budidaya tanaman cabai merah - digilib.uns.ac.id/budidaya...budidaya tanaman cabai merah (capsicum...

52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user BUDIDA (Capsic MAGANG MAHASISW PEMBANGU (Organization for I Untuk Guna Memp Di Fakultas Jurusan / Pro R P F UNIV i AYA TANAMAN CABAI MERAH cum annum .L) Varietas Krida 99 WA DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELAT UNAN MASYARAKAT DESA OISCA Industrial Spritual and Cultural Advancemen KARANGANYAR TUGAS AKHIR Memenuhi Sebagian Persyaratan peroleh Derajat Ahli Madya Pertanian s Pertanian Universitas Sebelas Maret ogram Studi Agribisnis Hortikultura Dan Arsitektur Pertamanan Disusun Oleh : RIKA DYAH PUSPITASARI H 3309012 PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS PERTANIAN VERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 TIHAN nt)

Upload: ngodieu

Post on 08-Apr-2018

252 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH

(Capsicum annum

MAGANG MAHASISWA

PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA OISCA

(Organization for Industrial Spritual and Cultural Advancement)

Untuk

Guna Memperoleh Derajat Ahli Madya Pertanian

Di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Jurusan / Program Studi Agribisnis Hortikultura Dan

RIKA DYAH PUSPITASARI

PROGRAM DIPLOMA III

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

i

BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH

Capsicum annum .L) Varietas Krida 99

MAGANG MAHASISWA DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA OISCA

Organization for Industrial Spritual and Cultural Advancement)

KARANGANYAR

TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Memperoleh Derajat Ahli Madya Pertanian

Di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Jurusan / Program Studi Agribisnis Hortikultura Dan

Arsitektur Pertamanan

Disusun Oleh :

RIKA DYAH PUSPITASARI

H 3309012

PROGRAM DIPLOMA III

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Organization for Industrial Spritual and Cultural Advancement)

Page 2: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca Laporan Tugas Akhir dengan

Judul :

BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH

(Capsicum annum .L) Varietas Krida 99

MAGANG MAHASISWA DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA OISCA

(Organization for Industrial Spritual and Cultural Advancement)

KARANGANYAR

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

Rika Dyah Puspitasari

H 3309012

Telah dipertahankan di depan dosen penguji pada tanggal : ...............................

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.

Penguji

Penguji I

Ir. Hardjono Sri Gutomo M.P

NIP. 19501117 197611 1001

Penguji II

Ir. Wartoyo S.P , M.S

NIP. 195209151979031003

Surakarta, Juni 2012

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Fakultas Pertanian

Dekan,

Prof. Dr. Ir. Bambang Pudjiamanto, MS. NIP. 195602251986011001

Page 3: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia – Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil

Kegiatan Magang Mahasiswa ini dengan baik sebagai Tugas Akhir kuliah.

Dalam penyusunan laporan ini, kami tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Bambang Pudjiamanto, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ir. Wartoyo S.P , M.S selaku Ketua Minat Program Studi D III Agribisnis

Minat Hortikultura dan Arsitektur Pertamanan Fakultas Pertanian Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

3. Ir. Hardjono Sri Gutomo M.P selaku Dosen Pembimbing Magang.

4. Bapak A.G Mulyono Herlambang selaku direktur OISCA TC Karanganyar

yang telah memberikan ijin dan seluruh dewan guru serta staf-staf OISCA TC

Karanganyar banyak membantu dalam memberikan dukungan selama

kegiatan magang dan yang bersedia menjadi pembimbing lapangan selama

kegiatan magang.

5. Orang tua ku yang selalu memberikan doa dan restunya.

6. Sahabat seperjuangan ku, terimaksih atas semangat kalian yang senantiasa

membersamai langkah ku.

7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per

satu.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak sekali kekurangan

dalam penyusunan laporan hasil magang. Akhir kata penulis berharap semoga

laporan ini dapat bemanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca

semua pada umumnya.

Surakarta, Juni 2012

Tim Penyusun

Page 4: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. viii

I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Tujuan ................................................................................................. 2

1. Tujuan Umum ............................................................................... 2

2. Tujuan Khusus .............................................................................. 3

II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 4

III. TATALAKSANA PELAKSANAAN .................................................... 20

A. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan ........................................................ 20

B. Cara Pelaksanaan ................................................................................ 20

1. Pengumpulan Data secara Langsung ............................................ 20

2. Pengumpulan Data secara Tidak Langsung .................................. 20

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 21

A. Lokasi Secara Umum .......................................................................... 21

1. Profil OISCA Training Centre sebagai Institusi Mitra ................... 21

2. Sejarah OISCA Training Centre Karanganyar ............................... 21

3. Kondisi Lapang OISCA Training Centre Karanganyar ................ 24

4. Visi dan Misi OISCA Training Centre Karanganyar ..................... 24

5. Struktur Organisasi OISCA Training Centre Karanganyar

Tahun 2011/2012 ............................................................................ 24

B. Hasil Kegiatan dan Pembahasan ......................................................... 27

1. Syarat Tumbuh........................................ ....................................... 27

Page 5: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

2. Persiapan Lahan (Pengolahan Tanah).... ........................................ 29

3. Penyiapan Benih dan Pembibitan.......... ......................................... 31

4. Penanaman............................................. ......................................... 31

5. Pemeliharaan.......................................... ........................................ 32

6. Panen...................................................... ........................................ 38

7. Pasca Panen............................................. ....................................... 38

8. Pemasaran................................................. ...................................... 38

9. Analisis Usaha Tani................................. ....................................... 38

V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 43

A. Kesimpulan ......................................................................................... 44

B. Saran.................................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 6: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

DAFTAR TABEL

No Judul Hal

1. Analisis Usaha Tani Tanaman Cabai (Capsicum annum .L) ................ 39

Page 7: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR GAMBAR

No Judul Hal

1. Bagan Struktur Organisasi OISCA Training Centre

Karanganyar .......................................................................................... 25

Page 8: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Hal

1. Foto Kondisi Persemaian Tanaman Cabai ............................................... 45

2. Foto Pembuatan Arang Sekam (Kuntan) ................................................. 46

3. Foto Hama Pada Tanaman Cabai ............................................................. 47

4. Foto Penyakit Pada Tanaman Cabai ........................................................ 48

5. Foto Kondisi Tanaman Cabai di Lhan OISCA ........................................ 49

6. Foto Kegiatan Apel / Tengko bersama Siswa OISCA dan CFP .............. 50

7. Sertifikat Magang ..................................................................................... 51

8. Nilai Magang............................................................................................ 52

9. Data Cuaca OISCA TC Karanganyar Bulan Januari ............................... 53

10. Data Cuaca OISCA TC Karanganyar Bulan Februari ............................ 54

11. Jurnal Kegiatan Magang .......................................................................... 55

Page 9: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampai hari ini, cabai masih termasuk komoditas primadona

hortikultura. Bahkan pada waktu-waktu tertentu, permintaan dipasaran sangat

tinggi karena pasokan yang terbatas. Jadi, tak heran kalau kenaikan harga

cabai sering menjadi rumor hangat dikalangan masyarakat. Pasalnya, si pedas

ini sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidangan masakan

nusantara

Kebutuhan cabai di Indonesia meningkat menjelang event tertentu,

seperti memasuki bulan puasa dan lebaran, natal, dan tahun baru.pada saat-

saat tersebut, permintaan cabai yang tinggi diiringi dengan harga yang

melambung. Selain faktor di atas, harga cabai menjadi mahal kerena saat event

tersebut bertepatan dengan musim hujan. Biasanya, petani yang menanam

cabai hanya sedikit dan banyak pula yang gagal panen karena serangan hama

dan penyakit. Akibatnya, keberadaan cabai dipasaran menjadi langka dan

secara otomatis harganya melonjak tajam.

Budidaya cabai memang tergolong beresiko tinggi, risiko tersebut

dibayar seimbang dengan keuntungan yang dijanjikan. Strategi dan

pengetahuan teknis dan lapangan menjadi hal yang penting untuk dikuasai

guna mencapai hasil yang maksimal dengan menekan risiko-risiko tersebut.

Pada saat musim hujan banyak petani enggan bertanam cabai pada musim

tersebut karena tingkat serangan penyakit cukup tinggi, sehingga sangat

berisiko terhadap produktivitas hasil. Sementara itu, pemasaran hasil yang

tidak cermat, termasuk jalur penjualan, biasanya menjadi kendala di lapangan

yang bermuara pada penurunan kualitas cabai akibat terlalu lama dalam

pengangkutan atau penyimpanan.

Budidaya cabai merah mempunyai prospek yang menjanjikan di

pasaran perdagangan sayur. Dalam pembudidayaannya menerapakn

tekniknologi yang sesuai dengan kondisi lingkungan. Dengan praktik kerja

1

Page 10: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

lapang ini bermaksud untuk belajar bagaimana cara budidaya dan pengelolaan

cabai yang benar

Mahasiswa sebagai orang terpelajar diharap mampu memiliki

pemikiran-pemikiran baru untuk mengatasi masalah-masalah yang sudah ada

serta dapat mengantisipasi permasalahan baru yang akan muncul di kemudian

hari di bidang pertanian khususnya sektor tanaman hortikultura, seperti

permasalah fluktuasi harga produk hortikultura khususnya cabai merah.

Mahasiswa diharapkan memiliki pemikiran baru supaya bisnis cabai merah

dapat terus berkembang di Indonesia. Maka dari itu, untuk menambah

pengetahuan dan pengalaman serta menyelaraskan antara teori yang telah

didapat di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lapangan, Mahasiswa

Program Diploma III sebagai calon Ahli Madya Pertanian perlu melaksanakan

Magang ke suatu perusahaan yang bergerak dibidang yang sesuai dengan

jurusannya. Diharapkan setelah melaksanakan magang tersebut, mahasiswa

yang bersangkutan memperoleh pengetahuan baru sehingga dapat mengatasi

permasalahan tentang produk hortikultura yang ada dipasar saat ini.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

a. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai hubungan antara teori

dengan penerapannya di dunia kerja (lapangan) serta faktor-faktor

yang mempengaruhinya sehingga dapat merupakan bekal bagi

mahasiswa setelah terjun di masyarakat.

b. Meningkatkan ketrampilan dan pengalaman kerja di bidang agribisnis.

c. Meningkatkan wawasan mahasiswa tentang berbagai kegiatan

agribisnis.

d. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi dengan Instansi

pemerintah, perusahaan swasta dan masyarakat, dalam rangka

meningkatkan kualitas Tri Darma Perguruan Tinggi.

Page 11: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

2. Tujuan Khusus

a. Memperoleh ketrampilan dan pengalaman kerja dalam bidang pertanian

khususnya pada tanaman hortikultura yang dilakukan di Pusat

pendidikan dan pelatihan OISCA (Organization for Industrial Spritual

and Cultural Advancement) Karanganyar.

b. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang hubungan teori dan

aplikasi lapangan mengenai bidang kegiatan yang ada di institusi mitra.

Kegiatan di institusi mitra yaitu tentang sistem budidaya tanaman mulai

dari persiapan hingga pemasaran. Kegiatan magang ini, mahasiswa akan

memperoleh ketrampilan dan pengalaman kerja dalam persiapan

pelaksananaan pembangunan masyarakat desa nantinya

c. Melihat dan memahami secara langsung upaya dan pengembangan

agribisnis, khususnya agribisnis tanaman cabai merah (Capsicum

annum L.).

3. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dalam pelaksanaan magang di OISCA

Training Center Karanganyar adalah :

a. Bagi mahasiswa, kegiatan magang ini bermanfaat untuk memahami dan

menambah wawasan tentang aplikasi pertanian di lapangan kerja.

b. Bagi Fakultas, kegiatan magang ini merupakan strategi peningkatan

kompetensi dan ketrampilan lulusan Fakultas Pertanian UNS.

c. Bagi OISCA Karanganyar, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi

hubungan kerjasama dalam hal pengembangan ilmu pertanian yang

aplikatif dan teruji melalui penelitian-penelitian di bidang akademis.

Page 12: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Cabai Secara Umum

Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas

sayuran yang dapat dipasarkan, baik dalam bentuk segar maupun bentuk

olahan. Data statistik mengenai permintaan cabai dalam bentuk segar

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yaitu sebesar 1,70 kg/tahun 1983

menjadi 4,04 kg/tahun 1993. Kendala yang dihadapi untuk memenuhi

permintaan tersebut masi banyak baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Cabai merupakan terna tahunan yang tumbuh tegak dengan batang

berkayu, banyak cabang, serta ukuran yang mencapai tinggi 120 cm dan lebar

tajuk tanaman hingga 90 cm. Umumnya, daun cabai berwarna hijau muda

sampai hijau gelap, tergantung varietasnya. Daun cabai yang ditopang oleh

tangkai daun mempunyai tulang menyirip. Daun cabai berbentuk bulat telur,

lonjong, ataupun oval dengan ujung yang meruncing, tergantung spesies dan

varietasnya.

Bunga cabai keluar dari ketiak daun dan berbentuk seperti terompet.

Sama halnya dengan tanaman dari keluarga Solanaceae lainnya. Bunga cabai

merupakan bunga lengkap yang terdiri atas kelopak bunga, mahkota bunga,

benang sari, dan putik. Bunga cabai juga berkelamin dua, karena benang sari

dan putik terdapat dalam satu tangkai. Bentuk buah cabai berbeda-beda, dari

cabai keriting, cabai besar yang lurus dan bisa mencapai ukuran sebesar ibu

jari, cabai rawit yang kecil-kecil tapi pedas, cabai paprika yang berbentuk

seperti buah apel, dan berbentuk cabai hias lain yang banyak ragamnya.

Cabai berakar tunggang, terdiri atas akar utama dan akar lateral yang

mengeluarkan serabut dan mampu menembus ke dalam tanah hingga 50 cm

dan melebar sampai 45 cm. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, cabai

diklasifikasikan dalam taksonomi sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Divisi : Spermatophyta

4

Page 13: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Subkelas : Sypetalae

Ordo : Tubiflorae

Famili : Solanaceae

Genus : Capsicum

Spesies : Capsicum annum .L

Tanaman cabai atau lombok termasuk kedalam famili Solanaceae.

Tanaman lain yang masih sekerabat dengan cabai, diantaranya kentang

(Solanum tuberosum L.), terung (Solanum melongena L.), leunca (Solanumm

nigrum L.), akokak (Solanum torvum Swartz.), dan tomat (Solanum

lycopersicum).

B. Jenis - jenis Cabai

1. Cabai Besar

Cabai merah (Capsicum annuum L.var.longum L. Sendt), menghasilkan

buah yang bulat panjang, dan runcing ujungnya. Saat masih muda

berwarna hijau, setelah tua berubah menjadi merah. Daging buah

umumnya renyah, kadang-kadang lunak pada jenis tertentu. rasanya manis

dan agak pedas (Redaksi Agromedia, 2007).

2. Cabai Kecil

Cabai kecil atau C. frutescens, sering mendapat sebutan sebagai cabai

rawit atau lombok jempling. Seperti cabai besar juga, jenis yang satu ini

juga tidak hanya satu dua macam saja varietasnya. Ada cabai kecil yang

berukuran mini, ada juga yang dikatakan cabai putih alias cengek, atau

lombok ceplik (Tjahjadi, 1990).

3. Cabai Bulat

Cabai bulat (Capsicum annum L. var. Brevita Finger Ruth), disebut juga

dengan cabai udel atau cabai domba. Buahnya pendek dan ujungnya

tumpul. Saat muda berwarna putih, setelah tua berubah menjadi merah.

Rasanya tidak begitu pedas dan agak manis (Redaksi Agromedia, 2007).

Page 14: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

C. Syarat Tumbuh

Pada umumnya cabai dapat ditanam di dataran rendah sampai

pegunungan (dataran tinggi) +2.000 meter dari atas permukaan laut (dpl) yang

mempunyai iklim tidak terlalu dingin dan tidak terlalu lembab. Dalam

beberapa literatur disebutkan bahwa temperatur yang baik untuk pertumbuhan

tanaman cabai adalah antara 24oC – 27oC, dan untuk pembentukan buah pada

kisaran 16oC – 23oC. Setiap varietas cabai hibrida mempunyai daya

penyesuaian tersendiri terhadap lingkungan tumbuh. Cabai hibrida Hot Beauty

dan Hero dapat berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran

tinggi + 1.200 m dpl dan cabai hibrida Long Chili lebih cocok ditanam pada

ketinggian antara 800 – 1.500 m dpl.

Tjahjadi (1990) mengatakan bahwa tanaman cabai dapat tumbuh pada

musim kemarau apabila dengan pengairan yang cukup dan teratur. Faktor

lingkungan yang dikehendaki untuk pertumbuhannya antara lain:

1. Sinar matahari

Penyinaran yang dibutuhkan adalah penyinaran secara penuh, bila

penyinaran tidak penuh pertumbuhan tanaman tidak akan normal.

2. Curah Hujan

Tanaman cabai tumbuh baik dimusim kemarau tetapi juga

memerlukan pengairan yang cukup. Adapun curah hujan yang dikehendaki

yaitu 800-2.000 mm/tahun.

3. Suhu dan Kelembaban

Tinggi rendahnya suhu sangat mempengaruhi pertumbuhan

tanaman. Adapun suhu yang cocok untuk pertumbuhannya adalah siang

hari 21oC – 28oC, malam hari 13oC - 16oC, untuk kelembaban tanaman

80%.

4. Temperatur

Temperatur untuk pertumbuhan tanaman cabai adalah 24oC samapi

27oC sedangkan pada saat pembuahan adalah 16oC sampai 23oC.

Hampir semua jenis tanah yang cocok untuk budidaya tanaman

pertanian, cocok pula bagi tanaman cabai. Untuk mendapatkan kuantitas

Page 15: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

dan kualitas hasil yang tinggi, cabai menghendaki tanah yang subur,

gembur, kaya akan organik, tidak mudah becek (menggenang), bebas

cacing (nematoda) dan penyakit tular tanah. Kisaran pH tanah yang ideal

adalah antara 5.5 - 6.8, karena pada pH di bawah 5.5 atau di atas 6.8 hanya

akan menghasilkan produksi yang sedikit (rendah). Pada tanah-tanah yang

becek seringkali menyebabkan gugur daun dan juga tanaman cabai mudah

terserang penyakit layu. Khusus untuk tanah yang pH-nya di bawah 5.5

(asam) dapat diperbaiki keadaan kimianya dengan cara pengapuran,

sehingga pH-nya naik mendekati pH normal (Anonima, 2011).

Suhu udara sangat berpengaruh terhadap kehidupan cabai merah,

dari saat pembibitan sampai saat produktif. Selama periode

perkecambahan memerlukan suhu 20-24oC. Di atas nilai itu, proses

perkecambahan akan berlangsung lambat. Pada masa pertumbuhan

memerlukan suhu 27- 30oC pada siang hari dan 18-25oC pada malam hari.

Suhu pada malam kurang dari 15oC dan pada siang hari lebih dari 32oC

bisa menghambat proses pembentukan buah.

Curah hujan tinggi atau iklim basah tidak terlalu baik untuk cabai

merah karena dapat menyebabkan kerontokan bakal bunga, serta bisa

membuat bunga dan buah tumbuh kecil. Selain itu, kelembaban yang

tinggi akan merangsang perkembangan jamur yang berpotensi

mengundang penyakit. Curah hujan yang cocok adalah sebesar 600-1.250

mm dan tersebar merata di sepanjang masa pertumbuhannya.

Cabai merah membutuhkan iklim kering dengan lama penyinaran

12 jam per hari, terutama pada masa pembungaan dan pembuahan. Untuk

itu, sebaiknya cabai merah ditanam pada awal musim kemarau. Untuk

mendaptkan keuntungan yang lebih tinggi, karena harga jualnya melonjak,

cabai merah bisa ditanam pada musim hujan (Redaksi Agromedia, 2007).

Curah hujan tinggi atau iklim basah tidak terlalu baik untuk cabai

merah karena dapat menyebabkan kerontokan bakal bunga, serta bisa

membuat bunga dan buah tumbuh kecil. Selain itu, kelembaban yang

tinggi akan merangsang perkembangan jamur yang berpotensi

Page 16: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

mengundang penyakit. Curah hujan yang cocok adalah sebesar 600 - 1.250

mm dan tersebar merata di sepanjang masa pertumbuhannya.

D. Tata Laksana Budidaya

1. Pengolahan Lahan

Memilih tanah sesuai yang memenuhi syarat tumbuh yang telah

dijelaskan, kemudian tanah diolah dengan baik dan membuat bedengan –

bedengan. Setiap bedengan dipersiapkan lubang penanaman yang

berukuran 40 cm. Lubang – lubang tersebut diisi dengan pupuk organik

yaitu pupuk kandang atau kompos yang telah masak. Petak atau bedengan

tersebut dibuat saluran drainase, sebab tanaman cabai tidak tahan air. Jika

tanaman tergenang air tanaman akan busuk dan layu serta bunga akan

gugur (Kanisius, 1976).

Dalam bertanam cabai secara intensif, baik cabai keriting, cabai

besar, hibrida, maupun varietas open pollinated, pemakaian mulsa untuk

bedengan bisa membantu meningkatkan produksi cabai. Ada beberapa

jenis mulsa yang bisa digunakan, seperti mulsa jerami dan mulsa plastik.

Penggunaan MPHP dan jerami sangat berpengaruh positif terhadap

pertumbuhan tanaman, lebih – lebih bila ditunjang dengan menggunakan

pupuk kandang dan pestisida, pengaruhnya terhadap pertumbuhan

tanaman lebih baik lagi. Hal ini disebabkan adanya penambahan unsur

hara dari pupuk kandang dan adanya pemeliharaan tanaman dengan

penyemprotan pestisida menyebabkan tanaman akan lebih sehat.

Disamping itu penggunaan mulsa dapat mengurangi pencucian unsur hara

dari dalam tanah serta menjaga kelembaban dan temperatur tanah,

sehingga unsur hara dapat ditahan dan diambil oleh tanaman cabai untuk

pertumbuhannya (Sumiati, 1989). Pemberian pupuk kandang selain dapat

memperbaiki fisik tanah, juga dapat menambah unsur hara ke dalam tanah

(Soepardi, 1986 dan Saefudin, 1986). Pemberian pestisida dapat mencegah

kerusakan oleh hama dan penyakit sehingga tanaman tumbuh dengan baik.

Pembuatan lubang pada mulsa dapat juga menggunakan system

pemanasan dengan menggunakan kaleng dengan diameter kurang lebih 8 –

Page 17: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

10 cm. Lubang tanam dibuat dengan cara menugal tanah sedalam 8 – 10

cm. Bibit cabai dipersemaian yang telah berumur 15 – 17 hari atau telah

memiliki 3 atau 4 daun, siap dipindah tanam pada lahan. Semprot bibit

dengan fungisida dan insektisida 1 – 3 hari sebelum dipindah tanamkan

untuk mencegah serangan penyakit jamur dan hama sesaat setelah pindah

tanam.

Jarak tanam yang digunakan adalah 50 – 60 cm jarak antar lubang

dan 60 – 70 cm untuk jarak antar barisan dengan pola penanaman model

segitiga atau zig-zag. Pembuatan lubang tanam sedalam 8 sampai 10 cm

dilakukan bersamaan dengan pembuatan lubang pada mulsa yang

berpedoman pada pola yang dipakai dan sesuai jarak tanam yang

dianjurkan .

2. Persemaian

a. Kebutuhan benih setiap hektar pertanaman adalah 150 - 300 gram

dengan daya tumbuh lebih dari 90 %.

b. Siapkan media semai dari tanah, pasir dan pupuk kandang dengan

perbandingan 1:1 yang dibuat bedengan setinggi ± 20 cm, lebar ± 1 m

dan anjang 3-5 m serta diberi naungan dari jerami atau alang-alang atau

daun kelapa.

c. Sebar benih secara merata atau ditebar dalam garikan dengan jarak

antar paritan 5 cm dan ditutup tanah tipis-tipis lalu disiram. Pertahankan

kelembaban anah tetap baik agar biji cepat tumbuh

d. Setelah bibit berumur 10 hari, maka dilakukan pengkokeran untuk

memudahkan menanaman dan mencegah kematian pada waktu tanaman

dipindahkan. Sebagai oker dapat digunakan daun pisang , daun kelapa

atau kantong plastik. Bibit ang telah dikoker ditempatkan dibawah

naungan persemaian.

e. Sekitar lima hari sebelum bibit dipindahkan naungan pada persemaian

dibuka atau dikurangi supaya bibit terbiasa kena sinar matahari.

Page 18: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Langkah pertama yang harus dilakukan untuk menyemai benih

cabai adalah menyiapkan media tanam, yakni berupa campuran dua ember

tanah subur dan satu ember pupuk kandang. Tanah dan pupuk kandang ini

harus diayak terlebih dahulu. Sementara itu, pupuk buatan yang digunakan

yaitu 100 gram NPK. Sebagai pencegah terhadap serangan hama,

tambahkan insektisida bubuk atau butiran dengan dosis 70 gram. Bahan-

bahan tersebut dicampur satu sama lain hingga rata. Isi media tanam

tersebut ke dalam polybag berukuran 12 x 8 cm. Pastikan plastik tempat

menanam benih sudah dilubangi untuk meneruskan kelebihan air siraman.

Letakkan polybag di bedengan tersendiri. Beri penahan tepian bedengan

dengan kayu atau batu bata (Anonim, 2011).

3. Penanaman (Transplanting)

Tanaman cabai memerlukan tanah yang subur, gembur dengan

drainase yang baik, maka sebelum tanam, tanah perlu diolah dengan jalan

membajak atau mencangkul, kemudian diberi pupuk kandang 20-30

ton/ha, pupuk ini dicampur merata, selanjutnya tanah tersebut digulud.

Lebar guludan antara 120-160 cm. Sesudah tinggi bibit mmencapai 7,5-10

cm baru ditanam di guludan. Jarak barisan tanaman 60-80 cm, sedangkan

jarak antara tanaman dalam barisan 40-50 cm. Mula – mula biji cabai

disemaikan, kemudian pada umur 2-3 minggu dibumbung atau

dipindahkan ke dalam pot kecil. Umur 5-7 minggu setelah semai, bibit

dapat ditanam ke lahan yang telah disiapkan (Ashari, 1995).

Bibit telah siap tanam saat pengolahan lahan selesai, maka harus

memperhitungkan : luas lahan, jumlah tenaga yang tersedia, dan umur

bibit, sehingga ketepatan tanam dapat tercapai. Bibit yang terlambat

ditanam akan mengurangi masa juvenil (masa pertumbuhan vegetatif).

Bibit yang sudah siap sedangkan tanah belum selesai dikerjakan

mengakibatkan pengolahan tanah menjadi tergesa – gesa. Pengolahan

tanah yang tidak baik akan berpengaruh buruk terhadap pertanaman dan

hal tersebut sulit untuk diperbaiki lagi.

Page 19: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

4. Pemeliharaan

a. Penyulaman

Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati,

layu, rusak, atau kurang baik tumbuhnya. Penyulaman dilakukan

setelah seminggu penanaman tetapi jangan terpaku pada aturan

tersebut. Sebelum satu minggu menemukan tanaman yang mati maka

penyulaman perlu dilakukan secara cepat. Bibit pengganti berasal dari

bibit cadangan yang umurnya sama dengan bibit yang ditanam.

b. Pengajiran

Pemasangan ajir lebih awal setelah tanam lebih baik, karena

tidak merusak akar, panjang ajir yang digunakan berukuran 130 cm

dan masuk dalam tanah 20 cm. Ajir dipasang dengan tujuan supaya

tanaman setelah besar tidak rebah, antara ajir satu sama yang lainnya

dipasang palang dan diikat untuk menguatkan cabang dan ranting –

ranting bila tanaman telah dewasa banyaknya buah kadang – kadang

cabang bisa patah.

c. Pemupukan

Pupuk yang sukar larut atau pupuk yang bekerjanya lambat

seperti pupuk yang mengandung P, umumnya diberikan sebelum

tanam dan pupuk yang bekerjanya cepat dan mudah larut, seperti

pupuk yang mengandung N, sebaiknya diberikan setelah tanaman

tumbuh aktif. Adapun dosis pupuk yang digunakan adalah Urea 150

kg/ha + ZA 50kg/ha + SP36 150kg/ha + KCI 200 kg/ha. Pupuk dasar

diberikan pada saat 2 - 3 hari sebelum tanam dengan semua dosis

pupuk SP36. Pupuk susulan pertama diberikan pada umur 10 hari

setelah tanam dengan sepertiga dosis masing-masing pupuk Urea, ZA

dan KCI. Pemupukan susulan kedua dan ketiga masing-masing pada

40 dan 70 hari setelah tanam dengan dosis sama dengan pemupukan

pertama setelah tanam. Waktu pemupukan disesuaikan dengan

ketersediaan air dimana keadaan air tanah dalam keadaan cukup.

Page 20: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Pupuk diberikan dengan cara tugal sedalam 5 -15 cm dan ditutup

kembali dengan tanah (Anonim, 2010).

d. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

Salah satu faktor penghambat peningkatan produksi cabai

adalah adanya serangan hama dan penyakit. Kehilangan hasil produksi

karena serangan penyakit berkisar antara 5 - 30%. Cara yang paling

baik untuk pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cabai yaitu

penerapan pengendalian secara terpadu. Beberapa hama dan penyakit

pada tanaman cabai yaitu :

1. Hama

Hama yang sering menyerang pada tanaman cabai, adalah sebagai

berikut :

a) Ulat Grayak

Ulat grayak menyerang daun dan buah cabai. Gejala

yang ditimbulkan oleh serangan hama ini adalah rusaknya daun

dan buah cabai akibat gigitan ulat grayak. Pengendalian

terpadu yang dilakukan adalah kultur teknis, hayati dan

kimiawi. Cara kultur teknis dengan menjaga kebersihan kebun

dari gulma dan sisa-sisa tanaman yang menjadi tempat

persembunyian hama .

Cara hayati dengan menyemprotkan cairan berbahan

aktif Bacilus thuringiensis seperti Dipel, Florbac, Bactospine

dan Thuricide. Cara kimiawi dengan menyemprotkan

insektisida seperti Atabron 50 EC (Emulsifiable Consentrates),

Curracon 500 EC, Dharmafur 3G, Fenval 200 EC, Hostathion

40 EC (2 cc/l) atau Orthene 75 SP I g/L (Anonim, 2009).

b) Ulat tanah

Hama ini menyerang bagian batang cabai yang masih

muda dengan cara memakan sampai batang terpotong.

Pengendalian dilakukan dengan cara :

Page 21: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

a. Sungkup media pesemaian pada malam hari sebaiknya

ditutup untuk menghindari ulat masuk ke pesemaian.

b. Lahan diolah secara sempurna agar larva dan pupa ulat

mati.

c. Tanaman disemprot dengan insektisida Diptrex 95 SP atau

Dursban 0,2 % dosis sesuai anjuran di kemasan.

c) Ulat buah

Buah merupakan sasaran utama hama ini. Buah yang

terserang akan membusuk dan rontok. Agar tidak menular,

buah yang telah terserang harus dibuang atau dimusnahkan.

Pengendalian dilakukan dengan mengaplikasikan insektisida,

seperti Agrymicin, Buldok 25 EC, Cucacron 500 EC dengan

dosis sesuai anjuran pada kemasan (Redaksi Agromedia, 2007).

d) Kutu Daun

Pengendalian secara terpadu dilakukan dengan cara

kultur teknis yaitu menanam tanaman perangkap (trap crop)

disekeliling kebun cabai misalnya jagung. Cara kimiawi

dengan menyemprotkan insektisida yang efektif dan selektif

seperti Deltamethrin 25 EC (0,1 - 0,2 cc/L), Decis 2,5 EC

(0,04% atau Orthene 75 SP 0,1%.) (Anonim, 2009).

e) Thrips

Thrips adalah serangan dari ordo Thysanoptera. Hama

ini berukuran sangat kecil, panjang 1 – 2 mm, berwarna cokelat

kehitaman dan lembut. Thrips yang menyerang cabai merah

adalah spesies Thrips parvispinus. Hama jantannya tidak

bersayap, sedangkan betinanya memiliki dua pasang halus

berjumbai. Hama thrips menyebabkan pucuk dan daun muda

mengeriting, berubah warna menjadi keperakan sebelum

akhirnya mengering dan rontok. Pada musim kemarau,

populasinya memuncak dan akan menurun bila turun hujan

lebat. Pencegahan serangan thrips dilakukan petani dengan cara

Page 22: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

menjaga lingkungan dalam keadaan bersih, mengatur jarak

tanam tidak terlalu rapat dan mengatur waktu tanam (Redaksi

Agromedia, 2007).

f) Tungau

Tungau yang sering menyerang cabai merah ada dua

jenis yaitu tungau merah (Tetranichus bimaculus) dan tungau

kuning (Polyphogotarsonemus latus). Kedua tungau tersebut

berukuran sangat kecil kurang dari 1 mm. Bentuknya seperti

laba – laba dan warna sesuai namanya. Serangga tungau

ditandai dengan adanya semacam benang halus, seperti sarang

laba – laba pada permukaan daun bagian bawah.

Hama ini menyerang daun, pucuk dan tunas muda.

Tungau dewasa merusak dengan cara menghisap cairan yang

terdapat dalam daun sehingga daun mengalami nekrosis atau

luka. Untuk pencegahan dapat dilakukan dengan jarak tanam

yang tidak terlalu rapat karena serangan tungau didukung

kondisii yang lembab dan suasana gelap.

g) Lalat buah

Lalat buah (Bactrocera dorsalis) bukan hanya hama

tanaman buah – buahan, tetapi juga bagi cabai merah. Serangan

lalat buah pada cabai merah sama seperti serangan pada buah –

buah lain. Lalat buah betina menusuk buah cabai merah untuk

meletakkan telur – telurnya. Telur tersebut kemudian menetas

menjadi larva dan memakan bagian dalam cabai merah.cabai

yang terserang akan busuk dan rontok dan dengan beberapa

larva di dalamnya.

Pencegahan serangan lalat buah biasanya dilakukan

dengan sanitasi lingkungan. Pengendalian dengan pestisida

sulit dilakukan karena susah mengenai sasaran sehingga akan

terjadi pemborosan. Pengendalian lalat buah yang cukup efektif

tanpa menimbulkan kerusakan lingkungan adalah dengan

Page 23: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

memasang alat penangkap. Sementara untuk pengendaliannya

dilakukan dengan mengaplikasikan insektisida seperti Buldok

25 EC, Curracon 500 EC, Decis, Mospilan 20 SP dengan dosis

sesuai anjuran pada kemasannya.

2. Penyakit

Penyakit yang terdapat pada tanaman cabai, adalah sebagai berikut:

a) Antraknosa

Antraknosa merupakan salah satu penyakit yang

menjadi momok menakutkan bagi para petani cabai merah.

Penyakit yang juga dinamakan penyakit kering buah atau patek

ini disebabkan oleh cendawan Colletotrichum capsici dan

Gloeosporium piperatum. Penyakit ini disebabkan oleh jamur.

Gejalanya timbul cendawan berwarna merah muda atau hitam

bundar pada buah muda dan buah yang sudah hampir matang.

Lama-kelamaan buah menjadi busuk, kering dan akhirnya

rontok (Redaksi Agromedia, 2007).

Penyakit ini berkembang pesat pada musim hujan

karena saat tersebut udara sangat lembab, tetapi hangat.

Antraknosa biasanya muncul pada musim hujan. Untuk

pencegahannya, penanaman cabai merah diusahakan tidak di

tengah-tengah musim hujan. Untuk pengendalian penyakit

antraknosa dapat digunakan fungisida organik.

b) Layu Bakteri

Penyebaran penyakit dapat melalui benih, bibit, bahan

tanaman yang sakit dan residu tanaman. Pengendalian terpadu

dilakukan dengan perlakuan benih dengan cara direndam dalam

bakterisida Agrimycin 0,5 g/L selama 5 - 15 menit (Anonim,

2010).

c) Layu Fusarium

Penyakit disebabkan organisme cendawan yang bersifat

tular tanah. Gejala serangan adalah terjadinya pemucatan warna

Page 24: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

tulang-tulang daun disebelah alas dan diikuti dengan

merunduknya tangkai-tangkai daun. Pengendalian dilakukan

dengan perlakuan benih direndam dalam larutan fungisida

Benlate atau Derosal 0,5 - 1,0 g/L selama 5 - 15 menit.

Pengapuran tanah sebelum tanam dengan dolomit pada tanah

yang ber pH rendah (Anonim, 2011).

d) Bercak Daun

Penyakit bercak daun disebabkan oleh cendawan

patogen Alternaria solani. Adanya penyakit ini ditandai dengan

munculnya bercak – bercak kecil bulat dan sedikit basah pada

permukaan daun. Pusat bercak berwarna pucat sampai putih

dengan pinggiran berwarna lebih tua. Bercak ini bisa meluas

sampai 0.5 cm. Pada serangan parah daun menjadi kuning dan

gugur atau langsung gugur tanpa didahului perubahan warna.

Pengendalian bercak daun dapat disemprot dengan fungisida

Benlate seminggu sekali (Ashari, 1995).

e) Busuk Daun

Busuk daun yang menyerang tanaman cabai merah

disebabkan oleh cendawan patogen Phytopthora infestans

sehingga sering juga disebut busuk phytopthora. Seranggga

penyakit ini biasanya mengganas pada musim hujan. Infeksi

cendawan ini menyebabkan daun – daun membusuk dan

berguguran. Infeksi bermula daari pucuk tanaman lalu meluas

ke daun lainnya. Hal ini menyebabkan daun layu, membusuk,

dan berguguran. Infeksi pada buah mengakibatkan warna

cokelat kebasah – basahan, lalu lepas dari kelopak dan

membusuk. Pencegahan dilakukan dengan menghindari

penanaman pada musim hujan serta mengatur jarak tanaman

agar tidak terlalu rapat (Ashari, 1995).

Page 25: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

5. Pemanenan

Pada saat tanaman berumur 75 – 85 hst yang ditandai dengan

buahnya yang padat dan warna merah menyala, buah cabe siap dilakukan

pemanenan pertama. Umur panen cabai tergantung varietas yang

digunakan, lokasi penanaman dan kombinasi pemupukan yang digunakan

serta kesehatan tanaman. Tanaman cabai dapat dipanen setiap 2 – 5 hari

sekali tergantung dari luas penanaman dan kondisi pasar.

Pemanenan dilakukan dengan cara memetik buah beserta

tangkainya yang bertujuan agar cabai dapat disimpan lebih lama. Buah

cabai yang rusak akibat hama atau penyakit harus tetap di panen agar tidak

menjadi sumber penyakit bagi tanaman cabai sehat. Pisahkan buah cabai

yang rusak dari buah cabai yang sehat. Waktu panen sebaiknya dilakukan

pada pagi hari karena bobot buah dalam keadaan optimal akibat

penimbunan zat pada malam hari dan belum terjadi penguapan.

6. Analisis Usaha Tani

Menurut (Tjahjadi, 1990) Analisis usaha tani dilakukan untuk

mengetahui kelayakan usaha, beberapa hal yang dibahas dalam analisis ini

adalah:

a. Biaya tetap

Biaya tetap memiliki karakteristik sebagai berikut :

1) Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh

perubahan volume kegiatan atau aktifitas sampai dengan tingkatan

tertentu.

2) Pada biaya tetap, biaya satuan (unit cost) akan berubah berbanding

terbalik dengan perubahan volume penjualan, semakin tinggi

volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah

volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.

b. Biaya variabel

Biaya variabel memiliki karakteristik sebagai berikut :

1) Biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding

(proporsional) dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar

Page 26: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variabel,

semakin rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah biaya

variabel.

2) Pada biaya variabel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh volume

kegiatan, jadi biaya semakin konstan.

c. Penerimaan

Penerimaan adalah perkalian antara produksi yang diperoleh

dengan harga jual dan biasanya produksi berhubungan negatif dengan

harga, artinya harga akan turun ketika produksi berlebihan. Secara

matematis dapat ditulis sebagai berikut :

TR = Q x Pq

Keterangan :

TR = Total penerimaan (Rp)

Q = Jumlah produk

Pq = Harga produk (Rp)

d. Keuntungan

Keuntungan adalah selisih lebih pendapatan atas beban

sehubungan dengan kegiatan usaha. Apabila beban lebih besar dari

pendapatan, selisihnya disebut rugi. Keuntungan atau kerugian

merupakan hasil dari perhitungan berkala. Hal ini akan diketahui

secara pasti saat perusahaan menghentikan kegiatannya dan dilakukan

likuidasi (Anonim, 2011).

Tujuan dari pelaku ekonomi adalah memaksimumkan utility.

Produsen memaksimumkan utility dengan cara memaksimumkan

keuntungan. Keuntungan (Jl) merupakan hasil pengurangan dari

penerimaan (revenue) dengan biaya (cost). Penerimaan merupakan

hasil perkalian antara jumlah produk (Q) dengan harga produk (P).

Jika dirumaskan yaitu :

R – C = ח

C – (Q x P) = ח

Page 27: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

e. R/C Ratio (Revenue Cost Ratio)

R/C Ratio (Revenue Cost Ratio) merupakan ukuran

perbandingan antara penerimaan dengan biaya operasional. R/C Ratio

dihitung untuk menentukan kelayakan suatu usaha. R/C Ratio lebih

dari satu maka usaha ini layak untuk dijalankan. Rumus R/C Ratio

adalah total penerimaan dibagi total biaya produksi. Rumusnya yaitu :

R/C Ratio = Total penerimaan

Total biaya produksi

f. B/C Ratio (Benefit Cost Ratio)

B/C Ratio (Benefit Cost Ratio) biasanya digunakan untuk

mengukur kelayakan suatu usaha tani dilihat dari keuntungan yang

diperoleh, yaitu dengan cara membandingkan antara keuntungan

dengan total biaya yang dikeluarkan. B/C Ratio lebih dari satu maka

usaha ini berarti untung dan layak untuk dijalankan. Rumus B/C Ratio

adalah keuntungan dibagi total biaya. Rumus B/C Ratio adalah :

B/C Ratio = Keuntungan

Total biaya

Page 28: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

III. TATALAKSANA PELAKSANAAN

A. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan

Kegiatan magang mahasiswa ini dilaksanakan selama satu bulan,

dimulai dari tanggal 25 Januari – 25 Februari 2012. Tempat magang di Pusat

Pendidikan dan Pelatihan Pembangunan Masyarakat Desa OISCA

(Organization for Industrial Spritual and Cultural Advancement) Training

Centre Karanganyar yang beralamat di Jl. Joko Songo Km 1.2, Doplang,

Karangpandan, Karanganyar, 57791, Surakarta, Jawa Tengah

B. Cara Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan magang

mahasiswa di Pusat Pelatihan Pertanian Terpadu OISCA Karanganyar ini

antara lain :

a. Pengumpulan data secara langsung

1) Wawancara

Melakukan wawancara dengan pihak-pihak dari instansi mitra guna

mengetahui segala hal yang diperlukan.

2) Observasi

Melakukan pengamatan secara langsung mengenai kondisi dan

kegiatan yang ada dilokasi magang.

3) Praktik Lapang

Turut serta dengan melaksanakan praktek kerja secara langsung pada

setiap kegiatan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pembangunan

Masyarakat Desa OISCA Karanganyar.

b. Pengumpulan data secara tidak langsung

1) Studi Pustaka

Mencari dan mempelajari pustaka mengenai permasalahan-

permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan magang mahasiswa.

2) Dokumentasi

Mendokumentasikan dan mencatat data atau hasil-hasil yang ada pada

pelaksanaan magang mahasiswa.

20

Page 29: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Lokasi Secara Umum

1. Profil OISCA Training Centre sebagai Institusi Mitra

OISCA (Organisation for Industrial, Spiritual and Cultural

Advancement) yaitu suatu organisasi swasta nirlaba yang bekerja untuk

meningkatkan atau membangun semangat dan kesadaran serta budaya

yang lingkup kerjasamanya bertaraf internasional. OISCA merupakan

organisasi non politik, non relegius dan non profit yang bergerak dalam

bidang agribisnis. Kata Industrial pada singkatan OISCA bermakna kerja

keras dalam membangun bidang pertanian, perikanan, kehutanan, maupun

melestarikan lingkungan hidup manusia dan terutama membangun Sumber

Daya Manusia (SDM) pelaksananya. Jadi, yang dimaksud bukan industri

pabrik dalam arti pengertian umum. Sedangkan makna spiritual dalam hal

ini bukan berarti agama secara umum, melainkan tentang semangat dan

kesadaran untuk berbuat, mengembangkan dan memelihara materi dunia,

demi kepentingan umat manusia, baik masa kini maupun masa yang akan

datang.

2. Sejarah OISCA Training Centre Karanganyar

OISCA didirikan pada tanggal 6 Oktober 1961. Dr. Yonosuke

Nakano terpilih untuk memimpin OISCA sebagai presiden pertama,

setelah sebelumnyaa beliau memprakarsai sejumlah konferensi bertaraf

Internasional. tujuan dari gerakan tersebut adalah ingin membentuk

kehidupan dunia yang serasi dan masa depan kehidupan yang damai dari

konferendi-konferendi tersebut kemudian di tindak lanjuti dengan ajakan-

ajakan dan gerakan-gerakan yang mendapat sambutan dari pimpinan-

pimpinan gerakan sosial, keagamaan, kalangan pengusaha, politikus, dan

lain-lain, dari seluruh dunia; terutama negara-negara kawasan Asia.

Perwakilan dari berbagai negara dan kalangan tersebut kemudian bersama-

sama mendiskusikan bermacam-macam persoalan yang ada di dunia dan

21

Page 30: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

mencapai mufakat, bahwa perlu kiranya untuk mendirikan suatu badan

organisasi yang berorientasi obyektif, baik ditinjau dari segi semangat,

maupun materinya. disepakati bahwa ke butuhan akan pembangunan

kesadaran dan semangat manusia merupakan landasan yang kokoh bagi

tujuan kerjasama antar bangsa dan manusia sedunia demi tarcapainya

perdamaian dan kehidupan yang harmonis di kemudian hari. Dari

konferansi-keofernsi di atas, akhirnya menuntun terbentuknya OISCA

secara resmi dan aksinya bertaraf Internasional yang berkantor pusat di

Jepang. setelah OISCA Internasional terbentuk, kemudian di susunlah

aksi-aksi untuk mendorong tercapainya cita-cita pendiriannya semula.

Pada pertengahan tahun 1960, negara-negara asia selatan dan

tenggara mengalami krisis penyediaan pangan karena musim kemarau

yang panjang. OISCA yang pada saat itu belum terbentuk secara resmi,

tapi karena keberadaannya sudah di kenal lewat aktifitasnya diminta untuk

membantu mengembangkan sektor pertanian di negara-negara yang

mengalami krisis pangan tersebut. Kemudian di kirim misi peneliti yang

diikiti oleh pengiriman misi pengembangan kerja yang terdiri dari para

petani teladan dan sukarelawan lain yang semuanya dari jepang.

Mengiringai program tersebut, beberapa teknisi muda bidang pertanian

dari berbagai negara Asia tadi diterima untuk mengikuti program pelatihan

OISCA di Jepang. Selama masa pelatihan tersebut diajarkan teknik-teknik

yang lebih maju melalui praktek pelatihan yang di selenggarakan atas

kerjasama dengan para anggota OISCA.

OISCA Internasional mulai mengadakan kerja sama dengan

pemerintah Republik Indonesia dengan ditandatanganinya suatu perjanjian

pada tanggal 5 Januari 1979. Kesepakatan kerja sama ini beberapa kali

mengalami perubahan dan terakhir kali berbentuk Memorandum of

Understanding dengan Departemen Luar Negeri Republik Indonesia yang

ditandatangani pada tanggal 19 Juni 1989. Program kegiatan OISCA di

Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1976 sampai dengan sekarang.

Dimana tahun 1992 berdirilah OISCA Training Centre Karanganyar yang

Page 31: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

juga termasuk dalam salah satu program negara tersebut. Bapak A.G.

Mulyono Herlambang sebagai Direktur OISCA Training Centre

Karanganyar dan CV. MGA, yang mengusahakan produksi benih F1 dan

pemasarannya baik di dalam maupun ke luar negeri.

Wilayah OISCA tersebar di seluruh Indonesia dengan berbagai

macam kegiatan yang telah dilakukan meliputi pendidikan seperti training

centre dalam bidang pertanian, pemberdayaan wanita OISCA (PWO),

permeubelan dan lain-lain. Bidang lingkungan hidup antara lain Childrens

Forest Program (CFP) yaitu pendidikan lingkungan hidup bagi anak-anak,

People Forest Program (PFP) yaitu penghijauan bersama masyarakat,

Tokio Marine Mangrove Project (TMMP) yaitu penghijauan atau

rehabilitasi pantai dan lain-lain. Selain itu terdapat juga proyek atau

bantuan berupa proyek percontohan bunga krisan, ulat sutera, Committee

Environmental and Educational Project in Indoneia (CEEPI), pengentasan

kemiskinan, bantuan gedung dan prasarana sekolah dan lain-lain.

Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di OISCA Training Centre

Karanganyar meliputi :

a. Pelatihan reguler rutin tiap tahun (± 9-12 bulan), peserta pelatihan ini

adalah pemuda yang berminat di bidang pertanian, melalui sistem tes

seleksi.

b. Kegiatan harian dimulai sejak pukul 05.00-22.00 WIB.

c. Magang atau PKL.

Lahan keseluruhan yang ada di OISCA Training Centre

Karanganyar seluas ± 6,5 Ha. Dari luas lahan tersebut dibagi menjadi luas

lahan pada lingkup Training Centre sebesar 0,5 Ha dan sisanya adalah

lahan yang digunakan untuk praktek yaitu seluas ± 6 Ha. Lahan seluas 0,5

Ha tersebut terdapat beberapa bangunan yang digunakan sebagai sarana

pendukung dalam berusaha. Bangunan tersebut antara lain digunakan

sebagai kantor, ruang kelas untuk teori, asrama bagi siswa pelatihan,

gudang untuk tempat peralatan, dan tempat persemaian untuk bibit yang

akan ditanam di lapang. Lahan praktek pertanian untuk budidaya beberapa

Page 32: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

macam komoditas baik itu sayur ataupun buah seluas 6 Ha ini seluruhnya

merupakan lahan sewa.

3. Kondisi Lapang OISCA Training Centre Karanganyar

OISCA Training Centre Karanganyar berada di Jl. T.P Joko Songo

km 1,2 Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten

Karanganyar. Terletak ± 30 km sebelah timur kota Surakarta. Batas lokasi

sebelah Utara : Desa Doplang, sebelah Timur : Desa Ngemplak, sebelah

Selatan : Kecamatan Matesih, dan batas sebelah Barat : Desa Gerdu.

Kondisi lingkungan tempat OISCA Training Centre Karanganyar

didirikan adalah sebagai berikut :

Tinggi tempat : 450 - 490 m dpl berhawa sejuk

Kemiringan bangunan : 300 - 400

Suhu : 240 - 310 C

Curah hujan rata-rata : 3.150 mm/th

Jenis tanah : latosol

Kelembaban relatif : 61% - 91%

4. Visi dan Misi OISCA Training Centre Karanganyar

Visi

a. Membentuk insan–insan mandiri, dengan usaha sendiri dapat

memperbaiki nasibnya masing-masing.

b. Membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

lingkungannya.

Misi

Misi OISCA adalah menciptakan masa depan masyarakat dunia yang

damai tanpa ada peperangan, dengan lingkungan yang baik dan dapat

diwariskan kepada generasi yang akan datang.

5. Struktur Organisasi OISCA Training Centre Karanganyar Tahun

2011/2012.

Dalam menjalankan usahanya yaitu budidaya pertanian dan

pemasarannya baik itu sayur, buah, ataupun tanaman hias, Bapak Mulyono

dibantu oleh beberapa staf dan semua siswa pelatihan OISCA.

Page 33: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Struktur Organisasi OISCA Training Centre Karanganyar.

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi OISCA

Training Centre Karanganyar.

OISCA merupakan organisassi yang dikelola secara sukarela oleh para

anggotanya. Struktur organisasi yang dimiliki masih sangat sederhana yang

terdiri atas direktur, wakil direktur, bagian administrasi, bagian kepala kebun,

bagian humas, penghijauan, dan kesiswaan. Berdasarkan pembagian bentuk

organisasi di OISCA termasuk dalam struktur organisasi lini (Lini

organization atau organisasi garis).

Masing-masing jabatan memiliki wewenang yang telah disepakati.

Wewenang masing-masing jabatan sebagai berikut :

1. Direktur utama bertanggung jawab atas semua kebijakan yang akan

diambil oleh organisasi, mengatasi seluruh aktivitas kegiatan perusahaan,

baik dalam hal administrasi, kegiatan budidaya, penghijauan, dan

pelatihan. Selain itu juga harus mampu menjalin kemitraan dengan

lembaga lain.

2. Wakil direktur berwenang sebagai pelaksana harian wewenang direktur

utama dan menjalin kerjasama dengan lembaga lain di wilayah lokal

(kabupaten).

3. Ketua bidang administrasi sebagai pengelola semua catatan masuk dan

keluar sebagai laporan yang akan dikirim ke OISCA internasional. Selain

Wakil Direktur

Darmanto

Direktur

AG. Mulyono Herlambang

Sekertaris Patoni

Kabag Kesiswaan

Setyo Budi U

Kabag Pelatihan I.B. Mei .S

Kabag Lapang Heri widyanto

Kabag lingkungan hidup Rifaan

Administrasi Tri Dwidarningsih

Page 34: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

itu juga berperan dalam pencatatan keuangan secara teratur sehingga posisi

keuangan organisasi dapat diketahui setiap saat.

4. Ketua bidang kebun bertanggung jawab dalam pengadaan kebutuhan

kegiatan budidaya tanaman, mulai dari kegiatan produksi tanaman seperti

persiapan atau penyewaan lahan, penyediaan sarana dan prasarana,

pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), dan pemeliharaan

tanaman sampai panen. Selanjutnya, tugasnya disesuaikan dengan

kurikulum yang dibuat oleh bidang kesiswaan dan ditentukan jadwal

kegiatan harian yang disampaikan saat apel kerja.

5. Kepala bidang kesiswaan bertanggung jawab dalam pembuatan kurikulum

dan pelaksanaan kegiatan pertanian yang diadakan oleh OISCA setiap

tahunnya selama 10 bulan (November-Agustus), kemudian membuat

laporan realisasi kegiatan budidaya yang telah dilaksanakan.

6. Kepala bidang penghijauan bertanggung jawab dalam pengelolaan

kegiatan penghijauan dan lingkungan hidup, seperti Children Forest

Program dan People Forest Program).

7. Staff kantor berwenang sebagai pelaksana bagian tata usaha dan

pengaturan masalah administrasi.

8. Staff atau instruktur lapangan berperan sebagai pemberi instruksi dan

pelatihan harian siswa.

Pengelolaan organisasi yang ada di OISCA TC Karanganyar dilakukan

secara terarah sesuai dengan bidang yang telah ada. Dalam menjalankan

kegiatan tersebut, OISCA TC Karanganyar memiliki sumber daya yang dapat

diandalkan. Sumber daya organisasi yaitu semua kekayaan yang dimiliki

organisasi dan dapat dipergunakan dalam kegiatan operasional organisasi.

Sumber daya organisasi meliputi :

a. Sumber Daya Manusia

OISCA TC Karanganyar memiliki anggota yang membaktikan

dirinya dan melaksanakan tugasnya secara sukarela. Metode kerja yang

diterapkan adalah kegiatan pembangunan masyarakat pedesaan dan

menekankan pada pemberdayaan industri dasar dan pertanian serta sektor

Page 35: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

pendukung lain, sehingga pembangunan tersebut dapat dilakukan secara

berkelanjutan. Prinsip kerja yang diterapkan bukanlah menggunakan

teknologi tinggi, namun dengan menerapkan teknologi yang sesuai dengan

kondisi lingkungan masyarakat yang mengikuti kegiatan pelatihan.

Pengelola OISCA TC Karanganyar berjumlah 10 orang, yang

merupakan staff kantor dan instruktur lapangan. Seluruh staff OISCA

merupakan alumni OISCA Internasional Jepang yang mengabdikan

dirinya secara sukarela. Kegiatan pelatihan ditambah tenaga pengajar yang

merupakan dewan guru dari Dinas Pertanian Karanganyar.

b. Sumber Daya Modal

Sumber daya modal merupakan sumber daya yang digunakan oleh

organisasi untuk menjalankan dan memperlancar kegiatan yang dilakukan

OISCA TC Karanganyar. Sumber daya modal dibagi menjadi 2 yaitu

sumber daya fisik dan sumber daya modal kerja. Sumber daya fisik

merupakan sumber daya pengelola organisasi yang handal dan terampil di

bidangnya, sedangkan sumber daya modal kerja diperoleh sepenuhnya dari

OISCA Internasional yang berpusat di Jepang. Seluruh keadaan keuangan

baik yang masuk maupun keluar dari kas OISCA harus dicatat secara rinci

sebagai bentuk pertangggungjawaban berkala kepada OISCA

Internasional.

B. Hasil Kegiatan dan Pembahasan

1. Kondisi Lokasi

a. Syarat iklim

Pada umumnya cabai dapat ditanam di dataran rendah sampai

pegunungan (dataran tinggi) + 2.000 meter dpl yang membutuhkan

iklim tidak terlalu dingin dan tidak terlalu lembab. Temperatur yang

baik untuk tanaman cabai adalah 240 - 270 C, dan untuk pembentukan

buah pada kisaran 160 - 230 C. Setiap varietas cabai hibrida mempunyai

daya penyesuaian tersendiri terhadap lingkungan tumbuh. Cabai hibrida

Hot Beauty dan Hero dapat berproduksi dengan baik di dataran rendah

Page 36: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

sampai dataran tinggi + 1200 m dpl. Sedangkan cabai hibrida Long

Chili lebih cocok ditanam pada ketinggian antara 800 - 1500 m dpl.

Khusus untuk cabai Paprika umumnya hanya cocok ditanam di dataran

tinggi. Kisaran temperatur optimum untuk pertumbuhan dan

perkembangan tanaman paprika antara 210 - 250 C, sedangkan untuk

pembentuk-an buah memerlukan temperatur 18,30. Cabai paprika tidak

tahan terhadap intensitas cahaya matahari yang tinggi karena dapat

menyebabkan buah seperti terbakar (sunburn) dan juga hasil akhir

bobot buah akan sangat rendah. Pada kondisi lingkungan yang tidak

menguntungkan, tanaman paprika akan mengalami gugur tunas, gugur

bunga dan buah muda, serta ukuran buah sangat kecil. Meskipun cabai

paprika umumnya cocok ditanam di dataran tinggi, tetapi dapat pula

dikembangkan di dataran menengah mulai ketinggian 600 m dpl; yakni

dengan cara memanipulasi lingkungan. Alih teknologi budidaya paprika

di dataran menengah antara lain menggunakan sungkup beratapkan

plastik bening (transparan).

b. Syarat tanah

Hampir semua jenis tanah yang cocok untuk budidaya tanaman

pertanian, cocok pula bagi tanaman cabai. Untuk mendapatkan

kuantitas dan kualitas hasil yang tinggi, cabai menghendaki tanah yang

subur, gembur, kaya akan organik, tidak mudah becek (menggenang),

bebas cacing (nematoda) dan penyakit tular tanah. Kisaran pH tanah

yang ideal adalah antara 5.5 - 6.8, karena pada pH di bawah 5.5 atau di

atas 6.8 hanya akan menghasilkan produksi yang sedikit (rendah). Pada

tanah-tanah yang becek seringkali menyebabkan gugur daun dan juga

tanaman cabai mudah terserang penyakit layu. Khusus untuk tanah

yang pHnya di bawah 5.5 (asam) dapat diperbaiki keadaan kimianya

dengan cara pengapuran, sehingga pH-nya naik mendekati pH normal.

Pada pH tanah asam, ketersediaan unsur-unsur Fosfor, Kalium,

Belerang, Kalsium, Magnesium dan Molibdinum menurun dengan

cepat. Pada pH tanah basa akan menyebabkan unsur-unsur Nitrogen,

Page 37: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Besi, Mangan, Borium, Tembaga dan Seng ketersediaannya relatif

menjadi sedikit. Cabai yang ditanam pada tanah asam pada umumnya

keracunan unsur Alumunium (Al), Besi (Fe) dan Mangan (Mn).

Sebaliknya pada pH basa, jumlah unsur bikarbonat cukup banyak untuk

merintangi penyerapan ion lain, sehingga dapat menghalangi

pertumbuhan tanaman secara optimum.

2. Persiapan Lahan (Pengolahan Tanah)

Pengolahan tanah bertujuan untuk memperoleh media tumbuh yang

subur, aerasi cukup, tidak becek (drainase baik), serta meminimalisasi

hama dan penyakit. Perlakuan pengolahan tanah ini tergantung dari

beberapa faktor, diantaranya jenis lahan, tekstur tanah, struktur tanah,

ketersediaan bahan organik dalam tanah, musim saat pengolahan tanah,

tingkat drainase tanah, serta keterampilan tenaga kerja.

Alat-alat yang biasa digunakan dalam mengolah tanah antara lain;

handtractor, traktor rotary, cangkul, garpu, bajak atau garu. Tahap-tahap

pengolahannya sebagai berikut:

a. Pembersihan sisa tanaman sebelumnya.

Pembersihan tanaman lama dilakukan dengan mencabut gulma

(tanaman pengganggu) di seluruh bagian tanaman beserta akar-akarnya.

b. Pembajakan atau pencangkulan pertama.

Hal ini dilakukan dengan membuka tanah total dengan bajak atau

cangkul kira-kira sedalam 25 cm. Pembajakan atau pencangkulan

pertama ini bertujuan untuk membalik tanah, mendapatkan bongkahan

tanah, mematikan gulma, mendapatkan sinar matahari, dan

menghilangkan zat-zat yang merugikan.

c. Pembajakan atau penggaruan ke dua dan penggaruan.

Pembajakan kedua ini dilakukan sebelum pembuatan bedengan kasar

agar tanah mudah dibentuk menjadi bedenga-bedengan kasar

d. Pembuatan got dan takaran bedeng.

Pada tanah yang becek got dibuat sebelum pembajakan pertama dan ke

dua.

Page 38: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

e. Penaburan pupuk.

Pupuk dan bahan yang digunakan antara lain:

a) Pupuk kandang (20 – 30 ton/ha),

b) Pupuk kimia: TSP (400 – 500 kg/ha), ZA (600 kg/ha), KCl (300 –

400 kg/ha)

c) Kapur pertanian (1 ton kapur tiap penaikan 1 pH tanah)

d) Insektisida Carbofuran (40 kg/ha).

Pemupukan dilakukan pada siang hari dengan cara pupuk tersebut

diletakkan pada bedengan setengah jadi.

f. Pengecrohan.

Bedengan dikecroh (diaduk) sehingga pupuk, kapur, dan Carbofuran

tercampur dan masuk dalam tanah. Kemudian tanah dihaluskan.

g. Menutup calon bedengan tersebut dari parit bedengan, sehingga

bedengan dapat curam (tingginya 30 – 40 cm)dan parit pun dalam.

h. Penutupan bedengan ini membuat bahan-bahan yang ditambahkan tadi

tercampur rata dengan tanah, sehingga tanah dalam bedengan tidak

perlu mengandung (ditambah) pupuk lagi karena penyebaran akar

adalah 5 cm di bawah permukaan sampai kedalaman 50 cm.

i. Lapisan luar bedengan sampai penutup diusahakan sehalus mungkin

karena akan menjadi tempat (permukaan) melekatnya mulsa (MPHP).

j. Pemasangan MPHP (Mulsa Plastik Hitam Perak).

MPHP dipasang saat ada terik matahari agar MPHP bisa kuat dan

kencang. Kemudian bagian tepi dan tiap sudut diklip dengan bilahan

bambu dengan ukuran kira-kira 20 cm x 1 cm. bedengan dibiarkan

selama 2–3 hari agar kondisinya menjadi baik dan pupuk terurai.

k. Pelubangan bedengan.

Plastik mulsa dilubangi dengan alat pelubang khusus atau dari kaleng

susu yang telah dipanasi. Jarak antar lubang 70 x 70 cm atau 70 x 60

cm. Kemudian tanah di bawahnya dilubangi juga. Pada kondisi ini

bedengan telah siap digunakan.

Page 39: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

3. Penyiapan Benih dan Pembibitan

Benih yang digunakan merupakan benih unggul keturunan pertama

(F1). Persiapan benih ini dilakukan setelah pengolahan tanah selesai 70%,

agar waktu antara benih siap tanam dengan tanah (media tanam) siap pakai

sesuai.

Benih yang telah dipilih direndam dalam air hangat (kurang lebih

40oC) selama 4 – 5 jam untuk mempercepat pertumbuhan. Setelah itu

benih dimasukkan dalam media semai. Media semai ini berupa campuran

tanah, pupuk kandang, kuntan, dan NPK dengan perbandingan 2 : 1 : 1 :

0,2% yang dimasukkan dalam box. Benih yang disemai akan tumbuh

dalam waktu 8 – 11 hari. Benih yang telah tumbuh di persemaian box

kemudian dipindah ke polybag ukuran 8 x 12 cm.

Benih tersebut dirawat dengan:

a. Pengairan (disiram sesuai keadaan)

b. Penyeprayan (penyemprotan) dengan Antracol takaran setengah dosis

untuk mengantisipasi penyakit karena Dumping Off.

c. Penyeprayan (penyemprotan) dengan insektisida (Curacron, Lannate,

Decis, Marshal, dll) takaran setengah dosis untuk serangan serangga.

Bibit hasil persemaian siap ditanam pada umur 23 – 25 hari atau

berdaun 4 – 5 helai.

4. Penanaman

Bibit hasil dari persemaian tersebut diharapkan telah siap tanam

saat pengolahan tanah selesai. Kondisi lahan dan bibit yang akan

digunakan harus diperhitungkan luas lahannya, jumlah bibit yang tersedia,

dan umur bibit agar ketepatan tanam dapat tercapai.

Bibit yang terlambat ditanam akan mengurangi masa juvenile

(masa pertumbuhan vegetatif). Sebaliknya, jika bibit sudah siap tanam

tetapi pengolahan tanah belum selesai maka akan mengakibatkan

pengerjaannya tergesa-gesa, sehingga hasilnya kurang optimal.

Hal-hal yang dilakukan dalam penanaman antara lain:

Page 40: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

a. Menata bibit dalam kotak kemudian dibawa dari tempat persemaian ke

lahan yang telah siap tanam.

b. Bibit dalam kotak tersebut direndam sebentar agar tanah dan plastik

polybag tidak lengket, sehingga bibit beserta tanahnya mudah

dikeluarkan.

c. Memisahkan polybag dan bibit beserta tanahnya (diusahakan tanah

tersebut tidak pecah) kemudian memasukkannya pada lubang tanam.

Tiap lubang berisi satu bibit. Saat memasukkan bibit, diusahakan leher

akar berada tepat di permukaan tanah (permukaan tanah pada polybag

sejajar dengan permukaan tanah). Selain itu diupayakan daun tidak

terlalu dekat atau rebah ke mulsa karena panas matahari yang

dipantulkan mulsa warna perak dapat membakar daun yang masih muda

tersebut.

d. Menutup lubang dengan tanah yang gembur agar akar mudah tumbuh.

e. Bibit yang baru ditanam dibalut dengan sedotan plastik yang sudah

dipotong-potong untuk melindungi batang muda dari serangan hama

(ulat, bekicot, dsb).

f. Menyiram bibit yang baru ditanam dengan air. Tanaman yang masih

muda perlu dilakukan penyiraman pada lubang tanamnya karena akar

belum mampu menjangkau air yang ada di parit bedengan.

g. Melakukan pengecekan dengan rutin pada tanaman baru setelah disiram

karena posisi tanaman dapat berubah.

5. Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan tanaman cabai terdiri atas:

a. Penyiraman

Penyiraman dilakukan secara intensif pada saat tanaman masih

muda, terutama yang baru ditanam dan pada saat itu tidak turun hujan.

Hal ini dilakukan karena akar tanaman tersebut masih terlalu pendek

sehingga belum dapat menjangkau air yang ada di parit bedengan.

Bedengan yang masih basah tidak perlu dilakukan penggenangan parit

Page 41: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

bedeng (pengeleban). Dalam pengulangan penyiraman masih tetap

dilakukan sampai pembentukan cabang.

Pada waktu cabang mulai terbentuk panjang akar sudah

mencapai 15 cm, sehingga apabila bedengan kering tidak perlu disiram

lagi per lubang tanam tetapi cukup melalui parit saja. Penggenangan

parit (pengeleban) dilakukan hingga air setinggi setengah dari tinggi

bedengan, kemudian dibiarkan sesaat sampai air meresap. Setelah

meresap air segera dibuang (jangan sampai ada air yang menggenang).

Semakin besar diameter batang cabai, akar semakin banyak dan panjang

(kurang lebih 50 cm), sehingga air yang tertinggal di bedengan sedikit

demi sedikit akan terjangkau oleh akar.

b. Perompesan

Perompesan atau perempelan yaitu membuang tunas-tunas

muda yang tumbuh pada ketiak daun di batang pokok. Tunas-tunas

muda tersebut apabila dibiarkan akan mengganggu pertumbuhan

tanaman, pohon menjadi semakin rimbun, produksi berkurang, dan

patogen mudah menyerang karena kondisi tanaman lembab.

Perompesan ini dapat dilakukan langsung dengan tangan.

Sebaiknya perompesan dilakukan saat terik matahari. Hal ini bertujuan

agar bekas luka rompesan segera kering, sehingga tidak mudah diserang

(dimasuki) patogen. Perompesan diulangi jika bekas rompesan tersebut

tumbuh tunas lagi.

c. Penyulaman

Setelah penanaman perlu dilakukan pengecekan keliling untuk

mengetahui ada tidaknya tanaman yang mati. Biasanya bibit yang

rusak, media yang pecah, dan penanaman yang salah akan mati dalam

waktu 3 – 7 hari. Penyulaman harus segera dilakukan agar tanaman

sulaman tidak kalah bersaing dengan tanaman lain. Bibit sulaman

berasal dari bibit cadangan yang umurnya sama dengan bibit yang

ditanam. Pada saat ini pupuk susulan terutama NPK cair segera

diberikan dengan dosis 0,2% untuk memacu pertumbuhan.

Page 42: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

d. Pengajiran

Pengajiran yaitu memberikan kayu (ajir) sebagai penyangga

tanaman agar tidak rebah ketika sudah besar. Setelah tanaman berdaun

10 – 11 helai mulai terbentuk cabang “V”. Pada saat ini batang perlu

segera diikat pada ajir. Pengikatan biasanya menggunakan tali rafia dan

membentuk angka delapan (8) agar ikatan kuat tetapi tidak melukai

batang. Pemasangan ajir lebih baik dilakukan saat tanaman masih muda

dan perakaran belum terlalu panjang dan banyak agar tidak

merusaknya.

Biasanya ajir terbuat dari bilah bambu sepanjang 130 cm

(masuk atau menancap dalam tanah sedalam 20 cm). Ajir yang

digunakan sengaja dibuat lebih tinggi dari tanaman agar dapat bertahan

lama dan bisa digunakan untuk beberapa kali tanam, sehingga lebih

efisien biaya. Antara ajir satu dengan lainnya dipasang ajir dengan

posisi horisontal (membentuk palang) dan saling diikatkan. Hal ini

bertujuan untuk menguatkan cabang dan ranting-ranting jika tanaman

telah dewasa dan mengantisipasi patahnya cabang akibat buah yang

terlalu banyak.

e. Pemupukan

Dalam pemberian pupuk dilakukan pada saat pengolahan tanah.

Pemberian MPHP pada tanaman berpengaruh dalam pemupukan, pupuk

tidak mudah hilang karena larut atau menguap. Jadi pupuk tersimpan

dengan baik dan harapannya dapat terserap optimal oleh tanaman.

Untuk memacu pertumbuhan tanaman dapat dilakukan

pemberian pupuk tambahan yang berupa:

a) Pupuk daun (pupuk pelengkap cair)

b) NPK yang dicairkan (0,2% per liter air), kemudian disiramkan pada

lubang tanam (dikocor).

Frekuensi pemupukan tergantung dari kondisi tanaman itu

sendiri, pemberian pupuk dilakukan dengan mengocor per lubang

tanaman.

Page 43: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

f. Pengendalian gulma

Walaupun telah menggunakan MPHP namun perlu dilakukan

penyiangan terutama pembersihan rumput yang masih tumbuh di

lubang tanam. Rumput (gulma) yang tumbuh akan mengganggu

pertumbuhan tanaman cabai karena terjadi perebutan unsur hara.

Pembersihan gulma jangan sampai terlambat karena jika rumput sudah

tumbuh besar maka akan sulit dicabut. Pencabutan yang tidak hati-hati

kemungkinan juga akan merusak (mematahkan) akar cabai.

Selain pada lubang tanam, sanitasi juga dilakukan pada parit dan

daerah sekitar bedengan. Sanitasi akan sangat bermanfaat bagi

kesehatan tanaman dan unsur hara tidak banyak yang berkurang karena

diserap gulma. Lahan yang kotor akan memudahkan berkembangnya

hama dan penyakit. Sanitasi dilakukan pada waktu pagi atau siang hari

minimal 2 hari sekali.

g. Pengendalian hama dan penyakit

a) Hama penting pada tanaman cabai ini antara lain:

1. Lalat buah (Dacus sp.)

Lalat ini memiliki tipe mulut penusuk yang kemudian

digunakan untuk menusuk buah cabai dengan tujuan

menempelkan telurnya. Buah yang rusak akan membusuk dan

berjamur.

Lalat buah bisa dikendalikan dengan musuh alami (semut,

laba-laba, dan kumbang), sanitasi lahan, bahan kimia yang

bersifat atraktan (methyl eugenol), serta penyepraian insektisida.

2. Kutu (Aphids)

Kutu daun merusak jaringan dan menghisap cairan

sehingga daun tumbuh tidak normal (keriting). Hama ini banyak

menyerang lahan di dataran rendah pada bulan Juni sampai

September (musim kemarau) dan berperan sebagai vektor virus.

Pengendaliannya dilakukan dengan pengaplikasian pestisida.

Page 44: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

3. Thrips

Thrips banyak menyerang pada musim kemarau. Serangga

ini menghisap cairan daun dan bunga serta berperan sebagai

vector virus. Bagian yang diserang akan menjadi kerdil, berwarna

keperakan, melengkung, dan akhirnya mati. Bunga yang diserang

menjadi keriput dan kerdil. Pengendaliannya dilakukan dengan

insektisida (biasanya menggunakan Nuvacron dan Curacron).

4. Tungau

Tungau berwarna merah, aktif di siang hari, membuat

sarang berupa serat-serat halus di bagian daun. Populasinya akan

meningkat di musin kemarau. Gejala serangannya serupa dengan

kutu daun. Pengendaliannya menggunakan pestisida (Omite,

Mitac, Kethane, dan Moretan).

5. Ulat grayak (Spedoptera litura)

Ulat grayak memakan semua bagian tanaman.

Pengendaliannya dilakukan dengan pengaplikasian insektisida

(Ripcord dan Supraicide), melakukan sanitasi lingkungan, dan

menggunakan musuh alami (burung).

b) Penyakit pada tanaman cabai antara lain:

1. Antraknosa (pathek)

Gejala serangannya pada buah terdapat bercak-bercak dan

akan berkembang memanjang, tepi berwarna coklat muda.

Sedangkan bagian tengah berwarna coklat keabu-abuan dan terus

menghitam. Serangan yang berat menyebabkan buah mengering

dan keriput seperti jerami. Pada bagian tengah bercak yang

mengering terlihat kumpulan titik-titik hitam dari koloni

cendawan. Pengendalian dilakukan dengan merotasi tanaman

yang bukan family Solanaceae.

Page 45: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

2. Layu bakteri

Tanaman yang terserang pada awalnya terlihat tidak segar

kemudian layu dan akhirnya mati, namun daun dan buah tidak

rontok. Tanaman yang mati dapat dilihat (ditandai) dengan

penampakan warna coklat pada pembuluh batang dan jika ditekan

akan mengeluarkan lendir berwarna keruh.

Penyakit ini dapat dikendalikan dengan menghindari

terjadinya luka pada akar atau batang, drainase yang baik, aerase

yang baik, penggunaan pupuk kandang yang sudah jadi (matang),

rotasi tanaman, menjaga kebersihan lingkungan, dan langkah

terakhir dengan menggunakan bahan kimia (Agrimicin) pada saat

tanam.

3. Layu Fusarium

Tanaman yang terserang daun-daunnya akan terlihat layu

total seperti kekurangan air yang terjadi secara mendadak. Jika

diamati bagian pangkal batang terdapat bercak-bercak kebasahan

dan berwarna lebih gelap.

Pengendalian layu fusarium dapat dikatakan sulit karena

penyakit ini terjadi karena dipengaruhi faktor lingkungan yang

kompleks juga. Biasanya langkah pengendaliannya dengan

penaburan bahan kimia Saco P 1 gram/batang. Selain itu juga

dilakukan pencabutan tanaman yang terserang secara dini.

4. Mozaik

Serangan virus ini ditandai dengan timbulnya warna

kuning hijau belang-belang pada daun muda, permukaan tidak

rata, berkerut, mengeriting, buah cabai belang, dan ukurannya

kecil. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan pembersihan

lingkungan lahan terutama tumbuhan inang, mengendalikan kutu

daun yang membawa virus ini, mencabut tanaman yang terserang,

dan diusahakan tidak menggesekkan atau menyentuhkan tanaman

sakit pada tanaman sehat.

Page 46: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

6. Panen

Cabai dapat dipanen setelah berumur kira-kira 3 bulan. Pada saat

itu buah cabai sudah berwarna kemerahan. Setelah panen pertama dapat

dilakukan pemanenan selanjutnya. Pemanenan berikutnya dapat dilakukan

setelah 2 atau 3 hari sekali. Pemanenan dilakukan dengan memetik buah

cabai beserta tangkainya secara hati-hati di saat cuaca terang. Hasil panen

dimasukkan ke dalam wadah, kemudian dikumpulkan di tempat

penampungan.

7. Pasca Panen

Setelah dipanen cabai tersebut disortasi (dipisah-pisahkan menurut

kualitasnya) dan digrading (dikelompokkan sesuai ukuran, warna, dan

sebagainya). Hal ini bertujuan untuk menambah nilai jual di pasaran dan

memenuhi selera konsumen. Cabai yang sudah siap segera dipasarkan

untuk menghindari turunnya harga akibat kelayuan dan kerusakan lainnya.

Sebelum dipasarkan sebaiknya mengetahui pasar atau pembeli tujuan kita.

Produk hortikultura yang dihasilkan OISCA TC Karanganyar biasanya

dijual di pasar Matesih atau diambil langsung oleh tengkulak sekitar.

8. Pemasaran

Cabai hasil produksi OISCA TC ini langsung dipasarkan kepada

tengkulak yang datang, selain itu juga dijual langsung kepada konsumen

yang datang ke OISCA TC dengan harga Rp. 20.000,00/ Kg.

9. Analisis Usaha Tani

Analisis usaha tani cabai merupakan salah satu analisis dalam

melakukan penanaman secara intensif. Perkiraan analisis usaha tani seluas

282 m2 dengan beberapa kali panen, informasi terkait usaha budidaya

cabai Krida 99 adalah sebagai berikut :

a. Lahan yang diperlukan seluas 282 m2

b. Jarak tanam 60 cm x 70 cm.

c. Populasi tanaman 428 batang

Page 47: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Tabel 1. Analisis Usaha Tani Tanaman Cabai (Capsicum annum .L)

No Uraian Kebutuhan Harga Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

1 Biaya Tetap - Sewa Lahan

Jumlah

282 m2

350

98.700 98.700

2 Biaya Variabel a. Benih b. Media Tanam c. Polybag d. Pupuk

* Organik - Pupuk Kandang - Moretan - Herbafarm

*Anorganik - ZA - SP 36 - Phonska - NPK Mutiara - KCP - Atonik - Maxicalis - Dolomid - Kalium - KNO3

e. Mulsa f. Bambu g. Arang&minyak tanah h. Ajir i. Tali Rafia j. Pestisida

* Fungisida - Antracol - Ziflo - Sultricob - Bazoka - Trico G

* Insektisida - Marsal - Rizotin

850 biji 0,5 karung 500 lembar 28 karung 18 L 62 ml 7,75 kg 5,17 kg 2,58 kg 4,2 kg 0,2 kg 93 ml 340 gr 15 kg 7 kg 0,85 kg 133 m 0,5 batang 428 batang 1 kg 45 gr 40 gr 20 gr 5 gr 7,5 gr 6 ml 60 ml

61/ biji 6.000/karung 12/lembar 2.000 karung 8.000/ lt 55/ ml 1.460/kg 2.060/kg 6.000/kg 7.400/kg 35/ml 17/gr 300/kg 1.200/kg 11.250/kg 860/ m 2500/batang 125/batang 11.000/kg 80/gr 75/gr 120/gr 65/gr 80/gr 90/ml 20/ml

51.850 3.000 6.000 56.000 144.000 3.140 11.315 10.650 15.480 31.080 3.255 5.780 4.500 20.400 9.563 114.380 1.250 5.000 53.500 11.000 3.600 3.000 2.400 325 600 540 1.200

Page 48: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

- Curacron - Spontan - Atabron - Thuricide - Mospilan

* Perekat (Apsa) Jumlah

12 ml 39 ml 6 ml 20 ml 16 ml 69 ml

180/ml 68/ml 140/ml 220/ml 200/ml 110/ml

2.160 2.652 840 4.400 3.200 7.590 593.950

3 Sewa Peralatan a. Sprayer b. Ember c. Cangkul d. Sabit e. Pelubang mulsa f. Box g. Gembor h. Drum i. Persemaian j. Karung k. Kontainer l. Tugal Jumlah

11 kali 20 kali 8 kali 8 kali 1 kali 10 kali 1 kali 1 kali 1 kali 10 kali 13 kali 1 kali

500 100 200 100 100 100 100 200 2.000 100 100 100

5.500 2.000 1.600 800 100 1.000 100 200 2.000 1.000 1.300 100 15.700

Waktu (jam) HKP / HKW

Jumlah

4 Tenaga Kerja a. Persiapan Persemaian b. Semai & Perawatan c. Pembajakan (borong) d. Pembuatan Bedengan ½ jadi e. Angkut & tabur pupuk kandang f. Angkut & tabur pupuk dasar, kalsium, dolomid g. Kecroh & buat bedengan jadi h. Kocor & siram bedengan i. Buat sindik & pasang mulsa j. Buat jarak tanam & pasang ajir k. Pelubang mulsa &

2 HKW 10 HKW 15 HKP 10 HKP 3 HKP 20 HKP 1 HKP 5 HKP 2 HKP

2.500 2.500 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000

5.000 25.000 25.000 45.000 30.000 9.000 60.000 3.000 15.000 6.000

Page 49: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

pembuatan lubang tanam l. Penanaman

* angkut bibit * penanaman

m.Pemeliharaan * Sulam * Pengairan * Penyiangan * Pupuk Susulan * Rompes * Pengikatan * Spray

n. Panen * Petik * Angkut&Pemasaran

o. Pembersihan * Cabut ajir&tanaman * Gulung mulsa

Jumlah

3 HKP 1 HKP 4 HKW 1 HKW 5 HKP 12 HKW 12 HKW 3 HKW 5HKW 11 HKP 30 HKW 10 HKP 5 HKW 3 HKW

3.000 3.000 2.500 2.500 3.000 2.500 2.500 2.500 2.500 3.000 2.500 3.000 2.500 2.500

9.000 3.000 10.000 2.500 15.000 30.000 30.000 7.500 12.500 33.000 75.000 30.000 12.500 7.500 500.500

5 Lain – lain 120.882 Jumlah Total 1.329.702

Sumber : Data Sekunder

Keterangan : a. Bunga modal

= 1,5 % x 5 bulan x input : 100

= 1,5 x 5 x 1.329.702 : 100

= Rp 99.728,00

b. Input Total

= Input + Biaya Modal

= Rp. 1.329.702,00 + Rp 99.728,00

= Rp. 1.429.430,00

c. Out put

1. Populasi : 428 batang

2. Mortalitas : 9 batang

3. Tanaman Produktif : 419 batang

4. Produksai : 0,7 kg/batang

Page 50: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

5. Harga /kg : Rp 20.000,00

6. Pendapatan : Rp 20.000,00 x 0,7 x 419

: Rp 5.866.000,00

d. SHU (Sisa Hasil Usaha)

= Output – input total

= Rp 5.866.000,00 – Rp 1.429.430,00

= Rp 4.436.570,00

e. Sisa tak habis pakai

MPHP = 50% x Rp 114.380,00 = Rp 57.190,00

Ajir = 50 % x Rp 53.500,00 = Rp 26.750,00

Total = Rp 83.940,00

f. Total SHU (Sisa Hasil Usaha)

= SHU (Sisa Hasil Usaha) + Sisa tak habis pakai

= Rp 4.436.570,00 + Rp 83.940,00

= Rp 4.520.510,00

g. Biaya per Batang

= Input total : populasi

= Rp 1.429.430,00 : 428

= Rp 3.340,00

h. BEP (Break Event Point) / Biaya Impas

= Input total : produktif

= Rp 1.429.430,00 : 419

= Rp 3.411,00

i. B/C Ratio (Revenue Cost Ratio)

= Output : Input total

= Rp 5.866.000,00 : Rp. 1.429.000,00 = 4,1

j. Persentase Keuntungan

= total SHU (Sisa Hasil Usaha) : Input total x 100%

= Rp 4.520.510 : Rp 1.429.000 x 100%

= 316 %

Page 51: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil magang yang telah dilakukan, penulis dapat menyimpulkan

bahwa :

1. Dalam hal pembudidayaan tanaman perlu diperhatikan cara – cara yang

tepat dalam mengelola lahan.

2. Baik buruknya tanaman tergantung pada saat awal mulai mempersiapkan

lahan, lahan yang steril berpengaruh terhadap pertumbuhan dan

perkembangan tanaman.

3. Budidaya tanaman hortikultura yang perlu dipersiapkan adalah mengelola

tanah, persiapan benih dan bibit, penanaman, pemeliharaan, panen, dan

pasca panen

4. Dalam mengelola tanah harus dipersiapkan sejak awal untuk mencapai

hasil yang optimal

5. Persiapan benih dan bibit dilakuakan setelah pengolahan tanah selesai

70%. Bibit hasil persemaian siap ditanam pada umur 23 – 25 hari atau

berdaun 4 – 5 helai

6. Penanaman yang tepat adalah saat pagi atau sore hari dengan intensitas

cahaya matahari yang cukup

7. Pemeliharaan tanaman meliputi yaitu penyiraman, perompesan,

penyulaman, pengajiran, pemupukan, pengendalian gulma, dan

pengendalian hama dan penyakit

8. Cabai dapat dipanen setelah berumur kira-kira 3 bulan. Pada saat itu buah

cabai sudah berwarna kemerahan

9. Setelah dipanen cabai tersebut disortasi (dipisah-pisahkan menurut

kualitasnya) dan di grading (dikelompokkan sesuai ukuran, warna, dan

sebagainya).

10. Jumlah Total Keseluruhan Biaya yang digunakan dalam pembudidayaan

tanaman cabai di OISCA dengan luasan lahan 282 m2 adalah Rp.

1.329.000,00

43

Page 52: BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH - digilib.uns.ac.id/Budidaya...BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum MAGANG MAHASISWA ... 7. Rekan – rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

11. Dari Analisis Usaha Tani memperoleh persentase keuntungan sebanyak

316 %.

B. Saran

Dari kesimpulan yang telah diperoleh maka saran yang dapat

disampaikan yaitu :

1. Perlu adanya perhatian yang lebih maksimal lagi tentang pemeliharaan

termasuk pada pengendalian penyakit karena melihat kondisi lapang yang

terkena penyakit sehingga bagian dari tanaman tidak dapat menjalankan

fungsi dengan sebaik – baiknya.

2. Perlu dilakukan pemeliharaan seperti pemupukan secara intensif, serta

penyemprotan terhadap tanaman yang terserang hama dan penyakit untuk

memaksimalkan tujuan yang dicapai.

3. Sebaiknya managemen pemasaran lebih dikoordinir lagi serta

meningkatkan promosi terhadap tanaman hortikultura. Promosi dapat

dilakukan dengan memperluas jaringan mitra kerja.