budidaya kedelai lokal dengan teknologi bio-perforasi (bio p 2000 z).docx

Upload: fatiharrahman

Post on 10-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Budidaya Kedelai Lokal Dengan Teknologi Bio-Perforasi (BIO P 2000 Z).docx

    1/13

    Budidaya Kedelai Lokal Dengan Teknologi Bio-Perforasi

    (BIO P 2000 Z)

    TUGAS KELOMPOK

    TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN

    Budidaya Kedelai Lokal Dengan Teknologi Bio-Perforasi (BIO P 2000 Z)

    Disusun oleh :

    NUR IZZATUL KHAMIDAH 115040101111139

    NORMA RACHMA 115040113111004

    PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

    FAKULTAS PERTANIAN

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    MALANG

    2012

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL i

    DAFTAR ISI. ii

    BAB I PENDAHULUAN.. 3

  • 7/22/2019 Budidaya Kedelai Lokal Dengan Teknologi Bio-Perforasi (BIO P 2000 Z).docx

    2/13

    1.1 Latar Belakang. 3

    1.2 Tujuan.. 4

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 5

    2.1 Budidaya Kedelai dengan Standar Teknologi Bio P 2000 Z.. 5

    2.2 Penanganan Pasca panen.. 11

    2.3 Pemasaran dan Analisi Biaya. 13

    BAB III PEMBAHASAN. 16

    3.1 Cara Kerja Mikro organisma Bio Perforasi.. 16

    3.2 Cara Aplikasi Bio P 2000 Z. 17

    BAB IV KESIMPULAN.. 19

    DAFTAR PUSTAKA

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Memberdayakan dan mengoptimalkan sumberdaya sektor pertanian khususnya tanaman pangandan perkedelaian merupakan solusi pemberdayaan ekonomi rakyat yang tepat dalam

    pembangunan ekonomi Nasional. Upaya menjadikan komoditi kedelai sebagai sektor pertanian

    riil untuk membangun ekonomi rakyat dengan program teknologi untuk swasembada

    pangan merupakan pilihan yang tepat bagi Indonesia sebagai negara agraris yang sedangberkembang. Sebagai bahan pangan, kedelai oleh sebagaian besar rakyat digunakan untuk

    pangan tradisional seperti tahu-tempe, susu kedelai, kembang tahu, kecap, tauco, susu kedelai.

    Kedelai banyak digunakan pula sebagai bahan baku untuk industri pangan modern seperti

    suplement bubur bayi, TVP, minyak goreng dan lain-lain serta industri pakan ternak. Olehkarena itu kedelai sebagai sumber protein rakyat yang murah harus dapat disediakan secara lokal

    agar aman dari kekhawatiran cemaran dampak rekayasa genetik.

    Secara ekonomi, pengembangan agribisnis kedelai di Indonesia memiliki peluang yang cerah dan

    menarik jika budidaya (teknologi on farm) dapat memberikan peningkatan produktivitas secara

    nyata. Peluang pasar domestik kedelai masih terbuka lebar dan kebutuhan akan komoditas initerus meningkat. Usaha-usaha peningkatan produksi kedelai perlu terus dikembangkan, namun

  • 7/22/2019 Budidaya Kedelai Lokal Dengan Teknologi Bio-Perforasi (BIO P 2000 Z).docx

    3/13

    pada kenyataannya laju produksi kedelai nasional masih belum mampu mengimbangi kebutuhan

    konsumsi yang terus meningkat. Perhatian para produsen kedelai terkonsentrasi bagaimana cara

    meningkatkan produksi yang berlipat ganda melalui input teknologi yang menjamin sehinggamampu terjamin keuntungannya dengan harga jual yang bersaing di pasaran bebas.

    Usaha-usaha meningkatkan produksi kedelai ini terus dipacu melalui alih teknologi UnggulanNasional (Bio P 2000 Z). Teknologi ini di transfer kepada petani melalui penggambaran secara

    utuh dan penerapan yang mudah serta sederhana oleh sistem pendampingan teknis di lapangan.Pendampingan berfungsi untuk memberikan layanan ahli, penyuluhan dan konsultansi teknologi

    serta pencegahan dan pemecahan masalah yang timbul sesegera mungkin di tingkat usaha

    tani. Pendampingan merupakan bagian penting dalam menjamin kepastian proses produksi yangbenar dan pengendalian/kontrol kondisi yang terjadi di lapangan.

    Bio Perforasi membentuk dan mengkondisikan keseimbangan ekologis alamiah melaluisekumpulan jasa mikroorganisme unggul berguna yang dikondisikan, bereaksi dengan mikroba

    alami indogenus dan nutrisi; dan dengan menggunakan prinsip membioperforasi secara alamioleh zat inorganik, organik dan biotik pada mahluk hidup (seperti tanaman) sehingga memacu

    dan/atau mengendalikan pertumbuhan dan produksinya. Ternyata dengan sistem demikianmasalah menurunnya produksi komoditi pertanian dapat dipecahkan.

    1.2 Tujuan

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui

    produksi kedelai lokal melalui Teknologi Bio Perforasi (pupuk hayati bio P 2000 Z).

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Budidaya Kedelai dengan Standar Teknologi Bio P 2000 Z

    Implementasi teknologi Bio P 2000 Z dalam budidaya tanaman kedelai secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :

    1. Pemilihan LokasiLokasi budidaya yang dipilih harus memperhatikan yang sesuai dengan syarat ekologis hidup

    tanaman (terutama syarat agronomis), ketersediaan air, dapat dijangkau untuk masuknya

    saprotan dan pengangkutan hasil panen, mudah diawasi dan tidak bermasalah. Sebelum

  • 7/22/2019 Budidaya Kedelai Lokal Dengan Teknologi Bio-Perforasi (BIO P 2000 Z).docx

    4/13

    menetapkan lokasi perkebunan kedelai maka perlu dikaji lebih mendalam karakter sosio-cultural

    masyarakat, ketepatan musim dan kelayakan lokasi dengan melalui survey agar budidaya tepat

    teknologi dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan. Garis besar mekanisme pelaksanaanpengembangan komoditas komersial dan prosedur penentuan kawasan pengembangan produksi

    dengan teknologi Bio P 2000 Z sebagai berikut:

    1. Penggunaan Benih dan Pemilihan Benih BermutuPemilihan benih merupakan faktor penting dalam mencapai keberhasilan budidaya. Benih yang

    bermutu tinggi/baik: adalah dari varietas unggul, adaptif/sesuai dengan lingkungan setempat,berdaya tumbuh lebih dari 80 % dan seragam, asal-usul benih jelas (bersertifikat/jelas kualitas

    dan kemurnian). Benih ini berasal dari proses produksi yang memenuhi kriteria 6 (enam) tepat

    yaitu: (tepat varietas, mutu, waktu, lokasi jumlah dan harga).

    Dengan memerapkan teknologi budidaya kaidah Bio P 2000 Z maka pemakaian benih

    dapat dihemat 30% sampai 50%. Standar penghitungan benih ini bisa digunakan untukmemprediksi luas tanam intensif petani dengan cara berapa jumlah benih yang ditanam (sebelumsulam) dan berapa benih yang diisikan per lubang tanam.

    1. Pengolahan TanahPengolahan tanah untuk membuat tanah menjadi gembur, bersih dari gulma dan menciptakankesuburan fisik tanah sehingga sesuai untuk pertumbuhan tanaman dan penyebaran akar

    tanaman yang lebih dalam. Pengolahan tanah perlu memperhatikan prinsip konservasi lahan,

    agar kesuburan tanah dapat terjaga dan berkesinambungan dalam menunjang usahatani.

    Penggunaan peralatan mekanisasi untuk pengolahan lahan dapat difungsikan sekaligus dengan

    pencetakan bedengan pada lahan berbentuk hamparan homogen akan sangat efisien danmemudahkan tahap pekerjaan lanjut.

    Pada tanah pasir/gambut yang sering bermasalah dengan air tergenang dan pemadatan, maka

    perlu dibuat bedengan-bedengan dengan lebar 1,53 meter (58 baris tanaman). Pada

    dasarnya cara dan teknis pengolahan tanah disesuaikan dengan jenis dan sifat tanahserta komoditas tanaman pangan yang akan diusahakan. Pemberian pupuk dasar, kompos dan

    pupuk kandang pada tanah pasir dapat dilakukan bersama dengan pengolahan tanah akan

    menghemat penggunaan tenaga kerja. Pemberian kompos dengan dosis 36 ton per hektar

    dapat meningkatkan hasil secara nyata namun pada teknik Bio-perforasi disederhanakan melaluiteknologi Kompos Hamparan yang lebih efisien. Selain pengolahan tanah yang sempurna, teknik

    penyiapan lahan minimum tillage menjadi salah satu alternatif yang dapat ditunjang

    pemanfaatan teknologi Bio-Perforasi yang berasaskan pertanian yang berwawasan lingkungan.

    1. PenanamanWaktu tanam dipilih pagi hari (dan sebaiknya sore hari) pada kondisi tanah lembab (basah) dan

    dilakukan secara serentak. Sebelum benih ditanam wajib diuji kembali daya tumbuhnya sebagai

    kepastian pertumbuhan. Penggunaan mesin tanam modern sangat berguna sebagai upaya tanam

  • 7/22/2019 Budidaya Kedelai Lokal Dengan Teknologi Bio-Perforasi (BIO P 2000 Z).docx

    5/13

    serentak, namun perlu diperhatikan efisiensinya dengan menyesuaikan kontur lahan. Pada

    penanaman dengan menggunakan mesin tanam dapat sekaligus dilakukan aplikasi pupuk dasar.

    Penanaman dengan menggunakan mesin agar memperhatikan kondisi tanah. Pada saatpenanaman harus dipastikan betul kelem-baban tanah 50%-75%, jika penanaman dilakukan

    pada musim kering maka penanaman dilakukan sehari setelah lahan di leb/dibasahi secara merata

    supaya tanah lembab.

    Jarak tanam disesuaikan dengan varietas dan umur tanaman dan memperhatikan sifat ketinggian

    dan percabangan tanaman dan penggunaan mekanisasi budidaya. Varietas yang berumur 85100 hari jarak tanamnya 40 x 20 (kurang cabang) dan 40 x 30 (banyak cabang),

    sedangkan kedelai var. genjah (umur 6575 hari) jarak tanam 30 x 25 (tan. pendek 40 cm) dan

    30 x 30 (tan. agak tinggi 6085 cm) dan kedalaman lubang tanam disesuaikan dengan

    kesuburan dan jenis tanah serta jenis tanaman yang diusahakan. Pada penanaman musim keringjarak tanam dapat diperapat menjadi 75% -85% dari jarak normalnya.

    Kedalaman lobang tanam yang ideal adalah 3 cm dan tiap lubang 23 biji (rata-rata tumbuh 2

    tanaman) dengan penutup kompos yang dicampur pupuk untuk memacu pertumbuhanawal. Tetapi sebelum ditanam benih kedelai perlu diperlakukan seed treatment.

    1. Pemupukan MineralPemupukan kedelai yang ideal dilakukan tiga kali: pertama saat 1215 HST untuk menjagapertumbuhan awal vegetatif yang normal. Jumlah dan dosis pemupukan berimbangnya adalah

    30 % dari total kebutuhannya (N,P,K). Kedua, saat akan tanaman berbunga atau setelah

    pendangiran/penyiangan pada rentang umur 2134 HST sesuai jenis kedelai (mulai/akanberbunga) dengan dosis 50 % berimbang dari total kebutuhan pupuk. Ketiga, adalah pada umur

    4045 HST pemupukan penyempurna yang diberikan merata atau pada tanaman yang kurang

    pertumbuhannya dengan dosis sisa yaitu 20 % berimbang dari kebutuhan totalpupuk. Bersamaan atau sesaat setelah pemupukan, tanah dan tanaman disemprot dengan Bio P2000 Z agar pupuk digunakan tanaman secara efektif.

    Dosis total pemupukan disesuaikan dengan kebutuhan jenis varietas tanaman dan ketersediaan

    hara dalam tanah berdasarkan rekomendasi setempat atau uji laborat tanah. Dosis umum untuk

    kedelai adalah Urea/ZA 5075 Kg, SP-36/TSP 50100 Kg dan KCl 2575 Kg). Pupukkompos/kandang dapat diberikan pada lahan yang kesuburannya rendah, seperti tanah pasir serta

    tanah yang berdrainase jelek. Jumlah pupuk kandang dapat diberikan minimal jika telah

    ditunjang dengan pemakaian Bio P 2000 Z.

    Waktu pemupukan terbaik adalah saat tanah agak basah (lembab) setelah hujan dan waktu sore

    hari lebih baik dibanding pagi hari. Setelah pemupukan tanah tidak banjir/kehujanan selama 2

    hari. Cara pemupukan pupuk diletakkan di sebelah kiri atau kanan batang dengan jarak 58cm. Cara aplikasi pupuk terbaik adalah diletakkan dalam lubang tugal dan di tutup tanah

    dibanding cara lain seperti sebaran. Keterlambatan pemupukan dan pemupukan yang salah

    mengakibatkan tanaman mengalami stress.

  • 7/22/2019 Budidaya Kedelai Lokal Dengan Teknologi Bio-Perforasi (BIO P 2000 Z).docx

    6/13

    Pemupukan lain yang dapat digunakan lewat daun yaitu berupa POC (pupuk organik

    cair). Aplikasinya melalui daun yang sekaligus berfungsi sebagai nutrisi saat aplikasi bersama

    Bio P 2000 Z. Pupuk ini dapat dipakai untuk penguat bunga dan buah yang diaplikasikan padasaat pertumbuhan 1321 HST dan 3560 HST. Agar diwaspadai penggunaan pupuk cair an-

    organik (PPC) dan ZPT/hormonal yang dikhawatir-kan kontra/menghambat reaksi kerja Bio P

    2000 Z, maka penggunaan POC harus simultan.

    1. PenyulamanPenyulaman dimaksudkan agar jumlah populasi tanaman ideal dapat dipertahankan sehingga

    hasil optimalnya tercapai, mempercepat penutupan tanah sehingga dapat menekan gulma yang

    tumbuh pada pertanaman yang terbuka. Penyulaman dari biji langsung dilakukan pada umur 5-7 HST yaitu setelah tanaman tampak tumbuh semua supaya selisih waktu tanam tersebut tidak

    terjadi perbedaan menyolok yang mengganggu panen serentak. Penyulaman dilakukan dengan

    menggunakan jenis benih/bibit dari varietas yang sama. Cara penyulaman yang terbaik

    dilakukan dengan cara transplanting (pindah tanam) dari tanaman yang seumur dari tanaman

    yang dipersiapkan di pinggir bedengan untuk sulam. Saat penyulaman adalah pada umurtanaman 812 Hst dan waktunya sore hari dengan mencabut tanaman berikut tanahnya agar

    akar tidak terluka, kemudian setelah ditanam segera disiram air.

    1. Penyiangan dan PendangiranDilakukan untuk menekan populasi gulma sehingga tidak mengganggu tanaman. Disamping itu,

    agar tanah menjadi gembur sehingga membantu pertumbuhan tanaman dan akar tanaman.

    Pelaksanaan penyiangan I dilakukan pada saat periode kritis tanaman biasanya dilakukan padaumur 23 minggu setelah tanam dan sebelum berbunga atau 59 minggu HST. Stelah

    penyiangan I, II segera pemupukan I, II dilakukan. Keterlambatan penyiangan akan

    mengganggu pertumbuhan tanaman dan kegiatan tahap selanjutnya.

    Penyiangan yang dilakukan bersamaan waktu pemupukan penting untuk membantu perataan

    dan penutupan pupuk sehingga lebih efisien. Penyiangan yang dilakukan sekaligus denganpembubunan baik untuk merangsang akar lateral yang lebih banyak dan tanaman

    lebih kuat/tegar. Segera setelah/bersamaan penyiangan dilakukan penyemprotan Bio P 2000

    Z, penambahan nutrisi pupuk daun untuk mempercepat Bio Fabrikasi serta membantupenyerapan hara yang efektif.

    1. Pengairan/Pengaturan Air IrigasiPengaturan air di areal pertanaman sangat penting untuk menjaga ketersediaan air yang cukup

    agar tumbuh-kembang tanaman optimal dan mikroba unggul Bio P 2000 Z bekerja dan

    berkembang dengan normal, maka pengaturan drainase lahan (saluran drainase)diperlukan. Waktu kritis tanaman, air harus tersedia dan diperlukan pada saat: pertumbuhan

    awal, fase vegetatif cepat dan saat pembungaan serta pengisian polong sebagai periode kritis

    tanaman (12, 35, 45 dan 55 HST). Keterlambatan pengairan atau kekurangan air mengakibatkantanaman strees. Kekurangan air pada masa pertumbuhan mengakibatkan tanaman

    stagnasi/berhenti tumbuh (kecil/kerdil pendek), pada masa akan atau sedang berbunga

  • 7/22/2019 Budidaya Kedelai Lokal Dengan Teknologi Bio-Perforasi (BIO P 2000 Z).docx

    7/13

    menjadikan bunga rontok (gagal berbuah), dan pada masa pengisian polong mengakibatkan

    panen lebih cepat dan biji kecil-kecil (under size). Keterlambatan dan kesalahan irigasi pada

    tanaman akan menurunkan produksi 18% hingga 60 %.

    Jumlah air Irigasi yang harus di masukkan dalam lahan dengan cara irigasi alur (Furrow)

    maupun leb (genangan) dihitung sebagai berikut:

    Air yang diberikan (Qtu=m3/hari) = Ketebalan air di lahan (A=mtr x T) x Luas Lahan (A= ha) x

    10.000 : interval pemberian (T = hari)

    Debit pengaliran (Qs = lt/dt/ha) = (Qtu/86.400) x (1/(1- kehilangan air di petakan dan di

    saluran L= %)).

    1. Pengendalian Hama dan PenyakitDaerah yang baru dibuka pada awalnya/umum rawan terhadap ledakan hama/ penyakit tanaman

    seperti tikus, belalang, dan ulat serta babi hutan dan kera. Hama utama di lahan baru adalah

    babi, tikus dan kera; dan yang perlu diwaspadai pada kedelai adalah Penggerek polong, lalatbibit, penggulung daun dan kepik. Belalang kembara umumnya menyerang setelah tanaman

    lain tidak ada seperti jagung, padi dan rumput-rumputan. Sedangkan penyakit tanaman yang

    sering dijumpai adalah jamur karat (saat kelembaban tinggi), meskipun jarang terjadi, namunperlu diwaspadai adanya serangan virus mosaik yang disebarkan aphis. Serangan hama dapat

    menyebabkan kehilangan panen 30 %85%.

    Pengendalian hama harus dilakukan secara dini, hati-hati dan mendapatkan perhatian yang

    serius. Pengenalan gejala serangan sangat penting seperti mengenal musim populasi tertinggihama misal bulan AgustusSeptember, hujan disertai angin saat panas/siang hari atau musim

    kering tidak ada hujan sama sekali untuk serangan hama pada umumnya; bulan Oktober,Nopember dan Maret untuk lalat bibit; Langkah pengendalian secara preventif adalah pilihan

    yang paling tepat seperti sanitasi lahan, pemusnahan tanaman inang hama dan vektor penyakit,

    dan pemasangan perangkap seperti sex pheramon, perangkap tikus; seed and soil treatment, danpengaturan kultur teknis penetrasi sinar untuk mencegah berkembangnya hama (aphis) dan hama

    lain yang berkembang pada darah kelembaba tinggi dan gelap/teduh. Pengendalian dengan

    pestisida sebagai pilihan jika ambang ekonomi dan populasi mulai mengganggu melalui hasil

    monitoring lapangan yang intensif, harus dilakukan secara tepat dan hati-hati. Pengendaliansecara kimia ini dilakukan dengan prinsip pengendalian hama/penyakit terpadu secara integral

    dan terkoordinasi yang dilakukan dengan gerakan serentak pada wilayah/daerah serangan.

    1. Panen dan PembijianPanen dilakukan jika tanaman telah menunjukkan siap panen (atau 90 % polong telah masak)

    di lapang. Pada tanaman kedelai tinggi > 90 cm sebelum panen tanaman ditegakkan dan

    sekaligus mengkoyak daun yang tua agar gugur ke bawah untuk mempercepat

    pengeringan. Alat panen dipilih dengan menggunakan sabit bergerigi atau tajam agar tidak

  • 7/22/2019 Budidaya Kedelai Lokal Dengan Teknologi Bio-Perforasi (BIO P 2000 Z).docx

    8/13

    terjadi kehilangan yang berarti akibat rontok terkoyak. Jika panen menggunakan mesin potong,

    tanaman harus tegak dan kering seragam. Waktu panen dipilih saat cuaca terang, tidak

    hujan, baik pagi atau sore hari agar terjaga kualitasnya dan tidak cepat rusak dalam penangananpasca selanjutnya. Setelah pemotongan segera brangkasan di jemur kering (brangkasan terbalik)

    dan dibijikan segera. Pembijian dapat dilakukan dengan cara manual (dipukul) dengan syarat

    bahwa alas pembijian tidak keras dan brangkas terjemut dengan kering. Penggunaan mesinperontok polong perlu memperhatikan kekeringan polong dan pengaturan kecepatan putaranmesin. Jangan menimbun hasil brangkasan terlalu lama atau lembab sebab biji dalam polong

    yang kering dapat berkecambah dan menurunkan kualitas biji. Keterlambatan panen biji pecah

    di lahan dan jika terkena hujan biji busuk atau penampilan rusak sehingga kualitasturun. Akibat panen yang salah dapat terjadi kehilangan hasil sebesar 2 % sampai 10 %.

    (Mashar, Ali Zum. 2001)

    2.2 Penanganan Pasca panen

    Ada lima tahapan penanganan Pasca Panen Kedelai secara umum, namun untuk aplikasiteknologi Bio Perforasi (Bio P 2000 Z) sama antara lain :

    1. Pengeringan Brangkasan :Dapat dilakukan dengan 2 cara : secara alami atau menggunakan para-para

    1. Pengeringan Secara Alami Brangkasan kedelai dijemur langsung di bawah sinarmatahari. Dapat dilakukan di atas lantai jemur atau menggunakan alas plastik, sebaiknya

    dipilih yang berwarna hitam/gelap untuk mempercepat pengeringan. Brangkasan kedelai

    yang baru dipanen tidak boleh ditumpuk dalam timbunan besar, terutama pada musim

    hujan untuk mencegah kerusakan biji karena kelembaban yang tinggi.2. Pengeringan dengan para-paraCara ini dilakukan terutama bila panenan dilaksanakan waktu musim hujan.

    Para-para dibuat bertingkat

    Brangkasan kedelai ditebar merata di atas para-para tersebut

    Dari bawah dialirkan panas dari sekam, untuk menurunkan kadar air

    Brangkasan dianggap cukup kering bila kadar airnya telah mencapai kurang lebih 18 %.

    1. PembijianDapat dilakukan dengan pemukul (digebug) atau dengan mesin (Threster)

    1. Digebug/Dipukul

  • 7/22/2019 Budidaya Kedelai Lokal Dengan Teknologi Bio-Perforasi (BIO P 2000 Z).docx

    9/13

    Brangkasan yang cukup kering di atas lantai jemur/alas lain

    Dipukul dengan karet ban dalam sepeda atau kain untuk menghindarkan terjadinya biji pecah

    Biji yang terlepas dari polong ditampi

    Biji dijemur sampai kadar air mencapai kurang lebih 14 %

    Disimpan dalam wadah/karung yang bebas hama/penyakit

    1. Menggunakan alat mekanis (power thresher) Power thresther yang biasa digunakan untuk padi dapat dimanfaatkan untuk kedelai. Padawaktu perontokan dikurangi hingga mencapai kurang lebih 400 rpm.

    Brangkasan kedelai yang dirontokkan dengan alat ini hendaknya tidak terlalu basah

    Kadar air yang tinggi dapat mengakibatkan biji rusak dan peralatan tidak dapat bekerja dengan

    baik

    1. Pembersihan Untuk membersihkan biji kedelai yang telah dirontokkan dapatmenggunakan alat sebagai berikut :

    Ditampi Tampi terbuat dari anyaman bambu, berbentuk bulat dan diberi bingkai penguat.

    Menggunakan mesin pembersih (Winower) Mesin ini merupakan kombinasi antara ayakan

    dengan blowe

    1. Pengemasan dan pengangkutan Biji kedelai yang telah bersih disimpan dalam wadah yang bebas hama dan penyakit sepertikarung goni/plastik atau bakul

    Bila diangkut pada jarak jauh, hendaknya dipilih jenis wadah/kemasan yang kuat.

    1. Penyimpanan Tempat penyimpanan harus teduh, kering dan bebas hama/penyakit

    Biji kedelai yang akan disimpan sebaiknya mempunyai kadar air 9-14 %.

    (Deptan, 2012)

    2.3 Pemasaran dan Analisis Biaya

    1.Pemasaran

  • 7/22/2019 Budidaya Kedelai Lokal Dengan Teknologi Bio-Perforasi (BIO P 2000 Z).docx

    10/13

    Pemasaran produksi kedelai lokal melalui Teknologi Bio Perforasi (pupuk hayati bio P 2000 Z)

    dapat dilakukan dengan beberapa pola kerjasama yang dilakukan berdasarkan keterlibatan dan

    peran serta dengan pembangian hasil yang proporsional antara lain:

    1. Pola kerjasama dengan petani/koperasi yang difasilitasi langsung oleh BankPetani dengan ststus lahan dan minat bekerja sama menyampaikan sah bukti kepemilikan lahan

    yang akan ditanami dengan kedelai bersedia bekerjasama dengan dibuktikan surat perjanjian

    dengan perusahaan sebagai jaminan kesanggupan kerja di atas lahan miliknya dan bersediamentaati teknologi yang diberikan.

    1. Pola Kerjasama Antar Perusahaan Swasta dan KoperasiPola kerjasama ini adalah mutualistik sebagai model penggabungan missi yang sama untuk

    mengoptimalkan cor bisnis masing-masing sebagai gabungan usaha yang berbentukkonsorsium yang terdiri dari kekuatan Perusahaan teknologi dan budidaya, Perusahaan penyedia

    lahan dengan status jelas dan pengolahan mekanisasi modern dan penyediaan dan pemberdayaantenaga kerja/SDM serta jaring pengaman sosial kemasyarakatan. Pola ini budidaya model iniideal untuk tujuan produksi kedelai/pangan yang berkelanjutan yaitu dengan Tumpang-Gilir

    antara tanaman perkebunan/Hutan Tanaman Industri dengan kedelai. Hutan Industri yang

    memiliki siklus tebang-olah- tanam secara rutin dan pasti, sedangkan tenggang waktuantara tebang dan tanam baru tanaman pokok terdapat waktu yang cukup antara 1 - 2 tahun.

    1. Pola program pangan Nasional bersama pemerintah dan/atau assosiasiStrategi mendasar memacu dan memaksimalkan produksi pangan untuk memenuhi kecukupan

    pangan Nasional termasuk kedelai dapat ditempuh melalui: a. Kawasan produksi pangan andalan

    melalui program optimalisasi daerah-daerah pertanian ber-irigasi teknis danmenciptakan/membuka pencetakan daerah potensi pertanian menjadi kawasan industri pertanian

    pangan di luar Jawa; b. Program pembentukan kantong-kantong potensial cadangan pangan lokalpada lahan kering/tadah hujan melalui pemanfaatan lahan tidur dan pemanfaatan tanaman

    penyela atau tumpang sari atau tumpang gilir pangan pada tanaman perkebunan dan Hutan

    Tanaman Industri.

    (Mashar, Ali Zum. 2001)

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1 Cara Kerja Mikroorganisme Bio Perforasi

  • 7/22/2019 Budidaya Kedelai Lokal Dengan Teknologi Bio-Perforasi (BIO P 2000 Z).docx

    11/13

    Teknologi ini lebih dari sekedar penyubur atau pupuk. Dalam tanah, mikro-organisme itu

    menambah penyediaan unsur hara yang dapat diserap tanaman dari sumber yang tidak tersedia

    melalui penyerapan kesetimbangan energi di lingkungan, produksi ikatan organikaktif, mineralisasi bentuk unsur terikat secara kompleks dalam bahan organik, pelarutan

    senyawa inorganik, dan fixasi nitrogen udara sehingga menjalankan fungsi kompos hamparan

    dan Bio Fabrication (pabrik hara hidup) secara alamiah. Mikro-organisme unggul berguna yangdisemprotkan pada permukaan daun dan ranting hidup dari cairan gutasi dan bekal nutrisi danunsur hara yang sebelumnya telah ditambahkan di daun. Mikro-organisme selanjutnya

    memproduksi berbagai senyawa organik sederhana yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman dan

    mikro-biota tanah. Bio-Aktif ini selanjutnya menghasilkan senyawa ionik dan energi siap serap,membantu masuknya hara, menggiatkan mitosis-miosis-diferensiasi sel, memperlancar transfer

    energi kinetik, dan meningkatkan (mengaktifkan jalur hill) fotosintesis. Hasil dari aktivitas

    mikro-organisme itu menjadikan lingkungan pertumbuhan akar (tanah) menjadi sangat kondusif

    bagi tanaman dan merangsang tumbuh kembang serta daya produksi tanaman meningkat.

    (Mashar, Ali Zum. 2001)

    Sebagai contoh teknologi pupuk hayati Bio P 2000 Z yang diramu dari kumpulanmikroorganisme indegenus terseleksi bersifat unggul berguna yang dikondisikan agar dapat

    hidup harmonis bersama saling bersinergi dengan kultur mikro-organisme komersial serta

    dibekali nutrisi dan unsur hara mikro dan makro yang berguna bagi mikroba dan komoditasbudidaya. Sekumpulan mikro-organisme unggul berguna dikemas dalam pupuk hayati Bio

    Perforasi terdiri dari dekomposer (Hetrotrop, Putrefaksi), pelarut mineral dan phospat, fiksasi

    nitrogen, Autotrop (fotosintesis) dan mikroba fermentasi serta mikroba penghubung (seperti

    Mycorrhiza) yang bekerja bersinergi dan nutrisi bahan organik sederhana, seperti senyawaprotein/peptida, karbohidrat, lipida, Vitamin, senyawa sekunder, enzim dan hormon; serta unsur

    hara makro: N, P, K, S, Ca, dan lainnya berkombinasi dengan hara mikro: seperti Mg, Si, Fe,Mn, Zn, Mn, Mo, Cl, B, Cu, yang semua unsur yang disebut di atas diproses melalui carafermentasi.

    (Hutapea Jaegopal dan Mashar Ali Zum, 2010)

    3.2 Cara Aplikasi Bio P 2000 Z

    Aplikasi pupuk hayati Bio-P 2000 Z berupa larutan yang disemprotkan dan/atau disiramkan ke

    tanah dan permukaan daun dan jaringan tumbuh serta ranting tanaman dan/atau kombinasinya

    dengan memanfaatkan efek sinergi hasil interaksi pupuk hayati (kultur-campuran mikro-organisme unggul berguna dengan stimultannya). Efek sinergi tersebut diwujudkan dalam bentuk

    : (1) diredamnya faktor penghambat tumbuh kembang tanaman yang dijumpai dalam tanah, (2)

    adanya produksi senyawa bio-aktif seperti enzim, hormon, senyawa organik, dan energi kinetikyang memacu metabolisme tumbuh kembang akar dan bagian atas tanaman, (3) fotosintesis

    makin efisien karena jalur reaksi Hill teraktifkan, (4) fixasi nitrogen non-simbiotik dan simbiotik

    meningkat, (5) pasok dan penyerapan hara oleh akar makin efesien, lancar, dan berimbang, (6)ketahanan internal terhadap hama dan penyakit meningkat, dan (7) produksi dan mutu hasil

    meningkat.

  • 7/22/2019 Budidaya Kedelai Lokal Dengan Teknologi Bio-Perforasi (BIO P 2000 Z).docx

    12/13

    Efek lain yang bersahabat dari teknologi Bio Perforasi ialah terhadap lingkungan tanah dan

    tanaman. Bersama dengan mikro-biota indegenus, pupuk hayati Bio P 2000 Z yang

    diintroduksikan ke dalam tanah, permukaan daun dan ranting membentuk keseimbangan ekologibaru dengan meredam aktivitas mikro-organisme patogen yang tidak diinginkan, tetapi memicu

    performa mikro-organisme bersahabat. Keseimbangan ekologi baru ini sangat kondusif bagi

    tumbuh kembang tanaman, tetapi aman bagi kehidupan lain. Populasi mikroba dalam larutanBio P 2000 Z mampu mencapai kepadatan 5 x 1010 sel/ml dalam bentuk dorman dan injuryyang akan mempermudah pengemasan dan memperbanyaknya sehingga pada pengenceran 200

    300 kualitas terjaga.

    Pupuk hayati Bio P 2000 Z adalah lebih dari sekedar pabrik pupuk (Bio Fabrications) dan bukan

    sekedar penyubur ataupun pupuk daun. Larutan Bio P 2000 Z merupakan kultur biang mikroba

    unggul berguna bagi tanah dan kehidupan di dalamnya (tanaman, hewan dan jasad renik) yangbekerja melalui prinsip dan kaidah Bio Perforasi, menggerakkan kesetimbangan bio-mikro

    ekologi, nutrisi, dan energi yang berguna bagi tumbuh kembang yang positif kehidupan

    produktif.

    Aplikasi Bio P 2000 Z Untuk Tanaman, Bio P 2000 Z diencerkan 200 sampai 300kali dengan cara :

    1. Larutkan 0, 41 kg urea dan 1 kg gula tebu (gula tebu, tetes, gula pasir) dalam 200300 liter air, kemudian larutkan 1 liter Bio P 2000 Z, (atau dalam 15 liter air (1sprayer) ditambahkan 35 sendok makan gula tebu dan 24 sendok makan urea, 50

    75 ml Bio P 2000 Z), difermentasikan selama 12 48 jam (optimal 48 jam) dalam drum

    plastik tertutup di tempat yang gelap.

    2. Semprotkan merata ke seluruh bagian tanaman (trutama jaringan muda). Jika hasilpenyemprotan sebelumnya terlalu subur untuk pertumbuhan, maka dosis urea selanjutnya

    dikurangi menjadi 12 cendok makan.3. Saat penyemprotan tambahkan ke dalam larutan Bio P 2000 Z hasil fermentasi tersebutpupuk organik cair sesuai dosis aturan pakainya.

    4. Waktu yang tepat untuk penyemprotan adalah saat sinar matahari tidak kuat(pagi/sore/petang hari), daun segar (tidak layu) atau daun lembab/kebasah-basahan olehembun/gutasi.

    Aplikasi Bio P 2000 Z Untuk TanahPupuk hayati Bio P 2000 Z disemprotkan/disiramkan pada tanah bersamaan dengan waktu

    pengolahan tanah yaitu 3-5 hari sebelum sayuran dan tanaman pangan musiman di tanam, untukmeningkatkan kesuburan dan stabilitas tanah. Bio P 2000 Z yang disemprotkan adalah larutan

    fermentasi selama 12 - 48 jam (terbaik/optimal 4872 jam) hasil pengenceran 100 200 kali

    Bio P 2000 Z (yaitu hasil larutan 100-200 liter Air : 1 liter Bio P 2000 Z : 1 kg Gula : 1-1.5 kg

    urea). Jika penanaman dilakukan terlebih dahulu, maka penyemprotan tanah dilakukan 56 Hst(bersamaan waktu penyulaman). Penyemprotan dilakukan saat sinar matahari langsung tidak

    kuat. Kondisi tanah dalam keadaan lembab/basah atau setelah diairi/hujan kecil namun tidak

    becek/banjir dan gembur. Penyiraman yang dilakukan bersama aplikasi pupuk dasar/N:P:K, padatanaman perkebunan/ hortikultura memberikan hasil pertumbuhan yang lebih baik.

  • 7/22/2019 Budidaya Kedelai Lokal Dengan Teknologi Bio-Perforasi (BIO P 2000 Z).docx

    13/13

    (Mashar, Ali Zum. 2001)

    BAB IV

    KESIMPULAN

    Bio Perforasi secara komprehenship membentuk dan mengkondisikan keseimbangan ekologis

    alamiah melalui sekumpulan jasa mikro-organisme unggul berguna yang dikondisikan,

    bersinergi dengan mikroba alami indogenus dan nutrisi; dan dengan menggunakan prinsip

    membioperforasi secara alami oleh zat inorganik, organik dan biotik pada mahluk hidup(seperti tanaman) sehingga memacu dan/atau mengendalikan pertumbuhan dan produksinya. Bio

    perforasi berupa larutan yang disemprotkan dan/atau disiramkan ke tanah dan permukaan daun

    dan jaringan tumbuh serta ranting tanaman dan/atau kombinasinya dengan memanfaatkan efeksinergi hasil interaksi pupuk hayati (kultur-campuran mikro-organisme unggul berguna denganstimultannya).

    DAFTAR PUSTAKA

    Deptan .2012.Penanganan Pasca Panen Kedelai. Online:

    [http://www.deptan.go.id/teknologi/tp/tkedelai7.htm]. Diakses pada tanggal 16 September 2012.

    Hutapea Jaegopal dan Mashar Ali Zum. 2010.Ketahanan Pangan Dan Teknologi Produktivitas

    Menuju Kemandirian Pertanian Indonesia. Jakarta

    Inilah Jabar. 2012.Krisis Kedelai di Indonesia. Online :

    [http://www.inilahjabar.com/read/detail/1886793/krisis-kedelai-di-negeri-latah]. Diakses padatanggal 16 September 2012.

    Kompasiana .2012.Krisis Kedelai di Indonesia. Online :[http://regional.kompasiana.com/2012/07/27/indonesia-krisis-kedelai-ini-solusinya/]. Diakses

    pada tanggal 16 September 2012.

    Mashar Ali Zum, 2000, Teknologi Hayati Bio P 2000 Z Sebagai Upaya untuk Memacu

    Produktivitas Pertanian Organik di Lahan Marginal. Makalah disampaikan Lokakarya danpelatihan teknologi organik di Cibitung 22 Mei 2000.

    Mashar, Ali Zum .2001.Pupuk Hayati Bio P 2000 Z Dan Pengembangan Kedelai. Jakarta.

    Mashar, Ali Zum .2001.Budidaya Kedelai Dengan Teknologi Bio Perforasi. Jakarta.