bugemm fix

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan hidup merupakan faktor yang berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernafas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Begitu juga di sekolah kita, lingkungan merupakan aset untuk kesehatan tubuh kita dan merupakan suatu yang harus kita jaga keasriannya. Jika kita bandingkan adanya pelajaran PLH (pengelolahan lingkungan hidup) di sekolah kita dengan tidak adanya pelajaran PLH di sekolah lain, itu sangat jauh berbeda. Pengetahuan mereka tentang lingkungan hidup sangat sedikit, misalnya: mereka tidak tahu tentang pengelolahan limbah sampah menjadi kompos, pengelolahan kertas bekas menjadi suatu barang yang bernilai jual, atau juga mereka tidak tahu bahwa minyak jelantah adalah salah satu bahan untuk membuat biodiesel yang setelah diendapkan dapat digunakan untuk bahan pembuatan sabun. 1

Upload: ade-widyamaharani

Post on 11-Apr-2016

32 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Bugemm

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan hidup merupakan faktor yang berpengaruh dalam kehidupan

sehari-hari. Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya, baik

lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernafas memerlukan udara

dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya

memerlukan lingkungan. Begitu juga di sekolah kita, lingkungan merupakan aset

untuk kesehatan tubuh kita dan merupakan suatu yang harus kita jaga keasriannya.

Jika kita bandingkan adanya pelajaran PLH (pengelolahan lingkungan hidup)

di sekolah kita dengan tidak adanya pelajaran PLH di sekolah lain, itu sangat jauh

berbeda. Pengetahuan mereka tentang lingkungan hidup sangat sedikit, misalnya:

mereka tidak tahu tentang pengelolahan limbah sampah menjadi kompos,

pengelolahan kertas bekas menjadi suatu barang yang bernilai jual, atau juga

mereka tidak tahu bahwa minyak jelantah adalah salah satu bahan untuk membuat

biodiesel yang setelah diendapkan dapat digunakan untuk bahan pembuatan

sabun.

Dengan PLH kita dapat memperoleh pengetahuan umum yang belum tentu

kita temukan di kehidupan kita di masa yang akan datang, dan juga dapat kita

jadikan pengalaman untuk menambah pengetahuan yang sangat bermanfaat.

Namun, pada dewasa ini banyak siswa-siswi yang belum mengetahui apa itu

pengelolahan lingkungan hidup dan manfaatnya, sebenarnya jika kita mengerti

tentang pengelolahan lingkungan hidup itu sangat banyak manfaatnya. Di SMA

Plus Negeri 17 Palembang ini ada salah satu pelajaran yang dinamakan

pengelolahan lingkungan hidup, dari sinilah saya ingin mencari tahu tentang

Manfaat Belajar PLH Bagi Siswa-Siswi SMA Plus Negeri 17 Palembang.

1

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa sajakah manfaat belajar PLH bagi siswa-siswi kelas X di SMA Plus

Negeri 17 Palembang ?

b. Bagaimana pendapat siswa-siswi kelas X tentang adanya pelajaran PLH

di SMA Plus Negeri 17 Palembang ?

c. Adakah perubahan yang ditimbulkan dengan adanya pelajaran PLH

terhadap sekolah ?

1.3 Tujuan Penulisan

- Untuk mengetahui manfaat belajar PLH bagi siswa-siswi kelas X di

SMA Plus Negeri 17 Palembang.

- Untuk mengetahui pendapat siswa-siswi kelas X tentang adanya

pelajaran PLH di SMA Plus Negeri 17 Palembang ?

- Untuk mengetahui tentang perubahan yang ditimbulkan dengan adanya

pelajaran PLH terhadap sekolah.

1.4 Manfaat Penelitian

Mengetahui pendapat siswa kelas X tentang manfaat dan adanya pelajaran

PLH di SMA Plus Negeri 17 Palembang, selain itu juga dapat mengetahui

perubahan yang ditimbulkan terhadap sekolah.

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Belajar

Belajar adalah kegiatan yag dilakukan untuk menambah wawasan dan

pengetahuan kita tentang apapun yang ada di sekeliling kita. Untuk menghasilkan

sesuatu yang dapat memuaskan kita, kita harus belajar belajar itu tidak hanya

melalui buku, tapi bisa juga dengan memerhatikan lingkungan sekitar, browsing

di internet, ataupun mengikuti pelajaran tambahan seperti bimbel.

Lingkungan hidup merupakan faktor yang berpengaruh dalam kehidupan

sehari-hari, kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya, baik

lingkungan alam maupun lingkungan sosial, kita bernafas memerlukan udara dari

lingkungan sekitar, kita makan minum, menjaga kesehatan, semuanya

memerlukan lingkungan, begitu juga di sekolah kita, lingkungan merupakan aset

untuk kesehatan tubuh kita dan merupakan suatu yang harus kita jaga keasriannya.

Di SMA Plus Negeri 17 Palembang ada pelajaran yang bernama

Pengelolahan Lingkungan Hidup atau yang biasa di sebut siswa-siswi itu sebagai

PLH, pelajaran PLH wajib diterapkan di sekolah ini, karena di sekolah ini

berstatus sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) yang salah satu

syaratnya harus memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar, dan juga harus

dapat mengolah barang-barang yang ada di sekitar kita.

2.2 Kerusakan Lingkungan

Kerusakan lingkungan adalah lingkungan dengan kondisi hilangnya sumber

daya air, udara, tanah, kerusakan ekosistem dan punahnya fauna liar. Kerusakan

lingkungan terdiri dari berbagai tipe, ketika alam rusak dihancurkan dan sumber

daya menghilang, maka lingkungan sedang mengalami kerusakan. Environmental

3

Change and Human Health, bagian khusus dari laporan World Resources 1998-99

menjelaskan bahwa penyakit yang dapat dicegah dan kematian dini masih terdapat

pada jumlah yang sangat tinggi. Jika perubahan besar dilakukan demi kesehatan

manusia, jutaan warga dunia akan hidup lebih lama. Di negara termiskin, satu

dari lima anak tidak bisa bertahan hidup hingga usia lima tahun, terutama

disebabkan oleh penyakit yang hadir karena keadaan lingkungan yang tidak baik.

Sebelas juta anak-anak meninggal setiap tahunnya, terutama disebabkan oleh

malaria, diare, dan penyakit pernafasan akut, penyakit yang sesungguhnya sangat

mungkin untuk dicegah.

2.3 Manfaat Belajar Lingkungan Hidup

Pengelolahan Lingkungan Hidup (PLH) merupakan wadah bagi pendekatan

interdisipliner dalam mengatasi permasalahan yang berkenaan dengan lingkungan

hidup manusia khususnya dan organisme hidup pada umumnya. Dalam mengkaji

PLH, tekanan terutama ditujukan kepada penyatuan kembali segala ilmu yang

menyangkut masalah lingkungan ke dalam kategori variabel yang menyangkut

energi, materi, ruang, waktu dan keanekaragaman. Tujuan pembelajaran PLH itu

sendiri adalah pembinaan peningkatan pengetahuan, kesadaran, sikap, nilai, dan

perilaku yang bertanggung jawab.

Belajar PLH itu sangat banyak manfaatnya. Dari belajar PLH dapat

menambah pengetahuan dan pengalaman baru yang sebelumnya kita tidak

tahu,misalnya membuat kompos. Membuat kompos itu menjijikan bagi sebagian

orang karena bahan baku nya yang tidak biasa, tetapi jika kompos itu sudah jadi

dapat di manfaatkan untuk penyuburan tanaman. Biodiesel terbuat dari campuran

alkohol, etanol, dan juga minyak goreng jelantah. Selama ini minyak goring

jelantah itu hanya dibuang saja tapi ternyata minyak tersebut masih bisa

dimanfaatkan dengan baik, jika biodiesel tersebut sudah jadi maka minyaknya

yang cair itu dapat digunakan untuk bahan campuran pembuat sabun. Dan juga

barang-barang bekas dapat membuat beberapa jenis barang yang bernilai jual

tinggi, karena sebenarnya barang-barang bekas itu memiliki sesuatu yang sangat

4

berarti. misalnya saja kantung-kantung detergen yang sudah terbuang, itu bisa

kita kumpulkan dan di sortir berdasarkan ukurannya kemudian diolah menjadi

sebuah tas yang cantik, setelah itu di jual ke masyarakat, jadi pelajaran lingkungan

hidup itu sangat banyak manfaat nya, dan juga dapat di jual yang dapat

menghasilkan uang sedikit demi sedikit.

2.4 Perilaku Lingkungan Bertanggung Jawab Siswa

Perilaku lingkungan bertanggung jawab adalah perilaku atau tingkah laku.

Siswa mempunyai rasa bertanggung jawab yang besar terhadap lingkungan untuk

mencintai dan menghargai lingkungan.

Permasalahan lingkungan yang ada saat ini mendorong siswa untuk lebih

memperhatikan perilakunya akan lingkungan. Apabila perilaku lingkungan

bertanggung jawab terhadap siswa tidak ditanamkan sejak dini akan berpengaruh

buruk di masa yang akan datang terhadap lingkungan.

5

BAB III

METODOLOGI

3.1 Metodelogi Penelitian

Metodelogi yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis deskriptif

adalah suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena

yang ada, baik fenomena alam dan fenomena buatan manusia, fenomena ini bisa

membentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, persamaan, dan

perbedaan antara satu fenomena dengan fenomena lainnya. Penelitian ini

dilaksanakan dengan cara pembagian angket kepada siswa-siswi secara random

yang berada di SMA Plus Negeri 17 Palembang.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di lakukan di SMA Plus Negeri 17 Palembang, penelitian ini

dilakukan selama kurang lebih 4 bulan sejak Febuari 2011 sampai dengan Mei

2011.

3.3 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian adalah subjek, populasi adalah keseluruhan dari objek

penelitian yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, udara, gejala, nilai,

peristiwa, sikap, dan lain-lain. Sehingga benda-benda dapat menjadi sumber data

penelitian, pembagian angket dilakukan ke beberapa kelas X yang berjumlah 90

orang, secara random.

6

2. Sampel

Sampel merupakan perwakilan dari populasi. Dalam hal ini, jika sampel dan

populasi sama, maka penelitian itu disebut sensus. Hal ini sering terjadi dalam

penelitian,jumlah sampel yang diambil kurang dari total populasi, tapi yang paling

penting adalah bagaimana untuk mengambil sampel, karena sebagian besar

sampel dapat menyimpang jika teknik sampel salah, dan sebaliknya.

Jadi,penggunaan teknik sampel menggunakanteknik sampel acak, dari

beberapa siswa kelas X SMA Plus Negeri 17 Palembang yang terdiri dari 45

lelaki dan 45 perempuan.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data adalah informasi tentang sesuatu, mungkin tentang sesuatu yang di

ketahui atau asumsi.

Pengumpulan data adalah pencatatan kejadian atau karakteristik dari

beberapa atau seluruh elemen dari populasi yang akan meningkatkan atu

dukungan penelitian.

Pengumpulan data menggunanakan teknik :

1. Angket

Angket dilakukan untuk mendapatkan data dari siswa-siswi SMA Plus

Negeri 17 Palembang yang berjumlah 90 orang, secara random.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data lain seperti tanggapan

ataupun respon dari guru PLH SMA Plus Negeri 17 Palembang. Untuk mewakili

tanggapan atau respon guru PLH SMA Plus Negeri 17 Palembang, saya memilih

guru PLH SMA Plus Negeri 17 Palembang tersebut untuk diwawancarai.

3. Studi Pustaka

7

Studi pustaka dilakukan untuk menambah data agar data-data yang

diambil lebih lengkap. Media elektronik seperti melalui internet.

3.5 Analisis Data

Analisis data dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif

dan data kualitatif.

a. Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif analisis ini meliputi hal-hal mengenai perhitungan

persentase dan nilai-nilai yang terdapat pada angket yang telah di bagikan.

b. Analisis Data Kualitatif

analisis meliputi hal-hal tentang gambaran umum mengenai keadaan dan

kondisi belajar mengajar PLH di SMA Plus Negeri 17 Palembang.

8

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Manfaat Belajar PLH Bagi Siswa-siswi SMA Plus Negeri 17 Palembang.

Tujuan adanya pelajaran PLH itu sendiri adalah untuk menumbuhkan rasa

tanggung jawab dan cinta terhadap lingkungan dalam diri siswa-siswi SMA Plus

Negeri 17 Palembang. Manusia dan lingkungan hidup memiliki hubungan yang

saling terikat diantaranya. Dengan adanya program PLH ini, siswa diharapkan

lebih mengenal lingkungan serta bertanggung jawab terhadapnya. Siswa diajarkan

bagaimana cara menghargai lingkungan.

4.1.1 Minat siswa mengenai pelajaran PLH

Pelajaran PLH banyak manfaatnya, namun tidak semua siswa yang

mengetahui manfaat dari pelajaran PLH tersebut. Dengan adanya pelajaran PLH

dapat menumbuhkan minat siswa itu sendiri.

Berikut ini data yang didapat penulis mengenai minat belajar PLH bagi siswa-

siswi kelas X SMA Plus Negeri 17 Palembang :

Tabel 1. Presentase minat siswa mengenai pelajaran PLH

Pilihan Frekuensi Persentase (%)

Iya 63 70

Tidak 0 0

Lumayan 20 22.2

Biasa saja 17 18.8

Total 90 100

Sumber data kuisioner

9

Berdasarkan tabel diatas, 70% siswa menyatakan bahwa menyukai

pelajaran PLH, 0% siswa menyatakan bahwa tidak menyukai pelajaran PLH,

22,2% siswa menyatakan lumayan menyukai pelajaran PLH, dan 18,8% siswa

menyatakan bahwa biasa saja dengan pelajaran PLH. Dari hasil tersebut kita dapat

mengetahui bahwa sebagian besar siswa menyukai pelajaran PLH.

4.1.2 Pengetahuan siswa mengenai manfaat dari belajar PLH.

Dari data sebelumnya, sebagian besar siswa berpendapat bahwa menyukai

PLH, dan salah satu alasan mereka menyukai pelajaran PLH adalah menarik

karena banyak praktikum, selain itu manfaat dari belajar PLH dapat di capai

dengan adanya dukungan dari siswa-siswi. Setelah penulis melakukan observasi

maka dapat didapat hasil sebagai berikut :

Pilihan Frekuensi Persentase (%)

Sangat tahu 2 2,2

Tahu 54 60

Cukup tahu 33 36,7

Tidak tahu 1 1,1

Total 90 100

Tabel 2. Presentase siswa mengenai manfaat belajar PLH

Sumber data kuisioner

Berdasarkan tabel diatas, 60 % siswa menyatakan tahu manfaat belajar

PLH, 36,7% menyatakan bahwa cukup tahu manfaat belajar PLH, 2,2 %

menyatakan sangat tahu mengenai pelajaran PLH, dan 1,1 % siswa menyatakan

tidak tahu manfaat dari belajar PLH. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar siswa tahu manfaat belajar PLH.

Dari data diatas, sebagian besar siswa tahu manfaat belajar PLH yaitu

mendidik siswa mencintai lingkungan, untuk menambah pengetahuan siswa

mengenai alam, dan juga untuk pemeliharaan lingkungan.

10

4.1.3 Pengaruh pelajaran PLH terhadap perilaku siswa-siswi SMA Plus

Negeri 17 Palembang

Dengan adanya pelajaran PLH, selain mendapatkan manfaatnya. PLH juga dapat

membentuk perilaku siswa-siswi terhadap lingkungan disekitarnya, berikut ini data

mengenai pengaruh pelajaran PLH terhadap perilaku siswa-siswi :

Pilihan Frekuensi Persentase (%)

Biasa-biasa saja 10 11,1

Siswa jadi lebih kreatif dalam

memanfaatkan lingkungan

55 61,1

Siswa menjadi mengerti dan paham

tentang pentingnya lingkungan hidup

20 22,2

Mendorong siswa menjadi tidak peduli

terhadap lingkungan

5 5,6

Total 90 100

Tabel 3. Presentase pengaruh pelajaran PLH terhadap perilaku siswa-siswi SMA Plus Negeri 17 Palembang

Sumber data kuisioner

Berdasarkan tabel di atas, 11,1% siswa menyatakan bahwa pengaruh

pelajaran PLH terhadap siswa biasa-biasa saja,61,1% siswa menyatakan pelajaran

PLH berpengaruh siswa menjadi kreatif dalam memanfaatkan lingkungan, 22,2%

siswa menyatakan pelajaran PLH berpengaruh membuat siswa menjadi mengerti

dan paham tentang pentingnya lingkungan hidup, dan 5,6% siswa menyatakan

bahwap pelajaran PLH berpengaruh mendorong siswa menjadi tidak peduli

terhadap lingkungan.

4.2 Adanya pelajaran PLH di SMA Plus Negeri 17 Palembang

PLH merupakan pelajaran yang sering melakukan praktek langsung

terhadap lingkungan. Objek dari PLH biasanya adalah lingkungan sekitar. Di

SMA Plus Negeri 17 Palembang, PLH berdampak langsung terhadap lingkungan

11

sekolah. Praktek dan tugas dari guru terhadap siswanya berpengaruh besar

terhadap kondisi di SMA Plus Negeri 17 Palembang.

4.2.1 Pendapat siswa mengenai adanya pelajaran PLH di SMA Plus Negeri

17 Palembang.

Praktek-praktek yang biasa dilakukan pada pelajaran PLH adalah

membuat kompos, mengamati lingkungan, pembersihan lingkungan, dan

penanaman tanaman. Tak jarang siswa ditugaskan untuk membawa tanaman dari

rumah untuk dibawa ke sekolah. Tanaman-tanaman yang dibawa oleh siswa

ditempatkan di seluruh pojok sekolah sehingga menghasilkan tempat yang

rindang dan enak untuk dilihat. Berikut ini pendapat siswa mengenai adanya

pelajaran PLH di SMA Plus Negeri 17 Palembang.

Tabel 4. Presentase pendapat siswa mengenai adanya pelajaran PLH di SMA Plus Negeri 17 Palembang

Pilihan Frekuensi Persentase (%)

Penting, untuk mendidik siswa mencintai

lingkungan

82 91,1

Kurang penting, karena tidak ada

manfaatnya

7 7,8

Tidak penting, karena tidak ada

hubungannya

0 0

Sangat tidak penting 1 1,1

Total 90 100 Sumber data kuisioner

Berdasarkan data diatas, 91,1% siswa menyatakan bahwa pelajaran PLH

itu penting, 7,8% siswa menyatakan bahwa pelajaran PLH itu kurang penting, 0%

siswa menyatakan bahwa pelajaran PLH itu tidak penting, dan 1,1 % siswa

menyatakan bahwa pelajaran PLH itu sangat tidak penting. Dari hasil tadi dapat

disimpulkan sebagian besar siswa menyatakan bahwa pelajaran PLH itu penting

untuk mendidik siswa mencintai lingkungan.

12

Dengan adanya pelajaran PLH di SMA Plus Negeri 17 Palembang, dapat

menumbuhkan kesadaran siswa akan pentingnya lingkungan sekitar, namun tidak

semua siswa berpendapat sama, berikut ini hasil penelitian penulis mengenai

pendapat siswa tentang adanya pelajaran PLH di SMA Plus Negeri 17

Palembang. Berdasarkan observasi penulis. ada juga yang memberi anggapan

kalau PLH itu tidak penting, kita akan mengetahui kenapa beberapa siswa

beranggapan kalau PLH itu tidak penting berdasarkan data dibawah ini :

4.2.2 Keluhan siswa selama belajar PLH di SMA Plus Negeri 17 Palembang

Selama belajar PLH, pasti selalu ada komentar mengenai keluhan siswa

selama belajar PLH. Keluhan itu sendiri dapat yang berupa baik ataupun buruk.

Keluhan ini juga dapat menjadi pekerjaan rumah bagi guru PLH itu sendiri untuk

meningkatkan cara mengajarnya. Berikut ini data keluhan siswa selama belajar

PLH:

Pilihan Frekuensi Persentase (%)

Mengantuk 20 22,2

Bosan 8 8,9

Menarik 62 68,9

Tidak menarik 0 0

Total 90 100

Tabel 5. Persentase keluhan siswa selama belajar PLH di SMA Plus Negeri 17 Palembang

Sumber data kuisioner

Berdasarkan data di atas, 68,9 % siswa merasa pelajaran PLH menarik,

22,2% siswa merasa mengantuk dalam belajar PLH, 8,9% siswa merasa bosan

dalam belajar PLH. Dari hasil tadi kebanyakan siswa merasa pelajarn PLH itu

menarik.

4.2.3 Proses belajar mengajar PLH di SMA Plus Negeri 17 Palembang

proses belajar mengajar yang di terapkan yaitu lebih ke praktek, agar siswa tidak

cepat merasa bosan. Setelah siswa di beri materi kemudian membawa bahan-

13

bahan untuk praktek, mereka langsung mempraktekan dari materi yang di berikan

tadi. Dengan cara belajar mengajar yang seperti ini, penulis ingin mengetahui

pendapat siswa-siswi mengenai proses belajar mengajar PLH

Pilihan Frekuensi Persentase (%)

Sangat menarik 24 26,7

Menarik 55 61,1

Kurang menarik 10 11,1

Tidak menarik 1 1,1

Total 90 100

Tabel 6. Persentase proses belajar mengajar PLH di SMA Plus Negeri 17 Palembang

Sumber data kuisioner

Dari data diatas, 61,1% siswa menyatakan bahwa pelajaran PLH menarik,

26,7% siswa menyatakan bahwa pelajaran PLH sangat menarik, 11,1% siswa

menyatakan bahwa pelajaran PLH kurang menarik, dan 1,1% siswa menyatakan

bahwa pelajaran PLH tidak menarik.

Dari data tersebut, sebagian siswa menyatakan bahwa PLH hanya

menarik, ada juga yang menyatakan bahwa PLH tidak menarik. dari data ini

dapat menjadi PR bagi guru PLH sendiri, untuk meningkatkan cara mengajar

yang lebih bagus lagi.

4.3 Adanya perubahan sekolah dengan adanya pelajaran PLH di SMA Plus

Negeri 17 Palembang

Adanya pelajaran PLH di SMA Plus Negeri 17 Palembang sangat

menguntungkan, dengan adanya PLH ssekolah menjadi lebih asri, lingkungan nya

lebih sejuk, sekolah juga menjadi lebih bersih, dan sekolah juga menjadi lebih

hijau.

Dengan manfaat diatas, ini juga sekaligus dapat mengurangi polusi di

sekitar sekolah.

14

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil observasi yang kami lakukan, kami dapat simpulan antara lain :

1. PLH bermanfaat untuk mendidik siswa mencintai lingkungan, untuk

menambah pengetahuan siswa mengenai alam, dan juga untuk pemeliharaan

lingkungan.

2. Pendapat siswa kelas X dengan adanya pelajaran PLH di SMA Plus Negeri

17 Palembang. Sebagian besar siswa berpendapat PLH penting dan menarik

dengan alasan untuk mencintai lingkungan, namun sebagian kecil siswa

berpendapat bahwa pelajaran PLH tidak penting dengan alasan PLH

membuat mengantuk dan bosan.

3. Sekolah sendiri banyak terjadi perubahan setelah adanya pelajaran PLH,

sehingga di sekolah menjadi lebih asri, dan lingkungan sekitar juga menjadi

lebih bersih.

5.2 Saran

Ada pun saran bagi penulis adalah;

1. Bagi siswa

Siswa diharapkan akan lebih menghargai pelajaran PLH agar dapat

mendukung tujan dari pelajaran PLH itu sendiri.

2. Bagi guru

Guru hendaknya lebih aktif dan meningkatkan kualitas mengajarnya agar

siswa lebih merasa tertarik dan nyaman dalam belajar PLH.

3. Bagi sekolah

Perlu dilakukan perbaikan dan solusi atas proses belajar mengajar

pelajaran PLH agar siswa semakin tertari

15

DAFTAR PUSTAKA

Hilman, Masnellyarti. 2010. Pengolahan sampah. Jakarta: Kementrian Lingkungan Hidup.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kerusakan_lingkungan, 12 maret 2011, 12:30

http://geraeldo.com/pengertian-belajar-menurutku.html, 12 maret 2011, 14:00

http://dindakomunikasi.student.ung.ac.id/2011/03/03/lingkungan-hidup/. 12 maret 2011, 15:05

16

LAMPIRAN

A. Kuisoner1. Apakah kamu menyukai pelajaran PLH yang ada di sekolah kita ?

a. Iya c. Lumayan

b. Tidak d. biasa-biasa saja

Alas an :

2. Apakah yang kamu keluhkan selama belajar PLH ?

a. Mengantuk c. Menarik

b. Bosan d. tidak menarik

Alas an :

3. Apakah anda tahu manfaat dari belajar PLH ?

a. Sangat tahu c. Cukup tahu

b. Tahu d. Tidak tahu

Alas an :

4. Bagaimana pendapat anda tentang adanya pelajaran PLH disekolah kita?

a. Penting untuk mendidik siswa mencintai lingkungan

b. Kurang penting karena tidak ada manfaat nya

c. Tidak penting karena tidak ada hubungan nya dengan pelajaran

d. Sangat tidak penting

Alas an :

5. Adakah pegaruh pelajaran PLH terhadap perilaku siswa-siswi SMA negeri

17 Palembang?

a. Biasa-biasa saja

b. Siswa menjadi lebih kreatif dalam memanfaat kan lingkungan hidup

17

c. Siswa menjadi mengerti dan paham tentang pentingnya lingkungan

hidup

d. Mendorong siswa menjadi tidak peduli terhadap lingkungan

6. Bagaimana proses belajar mengajar PLH di SMA s Negeri 17

Palembang ?

a. Sangat menarik c. kurang menarik

b. Menarik d. tidak menarik

Alas an :

7. Adakah p pelajaran PLH terhadap sekolah ? Jelaskan !

Jawab :

B. Wawancara

Narasumber : 1. Susy Amizera. Spd.

Pertanyaan :

1. Sejak kapan pelajaran PLH ada di SMA Plus Negeri 17 Palembang ?

2. Kenapa pelajaran PLH ada di SMA Plus Negeri 17 Palembang ?

3. Menurut anda, apakah manfaat dari adanya pelajaran PLH di SMA Plus

Negeri 17 Palembang ?

4. Bagaimana cara belajar yang ibu terapkan dalam mengajar PLH tersebut ?

5. Adakah perubahan terhadap sekolah dengan adanya pelajaran PLH

tersebut ?

6. Bagaimana pendapat anda tentang adanya pelajaran PLH tersebut ?

18

19