buku 5 pedoman pkb.pdf
TRANSCRIPT
1
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU
BUKU 5
PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN (PKB)
Pedoman untuk Tim TeknisTim Teknis
Penilai Publikasi Ilmiah Guru dan Karya Inovatif Guru
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
JAKARTA
2012
www.bermutuprofesi.org
Tahap Revisi
2
Kata Pengantar
Guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran,
dan kedudukan yang sangat penting dalam mencapai visi
pendidikan yaitu menciptakan insan Indonesia cerdas dan
kompetitif. Oleh karena itu, profesi guru harus dikembangkan
sebagai profesi yang bermartabat sebagaimana diamanatkan
dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen.
Konsekuensi dari jabatan guru sebagai profesi, diperlukan
suatu sistem pembinaan dan pengembangan terhadap profesi
guru secara terprogram dan berkelanjutan.Pengembangan
keprofesian berkelanjutan (PKB) merupakan salah satu
kegiatan yang dirancang untuk mewujudkan terbentuknya
guru yang profesional.
Buku inimerupakan Pedoman Kegiatan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan yang disajikan untuk digunakan
sebagai acuan dalammenilai kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan.
Mudah-mudahan buku ini dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak
yang terlibat dalam pelaksanaan dan penilaian
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.
Jakarta, Maret 2012
Kepala Badan PSDMP dan PMP
Prof. Dr. Syawal Gultom,M.Pd.
NIP : 19620203 198703 1 002
3
Daftar Isi
Kata Pengantar i
Daftar Isi
i
i
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Dasar Hukum 2
C. Tujuan 3
D. Pengertian Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 3
BAB II PUBLIKASI ILMIAH 5
A. Pengertian Publikasi Ilmiah 5
B. Alur Penilaian Publikasi Ilmiah 8
C. Macam Publikasi Ilmiah dan Alasan Penolakan 9
D. Pokok-Pokok Perhatian Tim Penilai dan Alasan
Penolakannya
BAB III KARYA INOVATIF 41
A. Pengertian Karya Inovatif 41
B. Alur Penilaian 42
C. Macam Karya Inovatif dan Alasan Penolakan 44
BAB IV PENUTUP 61
4
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat strategis dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga harus dilakukan secara
profesional. Oleh sebab itu, guru sebagai salah satu pelaku
pendidikan haruslah seorang yang profesional.
Dengan demikian keberadaan guru di dalam proses pendidikan dapat
bermakna bagi masyarakat dan bangsa. Kebermaknaan guru bagi
masyarakat akanmendorong pada penghargaan yang lebih baik
dari masyarakat kepada guru.
Guru diharapkan mampu berpartisipasi dalam pembangunan
nasional untuk mewujudkan insan Indonesia yang bertakwa
kepadaTuhan Yang Maha Esa, unggul dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi, memiliki jiwa estetis, etis,
berbudipekerti luhur, dan
berkepribadian.
Tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa masa depan masyarakat,
bangsa dan negara sebagian besar ditentukan oleh guru. Agar
tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan fungsional guru
dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku, maka mutlak
diperlukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas dankewajiban guru
dalam melaksanakan pembelajaran/pembimbingan,dan/atau tugas-
tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah. Penilaian kinerja guru ini dilakukan untuk
menjamin terjadinya proses pembelajaran yang berkualitas di
semua jenjang pendidikan sekaligus menjaga
profesionalitasseorang guru.
Bersama-sama dengan hasil pelaksanaan kegiatan pengembangan
6
diri, pengembangan publikasi ilmiah, dan/atau karya inovatif, hasil
penilaian kinerja guru dikonversikan menjadi angka kredit
yangdiperlukan untuk kenaikan jabatan fungsional guru
sebagaimana
ditetapkan dalam Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009.
Melalui penetapan angka kredit yang obyektif, transparan, dan
akuntabel terhadap unsur-unsur tersebut akan dapat
mencerminkankorelasi yang signifikan antara kenaikan jabatan
fungsional guru dengan peningkatan profesionalitasnya. Dengan
kata lain semakin tinggi jabatan fungsional seorang guru, maka
semakin meningkat profesionalitas guru tersebut.
Agar setiap Tim Penilai mempunyai persepsi yang sama di dalam
melakukan penilaian terhadap kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB), dipandang perlu dibuat pedoman yang dapat
dijadikan acuan bagi tim penilai angka kredit guru.
B.Dasar Hukum
Undang Undang Nomor20 Tahun2003 tentang
SistemPen-didikan Nasional.
Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru danDosen.
Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008
tentang Guru.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional
dan Kepala
B
adan Kepegawaian Negara Nomor 14 Tahun 2010 dan Nomor
03/V/PB/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan
7
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27
Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi
Konselor.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28
Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/
Madrasah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35
Tahun 2010tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Gurudan Angka Kreditnya.
C. Tujuan
Pedoman Penilaian Kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan ini disusun dengan tujuan memberikan pedoman bagi
tim teknis penilai angka kredit terhadap hasil Publikasi Ilmiah Guru
dan Karya Inovatif Guru yang selanjutnya ditetapkan angka
kreditnya untuk kenaikan pangkat.
D. Pengertian Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Berdasarkan Permennegpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009 yang dimaksud dengan pengembangan keprofesian
berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan kompetensi guru yang
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan
untuk meningkatkan profesionalitasnya.
8
A. Penilaian Kegiatan Pengembangan Diri
1. Langkah Penilaian Kegiatan Pengembangan Diri
Dalam melaksanakan penilaian kegiatan pengembangan diri Tim Penilai harus memperhatikan langkah-langkahsebagai berikut.
Langkah Pertama 1. Siapkan format penilaian yang sudah disediakan
sebagaimana pada Lampiran 4. 2. Siapkan bukti fisik yaitu (a) Fotokopi Surat Tugas
melakukan Kegiatan Pengembangan Diri dari Kepala Sekolah atau atasan langsung, bagi guru disahkan Kepala Sekolah, sedangkan bagi Kepala Sekolah oleh Kepala Dinas Pendidikan sebagai atasan langsung; (b) Fotocopi Sertifikat Kelulusan mengikuti kegiatan pengembangan diri yang telah disahkan oleh Kepala Sekolah dan atasan langsung; dan (c) Laporan pelaksanaan kemudian cek/teliti kebenarannya.
3. Cek kebenaran identitas guru pada data di format deskripsi diri dan surat tugas serta sertifikat kegiatan PKB yang akan dinilai dengan guru yang melaksanakan;
4. Apabila ada perbedaan minta penjelasan kepada kepala sekolah yang bersangkutan. Apabila penjelasan dari kepala sekolah masih terdapat perbedaan, deskripsi diri tersebut tidak dinilai.
Langkah Kedua a. Cermati apakah kegiatan PKB yang tertuang dalam deskripsi diri
memenuhi kriteria diklat fungsional dan/atau kegiatan kolektif guru sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Permenneg PAN dan RB No. 16 Tahun 2009 dan Permendiknas No. 35 Tahun 2010.
b. Baca dan teliti Deskripsi Diri dengan cermat dan perhatikan komponen, aspek dan indikator-indikator sebagaimana tertera
9
pada panduan skoring penilaian deskripsi diri kegiatan pengembangan diridiklat fungsional atau kolektif.
c. Apabila tidak memenuhi syarat, tuliskan nomor alasan penolakan pada format penilaian.
d. Apaila memenuhi syarat teruskan dengan meneliti lebih cermat dan menentukan jenis kegiatan pengembangan diri.
Langkah Ketiga a. Lakukan skoring penilaian kegiatan pengembangan diri terhadap
7 komponen dan aspek yang dituangkan pada format deskripsi diri sebagai berikut. ......................................................
b. Teliti tulisan deskripsi diri guru, kemudian berikan skor terhadap setiap aspek dalam komponen pengembangan diri yang dilakukan oleh guru;
c. Untuk memberikan skor gunakan ketentuan/kriteria seperti yang tercantum dalam Tabel Panduan Skoring Penilaian Kegiatan Pengembangan Diri;
d. Nilai setiap komponen diperoleh dengan menjumlah nilai aspek dalam komponen;
e. Untuk memperoleh nilai deskripsi diri yaitu dengan menjumlahkan seluruh nilai komponen sesuai dengan bobot masing-masing komponen.
Tabel Besaran Angka Kredit Kegiatan Pengembangan Diri
No. Kegiatan Kode Angka Kredit
1.1 Diklat Fungsional
Lamanya lebih dari 960 jam 19 15
Lamanya antara 641 s.d. 960 jam 20 9
Lamanya antara 481 s.d. 640 jam 21 6
Lamanya antara 181 s.d. 480 jam 22 3
Lamanya antara 81 s.d. 180 jam 23 2
10
Lamanya antara 30 s.d. 80 jam 24 1
1.2 Kegiatan Kolektif Guru
a. Lokakarya atau kegiatan bersama (seperti kelompok kerja guru) untuk penyusunan perangkat kurikulum, pembelajaran, dsb
25
0,15
b. Keikutsertaan pada kegiatan
ilmiah (seminar, koloqium dan
diskusi panel, dsb)
1) Menjadi pembahas pada
kegiatan ilmiah
2) Menjadi peserta pada
kegiatanilmiah
26
27
0,2
0,1
c. Kegiatan kolektif lain yang sesuai dengan tugas dan kewajiban guru
28 0,1
11
1) Bagian Awal:
Memuat judul diklat yang diikuti, keterangan tentang kapan waktu pelaksanaan diklat, di mana kegiatan diklat diselenggarakan, tujuan dari penyelenggaraan diklat, lama waktu pelaksanaan diklat, surat penugasan, penyelenggara/pelaksana diklat, surat persetujuan dari kepala Sekolah/madrasah, serta fotokopi sertifikat atau keterangan dari pelaksana diklat.
2) Bagian Isi: a) Tujuan diklat/pengembangan diri yang dilakukan. b) Isi materi yang disajikan dalam diklat/pengembangan diri serta
uraian kesesuaian dengan peningkatan keprofesian. guru yang bersangkutan.
c) Tindak lanjut yang akan atau telah dilaksanakan oleh guru peserta diklat/pengembangan diri berdasarkan hasil dari mengikuti diklat tersebut.
d) Dampak terhadap peningkatan kompetensi guru dalam peningkatan mutu. KBM dan siswanya.
e) Penutup
3) Bagian Akhir Lampiran, berupa matrik ringkasan pelaksanaan diklat yang disajikan sebagaimana tabel berikut:
Nama Diklat
Tempat Kegiatan
Jumlah Jam Kegiatan
Diklat
Nama Fasilitator
Mata Diklat
/ Kompetensi
Nama Penyeleng-
gara Kegiatan
Dampak*)
*) isinya mengenai perubahan prestasi siswa
12
1) Bagian Awal:
Memuat judul kegiatan yang diikuti, keterangan tentang kapan waktu pelaksanaan, dimana kegiatan dilaksanakan dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan, lama waktu pelaksanaan kegiatan, surat penugasan, surat persetujuan dari kepala Sekolah/madrasah, serta fotokopi sertifikat atau keterangan dari pelaksana kegiatan (jika ada).
Kegiatan kolektif guru yang dilaksanakan di kelompok kerja/musyawarah guru (KKG, MGMP, KKKS, MKKS), sertifikat diberikan satu kali dalam satu tahun sesuai dengan tahun ajaran di akhir pelaksanaan pertemuan kegiatan rutin kelompok/ musyawarah kerja guru.
2) Bagian Isi: a) tujuan kegiatan yang dilakukan; b) penjelasan isi kegiatan; c) tindak lanjut yang akan atau telah dilaksanakan oleh guru peserta kegiatan tersebut;
dan d) penutup.
3) Bagian Akhir Lampiran, yang terdiri dari: a) makalah (materi) yang disajikan dalam kegiatan pertemuan; b) matriks ringkasan pelaksanaan kegiatan kolektif yang disajikan sebagaimana tabel
berikut:
Nama Kegiatan
Peran Guru (Sebagai Peserta/
Pemalakah/Pembahas
Institusi Penyelanggara
Tempat Kegiatan
Waktu Kegiatan
Nama-Nama Fasilitator
/Pemakalah/Pembahas
Dampak*)
*) Adanya penambahan kompetensi pada guru sendiri maupun adanya perubahan dalam KBM yang lebih baik dan prestasi siswa.
13
2. Alasan Penolakan Laporan Pengembangan Diri dan Saran
Alasan penolakan laporan dan bukti fisik pendukung hasil kegiatan Diklat Fungsional dan Kegiatan Kolektif Guru beserta Saran yang diberikan oleh Tim Penilai disajikan pada Tabel berikut ini.
Tabel Alasan Penolakan Laporan Pengembangan Diri dan Saran
No. Alasan Penolakan dan Saran 1 a. Laporan tidak dilengkapi dengan surat tugas, surat
keterangan keikutsertaan kegiatan, dan dokumen hasil kegiatan. Disarankan agar dilengkapi dengan surat tugas, surat keterangan keikutsertaan kegiatan, dan dokumen hasil kegiatan.. b. Kegiatan tidak termasuk dalam kriteria kegiatan yang dapat dinilai angka kreditnya. Disarankan agar melaporkan kegiatan yang sesuai kriteria kegiatan yang dapat diberikan angka kredit c. Laporan tidak sesuai dengan pedoman. Disarankan agar laporan disesuaikan dan mengacu pada pedoman.
14
BAB III
PUBLIKASI ILMIAH
A. Pengertian Publikasi Ilmiah
Publikasi Ilmiah pada Kegiatan PKB terdiri dari tiga kelompok
kegiatan sebagai berikut.
1. Presentasi pada Forum Ilmiah
Guru seringkali diundang untuk mengikuti pertemuan ilmiah.
Tidak jarang, mereka juga diminta untuk
memberikanpresentasi, baik sebagai pemrasaran atau
pembahas pada pertemuan ilmiah tersebut. Untuk keperluan itu,
guru harus membuat prasaran ilmiah.
Prasaran ilmiah adalah sebuah tulisan ilmiah berbentuk makalah
yang berisi ringkasan laporan hasil penelitian, gagasan, ulasan, atau
tinjauan ilmiah.
2. Publikasi hasil penelitian atau gagasan inovatif pada
bidang pendidikan formal.
Publikasi ilmiah guru dapat dipublikasikan dalam bentuk
laporan hasil penelitian (misalnya laporan Penelitian
TindakanKelas) atauberupatinjauan/gagasanilmiahyangditulis
berdasar pada pengalaman dan sesuai dengan tugas pokok sertafungsi
guru.
Publikasi ilmiah guru di atas, terdiri dari 4 kelompok, yakni:
a. Laporan Hasil Penelitian
Laporan hasil penelitian adalah publikasi ilmiah berisi
laporan hasil penelitian yang dilakukan guru pada bidang
15
pendidikanyang telah dilaksanakan guru di
sekolahmadrasahnya dan sesuai dengan tupoksinya, antara
lain dapat berupa laporan Penelitian Tindakan Kelas.
b. Tinjauan Ilmiah
Tinjauan ilmiah adalah publikasi ilmiah guru yang berisi
ide/gagasan penulisdalam upaya mengatasi berbagaimasalah
pendidikan formal dan pembelajaran yang ada di satuan
pendidikannya (di sekolah/ madrasahnya).
c. Tulisan Ilmiah Popular
Tulisan ilmiah populer adalah tulisan yang dipublikasiikan di
media massa (koran, majalah, atau sejenisnya). Karya ilmiah
populer dalamkaitandenganupayapengembangan profesi ini
merupakan kelompok tulisanyang lebih banyak mengandung isi
pengetahuan, berupaide, atau gagasan pengalaman penulis yang
menyangkutbidang pendidikan pada satuan pendidikan
penulisbersangkutan.
d. Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan adalah tulisan yang
berisi gagasan atau tinjauan ilmiah dalam bidang pendidikan
formal dan pembelajaran di satuan pendidikan yang dimuat di
jurnal ilmiah.
3. Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan dan/atau
pedoman guru
Publikasi ilmiah pada kelompok ini terdiri dari:
a. Buku Pelajaran
Buku pelajaran adalah buku berisi pengetahuan untuk
bidang ilmu atau mata pelajaran tertentu dan
diperuntukkan bagi siswa pada suatu jenjang pendidikan
atausebagai bahan pegangan mengajar guru, baik sebagai buku
16
utama atau pelengkap. Buku dapat ditulis guru secara individu
atau berkelompok.
b. Modul/Diktat Pembelajaran
Modul adalah materi pelajaran yang disusun dan disajikan
secara tertulis sedemikian rupa, sehingga pembacanya
diharapkan dapat menyerap sendiri materi tersebut.
Diktat adalah catatan tertulis suatu mata pelajaran atau
bidang studi yang dipersiapkan guru untuk mempermudah/
memperkaya materi mata pelajaran/ bidang studi yang
disampaikan oleh guru dalam proses kegiatan belajar
mengajar.
c. Buku dalam Bidang Pendidikan
Perbedaan antara buku pelajaran dan buku dalam bidang
pendidikan adalah sebagai berikut.
Aspek Buku Pelajaran Buku (dalam bidang)
Pendidikan
Isi Berisi
pengetahuan
tentang bidang
ilmu atau mata
pelajaran tertentu
Berisi pengetahuan yang
terkait dengan bidang
kependidikan
Sasaran
Pembaca
Siswa pada
jenjang
pendidikan
tertentu
Tidak hanya pada siswa
jenjang pendidikan tertentu
Tujuan Membantu siswa
dalam
memahami mata
pelajaran
tertentu, atau
Tidak hanya membantu
siswa memahami mata
pelajaran tertentu atau bahan
pegangan guru mengajar,
tetapi juga unbtuk
17
sebagai bahan
pegangan guru
mengajar, baik
pegangan utama
maupun
pelengkap
memberikan informasi
pengetahuan dalam bidang
pendidikan
Penulis Guru atau
kelompok guru
yang bertugas
atau
berkemampuan
mengenai isi
buku
Guru atau kelompok guru
yang bertugas atau
berkemampuan mengenai isi
buku
d. Karya Terjemahan
Untuk kepentingan pembelajaran, guru tidak jarang memerlu-
kan karya terjemahan. Karya terjemahan adalahtulisan yang
dihasilkan dari penerjemahan buku pelajaranatau buku dalam
bidang pendidikan dari bahasa asing ataubahasa daerah ke
Bahasa Indonesia, atau sebaliknya.
Buku yang diterjemahkan tersebut diperlukan untuk
menunjangproses pembelajaran yang dilakukan guru
bersangkutan. Untuk itu, perlu adanya surat pernyataan dari
kepala
sekolah/madrasahyangmenjelaskanperlunyakaryaterjemahanters
ebutuntukmenunjangprosespembelajaran guru bersangkutan.
Yang diterjemahkanadalah keseluruhanisi buku secara
lengkap dan bukanmerupakan bagian dari buku, atau suatu
tulisan pendek, artikel, atau jenis tulisan lain di luar bidang
pendidikan.
18
e. Buku Pedoman Guru
Buku Pedoman Guru adalah buku tulisan guru yang berisi
rencanakerja tahunan guru. Isi rencana kerja tersebut paling
tidak meliputi upaya dalam
meningkatkan/memperbaikikegiatanperencanaan,pelaksanaan,
danevaluasi proses pembelajaran. Padarancanganituharus pula
disajikan rencana kegiatan PKB yang akan dilakukan.
Melalui rencana kerja tersebut, guru mempunyai pedomanuntuk
mengembangkan profesinya.Buku ini juga dapat dipakai oleh
kepala sekolah/madrasah dan/atau pengawassekolah/madrasah
untuk mengevaluasi kinerja guru bersangkutan.
B. Alur Penilaian Publikasi Ilmiah
Di dalam melaksanakan penilaian terhadap publikasiI ilmiah ada
beberapa langkah yang harus diperhatikan oleh Tim Penilai
dalammelakukan penilaian hasil dari publikasiilmiah sebagai berikut.
Langkah Pertama
1. Ambil format penilaian yang sudah disediakan.
2. Ambil publikasi ilmiah yang akan dinilai
3. Perhatikan identitas guru pengusul karya
pengembanganprofesi itu
2. Sesuaikan dengan isian yang telah ada di dalam format
3. Bila ada yang tidak sesuai, minta penjelasan kepada
petugassekretariat.
4. Bila publikasi ilmiah tersebut merupakan pengajuan
kembali (apelan), atau yang pernah ditolak, baca dengan
cermat isi surat penolakan terdahulu, dan pahami apa yang
disarankan dalam surat tersebut. Bila tidak ada surat
19
terdahulu, tanyakan kepada sekretariat.
Langkah Kedua
1. Cermati apakah ublikasi ilmiah-nya memenuhi persyaratan
APIK (Asli, Perlu, Ilmiah, Konsisten), terutama keasliannya.
2. Baca publikasi ilmiah secara cepatnamun cermat
danperhatikan indikator-indikator sebagaimana tertera pada
alasan penolakan dan saran pada kegiatan publikasi ilmiah
nomor1 sampai dengan 4 di bawah ini ( Asli, Perlu, Ilmiah dan
Konsisten).
3. Bila tidak memenuhi syarat, tuliskan nomor alasan
penolakan pada format penilaian.
4. Bila APIK terpenuhi teruskan dengan membaca lebih cermat
dan menentukan jenis publikasi ilmiahnya.
Langkah Ketiga
1. Cermati publikasiiIlmiah sesuai dengan jenisnya .
2. Lihat nomor alasan dan saran dari nomor 5sampai dengan
16di bawah ini. Nilailah publikasi ilmiah sesuai dengan
nomoralasan yang sesuai dengan jenis publikasinya.
3. Bila tidak memenuhi syarat, tuliskan nomor alasan
penolakan dan saran pada format penilaian. Lihat juga
alasan penolakan dan saran nomor 17.
4. Bila telah menuhi semua persyaratan berikan nilai
yang sesuai dengan ketetapan pada format penilaian.
5. Lanjutkan dengan menilai Publikasi Ilmiah
berikutnya.
C. Macam Publikasi Ilmiah dan Alasan Penolakan
20
Dalam melaksanakan penilaian terhadap Publikasi Ilmiah ada
beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Tim Penilai.
1. Jenis Publikasi.
2. Alasan Penolakannya.
Setiap jenis publikasi memiliki alasan yang berbedadalam hal
penolakannya sebagaimana dituangkan dalam tabel berikut.
No. Jenis Publikasi Ilmiah Alasan penolakan
tertuang pada nomor
1 Presentasi di forum ilmiah 5
2 Laporan Hasil penelitian 6
3 Laporan hasil Penelitian Tindakan 7
4
Laporan hasil Penelitian yang dimuat di
Jurnal
Ilmiah
8
5 Publikasi Ilmiah: Tinjauan ilmiah 9
6 Tulisan ilmiah populer 10
7 Artikel ilmiah 11
8 Buku pelajaran 12
9 Modul/diktat 13
10 Buku dalam bidang pendidikan 14
11 Karya terjemahan 15
12 Buku pedoman guru 16
Nomor-nomor alasan penolakan tersebut dapat disimak pada
deskripsi berikut.
21
D. Pokok-Pokok Perhatian Tim Penilai dan Alasan Penolakan
Setiap laporan kegiatan PKB (baik pengembangan diri, publikasi
ilmiah, maupun karya inovatif) disajikan dalam bentuk publikasi
dengan kerangka dan bukti fisik yang berbeda sesuai karakteristik
masing-masing yang dilaporkan.
Penilaian atas laporan publikasi ilmiah selain harus memenuhi
kriteria umum “APIK’ (Asli, Perlu, Ilmiah, dan Konsisten), juga
mengacu kepada kriteria khusus yangdigunakan dalam penulisan
karya publikasi ilmiah. Kriteria umum dan khusus itusebagai berikut.
1. Apakah Publikasi Ilmiahnya ASLI?
No. Alasan Penolakan dan Saran
1 a Keaslian publikasi ilmiah diragukan, karena terdapat berbagai
data yang tidak konsisten seperti nama, nama sekolah,
lampiran, foto dan data yang tidak sesuai.
Disarank
an untuk membuat publikasi ilmiah baru, karya sendiri,
fokus pada laporan mengenai permasalahan nyata di
bidang pendidikan formal pada satuan pendidikannya
yang sesuai dengan tugas guru yang bersangkutan.
b Keaslian publikasi ilmiah diragukan, karena waktu
pelaksanaan kegiatan penelitian yang kurang wajar, terlalu
banyak penelitian yang dilakukan dalam waktu yang terbatas
(satu tahun maksimal dua penelitian).
Disarankan untuk membuat publikasi ilmiah baru,
karya sendiri, yang berfokus pada laporan mengenai
permasalahan nyata di bidang pendidikan formal pada
satuan pendidikannya yang sesuai dengan tugas guru
yang bersangkutan,perhatikan rentang waktu penelitian
yang satu dengan lainnya.
22
c Keaslian publikasi ilmiah diragukan, karena adanya perbedaan
kualitas, cara penulisan, gaya bahasa yang mencolok di antara
karya-karya yang dibuat oleh seorang guru yang sama.
Disarankan untuk membuat publikasi ilmiah baru,
karya sendiri, yang berfokus pada laporan mengenai
per-masalahan nyata di bidang pendidikan formal pada
satuan pendidikannya yang sesuai dengan tugas guru
yang bersangkutan.
d Keaslian publikasi ilmiah diragukan, sehubungan adanya
terlalu banyak kesamaan mencolok di antara publikasi ilmiah
yang dinyatakan dibuat pada waktu yang berbeda, seperti foto-
foto, dokumen, surat pernyataan yang menyatakan dibuat
dalam waktu yang berbeda, sama antara yang satu dengan
yang lain.
Disarankan untuk membuat publikasi ilmiah baru,
karya sendiri, yang berfokus pada laporan mengenai
permasalahan nyatadi bidang pendidikan formal pada
satuan pendidikan-nya yang sesuai dengan tugas guru
yang bersangkutan.
e Keaslian publikasi ilmiahdiragukan, sehubungan adanya
berbagai kesamaan mencolok dengan karya tulis yang dibuat
oleh orang lain, dari daerah yang sama, seperti di sekolah,
kabupaten, kota, atau wilayah yang sama.
Disarankan untuk membuat publikasi ilmiah baru,
karya sendiri, yang berfokus pada laporan mengenai
permasalahan nyata di bidang pendidikan formal pada
satuan pendidikannya yang sesuai dengan tugas guru
yang bersangkutan.
f Keaslian publikasi ilmiah diragukan, sehubungan dengan
kemiripan yang mencolok dengan skripsi, tesis atau disertasi,
baik karya yang bersangkutan maupun orang lain, dari daerah
23
yang sama, seperti di sekolah, kabupaten, kota, atau wilayah
yang sama.
Disarankan untuk membuat publikasi ilmiah baru,
karya sendiri, yang berfokus pada laporan mengenai
perma-salahan nyata di bidang pendidikan formal pada
satuan pendidikan-nya yang sesuai dengan tugas guru
yang bersangkutan.
2. Apakah Publikasi Ilmiahnya PERLU?
No. Alasan Penolakan dan Saran
2 a Isi dari hal dipermasalahkan, merupakan tentang hal
yang terlalu luas/terlalu umum, yang tidak terkait
dengan permasalahan nyata yang ada di sekolah/
kelasnya atau tidak ada hal yang berkaitan langsung
dengan kegiatannya sebagai guru di
kelasnyaatauyangsesuai dengan tugas guru yang
bersangkutan.
Disarankan untuk membuat puiblikasi ilmiah
baru, yang berisi atau mempermasalahkan
permasalahan nyata di bidang pendidikan formal
pada satuan pendidikannya yang sesuai dengan
tugas guru yang bersangkutan.
b Isi dari hal dipermasalahkan, merupakan kajian tentang
hal spesifik bidang keilmuan,tidak terkait dengan
permasalahan nyata yang ada di sekolah/kelasnya atau
tidak ada hal yang berkaitan langsung dengan kegiatan
ybs sebagai guru di kelasnya yang sesuai dengan tugas
guru yang bersangkutan.
24
Disarankan untuk membuat publikasi ilmiah
baru, yang berisi atau mempermasalahkan
permasalahan nyata di bidang pendidikan formal
pada satuan pendidikannya yang sesuai dengan
tugas guru yang bersangkutan
c Isi dari hal dipermasalahkan, merupakan kajian tentang
hal di luar bidang pendidikan/pembelajaran, tidak terkait
dengan permasalahan nyata yang ada di
sekolah/kelasnya atau tidak ada hal yang berkaitan
langsung dengan kegiatan ybs sebagai guru di kelasnya
yang sesuai dengan tugas guru yang ber-sangkutan.
Disarankan untuk membuat publikasi ilmiah
baru, yang berisi atau mempermasalahkan
permasalahan nyata di bidang pendidikan formal
pada satuan pendidikannya yang sesuai dengan
tugas guru yang bersangkutan
d Isi dari hal dipermasalahkan, tidak termasuk dari macam
pub-likasi ilmiah yang dapat diajukan untuk dinilai
sebagai bagian kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan, seperti misalnya RPP, contoh-contoh soal
ujian, LKS, kumpulan kliping, dan sejenisnya.
Disarankan untuk membuat puiblikasi ilmiah
baru, yang berisi atau mempermasalahkan
permasalahan nyata di bidang pendidikan formal
pada satuan pendidikannya yang sesuai dengan
tugas guru yang bersangkutan.
3. Apakah Publikasi Ilmiahnya ILMIAH?
No. Alasan Penolakan dan Saran
25
3 Kerangka penulisan dan isi sajian belum mengikuti kaidah yang
umumnya digunakan dalam penulisan ilmiah.
Disaranka
n untuk membuat publikasi ilmiah baru, yang berfokus
pada laporan mengenai permasalahan nyata di bidang
pendidikan formal pada satuan pendidikannya yang
sesuai dengan tugas guru yang bersangkutan, dengan
mengacu kerangka penulisan dan isi sajian yang sesuai
untuk suatu publikasi ilmiah.
4. Apakah Publikasi Ilmiahnya KONSISTEN?
No. Alasan Penolakan dan Saran
4 a Isi permasalahan yang disajikan tidak atau kurang sesuai
dengan tugas guru yang bersangkutan.
Disarank
an untuk membuat publikasi ilmiah baru, yang
berfokus pada laporan mengenai permasalahan nyata
di bidang pendidikan formal pada satuan
pendidikannya yang sesuai dengan tugas guru yang
bersangkutan, pada lokasi, sekolah, dan kelas serta
mata pelajaran yang sesuai.
b Publikasi ilmiah yang diajukan untuk dinilai telah
kadaluwarsa.
Disarankan untuk membuat publikasi ilmiah baru, yang
belum kadaluwarsa dan berfokus pada laporan
mengenai permasalahan nyata di bidang pendidikan
formal pada satuan pendidikannya yang sesuai dengan
tugas guru yang bersangkutan.
c Publikasi ilmiah yang diajukan pernah dinilai dan sudah
26
pernah disarankan untuk melakukan perbaikan, namun
perbaikan yang diharapkan belum sesuai.
Disarankan kembali memperbaiki sesuai dengan saran
terdahulu, atau membuat publikasi ilmiah baru,
berfokus pada laporan mengenai permasalahan nyata
di bidang pendidikan formal pada satuan
pendidikannya yang sesuai dengan tugas guru yang
bersangkutan
d Publikasi ilmiah yang diajukan pernah dinilai dan sudah
dinyatakan tidak dapat dinilai dan disarankan untuk membuat
publikasi ilmiah baru.
Disarankan kembali untuk membuat publikasi ilmiah
baru, yang belum kadaluarsa dan berfokus pada laporan
mengenai permasalahan nyata di bidang pendidikan
formal pada satuan pendidikannya yang sesuai dengan
tugas guru yang bersangkutan.
4 e Publikasi ilmiah belum memenuhi persyaratan karena hal yang
dipermasalahkan tidak sesuai dengan tugas si penulis sebagai
guru, atau tidak sesuai latar belakang keahlian atau tugas
pokoknya.
Disarank
an untuk membuat publikasi ilmiah baru, yang
berfokus pada laporan mengenai permasalahan nyata
di bidang pendidikan formal pada satuan
pendidikannya sesuai dengan tugasnya sebagai guru
pada lokasi, sekolah, dan kelas serta mata pelajaran
yang sesuai
f Publikasi ilmiah tidak dapat dinilai, karena tidak jelas jenis
publikasi ilmiahnya atau tidak termasuk yang dapat dinilai
berdasar pada peraturan yang berlaku.
27
Disarankan untuk membuat publikasi ilmiah baru, yang
berfokus pada laporan mengenai permasalahan nyata
di bidang pendidikan formal pada satuan
pendidikannya yang sesuai dengan tugas guru yang
bersangkutan, pada lokasi, sekolah, dan kelas serta
mata pelajaran yang sesuai.
5. Makalah presentasi pada forum ilmiah
Prasaran ilmiah adalah sebuah tulisan ilmiah yang berbentuk makalah
yang berisi ringkasan laporan hasil penelitian, gagasan, ulasan, atau
tinjauan ilmiah.
Besaran Angka Kredit makalah presentasi pada forum ilmiah:
No. Alasan Penolakan dan Saran
5 a Makalah presentasi ilmiah, tidak berkaitan dengan
permasalahan pada bidang pendidikan formal pada satuan
pendidikannya yang sesuai dengan tugas guru yang
bersangkutan, misalnya membahas hal-hal di luar bidang
tugas guru, terlalu umum, tidak berkaitan dengan tugas guru
yang bersangkutan.
Disara
No. Kegiatan Kode Angka
Kredit
2.1.a Pemrasaran/nara sumber pada seminar
ataulokakarya ilmiah
29 0,2
2.1.b Pemrasaran/nara sumber pada koloqium
atau diskusi ilmiah
30 0,2
28
nkan untuk membuat publikasi ilmiah baru, yang
berfokus pada laporan mengenai permasalahan nyata
di bidang pendidikan formal pada satuan
pendidikannya yang sesuai dengan tugas guru yang
bersangkutan
b Makalah presentasi ilmiah belum atau kurang kelengkapan
bukti fisiknya.
Disarankan untuk melengkapi makalah prasaran
ilmiah dengan bukti fisik yaitu:
o k
eterangan makalah sudah disajikan pada
pertemuan ilmiah yang disahkan oleh
kepala sekolah;
o s
urat keterangan dari panitia seminar atau
sertifikat/piagam dari panitia pertemuan
ilmiah;
o l
ampiran daftar hadir peserta seminar
c Dinyatakan sebagai prasaran ilmiah tidak dapat dinilai
karena dilaksanakan pada pertemuan ilmiah yang tidak
memenuhi syarat (antara lain undangan, daftar hadir,
sertifikat).
D
isarankan untuk membuat publikasi ilmiah baru,
yang berfokus pada laporan mengenai permasalahan
nyata di bidang pendidikan formal pada satuan
pendidikan yang sesuai dengan tugas guru yang
bersangkutan.
29
5 d Dinyatakan sebagai prasaran ilmiah pada seminar tingkat
Nasional, namun tidak ada data yang menyatakan kapan
waktu penyajian, tiap penyaji makalah dinyatakan disajikan
melalui sistem paralel dengan jumlah penyaji yang cukup
banyak(maksimal tiga orang) pada satu kelompok, juga
tidak jelas berapa jumlah peserta pada setiap kelompok.
Disaran
kan untuk membuat publikasi ilmiah baru, yang
berfokus pada laporan mengenai permasalahan nyata
di bidang pendidikan formal pada satuan
pendidikannya yang sesuai dengan tugas guru yang
bersangkutan.
e Dinyatakan sebagai prasaran, namun seminar yang
dilakukan tersebut merupakan bagian dari penelitian. Isi
makalah sama dengan yang dimuat di jurnal.
Disarankan untuk membuat publikasi ilmiah baru,
yang berfokus pada laporan mengenai permasalahan
nyata di bidang pendidikan formal pada satuan
pendidikannya yang sesuai dengan tugas guru yang
bersangkutan.
6. Laporan Hasil Penelitian
Laporan hasil penelitian adalah publikasi ilmiah berisi laporan hasil
penelitian yang dilakukan oleh guru di bidang pendidikan yang telah
dilaksanakannya di sekolah/madrasah sesuai dengan tupoksinya.
Laporan hasil penelitian yang dipublikasikan dapat berupa buku yang
diterbitkan secara nasional dan/atau laporan/makalah yang telah
diseminarkan di sekolahnya dan disimpan di perpustakaan.
Angka kredit laporan hasil penelitian yang dipublikasikan itu sebagai
berikut.
30
No Alasan penolakan dan saran
6 a Laporan hasil penelitian belum disajikan dengan kerangka
dan sajian isi yang sesuai.
D
isarankan untuk membuat publikasi ilmiah baru,
atau memperbaikiaporan hasil penelitiannya
denganmenggunakan kerangka isi sebagai berikut:
Bagian Awal yang terdiri dari: halaman judul; lembaran
persetujuan; kata pengantar; daftar isi, daftar label, daftar
gambar dan lampiran, serta abstrak atau ringkasan.
Bagian Isi umumnya terdiri dari beberapa bab yakni:
1. Bab Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar
Belakang Masalah, Perumusan Masalah Tujuan
dan Kemanfaatan Hasil Penelitian;
2. Bab Kajian Teori / Tinjauan Pustaka;
3. Bab Metode Penelitian;
4. Bab Hasil-hasil dan Diskusi Hasil Penelitian; dan
No. Kegiatan Kode Angka
Kredit
2.2.aa Berupa buku yang diterbitkan ber ISBN
dan diedarkan secara nasional atau ada
pengakuan dari BSNP.
31 4
2.2e Laporan hasil penelitian bidang
pendidikan di sekolahnya berupa karya
tulis/makalah yang diseminarkan di
sekolah dan disimpan di perpustakaan
35 4
31
No Alasan penolakan dan saran
5. Bab Kesimpulan dan Saran.
Bagian Penunjang sajian daftar pustaka dan lampiran-
lampiranyan selengkap-lengkapnya (seperti instrumen
yang digunakan, contoh hasil kerja siswa, contoh isian
instrumen, foto-foto kegiatan, surat ijin penelitian, rencana
pembelajaran (RPP), dan dokumen pelaksanaan penelitian
lain yang menunjang keaslian penelitian tersebut);
b Laporan hasil penelitian namun latar belakang masalah
tidak jelas sehingga tidak dapat menunjukkan pentingnya
hal yang dibahas. Latar belakang masalah juga harus
didukung oleh fakta yang berkaitan dengan masalah yang
nyata terjadi di sekolah atau kelasnya.
D
isarankan untuk membuat publikasi ilmiah baru,
yang berisi atau mempermasalahkan permasalahan
nyata di bidang pendidikan formal pada satuan
pendidikannya yang sesuai dengan tugas guru
yang bersangkutan.
6 c Laporan hasil penelitian namun rumusan masalah tidak
jelas sehingga kurang dapat diketahui apa sebenarnya
yang akan diungkapkan pada publikasi ilmiah. Rumusan
masalah harus benar-benar dapat menunjukkan variabel-
variabel apa saja, dan bagaimana hubungan antar variabel
tersebut yang akan dikaji dalam penelitian.Rumusan
masalah hendaknya mampu memberikan gambaran yang
jelas apa sebenarnya yang akan dikaji pada penelitian
tersebut.
D
isarankan untuk membuat publikasi ilmiah baru,
yang berisi atau mempermasalahkan permasalahan
32
No Alasan penolakan dan saran
nyata di bidang pendidikan formal pada satuan
pendidikannya yang sesuai dengan tugas guru
yang bersangkutan.
d Laporan hasil penelitian menunjukkan bahwa (a)
kebenarannya tidak terdukung oleh kebenaran teori,
kebenaran fakta dan kebenaran analisisnya, dan atau (b)
metode penelitian, sampling, data, analisis hasil yang
tidak /kurang benar.
Kajian teori atau kajian hasil-hasil penelitian terdahulu
hendaknya sesuai dengan variabel-variabel penelitian.
Metode penelitian, sampling dan analisis hasil harus dapat
mendukung ketercapaian hasil penelitian.
D
isarankan untuk membuat publikasi ilmiah baru,
yang berisi atau mempermasalahkan
permasalahan nyata di bidang pendidikan formal
pada satuan pendidikannya yang sesuai dengan
tugas guru yang bersangkutan.
e Isi laporan hasil penelitiannya tidak atau kurang jelas
mengungkapkan laporan kegiatan yang dilakukan guru
pada bidang pendidikan.
Disarankan untuk membuat publikasi ilmiah baru,
yang berisi atau mempermasalahkan permasalahan
nyata di bidang pendidikan formal pada satuan
pendidikannya yang sesuai dengan tugas guru
yang bersangkutan.
33
No Alasan penolakan dan saran
f Dinyatakan sebagai laporan penelitian, namun berisi
materi pelajaran atau berupa penelitian keilmuan di bidang
studi tertentu.
D
isarankan untuk membuat publikasi ilmiah baru,
yang berisi atau mempermasalahkan
permasalahan nyata di bidang pendidikan formal
pada satuan pendidikannya yang sesuai dengan
tugas guru yang bersangkutan.
6 g. Laporan penelitian berupa laporan hasil penelitian
perbandingan tetapi, (a) tidak jelas kegiatan nyata apa
yang telah dilakukan guru dalam kegiatan penelitian
pembandingan tersebut dalam kaitannya kegiatan
pengembangan profesi., (b) bahasan hanya sebatas
membandingkan variabel yang telah jelas jawabannya
dan tidak berkaitan dengan tindakan profesional guru
dalam peningkatan profesinya.
D
isarankan untuk membuat publikasi ilmiah baru,
yang berisi atau mempermasalahkan permasalahan
nyata di bidang pendidikan formal pada satuan
pendidikannya yang sesuai dengan tugas guru
yang bersangkutan
h. Dinyatakan sebagai laporan penelitian deskriptif, namun :
(a) tidak jelas kegiatan nyata apa yang telah dilakukan
guru dalam kegiatan pengembangan profesinya, (b)
bahasan hanya sebatas mendeskripsikan data tentang
dalam kaitannya dengan sesuatu keadaan.
D
34
No Alasan penolakan dan saran
isarankan untuk membuat publikasi ilmiah baru,
yang berisi atau mempermasalahkan permasalahan
nyata di bidang pendidikan formal pada satuan
pendidikannya yang sesuai dengan tugas guru
yang bersangkutan.
i Dinyatakan sebagai laporan penelitian kualitatif, namun :
(a) tidak jelas kegiatan nyata apa yang telah dilakukan
guru dalam kegiatan pengembangan profesinya, (b)
bahasan hanya sebatas mendeskripsikan data tentang
dalam kaitannya dengan sesuatu keadaan.
Disarankan untuk membuat publikasi ilmiah baru,
yang berisi atau mempermasalahkan permasalahan
nyata di bidang pendidikan formal pada satuan
pendidikannya yang sesuai dengan tugas guru
yang bersangkutan.
j Dinyatakan sebagai laporan penelitian laporan penelitian
korelasi, tetapi, (a) tidak jelas kegiatan nyata apa yang
telah dilakukan guru dalam kegiatan pengembangan
profesi, (b) bahasan hanya sebatas mengkorelasikan
variabel-variabel yang telah jelas jawabannya, dan tidak
berkaitan dengan tindakan profesional guru dalam
peningkatan profesinya.
D
isarankan untuk membuat publikasi ilmiah baru,
yang berisi atau mempermasalahkan permasalahan
nyata di bidang pendidikan formal pada satuan
pendidikannya yang sesuai dengan tugas guru
yang bersangkutan.
35
No Alasan penolakan dan saran
k. Dinyatakan sebagai penelitian eksperimen, namun belum
dapat diterima karena tidak mengikuti kaidah penulisan
laporan penelitian eksperimen. Pembagian kelompok
eksperimen yang tidak jelas, kontrol yang kurang cermat,
dan sebagainya
D
isarankan untuk membuat publikasi ilmiah baru,
yang berisi atau mempermasalahkan permasalahan
nyata di bidang pendidikan formal pada satuan
pendidikannya yang sesuai dengan tugas guru
yang bersangkutan.
l. Secara umum isi laporan penelitian cukup baik. Namun
beberapa lampiran penting belum dilampirkan.
D
isarankan untuk memperbaiki melengkapi
lampiran-lampirannya. Dokumen pelaksanaan
penelitian yang harus dilampirkan paling tidak
adalah: (a) semua instrumen yang digunakan
dalam penelitian, (b) contoh pengisian instrumen
oleh responden (c) dokumen pelaksanaan
penelitian yang lain seperti misalnya, analisis
perhitungan, surat izin, foto-foto kegiatan, daftar
hadir, dan lain-lain.
7. Laporan hasil Penelitian Tindakan
Laporan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan laporan
hasil penelitian pembelajaran yang dilaksanakan guru di kelas di
sekolahnya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan
profesionalisme guru yang bersangkutan.
36
Bentuk laporan PTK harus diseminarkan di sekolahnya dan disimpan
di perpustakaan. Besaran angka kreditnya adalah.
No. Kegiatan Kode Angka
Kredit
2.2.e Laporan hasil penelitian bidang
pendidikan di sekolahnya berupa
karya tulis/makalah yang
diseminarkan di sekolah dan disimpan
di perpustakaan
35 4
N
o Alasan penolakan dan saran
7 a Dinyatakan sebagai laporan PTK/PTS, namun: tidak jelas
apa, bagaimana dan mengapa kegiatan tindakan yang
dilakukan, juga tidak jelas bagaimana peran hasil evaluasi dan
refleksi pada penentuan siklus-siklus berikutnya.
D
isarankan untuk membuat publikasi ilmiah baru, yang
berisi atau mempermasalahkan permasalahan nyata di
bidang pendidikan formal pada satuan pendidikannya
yang sesuai dengan tugas guru yang bersangkutan.
b Dinyatakan sebagai laporan PTK/PTS, namun (a) jumlah
pertemuan untuk melaksanakan tindakan pada setiap siklus
tidak wajar, (b) tidak ada tindakan yang merupakan
pembaharuan dari kegiatan yang biasa dilakukan, (c) tahapan
dalam siklus sama dengan tahapan pembelajaran biasa tidak
tampak proses mencoba dan menganalisis penggunaan metode
baru, (d) penjelasan tentang proses tindakan yang dilakukan
kurang memadai.
D
37
N
o Alasan penolakan dan saran
isarankan untuk membuat publikasi ilmiah baru, yang
berisi permasalahan nyata di bidang pendidikan
formal pada satuan pendidikannya yang sesuai dengan
tugas guru yang bersangkutan.
c Publikasi ilmiah yang diajukan berupa penelitian tindakan
kelas sudah cukup baik, namun (a) metode penelitian belum
mengemukakan tahapan dan tindakan tiap siklus dan indikator
keberhasilannya, (b) pada laporan hasil dan pembahasan
belum melaporkan data lengkap tiap siklus, perubahan yang
terjadi pada siswa, guru atau kelas serta bahasan terhadap
keseluruhan hasil penelitian dan (c) lampiran belum lengkap.
D
isarankan untuk memperbaiki, melengkapi lampiran-
lampirannya. Dokumen pelaksanaan penelitian yang
harus dilampirkan paling tidak adalah: (a) semua
instrumen yang digunakan dalam penelitian, (b) contoh
pengisian instrumen oleh responden (c) dokumen
pelaksanaan penelitian yang lain seperti misalnya,
analisis perhitungan, surat ijin, foto-foto kegiatan,
daftar hadir, dan lain-lain, (d) berita acara pelaksanaan
seminar PTK/PTS
d Secara umum isi laporan PTK/PTS ini telah cukup baik.
Namun beberapa lampiran penting belum dilampirkan, untuk
itu agar segera dilampirkan.
D
isarankan untuk memperbaiki, melengkapi lampiran-
lampirannya. Dokumen pelaksanaan penelitian yang
harus dilampirkan paling tidak adalah: (a) semua
instrumen yang digunakan dalam penelitian, (b) contoh
38
N
o Alasan penolakan dan saran
pengisian instrumen oleh responden (c) dokumen
pelaksanaan penelitian yang lain seperti misalnya,
analisis perhitungan, surat ijin, foto-foto kegiatan,
daftar hadir, dan lain-lain, (d) berita acara pelaksanaan
seminar PTK/PTS
8. Laporan hasil Penelitian yang dimuat di Jurnal Ilmiah
atau diterbitkan sebagai Buku tingkat Nasional
Laporan hasil penelitian dapat dipublikasikan dalam bentuk:
a) Laporan hasil penelitian yang diterbitkan/dipublikasikan
dalam bentuk buku ber-ISBN dan telah mendapat pengakuan
BSNP.
b) Laporanhasilpenelitian yang disusun jadi artikel ilmiah
diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah ilmiah/jurnal ilmiah
diedarkan secara nasional dan terakreditasi.
c) Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah
diterbit-kan/dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah
tingkat provinsi.
d) Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah
diterbitkan/publikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat
kabupaten/kota
No. Kegiatan Kode Angka
Kredit
2.2.a
Laporan hasil penelitian bidang
pendidikan di sekolahnya yang
diterbitkan dalambentuk buku
ber-ISBN dan diedarkan secara
nasional atau lulus dari penilaian
31 4
39
BSNP
2.2.b Karya tulis laporan hasil
penelitian bidang pendidikan di
sekolahnya, diterbitkan/
dipublikasikan dalam majalah
ilmiah tingkat nasional yang
terakreditasi
32 3
2.2.c Karya tulis laporan hasil
penelitian bidang pendidikan di
sekolahnya, diterbitkan/
dipublikasikan dalam majalah
ilmiah tingkat provinsi
33 2
2.2.d Karya tulis laporan hasil
penelitian bidang pendidikan di
sekolahnya, diterbitkan/
dipublikasikan dalam majalah
ilmiah tingkat kabupaten/kota.
34 1
2.2.e Laporan hasil penelitian bidang
pendidikan di sekolahnya berupa
karya tulis/makalah yang
diseminarkan di sekolah dan
disimpan di perpustakaan
35 4
N
o Alasan penolakan dan saran
8 Dinyatakan sebagai artikel yang dimuat di jurnal ilmiah.
Namun jurnal ilmiah tersebut kurang/tidak memenuhi
syarat sebagai jurnal yang terakreditasi, atau kurang/tidak
memadai sebagai jurnal ilmiah.
D
40
isarankan untuk membuat publikasi ilmiah baru,
yang berisi atau mempermasalahkan
permasalahan nyata di bidang pendidikan formal
pada satuan pendidikannya yang sesuai dengan
tugas guru yang bersangkutan
9. Tinjauan Ilmiah
Makalah tinjauan ilmiah adalah publikasi guru yang berisi
ide/gagasan ilmiah penulis, atau laporan pelaksaan kegiatan terbaik
(best pratice) yang telah dilakukan dalam upaya mengatasi berbagai
masalah pendidikan formal dan pembelajaran di sekolah/madrasah
tempat bertugas guru yang bersangkutan.
Besar angka kredit tinjauan ilmiah adalah:
Kegiatan Kode Angka
Kredit
2.2.f
Makalah berupa tinjauan ilmiah dalam
bidang pendidikan formal dan
pembelajaran pada satuan
pendidikannya, tidak diterbitkan,
disimpan di perpustakaan
36 2
No Alasan penolakan dan saran
9
a Dinyatakan sebagai Tinjauan Ilmiah, namun belum
mengikuti sistematika penulisan dan alur berpikir ilmiah
sebagai karya tinjauan ilmiah sesuai dengan pedoman.
Disarankan memperbaiki Publikasi ilmiah tersebut
dengan memakai sistematika Publikasi ilmiah
41
No Alasan penolakan dan saran
tinjauan ilmiah, yang paling tidak memuat:
Bagian Awal yang terdiri dari: halaman judul;
lembaran persetujuan; kata pengantar; daftar isi,
daftar label, daftar gambar, lampiran, serta abstrak
atau ringkasan.
Bagian Isi umumnya terdiri dari beberapa bab:
1. Bab Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar
Belakang Masalah, Perumusan Masalah.
2. Bab Kajian Teori/Tinjauan Pustaka, yang berisi
argumetasi konseptual mengapa sesuatu kegiatan
dilakukan untuk pemecahan masalah di satuan
pendidikannya.
3. Bab Pembahasan Masalah yang didukung data-data
yang ada di satuan pendidikannya. Yang perlu
disajikan pada bab ini adalah kejelasan ide atau
gagasan asli penulis yang terkait dengan upaya
pemecahan masalah di satuan pendidikannya.
4. Bab Kesimpulan.
Bagian Penunjang sajian daftar pustaka dan
lampiran-lampiran tentang data yang dipakai
untuk menunjang tinjauan atau gagasan ilmiah
b Dinyatakan sebagai Tinjauan Ilmiah, namun tidak atau
kurang dijumpai adanya data dan argumentasi mengapa
gagasan/kegiatan itu dipilih atau dilakukan penulis, untuk
mengatasipermasalahan pembelajaran di
sekolah/madrasah tempat bertugas guru yang
bersangkutan.
Disarankan memperbaiki Publikasi ilmiah tersebut
dengan memakai sistematika Publikasi ilmiah
42
No Alasan penolakan dan saran
tinjauan ilmiah, yang paling tidak memuat:
Bagian Awal yang terdiri dari: halaman judul;
lembaran persetujuan; kata pengantar; daftar isi,
daftar label, daftar gambar, lampiran, serta abstrak
atau ringkasan.
Bagian Isi umumnya terdiri dari beberapa bab:
1. Bab Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar
Belakang Masalah, Perumusan Masalah.
2. Bab Kajian Teori/Tinjauan Pustaka, yang berisi
argumetasi konseptual mengapa sesuatu kegiatan
dilakukan untuk pemecahan masalah di satuan
pendidikannya.
3. Bab Pembahasan Masalah yang didukung data-data
yang ada di satuan pendidikannya. Yang perlu
disajikan pada bab ini adalah kejelasan ide atau
gagasan asli penulis yang terkait dengan upaya
pemecahan masalah di satuan pendidikannya.
4. Bab Kesimpulan.
Bagian Penunjang sajian daftar pustaka dan
lampiran-lampiran tentang data yang dipakai untuk
menunjang tinjauan atau gagasan ilmiah
10. Tulisan Ilmiah Populer
Karya ilmiah populer adalah tulisan yang dipublikasikan di media
massa (koran, majalah, atau sejenisnya). Karya ilmiah populer yang
dibuat dalam pengembangan profesi adalah tulisan yang
mengandung isi pengetahuan, berupa ide, atau gagasan pengalaman
43
penulis dalam bidang pendidikan pada ekolah/madrasah tempat
penulis bertugas.
Besar angka kredit tulisan ilmiah populer adalah:
No. Kegiatan Kode Angka
Kredit
2.2.g.1 Artikel ilmiah populer di bidang
pendidikan formal dan pembelajaran
pada satuan pendidikannya, dimuat
di media massa tingkat nasional
37 2
2.2.g.2 Artikel ilmiah populer di bidang
pendidikan formal dan pembelajaran
pada satuan pendidikannya, dimuat
di media massa tingkat provinsi
(koran daerah)
38 1,5
No Alasan penolakan dan saran
10 a Isi tulisan ilmiah populer tidak menyangkut bidang
pendidikan pada satuan pendidikan penulis bertugas.
D
isarankan untuk membuat Publikasi ilmiah baru,
yang berisi atau mempermasalahkan permasalahan
nyata di bidang pendidikan formal pada satuan
pendidikannya yang sesuai dengan tugas guru yang
bersangkutan. Disarankan membuat tulisan ilmiah
populer lain yang lebih sesuai.
b Tulisan ilmiah populer tidak dilengkapi dengan bukti fisik
yang dipersyaratkan.Bukti fisik yang diperlukan adalah
guntingan tulisan dari media masa yang memuat karya
ilmiah penulis, dengan pengesahan dari kepala sekolah.
44
No Alasan penolakan dan saran
Pada guntingan media masa itu harus jelas nama media
masa serta tanggal terbitnya. Bila berupa foto-copy harus
ada pernyataan dari kepala sekolah yang menyataan
keaslian karya ilmiah populer yang dimuat di media masa
tersebut.
D
isarankan untuk melengkapi bukti fisik yang
disyaratkan dan atau untuk membuat Publikasi
ilmiah baru, yang berisi atau mempermasalahkan
permasalahan nyata di bidang pendidikan formal
pada satuan pendidikannya yang sesuai dengan
tugas guru yang bersangkutan. Atau membuat
tulisan populer lain yang lebih sesuai, dan
menyertakan bukti fisik yang lengkap.
c Isi tulisan ilmiah populer tidak dimuat pada media massa
tingkat nasional maupun provinsi.
D
isarankan untuk membuat Publikasi ilmiah baru,
yang berisi atau mempermasalahkan
permasalahan nyata di bidang pendidikan formal
pada satuan pendidikannya yang sesuai dengan
tugas guru yang bersangkutan
11. Artikel Ilmiah di Bidang Pendidikan
Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan adalah tulisan yang berisi
gagasan atau tinjauan ilmiah dalam bidang pendidikan/pembelajaran
di satuan pendidikan yang dimuat dalam jurnal ilmiah.
Besaran angka kredit artikel ilmiah adalah:
45
No. Kegiatan Kode Angka
Kredit
2.2.h.1
Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan
formal dan pembelajaran pada satuan
pendidikannya, dimuat di jurnal tingkat
nasional terakreditasi
39 2
2.2.h.2
Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan
formal dan pembelajaran pada satuan
pendidikannya, dimuat di jurnal tingkat
nasional tidak terakreditasi/tingkat
provinsi
40 1,5
2.2.h.3
Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan
formal dan pembelajaran pada satuan
pendidikannya, dimuat di jurnal tingkat
nasional tingkat lokal (kabupaten/kota/
sekolah/madrasah)
41 1
N
o Alasan penolakan dan saran
1
1
a Dinyatakan sebagai artikel ilmiah, namun isinya tidak sesuai
dan tidak berisi gagasan atau tinjauan ilmiah dalam
pendidikan formal dan pembajaran di satuan pendidikannya.
D
isarankan membuat publikasi ilmiah baru yang berisi
atau mempermasalahkan permasalahan di bidang
46
N
o Alasan penolakan dan saran
pendidikan formal pada satuan pendidikan guru yang
bersangkutan.
b Artikel ilmiah dimuat dalam jurnal yang tidak atau kurang
memberikan informasi tentang lembaga penerbitnya dan a
tau status akreditasinya.
D
isarankan untuk melengkapi bukti fisik tentang jurnal
atau membuat publikasi ilmiah baru, yang berisi atau
mempermasalahkan permasalahan nyata di bidang
pendidikan formal pada satuan pendidikannya yang
sesuai dengan tugas guru yang bersangkutan
c
.
Dinyatakan sebagai artikel ilmiah, namun tidak disertai
dengan bukti-bukti fisik yang dipersyaratkan. Bukti fisik yang
diperlukan untuk penilaian angka kredit adalah sebagai
berikut: Jurnal ilmiah asli atau foto kopi yang menunjukan
adanya nomor ISSN, keterangan akreditasi untuk tingkat
nasional, (atau keterangan bahwa jurnal tersebut adalah
tingkat nasional tetapi tidak terakreditasi), keterangan bila
jurnal tersebut diterbitkan di tingkat provinsi atau
kabupaten/kota, atau tingkat lokal (kabupaten/kota/sekolah/
madrasah). Semua bukti fisik diatas memerlukan pernyataan
keaslian dari kepala sekolah yang disertai tanda tangan kepala
sekolah dan cap sekolah.
Disarankan untuk melengkapi bukti fisik atau
membuat publikasi ilmiah baru, yang berisi atau
47
N
o Alasan penolakan dan saran
mempermasalahkan permasalahan nyata di bidang
pendidikan formal pada satuan pendidikannya yang
sesuai dengan tugas guru yang bersangkutan.
12. Buku Pelajaran
Buku pelajaran adalah buku berisi pengetahuan untuk bidang ilmu
atau mata pelajaran tertentu dan ditujukan bagi siswa pada jenjang
pendidikan tertentu
Buku itu umumnya ditulis oleh guru atau sekelompok guru,
dimaksudkan untuk membantu siswa dalam memahami mata
pelajaran tertentu, atau sebagai bahan pegangan mengajar guru, baik
pegangan utamamaupun pelengkap
Besaran angka kredit buku pelajaran adalah:
No. Kegiatan Kode Angka
Kredit
2.3.a.1 Buku pelajaran yang lolos penilaian
BSNP
42 6
2.3.a.2 Buku pelajaran yang dicetak oleh
penerbit dan ber-ISBN
43 3
2.3.a.3
Buku pelajaran yang dicetak oleh
penerbit tetapi belum ber-ISBN
44 1
N
o Alasan penolakan dan saran
48
N
o Alasan penolakan dan saran
1
2
a Dinyatakan sebagai, buku pelajaran, namun belum dapat
dinilai karena belum memenuhi syarat karena isinya tidak
sesuai sebagai buku ajar/kurikulum.
D
isarankan untuk membuat Publikasi ilmiah baru, yang
berisi atau mempermasalahkan permasalahan nyata di
bidang pendidikan formal pada satuan pendidikannya
yang sesuai dengan tugas guru yang bersangkutan.
b Sebagai buku dalam pelajaran sudah sesuai, namun bukti fisik
yang diperlukan belum lengkap.
Disarankan melengkapi persyaratan bukti fisik berupa
buku asli atau fotokopi yang secara jelas menunjukkan
nama penulis atau nama penulis-penulis buku tersebut.
Buku tersebut harus pula secara jelas menunjukkan
nama penerbit, tahun diterbitkan, serta keterangan-
keterangan lain yang diperlukan seperti (bila ada)
persetujuan dari BSNP, nomor ISBN dan lain-lain.
13. Modul/Diktat Pembelajaran Per Semester
Modul adalah materi pembelajaran yang disusun dan disajikan secara
tertulis yang disusun sedemikian rupa untuk memudahkan siswa atau
pembacanya mempelajarinya secara mandiri.
Diktat adalah catatan tertulis tentang suatu materi pelajaran yang
dipersiapkan guru untuk mempermudah atau memperkaya materi
mata pelajaran tertentu yang disampaikan guru dalam kegiatan belajar
mengajar.
Besaran angka kredit modul/diktat pembelajaran adalah:
49
No. Kegiatan Kode Angka
Kredit
2.3.b.1 Digunakan di tingkat provinsi dengan
pengesahan Dinas Pendidikan
Provinsi
45 1,5
2.3.b.2 Digunakan di tingkat kabupaten/kota
dengan pengesahan Dinas
PendidikanKabupaten/Kota
46 1
2.3.b.3 Digunakan di tingkat
sekolah/madrasan setempat
47 0,5
N
o Alasan penolakan dan saran
1
3
a Dinyatakan sebagai Diktat, namun belum dapat dinilai karena
belum memenuhi syarat.
D
isarankan untuk membuat Publikasi ilmiah baru, yang
berisi atau mempermasalahkan permasalahan nyata di
bidang pendidikan formal pada satuan pendidikannya
yang sesuai dengan tugas guru yang bersangkutan.
Bila membuat diktat paling tidak menggunakan
ketrangka penulisan sebagai berikut:
Bagian Pendahuluan :
Daftar isi
Penjelasan tujuan diktat pelajaran
Daftar pustaka
Bagian Isi:
Judul bab atau topik isi bahasan
50
N
o Alasan penolakan dan saran
Penjelasan tujuan bab
Uraian isi pelajaran
Penjelasan teori
Sajian contoh
Soal latihan
Bagian Penunjang
b Dinyatakan sebagai, Modul, namun belum dapat dinilai karena
belum memenuhi syarat.
D
isarankan untuk membuat publikasi ilmiah baru, yang
berisi atau mempermasalahkan permasalahan nyata di
bidang pendidikan formal pada satuan pendidikannya
yang sesuai dengan tugas guru yang bersangkutan.
Bila membuat modul hendaknya mengikuti kaidah
berikut ini:
Modul umumnya terdiri dan seperangkat buku, yaitu:
buku petunjuk siswa, buku isi materi bahasan, buku
kerja siswa, buku evaluasi, dan buku pegangan tutor
(bila ada). Ciri lain dari modul adalah, satu modul
biasanya untuk waktu penyelesaian belajar antara 1-3
minggu. Umumnya satu modul menyajikan satu topik
materi bahasan yang merupakan satu unit program
pembelajaran tertentu. Ciri khas modul adalah
tersedianya berbagai petunjuk yang lengkap danrinci,
agar siswa mampu menggunakan modul dalam
membelajarkan diri mereka sendiri.
14. Buku dalam Bidang Pendidikan
51
Buku di bidang pendidikan berisi pengetahuan yang terkait dengan
pendidikan. Sasarannya berbeda dengan buku pelajaran, yaitu tidak
hanya pada siswa jenjang pendidika n tertentu, tetapi masyarakat
luas.
Berbeda dengan kerangka isi buku pelajaran, buku dalam bidang
pendidikan mempunyai kerangka isi yang lebih bebas, bergantung isi
pengetahuan apa yang disajikan dalam buku tersebut.
Besaran angka kredit buku bidang pendidikan adalah:
No. Kegiatan Kode Angka
Kredit
2.3.c.1 Buku dalam bidang pendidikan
dicetak oleh penerbit dan ber-ISBN
48 3
2.3.c.2 Buku dalam bidang pendidikan
dicetak oleh penerbit tapi belum ber-
ISBN
49 1,5
N
o Alasan penolakan dan saran
1
4
a Dinyatakan sebagai buku bidang pendidikan namun isinya
kurang memenuhi persyaratan sebagai buku dalam bidang
pendidikan.
D
isarankan untuk membuat publikasi ilmiah baru, yang
berisi atau mempermasalahkan permasalahan nyata
dibidang pendidikan formal pada satuan
pendidikannya yang sesuai dengan tugas guru yang
bersangkutan.
b Sebagai buku dalam bidang pendidikan dan sudah sesuai
52
N
o Alasan penolakan dan saran
namun bukti fisik yang diperlukan belum lengkap.
D
isarankan melengkapi persyaratan bukti fisik berupa
buku asli atau fotokopi yang secara jelas menunjukkan
nama penulis atau nama penulis-penulis buku tersebut.
B
uku tersebut harus pula secara jelas menunjukkan
nama penerbit, tahun diterbitkan, serta keterangan-
keterangan lain yang diperlukan seperti (bila ada),
nomor ISBN dan lain-lain.Bila buku tersebut berupa
fotokopi, maka diperlukan pernyataan keaslian dari
kepala sekolah yang disertai tanda tangan kepala
sekolah dan cap sekolah.
15. Karya Terjemahan
Karya terjemahan adalah tulisan yang dihasilkan dari penerjemahan
buku pelajaran atau buku bidang pendidikan dari bahasangka
kreditnya asing atau bahasa daerah ke bahasa Indonesia atau
sebaliknya.
Besaran angka kredit karya terjemahan adalah:
No. Kegiatan Kode Angka
Kredit
2.3.d
Hasil terjemahan yang dinyatakan oleh
kepala sekolah/madrasah, tiap karya
50 1
53
N
o
Alasan penolakan dan saran
1
5
a Dinyatakan berupa karya terjemahan namun belum memenuhi
persyaratan karena hal yang terjemahkan tidak sesuai dengan
tugas si penulis sebagai guru, atau tidak sesuai latar belakang
keahlian atau tugas pokoknya. Juga tidak ada surat
pernyataan dari kepala sekolah/madrasah yang menjelaskan
perlunya karya terjemahan tersebut memang benar-benar
diperlukan untuk menunjang proses belajar mengajar guru
yang bersangkutan.
D
isarankan untuk membuat publikasi ilmiah baru, yang
berisi atau mempermasalahkan permasalahan nyata di
bidang pendidikan formal pada satuan pendidikannya
yang sesuai dengan tugas guru yang bersangkutan.
b Karya terjemahan sudah baik namun kurang dilengkapi
dengan bukti fisiknya.
Disarankan untuk melengkapi bukti fisik yang berupa
karya terjemahan atau fotokopinya yang secara jelas
menunjukkan nama buku yang diterjemahkan, nama
penulis atau nama penulis-penulis karya terjemahan
tersebut. Juga adanya surat pernyataan dari kepala
sekolah/madrasah yang menjelaskan perlunya karya
terjemahan tersebut memang benar-benar diperlukan untuk
menunjang proses belajar mengajar guru yang
bersangkutan.
16. Buku Pedoman Guru
54
Buku pedoman guru adalah buku tulisan guru tentang rencana
kerjanya dalam setahun ke depan. Rencana kerja itu merupakan
pedoman guru dalam melaksanakan kerjanya, termasuk di dalamnya
ada unsur PKB.
Buku pedoman guru ini dapat dipakai oleh kepala sekolah atau
pengawas sekolah untuk mengevaluasi dan menilai kinerja guru.
Besaran angka kreditnya adalah:
No. Kegiatan Kode Angka
Kredit
2.3.e Buku pedoman guru 51 1,5
N
o
Alasan penolakan dan saran
55
1
6
a Dinyatakan sebagai Buku Pedoman Guru, namun isinya tidak
sesuai dengan apa yang dimaksudkan.
D
isarankan untuk membuat Publikasi ilmiah baru, yang
berisi atau mengkaji permasalahan nyata di bidang
pendidikan formal pada satuan pendidikannya yang sesuai
dengan tugas guru yang bersangkutan.
Bila membuat buku pedoman guru, hendaknya
menggunakan kerangka isi sebagai berikut.
Bagian Awal yang terdiri dari: halaman judul yang menerangkan
identitas guru dan tahun kerja dari rencana kerja guru tersebut,
lembaran persetujuan dari kepala sekolah; kata pengantar; daftar isi.
Bagian Isi umumnya terdiri dari beberapa bab yakni:
Pendahuluan yang menjelaskan tentang tujuan pembuatan
Rencana Kerja Tahunan Guru tersebut, menjelaskan
ringkasan target-target capaian yang diharapkan dicapai.
Rincian rencana kerja yang disajikan dalam satuan waktu
bulanan, selama setahun. Rencana kerja tersebut berupa
rencana guru yang bersangkutan dalam meningkatkan
kompetensinya sebagai guru, yakni kompetensi
pedegogik, komptensi professional, kompetensi
kepribadian dan komptetensi social.
Penutup yan menjelaskan ringkasan rencana kegiatan dan
rencana target yang ingin dicapai..
Bagian Penunjang lampiran-lampiran yang menunjang rencana kerja
tahunan tersebut, misalnya RPP, skenario kegiatan, dan lain-lain.
56
b Buku Pedoman Guru sudah baik, namun perlu dilengkapi
dengan lampiran.
D
isarankan melengkapi dengan lampiran-lampiran yang
menunjang rencana kerja tahunan tersebut, misalnya
RPP, skenario kegiatan, dan lain-lain.
17. Alasan lainnya.
Beberapa alasan lain untuk menolak dan menyarankan karya
publikasi ilmiah guru adalah sebagai berikut.
No Alasan penolakan dan saran
17
a Publikasi ilmiah ini cukup baik. Namun belum terdapat
pengesahan kepala sekolah.
D
isarankan untuk itu, segera dilengkapi dengan
persetujuan/ pengesahan dari kepala sekolah.
b Publikasi ilmiah ini sudah cukup baik, namuntidak jelas
apa peran guru BK yang terkait dengan permasalahan
yang dibahas dalam Publikasi ilmiahnya.
Disarankan untuk memperbaiki Publikasi ilmiah
tersebut dengan menunjukkan dengan jelas dan rinci
peran guru BK dalam permasalahan yang dibahas
dalam Publikasi ilmiah tersebut.
c Publikasi ilmiah ini sudah cukup baik, namun tidak jelas
apa peran kepala sekolah yang terkait dengan
permasalahan yang dibahas dalam Publikasi ilmiahnya.
D
isarankan untuk memperbaiki Publikasi
ilmiahtersebut dengan menunjukkan dengan jelas dan
57
No Alasan penolakan dan saran
rinci peran kepala sekolah dalam permasalahan yang
dibahas dalam Publikasi ilmiah tersebut.
BAB IV
PENILAIAN KARYA INOVATIF
A. Pengertian Karya Inovatif
Karya inovatif adalah karya hasil pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau seni yang bermanfaat bagi pendidikan dan/atau
masyarakat yang terdiri dari (1) menemukan teknologi tepat guna, (2)
menciptakan karya seni, (3) membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga
dan alat praktikum, dan (4) mengikuti pengembangan penyusunan standar,
pedoman, soal, dan sejenisnya.
1. Menemukan Teknologi Tepatguna (Karya
Sains/Teknologi;
Karya Teknologi Tepat Guna yang selanjutnya disebut karya
sains / teknologi adalah karya hasil rancangan / pengembangan /
percobaan dalam bidang sains dan/atau teknologi yang dibuat atau
dihasilkan dengan menggunakan bahan, sistem, atau metodologi
tertentu dan dimanfaatkan untuk pendidikan atau masyarakat sehingga
pendidikan terbantu kelancarannya atau masyarakat terbantu
kehidupannya.
2. Menemukan/Menciptakan Karya Seni
Menemukan/menciptakan karyaseniadalah proses perefleksian
nilai-nilai dan gagasan manusia yang diekspresikan secara estetika
dalam berbagai medium seperti rupa, gerak, bunyi, dan kata yang
mampu memberi makna transcendental baik spriritual maupun
intelektual bagi manusia dan kemanusiaan.
3. M
embuat/Memodifikasi Alat Pelajaran/Peraga dan Alat
Praktikum
a. Subunsur Membuat Alat Pelajaran/Peraga
58
Alat pelajaran/peraga adalah alat yang digunakan untuk
memperjelas konsep/teori/cara kerja tertentu yang dipergunakan
dalam proses pembelajaran atau bimbingan.
b. Subunsur Membuat Alat Praktikum
Alat praktikum adalah alat yang digunakan untuk praktikum
sains, matematika, teknik, bahasa, ilmu sosial, humaniora, dan
keilmuan lainnya.
4. Mengikuti pengembangan penyusunan standar,
pedoman, soal, dan sejenisnya.
Kegiatan penyusunan standar/pedoman/soal yang diselenggara-
kan oleh instansi tingkat nasional atau provinsi.
B. Langkah Penilaian
Secara umum langkah-langkah menilai Laporan Pembuatan
dan Penggunaan Karya Sains/Teknologi, Karya Seni, Alat
Pelajaran/Alat Peraga, dan Alat Praktikum, adalah sebagai berikut.
1. Bacalah Laporan Pembuatan dan Penggunaan Karya
Sains/Teknologi, Karya Seni, Alat Pelajaran/Alat Peraga, dan Alat
Praktikum.
2. Lihat video/foto pembuatan dan penggunaan atau foto
pameran/pertunjukan atau bukti lain yang sesuai ketentuan.
3. Simpulkan jenis karya inovatif (karya sains/teknologi, karya seni,
alat pelajaran/peraga, atau alat praktikum).
4. Apa
bila sesuai dengan pedoman/ketentuan maka berikan nilai sesuai
dengan angka kredit yang ditentukan.
5. Bila tidak sesuai atau ditolak diberikan alasan penolakan dan saran.
C. Macam Karya Inovatif dan Alasan Penolakan
Dalammelaksanakanpenilaianterhadap Karya Inovatif
adabeberapahal yang harusdiperhatikanoleh Tim Penilai.
1. Karya Sains/Teknologi
59
Karya sains/teknologi adalah karya hasil rancangan /
pengembangan / eksperimen sains dan / atau teknologi yang dibuat
atau dihasilkan dengan menggunakan bahan, sistem atau metodologi
tertentu dan dimanfaatkan untuk pendidikan atau masyarakat
sehingga pendidikan terbantu kelancarannya atau masyarakat
terbantu kehidupannya. Jenis karya sains/teknologi adalah:
1) Media pembelajaran/bahan ajar interaktif berbasis komputer
sesuai bidang tugas mengajar/membimbing.
2) Hasil pengembangan metodologi/evaluasi pembelajaran atau
bimbingan dan konseling, pengembangan manajemen atau
pengembangan olah raga senam sesuai bidang tugas
mengajar/membimbing.
3) Hasil eksperimen sains/teknologi sesuai bidang tugas mengajar,
yang bermanfaat untuk pendidikan atau masyarakat.
4) Alat/mesin yang bermanfaat untuk sekolah, pendidikan atau
masyarakat, dapat dibuat oleh semua guru, tidak bergantung
bidang tugas mengajar/membimbing.
5) Program aplikasi komputer yang bermanfaat untuk sekolah,
pendidikan atau masyarakat, dapat dibuat oleh semua guru,
bergantung bidang tugas mengajar/ membimbing.
Kriteria kategori kompleks dan sederhana pada penilaian karya
sains/teknologi didasarkan kepada jumlah dari karya yang
dihasilkan.
Besaran angka kredit karya teknologi/sains adalah:
No. Kegiatan Kode Angka Kredit
3.1.a Kategori kompleks 52 4
3.1.b Kategori sederhana 53 2
No. Alasan Penolakan dan Saran
18 a. Laporan karya sains/teknologi hanya dikirimkan foto/video/
bendanya tetapi tidak ada narasi laporan pembuatan dan
penggunaan.
60
No. Alasan Penolakan dan Saran
Saran:
Agar narasi laporan pembuatan dan penggunaan yang
dilengkapi foto/video pembuatan dan penggunaan.
b. Laporan karya sains/teknologi yang dikirimkan tidak disertai
foto/video pembuatan dan foto penggunaan.
Saran:
Laporan karya sains/teknologi dilengkapi dengan foto/
video pembuatan dan penggunaan
c. Laporan pembuatandanpenggunaan karya sains/ teknologi
yang dikirimkan tidak ada pengesahan dari kepala
sekolah/pejabat yang berwenang.
Saran:
Laporan pembuatandanpenggunaankarya sains/ teknologi
dikirimkan ulang dengan dilengkapi pengesahan dari
kepala sekolah/pejabat yang berwenang
d. Laporan pembuatan dan penggunaan karya sains/teknologi
yang dikirim tidak ada pengakuan atau surat keterangan dari
pengguna/masyarakat minimal tingkat kelurahan (untuk
yang digunakan di masyarakat).
Saran:
Laporan pembuatandanpenggunaankarya sains/ teknologi
dikirimkan ulang dengan dilengkapi pengakuan/surat
keterangan dari pengguna minimal tingkat kelurahan
(untuk yang digunakan di masyarakat).
e. Laporan karya sains/teknologi yang dibuat tidak bermanfaat
untuk pendidikan/masyarakat.
No. Alasan Penolakan dan Saran
18 e. Saran:
Agar membuat karya sains/teknologi yang baru, yang
bermanfaat untuk pendidikan/masyarakat
f. Laporan karya sains/teknologi yang dibuat tidak menampak-
kan kerapihan pembuatan/terkesan asal jadi.
Saran:
Agar membuat karya sains/teknologi baru yang rapi dan
tidak asal jadi.
61
No. Alasan Penolakan dan Saran
g
.
Laporan karya sains/teknologi jenis Media
Pembelajaran/Bahan Ajar Interaktif Berbasis Komputer
tetapi terlalu pendek (tidak menjelaskan satu materi utuh).
Saran:
Agar Laporan karya diperbaiki sehingga Media
Pembela-jaran/Bahan Ajar Interaktif Berbasis
Komputertersebututuhuntuksatumateri.
h Laporan karya sains/teknologi jenis Program Aplikasi Kom-
puter tetapi tidak dapat dijalankan dengan baik.
Saran:
Agar karya sains diperbaiki sehingga Program Aplikasi
Komputer dapat berjalan dengan baik.
I Laporan karya sains/teknologi berupaLaporanHasil
Eksperimen/Percobaan Sains/Teknologi tetapi sistematika
dan isi laporan tidak sesuai dengan prinsip ilmiah dan tidak
bermanfaat.
Saran:
Agar laporan Diperbaiki sehingga hasil
Eksperimen/Percoba-an Sains/Teknologi tersebut
memilikisistematika dan isi laporan dengan prinsip
ilmiah danbermanfaat.
j
Laporan karya sains/teknologi yang dibuat sudah kedaluarsa.
Saran:
Agar membuat sains/teknologi baru.
k Laporan karya sains/teknologi yang dibuat tidak rapih (tidak
sesuai dengan tata tulis ilmiah).
Saran:
Laporan diperbaiki dengan laporan yang memiliki tata
tulis rapih (sesuai dengan tata tulis ilmiah).
l Karya sains/teknologi yang dibuat diragukan keasliannya
ditinjau dari berbagai hal yang terdapat dalam laporan karya
tersebut.
Saran:
Karya sains/teknologi dibuat ulang atau diperbaiki
laporan dan bukti fisiknya sehingga jelas terbukti asli
karya yang bersangkutan.
62
Dalammelaksanakanpenilaianterhadap Karya Inovatif adabebe-rapahal
yang harusdiperhatikanoleh Tim Penilai.
2. Karya Seni
Karya seni adalah hasil refleksi nilai-nilai dan gagasan estetik
manusia yang diekspre-sikan dalam berbagai medium seperti rupa, gerak,
bunyi, dan kata secara individual maupun kolektif yang bermakna bagi
manusia dan kemanusiaan.
Jenis karya seni yang terkait dengan penilaian angka kredit
guru adalah:
1) Karya seni yang bukti fisiknya dapat disertakan langsung untuk
penilaian angka kredit jabatan guru adalah: Seni sastra (novel,
kumpulan cerpen, kumpulan puisi, naskah drama/teater/film), seni
rupa (a.l.: keramik kecil, benda souvenir, film animasi cerita ), seni
desain grafis (a.l.: sampul buku, poster, brosur, fotografi), seni
musik rekaman, film, dan sebagainya.
2) Karya seni yang bukti fisiknya tidak dapat disertakan langsung
untuk penilaian angka kredit jabatan guru: seni rupa (a.l.: lukisan,
patung, ukiran, keramik ukuran besar, baliho, busana), seni
pertunjukan (a.l: teater, tari, sendratari, ansambel musik), dan
sebagainya.
Kriteria kategori kompleks dan sederhana pada penilaian karya
seni didasarkan kepada jumlah dari karya yang dihasilkan. Besaran
angka kredit karya seni adalah:
No. Kegiatan Kode Angka Kredit
3.2.a Kategori kompleks 54 4
3.2.b Kategori sederhana 55 2
63
No. Alasan Penolakan dan Saran
19 Karya seni yang bukti fisiknya disertakan langsung pada saat
penilaian: seni sastra, seni rupa (fotografi, kriya, film animasi
cerita), desain komunikasi visual (desain grafis, film, musik
rekaman-tayang, company profile), dan karya seni lain,
tidak/belum dapat dinilai karena:
a. Bukan karya seni yang diakui oleh masyarakat seni yang
bersangkutan.
Disarankan untuk:
Menciptakan dan mengusulkan karya seni baru yang
diakui oleh masyarakat seni yang bersangkutan.
b. Diduga karya seni yang diusulkan merupakan karya seni
tiruan (plagiat) atau ciptaan orang lain.
Disarankan untuk:
Menciptakan karya seni yang baru atau modifikasi
orisinal yang imajinatif, kreatif, eksploratif, dan inovatif
dari karya seni lain menjadi karya seni ciptaan sendiri
atau kolektif, serta bukan hasil karya seni tiruan (plagiat)
atau menggunakan karya seni ciptaan orang lain untuk
kepentingan pribadi;
c. Tidak memperoleh pengakuan dari masyarakat luas melalui
pameran atau memenangkan lomba karya seni minimal di
tingkat kabupaten/ kota atau publikasi media massa tidak
ber-ISSN atau diterbitkan dalam bentuk buku tidak ber-
ISBN atau tidak dilampiri bukti yang sah bahwa telah
disiarkan melalui media elektronik nasional
Disarankan untuk:
Tidak ada pengakuan dari masyarakat luas melalui
pameran atau memenangkan lomba karya seni minimal
di tingkat kabupaten/ kota atau publikasi media massa
ber-ISSN/diterbitkan oleh penerbit bereditor dalam
bentuk buku ber-ISBN dan diedarkan secara nasional
atau disiarkan melalui media elektronik atau media
massa cetak nasional.
No. Alasan Penolakan dan Saran
64
No. Alasan Penolakan dan Saran
19 d. Karya seni pertunjukan yang bukan berbentuk cetakan atau
rekaman tidak mendapat pengakuan atau rekomendasi dari
dewan kesenian kabupaten/kota atau organisasi profesi
kesenian yang relevan minimal tingkat kabupaten/kota.
Disarankan untuk:
Semua karya seni berbentuk cetakan/ rekaman atau
bukan, perlu mendapat pengakuan atau rekomendasi dari
dewan kesenian kabupaten/kota atau organisasi profesi
kesenian yang relevan minimal tingkat kabupaten/kota
e. Tidak menyertakan laporan proses penciptaan karya seni
yang diusulkan.
Disarankan untuk:
Menyusun dan menyertakan laporan proses penciptaan
karya seni yang diusulkan
F Tidak mengandung nilai pendidikan dan budaya Indonesia.
Disarankan untuk:
Memenuhi nilai-nilai pendidikan dan budaya Indonesia
G Tidak menyertakan surat keterangan keaslian dan
kepemilikan karya seni dari kepala sekolah.
Disarankan untuk:
menyertakan surat keterangan keaslian dan kepemilikan
karya seni dari kepala sekolah.
h Tidak sesuai dengan jumlah minimal karya seni yang
dipersyaratkan.
Disarankan untuk:
melengkapi jumlah minimal karya seni yang diajukan
sesuai dengan persyaratan (Pilihlah sesuai dengan karya
yang diajukan):
1) Seni sastra: sebuah buku kumpulan cerpen berisi
minimal 10 naskah atau sebuah buku kumpulan
puisi berisi minimal 20 naskah; atau setiap 10
cerpen atau setiap 20 puisi yang dimuat dalam
rubrik sastra di media massa daerah atau nasional.
2) Seni rupa: fotografi atau keramik/souvenir 10 karya
3) Desain komunikasi visual: film atau musik rekaman
minimal 1 unit berdurasi kurang dari 30 menit;
company profile berdurasi minimal 15 menit; dan
65
No. Alasan Penolakan dan Saran
sampul buku yang diterbitkan minimal 5 judul, atau
pamflet, poster, brosur minimal 20 buah karya yang
berbeda.
Jenis karya seni lain menyesuaikan dengan
persyaratan rumpun karya seni yang relevan.
No. Alasan Penolakan dan Saran
20 Karya seni yang bukti fisiknya tidak dapat disertakan langsung
pada saat penilaian: seni rupa (lukisan, kriya ukuran besar,
patung, dan sebagainya), desain komunikasi visual (desain grafis
ukuran besar seperti baliho dan sebagainya), seni busana, dan seni
pertunjukan, tidak/belum dapat dinilai karena:
a. Portofolio Penciptaan Karya Seni tidak memenuhi syarat
karena isinya tidak lengkap sebagian atau seluruhnya:
(1) Halaman pengesahan: identitas pencipta tidak ada atau
tidak disahkan oleh kepala sekolah
(2) Kata Pengantar pencipta tidak ada.
(3) Bagian I Pendahuluan: tidak ada paparan latar belakang
gagasan/ide, makna, dan tujuan penciptaan
(4) Bagian II Refleksi Proses kreatif: Bahan, alat, ukuran,
lama pengerjaan, deskripsi eksplorasi proses kreatif yang
berlangsung dari awal hingga akhir (dikuatkan dengan
foto-foto), dan kegiatan publikasi/pameran/
pertunjukan/perekaman, dan lain-lain tidak ada atau
tidak lengkap.
(5) Bagian III Penutup
(6) Lampiran tidak ada atau tidak dilengkapi degan:
o Surat pernyataan keaslian dan kepemilikan
ditandatangani oleh yang bersangkutan dan
diketahui oleh kepala sekolah
o Surat pengakuan/rekomendari dari dewan kesenian
atau organisasi profesi kesenian yang relevan
minimal tingkat kabupaten/kota
No. Alasan Penolakan dan Saran
66
No. Alasan Penolakan dan Saran
20 Bukti pendukung seperti surat keterangan dan foto-
foto bukti pameran/pertunjukan atau sertifikat
memenangkan lomba
Disarankan untuk:
melengkapi salah satu atau beberapa persyaratan berkas
Portofolio Penciptaan Karya Seni yang belum ada, antara
lain:
(1) Halaman pengesahan: identitas pencipta yang
disahkan oleh kepala sekolah
(2) Kata pengantar pencipta
(3) Daftar Isi/Daftar Gambar
(4) Bagian I Pendahuluan: Latar belakang gagasan/ide,
makna dan tujuan penciptaan
(5) Bagian II Proses kreatif: Bahan, alat, ukuran, lama
pengerjaan, deskripsi eksplorasi proses kreatif yang
berlangsung dari awal hingga akhir (dikuatkan
dengan foto-foto), dan kegiatan
publikasi/pameran/pertunjukan/perekaman, dan
lain-lain.
(6) Bagian III Penutup
(7) Referensi/Kepustakaan (jika ada)
(8) Lampiran:
(a) Surat pernyataan keaslian dan kepemilikan dari
kepala sekolah
(b) Surat pengakuan/rekomendari dari dewan
kesenian atau organisasi profesi kesenian yang
relevan minimal tingkat kabupaten/kota
(c) Bukti pendukung seperti: Surat keterangan dan
foto-foto bukti pameran/pertunjukan atau
kliping resensi dari media massa cetak (jika
ada), atau surat keterangan memenangkan
lomba karya seni (jika ada), dan
sebagainyaSurat pernyataan keaslian dan
kepemilikan dari kepala sekolah
(d) Surat pengakuan/rekomendari dari dewan
kesenian atau organisasi profesi kesenian yang
relevan minimal tingkat kabupaten/kota
67
No. Alasan Penolakan dan Saran
20 Bukti pendukung seperti: Surat keterangan dan foto-foto
bukti pameran/pertunjukan atau kliping resensi dari
media massa cetak (jika ada), atau surat keterangan
memenang-kan lomba karya seni (jika ada), dan
sebagainya
b. Tidak sesuai dengan jumlah minimal karya seni yang
dipersya-ratkan.
Disarankan untuk:
melengkapi jumlah minimal karya seni yang diajukan
sesuai dengan persyaratan: (Pilihlah sesuai dengan karya
yang diajukan)
1) Seni rupa: lukisan, keramik besar, patung, dan
sebagainya per 5 karya yang berbeda.
2) Desain komunikasi visual: baliho besar per 5 karya
yang berbeda, busana yang telah diperagakan per
10 karya.
3) Seni pertunjukan: tari, teater, sendratasik,
ensambel/konser musik, dan sebagainya dengan
durasi kurang lebih 1 jam.
Jenis karya seni lain menyesuaikan dengan persyaratan
rumpun karya seni yang relevan.
3. Alat Pelajaran/Peraga
Alat pelajaran/peraga adalah alat yang dipergunakan untuk
memperjelas konsep, teori, materi, atau cara kerja sesuatu dalam
pelaksanaan pembelajaran atau pembimbingan. Dalam memperjelas
objek yang dikemukakan, alat pelajaran/peraga juga merupakan materi
yang diajarkan. Jenis alat pelajaran/peraga antara lain:
a. Poster/gambar untuk pelajaran
b. Alat permainan pendidikan
c. Model benda/barang atau alat tertentu
d. Benda potongan (cutaway object)
68
e. Film/video pelajaran
f. Gambar animasi komputer
Besaran angka kredit dan alasan penolakan serta saran dapat
disimak dalam tabel berikut.
No. Kegiatan Kode Angka Kredit
3.3.b1 Kategori Kompleks 58 2
3.3.b2 Kategori Sederhana 59 1
No. Alasan Penolakan dan Saran
22 A Laporan alat pelajaran/peraga hanya dikirimkan
foto/video/bendanya tetapi tidak ada narasi laporan
pembuatan dan penggunaan.
Saran:
Agar dilakukan perbaikan narasi laporan pembuatan dan
penggunaan yang dilengkapi foto/video pembuatan dan
penggunaan.
b. Laporan alat pelajaran/peraga yang dikirimkan tidak
disertai foto/video pembuatan dan penggunaan atau
softcopy hasil karyanya (untuk animasi atau film).
Saran:
Laporan alat pelajaran/peraga dilengkapi dengan
foto/video pembuatan dan penggunaan atau softcopy
hasil karyanya (untuk animasi atau film).
C Laporan alat pelajaran/peraga yang dikirimkan tidak ada
pengesahan dari kepala sekolah.
Saran:
Laporan alat pelajaran/peraga dikirimkan ulang dengan
dilengkapi pengesahan dari kepala sekolah.`
D Laporan alat pelajaran/peraga yang dibuat tidak bermanfaat
dalam meningkatkan mutu pembelajaran.
Saran:
Agar alat pelajaran/peraga yang baru, yang dapat
meningkatkan mutu pembelajaran.
69
No. Alasan Penolakan dan Saran
22 e Laporan alat pelajaran/peraga yang dibuat ternyata
hanya menyalin tanpa ada modifikasi dari yang sudah
ada sebelumnya.
Saran:
Agar alat pelajaran/peraga yang baru dan ada modifikasi
dari yang sudah ada sebelumnya.
f Laporan alat pelajaran/peraga yang dibuat tersebut bukan
alat pelajaran/peraga yang sesuai dengan bidang mata
pelajaran yang diajarkan.
Saran:
Agar diganti dengan alat pelajaran/peraga baru yang
sesuai dengan bidang mata pelajaran yang diajarkan.
g Laporan alat pelajaran/peraga yang dibuat tidak
menampakkan kerapihan pembuatan/terkesan asal jadi.
Saran:
Agar dibuat alat pelajaran/peraga baru yang rapih/tidak
asal jadi.
h Laporan alat pelajaran/peraga yang dibuat terlalu sederhana
sehingga kurang mampu memperjelas konsep.
Saran:
Agar dibuat alat pelajaran/peraga baru, yang tidak terlalu
sederhana sehingga mampu memperjelas konsep.
i Laporan alat pelajaran/peraga yang dibuat sudah kedaluarsa.
Saran:
Agar dibuat dengan alat pelajaran/peraga baru.
j Laporan alat pelajaran/peraga yang dibuat tidak rapih (sesuai
dengan tata tulis ilmiah).
Saran:
Laporan diperbaiki dengan laporan yang memiliki tata
tulis rapih (sesuai dengan tata tulis ilmiah).
k Karya alat pelajaran/peraga yang dibuat diragukan
keasliannya ditinjau dari berbagai hal yang terdapat dalam
laporan karya tersebut.
Saran:
Karya alat pelajaran/peraga dibuat ulang atau
diperbaiki laporan dan bukti fisiknya sehingga jelas
70
No. Alasan Penolakan dan Saran
terbukti asli karya yang bersangkutan.
4. ALAT PRAKTIKUM
Alat praktikum adalah perlengkapan atau peralatan yang
diguankan dalam kegiatan percobaan di laboratorium.
Pengertian laboratorium di sini tidak hanya laboratorium IPA
dan teknologi saja tetapi juga laboratorium bahasa, IPS, dan ilmi
pengetahuan yang lain,
Jenis alat praktikum antara lain:
a. Alat praktikum sains (fisika, kimia, biologi)
b. Alat praktikum teknik (mesin, listrik, sipil, dll)
Besaran angka kredit dan alasan penolakan serta saran
untuk karya alat praktikum sebagai berikut.
No. Kegiatan Kode Angka Kredit
3.3.c1 Kategori Kompleks 60 4
3.3.c2 Kategori Sederhana 61 2
No. Alasan Penolakan dan Saran
23 a Laporan alat praktikum hanya dikirimkan
foto/video/bendanya tetapi tidak ada narasi laporan
pembuatan dan penggunaan.
Saran:
Agar narasi laporan pembuatan dan penggunaan yang
dilengkapi foto/video pembuatan dan penggunaan.
b. Laporan alat praktikum yang dikirimkan tidak disertai
foto/video pembuatan dan foto penggunaan.
Saran:
Laporan alat praktikum dilengkapi dengan foto/video
pembuatan dan penggunaan
c Laporan alat praktikum yang dikirimkan tidak ada
pengesahan dari kepala sekolah.
Saran:
71
Laporan alat praktikum diperbaiki dan dikirimkan
ulang dengan dilengkapi pengesahan dari kepala
sekolah.
d Laporan alat praktikum yang dibuat tidak bermanfaat dalam
pembelajaran.
Saran:
Agar membuat praktikum baru, yang dapat
digunakandalampembelajaran.
e Laporan alat praktikum yang dibuat tidak menampakkan
kerapihan pembuatan/terkesan asal jadi.
Saran:
Agar membuat alat praktikum baru yang rapih/tidak
asal jadi.
f. Laporan alat praktikum yang dibuat sudah kedaluarsa.
Saran:
Agar membuat alat praktikum baru.
g Laporan alat praktikum yang dibuat tidak rapih (tidak
sesuai dengan tata tulis ilmiah).
Saran:
Laporan diperbaiki dengan laporan yang memiliki tata
tulis rapih (sesuai dengan tata tulis ilmiah).
h Karya alat praktikum yang dibuat diragukan keasliannya
ditinjau dari berbagai hal yang terdapat dalam laporan karya
tersebut.
Saran:
Karya alat praktikum dibuat ulang atau diperbaiki
laporan dan bukti fisiknya sehingga jelas terbukti asli
karya yang bersangkutan.
2. Mengikuti Kegiatan Pengembangan Penyusunan
Standar, Pedoman, Soal, dan Sejenisnya
Kegiatan pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal, dan
sejenisnya dapat disimak pada jenis-jeniskegiatan sebagai berikut.
a. Penyusunan standar nasional, standar kinerja dan sejenisnya pada
tingkat pusat atau provinsi (atau pada kegiatan yang disepadankan
bobotnya pada tingkat kabupaten/kota atas keputusan tim penilai).
72
b. Penyusunan soal ujian nasional, soal ujian sekolah bersama, soal try-
out ujian bersama dan sejenisnya pada tingkat pusat atau provinsi
(atau pada kegiatan yang disepadankan bobotnya pada tingkat
kabupaten/kota atas keputusan tim penilai).
c. Penyusunan pedoman atau petunjuk teknis sebagai penterjemahan
kebijakan atau sebagai pedoman kegiatan yang dilaksanakan pada
tingkat pusat atau provinsi (atau pada kegiatan yang disepadankan
bobotnya pada tingkat kabupaten/kota atas keputusan tim penilai).
Besaran angka kredit, alasan penolakan, dan saran untuk
karya pengembangan tersebut adalah:
No. Kegiatan Kode Angka Kredit
3.4.a Tingkat Nasional 62 1
3.4.b Tingkat Provinsi 63 1
No. Alasan Penolakan dan Saran
24 a Laporan yang disusun tidak dilengkapi dengan surat tugas,
surat keterangan keikutsertaan kegiatan, dan dokumen hasil
kegiatan.
Saran:
Agar laporan dilengkapi dengan surat tugas, surat
keterangan keikutsertaan kegiatan, dan dokumen hasil
kegiatan..
b. Laporan tentang kegiatan yang dilakukan sudah kedaluarsa.
Saran:
Disarankan untuk mengikuti kegiatan pengembangan
baru
c Laporan kegiatan yang dibuat tidak rapih (tidak sesuai
dengan tata tulis ilmiah).
Saran:
Laporan diperbaiki dengan laporan yang memiliki tata
tulis rapih (sesuai dengan tata tulis ilmiah).
d Laporan kegiatan pengembangan tidak termasuk dalam
kriteria kegiatan yang dapat dinilai angka kreditnya.
Saran:
Agar mengikuti pengembangan yang baru
73
74
BAB V
PENUTUP
Tugas tim teknis penilai adalah menilai kegiatan pengembangan
profesi guru yang sesuai dengan pedoman agar tujuan kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru dalam jabatan dapat
dicapai.
Hal terpenting dalam menilai khususnya untuk publikasi ilmiah
dan karya inovatif adalahmemberikan alasan dan saran yang jelas, santun,
serta memberikan dampak pembelajaran untuk perbaikan bagi guru yang
menulis. Sedangkan untuk kegiatan pengembangan diri penilaian dilakukan
dengan memberikan skor terhadap seluruh aspek kegiatan yang dituangkan
dalam format deskripsi diri kemudian memperhitungkan nilai total
berdasarkan skor setiap aspek sesuai bobot masing-masing.
Pedoman penilaian kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan bagi guru dalam jabatanini disusun agar terjadi kesamaan
persepsi di antara tim teknis, dan untuk membantu proses tindak lanjut
perbaikan publikasi ilmiah dan karya inovatif.
Tentu saja, dalam praktik penilaian akan terjadi hal-hal yang khusus
dan tidak ada dalam pedoman ini. Pada keadaan ini maka alasan dan saran
harus dibuat oleh tim teknis dengan mengacu pada ketercapaian tujuan
penilaian.
75
Tim Penyusun: Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd (Kepala Pusbangprodik)
Dian Wahyuni, SH, M.Ed. (Pusbangprodik)
Drs. Temu Ismail, M.Si (Pusbangprodik)
Dra. Maria Widiani, MA. (Direktorat P2TK Ditjen Dikmen)
Prof. Dr. Ir. Suhardjono Dipl.HE, M.Pd (Universitas Brawijaya)
Prof. Dr. Supardi (Universitas Negeri Semarang)
Drs. Achmad Dasuki, MM, M.Pd. (Universitas Pakuan Bogor)
Dr. Suparno, M.Pd. (Universitas Tirtayasa Banten )
Dra. Supriatun, M.Pd (P4TK Seni dan Budaya Yogyakarta)
Dr. Sulipan, M.Pd (P4TK BMTI Bandung)
Drs. Haryono (Biro Kepegawaian Kemendiknas)
Drs. Dahlan M Noor (Biro Kepegawaian Kemendiknas)
Drs. Asyikin, M.Pd (Pusbangprodik)
Ir. Budi Rahardjo (Pusbangprodik)
Editor:
Dra. Supriatun, M.Pd
Design Layout:
Kurnianto Widodo (Pusbangprodik)
Efrini, S.Pd, M.Ed (Pusbangprodik)
Syamsul Bachri (Pusbangprodik)
76