buku panduan lebaran 1433 h part 3

23
7/21/2019 Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3 http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-lebaran-1433-h-part-3 1/23 KEMENTERIAN ESDM 3.3. UPAYA PENGAMANAN PASOKAN BBM SPBU Transit Sepeda Motor adalah SPBU yang memisahkan jalur khusus untuk pengisian Sepeda Motor SPBU Kantong adalah SPBU yang ditunjuk selama kegiatan SATGAS sebagai tempat mobil tangki berisi BBM yang akan dikirimkan ke SPBU Stok Kritis di area terdekat untuk mengantisipasi hambatan distribusi akibat kemacetan lalu lintas. Keamanan Stok BBM (Stock  Build Up) melalui optimasi kilang dan impor. Monitoring stok BBM melalui sistem komputerisasi – Fuel Sales & Distribution Management System (FSDMS) Menyiapkan SPBU setempat untuk kantong-kantong BBM Premium (55 titik lokasi SPBU), terdiri dari: 16 kantong BBM di Banten dan Jawa Barat 17 kantong BBM di Jawa Tengah 7 kantong BBM di Jawa Timur 5 kantong BBM di Lampung 3 kantong BBM di Sumatera Selatan 4 kantong BBM di Sumatera Utara 3 kantong BBM di Sumatera Barat Switching tangki pendam di SPBU dari Solar ke Premium / Pertamax (24 titik lokasi SPBU), terdiri dari : 19 SPBU di Jawa Barat 5 SPBU di Jawa Tengah Melakukan pengaturan pembedaan jalur pelayanan antara motor dan mobil serta menyediakan pelayanan SPBU Transit khusus sepeda motor (141 titik lokasi SPBU) 31 SPBU transit di Jawa Barat dan Banten 58 SPBU transit di Jawa Tengah 52 SPBU transit di Jawa Timur Penambahan Mobil Tangki atau Switching Mobil Tangki (Solar ke Premium) Pembentukan Posko Satgas BBM di seluruh Wilayah/Region & Kantor Pusat Pertamina SPBU beroperasi penuh 24 Jam khususnya di jalur mudik dan balik mulai H-10 s.d. H+10 sepanjang Jalur Pantura, Selatan, arah Merak dan Lampung. 2

Upload: ian84

Post on 05-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

7/21/2019 Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-lebaran-1433-h-part-3 1/23

KEMENTERIAN

ESDM3.3. UPAYA PENGAMANAN PASOKAN BBM

SPBU Transit Sepeda Motor adalah SPBU yang memisahkan jalur khusus untuk pengisian Sepeda Motor

SPBU Kantong adalah SPBU yang ditunjuk selama kegiatan SATGAS sebagai tempat mobil tangki berisi BBM yang akan dikirimkan ke SPBU Stok Kritis

di area terdekat untuk mengantisipasi hambatan distribusi akibat kemacetan lalu lintas.

Keamanan Stok BBM (Stock  Build Up) melalui optimasi kilang dan impor.

Monitoring stok BBM melalui sistem komputerisasi – Fuel Sales & Distribution Management System (FSDMS)

Menyiapkan SPBU setempat untuk kantong-kantong BBM Premium (55 titik lokasi SPBU), terdiri dari:•16 kantong BBM di Banten dan Jawa Barat

•17 kantong BBM di Jawa Tengah

•7 kantong BBM di Jawa Timur

•5 kantong BBM di Lampung

•3 kantong BBM di Sumatera Selatan

•4 kantong BBM di Sumatera Utara

•3 kantong BBM di Sumatera Barat

Switching tangki pendam di SPBU dari Solar ke Premium / Pertamax (24 titik lokasi SPBU), terdiri dari :•19 SPBU di Jawa Barat

•5 SPBU di Jawa Tengah

Melakukan pengaturan pembedaan jalur pelayanan antara motor dan mobil serta menyediakan pelayananSPBU Transit khusus sepeda motor (141 titik lokasi SPBU)

•31 SPBU transit di Jawa Barat dan Banten

•58 SPBU transit di Jawa Tengah

•52 SPBU transit di Jawa Timur

Penambahan Mobil Tangki atau Switching Mobil Tangki (Solar ke Premium)

Pembentukan Posko Satgas BBM di seluruh Wilayah/Region & Kantor Pusat Pertamina

SPBU beroperasi penuh 24 Jam khususnya di jalur mudik dan balik mulai H-10 s.d. H+10 sepanjang JalurPantura, Selatan, arah Merak dan Lampung.

2

Page 2: Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

7/21/2019 Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-lebaran-1433-h-part-3 2/23

KEMENTERIAN

ESDM3.4. UPAYA PENGAMANAN PASOKAN LPG

Keamanan Stok LPG melalui optimasi kilang dan impor.

Menyiapkan SP(P)BE sebagai kantong-kantong LPG di Jawa Barat dan Jawa Tengah :

• SP(P)BE di H-10 dan H+10 Stock dalam kondisi Full

•Penggantian tabung 3 kg bocor di SP(P)BE sebelum H-10 dan H+10.

•Penambahan armada skid tank khusus untuk melakukan pengiriman ke SP(P)BE yang ditunjuk sebagai Kantong.

•Melakukan monitoring stock LPG secara intensif (Satgas).

•SP(P)BE untuk hari Minggu tetep buka.

Pembentukan Posko Satgas LPG di seluruh Wilayah/Region & Kantor Pusat Pertamina

Mengoptimalkan penjualan LPG di SPBU, Jaringan Indomaret, Alfamart, beroperasi penuh 24 Jam khususnya di kota-kota besar karena berkurangnya pengecer , warung, grobak dorong , karena yang bersangkutan mudik.

2

Page 3: Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

7/21/2019 Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-lebaran-1433-h-part-3 3/23

KEMENTERIAN

ESDM3.5. PENAMBAHAN JAM OPERASIONAL TERMINAL BBM

Bulan Agustus 2012

2

Page 4: Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

7/21/2019 Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-lebaran-1433-h-part-3 4/23

KEMENTERIAN

ESDM3.6. PENAMBAHAN JUMLAH MOBIL TANGKI

Total Mobil tangki saat ini sejumlah 3089 unit dengan kapasitas angkut sebesar 49.946 KL

Direncanakan tambahan mobil tangki sejumlah 202 unit dengan kapasitas angkut sebesar 3.235 KL

2

Page 5: Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

7/21/2019 Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-lebaran-1433-h-part-3 5/23

KEMENTERIAN

ESDM3.7. PENAMBAHAN TONNAGE (JUMLAH TANKER)

Untuk saat ini (build-up stock dalam rangka persiapan mudik & Lebaran):

*Untuk di masa mudik & Lebaran sendiri masih dalam perhitungan  2

Page 6: Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

7/21/2019 Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-lebaran-1433-h-part-3 6/23

KEMENTERIAN

ESDM

4. UPAYA MENGATASI KELANGKAAN BBM, LPG DAN BBG

3

Page 7: Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

7/21/2019 Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-lebaran-1433-h-part-3 7/23

KEMENTERIAN

ESDM

 Alur Koordinasi Mengatasi Kelangkaan BBM

4.1.UPAYA MENGATASI KELANGKAAN BBM

*) Khusus LPG tidak melalui BPH MIGAS

3

INFORMASI

KELANGKAAN

OPERASIONAL

PERTAMINA

PENGAWASAN

BPH MIGAS

KESDM

c.q. DITJEN MIGAS

Ketahanan Stok

BBM dan LPG *)

   P   E   M   E   N   U   H   A   N

   P   A   S   O   K   A   N

   B   B   M    D

   A   N

   L   P   G 

Page 8: Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

7/21/2019 Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-lebaran-1433-h-part-3 8/23

KEMENTERIAN

ESDM

4.1.UPAYA MENGATASI KELANGKAAN BBM

lanjuta

Sisi Suplai :a.Meningkatkan optimasi kilang;

b.Berkomunikasi secara intensif dengan pemasok;

c.Meningkatkan built up stock; 

d.Rencana impor yang antisipatif (waktu, volume);

e.Pertamina diminta berkoordinasi dengan BU lain;

f. Meningkatkan koordinasi operasi antara Unit Pengolahan, Pemasaran dan supply chain 

untuk mengoptimalkan kesiagaan dan kesiapan pasokan dan distribusi;

g.Jalur distribusi terganggu:• Faktor alam:

Pertamina siap mengantisipasi gangguan alam dengan alat transportasi yang sesuai;

Pertamina menyiapkan penyimpanan sementara yang memadai.

• Infrastruktur penyimpanan

Pertamina bekerja sama dengan BU lain dalam pemanfaatan fasilitas penyimpanan;

Pertamina menyiapkan penyimpanan sementara yang memadai.• Sarana dan prasarana pengangkutan

Pertamina mengoptimalkan sarana yang ada;

Pertamina bekerja sama dengan BU lain dalam pemanfaatan fasilitas pengangkutan.

• Frekuensi pengiriman

Selama H-15 s/d H+15, Pertamina meningkatkan frekuensi pengiriman.3

Page 9: Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

7/21/2019 Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-lebaran-1433-h-part-3 9/23

KEMENTERIAN

ESDM

4.1. UPAYA MENGATASI KELANGKAAN BBM

lanjuta

Sisi Demand:

a. Konsumsi meningkat:Sosialisasi penghematan penggunaan BBM (Melalui ILM, Stiker, Brosur

oleh Ditjen Migas, BPH Migas dan Pertamina)

b. Disparitas Harga;

Meningkatkan pengawasan pendistribusian BBM oleh BPH Migas

a. Pola Distribusi di Daerah

- Meningkatkan koordinasi dengan Pemda;

- Sosialisasi penyediaan dan pendistribusian kepada Pemda;

b. Adanya Penyalahgunaan BBM Bersubsidi;

- Meningkatkan pengawasan pendistribusian BBM bekerjasama dengan

PPNS, Polri dan Pemda;c.Pertamina telah mendapatkan ijin dari Kepolisian untuk angkutan truk

pengangkut BBM dapat beroperasi untuk menyalurkan BBM pada saat

mudik lebaran.

3

KEMENTERIAN

Page 10: Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

7/21/2019 Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-lebaran-1433-h-part-3 10/23

KEMENTERIAN

ESDM

4.2. INDIKASI PENYEBAB KELANGKAAN LPG

SISI SUPLAI :

a. Terbatasnya pasokan LPG produksidalam negeri;

b. Keterlambatan jadwal impor LPG;

c. Jalur distribusi terganggu:

• Faktor alam

• Infrastruktur penyimpanan• Sarana dan prasarana

pengangkutan

• Frekuensi pengiriman

SISI DEMAND :

a.Konsumsi meningkat;

b.Peralihan dari konsumen LPG 12 Kg ke

LPG Tabung 3 Kg;

c.Banyak tenaga pekerja di jalur distribusi

yang pulang mudik lebaran

3

KEMENTERIAN

Page 11: Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

7/21/2019 Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-lebaran-1433-h-part-3 11/23

KEMENTERIAN

ESDM

4.3. UPAYA MENGATASI KELANGKAAN LPG

Sisi Suplaia.Menjaga kehandalan kilang LPG

b.Menjadwalkan impor secara tepatc.Pertamina siap melakukan tambahan pengadaan setiap saat (impor)

d.Pertamina menambah jam operasi menjadi 24 jam untuk SPBE dan agen yang ditunjuk

e.Pertamina meningkatkan penyediaan tabung LPG

f. Truk pengangkut LPG dapat memperoleh dispensasi pengangkutan saat lebaran melalui jalur

mudik

g.Menyiapkan rencana sistem RAE (Reguler Alternate Emergency ) yang dapat mengantisipasi di tiap

daerahh.Jalur distribusi terganggu:

• Faktor alam :

- Pertamina siap mengantisipasi gangguan alam dengan alat transportasi yang sesuai

- Pertamina menyiapkan penyimpanan sementara yang memadai

• Infrastruktur penyimpanan :

- Pertamina bekerja sama dengan BU lain dalam pemanfaatan fasilitas penyimpanan• Sarana dan prasarana pengangkutan :

- Pertamina mengoptimalkan sarana yang ada

• Frekuensi pengiriman :

- Selama H-15 s/d H+15, Pertamina meningkatkan frekuensi pengiriman

3

KEMENTERIAN lanjutan

Page 12: Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

7/21/2019 Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-lebaran-1433-h-part-3 12/23

KEMENTERIAN

ESDM…lanjutan

Sisi Demand :

a. Pertamina meningkatkan pengawasan pendistribusian LPG

b. Pemerintah c.q. Ditjen Migas melakukan verifikasi dan pengawasan terhadap

penggunaan LPG 3 Kg

c. Memberikan insentif khusus kepada tenaga pekerja yang tidak pulang mudik

4.3. UPAYA MENGATASI KELANGKAAN LPG

3

KEMENTERIAN

Page 13: Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

7/21/2019 Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-lebaran-1433-h-part-3 13/23

KEMENTERIAN

ESDM

4.4. INDIKASI PENYEBAB KELANGKAAN BBG

Sisi Suplai :a. Adanya stop operasi yang tidak terencana (peralatan mengalami

kerusakan);

b. Jalur distribusi terganggu:

 – Faktor alam;

 – Infrastruktur pipa.

Sisi Demand :a. Konsumsi meningkat;

b. Antrian kendaraan di SPBG tertentu.

3

KEMENTERIAN

Page 14: Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

7/21/2019 Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-lebaran-1433-h-part-3 14/23

KEMENTERIAN

ESDM

4.5. UPAYA MENGATASI KELANGKAAN BBG

a. Meningkatkan kehandalan penyaluran gas dan SPBG;

b. Melakukan koordinasi secara intensif dengan pemasok;

c. Koordinasi operasi antara operator busway dengan operator SPBG;

d. Penyelesaian revitalisasi SPBG untuk mengurangi antrian pengisian Trans

Jakarta

3

KEMENTERIAN

Page 15: Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

7/21/2019 Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-lebaran-1433-h-part-3 15/23

ESDM

5. KESIAPAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

3

KEMENTERIAN

Page 16: Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

7/21/2019 Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-lebaran-1433-h-part-3 16/23

ESDM

5.1. KONDISI KELISTRIKAN PADA AGUSTUS 2012

• Kondisi pasokan tenaga listrik sampai dengan awal Agustus 2012 pada umumnya

berada pada kondisi normal dan beberapa sistem berada pada kondisi siaga.Pengertian sistem dalam kondisi siaga adalah tidak ada pemadaman dan cadangan

operasi lebih kecil dari unit yang terbesar terbesar.

• Berdasarkan pengalaman selama ini,beban puncak pada hari raya Lebaran 2012

pada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan beban puncak pada kondisi hari

kerja (proyeksi berkurang 10-15 ) dikarenakan  pada hari tersebut industri yang

mengkonsumsi tenaga listrik yang sangat besar dan perkantoran berhenti beroperasi

(libur) 

• Prakiraan kondisi pasokan tenaga listrik selamaperiode Lebaran 2012 ( H-3 s.d. H+7)

pada  Sistem Kelistrikan Regional Jawa-Bali, Regional Indonesia Barat

danRegional

Indonesia Timur

berada pada kondisi“ pasokanu up”

 

40

KEMENTERIAN

S

Page 17: Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

7/21/2019 Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-lebaran-1433-h-part-3 17/23

ESDM5.2. RINCIAN KONDISI PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK (Awal Agustus 2012)

Catatan :

• NORMAL : tidak ada pemadaman, cadangan operasi > unit terbesar;

• SIAGA : tidak ada pemadaman, cadangan operasi < unit terbesar;

•DEFISIT : potensi pemadaman sebagian pelanggan (secara bergilir).

No. SISTEM KELISTRIKAN PROPINSI

DAYA MAMPU

(MW)

BEBAN

PUNCAK

(MW)

CADANGAN

(MW)

STATUS

1 Sistem Sumbagut

NAD & Sumatera Utara

1.795,00 1.756,00 39,00 Siaga

2 Sistem Nias

Isolated

14,65 14,54 0,11 Siaga

3 Sistem Tg Pinang

Kep. Riau

62,00 48,00 14,00 Normal

4 Sistem Batam 308,00 281,00 27,00 Siaga

5 Sistem Sumbagselteng

Riau, Sumatera Barat, Sumatera

Selatan, Jambi, Bengkulu,

Lampung

2.410,00 2.399,00 11,00 Siaga

6 Sistem Merawang (Bangka)

Bangka Belitung

96,00 94,00 2,00 Siaga

7 Sistem Belitung

36,00 29,00 7,00 Normal

8 Sistem Khatulistiwa Kalimantan Barat

211,00 205,00 6,00 Siaga

9 Sistem Barito Kalimantan Selatan 345,40 345,40 0,00 Siaga

10 Sistem Sampit Kalimantan Tengah 24,60 23,40 1,20 Siaga

11 Sistem Mahakam

Kalimantan Timur

282,62 278,40 4,22 Siaga

12 Sistem Bontang 24,80 18,80 6.00 Siaga

13 Sistem Sulbagut Sulawesi Utara & Gorontalo 277,14 249,20 27,94 Normal

14 Sistem Palu Sulawesi Tengah 89,28 75,27 14,01 Siaga

15 Sistem Poso Sulawesi Tengah 8,40 7,22 1,18 Siaga

16 Sistem Sulsel Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat 752,64 673,15 79,49 Normal

17 Sistem Kendari Sulawesi Tenggara 57,50 53,00 4,30 Siaga

18 Sistem Ambon Maluku

49,00 46.00 3.00

Siaga

19 Sistem Ternate Maluku Utara 23,00 19,28 3,72 Normal

20 Sistem Jayapura Papua 53,90 53,24 0,66 Siaga

21 Sistem Sorong Papua Barat 30,50 27,90 2,66 Normal

22 Sistem Lombok Nusa Tenggara Barat 141,18 137,67 3,51 Siaga

23 Sistem Kupang Nusa Tenggara Timur 48,60 44,25 4.35 Normal

24 Sistem Jawa Bali

Banten, Jabar, DKI , Jateng, DIY,

Jatim, & Bali

23.640,00 13.750,00 9.890,00 Normal

4

KEMENTERIAN

ESDM

Page 18: Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

7/21/2019 Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-lebaran-1433-h-part-3 18/23

ESDM5.3. PROGNOSA KONDISI SISTEM KELISTRIKAN

PADA LEBARAN 2012

• Asumsi beban puncak mengalami penurunan 10-15

No, SISTEM KELISTRIKAN PROPINSI DAYA MAMPU (MW)

BEBAN PUNCAK

(MW)

CADANGAN

(MW)

STATUS

1 Sistem Sumbagut

NAD & Sumatera Utara

1.795,00 1.668,00 127,00 Siaga

2 Sistem Nias

Isolated 14,65 13,81 0,84 Siaga

3 Sistem Tg Pinang

Kep. Riau

62,00 45,60 16,40 Normal

4 Sistem Batam

308,00 267,00 41,00

Siaga

5 Sistem Sumbagselteng

Riau, Sumatera Barat, Sumatera

Selatan, Jambi, Bengkulu,

Lampung

2.410,00 2.279,00 131,00 Siaga

6 Sistem Merawang (Bangka)

Bangka Belitung

96,00 89.30 6.70 Normal

7 Sistem Belitung

36,00 28,00 8,00 Normal

8 Sistem Khatulistiwa Kalimantan Barat

211,00 195,00 16,00 Siaga

9 Sistem Barito Kalimantan Selatan

349,00 315,00 34,00 Siaga

10 Sistem Sampit Kalimantan Tengah

25,90 22,80 3,10 Normal

11 Sistem Mahakam

Kalimantan Timur

291,26 283,68 7,58 Siaga

12 Sistem Bontang 24,60

19.00 5,60 Siaga

13 Sistem Sulbagut Sulawesi Utara & Gorontalo 288,00

264.00 24,00 Siaga

14 Sistem Palu Sulawesi Tengah 88,00

73,00 15.00 Normal

15 Sistem Poso Sulawesi Tengah 8,40 8,00 0,40 Siaga

16 Sistem Sulsel Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat 829,80

690,00 139,80 Normal

17 Sistem Kendari Sulawesi Tenggara 66,00

54,30 11,70 Normal

18 Sistem Ambon Maluku

57,14 42,00 15,14 Normal

19 Sistem Ternate Maluku Utara 21,00

19,00 2,00 Siaga

20 Sistem Jayapura Papua 55,60

53,00 2,60 Normal

21 Sistem Sorong Papua Barat 31,60 28,00 3,60 Normal

22 Sistem Lombok Nusa Tenggara Barat 159,50

138,00 21,00 Normal

23 Sistem Kupang Nusa Tenggara Timur 62,25

57,41 4,84 Normal

24 Sistem J awa Bali

Banten, Jabar, DKI , Jateng, DIY,

Jatim, & Bali

23.640,00 13.750,00 9.890,00 Normal

Kondisi sistem kelistrikan Nasional pada saat Lebaran 2012 diperkirakan dalam kondisi “ pasokan cukup” 

4

KEMENTERIAN

ESDM

Page 19: Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

7/21/2019 Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-lebaran-1433-h-part-3 19/23

ESDM

5.4. KONDISI PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

PADA LEBARAN 2012 (H-3 s/d H+7)

No Regional Daya Mampu

(MW)

Beban Puncak

(MW)

Balance / Reserve

Margin (MW)

1 Jawa Bali 23.640 13.750 9.890

2 Indonesia Barat 4.933 4.585 348

3 Indonesia Timur 2.358 2.067 291 

4 Indonesia 30.931 20.402 10.529 

4

KEMENTERIAN

ESDM

Page 20: Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

7/21/2019 Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-lebaran-1433-h-part-3 20/23

ESDM

5.5. UPAYA PENGAMANAN PASOKAN LISTRIK

• Menghimbau masyarakat pelanggan PLN agar tetap menjalankan “gerakan hemat

listrik”, untuk tidak berlebihan menggunakan listrik;• Untuk meningkatkan kesiagaan menjaga Keandalan dan Kualitas Pasokan Listrik,

semua Unit Menyiapkan Pedoman Operasi Khusus Lebaran 2012;

• Tidak melakukan pekerjaan / pemeliharaan yang dapat mengganggu pasokanlistrik pada H-3 s/d H+7 kecuali pekerjaan perbaikan yang disebabkan gangguan;

• Meningkatkan koordinasi operasi antara Unit Pembangkit, Penyaluran danDistribusi untuk mengoptimalkan kesiagaan dan kesiapan instalasinya, sehingga

dapat memperkecil kemungkinan terjadinya gangguan pelayanan;• Meningkatkan koordinasi dengan aparat terkait untuk menjaga keamanan instalasi;

•  Apabila terjadi gangguan yang mengakibatkan kondisi defisit daya, akandiusahakan agar dampak sosial ke masyarakat minimum;

• Untuk sistem kelistrikan dengan status siaga akan diupayakan dengan CaptivePower .

• Menginstruksikan kepada Pengelola Unit Pembangkit, Transmisi, Distribusi di Jawadan Bali agar meningkatkan kesiapan instalasi dan kesiagaan operasi sehinggadapat memperkecil kemungkinan gangguan listrik padam.

• mengambil langkah-langkah pengaturan sistem operasi, koordinasi dan pelaporan.

4

KEMENTERIAN

ESDM

Page 21: Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

7/21/2019 Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-lebaran-1433-h-part-3 21/23

ESDM

6. KESIAPAN MENGHADAPI BENCANA GEOLOGI

4

KEMENTERIAN

ESDM

Page 22: Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

7/21/2019 Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-lebaran-1433-h-part-3 22/23

ESDM6.1. ANTISIPASI BENCANA GEOLOGI

4

Pada masa liburan hari besar keagamaan antara lain Ramadhan – Lebaran,

biasanya pengunjung ke daerah wisata alam melonjak tajam, antara lain ke

daerah wisata gunungapi dan kawasan pantai;

Intensitas curah hujan di beberapa wilayah menunjukan adanya tanda-tanda

penurunan (memasuki musim kemarau), tetapi hujan lebat lokal masih

mungkin terjadi dan dapat memicu longsor; di sisi lain pada Ramadhan dan

Lebaran akan terjadi peningkatan kepadatan lalu lintas di beberapa jalur jalan

oleh karena itu perlu mewaspadai potensi terjadinya gerakan tanah/longsor

di jalur jalan dan zona lainnya yang masuk dalam potensi terjadi gerakan

tanah menengah hingga tinggi;

Potensi bencana geologi seperti gunung meletus, gempa bumi, tsunami dan

tanah longsor dapat terjadi di beberapa wilayah rawan bencana geologi.

Informasi daerah rawan bencana geologi telah kami sampaikan kepada

Pemerintah Daerah.

KEMENTERIAN

ESDM

Page 23: Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

7/21/2019 Buku Panduan Lebaran 1433 H Part 3

http://slidepdf.com/reader/full/buku-panduan-lebaran-1433-h-part-3 23/23

ESDM

6.2. UPAYA YANG DILAKUKAN

4

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan

dalam kejadian bencana geologi, antara lain :

Membentuk Tim Tanggap Darurat Bencana Geologi yang akan merespon

dengan cepat setiap bencana yang terjadi dan siaga dalam waktu 24 jam, dan

meningkatkan pemantauan gunungapi secara cermat di beberapa gunungapi

aktif yang sering digunakan untuk mengisi acara liburan menyambut bulan

suci Ramadhan dan Lebaran 2012 mulai dari H-15 s.d. H+15 di Crisis Centre

KESDM dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. 

Memberikan Peta Sebaran Titik Rawan Gerakan Tanah pada jalur jalan di Pulau

Jawa, Pulau Sumatera dan Sulawesi Utara kepada Pemda dan Polda di wilayah

tersebut

Membuat laporan/tanggapan dan rekomendasi teknis penanggulangan

bencana geologi (letusan gunung api, gerakan tanah, gempa bumi/tsunami).

Laporan disampaikan kepada Pemerintah Pusat, Pemda, Badan Nasional

Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Dinas yang menangani kebencanaan

geologi.