Kardiorepirasib. Memahami masalah dan penyakit kardiorespirasi yang memberi dampak gangguan fungsional :

Penyakit paru obstruktif

Penyakit paru restriktif

Disfungsi pernafasan penyakit neuromuskular

Penyakit jantung iskemia

Penyakit jantung kongenital

Penyakit gagal jantung kongestif

Masalah respirasi pra dan pasca operasi

Sindroma dekondisi

Pasien dengan tracheostomic. Memahami berbagai pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk penegakan diagnosis KFR berbagai gangguan dan penyakit kardiorespirasid. Memahami berbagai uji diagnostik dan prosedur KFR pada kasus kardiorespirasi : Weaning Ventilator

Peak flow meter/spirometri

Incentive spirometri

Weaning

CPAP dan BPAPe. Mengetahui manfaat, persamaan dan perbedaan prinsip uji latih fungsi paru dan jantung

f. Memahami proses penyakit sebagai dasar penentuan prognosis, target/goal dan program rehabilitasi.

g. Memahami penatalaksanaan KFR secara komprehensif, mencakup medikamentosa, terapi modalitas fisik, latihan terapeutik, terapi konseling psikobehavioral, dan alat bantu sesuai dengan proses pemulihannyah. Mengetahui pemberian jenis dan dosis terapi sesuai dengan masalah medis, pemakaian medikamentosa, gangguan metabolik dan status nutrisi penderita

i. Memahami berbagai penyulit, komplikasi dan dampak terapij. Memahami metoda monitoring dan evaluasi dalam rehabilitasi kardiorespirasi

k. Memahami dampak penyakit dan masalah psiko-sosiall. Memahami prinsip penatalaksanaan promotif dan preventif termasuk pengelolaan senam kebugaran kardiorespirasi

a. Mampu menegakkan diagnosis KFR:

Penyakit paru obstruktif Penyakit paru restriktif

Disfungsi pernafasan penyakit neuromuskular

Penyakit jantung iskemia

Penyakit jantung kongenital

Penyakit gagal jantung kongestif

Masalah respirasi pra dan pasca operasi

Sindroma dekondisi

Pasien dengan tracheostomib. Mampu melakukan dan menginterpretasikan data berbagai pemeriksaan penunjang dan uji diagnosis yang diperlukan untuk penegakan diagnosis fungsional, prognosis dan target (goal) rehabilitasi pada berbagai gangguan /penyakit kardiorespirasi.

c. Mampu melakukan prosedur khusus KFR khusus pada kasus kardiorespirasi:

Weaning Ventilator

Peak flow meter/spirometri Incentive spirometri

Weaning

CPAP dan BPAPd. Mampu melakukan penatalaksanaan KFR secara komprehensif mencakup medikamentosa, terapi modalitas fisik latihan terapeutik, terapi psikobehavioral dan penggunaan alat bantu pada rehabilitasi kardiorespirasi sesuai dengan pemulihan penyakit.e. Mampu melakukan tahapan program dan evaluasif. Mampu mengenali berbagai penyulit, komplikasi dan dampak terapi dalam rehabilitasi kardiorespirasi serta mengupayakan solusi atau melakukan sistim rujukang. Mampu mengenali dan mencari penyelesaian dampak kondisi dan masalah psikososialh. Mampu membuat program dan mengelola senam kebugaran kardiorespirasi

i. Mampu melakukan komunikasi, informasi dan edukasi /konseling pada pasien dan keluargaj. Mampu melakukan penatalaksanaan rawat jalan dan rawat inapk. Mampu melaksanakan manajemen rehabilitasi dalam kerjasama tim

a. Sesuai kode etik kedokteranb. Baik, sopan dan santun

c. Mempunyai empati

d. Peka dan peduli

e. Jujur

f. Bertanggung jawab4

42443244344

4

4

4

6. KFR GERIATRIPengetahuanKeterampilanPerilakuTingkat Kompetensi

a. Memahami perubahan anatomi, kinesiologi dan fisiologi pada berbagai sistim tubuh pada usia lanjut

b. Memahami masalah medis penyakit kronis dan degeneratif yang berdampak pada kemampuan sungsional usia lanjut

c. Memahami berbagai gangguan fungsi yang terjadi pada usia lanjut dan kasus geriatri :

Fungsi luhur Komunikasi

Kardiorespirasi

Menelan

Lokomotor

Bowel dan bladderd. Memahami asesment KFR pada masalah pasien usia lanjut dan kasus geriatrie. Memahami cara menegakkan diagnosis KFR pada masalah usia lanjut dan kasus-kasus geriatrif. Memahami penatalaksanaan KFR secara komprehensif, mencakup medikamentosa, terapi modalitas fisik, latihan terapeutik, terapi konseling psikobehavioral, terapi remedial pengguanaan ortotik dan alat bantu sesuai diagnosisg. Mengetahui pemberian jenis dan dosis terapi sesuai dengan masalah medis, pemakaian medikamentosa, gangguan metabolik dan status nutrisi penderita

h. Memahami komplikasi, penyulit, dampak terapi, psikososial dan penanganannyai. Memahami peran Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM) pada masalah usia lanjut dan kasus geriatri

a. Mampu melakukan anamnesis dana pemeriksaan KFR untuk menegakkan diagnosis KFR pada kasus-kasus geriatri terutama yang berhubungan dengan kemampuan fungsional kasus geriatri

b. Mampu menetapkan prognosis, target/goal terapi jangka pendek dan jangka panjangc. Mampu melakukan tatalaksana KFR secara komprehensif mencakup medikamentosa, terapi modalitas fisik latihan terapeutik, terapi psikobehavioral, terapi remedial, penggunaan alat bantu sesuai diagnosis dan masalah gangguan fungsional pada kasus usia lanjut dan geriatrid. Mampu mengenali penyulit, dampak terapi dan masalah psikososial pada kasus geriatri sesuai dengan sarana dan fasilitas setempate. Mampu mengatasi penyulit, dampak terapi dan masalah psikososial pada kasus geriatri sesuai dengan sarana dan fasilitas setempat

f. Mampu mengenali masalah/komplikasi/penyulit yang memerlukan rujukan ke fasilitas yang lebih tinggig. Mampu bertindak sebagai narasumber RBMh. Mampu melakukan penatalaksanaan KFR kasus usia lanjut rawat jalan, rawat inap dan rawat rumahi. Mampu melakukan komunikasi, informasi dan edukasi kepada pasien dan keluargaj. Mampu melakukan konseling masalah usia lanjut dan pada kasus geriatrik. Mampu melaksanakan manajemen rehabilitasi dalam kerjasama tima. Sesuai kode etik kedokteran

b. Baik, sopan dan santun

c. Mempunyai empati

d. Peka dan peduli

e. Jujur

f. Bertanggung jawab4

44434

4

344

4

7. RAWAT INTENSIF KFRPengetahuanKeterampilanPerilakuTingkat Kompetensi

a. Memahami indikasi rawat inap untuk kasus KFRb. Memahami manajemen administratif rawat inap

c. Memahami penatalkasanaan KFR pasien rawat inap sesuai dengan sakit/kondisi sakitd. Memahami patient safetye. Memahami indikasi rujukan kepada spesialis lain

f. Memahami manajemen rehabilitasi dalam kerjasama tim

g. Memahami prosedur pasien pulang

h. Memahami perencanaan, tahapan dan pelaksanaan pemulangan pasien (discharge planning)a. Mampu menetapkan indikasi rawat inap untuk kasus KFRb. Mampu melakukan manajemen administratif rawat inap

c. Mampu melakukan penatalaksanaan KFR pasien rawat inap sesuai dengan sakit/kondisi sakit dan patient safetyd. Mampu mengenali dan merujuk masalah atau kasus yang memerlukan penanganan spesialis laine. Mampu melaksanakan manajemen rehabilitasi dalamkerjasama tim

f. Mampu melakukan prosedur dan perencanaan pemulangan pasiena. Sesuai kode etik kedokteranb. Baik, sopan dan santunc. Mempunyai empatid. Peka dan pedulie. Jujurf. Bertanggung jawab4

44

4

4

4

8. MODALITAS KFR

PengetahuanKeterampilanPerilakuTingkat Kompetensi

a. Memahami biomekanik, elektro-fisika semua peralatan modalitas terapi yang digunakan dalam rehabilitasi medik : Radiasi

Panas superficial

Panas (deep heating) Elektrikal dingin

Traksi

EMG-biofeedback

Laser

Inhalasi

Hidro

Shock Wave

Air Compressionb. Memahami biomekanik dan prinsip terapi latihan yang digunakan dalam rehabilitasi:

Masase Manipulasi

Regangan

Penguatan

Endurans /rekondisi

Neurofasilitasi

Multisensori terintegrasi

Remedial

c. Memahami prinsip biomekanik penggunaan splint/ortosis/bandaging/ strapping/tapingd. Memahami efek dari semua modalitas terapi yang dipakai dalam korelasinya dengan penyakit/kondisi sakit/cedera dari setiap kasus rehabilitasi medike. Mamahami pengaruh modalitas terapi terhadap sistim biologi molekular tubuhf. Memehami indikasi dan kontraindikasi dari masing-masing modalitas yang ada

g. Memahami efek samping dan cara mengatasi efek tersebut dari masing-masing modalitasa. Mampu menetapkan indikasi penggunaan modalitas terapi yang tepat dan efisien berdasarkan penyakit/kondisi sakit/cedera, prognosis dan fase pemulihan penyakitb. Mampu membuat resep dosis modalitas yang diperlukan antara lain frekuensi, intensitas dan durasi terapi dengan memperhatikan efeknya terhadap biomolekuler sistim tubuh

c. Mampu melakukan monitoring dan evaluasi hasil terapi

d. Mampu melakukan pengukuran, pembuatan/pemasangan secara tepat, check out ortosis yang diperlukane. Mampu memberikan informasi, edukasi yang berhubungan dengan penggunaan ortosis yang tepat

f. Mempu mengenali dan mengatasi efek samping terapi yang terjadi

g. Mampu memberikan informasi dan edukasi kepada pasien mengenai modalitas yang akan digunakan dalam hal cara kerja, efek, efek samping dan hasil yang diharapkan a. Sesuai kode etik kedokteranb. Baik, sopan dan santunc. Mempunyai empatid. Peka dan pedulie. Jujurf. Bertanggung jawab4

4

4

4

4

4

4

D. JALUR PENERIMAAN

1. WAKTU SELEKSIPenerimaan Peserta PPDS-1 baru dilakukan dua kali per tahun yaitu untuk periode bulan Maret dan bulan September.2. PERSYARATAN CALON PESERTA PROGRAM a. Persyaratan umum

1. Warga Negara Indonesia lulusan Fakultas Kedokteran yang telah terakreditasi.

2. Mengisi formulir pendaftaran Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dengan diketik atau ditulis tangan sendiri (dengan huruf balok) yang terdiri atas 3 (tiga) set masing-masing 6 (enam) halaman, dapat di unduh di http://smup.unpad.ac.id atau http://pendaftaran.unpad.ac.id.

3. Surat Permohonan untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran yang diketik atau ditulis tangan sendiri (dengan huruf balok) ditujukan kepada Yth.Rektor UNPAD melalui Dekan Fakultas Kedokteran UNPAD, tembusan kepada Koordinator PPDS Fakultas Kedokteran UNPAD.

4. Fotokopi Bukti Pembelian PIN (Personal Identification Number) Bank yang ditunjuk.

5. Hasil pencetakan isian biodata online yang sudah ditempel pas foto berwarna ukuran 34, tanda tangan di atas materai dan cap jempol tangan kiri.

6. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP).

7. Fotokopi ijazah Sarjana Kedokteran yang telah dilegalkan oleh pimpinan fakultas.

8. Fotokopi ijazah Profesi yang telah dilegalkan oleh pimpinan fakultas.

9. Fotokopi transkrip akademik Sarjana Kedokteran yang telah dilegalkan oleh pimpinan fakultas (tidak menerima konversi Indeks Prestasi)

10. Fotokopi transkrip akademik Profesi yang telah dilegalkan oleh pimpinan fakultas (tidak menerima konversi Indeks Prestasi).

11. Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dari Konsil Kedokteran Indonesia yang masih berlaku.

12. Fotokopi Surat Ijin Praktek (SIP) Dokter yang masih berlaku.

13. Telah lulus dokter minimal 1 (satu) tahun terhitung sejak dinyatakan lulus UKDI dengan menyertakan fotocopy tanda bukti kelulusan UKDI, dan telah bekerja di Institusi Pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit Pemerintah atau Swasta, maupun Klinik) selama 1 (satu) tahun sejak diterbitkannya SIP dan dinyatakan dalam surat keterangan telah bekerja oleh pimpinan institusi.

14. Bagi dokter yang melaksanakan Internship, telah bekerja di Institusi Pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit Pemerintah atau Swasta, maupun Klinik) selama 1 (satu) tahun sejak diterbitkannya SIP dan dinyatakan dalam surat keterangan telah bekerja oleh pimpinan institusi.

15. Dokter Warga Negara Asing yang mendapat persetujuan Dirjen Dikti dan memenuhi ketentuan Konsil Kedokteran Indonesia.

16. Surat rekomendasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) setempat yang menyatakan tidak pernah melakukan malpraktek atau melakukan pelanggaran kode etik kedokteran.

17. Surat Keterangan Berbadan Sehat dari Rumah Sakit Pemerintah termasuk pemeriksaan buta warna (tidak buta warna).

18. Surat Keterangan Bebas Penggunaan NAPZA (Narkotik, Psikotropik, dan Zat Adiktid lain), dari Rumah Sakit Pemerintah.

19. Surat Keterangan Kelakukan Baik (SKKB) dari setingkat Kepolisian Resort Kota (Polresta).

20. Khusus bagi calon pelamar yang berasal dari instansi TNI dan POLRI Surat Keterangan Kelakukan Baik (SKKB) dikeluarkan dari kesatuan masing-masing yang telah dilegalisasi.

21. Bagi yang telah melaksanakan PTT.wajib melampirkan fotokopi SK.Pengangkatan dan Penempatan PTT. serta Surat Keterangan Selesai Masa Bakti dari Kementerian Kesehatan.

22. Bagi Pegawai Negeri Sipil wajib melampirkan fotocopy SK.Calon PNS (80%) dan SK.Pengangkatan PNS (100%).

23. Bagi pelamar yang berasal dari TNI dan POLRI wajib melampirkan fotokopi Surat Perintah (Sprin) Pertama dan Surat Perintah (Sprin) Terakhir.

24. Bagi pelamar yang dikirim oleh instansi pemerintah atau swasta, harus melampirkan surat keterangan/pernyataan jaminan pembiayaan dari instansi yang mengirim.

25. Tidak sedang menempuh seleksi PPDS di universitas lain pada periode yang sama.

26. Tidak sedang menjadi peserta PPDS di Program Studi manapun di Universitas Padjadjaran.

27. Sebelum mendaftar disarankan untuk menghadap ke program studi terlebih dulu, kecuali untuk Program Studi Ilmu Penyakit Dalam, Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler, Radiologi, Patologi Klinik, Urologi, Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi serta Ilmu Kesehatan THT-KL.

28. Seluruh persyaratan di atas masing-masing dibuat 3 rangkap.

b. Persyaratan Khusus

1) Mampu berbahasa Inggris : TOEFL ( 450 atau IELTS ( 4.52) Lulus seleksi masuk (ujian tulis atau ujian lisan; wawancara)

3) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) gabungan sekurang-kurangnya 2.75

4) Mempunyai potensi akademik yang baik (dilihat dari hasil MMPI)

5) Mampu menggunakan komputer (word processing, data processing, multimedia)

6) Mempunyai prestasi kerja yang baik

7) Mempunyai karya ilmiah bidang kedokteran

8) Mempunyai prestasi dalam bidang pelayanan kesehatan

9) Rekomendasi dari 2 (dua) orang senior atau yang mengenal kemampuan akademik calon peserta.

10) Membayar biaya pendidikan sebesar yang telah ditetapkan oleh Fakultas

3. PROSES SELEKSIa. Di tingkat Fakultas Kedokteran

Diselenggarakan oleh Fakultas secara terpusat mengenai :

a) Keabsahan persyaratan akademik dan administratif

b) Penyelenggaraan tes MMPI

c) Penyelenggaraan tes bahasa Inggris

b. Di tingkat Program Studi PPDS-1 IKFR FK UNPAD

Diselenggarakan oleh Panitia seleksi masuk calon Peserta PPDS-1 IKFR, dengan cara:a) Penyelenggaraan ujian tulis (MCQ dan atau esai). Untuk menilai pengetahuan kedokteran umum dan seberapa jauh pengetahuan mengenai IKFR.

b) Penyelenggaraan wawancara dengan bahasa Indonesia untuk mengetahui dan menilai :

Kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar

Kemampuan/kompetensi kedokteran umum dan ilmu kedokteran fisik dan rehabilitasi

Penampilan/perilaku profesional

Motivasi, pandangan dan sikap terhadap bidang ilmu kedokteran fisik dan rehabilitasi

Pengalaman pendidikan

Pengalaman kerja

Pengalaman penelitian

Pengalaman dan upaya mengembangkan ilmunya

Keadaan/kesiapan keluarga selama proses pendidikan

Keadaan/kesiapan ekonomi selama proses pendidikan

4. KEPUTUSAN PENERIMAAN PESERTA Keputusan penerimaan calon PPDS-1 ditentukan dalam rapat Panitia seleksi masuk calon Peserta PPDS-1 IKFR FKUP berdasarkan hasil ujian seleksi masuk dengan sistem skor ujian tulis, wawancara khusus, psikotes / hasil MMPI dan mempertimbangkan seluruh persyaratan administratif. Hasil seleksi akhir dilaporkan kepada Fakultas untuk kemudian diputuskan secara resmi dan diinformasikan kepada calon peserta program.

5. PENDAFTARAN ULANG

Bagi peserta yang diterima diharuskan :

Mendaftar ulang sesuai prosedur dan jadwal yang telah ditentukan

Menyelesaikan persyaratan administratif

Membayar biaya pendidikan

BAB II

PENYELENGGARAAN PENDIDIKANA. METODE PEMBELAJARAN1. TAHAP PENDIDIKANSebelum melakukan tahap pendidikan diberikan lebih dahulu kegiatan pembekalan pra-PPDS yang berisi orientasi mengenai rumah sakit pendidikan utama, program pendidikan dokter spesialis, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, RS. Hasan Sadikin dan sistem manajemen pelayanan dan rujukan.

Orientasi diikuti bersama dengan seluruh PPDS yang berasal dari program studi lain diselenggarakan oleh FK UNPAD/ RSHS. Tujuan orientasi ialah untuk memperkenalkan kegiatan, lahan dan proses pendidikan serta mempersiapkan peserta untuk mengikuti program pendidikan selanjutnya.

2. KELOMPOK KEGIATAN

Aktifitas dalam proses pendidikan IKFR secara garis besar dibagi atas 3 (tiga) kelompok kegiatan :

Kegiatan akademik

Kegiatan pelatihan keprofesian

Kegiatan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler

a) Kegiatan Akademik

Kegiatan akademik ialah kegiatan dengan tujuan menambah dan memperdalam keilmuan (knowledge) dalam bidang IKFR. Kegiatan akademik terdiri dari 2 (dua) kelompok kegiatan yaitu kegiatan akademik modul dan non-modul.

Kegiatan akademik modul ialah paket kegiatan akademik yang membahas dan mendalami keilmuan cabang ilmu atau subdisiplin tertentu dan diselenggarakan oleh cabang ilmu atau subdisiplin bersangkutan. Kegiatan akademik modul umumnya merupakan kegiatan akademik terjadwal yang diselenggarakan dalam bentuk tutorial dan diskusi kelompok.

Kegiatan akademik non-modul ialah kegiatan akademik yang tidak terbatas hanya mengenai pendalaman keilmuan satu cabang ilmu atau subdisiplin tertentu. Yang termasuk kegiatan akademik non-modul ialah :

Morning report

Tinjauan Pustaka

Presentasi Kasus

Journal reading Short case

Long case

Tutorial

Proposal penelitian

TesisKegiatan akademik non-modul umumnya merupakan kegiatan akademik terjadwal yang diselenggarakan dalam bentuk seminar.

Disamping kegiatan akademik terjadwal terdapat berbagai kegiatan akademik yang tidak terjadwal, seperti :

Konsultasi pasien (diskusi kasus) Tugas baca (reading assignment)

Tugas tulis (written assignment)

Tugas Observasi (observation assignment)

Pelaksanaan penelitian

b) Kegiatan Pelatihan Keprofesian

Kegiatan pelatihan keprofesian (kerja praktik) ialah kegiatan yang bertujuan untuk mencapai keterampilan (skill) yang dipersyaratkan bagi seorang dokter Spesialis IKFR.

Kegiatan pelatihan keprofesian dilaksanakan di berbagai lahan pendidikan yaitu di RS Pendidikan Utama, RS Mitra Pendidikan, Puskesmas, Yayasan Pembinaan Anak Cacat Bandung dan di masyarakat. Secara garis besar bentuk-bentuk kegiatan pelatihan keprofesian yang ditugaskan kepada dikelompokkan ke dalam:

Tatalaksana pasien rawat jalan (outpatient)

Tatalaksana pasien rawat inap (inpatient)

Tindakan/prosedur IKFRKegiatan akademik dan kegiatan pelatihan keprofesian dilakukan secara bersamaan (simultan) dengan jam kerja mulai pukul 07.00 16.00 dan Senin Jumat. (Tabel 2.1)c). Kegiatan Ko-Kurikuler dan Ekstra-KurikulerDisamping melakukan kegiatan akademik dan kegiatan pelatihan keprofesian setiap peserta diharapkan aktif dalam kegitan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler. Kegiatan ko-kurikuler ialah kegiatan yang mendukung pencapaian tujuan pendidikan yang secara langsung berhubungan dengan kurikulum. Kegiatan ekstra-kurikuler ialah kegiatan yang mendukung pencapaian tujuan pendidikan, pembinaan karakter dan pengembangan minat dan bakat yang secara tidak langsung berhubungan dengan kurikulum.Tabel 2.1 Jadwal Kegiatan Harian Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi

HariJamKegiatan

Senin07.00-09.0009.00-12.0012.00-13.00

13.00-16.00Presentasi Laporan kasus / tinjauan pustaka/ Penelitian

Poliklinik / ruangan / Tutorial / Journal Reading

Istirahat

Poliklinik / ruangan / Tutorial / Journal Reading

Selasa07.00-09.00

09.00-12.0012.00-13.00

13.00-16.00Morning report

Poliklinik / ruangan / Tutorial / Journal Reading

Istirahat

Poliklinik / ruangan / Tutorial / Journal Reading

Rabu07.00-09.0009.00-12.0012.00-13.00

13.00-16.00Presentasi Laporan kasus / tinjauan pustaka/Penelitian

Poliklinik / ruangan / Tutorial / Journal Reading

Istirahat

Poliklinik / ruangan / Tutorial / Journal Reading

Kamis07.00-09.00

09.00-12.0012.00-13.00

13.00-16.00Morning report

Poliklinik / ruangan / Tutorial / Journal Reading

Istirahat

Poliklinik / ruangan / Tutorial / Journal Reading

Jumat07.00-09.00

09.00-11.3011.30-13.00

13.00-16.00Journal Reading / PenelitianPoliklinik / ruangan / Tutorial / Journal Reading

Istirahat

Poliklinik / ruangan / Tutorial / Journal Reading

3. BUKU LOG

Setiap Peserta PPDS-1 dilengkapi dengan buku log yang digunakan untuk mencatat setiap kegiatan (baik kegiatan akademik, kegiatan pelatihan keprofesian, maupun kegiatan ko- dan ekstra kurikuler) segera setelah kegiatan tersebut dilakukan dan ditandatangani oleh staf terkait.a. Manfaat buku Log

Membantu mencatat setiap kegiatan yang dilakukan dengan maksud mengevaluasi proses belajar mengajar. Membantu Staf Pendidik/Dosen Wali/ Divisi menilai proses belajar mengajar.b. Penggunaan buku Log

Buku log sebagai catatan harian kegiatan PPDS-1 harus dipergunakan sesuai dengan ketentuan, sejak awal kegiatan belajar mengajar dimulai. Penulisan kegiatan belajar mengajar harus disertai dengan paraf staf pendidik pengampu kegiatan/divisi, sebagai bentuk evaluasi divisi/staf pendidik terhadap PPDS-1. Pengisian buku log juga akan dievaluasi oleh dosen wali semester saat bimbingan / konseling berkala yang dilakukan minimal 3 kali tiap semester (awal, tengah, dan akhir semester).4. KETENTUAN UMUMa. Peserta

Kegiatan ilmiah pagi wajib diikuti setiap staf pendidik dan Peserta PPDS-1. Ijin untuk tidak mengikuti kegiatan diberikan kepada yang sedang berotasi/penelitian di Departemen lain/di luar institusi atau bersamaan dengan kegiatan pelayanan di Departemen.b. Penjadwalan

Kegiatan ini dikoordinasi dan diatur oleh penyelenggara pendidikanc. Tatacara

Media yang disediakan ialah slide projector, overhead projector (OHP) atau liquid crystal display (LCD). Slide, transparansi dan media lain harus memenuhi syarat :

Estetik tetapi tidak penuh dengan latar belakang yang mengganggu teks

Taat dalam penggunaan ejaan dan bahasa

Baris teks atau keterangan tidak lebih dari 10 baris dalam 1 slide Tulisan atau huruf terbaca dengan jelas dari baris paling belakang

Pedoman Penulisan mengacu pada Buku Pedoman Penulisan Tesis/Disertasi dan Artikel Ilmiah Fakultas serta Buku Pedoman Penulisan Tugas Ilmiah Prodi IKFR FK Unpad terbaru

Penilaian : mempergunakan lembar penilaian khusus yang telah disediakan

Setelah selesai mengikuti setiap kegiatan belajar mengajar dan keprofesian, PPDS-1 wajib mencatatkan kegiatan tersebut di buku log masing-masing dan ditandatangani oleh pembimbing/staf divisi terkait.

5. MORNING REPORT

Morning report ialah forum kegiatan akademik berupa diskusi kasus tiap divisi yang diikuti oleh peserta PPDS-1 dan dihadiri oleh staf dari divisi terkait.1) Peserta

Kegiatan morning report wajib diikuti oleh para PPDS sesuai divisi tempat saat itu PPDS berotasi atau yang diikutinya.

2) Penjadwalan

Kegiatan morning report dilakukan setiap hari Selasa dan Kamis, yang dikoordinir oleh peserta PPDS-1 dan staf divisi terkait.

3) Tatacara

Penentuan topik, bahan yang akan diajukan oleh Peserta PPDS-1 untuk diskusi telah didiskusikan dengan staf divisi terkait.

Acara morning report dilakukan menggunakan Bahasa Inggris

Setiap kegiatan morning report dipimpin oleh staf pendidikan. Penilaian PPDS-1 selama berotasi di divisi tertentu akan dilakukan dalam bentuk post test (bentuk pelaksanaan diserahkan kepada masing-masing divisi).

6. TUTORIAL / DISKUSI KELOMPOK

Tutorial / diskusi kelompok ialah forum kegiatan akademik berupa presentasi ilmiah interaktif di depan sebagian staf akademik dan sebagian peserta PPDS-1.1) Peserta

Kegiatan tutorial /diskusi kelompok wajib diikuti oleh para PPDS-1 sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan untuk setiap semester dan PPDS-1 yang diwajibkan mengikuti remedial modul pada saat rapat yudisium sebelumnya.2) Penjadwalan

Kegiatan tutorial/diskusi kelompok dijadwalkan serta disusun oleh penyelenggara pendidikan Prodi IKFR FK Unpad (KPS, Kepala Penunjang Teknis Bidang Pembelajaran PPDS-1 IKFR FK UNPAD, Kasubur Administrasi) bekerja sama dengan PPDS-1 (detail teknis pelaksanaan dapat dilihat pada topik panduan kegiatan harian PPDS-1 halaman 71). 3) 3) Tatacara

Keluasan cakupan dalam modul mengacu pada standar panduan penyelenggaraan pendidikan Kolegium dan Modul Acuan yang telah diterbitkan oleh Kolegium IKFR-I. Kegiatan tutorial merupakan kegiatan yang meliputi dua aspek: teori dan praktik. Pembagian waktu dari ke dua aspek tersebut diserahkan pada pengampu modul / tutor pelaksana.

Setiap kegiatan diskusi kelompok dipimpin oleh seorang tutor. Tutor ditetapkan oleh penyelenggara pendidikan dengan mempertimbangkan kompetensi dan beban kerja. Penilai kegiatan tutorial dilakukan secara bervariasi dan diserahkan bentuk dan pelaksanaannya pada pengampu modul. Peserta PPDS-1 berhak mendapatkan kesempatan remedial sebanyak 1 kali untuk post test yang dilakukan. Nilai modul tidak hanya didasarkan pada nilai post test saja akan tetapi merupakan bentuk penilaian yang bersifat dinamis (pengamatan) yang dilaksanakan secara komprehensif saat pelaksanaan tutorial meliputi attitude, kognisi dan afektif. Detail teknis pelaksanaan dapat dilihat di halaman 71.

7. MAKALAH ILMIAH

Makalah ilmiah terdiri dari makalah:

Presentasi Kasus

Tinjauan Pustaka Proposal Penelitian/Tesis8. PRESENTASI KASUS

Presentasi Kasus merupakan kegiatan akademik melalui penyajian dan pembahasan suatu kasus didepan sidang ilmiah pleno. Presentasi kasus dapat juga dipandang sebagai satu kesatuan komprehensif pelatihan keprofesian dengan maksud untuk mendapatkan dukungan ilmu yang kuat dalam melakukan kegiatan keprofesian.a. Tujuan

Tujuan Umum

Meningkatkan kemampuan Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 dalam menggunakan sumber keterangan sebanyak-banyaknya untuk menganalisis kasus yang ditangani.

Tujuan Khusus

Setelah penyajian kasus, diharapkan peserta :

1. Menguasai materi Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi khususnya kasus yang dipresentasikan

2. Mampu menulis karya ilmiah yang baik dan sesuai kaidah yang berlaku

3. Mampu mengenal, menelusuri sebab dan memecahkan masalah secara kritis analitis dan sistematis.Tujuan Per-semester

Semester II : Mampu melakukan pemeriksaan fisik rehabilitasi dan diagnosis fungsional

Semester III : Mampu menegakkan diagnosis fisik dan fungsional, mampu / menguasai penataksanaan rehabilitasi medik dasar. Semester IV : Mampu melakukan penataksanaan rehabilitasi medik dasar, umum dan ortotik prostetik Semester V : Mampu melakukan penataksanaan rehabilitasi medik dasar, umum dan Pediatrik

Semester VI : Mampu melakukan penataksanaan rehabilitasi medik dasar, umum dan kasus kardio-respirasi

Semester VIII : Mampu merencanakan, mengimplementasikan, mengelola kasus secara paripurna kasus geriatri / multiple problems.

b. Jumlah Kasus

Berdasarkan kesepakatan dengan pusat-pusat pendidikan Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, selama masa pendidikan ditetapkan bahwa peserta PPDS-1 harus menyelesaikan sebanyak 6 (enam) kasus panjang dan 1 (satu) kasus pendek dan 1 kali presentasi poster/oral presentation di acara ilmiah nasional (baik berupa penelitian/kasus).c. Jenis Kasus

Kasus panjang (kasus khusus) : kasus yang ditulis berdasarkan kerangka acuan yang telah ditetapkan Kasus pendek: kasus yang ditulis dalam bentuk singkat berisi : anamnesis, pemeriksaan fisik dan problem, manajemen (sesuai dengan rekam medis rawat jalan)

d. Topik KasusNo. SemesterJenis kasus

Keterangan

1semester 2NeuromuskulerDitekankan PF : umum pada pasien stroke

2semester 3Muskuloskeletal

Ditekankan pada kasus fraktur dan OA

3semester 4Neuromuskuler

Ditekankan pada kasus SCI

4semester 5Pediatrik

5semester 6Kardiorespi

6semester 8Geriatri / multiple problems

Semester VII : Kasus pendek topik bebas (multiple problem). Pada semester VII laporan kasus diajukan dalam bentuk laporan tertulis (resume singkat) 1 bulan 1 kasus sebagai bentuk evaluasi dan pelaporan kegiatan di tempat stase tanpa perlu melakukan presentasi untuk dievaluasi oleh Tim Penyelenggara Pendidikan (KPS dan atau Kepala Penunjang Teknis Bidang Pembelajaran PPDS-1 IKFR FK UNPAD).Keterangan : Setiap Peserta PPDS-1 semester 5 dan 6 wajib mempresentasikan 1 (satu) buah kasus atau penelitian pendahuluan di Pekan Ilmiah Tahunan (PIT) atau acara ilmiah baik di dalam ataupun di luar negeri. Apabila PPDS-1 telah mempresentasikan makalah ilmiah pada acara ilmiah diluar PIT yang diselenggarakan oleh PERDOSRI (atas persetujuan KPS), maka yang bersangkutan tetap diperbolehkan mengikuti PIT PERDOSRI tanpa harus mempresentasikan makalah ilmiah di acara tersebut.e. Sumber Kasus/Penelitian PendahuluanDiajukan oleh peserta sendiri atau ditetapkan dan telah disetujui oleh Pembimbing dari pasien-pasien rawat jalan atau rawat inap.

f. Tata Cara

Kasus yang telah ditentukan, harus segera diajukan minimal 2 (dua) minggu sebelumnya kepada pembimbing, kecuali kasus pediatrik harus dimajukan 3 (tiga) bulan sebelumnya agar dapat dilakukan follow up. Setiap presentan wajib melakukan bimbingan kepada pembimbing yang telah ditunjuk. Home visit dilaksanakan sesuai situasi dan kondisi serta arahan pembimbing

PPDS-1 harus melakukan pemeriksaan fisik pada pasien dan melakukan pengambilan rekaman audiovisual untuk presentasi setelah mendapatkan persetujuan pasien (informed consent).

Video hasil pemeriksaan wajib diserahkan kepada seksi perpustakaan untuk dikompilasi dan tidak diperkenankan disebarluaskan diluar kepentingan pendidikan atas persetujuan pasien yang bersangkutan.

Penilaian pemeriksaan fisik pada pasien dihadiri oleh penguji (wajib) dan pembimbing kasus (fakultatif pada kondisi yang tidak dapat dihindari) Naskah dalam bentuk makalah diserahkan ke Sekretariat Pendidikan, paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum jadwal penyajian untuk dibagikan kepada penilai dan pembimbing serta seluruh peserta PPDS-1.

g. Kerangka Acuan Penulisan (lihat Buku Panduan Penulisan Tugas Ilmiah Prodi IKFR FK Unpad) h. Cara Penyajian

Penyajian disampaikan dengan mempergunakan sarana audio visual dalam bahasa Inggris. Pelaksanaan dilakukan dengan total waktu 60 menit dengan rincian 30 menit presentasi dan 30 menit diskusi. Diskusi dilaksanakan dengan minimal 5 orang penanya dari peserta PPDS-1 dari semester yang bervariasi, yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Chief Resident. Formulir penilaian kasus terlampir.9. JOURNAL READING

Journal Reading atau pembacaan makalah ilmiah ialah kegiatan akademik melalui pembahasan makalah ilmiah di depan forum.a). Tujuan

Agar peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis mempunyai kemampuan:

Menggunakan/memanfaatkan kepustakaan terbaru Mengenal/mengetahui informasi terkini di bidang IKFR

b). Jumlah Jurnal

Selama masa pendidikan ditetapkan bahwa peserta harus mempresentasikan minimal 10 (sepuluh) buah jurnal, termasuk yang dipresentasikan di luar Departemen IKFR RS.dr. Hasan Sadikin.c). Topik

No

SemesterTopikTempat

1semester 1Neuromuskuler (fokus : stroke)

2semester 2Muskuloskeletal (fokus : Therapeutik exercise/modalitas)

3semester 3Pediatrik

4semester 3Ortotik Prostetik

5semester 4MuskuloskeletalRadiologi

6semester 4SCIRS. Fatmawati

7semester 5Cedera Olah RagaRS.Al-Ihsan/

RS. Salamun/ RS. Soreang

8semester 5Kardio

9semester 6Geriatri/paliatif/komunitas

10semester 6Respirasi

d). Tata Cara

1. Sumber Topik dan Judul Jurnal

Berasal dari jurnal internasional dan berhubungan dengan topik Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik, dengan minimal tahun penerbitan 5 tahun terakhir.2. Naskah

Naskah Jurnal diperbanyak dan harus diserahkan ke Sekretariat Pendidikan Prodi IKFR FK Unpad, paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum jadwal penyajian untuk dibagikan kepada pembimbing/penguji dan Peserta PPDS-1 selain itu diwajibkan pula presentan membuat resume jurnal yang dibuat dalam bahasa Indonesia untuk diserahkan pada pembimbing/penguji, staf divisi terkait.3. Usulan Judul

Diajukan oleh peserta PPDS-1 kepada dokter pembimbing / penilai paling lambat 2 (dua) minggu sebelum tanggal presentasi.

4. Penyajian di luar Departemen IKFR

Peserta PPDS-1 yang bersangkutan harus membawa lembar penilaian yang tersedia dari Departemen IKFR.e). Cara Penyajian

Penyajian disampaikan dengan mempergunakan sarana audio visual dalam bahasa Inggris Pelaksanaan dilakukan dalam 60 menit dengan pembagian waktu : penyajian 20 menit, diskusi 40 menit Diskusi dilaksanakan dengan minimal 5 orang penanya dari peserta PPDS-1 dari semester yang bervariasi, yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Chief Resident. Formulir penilaian penyajian jurnal terlampir. Diwajibkan untuk menampilkan paparan critical appraisal untuk semester 2 ke atas10. TINJAUAN PUSTAKATinjauan Pustaka ialah kegiatan akademik dengan cara membahas dan menyarikan berbagai makalah ilmiah menjadi satu karya ilmiah tulis yang disusun menurut kaidah penulisan ilmiah.a) Tujuan

Agar peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis mempunyai kemampuan :

Menggunakan/memanfaatkan kepustakaan yang ada. Menjaring informasi yang sesuai. Membahas / menganalisis suatu masalah berdasarkan berbagai kepustakaan, menyusun makalah ilmiah yang berisi penyelesaian masalah tersebut, mempresentasikan secara benar dalam suatu konferensi ilmiah.

b) Jumlah Tinjauan PustakaSelama masa Pendidikan ditetapkan bahwa peserta PPDS-1 harus menyelesaikan sebanyak 5 (lima) buah Tinjauan Pustakac) Topik

NoSemesterTopik

1semester IIMuskuloskeletal

2semester IIINeuromuskuler

3semester IVPediatrik

4semester VKardiorespi

5semester VIGeriatri/cedera olah raga

d) Tata Cara

1. Topik bahasan/Judul

Diajukan oleh Peserta atau ditentukan dan disetujui oleh Pembimbing minimal 2 (dua) bulan sebelumnya2. Konsep Tinjauan Pustaka

Konsep / draft sari pustaka harus sudah diberikan kepada pembimbing minimal 1 (satu) bulan sebelumnya dan melakukan proses pembimbingan. Naskah harus diserahkan ke Sekretariat Pendidikan, paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum jadwal penyajian untuk dibagikan kepada penilai, pembimbing dan Peserta PPDS-1.3. Kerangka Penulisan Tinjauan PustakaLihat Buku Panduan Penulisan Tugas Ilmiah Prodi IKFR FK Unpad4. Cara Penyajian

Waktu pelaksanaan dilakukan selama 60 menit.

Penyajian disampaikan dengan mempergunakan sarana audio visual dalam Bahasa Indonesia selama 30 menit, diskusi 15 menit dengan minimal 3 orang penanya dari peserta PPDS-1 dari semester yang bervariasi, yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Chief Resident kemudian diskusi dengan pembimbing / penguji 15 menit. Penilaian sesuai dengan formulir Penilaian Penyajian Tinjauan Pustaka.11. KEGIATAN HARIAN

a. Panduan Kegiatan Harian PPDS-11) Jadwal Kegiatan harian :

Disusun oleh staf kependidikan 1 (satu) bulan sebelum semester baru dimulai untuk disosialisasi 2 (dua) minggu sebelum semester baru berjalan.

Rencana jadwal kegiatan yang telah disusun kemudian berikan kepada seksi ilmiah PPDS-1 yang telah ditunjuk dalam struktur organisasi PPDS-1 untuk dilakukan cek silang pada setiap semester sebagai bentuk komitmen tanggung jawab pelaksanaan tugas dan jadwal yang telah ditetapkan oleh seluruh Peserta PPDS-1.

Jadwal yang sudah dilakukan cek silang dan disosialisasi serta mendapatkan persetujuan para staf pendidik melalui rapat pendidikan kemudian akan ditetapkan oleh Ketua Program Studi, di minggu terakhir semester berjalan.

Jadwal yang sudah ditetapkan harus dilaksanakan sesuai jadwal sedapat mungkin, kecuali :

Apabila pengampu modul berhalangan dapat digantikan oleh tutor lain yang telah ditunjuk oleh pengampu modul tersebut di jam yang sama. Apabila tidak dapat dilakukan penggantian tutor, maka tutorial dapat dilakukan di luar jam kerja atau pada waktu kosong lain bila tersedia oleh pengampu modul. Apabila modul tidak dapat terlaksana karena alasan yang tidak dapat dihindari oleh Peserta PPDS-1 maka jadwal tutorial akan diatur ulang oleh seksi ilmiah PPDS-1 dan sekretariat pendidikan dengan tidak mengubah jadwal kegiatan tutorial lainnya yang telah disusun sebelumnya. Seorang Peserta PPDS-1 tidak boleh tidak mengikuti tutor sebanyak 20% dari total pertemuan modul/tutorial. PPDS-1 yang akan melaksanakan tutorial harus menghubungi dan berkoordinasi dengan pengampu modul minimal 2 hari sebelumnya. Jadwal kegiatan harian harus tertulis pada white board setiap hari. Setiap peserta PPDS-1 yang melakukan rotasi di divisi tertentu baik di Poliklinik, Rawat Inap maupun Ruang Pelayanan Khusus (Skills lab) harus menuliskan nama pasien, nomor rekam medik dan diagnosa pasien yang dilayani atau menjadi tanggung jawabnya setiap hari dalam buku log. Evaluasi kegiatan terkait pelayanan di poliklinik dan ruang rawat inap dilakukan oleh staf divisi terkait tempat rotasi peserta PPDS-1.

Evaluasi rutin yang wajib dilakukan oleh staf pendidik divisi terkait adalah dengan minimal menandatangani log book dan melakukan diskusi tentang pasien yang menjadi tanggung jawab peserta PPDS-1 di poliklinik dan ruang rawat inap berdasarkan log book 1 minggu sekali.

Setiap peserta PPDS-1 melakukan rotasi di pelayanan khusus (skill lab) serta mengerjakan pasien harus menuliskan nama pasien, nomor rekam medik dan diagnosa pasien yang dilayani pada hari dia bekerja dan meminta tanda tangan DPJP Poliklinik hari tersebut di log book. Pada akhir rotasi divisi maka setiap Peserta PPDS-1 wajib menjalani ujian divisi : Bila Peserta PPDS-1 tersebut lulus pada ujian divisi maka yang bersangkutan dapat melakukan rotasi ke divisi yang lain

Bila Peserta PPDS-1 tersebut tidak lulus pada ujian divisi maka yang bersangkutan mendapatkan hak remedial 1 kali ujian divisi. Bila tidak lulus kembali pada ujian remedial, maka diharuskan untuk mengulang divisi tersebut pada semester akhir sebelum lulus jenjang 1.

Bila rotasi divisi berlangsung lebih dari satu bulan pada semester berjalan, maka remedial rotasi hanya dilakukan selama 1 bulan di semester akhir sebelum lulus jenjang 1.

Kegiatan bimbingan yang dilakukan oleh peserta PPDS-1 untuk memenuhi kewajiban tugas ilmiah harus ditandatangani oleh pembimbing dalam buku log yang sudah disediakan.

12. PENELITIAN/TESISTesis ialah kegiatan akademik dalam bentuk menulis suatu karya ilmiah tentang suatu topik keilmuan yang disusun berdasarkan hasil penelitian ilmiah menggunakan metodologi penelitian dan diuji oleh dewan penguji yang berwenang dalam suatu forum ilmiah.Penulisan tesis merupakan kegiatan akademik dengan cara mengolah hasil kegiatan penelitian dalam bentuk karya tulis berdasarkan analisis data sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program studi.

a) Latar Belakang

Karya ilmiah medis berdasarkan hasil penelitian yang sahih merupakan salah satu faktor pendorong kemajuan ilmu kedokteran. Dalam era globalisasi saat ini persaingan tingkat dunia berlangsung dengan terbuka di segala bidang termasuk di bidang kedokteran. Kemampuan meneliti dan menuangkannya dalam suatu naskah ilmiah sangat perlu dikuasai oleh seorang dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi sebagai seorang cendekiawan dan agen kemajuan di bidangnya.

Salah satu tujuan pendidikan dokter spesialis ialah mencapai kemampuan menentukan, merencanakan dan melaksanakan pendidikan dan penelitian secara mandiri dan mengembangkan ilmu ke tingkat yang lebih tinggi.

b) Tujuan

Melatih dalam membuat karya ilmiah dan melakukan penelitian yang baik dan benar dan sekaligus cara mempresentasikannya. Mempraktikan metodologi penelitian ilmiah yang pernah dipelajari Sumber ilmiah bagi Ilmu IKFR pada umumnya Mampu memilih masalah kedokteran / kesehatan untuk bahan penelitian yang dapat membantu pengembangan ilmu dan dapat diterapkan untuk peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat

Mampu mengajukan usulan penelitian secara lengkap dengan memperhatikan semua unsur pembatas yang mampu laksana dan bersesuaian dengan jadwal pendidikan

Mampu menerapkan dan menjelaskan metodologi penelitian yang baik dan benar

Mampu menyelenggarakan pengorganisasian seluruh kegiatan penelitian bidang kedokteran / kesehatan dengan penguasaan rangkaian analisa dan sintesa yang menghasilkan kesimpulan yang dapat dimengerti ilmuwan lainnya.

Mendapatkan pengalaman dan keterampilan menyusun usulan penelitian

Mampu meyakinkan obyektifitas dan kebenaran upaya penelitiannya melalui penyajian lisan dan tulisan secara lugas kepada ilmuwan lain, dengan memperhatikan kelaziman penyajian ilmiah. Mampu menerima kritik dan saran perbaikan hasil karya ilmiahnya dalam sidang terbuka, serta mampu menyusun kembali penelitiannya sesuai dengan hasil persidangan dalam waktu yang ditetapkan.c) Sumber Judul Penelitian

Judul penelitian diambil dari bahasan luas topik dalam tinjauan pustaka dengan fokus pada salah satu sub topik yang lebih spesifik dan mampu laksana. Judul penelitian dapat berasal dari peserta sendiri atau disarankan oleh staf pendidik.d) Pembimbing Pembimbing adalah staf pengajar IKFR yang berkualifikasi penilai dan ditetapkan dengan surat tugas Ketua Program Studi. Dalam persiapan presentasi proposal penelitian diperlukan 3 orang pembimbing yang terdiri dari : 1 (satu) pembimbing yaitu pembimbing materi utama dari Departemen IKFR FK Unpad, 1 (satu) pembimbing materi pendamping yang bisa berasal dari Departemen IKFR FK Unpad atau dari Departemen terkait isi penelitian, dan 1 (orang) pembimbing statistik.

Pembimbing materi ialah staf akademik dari salah satu divisi atau Departemen lain terkait. Pembimbing materi memberikan bimbingan dan arahan terutama dari aspek materi materi keilmuannya. Pembimbing statistik dapat dipilih oleh peneliti sendiri Pembimbing statistik memberikan bimbingan dan arahan dari aspek metodologi penelitiane) Tugas Pembimbing

Memantau pelaksanaan penelitian sejak pembuatan proposal penelitian, pelaksanaan penelitian dan penyusunan naskah tesis. Memberi motivasi, bimbingan dan arahan serta bila perlu menegur untuk perbaikan proses pelaksanaan penelitian Melakukan kegiatan diskusi konsultasi terjadwal dengan peneliti

Apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan tidak melapor untuk membahas hasil penelitiannya, pembimbing dapat secara aktif memanggil bersangkutan. Pembimbing sekaligus menjadi anggota penguji sidang penelitian. f) Tahap Pembuatan Usulan Penelitian

Penyusunan usulan judul penelitian sudah harus dimulai minimal pada semester II dan terakhir pada semester IV Usulan Judul Proposal penelitian dibuat berdasarkan masalah yang diidentifikasi dari tinjauan pustaka dan jurnal penelitian

Usulan judul dan rancangan awal proposal dikonsultasikan dengan dosen wali semester 4 / Koordinator Penelitian dan Pengembangan Departemen IKFR Dosen wali semester 4 / Koordinator Penelitian dan Pengembangan kemudian berkoordinasi dengan Ketua Prodi IKFR / Kepala Penunjang Teknis Bidang Pembelajaran PPDS-1 IKFR untuk menentukan pembimbing utama dan pendamping untuk Peserta PPDS-1 yang bersangkutan

Bila telah ditetapkan judul penelitian maka Peserta PPDS-1 tersebut dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya yaitu pembuatan proposal usulan penelitian setelah melakukan proses pembimbingan dengan pembimbing (baik pembimbing materi dan pembimbing statistik)

g) Tahap Pembuatan Proposal Penelitian

Proposal penelitian dibuat dibawah bimbingan pembimbing materi dan pembimbing metodologi dengan mempertimbangkan aspek mampu laksana berdasarkan jumlah populasi penelitian, distribusi penyakit, perkiraan biaya dan sebagainya.

Proposal penelitian harus dibuat sesuai dengan kaidah metodologi penelitian. Selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah judul proposal penelitian ditetapkan harus sudah mendiskusikan naskah awal proposal penelitiannya untuk dilaporkan kepada dosen wali. Apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan peneliti tidak melapor untuk membahas proposal penelitiannya, pembimbing dapat secara aktif memanggil bersangkutan dan melaporkan kepada dosen wali. Proposal penelitian di presentasikan pada kegiatan ilmiah wajib (sidang usulan penelitian), yang diselenggarakan dalam bentuk kegiatan ilmiah yang wajib dihadiri oleh seluruh staf pendidik Prodi IKFR FK Unpad, pembimbing materi, pembimbing statistik, dan seluruh Peserta PPDS-1 untuk dipertimbangkan kelayakan dari segi tujuan dan metodologi penelitian, waktu dan biaya.

h) Pelaksanaan Penelitian

Penelitian merupakan salah satu komponen kegiatan akademik yang diwajibkan bagi sebagai suatu proses dalam penyusunan tesis.

Pelaksanaan penelitian sudah harus segera dimulai selambat-lambatnya pada semester 5, setelah selesai menyusun proposal penelitian dan telah dinyatakan memenuhi syarat dan lulus ujian proposal penelitian. Jangka waktu penelitian harus sesuai dengan surat persetujuan penelitian yang dibuat oleh Koordinator Penelitian dan Pengembangan serta Ketua Program Studi dan Koordinator atau Kepala-kepala Divisi dimana peserta didik tersebut sedang menjalankan rotasi saat penelitian. Selama melakukan penelitian, setiap bulan melaporkan perkembangan hasil penelitian kepada Pembimbing Penelitian. Bila penelitian dibatalkan karena satu dan lain hal maka peserta PPDS-1 harus melaporkan secara tertulis kepada Ketua Program Studi dan segera mencari judul penelitian yang baru dengan melalui proses yang sama. Penelitian dilakukan setelah terdapat persetujuan dari Komite Etik Hasil penelitian dipresentasikan segera setelah penelitian selesaii) Tempat penelitian

Sesuai dengan materi penelitian pelaksanaan dapat dilakukan di :

RS Pendidikan Utama

RS Mitra

Lahan pendidikan lain seperti puskesmas Komunitas j) Waktu Penelitian

Tidak diberikan waktu khusus untuk melakukan penelitian, oleh karena itu sesuai dengan materi penelitian, pelaksanaan penelitian dapat dikerjakan diantara waktu-waktu pelatihan keprofesian dengan cara mengatur secara mandiri sehingga tugas pelayanan dan tugas pendidikan tidak terabaikan (kerjasama dengan Program Studi lain). k) Biaya Penelitian

Pada dasarnya biaya penulisan proposal, penelitian dan penulisan tesis ditanggung oleh PPDS-1 sendiri. Oleh karena itu faktor mampu-laksana (feasibility) sangat penting dikaji dalam penyusunan proposal. Pembimbing dan Program Studi dapat membantu mencarikan cara untuk pembiayaan penelitian melalui hibah penelitian agar penelitian dapat dikerjakan sesuai rencana. l) Pemantauan

Pemantauan kemajuan pelaksanaan penelitian dilakukan oleh pembimbing materi. Bila dalam jangka waktu yang telah ditentukan dalam tahapan pelaksanaan penelitian belum terdapat kemajuan, maka peserta PPDS-1 IKFR dapat dipanggil oleh pembimbing materi untuk dilakukan evaluasi terhadap kendala yang dihadapi serta kemudian dapat dilaporkan kepada KPS, Kepala Penunjang Teknis Bidang Pembelajaran PPDS-1 dan Koordinator Kelompok Fungsional Penelitian, Kerja sama, dan Pengabdian Masyarakat untuk didiskusikan.m) Kegiatan Penelitian

Pembuatan proposal penelitian

Proposal penelitian diajukan melalui pembimbingan dengan pembimbing yang telah ditetapkan kemudian dilakukan Sidang Usulan Penelitian dilakukan di Semester 4 atau 5. Pembuatan tesisDilakukan setelah hasil Sidang Usulan Penelitian menyatakan Peserta PPDS-1 tersebut lulus (semester 4-6) Dalam menyusun naskah laporan akhir penelitian, perlu berkonsultasi dengan semua pembimbing Konsep naskah yang telah selesai, diajukan kepada semua pembimbing untuk dikoreksi Naskah yang telah dikoreksi dan disetujui, ditandatangani oleh semua pembimbing Presentasi Hasil Penelitian dilakukan pada semester 6 sebagai bentuk pemaparan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dipresentasikan dengan dihadiri oleh seluruh staf pendidik, pembimbing, ahli statistik, dan seluruh PPDS-1 Publikasi

Sebagai bentuk tanggung jawab ilmiah maka seluruh Peserta PPDS-1 IKFR FK Unpad yang telah menyelesaikan penelitian dan mempresentasikannya diwajibkan untuk mempublikasikannya (persyaratan dianggap terpenuhi jika telah diperoleh surat keterangan diterima (accepted) pada jurnal tersebut). Biaya yang dikeluarkan terkait publikasi merupakan tanggung jawab peneliti dan pembimbing. Sanksi administratif terkait kelalaian tidak mempublikasikan karya ilmiah akan terkait dengan kebijakan Perdosri Cabang Jawa Barat dalam memberikan surat rekomendasi organisasi dalam pembuatan SIP atau penundaan surat pernyataan kelulusan sementara.n) Lain-lainPeserta PPDS-1 yang mengambil program combine degree (PPCD) diwajibkan membuat penelitian yang berbeda dengan penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan gelar SpKFR untuk menghindari auto plagiarism. o) Tahap Ujian Sidang Usulan Penelitian dan Proposal/Hasil Penelitian

Ujian Sidang Usulan Penelitian dan Ujian Hasil Penelitian adalah kegiatan akademik berupa presentasi ilmiah yang berkaitan dengan penelitian ilmiah yang merupakan syarat wajib diperolehnya gelar Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (SpKFR) di depan sidang pleno Program Studi IKFR yang dihadiri oleh seluruh staf akademik, peserta PPDS1 Prodi IKFR FK Unpad, undangan dan narasumber yang terkait. Penyajian disampaikan dengan mempergunakan sarana audio visual

Alokasi waktu yang diberikan untuk ujian sidang usulan penelitian ataupun hasil penelitian sama yaitu sebagai berikut :

30 menit presentasi,

15 menit diskusi (pertanyaan dari maksimal 3 Peserta PPDS-1 IKFR FK Unpad),

15 menit pertanyaan dari 6 orang penguji dan pembimbing Dalam Sidang Usulan Penelitian / hasil penelitian maka ditetapkan 6 orang penguji (satu orang penguji merangkap sebagai ketua sidang di luar pembimbing) terdiri dari : 3 orang pembimbing yang merangkap sebagai penguji dan 3 orang penguji. Sidang Usulan Penelitian / Hasil Penelitian wajib dihadiri minimal 2 orang pembimbing dan 3 orang penguji Penguji usulan penelitian akan menjadi penguji hasil penelitian Pada semester 5, Peserta PPDS-1 harus telah melalui ujian Usulan Penelitian Pengumpulan draft proposal penelitian dan hasil penelitian dalam bentuk hard copy yang akan dipresentasikan maksimal 1 (satu) minggu sebelum presentasi di sekretariat pendidikan untuk seluruh staf pendidikan Prodi IKFR FK Unpad, pembimbing statistik dan narasumber terkait. Ujian hasil penelitian mencakup : Penguasaan masalah kedokteran/kesehatan yang berkaitan dengan materi penelitian

Penguasaan metodologi penelitian yang dianut

Tatalaksana penelitian dan teknik yang dianut

Kemampuan menganalisa dan menyimpulkan hasil penelitian dengan obyektif berdasarkan data

Kesesuaian tujuan, hasil, dan saran penelitian

Penguasaan laporan dan pembahasan hasil penelitian

Upaya meyakinkan ilmuwan lain.

Dampak hasil penelitian

Ketelitian rujukan pustaka

Kemampuan menolak saran yang tidak tepat Bila ada perubahan yang menyangkut topik, judul, isi, metodologi penelitian sesudah dilakukannya usulan penelitian maka harus ada persetujuan pembimbing dan dilaporkan pada Koordinator Penelitian dan Pengembangan Departemen IKFR FK Unpad.

Kegiatan bimbingan usulan, proposal dan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti harus ditandatangani oleh pembimbing dalam buku log yang sudah disediakan.

Peneliti diharuskan mengisi buku register penelitian yang ada di Departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.p) Cara Penulisan Tesis dan Publikasi

Daftar pustaka yang digunakan untuk tesis dan publikasi haruslah bersumber sebagian besar dari jurnal terbaru (80%) yang diterbitkan dalam 10 tahun terakhir. Duapuluh persen sisanya, boleh bersumber dari buku atau lainnya, dan diperbolehkan berusia lebih dari 10 tahun terakhir bila tidak didapatkan referensi lain yang terbaru.B. STRUKTUR MATA KULIAH

1. STRUKTUR DASAR KURIKULUMUntuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dengan menggunakan program pendidikan yang berciri seperti diuraikan pada bab sebelumnya, maka struktur dasar kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis-1 Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FK UNPAD terdiri dari 3 (tiga) bagian sebagai berikut : Bagian pertama : pendidikan dasar ilmiah Bagian kedua : pendidikan bidang kekhususan ilmu kedokteran fisik dan rehabilitasi Bagian ketiga : rangkaian kegiatan ilmiah yang berhubungan dengan riset ilmiah dan Bagian penguasaan keterampilan keprofesian.

Gambar 2.2. Struktur dasar kurikulum

Untuk memperlihatkan tercakupnya bidang pencapaian pedalaman akademik sebagai seorang spesialis IKFR serta untuk menghitung beban studi, kurikulum dibagi dalam kelompok materi pendidikan 1) Cakupan Akademik Materi Dasar Umum (MDU/ Pengetahuan Teori Dasar Umum)

Materi Dasar Khusus (MDK / Pengetahuan Teori Dasar Khusus)

Materi Keahlian Khusus ( MKK / Pengetahuan Teori Klinik Khusus)

Materi Penerapan Akademik (MPA)

2) Cakupan keterampilan keprofesian (bidang keterampilan spesialis)

( Materi Penerapan Keprofesian (MPK)

2. BEBAN STUDITotal beban studi yang diperlukan ialah 110,99 SKS dengan lama studi 8 Semester.

Tabel 2.3 Total Beban StudiMateriAkademikProfesiJumlah

SKS%SKS%SKS

Bagian pertama (pendidikan dasar ilmiah)11,22

MDK

MDU4,00

1,006,22

-10,22

1,00

Bagian kedua (Pendidikan bidang kekhususan IKFR)31,43

MKK

MKU12,44

1,5013,24

4,2525,68

5,75

Bagian ketiga (Kegiatan ilmiah riset / penguasaan keterampilan profesional)68,17

MPK

MPA-2

MPA-116,49

-

-28,34

19,00

4,3444,83

19,00

4,34

Jumlah35,4375,39110,99

3. BEBAN STUDI MATERI PENDIDIKAN

1. Materi Dasar Umum (MDU)

Materi Dasar Umum adalah materi pendidikan yang memberikan dasar pengetahuan bagi setiap ilmuwan agar menjadi seorang penggagas dan peneliti. Materi ini merupakan materi dasar yang tidak menyangkut bidang ilmu kedokteran secara langsung.

Tabel 2.4 Materi Dasar Umum

NoMateri Dasar UmumSks

AP

1Filsafat Ilmu Pengetahuan & Etika profesi1,00

Jumlah1,001,00

Pokok bahasan ini dipakai sebagai pendidikan dasar bersama untuk pencapaian bidang Spesialis-1 dan bidang keterampilan keprofesian.

2. Materi Dasar Khusus (MDK)

Materi Dasar Khusus berisi dasar pengetahuan keahlian dalam bidang ilmu kedokteran agar peserta mampu mengenali, memecahkan masalah, menjadi pengembang ilmu dan pada gilirannya dapat menerapkan keprofesiannya dalam kualitas yang tinggi.Tabel 2.5 Materi Dasar Khusus

NoMateri Dasar KhususSKS

AP

1Modul Dasar IKFRM I2,002,50

2Modul Dasar IKFRM II1,001,50

3Modul Pemeriksaan IKFR1,002,22

Jumlah4,006,22

Materi Dasar Umun dan Materi Dasar Khusus merupakan program dasar pendalaman akademik sebagai seorang spesialis yang dikelola sebagian oleh FK (Pendidikan dasar).

3. Materi Keahlian Umum (MKU)

Materi Keahlian Umum adalah materi pendidikan yang memberikan dasar pengetahuan dan keterampilan dalam bidang IKFR agar mampu menangani masalah melalui pendekatan dan intervensi IKFR secara ilmiah.Tabel 2.6 Materi Keahlian UmumNoMateri Keahlian UmumSKS

AP

1.Modul Prosedur IKFR Spesialistik dan sub spesialistik I

USG

CT Scan dan foto polos muskuloskeletal1,003,00

2.Modul Neuromuskuler III

EMG, Biofeedback0,50 1,25

Jumlah1,504,25

Materi Keahlian Umum ini termasuk materi pendidikan spesialis-1 dan pendidikan keprofesian Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dan diselenggarakan sepenuhnya oleh Departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi

4. Materi Keahlian Khusus (MKK)

Materi Keahlian Khusus adalah materi pendidikan yang memberikan pengetahuan dana keterampilan dalam IKFR agar menjadi pakar dalam bidangnya.

Materi Keahlian Khusus merupakan materi pendidikan dari berbagai subdisiplin dalam lingkup Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.Tabel 2.7 Materi Keahlian KhususNoMateri Keahlian KhususSKS

AP

1Modul habilitasi/Rehabilitasi Anak I1,001,52

2Modul Terapeutik Exercise 1

1,001,00

3Modul Modul Terapi IKFRM I (Modalitas)1,502,00

4Modul Habilitasi/Rehabilitasi Anak II1,001,36

5Modul Prostetik-Ortotik dan alat bantu2,002,00

6Modul IKFR Muskuloskeletal I1,00

7Modul IKFR Neuromuskuler I1,00

8Modul IKFR Muskuloskeletal II1,50

9Modul Kardiorespirasi I1,00

10Modul Tatalaksana Komprehensif I0,67

11Modul Tatalaksana Komprehensif II0,67

12Modul Tatalaksana Komprehensif III0,67

13Modul Tatalaksana Komprehensif IV0,67

14Modul Tatalaksana Komprehensif V0,67

15Modul Tatalaksana Komprehensif VI0,67

16Modul Tatalaksana Komprehensif VII0,67

17Modul Tatalaksana Komprehensif VIII0,67

18Modul Neuromuskuler IV1,44

Jumlah12,4413,24

5. Materi Penerapan Akademik (MPA)

Materi Penerapan Akademik bersisi kegiatan akademik berupa penerapan ilmu yang didapat sebelumnya. Materi ini merupakan rangkaian kegiatan ilmiah yang langsung berhubungan dengan keilmuan yang ditekuni. Kegiatan ini bertujuan membina pengetahuan, sikap dan tingkah laku ilmuwan, menguasai metode riset ilmiah, mampu membuat tulisan ilmiah, dan menulis tesis ilmiah untuk mendukung keterampilan keprofesian sebagai Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi berdasarkan kedokteran berbasis bukti.

Materi Penerapan Akademik terdiri dari 2 kelompok sebagai berikut :a. Kelompok 1 : MPA-1

Materi penerapan Akademik kelompok 1 terdiri dari :

Modul Proposal Penelitian, Modul Hasil Penelitian dan Tesis

b. Kelompok 2 : MPA-2

Materi Penerapan Akademik kelompok 2 terdiri dari :

Journal Reading

Sajian Kasus Umum

Sajian Kasus Khusus

Sajian Kasus Pendek

Sari Pustaka

Materi Penerapan Akademik kelompok 2 termasuk dalam kegiatan pelatihan keprofesian, sebagai penguat untuk mendapat keterampilan keprofesian sebagai seorang Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yang merupakan syarat utama untuk mendapatkan gelar SpKFR.

6. Materi Penerapan Keprofesian (MPK)

Materi Penerapan Keprofesian berisi pendidikan dan pelatihan penerapan keprofesian dengan menerapkan ilmu yang didapatkan sebelumnya secara nyata melalui berbagai kegiatan keprofesian klinik bidang IKFR.

Proses kegiatan pelatihan keprofesian dilaksanakan di Rumah Sakit Penididikan Utama dan di Rumah Sakit Jejaring, baik didalam maupun diluar jam kerja (tugas luar), agar mendapatkan keterampilanberupa penguasaan kasus-kasus sehingga dapat diterapkan berbagai prosedur Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dengan jumlah dan variasi yang sesuai untuk mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan.

Kegiatan pelatihan keprofesian bertujuan untuk mencapai keterampilan (kompetensi) profesional berkualitas tinggi yang didukukung oleh pengetahuan akademik yang tangguh dan mantap (scientist physician). Dengan kompetensi tersebut di atas pelayanan kesehatan akan bertaraf dan berkualitas tinggi sesuai perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran. Strategi yang dipilih ialah pelatihan keprofesian dengan cara kerja praktik di ruang rawat inap dan dipoliklinik atau unit rawat jalan melalui pendekatan kedokteran berbasis bukti. Semua kegiatan pendidikan keprofesian harus dicatat dalam buku log.Tabel 2.8 Materi Penerapan KeprofesianNoMateri Penerapan KeprofesianSKS

AP

1Modul Terapeutik exercise 20,500,50

2Modul IKFR Muskuloskeletal I1,50

3Modul IKFR Neuromuskuler I1,00

4Modul Terapi IKFRM 31,001,00

5Modul IKFR Muskuloskeletal II1,00

6Modul Kardiorespirasi I1,50

7Modul IKFR Neuromuskuler II1,001,09

8Modul Habilitasi/Rehabilitasi Anak IV0,891,15

9Modul Kardiorespirasi II1,502,00

10Modul IKFR Muskuloskeletal III1,001,00

11Modul Geriatri0,751,00

13Modul IKFR Neuromuskuler III0,501,19

14Modul IKFR Kardiorespirasi III0,751,00

15Modul Habilitasi/Rehabilitasi Anak V1.503,00

16Modul IKFR Muskuloskeletal IV0,500,80

17Modul IKFR Neuromuskuler IV0,501,00

Modul IKFR Neuromuskuler V1,50

18Modul Habilitasi/Rehabilitasi Anak VI1,001,00

19Modul Prosedur IKFR Spesialistik dan sub spesialistik II1,332,54

20Modul Paliatif0,691,00

21Modul RBM0,50

22Modul Habilitasi/Rehabilitasi Anak VII1,750,75

24Modul Teurapeutik exercise III0,580,78

Modul Kardiorespirasi III0,750,54

Jumlah16,4928,34

Tujuan kerja praktik selain untuk mencapai keterampilan keprofesian (skill) juga untuk penguat dalam penguasaan keilmuan (knowledge) melalui kegiatan materi penerapan akademik (terutama kelompok 2).D. PRASYARAT MODUL

ModulPrasyarat

Modul Neuropatik Perifer

Modul Terapi IKFR III

Modul IKFR Neuromuskuler II

Modul IKFR Neuromuskuler III

Stase di RS lain

Modul Neuromuskuler IV

Modul Neuromuskuler V

Modul Dasar IKFR I dan Modul Pemeriksaan IKFR

Modul Dasar IKFR I dan Modul Fisiologi Latihan

Modul Terapi IKFR I dan II

Modul IKFR Neuromuskuler I

Modul IKFR Neuromuskuler II

Modul Dasar IKFR I dan Modul Fisiologi Latihan Modalitas fisik dan ortotik prostetik Modul IKFR Neuromuskuler III Modul IKFR Neuromuskuler IV

Deep Heating (SWD, MWD dan USD)

Tatalaksana KFR pada Osteoporosis

Demensia / Alzeimer

Artroplasti sendi Sudah melewati :

Superficial Heating

Biologi dan Patobiologi

Fisiologi KFR Sudah Modul Kines (semua) dan Biologi dan Patobiologi

Sudah melewati modul :

Neuromuscular I III

Musculoskeletal I III

Paliatif

Sudah melewati modul :

Hip & Knee (Kines)

Kelainan Angulasi Lutut & Kaki

Tatalaksana KFR pada Artritis

Modul Arthritis

Modul KFR Pre & Pasca Bedah Thera ex (IKFR Kardiorespirasi III) Kinesiologi UE, LE, Spine

Pemeriksaan Dasar Muskuloskeletal

Modul Terapi IKFRM I

Modul Thera ex I & II

Modul Therapi IKF