buku panduan pvb pens (draft)

60
Program Pendidikan Vokasi Berkelanjutan (PVB) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dengan 38 Sub kampus di Jawa Timur Angkatan 1 (Former Name: Community College PENS ITS) BUKU PANDUAN http://pendidikanjatim.org

Upload: pvb-jatim

Post on 28-May-2015

481 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

Draf buku panduan PVB PENS

TRANSCRIPT

Page 1: Buku Panduan PVB pens (draft)

Program Pendidikan Vokasi Berkelanjutan (PVB)

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)

dengan

38 Sub kampus di Jawa Timur

Angkatan 1

(Former Name: Community College PENS ITS)

BUKU PANDUANhttp://pendidikanjatim.org

Direktorat Pembelajaran dan KemahasiswaanDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Kementerian Pendidikan Nasional

Page 2: Buku Panduan PVB pens (draft)

DAFTAR ISI

I. Pendahuluan

1.1. Latar belakang

1.2. Tujuan

1.3. Model Pendidikan Vokasi Berkelanjutan

II. Dasar hukum

2.1PP No. 17 Tahun 2010

2.2Permen Kemdiknas tentang PVB (dalam proses)

2.3Surat Penugasan Persiapan dan Sosialisasi Dirjen DIKTI No.

299/E/T/2011

III. SOP PVB

3.1SOP Kampus Utama

3.2SOP Sub Kampus

3.3SOP Konten

3.4Prosedur SMK menjadi Sub Kampus dari Kampus Utama PENS-ITS

IV. SOP Kelengkapan PJJ

4.1. Program Studi

4.2. Model Pembelajaran

4.3. Infrastruktur Jaringan dan Sarana Prasarana

4.4. Sistem

4.5. Kurikulum

4.6. Evaluasi

4.7. SDM

4.8. Persyaratan Mahasiswa

4.9. Tanda Kelulusan

4.10. Promosi, Pendaftaran, dan Seleksi Masuk

Page 3: Buku Panduan PVB pens (draft)

V. Manajemen dan Administrasi PVB

5.1. Tim Penanggung Jawab Program PVB

5.2. Akademik

5.3. Sistem pendaftaran PVB

5.4. Sistem Keuangan PVB

5.5. Sistem Ujian (Seacyberclass) PVB

5.6. Rencana pembinaan kegiatan PVB

5.7. Rencana implementasi PVB

VI. Data Pendukung

5.1. Daftar PT dan SMK peserta tahap pertama

5.2. Papan nama PVB di sub kampus

Page 4: Buku Panduan PVB pens (draft)

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hak bagi seluruh warga Negara Republik Indonesia

dengan tidak ada batasan kondisi kaya dan miskin. Sayangnya hingga saat ini

akses pendidikan bagi warga negara dengan kemampuan ekonomi rendah

masih sangat sulit. Baik itu dikarenakan dari sisi kekuatan membayar biaya

yang lebih ataupun karena kondisi waktu dan wilayah yang tidak

memungkinkan peserta didik untuk menjalaninya

Pemerataan pintu akses pendidikan perlu dibuka selebar-lebarnya bagi

siapapun yang ingin berinvestasi pada bidang ilmu. Dalam kehidupan ini ada 4

kuadran peserta didik yaitu pada Kuadran I: Pintar – Mampu, Kuadran II:

Kurang Pintar – Mampu, Kuadran III: Kurang Pintar – Kurang Mampu dan

Kuadran IV: Pintar – Kurang Mampu.

Gambar 1: Kuadran Kehidupan

Kuadran III dan IV saat ini di Indonesia berjumlah sekitar 60% yang merupakan

jumlah yang cukup besar dan secara otomatis memerlukan sebuah solusi untuk

melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Saat ini perkuliahan lebih banyak

terpusat di kota-kota besar yang mengharuskan para peserta didik untuk

bermigrasi dari kota atau daerah asal mereka. Hal ini tentunya akan berbanding

lurus dengan biaya yang harus mereka keluarkan. Migrasi yang dilakukan para

Page 5: Buku Panduan PVB pens (draft)

peserta didik juga akan berpengaruh terhadap daerah asal dimana

kecenderungan yang terjadi adalah kecilnya jumlah mereka yang kembali ke

daerah asal setelah menyelesaikan perkuliahan. Sumber daya manusia yang

telah terdidik dan tidak kembali ke daerah asal tentunya akan berpengaruh

pada perkembangan daerah asal. Pendidikan dengan akses yang mudah,

dekat dari rumah dan tentunya dengan biaya murah menjadi sebuah solusi

yang diperlukan. Disamping itu, pemenuhan terhadap kebutuhan dan potensi

daerah yang bersangkutan juga menjadi alasana utama dari pengembangan

pendidikan berbasis daerah ini.

Berlatar belakang hal inilah maka Community College (CC) dimunculkan.

Community College di Indonesia mengadopsi model CC yang ada di Amerika

Serikat dengan latar belakang yang sama yakni emberi akses seluas- luasnya

bagi para peserta didik di daerah dengan tetap mengoptimalkan semua potensi

dan memenuhi kebutuhan daerah-daerah tersebut. Model pengembangan

Community College (CC) ini kemudian dikembangkan lagi oleh Kementrian

Pendidikan Nasional dalam hal ini oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

dengan menyelenggarakan program nasional yang disebut dengan Program

Vokasi Berkelanjutan (PVB) di berbagai bidang, dalam, rangka peningkatan

Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi dan mengurangi

pengangguran.

Program ini sebagai tindak lanjut dari PP 17 tahun 2010 Tentang Pendidikan

Jarak Jauh Pasal 118 s/d 126 maupun berdasarkan Surat arahan Direktur

Jenderal Pendidikan Tinggi dengan No. 880/D/T/2010 tanggal 29 Juli 2010

tentang pemberitahuan program vokasi berkelanjutan.

Program tersebut didukung oleh berbagai pihak yaitu, PSMK, Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) dan SEAMOLEC. PSMK mendukung

program ini dengan memperkuat fasilitas SMK sesuai dengan bidangnya, DIKTI

mendukung dalam hal legalitas dan SEAMOLEC mendukung dalam hal TOT

untuk manajemen pendidikan jarak jauh, dosen maupun guru. Selain itu,

dukungan Propinsi dan Kota/Kabupaten sangat diharapkan terutama dalam hal

Page 6: Buku Panduan PVB pens (draft)

dukungan infrastruktur, beasiswa, subsidi operasional dan hal lain yang

diperlukan

PVB dirancang untuk program D1 untuk lulusan sekolah menengah kejuruan

dan lulusan MAK. Setelah menyelesaikan program D1, mereka dapat

memutuskan apakah akan bergabung dengan angkatan kerja atau melanjutkan

kuliah ke jenjang yang lebih tinggi.

1.2 Tujuan

a. Peningkatan APK Perguruan tinggi

b. Peningkatan daya saing lulusan SMK/SMU/MA di dunia kerja

c. Pengurangan pengangguran

d. Peningkatan devisa utk tenaga kerja terdidik

e. Percepatan penerapan TIK dan Kelistrikan di daerah

f. Asas pemanfaatan dan sinergi infrastruktur

1.3 Output PVB

Mampu memenuhi kebutuhan tenaga kerja lokal dan menciptakan bidang

usaha baru yang mampu bertahan di daerah

Mahasiswa mampu melanjutkan ke jenjang lebih tinggi dengan adanya

konsep seamless education. Seamless education ini mampu berjalan

dengan adanya sinergi dengan perguruan tinggi baik yang berada di

daerah tersebut maupun di kota besar

Meningkatkan jenjang pendidikan lebih tinggi daripada setingkat SMA atau

SMK tanpa harus keluar dari daerah asal

Page 7: Buku Panduan PVB pens (draft)

1.4 Model PVB PENS

Politeknik/Universitas/Institusi Industri/Institusi lain sebagai kampus utama dan

SMA/SMK/industri sbg sub kampus – berbasis kerja atau produksi (1 kampus

utama – 38 sub kampus). Model PVB PENS memungkinkan para mahasiswa

untuk melanjutkan ke level lebih tinggi dengan berbekal kredit yang telah diakui.

Bagi para mahasiswa PVB PENS, dengan program ini akan memungkinkan

mereka melanjutkan ke level lebih tinggi, misalnya D3 dengan waktu tempuh

tinggal 2 tahun. PENS-ITS selaku pembina PVB di JawaTimur telah merancang

program ini yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Model PVB PENS

Melalui rancangan ini mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan

setingkat SMA/SMK bisa melanjutkan kuliah dalam program PVB PENS-ITS.

Selanjutnya apabila mereka ingin melanjutkan ke level berikutnya maka mereka

bisa memilih melanjutkan ke D2,D3 atau D4. Tentunya waktu yang ditempuh

akan lebih pendek dengan adanya seamless ini. Misalnya untuk D2 yang

harusnya ditempuh selama dua tahun dapat ditempuh hanya setahun

mengingat telah diakuinya pendidikan 1 tahun yang ditempuh selama di CC.

Pada level pendidikan D4, dapat ditempuh dengan tiga model yakni melalui

lintas jalur, melalui Distance Learning(DL) atau bisa juga melalui Reguler.

Lintas jalur artinya adalah mereka yang telah menyelesaikan pendidikan D3

Page 8: Buku Panduan PVB pens (draft)

kemudian melanjutkan ke level D4. Untuk yang reguler adalah mereka yang

dari awal mendaftar pendidikan level D4 melalui ujian masuk politeknik.

Syarat dan ketentuan tertentu berlaku bagi mereka yang nantinya ingin

melanjutkan ke level lebih tinggi, yakni adanya tes dan matrikulasi. Pendidikan

setingkat D2, D3, dan D4 ini selanjutnya dapat ditempuh dengan cara

pendidikan jarak jauh. Hal ini tentunya akan sangat memudahkan para peserta

didik.

Beberapa keuntungan dengan ditempuhnya secara jarak jauh adalah:

- Para mahasiswa yang telah bekerja tidak perlu keluar dari tempat kerjanya

untuk melanjutkan kuliah. Konsep kerja-belajar-kerja diterapkan dalam hal ini

- Daya tampung mahasiswa bisa lebih banyak karena seluruh mahasiswa tidak

langsung ditampung di kampus

- Penghematan biaya bagi para peserta didik karena mereka tidak perlu pindah

ke kampus yang dituju. Mereka bisa tetap tinggal didaerah masing-masing

dengan mempersiapkan internet sebagai salah satu media untuk melakukan

pembelajaran jarak jauh.

Program ini dapat diwujudkan dengan adanya kerjasama dengan perguruan

tinggi baik di daerah atau di kota besar. Kerjasama ini yang harus dilaksanakan

yaitu untuk membuat sebuah sinergi antara kurikulum yang ditempuh dalam

program PVB yang nantinya akan diakui oleh Perguruan tinggi, sesuai dengan

kurikulum yang ada pada perguruan tinggi. Sinergi ini diperlukan agar proses

pendidikan yang berkelanjutan dapat berjalan secara lancar.

II. DASAR HUKUM PVB

2.1 Peraturan Pemerintah (PP) N0. 17 Tahun 2010 (Terlampir)

a. PP No.17 Tahun 2010 Bab. VI pasal 118 sampai dengan pasal 126

mengenai pendidikan jarak jauh

Page 9: Buku Panduan PVB pens (draft)

b. PP No. 17 Tahun 2010 Bab. I Pasal I, Politeknik sebagai perguruan

tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi

c. PP No.17 Tahun 2010 Bab. I Pasal I, SMK sebagai lembaga pendidikan

yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan

menengah atas

2.2 Peraturan Menteri Tentang PVB (Dalam proses)

2.3 Surat Penugasan Dirjen DIKTI

Terlampir

Page 10: Buku Panduan PVB pens (draft)

III. SOP PENDIDIKAN VOKASI BERKELANJUTAN

3.1 SOP Kampus Utama

Standar Umum

Universitas/Politeknik sebagai kampus utama adalah institusi penyelenggara utama program PVB, karena secara hukum, Universitas/Politeknik adalah institusi yang boleh menjadi pelaksana dan penanggung jawab program PVB. Oleh sebab itu, standarisasi PJJ terhadap Universitas/Politeknik sebagai kampus utama program PVB harus dilakukan. Ini juga sebagai bagian penilaian kesiapan dan keseriusan Universitas/Politeknik dalam melaksanakan program PJJ.

Universitas/Politeknik sebagai kampus utama program PVB harus memenuhi standar PJJ SEAMOLEC secara kelembagaan dalam penyelenggaraan program PJJ:

1. memiliki ijin penyelenggaraan kegiatan atau program di dalam wilayah Republik Indonesia;

2. memiliki izin operasional (ditunjukkan dengan Surat Izin Operasional yang masih berlaku)

3. akreditasi ? 4. memiliki MoU/MoA dengan SEAMOLEC untuk penyelenggaraan PJJ;5. memiliki sertifikat Standar PJJ SEAMOLEC?? untuk penyelenggaraan PJJ;6. memiliki naskah akademik penyelenggaraan PJJ yang menggambarkan

secara detail program yang akan dikembangkan;7. pimpinan institusi telah mengikuti pendidikan dan pelatihan mengenai

manajemen PJJ yang dilaksanakan oleh SEAMOLEC;8. memiliki tim pengembang dan pengelola PJJ yang ditetapkan oleh pimpinan

institusi;9. memiliki tim instruktur/dosen/widyaiswara yang telah mengikuti pendidikan

atau pelatihan mengenai manajemen PJJ serta pendidikan atau pelatihan penyusunan bahan ajar cetak/modul elektronik, bahan ajar non cetak (audio, video, CAI), dan berbasis web;

10.memiliki website yang aktif diperbarui serta dapat menjadi sumber informasi penyelenggaraan program;

11.memiliki alamat email yang aktif dan dapat menjadi sarana komunikasi penyelenggaraan program;

12.pernyataan kesediaan untuk menyelenggarakan program PJJ dengan kerjasama yang merupakan sinergi antar Universitas/Politeknik, Dinas Propinsi/Kota/Kabupaten, industri, lembaga yang relevan dalam dan luar negeri dalam penentuan sekolah sebagai sub kampus;

13.program yang ditawarkan didukung oleh industri, Dinas Kota/Kabupaten, PSMK, PSMA dan dosen/guru/tutor yang memadai;

14.setiap semester menyelenggarakan EPSBED (Evaluasi Program Studi Berdasarkan Evaluasi Diri)

Page 11: Buku Panduan PVB pens (draft)

3.2 SOP Sub kampus

Standar Umum

SMK/SMA akan menjadi bagian dari institusi penyelenggara program PVB sebagai sub kampus. Oleh sebab itu, standarisasi PJJ terhadap SMK/SMA sebagai sub kampus program PVB harus dilakukan. Ini juga sebagai bagian penilaian kesiapan dan keseriusan SMK/SMA dalam melaksanakan program PJJ.

SMK/SMA sebagai sub kampus program PVB harus memenuhi standar PJJ SEAMOLEC secara kelembagaan dalam penyelenggaraan program PJJ:

1. memiliki ijin penyelenggaraan kegiatan atau program di dalam wilayah Republik Indonesia;

2. memiliki izin operasional (ditunjukkan dengan Surat Izin Operasional yang masih berlaku)

3. memiliki MoU/MoA dengan SEAMOLEC untuk penyelenggaraan PJJ;

4. memiliki sertifikat Standar PJJ SEAMOLEC untuk penyelenggaraan PJJ;

5. pimpinan institusi telah mengikuti pendidikan dan pelatihan mengenai manajemen PJJ yang dilaksanakan oleh SEAMOLEC;

6. memiliki jurusan yang sesuai dengan program studi yang ditawarkan oleh kampus utama;

7. memiliki tim pengembang dan pengelola PJJ yang ditetapkan oleh pimpinan institusi;

8. memiliki tim pengajar yang telah mengikuti pendidikan atau pelatihan mengenai manajemen PJJ serta pendidikan atau pelatihan penyusunan bahan ajar cetak, bahan ajar non cetak (audio, vdeo, CAI), dan berbasis web;

9. memiliki website yang aktif diperbarui serta dapat menjadi sumber informasi penyelenggaraan program;

10.memiliki alamat email yang aktif dan dapat menjadi sarana komunikasi penyelenggaraan program;

11.pernyataan kesediaan untuk menyelenggarakan program PJJ dengan kerjasama yang merupakan sinergi dengan Universitas/Politeknik, Dinas Propinsi/Kota/Kabupaten, industri, lembaga yang relevan dalam dan luar negeri dalam penentuan sekolah sebagai sub kampus;

12.program yang ditawarkan didukung oleh industri, Dinas Kota/Kabupaten, PSMK, PSMA dan dosen/tutor yang memadai.

Page 12: Buku Panduan PVB pens (draft)

3.3 SOP Konten

Terlampir

3.4 Prosedur Pendaftaran Menjadi Sub Kampus dari Kampus Utama

PENS-ITS

Untuk menjadi sub kampus dari PENS-ITS maka pihak sub kampus harus

memenuhi SOP sebagai sub kampus dan memenuhi standard kelengkapan

sarana-prasarana dan SDM yang diajukan PENS-ITS. Pihak PENS-ITS akan

melakukan studi kelayakan terhadap SMK yang nantinya akan menjadi tempat

PVB. Studi ini akan melihat dan memastikan bahwa sarana dan fasilitas sesuai

dengan jurusan yang akan dibuka. Pihak SMK melalui Kepala Sekolah

berkewajiban menyiapkan ICT Center, Laboratorium dan menyiapkan guru

yang nantinya akan di upgrade.

Apabila semua prosedur telah dilalui, maka selanjutnya dijalin Memorandum Of

Understanding (MOU) antara SMK dengan PENS beserta Dinas Pendidikan

Setempat. Semua prosedur di atas dapat digambarkan seperti di bawah ini:

Prosedur penerimaan SMK menjadi Sub Kampus PENS ITS

Page 13: Buku Panduan PVB pens (draft)

Berdasarkan diagram diatas dapat terlihat bahwa PENS-ITS melalui Wakil

Direktur IV, Kepala Unit Terkait, dan Program Studi Terkait akan menyiapkan

Kurikulum, Silabus, materi pelatihan, Ujian dan juga pembinaan program PVB.

Setelah MOU terjalin maka guru-guru SMK berlatar belakang yang sama

dengan jurusan yang akan dibuka akan menjalani pelatihan di PENS- ITS untuk

meningkatkan skill sesuai dengan kurikulum jurusan yang dibuka di sub

kampus terkait.

(tambahkan prosedur yg dari pak aritonang)

IV. SOP Kelengkapan PJJ

4.1 Program Studi

a. Memiliki kurikulum berbasis kompetensi, silabus PJJ, dan bersinergi dengan

industri.

b. Dapat merupakan pengembangan hasil riset

c. Berorientasi pada penciptaan lapangan kerja

d. Tersedia bahan ajar yang mendukung program PJJ (berbentuk digital)

e. Tersedia bahan evaluasi (assessment)

4.2. Model Pembelajaran

Model pembelajaran di PVB PENS memiliki kesamaan dengan model yang di

terapkan di politeknik yakni 40% teori dan 60% praktikum. Mahasiswa juga

berada dalam kelas dengan model pembelajaran tatap muka antara dosen dan

mahasiswa di satu tempat dan waktu yang sama. Secara umum terdapat lima

sistem pembelajaran yang dikembangkan oleh PENS-ITS yaitu sistem tatap

muka, sistem kuliah tamu, sistem video conference, sistem e-learning, dan

sistem dosen jaga.

Page 14: Buku Panduan PVB pens (draft)

Sistem PVB dikembangkan bersama dibawah pembinaan PENS-ITS. Dalam

hal ini PENS-ITS selaku pembina menerapkan beberapa strategi salah satunya

adalah pembuatan kurikulum yang menjadi patokan bagi seluruh CC di

JawaTimur. Proses pembelajaran diterapkan dengan tatap muka dimasing-

masing sub kampus dan pada periode tertentu yakni 2 minggu sekali

dilaksanakan pembelajaran melalui video conference bersama dengan PENS-

ITS.

Manajemen PVB juga diatur dengan memanfaatkan teknologi sistem informasi

guna mengatur dan memonitor nilai mahasiswa, jumlah lulusan dan tingkat

keterserapan para alumninya. Selain itu model pembelajaran yang diterapkan

juga memungkinkan para mahasiswa untuk melakukan perkuliahan di PENS-

ITS dengan mengunjungi kampus PENS-ITS. Perkuliahan dengan dosen tamu

juga secara reguler diterapkan untuk memberikan materi tambahan dan

meningkatkan motivasi mahasiswa.

Penggabungan seluruh sub kampus di Jawa Timur dalam sebuah sistem

pendidikan jarak jauh terintegrasi melalui media dosen jaga. Melalui media ini

mahasiswa akan mampu belajar secara mandiri dan terbimbing. Proses

pembelajaran online, pemberian tugas, upload tugas, voip, chat dan absensi

semuanya dapat dilakukan secara online. PENS-ITS akan menyiapkan dosen

yang akan aktif untuk berada dalam dosen jaga guna melayani diskusi dan

Page 15: Buku Panduan PVB pens (draft)

pertanyaan dari para mahasiswa.

4.3. Infrastruktur

a. Kampus Utama

Lokasi sub kampus yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Timur memerlukan

pengaturan dan koordinasi yang intensif. Selain belajar di masing-masing sub

kampus, para mahasiswa juga mendapatkan agenda tambahan berupa belajar

baik melalui e-learning ataupun melalui Video Conference. Untuk memenuhi ini

tentunya memerlukan dukungan infrastruktur yang memadai dari pihak PENS-

ITS selaku pembina, terutama infrastruktur jaringan komputer.

Pengembangan infrastuktur jaringan komputer di PENS telah cukup significant,

hal ini terlihat dengan peningkatan bandwidth untuk jalur internet dan intranet

yang ada di kampus ini. Saat ini jalur penyebaran informasi yang ada di PENS

memiliki tiga jalur komunikasi yaitu,

1. Jalur VIPNET Internet Service Provider yang memiliki bandwidth 5 MBps

internasional dan 2 MBps IIX yang terkoneksi ke internet,

2. Jalur Jardiknas (Jaringan Pendidikan Nasional) juga terkoneksi ke internet

dengan bandwidth 2 Mbps pada tahun 2006-2008, tapi pada tahun 2009

berkurang menjadi 1 Mbps,

3. Jalur INHERENT jalur intranet yang telah dibangun dengan biaya yang cukup

mahal oleh DIKTI untuk lingkungan perguruan tinggi sebagai media informasi

dan komunikasi.

PENS ITS pada tahun 2006 telah memiliki bandwidth INHERENT 150 MBps

mengunakan media Fiber Optic (FO) sebagai media komunikasinya. Selain itu

untuk mendukung intranet INHERENT kampus ini juga memiliki MCU

(Multypoint Control Unit) sebagai pengendali teleconferen dengan banyak node,

MCU yang dimiliki ini mampu maksimum 8 node secara bersamaan berinteraksi

secara real-time baik audio maupun video streaming. Hal ini diperlukan untuk

Page 16: Buku Panduan PVB pens (draft)

pemaparan presentasi kuliah jarak jauh. Jaringan infrastuktur yang dimiliki

PENS ITS dapat dilihat pada gambar berikut.

Topologi Internet PENS-ITS

Dari hasil pengamatan kepadatan jalur pemakaian ketiga infrastruktur tersebut,

terlihat bahwa jalur INHERENT masih tidak optimal karena pemakaiannya rata-

rata hanya 1-10% artinya infrastruktur yang telah dibangun dengan biaya yang

sangat mahal oleh DIKTI untuk media informasi dan komunikasi sangat tidak

efesien padahal hampir seluruh perguruan tinggi telah dibangun infrastruktur ini.

Penyebabnya antara lain INHERENT bukan internet hanya intranet, padahal

jalur lokal seperti intranet seperti ini, mestinya harus dipikirkan content yang

mampu memperluas akses orang untuk mendapatkan informasi seluas-luasnya

atau dengan jalur ini mestinya orang belajar sudah tidak dibatasi secara wilayah

geografis, sehingga seperti di negara-negara lain yang sudah mampu

Page 17: Buku Panduan PVB pens (draft)

melaksanakan pendidikan jarak jauh dengan menggunakan media Teknologi

Informasi dan Komunikasi (TIK).

Traffic Load Jaringan PENS-ITS

Selain infrastruktur jaringan, penyelenggaraan PJJ berbasis TIK sangat bergantung kepada sarana dan prasarana sbb:

Berikut merupakan topologi jaringan yang diimplementasikan antara PENS-ITS dengan sub kampus:

Page 18: Buku Panduan PVB pens (draft)

a. Prasarana

Prasarana yang dimiliki oleh Universitas/Poltek sebagai kampus utama program PVB adalah: Ruang praktek yang digunakan oleh mahasiswa untuk kompetensi

keahlian dengan peralatan yang lengkap dan kondisi ruangan yang nyaman.

Ruang kelas atau ruang belajar yang sesuai dengan program PJJ untuk diskusi atau tutorial.

Ruang studio untuk penyampain materi perkuliahan melalui teknologi streaming.

Prasarana ini diperlukan agar mahasiswa dapat mengikuti seluruh kegiatan dengan nyaman. Khusus untuk ruangan, agar disusun jadwal pemakaian yang tetap serta tidak berubah-ubah agar dapat dimanfaatkan secara maksimal.

b. SaranaSarana ruang studio yang harus dimiliki Universitas/Politeknik sebagai kampus utama adalah sebagai berikut: (sesuaikan dgn standard PENS-ITS)

1) Ruangan Studio: ukuran ruangan 3x5 meter dan kedap suara2) Akses Internet: minimal 512 kbps dedicated3) Green/Blue Screen: ukuran 3X6 meter4) Mic Boom:a) Switchable bass roll-off filter protects against rumble, handling,

pop and wind noiseb) On/off switch with battery test positionc) High output low noise

5) External Hardisk: ClassHard Drive External 2TB 3.5” InterfaceUSB 2.0 Rotational Speed7200 RPM

6) FireWire Cable: 6.6 pin Cable 10 meter7) WireCast:a) Support for mulitple camerasb) Amazing 3D Graphicsc) Chroma Keyd) Incredible Titlese) Multiple Broadcast Supportf) Simple User Interfaceg) Desktop Presenterh) Streaming Server Support (Flash, QuickTime, Windows Media)i) Core Imagej) Keynote Integrationk) H.264l) HDV Plug in

8) Tripod: Excell VT 700

Page 19: Buku Panduan PVB pens (draft)

9) Camcorder Proa) Sony FX 1000 (HDV)b) High Definition 1080i and DV (Standard Definition) recording on

tapec) 1/3” 3ClearVid CMOS Sensor with ExmorTM derived technology

for superb picture quality plus improved dynamic range and sensitivity

10) Controllera) Apple Mac pro b) One 2.66GHz Quad-Core Intel c) Xeon “Nehalem” processor 3GB (three 1GB) memoryd) 640GB hard drive e) 18x double-layer SuperDrive NVIDIA GeForce GT 120 with

512MB Monitor: 2 pc PHILIPS 191EW9FB 18.5” WideScreen11) Headphones: SENNHEISER HD 20212) Firewire Adapter: 800 to 400 adapter13) VGA Adapter: Mini DVI to VGA adapter14) Digibox15) Parabola: 6 feet16) Quick Time Server: One 2.66GHz Quad-Core Intel Xeon

“Nehalem” processor 3GB (three 1GB) memory 640GB hard drive 18x double-layer SuperDrive NVIDIA GeForce GT 120 with 512MB

b. Sub Kampus

Penyelenggaraan PJJ berbasis TIK sangat bergantung kepada sarana dan prasarana yang mencukupi, agar pelaksanaan kegiatan dapat menghasilkan tamatan yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu SMK/SMA sebagai sub kampus penyelenggara program PVB diharuskan memiliki standar sarana dan prasarana sebagai berikut:

a. Prasarana

Prasarana yang dimiliki oleh SMK/SMA sebagai sub kampus program PVB adalah memiliki:

1. Akses ke lab praktik dan praktikum sesuai kebutuhan

2. Koneksi Internet

3. Hotspot area

4. Memiliki akses ke ruang dan sarana praktek sesuai dengan program studi yang ditawarkan.

5. Memiliki ruang sekretariat dan minimal satu ruang kelas untuk tutorial.

6. Ruang praktek yang digunakan oleh mahasiswa untuk kompetensi keahlian dengan peralatan yang lengkap dan kondisi ruangan yang

Page 20: Buku Panduan PVB pens (draft)

nyaman.

7. Ruang kelas atau ruang belajar yang sesuai dengan program PJJ untuk diskusi atau tutorial.

Prasarana ini mutlak diperlukan agar mahasiswa dapat mengikuti seluruh kegiatan dengan nyaman. Khusus untuk ruangan, agar disusun jadwal pemakaian yang tetap serta tidak berubah-ubah agar dapat dimanfaatkan secara maksimal

b. Sarana

Sarana ruang studio yang harus dimiliki SMK/SMA sebagai sub kampus adalah sebagai berikut:

1) Ruangan Kelas: 3x8 meter derngan kapasitas kurang lebih 25 orang.

2) Akses Internet: minimal 256 kbps dedicated.

3) Kompuer atau PC: Core2 Duo E7500, Intel G41 Chipset, 2GB DDR3-1333, 500GB HDD SATA, DVDRW, VGA Intel GMA-X4500 224MB (shared), Audio.

4) LCD Projector : SVGA (800 x 600), Lumens 2600

Secara khusus untuk ke-empat program studi yang ditawarkan oleh PENS-ITS

terdapat persyaratan sbb:

1. Program Teknologi Informasi Laboratorium Komputer dengan Intranet berbasis CISCO Koneksi Internet

2. Program Multimedia Laboratorium/studio Multimedia Laboratorium Komputer dengan software dari Adobe dan

Autodesk -4. 3. Program Instalasi Listrik

Laboratorium Instalasi Listrik4. Program Otomasi

Laboratorium otomasi berbasis siemens/Schneider

4.4. Sistem

Page 21: Buku Panduan PVB pens (draft)

Sistem PVB dikembangkan bersama dibawah pembinaan PENS-ITS. Dalam

hal ini PENS-ITS selaku pembina menerapkan beberapa strategi salah satunya

adalah pembuatan kurikulum yang menjadi patokan bagi seluruh sub kampus di

JawaTimur. Sistem yang dikembangkan PENS-ITS melingkupi 5 model

pembelajaran yaitu Model Tatap Muda, Model Kuliah Tamu, Model Video

Conference, Model E-Learning, dan Model Dosen Jaga.

Sistem yang dikembangkan PENS-ITS dalam PVB

1. Kuliah Tatap Muka

Model perkuliahan ini sama dengan model perkuliahan pada pendidikan

profesional lainnya. Artinya mahasiswa dan dosen berada dalam waktu dan

tempat yang sama. Kuliah tatap muka ini mencakup teori dan praktikum.

2. Kuliah Tamu

Pada model pembelajaran ini seorang dosen dari PENS-ITS akan datang ke

sub kampus untuk memberikan perkuliahan selama satu sampai dengan dua

hari. Hal ini dapat juga dilaksanakan sebaliknya yaitu mahasiswa PVB

mendapatkan perkuliahan di kampus utama PENS-ITS. Hal ini salah satunya

untuk mengenalkan kampus utama kepada para mahasiswa PVB, terutama

mereka yang ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

Page 22: Buku Panduan PVB pens (draft)

3. Kuliah Jarak Jauh dengan Video Conference (Vcon)

Pada model pembelajaran ini, mahasiswa dan dosen berada pada waktu yang

sama akan tetapi pada tempat yang berbeda. Dengan menggunakan peralatan

VCon, maka perkuliahan dilakukan dengan dosen pada main kampus yang

selanjutnya akan langsung diterima para mahasiswa dimasing-masing sub

kampus di daerah. Pada model perkuliahan ini materi dan diskusi bisa

dilakukan secara langsung.

4. Kuliah Jarak Jauh berbasis web (e-learning)

E-learning memungkinkan para mahasiswa untuk belajar dari mana saja, kapan

saja, dan dengan siapa saja. Fasilitas ini memudahkan mahasiswa untuk

melakukan pembelajaran dari jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi

internet untuk mengunduh materi, mengerjakan tugas, dan melakukan tanya

jawab baik langsung (chat) dan tidak langsung(forum dan email).

5. Sistem Dosen Jaga

Sistem Dosen Jaga PENS-ITS

Page 23: Buku Panduan PVB pens (draft)

Untuk menggabungkan seluruh sub kampus di Jawa Timur dalam sebuah

sistem pendidikan jarak jauh terintegrasi, dikembangkanlah media dosen jaga.

Melalui media ini mahasiswa akan mampu belajar secara mandiri dan

terbimbing. Proses pembelajaran online, pemberian tugas, upload tugas, voip,

chat, dan absensi semuanya dapat dilakukan secara online. PENS-ITS akan

menyiapkan dosen yang akan aktif untuk berada dalam dosenjaga guna

melayani diskusi dan pertanyaan dari para mahasiswa.

Berdasarkan pemaparan tersebut, proses pembelajaran yang dilaksanakan di

PENS-ITS dapat dirangkum dalam kaidah-kaidah sbb:

a. Mahasiswa wajib belajar secara mandiri di sebagian besar waktu belajar melalui fasilitas dosen jaga/e-learning

b. Mahasiswa dan dosen hadir secara tatap muka maupun online melalui dosen jaga

c. Waktu menjawab email mahasiswa paling lama 1 minggu

d. Rasio dosen: mahasiswa adalah 1:24, kelipatan 24 menambah satu asisten untuk menjawab e mail, forum, chatting dan memeriksa tugas.

e. Dilaksanakan program kuliah tamu baik dilaksanakan di sub kampus maupun di kampus utama PENS-ITS.

f. Penyelenggaraan kegiatan pembelajaran tatap muka dilakukan di sub kampus (untuk praktek dan tutorial).

g. Pertemuan tatap muka dilakukan maksimum 8 kali pertemuan.

Page 24: Buku Panduan PVB pens (draft)

h. Pengembangan katalog program dan CD Pembelajaran sebagai untuk menjaga jika ada gangguan pada koneksi internet.

i. Pengembangan Learning Management System (LMS)

j. Pengembangan sistem dosen jaga

k. Pengembangan asisten untuk kegiatan online dan forum

4.5. Kurikulum

Sub kampus dibawah binaan PENS-ITS memiliki jurusan Teknologi Informasi

dan Multimedia (s.d. tahun 2010?). Jenjang pendidikan yang ditempuh selama

1 tahun ini tentunya memerlukan sebuah susunan kurikulum yang diharapkan

akan menghasilkan output yang bisa langsung bekerja dan juga melanjutkan

pendidikan yang lebih tinggi.

Berikut ini kurikulum untuk jurusan Teknologi Informasi: (ditambahkan 4 SKS

Seamolec) , kerja praktek nilainya dari mana? Wajib magang?

Semester 1 :

No Mata Kuliah Jam SKS

1 Bahasa Inggris 1 2 2

2 Matematika diskrit 2 2

3 Pengenalan dasar komputer dan internet 3 2

4 Desain web 3 3

5 Program aplikasi bisnis dan perkantoran 3 3

6 Algoritma Pemrograman 1 2 2

7 Data base 2 2

Page 25: Buku Panduan PVB pens (draft)

8 Konsep jaringan komputer 2 2

9 Merakit, perawatan, dan perbaikan komputer 3 3

10 Praktikum konsep jaringan komputer 3 1

11 Praktikum algoritma pemrograman 1 3 1

12 Praktikum data base 3 1

TOTAL 31 24

Semester 2 :

No Mata Kuliah Jam SKS

1 Bahasa Inggris 2 2 2

2 Statistik dan Probabilitas 2 2

3 Algoritma dan pemrograman 2 3 3

4 Sistem informasi manajemen 3 1

5 Administrasi jaringan komputer 3 3

6 Pengembangan dan administrasi database 3 2

7 Pemrograman berbasis web 3 3

8 Workshop Technopreneur 3 3

9 Kerja Praktek 3 1

10 Proyek Akhir 6 3

TOTAL 31 24

Page 26: Buku Panduan PVB pens (draft)

Pada akhir semester para mahasiswa diwajibkan untuk menyelesaikan tugas

akhir sebagai syarat kelulusan. Selanjutnya tugas akhir ini akan langsung diuji

oleh dosen penguji yang berasal dari PENS-ITS. Ini bertujuan untuk

mempertahankan dan menjaga kualitas para lulusan.

Semester 1 :

No Mata Kuliah Jam SKS

1 Bahasa Inggris 1 2 2

3 Pengenalan dasar komputer dan internet 3 2

4 Desain web 3 3

5 Program aplikasi bisnis dan perkantoran 3 3

6 Algoritma dan pemrograman web 2 2

7 Advertising dan publishing 2 2

8 Animasi 2D 2 2

9 Story boarding 2 2

10 Enterpreneurship 1 2 2

11 Praktikum advertising dan publishing 3 1

12 Praktikum animasi 2D 3 1

13 Praktikum algoritma dan pemrograman web 3 1

TOTAL 30 24

Semester 2

No Mata Kuliah Jam SKS

1 Bahasa Inggris 2 2 2

Page 27: Buku Panduan PVB pens (draft)

2 Teknik Gambar 3D 3 3

3 Audio Editing 2 2

4 Foto Editing 2 2

5 Animasi 3D 2 2

6 Video Editing 3 3

7 Workshop multimedia terapan 3 3

8 Praktikum animasi 3D 3 1

9 Enterprenership 2 2 2

10 Kerja Praktek 3 1

11 Proyek Akhir 6 3

TOTAL 31 24

4.6. Evaluasi

a. Kampus utama harus mengembangkan bank soal untuk program yang

ditawarkan

b. Penyelenggaraan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir

Semester (UAS) diawasi dan dilakukan di sub kampus.

c. Untuk jurusan tertentu, UTS dan UAS dapat dilakukan di tempat magang

oleh tenaga ahli industri tersebut, yaitu oleh assessor yang telah

mendapatkan penunjukan resmi dari kampus utama.

d. Mahasiswa harus melewati evaluasi hasil belajar yang terdiri dari hasil

praktek, tutorial, latihan, UTS, UAS, Tugas Akhir program/Skripsi/proyek

sesuai yang ditetapkan oleh kampus utama.

Sistem ujian di PENS?

Page 28: Buku Panduan PVB pens (draft)

4.7 SDM

(adakah persyaratan tertentu mengenai tutor di PENS?)

SDM di dalam program PJJ adalah sumber daya utama, karena disinilah proses pembelajaran itu bertumpu. Walaupun sistem yang digunakan menggunakan TIK, namun seluruh proses di belakangnya tetap dikendalikan oleh manusia. Apabila pengendali tidak memiliki keahlian yang memadai, maka dapat dipastikan proses juga akan mengalami kekacauan.

Secara umum, standar SDM untuk program ini adalah:a. memiliki kompetensi yang sesuai dengan materi yang diberikan;b. memiliki kualifikasi akademik yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing;c. memiliki keterampilan dalam bidang PJJ sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing;d. mampu mengoperasikan komputer dan perangkat penunjang PJJ lain untuk mengelola informasi;e. mampu berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan (Minimal TOEFL 450);f. telah menyelesaikan diklat dalam bidang PJJ yang dilaksanakan oleh SEAMOLEC; dang. memiliki kompetensi untuk menulis laporan dan menyebarkan informasi melalui media blog.

Khusus untuk SDM tertentu, standar yang digunakan adalah:

a. Dosen Pengampu memenuhi standar dari Ditjen Dikti untuk menjabat sebagai dosen

pengampu; dan memiliki kemampuan untuk menerapkan PJJ pada mata kuliah yang

diampu.

b. Dosen Pelaksana memenuhi standar dari Ditjen Dikti untuk menjabat sebagai dosen

pelaksana/widyaiswara/tutor; memiliki kemampuan untuk menerapkan PJJ pada mata kuliah yang

diajarkan; dan memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan memanfaatkan

perangkat TIK di luar waktu perkuliahan.

c. Perancang Pembelajaran pernah mengikuti pelatihan Pekerti/AA atau pelatihan sejenis atau

lulusan dari jurusan yang relevan; dan mampu merancang pembelajaran berbasis PJJ

Page 29: Buku Panduan PVB pens (draft)

d. IT Specialist memiliki kualifikasi akademik minimal Strata 1 (S1) memiliki sertifikat KKPI untuk kelas Instruktur; dan memiliki sertifikat CCNA.

e. Tutor memiliki kualifikasi akademik minimal Strata 1 (S1) dan sesuai dengan

jenjang pendidikan (misal, untuk jenjang S2, maka tutor harus minimal S2);

memiliki sertifikat KKPI untuk kelas Instruktur; dan memiliki sertifikat kompetensi yang sesuai dengan mata kuliah yang

diberikan.

f. Asisten memiliki kualifikasi akademik minimal Diploma 3 (D3); memiliki sertifikat KKPI; memiliki sertifikat CCNA, minimal CCNA 2;

g. Teknisi memiliki kualifikasi akademik minimal SLTA dan atau sedang/telah

menempuh pendidikan Diploma 3 TKJ (D3 TKJ); memiliki sertifikat KKPI untuk kelas siswa; memiliki sertifikat CCNA, minimal CCNA 2.

4.8. Persyaratan Mahasiswa

a. Mahasiswa memiliki ijazah untuk jenjang di bawah jenjang program yang diikuti.

b. Bersedia mengembangkan kemampuan belajar mandiri. c. Mampu mengoperasikan komputer dan internetd. Memiliki akses terhadap peralatan/sambungan internete. Tidak ada batasan usia, gender, dan lokasi. f. Disarankan memilih program studi yang mungkin telah memiliki sub kampus

di daerah domisili. g. Memenuhi persyaratan tertentu untuk program studi tertentu (contoh: tidak

buta warna untuk jurusan Kimia, Penerbangan dan lain-lain)h. Lulus ujian masuk. i. Bersedia melaksanakan magang di tempat yang sesuai dengan program

studi.j. Memiliki BLOG pribadi

4.9. Tanda Kelulusan

Diberikan oleh kampus utama

Dilaksanakan wisuda di kampus utama

Page 30: Buku Panduan PVB pens (draft)

Tanda Kelulusan

Tanda Kelulusan Program PVB

Transkrip Nilai Mahasiswa PVB

Page 31: Buku Panduan PVB pens (draft)

4.10. Promosi, Pendaftaran, dan Seleksi Masuk

a. Promosi

Promosi dilakukan lewat media promosi seperti leaflet dan surat kabar. Bekerja sama dengan pemerintah propinsi/kabupaten dan kota, industri

terkait serta sekolah atau institusi lain yang berminat sebagai sub kampus.

Promosi juga dapat dilaksanakan melalui plang nama/papan nama di depan kampus utama

b. Pendaftaran

a. Jika swadana, mahasiswa menunjukkan bukti pembayaran. 1) Pembayaran dapat dilakukan melalui sms banking, internet

banking, informasi ke sms gateway universitas. 2) Untuk daerah terpencil disarankan pergi ke bank terdekat seperti

BRI/ Mandiri.b. Jika mendapatkan beasiswa, dapat langsung registrasi dengan

melampirkan dokumen beasiswa.c. Melampirkan persyaratan mahasiswa.d. Registrasi awal melalui sub kampus/ kampus utama sesuai dengan

kesepakatan. e. Registrasi ulang melalui online atau langsung mendatangi kampus

utama atau sub kampus sesuai kesepakatan.

(proses ujian masuk PENS)

c. Ujian Masuk

(seacyberclass?)

Page 32: Buku Panduan PVB pens (draft)

IV. MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PVB

4.1Tim Penanggung Jawab Program PVB

Kampus Utama

Pelindung : Direktur PENS-ITS

Koordinator PVB: Edi Satriyanto ([email protected],08123037230)

Sub Kampus (daftar sub kampus)

PENS-ITS telah memiliki sub kampus yang tersebar di hampir seluruh

kabupaten/kota di Jawa Timur sesuai dengan peta berikut ini:

Page 33: Buku Panduan PVB pens (draft)

Peta Persebaran Sub Kampus PENS-ITS

Berikut merupakan daftar sub kampus dari PENS-ITS:

No Sub Kampus Kepala Sekolah PIC

SEAMOLEC

Pelindung : Direktur SEAMOLEC

Koord Jatim : Cahya K. Ratih ([email protected],081398426293)

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

Pelindung : Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

Koordinator : Kabid Dikmenjur (Bapak Widjil)

Dinas Pendidikan Tinggi

Pelindung : Direktur Akademik Dikti

Koordinator : Bapak Kokok??

4.2Sistem Manajemen PENS-ITS

Program PVB yang dikembangkan dari Community College yang tersebar

diberbagai kota dan kabupaten di Jawa Timur tentunya memerlukan

penanganan yang serius terutama terkait manajemen perkuliahan, nilai dan

mahasiswanya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka telah dibuat Sistem

Informasi Manajemen untuk mengolah data mahasiswa secara terintegrasi di

PENS-ITS.

PVB Information Center ini merupakan integritas sistem informasi berbasis web

dari seluruh sub kampus yang bekerjasama dengan EEPIS-ITS, konten yang

Page 34: Buku Panduan PVB pens (draft)

disediakan adalah sebagai berikut :

Informasi umum PVB di Jawa Timur (http://pendidikanjatim.org)

Sistem informasi akademik (http://cc.eepis-its.edu)

Sistem informasi kepegawaian (http://cc.eepis-its.edu)

Sistem dosen Jaga (http://dosenjaga.eepis-its.edu)

Sistem e-learning (http://pjj.eepis-its.edu)

Sistem video on demand (http://video.eepis-its.edu)

Sistem training center jarak jauh (http://tc.eepis-its.edu)

Sistem Informasi Program PVB

Pada sistem ini memungkinkan masing-masing sub kampus memasukkan dan

mengatur data akademik, jurusan, kemahasiswaan, dan kepegawaian secara

langsung. Beberapa fitur dari sistem informasi ini antara lain:

Manajemen data akademik

Manajemen data akademik berdasarkan jurusan yang ada pada masing-masing

sub kampus. Pada fitur ini mencakup antara lain daftar jurusan, daftar

Page 35: Buku Panduan PVB pens (draft)

mahasiswa, daftar mata kuliah, jadwal kuliah, daftar nilai, rapat kenaikan, daftar

rangking hingga raport dan transkrip.

Manajemen Data Akademik

Pada gambar di atas dapat terlihat berbagai fitur yang ada pada manajemen

data akademik. Melalui fitur ini juga apabila sub kampus memulai tahun

akademik yang baru, maka data mahasiswa harus segera dimasukkan.

Page 36: Buku Panduan PVB pens (draft)

Daftar Nilai Mahasiswa

Pada gambar diatas terlihat bahwa nilai mahasiswa secara keseluruhan bisa

langsung ditampilkan dan diperbarui. Dengan dukungan Sistem Informasi yang

terintegrasi dari seluruh sub kampus yang tersebar di wilayah Jawa Timur dapat

membantu dalam mengambil berbagai keputusan dan memunculkan inovasi

untuk pengembangan sub kampus ke depan.

Salah satu bagian dari manajemen data akademik adalah mencakup data

tentang penilaian proposal tugas akhir dan penilaian tugas akhir. Masing-

masing sub kampus bisa langsung memasukkan data nilai melalui fitur ini.

Manajemen Data Akademik Tugas Akhir

Melalui menu ini juga memungkinkan sub kampus untuk memasukkan data

judul tugas akhir, melihat nilai mahasiswa, memasukkan nilai dan juga

melakukan pengaturan bobot penilaian Tugas Akhir

Page 37: Buku Panduan PVB pens (draft)

Daftar Judul Tugas Akhir Mahasiswa

Manajemen data kepegawaian

Fitur ini memungkinkan CC untuk memasukkan dan mengatur data para

pegawai CC yang bersangkutan. Melalui fitur ini akan terlihat jumlah pegawai

masing-masing CC di daerah

Sistem Kepegawaian dari Program PVB

Page 38: Buku Panduan PVB pens (draft)

Gambar di atas menjelaskan tentang pengaturan data pegawai CC. Melalui

tampilan ini CC yang bersangkutan mampu melakukan penambahan data,

perubahan data dan penghapusan data pegawai

Sistem Dosen Jaga

Untuk meningkatkan pelayanan terhadap sub kampus yang tersebar di Jawa

Timur, maka dikembangkanlah sistem dosen jaga dengan memanfaatkan

infrastruktur yang ada seperti Jardiknas, Speedy, Inherent, dan ISP yang

terkoneksi di tempat belajar.

Dosen jaga terintegrasi memiliki fitur sbb :

Jadwal Dosen jaga terschedule sama dengan kuliah di kelas hanya via

TIK dan bisa interaktive, mirip sistem pelayanan terpadu(Customer

Service online)

Berbasis Voip(Private/Conference)

Status dosen Jaga dan student terekap dan terevaluasi tatap mukannya

Sistem tracking dosen yang sedang online

E-tugas online, ada tgl expired pengumpulan tugas dan sistem

penilaiannya online

Chating, Inbox/pesan ke dosen dan student dan FAQ

Video Conference untuk kuliah yang membutuhkan peraga.

Video hasil conference sbg resource di eepis tube

Jejaring materi pembelajaran seperti jejaring sosial yang mirip dg

facebook,bedanya yg dibangun bisa disebut facebook edu.

Page 39: Buku Panduan PVB pens (draft)

Tampilan Awal

Sistem Dosen Jaga

Activity Tracking

Chat bagi dosen jaga Pengelolaan Tugas Mahasiswa

Absen dosen jaga Absen Mahasiswa

Video on Demand

Kondisi jaringan di masing-masing sub kampus sangat bervariasi. Untuk

menanggulangi apabila terjadi permasalahan atau kemacetan pada koneksi di

sub kampus, PENS-ITS juga menyediakan sebuah wadah untuk mengakseks

Page 40: Buku Panduan PVB pens (draft)

video-video belajar dari mata kuliah yang diajarkan melalui fasilitas EEPIS

Tube.

Video On Demand Program PVB

Web-based Conference

Selain memanfaatkan video conference untuk melaksanakan pembelajaran

jarak jauh secara real-time digunakanlah juga fasilitas conference melalui web

dengan memanfaatkan open source software open meeting.

Web-based Conference

E-Learning

Page 41: Buku Panduan PVB pens (draft)

Sebuah Learning Management System (LMS) berbasis web juga telah

diimplementasikan oleh PENS-ITS sehingga dapat dimanfaatkan

mahasiswa untuk mengakses bahan ajar, mengumpulkan tugas,

mengerjakan tutorial, dan juga berdiskusi dengan pengajar baik secara real

time maupun tidak.

E-Learning PENS ITS

4.3Akademik

Page 42: Buku Panduan PVB pens (draft)

a. Platform Naskah Akademik (Terlampir)

b. Tabel SDM Kampus Utama

No JurusanNama Dosen

dan Latar belakang

Asisten Dosen/Sub kampus dan

Latar Belakang

Mata Kuliah Dosen

Mata kuliah

Asisten Dosen

Keterangan

1

2

3

4

Dst

c. Tabel Fasilitas

No Jurusan kompetensiJenis

peralatanYang ada di sub kampus

kekurangan

keterangan

1

2

3

dst

Page 43: Buku Panduan PVB pens (draft)

4.4Sistem pendaftaran PVB

Calon mahasiswa adalah semua elemen masyarakat yang mempunyai ijazah SMA atau Sederajat tanpa batasan usia.

Seleksi dilakukan di sub kampus dengan menggunakan bahan dan aturan seleksi dari perguruan tinggi penyelenggara

Uang pendaftaran Rp. 100.000 (Rp. 50.000 untuk sub kampus dan Rp. 50.000 untuk bahan ajar dari SEAMOLEC)

4.5Sistem Keuangan PVB

Biaya yang diperlukan untuk menyelenggarakan pendidikan vokasi berkelanjutan dibebankan pada anggaran perguruan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi berkelanjutan sebagai kampus induk/utama, SMK (satuan pendidikan menengah) sebagai sub kampus, SEAMOLEC sebagai fasilitator pelaksanaan program, dan sumber lain yang tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Besaran biaya pendidikan vokasi berkelanjutan adalah semurah mungkin berkisar antara Rp.100.000, - Rp. 250.000,- (diluar biaya praktek), tergantung dari dukungan anggaran Pemerintah Daerah dan Dinas Pendidikan. Rincian biaya pendidikan vokasi berkelanjutan adalah disarankan sebagai berikut (tergantung situasi) :

a. 60% Kampus Utama (Perguruan Tinggi)b. 20% Sub Kampus (SMK)c. 20% SEAMOLEC (Sistem PJJ)

No Rekening program PVB adalah

a.n. Seamolec PVB

No. Rek. 102.00.0555646-6

Penyusunan rencana anggaran bersama antara Sub kampus, SEAMOLEC dan kampus utama.versi PENS?

Page 44: Buku Panduan PVB pens (draft)

4.6Sistem Ujian (Seacyberclass) PVB (Terlampir)

Kapan ujian seacyberclass dipakai?

Seiring dengan kemajuan teknologi di dunia, maka muncul pemikiran untuk mengubahsistem ujian bersama yang lama dengan sistem ujian baru yang lebih efisien dan dinamis.

SEACYBERCLASS merupakan sebuah terobosan untuk menggantikan sistem ujianbersama yang lama, dengan tidak mengubah inti dari ujian bersama, sistem ini menawarkantingkat efisiensi yang tinggi dan pemanfaatan teknologi secara menyeluruh.

4.7Rencana Pembinaan PVB (timeline)

Mendesain Kurikulum dan SAP, sesuai dengan kompetensi dunia kerja

Mendesain Laboratorium Komputer

Memberikan training dan standarisasi pengajar CC (Training for

Teacher)

Menyiapkan soal test, untuk seleksi mahasiswa baru CC

Memberikan fasilitas dosen tamu dari PENS

Memberikan fasilitas kuliah tamu dari CC ke PENS

Mengupgrade teknologi untuk pengajar CC, sesuai dengan trend IT

secara reguler

Menguji Tugas Akhir yang dilakukan PENS dan CC, sebagai syarat

kelulusan

Memberikan fasilitas wisuda di ITS, untuk seluruh CC secara bersamaan

Memberikan pembinaan secara kontiyu untuk mengoptimalkan peminat

mahasiswa CC

PENS ITS Memberikan Sertifikat kelulusan Pendidikan Satu Tahun

Memberikan fasilitas 10% alumni CC melanjutkan ke D3 PENS ITS

Pada tahun 2006 sampai sekarang telah dikembangkan system

pembelajaran jarak jauh: Teleconferen, Kuliah interaktive via dosen jaga,

e-learning, dan akan dikembangan video pembelajaran berbasis

AVI/MPEG/VCD/DVC

Page 45: Buku Panduan PVB pens (draft)

4.8Rencana jadwal kegiatan PVB

N

o

Kegiatan/Mata

Kuliah/Praktikum

Waktu Pelaksanaan (Bulan) Ket.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Online dan

Residensial

A. PENS-ITS (18 – 22

SKS)

1. KKPI

2. PIKK

3.

4.

….

… … …

Tatap muka di ITB

Online dan belajar

mandiri

SEAMOLEC (4 SKS)

1.

2.

3.

4.

Sub Kampus (4 SKS)

1.

2.

3.

4.

Industri/Sekolah (6 –

10 SKS)

Page 46: Buku Panduan PVB pens (draft)

Total 36 – 40 SKS

Page 47: Buku Panduan PVB pens (draft)

DATA PENDUKUNG

5.1Daftar PT dan SMK peserta tahap pertama

Terlampir

5.2 Papan nama PVB di sub kampus (PAPAN NAMA DIGANTI)

LOGO SEKOLAH

Page 48: Buku Panduan PVB pens (draft)

5.3Contoh Poster/Mading