buku panduan pvb pens (draft)
DESCRIPTION
Draf buku panduan PVB PENSTRANSCRIPT
Program Pendidikan Vokasi Berkelanjutan (PVB)
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)
dengan
38 Sub kampus di Jawa Timur
Angkatan 1
(Former Name: Community College PENS ITS)
BUKU PANDUANhttp://pendidikanjatim.org
Direktorat Pembelajaran dan KemahasiswaanDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan Nasional
DAFTAR ISI
I. Pendahuluan
1.1. Latar belakang
1.2. Tujuan
1.3. Model Pendidikan Vokasi Berkelanjutan
II. Dasar hukum
2.1PP No. 17 Tahun 2010
2.2Permen Kemdiknas tentang PVB (dalam proses)
2.3Surat Penugasan Persiapan dan Sosialisasi Dirjen DIKTI No.
299/E/T/2011
III. SOP PVB
3.1SOP Kampus Utama
3.2SOP Sub Kampus
3.3SOP Konten
3.4Prosedur SMK menjadi Sub Kampus dari Kampus Utama PENS-ITS
IV. SOP Kelengkapan PJJ
4.1. Program Studi
4.2. Model Pembelajaran
4.3. Infrastruktur Jaringan dan Sarana Prasarana
4.4. Sistem
4.5. Kurikulum
4.6. Evaluasi
4.7. SDM
4.8. Persyaratan Mahasiswa
4.9. Tanda Kelulusan
4.10. Promosi, Pendaftaran, dan Seleksi Masuk
V. Manajemen dan Administrasi PVB
5.1. Tim Penanggung Jawab Program PVB
5.2. Akademik
5.3. Sistem pendaftaran PVB
5.4. Sistem Keuangan PVB
5.5. Sistem Ujian (Seacyberclass) PVB
5.6. Rencana pembinaan kegiatan PVB
5.7. Rencana implementasi PVB
VI. Data Pendukung
5.1. Daftar PT dan SMK peserta tahap pertama
5.2. Papan nama PVB di sub kampus
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hak bagi seluruh warga Negara Republik Indonesia
dengan tidak ada batasan kondisi kaya dan miskin. Sayangnya hingga saat ini
akses pendidikan bagi warga negara dengan kemampuan ekonomi rendah
masih sangat sulit. Baik itu dikarenakan dari sisi kekuatan membayar biaya
yang lebih ataupun karena kondisi waktu dan wilayah yang tidak
memungkinkan peserta didik untuk menjalaninya
Pemerataan pintu akses pendidikan perlu dibuka selebar-lebarnya bagi
siapapun yang ingin berinvestasi pada bidang ilmu. Dalam kehidupan ini ada 4
kuadran peserta didik yaitu pada Kuadran I: Pintar – Mampu, Kuadran II:
Kurang Pintar – Mampu, Kuadran III: Kurang Pintar – Kurang Mampu dan
Kuadran IV: Pintar – Kurang Mampu.
Gambar 1: Kuadran Kehidupan
Kuadran III dan IV saat ini di Indonesia berjumlah sekitar 60% yang merupakan
jumlah yang cukup besar dan secara otomatis memerlukan sebuah solusi untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Saat ini perkuliahan lebih banyak
terpusat di kota-kota besar yang mengharuskan para peserta didik untuk
bermigrasi dari kota atau daerah asal mereka. Hal ini tentunya akan berbanding
lurus dengan biaya yang harus mereka keluarkan. Migrasi yang dilakukan para
peserta didik juga akan berpengaruh terhadap daerah asal dimana
kecenderungan yang terjadi adalah kecilnya jumlah mereka yang kembali ke
daerah asal setelah menyelesaikan perkuliahan. Sumber daya manusia yang
telah terdidik dan tidak kembali ke daerah asal tentunya akan berpengaruh
pada perkembangan daerah asal. Pendidikan dengan akses yang mudah,
dekat dari rumah dan tentunya dengan biaya murah menjadi sebuah solusi
yang diperlukan. Disamping itu, pemenuhan terhadap kebutuhan dan potensi
daerah yang bersangkutan juga menjadi alasana utama dari pengembangan
pendidikan berbasis daerah ini.
Berlatar belakang hal inilah maka Community College (CC) dimunculkan.
Community College di Indonesia mengadopsi model CC yang ada di Amerika
Serikat dengan latar belakang yang sama yakni emberi akses seluas- luasnya
bagi para peserta didik di daerah dengan tetap mengoptimalkan semua potensi
dan memenuhi kebutuhan daerah-daerah tersebut. Model pengembangan
Community College (CC) ini kemudian dikembangkan lagi oleh Kementrian
Pendidikan Nasional dalam hal ini oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
dengan menyelenggarakan program nasional yang disebut dengan Program
Vokasi Berkelanjutan (PVB) di berbagai bidang, dalam, rangka peningkatan
Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi dan mengurangi
pengangguran.
Program ini sebagai tindak lanjut dari PP 17 tahun 2010 Tentang Pendidikan
Jarak Jauh Pasal 118 s/d 126 maupun berdasarkan Surat arahan Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi dengan No. 880/D/T/2010 tanggal 29 Juli 2010
tentang pemberitahuan program vokasi berkelanjutan.
Program tersebut didukung oleh berbagai pihak yaitu, PSMK, Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) dan SEAMOLEC. PSMK mendukung
program ini dengan memperkuat fasilitas SMK sesuai dengan bidangnya, DIKTI
mendukung dalam hal legalitas dan SEAMOLEC mendukung dalam hal TOT
untuk manajemen pendidikan jarak jauh, dosen maupun guru. Selain itu,
dukungan Propinsi dan Kota/Kabupaten sangat diharapkan terutama dalam hal
dukungan infrastruktur, beasiswa, subsidi operasional dan hal lain yang
diperlukan
PVB dirancang untuk program D1 untuk lulusan sekolah menengah kejuruan
dan lulusan MAK. Setelah menyelesaikan program D1, mereka dapat
memutuskan apakah akan bergabung dengan angkatan kerja atau melanjutkan
kuliah ke jenjang yang lebih tinggi.
1.2 Tujuan
a. Peningkatan APK Perguruan tinggi
b. Peningkatan daya saing lulusan SMK/SMU/MA di dunia kerja
c. Pengurangan pengangguran
d. Peningkatan devisa utk tenaga kerja terdidik
e. Percepatan penerapan TIK dan Kelistrikan di daerah
f. Asas pemanfaatan dan sinergi infrastruktur
1.3 Output PVB
Mampu memenuhi kebutuhan tenaga kerja lokal dan menciptakan bidang
usaha baru yang mampu bertahan di daerah
Mahasiswa mampu melanjutkan ke jenjang lebih tinggi dengan adanya
konsep seamless education. Seamless education ini mampu berjalan
dengan adanya sinergi dengan perguruan tinggi baik yang berada di
daerah tersebut maupun di kota besar
Meningkatkan jenjang pendidikan lebih tinggi daripada setingkat SMA atau
SMK tanpa harus keluar dari daerah asal
1.4 Model PVB PENS
Politeknik/Universitas/Institusi Industri/Institusi lain sebagai kampus utama dan
SMA/SMK/industri sbg sub kampus – berbasis kerja atau produksi (1 kampus
utama – 38 sub kampus). Model PVB PENS memungkinkan para mahasiswa
untuk melanjutkan ke level lebih tinggi dengan berbekal kredit yang telah diakui.
Bagi para mahasiswa PVB PENS, dengan program ini akan memungkinkan
mereka melanjutkan ke level lebih tinggi, misalnya D3 dengan waktu tempuh
tinggal 2 tahun. PENS-ITS selaku pembina PVB di JawaTimur telah merancang
program ini yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Model PVB PENS
Melalui rancangan ini mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan
setingkat SMA/SMK bisa melanjutkan kuliah dalam program PVB PENS-ITS.
Selanjutnya apabila mereka ingin melanjutkan ke level berikutnya maka mereka
bisa memilih melanjutkan ke D2,D3 atau D4. Tentunya waktu yang ditempuh
akan lebih pendek dengan adanya seamless ini. Misalnya untuk D2 yang
harusnya ditempuh selama dua tahun dapat ditempuh hanya setahun
mengingat telah diakuinya pendidikan 1 tahun yang ditempuh selama di CC.
Pada level pendidikan D4, dapat ditempuh dengan tiga model yakni melalui
lintas jalur, melalui Distance Learning(DL) atau bisa juga melalui Reguler.
Lintas jalur artinya adalah mereka yang telah menyelesaikan pendidikan D3
kemudian melanjutkan ke level D4. Untuk yang reguler adalah mereka yang
dari awal mendaftar pendidikan level D4 melalui ujian masuk politeknik.
Syarat dan ketentuan tertentu berlaku bagi mereka yang nantinya ingin
melanjutkan ke level lebih tinggi, yakni adanya tes dan matrikulasi. Pendidikan
setingkat D2, D3, dan D4 ini selanjutnya dapat ditempuh dengan cara
pendidikan jarak jauh. Hal ini tentunya akan sangat memudahkan para peserta
didik.
Beberapa keuntungan dengan ditempuhnya secara jarak jauh adalah:
- Para mahasiswa yang telah bekerja tidak perlu keluar dari tempat kerjanya
untuk melanjutkan kuliah. Konsep kerja-belajar-kerja diterapkan dalam hal ini
- Daya tampung mahasiswa bisa lebih banyak karena seluruh mahasiswa tidak
langsung ditampung di kampus
- Penghematan biaya bagi para peserta didik karena mereka tidak perlu pindah
ke kampus yang dituju. Mereka bisa tetap tinggal didaerah masing-masing
dengan mempersiapkan internet sebagai salah satu media untuk melakukan
pembelajaran jarak jauh.
Program ini dapat diwujudkan dengan adanya kerjasama dengan perguruan
tinggi baik di daerah atau di kota besar. Kerjasama ini yang harus dilaksanakan
yaitu untuk membuat sebuah sinergi antara kurikulum yang ditempuh dalam
program PVB yang nantinya akan diakui oleh Perguruan tinggi, sesuai dengan
kurikulum yang ada pada perguruan tinggi. Sinergi ini diperlukan agar proses
pendidikan yang berkelanjutan dapat berjalan secara lancar.
II. DASAR HUKUM PVB
2.1 Peraturan Pemerintah (PP) N0. 17 Tahun 2010 (Terlampir)
a. PP No.17 Tahun 2010 Bab. VI pasal 118 sampai dengan pasal 126
mengenai pendidikan jarak jauh
b. PP No. 17 Tahun 2010 Bab. I Pasal I, Politeknik sebagai perguruan
tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi
c. PP No.17 Tahun 2010 Bab. I Pasal I, SMK sebagai lembaga pendidikan
yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan
menengah atas
2.2 Peraturan Menteri Tentang PVB (Dalam proses)
2.3 Surat Penugasan Dirjen DIKTI
Terlampir
III. SOP PENDIDIKAN VOKASI BERKELANJUTAN
3.1 SOP Kampus Utama
Standar Umum
Universitas/Politeknik sebagai kampus utama adalah institusi penyelenggara utama program PVB, karena secara hukum, Universitas/Politeknik adalah institusi yang boleh menjadi pelaksana dan penanggung jawab program PVB. Oleh sebab itu, standarisasi PJJ terhadap Universitas/Politeknik sebagai kampus utama program PVB harus dilakukan. Ini juga sebagai bagian penilaian kesiapan dan keseriusan Universitas/Politeknik dalam melaksanakan program PJJ.
Universitas/Politeknik sebagai kampus utama program PVB harus memenuhi standar PJJ SEAMOLEC secara kelembagaan dalam penyelenggaraan program PJJ:
1. memiliki ijin penyelenggaraan kegiatan atau program di dalam wilayah Republik Indonesia;
2. memiliki izin operasional (ditunjukkan dengan Surat Izin Operasional yang masih berlaku)
3. akreditasi ? 4. memiliki MoU/MoA dengan SEAMOLEC untuk penyelenggaraan PJJ;5. memiliki sertifikat Standar PJJ SEAMOLEC?? untuk penyelenggaraan PJJ;6. memiliki naskah akademik penyelenggaraan PJJ yang menggambarkan
secara detail program yang akan dikembangkan;7. pimpinan institusi telah mengikuti pendidikan dan pelatihan mengenai
manajemen PJJ yang dilaksanakan oleh SEAMOLEC;8. memiliki tim pengembang dan pengelola PJJ yang ditetapkan oleh pimpinan
institusi;9. memiliki tim instruktur/dosen/widyaiswara yang telah mengikuti pendidikan
atau pelatihan mengenai manajemen PJJ serta pendidikan atau pelatihan penyusunan bahan ajar cetak/modul elektronik, bahan ajar non cetak (audio, video, CAI), dan berbasis web;
10.memiliki website yang aktif diperbarui serta dapat menjadi sumber informasi penyelenggaraan program;
11.memiliki alamat email yang aktif dan dapat menjadi sarana komunikasi penyelenggaraan program;
12.pernyataan kesediaan untuk menyelenggarakan program PJJ dengan kerjasama yang merupakan sinergi antar Universitas/Politeknik, Dinas Propinsi/Kota/Kabupaten, industri, lembaga yang relevan dalam dan luar negeri dalam penentuan sekolah sebagai sub kampus;
13.program yang ditawarkan didukung oleh industri, Dinas Kota/Kabupaten, PSMK, PSMA dan dosen/guru/tutor yang memadai;
14.setiap semester menyelenggarakan EPSBED (Evaluasi Program Studi Berdasarkan Evaluasi Diri)
3.2 SOP Sub kampus
Standar Umum
SMK/SMA akan menjadi bagian dari institusi penyelenggara program PVB sebagai sub kampus. Oleh sebab itu, standarisasi PJJ terhadap SMK/SMA sebagai sub kampus program PVB harus dilakukan. Ini juga sebagai bagian penilaian kesiapan dan keseriusan SMK/SMA dalam melaksanakan program PJJ.
SMK/SMA sebagai sub kampus program PVB harus memenuhi standar PJJ SEAMOLEC secara kelembagaan dalam penyelenggaraan program PJJ:
1. memiliki ijin penyelenggaraan kegiatan atau program di dalam wilayah Republik Indonesia;
2. memiliki izin operasional (ditunjukkan dengan Surat Izin Operasional yang masih berlaku)
3. memiliki MoU/MoA dengan SEAMOLEC untuk penyelenggaraan PJJ;
4. memiliki sertifikat Standar PJJ SEAMOLEC untuk penyelenggaraan PJJ;
5. pimpinan institusi telah mengikuti pendidikan dan pelatihan mengenai manajemen PJJ yang dilaksanakan oleh SEAMOLEC;
6. memiliki jurusan yang sesuai dengan program studi yang ditawarkan oleh kampus utama;
7. memiliki tim pengembang dan pengelola PJJ yang ditetapkan oleh pimpinan institusi;
8. memiliki tim pengajar yang telah mengikuti pendidikan atau pelatihan mengenai manajemen PJJ serta pendidikan atau pelatihan penyusunan bahan ajar cetak, bahan ajar non cetak (audio, vdeo, CAI), dan berbasis web;
9. memiliki website yang aktif diperbarui serta dapat menjadi sumber informasi penyelenggaraan program;
10.memiliki alamat email yang aktif dan dapat menjadi sarana komunikasi penyelenggaraan program;
11.pernyataan kesediaan untuk menyelenggarakan program PJJ dengan kerjasama yang merupakan sinergi dengan Universitas/Politeknik, Dinas Propinsi/Kota/Kabupaten, industri, lembaga yang relevan dalam dan luar negeri dalam penentuan sekolah sebagai sub kampus;
12.program yang ditawarkan didukung oleh industri, Dinas Kota/Kabupaten, PSMK, PSMA dan dosen/tutor yang memadai.
3.3 SOP Konten
Terlampir
3.4 Prosedur Pendaftaran Menjadi Sub Kampus dari Kampus Utama
PENS-ITS
Untuk menjadi sub kampus dari PENS-ITS maka pihak sub kampus harus
memenuhi SOP sebagai sub kampus dan memenuhi standard kelengkapan
sarana-prasarana dan SDM yang diajukan PENS-ITS. Pihak PENS-ITS akan
melakukan studi kelayakan terhadap SMK yang nantinya akan menjadi tempat
PVB. Studi ini akan melihat dan memastikan bahwa sarana dan fasilitas sesuai
dengan jurusan yang akan dibuka. Pihak SMK melalui Kepala Sekolah
berkewajiban menyiapkan ICT Center, Laboratorium dan menyiapkan guru
yang nantinya akan di upgrade.
Apabila semua prosedur telah dilalui, maka selanjutnya dijalin Memorandum Of
Understanding (MOU) antara SMK dengan PENS beserta Dinas Pendidikan
Setempat. Semua prosedur di atas dapat digambarkan seperti di bawah ini:
Prosedur penerimaan SMK menjadi Sub Kampus PENS ITS
Berdasarkan diagram diatas dapat terlihat bahwa PENS-ITS melalui Wakil
Direktur IV, Kepala Unit Terkait, dan Program Studi Terkait akan menyiapkan
Kurikulum, Silabus, materi pelatihan, Ujian dan juga pembinaan program PVB.
Setelah MOU terjalin maka guru-guru SMK berlatar belakang yang sama
dengan jurusan yang akan dibuka akan menjalani pelatihan di PENS- ITS untuk
meningkatkan skill sesuai dengan kurikulum jurusan yang dibuka di sub
kampus terkait.
(tambahkan prosedur yg dari pak aritonang)
IV. SOP Kelengkapan PJJ
4.1 Program Studi
a. Memiliki kurikulum berbasis kompetensi, silabus PJJ, dan bersinergi dengan
industri.
b. Dapat merupakan pengembangan hasil riset
c. Berorientasi pada penciptaan lapangan kerja
d. Tersedia bahan ajar yang mendukung program PJJ (berbentuk digital)
e. Tersedia bahan evaluasi (assessment)
4.2. Model Pembelajaran
Model pembelajaran di PVB PENS memiliki kesamaan dengan model yang di
terapkan di politeknik yakni 40% teori dan 60% praktikum. Mahasiswa juga
berada dalam kelas dengan model pembelajaran tatap muka antara dosen dan
mahasiswa di satu tempat dan waktu yang sama. Secara umum terdapat lima
sistem pembelajaran yang dikembangkan oleh PENS-ITS yaitu sistem tatap
muka, sistem kuliah tamu, sistem video conference, sistem e-learning, dan
sistem dosen jaga.
Sistem PVB dikembangkan bersama dibawah pembinaan PENS-ITS. Dalam
hal ini PENS-ITS selaku pembina menerapkan beberapa strategi salah satunya
adalah pembuatan kurikulum yang menjadi patokan bagi seluruh CC di
JawaTimur. Proses pembelajaran diterapkan dengan tatap muka dimasing-
masing sub kampus dan pada periode tertentu yakni 2 minggu sekali
dilaksanakan pembelajaran melalui video conference bersama dengan PENS-
ITS.
Manajemen PVB juga diatur dengan memanfaatkan teknologi sistem informasi
guna mengatur dan memonitor nilai mahasiswa, jumlah lulusan dan tingkat
keterserapan para alumninya. Selain itu model pembelajaran yang diterapkan
juga memungkinkan para mahasiswa untuk melakukan perkuliahan di PENS-
ITS dengan mengunjungi kampus PENS-ITS. Perkuliahan dengan dosen tamu
juga secara reguler diterapkan untuk memberikan materi tambahan dan
meningkatkan motivasi mahasiswa.
Penggabungan seluruh sub kampus di Jawa Timur dalam sebuah sistem
pendidikan jarak jauh terintegrasi melalui media dosen jaga. Melalui media ini
mahasiswa akan mampu belajar secara mandiri dan terbimbing. Proses
pembelajaran online, pemberian tugas, upload tugas, voip, chat dan absensi
semuanya dapat dilakukan secara online. PENS-ITS akan menyiapkan dosen
yang akan aktif untuk berada dalam dosen jaga guna melayani diskusi dan
pertanyaan dari para mahasiswa.
4.3. Infrastruktur
a. Kampus Utama
Lokasi sub kampus yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Timur memerlukan
pengaturan dan koordinasi yang intensif. Selain belajar di masing-masing sub
kampus, para mahasiswa juga mendapatkan agenda tambahan berupa belajar
baik melalui e-learning ataupun melalui Video Conference. Untuk memenuhi ini
tentunya memerlukan dukungan infrastruktur yang memadai dari pihak PENS-
ITS selaku pembina, terutama infrastruktur jaringan komputer.
Pengembangan infrastuktur jaringan komputer di PENS telah cukup significant,
hal ini terlihat dengan peningkatan bandwidth untuk jalur internet dan intranet
yang ada di kampus ini. Saat ini jalur penyebaran informasi yang ada di PENS
memiliki tiga jalur komunikasi yaitu,
1. Jalur VIPNET Internet Service Provider yang memiliki bandwidth 5 MBps
internasional dan 2 MBps IIX yang terkoneksi ke internet,
2. Jalur Jardiknas (Jaringan Pendidikan Nasional) juga terkoneksi ke internet
dengan bandwidth 2 Mbps pada tahun 2006-2008, tapi pada tahun 2009
berkurang menjadi 1 Mbps,
3. Jalur INHERENT jalur intranet yang telah dibangun dengan biaya yang cukup
mahal oleh DIKTI untuk lingkungan perguruan tinggi sebagai media informasi
dan komunikasi.
PENS ITS pada tahun 2006 telah memiliki bandwidth INHERENT 150 MBps
mengunakan media Fiber Optic (FO) sebagai media komunikasinya. Selain itu
untuk mendukung intranet INHERENT kampus ini juga memiliki MCU
(Multypoint Control Unit) sebagai pengendali teleconferen dengan banyak node,
MCU yang dimiliki ini mampu maksimum 8 node secara bersamaan berinteraksi
secara real-time baik audio maupun video streaming. Hal ini diperlukan untuk
pemaparan presentasi kuliah jarak jauh. Jaringan infrastuktur yang dimiliki
PENS ITS dapat dilihat pada gambar berikut.
Topologi Internet PENS-ITS
Dari hasil pengamatan kepadatan jalur pemakaian ketiga infrastruktur tersebut,
terlihat bahwa jalur INHERENT masih tidak optimal karena pemakaiannya rata-
rata hanya 1-10% artinya infrastruktur yang telah dibangun dengan biaya yang
sangat mahal oleh DIKTI untuk media informasi dan komunikasi sangat tidak
efesien padahal hampir seluruh perguruan tinggi telah dibangun infrastruktur ini.
Penyebabnya antara lain INHERENT bukan internet hanya intranet, padahal
jalur lokal seperti intranet seperti ini, mestinya harus dipikirkan content yang
mampu memperluas akses orang untuk mendapatkan informasi seluas-luasnya
atau dengan jalur ini mestinya orang belajar sudah tidak dibatasi secara wilayah
geografis, sehingga seperti di negara-negara lain yang sudah mampu
melaksanakan pendidikan jarak jauh dengan menggunakan media Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK).
Traffic Load Jaringan PENS-ITS
Selain infrastruktur jaringan, penyelenggaraan PJJ berbasis TIK sangat bergantung kepada sarana dan prasarana sbb:
Berikut merupakan topologi jaringan yang diimplementasikan antara PENS-ITS dengan sub kampus:
a. Prasarana
Prasarana yang dimiliki oleh Universitas/Poltek sebagai kampus utama program PVB adalah: Ruang praktek yang digunakan oleh mahasiswa untuk kompetensi
keahlian dengan peralatan yang lengkap dan kondisi ruangan yang nyaman.
Ruang kelas atau ruang belajar yang sesuai dengan program PJJ untuk diskusi atau tutorial.
Ruang studio untuk penyampain materi perkuliahan melalui teknologi streaming.
Prasarana ini diperlukan agar mahasiswa dapat mengikuti seluruh kegiatan dengan nyaman. Khusus untuk ruangan, agar disusun jadwal pemakaian yang tetap serta tidak berubah-ubah agar dapat dimanfaatkan secara maksimal.
b. SaranaSarana ruang studio yang harus dimiliki Universitas/Politeknik sebagai kampus utama adalah sebagai berikut: (sesuaikan dgn standard PENS-ITS)
1) Ruangan Studio: ukuran ruangan 3x5 meter dan kedap suara2) Akses Internet: minimal 512 kbps dedicated3) Green/Blue Screen: ukuran 3X6 meter4) Mic Boom:a) Switchable bass roll-off filter protects against rumble, handling,
pop and wind noiseb) On/off switch with battery test positionc) High output low noise
5) External Hardisk: ClassHard Drive External 2TB 3.5” InterfaceUSB 2.0 Rotational Speed7200 RPM
6) FireWire Cable: 6.6 pin Cable 10 meter7) WireCast:a) Support for mulitple camerasb) Amazing 3D Graphicsc) Chroma Keyd) Incredible Titlese) Multiple Broadcast Supportf) Simple User Interfaceg) Desktop Presenterh) Streaming Server Support (Flash, QuickTime, Windows Media)i) Core Imagej) Keynote Integrationk) H.264l) HDV Plug in
8) Tripod: Excell VT 700
9) Camcorder Proa) Sony FX 1000 (HDV)b) High Definition 1080i and DV (Standard Definition) recording on
tapec) 1/3” 3ClearVid CMOS Sensor with ExmorTM derived technology
for superb picture quality plus improved dynamic range and sensitivity
10) Controllera) Apple Mac pro b) One 2.66GHz Quad-Core Intel c) Xeon “Nehalem” processor 3GB (three 1GB) memoryd) 640GB hard drive e) 18x double-layer SuperDrive NVIDIA GeForce GT 120 with
512MB Monitor: 2 pc PHILIPS 191EW9FB 18.5” WideScreen11) Headphones: SENNHEISER HD 20212) Firewire Adapter: 800 to 400 adapter13) VGA Adapter: Mini DVI to VGA adapter14) Digibox15) Parabola: 6 feet16) Quick Time Server: One 2.66GHz Quad-Core Intel Xeon
“Nehalem” processor 3GB (three 1GB) memory 640GB hard drive 18x double-layer SuperDrive NVIDIA GeForce GT 120 with 512MB
b. Sub Kampus
Penyelenggaraan PJJ berbasis TIK sangat bergantung kepada sarana dan prasarana yang mencukupi, agar pelaksanaan kegiatan dapat menghasilkan tamatan yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu SMK/SMA sebagai sub kampus penyelenggara program PVB diharuskan memiliki standar sarana dan prasarana sebagai berikut:
a. Prasarana
Prasarana yang dimiliki oleh SMK/SMA sebagai sub kampus program PVB adalah memiliki:
1. Akses ke lab praktik dan praktikum sesuai kebutuhan
2. Koneksi Internet
3. Hotspot area
4. Memiliki akses ke ruang dan sarana praktek sesuai dengan program studi yang ditawarkan.
5. Memiliki ruang sekretariat dan minimal satu ruang kelas untuk tutorial.
6. Ruang praktek yang digunakan oleh mahasiswa untuk kompetensi keahlian dengan peralatan yang lengkap dan kondisi ruangan yang
nyaman.
7. Ruang kelas atau ruang belajar yang sesuai dengan program PJJ untuk diskusi atau tutorial.
Prasarana ini mutlak diperlukan agar mahasiswa dapat mengikuti seluruh kegiatan dengan nyaman. Khusus untuk ruangan, agar disusun jadwal pemakaian yang tetap serta tidak berubah-ubah agar dapat dimanfaatkan secara maksimal
b. Sarana
Sarana ruang studio yang harus dimiliki SMK/SMA sebagai sub kampus adalah sebagai berikut:
1) Ruangan Kelas: 3x8 meter derngan kapasitas kurang lebih 25 orang.
2) Akses Internet: minimal 256 kbps dedicated.
3) Kompuer atau PC: Core2 Duo E7500, Intel G41 Chipset, 2GB DDR3-1333, 500GB HDD SATA, DVDRW, VGA Intel GMA-X4500 224MB (shared), Audio.
4) LCD Projector : SVGA (800 x 600), Lumens 2600
Secara khusus untuk ke-empat program studi yang ditawarkan oleh PENS-ITS
terdapat persyaratan sbb:
1. Program Teknologi Informasi Laboratorium Komputer dengan Intranet berbasis CISCO Koneksi Internet
2. Program Multimedia Laboratorium/studio Multimedia Laboratorium Komputer dengan software dari Adobe dan
Autodesk -4. 3. Program Instalasi Listrik
Laboratorium Instalasi Listrik4. Program Otomasi
Laboratorium otomasi berbasis siemens/Schneider
4.4. Sistem
Sistem PVB dikembangkan bersama dibawah pembinaan PENS-ITS. Dalam
hal ini PENS-ITS selaku pembina menerapkan beberapa strategi salah satunya
adalah pembuatan kurikulum yang menjadi patokan bagi seluruh sub kampus di
JawaTimur. Sistem yang dikembangkan PENS-ITS melingkupi 5 model
pembelajaran yaitu Model Tatap Muda, Model Kuliah Tamu, Model Video
Conference, Model E-Learning, dan Model Dosen Jaga.
Sistem yang dikembangkan PENS-ITS dalam PVB
1. Kuliah Tatap Muka
Model perkuliahan ini sama dengan model perkuliahan pada pendidikan
profesional lainnya. Artinya mahasiswa dan dosen berada dalam waktu dan
tempat yang sama. Kuliah tatap muka ini mencakup teori dan praktikum.
2. Kuliah Tamu
Pada model pembelajaran ini seorang dosen dari PENS-ITS akan datang ke
sub kampus untuk memberikan perkuliahan selama satu sampai dengan dua
hari. Hal ini dapat juga dilaksanakan sebaliknya yaitu mahasiswa PVB
mendapatkan perkuliahan di kampus utama PENS-ITS. Hal ini salah satunya
untuk mengenalkan kampus utama kepada para mahasiswa PVB, terutama
mereka yang ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
3. Kuliah Jarak Jauh dengan Video Conference (Vcon)
Pada model pembelajaran ini, mahasiswa dan dosen berada pada waktu yang
sama akan tetapi pada tempat yang berbeda. Dengan menggunakan peralatan
VCon, maka perkuliahan dilakukan dengan dosen pada main kampus yang
selanjutnya akan langsung diterima para mahasiswa dimasing-masing sub
kampus di daerah. Pada model perkuliahan ini materi dan diskusi bisa
dilakukan secara langsung.
4. Kuliah Jarak Jauh berbasis web (e-learning)
E-learning memungkinkan para mahasiswa untuk belajar dari mana saja, kapan
saja, dan dengan siapa saja. Fasilitas ini memudahkan mahasiswa untuk
melakukan pembelajaran dari jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi
internet untuk mengunduh materi, mengerjakan tugas, dan melakukan tanya
jawab baik langsung (chat) dan tidak langsung(forum dan email).
5. Sistem Dosen Jaga
Sistem Dosen Jaga PENS-ITS
Untuk menggabungkan seluruh sub kampus di Jawa Timur dalam sebuah
sistem pendidikan jarak jauh terintegrasi, dikembangkanlah media dosen jaga.
Melalui media ini mahasiswa akan mampu belajar secara mandiri dan
terbimbing. Proses pembelajaran online, pemberian tugas, upload tugas, voip,
chat, dan absensi semuanya dapat dilakukan secara online. PENS-ITS akan
menyiapkan dosen yang akan aktif untuk berada dalam dosenjaga guna
melayani diskusi dan pertanyaan dari para mahasiswa.
Berdasarkan pemaparan tersebut, proses pembelajaran yang dilaksanakan di
PENS-ITS dapat dirangkum dalam kaidah-kaidah sbb:
a. Mahasiswa wajib belajar secara mandiri di sebagian besar waktu belajar melalui fasilitas dosen jaga/e-learning
b. Mahasiswa dan dosen hadir secara tatap muka maupun online melalui dosen jaga
c. Waktu menjawab email mahasiswa paling lama 1 minggu
d. Rasio dosen: mahasiswa adalah 1:24, kelipatan 24 menambah satu asisten untuk menjawab e mail, forum, chatting dan memeriksa tugas.
e. Dilaksanakan program kuliah tamu baik dilaksanakan di sub kampus maupun di kampus utama PENS-ITS.
f. Penyelenggaraan kegiatan pembelajaran tatap muka dilakukan di sub kampus (untuk praktek dan tutorial).
g. Pertemuan tatap muka dilakukan maksimum 8 kali pertemuan.
h. Pengembangan katalog program dan CD Pembelajaran sebagai untuk menjaga jika ada gangguan pada koneksi internet.
i. Pengembangan Learning Management System (LMS)
j. Pengembangan sistem dosen jaga
k. Pengembangan asisten untuk kegiatan online dan forum
4.5. Kurikulum
Sub kampus dibawah binaan PENS-ITS memiliki jurusan Teknologi Informasi
dan Multimedia (s.d. tahun 2010?). Jenjang pendidikan yang ditempuh selama
1 tahun ini tentunya memerlukan sebuah susunan kurikulum yang diharapkan
akan menghasilkan output yang bisa langsung bekerja dan juga melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi.
Berikut ini kurikulum untuk jurusan Teknologi Informasi: (ditambahkan 4 SKS
Seamolec) , kerja praktek nilainya dari mana? Wajib magang?
Semester 1 :
No Mata Kuliah Jam SKS
1 Bahasa Inggris 1 2 2
2 Matematika diskrit 2 2
3 Pengenalan dasar komputer dan internet 3 2
4 Desain web 3 3
5 Program aplikasi bisnis dan perkantoran 3 3
6 Algoritma Pemrograman 1 2 2
7 Data base 2 2
8 Konsep jaringan komputer 2 2
9 Merakit, perawatan, dan perbaikan komputer 3 3
10 Praktikum konsep jaringan komputer 3 1
11 Praktikum algoritma pemrograman 1 3 1
12 Praktikum data base 3 1
TOTAL 31 24
Semester 2 :
No Mata Kuliah Jam SKS
1 Bahasa Inggris 2 2 2
2 Statistik dan Probabilitas 2 2
3 Algoritma dan pemrograman 2 3 3
4 Sistem informasi manajemen 3 1
5 Administrasi jaringan komputer 3 3
6 Pengembangan dan administrasi database 3 2
7 Pemrograman berbasis web 3 3
8 Workshop Technopreneur 3 3
9 Kerja Praktek 3 1
10 Proyek Akhir 6 3
TOTAL 31 24
Pada akhir semester para mahasiswa diwajibkan untuk menyelesaikan tugas
akhir sebagai syarat kelulusan. Selanjutnya tugas akhir ini akan langsung diuji
oleh dosen penguji yang berasal dari PENS-ITS. Ini bertujuan untuk
mempertahankan dan menjaga kualitas para lulusan.
Semester 1 :
No Mata Kuliah Jam SKS
1 Bahasa Inggris 1 2 2
3 Pengenalan dasar komputer dan internet 3 2
4 Desain web 3 3
5 Program aplikasi bisnis dan perkantoran 3 3
6 Algoritma dan pemrograman web 2 2
7 Advertising dan publishing 2 2
8 Animasi 2D 2 2
9 Story boarding 2 2
10 Enterpreneurship 1 2 2
11 Praktikum advertising dan publishing 3 1
12 Praktikum animasi 2D 3 1
13 Praktikum algoritma dan pemrograman web 3 1
TOTAL 30 24
Semester 2
No Mata Kuliah Jam SKS
1 Bahasa Inggris 2 2 2
2 Teknik Gambar 3D 3 3
3 Audio Editing 2 2
4 Foto Editing 2 2
5 Animasi 3D 2 2
6 Video Editing 3 3
7 Workshop multimedia terapan 3 3
8 Praktikum animasi 3D 3 1
9 Enterprenership 2 2 2
10 Kerja Praktek 3 1
11 Proyek Akhir 6 3
TOTAL 31 24
4.6. Evaluasi
a. Kampus utama harus mengembangkan bank soal untuk program yang
ditawarkan
b. Penyelenggaraan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir
Semester (UAS) diawasi dan dilakukan di sub kampus.
c. Untuk jurusan tertentu, UTS dan UAS dapat dilakukan di tempat magang
oleh tenaga ahli industri tersebut, yaitu oleh assessor yang telah
mendapatkan penunjukan resmi dari kampus utama.
d. Mahasiswa harus melewati evaluasi hasil belajar yang terdiri dari hasil
praktek, tutorial, latihan, UTS, UAS, Tugas Akhir program/Skripsi/proyek
sesuai yang ditetapkan oleh kampus utama.
Sistem ujian di PENS?
4.7 SDM
(adakah persyaratan tertentu mengenai tutor di PENS?)
SDM di dalam program PJJ adalah sumber daya utama, karena disinilah proses pembelajaran itu bertumpu. Walaupun sistem yang digunakan menggunakan TIK, namun seluruh proses di belakangnya tetap dikendalikan oleh manusia. Apabila pengendali tidak memiliki keahlian yang memadai, maka dapat dipastikan proses juga akan mengalami kekacauan.
Secara umum, standar SDM untuk program ini adalah:a. memiliki kompetensi yang sesuai dengan materi yang diberikan;b. memiliki kualifikasi akademik yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing;c. memiliki keterampilan dalam bidang PJJ sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing;d. mampu mengoperasikan komputer dan perangkat penunjang PJJ lain untuk mengelola informasi;e. mampu berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan (Minimal TOEFL 450);f. telah menyelesaikan diklat dalam bidang PJJ yang dilaksanakan oleh SEAMOLEC; dang. memiliki kompetensi untuk menulis laporan dan menyebarkan informasi melalui media blog.
Khusus untuk SDM tertentu, standar yang digunakan adalah:
a. Dosen Pengampu memenuhi standar dari Ditjen Dikti untuk menjabat sebagai dosen
pengampu; dan memiliki kemampuan untuk menerapkan PJJ pada mata kuliah yang
diampu.
b. Dosen Pelaksana memenuhi standar dari Ditjen Dikti untuk menjabat sebagai dosen
pelaksana/widyaiswara/tutor; memiliki kemampuan untuk menerapkan PJJ pada mata kuliah yang
diajarkan; dan memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan memanfaatkan
perangkat TIK di luar waktu perkuliahan.
c. Perancang Pembelajaran pernah mengikuti pelatihan Pekerti/AA atau pelatihan sejenis atau
lulusan dari jurusan yang relevan; dan mampu merancang pembelajaran berbasis PJJ
d. IT Specialist memiliki kualifikasi akademik minimal Strata 1 (S1) memiliki sertifikat KKPI untuk kelas Instruktur; dan memiliki sertifikat CCNA.
e. Tutor memiliki kualifikasi akademik minimal Strata 1 (S1) dan sesuai dengan
jenjang pendidikan (misal, untuk jenjang S2, maka tutor harus minimal S2);
memiliki sertifikat KKPI untuk kelas Instruktur; dan memiliki sertifikat kompetensi yang sesuai dengan mata kuliah yang
diberikan.
f. Asisten memiliki kualifikasi akademik minimal Diploma 3 (D3); memiliki sertifikat KKPI; memiliki sertifikat CCNA, minimal CCNA 2;
g. Teknisi memiliki kualifikasi akademik minimal SLTA dan atau sedang/telah
menempuh pendidikan Diploma 3 TKJ (D3 TKJ); memiliki sertifikat KKPI untuk kelas siswa; memiliki sertifikat CCNA, minimal CCNA 2.
4.8. Persyaratan Mahasiswa
a. Mahasiswa memiliki ijazah untuk jenjang di bawah jenjang program yang diikuti.
b. Bersedia mengembangkan kemampuan belajar mandiri. c. Mampu mengoperasikan komputer dan internetd. Memiliki akses terhadap peralatan/sambungan internete. Tidak ada batasan usia, gender, dan lokasi. f. Disarankan memilih program studi yang mungkin telah memiliki sub kampus
di daerah domisili. g. Memenuhi persyaratan tertentu untuk program studi tertentu (contoh: tidak
buta warna untuk jurusan Kimia, Penerbangan dan lain-lain)h. Lulus ujian masuk. i. Bersedia melaksanakan magang di tempat yang sesuai dengan program
studi.j. Memiliki BLOG pribadi
4.9. Tanda Kelulusan
Diberikan oleh kampus utama
Dilaksanakan wisuda di kampus utama
Tanda Kelulusan
Tanda Kelulusan Program PVB
Transkrip Nilai Mahasiswa PVB
4.10. Promosi, Pendaftaran, dan Seleksi Masuk
a. Promosi
Promosi dilakukan lewat media promosi seperti leaflet dan surat kabar. Bekerja sama dengan pemerintah propinsi/kabupaten dan kota, industri
terkait serta sekolah atau institusi lain yang berminat sebagai sub kampus.
Promosi juga dapat dilaksanakan melalui plang nama/papan nama di depan kampus utama
b. Pendaftaran
a. Jika swadana, mahasiswa menunjukkan bukti pembayaran. 1) Pembayaran dapat dilakukan melalui sms banking, internet
banking, informasi ke sms gateway universitas. 2) Untuk daerah terpencil disarankan pergi ke bank terdekat seperti
BRI/ Mandiri.b. Jika mendapatkan beasiswa, dapat langsung registrasi dengan
melampirkan dokumen beasiswa.c. Melampirkan persyaratan mahasiswa.d. Registrasi awal melalui sub kampus/ kampus utama sesuai dengan
kesepakatan. e. Registrasi ulang melalui online atau langsung mendatangi kampus
utama atau sub kampus sesuai kesepakatan.
(proses ujian masuk PENS)
c. Ujian Masuk
(seacyberclass?)
IV. MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PVB
4.1Tim Penanggung Jawab Program PVB
Kampus Utama
Pelindung : Direktur PENS-ITS
Koordinator PVB: Edi Satriyanto ([email protected],08123037230)
Sub Kampus (daftar sub kampus)
PENS-ITS telah memiliki sub kampus yang tersebar di hampir seluruh
kabupaten/kota di Jawa Timur sesuai dengan peta berikut ini:
Peta Persebaran Sub Kampus PENS-ITS
Berikut merupakan daftar sub kampus dari PENS-ITS:
No Sub Kampus Kepala Sekolah PIC
SEAMOLEC
Pelindung : Direktur SEAMOLEC
Koord Jatim : Cahya K. Ratih ([email protected],081398426293)
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Pelindung : Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Koordinator : Kabid Dikmenjur (Bapak Widjil)
Dinas Pendidikan Tinggi
Pelindung : Direktur Akademik Dikti
Koordinator : Bapak Kokok??
4.2Sistem Manajemen PENS-ITS
Program PVB yang dikembangkan dari Community College yang tersebar
diberbagai kota dan kabupaten di Jawa Timur tentunya memerlukan
penanganan yang serius terutama terkait manajemen perkuliahan, nilai dan
mahasiswanya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka telah dibuat Sistem
Informasi Manajemen untuk mengolah data mahasiswa secara terintegrasi di
PENS-ITS.
PVB Information Center ini merupakan integritas sistem informasi berbasis web
dari seluruh sub kampus yang bekerjasama dengan EEPIS-ITS, konten yang
disediakan adalah sebagai berikut :
Informasi umum PVB di Jawa Timur (http://pendidikanjatim.org)
Sistem informasi akademik (http://cc.eepis-its.edu)
Sistem informasi kepegawaian (http://cc.eepis-its.edu)
Sistem dosen Jaga (http://dosenjaga.eepis-its.edu)
Sistem e-learning (http://pjj.eepis-its.edu)
Sistem video on demand (http://video.eepis-its.edu)
Sistem training center jarak jauh (http://tc.eepis-its.edu)
Sistem Informasi Program PVB
Pada sistem ini memungkinkan masing-masing sub kampus memasukkan dan
mengatur data akademik, jurusan, kemahasiswaan, dan kepegawaian secara
langsung. Beberapa fitur dari sistem informasi ini antara lain:
Manajemen data akademik
Manajemen data akademik berdasarkan jurusan yang ada pada masing-masing
sub kampus. Pada fitur ini mencakup antara lain daftar jurusan, daftar
mahasiswa, daftar mata kuliah, jadwal kuliah, daftar nilai, rapat kenaikan, daftar
rangking hingga raport dan transkrip.
Manajemen Data Akademik
Pada gambar di atas dapat terlihat berbagai fitur yang ada pada manajemen
data akademik. Melalui fitur ini juga apabila sub kampus memulai tahun
akademik yang baru, maka data mahasiswa harus segera dimasukkan.
Daftar Nilai Mahasiswa
Pada gambar diatas terlihat bahwa nilai mahasiswa secara keseluruhan bisa
langsung ditampilkan dan diperbarui. Dengan dukungan Sistem Informasi yang
terintegrasi dari seluruh sub kampus yang tersebar di wilayah Jawa Timur dapat
membantu dalam mengambil berbagai keputusan dan memunculkan inovasi
untuk pengembangan sub kampus ke depan.
Salah satu bagian dari manajemen data akademik adalah mencakup data
tentang penilaian proposal tugas akhir dan penilaian tugas akhir. Masing-
masing sub kampus bisa langsung memasukkan data nilai melalui fitur ini.
Manajemen Data Akademik Tugas Akhir
Melalui menu ini juga memungkinkan sub kampus untuk memasukkan data
judul tugas akhir, melihat nilai mahasiswa, memasukkan nilai dan juga
melakukan pengaturan bobot penilaian Tugas Akhir
Daftar Judul Tugas Akhir Mahasiswa
Manajemen data kepegawaian
Fitur ini memungkinkan CC untuk memasukkan dan mengatur data para
pegawai CC yang bersangkutan. Melalui fitur ini akan terlihat jumlah pegawai
masing-masing CC di daerah
Sistem Kepegawaian dari Program PVB
Gambar di atas menjelaskan tentang pengaturan data pegawai CC. Melalui
tampilan ini CC yang bersangkutan mampu melakukan penambahan data,
perubahan data dan penghapusan data pegawai
Sistem Dosen Jaga
Untuk meningkatkan pelayanan terhadap sub kampus yang tersebar di Jawa
Timur, maka dikembangkanlah sistem dosen jaga dengan memanfaatkan
infrastruktur yang ada seperti Jardiknas, Speedy, Inherent, dan ISP yang
terkoneksi di tempat belajar.
Dosen jaga terintegrasi memiliki fitur sbb :
Jadwal Dosen jaga terschedule sama dengan kuliah di kelas hanya via
TIK dan bisa interaktive, mirip sistem pelayanan terpadu(Customer
Service online)
Berbasis Voip(Private/Conference)
Status dosen Jaga dan student terekap dan terevaluasi tatap mukannya
Sistem tracking dosen yang sedang online
E-tugas online, ada tgl expired pengumpulan tugas dan sistem
penilaiannya online
Chating, Inbox/pesan ke dosen dan student dan FAQ
Video Conference untuk kuliah yang membutuhkan peraga.
Video hasil conference sbg resource di eepis tube
Jejaring materi pembelajaran seperti jejaring sosial yang mirip dg
facebook,bedanya yg dibangun bisa disebut facebook edu.
Tampilan Awal
Sistem Dosen Jaga
Activity Tracking
Chat bagi dosen jaga Pengelolaan Tugas Mahasiswa
Absen dosen jaga Absen Mahasiswa
Video on Demand
Kondisi jaringan di masing-masing sub kampus sangat bervariasi. Untuk
menanggulangi apabila terjadi permasalahan atau kemacetan pada koneksi di
sub kampus, PENS-ITS juga menyediakan sebuah wadah untuk mengakseks
video-video belajar dari mata kuliah yang diajarkan melalui fasilitas EEPIS
Tube.
Video On Demand Program PVB
Web-based Conference
Selain memanfaatkan video conference untuk melaksanakan pembelajaran
jarak jauh secara real-time digunakanlah juga fasilitas conference melalui web
dengan memanfaatkan open source software open meeting.
Web-based Conference
E-Learning
Sebuah Learning Management System (LMS) berbasis web juga telah
diimplementasikan oleh PENS-ITS sehingga dapat dimanfaatkan
mahasiswa untuk mengakses bahan ajar, mengumpulkan tugas,
mengerjakan tutorial, dan juga berdiskusi dengan pengajar baik secara real
time maupun tidak.
E-Learning PENS ITS
4.3Akademik
a. Platform Naskah Akademik (Terlampir)
b. Tabel SDM Kampus Utama
No JurusanNama Dosen
dan Latar belakang
Asisten Dosen/Sub kampus dan
Latar Belakang
Mata Kuliah Dosen
Mata kuliah
Asisten Dosen
Keterangan
1
2
3
4
Dst
c. Tabel Fasilitas
No Jurusan kompetensiJenis
peralatanYang ada di sub kampus
kekurangan
keterangan
1
2
3
dst
4.4Sistem pendaftaran PVB
Calon mahasiswa adalah semua elemen masyarakat yang mempunyai ijazah SMA atau Sederajat tanpa batasan usia.
Seleksi dilakukan di sub kampus dengan menggunakan bahan dan aturan seleksi dari perguruan tinggi penyelenggara
Uang pendaftaran Rp. 100.000 (Rp. 50.000 untuk sub kampus dan Rp. 50.000 untuk bahan ajar dari SEAMOLEC)
4.5Sistem Keuangan PVB
Biaya yang diperlukan untuk menyelenggarakan pendidikan vokasi berkelanjutan dibebankan pada anggaran perguruan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi berkelanjutan sebagai kampus induk/utama, SMK (satuan pendidikan menengah) sebagai sub kampus, SEAMOLEC sebagai fasilitator pelaksanaan program, dan sumber lain yang tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
Besaran biaya pendidikan vokasi berkelanjutan adalah semurah mungkin berkisar antara Rp.100.000, - Rp. 250.000,- (diluar biaya praktek), tergantung dari dukungan anggaran Pemerintah Daerah dan Dinas Pendidikan. Rincian biaya pendidikan vokasi berkelanjutan adalah disarankan sebagai berikut (tergantung situasi) :
a. 60% Kampus Utama (Perguruan Tinggi)b. 20% Sub Kampus (SMK)c. 20% SEAMOLEC (Sistem PJJ)
No Rekening program PVB adalah
a.n. Seamolec PVB
No. Rek. 102.00.0555646-6
Penyusunan rencana anggaran bersama antara Sub kampus, SEAMOLEC dan kampus utama.versi PENS?
4.6Sistem Ujian (Seacyberclass) PVB (Terlampir)
Kapan ujian seacyberclass dipakai?
Seiring dengan kemajuan teknologi di dunia, maka muncul pemikiran untuk mengubahsistem ujian bersama yang lama dengan sistem ujian baru yang lebih efisien dan dinamis.
SEACYBERCLASS merupakan sebuah terobosan untuk menggantikan sistem ujianbersama yang lama, dengan tidak mengubah inti dari ujian bersama, sistem ini menawarkantingkat efisiensi yang tinggi dan pemanfaatan teknologi secara menyeluruh.
4.7Rencana Pembinaan PVB (timeline)
Mendesain Kurikulum dan SAP, sesuai dengan kompetensi dunia kerja
Mendesain Laboratorium Komputer
Memberikan training dan standarisasi pengajar CC (Training for
Teacher)
Menyiapkan soal test, untuk seleksi mahasiswa baru CC
Memberikan fasilitas dosen tamu dari PENS
Memberikan fasilitas kuliah tamu dari CC ke PENS
Mengupgrade teknologi untuk pengajar CC, sesuai dengan trend IT
secara reguler
Menguji Tugas Akhir yang dilakukan PENS dan CC, sebagai syarat
kelulusan
Memberikan fasilitas wisuda di ITS, untuk seluruh CC secara bersamaan
Memberikan pembinaan secara kontiyu untuk mengoptimalkan peminat
mahasiswa CC
PENS ITS Memberikan Sertifikat kelulusan Pendidikan Satu Tahun
Memberikan fasilitas 10% alumni CC melanjutkan ke D3 PENS ITS
Pada tahun 2006 sampai sekarang telah dikembangkan system
pembelajaran jarak jauh: Teleconferen, Kuliah interaktive via dosen jaga,
e-learning, dan akan dikembangan video pembelajaran berbasis
AVI/MPEG/VCD/DVC
4.8Rencana jadwal kegiatan PVB
N
o
Kegiatan/Mata
Kuliah/Praktikum
Waktu Pelaksanaan (Bulan) Ket.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Online dan
Residensial
A. PENS-ITS (18 – 22
SKS)
1. KKPI
2. PIKK
3.
4.
….
… … …
Tatap muka di ITB
Online dan belajar
mandiri
SEAMOLEC (4 SKS)
1.
2.
3.
4.
Sub Kampus (4 SKS)
1.
2.
3.
4.
Industri/Sekolah (6 –
10 SKS)
Total 36 – 40 SKS
DATA PENDUKUNG
5.1Daftar PT dan SMK peserta tahap pertama
Terlampir
5.2 Papan nama PVB di sub kampus (PAPAN NAMA DIGANTI)
LOGO SEKOLAH
5.3Contoh Poster/Mading