building automation system

42
BUILDING AUTOMATION SYSTEM RIZKY DYAH AYU WULANDARY 091144020 TPPG

Upload: rizky-dyah-ayu-wulandary

Post on 05-Aug-2015

1.454 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Building Automation System

BUILDING AUTOMATION

SYSTEM

RIZKY DYAH AYU WULANDARY

091144020

TPPG

Page 2: Building Automation System

Building Automation System

Building Automation System (BAS) adalah sebuah pemrograman, komputerisasi, intelligent network dari peralatan elektronik yang memonitor dan mengontrol sistem mekanis dan sistem penerangan dalam sebuah gedung.

Page 3: Building Automation System

FUNGSI BAS Mengoptimasi start-up dan performansi dari

peralatan HVAC dan sistem alarm. Menambah interaksi dari mekanikal

subsistem dalam gedung Meningkatkan kenyamanan pemilik Minimasi energi yang digunakan Menyediakan off-site kontrol gedung. BAS berbasis kontrol komputer untuk

mengkoordinasi, mengorganisasi, dan mengoptimasi kontrol subsistem pada gedung

Page 4: Building Automation System

SISTEM BAS

Controller Occupancy Sensor Lighting Air Handler Central Plant Alarms and Security Topologi

Page 5: Building Automation System

SISTEM BAS (CONTROLLER)

Controller yang digunakan biasanya terdiri dari satu atau lebih PLC (Programmable Logic Controllers), dengan pemrograman tertentu. PLC dalam BAS digunakan untuk mengontrol peralatan yang biasanya digunakan dalam sebuah gedung

Page 6: Building Automation System

SISTEM BAS (OCCUPANCY SENSOR)

Occupancy biasanya didasarkan pada waktu dari skedul harian. Override switch atau sensor dapat digunakan untuk memantau occupancy pada beberapa daerah internal gedung.

Page 7: Building Automation System

SISTEM BAS (LIGHTING)

Lighting dapat dinyalakan maupun dimatikan dengan Building Automation System berdasarkan waktu harian, atau pengatur waktu dan sensor. Contoh sederhana sistem tersebut adalah menyalanya lampu pada suatu ruangan setelah setengah jam orang terakhir keluar dari ruangan tersebut.

Page 8: Building Automation System

SISTEM BAS (AIR HANDLER)

Air handler digunakan untuk mengatur keluar masuknya udara dalam gedung. Pengaturan ini dilakukan untuk menjaga agar udara tetap sesuai dengan kebutuhan serta kesehatan manusia yang ada dalam gedung tersebut.

Page 9: Building Automation System

SISTEM BAS (CENTRAL PLANT)

Central Plant dibutuhkan untuk menyuplai air-handling unit dengan air.

Page 10: Building Automation System

SISTEM BAS (ALARMS & SECURITY)

Banyak Building Automation System memiliki kemampuan alarm. Jika sebuah alarm dideteksi, alarm tersebut dapat diprogram untuk memberitahukan seseorang. Pemberitahuan dapat dilakukan melalui komputer, pager maupun suara alarm. Sistem sekuriti dapat disambungkan pada building automation system. Jika occupancy sensor ada, maka sensor tersebut dapat juga digunakan sebagai alarm pencuri.

Page 11: Building Automation System

SISTEM BAS (TOPOLOGI)Jaringan otomatis gedung terdiri dari primary dan secondary bus yang terdiri dari Programmable Logic Controllers, input / output dan sebuah user interface (human interface device). Primary dan secondary bus dapat berupa kabel fiber optik, ethernet, ARCNET, RS-232, RS-485 atau wireless network. Controller digunakan dengan software yang akan bekerja dengan standar BACnet, LanTalk, dan ASHRAE. Input dan output berupa analog dan digital (binary). Input analog digunakan untuk membaca pengukuran variabel. Input digital mengindikasikan apabila device menyala atau tidak. Output analog mengontrol kecepatan atau posisi dari peralatan, seperti variable frequency drive, sebuah I-P transducer, atau sebuah aktuator. Output digital digunakan untuk membuka dan menutup relay dan switch.

Page 12: Building Automation System

BUILDING AUTOMATION

SYSTEM

KANTOR PUSAT PERTAMINA

Page 13: Building Automation System

PETA LOKASI

Page 14: Building Automation System

BAGIAN UTAMA BAS DDC Controllers (Direct Digital

Controller)

Application Specific Controllers (ASC's)

Portable Operator's Terminal (POT)

Trunk Interface

Personal Computer (PC) & software.

Page 15: Building Automation System

DDC CONTROLLER (1)

DDC Controller mampu mengakses beberapa data, mengirimkan kontrol perintah, dan mengirimkan laporan alarm secara langsung ke beberapa DDC Controller yang lain. Selain itu dapat juga mengirimkan laporan alarm kepada operator BAS tanpa tergantung pada peralatan yang lain.

Page 16: Building Automation System

DCC CONTROLLER (2)

Analog Input (4 – 20 mA, 0 – 10 VDc, 1000 ohm RDT’s)

Digital Input (Dry Contact Closure, Pulse Accumulator, Voltage Sensing)

Analog Output (4 – 20 mA. 0 – 10 VDc)

Digital Output (Contact Closure)

Page 17: Building Automation System

APPLICATION SPESIFIC CONTROLLER

Application Specific Controllers (ASC's) didasarkan pada sebuah microprocessor, multi tasking, real time digital control processor. Penggunaan ASC's ini terbatas untuk pengontrolan dan pemonitoran peralatan. ASC's dihubungkan dengan sensor-sensor, valves, actuator, damper, transducer, dan sebagainya

Page 18: Building Automation System

PORTABLE OPERATOR’S TERMINAL

Tiap - tiap Controller, baik itu DDC controller maupun ASC's controller disediakan sebuah Portable Operator's Terminal (POT).

Page 19: Building Automation System

TRUNK INTERFACE

Trunk Interface merupakan interface antara DDC controller dan ASC's controller dengan PC operator. Komponen ini merubah bahasa program dari PC operator menjadi digital, maksudnya agar apa yang diperintahkan oleh PC dapat dibaca dan dijalankan oleh DDC controller dan ASC's controller. Selain itu, lewat alat ini digital informasi yang berasal dari DDC controller dan ASC's controller dapat dibaca oleh PC operator.

Page 20: Building Automation System

PERSONAL COMPUTER (PC)

Pada PC operator, terdapat software yang berguna untuk menjalankan proses kontrol pada DDC Controller dan ASC's Controller melalui PC operator. Pada software, minimum tersedia fungsi-fungsi sebagai berikut:

Menampilkan data trend dengan grafik dan control dari peralatan.

Jadwal dan operasi peralatan. Mengumpulkan (collection) dan analisa data-data yang

lalu (historical data). Membuat perencanaan pemeliharaan peralatan dari data

yang dikumpulkan. Definisi dan construction dengan tampilan dynamic coloiir

graphic. Merubah, memprogram, menyimpan dan mendown-load

database controller.

Page 21: Building Automation System

SENSOR

Page 22: Building Automation System

SENSOR

Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor sering digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian.

Page 23: Building Automation System

SENSOR CAHAYA

Fotovoltaic atau sel solar adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik. Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN dengan lapisan P yang transparan. Jika ada cahaya pada lapisan transparan P akan menyebabkan gerakan elektron antara bagian P dan N, jadi menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 0,5 volt per sel pada sinar matahari penuh.

Page 24: Building Automation System

FOTOVOLTAIK

Page 25: Building Automation System

SENSOR CAHAYA – Light Dependent Resistor

Resistor peka cahaya (Light Dependent Resistor/LDR) memanfaatkan bahan semikonduktor yang karakteristik listriknya berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang diterima. Bahan yang digunakan adalah Kadmium Sulfida (CdS) dan Kadmium Selenida (CdSe). Bahan-bahan ini paling sensitif terhadap cahaya dalam spektrum tampak, dengan puncaknya sekitar 0,6 µm untuk CdS dan 0,75 µm untuk CdSe. Sebuah LDR CdS yang typikal memiliki resistansi sekitar 1 MΩ dalam kondisi gelap gulita dan kurang dari 1 KΩ ketika ditempatkan dibawah sumber cahaya terang

Page 26: Building Automation System

LIGHT DEPENDENT RESISTOR

Page 27: Building Automation System

SENSOR SUHU - Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda disambung las dilebur bersama satu sisi membentuk “hot” atau sambungan pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk hubungan dengan sambungan referensi. Perbedaan suhu antara sambungan pengukuranmdengan sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai thermocouple.

Page 28: Building Automation System

THERMOCOUPLE

Page 29: Building Automation System

SENSOR SUHU – LM35

Sensor suhu LM35 berfungsi untuk mengkonversi besaran panas yang ditangkap menjadi besaran tegangan. Jenis sensor suhu yang digunakan dalam sistem ini adalah IC LM35, sensor ini memiliki presisi tinggi. Sensor ini sangat sederhana dengan hanya memiliki buah 3 kaki. Kaki pertama IC LM35 dihubung kesumber daya, kaki kedua sebagai output dan kaki ketiga dihubung ke ground

Page 30: Building Automation System

SENSOR SUHU LM35

Page 31: Building Automation System

SENSOR TEKANAN

Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. kurang ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang. Daya yang diberikan pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat berubah dan mengubah tahanannya, seperti terlihat pada gambar 7. Aplikasi umum-pengukuran tekanan balok

Page 32: Building Automation System

SENSOR TEKANAN

Page 33: Building Automation System

CONTROLLER

Page 34: Building Automation System

DDC CONTROLLER

DDC controller mempunyai kemampuan sebagai berikut :

Beroperasi sendiri melakukan kontrol perintah terhadap point-point sesuai dengan install program dari operator BAS. Point-point tersebut adalah:Analog Input.Analog Output.Digital Input.Digital Output.

Alarm Management. Menyimpan dan mengumpulkan data.

Page 35: Building Automation System

DDC CONTROLLER

Microprocessor Base dengan ukuran minimum 16 bits. Processor ini dilengkapi dengan plug ia, power supply, communication controller, input dan output point modul. Dengan adanya microprocessor ini, DDC controller dapat berdiri sendiri melakukan pengontrolan dan penyimpanan report point terhadap peraiatan yang dikontrol.

Page 36: Building Automation System

DDC CONTROLLER

Tiap DDC Controller mempunyai memory (minimum 3 Megabyte) yang cukup untuk mendukung operasi system dan database, termasuk :

Proses kontrol. Aplikasi manajemen energi. Operator input / output. Proses sehari - hari.

Page 37: Building Automation System

DDC CONTROLLER

Page 38: Building Automation System

APPLICATION SPESIFIC CONTROLLER

Kemampuan dari ASC's ini adalah : Dapat melakukan sendiri perintah konlrol

terhadap peralatan sesuai dengan apa yang telah diprogram oleh operator pada microprocessornya.

Microprocessor tersebut berbentuk onboard, selain dapat melakukan perintali kontrol, juga dapat mengumpulkan data lingkungan (peralatan) yang spesifik kemudian merubahnya ke bentuk digital dan menyimparuiya untuk digunakan didalam local control algorithms. Selain itu, juga digunakan untuk akses sistem global.

Mampu menerima digital informasi dari jaringan.

Page 39: Building Automation System

APPLICATION SPESIFIC CONTROLLER

Alat ini berguna untuk memperluas fungsi kontrol pada DDC Controller, sehingga dapat dikatakan bahwa ASC's merupakan Controller tambahan. Penggunaan ASC's ini terbatas untuk pengontrolan dan pemonitoran peralatan. Oleh sebab itu, bila peralatan yang dikontrol jumlahnya banyak akan diperlukan tambahan ASC's lagi.

Page 40: Building Automation System

APPLICATION SPESIFIC CONTROLLER

ASC's dihubungkan dengan sensor-sensor, valves, actuator, damper, transducer, dan sebagainya dengan cara alat-alat tersebut dimasukkan ke point- point yang tersedia pada ASC's. Sensor-sensor mengirim informasi ke remote panel (ASC's) dalam bentuk signal, kemudian dari alat ini dirubah menjadi analog output.

Page 41: Building Automation System

APPLICATION SPECIFIC CONTROLLER

Page 42: Building Automation System

TERIMA KASIH