budidaya tanaman tebu
TRANSCRIPT
Budidaya Tanaman Break Crop Kedelai (Glycine Max, L.):
Peningkat Kesuburan Tanah Lahan Perkebunan Tebu PT. Gula Putih Mataram
(Sugar Group Companies), Lampung
Oleh : Citra Recha Sari300274/PN/10/12008 (Agronomi)
Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Tohari, M.Sc.
I. Pendahuluan
- Latar Belakang
- Tujuan
II. Pembahasan Kegiatan Kerja Lapangan
- Keadaan umum PT Gula Putih Mataram
- Kegiatan budidaya brek corp kedelai (Glycine max)
- Kegiatan budidaya tanaman tebu (Saccharum officinarum, L.)
III. Penutup- Kesimpulan
- Saran
OVERVIEW
A. Latar Belakang
Proses pemanenan tebu melalui cara dibakar ternyata dapat memusnahkan penyakit dan serangga; perlindungan tanah dari erosi ; dan membunuh gulma.
Namun menyebabkan degradasi unsur hara pada tanah yang menurunkan produksi tanaman tebu.
Pada tahun 2012, supply gula hanya dapat dipenuhi 4,2 juta ton per tahun dari demand sebesar 5,2 juta ton per tahun.
I. Pendahuluan
Metode penanggulangan dari kerusakan tersebut: pergiliran tanam dengan tanaman kacang-kacangan (tanaman sela)
Tanaman break crop adalah tanaman yang ditanami selama proses pengistirahatan lahan.
I. Latar Belakang 2/2
A. UMUM
• Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam memahami proses kerja secara nyata.
• Melatih untuk mendapatkan ketrampilan dan pengalaman praktek dalam kegiatan pertanian.
A. Mendapatkan gambaran tentang hubungan antara teori dan penerapannya di lapangan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
II. Tujuan
B. KHUSUS
•Mengetahui dan mempelajari secara langsung kegiatan budidaya break crop kedelai (Glycine max) di lahan perkebunan tebu PT. Gula Putih Mataram (Sugar Group Companies), Lampung.
•Mengetahui dan mempelajari budidaya tanaman budidaya tebu (Saccharum officinarum L.) secara umum di lahan perkebunan tebu PT. Gula Putih Mataram (Sugar Group Companies), Lampung.
II. Tujuan 2/2
• Keadaan umum PT. Gula Putih Mataram
• Kegiatan budidaya break corp kedelai pada lahan perkebunan tebu PT. Gula Putih Mataram (Sugar Group Companies), Lampung
• Kegiatan budidaya tanaman tebu secara umum pada lahan perkebunan tebu (Saccharum officinarum L.) PT. Gula Putih Mataram (Sugar Group Companies), Lampung
• Pengamatan peningkatan kesuburan tanah pada lahan perkebunan tebu di PT Gula Putih Mataram (Sugar Group Companies)
III. PEMBAHASAN KEGIATAN KERJA LAPANGAN
A. Sejarah
PT Gula Putih Mataram hadir melalui sosok sebuah perusahaan yang mengelola perkebunan tebu dan pabrik gula.
PT Gula Putih Mataram didirikan pada tahun 1983 dan tergolong perusahaan padat karya dan padat modal yaitu yang berorientasi pada keuntungan dan penyedia lapangan kerja, serta menunjang tujuan nasional untuk membantu program pengadaan gula nasional.
Daerahnya memiliki ketinggian 105-127 mdpl. Didominasi oleh ultisol. Luas areal sekitar 26.000 hektar.
Keadaan umum PT Gula Putih Mataram
B. Struktur Organisasi
Keadaan umum PT Gula Putih Mataram 2/3
A. Tujuan Untuk mengetahui cara bertanaman kedelai yang
diperuntukkan sebagai break crop.Untuk mengetahui besarnya biomassa yang didapat
dari tanaman kedelaiUntuk mengetahui kandungan unsur hara yang
terdapat dalam jaringan tanaman kedelai.Untuk mengetahui sumbangan unsur hara dan
bahan organik dari tanaman break crop kedelai ke dalam tanah.
Kegiatan budidaya break corp kedelai
B. Persiapan Lahan
Areal di harrow dengan arah vertikal
Kemudian di plough dan dibiarkan selama 2 minggu
Setelah 2 minggu areal di harrow dengan arah horizontal
Areal yang sudah di Harrow siap untuk ditanamai tanaman break crop kedelai
Kegiatan budidaya break corp kedelai 2/ 8
C. Seleksi benih kedelai
Kualitas benih sangat menentukan keberhasilan budidaya kedelai.
Dari sekian benih yang ada, dipilih benih-benih yang bagus dimana memiliki bentuk utuh, tidak terdapat jamur, dan rusak.
Kegiatan budidaya break corp kedelai 3/8
D.Pengecekkan awal tanah
Diambil 3 titik sampel Tiap titik sampel
diambil sampel dari top soil an sub soil.
Top soil = 0-20 cm dan sub soil = 0-40 cm.
ke-3 ulangam tersebut akan dijadikan satu
Setelah itu sampel dibawa ke Agro-Lab untuk dilakukan analisis tanah.
Kegiatan budidaya break corp kedelai 4/8
E. Penanaman break crop kedelai Sistem penanaman yang digunakan
adalah tugal dan sebar. Untuk sistem tugal, langkah-langkah
penanaman yang dilakukan adalah: Pemasangan patok dari ujung barat ke
ujung timur agar baris penanaman menjadi lurus.
Bentangkan tali penanda dari ujung patok ke ujung patok yang bersebrangan.
Langkah-langkah penanaman secara sebar yaitu benih ditabur secara manual dengan dosis yang telah ditentukan pada petak-petak tertentu sesuai perlakuan (30 kg/ha ; 25 kg/ha ; dan 20 kg/ha).
Peng-coveran bibit dilakukan dengan harrow bebas arah.
Penanaman ini dilakukan dengan jarak tanam 30 cm x 20 cm
Kegiatan budidaya break corp kedelai 5/8
Layout Penanaman Break Crop Kedelai
F. Irigasi
Kegiatan irigasi hanya dilakukan bila situasi dan keadaan iklim yang ekstrim kering (tidak ada hujan).
Kegiatan budidaya break corp kedelai 6/8
G. Pengamatan Biomassa
Pengambilan sampel tiap perlakuan dengan luas masing-masing 1 m2 dan dihitung populasinya.
Sampel dibawa ke Agro-Lab untuk dianalisis.
Pencucian akar tanaman untuk membersihkan tanah yang masih menempel.
Penimbangan masing-masing sampel untuk biomassa basah
Tiap sampel diambil secara acak sebanyak 5 batang untuk dimasukkan ke dalam oven selama 2 hari untuk analisa kadar air (biomassa kering).
Kegiatan budidaya break corp kedelai 7/8
NO TREATMENT
PER SAMPLE (m2) PER HEKTAR
POPBerat
Segar (gr)Berat
Kering (gr)POP ( 000
btg/ha)Berat segar
(ton)Berat
kering (ton)1 A 29 75,82 17,76 290 0,75 0,172 B 9 33,18 8,1 90 0,33 0,083 C 8 24,65 6,04 80 0,24 0,064 D 5 16,92 4,45 50 0,16 0,04
Kegiatan budidaya break corp kedelai 8/8
1. Persiapan lahan
2. Penanaman
3. Irigasi
4. Pemeliharaan
5. Panen
Kegiatan budidaya tanaman tebu
1. Persiapan Lahan
Replanting Cane (RPC) dan Ratoon cane (RC)
Aplikasi Stillage Aplikasi Blotong Penaburan Dolomit/Gypsum Pencacahan tunggul (Brushing) Pembajakan (Ploughing) Ploughing Track Marking Ripping Furrowing
Kegiatan budidaya tanaman tebu 2/
Brushing Ploughing Harrow
Ploughing Track Marking Ripping Furrowing
2. Penanaman
Tebang BibitDropping/Loading BibitEcer dan Cacah BibitCoveringCompact
Kegiatan budidaya tanaman tebu 3/
Tebang bibit Dropping bibit Ecer bibit
Cacah bibitCoveringcompact
3. Irigasi
Ruang lingkup irigasi meliputi: penyediaan air (sumber air), penyaluran ke areal tanaman, pembagian secara merata dan efisiensi serta pengaturan kelebihan air.
Irigasi yang mutlak diperlukan adalah irigasi terbuka (Irigasi 1) dan irigasi tertutup (Irigasi 2).
Irigasi terbuka adalah irigasi pada saat sebelum bibit di-cover.
Irigasi tertutup adalah irigasi pada saat bibit sudah di-cover. Setiap titik irigasi dilakukan selama 2 jam.
Kegiatan budidaya tanaman tebu 4/
4. Pemeliharaan
• RPC
1. Mechanical Maintenance
-Pre emergence
-Cultivasi
-Top dressing
2. Manual Maintenance
-Penyulaman
-Hand spraying
-Klentek
- Weeding
- Pest Control
• RC
1. Pengeprasan tunggul
2. Penyulaman
3. Pre Emergence
4. Single dressing
5. Cultivasi
6. Pemecahan tanah Padat
Kegiatan budidaya tanaman tebu 4/
Pre-emergence cultivasi Top dressing
penyulaman klentek Pest control
5. Panen
Aplikasi RippenerProgram Tebang
a.Tebu Ikat (Bundle Cane)
b.Tebu Lepas (Loose cane)
Kegiatan budidaya tanaman tebu 5/
A. Kesimpulan Kegiatan budidaya tanaman sela kedelai (break crop soya vean) terdiri atas
persiapan lahan, pemilihan benih, penanaman, perawatan, dan panen.
Manfaat dari pelaksanaan program break crop soya bean adalah: meningkatkan kondisi fisik, biologi, dan kimia tanah; memotong siklus hidup dari hama dan penyakit akibat dari sistem penanaman yang monokultur secara ters menerus; meningkatkan TCH dan TSH; untuk ameliorasi tanah.
B. Saran Saran yang diberikan penulis adalah untuk mencoba menggunakan
varietas tanaman legum selain kedelai (Glycine max, L.) sebagai tanaman break crop
IV. PENUTUP
Terima Kasih