building shared sustainabilty - elnusa.co.id · struktur organisasi ... menyiapkan organisasi dan...

Laporan Keberlanjutan 2018Sustainability Report 2018

PT Elnusa Tbk

Building Shared SustainabiltyMembangun Keberlanjutan Bersama

Penjelasan TemaTheme Explanations

jj

Building Shared SustainabiltyMembangun Keberlanjutan Bersama

“

“

Membangun value ekonomi bagi seluruh pemangku kepentingan, memberikan upaya terbaik dalam menjaga lingkungan, serta memastikan kemapanan sosial dalam aktivitas operasional, adalah makna keberlanjutan bagi Elnusa. Ditengah kondisi industri migas yang masih sarat dengan dinamika dan tantangan, Perseroan terus berupaya memastikan komitmen keberlanjutan sebagai bagian dari entitas kehidupan.

Berbagai metode inovatif dikembangkan untuk tetap tumbuh secara ekonomi. Mengimplementasikan praktik bisnis dengan selalu berorientasi pada lingkungan. Tak luput pula memastikan bahwa baik pemangku kepentingan internal maupun eksternal mendapatkan manfaat atas keberadaan Perseroan. Upaya-upaya ini merupakan proses berulang yang terus dikembangkan dan diimplementasikan Perseroan untuk membangun keberlanjutan bersama di Indonesia.

Building economic value for all stakeholders, providing the best effort in protecting environment, and ensuring social security in operational activities, are the meanings of sustainability for Elnusa. In the midst of dynamics and challenges in the oil and gas industry, the Company continues to ensure a sustainable commitment as part of life entity.

Various innovations were developed to keep economical growth. Elnusa implements businesses by always being environmentally oriented. It is also important to ensure that both internal and external stakeholders get benefit from of the Company. These efforts are a recurring process that is continuously developed and implemented by the Company to build shared sustainability in Indonesia.

01.

02. 05.

03.

04.

Tentang Laporan IniAbout This Report

Profil PerusahaanCompany Profile

Dinamika Kinerja Ekonomi ElnusaDynamics of Economic Performance

Laporan DireksiBoard of Directors Report

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Daftar IsiTable of Contents

Standar laporan dan kesesuaian dengan standar Reporting standard and compliance to the standardPeriode, Cakupan dan Siklus Laporan Period, scope and cicle of the reportProses Penentuan isi Laporan The Process of determining the content of the reportPelibatan Pemangku KepentinganStakeholders’ InvolvementTingkat MaterialitasLevel of MaterialityBatasan laporanReporting LimitsPerubahan SignifikanSignificant ChangesAssurance EksternalExternal AssuranceKontak PersonalPersonal Contact

Informasi UmumGenral InformationVisi dan MisiVission and MissionNilai-Nilai PerusahaanCorporate ValuesStruktur OrganisasiOrganization StructureRiwayat Singkat & Jejak LangkahHistory & MilestonesKegiatan UsahaBusiness ActivitiesPasarMarketRantai PasokSupply ChainEtika Bekerja Insan Elnusa Elnusa Employee Work EthicsWilayah Operasi Jasa Hulu MigasOperational Area of Upstream Oil & Gas ServicesWilayah Operasi Jasa Distribusi & Logistik EnergyOperational Area of Energy Distribution & Logistics ServicesWilayah Operasi Jasa PenunjangOperational Area of Oil & Gas Support Penunjang

10

20

20

22

22

22

24

25

25

28

29

29

30

32

35

37

37

39

40

42

44

48

49

50

51

52

52

53

53

54

60

60

62

64

64

65

67

68

69

69

69

12

06

08

Sekilas Kinerja Ekonomi 2018Economic Performance in 2018Kuantitas Produksi atau Jasa Yang DijualQuantity of Production or Services SoldKinerja EkonomiEconomic PerformancePendekatan ManajemenManagement ApproachTantangan KeberlanjutanSustainability ChallengesStrategi Bisnis dan OperasionalBusiness and Operational StrategiesNilai Ekonomi yang dihasilkan dan DidistribusikanEconomic value produced and DistributedPengelolaan Kinerja Ekonomi – Target dan Realisasi 2018Management of Economic Performance Targets and Realization in 2018Produk Ramah LingkunganEnvironmentally - Friendly ProductsPelibatan Pihak Lokal yang berikan dengan Bisnis Keuangan BerkelanjutanLocal Party Involvemen in Sustainable Financial Business ProcessesRencana Pengembangan Bisnis Ke DepanFuture Business Development Plans

Laporan Direksi Board of Directors Report

Mekanisme dan Struktur Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Mechanisme and StruktureStruktur Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance StructureData Dewa Komisaris dan DireksiData of The Board Commissioners and Directors

Tugas dan Kewajiban Dewan Komisaris dan Direksi Terkait Kinerja Keberlanjutan Duties and Obligations of the Board of Commissioners and Directors Related to Sustainabillity PerformancePelatihan Tata Kelola Terkait Keberlanjutan Governance Training Related to sustainabilityPendekatan Pemangku KepentinganStakeholder ApproachKebijakan dan Prosedur Keuangan BerkelanjutanSustainable Financial Policies and ProceduresPenilaian Penerapan Tata Kelola PerusahaanAssesment of Application of Corporate GovernanceStandar Etika Bisnis & IntegritasBusiness Ethics Standards & Integrity

Peristiwa Penting 2018

Significant Events in 2018

Penghargaan & Sertifikasi Awards & Certifications

06.

07.

Inisiatif Pengelolaan LingkunganEnvironmental Management Initiatives

Membudayakan Kesehatan Dan Keselamatan KerjaRaising Health & Safety Cultural Awarness

Pendekatan Manajemen Management Approach Mengelola Lingkungan Sesuai Regulasi dan Standar Managing the Environment based on Regulations and Standards Menggunakan Teknologi Ramah Lingkungan Using Environmentally-Friendly Technology Pemanfaatan Sumber Daya Secara Bertanggung Jawab Making Use Of Energy Source in Responsible Manner Pengelolaan Residu Operasional dan Perbaikan BerkelanjutanOperational Residue Management and Continuous Improvement

Pendekatan Manajemen Management ApproachMenekankan Standar Praktik Kesehatan dan Keselamatan Kerja Placing Importance on the Standard Practice on Health and Safety Menyiapkan Organisasi dan SDM yang Kompeten dan ProfesionalPreparing Competent and Professional Organization and Human ResourceMengevaluasi Kinerja K3 untuk Perbaikan Kesinambungan Evaluating Health and Safety Performance for Continous Improvement Menggunakan Sarana dan Prasarana Kerja Sesuai Standar Using Work Facilities and Infrastructure in Accordance with K3 Standard Meminimalkan Risiko dan Bahaya Terkait Kesehatan Minimize Health-Related Risk’s and HazardsKinerja K3 K3 Performance

72

73

73

74

77

82

84

86

87

89

89

90

94

99

99

99

103

105

106

106

107

118

120

121

123

123

124

124

08. 10.Kinerja Sumber Daya ManusiaHuman Resources Performance

Berkontribusi Untuk NegeriContribution To The Nation

Konsep SDM PerseroanThe Company’s HR ConceptRekrutmen, Pelatihan & Pengembangan SDMRecruitment, Training & HR DevelopmentRekrutmenRecruitmentPengembangan Kompetensi SDMDevelopment of HR CompetencySistem Pengelolaan KinerjaPerformance Management SystemKompensasi dan BenefitCompensation and BenefitHuman Capital Management SystemHuman Capital Management SystemPengelolaan Hubungan IndustrialManagement of Industrial RelationsRencana Pengembangan SDM Yang BerkesinambunganSustainable HR Development Plan

Pendekatan Manajemen Management Approach Pelibatan Masyarakat dalam Aktifitas Operasi Community in Operational Activities Pengembangan Komunitas Berkelanjutan Sustainable Community DevelopmentBidang Ekonomi Economy Aspect Bidang Kesehatan Healthcare AspectNilai Investasi Sosial Social Investment ValueDampak Kegiatan The impactof these activities

09.Kesungguhan Meningkatkan Kualitas JasaCommitment On Improving Quality Of Service

Pendekatan Manajemen Management Approach Mengadopsi Standar Manajemen Mutu TerkiniAdopting the Latest Quality Management Standard Meningkatkan Kualitas Jasa Improving the Quality of Service4 Inovasi Unggulan 2018 4 Best Innovation 2018 Dampak Positif dan Negatif Jasa Negative and Positive Impact of Service Menjamin Privasi Pelanggan Ensuring the Privacy of CustomersSurvei Kepuasan Pelanggan Customer Satisfication SurveyDampak dari Kegiatan Impact of Activities

11.Refrensi POJK No.51/POJK.03/2017 dan Indeks GRIPOJK No. 51/POJK.03/2017/ References and GRI Content Index

110

111

112

113

114

114

115

115

Rp

Rp

Rp

Rp

RpRp

6

5MaretMarch

201823FebruariFebruary

2018

14MeiMay

2018 27JuliJuly

2018 27-28Agustus

August

2018

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB)(1)Perseroan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan agenda perubahan susunan pengurus perseroan.

Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) The Company held the Extraordinary General Meeting of Shareholders with the agenda of the change in the Management of the Company.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)Perseroan Melaksanakan RUPST dengan agenda hasil kinerja 2018 dan pergantian pengurus Perseroan.

Annual General Meeting of Shareholders (AGMS)The Company held the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) with the agenda of reporting the performance results for 2018 and the change of Management of the Company.

Launching E-60Fit dalam Upstream HSSE ForumSebagai salah satu upaya meningkatkan kondisi kesehatan karyawan, Perseroan menerapkan program Elnusa 60 Days Commit to Fit (E-60Fit) pada Upstream HSSE Forum. Program ini merupakan bagian dari wellness program dan dukungan atas penerapan Health, Safety, Security & Environment (HSSE) yang lebih baik.

Launching of E-60Fit in the Upstream HSSE ForumAs an attempt to improve the employee health state, the Company implemented the Elnusa 60 Days Commit to Fit (E-60Fit) program on the Upstream HSSE Forum. This program acts as a part of the wellness program and becomes the supporting drive for better implementation of Health, Safety, Security & Environment (HSSE).

Kick-off Transformasi DigitalMengantisipasi VUCA & disrupsi jasa energi, Perseroan memulai transformasi digitalnya dengan kick-off penyelenggaraan conference & exhibition Elnusa Digital Transformation Journey. Beberapa inisiatif digital yang telah dihasilkan antara lain real time online mud logging, personal & asset monitoring devices, dan ECMA apps.

Digital Transformation Kick-off27 August 2018 - Anticipating the VUCA & disruption of energy services, the Company commenced its digital transformation by kicking off the Elnusa Digital Transformation Journey conference and exhibition. Some digital initiatives have been produced including the real time online mud logging, personal & asset monitoring devices, and ECMA apps.

8Januari

January

2018

Vendor Annual MeetingPerseroan mengadakan pertemuan tahunan dengan vendor yang bertemakan “Reforming. Opportunities Leveraging Performance”.

Vendor Annual Meeting The Company held yearly meetings with vendors routinely with a theme “Reforming Opportunities Leveraging Performance”.

Perjanjian Kerja Sama Kredit SindikasiGenjot pertumbuhan 2018, Perseroan tandatangani perjanjian kerja sama fasilitas kredit sindikasi jangka panjang sebesar USD80 juta. Bank UOB Indonesia bertindak selaku Mandated Lead Arranger dan Bookrunner.

Signing of the Syndicated Credit Cooperation AgreementIn order to boosting the growth in 2018, the Company signed a long-term syndicated loan facility agreement of USD80 million. UOB Indonesia (UOB) Bank acting as the Mandated Lead Arranger and Bookrunner.

PeristiwaPentingSignificant Events

7

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report PT Elnusa Tbk2018

7-9NovemberNovember

201828Agustus

August

2018 31Agustus

August

2018

10DesemberDecember

2018 17DesemberDecember

2018 20DesemberDecember

2018

Public ExposePerseroan melakukan 1 (satu) kali paparan publik, bertempat di Bursa Efek Indonesia untuk menyampaikan update kinerja Perseroan 2018 dan strategi serta rencana kerja yang akan datang.

Public Expose The Company held a public expose in the Investor Summit event, located in the Indonesian Stock Exchange, to deliver an update on the Company’s 2018 performance and its strategy as well as future plans.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB)(2)Perseroan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan agenda perubahan susunan pengurus Perseroan & perubahan anggaran dasar Perseroan.

Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS)The Company held the EGMS with the agenda of the change in the Management of the Company & the change in the Company’s Articles of Association.

Forum Continuous Improvement Program ElnusaPerseroan memberikan penghargaan kepada 75 gugus berprestasi yang berhasil meraih juara kategori gold dan juga silver dalam Continuous Improvement Program.

Elnusa’s Forum of Continuous Improvement ProgramThe Company gave awards to 75 high performing groups, that obtained gold and silver category in the Continuous Improvement Program.

Kerja Sama Optimalisasi Jasa Hulu MigasPerseroan melakukan kerja sama dengan Schlumberger untuk optimalisasi kompetensi dan sumber daya jasa hulu migas terintegrasi dalam bentuk Master Cooperation Agreement dan Wireline Master Service Agreement selama lima tahun.

Cooperation in Optimizing Upstream Oil and Gas ServicesThe Company cooperates with Schlumberger to optimize the competency and resources of integrated upstream oil and gas services through the Master Cooperation Agreement and Wireline Master Service Agreement for five years..

Penghargaan Kementerian ESDM atas Kepedulian Bencana Alam di Sulawesi TengahPerseroan menerima penghargaan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atas kontribusi dalam membantu korban bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Provinsi Sulawesi Tengah. Kontribusi yang dilakukan antara lain mendukung Pemerintah dan Pertamina dalam pemulihan segera distribusi BBM, mengirimkan bantuan logistik & medis, melakukan pemulihan trauma, menyelenggarakan drilling for water dan fasilitas sumur air bersih, serta menyediakan hunian tetap untuk para korban.

Ministry of Energy and Mineral Resources Award for Natural Disaster Concern in Central SulawesiThe Company earned an award from the Ministry of Energy and Mineral Resources for its contribution in helping the victims of earthquake, tsunami and liquefaction in Central Sulawesi. The contribution includes supporting the Government and Pertamina in the immediate recovery of fuel distribution, sending logistical & medical assistance, carrying out the trauma recovery program, organizing drilling for water and clean water well facilities, and providing the permanent housing for the victims.

Proyek Enhanced Oil Recovery PertamaPerseroan mendapatkan kepercayaan sebagai kontraktor jasa dalam penerapan Enhanced Oil Recovery (EOR) pertama. Proyek ini merupakan momen penentuan peningkatan produksi minyak mentah Pertamina ke depan serta momen untuk menunjukkan keunggulan layanan solusi total jasa Perseroan dalam mendukung peningkatan produksi minyak.

First Enhanced Oil Recovery ProjectThe Company gains trust as a service contractor in the first implementation of Enhanced Oil Recovery (EOR). This project is a momentum of determination to increase Pertamina’s crude oil production in the future ahead as well as a momentum to demonstrate the excellent service of the Company’s total service solution in supporting the increased oil production.

8

Penghargaan & Sertifikasi [102-12]

Awards & Certification

Kategori “Very Good”, dalam Penerapan Sistem Manajemen HSE kontraktor pada

periode semester 2 tahun 2017 untuk kegiatan Survei Sesmik Darat

Category: “Very Good” in the implementation of Health and Safety management system for

contractors in the second semester in 2017 for activities involving land Seismic survey

Perseroan menerima Piagam Penghargaan dari Presiden Director

PT Pertamina EP, pada proyek Seismik 3D Klamassosa - Papua

The Company received an award from the President Director of PT Pertamina EP for its 3D

Seismic project in Klamassosa - Papua

Penghargaan dari PHE WMOAward from PHE WMO

Perseroan menerima penghargaan dari PHE WMO dengan kategori The Best QHSE

Performance pada pekerjaan Hydraulic Workover Unit “Loss Control Meeting Forum

1st 2018”

The Company received an award from PHE WMO as The Best QHSE Performance for the work in Hydraulic Workover Unit in the “Loss

Control Meeting Forum 1st 2018”

Piagam Peduli dari BAZNASRecognition from BAZNAS

Perseroan menerima penghargaan berupa piagam peduli dari BAZNAS atas

kepeduliannya dalam pembangunan hunian tetap bagi korban gempa dan tsunami di

Sulawesi Tengah

Company received an award from BAZNAS on its CSR activities in rebuilding houses for

victims of tsunami in Central Sulawesi.

Penghargaan dalam ajang UIIAAward in UIIA event

Perseroan mengirimkan tim untuk mengikuti ajang UIIA yaitu Forum Presentasi CIP

Upstream Improvement & Innovation Award - Pertamina 2018 dan pada kesempatan tersebut, Perseroan meraih Penghargaan

Platinum

The Company sent a team to join the UIIA, which is a Presentation Forum in CIP

Upstream Improvement & Innovation Award - Pertamina 2018, and at that event, the

Company received Platinum, Gold, and Silver awards

Penghargaan Katagori Platinum (CIP APQA)Award of Platinum Category (CIP APQA)

Perseroan meraih penghargaan kategori platinum dalam continous improvement

program APQA 2018 yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero)

The Company was bestowed with the platinum category award for its continuous improvement program of APQA held by PT

Pertamina (Persero)

Penghargaan dari Kementerian ESDMAward from the Ministry of Energy and Mineral

Resources

Perseroan menerima penghargaan dari Kementerian ESDM sebagai Perseroan yang

berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan siaga bencana gempa bumi, tsunami dan

likuafasi sebagai salah satu tim ESDM mulai dari tahapan awal pasca bencana hingga recovery

atau pemulihan bencana

The Company received an award from the The Ministry of Energy and Mineral Resources as a company that actively participated, together as one team from the ministry, in supporting

natural disaster recovery activities in the event of earthquake, tsunami, and liquefaction, starting

from the initial phase of recovery up to the rehabilitation process.

9


Certification of ISO 9001:2008 UKAS Management System 005

Sertifikat dari SGS United Kingdom Ltd yang berlaku mulai tanggal 12 Agustus 2015 hingga

12 Agustus 2018.

Certificate from SGS United Kingdom Ltd, applicable from 12 August 2015 to 12 August

2018

Certification of ISO 14001:2015

Sertifikat dari SGS Societe Generale de Surveillance SA yang berlaku mulai tanggal 22 Agustus 2015 hingga 21 Agustus 2018.

Certificate from SGS Societe Generale de Surveillance SA, applicable from 22 August

2015 to 22 August 2018.

Certification of ISO 55001:2014 UKAS Management Systems 005

Sertifikat dari SGS United Kingdom Ltd, yang berlaku mulai tanggal 9 Januari 2018 hingga

8 Januari 2021.

Certificate from SGS United Kingdom Ltd, applicable from 9 January 2019 to 8 January

2021

Certification of OHSAS 18001: 2007

Sertifikat dari PT SGS Indonesia, yang berlaku mulai tanggal 3 Juni 2015 hingga 3

Juni 2018.

Certificate from PT SGS Indonesia, applicable from 3 June 2015 to 3 June 2018.

Most Improved Camp AccomodationMost Improved Camp Accommodation

Perseroan menerima penghargaan melalui Ajang HSE Communication Forum 2018,

Commited to Zero LTI, PT Pertamina Hulu Mahakam

The Company received award on the HSE Communication Forum 2018, Commited to

Zero LTI, PT Pertamina Hulu Mahakam

Safety Performance of High Risk Contract (>400k Manhours)

Safety Performance of High Risk Contract (>400k Manhours)

Perseroan menerima penghargaan dalam Ajang HSE Communication Forum 2018, Commited to Zero LTI, PT Pertamina Hulu

Mahakam

The Company received award through the HSE Communication Forum 2018, Commited to

Zero LTI, PT Pertamina Hulu Mahakam

10



01

12


Tolingul Anwar

Direktur UtamaPresident Director

Laporan Direksi [102-14]

Board of Directors Report

13


Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT, perkenankanlah saya mewakili Direksi Perseroan untuk melaporkan bahwa tahun 2018 telah berhasil kami lalui dengan capaian yang menggembirakan. Perjalanan Elnusa sepanjang tahun 2018 diwarnai oleh beragam tantangan serta dinamika industri migas di Indonesia.

Sektor migas dan jasa pendukungnya masih merupakan salah satu penyumbang pendapatan negara yang signifikan, walaupun saat ini Indonesia telah menjadi negara importir minyak untuk kebutuhan nasionalnya. Secara keseluruhan, produksi minyak bumi mengalami penurunan dan didominasi oleh produksi gas yang terus meningkat nilainya.

“

“

Sebagai perusahaan jasa energi, Perseroan terus berkomitmen dalam memberikan nilai terbaik untuk para pemangku kepentingan meliputi: pelanggan, pemasok, karyawan, pemerintah, investor dan masyarakat. Komitmen ini diterapkan dalam berbagai program yang melingkupi berbagai aspek penting bagi Perseroan, baik dari sisi kinerja ekonomi, lingkungan, sumber daya manusia, kesehatan dan keselamatan kerja, kualitas produk dan jasa, serta dukungan kontribusi untuk negeri.

As a company running its business in energy service, the Company is committed to provide the best value for all stakeholders, including: costumers, suppliers, employees, government, investors and community. The commitment is applied in various programs that cope significant aspects for the Company, whether in economic performance, environment, human resource, health, occupational Health and Safety, quality of products and services, and contribution to nation.

Dear valuable Stakeholders,

With full gratitude for the presence of Allah SWT, please allow me to represent the Board of Directors of the Company to report that we have successfully passed the year of 2018 with encouraging results. Elnusa’s journey throughout 2018 has been characterized by a variety of challenges and dynamics within the the oil and gas industry in Indonesia.

The oil and gas sector and its supporting services are still one of the contributors to significant national income, even though Indonesia has now become an oil importer to fulfill its national needs. Overall, petroleum production has declined and is dominated by gas production that continues to increase in value.

14


Pergerakan harga minyak dunia yang fluktuatif juga berdampak pada perkembangan industri migas Indonesia. Hal ini menjadi faktor utama terhadap aktivitas industri hulu migas di Indonesia. Harga jasa hulu migas Elnusa pun masih belum meningkat signifikan dan masih dibayangi oleh keterbatasan serta kemampuan budget operasi dari setiap Perusahaan migas. Namun sekali lagi, Elnusa sebagai Perusahaan jasa migas dan energi terpercaya di Indonesia yang mengusung strategi Total Solution kembali mampu membuktikan kepiawaiannya melalui keunggulan dan kelengkapan lini jasa yang dimiliki dalam menghadapi turbulensi industri.

Kondisi ini menjadi tantangan serta peluang bagi Perseroan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan sekaligus meningkatkan nilai perusahaan kepada stakeholder. Kondisi ini menuntut Perseroan untuk terus kreatif bertahan dan berkembang. Perseroan dituntut untuk menciptakan terobosan-terobosan baru dari sisi pengelolaan bisnis, aset, biaya, pelanggan dan pemasaran melalui layanan total solution yang mengoptimalkan sinergi unit-unit bisnis dan anak perusahaan dalam memberikan serangkaian jasa dan produk yang tepat sebagai total solusi atas berbagai permasalahan pelanggan baik di hulu maupun hilir industri migas, maupun industri energi pada umumnya.

STRATEGI DAN KEBIJAKAN KEBERLANJUTANKompleksitas lini jasa yang dimiliki Perseroan memiliki dari hulu hingga hilir migas merupakan sebuah keunikan sekaligus tantangan. Dengan kelengkapan jasa ini, Perseroan dapat menghadirkan solusi total dan menyeluruh kepada para pelanggan. Untuk mendukung jasa yang diberikan, kerja sama dengan berbagai mitra kerja atau pemasok perlu dikelola dengan baik.

Pengelolaan mitra kerja dan arus pasok harus menyesuaikan dengan kondisi industri. Hal ini tidak lain adalah untuk memastikan bahwa proses bisnis terus berlanjut. Sebagai perusahaan jasa, Perseroan berada pada posisi tengah yang menjembatani proses bisnis. Pada satu sisi, Perseroan diharapkan dapat memberikan jasa berkualitas dengan tuntutan harga mengikuti kondisi industri untuk pelanggan dan pada sisi lain dihadapkan dengan mitra kerja yang memberikan penawaran suplai pasok di luar kondisi industri.

Kiprah Perseroan sebagai penyedia jasa energi dalam mendukung ketersediaan energi nasional diimplementasikan melalui komitmen untuk selalu memberikan kualitas produk dan jasa terbaik. Perseroan turut mengambil tanggung jawab dalam menjaga sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan baik di wilayah operasi maupun kantor pusat. Melalui peningkatkan kompetensi, teknologi dan pengalaman, kami berupaya memberikan solusi total kepada pelanggan serta membangun kapasitas nasional untuk Indonesia yang lebih baik.

Perseroan memahami bahwa kegiatan operasi yang dilakukan dapat menimbulkan dampak positif maupun negatif terhadap aspek lingkungan, ekonomi maupun sosial. Oleh karena itu, Perseroan berkomitmen untuk selalu memitigasi maupun

Fluctuating global oil prices also have an impact on the development of Indonesia’s oil and gas industry. This condition continues to be a major factor of upstream oil and gas industry activities in Indonesia. The price of Elnusa’s upstream oil and gas services has still not increased significantly and is still overshadowed by the limitations and capability of the operating budget of each oil and gas company. But at the same time, Elnusa, as a trusted “Total Solution” oil and gas services company in Indonesia, has once again been able to prove its expertise through the excellence and comprehensiveness of its service lines in the face of industrial turbulence.

This condition is a challenge and opportunity for the Company to provide the best service to customers while increasing the company’s value to stakeholders. This condition requires the Company to keep innovate. The company is required to create new breakthroughs in terms of business management, assets, costs, customers and marketing through total-solution services that optimize the synergy of business units and subsidiaries in providing the right range of services and products for various customer problems in the upstream and downstream oil and gas industry, as well as the energy industry in general.

SUSTAINABLE STRATEGY AND POLICYThe complexity of the services that the Company has from upstream to downstream oil and gas is both unique and challenging. With a complete range of services, Company can present total and comprehensive solutions to customers. To support the services provided, cooperation with various partners or suppliers needs to be managed properly.

Partnership management and supply chain must adjust to industry’s condition. This is to ensure that business always runs. As a service company, the Company is in the middle position that bridges various business processes. On one hand, the Company is expected to be able to provide quality services for customers with price that is acceptable to industry’s conditions, on the other hand the Company Is faced with business partners who offer supplies outside the industry.

The Company’s role as a provider of energy services in supporting national energy is implemented through a commitment to always provide the best products and services. The Company also takes responsibility in maintaining synergies with all stakeholders both in the operational and head office areas. By increasing competency, technology and experience, we strive to provide total solutions to customers and build national capacity for a better Indonesia.

The Company understands that the operations carried out can have positive or negative impact on environmental, economic and social aspects. Therefore, the Company is committed to always

15


memperbaiki aktivitas yang dilakukan. Kebijakan yang diterapkan Perseroan untuk memastikan keberlanjutan adalah:

• Menyediakan sumber daya profesional dan kompeten yang menunjang keberlanjutan

• Memastikan bahwa inovasi dan peningkatan atas produk maupun jasa merupakan bagian dari proses bisnis

• Mengimplementasikan kesehatan dan keselamatan kerja sebagai budaya keseharian

• Melakukan berbagai inisiatif pengelolaan lingkungan yang baik• Mengupayakan dengan sungguh-sungguh peningkatan

nilai ekonomi bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan, serta

• Memberikan kontribusi terbaik dalam mendukung kemajuan negeri

PENERAPAN DAN CAPAIAN KERJASebagai perusahaan jasa energi, Perseroan terus berkomitmen dalam memberikan nilai terbaik untuk para pemangku kepentingan meliputi: pelanggan, pemasok, karyawan, pemerintah, investor dan masyarakat. Komitmen ini diterapkan dalam berbagai program yang melingkupi berbagai aspek penting bagi Perseroan, baik dari sisi kinerja ekonomi, lingkungan, sumber daya manusia, kesehatan dan keselamatan kerja, kualitas produk dan jasa, serta dukungan kontribusi untuk negeri.

Pada aspek ekonomi, peningkatan kinerja Perseroan terutama merupakan kontribusi dari Jasa Distribusi dan Logistik Energi. Volume throughput transportasi, penyaluran BBM dan penjualan BBM Inmar meningkat 7,4%, 17,8% dan 26,8% Pada segmen Jasa Hulu Migas, utilisasi alat dari jasa Pemeliharaan dan Pengeboran Lapangan Migas bekerja optimal dengan tingkat utilisasi 98-100%. Sementara pada jasa Akuisisi dan Pengolahan Data Seismik berhasil mendapatkan lima proyek besar.

Secara tren, nilai ekonomi yang diperoleh dan didistribusikan oleh Perseroan mengalami peningkatan sebesar 33,1% dan 34,6%. Peningkatan nilai ekonomi ini seiring dengan peningkatan pendapatan dan biaya operasional yang perlu dikeluarkan Perseroan.

Secara keseluruhan nilai ekonomi yang disimpan berdasarkan nilai ekonomi yang diperoleh dan didistribusikan mengalami penurunan 6.8% jika tidak termasuk pembayaran dividen dan turun 3.0% jika termasuk pembayaran dividen. Penurunan ini terkait peningkatan biaya operasional yang lebih tinggi dari peningkatan pendapatan dan peningkatan biaya bunga karena pinjaman dan pembayaran pajak.

Pendistribusian nilai ekonomi diukur berdasarkan jumlah biaya yang dikeluarkan Perseroan terhadap biaya operasional, gaji, dividen, pembayaran bunga, pajak dan yang terpenting adalah investasi langsung ke masyarakat. Untuk investasi ke masyarakat sendiri dana yang disalurkan mengalami kenaikan sebesar 35,5% yang disalurkan dalam berbagai program.

mitigate and improve the activities being carried out. The policies implemented by the Company to ensure sustainability are:

• Provide professional and competent resources that support sustainability

• Ensure that innovation and improvement in products and services are part of business processes

• Implement occupational health and safety as daily culture

• Conduct various environmental management initiatives• Strive to seriously increase economic value for shareholders

and stakeholders, as well as

• Contribute in supporting the progress of the country

IMPLEMENTATION AND WORK ACHIEVEMENTAs an energy services company, the Company continues to be committed to providing the best value for stakeholders that include: customers, suppliers, employees, government, investors and the public. This commitment is implemented in various programs that cover a variety of important aspects for the Company, both in terms of economic performance, environment, human resources, occupational health and safety, quality of products and services and contribution to the country.

In the economic aspect, the increase in the Company’s performance is mainly contributed by Energy Distribution and Logistics Services. The volume of transportation, oil fuel distribution and Inmar oil fuel sales increases by 7.4%, 17.8% and 26.8% in the Upstream Oil and Gas Services segment, the utilization of tools from Oil and Gas Maintenance and Drilling service worked optimally with a utilization rate of 98-100%. Meanwhile, Seismic Data Acquisition and Processing service managed to get five major projects.

In terms of trend, the economic value obtained and distributed by the Company increases by 33.1% and 34.6%. This increase in economic value is in line with the increase in income and operational costs that need to be issued by the Company.

Overall, economic value saved based on the value obtained and distributed has decreased by 6.8%, excluding payment of dividend, and falls by 3.0% with dividend payment. This decrease is related to an increase in operating costs that are higher than the increase in income and increase in interest costs due to loans and tax payments.

The distribution of economic value is measured based on the amount of costs incurred by the Company on operational costs, salaries, dividends, interest payments, taxes and most importantly, direct investment to the community. For investments in the community itself, the fund has increased by 35.5% and is distributed into various programs.

16


Perseroan berharap dengan semakin tumbuhnya kinerja kedepan maka kontribusi Perseroan terhadap seluruh pemangku kepentingan baik masyarakat, di wilayah operasi, lingkungan bekerja hingga lebih luas kepada bangsa dan negara akan semakin signifikan di masa mendatang.

Pada aspek lingkungan, Perseroan tetap berkomitmen untuk menjalankan kegiatan operasionalnya secara bertanggung jawab. Penggunaan berbagai teknologi ramah lingkungan, pemanfaatan sumber daya & energi secara efektif dan efisien, disertai dengan pengelolaan atas limbah yang dihasilkan, merupakan kesungguhan Perseroan dalam mengelola lingkungan.

Pada aspek sosial, perhatian Perseroan pada kesehatan dan keselamatan kerja, kualitas sumber daya manusia, peningkatan kualitas jasa serta praktik pengembangan dan pelibatan masyarakat lokal masih mendominasi sepanjang tahun.

Melalui upaya dan program terbaik yang dilakukan Perseroan untuk mencapai K3 ekselen, sepanjang 2018 Elnusa mencapai lebih dari 43 juta jam kerja, jauh lebih tinggi dibanding tahun lalu yang sebesar 35 juta jam kerja. Adanya satu kecelakaan yang menyebabkan hilangnya nyawa (fatality) pada salah satu operasional project yang menjadi tanggungan bersama sebagai konsekuensi Konsorsium (Joint Operation) antara Perseroan dengan cucu perusahaan Pertamina lain pada Project Pembangunan Pipa Gas Duri - Dumai, menyebabkan duka tersendiri bagi Perseroan. Namun berdasarkan keseluruhan parameter perbandingan, kinerja K3 tahun 2018 ini dapat dikatakan lebih baik dibanding sebelumnya. Capaian nilai TRIFR dan LTIFR pun tergolong cukup memuaskan bagi Perseroan. Tercatat nilai sebesar 0,09 dan 0,04.

Pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, pada 2018 Perseroan mampu mencatakan tingkat perputaran karyawan sebesar 3% dengan peningkatan produktivitas 5,0% bila dibandingkan dengan tahun 2017. Selain itu, program pelatihan pun berhasil ditingkatkan menjadi 73 ribu jam pelatihan atau meningkat 33% dibandingkan tahun sebelumnya. Berbagai upaya ini merupakan komitmen Perseroan untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Pencapaian peningkatan aspek sosial juga terimplemtasi dengan baik pada peningkatan kualitas produk maupun jasa yang dihasilkan. Berbagai peningkatan maupun inovasi banyak dihasilkan pada tahun ini. Tercatat 152 inovasi dengan value creation mencapai Rp1,6 triliun telah dihasilkan. Indeks kepuasan pelanggan pun meningkat menjadi 91 dari target 85. Perseroan akan terus mengupayakan perbaikan ini ke depannya.

Pada sisi investasi sosial masyarakat melalui pengembangan dan pelibatan masyarakat, Perseroan telah berupaya sebaik mungkin untuk memberikan dukungan kontribusi terhadap negeri. Lebih dari tiga ribu masyarakat lokal dilibatkan dalam berbagai proyek operasional Perseroan di berbagai wilayah Indonesia. Selain itu, berbagai program kepedulian sosial tetap dijalankan. Terutama dukungan atas pemulihan bencana alam yang terjadi di berbagai

The Company hopes that with the future growth of its performance, the Company’s contribution to all stakeholders both the community, in the operational area, the environment and the country will be more significant in the future.

In the environmental aspect, the Company remains committed to carrying out its operational activities responsibly. The use of various environmentally friendly technologies, effective and efficient use of resources & energy, accompanied by management of waste are proof of Company’s determination in taking care of the environment.

In the social aspect, the Company’s attention to occupational health and safety, quality of human resources, improvement in the quality of services and development and involvement of local communities still dominates throughout the year.

By doing the Company’s best efforts and the programs it carried out to achieve “Excellent HSSE” results, Elnusa was able to reach over 43 million working hours in 2018, far higher than last year’s total of 35 million working hours. There was one accident that resulted in a loss of life (fatality) in one of its operational projects that was jointly borne as a consequence of a Joint Operation between the Company and another Pertamina subsidiary during the construction of the Gas Duri-Dumai Pipeline Development Project. Nevertheless, based on overall parameter comparisons, it can be said that the Company’s HSSE performance in 2018 is better than it was before. Nevertheless, based on overall parameter comparison, OHS performance in 2018 is better than before. TRIFR and LTFIR recorded quite satisfactory for the Company. TRIFR and LTIFR values of 0.09 and 0.04.

In improving the quality of human resources, in 2018 the Company is able to habe employee turnover rate at 3% with a productivity increase of 5.0% compared to 2017. In addition, the training program has been successfully increased to 73 thousand training hours or an increase by 33% compared to the previous year. These various efforts represent the Company’s commitment to continuously improve the quality of human resources.

Effort to improve social aspects is also well implemented as seen in the quality of products and services produced. Many improvements and innovations have been created this year. 152 innovations with value creation reaching Rp 1.6 trillion have been generated. The customer satisfaction index also increased to 91, above the target at 85. The company will continue to strive for this improvement in the future.

On the social investment side of the community through community development and involvement, the Company has made every effort to contribute to the country. More than three thousand local communities were involved in various operational projects of the Company in various parts of Indonesia. In addition, various social care programs are still being carried out. Especially support for restoring natural disasters that occur in various parts

17


Atas nama DireksiOn behalf of the Board of Directors

Tolingul AnwarDirektur Utama

President Director

wilayah Indonesia. Hingga akhir 2018, nilai investasi sosial yang telah dikeluarkan Perseroan mencapai Rp16,4 miliar.

APRESIASI DAN PENUTUPKami percaya komitmen kami dalam menjunjung tinggi nilai keberlanjutan yang disertai dengan strategi serta program yang mendukung baik dari aspek keuangan, operasional & HSSE, sosial lingkungan serta pengelolaan sumber daya manusia akan menjadi kunci keberhasilan Perseroan di masa mendatang.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada seluruh pemangku kepentingan Perseroan atas kerjasama dan dukungannya yang luar biasa baik secara operasional maupun semangat keberlanjutan yang terus dipupuk demi menjaga dan meningkatkan kontribusi Elnusa kepada industri migas nasional dan juga bangsa Indonesia sekarang dan di masa mendatang.

of Indonesia. Until the end of 2018, the value of social investment that has been issued by the Company reached IDR 16.4 billion.

APPRECIATION AND CLOSINGWe believe in our commitment to uphold the value of sustainability accompanied by strategies and programs that support both financial, operational & HSSE aspects, social environment and human resource management will be the key to the success of the Company in the future.

Finally, we would like to express our gratitude and appreciation to all of Company’s stakeholders for their extraordinary cooperation and support in operational aspect and for the sustainability that continues to be fostered in order to maintain and increase Elnusa’s present and future contributions to the national oil and gas industry as well as for the country.

18



02

20



“Laporan ini disusun dengan mengadopsi dua pedoman pelaporan, yaitu GRI Standards dan Peraturan OJK 51/2017. Informasi yang tersaji pada laporan ini merupakan perpaduan kedua standar mengenai tata kelola dan kinerja Perseroan dalam konteks keberlanjutan

This report is created by adopting two reporting guidelines, namely GRI Standards and OJK Regulation 51/2017. Information that is provided in this report is a mix of these two standards on governance and the Company’s performance in the sustainability context

Selamat membaca Laporan Keberlanjutan (“Laporan”) 2018 PT Elnusa Tbk (“Perseroan”). Laporan ini menyajikan informasi dampak operasional dan upaya Perseroan dalam berbagai aspek keberlanjutan. Kami menyusun laporan ini secara terpisah dari laporan tahunan terintegrasi untuk memberikan informasi yang lebih kaya dari perspektif keberlanjutan, sehingga diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.

STANDAR LAPORAN DAN KESESUAIAN DENGAN STANDAR [102-54]Sebagai standar pedoman pelaporan, laporan ini mengacu pada GRI Standards yang diterbitkan Global Reporting Initiatives dan Peraturan OJK Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik. Penerapan dua standar ini adalah untuk mengadopsi standar pelaporan keberlanjutan yang berlaku secara global dan kewajiban penyampaian laporan emiten yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sehingga informasi yang tersaji pada laporan ini merupakan perpaduan kedua standar mengenai tata kelola dan kinerja Perseroan dalam konteks keberlanjutan.

Sesuai dengan GRI Standard, laporan ini disusun dengan opsi ‘inti’ dan menyajikan topik-topik keberlanjutan yang material bagi pemangku kepentingan Perseroan. Selain itu sesuai dengan Peraturan OJK 51/2017, Perseroan juga menyajikan informasi penting lain yang merupakan kewajiban penyediaan informasi yang perlu disajikan dalam laporan ini.

Untuk memudahkan pembaca menemukan pengungkapan GRI Standard yang diterapkan dalam laporan ini, kami mencantumkan indeks GRI pada setiap halaman yang relevan. Selain itu, dua referensi silang kami sajikan untuk memudahkan mengidentifikasi setiap informasi.

Please read this Sustainability Report (“Report”) 2018 of PT Elnusa Tbk (“Perseroan”). This Report provides information on the operational impact on and the Company’s effort in Sustainability aspect. We made this report separately from the integrated annual report to give richer information on sustainability, so as to add value to stakeholders

REPORTING STANDARD AND COMPLIANCE TO THE STANDARD [102-54]As the standard guideline of reporting, this report is based on the GRI Standards, that is published by Global Reporting Initiatives, and also based on OJK Regulation No. 51/POJK.03/2017 regarding the implementation of financial sustainability for Financial service organization, and publicly listed companies. The application of these two standards is aimed at adopting sustainability reporting that is used globally and to fulfil the reporting obligation for publicly listed company as required by the Indonesian Financial Service Authority (OJK). As such, the information in this report is a mix of these two standards on governance and on the Company’s performance in the sustainability context.

Based on the GRI Standard, this report is made based on the ‘main’ option and discloses sustainability topics that are materials to the Company’s stakeholders. Other than that, according to OJK Regulation 51/2017, the Company also provides other important information, which is mandatory to be disclosed in this report.

To ease reader in finding the disclosure based on GRI Standards used in this report, we included the GRI index in every relevant page. Other than that, we provide two cross references to ease the identification of every information.

21


PERIODE, CAKUPAN DAN SIKLUS LAPORAN [102-50, 102-51, 102-52]Laporan ini memuat data dan informasi untuk periode 1 Januari hingga 31 Desember 2018. Cakupan informasi yang tersaji meliputi kinerja keberlanjutan Perseroan dan entitas anak di dalamnya. Informasi mengenai unit usaha dan entitas anak tersaji pada subbab kegiatan usaha dalam laporan ini.

Laporan ini merupakan laporan kedua yang kami susun secara terpisah dengan berpedoman pada GRI standards dan POJK 51/2017. Pada tahun sebelumnya Perseroan menyajikan laporan tahunan terintegrasi dan keberlanjutan. Penyampaian laporan tahunan terintegrasi dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, 14 Mei 2018 dan laporan keberlanjutan dipublikasikan secara daring.

PROSES PENENTUAN ISI LAPORAN [102-46]

Perseroan menyusun laporan ini sesuai dengan standar informasi yang harus disampaikan dalam masing-masing pedoman. Penyusunan ini adalah untuk memberikan informasi yang lebih kaya dan mengeliminasi kesamaan informasi yang perlu disajikan pada masing-masing pedoman.

Proses penentuan isi laporan terdiri dari empat tahapan berikut:

1. Identifikasi aspek-aspek material sesuai GRI standard dan cakupan informasi POJK 51/2017 serta batasan-batasannya.

2. Penentuan prioritas aspek material dan informasi minimum yang telah diidentifikasi sebelumnya.

3. Validasi atas aspek-aspek material dan informasi minimum

4. Evaluasi kualitas laporan untuk perbaikan laporan selanjutnya

Selain hal di atas, Perseroan menyajikan informasi dalam laporan ini berdasarkan prinsip-prinsip penyampaian laporan keberlanjutan yaitu 1) Stakeholder Inclusiveness, 2) Sustainability Context, 3) Materiality dan 4) Completeness.

PERIOD, SCOPE AND CICLE OF THE REPORT [102-50, 102-51, 102-52] This report contains data and information for the period of 1 January to 31 December 2018. The scope of the information provided includes the sustainability performance of the Company and its subsidiaries. Information on the business unit and subsidiaries are provided on subsection business activities in this report.

This report is the second report that we made separately and was based on the guidelines from GRI standards and OJK Regulation 51/2017. In previous year, the Company presented integrated annual and sustainability report. The presentation of the integrated annual report was done in the Annual General Meeting of Shareholders on 14 May 2018 and the sustainability report is published online.

PROCESS OF DETERMINING THE REPORT CONTENT [102-46]The Company makes this report in accordance to the both guidelines that requires disclosure of standard information. This gives richer information and eliminates the reporting of the same information as required in each guideline.

The process of determining the content of the Report involves four steps as follows:1. Identification of material aspects based on GRI standards

and the scope of information of OJK Regulation 51/2017 as well as their limits.

2. Determining the priority of material aspect and the minimum information that has been identified before.

3. Validation of materiality and minimum information requirements

4. Evaluation of the quality of the report for future improvement.

Other than the stated matters, the Company presents information in this report based on the sustainable reporting principles namely 1) Stakeholder Inclusiveness, 2) Sustainability Context, 3) Materiality and 4) Completeness.

Stakeholder inclusiveness

Sustainability Context

Materiality Completeness

IdentifikasiIdentification

PrioritasiPriority

EvaluasiEvaluation

ValidasiValidation

LaporanReport

22


Pada penerapan prinsip stakeholder inclusiveness penentuan topik materialitas dilakukan melalui Focus Group Discusstion (FGD). Prinsip sustainability context dalam penentuan laporan ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi topik penting para pemangku kepentingan. Namun selain itu, Perseroan juga menyajikan informasi-informasi mandatori sesuai dengan POJK 51/2017.

Prinsip materiality ditentukan dengan menentukan terlebih dahulu topik-topik spesifik yang relevan dengan Perseroan spesifik kemudian melakukan pengujian tingkat materialitas konten laporan. Penerapan prinsip completeness dilakukan melalui pengujian atas topik spesifk yang material, mencakup aspek ketersediaan data, maupun penetapan batasan informasi topik.

PELIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN [102-41]Perseroan melibatkan pemangku kepentingan relevan dalam proses penyusunan laporan ini. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan berdiskusi mengenai dampak dari kegiatan operasional perusahaan pada berbagai topik material ekonomi, sosial dan lingkungan. Salah satu pemangku kepentingan penting yang dilibatkan adalah karyawan. Melalui berbagai saluran, Perseroan meminta umpan balik dari karyawan atas berbagai isu penting guna perbaikan.

TINGKAT MATERIALITAS [102-44, 102-47]Proses penentuan tingkat materialitas dilakukan dengan menganalisis topik-topik keberlanjutan yang menjadi prioritas untuk dilaporkan. Berdasarkan hasil diskusi yang telah dilaksanakan diketahui bahwa kuadran topik material yang mempengaruhi keberlanjutan Perseroan tersaji pada grafik di samping.

Dari 33 topik keberlanjutan GRI, Perseroan menilai bahwa terdapat lima topik material yang penting bagi pemangku kepentingan dan sangat signifikan mempengaruhi keberlanjutan Perseroan. Berdasarkan hasil diskusi, hanya topik-topik signifikan dalam kuadran IX yang akan dilaporkan pada laporan ini. Namun sesuai dengan ketentuan POJK 51/2017, laporan ini menyajikan pula informasi keberlanjutan yang penting diungkap ke publik. Referensi topik mandatori yang diharapkan oleh OJK dapat diakses pada bagian referensi silang OJK.

BATASAN LAPORAN [102-45, 102-46]Perseroan memiliki tujuh anak perusahaan dengan penyertaan modal mayoritas (pengendali). Data yang tersaji dalam laporan ini berasal dari Perseroan dan ke lima anak perusahaannya, yaitu PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi, PT Patra Nusa Data, PT Sigma Cipta Utama, PT Elnusa Trans Samudera dan PT Elnusa Petrofin. Untuk data PT Elnusa Oilfield Services dan PT Elnusa Geosains Indonesia tidak dilaporkan karena kedua entitas belum aktif beroperasi. Material pelaporan mencakup data kualitatif maupun kuantitatif. Informasi mengenai data-data keuangan, kinerja lingkungan dan sosial mencakup data pada anak-anak perusahaan yang dikonsolidasikan. Detail aspek dan batasan tersaji pada tabel selanjutnya.

In the implementation of stakeholders inclusiveness principle, the materiality of a topic is determined based on the Focus Group Discussion (FGD). The sustainability context principles in reporting is based on the level of significance of the topics to the stakeholders. However, other than that, the Company also presents mandatory information in accordance to OJK regulation 51/2017.

Materiality principles are determined by first considering the specific and relevant topics for the Company, which are then evaluated based on the level of materiality of the content of the report. The implementation of the completeness principles is done by evaluating specific material topic, based on the data availability aspect, as well as the set limitation of the topic.

STAKEHOLDERS’ INVOLVEMENT [102-41]The Company involves relevant stakeholders in making this report. The approach is done by discussing the impact of the Company’s operational activities in various topics related to economy, social, and environment. One of the important stakeholders is the Company’s employees. Through various means, the Company request feedback from its employees on various important issues that require improvement.

MATERIALITY LEVEL [102-44, 102-47]The process of determining the level of materiality is done by analysing sustainability topics that are deemed priority. Based on the result of the discussion, it was found that the quadrant of material topics that have impact on the sustainability of the Company comprised on the graphic at side.

Out of 33 GRI sustainability topics, the Company rated five material topics that are important for stakeholders and have significant impact for the sustainability of the Company. Based on the discussion, only significant topics on Quadrant IX will be reported in this report. However, following the regulations from OJK 51/2017, this report also presents sustainability information that is important to be disclosed to public. The reference of mandatory topics to be disclosed based on OJK regulations can be accessed in the section cross reference OJK.

REPORT BOUNDARIES [102-45, 102-46]The Company has seven subsidiaries in which it is the controlling shareholders. The data presented in this report comes from the Company and five of its subsidiaries, namely PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi, PT Patra Nusa Data, PT Sigma Cipta Utama, PT Elnusa Trans Samudera, and PT Elnusa Petrofin. The data from PT Elnusa Oilfield Services and PT Elnusa Geosains Indonesia are not reported yet due to in active entity. The material used for reporting is based on qualitative and quantitative data. Information on financial data, environmental and social performance also include data on subsidiaries that are consolidated. The detail aspect and limits are showed on the next table.

23


Seda

ngM

ediu

m

Pengaruh Dampak Ekonomi, Lingkungan, dan Sosial Significance of Economic, Environmental, and Social Impacts

Topik MaterialMateriality Topics

Peng

aruh

pad

a Pe

nila

ian

dan

Kepu

tusa

n Pe

man

gku

Kepe

nting

anIn

fluen

ce o

n St

akeh

olde

r Ass

essm

ents

and

Dec

isio

ns

Rend

ahLo

w

RendahLow

SedangMedium

Ting

giH

igh

TinggiHigh

Kesehatan dan Keselamatan KerjaOccupational Health and Safety

Kinerja EkonomiEconomic Performance

KepegawaianEmployment

Anti KorupsiAnti Corruption

AirWater

Effluen & LimbahEffluents & waste

Kepatuhan LingkunganEnvirontmental Compliance

MaterialMaterial

EmisiEmission

EnergiEnergy

Pelatihan dan PendidikanTraining and Education

Penilaian Sosial PemasokSocial Assessment of Suppliers

Penilaian Lingkungan PemasokEnvironmental Assessment of Suppliers

Privasi PelangganCustomer Privacy

Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan

Customer Health and Safety

Kerja Paksa dan SukarelaForce or Compulsory Labor

Pemasaran dan PelabelanMarketing and Labeling

Kepatuhan Sosial EkonomiSocioeconomic Compliance

Pekerja AnakChild Labor

Non-DiskriminasiNon-Discrimination

Kebijakan PublikPublic Policy

Penilaian Hak Asasi ManusiaHuman Rights Assessment

Dampak Ekonomi Tidak LangsungIndirect Economic Impact

Keanekaragaman HayatiBiodiversity

Hak-hak Masyarakat AdatRights of Indigenous People

Masyarakat LokalLocal Communities

Hubungan Tenaga Kerja/ManajemenLabor Management Relations

Praktik KeamananSecurity Practices

Kebebasan Berserikat dan Perundingan KolektifFreedon of Association and Colective Bargaining

Praktik PengadaanProcurement Practicies

Keberadaan di PasarMarket Presence

Perilaku Anti PersainganAnti Competitive Behavior

Keanekaragaman dan kesetaraan kesempatan Diversity and Equal Opportunity

SosialSocial

LingkunganEnvironment

EkonomiEconomy

[102-47]

24


SIGNIFICANT CHANGES [102-48, 102-49]In this period, the Company successfully recorded the highest earning since its establishment. The trend of significant contribution from the Energy Distribution and Logistic Service segment in the revenue composition continues to increase. This segment contributes 54% of the overall consolidated revenue of the Company, followed by the Oil and Gas Upstream Service segment with 37% and Supporting Service segment with 9%.

There are adjustments on the sustainability topics reported in this report. As has been explained, this adjustment is done to stress on material and/or mandatory topics in this report. As such, there are some adjustments on the provision of the information as compared to previous years.

Topik MaterialMaterial topics

[102-47]

Kode ReferensiReference

code

Justifikasi Penentuan TopikJustification of selecting the topic

[103-1]

BatasanLimits

PerseroanThe

Company

Anak Perusahaan*Subsidiaries*

Di Luar Grup Elnusa

External to Elnusa Grup

GRI Standard

Kesehatan & keselamatan kerjaOccupational health & safety

403-2/ 6.b.2 Berdampak signifikan pada karyawanHas significant impact for the employees

Kinerja ekonomiEconomic performance

201-1/ 6.b.1 Berdampak signifikan pada pemangku kepentinganHas significant impact for the stakeholders

Anti korupsiAnticorruption

205-2 Berdampak signifikan pada keberlanjutanHas significant impact on sustainability


401-1/ 6.c.2 Berdampak signifikan pada keberlanjutanHas significant impact on sustainability

Pelatihan dan pendidikanTraining and education

404-1/ 6.b.2 Berdampak signifikan pada keberlanjutanHas significant impact on sustainability

POJK 51/2017

Kesetaraan pelayanan jasa/produkFair practicing poduct/service

6.c.1 Berdampak signifikan pada pemangku kepentinganHas significant impact for the stakeholders

Tanggung jawab sosial lingkunganCorporate social responsibility

6.c.3 Berdampak signifikan pada masyarakatHas significant impact for the society

Material ramah lingkunganEnvironmental friendly materials

6.d.2 Berdampak signifikan pada keberlanjutanHas significant impact on sustainability

Energi Energy

6.d.3 Berdampak signifikan pada keberlanjutanHas significant impact on sustainability

Keanekaragaman hayatiBiodiversity

6.e.3 Berdampak signifikan pada keberlanjutanHas significant impact on sustainability

EmisiEmission


Limbah dan efluenWaste and efluen


Inovasi dan pengembangan produkProduct innovation and development

6.f.1 Berdampak signifikan pada pemangku kepentinganHas significant impact for the stakeholders

Keamanan produk/ jasaProduct/services safety

6.f.3 Berdampak signifikan pada pemangku kepentinganHas significant impact for the stakeholders

* Pengungkapan data pada Anak Perusahaan disampaikan secara bervariasi, berdasarkan materialitas dan kelengkapan informasi yang dimiliki.* The disclosure of data on subsidiaries are done depending on the materiality and the completeness of the information

PERUBAHAN SIGNIFIKAN [102-48, 102-49]Selama periode ini, Perseroan berhasil mencapai pendapatan usaha tertinggi sepanjang berdirinya perusahaan. Tren dominasi segmen jasa distribusi & logistik energi dalam komposisi pendapatan Perseroan semakin menguat. Segmen ini mengkontribusikan 54% dari seluruh pendapatan konsolidasi Perseroan, disusul segmen jasa hulu migas 37% dan penunjang 9%.

Terdapat penyesuaian topik keberlanjutan yang disajikan dalam laporan ini. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa penyesuaian untuk lebih menekankan topik material dan/atau mandatori dalam laporan ini. Dengan demikian terdapat penyesuaian penyajian informasi atas informasi tahun sebelumnya.

25


ASSURANCE EKSTERNAL [102-56]Perseroan belum menugaskan assuror eksternal tertentu untuk melakukan penilaian atas laporan keberlanjutan ini. Hal ini dikarenakan Perseroan masih memfokuskan pada pengembangan konten yang menyeluruh dan mencakup hingga anak perusahaan. Namun demikian, sebagai emiten Perseroan berupaya sungguh-sungguh untuk menyajikannya laporan keberlanjutan ini dengan terus memberikan nilai tambah kepada seluruh pemangku kepentingannya.

KONTAK PERSONAL [102-53]Perseroan berupaya untuk terus meningkatkan kualitas laporan yang ada, sehingga memberikan informasi yang lebih menyeluruh mengenai kinerja yang dilakukan. Untuk itu, para pemangku kepentingan dapat memberikan masukan maupun saran atas laporan Perseroan melalui saluran berikut:

Sekretaris PerusahaanPT Elnusa TbkGraha Elnusa, Lantai 16Jalan T.B. Simatupang Kav. 1B Jakarta Selatan, 12560, IndonesiaTelp: +6221 7883 0850Faks: +6221 7883 0907Email. [email protected]

EXTERNAL ASSURANCE [102-56]The Company has not assigned external assurance to evaluate this sustainability report. This is due to the fact that the Company is still focusing on the development of the overall content that include information from subsidiaries. However, as a publicly listed company, the Company attempts as best as it can to prepare this sustainability report based on the aim to continuously provide added value to all stakeholders.

PERSONAL CONTACT [102-53]The Company tries to continuously improve the quality of this report, so as to give complete information on its performance. As such, all stakeholders can give inputs or comments on this report through the following channels:

Corporate SecretaryPT Elnusa TbkGraha Elnusa, floor 16Jalan T.B. Simatupang Kav. 1B Jakarta Selatan, 12560, Indonesiaphone: +6221 7883 0850Fax: +6221 7883 0907Email. [email protected]

26


ProfilPerusahaanCompany Profile

03

27


28


Nama PerusahaanCompany Name [102-1]

PT Elnusa TbkBerkantor pusat di Graha Elnusa, Jalan T.B. Simatupang Kav. 1B, Jakarta, IndonesiaMain office at Graha Elnusa, Jalan TB Simatupang Kav. 1B, Jakarta, Indonesia

Tanggal PendirianDate of Establishment

25 Januari 1969January 25, 1969

Berdasarkan akta Nomor 18, tanggal 25 Januari 1969, dibuat di hadapan Tan Thong Kie, Notaris di Jakarta, Pengesahan dari Menteri Kehakiman, Nomor J.A.5/18/24 tanggal 19 Februari 1969Based on the deed Number 18 dated January 25, 1969, drawn up before Tan Thong Kie, Notary in Jakarta, approved by the Minister of Justice, Number J.A.5/18/24 dated February 19, 1969

Tanggal PeresmianDate of Official Launching

9 September 1969

Kegiatan Bisnis Utama Sesuai Anggaran Dasar [102-2]Core Business Activities based on Articles of Association

a. Dalam Bidang JasaServices• Jasa yang Berkaitan Energi Alternatif

Services Related to Alternative Energy• Bidang Pengambilan Data dan Pengolahan Data Geofisika dan Geologi

Geophysics and Geology Data Acquisition and Processing • Konsultasi Bidang Energi

Energy-related Consultation• Konsultasi Bidang Pertambangan

Mining-related Consultation • Jasa Pengecekan Pipa/ Gas di Bawah Tanah dan di Dalam Laut

Underground & Undersea Gas Pipeline Examination Services b. Dalam Bidang Perindustrian

Industries • Industri Pembangkit Tenaga Listrik

Power Generation Industry• Industri Energi

Energy Industry • Industri Maritim

Maritime Industry

Lokasi Operasi [102-4]Operational Location

Seluruh wilayah IndonesiaThroughout the Indonesian territory

Status Perusahaan [102-5]Company Status

Perusahaan swasta dan terbuka yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia. Kode emiten ELSAPrivate and Public Company listed on the IDX since February 6, 2008

Komposisi Kepemilikan Saham [102-5]Share Ownership Composition

PT Pertamina (Persero) 41,10%, Dana Pensiun Pertamina 14,90% dan Publik 44,00%PT Pertamina (Persero) 41.10%, Pertamina Pension Fund 14.90% and Public 44.00%

Skala Organisasi [102-7]Scale of the Organization

Pendapatan / Revenues Rp6,626 miliar / million

Total kapitalisasi / Total Capitalization

• Total kewajiban / Total Liabilities Rp2,350 miliar/ million

• Total ekuitas / Total Equity Rp3,297 miliar/ million

Total aset / Total Asset Rp5,652 miliar/ million

Laba bersih / Net Profit Rp275 miliar/ million

Keikutsertaan dalam asosiasi [102-13]Participation in Associations

• Indonesian Petroleum Association• Himpunan Ahli Geofisika Indonesia

Geophysicists Association of Indonesian• Ikatan Ahli Geologi Indonesia

Indonesian Geologists Association• Asosiasi Internet of Things Indonesia

Indonesian Internet of Things Association


Informasi UmumGeneral Information

[102-3]

29


Pada awal 2018 Perseroan mengubah visi-misi yang menjadi tujuan selama ini. Hal ini merupakan jawaban atas dinamika dan tantangan bisnis ke depan untuk terus tumbuh dan berkelanjutan.

The Company has changed its vision and mission in the early 2018. The change is tp strengthen the Company’s confidence in facing the dynamics and challenges of the business forward.

Perusahaan Jasa Energi Terkemuka yang Memberikan Solusi Total

Reputable Energy Services Company by Providing Total Solution.

Meningkatkan kelangsungan bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan dalam industri energi dalam negeri dan internasional untuk memenuhi harapan pemegang saham.Improve business sustainability and profitability in local and international energy industries to meet shareholders’ expectations.

Memenuhi dan menjaga kepuasan pelanggan dengan memberikan Total Solution melalui sinergi, operational Excellence, HSSE, dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance/GCG.Fulfill and maintain customer satisfaction by providing Total Solution through synergy, operational excellence, HSSE and Good Corporate Governance/GCG principles.

Meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan untuk berkembang bagi karyawan.Improve employees’ welfare and growth opportunities.

Membangun hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan dengan pemerintah, mitra, dan masyarakat.Establish harmonious and mutually beneficial relationships with |governments, partners, and communities.

MISSIONMISI

VISIONVISI

Visi, Misi dan Nilai Perusahaan [102-16]

Vision, Mission, and Corporate Values

CLEANMemiliki integritas, komitmen tinggi, dan dapat diandalkan dalam menjalankan setiap aktivitas bisnis perusahaan.

RESPECTFULTerpercaya di dalam komunitas bisnis dan lingkungan karena memiliki keahlian dan semangat yang tinggi di bidangnya dalam menyelesaikan pekerjaan secara cepat dan akurat, memahami kebutuhan pelanggan, memberikan pelayanan terbaik untuk mencapai kepuasan pelanggan, serta menjadikan keselamatan kerja sebagai prioritas utama dalam melaksanakan setiap aktivitas.

SYNERGYBersikap proaktif menjalin kerja sama dengan pelanggan, mitra usaha, masyarakat, karyawan, dan pemegang saham.

CLEANPossess integrity, commitment, and dependability in carrying out every business activity of the Company.

RESPECTFULIs trusted among business communities and surrounding communities for having competence and high spirit in the field, in completing work quickly and accurately, in understanding customers’ needs, in providing the best service to achieve employee satisfaction, and in making occupational safety as the highest priority in carrying out every activity.

SYNERGYProactively develop relationships with customers, partners, communities, employees, and shareholders.

CORPORATE VALUESNILAI -NILAI PERUSAHAAN

30


Struktur Organisasi terbaru Perseroan per 31 Agustus 2018, adalah sebagaimana diagram dibawah. Tidak ada perubahan organisasi, struktur kepemilikan saham maupun struktur rantai pasok. [102-10]

Struktur OrganisasiOrganization Structure

Direktur UtamaPresident Director

Chief of Legal & ContractSenior Manager of HSSE

Ketua Internal AuditChief of Internal Audit

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Elizar Parlindungan HasibuanDirektur Operasi

Operation Director

Direktur KeuanganFinance Director

Direktur SDM & Umum Human Resources & General Affair

Director

Direktur Pengembangan UsahaBusiness Development Director

Direktur OperasiOperation Director

31


Organization Structure of the Company as of 31 August, 2018, as below diagram. There is no change in organization stock ownership structure as well as supply chain structure. [102-10]

VP of Human Capital

VP of Business Development

VP of Geoscience & Reservoir Services

VP of Controller

Senior Manager of Elnusa Petroleum School

Senior Manager of Information System

Senior Risk Management Specialist

VP of Property Management & General Affairs

VP of Engineering Centre & Quality Management

VP of Asset Reliability & Productivity

VP of Strategic Planning & Corporate Management

VP of Supply Chain Management

VP of Marketing

VP of Production, Operation & Maintenance Services

VP of Treasury & Financing

32


Riwayat Singkat & Jejak LangkahBrief History & Milestones

PT Electronika NusantaraDidirikanPT Electronika Nusantara was Established Perseroan didirikan dengan nama PT Electronika Nusantara berdasarkan Akta Pendirian Nomor 18 tanggal 25 Januari 1969.

The Company was established under the name of PT Electronika Nusantara pursuant to Deed of Establishment No. 18 dated January 25, 1969.

PT Electronika Nusantara BerubahMenjadi PT ElnusaCompany Transformed its Name, from PT Electronika Nusantara into PT Elnusa Perseroan melanjutkan ekspansi bisnis ke bidang pengelolaan dan penyimpanan data migas, oilfield services serta bisnis distribusi bahan bakar domestik melalui pendirian PT Sigma Cipta Utama, PT Elnusa Workover Hydraulic dan PT Elnusa Petrofin. Pada tahun 1984 nama Perseroan PT Electronika Nusantara berubah menjadi PT Elnusa.

The Company’s business expanded into oil & gas data management and storage, oilfield services and domestic fuel distribution through the establishment of PT Sigma Cipta Utama, PT Elnusa Workover Hydraulic and PT Elnusa Petrofin. In 1984, the Company transformed its name, from PT Electronika Nusantara into PT Elnusa.

Perseroan Mulai Menjajaki PeluangBisnis di Industri MigasThe Company Began to Explore Business Opportunities in Oil & Gas Industry Perseroan mulai menjajaki peluang bisnis di industri migas dengan membentuk Divisi Seismic Data Processing. Perseroan juga mulai melengkapi layanannya dengan meluncurkan Scientific Data Center, Integrated Oil Communication System (IOCS), jasa akuisisi data seismik, jasa stimulasi reservoir, dan bidang perminyakan, khususnya optimalisasi proses kilang.

The Company began to explore business opportunities in oil & gas industry by establishing a Seismic Data Processing Division. The Company also launched a Scientific Data Center, Integrated Oil Communication System (IOCS) and offered seismic data acquisition, reservoir stimulation and oil-related services, particularly the refinery process optimization

1969 1980 - 19871971 - 1979

33


Penguatan Kompetensi dalam JasaPengeboran dan PenunjangnyaCompetency Strenghtening in Drilling & Support ServicesPerseroan memperkuat eksistensinya di industri migas dengan mendirikan PT Elnusa Drilling Services yang melayani jasa pengeboran terpadu dan mengakuisisi PT Purna Bina Nusa yang kini bernama PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi berbasis di Batam.

The Company reinforced its position in oil & gas industry through the establishment of PT Elnusa Drilling Services which engaged in integrated drilling services, and through the acquisition of PT Purna Bina Nusa, subsequently named as PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi based in Batam.

Restrukturisasi KorporasiCorporate RestructuringAgar lebih fokus sebagai penyedia Jasa Hulu Migas Terintegrasi, Perseroan melakukan penggabungan vertikal atas empat anak perusahaan ke dalam Perseroan, yaitu:• PT Elnusa Geosains,• PT Elnusa Drilling Services,• PT Sinar Riau Drillindo, serta• PT Elnusa Workover Services.

Selain itu Perseroan juga melakukan divestasi saham di beberapa perusahaan yang bukan merupakan bisnis inti Perseroan untuk memantapkan usaha di bisnis jasa migas.

In order to be more focused as an integrated upstream oil & gas services provider, the Company conducted vertical merger of four subsidiaries into the Company, namely :

• PT Elnusa Geosains,• PT Elnusa Drilling Services,• PT Sinar Riau Drillindo, and• PT Elnusa Workover Services.

The Company also conducted horizontal merger among several subsidiaries and divestment of several non-core subsidiarie

2003-2005 2007-2010

Perusahaan Melakukan TurnaroundThe Company Implement Turnaround Perseroan melakukan program Turnaround untuk memperbaiki kinerjanya di seluruh aspek bisnis, operasional maupun memperkuat implementasi budaya perusahaan.

The Company carried out turnaround program to improve the performance in all business and operational aspects, and to strengthen the implementation of corporate culture.

2011-2012

34


Mengembangkan Metode, Memperkuat Keseimbangan PortofolioReinforcing Method, Strenghtening Portfolio BalanceMencatatkan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah berdiri melalui penguatan diversifikasi portofolio. Kinerja jasa distribusi dan logistik energi digenjot, selaras dengan penyesuaian aktivitas jasa hulu migas di tengah peralihan ekuilibrium.

Recording the highest income in the history of the Company’s establishment through strengthening the portfolio diversification. The performance of energy distribution and logistics services was boosted, in line with the adjustment of upstream oil and gas service activities amid the equilibrium. transition.

Memperkuat Tatanan OperasionalReinforced the Operational Aspects Memperkuat tatanan operasional, organisasi, dan fungsi pengendalian internal serta melakukan evaluasi dan redefinisi seluuh produk/jasa. Selain itu Perseroan mendirikan PT Elnusa Geosains Indonesia dan PT Elnusa Oilfield Services sebagai bagian dari mitigasi risiko, serta mengaktifkan kembali bisnis marine seismic dengan mendirikan PT Elnusa Trans Samudera dan investasi MV ELSA Regent.

To strengthen the order of the operations, organization, internal control function, and to evaluate and redefine all products/services. Moreover, the Company established PT Elnusa Geosains Indonesia and PT Elnusa Oilfield Services as part of the risk mitigation effort, and reactivation of its seismic marine service by establishing PT Elnusa Trans Samudera and investing in MV ELSA Regent.

2018

2014-2016

Menstabilkan dan MenyeimbangkanKinerja OperasionalStabilizing and Balancing Operational Performance Perseroan mengakselerasi kinerja operasional dan memfokuskan jasa berbasis nonaset pada lini jasa hulu migas, serta menggenjot pertumbuhan pangsa pasar melalui diversifikasi portofolio. Pada akhir tahun, Perseroan berhasil menyeimbangkan komposisi pendapatan di antara jasa hulu migas dengan distribusi dan logistik energi.

The Company accelerated operational performance and focused on non-asset-based services on upstream oil and gas services, as well as boosted market share growth through portfolio diversification. At the end of the year, the Company managed to balance the income composition between upstream oil and gas services and energy distribution and logistics.

2017

35


Kegiatan Usaha [102-2]

Business Activities

Segmentasi bidang usaha Perseroan saat ini terbagi menjadi Jasa Hulu Migas, Jasa Distribusi & Logistik Energi, dan Jasa Penunjang dengan penjelasan sebagai berikut:

Segmen Usaha

Business Segment

Divisi / Entitas AnakDivision / Subsidiary

Aktivitas PokokMain Actvity

Aktivitas BisnisBusiness Activity

Jasa Hulu MigasUpstream Oil and Gas Services

Divisi Geoscience & Reservoir Services (GRS) Geoscience Reservoir Services Division (GRS)

Jasa Akuisisi Data Geofisika / Survei Seismik MigasGeophysical Data Acquisition Services /Oil and Gas Seismic Survey

• Seismic Data Acquisition (Land, Marine and Transition Zone/ TZ)• Non Seismic Data Acquisition• Seismic Data Processing• Geology, Geophysics, Reservoir

PT Elnusa Geosains Indonesia(EGI) (Anak Usaha)Tahun Pendirian : 2014Domisili : JakartaStatus : Belum BeroperasiKepemilikan Saham: 99,99%PT Elnusa Geosains(EGI) (Subsidiary)Established: 2014Domicile: JakartaStatus: Pre-OperationShare Ownership: 99.99%

Divisi Production, Operation & Maintenance Services (POMS) Production, Operation & Maintenance Services Division (POMS)

Jasa Pengeboran dan Pemeliharaan Lapangan MigasOil and Gas Field Drilling and Maintenance Services

• Drilling Services• Hydraulic Workover & Snubbing Services• Coiled Tubbing Services• Electric Wireline Logging Services• Well Testing Services• Cementing & Pumping Services• Drilling Fluid Services• Surface Testing & Drill Steam Testing Services • Mud Logging & H2S Services• Engineering, Procurement, & Construction• Operation & Maintenance• Enhance Oil Recovery• Well Plug & Abandonment • Artificial Lift

PT Elnusa Oilfield Services(EOS) (Anak Usaha)Tahun Pendirian : 2014Domisili : JakartaStatus : BeroperasiKepemilikan Saham : 99,99%PT Elnusa Oilfield Services(EOS) (Subsidiary)Established: 2014Domicile: JakartaStatus : In OperationShare Ownership: 99.99%

Jasa Distribusi & Logistik EnergiEnergy Distribution & Logistic Services

PT Elnusa Petrofin (EPN)(Anak Usaha )Tahun Pendirian: 1996Domisili: JakartaStatus: BeroperasiKepemilikan Saham: 99,93%PT Elnusa Petrofin (EPN)(Subsidiary)Established: 1996Domicile: JakartaStatus: In OperationShare Ownership: 99.93%

Jasa penyimpanan BBM, pendistribusian BBM, perdagangan BBM Industri & Marine, perdagangan chemicals, perdagangan pelumas & asphalt, serta pengelolaanSPBU & SPBEFuel storage service, fuel distribution, fuel trade for Industry & Marine, chemical trading, lubricant and asphalt trade, and the management of gas stations (SPBU) and LPG filling stations (SPBE)

• Manajemen depot BBM milik swasta, mulai dari kegiatan administrasi pembelian BBM, pengangkutan BBM, penyimpanan BBM dan penyaluran BBM di lokasi pelanggan. Elnusa Petrofin juga memiliki depot BBM sendiri dengan kapasitas 4.400 KL di Plumpang-Semper, Jakarta Utara untuk menyimpan Pertadex Pertamina. Private fuel depot management, ranging from the administration of fuel purchasing, fuel transportation, fuel storage and fuel distribution at customer sites. Elnusa Petrofin also has its own fuel depot with a capacity of 4,400 KL in Plumpang-Semper, North Jakarta to store Pertadex Pertamina.

• Manajemen distribusi BBM, distribusi BBM dari depot Pertamina ke SPBU, Agen Premium Minyak Solar (APMS) dan stasiun pengisian bahan bakar bunker (SPBB) Fuel distribution management, fuel distribution from Pertamina depots to gas stations, Solar Oil Premium Agent (APMS) and bunker fuel refilling stations (SPBB)

• Pengelolaan SPBU dan SPBE Management of SPBU and SPBE

• Perdagangan Bahan Kimia Chemical Trade

• Perdagangan BBM Industri – MarineFuel Industry - Marine Trade

• Perdagangan Pelumas Pertamina dan Asphalt Pertamina and Asphalt Lubricants Trade

The Company’s corebusiness segmentation divided into Upstream Oil and Gas Services, EnergyDistribution and Logistic Services and Support Services with details as follow:

36


Segmen Usaha

Business Segment




Jasa PenunjangSupport Services

PT Elnusa FabrikasiKonstruksi (EFK)(Anak Usaha )Tahun Pendirian :1982Domisili: BatamStatus: BeroperasiKepemilikan Saham: 99,98%PT Elnusa FabrikasiKonstruksi (EFK)(Subsidiary)Established: 1982Domicile: BatamStatus: In OperationShare Ownership: 99.98%

Jasa fabrikasi, penguliran dan perdagangan pipa Oil Country Tubular Goods (OCTG), proyek EPC dan Maintenance ServicesOil Country Tubular Goods (OCTG) fabrication, threading and trading services (OCTG), EPC projects, and Maintenance Services

• Pengolahan bahan mentah dan bahan baku Processing of raw materials

• Pembuatan serta perbaikan alat-alat perminyakan Manufacture and repair of petroleum equipment

• Perdagangan umum, termasuk ekspor, impor, regional dan lokal. General trading, including export, import, regional and local.

• Penyediaan jasa untuk bidang minyak dan gas bumi, yaitu OCTG dan penguliran pipa. Berperan sebagai agen dari perusahaan dari dalam maupun luar negeri Provision of services for the oil and gas sector, namely OCTG and pipeline threading. Acting as an agent of domestic and overseas company.

• Jasa pemeliharaan mesin dan peralatan migas Maintenance services of oil and gas machinery and equipment

• Layanan jasa desain, engineering, pengawasan, dan pelaksanaan konstruksi. Design, engineering, supervision and construction services.

PT Patra Nusa Data (PND)(Anak Usaha )Tahun Pendirian :1997Domisili: JakartaStatus: BeroperasiKepemilikan Saham: 99,50%PT Patra Nusa Data (PND)(Subsidiary)Established:1997Domicile: JakartaStatus: In OperationShare Ownership: 99.50%

Jasa perolehan lisensi, pengelolaan data migas, data online (pay per use) dan penyimpanan data fisik migasLicense acquisition services, oil and gas data management, online data (pay per use), and physical data storage for oil and gas

• Lisensi data paket pembukaan WK Konvensional, non konvensional, dan KSO Pertamina The licensing of data packets for the opening of conventional and non-conventional operating licenses (WK) and Pertamina Joint Operations (KSO).

• Re-lisensi data Re-licensing of data

• Akses penggunaan data lisensi, data olahan ulang (reprocessing) Access to the use of data licensing, data reprocessing

• Lisensi studi prospektivitas area Licensing for studies of area prospectivity

• Bisnis Farm In Farm Out Farm In Farm Out Business

• Bisnis data tertutup Closed data business

• Bisnis pengelolaan data migas Korporate (Corporate Date Repository) Business data management of oil and gas corporations (Corporate Data Repository)

• Analisis produk baru (Non Seismik) Analysis of new products (Non-Seismic)

• Bisnis pengelolaan data non migas Non-oil and gas data management business

• Pemasaran produk dan menciptakan pasar Marketing products and creating markets

• Melakukan inovasi produk (internal dan eksternal PND) Product innovation (internal and external PND)

PT Sigma Cipta Utama (SCU)(Anak Usaha)Tahun Pendirian: 1980Domisili: JakartaStatus: BeroperasiKepemilikan Saham: 99,99%PT Sigma Cipta Utama (SCU)(Subsidiary)Established: 1980Domicile: JakartaStatus: In OperationShare Ownership: 99.99%

Jasa penyimpanan data fisik, pengelolaan data elektronik & sistem informasi, penyimpanan contoh batuan migas, telekomunikasi radio, jasa aplikasi system ITPhysical data storage services, electronic data management and information systems, storage of geological samples, radio telecommunications, IT system application services

• Penyimpanan dan pengelolaan berbagai jenis dokumen meliputi Magnetic Tape Storage, Document Hardcopy Storage, Geological Sample Storage, General Warehousing, Geological Sample Maintenance Services, Data Assesment, Data Storage & Library Servicing, Magnetic Media Transferring, Hardcopy Scanning. Storage and management of various types of documents include Magnetic Tape Storage, Document Hardcopy Storage, Geological Sample Storage, General Warehousing, Geological Sample Maintenance Services, Data Assessment, Data Storage & Library Servicing, Magnetic Media Transferring, Hardcopy Scanning

• Information & Communication Technology (ICT), meliputi Data Center & Disaster Recovery Services, IT Solution, IT Service Management (ITSM), Knowledge Management System (KMS), Radio (Trunking and Conventional) Telecommunication Solution, Equipment Monitoring Control, Vessel Tracking Monitoring System, GPS Tracking. Information & Communication Technology (ICT), including Data Center & Disaster Recovery Services, IT Solutions, IT Service Management (ITSM), Knowledge Management Systems (KMS), Radio (Trunking and Conventional) Telecommunication Solutions, Monitoring Control Equipment, Vessel Tracking Monitoring System , GPS Tracking.

• Pembuatan duplikat data master dalam berbagai media dan mengubah format data Duplicate master data in various media and data format changing

• Proses perlindungan data untuk kepentingan backup dan recovery data elektronik.Data protection processes for the purpose of electronic data backup and recovery.

37


Segmen Usaha

Business Segment




PT Elnusa Trans Samudera(ETSA) (Anak usaha)Tahun Pendirian: 2013Domisili: JakartaStatus : BeroperasiKepemilikan Saham: 99,58%atau 273.630 lembar sahamPT Elnusa Trans Samudera(ETSA) (Subsidiary)Established: 2013Domicile: JakartaStatus : In OperationShare Ownership: 99.58%or 273,630 shares

Jasa pendukung layanan marine migasMarine oil and gas support services

• Jasa penyewaan kapal untuk keperluan operasional lapangan minyak, seperti penyewaan kapal tug boat, crew boat, AWB dan, multipurpose bargesShip rental services for oil field operations, such as tug boat rentals, crew boats, AWB and multipurpose barges

• Jasa penyewaan kapal untuk keperluan seismic surveyShip rental services for seismic surveys

• Jasa penyewaan kapal untuk keperluan operasional bisnis lain selain migasShip rental services for other operational purposes other than oil and gas

Pasar [102-6]

Market

Perseroan beroperasi di Indonesia dengan perusahaan energi nasional maupun multinasional sebagai pelanggan jasa. Wilayah kerja saat periode pelaporan ini adalah di Indonesia dan menyesuaikan area operasi atau blok migas yang dimiliki oleh klien. Dengan membandingkan nilai investasi hulu migas Kementerian ESDM dengan pendapatan yang diraih Perseroan, estimasi pangsa pasar yang didapatkan adalah 1,6%. Detail informasi ini dapat diketahui pada Laporan Tahunan Bab 5 Analisis dan Pembahasan Manajemen, Subbab Pangsa Pasar.

The company operates in Indonesia with national and multinational energy companies as service customers. The working area during this reporting period is in Indonesia and adjusts the operating area or oil and gas block owned by the client. By comparing the value of the Ministry of Energy and Mineral Resources upstream oil and gas investment with the revenue achieved by the Company, the estimated market share obtained is 1.6%. Details of this information can be found in the Annual Report Chapter 5 Management Analysis and Discussion, Market Share Section.

Rantai Pasok [102-9]

Supply Chain

Pada 2018, Perseroan didukung oleh 198 mitra kerja aktif, dengan komposisi 15 mitra kerja luar negeri dan 183 mitra kerja lokal. Jumlah mitra kerja ini berasal dari segmen jasa hulu migas. Data lain yang mencakup mitra pada segmen bisnis lain belum dapat disampaikan pada tahun ini. Perseroan mengupayakan untuk menyampaikannya pada tahun mendatang.

In 2018, the Company is supported by 198 active working partners, with a composition of 15 overseas work partners and 183 local work partners. The number of partners is from the upstream oil and gas service segment. Other data that includes partners in other business segments cannot be delivered this year. The company strives to deliver it in the coming year.

38


JUMLAH MITRA KERJA AKTIF

Mitra kerja ini mendukung tidak hanya aktivitas operasi di lapangan melainkan pula aktivitas penunjang lainnya. Aktivitas operasi yang didukung meliputi semua segmen jasa yang dimiliki oleh Perseroan dan grup. Secara persentase, jumlah mitra kerja pada tahun ini meningkat 10% dibandingkan tahun lalu. Mitra kerja lokal mendominasi 92%, dibandingkan mitra kerja luar negeri yang hanya 8%. Pengadaan dengan mitra kerja luar negeri mengalami penurunan 46% dibandingkan tahun sebelumnya.

NILAI PEMBELIAN UNTUK PRODUKSI JASA (DALAM RP MILIAR)

NUMBER OF ACTIVE WORK PARTNERS

The partner supports not only in operational activities in the field but also in other supporting activities. Supported operating activities cover all service segments owned by the Company and the group. In percentage terms, the number of work partners this year increased by 10% compared to last year. Local work partners dominate 92%, compared to overseas work partners which are only 8%. Procurement with overseas work partners has decreased 46% compared to the previous year.

PURCHASE VALUE FOR SERVICE PRODUCTION (IN BILLION IDR)

2018 2017 2016

169152

183

Mitra Kerja LokalLocal Vendor

2018 2017 2016

2128

15

Mitra Kerja Luar NegeriForeign Vendor

2018 2017 2016

802.301,204.40

969.70

2018 2017 2016

93.20332.90

159.70

Mitra Kerja Luar NegeriForeign Vendor

Mitra Kerja LokalLocal Vendor

39


Etika Bekerja Insan Elnusa [102-11]

Elnusa Employee Work Ethics

Perseroan memegang komitmen untuk menerapkan standar etika dan perilaku bisnis yang baik dalam bekerja. Standar ini meliputi hubungan dengan pelanggan, pemasok, pemegang saham dan investor, komunitas serta antar pekerja di semua tingkatan organisasi. Setiap pekerja baik di Perseroan maupun anak perusahaan harus beroperasi sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang diatur dalam standar etika perusahaan (code of conduct/ CoC). Informasi mengenai CoC dapat dibaca pada bab Tata Kelola Perusahaan.

The Company holds a commitment to implement good ethical standards and business conduct at work. This standard includes relationships with customers, suppliers, shareholders and investors, communities and between workers at all levels of the organization. Every worker in the Company and its subsidiaries must operate in accordance with the policies and procedures stipulated in the code of conduct (CoC). Information about CoC can be readed at Corporate Governance chapter.

Dari sisi pembelian, Perseroan mencatatkan nilai sebesar Rp1,1 triliun. Nilai pengeluaran ini turun sebesar 27% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp1,5 triliun. Secara komposisi, 84% nilai pengeluaran adalah kepada mitra kerja lokal, dan sisanya 16% kepada mitra kerja luar negeri. Nilai pengeluaran kepada mitra kerja luar negeri pun turun 52% bila dibandingkan tahun lalu.

Perubahan persentase jumlah mitra kerja aktif maupun nilai pembelian Perseroan, tergolong wajar seiring dengan komitmen Perseroan untuk meningkatkan tingkat komponen dalam negeri dan mengembangkan kapasitas nasional.

In terms of purchases, the Company recorded a value of 1.1 trillion IDR. The value of this expenditure decreased by 27% compared to the previous year of 1.5 trillion IDR. In composition, 84% of the expenditure value is for local work partners, and the remaining 16% for overseas work partners. The value of expenditures to overseas work partners also fell 52% compared to last year.

Changes in the percentage number of active working partners and the value of purchases are quite reasonable along with the Company’s commitment to increase the level of domestic components and develop national capacity.

40


Wilayah Operasi Jasa Hulu Migas [102-4]

Operational Area of Upstream Oil & Gas Services

Geoscience & Reservoir ServicesWilayah | Area DKI Jakarta | DKI JakartaJawa Tengah | Central Java Jawa Barat | West Java

Klien | ClientsPT Pertamina EPPT Pertamina Hulu EnergiPT Patra Nusa DataSaka IndonesiaPremier OilKementerian Energi dan Sumber Daya Manusia Conoco PhillipsMandala Energy RepsolPratama WidyaWijaya Karya

Sumatera Selatan / South Sumatera

Kalimantan Timur /East Borneo

Sumatera Utara / North Sumatera

Sumatera Barat / West Sumatera

Jambi

Kalimantan Tengah / Central Borneo

Aceh

DKI Jakarta

Jawa Barat / West Java

Jawa Tengah / Central Java

Jawa Timer / East Java

Geoscience & Reservoir Services Wilayah | AreaSumatera Selatan | South Sumatera

AcehJambi

Klien | ClientsPT Pertamina EP

Mandala Energy

Production, Operation &Maintenances Services Wilayah | AreaSumatera Selatan | South SumateraSumatera Utara | North SumateraSumatera Barat | West Sumatera

Aceh JambiRiau

Klien | ClientsPertamina Geothermal EnergyPertamina Eksplorasi SumateraHexindo / Mandala Energy

PT Pertamina EPHexindoStar EnergyRamba Energy

Pertagas

41


/ Sulawesi TengahCentral Sulawesi

Papua Barat / West Papua

Sorong

BP BerauPetrogas

Production, Operation & Maintenances ServicesWilayah | Area DKI Jakarta | DKI JakartaJawa Tengah | Central Java Jawa Barat | West JavaJawa Timurl | East Java

Klien | ClientsPT Pertamina Hulu Energi PT Pertamina EPPertamina Petrochina East Java PGE Saka EnergyPT Pertamina GasPT Pertamina Hulu MahakamPT Pertamina Geothermal Energy

Production, Operation & Maintenances ServicesWilayah | Area Kalimantan Timur | East KalimantanSulawesi Tengah | Central SulawesiPapua Barat | West Papua

Klien | ClientsPT Pertamina EPNYTPT Vico IndonesiaTotal E&P IndonesiaPHSSPHKTPertamina Hulu MahakamBP BerauPetrogasTotal E&P Indonesie

Geoscience & Reservoir Services Wilayah | AreaKalimantan Tengah | Central Borneo

Papua Barat | West Papua

Klien | ClientsPT Pertamina EP

Conoco Phillips

42


Wilayah Operasi Jasa Distribusi & Logistik Energi [102-4]

Operational Area of Energy Distribution & Logistics Services

Transportasi BBM / Fuel Fleet Management Pengelolaan Depot / Depot Management

Sumatera

1. Aceh2. Sumatera Utara

North Sumatera3. Riau4. Jambi5. Bangka Belitung6. Sumatera Selatan

South Sumatera7. Bengkulu8. Sumatera Barat

West Sumatera

Kalimantan

1. Kalimantan BaratWest Kalimantan

2. Kalimantan TimurEast Kalimantan

3. Kalimantan SelatanSouth Kalimantan

Bali

1. Bali

Sulawesi

1. Sulawesi UtaraNorth Sulawesi

2. Sulawesi TengahCentral Sulawesi

3. Sulawesi TenggaraSoutheast Sulawesi

4. Sulawesi SelatanSouth Sulawesi

5. Gorontalo

Nusa Tenggara

1. Nusa Tenggara BaratWest Nusa Tenggara

2. Nusa Tenggara TimurEast Nusa Tenggara

Papua & Maluku

1. Papua2. Maluku

Sumatera

1. Aceh2. Jambi3. Sumatera Selatan

South Sumatera

Kalimantan

1. Kalimantan TengahCentral Kalimantan


3. Kalimantan SelatanSouth KalimantanJawa

1. DKI Jakarta Papua

1. Papua


Kalimantan Timur /East Kalimantan


Sumatera Barat / West Sumatera

Kepulauan Riau / Riau Islands

Riau

Bangka Belitung

Bali

Bengkulu

Lampung

JambiKalimantan Tengah/ Central Kalimantan

Kalimantan Selatan / South Kalimantan

Kalimantan Barat/ West Kalimantan

Aceh

DKI Jakarta


Jawa Timur / East Java

Sulawesi Tenggara /South East Sulawesi

43


Pengelolaan DPPU / DPPU Management

Perdagangan Chemical / Chemical Trading

Perdagangan BBM Inmar / Fuel Inmar Trading

Sumatera

1. Sumatera UtaraNorth Sumatera

2. Lampung

Jawa

1. Jawa TimurEast Java

Sumatera

1. Sumatera UtaraNorth Sumatera

2. Sumatera SelatanSouth Sumatera

3. Kepulauan RiauRiau Islands

4. Sumatera Bagian TengahCentral Sumatera

Jawa

1. Jawa Barat / West Java2. Jawa Tengah / Central Java3. Jawa Timur / East Java

Kalimantan

1. Kalimantan Timur / East Kalimantan2. Kalimantan Selatan / South Kalimantan

Sumatera

1. SumateraSumatera

Bali & Nusa Tenggara

1. Bali2. Nusa Tenggara

Jawa

1. DKI Jakarta & JawaDKI Jakarta & Java

Sulawesi

1. Sulawesi

Kalimantan

1. Kalimantan TengahCentral Kalimantan


3. Kalimantan BaratWest Kalimantan

4. Kalimantan SelatanSouth Kalimantan

Sulawesi Selatan /South Sulawesi


Gorontalo

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tengara Timur

Maluku Jayapura

Sulawesi Utara /North Sulawesi

Sulawesi Tengah /Central Sulawesi

44


Wilayah Operasi Jasa Penunjang [102-4]

Operational Area of Support Services


Kalimantan Timur /East Kalimantan

Kalimantan Utara /North Kalimantan


Kepulauan Riau / Riau Islands

Bangka Belitung

Denpasar

Bengkulu

Lampung

Jambi

Kalimantan Selatan / South Kalimantan

Aceh

DKI JakartaBanten

Laut Jawa

Batam


Jawa Timur / East Java

Jawa Tengah / Central Java

Data ManagementPhysical & DigitalData Management Business

Geo IT Business

1. Jambi2. Sumatera Selatan

South Sumatera3. DKI Jakarta

Jawa & Bali:1. Jawa Barat

West Java2. Jawa Tengah

Central Java3. Jawa Timur

East Java4. Bali5. Banten

Geodata BusinessSumatera:1. Aceh2. Sumatera Utara

North Sumatera3. Kepulauan Riau

Riau Islands4. Sumatera Selatan

South Sumatera5. Lampung6. Sumatera Barat

West Sumatera

Sulawesi:1. Sulawesi Selatan

South Sulawesi

Nusa Tenggara:1. Nusa Tenggara Barat

West Nusa Tenggara2. Nusa Tenggara Timur

East Nusa Tenggara

Kalimantan:1. Kalimantan Utara

North Kalimantan2. Kalimantan Timur

East Kalimantan3. Kalimantan Selatan

South Kalimantan

Papua & Maluku:1. Papua2. Maluku

Digital Data Management

Sumatera:1. Sumatera Utara

North Sumatera2. Kepulauan Riau

Riau Islands3. Bangka Belitung4. Bengkulu5. Sumatera Selatan

South Sumatera

Kalimantan:1. Kalimantan Timur

East Kalimantan

Sulawesi:1. Sulawesi Tenggara

South East Sulawesi

Jawa:1. DKI Jakarta2. Banten3. Jawa Barat



East Java

Papua & Maluku:1. Papua Barat

West Papua2. Maluku

Physical Data Management

1. Jambi2. Sumatera Selatan

South Sumatera3. Banten4. DKI Jakarta5. Jawa Barat

West Java

Bali & NTB:1. Bali2. Nusa Tenggara Barat

West Nusa Tenggara3. Nusa Tenggara Timur

East Nusa Tenggara4. Kupang

45


Sulawesi Selatan /South Sulawesi


Sulawesi Tengah /Central Sulawesi

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tengara Timur

Kupang

Maluku Jayapura

Papua Barat

OCTG, Maintenance, Fabrication & EPC Business Marine Support Services

Sumatera

1. Aceh2. Sumatera Selatan

South Sumatera3. Riau4. Sumatera Utara

North Sumatera

Jawa

1. DKI Jakarta2. Banten3. Jawa Barat



East Java

Kalimantan & Sulawesi

1. Kalimantan TimurWest Kalimantan

2. Sulawesi SelatanSouth Sulawesi

Sumatera

1. Aceh2. Sumatera Selatan

South Sumatera

Jawa

1. Jawa BaratWest Java

2. Jawa TimurEast Java

Kalimantan, Sulawesi, Maluku


2. Kalimantan baratWest Kalimantan

3. Sulawesi TengahCentral Sulawesi

4. Sulawesi TenggaraSoutheast Sulawesi

5. Maluku Utara North Maluku

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

04

48



MEKANISME TATA KELOLA PERUSAHAANTata kelola perusahaan yang baik tercermin dalam mekanisme dan implementasi sistem yang kuat. Hal ini penting, karena implementasi tata kelola perusahaan tidak cukup hanya dengan mengandalkan pilar governance structure, melainkan dibutuhkan adanya aturan main yang jelas dalam bentuk mekanisme. Governance mechanism dapat diartikan sebagai aturan main, prosedur dan hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan pihak yang melakukan kontrol (pengawasan) terhadap keputusan tersebut.

Mekanisme tata kelola yang dimiliki Perseroan antara lain:

1. Panduan Tata Kelola Perusahaan (GCG Code)2. Panduan Perilaku (Code of Conduct)3. Buku Etika Perilaku Manajemen4. Panduan Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual)5. Piagam Komite Audit6. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi7. Piagam Komite Manajemen Risiko8. Piagam Internal Audit9. Piagam Sekretaris Perusahaan10. Berbagai kebijakan dan prosedur

Pedoman tersebut dipublikasikan dalam website serta portal internal Perseroan berbahasa Indonesia dan Inggris. Media ini selalu dilakukan pemutakhiran secara berkala dan disesuaikan dengan kondisi, best practices serta perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Berikut hirarki kebijakan Perseroan:

CORPORATE GOVERNANCE MECHANISMThe good corporate governance reflected in a strong mechanism and implementation system. This is important, as the implementation of corporate governance cannot just rely on the pillars of a governance structure, but also requires the existence of clear rules in the form of mechanisms. The governance mechanism can be defined as the rules, procedures, and clear relationships between the parties who make decisions with those who control (oversee) the decision-making process.

The Company’s governance mechanisms include:

1. Good Corporate Governance Code2. Code of Conduct3. Ethical Management Behavior Manual4. Board of Commissioners and Board of Directors Board Manual5. Audit Committee Charter6. Nomination and Remuneration Committee Charter7. Risk Management Committee Charter8. Internal Audit Charter9. Corporate Secretary Charter10. Various policies and procedures

These guidelines are published on the Company’s website and internal portal both in Bahasa Indonesia and English. This media is updated regularly to suit conditions, best practices and changes to applicable laws and regulations.

The following is the policy hierarchy of the Company:

GCG Code

Prinsip GCG GCG Principles

Tanggung Jawab Responsibility

Independensi Independence

KewajaranFairness

TransparansiTransparency

AkuntabilitasAccountability

49


STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN [102-18]Sesuai dengan Undang Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, struktur tata kelola perusahaan tergambarkan pada Organ Perseroan yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Masing-masing organ memiliki peran penting dalam penerapan GCG dan menjalankan fungsi, tugas dan tanggung jawabnya untuk kepentingan Perusahaan.

• Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya disebut RUPS adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang dan/atau Anggaran Dasar.

• Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.

CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE [102-18]In accordance with Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies, the Company’s corporate governance structure can be seen through its organs, which consist of General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners and Board of Directors. Each organ has important role in the implementation of Good Corporate Governance (GCG) and performs its functions, duties and responsibilities for the benefit of the Company.

• The General Meeting of Shareholders, hereinafter referred to as GMS, is a Company organ that has authority not given to the Board of Directors or Board of Commissioners within limits specified in Law and/or in the Articles of Association.

• The Board of Commissioners is an organ of the Company in charge of general and/or special surveillance in accordance with the Articles of Association and advises the Board of Directors.

GCG Code

Kebijakan dan Pedoman Manajemen Management Policies and Guidelnes

• SOP dan Instruksi KerjaSOP and Work Instructions

• Bisnis proses Business process

• Manual MutuQuality Manual

Code of Conduct

• Pedoman Etika Perilaku Manajemen \Guidelines for Management Behavior Ethics

• Pedoman pemberian dan penerimaan hadiah Guidelines for the giving and receiving of prizes

• Pedoman Benturan Kepentingan Guidelines for Conflicts of Interest

• Pedoman Whistleblowing system Guidelines for Whistleblowing systems

• Anti-Fraud• Anti Suap dan Korupsi

Anti Bribery and Corruption• Pedoman Kepemilikan dan Transaksi

Bagi Orang Dalam Guidelines for Ownership and Transactions for Insiders

• Pedoman Perlindungan hak KrediturGuidelines for the Protection of Creditors’ Rights

Piagam Charter

• Board Manual• Piagam Komite Audit

Audit Committee Charter• Piagam Komite Nominasi dan

RemunerasiNomination and Remuneration Committee Charter

• Piagam Komite Manajemen RisikoRisk Management Committee Charter

• Piagam Internal AuditInternal Audit Charter

• Piagam sekretaris PerusahaanCorporate Secretary Charter

50


• Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), struktur tata kelola Perusahaan secaragaris besar tergambarkan pada organ utama Perusahaan yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi. RUPS sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi, Dewan Komisaris sebagai pengawas dan Direksi yang memimpin jalannya kegiatan operasional Perusahaan dan pelaksana keputusan RUPS.

Untuk mendukung fungsi pengawasan Dewan Komisaris, Perseroan membentuk 3 Komite Penunjang Dewan Komisaris yaitu Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi dan Komite Manajemen Risiko.

DATA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

NamaName

JabatanPosition

GenderKelamin

UsiaAge

Narendra WidjajantoKomisaris UtamaPresident Commissioner

Laki-laki / Male 55

Pradana Ramadhian G.Komisaris IndependenCommissioner Independent

Laki-laki / Male 53

Lusiaga Levi SusilaKomisaris IndependenCommissioner Independent

Laki-laki / Male 62

Afdal MarthaKomisarisCommissioner

Laki-laki / Male 55

Eman Salman AriefKomisarisCommissioner

Laki-laki / Male 53

Rapat Umum Pemegang Saham

General Meeting of Shareholders

Dewan Komisaris

Board of Commissioners

Direksi

Board of Directors

Divisi

Divisions

Komite-Komite Dewan Komisaris Board of Commissioners Committees

1. Komite Audit Audit Committee

2. Komite Nominasi & Remunerasi Nomination & Remuneration Committe

3. Komite Manajemen RisikoRisk Management Committe

• The Board of Directors is a Company Organ that has the authority and full responsibility for the maintenance of the Company for the interest of the Company. This is to be done in accordance with the purposes and objectives of the Company. The board also represents the Company, both inside and outside of courts, in accordance with the provisions of the Company’s Articles of Association.

In accordance with the Law of the Republic of Indonesia Number 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies, the corporate governance structure is generally portrayed in the Company’s main organs, namely the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners, and Directors. The GMS is the highest forum for decision making, the Board of Commissioners as the supervisor and Board of Directors who leads operational activities and the implementation of GMS decisions.

To support the Board of Commissioners supervisory function, the Company established 3 Supporting Committees, namely the Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee and Risk Management Committee.

DATA OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS

51


NamaName

JabatanPosition

GenderKelamin

UsiaAge

Tolingul AnwarDirektur UtamaPresident Director

Laki-laki / Male 55

Elizar Parlindungan HasibuanDirektur OperasiOperations Director

Laki-laki / Male 54

Hery SetiawanDirektur KeuanganFinance Director

Laki-laki / Male 51

Arief Riyanto

Direktur Pengembangan Usaha sekaligus Direktur IndependenBusiness Development Director & Independent Director

Laki-laki / Male 56

RM Happy Paringhadi JSDirektur Sumber Daya ManusiaHR Director

Laki-laki / Male 56

TUGAS DAN KEWAJIBAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TERKAIT KINERJA KEBERLANJUTANDewan Komisaris yang memiliki tugas mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi sebagai Pengurus Perseroan, pelaksanaannya meliputi aspek operasional dan ekonomi.

Direksi dalam menjalankan tugas dan kewenangan pengurusan Perseroan, dibagi menjadi masing-masing anggota Direksi sebagai berikut:

Direktur UtamaMenentukan, memutuskan dan menetapkan strategi pelaksanaan seluruh kegiatan Perseroan, diantaranya Internal Audit, Legal and Contract, HSSE dan Corporate Secretary

Direktur KeuanganMencakup aspek strategi keuangan terkait dengan profitabilitas dan likuiditas Perseroan

Direktur OperasiMencakup aspek kegiatan operasi Perseroan, termasuk Asset Realibility & Productivity sampai dengan anak perusahaan.

Direktur Pengembangan UsahaMencakup aspek kegiatan pengembangan usaha Perseroan, melalui pemantauan dan evaluasi operasi di dalam maupun di luar Perseroan.

Direktur SDM & UmumMencakup aspek Human Capital, Supply Chain Management, Property Management & General Affairs, System Information dan Elnusa Petroleum School dalam rangka menyiapkan sumber daaya manusia yang handal.

Seluruh aspek dalam kinerja keberlanjutan telah terakomodir dalam tugas dan tanggung jawab Direksi Perseroan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Detail informasi mengenai tugas dan tanggung jawab direksi tersaji pada Laporan Tahunan bab Tata Kelola Perusahaan.

DUTIES AND OBLIGATIONS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS RELATED TO SUSTAINABILITY PERFORMANCEThe Board of Commissioners has the task of overseeing and providing advice to the Board of Directors as the Management of the Company, its implementation covers operational and economic aspects.

The Board of Directors in carrying out the duties and authority of managing the Company, is divided into each member of the Board of Directors as follows:

President DirectorDetermine, decide and set implementation strategies for all of the Company’s activities, including Internal Audit, Legal and Contract, HSSE and Corporate Secretary

Director of FinanceIncludes aspects of financial strategy related to the profitability and liquidity of the Company

Director of OperationIncludes aspects of the Company’s operations, including Asset Reliability & Productivity up to its subsidiaries.

Director of Business DevelopmentIncludes aspects of the Company’s business development activities, through monitoring and evaluating operations inside and outside the Company.

Director of HR & General AffairIncludes aspects of Human Capital, Supply Chain Management, Property Management & General Affairs, Information Systems and Elnusa Petroleum School in order to prepare a reliable source of human resources.

All aspects of sustainability performance have been accommodated in the duties and responsibilities of the Company’s Directors in accordance with their respective fields. Detail Information related to Board of Directors duty and responsibility showed at Annual Report in chapter Corporate Governance.

52


PELATIHAN TATA KELOLA TERKAIT KEBERLANJUTANUntuk menjalankan prinsip kinerja berkelanjutan, diperlukan kompetensi yang memadai. Pada saat tahun buku 2018, pelatihan yang diikuti oleh Direksi dan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

NamaName

JabatanPosition

PelatihanTraining

Pradana RamadhianKomisaris IndependenCommissioner Independent

2018 IIA National Conference

Eman Salman AriefKomisarisCommissioner

Reformulating Strategy in the Era of Disruption Program

Elizar Parlindungan HasibuanDirektur OperasiOperations Director

• Forum Fasilitas Produksi Migas• Capacity Building

Hery SetiawanDirektur KeuanganFinance Director

Capacity Building

RM Happy Paringhadi JSDirektur Sumber Daya ManusiaHR Director

Capacity Building

PENDEKATAN PEMANGKU KEPENTINGAN [102-40, 102,42, 102-43, 102-44]Perseroan melibatkan para pemangku kepentingan dalam setiap proses pengambilan keputusan termasuk dalam menjalankan setiap bisnis proses Perseroan.

No. Pemangku KepentinganStakeholder

AktivitasActivities Pendekatan

Approach

1.KaryawanEmployee

• Keterlibatan karyawan dalam mencapai target Perusahaan

• Pengembangan karir karyawan• Kesetaraan kesempatan bekerja tanpa

membedakan gender

• Involvement in achieving the Company’s targets• Career development• Equality of opportunity works regardless of gender

• Town hall• Manajemen Meeting• Survey Kepuasan Karyawan• Media internal

• Town hall• Management Meeting• Employee Satisfaction Survey• Internal media

2.Investor/Pemegang SahamInvestor/Shareholder

• Persetujuan laporan kinerja tahunan melalui mekanisme RUPS serta pengambil keputusan tertinggi yang tidak bisa dilakukan oleh organ Perusahaan yang lain.

• Approval of the annual performance report through the GMS and the highest decision maker that cannot be done by other Company organs

• RUPS• Analyst Meeting• Public Expose

• GMS• Analyst Meeting• Public Expose

3.KlienClient

• Memberikan service dengan kualitas dan nilai yang tinggi, harga yang bersaing dengan komitmen untuk memberikan konsep pelayanan secara menyeluruh .

• Menjaga kerahasiaan informasi klien.

• Providing services with high quality and value, with competitive prices and commitment to provide a comprehensive service concept

• Maintaining the confidentiality of client information

• Survey kepuasan pelanggan• Client visit

• Customer satisfaction survey• Client visit

GOVERNANCE TRAINING RELATED TO SUSTAINABILITYTo carry out the principle of sustainable performance, adequate competency is needed. During the 2018 financial year, the training attended by the Board of Commissioners and Directors is as follows:

STAKEHOLDER APPROACH [102-40, 102,42, 102-43, 102-44]The Company engages stakeholders in every decision making process including in implementation of each business processes.

53


No. Pemangku KepentinganStakeholder

AktivitasActivities Pendekatan

Approach

4. Regulator

• Mematuhi peraturan perundang-undangan• Larangan tindakan korupso dan suap

• Complying with laws and regulations• Prohibition of acts of corruption and bribery

• Penyampaian laporan kepatuhan dan keterbukaan informasi

• Pedoman anti suap dan korupsi• Penyampaian LHKPN bagi para wajib lapor

• Submission of reports on compliance and information disclosure

• Anti-bribery and corruption guidelines• Submission of LHKPN for compulsory reporting

5. Media

Penyampaian informasi kepada media secara terbuka dan transparan

Submitting information to the media openly and transparently

• Media Workshop• Pers conference/pers release

• Media Workshop• Pers conference/pers release

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR KEUANGAN BERKELANJUTAN

Permasalahan terkait Kinerja KeberlanjutanSampai dengan tahun 2018, Perseroan memiliki kendala terkait pembentukan rencana keuangan berkelanjutan, serta belum adanya pedoman/prosedur yang secara khusus mengatur mengenai keuangan berkelanjutan beserta proses sosialisasinya.

Namun Perseroan memiliki sistem Manajemen Risiko yang berguna untuk menentukan tingkat risiko yang bersedia diambil oleh Perseroan dalam mencapai tujuan strategis. Perseroan selalu melakukan pengkajian ulang secara berkala terhadap sejumlah risiko yang ada.

Perseroan menetapkan empat metode pengukuran signifikansi risiko dalam mengukur dan memantau penerapan keuangan berkelanjutan yang didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:

1. Controllable/Uncontrollable2. Dampak terhadap finansial (value)3. Core Competence4. Strategis (time horizon)

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Penerapan ASEAN Corporate Governance ScorecardSalah satu upaya Perseroan untuk mengukur tingkat implementasi GCG secara konsisten adalah dengan melakukan penilaian penerapan GCG setiap tahunnya. Perseroan melakukan penilaian penerapan GCG dengan menggunakan standar praktik praktik terbaik yang berlaku di Indonesia maupun di luar negeri, yaitu ASEAN Corporate Governance Scorecard.

SUSTAINABLE FINANCIAL POLICIES AND PROCEDURES

Problems related to Sustainability PerformanceAs of 2018, the Company has constraints related to the establishment of a sustainable financial plan, as well as the absence of guidelines / procedures that specifically regulate sustainable finance and its socialization process.

However, the Company has a Risk Management system that is useful for determining the level of risk that the Company is willing to take in achieving strategic objectives. The Company always conducts periodic reviews of a number of risks.

The Company establishes four methods for measuring risk significance in measuring and monitoring the implementation of sustainable finance based on the following:

1. Controllable / Uncontrollable2. Impact on financial (value)3. Core Competence4. Strategic (time horizon)

ASSESSMENT OF APPLICATION OF CORPORATE GOVERNANCE

Implementation of the ASEAN Corporate Governance ScorecardOne of the Company’s efforts to measure the level of GCG implementation consistently is to assess the implementation of GCG annually. The Company evaluates the implementation of GCG by using the standards of best practice that apply in Indonesia and abroad, namely the ASEAN Corporate Governance Scorecard.

54


Untuk tahun buku 2018, Perseroan tidak melakukan pengukuran penerapan GCG, namun Perseroan fokus pada melakukan tindak lanjut atas pengkinian pedoman-pedoman kepatuhan serta proses sosialisasinya.

Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Sesuai Rekomendasi POJK Nomor 21/POJK.04/2015

Pedoman tata kelola perusahaan terbuka diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 21/POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) terkait Pedoman tata Kelola Perusahaan Terbuka.

Peraturan tersebut mengatur tentang pedoman tata kelola perusahaan terbuka yang mencakup 5 (lima) aspek, 8 (delapan) prinsip, serta 25 (dua puluh lima) rekomendasi penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik berdasarkan pendekatan “comply or explain” sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan 2018.

STANDAR ETIKA BISNIS & INTEGRITAS [102-11] [103-1, 103-2, 103-3]Perseroan memiliki Standar Etika Perusahaan atau Code of Conduct (CoC) yang disusun sejak tahun 2008 memuat prinsip-prinsip GCG, yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran (fairness) dalam pengelolaan bisnis Perusahaan dengan mengedepankan etika bisnis serta pelaksanaan etika kerja di lingkungan Perusahaan agar setiap individu Perusahaan mampu bersikap, berperilaku, berinteraksi dan melakukan proses kerja baik di dalam dan di luar Perusahaan.

CoC terkini yang telah ditandatangani oleh Komisaris Utama dan Direktur Utama pada tanggal 1 September 2015 merupakan bentuk pembaharuan yang senantiasa dilakukan sesuai dengan perkembangan hukum, peraturan perundang-undangan serta praktik terbaik Perseroan.

Obyek Standar Etika PerusahaanStandar Etika ini menjadi panduan bagi:

1. Insan Elnusa, di semua level termasuk Dewan komisaris, Direksi dan Organ penunjang Dewan Komisaris.

2. Pihak Eksternal yang bertindak untuk dan atas nama Elnusa3. Seluruh entitas anak Perusahaan4. Mitra Kerja yang bekerja sama dengan Elnusa, seperti

Konsultan, Media partner, Lawyer serta rekanan kerja lainnya.

Pokok-Pokok Standar Etika PerusahaanPerseroan memegang komitmen pada standar etika dan perilaku bisnis tertinggi. Ini meliputi hubungan Perusahaan dengan para pelanggan, para pemasok, para pemegang saham dan investor,

For fiscal year 2018, the Company does not measure the implementation of GCG, but the Company focuses on following up on updating compliance guidelines and the socialization process.

Implementation of Corporate Governance Guidelines in Accordance with POJK Recommendation Number 21/POJK.04/2015The guidelines for open corporate governance are regulated in the Financial Services Authority Regulation Number 21 / POJK.04 / 2015 concerning the Application of Public Company Governance Guidelines and the Financial Services Authority Circular Letter (SEOJK) related to Public Company Governance Guidelines.

The regulation regulates the guidelines for open corporate governance which include 5 (five) aspects, 8 (eight) principles, and 25 (twenty five) recommendations for the application of aspects and principles of good corporate governance based on the “comply or explain” approach as contained in the Report 2018 Annual.

BUSINESS ETHICS STANDARDS & INTEGRITY [102-11] [103-1, 103-2, 103-3]The Company has a Code of Conduct (CoC) compiled since 2008 containing the principles of GCG, namely transparency, accountability, responsibility, independence and fairness in managing the Company’s business by prioritizing business ethics and implementing work ethics in the environment The company so that each individual company is able to behave, behave, interact and perform work processes both inside and outside the Company.

The latest CoC signed by the President Commissioner and President Director on September 1, 2015 is a form of renewal that is always carried out in accordance with the development of the law, legislation and best practices of the Company.

Object of Company Ethics StandardsThis Ethical Standard is a guide for:

1. Elnusa employees, at all levels including the Board of Commissioners, Directors and supporting organs of the Board of Commissioners.

2. External parties acting for and on behalf of Elnusa3. All subsidiaries4. Partners who work with Elnusa, such as Consultants, Media

partners, Lawyers and other work partners.

Principles of the Company Ethics StandardsThe Company is committed to the highest ethical standards and business conduct. This includes the Company’s relationship with customers, suppliers, shareholders and investors, the community

55


komunitas masyarakat dimana Perusahaan beroperasi, serta antar pekerja di semua tingkatan organisasi Perseroan. Setiap unit kerja dan Anak Perusahaan dalam lingkup Grup Perseroan harus beroperasi sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang konsisten dengan nilai-nilai dalam standar etika ini.

Perseroan tidak akan mentolerir hal-hal terkait dengan integritas. Itu sebabnya beberapa aspek kritikal yang dipandang perlu diatur dalam Standar Etika Perusahaan sebagai pedoman perilaku dalam berhubungan dengan stakeholders, baik internal maupun eksternal. Oleh karena ini Standar etika Perusahaan memuat hal-hal sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluana. Latar belakangb. Visi, Misi dan Nilai Perusahaanc. Budaya Perusahaand. Tujuan CoCe. Manfaatf. Prinsip-prinsip GCGg. Istilah-istilah yang digunakan

Bab II : Etika Kerja & Bisnis Elnusaa. Pedoman Perilakub. Perilaku Integritasc. Patuh Hukumd. Benturan Kepentingane. Hadiah, Jamuan dan Hiburanf. Hubungan dengan Petugas Pemerintahan atau

Lembaga Pemerintahang. Sikap Profesional

Bab III : Whistleblowing System

Bab IV : Petunjuk Pelaksanaana. Prinsip dasar pelaksanaanb. Sosialisasic. Pelaporan pelanggarand. Sanksi atas pelanggaran

Lampiran : Lembar pernyataan kepatuhan

Detail mengenai CoC dapat diunduh melalui laman www.elnusa.co.id bagian investor dan GCG.

Sosialisasi & Upaya Penegakan Standar EtikaGuna memberikan pemahaman kepada seluruh Insan Perseroan, Perseroan secara berkala melakukan sosialisasi standar etika ini kepada seluruh jajaran karyawan mulai dari jajaran Dewan Komisaris dan Direksi, Manajemen, karyawan baik yang berada di kantor pusat maupun yang berada di wilayah operasi. Sosialisasi materi CoC dilanjutkan dengan melakukan penandatanganan pernyataan kepatuhan atas CoC & komitmen integritas.

where the Company operates, and between workers at all levels of the Company’s organization. Each work unit and Subsidiary within the scope of the Group of Companies must operate in accordance with policies and procedures that are consistent with the values in this ethical standard.

The Company will not tolerate matters relating to integrity. That is why some critical aspects are deemed necessary to be regulated in the Company’s Ethics Standards as guidelines for behavior in dealing with stakeholders, both internal and external. Therefore, the Company’s ethical standards contain the following:

Chapter I : Introductiona. Backgroundb. Vision, Mission and Corporate Valuec. Corporate Cultured. Purpose of CoCe. Benefitsf. GCG principlesg. Terms used

Chapter II : Elnusa Work & Business Ethicsa. Code of Conductb. Integrity Behaviorc. Comply with the lawd. Conflict of Intereste. Gifts, Entertainment and Entertainmentf. Relationship with Government Officers or

Government Institutionsg. Professional attitude

Chapter III: Whistleblowing System

Chapter IV: Implementation Guidelinesa. The basic principle of implementationb. Socializationc. Reporting violationsd. Sanctions for violations

Appendix : Compliance statement sheet

Details about CoC can be downloaded through the website www.elnusa.co.id in investor and GCG section.

Socialization & Ethical Standards Enforcement In order to provide understanding to all Company Personnel, the Company periodically disseminates these ethical standards to all employees starting from the Board of Commissioner s and Directors, Management, employees both at the head office and in the operating area. The CoC material socialization was continued by signing a statement of compliance with CoC & integrity commitment.

56


Perseroan juga menempatkan informasi mengenai Standar Etika melalui website Perseroan dan portal internal. Jika terdapat hal-hal yang kurang lengkap, karyawan dapat sewaktu-waktu bertanya kepada atasan langsung masing-masing atau kepada Dewan Etika & GCG sebagai penanggung jawab atas implementasi GCG.

Penerapan standar etika merupakan salah satu bentuk penguatan budaya Perusahaan yang bertujuan untuk membangun fondasi yang kuat bagi kelanjutan eksistensi bisnis Perusahaan. Budaya Perusahaan merupakan kombinasi yang terintegrasi dan selaras dari nilai Perusahaan (clean, respectful, synergy) serta semangat dan prinsip yang harus dimiliki oleh setiap insan Elnusa.

A. Standar perilaku yang tertuang dalam standar etika Perusahaan:Perseroan tidak akan mentolerir hal-hal terkait dengan itegritas. Itu sebabnya beberapa aspek kritikal yang dipandang perlu diatur dalam standar etika Perusahaan sebagai pedoman perilaku dalam berhubungan dengan stakeholders, baik internal maupun eksternal antara lain mencakup:

• Sikap kerja professional baik sebagai pimpinan maupun bawahan

• Selalu melakukan tes etika jika berhadapan dengan situasi dilematika

• Berani mengungkapkan masalah• Menghindari diskriminasi• Kesempatan karir yang sama• Bebas Narkotika dan obat-obatan terlarang• Saling menghargai satu sama lain• Batasan dalam aktivitas politik• Menjaga rahasia Perusahaan• Menjaga citra Perusahaan• Pengambilan keputusan berdasarkan atas kepentingan

Perusahaan

Untuk mengawal implementasi dari standar etika Perusahaan ini, Perseroan menerapkan sanksi secara tegas dan konsisten atas pelanggaran yang dilakukan, dimana jika terbukti telah terjadi pelanggaran atas standar etika Perusahaan akan diberikan sanksi oleh fungsi SDM sesuai dengan Peraturan Perusahaan yang berlaku yaitu dimulai dari berupa teguran lisan maupun tulisan dalam bentuk surat peringatan hingga pemecatan.

1. Pelatihan [205-2]Selama tahun 2018, ELNUSA telah melakukan sosialisasi kepada:

a. Direksi dan Dewan Komisaris, dalam kegiatan induksi atau program pengenalan Direksi dan Dewan Komisaris Holding dan Anak Perusahaan berjumlah 18 orang

b. Karyawan berjumlah 430 orang yang terdiri dari karyawan ELNUSA dan Anak Perusahaan, baik yang berstatus karyawan lama maupun karyawan baru.

The Company also places information about the Ethics Standards through the Company’s website and internal portal. If there are things that are incomplete, employees can at any time ask their respective direct supervisor or the Ethics & GCG Board as the person in charge of GCG implementation.

The application of ethical standards is one form of strengthening the Company’s culture which aims to build a strong foundation for the continuation of the Company’s business existence. The corporate culture is an integrated and harmonious combination of Company values (clean, respectful, synergy) and the spirit and principles that must be possessed by every person in Elnusa.

A. Standards of behavior contained in the Company’s ethical standards:The Company will not tolerate matters relating to integrity. That is why some critical aspects that are deemed necessary to be regulated in the Company’s ethical standards as guidelines for behavior in dealing with stakeholders, both internal and external include:

• Professional work attitudes both as leaders and subordinates

• Always carry out ethical tests when dealing with situations in mathematics

• Dare to reveal problems• Avoid discrimination• The same career opportunity• Free of Narcotics and illegal drugs• Respect each other• Limitations in political activity• Maintain Company secrets• Maintaining the Company’s image• Decision making based on the interests of the Company

To oversee the implementation of the Company’s ethical standards, the Company applies strict and consistent sanctions for violations committed, where if it is proven that a violation of ethical standards has occurred the Company will be sanctioned by the HR function in accordance with the applicable Company Regulations starting from verbal reprimand or writing in the form of a warning letter until dismissal.

1. Training [205-2]Throughout 2018, ELNUSA has done several socialization to:

a. The Board of Directors and the Board of Commissioners, in induction activities or introduction program of the Board of Directors and Board of Commissioners of the Holding and Subsidiaries, 18 people

b. Employees total of 430 people consisting employees of ELNUSA and Subsidiaries, both old employees and new employees.

57


c. Selain kepada pihak internal Perusahaan, Perseroan juga memberikan pemahaman pada pihak eksternal tentang komitmen Perseroanuntuk menjalankan Perusahaan dengan prudent, melalui kegiatan gathering/sosialisasi. Sosialisalisai tersebut dilakukan melalui acara Vendor Annual Meeting / HSE Forum yang diadakan pada 8 Januari 2018.

2. PengawasanSebagai upaya untuk terus meningkatkan implementasi standar etika oleh seluruh karyawan, Perseroan membentuk Dewan Etika & GCG dan Pengawas Etika yang bertanggung jawab atas pelaksanaan etika di lingkungan Perusahaan.

Perusahaan juga menyediakan system pelaporan pelanggaran yang berfungsi sebagai media bagi saksi pelapor untuk menyampaikan informasi mengenai indikasi tindakan pelanggaran yang terjadi di Perusahaan, yaitu melalui :

• Telepon (021.788.30850 ext 1623)• WBS Center: https://whistleblower.elnusa.co.id/ dapat

diakses melalui website www.elnusa.co.id• Surat: PT Elnusa Tbk, Graha Elnusa lantai 16, Jl. TB

Simatupang kav 1B Jak Sel. (up: Ketua Dewan Etika & GCG)

Selama tahun 2018 tidak ada pelaporan mengenai pelanggaran yang terjadi di lingkungan Perusahaan.

3. Reward & ConsequencesPelanggaran terhadap Standar Etika ini akan ditindaklanjuti secara tegas dan konsisten melalui mekanisme Reward & Consequences. Fungsi HRD dan Dewan Etika & GCG dapat melakukan analisa mengenai kejadian pelanggaran dan menetapkan reward & consequences tersebut. Setiap pelanggaran atas Code of Conduct yang terbukti terjadi akan diberikan sanksi oleh fungsi SDM sesuai dengan Peraturan Perusahaan.

Sepanjang tahun 2018, jumlah pelanggaran menurun 60% dan sanksi bervariasi mulai dari surat teguran, surat peringatan dan skorsing.

c. In addition to the internal parties of the Company, the Company also provides an understanding to external parties about the Company’s commitment to run the Company prudently, through gathering / socialization activities. The socialization was carried out through the Vendor Annual Meeting / HSE Forum held on January 8, 2018.

2. SupervisionIn an effort to continuously improve the implementation of ethical standards by all employees, the Company established the Ethics & GCG Board and Ethics Supervisor who are responsible for implementing ethics within the Company.

The company also provides a violation reporting system that serves as a medium for reporting witnesses to convey information about indications of violations that occur in the Company, namely through:

• Telephone (021.788.30850 ext 1623)• WBS Center: https://whistleblower.elnusa.co.id/ can be

accessed through the website www.elnusa.co.id• Letter: PT Elnusa Tbk Graha Elnusa 16th floor Jl. TB

Simatupang kav 1B South Jakarta. (up: Chairperson of Ethics & GCG Council)

During 2018 there were no reports of violations that occurred within the Company.

3. Reward & ConsequencesViolations of the Ethics Standards will be followed up explicitly and consistently through the Reward & Consequences mechanism. The HRD and Ethics & GCG functions can analyze the occurrence of violations and determine the reward & consequences. Every violation of the proven Code of Conduct will be sanctioned by the HR function in accordance with Company Regulations.

Throughout 2018, the number of violations decreased by 60% and sanctions varied from letters of warning, warning letters and suspension.

58


Dinamika Kinerja EkonomiDynamics of Economic Performance

05

60



SEKILAS KINERJA EKONOMI 2018

KUANTITAS PRODUKSI ATAU JASA YANG DIJUALPeningkatan kinerja Perseroan terutama merupakan kontribusi dari segmen jasa Distribusi dan Logistik Energi. Jasa ini berkontribusi menyumbangkan pendapatan sebesar 53,7% dari total pendapatan konsolidasi. Hampir seluruh bisnis pada segmen ini mengalami peningkatan dengan pertumbuhan tertinggi berasal dari unit bisnis BBM Inmar (Trading), Transportasi (Fleet Management), Depo (Fuel Storage Management), dan Chemical (Trading). Peningkatan volume throughput terjadi pada klien existing maupun tambahan baru pada bisnis kelola transportasi BBM maupun depo serta peningkatan penjualan BBM Inmar. Berikut adalah detail kinerja operasi/ produksi untuk segmen Jasa Distribusi dan Logistik Energi:

Volume per Unit BisnisVolume per Business Unit

SatuanUnit

Produksi/ KapasitasProduction /Capacity Growth

2018 2017 2016 2018/2017

Volume Throughput TransportasiThroughput Transportation Volume

KL 16.482.173 15.347.591 13.277.362 7,4%

Volume Throughput BBM –DepoFuel (BBM) Depot Channeling Volume

KL 2.177.767 1.848.406 1.142.742 17,8%

Volume Ritel Bahan Bakar SPBUFilling Station (SPBU) Retail Fuel Volume

KL 26.449 26.219 25.659 0,9%

Volume Ritel Bahan Bakar SPBEFilling Station (SPBE) Retail Fuel Volume

Ton 19.276 19.033 19.182 1,3%

Volume BBM InmarBBM Industry and Marine (Inmar) Volume

KL 174.526 137.647 98.654 26,8%

Trading Specialty Chemical Drum 2.160 8.293 2.916 -73,9%

Trading Commodity & Mud Chemical Drum 29.062 13.114 33.339 121,6%

Trading Commodity & Mud Chemical Sack 486 55.893 37.360 -99,1%

Trading PelumasLubricant Trading

KL 1.728 586 - 194,9%

Trading AspalAsphalt Trading

TON 27 1.536 - 98,2%

Pada Segmen Jasa Hulu Migas terjadi peningkatan pendapatan dari Jasa Pemiliharaan dan Pengeboran Lapangan Migas. Bisnis HWU, DFS, Testing Barge, Slickline dan Wireline Logging Onshore bekerja optimal dengan tingkat utilisasi peralatan 98-100%.

ECONOMIC PERFORMANCE IN 2018

QUANTITY OF PRODUCTION OR SERVICES SOLDThe Company’s boost in performance was mainly the result of a contribution by Energy Distribution and Logistics Services. These services have contributed to 53.7% of total consolidated revenue. Almost all of this businesses have experienced an increase, with the highest growth coming from the BBM Inmar (Trading), Transportation (Fleet Management), Depot (Fuel Storage Management) and Chemical (Trading) business units. An increase in throughput volume has occurred in existing clients. There has also been new additions to the business of managing fuel and depot transportation, while sales of BBM Inmar has also increased. The following are operational/production performance details for the Energy Logistics and Distribution Services segment:

In the Upstream Oil and Gas Services Segment, there has been an increase in revenues from Oil and Gas Field Maintenance and Drilling Services. The HWU, DFS, Testing Barge, Slickline and Wireline Logging Onshore businesses worked optimally, with equipment utilization rates of 98-100%.

61


Bisnis UnitBusiness Unit

Kapasitas Alat (Unit)Equipment Capacity (Units)

Utilitas AlatEquipment Utilization

2018 2017 2016 2018 2017 2016

Coiled Tubing 4 4 4 92% 62% 53%

Cementing 3 3 3 86% 61% 70%

Slickline 11 10 10 98% 83% 96%

Testing Barge 3 3 3 100% 75% 93%

Surface Testing 4 3 3 98% 86% 77%

Drill Steam 4 4 4 51% 53% 45%

Wireline Logging Onshore 19 21 21 99% 76% 56%

Wireline Logging Offshore 3 1 1 83% 53% 42%

Hydraulic Workover 10 10 10 100% 65% 78%

Drilling Rig Services 1 2 3 42% 44% 37%

Mud Logging Services 8 8 8 74% 73% 44%

H2S Remover Services 6 6 6 73% 73% 46%

Drilling Fluid Services 15 1 1 100% 76% 34%

Sementara itu pada Akuisisi dan Pengolahan Data Seismik, pada sub bisnis jasa akuisisi seismic darat, sebanyak 1 (satu) proyek di Papua merupakan carried over dari tahun 2017 berhasil diselesaikan pada tahun 2018 lebih cepat dari yang sedangkan 1 (satu) proyek baru yang diperoleh di tahun 2018 di-carried over ke tahun 2019, dengan lokasi proyek di pulau Sulawesi. Sedangkan jasa akuisisi seismic TZ & Marine, sebanyak 4 (empat) proyek baru berhasil diselesaikan di tahun 2018 dan sementara itu 1 proyek di-carried over ke 2019. Berikut adalah realisasi akuisisi dan pengolahan data seismik :

Penyelidikan SeismikSeismic Acquisition

SatuanUnit

Produksi/KapasitasProduction/Capacity

2018 2017Seismic Data Capacity

Seismic Data Acquisition Land Crew 5 5

Seismic Data Acquisition TZ Crew 1 1

Seismic Data Acquisition Marine Crew 1 1

Seismic Data Acquisition

2D Data Collection Km 1.423 5.415

3D Data Collection Kmsq 594 3.703

2D Data Processing Km 6.769 2.208

3D Data Processing Kmsq 2.250 6.618

Meanwhile, when it came to Seismic Data Acquisition and Processing, there was 1 (one) project in Papua in the sub-business of seismic acquisition services that was carried over from 2017. This project was successfully completed in 2018. It managed to do so quicker than the 1 (one) new project located in the island of Sulawesi that was obtained in 2018 and carried over to 2019. As for TZ & Marine seismic acquisition services, as many as 4 (four) new projects were completed in 2018, with one project being carried over to 2019. The following are the results of seismic data acquisition and processing:

62


Untuk penjelasan terkait kinerja operasi termasuk kinerja segmen penunjang pada sepanjang tahun 2018 lebih lengkap telah dideskripsikan pada Laporan Tahunan Perseroan tahun 2018 pada subbab tinjauan operasi.

KINERJA EKONOMIPerseroan membukukan Pendapatan sebesar Rp6,62 Triliun atau mengalami kenaikan sebesar 33,1% dibanding tahun sebelumnya. Kontribusi pendapatan konsolidasi tahun 2018 masih didominasi oleh Jasa Distribusi dan Logistik Energi yang menyumbangkan 53,7% dari seluruh pendapatan konsolidasi Perseroan. Sementara itu Jasa Hulu Migas memberi kontribusi pendapatan sebesar 36,6% dan selebihnya merupakan kontribusi Jasa Pendukung Migas.

36%

10%

54%

Rp 6,62 Triliun/Trillion

2018


42%

9%

49%

2017


48 %

9%

43%

2016

Jasa Hulu MigasUpstream Oil & Gas Services

Jasa Logistik dan Distribusi EnergiEnergy Logistics and Distribution Services

Jasa PenunjangSupport Services

Laba bersih Konsolidasi Perseroan naik 11,8% dari Rp247,1 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp276,3 miliar pada tahun 2018. Secara umum kenaikan laba ini terkait peningkatan signifikan pada perolehan pendapatan, namun secara margin keuntungan laba bersih terjadi penurunan dari 5,0% dari tahun 2017 menjadi 4,2% tahun 2018 terkait penurunan laba kotor terutama pada bisnis Seismic Darat karena tidak tercapainya target produksi pada proyek Pesut Mas karena proses mundurnya tender. Begitu juga proyek PTM Matindok untuk seismik marine mundur tender dari target dan permasalahan pengadaan peralatan. Sementara itu Jasa Distribusi dan Logistik Energi yang tumbuh signifikan pada pendapatan mengalami penurunan profitabilitas margin karena peningkatan biaya operasional awak mobil tangki, transportasi laut BBM dan peningkatan harga BBM. Kondisi industri migas secara keseluruhan masih lesu mengakibatkan persaingan usaha semakin kompetitif dan tuntutan penurunan harga jasa sehingga margin profitabilitas menjadi rendah. Marjin laba kotor tercatat sebesar 9,8% turun dibandingkan tahun 2017 sebesar 11,6%.

For more details on operational performance, including detailed performance data for supporting segments throughout 2018, please refer to the operational review sub-section of the 2018 Annual Company Report.

ECONOMIC PERFORMANCEThe company was able to post revenues of Rp 6.62 trillion, or an increase of 33.1% compared to the previous year. The contribution of consolidated revenue in 2018 was still dominated by Energy Distribution and Logistics Services which contributed 53.7% of the Company’s consolidated revenues. Meanwhile, Upstream Oil and Gas Services contributed 36.6% of revenue, with the rest being a contribution of Oil and Gas Support Services.

Consolidated Net Income of the Company rose 11.8% from Rp 247.1 billion in 2017 to Rp 276.3 billion in 2018. In general, this increase in profit was in part the result of a significant increase in revenue. However, in terms of profit margin, the net profit decreased from 5.0 % from 2017 to 4.2% in 2018 as a result of a decrease in gross profit, especially in the Seismic Land business, which failed to achieve production targets on the Pesut Mas project on account of tenders being pulled out. Likewise, the Matindok PTM marine seismic project had the tender retreated from its target on account of equipment procurement issues. Meanwhile, Energy Distribution and Logistic Services, which grew significantly in income, experienced a decrease in marginal profitability due to increased operational costs for tank car crews and fuel oil sea transportation, as well as due to an increase in fuel prices. The overall condition of the oil and gas industry is still sluggish, which has resulted in increasingly competitive business conditions and demands for lower service prices, resulting in low profitability margins. Gross profit margins were registered at 9.8%, down from 11.6% in 2017.

63


Laba Bersih Per Segmen (Miliar Rp)

Margin Laba Bersih Per Segmen (%)

Sementara itu biaya operasional Perseroan meningkat sebesar 16,0% dari Rp234,0 miliar menjadi Rp271,3 miliar. Peningkatan yang cukup rendah jika dibandingkan dengan peningkatan pendapatan sebesar 33,1% dan mengindikasikan pengeluaran biaya operasional sudah dapat ditekan menjadi lebih efisien tanpa mengurangi kompensasi kepada karyawan. Sementara itu pendapatan lain-lain tahun 2018 mengalami kenaikan dari minus Rp8,3 miliar tahun 2017 menjadi positif Rp17,7miliar tahun 2018. Terdapat penyesuaian reklasifikasi pajak, selisih persedian dan keuntungan selisih kurs yang menyebabkan penurunan biaya lain-lain disaat terjadi peningkatan pada biaya bunga dan rugi selisih kurs.

2017

2016

2018

Jasa Distribusi dan Logistik EnergiEnergy Logistics and Distribution

7,9%7,0%

6,1%

Jasa Hulu MigasUpstream Oil and Gas

Services

9,2%

-0,9%-0,4%

Elnusa KonsolidasiConsolidation Elnusa

5,0%

8,6%

4,2%

Jasa Penunjang Hulu MigasUpstream Oil and Gas Support

Services

8,5%8,5% 9,5%

2017

2016

2018

Jasa Distribusi dan Logistik EnergiEnergy Logistics and Distribution

208

114

236

171

-24-10

Elnusa KonsolidasiConsolidation Elnusa

247

311

276

Jasa Penunjang Hulu MigasUpstream Oil and Gas Support

Services

59

2848

106%

81%

71%

21%

14%

23%

12%

139%

Jasa Hulu MigasUpstream Oil and Gas

Services

Net Profit Per Segmen (Billion Rp)

Net Profit Margin Per Segmen (%)

Meanwhile, the Company’s operating costs increased by 16.0% from Rp 234.0 billion to Rp 271.3 billion. This marks a fairly low increase when compared with an increase in income of 33.1%. The number indicates that operational costs have been reduced in a way that was more efficient, but it was able to do so without reducing compensation to employees. Meanwhile, other forms of income in 2018 have increased from a minus of Rp 8.3 billion in 2017 to a positive of Rp. 17.7 billion in 2018. There were a number of tax reclassification adjustments, inventory differences and foreign exchange gains that led to a decrease in other costs during a period of increased interest costs and foreign exchange losses.

64


PENDEKATAN MANAJEMEN [103-1, 103-2, 103-3]

TANTANGAN KEBERLANJUTANSektor hulu migas menghadapi kondisi yang lebih menguntungkan pada tahun 2017 dengan kenaikan harga minyak ICP ke posisi tertinggi di Oktober 2018, dengan harga sebesar USD77.56/barel, namun kemudian terkoreksi 29% hingga ke posisi terendah di Desember 2018, dengan harga sebesar USD54.81/barel. Harga minyak sedikit meningkat di awal tahun 2019 dimana posisi ICP Januari 2019 adalah sebesar USD56.55/ barel, meningkat 3% dari posisi di Desember 2018. Dalam kondisi ini, KKKS Migas akan melakukan program efisiensi dan sekaligus meningkatkan iklim kompetisi pada jasa migas.

Proyeksi Harga Minyak Mentah Dunia (EIA)Projected World Crude Oil Prices (EIA)

Jan-

2017

Jan-

2019

Jul-2

018

Jan-

2018

Jul-2

017

Nov

-201

8

May

-201

8

Nov

-201

7

May

-201

7

Sep-

2018

Mar

-201

8

Sep-

2017

Mar

-201

7

Dec

-201

8

Jun-

2018

Dec

-201

7

Jun-

2017

Oct

-201

8

Apr

-201

8

Oct

-201

7

Apr

-201

7

Aug

-201

8

Feb-

2018

Aug

-201

7

Feb-

2017

90

40

50

60

70

80

WTI Brent ICP

Sumber: EIA. Short-Term Energy Outlook. ESDMSource: EIA. Short-Term Energy Outlook. Energy and Mineral Resources Ministry (ESDM)

Rasio tingkat penggantian cadangan minyak (RRR) Indonesia pada tahun 2018 mengalami pencapaian sebesar 105.6% atau setara dengan 831 Mboe. RRR tahun 2019 ditargetkan sebesar 100%. Kondisi ini dapat memberikan potensi yang cukup baik bagi jasa eksplorasi.

Sedangkan, hasil lifting migas tahun 2018 sebesar 1.92 Mboepd (SKKMigas) mengalami penurunan sebesar 3.3% dari lifting tahun sebelumnya sebesar 1.98 Mboepd. Untuk tahun 2019, lifting migas ditargetkan mencapai 2.02 Mboepd, setara dengan kenaikan 5.6%. Guna mencapai target ini, Pemerintah menargetkan peningkatan di beberapa program kerja seperti peningkatan jumlah sumur workover, jumlah pengeboran sumur pengembangan, dan jumlah sumur wildcat.

MANAGEMENT APPROACH [103-1, 103-2, 103-3]

SUSTAINABILITY CHALLENGESThe upstream oil and gas sector faced more favorable conditions in 2017 with ICP oil prices rising to their highest position in October 2018, at a price of USD 77.56 per barrel. However, there was a correction of prices by 29% to their lowest position in December 2018, at a price of USD 54.81 per barrel. Oil prices increased slightly at the beginning of 2019, during which the ICP position in January 2019 was USD 56.55 per barrel, an increase of 3% from the ICP position in December 2018. It is under these these conditions that Oil and Gas Contractors (KKKS) will carry out an efficiency program and, at the same time, work to improve the climate of competition for oil and gas services.

Indonesia’s rate of replacement of oil reserves (RRR) in 2018 reached 105.6%, or an equivalent of 831 Mboe. The 2019 RRR is being targeted at 100%. This condition is expected to open the doors for good potential in exploration services.

Meanwhile, the results of oil and gas lifting in 2018 amounted to 1.92 Mboepd (based on data from the Upstream Oil and Gas Regulatory Special Task Force, or SKK Migas), which marked a decreased by 3.3% from the previous year’s lifting of 1.98 Mboepd. For 2019, oil and gas lifting is being targeted to reach 2.02 Mboepd, which would be the equivalent of a 5.6% increase. To achieve this target, the Government is aiming to boost several work programs such as increasing the number of workover wells, the number of development well drilling, and the number of wildcat wells.

65


Investasi Hulu Migas Indonesia (Juta USD)Indonesia’s Upstream Oil & Gas Investment (Million USD)

2015

15.340

2016

11.153

2017 2018 2019

10.285 11.995 14.790

EksplorasiExploration

ProduksiProduction

PengembanganDevelopment

AdministrasiAdministration

Realisasi investasi migas tahun 2018 telah mencapai USD11.99 Miliar (SKKMigas, 2019) atau terealisasi sebesar 90% dari anggaran. Jika dibandingkan dengan tahun 2017, investasi migas tahun 2018 telah tumbuh 17%. Pemerintah optimis dengan rencana investasi migas 2019 sebesar USD14.79 Miliar atau naik 23.3% dari tahun 2018 terkait dengan konsumsi migas nasional.

Pada Jasa Distribusi dan Logistik Energi, Perseroan melalui anak perusahaan PT Elnusa Petrofin merupakan rekanan Pertamina dalam bisnis distribusi dan transportasi bahan bakar minyak. Jasa ini menjadi kontributor terbesar pendapatan Perseroan sebesar 55.79%. Prospek jasa ini pada 2018 masih besar terkait peningkatan kebutuhan bahan bakar Industri dan kebutuhan bahan bakar untuk kendaraan bermotor terkait pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia yang mencapai 5-7% per tahun. Kebutuhan BBM Industri dan retail juga diperkirakan sebesar 6-7% pertahunnya. Hal ini diperkuat dengan pembangunan infrastruktur yang terus digalakkan Pemerintah di berbagai daerah di Indonesia.

Bagi Perseroan kondisi ini menjadi tantangan serta peluang dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan sekaligus meningkatkan value perusahaan kepada stakeholder. Kondisi ini menuntut Perseroan untuk terus kreatif bertahan dan berkembang. Perseroan dituntut untuk menciptakan terobosan-terobosan baru dari sisi pengelolaan bisnis, aset, biaya, pelanggan dan pemasaran melalui layanan total solution yang mengoptimalkan sinergi unit-unit bisnis dan anak perusahaan dalam memberikan serangkaian jasa dan produk yang tepat sebagai total solusi atas berbagai permasalahan pelanggan baik di hulu maupun hilir industri migas, maupun industri energi pada umumnya.

STRATEGI BISNIS DAN OPERASIONALPerseroan secara kontinyu terus merespons dengan cepat dan melakukan antisipasi terkait perubahan industri migas dan pasar yang semakin kompetitif. Perseroan dalam menghadapi kondisi industri ini, terus melakukan perbaikan mulai dari sisi perencanaan, implementasi maupun monitoring pencapaian.

Oil and gas investment in 2018 reached USD 11.99 Billion (SKK Migas, 2019) or a realization of 90% of the budget. When compared with 2017, oil and gas investment in 2018 has grown by 17%. The Government is optimistic about the 2019 oil and gas investment plan of USD 14.79 billion, a number that is up 23.3% from 2018 in relation to national oil and gas consumption.

When it comes to Energy Logistics and Distribution Services, the Company, through its subsidiary PT Elnusa Petrofin, is a partner of Pertamina in the business of oil fuel distribution and transportation. This service is the largest contributor to the Company’s revenue, at 55.79%. The prospects for this service in 2018 remained large due to an increase in industrial fuel demand as well as fuel demand for motorized vehicles in relation to the growth of motor vehicles in Indonesia, which reaches 5-7% annually. Industrial and retail demands are also estimated to be at 6-7% per year. This is reinforced by infrastructure development that continues to be encouraged by the Government in various regions in Indonesia.

For the Company, this condition served as a challenge and an opportunity to provide the best services to customers while simultaneously also increasing the company’s value to stakeholders. This condition required the Company to keep creative and survive and develop. The company was required to create new breakthroughs in terms of managing business, assets, costs, customers and marketing through total solution services that optimized the synergy of business units and subsidiaries in ways that provide the right range of services and products as a total solution to various customer problems in the upstream and downstream oil and gas industry, as well as the energy industry in general.

BUSINESS AND OPERATIONAL STRATEGIESThe Company continuously works to respond quickly and anticipate changes in both the oil and gas industry and in increasingly competitive markets. In its efforts to face the current condition of the industry, the Company has constantly strove to make improvements, starting from the planning, implementation and

66


Sesuai dengan visi Korporat menjadi “Reputable Energy Services Company by Providing Total Solution”. Perseroan menerapkan strategi korporat untuk peningkatan kemampuan fundamental internal Perseroan melalui :

1. Zero LTI. Health, Safety, and Environment (HSE) sangat pendting dalam kegiatan operasi Perseroan. Satu standar prosedur saja tidak terpenuhi maka akan berdampak fatal pada nasib proyek dijalankan, dari timbulnya kerugian keuangan yang sangat besar, kerusakan lingkungan yang parah sampai hilangnya nyawa manusia.Pada bisnis hilir migas, Perseroan menitik beratkan pada aspek safety transportation mengingat banyaknya kecelakaan kerja pada bisnis ini. Refresh DDT, Monitoring fatique/ over speed, dan standarisasi sarpras TBBM dan lainnya menjadi fokus bagi keselamatan kerja di bisnis ini. Sementara itu secara umum Perseroan juga terus melakukan secara kontinyu program fit to work, MCU, E60fit, Training untuk tindakan-tindakan prevention seperti : Finger Injury Frevention, Burn Injury Prevention .

2. Optimizing Market. Mendapatkan kontrak kerja dari APH Pertamina sesuai kompetensi dan kapasitas yang sudah dimiliki dan dikuasai dengan berkolaborasi dengan AP Services serta upaya mengajukan revisi SK No.Kpts-43/C00000/2015-S0 dari Komite Sinergi dapat segera direalisasikan agar dapat ditunjuk langsung oleh APH Pertamina terkait skema gross split melalui mekanisme penugasan

3. Portfolio Optimalization. Merealisasikan dan mensukseskan konsorsium kerja dengan partner, mengembangkan standard workshop untuk pekerjaan EPC-OM, masuk ke infrastruktur hilir, chemical EOR dan SPBU Mini.

4. Operational Improvement. Pengembangan platform digital untuk monitoring kinerja proyek melalui implementasi E-Quanta. Meningkatkan asset intergrity melalui asset database management, revenue management dan akuisisi engineering company.

5. Membangun SDM multi kompetensi melalui program pengelolaan talent dan suksesi pada program EMDP ( Elnusa Management Development Program), pengembangan kompetensi (OM-EPC dan HWU).

6. Optimizing Internal Financial Structure. Peningkatan kemampuan keuangan melalui pengelolaan pinjaman yang lebih baik dan kombinasi pinjaman yang akan meminimalkan biaya bunga. Perseroan akan mengimplementasikan Pooling Management, Long A/R Recovery, mengoptimalisasi pengelolaan cash management melalui implementasi revenue management, akselerasi collection AR, optimalisasi regulasi pajak dan pengelolaan aset dan kewajiban yang rentan terhadap fluktuasi kurs nilai tukar melalui hedging

7. Capture new opportunities: Pengembangan pasar dalam negeri (survey hybrid, vibroseis, geotechnical & geophysical, HWU Geothermal) dan luar negeri (HWU), Water Treatment Plant, bisnis seismik melalui penerapan KKP (komitmen kerja pasti)

even the monitoring of its own achievements. This is done in accordance with its Corporate vision of being a “Reputable Energy Services Company by Providing Total Solutions”. The Company implements a corporate strategy to improve the Company’s fundamental capabilities through:1. Zero LTI. Health, Safety, and Environment (HSE) is a very

important aspect in the Company’s operational activities. Failure to comply with one standard procedure may cause fatal impact to the on-going project, due to massive financial loss, environmental degradation, and including the loss of human life. In the oil and gas upstream business, the Company put emphasis on transportation safety aspect because of the numerous work-related accidents in this business segment. Refresh DDT, Monitoring fatique/ over speed, and standardization of facilities in fuel terminal and others have continued to be the main focus of the company to ensure work safety in this business. Meanwhile, more generally, the Company continues to promote various programs such as fit to work, MCU, E60fit, prevention trainings including: Finger injury prevention, burn injury prevention.

2. Optimizing Market. Received contract from APH Pertamina according to the competencies and capacity that are owned by the Company as well as those that are obtained through collaboration with AP Services, as well as proposed revision on SK No.Kpts-43/C00000/2015-S0 from the Synergy Committee so that it can be realized as quickly as possible through direct appointment by APH Pertamina for the gross split scheme through direct assignment mechanism.

3. Portfolio Optimization. To realize and to make a success of the work consortium with partners, to develop standard workshops for works related to EPC-OM, to enter to downstream infrastructure, chemical EOR and mini fuel stations.

4. Operational Improvement. The development of digital platform to monitor the performance of projects by the implementation of E-Quanta. Improving asset integrity through asset database management, revenue management, and through the acquisition of engineering company.

5. Build human resources with multiple competences through talent management program and management succession program based on EMDP Program (Elnusa Management Development Program), and development of competences (OM-EPC and HWU)

6. Optimizing Internal Financial Structure. Improving financial capability through better loan management and loan combination that minimized the cost of capital. The Company will implement Pooling Management, Long A/R Recovery, cash management optimization based on the implementation of revenue management, AR collection acceleration, optimization of tax regulations and management of assets and liabilities that are prone to exchange rate fluctuation using hedging.

7. Capture new opportunities: Development of domestic market (survey hybrid, vibroseis, geotechnical & geophysical, HWU Geothermal) and foreign market (HWU), Water Treatment Plant, seismic business through the implementation of definite work commitment (KKP) in oil and gas exploration,

67


untuk eksplorasi migas, revitalisasi dan pembangunan TBBM, memperkuat bisnis chemical, business ICT dan New Inventions.

NILAI EKONOMI YANG DIHASILKAN DAN DIDISTRIBUSIKAN [201-1] Perseroan sebagai perusahaan induk terus dan berkomitmen setiap tahunnya memberikan kontribusi maksimal bagi pertumbuhan ekonomi para pemangku kepentingan meliputi: pelanggan, pemasok, karyawan, pemerintah, investor dan masyarakat. Perseroan menyediakan anggaran sebagai sumber pendanaan bagi Perseroan dan Anak Perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Anggaran tersebut menjadi sumber nilai ekonomi yang didistribusikan Perseroan kepada para pemangku kepentingan. Selain itu program pemberdayaan dan pengembangan masyarakat akan terus ditingkatkan, sementara itu pembayaran pajak kepada Negara akan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan perusahaan.

No Nilai EkonomiEconomic Value 2018 2017 2016

PertumbuhanGrowth

2018/2017

INilai ekonomi yang diperolehEconomic value obtained

PendapatanIncome

6,624,774,249,235 4,978,985,606,708 3,620,570,287,031 33.1%

Pendapatan bungaInterest income

18,604,790,843 20,395,376,727 20,234,717,421 -8.8%

Pendapatan selisih kurs valuta asingIncome from foreign exchange differences

(7,848,189,432) (1,031,396,564) (18,036,523,006) 660.9%

Selisih Kurs Karena PinjamanExchange Rate Difference Due to Loans

(49,796,000,000) 0 0

Laba (Rugi) Selisih KursProfit (Loss) on Foreign Exchange Difference

41,947,810,568 (1,031,396,564) (18,036,523,006) -4167.1%

Pendapatan penjualan asetAsset sales revenue

(1,324,192,161) (544,041,282) 924,958,050 143.4%

Pendapatan lainOther income

26,906,044,768 2,786,929,184 6,484,032,074 865.4%

JumlahTotal

6,653,264,513,820 4,999,561,078,210 3,612,140,948,565 33.1%

IINilai ekonomi yang didistribusikan (dalam Rp)Economic value distributed (in IDR)

Biaya operasionalOperating costs

(5,149,081,693,677) (3,755,786,788,410) (2,331,922,520,500) 37.0%

Gaji karyawan dan benefit lainEmployee salaries and other benefits

(1,094,917,396,825) (878,659,139) (674,062,881,696) 24.6%

Pembayaran dividenDividend payment

(37,071,244,393) (31,649,690,925) (76,241,219,472) 17.1%

Pembayaran bungaInterest payment

(40,295,872,825) (19,851,830,645) (24,265,529,780) 103.0%

Pembayaran untuk pemerintah (pajak)Payment for the government (tax)

(100,502,023,940) (86,054,906,128) (109,407,630,128) 16.8%

Investasi masyarakatCommunity investment

(16,401,408,020) (10,278,505,014) (14,506,212,285) 59.6%

JumlahTotal

(6,438,269,639,680) (4,782,281,080,260) (3,230,405,993,861) 34.6%

IIINilai ekonomi yang disimpan sebelum dividen (II-III exc dividen)Economic value stored before dividends (II-III exc. dividend)

177,923,629,746 185,630,307,024 305,493,735,231 -4.2%

Nilai ekonomi yang disimpan setelah dividen (II-III)Economic value stored after dividends (II-III)

214,994,874,140 217,279,997,949 381,734,954,704 -1.1%

revitalization and development of fuel terminal, strengthening the chemical business, ICT business and New Inventions.

ECONOMIC VALUE PRODUCED AND DISTRIBUTED [201-1]The Company, as a holding company, continues with its regular commitment to make the maximum possible contribution to economic growth for stakeholders, including: customers, suppliers, employees, the government, investors and the public. The Company provides a budget as a source of funding for the Company and its Subsidiaries for carrying out their operational activities. This budget serves as a source of economic value distributed by the Company to stakeholders. In addition, community empowerment and development programs will continue to be improved, while tax payments to the State will also continue to increase along with the company’s growth.

68


Nilai ekonomi yang didistribusikan oleh Perseroan pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 34,6% seiring dengan kenaikan pendapatan yang diperoleh oleh Perseroan sebesar 33,1%. Pendistribusian nilai ekonomi diukur berdasarkan jumlah biaya yang dikeluarkan Perseroan terhadap biaya operasional, gaji, dividen, pembayaran bunga, pajak dan yang terpenting adalah investasi langsung ke masyarakat. Untuk investasi ke masyarakat sendiri dana yang disalurkan mengalami kenaikan sebesar 59,6% yang disalurkan dalam berbagai program yang tersaji pada bab 10.

Namun secara keseluruhan nilai ekonomi yang disimpan berdasarkan nilai ekonomi yang diperoleh dan didistribusikan mengalami penurunan sebesar 4,2% jika tidak termasuk pembayaran dividen dan turun sebesar 1,1% jika termasuk pembayaran dividen. Penurunan ini terkait peningkatan biaya operasional yang lebih tinggi dari peningkatan pendapatan dan peningkatan biaya bunga karena kenaikan tingkat suku bunga dan pinjaman serta pembayaran pajak.

PENGELOLAAN KINERJA EKONOMI - TARGET DAN REALISASI 2018

Uraian (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)Description (in millions of rupiah, unless stated otherwise)

Realisasi 2018

Realization 2018

Target 2018 %

Realisasi 2017

Realization 2017

Target 2017 %

Realisasi 2016

Realization 2016

Target 2016 %

PendapatanIncome

6,624,774 5,796,609 114% 4,978,986 4,017,001 124% 3,620,570 3,759,741 96%

Laba Bersih Net Profit

276,314 267,547 103% 247,140 240,157 103% 310,911 325,329 96%

Jumlah AsetTotal Asset

5,657,327 5,257,620 108% 4,855,369 4,386,705 111% 4,190,956 4,866,219 86%

Jumlah LiabilitasTotal Liabilities

2,357,130 2,138,657 110% 1,803,449 1,334,660 135% 1,313,213 1,972,783 67%

Jumlah EkuitasTotal Equity

3,300,201 3,112,075 106% 3,051,920 3,052,045 100% 2,877,743 2,893,436 99%

Jumlah Investasi Barang ModalTotal Capital Goods Investment

543,994 739,582 74% 325,272 335,295 97% 294,270 502,358 59%

Perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp6,62 triliun selama tahun 2018 lebih tinggi 14,3% dari target RKAP 2018 sebesar Rp5,80 triliun. Pencapaian pendapatan Perseroan melebihi target yang ditetapkan pada revisi RKAP 2018 pada pertengahan tahun 2018. Peningkatan pendapatan Perseroan terutama didorong oleh keberhasilan Jasa Distribusi dan Logistik Energi meningkatkan kinerja operasinya. Bisnis BBM Inmar, Transportasi, dan Depo berhasil meningkatkan volume troughput penjualan BBM Inmar secara signifikan. Selain itu, jasa hulu migas berhasil meningkatkan perolehan pendapatannya sebesar 17% terutama dari pertumbuhan pendapatan pada jasa pemeliharaan dan pengelolaan lapangan migas yang tumbuh 69% dan jasa pengeboran yang tumbuh sebesar 48%.

The economic value distributed by the Company in 2018 experienced an increase of 34.6%, a number that is also line with an increase of 33.1% in the amount of revenues it had obtained. The distribution of this economic value is measured based on the amount of costs incurred by the Company for its operations, salaries, dividends, interest payments, taxes and, most importantly, for its direct investment to the public. For investments in the public itself, the funds disbursed has increased by 59.6%. The Investments themselves were used for many programs that show on chapter 10.

Overall, the economic value saved based on economic value obtained and distributed has decreased by both 4.2% (when dividend payments aren’t taken into account) and 1.1% (if dividend payments are included). This decrease was in part the result of an increase in operating costs that were higher than the increase in income. It was also due to an increase in interest costs due to loans and tax payments.

MANAGEMENT OF ECONOMIC PERFORMANCE - TARGETS AND REALIZATION IN 2018

The company was successfully able to record revenues of Rp 6.62 trillion during 2018, which was 14.3% higher than the 2018 Work Plan and Budget (RKAP) target of Rp 5.80 trillion. The Company’s revenue achievement also exceeded the target set in the 2018 RKAP revision in mid-2018. This increase in the Company’s revenue was mainly driven by the success of Energy Distribution and Logistics Services in improving its operational performance. The BBM Inmar, Transportation and Depot businesses were able to significantly increase their throughput volume of BBM Inmar sales. In addition, upstream oil and gas services managed to increase revenue by 17%, mainly from revenue growth in oil and gas field maintenance and management services, which grew 69%, and drilling services, which grew by 48%.

69


Perolehan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp276,3 miliar atau 103,3% melebihi target RKAP 2018. Pencapaian laba bersih ini sudah merupakan pencapaian yang cukup tinggi ditengah kondisi industri migas yang masih cukup volatil. Pencapaian ini merupakan kontribusi dari jasa distribusi dan logistik energi yang menjadi kontributor utama laba bersih sebesar 85%, jasa penunjang sebesar 21% sementara itu jasa hulu migas justru mengalami kerugian dan mengurangi total perolehan laba bersih sebesar minus 9%.

Mengacu pada RKAP revisi 2018, Perseroan menjaga struktur modal dengan menjaga perbandingan antara liabilitas dan ekuitas yang optimal dan mengurangi biaya modal. Pada realisasinya struktur modal dan ekuitas di 2018 adalah 42% dan 58% dibandingkan target dengan perbandingan 70%:30%. Sementara itu total aset yang dibukukan Perseroan pada tahun 2018 sebesar Rp5,66 triliun atau lebih tinggi 107,6% dari target RKAP 2018 yang sebesar Rp5,26 triliun.

Pada tahun 2018, pengeluaran Perseroan untuk investasi barang modal sebesar Rp589,5 miliar. Realisasi investasi ini naik sebesar 81% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp325,3 miliar namun hanya terealisasi 74% dari target investasi 2019. Pembelian barang modal selama tahun 2018 ini, sebesar 83% digunakan untuk pengembangan bisnis Perseroan, 16% digunakan untuk investasi yang bersifat rutin guna mempertahankan kapasitas produksi, mengganti peralatan yang sudah tidak produktif atau telah habis masa ekonomisnya dan sisanya digunakan untuk pembenahan fasilitas gedung kantor. Informasi detail tersaji pada Laporan tahunan subbab Realisasi Investasi Barang Modal.

PRODUK RAMAH LINGKUNGANInformasi ini tersaji pada bab 6 bagian teknologi ramah lingkunganl

PELIBATAN PIHAK LOKAL YANG BERKAITAN DENGAN PROSES BISNIS KEUANGAN BERKELANJUTANInformasi ini tersaji pada bab 10 bagian pelibatan dan pemberdayaan masyarakat lokal

RENCANA PENGEMBANGAN BISNIS KE DEPAN Perseroan akan terus meningkatkan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang jangka panjang di industri energi. Oleh karena itu Perseroan melakukan kombinasi grand strategy antara lain stability dan growth strategy.

a. Memasuki pasar dan pengembangan produk baru yang bersifat recurring income,

b. Pengembangan bisnis pada sektor non-energi pada bisnis support Elnusa Group : IT dan Water Treatment

c. Investasi pada sektor energi baru dan terbarukan (EBT) dan energi alternatif

The profit for the current year can be attributed to the owners of the parent entity, with a number that amounts to Rp 276.3 billion, or 103.3% over the 2018 RKAP target. This net profit can be considered quite a high achievement amid the oil and gas industry’s currently volatile conditions. This accomplishment was a contribution of distribution and energy logistics services, which brought in 85% of the net income. Some 21% came from supporting services, while upstream oil and gas services suffered losses and had a reduction in net profits by minus 9%.

The Company, in reference to the 2018 revision of the RKAP, maintained its capital structure by maintaining a ratio between optimal liabilities and equity and reducing capital costs. The realizations for capital structure and equity in 2018 was 42% and 58% respectively compared to their original 70%:30% targeted ratio. Meanwhile, the total assets recorded by the Company in 2018 amounted to IDR 5.66 trillion, or 107.6% higher than the 2018 RKAP target of IDR 5.26 trillion.

In 2018, the Company’s expenditure on capital goods investment amounted to Rp 589.5 billion. This investment realization rose by 81% compared to last year’s number, which amounted to Rp 325.3 billion, a number that only realized 74% of the investment target of 2019. Of the capital goods purchases made during 2018, 83% were used for the Company’s business development; 16% were used for routine investment as a way of maintaining production capacity and replacing unproductive or expired equipment; and the remainder was used for revamping office building facilities. Detail information showed at Annual Report sub section Realization of Investment in Capital Goods

ENVIRONMENTALLY-FRIENDLY PRODUCTSThis information showed at Chapter 6 setion of Enfironental Friendly Technology

LOCAL PARTY INVOLVEMENT IN SUSTAINABLE FINANCIAL BUSINESS PROCESSESThis information showed at Chapter 10 setion of local comunity involvement and development

FUTURE BUSINESS DEVELOPMENT PLANSThe Company will continue to keep boosting its internal strength to take advantage of long-term opportunities in the energy industry. To do this, the Company has carried out a grand strategy that combined things like stability and growth strategy.

a. Entering new market and new product development, which has a recurring income business model,

b. Development of non-energy business sectors on the Elnusa group business support sector: IT and Water Treatment

c. Investment in new and renewable energy (EBT) and alternative energy sectors.


06

Rp

72


“Kualitas pengelolaan lingkungan mempengaruhi kinerja operasional Perseroan. Pemanfaatan teknologi ramah lingkungan, penggunaan sumber daya secara bijaksana, serta memastikan pengelolaan atas residu operasional, merupakan komitmen Perseroan dalam mengelola lingkungan

The quality of environmental management affects the operational performance of the Company. The use of environmentally-friendly technology, wise use of resources, and ensuring management of operational residues are the Company’s central commitments when it comes to managing the environment.”

PENDEKATAN MANAJEMENPerseroan menyadari bahwa aktivitas operasional yang dilakukan dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi lingkungan. Oleh karena itu, inisiatif-inisiatif pengelolaan lingkungan yang baik terus dilakukan. Inisiatif ini dimulai dari penggunaan teknologi ramah lingkungan, konsumsi bertanggung jawab atas sumber daya, hingga penerapan kebijakan lain berorientasi lingkungan. Kami menyadari bahwa pengelolaan lingkungan yang baik sangat berpengaruh pada kualitas kerja dan keberlangsungan bisnis perusahaan.

Perseroan mendukung upaya pemerintah dalam menjaga dan mengelola lingkungan. Landasan dari penerapan pengelolaan lingkungan hidup adalah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan

MANAGEMENT APPROACHThe Company realizes that the operational activities it carries out can, depending on its actions, have either a positive or negative impact on the environment. As such, it has continued with its efforts toward good environmental management initiatives. These initiatives start from the use of environmentally-friendly technology, the responsible consumption of resources, and the implementation of other environmentally-oriented policies. We realize that good environmental management has a significant influence on the Company’s work quality and the business continuity.

The Company supports the government’s efforts to maintain and manage the environment. The legal foundation for environmental management efforts can be found in Law Number 32 of 2009 on Environmental Protection and Management, Law Number 18 Year of 2008 on Waste Management, Law Number 7 of 2004 on

2016 2017 2018

1.125.704

2.459.367

919.085

Konsumsi Air (m3)

2016 2017 2018

609.863,62

331.560,71

52.805,34

Konsumsi Energi (GJ)Energy Cunsumption (GJ) Water Cunsumption (m3)


73


Sampah, Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL), Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun.

Penerapan ini dilaksanakan dengan praktik pelayanan jasa migas terbaik dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga penutupan proyek. Upaya untuk mengimplementasikan praktik ini dituangkan dalam kebijakan berikut:

1. Mengelola lingkungan sesuai dengan regulasi dan memenuhi standar industri yang berlaku

2. Menggunakan teknologi dan sarana-prasarana yang ramah lingkungan

3. Pemanfaatan sumber daya energi secara bertanggung jawab4. Melaksanakan perbaikan berkelanjutan untuk mengurangi

risiko dan dampak pencemaran lingkungan

Water Resources, Government Regulation Number 27 of 1999 on Environmental Impact Analysis (AMDAL), Government Regulation Number 27 of 2012 on Environmental Permits, and Government Regulation Number 101 of 2014 on Management of Hazardous and Toxic Waste.

These environmental management initiatives are carried out with the best in oil-and-gas-industry service practices, from planning, implementation, to the closing of projects. Efforts to implement these practices are outlined in the following policies:

1. Managing the environment in accordance with regulations and fulfilling applicable industry standards

2. Using environmentally-friendly technology and infrastructure

3. Using energy resources responsibly4. Carrying out continuous improvements to reduce the risks

and impacts of environmental pollution

Mengelola Lingkungan Sesuai Regulasi dan Standar [102-12]

Managing the environment in accordance with regulation and standards

Menggunakan Teknologi Ramah LingkunganUsing environmentally-friendly technology

Selain mematuhi regulasi pengelolaan lingkungan yang berlaku di Indonesia. Perseroan juga menerapkan standar yang berlaku secara global. Salah satu standar yang digunakan adalah ISO 14001:2015 sistem pengelolaan lingkungan. Sesuai standar ini, Perseroan menerapkan standar kerja pada masing-masing fungsi yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan. Selain pengelolaan, proses audit pelaksanaan juga dilaksanakan secara berkala secara internal dan ekstenal. Proses audit kami lakukan secara terintegrasi bersamaan dengan ISO 9001 serta OHSAS 18001.

In addition to complying with applicable environmental management regulations in Indonesia, the company also implements standards that apply globally. One of the standards used is ISO 14001: 2015 on environmental management systems. In accordance with this standard, the Company applies work standards to each of its functions related to environmental management. In addition to management, an audit of the implementation process is also carried out periodically both internally and externally. Our audit process is carried out in an integrated manner along with ISO 9001 and OHSAS 18001.

Perseroan mengklasifikasikan jasanya menjadi dua jenis, yaitu berbasis nonaset dan aset. Pada jasa berbasis nonaset, peran utama Perseroan adalah menyediakan sumber daya manusia profesional untuk memberikan servis ke pelanggan. Contoh dari jasa ini adalah engineering, procurement, construction,

The Company classifies its services into two types, namely, asset-based and non-asset-based. In non-asset-based services, the Company’s main role is to provide professional human resources who can provide services to customers. An example of this service is Engineering, Procurement, Construction, Operation &

74


operation & maintenance (EPC-OM). Pada jasa berbasis aset, Perseroan menggunakan berbagai teknologi untuk menyelesaikan pekerjaan yang diharapkan oleh pelanggan. Pemanfaatan teknologi ini meliputi survei seismik dengan kapal seismik Elsa Regent, pengelolaan sumur minyak di lepas pantai menggunakan barge, perawatan sumur minyak dengan hydraulic workover unit, dan sebagainya.

Pada umumnya di Indonesia, pemanfaatan teknologi dalam industri migas menggunakan energi tak terbarukan. Namun Perseroan berupaya untuk melakukan beberapa inisiatif penggunaan teknologi ramah lingkungan. Hal ini merupakan komitmen untuk dapat menghadirkan teknologi yang tidak hanya fungsional, namun memiliki nilai tambah bagi pelanggan dan juga ekosistem Indonesia. Beberapa contoh teknologi ramah lingkungan yang digunakan Perseroan antara lain:

1. Elnusa Samudra 8Accomodation work barge ramah lingkungan, inovasi insan Elnusa. Barge ini didesain efisien dalam konsumsi energi, berstandar Euro III/Stage IIIA & Tire 3, menggunakan generator berbahan baku biodiesel, serta memiliki panel surya sebagai energi alternatif.

2. Vibroseis dan Minivibroseis Truck

Kendaraan penghasil getaran, alternatif handak atau geltone dalam survei seismik darat. Truk ini didesain khusus untuk refleksi survei seismik tanpa merusak struktur bawah permukaan tanah maupun vegetasi yang berada di atasnya. Minivibroseis merupakan inovasi insan Elnusa untuk mendukung seismik pada area padat pemukiman dan berjalan sempit.

Maintenance (EPC-OM). In asset-based services, the Company uses various technologies to complete the work projects from customers. The utilization of this technology includes seismic surveys with the Elsa Regent seismic vessel, management of offshore oil wells using a barge, oil well treatment with hydraulic workover units, and so on.

In general, when it comes to Indonesia, technology used in the oil and gas industry makes use of non-renewable energy. However, the Company strives to carry out several initiatives that use environmentally-friendly technology. This is part of a Company commitment to not only make use of technology that is functional, but also has added value for both customers and Indonesia’s ecosystem. Some examples of environmentally-friendly technologies used by the Company include:

1. Elnusa Samudra 8An environmentally-friendly accommodation work barge. It is the result of innovations from Elnusa personnel. This barge is designed to be efficient in energy consumption, and makes use of Euro III/Stage IIIA & Tire 3 standards. It also uses bio-diesel-based generators and has solar panels as alternative energy sources.

2. Vibroseis and Minivibroseis Truck]This vehicle produces vibrations, alternative explosives and geltone for terrestrial seismic surveys. This truck is specifically designed for reflection of seismic surveys without damaging the subsurface structure or the vegetation above it. The minivibroseis is an innovation conceived by Elnusa personnel to support seismic projects in densely populated areas and narrow walkways.

Pemanfaatan Sumber Daya Secara Bertanggung JawabResponsible Use of Resources

ENERGIPerseroan menggunakan dua jenis energi, terbarukan maupun tak terbarukan dalam kegiatan operasionalnya. Empat jenis sumber energi tak terbarukan yang digunakan dalam menunjang kegiatan operasional yaitu solar, bensin, avtur dan listrik. Nilai konsumsi energi ini telah diukur dan dapat disampaikan pada laporan ini. Sedangkan penggunaan energi tak terbarukan seperti tenaga surya yang merupakan sumber energi alternatif belum dapat disampaikan. Volume penggunaan dan nilai konsumsi energi yang telah diukur tersaji pada tabel di bawah ini.

ENERGYThe Company uses two types of energy, renewable and non-renewable, in its operational activities. Four types of non-renewable energy sources are used to support operational activities: diesel, gasoline, aviation fuel and electricity. The value of this energy consumption has been measured and can be submitted in this report. Meanwhile, the use of non-renewable energy such as solar energy, which is an alternative energy source, cannot yet be delivered. The volume of use and measured energy consumption values are presented in the table below.

75


No EnergiEnergy

SatuanUnit

Faktor Konversi (GJ/L) Conversion Factor (GJ/L) 2018 2017* 2016*

1SolarDiesel

GJ 0,03831 561,219.70 299,013.38 18,198.78

2BensinGasoline

GJ 0,03357 9,099.22 2,065.93 11,019.76

3AvturAviation Fuel

GJ 0,033 7,771.50 3,168.00 0.00

4ListrikElectricity

GJ 0,0036 31,773.20 27,313.40 23,586.80

JumlahTotal

609,863.62 331,560.71 52,805.34

(*disajikan ulang)(*restated)

Nilai konsumsi energi di atas dihitung dengan menggunakan faktor konversi internasional. Hal ini dikarenakan pada konteks Indonesia, umumnya mengacu pada faktor konversi tersebut. Solar dan bensin menggunakan faktor konversi International Energy Agency, avtur dan listrik menggunakan faktor konversi Berkeley.

Data yang tersaji merupakan konsolidasi dari semua entitas, namun pada pelaporan per sumber energinya masih parsial. Hal ini dikarenakan sistem maupun instrumen pendukung pengukuran pada beberapa aktivitas maupun fasilitas belum tersedia. Namun demikian, Perseroan akan terus berupaya memberikan data yang lebih komperensif pada tahun mendatang.

Berdasarkan data yang tersaji, dapat diinformasikan bahwa konsumsi energi Perseroan dan grup dari tahun ke tahun terus meningkat. Persentase peningkatan ini mencapai 84% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jenis konsumsi energi terbesar ada pada solar. Hal ini tergolong wajar seiring dengan peningkatan jumlah pekerjaan yang diterima oleh Perseroan. Segmen bisnis yang mengkonsumsi banyak solar antara lain jasa hulu migas, jasa distribusi & logistik energi, serta lini servis marine support.

Selain itu, pada pelaporan tahun ini pula, kami belum dapat menyampaikan rasio intensitas penggunaan energi, baik secara keseluruhan ataupun per segmen usaha. Hal ini dikarenakan karena beragamnya jasa yang dimiliki Perseroan perlu untuk didefinisikan lebih lanjut nilai produktivitasnya sehingga menggambarkan informasi rasio konsumsi energi terhadap produktivitas layanan usaha.

Namun demikian, Perseroan selalu berkomitmen melakukan diversifikasi energi dan penghematan. Upaya diversifikasi energi dilakukan dengan memanfaatkan energi alternatif tenaga surya. Sedangkan upaya penghematan dilakukan dengan menerapkan kebijakan efisiensi energi, seperti penerapan desain terbuka, efisiensi pencahayaan pada area kurang produktif, night driving di area operasi, tata zona pada sistem udara dan lain-lain.

The value of energy consumption above is calculated using international conversion factors. These factors were chosen due to how Indonesian contexts generally refer to these factors. Solar and gasoline use the International Energy Agency conversion factor, while jet fuel and electricity use the Berkeley conversion factor.

The data presented is a consolidation of all entities, but the reporting per energy source is still partial. This is because the system and supporting instruments for measurement in some activities and facilities are not yet available. However, the Company will continue to strive to provide more comprehensive data in the coming year.

Based on the data presented, it can be said that the Company’s and group’s energy consumption from year to year has continued to increase. This percentage increase reached 84% compared to the previous year. The biggest type of energy consumption was in diesel fuel. This is quite reasonable considering that the number of jobs received by the Company has also increased. The business segment that consumed a lot of diesel fuel included the upstream oil and gas services, the energy logistics & distribution services, and marine support service lines.

In addition, in this year’s report, we have not been able to convey the intensity ratio of energy use, either overall or per business segment. Because of the diversity of services owned by the Company, it is necessary to further define the value of productivity so that it describes information on the ratio of energy consumption to business service productivity.

However, the Company is always committed to energy diversification and savings. Energy diversification efforts are carried out by utilizing alternative solar energy, whereas austerity efforts are carried out by implementing energy-efficiency policies, such as the application of open design, lighting efficiency in unproductive areas, night driving in the operating area, zoning in air systems, and others.

76


MATERIALPerseroan menggunakan berbagai material maupun chemical yang sangat beragram dalam pekerjaannya. Hal ini dikarenakan sangat bervariasinya jenis pekerjaan yang dilakukan pada tiap-tiap segmen bisnis. Tentunya ragam dari material maupun chemical ini ditentukan oleh pekerjaan yang diterima oleh Perseroan pada tahun berjalan. Hal ini juga mempengaruhi jumlah ataupun volume penggunaan material maupun chemical tersebut.

Metode pengukuran penggunaan adalah berdasarkan data pembelian yang tercatat dalam sistem prokuremen. Penggunaan material maupun chemical untuk menunjang aktivitas dapat diketahui pada tabel di bawah ini. Data penggunaan material maupun chemical yang tersaji pada tabel ini berasal dari satu segmen bisnis, yaitu jasa hulu migas. Perseroan akan berupaya menyajikannya pada laporan keberlanjutan mendatang.

Secara umum, karena sifat dari material maupun chemical dalam kegiatan operasional yang habis pakai. Belum terdapat material yang dapat digunakan kembali ataupun didaur ulang. Material maupun chemical yang telah digunakan umumnya ditransportasikan melalui pihak ketiga. Namun, Perseroan menjamin bahwa penggunaan material maupun chemical tersebut digunakan secara efektif dan efisien. Hal ini dilakukan tentunya untuk mendukung keberlanjutan tidak hanya dari sisi kelesatarian lingkungan, namun juga dari sisi ekonomi.

No MaterialMaterials

SatuanUnit 2018 2017 2016

1 Seismic Geltone Kg 367,190 183,860 34,400

2 Seismic Eletric Detonator Ea 85,383 48,360 17,000

3 Barite Kg 23,677 2,233,986 3,513,070

4 Paraffin Solvent L 33,338 23,610 8,744

5 Cement, API Class G Kg 524,715 296,468 132,449

6 Ammonium Chloride Kg 3,467 1,996 624

7 Potassium Chloride Kg 38,750 70,250 79,000

8 Chloric acid L 152,811 127,209 164,476

9 Potassium Carbonate Kg 44,815 38,011 14,742

10 Anionic Anti-Sludge Agent L 1,665 1,041 2,502

AIR Perseroan menggunakan air pada berbagai kebutuhan, baik kegiatan operasional maupun domestik. Penggunaan sebatas domestik umumnya hanya di kantor pusat ataupun kantor cabang. Pada area operasi, air digunakan untuk menunjang kegiatan operasional seperti dalam pengeboran, kerja ulang sumur, maupun pengujian hasil kerja dan lain-lain.

Sumber air yang digunakan Perseroan menurut jenisnya ada tiga, yaitu berasal dari sumur air tanah, perusahaan penyedia air (PDAM) serta air laut. Dalam mengukur penggunaan air, Perseroan menggunakan dua metode, yaitu pengukuran dengan flow meter terpasang dan mengestimasikan penggunaan dalam suatu aktivitas.

MATERIALSThe Company uses a variety of materials and chemicals that are very diverse in their work. This is due to the high variety in the types of work carried out in each of the Company’s business segments. The variety of materials and chemicals is determined by the work received by the Company in the current year. This also affects the amount or volume of use of these materials or chemicals.

The method of measuring usage is based on purchasing data recorded in the Company’s procurement system. The use of materials and chemicals to support Company activities can be seen in the table below. Material and chemical usage data presented in this table are from one business segment, namely, the Company’s upstream oil and gas services. The Company will try to present it in the upcoming sustainability report.

In general, due to the way in which chemicals and materials in operational activities are used up, there is nothing that can be reused or recycled. Materials and chemicals that have been used are generally transported through third parties. However, the Company guarantees that the use of materials and chemicals is used effectively and efficiently. This is done to support sustainability not only in terms of environmental sustainability, but also in terms of the economy.

WATERThe company uses water for various needs, both operational and domestic. Domestic use of water is generally only at the head office or branch offices. In the operational areas, water is used to support operational activities such as drilling, reworking wells, testing work products, and others.

There are three sources of water used by the Company: groundwater wells, water supply companies (PDAM) and sea water. In measuring water use, the Company uses two methods: measurement with an installed flow meter and estimating usage in an activity.

77


Data yang tersaji pada tabel di bawah ini, merupakan hasil konsolidasi parsial. Data bersumber dari ketiga segmen, namun belum sepenuhnya meliputi aktivitas, area maupun fasilitas secara keseluruhan. Contohnya pada segmen bisnis jasa hulu migas, data konsumsi air diperoleh dari aktivitas pengeboran pada survei seismik, kerja ulang sumur dan sebagainya. Pada segmen bisnis jasa pendukung, konsumsi air berasal dari proses pemurnian dari air laut menjadi air layak guna.

SumberSource

SatuanUnit 2018 2017* 2016*

SumurGround Water Well

m3 22,428 722 3,529

PDAMWater Company

m3 87,276 71,645 73,138

Air LautSea Water

m3 1,016,000 2,387,000 840,000

JumlahTotal

m3 1,125,704 2,459,367 919,085

(*disajikan ulang)(*restated)

Berdasarkan data di atas, terdapat penurunan penggunaan air yang cukup signifikan terjadi. Penurunan ini disebabkan karena penggunaan air laut yang menurun sebesar 57% bila dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu faktor penurunan ini dikarenakan beberapa barge maupun kapal seismik milik Perseroan dalam masa perawatan, sehingga tidak terutilisasi secara penuh. Walaupun demikian, kami tetap berkomitmen untuk mengupayakan agar keberlanjutan sumber daya air tetap terjaga. Beberapa inisiatif yang telah dilakukan antara lain adalah mengupayakan tidak terjadinya tumpahan minyak maupun B3 pada sumber air, secara parsial mendaur ulang air yang telah digunakan, mengalokasikan lahan sebagai daerah resapan air dan lain-lain.

Pengelolaan Residu Operasional dan Perbaikan BerkelanjutanOperational residue management and continuous improvement

Sesuai dengan regulasi dan standar industri, komitmen Perseroan dalam pengelolaan lingkungan diterapkan dalam bentuk pengelolaan atas residu operasional serta perbaikan berkelanjutan atasnya. Penerapan ini meliputi pengelolaan atas limbah, emisi & gas rumah kaca dan keanekaragaman hayati beserta upaya perbaikan berkelanjutannya.

Based on the data above, there has been a significant decrease in water use. This decrease was due to the use of sea water, which decreased by 57% compared to the previous year. One of the decreasing factors was that some of the Company’s barges and seismic vessels were in maintenance, which meant that they were not fully utilized. Nevertheless, we remain committed to striving to maintain the sustainability of water resources. Some of the initiatives that have been carried out include trying to avoid oil spills or B3 at water sources, partially recycling water that has been used, allocating land as water catchment areas, and others.

The Company’s commitment to environmental management, in accordance with regulations and industry standards, is carried out through management of operational residues and continuous improvement of this management. The implementation of this management includes management of waste, greenhouse gas emissions, gases and biodiversity, along with efforts for continuous improvement.

The data presented in the table below is the result of partial consolidation. Data is sourced from all three segments, however, they do not fully cover activities, areas and facilities as a whole. For example, in the upstream oil and gas service business segment, water consumption data is obtained from drilling activities on seismic surveys, reworking wells and so on. In the support services business segment, water consumption comes from the purification process of seawater into usable water.

78


LIMBAHPerseroan menghasilkan limbah baik yang bersumber dari aktivitas operasional maupun domestik. Umumnya limbah operasional dihasilkan dari residu material ataupun chemical yang telah digunakan, sedangkan limbah domestik dihasilkan dari aktivitas keseharian pekerja.

Pada pengelolaan limbah, Perseroan menerapkan standarisasi pengelolaan limbah meliputi pengelolaan sampah biasa atau limbah padat non B3, pengelolaan limbah padat B3, serta pengelolaan limbah cair. Pengelolaan limbah padat diimplementasikan melalui pemilahan organik, anorganik serta wadah khusus untuk limbah B3 baik di kantor pusat, kantor cabang maupun area operasi. Perseroan memiliki izin untuk menyimpan sementara limbah B3 dan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk melakukan pengelolaan limbah. Kerja sama ini meliputi pengangkutan dan pengelolaan limbah B3 sampai proses disposal akhir.

Pengelolaan limbah cair, Perseroan memiliki sewage treatment plant di kantor pusat yang mampu mengolah sehingga menjadi layak buang sesuai dengan standar baku mutu Permenkes Nomor 416 Tahun 1990. Efluen yang telah diolah, akan dimanfaatkan kembali dan/ atau disalurkan pada saluran umum.

Limbah yang dihasilkan Perseroan pada tahun ini tersaji pada tabel di bawah ini. Perseroan mengklasifikasikannya berdasarkan jenis limbah B3 dan non B3, serta metode pembuangannya. Namun data yang ada masih bersifat parsial. Sehingga untuk evaluasi atas pengukurannya belum dapat dilakukan.

LIMBAH B3

Metode PembuanganDisposal Method

SatuanUnit 2018 2017* 2016*

Daur UlangRecycling

L 44,395 32,201 33,418

Penyimpanan SetempatOn Site Storage

Kg 1,733 6,384 3,891

Ditransportasikan Pihak KetigaDisposed by Third Party

Kg 19,760,200 718 703

LIMBAH NON B3Metode Pembuangan Unit 2018 2017* 2016*

InsinerasiInsineration

m3 128.5 155.1 15.5

Tempat Pembuangan AkhirFinal Disposal

m3 20.2 68.7 50.0

Penyimpanan SetempatOn Site Storage

Kg 2,430 2,880 2,640

Ditransportasikan Pihak KetigaDisposed by Third Party

Kg 474,320 0 0

WASTEThe Company produces good waste sourced from its operational and domestic activities. Generally, operational waste is generated from the residue of material or chemical that have been used, while domestic waste is generated from the daily activities of workers.

In waste management, the Company implements standardized waste management, including ordinary waste (or non-B3 solid waste) management, B3 solid waste management, and liquid waste management. Solid waste management is implemented through organic and inorganic sorting as well as through special containers for B3 waste, whether at Company headquarters, branch offices or operational areas. The Company has permission to temporarily store B3 waste and work with third parties to carry out waste management. This cooperation includes transportation and management of B3 waste until the final disposal process.

When it comes to management of liquid waste, the Company has a sewage treatment plant at its head office that is capable of processing this waste so that it is feasible to dispose of it in accordance with the quality standards of Health Minister Regulation No. 416 of 1990. Effluents that have been processed will be reused and/or channeled to public channels.

The waste produced by the Company this year is presented in the table below. The Company specifies its waste according to B3 and non-B3 waste types. It also provides details on their disposal methods. But the data is still partial. As such, evaluation of the measurements cannot be done yet.

HAZARDOUS WASTE

NON HAZARDOUS WASTE

79


EMISI DAN GAS RUMAH KACASelain limbah, Perseroan juga menghasilkan emisi dan gas rumah kaca dari kegiatan operasionalnya. Sumber dari gas buang ini di antaranya berasal dari barge maupun kapal, peralatan kerja, hingga kendaraan operasional yang digunakan. Untuk mengukur kadar emisi dan gas rumah kaca yang ada, Perseroan bekerja sama dengan pihak ketiga. Namun dalam standar pengukurannya menggunakan metode analisis yang bersumber dari Standar Nasional Indonesia, instrumen AAS maupun Bapedal. Secara umum, pada tahun ini baik emisi maupun gas rumah kaca yang dihasilkan masih berada di bawah dari ambang batas maksimum. Hasil ini didapatkan dari pengukuran yang dilakukan di Kantor Pusat, serta beberapa area operasional.

KEANEKARAGAMAN HAYATIWilayah kerja Perseroan sangat bervariasi menyesuaikan dengan lokasi kerja ataupun jenis jasa yang diberikan kepada pelanggan. Pada segmen jasa hulu migas dalam tahapan eksplorasi wilayah kerja Perseroan merupakan blok migas yang dimiliki oleh pelanggan. Wilayah kerja ini dapat berada di tengah hutan hingga lepas pantai. Pada segmen jasa distribusi dan logistik energi, wilayah kerja Perseroan umumnya merupakan area berpenduduk. Pada segmen jasa penunjang, wilayah kerja Perseroan sebatas area perkantoran ataupun gudang.

Pada konteks keanekaragaman hayati indigenous, wilayah kerja Perseroan yang langsung bersentuhan dengan hal ini hanya pada segmen jasa hulu migas. Lebih spesifik hanya pada jasa survei seismik. Paparan aktivitas seismik terhadap keanekaragaman hayati indigenous sebatas melintas dan membuka jalur lintasan. Perseroan belum dapat mengukur luasan area terdampak dari aktivitas lintas dan pembukaan jalur lintasan. Namun demikian, Perseroan berupaya agar luasan area terdampak minimal. Sehingga dalam kurun waktu aktivitas operasional, ekosistem pada lingkungan tersebut telah dapat merestorasi kembali secara alami.

DAMPAK DARI KEGIATANPerseroan telah melaksanakan pengelolaan lingkungan sebaik mungkin dengan hasil berkurangnya dampak negatif dari aktivitas operasional. Tidak ada pengaduan resmi terkait aktivitas operasional, denda maupun sanksi administratif yang diterima Perseroan atas kerusakan lingkungan.

EMISSIONS AND GREENHOUSE GASESIn addition to waste, the Company also produces greenhouse gas emissions and gases from its operational activities. The sources of this gas are from the Company’s barges and ships, its work equipment, and its operational vehicles. The Company cooperates with third parties to measure its level of emissions and existing greenhouse gases. The measurement standard and the analytical method used, however, is sourced from the Indonesian National Standard, from the AAS and from Environmental impact Control Agency instruments. In general, this year both emissions and greenhouse gases produced were still below maximum thresholds. These results were obtained from measurements carried out at the Company’s Head Office, as well as at several operational areas.

BIODIVERSITYThe Company’s work area varies greatly according to the work location or the type of services provided to customers. During the upstream oil and gas service segment’s exploration phase, the Company’s work area is an oil and gas block owned by the customer. This working area can be in the middle of the forest or can even be offshore. In the energy distribution and logistics services segment, the Company’s work area is generally a populated area. In the support services segment, the Company’s work area is limited to office or warehouse areas.

In the context of indigenous biodiversity, the Company’s working area is only directly in contact with this kind of biodiversity in the upstream oil and gas service segment. More specifically, it is only in contact with biodiversity when it comes to seismic survey services. Exposure to seismic activity for indigenous biodiversity is limited to crossing activities and opening pathways. The Company has not been able to measure the extent of the areas affected from crossing activities and opening of tracks. However, the Company strives to minimize its area of impact. As such, during the period of operational activities, ecosystems in these environments were able to restore themselves naturally.

IMPACT OF ACTIVITIESThe Company has carried out environmental management as best as possible with the result of reduced negative impacts from its operational activities. There have been no official complaints regarding operational activities, fines or administrative sanctions received by the Company for environmental damage.

Membudayakan Kesehatan dan Keselamatan KerjaRaising Health and Safety Cultural Awareness

07

82


“Penekanan budaya K3 adalah untuk memastikan bahwa kinerja operasional dan ekonomi selaras dengan kinerja K3. Kami meyakini bahwa pembudayaan K3 merupakan kunci mempertahankan keberlanjutan Perseroan

The emphasis on the OHS culture is to ensure that the operational and economic performance are in line with the OHS performance. We believe that making OHS as a culture is a key success factor in maintaining the Company’s sustainability.”

PENDEKATAN MANAJEMEN [103-1, 103-2, 103-3] Aktivitas jasa energi yang dilakukan Perseroan memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi. Risiko ini terdapat pada seluruh segmen bisnis yang ada. Pada segmen bisnis jasa hulu migas, risiko dimulai dari luka ringan hingga kecelakaan kerja yang dapat menyebabkan kematian. Pada segmen bisnis jasa distribusi dan logistik energi, aktivitas transportasi BBM rentan akan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Begitu pula dengan jasa penunjang, risiko gangguan kesehatan merupakan di antara risiko yang harus dimitigasi dalam rutinitas operasional.

MANAGEMENT APPROACH [103-1, 103-2, 103-3]The energy service activities done by the Company have high risk of accidents. The risk is present in all business segments. In the oil and gas upstream business segment, the risk can vary from minor injuries to accidents that cause death. In the energy distribution and logistics services, activities involving the transportation of fuel are proned to traffic accidents. This is also the case for supporting services in which the risk related to health problems are part of risks that must be mitigated in the daily operations.

2017

21.847.325

11.414.127

2016

12.331.399

9.432.167

1.715.899

2.593.755

2018

32.596.491

8.212.042

2.420.449

Jasa hulu migas Jasa distribusi dan logistik energi

2017 20162018


Jasa penunjang

Total Recordable Incident Frequency Rate (TRIFR)

Lost Time Incident Frequency Rate (LTIFR)

Upstream oil & gas services Energy logistic and

distribution

Support services

0,14

0,03

0,26

0,04

0,09

0,04

83


Kecelakaan kerja dapat mengakibatkan sanksi larangan beroperasi bahkan pencabutan izin usaha dari regulator. Pada tingkatan terendah sanksi dapat berupa pembatasan mengikuti tender oleh klien. Risiko sanksi kecelakaan kerja sangat mempengaruhi keberlangsungan usaha Perseroan. Karena bila risiko ini tidak dimitigasi dengan baik, maka tidak hanya mempengaruhi pendapatan usaha tahunan, melainkan dapat menghentikan usaha Perseroan.

Untuk memastikan keberlanjutan usaha, Perseroan tidak hanya berfokus pada kinerja ekonomi semata, melainkan melakukan penekanan budaya K3 untuk memitigasi kecelakaan kerja. Tujuan hal ini adalah untuk memastikan peningkatan kinerja ekonomi juga dibarengi dengan kinerja K3 yang baik.

Dalam mengimplementasikan aktivitas K3, Perseroan mengadopsi pada best practices pengelolaan dan standar K3 yang berlaku baik secara nasional maupun secara internasional. Landasan dasar Perseroan dalam pengelolaan K3 adalah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja, dan Occupational Health & Safety Management Systems (OHSAS) 18001: 2007.

Komitmen Perseroan dalam memprioritaskan aspek K3 dikenal dengan slogan PUT 5M, yaitu dengan menjadikan K3 sebagai 1) Prioritas utama setiap melakukan kegiatan, 2) Ukuran untuk menilai kualitas pekerjaan dan pekerja, dan 3) Tanggung jawab manajemen dan seluruh pekerja. Untuk memastikan PUT, Perseroan memiliki kebijakan K3 yang termaktub dalam kebijakan Quality, Health, Safety, Security and Environment (QHSSE) untuk:

1. Menerapkan standar QHSSE yang memenuhi peraturan perundangan, persyaratan pelanggan dan standar industri yang berlaku.

2. Menyiapkan organisasi dan sumber daya manusia yang kompeten dan profesional.

3. Menggunakan teknologi dan sarana-prasarana kerja yang tepat dan memenuhi standar QHSSE.

4. Menetapkan, mengukur, mengaudit dan melaporkan kinerja QHSSE untuk melakukan perbaikan secara berkesinambungan.

5. Menghilangkan bahaya dan meminimalkan risiko keselamatan, kesehatan, keamanan dan lingkungan, mencegah pencemaran dan kerugian akibat aktifitas perusahaan dengan melakukan perbaikan berkelanjutan

Detail upaya Perseroan dalam mengimplementasikan kebijakan K3 tersaji pada masing-masing subbab dalam bab ini.

Work-related accidents can lead to sanctions that prohibit operational activities and even cause revocation of work permit by regulator. At the lowest level, sanctions can be in a form of limiting the Company’s involvement in tender process by clients. The risks of sanctions for work accidents will have significant impact on the Company’s business continuity. If this risk is not mitigated properly, it will not only impact the yearly income, but can also lead to the cesation of the Company’s business.

In order to ensure the continuity of its business, the Company does not only focus on economic performance, but also stressed on the OHS culture so as to mitigate work-related accidents. This is to ensure that the improvement in economic performance is followed by good performance in HSSE.

In implementing OHS activities, the Company adopted best practices of the OHS management and standards used nationally and internationally. The basis of the Company’s OHS management is on the Indonesian Law No. 1 year 1970 on the work safety, Indonesian Law No. 13 year 2003 on the employment, Indonesian Law No. 36 year 2009 on health, Government Regulation No. 50 year 2012 on the implementation of Work-related Health & Safety management system, and Occupational Health & Safety Management Systems (OHSAS) 18001: 2007.

The Company is committed in putting priority on OHS aspects known as the PUT 5M slogan, which put OHS as 1) the main priority in every activity, 2) the measure of work quality and evaluation of workers, and 3) the responsibility of the management team and all employees. To ensure PUT, the Company’s OHS policies are specified in the Quality, Health, Safety, Security and Environment (QHSSE) policies, in order to:

1. Implement QHSSE standards that fulfil the regulations, requirements from customers, and the prevailing industry standards.

2. Prepare competent and professional organization and human resources

3. Use tehnology and work facilities in an appropriate manner and in accordance to the QHSSE standards

4. Set, measure, audit, and report the QHSSE performance to make continuous improvement.

5. Eliminate danger and minimize risks related to safety, health, security and environment, prevent pollution and loss from the Company’s activities by making sustainable improvement.

Details of efforts taken by the Company in implementing OHS policy are provided in each subsection in this section.

84


Menekankan Standar Praktik Kesehatan dan Keselamatan KerjaPutting Emphasis on the Standard Practice of Occupational Health and SafetyPerseroan menerapkan kebijakan PUT 5M dalam 9 HSE Golden Rules dan Elnusa Zero Tolerance untuk seluruh aktivitas operasional dan berlaku di seluruh lingkungan kerja Elnusa Group. Baik aturan maupun target ini adalah upaya meningkatkan implementasi K3 di lingkungan kerja. Keharusan untuk menerapkan program ini tidak hanya berlaku untuk karyawan yang berada di lapangan, melainkan berlaku untuk semua karyawan.

The Company implements PUT 5M policy in 9 HSSE Golden Rules and Elnusa Zero Tolerance in all operational activities throughout the work area of Elnusa Group. Both these regulations and targets are efforts in improving the implementation of HSSE in the work environment. The requirement to implement this program is not only applied to field employees, but to all employees.

Setiap pekerja wajib mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai saat

bekerja.Each worker must wear the appropriate

Personal Protective Equipment (PPE) while working

Prosedur dan program kerja harus dipatuhi dan dijalankan oleh pekerja

Work procedures and programs must be obeyed and carried out by workers.

Setiap perubahan, prosedur dan proses kerja harus dicatat dalam manajemen

perubahan.Each change as well as work procedure and program must be recorded in the

management of change

Setap pekerjaan berisiko tinggi harus mendapatkan izin kerja

Any kind of high-risk work must require a work permit

Sanksi tegas terhadap pekerja yang mengkonsumsi miras dan narkoba saat

bekerjaThere are strict sanctions for workers who consume alcohol and drugs while working.

Setiap operasi pengangkatan harus memenuhi ketentuan persyaratan

keselamatan pengangkatan yang ditetapkanEach lifting operation must meet the

stipulated safety requirements.

Kalibrasi dan sertifikasi harus selalu dilakukan pada setiap peralatan yang akan digunakan untuk pekerjaan berisiko tnggi

Calibration and certification must always be carried out on any equipment that will be

used for high-risk work.

Setiap peralatan atau sistem yang menyimpan energi harus sudah dipastikan

isolasi energinyaAny equipment or system that stores energy

must be ensured that its energy has been properly isolated.

Pekerja berkewajiban mematuhi standar keselamatan transportasi yang berlaku.

Workers are obliged to comply with applicable transportation safety standards.

9 HSE Golden Rules

85


Untuk merealisasikan ini, Perseroan melakukan berbagai program dan mensosialisasikannya melalui berbagai media komunikasi. Beberapa program yang dijalankan antara lain sebagai berikut:

ELNUSA ZERO TOLERANCEProgram Elnusa Zero Tolerance (EZT) merupakan rencana aksi Perseroan dalam menjunjung tinggi HSE dengan tidak memberikan toleransi atas pelanggaran yang dilakukan. Program EZT ini ditujukan untuk setiap tindakan tidak aman yang didasarkan atas:

1. Kriteria pelanggaran yang tegas dan telah jelas kebijakan/ standar prosedur/ instruksi kerja/ aturan K3 lainnya)

2. Pengamatan langsung atau tidak langsung dengan bukti yang dapat diterima

Setiap pelanggaran EZT dikategorikan sebagai pelanggaran berat dan dikenai sanksi. Program ini berlaku di seluruh wilayah kerja Perseroan dan Anak Perusahaan untuk semua level baik Direksi, Manajemen, Supervisor, Staf, maupun Mitra Kerja.

In order to realise this, the Company makes various programs and socializes these programs through various means of communication. Several on-going programs are as follows:

ELNUSA ZERO TOLERANCEElnusa Zero Tolerance (EZT) program is the Company’s action plan to put highest priority to HSSE by not tolerating violations. The EZT program targets all unsafe activities based on:

1. Strict violation criteria and with clear policy/standard procedure/ work instruction/ other OHS regulations

2. Direct and indirect observations with acceptable evidence

Each EZT violation can be categorized as gross violations and will be punished. This program is applied in all work locations of the Company and its subsidiaries, to all level from Directors, Management, Supervisors, Staffs, as well as Partners.

Wajib menggunakan APD sesuai pekerjaan dan area kerja.

Must use the appropriate PPE in accordance to the nature of the work and work areas

involved.

Wajib menggunakan sabuk pengaman saat berkendara (pengemudi dan penumpang).

Must use a seat belt when driving (both driver and passengers).

Wajib menggunakan life jacket saat menggunakan alat transportasi air.

Must use a life jacket when using water transportation.

Tidak madat, mabuk, miras narkoba & obat-obatan terlarang.

Must not be inebriated or consume alcoholic drinks or illegal drugs.

Tidak menggunakan alat komunikasi saat berkendara (pengemudi).

Don’t use communication tools when driving (driver).

Tidak mengemudi di atas batas kecepatan yang ditetapkan.

Don’t drive above specified speed limits.

Tidak merokok saat berada di kendaraan atau perahu (pengemudi dan penumpang).Don’t smoke while in a vehicle or boat (both

driver and passengers).

Elnusa Zero Tolerance

86


HAZARD OBSERVATIONSetiap pekerja Perseroan diwajibkan untuk melakukan observasi, mencatat, melaporkan dan melakukan upaya perbaikan atas kondisi tidak aman yang didapati pada lingkungan kerja. Upaya ini merupakan bagian dari pembudayaan aspek K3 dengan melibatkan seluruh karyawan. Partisipasi karyawan dalam HOC ini merupakan salah satu parameter dalam KPI individu yang menentukan penilaian kerja individu.

STOP WORK AUTHORITYPerseroan memberikan otorisasi untuk melakukan penghentian pekerjaan yang berpotensi kecelakaan kerja. Tujuan otorisasi ini adalah untuk mengurangi atau memastikan tidak terjadinya kecelakaan serta memastikan bahwa setiap pekerja menjadi garda terdepan K3. Setiap tindakan menghentikan pekerjaan dicatat, dianalisis dan dijadikan pembelajaran bagi pekerja lainnya agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Semua pekerja baik karyawan, mitra kerja, pelanggan, maupun tamu dapat melakukan SWA ini pada pekerjaan yang sedang berlangsung.

HAZARD OBSERVATIONEvery employee of the Company is required to observe, record, report and make rectification for unsafe conditions in the work environment. This attempt is part of making OHS aspects as a culture, through the involvement of all employees. Employee’s participation in this HOC is one of the parameters in indiviudal KPI, which determines the performance evaluation of each individual.

STOP WORK AUTHORITYThe Company gives authorization to stop potentially dangerous work. The goal of this authorization is to reduce and to ensure that there are no accidents and that every employee is at the frontline of the implementation of OHS. Every stop work activity will be recorded, analysed and used as learning points for other workers so that similar activities will not happen again. Every workers whether they are employees, partners, customers, as well as visitors can use this SWA in every on-going work.

Menyiapkan Organisasi dan SDM yang Kompeten dan ProfesionalPreparing Competent and Professional Organization and Human Resources

Pembudayaan K3 perlu didukung dengan tata kelola organisasi dan kompetensi individu yang baik. Oleh karena itu, untuk mendukung tujuan ini Perseroan membentuk tim task force HSSE dan menjadikan pelatihan K3 sebagai kompetensi wajib yang harus dimiliki oleh setiap pekerja.

TIM TASK FORCE HSSEJumlah tenaga terdaftar sebagai tim dan/atau bagian dari Tim Task Force HSSE lebih dari 10% dari total pekerja Perseroan. Tujuan pembentukan tim ini adalah untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab pokok sebagai berikut:

1. Menetapkan dan mengevaluasi strategi dan milestone HSSE secara korporasi,

2. Melakukan review kinerja HSSE secara korporat,3. Membuat program kerja Tim Task Force HSSE tahunan,4. Melakukan rapat Tim Task Force HSSE secara periodik minimal

empat kali setahun,5. Memantau progress tindak lanjut hasil keputusan rapat

sebelumnya,6. Membantu manajemen bila ada permasalahan aspek/ dampak

HSSE yang mempengaruhi kinerja perusahaan

The culture of OHS needs to be supported by the good corporate governance and individual competences. Therefore, to support this goal, the Company created a HSSE task force team and makes OHS training as mandatory competencies that every employee must have.

HSSE TASK FORCE TEAMThe number of employees registered as part of the team and/or part of the HSSE Task Force team is more than 10% of the total employees. The objective of the establishment of this team is to do the following roles and responsibilities:

1. Set and evaluate strategy and milestone for HSSE in the whole company

2. Review HSSE performance for the whole company3. Create annual work program for the HSSE Task Force team4. Conduct meetings of the HSSE Task Force team periodically,

at least four times a year5. Monitor progress of the results of previous meetings

6. Support the Management in situations related to HSSE that influence the Company’s performance

87


Mengevaluasi Kinerja K3 untuk Perbaikan BerkesinambunganEvaluating OHS Performance for Continuous Improvement

Perseroan selalu mengevaluasi kinerja K3 pada tataran strategis dan operasional. Hal ini bertujuan sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan kinerja K3 ke depannya. Evaluasi strategis dilakukan dengan mengacu pada berbagai standar manajemen K3, sedangkan operasional adalah dengan mengevaluasi piramida K3 dari waktu ke waktu. Capaian hasil dalam tiga tahun terakhir dapat dilihat pada kinerja K3 yang dibagi persegmen bisnis. Beberapa parameter yang masuk dalam pengukuran adalah catatan mengenai adanya kecelakaan kerja yang menyebabkan kematian, kehilangan waktu kerja, penanganan medis dan lain-lain.

AUDIT PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 TERINTEGRASI [102-12]Untuk memastikan penerapan K3, Perseroan secara rutin melaksanakan audit terintegrasi. Tidak sebatas evaluasi atas penerapan OHSAS 18001 yang merupakan standar penerapan K3, melainkan juga digabungkan dengan audit atas ISO 9001 sistem manajemen mutu dan ISO 14001 sistem manajemen lingkungan. Audit ini bertujuan untuk melihat konsistensi penerapan, melakukan perbaikan serta peningkatan yang berkesinambungan terhadap sistem yang ada di Perseroan.

ASESMEN INTERNAL INTERNATIONAL SUSTAINABILITY RATING SYSTEM EDISI 7International Sustainability Rating System (ISRS) merupakan salah satu standar evaluasi internasional yang berlaku dan diakui dalam penerapan K3. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kinerja K3, Perseroan melakukan asesmen sistem manajemen K3 yang menggunakan ISRS edisi 7. Berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan oleh Pertamina Group, Perseroan mendapatkan level 4 dari target awal level 3. Hasil yang diraih ini tergolong cukup baik sebagai dasar perbaikan asesmen selanjutnya.

PENGUKURAN SURVEI BUDAYA K3Selain mengevaluasi kinerja K3 berdasarkan standar, Perseroan didampingi oleh Pertamina juga melakukan survei budaya untuk

The Company always makes evaluation on OHS performance at the strategic and operational levels. This is done as part of improvement of the OHS performance in the future. The strategic evaluation is done based on OHS management standards, while the operational ones are done based on the evaluation of OHS pyramid from time to time. The results for the past three years can be seen in the OHS performance in each business segment. Several parameters that are included in the measurement are records on work-related accidents that cause death, loss of work time, medical treatment, and others.

INTEGRATED IMPLEMENTATION OF HSSE MANAGEMENT SYSTEM AUDIT [102-12]To ensure the implementation of HSSE, the Company routinely conducts integrated audit. Not only limited to the evaluation of the implementation of OHSAS 18001, which is the standard for OHS implementation, but it is also done in combination with the audit on ISO 9001 for the quality management system and ISO 14001 for the environmental management system. This audit aims to get the overview of the consistency of the implementation, to make correction and continuous improvement of the systems within the Company.

INTERNAL ASSESSMENT ON INTERNATIONAL SUSTAINABILITY RATING SYSTEM VERSION 7International Sustainability Rating System (ISRS) is one of internationally recognized evaluation systems for OHS implementation. Therefore, in order to increase the OHS performance, the Company makes assessment on the OHS management system based on ISRS version 7. Based on the results of the assessment by Pertamina Group, the Company is at level 4, higher from the initial target of level 3. This result is considered sufficiently well as a basis for further improvement.

SURVEY MEASURES OF THE HSSE CULTUREApart from evaluating OHS performance based on standards, the Company with the support of Pertamina also conducts survey on

PELATIHAN K3Perseroan menyelenggarakan pelatihan K3 untuk seluruh karyawannya sebagai investasi dalam mendukung penerapan budaya K3. Salah satu topik pelatihannya adalah Basic Safety Training yang difasilitasi oleh Elnusa Petroleum School.

OHS TRAININGThe Company conducts OHS training for all employees as an investment in order to support the implementation of the OHS culture. One example of training topic is the Basic Safety Training, which is facilitated by Elnusa Petroleum School.

88


mengetahui tingkat penerapan budaya keselamatan. Dari hasil survei, Perseroan mendapatkan rata-rata skor sebesar 4,24 (skala 1-5) dengan predikat level proaktif. Hasil ini sedikit meningkat bila dibandingkan dengan capaian tahun lalu sebesar 4,05.

ASESMEN KELAYAKAN BEKERJAEvaluasi ini bertujuan untuk mengukur standar penilaian kelayakan bekerja atau fit to work yang dijalankan Perseroan di seluruh unit operasi. Berdasarkan hasil asesmen, Perseroan meraih penilaian 2,2 pada skala 1-4. Hasil ini tergolong wajar sebagai evaluasi perdana. Ke depan, Perseroan akan berupaya untuk memperbaikinya.

ASESMEN SISTEM MANAJEMEN PENGAMANANAsesmen ini bertujuan untuk memastikan implementasi Sistem Manajemen Pengamanan Perdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No. 24 tahun 2007. Berdasarkan hasil asesmen, Perseroan memperoleh nilai kesesuaian dengan level 54,63% (pembinaan).

MANAGEMENT WALK THROUGH Kunjungan manajemen atau management walk through (MWT) merupakan salah satu bentuk evaluasi dan komitmen manajemen Perseroan dalam upaya meningkatkan kepedulian, tanggung jawab dan budaya K3 di lingkungan operasi. Tujuan dari MWT adalah untuk mencapai zero fatality serta mewujudkan lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyaman. Dalam kegiatan MWT, manajemen melakukan evaluasi implementasi kebijakan dan program K3 serta berdiskusi dengan karyawan di lapangan mengenai isu-isu yang terkait K3 dan operasional. Selanjutnya isu-isu ini diberikan solusi langsung ataupun dikoordinasikan dengan fungsi lain terkait untuk dapat dicarikan solusi terbaiknya.

CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEMSistem ini merupakan standar wajib yang harus dipenuhi oleh mitra kerja Perseroan dengan tingkat potensi kecelakaan kerja tinggi. Melalui Contractor Safety Management System (CSMS), Perseroan melakukan evaluasi kepada para mitra kerja mengenai aspek K3 sebagai bentuk prakualifikasi sebelum memulai pekerjaan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa mitra kerja layak untuk melakukan pekerjaan dan mendukung tercapainya target kinerja K3 Perseroan. Monitoring atas CSMS ini dilakukan secara kontinyu. Hal ini untuk mendorong mitra kerja agar terus melakukan perbaikan berkelanjutan sehingga meminimalkan risiko kecelakaan kerja serta membudayakan bahwa K3 merupakan tanggung jawab bersama.

the level of the safety culture implementation. From the survey results, the Company received an average score of 4.24 (in a 5-point scale) which can be categorized at proactive category. This result increases slightly as compared to the result in previous year at 4.05.

FIT TO WORK ASSESSMENTThis evaluation aims to measure the standard measurement for fit to work that is run by the Company in all operational units. Based on the assessment results, the Company received a score of 2.2 from a 4-point scale. This result is considered reasonable for a first evaluation. In the future, the Company aims to make further improvements.

SECURITY MANAGEMENT SYSTEMS ASSESSMENTThis assessment aims to ensure the implementation of security management system based on the Regulation of the Head of Indonesian Police Force No. 24 year 2007. Based on the assessment result, the Company received a score of 54.63% (mentoring)

MANAGEMENT WALK THROUGH Management walk through (MWT) is one form of evaluation and commitment of the Company’s Management in its effort to increase care and responsibilities and OHS culture in the area of operations. The goal of MWT is to reach zero fatality as well as to realize healthy, secure, and comfortable work environment. For MWT activities, the management evaluates OHS policies and programs as well as discusses OHS and operational issues with field employees. Then, the solution for these issues are directly given or done in coordination with other related functions so as to have the best solution.

CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEMThis system is a mandatory standard that must be fulfilled by partners of the Company that have high potential of accidents. Through Contractor Safety Management System (CSMS), the Company evaluates partners in the OHS aspects as part of pre-qualifications for starting a work. This is done to ensure that partners are qualified to do the work and to support the attainment of the OHS performance targets of the Company. The monitoring of CSMS is done continuously. This is done in order to push partners to make continuous improvements such that risks of accidents can be minimized risks and OHS culture becomes joint responsibility of all parties.

89


Menggunakan Sarana dan Prasarana Kerja Sesuai Standar K3Using Work Facilities in Accordance to the OHS Standard

Komitmen Perseroan dalam membudayakan K3 juga diimbangi dengan penyediaan fasilitas sarana dan prasana kerja K3. Hal ini termasuk penggunaan alat pelindung diri standar yang yang harus dikenakan saat bekerja. Ketentuan mengenai hal ini ada pada kebijakan K3, 9 HSE Golden Rules dan Elnusa Zero Tolerance. Selain itu, Perseroan juga mendirikan Crisis Management Center (CMC) yang merupakan wadah untuk penanggulangan bencana. Aktivasi CMC dapat dilakukan secara berjenjang berdasarkan tingkatan kondisi darurat atau krisis yang terjadi. Terdiri dari level 1 yaitu keadaan darurat di lokasi operasi, yang jika tidak bisa ditangani akan naik ke level 2 yaitu keadaan darurat di level operasional/ divisi dan yang paling darurat adalah level 1 yang mebutuhkan penanganan dengan melibatkan bantuan lintas kawasan/ area serta instansi pemerintah terkait di tingkat pusat.

The Company’s commitment in building OHS culture is balanced by the provision of OHS facilities. This includes the use of individual safety equipment that must be used during work. This regulation is set in the OHS policies, 9 HSSE Golden Rules and Elnusa Zero Tolerance. Other than that, the Company also established a Crisis Management Center (CMC) to coordinate activities during disaster. CMC activities can be categorized based on the urgency of the situations or the crisis. The category comprises of level 1, which refers to the emergency situation in the area of operations, and if it is not possible to be handled it will be moved to level 2, which refers to emergency situations in the operational level/division and the most urgent situation in level 1 that requires attention and involvement of across different areas as well as the central government bodies

Meminimalkan Risiko dan Bahaya Terkait KesehatanMinimizing Health-Related Risks and DangerKomitmen Perseroan dalam meningkatkan kinerja K3 juga dilakukan dengan upaya meminimalkan risiko dan bahaya terkait kesehatan. Secara rutin, setiap karyawan diwajibkan melakukan pemeriksaan kesehatan dan mendapatkan medical pass sebagai syarat layak kerja. Sosialisasi informasi kesehatan, vaksinasi, pemeriksaan kesehatan sederhana juga merupakan upaya-upaya untuk meminimalkan risiko dan bahaya terkait kesehatan. Pada tahun 2018 ini, bagi karyawan yang memerlukan perhatian khusus terhadap kesehatan, mendapatkan rekomendasi dan dukungan untuk mengikuti program E60Fit.

Di samping itu semua, sebagai bentuk kuratif Perseroan menyediakan pelayanan kesehatan dan sistem evakuasi medis untuk memastikan penanganan terbaik. Perseroan menyediakan klinik beserta ambulans untuk memfasilitasi penanganan medis karyawan yang bekerja sama dengan mitra kerja kedokteran. Upaya ini merupakan komitmen Perseroan untuk memberikan jaminan kepada seluruh pekerja dalam mendapatkan penanganan terbaik pelayanan kesehatan dan evakuasi medis ketika menghadapi masalah kesehatan saat bekerja. Untuk kondisi darurat di lapangan yang mebutuhkan evakuasi medis, Perseroan pun melakukan kerjasama dengan pihak ketiga. Sistem ini telah diaplikasikan pada semua lokasi projek dan terintegrasi dengan Crisis Management Center Elnusa.

The Company’s commitment to improve OHS performance is also done by minimizing health-related risks and danger. Routinely, every employee is required to do a medical check-up and receive a medical pass as a fit to work requirement. Socialization of health information, vaccination, simple medical check-up are also part of efforts to minimize health-related risks and danger. In 2018, employees that required special attention regarding their health receive recommendations and support to follow the E60Fit program.

In addition, as a curative effort, the Company provides health services and medical evacuation system to ensure the best medical treatment is available. The Company provides health clinic and ambulances to facilitate medical treatments of employees by working together with medical partners. This is part of the Company’s commitment to ensure that all employees receive the best medical treatments and evacuation when faced with health problems during work. For emergency situations in the field that required medical evacuation, the Company works closely with third parties. This system has been applied in all project locations and is intergrated to the Elnusa Crisis Management Center.

90


Atas berbagai upaya yang telah dilakukan, Perseroan dan grup menghasilkan kinerja K3 yang cukup baik. Penilaian ini didasarkan atas nilai TRIFR meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, walaupun di sisi lain terdapat beberapa kecelakaan kerja yang mempengaruhi kinerja ini. Detail kinerja tersaji pada tabel di bawah.

Indikator / Indicator 2018 2017 2016Fatality 1 0 0

Loss Time Injury 2 1 1

Restricted Work Case 0 1 0

Medical Treatment Case 1 3 5

First Aid Case 7 28 8

Environmental Damage 0 1 2

Property Damage 2 8 10

Near Miss 0 21 1

Manhours 43.228.982 35.855.207 23.479.465

TRIFR 0,09 0,14 0,26

LTIFR 0,04 0,03 0,04

JAM KERJA Perseroan mencatatkan 43,2 juta jam kerja atau meningkat 21% dibandingkan tahun sebelumnvwya. Peningkatan positif ini dikarenakan bertambahnya aktivitas operasional pada jasa distribusi dan logistik energi. Namun di sisi lain, catatan menggembirakan ini menjadi evaluasi pula bagi Perseroan. Karena terdapat satu kecelakaan kerja yang menyebabkan kematian (FAT) pada proyek konsorsium di Dumai, Riau.

Perseroan yang bekerja sama dengan pihak ketiga menyelenggarakan jasa pemasangan pipa dan stasiun pengukuran gas dari Duri ke Dumai. Tugas dan tanggung jawab Perseroan adalah dalam pemasangan stasiun pengukuran gas. Kecelakaan yang menyebabkan kematian ini disebabkan oleh terjatuhnya pekerja kontraktor kerjasama konsorsium ke lubang galian pada saat pengerjaan coating joint. Selain kejadian tersebut, terjadi pula dua kecelakaan yang menyebabkan hilangnya waktu kerja (LTI). Faktor penyebab kecelakaan adalah karena faktor kelalaian manusia dan kurangnya kontrol terhadap akses pekerja.

Atas kejadian tersebut, Perseroan berempati dan melakukan evaluasi untuk perbaikan selanjutnya. Evaluasi ini tidak hanya dilakukan pada proyek yang mengalami kecelakaan, melainkan untuk seluruh pekerja Perseroan baik di kantor pusat maupun area operasi lainnya.

WORK HOURSThe Company recorded a 43.2 million hours or an increase of 21% as compared to the previous year. This positive improvement is due to the increase in the operational activities for the energy distribution and logistics services. On the other hand, this positive record serves as an evaluation for the Company. This is due to one accident that caused death (FAT) in the consortium project in Dumai, Riau.

The Company works with third parties in providing pipe installation services and gas measurement station from Duri to Dumai. The roles and responsibilities of the Company are in the setting up of gas measurement station. The accident that caused death occurred when contract worker in the consortium fell to the excavation hole during coating joint work. Other than this incident, there are two accidents that cause loss of work hours (LTI). The factors that lead to these accidents are human negligence and the lack of control to the workers.

Given these indicents, the Company is emphatized and made evaluation for future improvement. Evaluations are not only done in projects where accidents occurred, but for all employees of the Company in Head Office and in other areas of operations.

For all efforts that have been done, the Company and its group have a good OHS performance. This evaluation is based on the TRIFR score that increased as compared to the previous year, although on the other side there were still several work-related accidents that impacted this performance. The details are provided in the table below.

Kinerja K3 [403-2]

OHS Performance

91


TOTAL RECORDABLE INCIDENT FREQUENCY RATE (TRIFR)Tingkat Total Kecelakaan Tercatat (TRIFR) merupakan indikator kinerja K3 yang mengukur jumlah kejadian kecelakaan kerja dibandingkan dengan jumlah jam kerja dan konstanta denominator. Kejadian kecelakaan yang dihitung adalah kecelakaan kerja yang menyebabkan kematian, kehilangan hari kerja, pelarangan karyawan untuk bekerja dan penanganan medis. Semakin kecil nilai TRIFR mengindikasikan bahwa kinerja K3 semakin baik.

Pada 2018, nilai TRIFR Perseroan dan group sebesar 0,09. Nilai ini lebih rendah dibandingkan nilai tahun lalu. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja K3 pada tahun ini meningkat dibandingkan dengan pencapaian jam kerja. Namun persero tetap melakukan perbaikan peningkatan kinerja K3 agar tidak terulang kembali terjadinya kecelakaan kerja yang meyebabkan kematian dan hari hilang kerja.

LOST TIME INCIDENT FREQUENCY RATE (LTIFR)Selain TRIFR, indikator kinerja K3 juga dapat diketahui berdasarkan Tingkat Kehilangan Waktu Kecelakaan Kerja (LTIFR). Parameter ini merupakan indikator untuk mengetahui tingkat hilangnya hari kerja dibandingkan jumlah jam kerja yang dihasilkan. Semakin kecil nilai LTIFR, mengindikasikan bahwa kinerja K3 semakin baik. Mengacu pada indikator ini, kinerja K3 2018 tetap menunjukkan hasil yang baik. Walaupun terdapat dua LTI, namun karena jumlah jam kerja jauh meningkat, nilai LTIFR tetap positif.

TOTAL RECORDABLE INCIDENT FREQUENCY RATE (TRIFR)Total Recordable Incident Frequency Rate (TRIFR) is an indicator of OHS performance that records the number of work-related accidents in comparison to the number of work and constant denominator. Accidents that are included in the calculation are work-related accidents that caused death, that led to loss of work days, that prevented employees to work and that required medical treatments. A lower TRIFR score indicates a better OHS performance.

In 2018, the TRIFR score of the Company and its group was at 0.09. This is lower than in the previous year. This indicates that this year’s OHS performance improved when compared to the work hour achievement. However, the Company still continues to improve the OHS performance so that there will be no recurrent accidents that caused death and loss of work days.

LOST TIME INCIDENT FREQUENCY RATE (LTIFR)Other than TRIFR, the OHS performance indicator can also be based on Lost Time Incident Frequency Rate (LTIFR). This parameter is an indicator for the loss of work days as compared to the total work hours. A lower LTIFR score indicates a better OHS performance. Based on this indicator, the HSSE performance in 2018 still showed an improvement. Although there were two LTI, but given the significant increase in the work hours, the LTIFR score remained positive.

92


Kinerja SumberDaya ManusiaHuman Resources Performance

08

94

Kinerja Sumber Daya ManusiaHuman Resources Performance


“Keberhasilan Perseroan meningkatkan kinerjanya pada tahun 2018 di tengah dinamika industri migas, tidak terlepas dari keberhasilan mengelola dan mempertahankan Sumber Daya Manusia yang kompeten dan profesional.

The success of the Company in improving performance in 2018 amidst the dynamics of oil and gas industry is inseparable from the success of managing and maintaining competent and professional Human Resources.

KONSEP SDM PERSEROAN [103-1, 103-2, 103-3]Pengelolaan SDM di Perseroan dilakukan oleh Divisi Human Capital yang bertanggung jawab dalam melakukan perencanaan strategis, pengelolaan, monitoring, evaluasi dan pengembangan seluruh aspek yang terkait dengan pengelolaan SDM termasuk: Organization & Career Management, Recruitment Management, Contract Management, Training & MT Management, Outsourcing Management, Compensation & Benefit Management, Performance Management, Industrial Relation Services, Personnel Management & HC System.

Sejak beberapa tahun terakhir, kondisi industri migas masih menunjukkan ketidakstabilan yang berdampak langsung bagi bisnis Perseroan. Kunci keberhasilan mempertahankan kesinambungan bisnis dan produktivitas dalam situasi ini, adalah dengan melakukan pengelolaan SDM secara efektif dan efisien sehingga mampu memberikan service delivery terbaik, dengan tujuan mendapatkan kepercayaan customer untuk secara terus menerus menggunakan jasa Perseroan.

Sesuai dengan arahan strategis jangka panjang Perseroan, Divisi Human Capital telah menyusun konsep SDM Perseroan untuk menciptakan Professional People yaitu SDM yang memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan peran spesifik mereka dengan tujuan pertumbuhan dan keberlanjutan Perseroan yang selaras dengan visi dan tujuan bisnis Perseroan. Untuk mewujudkan hal tersebut, pada tahun 2018, Perseroan melalui Divisi Human Capital Perseroan telah menyusun strategi pengelolaan SDM sebagai berikut:

1. Membentuk Multi Talented Employee 2. Membangun budaya kinerja tinggi3. Otomasi pengelolaan SDM Perseroan

THE COMPANY’S HR CONCEPT [103-1, 103-2, 103-3]Human Resources Management in the Company is carried out by the Human Capital Division which is responsible for strategic planning, management, monitoring, evaluation and development of all aspects related to HR management including: Organization & Career Management, Recruitment Management, Contract Management, Training & MT Management, Outsourcing Management, Compensation & Benefit Management, Performance Management, Industrial Relations Services, Personnel Management & HC System.

Since the last few years, the condition of the oil and gas industry shows instability and has a direct impact on the Company’s business. The key to successful business continuity and productivity in this situation is by managing HR effectively and efficiently so it will be able to provide the best service delivery, with the aim of gaining customer trust to continuously use the Company’s services.

In accordance with the long-term strategic direction, the Human Capital Division has drafted the HR concept to create Professional People, human resources who have knowledge and skills to carry out their specific roles with the Company’s growth and sustainability goals that are in line with the Company’s vision and business goals. To realize this, in 2018, the Company through the Human Capital Division of the Company has compiled the following HR management strategies:

1. Establishing “Multi Talented Employee”2. Building a high-performance culture3. Automation of HR management of the Company

95


PROFIL, JUMLAH DAN PRODUKTIVITAS SDM [102-8, 401-1]Hingga akhir tahun 2018, total jumlah SDM Perseroan dan Anak Perseroannya adalah 2.027 orang, yang terdiri dari SDM Perseroan sebanyak 1.354 orang dengan tingkat turnover sebesar 3,03%, serta SDM Anak Perseroan sebanyak 673 orang. Tingkat produktivitas SDM di Perseroan yang dihitung berdasarkan Revenue, Laba Operasi dan Laba Bersih dibandingkan dengan jumlah SDM secara konsolidasi selama 3 (tiga) tahun terakhir secara lengkap tersaji di bawah ini.

Produktivitas berdasarkanProductivity based

Produktivitas (Rp juta)Productivity (millions IDR)

Pertumbuhan (%)Growth (%)

2018 2017 2016 2018 2017 2016Revenue per Jumlah SDM / Revenue per number of HR

3.268 2.823 2.103 16,0% 34,2% -1,9%

Laba Operasi per Jumlah SDM / Operating Profit per number of HR

188 195 243 -4,0% -19,8% 10,0%

Laba Bersih per Jumlah SDM / Net Profit per number of HR

142 135 185 5,0% -27,0% -15,1%

Secara umum, produktivitas SDM Perseroan mengalami peningkatan selama 3 (tiga) tahun terakhir. Ditinjau dari sisi Revenue per Jumlah SDM, tingkat produktivitas SDM pada tahun 2018 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 16,0%. Peningkatan tersebut terjadi seiring keberhasilan Perseroan mencetak nilai Revenue tertinggi selama 5 (lima) tahun terakhir. Jika ditinjau dari Laba Operasi per Jumlah SDM, tingkat produktivitas SDM mengalami penurunan sebesar 4,0% dari tahun 2017. Sedangkan dari segi Laba Bersih per Jumlah SDM, tingkat produktivitas SDM mengalami peningkatan yaitu sebesar 5,0%. Penurunan produktivitas dari sisi Laba Operasi menjadi pertimbangan bagi Perseroan dalam pembuatan program-program di tahun 2019 dalam rangka menjaga efektifitas pengelolaan SDM serta biaya-biaya operasional lainnya.

KOMPOSISI SDM BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKANPerseroan secara berkelanjutan berusaha mempertahankan komposisi tingkat pendidikan SDM sehingga mampu menyesuaikan dengan tuntutan perubahan bisnis. Komposisi SDM berdasarkan Jenjang Pendidikan selama 3 (tiga) tahun secara lengkap tersaji di bawah ini.

No.Tingkat Pendidikan

Education Level

Tahun (Orang)Year (Person)

Persentase (%)Growth (%)

2018 2017 2016 2018 2017 20161. > Strata 2 (S2) 97 89 94 7,2% 8,1% 7.8%

2. Strata 1 (S1) 731 687 737 54,0% 61,1% 60.1%

3. Diploma 113 103 132 8,3% 9,3% 9.0%

4. < SMA 413 265 336 30,5% 21,5% 23.2%

Total 1.354 1.085 1.144 100.0% 100,0% 100,0%

HUMAN RESOURCES’ PROFILE, NUMBER AND PRODUCTIVITY [102-8, 401-1]Until the end of 2018, the total number of the Company and Subsidiaries human resources reached 2,027 people, consisting of 1,354 Company HR with a turnover rate of 3.03%, and 673 people in the Subsidiaries. The productivity level of HR in the Company which is calculated based on Revenue, Operating Profit and Net Profit compared to the number of HR on a consolidated basis in the last 3 (three) years is presented below.

In general, the productivity of the HR has increased over the past 3 (three) years. In terms of revenue per number of human resources, the level of HR productivity in 2018 experienced a significant increase, namely 16.0%. This increase occurred in line with the success of the Company in printing the highest Revenue for the past 5 (five) years. If viewed from Operating Profit per Number of HR, the productivity level of HR has decreased by 4.0% from 2017. While in terms of Net Profit per Number of HR, the level of HR productivity has increased by 5.0%. The decrease in productivity from the Operating Profit side is a consideration for the Company in making programs in 2019 in order to maintain the effectiveness of HR management and other operational costs.

HR COMPOSITION BASED ON EDUCATION LEVELThe Company continuously strives to maintain the composition of the level of HR education so that it is able to adjust to the demands of business change. The composition of HR based on the Education Level for 3 (three) years in full is presented below.

96


Pada tahun 2018, komposisi karyawan dengan tingkat pendidikan SMA atau setara mengalami peningkatan menjadi 30,5% dibandingkan tahun 2017 sebesar 21,5%. Kondisi ini disebabkan karena adanya peningkatan aktifitas pada bisnis Operation & Maintenance yang bersifat padat karya dan lebih banyak membutuhkan SDM teknis yang berpengalaman.

KOMPOSISI SDM BERDASARKAN USIAPerseroan secara berkelanjutan mempertahankan komposisi SDM pada usia produktif untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas Perseroan. Komposisi SDM berdasarkan Jenjang Usia selama 3 (tiga) tahun secara lengkap tersaji di bawah ini.

No. Jenjang Usia Age

Tahun (Orang) / Year (Person)

Persentase (%) /Percentage (%)

2018 2017 2016 2018 2017 20161. <20 0 0 0 0,0% 0,0% 0.0%

2. 21-25 15 42 95 1,1% 1,1% 3.7%

3. 26-30 219 263 295 16,2% 21,4% 23.0%

4. 31-35 323 256 268 23,9% 23,5% 22.4%

5. 36-40 270 179 189 19,9% 16,3% 15.6%

6. 41-45 223 172 182 16,5% 16,6% 15.0%

7. 46-50 171 124 149 12,6% 11,6% 10.8%

8. 51-55 112 88 101 8,3% 8,6% 7.7%

9. >55 21 20 20 1,6% 0,9% 1.7%

Total 1.354 1.085 1.144 100.0% 100,0% 100,0%

Ditinjau dari usia karyawan, sampai dengan tahun 2018 mayoritas karyawan berada pada usia produktif yaitu usia 20 - 45 tahun. Kondisi ini secara berkelanjutan diharapkan dapat menjadi pendorong produktivitas Perseroan.

KOMPOSISI SDM BERDASARKAN GENERASI USIAPergeseran komposisi generasi SDM juga terjadi di Perseroan dimana hal ini berdampak terhadap pembuatan program-program pengelolaan SDM di Perseroan. Komposisi SDM berdasarkan Generasi Usia selama 3 (tiga) tahun secara lengkap tersaji di bawah ini.

No. Generasi Usia / Age Generation


Persentase (%) / Percentage (%)

2018 2017 2016 2018 2017 20161. GEN Z (1995 - 2012) 5 0 0 0,4% 0,0% 0,0%

2. GEN Y (1982 - 1995) 689 561 604 50,9% 50,1% 49,0%

3. GEN X (1965 - 1981) 601 500 574 44,4% 44,4% 43,7%

4. Baby Boomers (1946 - 1964) 59 83 121 4,4% 5,4% 7,3%

Total 1.354 1.085 1.144 100.0% 100,0% 100,0%

Selama tiga tahun terakhir komposisi karyawan Perseroan didominasi oleh karyawan Gen X dan Gen Y. Hal ini menjadi perhatian besar bagi Perseroan dalam menyusun program-program pengembangan yang sesuai dengan komposisi generasi tersebut, terutama pada tahun 2018 Perseroan telah memiliki karyawan dari kategori Gen Z.

In 2018, the composition of employees with a high school education level or equivalent increased to 30.5% compared to 2017 at 21.5%. This condition is caused by an increase in activity in the Operation & Maintenance business that is labor intensive and requires more experienced technical HR.

HR COMPOSITION BASED ON AGEThe Company continuously maintains the HR composition at productive age to maintain and improve the productivity of the Company. HR composition based on the Age Level for a complete 3 (three) years is presented below.

Judging from the age of employees, up to 2018 the majority of employees are in the productive age, aged 20 - 45 years. This condition is expected to be a driver of the Company’s productivity sustainably.

HR COMPOSITION BASED ON AGE GENERATIONThe shift in the composition of the generation of HR also occurs in the Company, which has an impact on the making of HR management programs in the Company. Composition of HR based on Age for a complete 3 (three) years is presented below.

Over the past three years the composition of the Company’s employees has been dominated by Gen X and Gen Y employees. This is a big concern for the Company in developing development programs that are in line with the generation’s composition, especially in 2018. The Company has employees from the Gen Z category.

97


KOMPOSIS I SDM BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIANSelama tahun 2018, Perseroan lebih selektif dalam melakukan perekrutan dan peralihan status bagi karyawan kontrak. Komposisi SDM berdasarkan Status Kepegawaian selama 3 (tiga) tahun terakhir tersaji dalam tabel berikut.

No. Status Kepegawaian / Employee Status



2018 2017 2016 2018 2017 20161. Kontrak / Contracted 390 231 126 28,8% 13,7% 20,2%

2. Tetap / Permanent 964 913 1.073 71,2% 86,3% 79,8%

Total 1.354 1.085 1.144 100,0% 100,0% 100,0%

Pada tahun 2018, komposisi karyawan dengan status kontrak mengalami peningkatan menjadi 28,8% dibandingkan tahun 2017 sebesar 13,7%. Kondisi ini disebabkan karena adanya peningkatan aktifitas pada bisnis Operation & Maintenance yang banyak membutuhkan rekrutmen SDM baru, dimana SDM tersebut dikontrak selama masa proyek untuk menjaga optimalitas biaya SDM Perseroan.

KOMPOSISI SDM BERDASARKAN JENJANG JABATANPerseroan senantiasa menjaga struktur organisasi agar tetap efektif dan efisien sehingga mampu bertindak responsif terhadap perubahan bisnis. Komposisi SDM berdasarkan Jenjang Jabatan selama 3 (tiga) tahun tersaji dalam tabel berikut.

No. Jenjang Jabatan / Position Level



2018 2017 2016 2018 2017 20161. Direktur / Director 5 5 5 0,4% 0,5% 0.4%

2.Wakil & Fungsional Setara /Vice President & Equivalent Functional

9 9 8 0,7% 0,9% 0.8%

3.Senior Manager & Fungsional Setara /Senior Manager & Equivalent Functional

26 29 30 1,9% 2,7% 2.5%

4.Manager & Fungsional Setara / Manager & Equivalent Functional

67 70 64 4,9% 6,1% 6.1%

5.Junior Manager & Fungsional Setara / Junior Manager & Equivalent Functional

243 227 246 17,9% 20,1% 19.8%

6. Supervisor / 448 378 428 33,1% 34,8% 33.0%

7. Staff 478 383 491 35,3% 31,6% 33.5%

8. Konsultan / Consultant 76 43 27 5,6% 3,3% 3.8%

Total 1.354 1.085 1.144 100.0% 100,0% 100,0%

Selama 3 (tiga) tahun terakhir komposisi karyawan Perseroan mayoritas di level staff dan supervisor dibandingkan level jabatan lainnya atau dapat dikatakan berbentuk piramida. Hal ini menunjukkan keberhasilan Perseroan dalam menjaga efektifitas organisasi.

HR COMPOSITION BASED ON EMPLOYEE STATUSDuring 2018, the Company was more selective in recruiting and transferring status for contract employees. HR composition based on employment status for the last 3 (three) years is presented in the following table.

In 2018, the composition of employees with contract status increased to 28.8% compared to 2017 at 13.7%. This condition is caused by an increase in activities in the Operation & Maintenance business which requires a lot of new HR recruitment, where the HR is contracted during the project period to maintain the optimal cost of the Company’s HR.

HR COMPOSITION BASED ON POSITION LEVEL

The Company keeps its organizational structure in order to remain effective and efficient so that it can act responsively to business changes. The composition of HR based on the Position Level for 3 (three) years is presented in the following table.

For the past 3 (three) years the composition of the Company’s employees was majority at staff level and supervisors compared to other positions or it could be said to be in the form of a pyramid. This shows the success of the Company in maintaining organizational effectiveness

98


KOMPOSISI SDM BERDASARKAN CORE FUNCTION Perseroan selama tiga tahun terakhir secara konsisten menjaga komposisi antara SDM operasi sebagai inti dari bisnis Perseroan dengan SDM shared service. Komposisi SDM berdasarkan Core Function selama 3 (tiga) tahun terakhir tersaji dalam tabel berikut.

No. Core Function Tahun (Orang) /

Year (Person)Persentase (%) / Percentage (%)

2018 2017 2016 2018 2017 20161. Operasi / Operation 1.033 860 1.035 76,3% 72,8% 75,2%

2. Shared Service 321 284 264 23,7% 27,2% 24,8%

Total 1.354 1.085 1.144 100,0% 100,0% 100,0%

Secara mayoritas komposisi SDM Perseroan selama 3 (tiga) tahun terakhir adalah karyawan operasi, yaitu karyawan yang secara langsung mendukung penyelesaian proyek-proyek dari customer Perseroan. Keberhasilan Perseroan menjaga komposisi ini menunjukkan efektifitas pengembangan bisnis dan optimalisasi biaya operasional Perseroan dari sisi biaya SDM.

KOMPOSISI SDM BERDASARKAN GENDERPerseroan memberikan peluang dan kesempatan yang sama bagi setiap individu untuk berkarir di Perseroan. Rekrutmen, Pengembangan dan pemberian Penghargaan kepada SDM dilihat berdasarkan kapasitas, kinerja serta kemauan untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas diri, sehingga perbedaan gender tidak menjadi faktor penghambat bagi karir Karyawan mapun Calon Karyawan. Komposisi SDM berdasarkan Gender selama 3 (tiga) tahun terakhir tersaji dalam tabel berikut.

No. Jenis Kelamin / Gender



2018 2017 2016 2018 2017 20161.

Laki-Laki Male

1.238 1.025 1.160 91,4% 89,8% 89.6%

2.PerempuanFemale

116 119 139 8,6% 10,2% 10.4%

Total 1.354 1.085 1.144 100,0% 100,0% 100,0%

Selama 3 (tiga) tahun terakhir, komposisi SDM Perseroan secara mayoritas berjenis kelamin laki-laki dan sisanya berjenis kelamin perempuan yang tersebar tidak hanya di fungsi shared service tetapi juga fungsi operasi. Meskipun begitu, dalam hal ini, Perseroan tetap memberikan fasilitas khusus, seperti fasilitas cuti melahirkan dengan jaminan kembali bekerja langsung seperti yang tercantum dalam Peraturan Perusahaan bagi pekerja wanita di fungsi operasi maupun shared service.

HR COMPOSITION BASED ON CORE FUNCTION

The Company for the past three years has consistently maintained the composition of HR operations as the core of the Company’s business with HR shared service. The composition of HR based on Core Function for the last 3 (three) years is presented in the following table.

In majority, the composition of the Company’s HR for the past 3 (three) years is operating employees, namely employees who directly support the completion of projects from the Company’s customers. The success of the Company in maintaining this composition shows the effectiveness of business development and optimization of the Company’s operational costs in terms of HR costs.

COMPOSITION OF HUMAN RESOURCES BASED ON GENDERThe Company provides equal opportunities and opportunities for each individual to pursue a career in the Company. Recruitment, Development and awarding of HR Award is seen based on capacity, performance and willingness to improve the quality and capability of self, so that gender differences do not become a barrier factor for Employee career and Prospective Employees. The composition of HR based on gender for the last 3 (three) years is presented in the following table.

For the past 3 (three) years, the composition of the Company’s HR is mostly male and the rest are female, spread not only in the shared service function but also in the operation function. However, in this case, the Company continues to provide special facilities, such as maternity leave facilities with guaranteed return to work directly as stated in the Company Regulations for female workers in the operation and shared service functions.

99


REKRUTMEN, PELATIHAN & PENGEMBANGAN SDM Dalam rangka menghadapi kondisi bisnis yang semakin menantang selama tahun 2018, Perseroan melakukan optimalisasi di masing-masing fungsi dalam rangka mendukung kelancaran kegiatan operasi sehingga mencapai target yang ditetapkan oleh Perseroan. Meskipun begitu, fokus pengembangan kapabilitas SDM Perseroan tetap selalu dijaga agar dapat menjadi kekuatan Perseroan mencapai target dan memenangkan persaingan bisnis.

REKRUTMENRekrutmen dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan operasi, mempersiapkan kader serta regenerasi di Perseroan. Proses rekrutmen dilaksanakan sesuai prosedur seleksi yang telah ditentukan, serta dilakukan secara independen, transparan dan objektif. Perseroan memberikan kesempatan berkarir kepada masyarakat secara selektif dan terbuka, tanpa diskriminasi (suku, agama, ras, gender). Beratnya kondisi bisnis selama tahun 2018 membuat pelaksanaan rekrutmen dilakukan lebih selektif dan lebih banyak optimalisasi pemenuhan kebutuhan secara internal baik untuk pemenuhan kebutuhan operasi atau shared service. Dalam rangka memperkuat pengelolaan proses rekrutmen, pada tahun 2018 Perseroan meluncurkan aplikasi Recruitment Online berbasis web yang diharapkan mampu menjadi kekuatan sourcing bagi Perseroan dalam mencari SDM berkualitas di pasar tenaga kerja.

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM [103-1, 103-2, 103-3]Asset terpenting bagi sebuah perusahaan dalam memenangkan persaingan adalah terletak pada SDM kompeten yang dimiliki. Oleh karenanya, Perseroan secara berkesinambungan melakukan pembinaan dan pengembangan SDM dalam rangka memenuhi kompetensi dan keahlian yang mendukung kegiatan operasi Perseroan. Pengembangan SDM dilakukan dalam berbagai bentuk seperti pelatihan, penugasan, termasuk mutasi pekerjaan berupa rotasi atau promosi.

1. Program Pelatihan [404-1]Penyelenggaraan pengembangan kompetensi dalam bentuk pelatihan di lingkungan Perseroan dilakukan oleh Elnusa Petroleum School (EPS). EPS bertanggung jawab memastikan penyelenggaraan program pelatihan dan pembelajaran, melakukan review terhadap kompetensi setelah proses pelatihan, dan memastikan adanya dokumentasi serta pemutakhiran materi knowledge management dalam rangka mendukung peningkatan kompetensi SDM di Perseroan. Jumlah jam pelatihan Perseroan yang diselenggrakan oleh EPS selama 3 (tiga) tahun terakhir tersaji dalam tabel di bawah ini.

Man Hour (jam) Man Hour (hour)

Pertumbuhan Man Hour PelatihanMan Hour Growth Training

2018 2017 2016 2018 2017 201673.247 55.036 68.318 33.1% -19.4% -20.4%

Selama tahun 2018 terjadi peningkatan man hour pelatihan Perseroan, dari 55.036 jam di tahun 2017 menjadi 73.247 jam

RECRUITMENT, TRAINING & HR DEVELOPMENT

In order to face increasingly challenging business conditions during 2018, the Company optimizes each function in order to support the smooth operation of operations so as to achieve the targets set by the Company. Even so, the focus of developing the Company’s HR capabilities is always maintained so that it can become a strength of the Company to achieve targets and win business competition.

RECRUITMENTRecruitment is carried out in order to meet operating needs, prepare cadres and regenerate the Company. The recruitment process is carried out according to predetermined selection procedures, and carried out independently, transparently and objectively. The Company provides career opportunities to the community selectively and openly, without discrimination (ethnicity, religion, race, gender). The severity of business conditions during 2018 makes recruitment more selective and more optimizing the fulfillment of internal needs both for meeting operational needs and shared services. In order to strengthen the management of the recruitment process, in 2018 the Company launched a web-based Recruitment Online application that is expected to become a sourcing force for the Company in finding quality HR in the labor market.

DEVELOPMENT OF HR COMPETENCY [103-1, 103-2, 103-3]The most important asset for a company in winning competition is located in competent HR owned. Therefore, the Company continually fosters and develops HR in order to fulfill the competencies and expertise that support the Company’s operations. HR development is carried out in various forms such as training, assignments, including transfer of work in the form of rotation or promotion.

1. Training Program [404-1]The implementation of competency development in the form of training in the Company is carried out by Elnusa Petroleum School (EPS). EPS is responsible for ensuring the implementation of training and learning programs, reviewing competencies after the training process, and ensuring documentation and updating of knowledge management materials in order to support the improvement of HR competencies in the Company. The number of training hours of the Company held by EPS for the last 3 (three) years is presented in the table below.

Throughout 2018 there was an increase in the Company’s training hours, from 55,036 hours in 2017 to 73,247 hours

100


di tahun 2018. Kondisi tersebut disebabkan karena semakin meningkatnya bisnis Perseroan khususnya pada bisnis EPC & OM pada tahun 2018, dimana Perseroan perlu menutup gap kompetensi personil yang ada serta memenuhi persyaratan sertifikasi proyek.

Sepanjang tahun 2018 Perseroan telah menginvestasikan biaya pelatihan sebesar 9,7 milliar. Nilai ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu sebesar 122,1% dibandingkan tahun 2017, yaitu sebesar Rp 4,4 milliar.

Investasi biaya pelatihan Perseroan selama 3 (tiga) tahun terakhir tersaji dalam tabel di bawah ini.

Biaya Pelatihan (Rp Juta) Training Cost (millions IDR)

Pertumbuhan Biaya Pelatihan (%)Training Cost Growth (%)

2018 2017 2016 2018 2017 20169.744 4.387 6.513 122.1% -32.6% -34.2%

Kenaikan biaya pelatihan pada tahun 2018 disebabkan karena semakin meningkatnya bisnis Perseroan khususnya pada bisnis EPC & OM pada tahun 2018, dimana Perseroan perlu menutup gap kompetensi personil yang ada serta memenuhi persyaratan sertifikasi proyek, serta terdapat juga beberapa pelatihan untuk bisnis Marine Survey yang membutuhkan biaya cukup signifikan.

Pelatihan yang diberikan oleh Perseroan yang diselenggarakan oleh EPS terbagi dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :

a. Certification, adalah pelatihan yang menjadi persyaratan (mandatory) dalam suatu pekerjaan yang menunjukkan bahwa pekerja mampu melakukan suatu pekerjaan sesuai standar dalam bidang tertentu.

b. Soft Skill, adalah pelatihan yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi soft (non technical) sesuai dengan aktivitas pekerjaan yang dilakukan.

c. Technical, adalah pelatihan yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi teknis sesuai dengan aktivitas pekerjaan yang dilakukan.

d. General, adalah pelatihan yang diberikan dalam rangka meningkatkan kompetensi yang berhubungan dengan industri migas maupun bidang umum lainnya diluar pelatihan Technical & Soft Skill.

Program pelatihan berdasarkan jenis pelatihan yang diselenggarakan oleh EPS tersaji dalam tabel berikut.

Jenis PelatihanTypes of Training

Man Hour (jam)Man Hour (hour)

Persentase (%)Percetage (%)

2018 2017 2016 2018 2017 2016Certification 30.160 21.048 27.992 44.1% 30.8% 41.0%

Soft Skill 1.683 1.628 1.834 2.5% 2.4% 2.7%

in 2018. This condition was caused by the increase in the Company’s business, especially in the EPC & OM business in 2018, where the Company needed to close existing personnel competency gaps and meeting project certification requirements.

Throughout 2018 the Company invested a training fee of 9.7 billion. This value experienced a very significant increase that was equal to 122.1% compared to 2017, which was IDR 4.4 billion.

The investment in training costs for the past 3 (three) years is presented in the table below.

The increase in training costs in 2018 was due to the increase in the Company’s business especially in the EPC & OM business in 2018, where the Company needed to close the competency gap of existing personnel and meet project certification requirements, and there were also training for Marine Survey businesses that needed sufficient costs significant.

The training provided by the Company organized by EPS is divided into several types, namely as follows:

a. Certification, is training that becomes a requirement (mandatory) in a job that shows that workers are able to do a job according to standards in a particular field.

b. Soft Skill, is training carried out to improve soft competencies (non-technical) in accordance with work activities carried out.

c. Technical, is training carried out to improve technical competence in accordance with work activities carried out.

d. General, is training provided in order to improve the competencies related to the oil and gas industry and other general fields outside of Technical & Soft Skill training.

Training programs based on the type of training held by EPS are presented in the following table.

n

101


Technical 39.736 30.426 37.228 58.2% 44.5% 54.5%

General 1.668 1.934 1.264 2.4% 2.8% 1.9%

Total 73.247 55.036 68.318 100% 100% 100%

Pelatihan yang dilaksanakan oleh SDM Perseroan tidak hanya untuk level staff yang bekerja di proyek-proyek Perseroan, tetapi juga untuk seluruh SDM di setiap jenjang jabatan.

Komposisi man hour pelatihan berdasarkan jenjang jabatan dari tahun ke tahun tersaji dalam tabel berikut.

JenjangLevel

Man Hour (jam)Man Hour (hour)

Persentase (%)Percentage (%)

2016 2017 2018 2016 2017 2018Director 76 56 153 0.1% 0.1% 0.2%

Vice President 602 742 269 0.9% 1.3% 0.4%

Senior Manager 1.178 1.434 1.497 1.7% 2.6% 2.0%

Manager 2.698 2.582 10.705 3.9% 4.7% 14.6%

Junior Manager 6.916 7.232 3.435 10.1% 13.1% 4.7%

Supervisor 12.668 13.500 16.692 18.5% 24.5% 22.8%

Staff 44.180 29.490 40.496 64.7% 53.6% 55.3%

Grand Total 68.318 55.036 73.247 100,0% 100,0% 100,0%

Secara umum, dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Perseroan memiliki fokus yang besar untuk pengembangan SDM dimana setiap jenjang jabatan di Perseroan mendapatkan pelatihan setiap tahunnya selama 3 (tiga) tahun terakhir. Berdasarkan komposisi jumlah jam pelatihan, mayoritas pelatihan diberikan kepada SDM level staff dan supervisor yang langsung berhubungan dengan kebutuhan proyek. Selain itu, pelatihan juga dilakukan untuk level Manager ke atas dalam rangka mengembangkan kompetensi manajerial SDM yang menduduki jabatan tersebut.

2. Sharing SessionSelain program pelatihan, EPS juga menyelenggarakan program sharing knowledge sebagai wadah pertukaran ide, pengetahuan dan informasi seputar industri oil & gas diantara karyawan yang diselenggarakan setiap minggu sekali dengan topik bervariasi. Di tahun 2018, EPS melibatkan langsung Pengurus Perseroan sebagai pembicara dalam program “NOBADI” (Nongkrong Bareng Direksi), sebuah program pertukaran ide dengan konsep millennial.

3. Pemetaan Gap Soft Competency dan Technical Competency Program ini dilakukan bertujuan untuk melihat sejauh mana tingkat pemenuhan kompetensi SDM pada level tertentu di Perseroan. Pelaksanaan pemetaan gap soft competency dilakukan berkerjasama dengan lembaga independen yang ditunjuk. Metode yang digunakan dalam program ini adalah Assessment Center yang dilanjutkan dengan Feedback Session.

The training is carried out by the Company’s HR not only for the level of staff working in the Company’s projects, but also for all HR at every level of office.

The man hour training composition based on the position level from year to year is presented in the following table.

In general, from the table above it can be concluded that the Company has a large focus on HR development where every level of position in the Company receives training every year for the past 3 (three) years. Based on the composition of the number of hours of training, the majority of training is given to HR level staff and supervisors who are directly related to project needs. In addition, training is also conducted for the level managers and above in order to develop the HR managerial competencies that occupy these positions.

2. Sharing SessionIn addition to the training program, EPS also organizes knowledge sharing programs as a forum for exchanging ideas, knowledge and information about the oil & gas industry among employees held once a week with varied topics. In 2018, EPS directly involved the Management of the Company as a speaker in the “NOBADI” program (Hang Out Together with the Directors), an exchange program for ideas with the millennial concept.

3. Mapping the Gap of Soft Competency and Technical CompetencyThis program is aimed to see the extent of the fulfillment of HR competencies at a certain level in the Company. The implementation of soft competency gap mapping is carried out in collaboration with appointed independent institutions. The method used in this program is the Assessment Center, followed by Feedback Session.

102


4. Penyusunan Succession Planning serta Talent ManagementDalam rangka menciptakan sebuah organisasi yang memiliki kinerja tinggi secara berkelanjutan, serta mengembangkan dan memotivasi SDM untuk mempertahankan kinerjanya, serta menjaga kesinambungan bisnis Perseroan, pada tahun 2018 Perseroan telah melakukan penyusunan kebijakan dan mekanisme succession planning serta talent management. Diharapkan program ini dapat berjalan sepenuhnya di tahun 2019.

5. Penyelenggaraan Leadership Development ProgramDalam rangka menyiapkan kaderisasi Leader di masa depan Perseroan menyelenggarakan Leadership Development Program sebagai bentuk pengembangan SDM yang dilaksanakan melalui pengembangan kompetensi-kompetensi yang diperlukan oleh seorang Leader seperti kemampuan analytical thinking, planning organizing, leadership dan decision making. Pelaksanaan program ini bekerjasama dengan lembaga independen yang ditunjuk dan akan menjadi program rutin setiap tahunnya.

6. S3 Geofisika Development ProgramKetersediaan SDM di Perseroan dengan latar belakang pendidikan S3 yang terbatas memacu Perseroan meluncurkan Program ini pada pertengahan tahun 2016. Pemilihan kandidat yang dapat mengikuti program ini sangat selektif, tidak hanya yang memiliki kapabilitas tetapi juga memiliki passion dan stress management yang mumpuni sehingga kandidat yang nanti terpilih benar-benar dapat menyelesaikan program tepat waktu dan hasil yang memuaskan.

7. Marine Seismic Development ProgramPengembangan bidang Marine Seismic merupakan gebrakan yang dilakukan oleh Perseroan di tahun 2018. Dalam menjalankan program ini Perseroan menggunakan para ahli yang memiliki kompetensi Marine Seismic. Para ahli melakukan transfer knowledge kepada tim yang akan menjalan proyek Marine Seismic. Uji coba pertama untuk proyek ini sudah dilakukan pada akhir tahun 2018 ini.

8. Coaching & Mentoring ProgramSebagai bagian dari pengembangan kapabilitas karyawan, pada tahun 2018 Perseroan mulai menggalakkan program Coaching & Counseling di lingkungan Perseroan. Tujuan pelaksanaan program ini adalah untuk meningkatkan kemampuan SDM dalam mencapai target yang dibebankan oleh Perseroan secara efektif. Dari April hingga Desember 2018, melalui aplikasi Coaching & Counseling yang dimiliki Perseroan yaitu ECMA App, tercatat lebih dari 170 user, dengan 17 Aktivitas Coaching, 56 aktivitas Mentoring, dengan lebih dari 120 expertise yang telah terkumpul dalam database Coaching & Counseling Perseroan. Untuk meningkatkan kemampuan Coach, Perseroan juga melakukan upskilling yang dilakukan dengan pelatihan Coaching. Pada tahun 2018 sudah dimulai proses upskilling tersebut untuk sejumlah 22 peserta yang tercatat sebagai Coach di ECMA App. Proses upskilling ini akan dilakukan secara bertahap untuk pekerja yang akan memiliki tanggungjawab sebagai Coach.

4. Compilation of Succession Planning and Talent Management In order to create an organization that has high performance on an ongoing basis, as well as developing and motivating HR to maintain its performance, as well as maintaining the Company’s business continuity, in 2018 the Company has made policy and succession planning mechanisms and talent management. It is expected that this program can run fully in 2019.

5. Organizing a Leadership Development Program In order to prepare Leader cadre in the future the Company organizes a Leadership Development Program as a form of HR development that is carried out through the development of competencies needed by a Leader such as analytical thinking, planning organizing, leadership and decision making capabilities. The implementation of this program in collaboration with independent institutions appointed and will become a routine program every year.

6. S3 Geophysics Development ProgramAvailability of HR in the Company with limited S3 education background spurred the Company to launch this Program in mid 2016. The selection of candidates who can join this program is very selective, not only those who have the capability but also have passion and stress management that are qualified so that the candidates who are elected really able to complete the program on time and satisfying results.

7. Marine Seismic Development ProgramThe development of the Marine Seismic field is a breakthrough made by the Company in 2018. In carrying out this program the Company uses experts who have Marine Seismic competence. The experts transfer knowledge to the team that will run the Marine Seismic project. The first trial for this project was carried out at the end of 2018.

8. Coaching & Mentoring Program As part of developing employee capabilities, in 2018 the Company began to promote Coaching & Counseling programs within the Company. The objective of this program is to improve the ability of human resources to achieve the targets charged by the Company effectively. From April to December 2018, through the Company’s Coaching & Counseling application, ECMA App, there were more than 170 users, with 17 Coaching Activities, 56 Mentoring activities, with more than 120 expertise collected in the Company’s Coaching & Counseling database. To improve Coach’s ability, the Company also conducts upskilling conducted with Coaching training. In 2018 the upskilling process has begun for a number of 22 participants registered as Coach at the ECMA App. This upskilling process will be done in stages for workers who will have responsibilities as Coach.

103


9. Knowledge Management System Dalam rangka menghindari hilangnya asset pengetahuan intelektual ketika seorang pekerja meninggalkan suatu Perseroan, secara berkelanjutan sejak tahun 2017, Perseroan terus memperkuat Knowledge Management System untuk mendokumentasikan asset pengetahuan (explicit dan tacit knowledge) yang dimiliki oleh SDM Perseroan.

10. Elnusa Multitalent Development Program (EMDP)Elnusa Multi Talent Development Program adalah metode pengembangan kompetensi karyawan yang dirancang untuk mempersiapkan Multi Talented People di Perseroan, dalam rangka mendukung visi Perseroan untuk menjadi perusahaan jasa energi terkemuka yang memberikan solusi total atas kebutuhan customer. Program ini memiliki 4 (empat) tingkatan yaitu sebagai berikut:

a. Early: ditujukan untuk memperkuat kompetensi teknikal dan pemahaman mengenai proses bisnis Perseroan. Target peserta dalam tahap Early adalah SDM pada level staff dan supervisor dengan fokus pengembangan pada kompetensi teknis dan kompetensi perilaku inti.

b. Basic: ditujukan unruk memperdalam kompetensi teknikal dan mengembangkan dasar kepemimpinan SDM. Target peserta dalam tahap Basic adalah talent pada level staff dan supervisor dengan fokus pengembangan pada kompetensi teknis yang bersifat cross sub skill group dan kompetensi perilaku dasar.

c. Intermediate: ditujukan untuk meningkatkan kompetensi teknikal diluar skill group dan mengembangkan kompetensi kepemimpinan sebagai suksesor internal Perseroan. Target peserta dalam tahap Intermediate adalah talent pada level junior manager dan manager dengan fokus pengembangan pada kompetensi teknis yang bersifat cross skill group dan kompetensi perilaku menegah.

d. Advanced: ditujukan untuk mempertajam kompetensi kepemimpinan, pola pikir strategis dan visioner sebagai suksesor internal & eksternal. Target peserta dalam tahap Advanced adalah talent pada level senior manager dan vice president dengan fokus pengembangan pada kompetensi teknis yang berkaitan dengan suksesi suatu jabatan dan kompetensi perilaku strategis.

Seluruh tingkatan dalam program EMDP telah dilaksanakan sejak kwartal 4 (empat) tahun 2018 dan masih berlanjut hingga tahun 2019.

SISTEM PENGELOLAAN KINERJADalam rangka menyelaraskan kinerja individu dengan visi, misi, strategi serta proses bisnis yang berjalan, Perseroan menerapkan Sistem Pengelolaan Kinerja (SPK), berdasarkan Surat Keputusan (SK) Kontrak Kinerja Perusahaan yang ditandatangani oleh Direktur Utama Perseroan. SK tersebut berisi mekanisme penetapan dan cascading KPI dari tingkat korporasi hingga tingkat individu serta Reward System yang terkait dengan pencapaian kinerja. Melengkapi SK tersebut, detail Sistem Pengelolaan Kinerja yang

9. Knowledge Management SystemIn order to avoid the loss of intellectual knowledge assets when a worker leaves a Company, continuously since 2017, the Company continues to strengthen the Knowledge Management System to document knowledge assets (explicit and tacit knowledge) owned by the Company’s HR.

10. Elnusa Multitalent Development Program (EMDP)Elnusa Multi Talent Development Program is a method of developing employee competencies designed to prepare Multi Talented People in the Company, in order to support the Company’s vision to become a leading energy service company that provides total solutions for customer needs. This program has 4 (four) levels, namely as follows:

a. Early: aimed at strengthening technical competencies and understanding of the Company’s business processes. Target participants in the Early stage are HR at staff level and supervisors with a focus on developing technical competencies and core behavioral competencies.

b. Basic: intended to deepen technical competence and develop the basis of HR leadership. The target participants in the Basic stage are talent at the staff level and supervisor with a focus on developing technical competencies that are cross sub skill groups and basic behavioral competencies.

c. Intermediate: intended to improve technical competencies beyond the skill group and develop leadership competencies as an internal successor of the Company. The target participants in the Intermediate stage are talent at the junior manager and manager level with a focus on developing technical competencies that are cross skill groups and middle behavioral competencies.

d. Advanced: aimed at sharpening leadership competencies, strategic mindsets and visionaries as internal & external successors. The target participants in the Advanced stage are talent at the senior manager and vice president level with a focus on developing technical competencies related to the succession of positions and strategic behavioral competencies.

All levels in the EMDP program have been implemented since the 4th (fourth) quarter of 2018 and still continue until 2019.

PERFORMANCE MANAGEMENT SYSTEMIn order to harmonize the performance of individuals with the vision, mission, strategy and ongoing business processes, the Company implements a Performance Management System (SPK), based on the Company’s Performance Contract Decree (SK) signed by the President Director of the Company. The decree contains the mechanism for determining and cascading KPIs from the corporate level to the individual level and the Reward System related to performance achievement. Completing the Decree, details of the applicable Performance Management System in

104


berlaku di Perseroan dari tahap perencanaan, monitoring hingga penilaian dituangkan dalam prosedur tersendiri.

Perencanaan KinerjaKPI Perseroan (level korporasi) ditetapkan dan ditandatangani oleh seluruh Direksi, di setiap awal tahun. KPI tersebut menjadi dasar proses cascading KPI ke seluruh unit bisnis sampai level individu, baik di Perseroan maupun di Anak Perseroan.

Monitoring KinerjaMonitoring atas kinerja Perseroan di level koporasi dan unit bisnis serta Anak Perseroan dilakukan menggunakan Dashboard KPI, yaitu suatu sistem monitoring pencapaian kinerja berbasis web yang berisi KPI Perseroan. Update data pencapaian indikator kinerja pada Dashboard KPI dilakukan setiap awal bulan sehingga dapat dimonitor pencapaiannya setiap bulan. Untuk level individu, monitoring kinerja dilakukan secara kolektif di semester 1 (satu) setiap tahunnya melalui kegiatan Mid Review. Tujuan kegiatan Mid Review adalah untuk memonitor pencapaian kinerja individu selama 1 (satu) semester dan menetapkan target kerja sampai dengan akhir tahun.

Penilaian KinerjaPenilaian Kinerja Perseroan di level koporasi dan unit bisnis serta Anak Perseroan dilakukan menggunakan Dashboard KPI yang secara otomastis menampilkan hasil pencapaian KPI. Untuk level individu, penilaian kinerja dilakukan dengan metode self assessment menggunakan form Penilaian Kinerja yang dilanjutkan dengan penilaian oleh komite SDM. Komite SDM adalah tim yang bertugas melakukan verifikasi atas hasil penilaian kinerja individu, yang terdiri dari beberapa anggota seperti tersaji dibawah ini.

No Penilaian untukAssessment Target

Komite SDMCommittee of HR

KetuaChairman

AnggotaMember

Sekretaris Merangkap Anggota

Secretary who concurrent as Member

1. Vice President & Senior Manager Direktur UtamaPresident Director

DireksiBoard of Director

Direktur SDM & UmumDirector of HR & general affair

2. Manager – ke bawah

Manager and below

Senior Manager of HR Business Partner

Vice President & Senior Manager Terkait

HC Performance Management

Hasil penilaian kinerja selanjutnya digunakan dalam pengembangan kompetensi, pengembangan karir SDM seperti promosi dan rotasi, pengkajian pemberian kompensasi bagi SDM, penentuan reward kinerja, serta menjadi dasar pemberian punishment seperti surat peringatan, penundaan kenaikan pangkat, demosi sampai dengan pemutusan hubungan kerja.

the Company from the planning, monitoring, to assessment are set out in separate procedures.

Performance PlanningThe Company’s KPI (corporate level) is determined and signed by all Directors, at the beginning of each year. The KPI is the basis of the cascading KPI process to all business units to the individual level, both in the Company and in the Company’s Children.

Performance MonitoringMonitoring of the Company’s performance at the corporate level and business units as well as the Company’s subsidiaries is carried out using the KPI Dashboard, a web-based performance achievement monitoring system that contains the Company’s KPI. Updating data on the achievement of performance indicators on the KPI Dashboard is carried out at the beginning of each month so that achievements can be monitored every month. For the individual level, performance monitoring is carried out collectively in semester 1 (one) each year through Mid Review activities. The purpose of the Mid Review activity is to monitor individual performance achievements for 1 (one) semester and set work targets up to the end of the year.

Performance AssessmentThe evaluation of the Company’s performance at the corporate level and business units as well as the Company’s subsidiaries is carried out using the KPI Dashboard which automatically displays the results of KPI achievements. For the individual level, the performance assessment is carried out with the self assessment method using the Performance Assessment form, followed by an assessment by the HR committee. The HR Committee is a team tasked with verifying the results of individual performance evaluations, which consist of several members as presented below.

The results of the performance appraisal are then used in competency development, HR career development such as promotion and rotation, assessment of compensation for human resources, determination of performance rewards, and the basis of punishment such as warning letters, postponement of promotions, demotion to termination of employment.

105


KOMPENSASI DAN BENEFITDalam upaya menjaga nilai competitiveness terhadap pasar, Perseroan dengan senantiasa mengkaji total remunerasi yang diberikan kepada SDM agar dapat mempertahankan daya saingnya terhadap pasar (externally competitive) dan menjaga keseimbangan di dalam Perseroan (internally equality) serta menjaga ketaatan terhadap peraturan perundangan ketenagakerjaan yang berlaku. Pada tahun 2018 Perseroan juga melakukan beberapa program yang berkaitan dengan kompensasi dan benefit yaitu sebagai berikut:

1. Payroll Syariah Dengan semakin berkembangnya perbankan syariah di Indonesia, serta meningkatnya kebutuhan SDM Perseroan terkait produk-produk perbankan syariah, pada bulan September 2018, Perseroan melakukan kesepakatan dengan beberapa bank syariah untuk bekerjasama dalam penyediaan jasa payroll dan pembiayaan syariah.

2. Computer Ownership ProgramSebagai salah satu upaya untuk memberikan motivasi kerja SDM, serta meningkatkan efisiensi dan optimalisasi pengelolaan perangkat kerja Teknologi dan Informasi di Perseroan maka sejak tahun 2018 Perseroan telah memberikan program kepemilikan laptop bagi SDM Perseroan.

3. E-60FIT (Elnusa 60 Days Commit to be FIT) E-60FIT merupakan program follow up kesehatan berdasarkan hasil MCU sebagai syarat dan bahan pertimbangan kelayakan pekerja untuk melakukan kegiatan. E-60FIT juga memfasilitasi seluruh pekerja untuk melakukan perawatan kesehatan secara mandiri guna terciptanya budaya hidup sehat di lingkungan Perseroan. Dalam tahun 2018 telah dilakukan program E-60FIT sebanyak dua gelombang, yang mana pada gelombang difokuskan untuk pekerja dengan status high risk.

4. Program Kesejahteraan SDMDalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang baik bagi SDM Perseroan telah melakukan serangkaian program Elmpoyee Welfare di lingkungan Perseroan. Program-program tersebut dilakukan secara mingguan, bulanan maupun tahunan dalam bentuk kegiatan olahraga dan keagamaan serta bentuk lainnya seperti pemberian bantuan kesejahteraan dalam bentuk Penghargaan Masa Kerja/Ulang Tahun Dinas (UTD), Penghargaan Karyawan Masa Persiapan Pensiun (MPP) usia 55 tahun, MCU Massal, Pemeriksaan Pap Smear Massal bagi karyawati dan keluarga karyawan, pemberian vaksinasi, fasilitas kesehatan (klinik, dokter, dan ambulance), Bantuan Melahirkan, Bantuan Pemakaman, Bantuan Ongkos Naik Haji (ONH), Beasiswa untuk anak karyawan berprestasi, dan bantuan anak yatim piatu & dhuafa, fasilitas tempat olahraga, dan fasilitas ibadah (Masjid & Musholla disetiap lantai Gedung) serta fasilitas untuk kegiatan pendalaman iman untuk umat Nasrani.

COMPENSATION AND BENEFITIn an effort to maintain the value of competitiveness in the market, the Company continuously reviews the total remuneration given to HR in order to maintain its competitiveness against the market (external), internal equality, as well as compliance with applicable labor laws and regulations. In 2018 the Company also conducts several programs related to compensation and benefits as follows:

1. Sharia PayrollWith the development of Islamic banking in Indonesia, as well as the increase in the Company’s HR needs related to Islamic banking products, in September 2018, the Company entered into an agreement with several Islamic banks to cooperate in the provision of payroll services and Islamic finance.

2. Computer Ownership ProgramAs an effort to motivate HR work, as well as improve the efficiency and optimization of management of Technology and Information work tools at the Company, since 2018 the Company has provided a laptop ownership program for the Company’s HR.

3. E-60FIT (Elnusa 60 Days Commit to be FIT)E-60FIT is a health follow-up program based on the results of the MCU as a condition and consideration of the feasibility of workers to carry out activities. E-60FIT also facilitates all workers to carry out health care independently in order to create a culture of healthy living within the Company. In 2018 there were two waves of E-60FIT programs, of which the wave focused on workers with high risk status.

4. HR Welfare ProgramIn order to create a good work environment for HR the Company has conducted a series of Elmpoyee Welfare programs in the Company. These programs are carried out weekly, monthly and yearly in the form of sports and religious activities and other forms such as giving welfare assistance in the form of a Working / Birthday Service Award (UTD), Employee Award Preparation Period (MPP) aged 55 years, MCU Bulk, Bulk Pap Smear examination for employees and family of employees, vaccination, health facilities (clinics, doctors, and ambulances), Childbirth Assistance, Funeral Aid, Hajj Fee Assistance (ONH), Scholarships for children of outstanding employees, and assistance for orphans orphans & poor people, sports facilities, and worship facilities (Mosques & Mosques in every floor of the building) as well as facilities for activities for deepening faith for Christians.

106


5. ESOP/MSOP Terkait dengan benefit jangka panjang bagi SDM, saat ini Perseroan tidak memiliki program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan Perseroan (ESOP/MSOP). Namun sebagai informasi, program ini pernah dilaksanakan pada tahun 2008 bersamaan dengan IPO yang dilakukan oleh Perseroan.

HUMAN CAPITAL MANAGEMENT SYSTEMSelama tahun 2018, Perseroan terus melakukan improvement terhadap sistem HRIS yang dimiliki dalam bentuk penambahan fitur lainnya. Beberapa aplikasi yang telah dibuat dalam rangka mendigitalisasi proses-proses pengelolaan SDM pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:

1. E-Learning Untuk mempermudah SDM di area operasi yang memiliki keterbatasan waktu dan lokasi kerja dalam mengikuti Pelatihan. Sejak pertengahan tahun 2018 Perseroan mengembangkan aplikasi training online dengan harapan nantinya SDM akan lebih fleksibel untuk mengikuti pelatihan dan dapat meningkatkan efisiensi biaya pelatihan.

2. Recruitment Online Aplikasi Recruitment Online dibuat dalam rangka mempercepat proses administrasi rekrutmen, meningkatkan kelengkapan data-data kandidat dalam proses rekrutmen, mengurangi biaya rekrutmen, menciptakan database kandidat yang komprehensif dan terintegrasi serta memudahkan analisa data-data rekrutmen. Informasi detail dapat diakses melalui recruitment.elnusa.co.id dan aplikasi rekrutment online Perseroan.

3. E60FIT OnlineAplikasi ini dibuat dalam rangka mendukung fit to work bagi SDM Perseroan. Aplikasi ini berbasis web dengan fitur-fitur yang dapat memantau status kesehatan SDM Perseroan berdasarkan hasil MCU, aktivitas olahraga, status indikator kesehatan serta status pelaksanaan follow up hasil MCU.

4. ECMAElnusa Coaching & Mentoring Academy Application (ECMA App), merupakan sistem online yang memfasilitasi Program Coaching dan Mentoring yang ada di Elnusa Group. Aplikasi ini mendukung proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan kompetensi dalam suatu organisasi, diantaranya ini dapat memudahkan user dalam hal mencari coach atau mentor sesuai expertise yang dibutuhkan, menyusun jadwal, hingga aktivitas coaching and mentoring dapat terdokumentasi dengan rapi.

PENGELOLAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL Dalam upaya mewujudkan budaya kerja yang baik, produktif dan tentram di lingkungan kerja PT. Elnusa Tbk, dan senantiasa memperhatikan kepentingan Perseroan, karyawan, pemegang saham dan pemerintah, maka dengan pola partnership,

5. ESOP / MSOPRegarding the long-term benefits for HR, the Company currently does not have an employee ownership program and / or management implemented by the Company (ESOP / MSOP). But as information, this program was implemented in 2008 together with the IPO conducted by the Company.

HUMAN CAPITAL MANAGEMENT SYSTEMDuring 2018, the Company continued to make improvements to its HRIS system in the form of adding other features. Some of the applications that have been made in order to digitize HR management processes in 2018 are as follows:

1. E-LearningTo facilitate HR in the operating area that has limited time and work location in participating in the Training. Since mid-2018, the Company has developed an online training application in the hope that in the future HR will be more flexible to attend training and can improve the efficiency of training costs.

2. Recruitment OnlineThe Recruitment Online application is created in order to speed up the recruitment administration process, improve the completeness of candidate data in the recruitment process, reduce recruitment costs, create a comprehensive and integrated candidate database and facilitate the analysis of recruitment data. Detail information can be accessed through recruitment.elnusa.co.id and the Company’s online recruitment application.

3. E60FIT OnlineThe application was created in order to support fit to work for the Company’s HR. This application is web-based with features that can monitor the health status of the Company’s HR based on the results of the MCU, sports activities, status of health indicators and the status of implementation of follow-up results of the MCU.

4. ECMAElnusa Coaching & Mentoring Academy Application (ECMA App), is an online system that facilitates the Coaching and Mentoring Program at Elnusa Group. This application supports the learning process in order to improve competency in an organization, including this can facilitate the user in terms of finding a coach or mentor according to the expertise needed, arranging a schedule, so that coaching and mentoring activities can be neatly documented.

MANAGEMENT OF INDUSTRIAL RELATIONSIn an effort to realize a good, productive and peaceful work culture in the work environment of PT. Elnusa Tbk, and always pay attention to the interests of the Company, employees, shareholders and the government, then with a partnership pattern, the Company

107


Perseroan memberikan kebebasan bagi SDM PERSEROAN dalam memenuhi hak nya untuk bergabung dalam serikat pekerja. Hal ini merefleksikan kepatuhan Perseroan terhadap Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan yang menjamin kebebasan semua karyawan untuk masuk dalam organisasi pekerja yang dikelola profesional sebagai sarana penghubung antara karyawan dan Perseroan.

Serikat pekerja Elnusa bernama SP Elnusa (SPE) juga memberikan konsultasi kepada Perseroan dalam penyusunan Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur hak dan kewajiban karyawan kepada Perseroan dan sebaliknya. Dokumen Peraturan Perusahaan (PP) yang mengikat pihak Manajemen Perseroan dan SP Elnusa terakhir disahkan melalui Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No. KEP.411/PHIJSK-PKKAD/PP/IV/2015 pada tanggal 17 April 2015.

Sesuai dengan Peraturan Perusahaan, perseroan berkomitmen menegakkan sanksi atas pelanggaran sebagai bagian dari penerapan GCG. Penentuan jenis sanksi didasarkan pada jenis pelanggaran yang dilakukan, unsur perbuatan, serta dampak yang ditimbulkan. Jenis jenis sanksi meliputi : Surat Peringatan 1, 2, 3 & Terakhir serta skorsing. Penerapan punishment selama 3 (tiga) tahun terakhir tersaji dalam tabel berikut.

No. Jenis Surat Tindakan Disiplin / SanksiType of Discipline Letter / Sanction 2018 2017 2016

1. Surat Peringatan 1 (pertama) / First Warning Letter 3 8 20

2. Surat Peringatan 2 (kedua) / Second Warning Letter 5 4 5

3. Surat Peringatan 3 (ketiga) & Terakhir / Third & Last Warning Letter 1 2 7

4. Surat Pembebasan Sementara (Skorsing) / Suspension Letter 0 1 0

Jumlah / Total 9 15 32

Dengan diterapkannya prinsip-prinsip hubungan industrial yang baik dan komunikasi yang terbuka antara Perseroan dengan karyawan, sejak tahun 2002 sampai dengan saat ini tidak pernah terjadi labor strike di lingkungan kerja Perseroan.

RENCANA PENGEMBANGAN SDM YANG BERKESINAMBUNGANMenyongsong tahun 2019 yang penuh dengan tantangan bisnis, maka Perseroan melanjutkan strategi pengembangan SDM pada tahun 2018. Diharapkan dengan pelaksanaan strategi SDM tersebut, SDM Perseroan dapat menjadi penyokong utama atas keberhasilan Perseroan dalam mempertahankan dan meningkatkan bisnisnya di tahun-tahun yang akan datang.

gives freedom to the PERSEROAN SDM in fulfilling its right to join a trade union. This reflects the Company’s compliance with Law No. 13 of 2003 concerning employment which guarantees the freedom of all employees to enter into professionally managed workers’ organizations as a means of liaison between employees and the Company.

Elnusa’s trade union named SP Elnusa (SPE) also gave consultations to the Company in the preparation of Company Regulations that regulate the rights and obligations of employees to the Company and vice versa. The Company Regulation document that binds the Management and the last SP Elnusa is ratified through the Decree of the Directorate General of Industrial Relations Development and Worker Social Security No. KEP.411/PHIJSK-PKKAD/PP/IV/2015 on April 17, 2015.

In accordance to Company regulations, the Company is committed to enforcing sanctions for violations committed as part of the implementation of GCG. Determination of the type of sanction is based on the type of violation committed, the element of action, and the impact caused. The types of sanctions include: 1, 2, 3 & Last Warning Letters and suspension. The application of punishment for the last 3 (three) years is presented in the following table.

With the implementation of the principles of good industrial relations and open communication between the Company and employees, from 2002 until now there has never been a labor strike in the Company’s work environment.

SUSTAINABLE HR DEVELOPMENT PLAN

Towards a challenging 2019, the Company will continue its HR development strategy in 2018. It is expected that with the implementation of the HR strategy, the HR can be a major supporter of the Company’s success in maintaining and improving its business in the years to come.

108


Kesungguhan Meningkatkan Kualitas JasaResolutely Improving the Service Quality

09

110


“Kepuasan pelanggan adalah kunci keberlanjutan bisnis Perseroan. Untuk terus menghadirkan jasa yang memberikan solusi atas permasalahan pelanggan, Perseroan senantiasa menghasilkan inovasi-inovasi terbaik untuk peningkatan kualitas jasa

Customer satisfaction is key for the sustainability of the Company’s business. To continuously provide services that give solutions to challenges faced by consumers, the Company continuously creates the best innovations to improve its service quality

PENDEKATAN MANAJEMENSebagai perusahaan jasa energi, Perseroan memiliki segmen bisnis yang luas. Kompetensi ini meliputi segmen jasa hulu migas, jasa distribusi dan logistik energi, serta jasa penunjang. Sesuai sifat bisnis perusahaan jasa, jenis servis maupun lokasi kerja berganti-ganti sepanjang waktu menyesuaikan dengan wilayah kerja pelanggan. Durasi waktu pekerjaan pun menyesuaikan dengan permintaan jasa yang diharapkan oleh pelanggan. Perseroan selalu

MANAGEMENT APPROACHAs an energy service company, the Company has wide business segments. The Company has competencies in areas such as the Oil and Gas Upstream Service, the Energy Distribution and Logistics Services, and the Supporting services. According to the nature of the service business, the types of service and the work location constantly change over time according to the work location of the customers. The duration of work is also based on the service

Jumlah InovasiNumber of Innovation

2017 2016

39

124

2018

152

Indeks Kepuasan PelangganCustomer Satisfaction Index

2017 2016

7983

2018

91

2017

272,1

188,9

2016

0,4120,8

199,9

239,4

2018

13,25

344,6

1.247,34

AktualActual

PotensiPotential

ProyeksiProjection

Value Creation (dalam Rp Miliar)Value Creation (In Rp Billion)


111


diharapakan untuk memberikan jasa yang memberikan solusi atas permasalahan pelanggan dengan lebih cepat, lebih baik, lebih kompetitif, lebih terkini serta lebih aman. Untuk menjawab tantangan ini, tentunya Perseroan harus dapat memberikan peningkatan kualitas jasa.

Kesungguhan untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan melalui peningkatan kualitas jasa ini merupakan semangat Perseroan. Hal ini didasari bahwa pelanggan adalah pemangku kepentingan yang mempunyai peran strategis dalam menjamin keberlangsungan usaha. Kesuksesan pelanggan merupakan kesuksesan Perseroan. Realisasi komitmen ini dilaksanakan Perseroan dengan menerapkan kebijakan-kebijakan sebagai berikut:

1. Mengadopsi standarisasi yang berlaku secara internasional dan memperbaharuinya secara rutin & berkala

2. Memastikan inovasi berkelanjutan pada setiap fungsi Perseroan

3. Mengimplementasikan sosialiasi, monitor dan evaluasi terhadap mutu dari fungsi Perseroan

Sebagai turunan dari kebijakan pengelolaan kualitas jasa, Perseroan terus melakukan berbagai upaya baik perbaikan pada lini servis yang telah ada, maupun penambahan value preposition baru dengan digitalisasi. Berikut adalah upaya Perseroan dalam meningkatkan kualitas jasanya.

requested by customers. The Company always aims to give services that solve customers’ challenges faster, better, more competitively, more advanced, and safer. To take on this challenge, the Company must be able to give high service quality.

The Company sincerely aims to give the best service to customers through service quality improvement. Customers are strategic stakeholders that play a significant role in ensuring the continuity of the Company’s business. The success of its customers is also a success of the Company. To realize this commitment, the Company has implemented several of these policies:

1. Adopting standardization approach, according to international standards which is renewed routinely & periodically

2. Ensuring continuous innovation in every function within the Company

3. Implementing socialization, monitoring, and evaluation of quality for each function within the Company.

As part of the service quality management policy, the Company continuously makes efforts to improve its existing services, as well as to add new value prepositions based on digitalization. Below are efforts by the Company to improve its service quality.

Mengadopsi Standar Manajemen Mutu TerkiniAdopting The Most Recent Management Quality Standard

Salah satu upaya Perseroan untuk memastikan kualitas jasanya adalah dengan menerapkan manajemen mutu ISO 9001:2018. Namun, tidak terbatas standar tersebut, Perseroan menerapkan manajemen terpadu meliputi ISO 9001:2018, ISO 14001:2015 dan OHSAS 18001:2017 dalam penerapan sistem manajemen. Sesuai standar tersebut, Perseroan melakukan audit atas standar kerja yang dilakukan oleh masing-masing fungsi dan tidak terbatas pada service unit operasi. Pelaksanaan audit tidak hanya dilakukan secara internal, melainkan juga secara ekstenal.

Pada audit internal, Perseroan mengevaluasi pada 21 obyek dengan rincian 9 pada fungsi shared services dan 12 di lokasi operasi. Berdasarkan hasil audit internal, 98% atau 153 dari 156 temuan telah selesai ditindaklanjuti pada tahun ini. Pada audit eksternal, auditor mengevaluasi 13 obyek yang 8 berlokasi di kantor pusat dan 13 di lokasi operasi. Hasil audit eskternal menyatakan bahwa proses bisnis yang dijalankan Perseroan telah telaksana cukup baik dengan empat temuan minor untuk diperbaiki kemudian.

One of the efforts the Company has done to ensure the quality of its service is by implementing the quality management standard based on ISO 9001:2018. However, not limited to this standard, the Company also implements a holistic management standards that include ISO 9001:2018, ISO 14001:2015 and OHSAS 18001:2017. According to these standards, the Company undertakes audit on work standard in each function, and is not limited to the service operation unit. The audit is carried out not only internally, but also externally.

In conducting internal audit, the Company evaluates 21 objects, 9 in shared services functions and 12 in the field of operations. Based on the internal audit results, 98% or 153 out of 156 findings have been completely followed up this year. For external audit, auditors evaluate 13 objects, in which 8 are in the head office and 13 in the field of operations. The external audit results indicate that the business process of the Company has been done well with four minor findings that will be followed up later on.

112


Meningkatkan Kualitas JasaImproving Service Quality

Sebagai perusahaan jasa, proses bisnis yang Perseroan lakukan adalah menyediakan sumber daya profesional, peralatan maupun material yang diperlukan untuk menghasilkan jasa terbaik. Untuk memulai suatu pekerjaan, Perseroan selalu membuat Project Quality Plan (PQP) sebagai langkah awal. Perencanaan ini meliputi aspek sumber daya manusia, kesehatan dan keselamatan kerja, teknologi, target pelanggan dan lain-lain. Melalui perencanaan ini, Perseroan berupaya mencapai ekspektasi pelanggan serta memitigasi risiko yang mungkin terjadi, sehingga dapat mencegah hal-hal yang berdampak negatif dalam pelaksanaan pekerjaan dan memastikan kepuasan pelanggan terhadap jasa yang diberikan.

Tidak ada perbedaaan pelayanan yang diberikan Perseroan terhadap pelanggan. Dalam proses penunjukkan Perseroan sebagai kontraktor jasa dilakukan sesuai dengan prosedur tender yang berlaku di Indonesia dan yang diatur oleh SKK Migas sebagai regulator. Sehingga jasa yang kami berikan sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati sebelum memulai pekerjaan.

Sebagai upaya peningkatan kualitas jasa, Perseroan menetapkan Continuous Improvement Program sebagai Key Performance Indicator. Hal ini merupakan kesungguhan Perseroan untuk memberikan layanan jasa terbaik kepada para pelanggan. Pada 2018, terkumpul 152 risalah inovasi pada berbagai segmen bisnis dengan detail sebagai berikut:

SegmenSegment Unit 2018 2017 2016

Jasa Hulu MigasOil and Gas Upstream Services

Invensiinvention

124 84 25

Jasa Distribusi dan Logistik EnergiEnergy Distribution and Logistics Services

Invensiinvention

18 32 12

Jasa PenunjangSupporting Services

Invensiinvention

19 8 2

JumlahTotal

Invensiinvention

152 124 39

Dari inovasi yang dihasilkan, tercapai value creation senilai Rp1,6 triliun. Nilai ini jauh melebihi tahun sebelumnya. Dengan actual value creation sebesar 21% dari total value creation.

As a service company, the Company’s business process involves provision of professional human resources, equipment, as well as materials required in order to provide the best service. The Company always starts a project by making Project Quality Plan (PQP) as the starting step. The plan includes aspects of human resources, work health and safety, technology, customer’s target, and others. Through this planning process, the Company hopes to fulfill the expectation of our customers, as well as to mitigate potential risks so as to prevent things that may negatively impact the implementation of the project and to ensure customer’s satisfaction on the provided services.

There is no differentiation in the service that the Company provides to its customers. The process of appointing the Company as the service provider is done according to the tender procedure in Indonesia, which is regulated by SKK Migas as regulator. Therefore, the service that we provide is according to the agreement that is made prior to the commencement of work.

As part of its efforts in improving service quality, the Company set a Continuous Improvement Program as part of its Key Performance Indicator. This shows that the Company takes serious effort in providing the best services to its customers. In 2018, there are 152 summaries of innovations in various business segments with the following details:

From the innovations created, there is a value creation in the amount of Rp 1.6 trillion. This is far above the previous year value. This actual value creation is 21% of the total value creation.

Sebagai bagian dari grup Pertamina, Perseroan juga menerapkan Quality Management Assessment dua tahunan berbasis Kriteria Kinerja Ekselen Pertamina. Penilaian ini merupakan salah satu bentuk audit silang yang dijalankan antara Perseroan dengan Pertamina sebagai induk perusahaan. Dasar audit ini adalah berdasarkan empat fokus peluang perbaikan (OFI), yaitu kepemimpinan & keberlanjutan bisnis, operasional ekselen, fokus tenaga kerja dan fokus pelanggan. Hasil dari asesmen ini merekomendasikan 18 peluang perbaikan (OFI) dan telah ditindaklanjuti 100% oleh Perseroan.

As part of the Pertamina group, the Company also implements Quality Management Assessment every two years, based on the Pertamina’s Excellence Performance criteria. This evaluation is one form of cross audit done by Pertamina, as the parent company. This audit is based on four focuses for potential improvement (OFI), namely leadership & business continuity, operational excellence, human resource focus, and customer focus. This assessment results in 18 recommendations of potential improvement (OFI) which have been followed up 100% by the Company.

113


4 Inovasi Unggulan 20184 Main Innovation in 2018

Value Creation SatuanUnit 2018 2017 2016

AktualActual

Rp MiliarRp Billion

344.6 188.9 120.8

ProyeksiProjection

Rp MiliarRp Billion

13.3 272.1 0.4

PotensiPotential

Rp MiliarRp Billion

1247.3 239.4 199.9

JumlahTotal

Rp MiliarRp Billion

1605.2 700.4 321.1

Sebagai bentuk apresiasi, Perseroan mengevaluasi dan mengkompetisikan inovasi yang telah dihasilkan dalam berbagai ajang baik internal maupun eksternal. Setidaknya ada tiga ajang yang Perseroan fasilitasi, yaitu Elnusa CIP Award, Upstream Innovation & Improvement Program Direktorat Hulu Pertamina, serta Annual Pertamina Quality Award.

Tidak berhenti pada kompetisi, Perseroan juga menyelenggarakan program sharing knowledge untuk seluruh karyawan atas inovasi dan perbaikan yang telah dilakukan oleh insan mutu Elnusa. Sharing ini difasilitasi oleh Elnusa Petroleum School. Inovasi maupun perbaikan yang dihasilkan juga direkapitulasi dalam bank data yang dapat diakses melalui dms.elnusa.co.id. Lebih dari itu, Perseroan mendaftarkan inovasi-inovasi tersebut pada Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

LossmenPersonnel Monitoring & Tracking Devices secara real-time berbasis

IoT (Internet of Things) saat aktivitas survei seismik darat pada

kegiatan topography, drilling seismic, dan perekaman data seismic

dengan cakupan area hingga 200-500 sqkm.

IoT-based (Internet of Things) Real-time Personnel Monitoring

& Tracking Devices that is used in the land seismic survey in

activities, such as topography, seismic drilling, and seismic data

recording with coverage area of up to 200-500 sq. km.

ECMA Aplikasi digital Program Coaching dan Mentoring bertujuan

untuk memudahkan karyawan dalam mencari coach/mentor

sesuai expertise yang dibutuhkan, juga diharapkan dapat

meningkatan kompetensi serta kinerja karyawan yang ada

dilingkungan Elnusa Group.

Digital Applications for Coaching and Mentoring Program

that allow employees to easily search for coach/mentor with

appropriate expertise. This is hoped to improve employee’s

competencies as well as performance within Elnusa Group.

MelissaSistem metode analisis data pada media online meyajikan

informasi grafis berupa trend, sentiment, exposure, demografi,

behavior, dan map melalui implementasi teknologi Big Data,

untuk menjadi insight dalam sudut pandang kebutuhan

customer dengan keunggulan mengolah dan menganalisis topik

atau isu dilakukan dengan cepat, mudah, biaya lebih murah, dan

informasi lebih up to date.

System on method of data analysis for online media, which allows

for graphical presentation of information for trend, sentiment,

exposure, demographic characteristics, behaviors, and map

through the implementation of Big Data technology, with the goal

of getting insights from the viewpoint of customers’ needs. The

advantage of this system is that topics or issues can be analyzed

more quickly, easily, cost-efficiently and thus allowing for the

provision of a more up-to-date information

IsvesSistem monitoring kapal menggunakan teknologi IoT (Internet

of Things) berfungsi memberikan informasi posisi kapal secara

realtime dengan penghematan biaya yang sangat efisien.

IoT-based (Internet of Things) monitoring system for ships

which has the function of providing information on the real-

time position of the ships in a cost-efficient manner.

As an appreciation, the Company evaluates and creates competitions on innovations in various events both internally and externally. At least there are three events that are facilitated by the Company, namely Elnusa CIP Award, Upstream Innovation & Improvement Program from the Pertamina Upstream department, as well as Annual Pertamina Quality Award.

Not only for competition purposes, the Company also holds program for sharing knowledge among all employees for innovations and improvements done by quality employees of Elnusa. Sharing is facilitated by Elnusa Petroleum School. Innovations as well as improvements are also recapitulated in the bank of data, which is accessible through dms.elnusa.co.id. Moreover, the Company register innovations to the Intellectual Property Department of The Ministry of Law and Human Rights.

114


Dampak Positif dan Negatif JasaPositive and Negative Impacts of the service

Menjamin Privasi PelangganEnsuring Customers’ Privacy

Dampak positif maupun negatif dapat terjadi sebagai akibat layanan jasa yang dilakukan. Oleh karena itu, Perseroan berupaya sebaik mungkin untuk memitigasi risiko dampak negatif yang mungkin muncul atas jasa yang dilakukan. Upaya ini dilakukan dengan memastikan bahwa setiap aktivitas operasional sudah mengikuti standar prosedur ataupun regulasi yang berlaku.

Pada aspek kesehatan dan keselamatan jasa, Perseroan menerapkan Job Safety Analysis (JSA) dalam setiap aktivitasnya. Tak hanya itu, Perseroan memberikan kewenangan kepada para pemangku kepentingan yang berada di lingkungan kerja untuk intervensi penghentian pekerjaan yang tidak aman. Kewenangan ini Perseroan berikan dengan memfasilitasi stop working authority card kepada para pemangku kepentingan di area kerja. Upaya-upaya ini merupakan bagian dari Program HSE 9 Golden Rules.

Perseroan menjamin tidak adanya privasi pelanggan yang terlanggar dalam setiap jasa yang diberikan. Privasi pelanggan merupakan hal fundamental yang menentukan kepercayaan. Perseroan juga memastikan bahwa tidak ada data pelanggan yang hilang sebagai akibat dari jasa yang dilakukan. Setiap jasa yang dilakukan sesuai dengan perjanjian kerahasiaan maupun komitmen yang telah ditanda tangani kedua belah pihak. Hingga akhir 2018, tidak ada pengaduan berdasar yang tujukan kepada Perseroan atas pelanggaran privasi pelanggan maupun kehilangan data.

The positive and negative impacts resulting from the service provided can occur. Therefore, the Company attempts to mitigate negative risks that may arise due to the provided service. This is done to ensure that every operational activity has been done in accordance to the standard procedure and prevailing regulations.

For the health and safety service aspect, the Company implement Job Safety Analysis (JSA) in every activity. Furthermore, the Company gives rights to the stakeholders in the work area to intervene and to stop unsafe jobs. This right is given by the Company through the stop working authority card which is given to stakehoklders in the work area. These efforts are part of the HSE 9 Golden Rules Program.

The Company ensures no breach of privacy of customers in every service provided. Customer’s privacy is fundamental in building trust. The Company also ensures that there is no customers data that are lost as a result of the provided services. Every service is done in accordance to the confidentiality agreement, as well as the commitment signed by both parties. Until the end of 2018, there is no report directed to the Company in relation to the violation of customers’ privacy or lost of data.

115


Survei Kepuasan PelangganCustomers’ Satisfaction Survey

Tujuan dari survei kepuasan pelanggan adalah untuk mendapatkan umpan balik mengenai status kepuasan atas pekerjaan yang sedang berjalan. Hal ini meliputi informasi atas ketepatan jadwal operasi, kualitas produk akhir, kualitas pekerjaan, kecepatan klien mendapatkan informasi terbaru tentang kemajuan proyek, aspek K3LL, serta ketepatan penagihan. Survei dilakukan secara sampling dan periodik pada pelanggan melalui penyebaran angket, wawancara ataupun observasi dilapangan.

Pada 2018, tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan jasa Perseroan melebihi dari target yang diharapkan. Tercatat indeks kepuasan pelanggan tercapai sebesar 91% dari target 85%. Dari hasil kepuasan ini, Perseroan tetap bersungguh-sungguh untuk mempertahankan dan bahkan melakukan perbaikan. Sehingga ke depannya diharapkan kepuasan pelanggan dapat terus lebih baik.

Indeks Kepuasan PelangganCustomers’ satisfaction Index

2018 2017 201691 83 79

Target 85

DAMPAK DARI KEGIATANPerseroan memperoleh berbagai penghargaan atas inovasi yang dilakukan serta tidak adanya sanksi ataupun denda yang diberikan kepada Perseroan atas ketidakpatuhan terhadap hukum dan peraturan terkait penyediaan jasa yang dilakukan.

The goal of the customers’ satisfaction survey is to get feedback on the level of satisfaction on the on-going work. This pertains to information on the timeliness of the scheduled operations, the quality of the end product, the quality of work, the speed of receiving latest information on the progress of the project, occupational safety and health aspect, and the timeliness of the billing. Survey is done periodically to a sample of customers by means of questionnaires, interviews, or field observation.

In 2018, the customers’ satisfaction level on the service provided by the Company exceed the target. The customers’ satisfaction index reached 91% from the target of 85%. From this results, the Company aims to put efforts in maintaining and even improving the results so that in the future customers’ satisfaction continues to improve.

IMPACT OF THE ACTIVITIESThe Company obtained various awards on innovations, and did not receive any punishment or fine on non-compliance issues related to the law and regulations for the provided services

116


Berkontribusi untuk NegeriContributing to the Nation

10

118

Berkontribusi Untuk NegeriContributing to the Nation

“Perseroan senantiasa berupaya meningkatkan nilai tambah yang berdampak positif bagi masyarakat. Pelibatan aktif pada kegiatan operasi, dukungan pengembangan komunitas, serta kepedulian social terhadap bencana merupakan kesungguhan kami untuk turut serta membangun negeri

The Company continuously makes an effort to give positive value added to general public. Active involvement in operational activities, support for community development, as well as concern about natural disaster are part of our commitment in building the nation.”

Pendekatan ManajemenManagement Approach

Jumlah masyarakat lokal dalam proyekNumber of local communities involved at projects

2017 2016

1.621

2.496

2018

3.097

Jumlah proyek yang melibatkan masyarakat lokalNumber of projects involving local communities

2017 2016

57

87

2018

167

Nilai Investasi Sosial (Rp Jutaan)Social investment value (Rp Billion)

2017 2016

14.51210.279

2018

16.401

Berkontribusi untuk NegeriContributing to the Nation

Perseroan memahami bahwa kegiatan operasi yang dilakukan dapat menimbulkan dampak positif maupun negatif terhadap aspek lingkungan, ekonomi maupun sosial. Oleh karena itu, Perseroan berkomitmen untuk selalu memitigasi maupun

The Company understands that its operational activities can cause positive and negative environment, economic, and social impacts. As such, the Company is committed to always mitigate and improve its activities. One of these efforts is by involving

119


memperbaiki aktivitas yang dilakukan. Salah satu upayanya adalah dengan melibatkan masyarakat sebagai bagian dari kegiatan operasional atau community involvement & development (CID) yang dilakukan.

Aktivitas CID Perseroan dipengaruhi oleh kinerja ekonomi dan kondisi industri migas. Pergeseran dominasi aktivitas hilir ke hulu migas mempengaruhi pula aktivitas CID Perseroan. Perlu penyesuaian aktivitas CID dengan kondisi operasional yang dilaksanakan.

Secara sifat bisnis, terdapat perbedaan jelas antara kedua aktivitas Perseroan pada kedua segmen tersebut. Lokasi kerja jasa hulu migas umumnya berada di hutan, laut maupun pemukiman rendah penduduk, sedangkan jasa distribusi dan logistik energi pada segmen hilir berada pada area pemukiman ramai penduduk. Untuk durasi proyek, jasa hulu migas berkisar 6-15 bulan, sedangkan jasa distribusi dan logistik energi memiliki durasi kontrak yang lebih panjang.

Namun demikian ditengah pergeseran kondisi yang ada, Perseroan berkomitmen bahwa CID merupakan investasi sosial dan bagian terpadu dalam proses bisnis. Komitmen pelaksanaan CID Perseroan tertuang pada kebijakan Corsec-K.1.3 (Rev.01) yang mengacu pada ISO 26000: Social Responsibility dalam pelaksanaannya dan merupakan bentuk kepatuhan Perseroan terhadap Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Dalam melaksanakan komitmen CID, kebijakan yang dilaksanakan Perseroan adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan CID harus berlandaskan nilai-nilai dan standar etika Perseroan yang berlaku dengan berprinsip pada tata kelola perusahaan yang baik, yaitu transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independen, dan kewajaran.

2. Strategi CID harus selaras dengan strategi korporasi baik jangka pendek maupun panjang

3. CID merupakan bagian dari investasi sosial serta strategi bisnis untuk menjamin keberlanjutan pertumbuhan usaha.

Strategi Perseroan dalam pelaksanaan CID adalah sebagai berikut:

1. Melibatkan masyarakat maupun stakeholders terkait lain di area kerja sebagai bagian dalam kegiatan operasional.

2. Berpartisipasi aktif dalam kepedulian sosial dengan menerapkan pengembangan komunitas melalui aspek three fundamentals for a better life

3. Berorientasi terhadap Sustainable Development Goals dan delapan kategori Asnaf.

general public in the operational or community involvement & development (CID) activities.

The Company’s CID activities are influenced by the economic performance and the conditions of the oil and gas industry. The shift from downstream to upstream oil and gas activities also has an impact on CID activities of the Company. There is a need for adjustment in CID activities to suit the conditions of the existing operational activities.

There is a clear difference in the nature of business of these two types of activities. The location of work in the oil and gas upstream service is mainly in the forest, sea, as well as in remote, less populated areas, while the energy distribution and logistics service in the downstream segment is mainly located in populated areas. Regarding the duration of the project, the oil and gas upstream service lasts for 6 – 15 months, while the energy distribution and logistics service has longer contract duration.

Despite of the shift, the Company is committed to conducting CID activities given that these activities are social investment and an integrated part of the Company’s business process. The commitment to conduct CID activities is stated in the Policy Corsec-K.1.3 (Rev.01), which is based on the ISO26000: Social Responsibility for the implementation and is part of the compliance of the Company to the Law No. 40 year 2007 regarding limited liabilities company.

In conducting its CID commitment, the Company’s policies are as follows:

1. CID activities must be based on the values and ethical standards of the Company which are in accordance to the good corporate governance principles of transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness.

2. CID strategy must be in line with the Company’s short term and long term strategy.

3. CID is part of social investment and business strategy of the Company to ensure the continuity of its business growth.

The Company’s strategies in implementing CID are as follows:

1. Involving general public as well as other related stakeholders in work locations in its operational activities.

2. Actively participating in social activities by promoting community development through three fundamentals for a better life aspect

3. Orienting towards Sustainable Development Goals and the eight categories of beneficiaries.

120


Pelibatan Masyarakat dalam Aktivitas OperasiCommunity involvement in operational activities

Kegiatan operasi Perseroan berdampingan dengan aktivitas masyarakat lokal. Oleh karena itu, Perseroan menyadari bahwa hubungan ini perlu dijalin dengan baik sehingga tidak saling berbenturan. Selain itu, untuk memberikan nilai tambah, Perseroan melibatkan masyarakat lokal sebagai bagian dari aktivitasnya. Tujuan dari pelibatan ini tidak lain merupakan ketulusan hati Perseroan untuk memberikan manfaat dari keberadaaannya di wilayah operasi.

Salah satu bentuk pelibatan masyarakat lokal dalam aktivitas operasi adalah sebagai tenaga kerja pendukung pekerjaan. Pelibatan ini menyesuaikan dengan jenis servis yang sedang diberikan oleh Perseroan kepada pelanggan. Pelibatan ini diawali dengan pelatihan teknis, hingga pelaksanaan pekerjaan. Posisi yang dipekerjakan untuk masyarakat lokal antara lain: asisten humas, tim pengeboran, tim topografi dan lain-lain. Kebijakan 9 HSE Golden Rules dan Zero Tolerance juga diterapkan kepada tenaga kerja lokal. Hal ini merupakan bentuk komitmen Perseroan untuk melibatkan masyarakat dengan penuh tanggung jawab.

Indikator / Indicator Satuan / UnitKinerja / Performance

2018 2017 2016Jumlah proyek yang melibatkan masyarakat lokal /Number Of Project With Local Community Involved

Proyek /Project

167 87 57

Masyarakat lokal yang dilibatkan dalam operasi /Local Community At Operating Involved

Orang / People

3097 2496 1621

Pada 2018, pelibatan masyarakat lokal tercatat dalam aktivitas operasi Perseroan meningkat 24% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini merupakan hal yang wajar seiring dengan meningkatnya aktivitas kegiatan operasional yang dijalankan Perseroan.

The Company’s operational activities go hand-in-hand with the activities of the local communities. Therefore, the Company understands that good relationship needs to be built, so as to prevent conflicts. Moreover, in order to add value, the Company involves local communities in its activities. The purpose of this involvement is none other than the Company’s sincere willingness to give values to the stakeholders in its operational areas.

One form of local community involvement in the Company’s operational activities is in the recruitment of local workers. This involvement is tailored according to the type of service given by the Company to its customers. This involvement is started with the technical training up to the implementation of work. The positions that are available to the local community includes: public relations assistants, drilling team, topography team, and others. The 9 HSE Golden Rules and Zero Tolerance policies are also applied to the local workers. This is part of the Company’s commitment to involve local communities in a responsible manner.

In 2018, the involvement of local community that is recorded in the Company’s operational activities increased by 24% as compared to the previous year. This occurs naturally with the increase in the Company’s operational activities.

Implementasi dari strategi ini dikelola oleh fungsi operasi dan Corporate Secretary di berbagai area kerja, baik di kantor pusat maupun di wilayah operasi. Untuk memastikan pelaksanaan dari pengelolaan ini, Perseroan secara berkala mengevaluasi aktivitas yang dilakukan. Hasil dari pelaksanaan ini kemudian dilaporkan sebagai bagian dalam laporan tahunan dan keberlanjutan. Untuk penyampaian dalam laporan tahunan disusun dalam versi lebih ringkas, sedangkan pada laporan keberlanjutan informasi yang disampaikan lebih dalam. Penyusunan laporan keberlanjutan sesuai dengan Peraturan OJK Nomor 51/POJK.03/2017 serta GRI Standards.

The implementation of these strategies is managed by the operational and Corporate Secretary functions in various work locations, both in the Head Office as well as in the operational areas. In order to ensure the management of these activities, the Company periodically evaluates the implementation of these activities. The implementation result is then reported as part of the Annual Report and Sustainability report. The presentation of these activities in Annual Report is done in more concise manner, while in Sustainability Report is done in more thorough manner. The preparation of the Sustainability Report is in accordance to the OJK Regulation No. 51/POJK.03/2017 as well as GRI Standards.

121


Pengembangan Komunitas BerkelanjutanSustainable Community Development

Keharmonisan hubungan dengan komunitas di sekitar wilayah kerja merupakan salah satu perhatian utama Perseroan. Perhatian ini diimplementasikan melalui program-program pengembangan komunitas yang berfokus pada pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lingkungan. Program ini yang tidaknya hanya dilakukan oleh Perseroan melainkan juga Anak Perusahaan. Dalam praktiknya, Perseroan memprioritaskan sejumlah program atas dasar dukungan terhadap Sustainable Development Goals dan berfokus pada benefisiaris masyarakat yang tergolong dalam delapan asnaf. Tujuan dari prioritas ini adalah untuk mendukung pengembangan kapasitas nasional sesuai kemampuan Perseroan.

BIDANG LINGKUNGANPada 2018, kegiatan untuk dukungan pada bidang lingkungan ini diwarnai oleh banyak aktivitas Perseroan maupun grup yang turut serta dalam penanggulangan maupun pemulihan bencana alam (Elnusa Emergency Response/ EER) di Indonesia. Setidaknya ada tiga aksi kepedulian yang Perseroan dan grup lakukan untuk membantu korban bencana alam di Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah serta, Banten & Lampung. Detail adalah sebagai berikut:

1. Aksi Kepedulian Sosial Nusa Tenggara BaratPerseroan mengaktifkan Tim EER, melakukan penghimpunan dana & bantuan, serta bekerja sama dengan beberapa pihak untuk memberikan bantuan logistik pascabencana gempa bumi mereda. Sebagai langkah lanjutan, Perseroan turut pula mengirimkan relawan dan menyelenggarakan drilling for water dan membangun fasilitas air bersih di beberapa lokasi hunian korban. Total lima fasilitas air bersih telah dibangun Perseroan untuk mendukung pemulihan.

2. Aksi Kepedulian Sosial Sulawesi TengahPada bencana alam di Sulawesi Tengah ini, salah satu anak usaha Perseroan juga turut menjadi korban. Atas bencana yang terjadi, Perseroan membentuk tim gabungan dengan empat fokus awal, yaitu i) mendukung upaya Pemerintah dan pertamina dalam pemulihan segera distribusi BBM, ii) mengirimkan bantuan logistik & medis, iii) mengirimkan relawan untuk mendata status karyawan dan keluarga karyawan pascabencana, serta iv) mengirimkan tim untuk menginventaris status dan kondisi asset perusahaan.

Memasuki periode pemulihan, Perseroan kembali mengirimkan logistik, serta bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyelenggarakan pemulihan trauma, pembangunan fasilitas air bersih serta hunian tetap. Total fasilitas air yang telah dibangun berjumlah 33 unit dan hunian tetap berjumlah 16 unit. Atas kepedulian social ini, Perseroan mendapatkan apresiasi dari Gubernur Sulawesi Tengah, serta penghargaan dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Harmonious relations with local communities in the areas of work are of high importance to the Company. This attention is materialized in the form of community development programs that focus on education, economy, health, and environment. These programs are not only done by the Company but also by its subsidiaries. In practice, the Company prioritizes several programs that are in line with the Sustainable Development Goals and that have focused on the 8 groups of beneficiaries. The goal of prioritization is to support national capacity development according to the Company’s ability.

ENVIRONMENT ASPECTIn 2018, activities that can be categorized as part of supporting the environment are mainly comprised of activities related to natural disaster relief and recovery process (Elnusa Emergency Response/ EER) in Indonesia. There were at least three activities of the Company and its subsidiaries that are related to provision of support for victims of natural disaster in West Nusa Tenggara, Central Sulawesi, and Banten & Lampung. The details are as follows:1. Disaster relief and recovery activities in West Nusa Tenggara

The Company made available EER team, raised fund and donation, as well as cooperated with various parties to distribute logistical supplies in the aftermath of the earthquake. Moreover, the Company also sent volunteers and conducted drilling for water and built clean water facilities in various shelters. In total, there are five clean water facilities that were built by the Company in order to support recovery process.

2. Disaster relief and recovery activities in Central Sulawesi During the natural disaster in Central Sulawesi, one of the Company’s subsidiaries also became a victim. Due to the disaster, the Company formed a team with four initial focuses, namely i) supporting the efforts of the government and Pertamina in accelerating fuel distribution, ii) sending general and medical supplies, iii) sending volunteers to record and check the status of employees and their families in the aftermath of the disaster, as well as iv) sending a team to make an inventory on the status and condition of the Company’s assets.

During the recovery period, the Company sent another supplies, as well as cooperated with various parties to provide trauma counseling, building of clean water facilities and permanent housing. In total, there are 33 units of clean water facilities and 16 units of housing that were built. Due to its involvement and support, the Company received an appreciation from the Central Sulawesi Governor, as well as an award from the Ministry of Energy and Mineral Resources.

122


3. Aksi Kepedulian Sosial Banten & LampungPerseroan dan grup menyalurkan bantuan logistik melalui Pertamina atas bencana alam yang terjadi. Selain bantuan ini, Perseroan juga mengirimkan relawan untuk turut serta membantu dalam proses distribusi bantuan.

BIDANG PENDIDIKANPada tahun 2018, kontribusi Perseroan untuk pengembangan pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Beasiswa Tepadu (BEST)Perseroan memberikan Beasiswa Terpadu meliputi pemberian beasiswa yang dilengkapi dengan aktivitas pendampingan prestasi akademik, pembangunan karakter kepemimpinan serta pembimbingan spiritual untuk siswa/siswi yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah. Tahun 2018, Perseroan menyelenggarakan program ini untuk 60 benefisiaris tiap bulannya.

2. Taman Belajar Elnusa (TBE)Perseroan menyelenggarakan fasilitas pendidikan berbasis kurikulum gabungan yang terakreditasi secara nasional. Kegiatan terdiri dari pendidikan anak usia dini dalam bentuk TKIT (Taman Kanak-kanak Islam Terpadu), TK Umum Patra, dan TPA (Taman Pendidikan Al-Quran). Pada tahun 2018, rata-rata penerima manfaat perbulan yang difasilitasi Perseroan sebanyak 292 siswa/siswi. Jumlah ini melebihi target tahunan yang dicanangkan oleh Perseroan.

3. Beasiswa Operasi dan BerprestasiPerseroan secara rutin memberikan beasiswa kepada Putra/putri karyawan maupun office service berprestasi. Pada tahun 2018 ini, Perseroan memberikan beasiswa operasi dan berprestasi kepada 21 anak berprestasi.

4. Ramadhan di ElnusaRamadhan di Elnusa merupakan salah satu kegiatan CSR yang diperuntukkan untuk karyawan muslim Perseroan yang diadakan selama sebulan penuh pada bulan suci Ramadhan. Melalui program ini Perseroan berupaya memperbaiki perilaku maupun kinerja karyawan berdasarkan nilai-nilai agama islam. Kegiatan tersebut tentunya bukan hanya terbatas pada edukasi keislaman dalam bentuk pengajian maupun majelis ilmu, namun juga dengan kegiatan lain seperti buka puasa bersama masyarakat di sekitar Graha Elnusa,sSholat tarawih berjamaah dan bahkan berdiam diri (i’tikaf) di Masjid Baitul Hikmah pada sepuluh malam terakhir.

5. Pengembangan Sekolah MandiriPerseroan dan grup selalu berupaya untuk mendukung dunia pendidikan melalui pengembangan sekolah mandiri di berbagai daerah. Bentuk dukungan yang dilakukan antara lain dalam peningkatan kualitas maupun kuantitas dari sarana dan prasarana pembelajaran. Pada 2018 ini, Perseroan telah mendukung 29 sekolah di berbagai daerah.

3. Disaster relief and recovery activities in Banten & LampungThe Company and its subsidiaries distribute logistical supplies through Pertamina for the natural disaster recovery process. Other than logistical supplies, the Company also sent volunteers to help in distributing the supplies.

EDUCATION ASPECTIn 2018, The Company’s contributions to the education development aspect are as follows:

1. Integrated Scholarship (BEST)The Company gives integrated scholarships including the provision of scholarship that include academic mentoring activities, character building on leadership, as well as spiritual mentoring to students from low income families. In 2018, the Company provided scholarships to 60 beneficiaries every month.

2. Elnusa Learning Garden (TBE)The Company established educational facilities that followed a combined curriculum which has been accredited nationally. These activities comprised of early childhood education in a form of islamic integrated kindergarten (TKIT), Patra Kindergarten, and Al-Quran education facility (TPA). In 2018, on average there were 292 students that received this support every month. This number exceeded the yearly target set by the Company.

3. Operational and high-performance scholarshipThe Company routinely gives scholarships to employees’ children as well as office service who have excellent academic track record. In 2018, the Company gave operational and achievement scholarship to 21 academically excellent children.

4. Ramadhan at ElnusaRamadhan at Elnusa is one of the corporate social responsibility (CSR) activities for the Moslem employees during the holy month of Ramadhan. Through this program, the Company tries to improve its employees’ conduct and performance based on the Islamic principles. This activity is not only limited to Islamic education in a form of Islamic study and prayer groups, but also include other activities such as breaking fast together with local communities around Graha Elnusa, congregational Tarawih prayer, and i’tikaf in Baitul Hikmah Mosque in the last ten evenings.

5. Independent School DevelopmentThe Company and its holding group also contribute to the education sector by establishing independent schools in various regions. The support given by the Company is in the form of quality and quantity improvement of the teaching facilities. In 2018, the Company has supported 29 schools in various locations.

123


BIDANG EKONOMIPada tahun 2018, kontribusi Perseroan dalam bidang ekonomi adalah sebagai berikut:

1. Tabungan Hikmah Mandiri (THM)Bentuk pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dibangun Perseroan dengan mengadopsi prinsip lembaga keuangan mikro syariah Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) untuk membantu para pelaku usaha mikro dan kecil di lingkungan sekitar Graha Elnusa. Sebanyak 5376 orang akumulasi penerima manfaat telah dibantu oleh Perseroan pada tahun 2018. Kegiatan pemberdayaan ini akan terus dilakukan oleh Perseroan untuk memberikan pemberdayaan ekonomi yang lebih baik dan mandiri pada tahun-tahun selanjutnya.

2. Aksi Tebar Hewan KurbanProgram ini merupakan kegiatan rutin yang digelar setiap hari raya islam Idul Adha. Perseroan dan grup melakukan aksi tebar hewan kurban di berbagai area kerja di Indonesia. Secara konsolidasi, Perseroan menyalurkan 13.248 paket pada tahun ini. Jumlah ini meningkat 108% dari tahun sebelumnya yang sebanyak 6.350 paket.

3. Elnusa Berbagi KasihKegiatan ini merupakan aktivitas kepedulian sosial Perseroan dan grup yang dilakukan dengan membagikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu di berbagai area kerja. Momen berbagi ini biasanya dilakukan menjelang Lebaran/ Idul Fitri, HUT Perseroan maupun grup, dan momen lainnya. Penerima manfaat dalam hal ini ialah yang masuk dalam kriteria delapan ASNAF. Tahun 2018 sebanyak 2.361 benefisiaris menerima manfaat dari kegiatan ini.

BIDANG KESEHATANPada tahun 2018, kontribusi Perseroan untuk dukungan kesehatan adalah sebagai berikut:

1. Forum PosyanduPerseroan memfasilitasi forum Posyandu bagi pemeliharaan kesehatan Ibu, Balita serta Lansia. Kegiatan ini merupakan dukungan Perseroan terhadap SDG Nomor 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Sebanyak 13 Posyandu telah tergabung dalam forum ini. Pada 2018 ini, Perseroan berhasil memberikan manfaat Posyandu kepada 2165 orang penerima manfaat di wilayah kerja Graha Elnusa.

2. Pos SehatSelain fasilitas layanan posyandu, Perseroan dan grup juga memfasilitasi layanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah kerja dengan Pos Sehat. Aktivitas program ini berupa pemeriksaan, pengobatan, serta penyuluhan kesehatan untuk karyawan maupun umum. Pada 2018, Perseroan memberikan manfaat dengan total 324 benefisiaris.

3. Aksi Donor DarahKegiatan rutin tiga bulanan ini merupakan preferensi dan kepedulian dari karyawan maupun masyarakat umum yang berada di wilayah kerja Perseroan dan grup. Tahun ini kegiatan aksi donor darah terlaksana sebanyak empat kali dan berhasil mengumpulkan 578 kantong darah.

ECONOMIC ASPECTIn 2018, the Company’s contributions in economic aspect are as follows:

1. Hikmah Mandiri Savings (THM)One form of economic empowerment that is built by the Company based on the principle of the syariah micro financing Baitul Maal Wat Tamwil (BMT),with the aim of providing support for micro and small enterprises in the area surronding Graha Elnusa. As many as 5376 people have received benefits from the Company in 2018. This empowerment activities will continuously be done by the Company to give greater benefits in subsequent years.

2. Qurban donation deliveryThis program is routinely held during the Eid al-Adha celebration. The Company and its subsidiaries donated Qurban’s meat in their various work areas in Indonesia. In total, the Company donated 13,248 packages this year. This increased by 108% as compared to previous year in which the Company donated 6,350 packages.

3. Elnusa CareThis activity is part of the Company and it subsidiaries’ corporate social activities, which is done by giving assistance and donation to low-income communities in various work locations. This activity is usually done closer to Eid-al-Fitr, during the Company and the holding group anniversary, and other events. The recipients of this activity is based on the eight categories of being beneficiaries. In 2018, there were 2,361 recipients of this benefit.

HEALTHCARE ASPECTIn 2018, the Company’s contributions to the healthcare aspect are as follows:

1. Integrated Services Health Post (Posyandu) ForumThe Company provides Posyandu service in order to support the health of mothers, children under the age of three, and elderly people. This activity is part of the Company’s support for the third SDG’s goal: Good Health and Wellbeing. As many as 13 Posyandu have joined this forum. In 2018, the Company sucessfully gave services to 2165 beneficiaries in the area surrounding Graha Elnusa.

2. Health ServicesOther than the Posyandu service, the Company and its holding group also facilitate health services for general public in its work areas through Pos Sehat. This program includes activities such as check-up, treatments, and health counseling for employees and general public. In 2018, the Company provided this benefit to 324 beneficiaries.

3. Blood Donation DriveThis quarterly event is part of the social contribution of employees as well as general public in the work areas of the Company and its holding group. This year, the blood donation drives have been done four times and have managed to collect 578 blood bags.

124


NILAI INVESTASI SOSIALNilai investasi sosial yang dikeluarkan oleh Perseroan dan grup adalah sebesar Rp16,4 miliar atau 5,9% dari laba bersih yang dihasilkan pada tahun ini.

Nilai investasi Unit 2018 2017 2016

Rp 16,4 10,3 14,5

(dalam Rp Miliar)(in Rp Billion)

DAMPAK KEGIATANSepanjang kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh Perseroan dan grup, tidak ditemukan adanya dampak negatif, pelanggaran maupun pengaduan terkait dengan hak asasi masyarakat lokal yang terjadi baik di kantor pusat, cabang, warehouse maupun di area operasi. Bilamana terdapat perselisihan antara Perseroan dengan masyarakat lokal, penyelesaian dilakukan secara baik melalui musyawah untuk mufakat. Tidak ada sanksi moneter maupun non-moneter yang diberikan atas ketidakpatuhan terhadap hukum serta peraturan yang berlaku.

SOCIAL INVESTMENT VALUEThe social investment value of the Company and its group was in the amount of IDR 16.4 billion or 5.9% of the net profit of the current year.

IMPACTS OF SOCIAL ACTIVITIESIn implementing these empowerment activities, there were no negative impact, violations of law, as well as complaints related to rights of the local communities residing in the area close to the head office, branches, warehouses, as well as in the areas of operations. In case there is a conflict between the Company and local communities, the resolution has been done well through joint agreement. There were no monetary and non-monetary sanctions given due to non-compliance to the prevailing Law and regulations.

125


Referensi Silang POJK51/OJK.03/2017

Cross References POJK51/OJK.03/2017

PengungkapanDescription

Halaman dan/ Laman

Page Numbers &/URLs

Tidak dicantumkan

Omission

Strategi keberlanjutanStrategy of sustainability

1Strategi keberlanjutanStrategy of sustainability

14-15

Ikhtisar kinerja aspek keberlanjutanSustainability aspect performance highlights

Perbandingan kinerja tiga tahun terakhirComparison of performance in the last three years

a

Aspek ekonomi, meliputi1. Kuantitas produksi atau jasa yang dijual2. Pendapatan atau penjualan3. Laba atau rugi bersih4. Produk ramah lingkungan5. Pelibatan pihak lokal yang berkaitan dengan bisnis keuangan

berkelanjutanEconomic aspects, including1. Quantity of production or service sold2. Income or sales3. Net profit or loss4. Environmental friendly products5. Engagement of local parties related to sustainable financial

business

60-63,69

b

Aspek lingkungan hidup, meliputi1. Penggunaan energi2. Pengurangan emisi yang dihasilkan3. Pengurangan limbah dan efluen4. Pelestarian keanekaragaman hayati

Environmental aspects, including1. Energy use2. Reducing emissions produced3. Reduction of waste and effluent4. Conservation of biodiversity

72

c

Aspek sosial mengenai dampak positif dan negatif dari penerapan keuangan berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkunganSocial aspects regarding the positive and negative impacts of implementing sustainable finance for society and the environment

124

Referensi Silang POJK No. 51/POJK.03/2017POJK No. 51/POJK.03/2017 Cross References

126




Halaman dan/ Laman

Page Numbers &/URLs

Tidak dicantumkan

Omission

Profil perusahaanCompany profile

aVisi, misi dan nilai keberlanjutanVision, mission and value of sustainability

28

bPusat informasi perusahaanCompany Information Center

25

c

Skala usaha, meliputi1. Total aset dan kewajiban 2. Jumlah karyawan yang dibagi menurut jenis kelamin, jabatan,

usia, pendidikan dan status ketenagakerjaan3. Persentase kepemilikan saham4. Wilayah operasional

Business scale, including1. Total assets and liabilities2. Number of employees divided according to gender, position,

age, education and employment status3. Percentage of share ownership4. Operational area

28, 40-45

d

Penjelasan singkat mengenai produk, layanan dan kegiatan usaha yang dijalankanA brief description of the products, services and business activities carried out

28, 35-37

eKeanggotaan pada asosiasiMembership with associations

28

fPerubahan signifikanSignificant changes

24

Laporan DireksiReport from the Board of Directors

a

Kebijakan strategi keberlanjutan, meliputi:1. Penjelasan nilai keberlanjutan2. Penjelasan terhadap isu terkait penerapan keuangan

berkelanjutan3. Penjelasan komitmen dalam pencapaian penerapan keuangan

berkelanjutan4. Pencapaian kinerja5. Tantangan pencapaian kinerja

Sustainability strategy policies include:1. Explanation of the value of sustainability2. Explanation of issues related to the implementation of

sustainable finance3. Explanation of commitments in achieving the implementation of

sustainable finance4. Achievement of performance5. Challenges of performance achievement

14-15

b

Penerapan keuangan berkelanjutan, meliputi:1. Pencapaian kinerja penerapan (ekonomi, sosial dan lingkungan)2. Penjelasan prestasi dan tantangan termasuk peristiwa penting

selama periode pelaporan

Sustainable financial implementation, including:1. Achievement of implementation performance (economic, social

and environmental)2. Explanation of achievements and challenges including important

events during the reporting period

15-17

c

Strategi pencapaian target, meliputi:1. Pengelolaan risiko atas penerapan keuangan berkelanjutan 2. Pemanfaatan peluang dan prospek usaha3. Penjelasan situasi eksternal ekonomi, sosial dan lingkungan

hidup yang berpotensi mempengaruhi keberlanjutan

Target achievement strategies include:1. Risk management for the implementation of sustainable finance2. Utilizing opportunities and business prospects3. Explanation of external economic, social and environmental

situations that have the potential to affect sustainability

14-15

127





Halaman dan/ Laman

Page Numbers &/URLs

Tidak dicantumkan

Omission

Tata kelola keberlanjutanSustainability Governance

a

Tugas bagi Direksi dan Dewan Komisaris terkait kinerja keberlanjutanBoard of Directors and Board of Commissioners duties on sustainability performance

51

b

Pengembangan kompetensi anggota Direksi terkait kinerja keberlanjutanCompetencies development for sustainability on members of the Board of Directors

52

cPenjelasan mengenai prosedur Perusahaan Publik dalam mengendalikan risiko atas penerapan keuangan berkelanjutan Company procedures in controlling the risk of sustainability

53

d

Penjelasan mengenai pemangku kepentingan meliputi:1. Keterlibatan pemangku kepentingan berdasarkan penilaian

manajemen, RUPS, surat keputusan atau lainnya2. Pendekatan pelibatan pemangku kepentingan dalam bentuk

dialog, survei dan seminar

A description of stakeholders includes:1. Stakeholder involvement based on management’s assessment,

GMS, decree or other2. Stakeholder engagement approach in the form of dialogue,

surveys and seminars

52-53

ePermasalahan terkait kinerja keberlanjutanIssues related to sustainability performance

Terdapat pada masing-masing bab

Found in each chapter

Kinerja keberlanjutanSustainability performance

a

Kegiatan membangun budaya keberlanjutan di internal Perusahaan PublikActivities to build a sustainability culture in the internal Public Company

64-65

b Kinerja ekonomi tiga tahun terakhir meliputi:

1Perbandingan target dan kinerja produksi, portofolio, pembiayaan, pendapatan dan laba rugiComparison of targets and performance of production, portfolio, financing, income and profit

60-62

2

Perbandingan target dan kinerja portofolio, target pembiayaan, atau investasi pada proyek yang sejalan dengan Keuangan BerkelanjutanComparison of portfolio targets and performance, financing targets, or investments in projects

68-69

cKinerja sosial dalam tiga tahun terakhir meliputi:Social performance in the past three years includes:

1

Komitmen perusahaan untuk memberikan produk dan/atau jasa yang setara kepada konsumenThe Company's commitment to provide products and / or services equivalent to consumers

112-113

2

Ketenagakerjaan, meliputi:• Pernyataan kesetaraan kesempatan kerja dan ada/ tidaknya

tenaga kerja paksa dan tenaga kerja anak• Persentase remunerasi pegawai tetap di tingkat terendah

terhadap upah minimum regional• Lingkungan bekerja yang layak dan aman• Pelatihan dan pengembangan kemampuan

Employment, including:• Statement of equality of employment opportunities and the

presence / absence of forced labor and child labor• The percentage of employee remuneration remains at the

lowest level against regional minimum wages• The environment works that is worthy of funding• Training and capacity building

94-107

128




Halaman dan/ Laman

Page Numbers &/URLs

Tidak dicantumkan

Omission

3

Masyarakat, meliputi:• Informasi kegiatan atau wilayah operasional yang menghasilkan

dampak positif maupun dampak negatif termasuk literasi dan inklusi keuangan

• Mekanisme pengaduan masyarakat serta jumlah pengaduan yang diterima dan ditindaklanjuti

• TJSL dengan tujuan dukungan pembangunan berkelanjutan meliputi jenis dan capaian kegiatan program pemberdayaan masyarakat

Society, including:• Information on activities or operational areas that produce

positive or negative impacts including financial literacy and inclusion

• Public complaints mechanism and number of complaints received and acted upon

• TJSL with the aim of supporting sustainable development including the types and achievements of community empowerment program activities

118-124

dKinerja lingkungan hidup, memuat:Environmental performance, contains:

1Biaya Lingkungan Hidup yang dikeluarkanEnvironmental costs incurred

Belum tersediaNot Available

2Penggunaan material yang ramah lingkunganUse of environmentally friendly materials

74-77

3

Penggunaan energi, meliputi:Use of environmentally friendly materials• Jumlah dan intensitas energi

Number and intensity of energy• Upaya dan pencapaian efisiensi energi, termasuk sumber

energi terbarukanEfforts and achievements of energy efficiency, including renewable energy sources

74-75

eKinerja lingkungan hidup dalam proses bisnis, meliputi:Environmental performance in business processes, including:

1Kinerja poin dPoint performance d

74-77

2

Kegiatan atau wilayah operasional yangmenghasilkan dampak lingkungan hidupActivities or operational areas that have animpact to the surrounding environment

72-73

3

Keanekaragaman hayati, meliputi:• Dampak dari wilayah operasional yang dekat atau berada di

daerah konservasi• Upaya konservasi keanekaragaman hayati

Biodiversity, including:• Impact of operational areas that are near or located in

conservation areas• Biodiversity conservation efforts

79

4

Emisi, meliputi• Jumlah dan intensitas emisi berdasarkan jenisnya• Upaya dan pencapaian pengurangan emisi

Emissions, including• Amount and intensity of emissions based on the type• Efforts and achievement of emission reductions

79

129





Halaman dan/ Laman

Page Numbers &/URLs

Tidak dicantumkan

Omission

5

Limbah dan efluen, memuat• Jumlah limbah dan efluen yang dihasilkan berdasarkan jenis• Mekanisme pengelolaan limbah dan efluen• Tumpahan yang terjadi (jika ada)

Waste and effluent, load• Amount of waste and effluent produced by type• Mechanisms for managing waste and effluents• Spills that occur (if any)

78

6

Jumlah dan materi pengaduan Lingkungan Hidup yang diterima dan diselesaikanNumber and material of the environmentcomplaints received and completed

79

fTanggung jawab pengembangan produk dan/ atau jasa, meliputiResponsibility for developing products and / or services, including

1Inovasi dan pengembangan Produk Berkelanjutan Innovation and development of Sustainable

112-113

2Jumlah dan persentase produk dan jasa yang sudah dievaluasi keamanannya bagi pelangganNumber and percentage of products and services that have been evaluated for the customer's safety

114

3Dampak positif dan dampak negatif yang ditimbulkan dari Produk dan/atau Jasa dan proses distribusiPositive and negative impact of Product and

115

4Jumlah produk yang ditarik kembali dan alasannyaNumber of products withdrawn and the reason

114

5Survei kepuasan pelangganSurvey of customer satisfaction

115

6 Verifikasi tertulis dari pihak independen, jika adaBelum tersediaNot Available

130

Referensi silang GRI Standard

GRI Standard Cross References


Halaman dan/ laman

Page numbers &/URLs

Tidak dicantumkan

Omission

GRI 101DasarFoundation

Pengungkapan UmumGeneral Disclosures

GRI 102:PengungkapanUmumGeneralDisclosures

102-1Nama OrganisasiName of The Organization

28

102-2Kegiatan, merek, produk, dan jasaActivities, brands, products, & services

28, 35-37

102-3Lokasi Kantor PusatLocation of Headquarter

28

102-4Lokasi OperasiLocation of operations

28, 40-45

102-5Kepemilikan Saham dan Bentuk HukumOwnership and Legal Form

28

102-6Pasar yang dilayaniMarkets Served

37

102-7Skala OrganisasiScale of the organization

28

102-8Informasi mengenai karyawan dan pekerja lainInformation on employees and other workers

95-98

102-9Rantai pasokanSupply chain

37

102-10

Perubahan signifikan pada organisasi dan rantai pasokannya Significant changes to the organization and its supply chain Keanggotaan asosiasiMembership of associations

30-31

102-11Pendekatan atau Prinsip PencegahanPrecautionary Principle or approach

39, 53-55

102-12Inisiatif eksternalExternal initiatives

10, 73, 87

102-13

Keanggotaan asosiasiMembership of associations

28

102-14Pernyataan dari pembuat keputusan seniorStatement from senior decision-maker

12-17

102-16Nilai, prinsip, standar, dan norma perilakuValues, principles, standards, and norms of behavior

29

102-18 Struktur tata kelolaGovernance structure

49-50

102-40 Daftar kelompok pemangku kepentinganList of stakeholder groups

51-52

102-41Perjanjian perundingan kolektifCollective bargaining agreements

22

102-42 Mengidentifikasi dan memilih pemangku kepentinganIdentifying and selecting stakeholders

51-52

102-43 Pendekatan terhadap keterlibatan pemangku kepentinganApproach to stakeholder engagement

51-52

102-44Topik utama dan masalah yang dikemukakanKey topics and concerns raised

22, 51-52

Referensi Silang GRI Standar Opsi “Inti”Cross References of GRI Standard “Core” Options

131





Halaman dan/ laman

Page numbers &/URLs

Tidak dicantumkan

Omission

GRI 102:PengungkapanUmumGRI 102: GeneralDisclosures

102-45Entitas yang termasuk dalam laporan keuangan dikonsolidasiEntities included in the consolidated financial statements

22

102-46Menetapkan isi laporan dan Batasan topicDefining report content and topic Boundaries

21, 22

102-47Daftar topik materialList of material topics

22, 23

102-48Penyajian kembali informasiRestatements of information

24

102-49Perubahan dalam pelaporanChanges in reporting

24

102-50

Periode pelaporanReporting period

21

102-51Tanggal laporan terbaruDate of most recent report

21

102-52Siklus pelaporanReporting cycle

21

102-53Kontak untuk pertanyaan mengenai laporanContact point for questions regarding the report

25

102-54 Klaim bahwa pelaporan sesuai dengan Standar GRIClaims of reporting in accordance with the GRI

20

102-55 Indeks isi GRIGRI content index

128-131

102-56Assurance oleh pihak eksternalExternal assurance

25

MATERIAL TOPICSMATERIAL TOPICS

Kinerja EkonomiEconomic Performance

GRI 103: PendekatanManajemenGRI 103: ManagementApproach

103-1 Penjelasan topik material dan BatasannyaExplanation of the material topics

64-67

103-2Pendekatan manajemen dan komponennyaThe management approach and its components

64-67

103-3Evaluasi pendekatan manajemenEvaluation of the management approach

64-67

GRI 201: KinerjaEkonomiGRI 201: EconomicPerformance

201-1

Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan didistribusikan, meliputi:• Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan: pendapatan;• Nilai ekonomi yang didistribusikan: biaya operasional, gaji

dan tunjangan karyawan, pembayaran untuk penyedia modal, pembayaran untuk pemerintah berdasarkan negara, dan investasi masyarakat;

• Nilai ekonomi yang disimpan: ‘nilai ekonomi langsung yang dihasilkan’ dikurangi ‘nilai ekonomi yang didistribusikan’.

Direct economic values produced and distributed include:• Direct economic value generated: income;• Economic value distributed: operating costs, employee salaries

and benefits, payments for capital providers, payments for the government based on the state, and community investment;

• Economic value saved: ‘direct economic value generated’ minus ‘distributed economic value’.

67-68

AntikorupsiAnticorruption



24, 54-56


24, 54-56


24, 54-56

132




Halaman dan/ laman

Page numbers &/URLs

Tidak dicantumkan

Omission

GRI 205:AntikorupsiGRI 205:Anticorruption

205-2

Komunikasi dan pelatihan terkait kebijakan antikorupsi, meliputi• Jumlah dan persentase total anggota badan tata kelola yang

telah dikomunikasikan oleh organisasi mengenai kebijakan dan prosedur anti-korupsi, yang diuraikan berdasarkan wilayah.

• Jumlah dan persentase total karyawan yang telah dikomunikasikan oleh organisasi mengenai kebijakan dan prosedur anti-korupsi, yang diuraikan berdasarkan kategori karyawan dan wilayah.

• Jumlah dan persentase total mitra bisnis yang telah dikomunikasikan oleh organisasi mengenai kebijakan dan prosedur anti-korupsi, yang diuraikan berdasarkan jenis mitra bisnis dan wilayah.

• Jumlah dan persentase total anggota badan tata kelola yang telah mengikuti pelatihan anti-korupsi, yang diuraikan berdasarkan wilayah.

• Jumlah dan persentase total karyawan yang telah mengikuti pelatihan anti-korupsi, yang diuraikan berdasarkan kategori karyawan dan wilayah.

Communication and training related to anti-corruption policies, including• The total number and percentage of members of the

governance body that has been communicated by the organization regarding anti-corruption policies and procedures, which are described by region.

• The number and percentage of total employees that have been communicated by the organization regarding anti-corruption policies and procedures, which are described by employee and regional categories.

• The total and percentage of business partners that have been communicated by the organization regarding anti-corruption policies and procedures, which are described based on the type of business partners and regions.

• The number and percentage of total members of the governance body that have participated in anti-corruption training, which are described by region.

• The total and percentage of employees who have taken anti-corruption training, which are described by employee and regional categories.

(56-57)

Kesehatan dan Keselamatan KerjaOccupational Health and Safety



82-83


82-83


82-83

GRI 403: Kesehatan dan Keselamatan KerjaGRI 403: Occupational Health and Safety

403-2

Jenis kecelakaan kerja dan tingkat kecelakaan kerja, penyakit akibat pekerjaan, hari kerja yang hilang, dan ketidakhadiran, serta jumlah kematian terkait pekerjaan, meliputi• Jenis kecelakaan kerja, tingkat kecelakaan kerja (TKK), tingkat

penyakit akibat kerja (TPAK), tingkat hari kerja yang hilang (THKH), tingkat ketidakhadiran (TK), dan kematian terkait pekerjaan, untuk seluruh karyawan, dengan perincian berdasarkan:i. wilayah; ii. jenis kelamin.

• Jenis kecelakaan kerja, tingkat kecelakaan kerja (TKK), dan kematian terkait pekerjaan, untuk seluruh pekerja (tidak termasuk karyawan) yang pekerjaannya, atau tempat kerjanya, dikendalikan oleh organisasi, dengan perincian berdasarkan: i. wilayah; ii. jenis kelamin.

• Sistem peraturan yang berlaku dalam mencatat dan melaporkan statistik kecelakaan.

The types of workplace accidents and occupational accidents, occupational illnesses, lost workdays and absences, as well as the number of work-related deaths, include• Types of work accidents, occupational accident rates (TKK),

rates of occupational illness (TPAK), lost workday rate (THKH), absence rate (TK), and work-related deaths, for all employees, with details based on: i. region; ii. gender.

• Types of work accidents, work accident rates, and work-related deaths, for all workers (excluding employees) whose work, or workplace, is controlled by the organization, with details based on: i. region; ii. gender.

• The regulatory system applies in recording and reporting accident statistics.

90-91

133

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report PT Elnusa Tbk2018Referensi silang GRI

Standard GRI Standard Cross

References


Halaman dan/ laman

Page numbers &/URLs

Tidak dicantumkan

Omission




94


94


94

GRI 401: KepegawaianGRI 401: Employment

401-1

Perekrutan karyawan baru dan pergantian karyawan• Jumlah total dan tingkat perekrutan karyawan baru selama

periode pelaporan, berdasarkan kelompok usia, jenis kelamin, dan wilayah.

• Jumlah total dan tingkat pergantian karyawan selama periode pelaporan, berdasarkan kelompok usia, jenis kelamin, dan wilayah.

Recruitment of new employees and employee turnover• The total number and level of recruitment of new employees

during the reporting period, based on age group, gender, and region.

• Total number and rate of employee turnover during the reporting period, based on age group, gender, and region.

95-98

Pelatihan dan PendidikanTraining & Education


103-1Penjelasan topik material dan BatasannyaExplanation of the material topics

24, 99


24, 99


24, 99

GRI 404: Pelatihan dan PendidikanGRI 404: Training and Education

404-1

Rata-rata jam pelatihan yang telah dilakukan karyawan organisasi tersebut selama periodepelaporan, berdasarkan:• Jenis kelamin;• Kategori karyawan.Average hours of training that employees of the organization have conducted during the periodreporting, based on:• Gender;• Employee category.

99

PT ELNUSA Tbk

Head OfficeGraha Elnusa, 16th FloorJl. TB Simatupang Kav. 1 BJakarta 12560 IndonesiaPhone : 62-21 7883 0850 (Hunting)Fax : 7883 0883 7883 0907Email : [email protected]

www.elnusa.co.id

Laporan Keberlanjutan 2018Sustainability Report 2018

building shared sustainabilty - elnusa.co.id · struktur organisasi ... menyiapkan organisasi dan...

Documents