budidaya jagung

25
PELATIHAN BUDIDAYA JAGUNG 1

Upload: syaif-alatox

Post on 04-Jul-2015

461 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUDIDAYA JAGUNG

PELATIHAN BUDIDAYA JAGUNG

1

KARANG TARUNA TUNAS MUDADESA GILIS, KECAMATAN SARANG, KABUPATEN

REMBANG

KARANG TARUNA TUNAS MUDA

DESA GILIS, KECAMATAN SARANG, KABUPATEN

Page 2: BUDIDAYA JAGUNG

I. PENDAHULUAN

Terpaan krisis multidimensi yang melanda Indonesia menyisakan

lingkaran problem yang susah untuk diuraikan, terutama pada ranah

perekonomian bangsa. Dampaknya pun luar biasa, pengangguran

merajalela, angka kriminalitas meningkat dan kian membludaknya

jumlah penduduk miskin Indonesia. Itupun masih ditambah dengan

mahalnya biaya pendidikan yang berimbas pada terbuangnya

kesempatan mengenyam pendidikan formal. Kemudian jurang pemisah

antara orang kaya dan miskin pun kian menganga. Problematika yang

menggurita, tidak cukup diratapi dan diakhiri dengan berpangku tangan.

Namun perlu langkah-langkah kreatif dan inovatif untuk

memecahkannya. Salah satu solusi alternative adalah dengan

optimaliasi pendidikan nonformal dengan mengadakan sebuah

pelatihan pemuda yang putus sekolah/ tidak sekolah/ pengangguran

sebagai sasarannya.

Di Indonesia jagung merupakan komoditi tanaman pangan

penting, namun tingkat produksi belum optimal, tercatac hasil produksi

tahun 2006 (Ton) 1,856,023.00.

1.1. Tabel Rancangan Pola Produksi Nasional

No.

Varietas Tahun dilepas

Potensi hasil (t/ha)

Umur (hari)

1. Arjuna 1980 4,3 85-902. Kelingga 1986 5,4 963. Rama 1989 5,0-6,0 95-1004. Antasena 1992 5,0 95-1005. Surya 1996 6,9 986. C1 1983 5,8 95-1007. Pioneer-1 1985 5,6 1008. CPI-2 1992 6,2 979. BISI-7 1989 4,9-10,4 9710. Semar-10 2001 8,5 97

Sumber Data: Statistik Perkebunan Indonesia 2006-2008

Dengan dasar inilah kami berencana melaksanakan Pelatihan

Budidaya Jagung Kepada Pemuda Desa Gilis Kecamatan Sarang

21

1

Page 3: BUDIDAYA JAGUNG

Kabupaten Rembang. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi

pelaksanaan pelatihan ini diantaranya adalah; Pertama besarnya angka

pengangguran di Desa Gilis. Data monografi Desa Gilis menunjukkan

bahwa jumlah usia produktif atau angka kerja sekitar 1247 orang dari

total jumlah penduduk 1703 orang, sedangkan yang sudah bekerja

berjumlah 900 orang dengan beragam mata pencaharian. Kedua,

potensi Desa Gilis Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang dengan

adanya budidaya jagung memiliki prospek yang cukup menarik hanya

sayangnya budidaya jagung belum diolah secara optimal. Minimnya

jaringan pemasaran hasil pertanian dan manajeman yang belum

professional sangat diprihatinkan. Disinilah letak signifikansi pelatihan

budidaya jagung bagi peningkatan taraf hidup sekaligus memberikan

bekal hidup kepada pemuda pengangguran di Desa Gilis Kecamatan

Sarang Kabupaten Rembang.

Ketiga, masih terbatasnya sarana dan prasarana perekonomian

menurut data monografi , Desa Gilis belum memiliki pasar maupun

koperasi. Media transaksi perekonomian hanya sebatas kios dan toko. Di

samping itu sarana dan prasarana komunikasi dan angkutan juga

terbatas.

II. SYARAT PERTUMBUHAN

Curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata.

Pada fase pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air.

Sebaiknya ditanam awal musim hujan atau menjelang musim kemarau.

Membutuhkan sinar matahari, tanaman yang ternaungi,

pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji yang tidak

optimal. Suhu optimum antara 230 C - 300 C. Jagung tidak memerlukan

persyaratan tanah khusus, namun tanah yang gembur, subur dan kaya

humus akan berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6-7,5. Aerasi dan

ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %. Daerah

dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan

pembentukan teras dahulu. Ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan

ketinggian optimum antara 50-600 m dpl.

32

Page 4: BUDIDAYA JAGUNG

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

A. Syarat Benih

Benih sebaiknya bermutu tinggi baik genetik, fisik dan fisiologi

(benih hibryda). Daya tumbuh benih lebih dari 90%. Kebutuhan benih +

20-30 kg/ha. Sebelum benih ditanam, sebaiknya direndam dalam POC

NASA (dosis 2-4 cc/lt air semalam).

B. Pengolahan Lahan

Lahan dibersihkan dari sisa tanaman sebelumnya, sisa tanaman

yang cukup banyak dibakar, abunya dikembalikan ke dalam tanah,

kemudian dicangkul dan diolah dengan bajak. Tanah yang akan

ditanami dicangkul sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan. Setiap 3 m

dibuat saluran drainase sepanjang barisan tanaman. Lebar saluran 25-

30 cm, kedalaman 20 cm. Saluran ini dibuat terutama pada tanah yang

drainasenya jelek.Di daerah dengan pH kurang dari 5, tanah dikapur

(dosis 300 kg/ha) dengan cara menyebar kapur merata/pada barisan

tanaman, + 1 bulan sebelum tanam. Sebelum tanam sebaiknya lahan

disebari GLIO yang sudah dicampur dengan pupuk kandang matang

untuk mencegah penyakit layu pada tanaman jagung.

C. . Pemupukan

WaktuDosis Pupuk Makro (per ha) Dosis POC

NASAUrea (kg) TSP (kg) KCl (kg)

Perendaman benih

- - - 2 - 4 cc/ lt air

Pupuk dasar120 80 25

20 - 40 tutup/tangki( siram merata )

2 minggu - - -4 - 8 tutup/tangki( semprot/siram)

Susulan I (3 minggu)

115 - 55 -

4 minggu - - -4 - 8 tutup/tangki( semprot/siram )

Susulan II (6minggu)

115 - -4 - 8 tutup/tangki( semprot/siram )

Catatan : akan lebih baik pupuk dasar menggunakan SUPER

NASA dosis ± 1 botol/1000 m2 dengan cara :

43

Page 5: BUDIDAYA JAGUNG

- alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 lt air (jadi

larutan induk). Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan

induk tadi untuk menyiram bedengan.

- alternatif 2 : 1 gembor (10-15 lt) beri 1 sendok peres makan

SUPER NASA untuk menyiram + 10 m bedengan.

D. Teknik Penanaman

1. Penentuan Pola Tanaman

Beberapa pola tanam yang biasa diterapkan :

a. Tumpang sari ( intercropping ),melakukan penanaman lebih

dari 1 tanaman (umur sama atau berbeda).

Contoh: tumpang sari sama umur seperti jagung dan kedelai;

tumpang sari beda umur seperti jagung, ketela pohon, padi

gogo.

b. Tumpang gilir ( Multiple Cropping ), dilakukan secara

beruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan faktor-

faktor lain untuk mendapat keuntungan maksimum. Contoh:

jagung muda, padi gogo, kedelai, kacang tanah, dll.

c. Tanaman Bersisipan ( Relay Cropping ): pola tanam dengan

menyisipkan satu atau beberapa jenis tanaman selain tanaman

pokok (dalam waktu tanam yang bersamaan atau waktu yang

berbeda). Contoh: jagung disisipkan kacang tanah, waktu

jagung menjelang panen disisipkan kacang panjang.

d. Tanaman Campuran ( Mixed Cropping ) : penanaman terdiri

beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam

maupun larikannya, semua tercampur jadi satu. Lahan efisien,

tetapi riskan terhadap ancaman hama dan penyakit. Contoh:

tanaman campuran seperti jagung, kedelai, ubi kayu.

2. Lubang Tanam dan Cara Tanam

Lubang tanam ditugal, kedalaman 3-5 cm, dan tiap lubang hanya

diisi 1 butir benih. Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur

panennya, semakin panjang umurnya jarak tanam semakin lebar.

Jagung berumur panen lebih 100 hari sejak penanaman, jarak

5

4

Page 6: BUDIDAYA JAGUNG

tanamnya 40x100 cm (2 tanaman /lubang). Jagung berumur panen

80-100 hari, jarak tanamnya 25x75 cm (1 tanaman/lubang).

E. Pengelolaan Tanaman

1. Penjarangan dan Penyulaman

Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan

pisau atau gunting tajam tepat di atas permukaan tanah.

Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh dilakukan,

karena akan melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan

tumbuh. Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak

tumbuh/mati, dilakukan 7-10 hari sesudah tanam (hst). Jumlah dan

jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan

sewaktu penanaman.

2. Penyiangan

Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman

jagung yang masih muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil,

garpu dll. Penyiangan jangan sampai mengganggu perakaran

tanaman yang pada umur tersebut masih belum cukup kuat

mencengkeram tanah maka dilakukan setelah tanaman berumur

15 hari.

3. Pembumbunan

Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk

memperkokoh posisi batang agar tanaman tidak mudah rebah dan

menutup akar yang bermunculan di atas permukaan tanah karena

adanya aerasi. Dilakukan saat tanaman berumur 6 minggu,

bersamaan dengan waktu pemupukan. Tanah di sebelah kanan dan

kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun di

barisan tanaman. Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang

memanjang.

4. Pengairan dan Penyiraman

Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali

bila tanah telah lembab, tujuannya menjaga agar tanaman tidak

layu. Namun menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan

65

Page 7: BUDIDAYA JAGUNG

lebih besar sehingga perlu dialirkan air pada parit-parit di antara

bumbunan tanaman jagung.

F. Hama dan Penyakit

1. Hama

a. Lalat bibit (Atherigona exigua Stein)

Gejala: daun berubah warna menjadi kekuningan, bagian yang

terserang mengalami pembusukan, akhirnya tanaman menjadi

layu, pertumbuhan tanaman menjadi kerdil atau mati. Penyebab:

lalat bibit dengan ciri-ciri warna lalat abu-abu, warna punggung

kuning kehijauan bergaris, warna perut coklat kekuningan, warna

telur putih mutiara, dan panjang lalat 3-3,5 mm. Pengendalian: (1)

penanaman serentak dan penerapan pergiliran tanaman. (2)

tanaman yang terserang segera dicabut dan dimusnahkan. (3)

Sanitasi kebun. (4) semprot dengan PESTONA.

b. Ulat Pemotong

Gejala: tanaman terpotong beberapa cm diatas permukaan tanah,

ditandai dengan bekas gigitan pada batangnya, akibatnya

tanaman yang masih muda roboh. Penyebab: beberapa jenis ulat

pemotong: Agrotis ipsilon; Spodoptera litura, penggerek batang

jagung (Ostrinia furnacalis), dan penggerek buah jagung

(Helicoverpa armigera). Pengendalian: (1) Tanam serentak atau

pergiliran tanaman; (2) cari dan bunuh ulat-ulat tersebut

(biasanya terdapat di dalam tanah); (3) Semprot PESTONA,

VITURA atau VIREXI.

2. Penyakit

a. Penyakit bulai (Downy mildew)

Penyebab: cendawan Peronosclerospora maydis dan P. javanica

serta P. philippinensis, merajalela pada suhu udara 270 C ke atas

serta keadaan udara lembab. Gejala: (1) umur 2-3 minggu daun

runcing, kecil, kaku, pertumbuhan batang terhambat, warna

menguning, sisi bawah daun terdapat lapisan spora cendawan

warna putih; (2) umur 3-5 minggu mengalami gangguan

pertumbuhan, daun berubah warna dari bagian pangkal daun,

7

6

Page 8: BUDIDAYA JAGUNG

tongkol berubah bentuk dan isi; (3) pada tanaman dewasa,

terdapat garis-garis kecoklatan pada daun tua. Pengendalian: (1)

penanaman menjelang atau awal musim penghujan; (2) pola

tanam dan pola pergiliran tanaman, penanaman varietas tahan;

(3) cabut tanaman terserang dan musnahkan; (4) Preventif diawal

tanam dengan GLIO.

b. Penyakit bercak daun (Leaf bligh)

Penyebab: cendawan Helminthosporium turcicum. Gejala: pada

daun tampak bercak memanjang dan teratur berwarna kuning dan

dikelilingi warna coklat, bercak berkembang dan meluas dari

ujung daun hingga ke pangkal daun, semula bercak tampak

basah, kemudian berubah warna menjadi coklat kekuning-

kuningan, kemudian berubah menjadi coklat tua. Akhirnya seluruh

permukaan daun berwarna coklat. Pengendalian: (1) pergiliran

tanaman. (2) mengatur kondisi lahan tidak lembab; (3) Prenventif

diawal dengan GLIO.

c. Penyakit karat (Rust)

Penyebab: cendawan Puccinia sorghi Schw dan P.polypora

Underw. Gejala: pada tanaman dewasa, daun tua terdapat titik-

titik noda berwarna merah kecoklatan seperti karat serta terdapat

serbuk berwarna kuning kecoklatan, serbuk cendawan ini

berkembang dan memanjang. Pengendalian: (1) mengatur

kelembaban; (2) menanam varietas tahan terhadap penyakit; (3)

sanitasi kebun; (4) semprot dengan GLIO.

d. Penyakit gosong bengkak (Corn smut/boil smut)

Penyebab: cendawan Ustilago maydis (DC) Cda, Ustilago zeae

(Schw) Ung, Uredo zeae Schw, Uredo maydis DC. Gejala:

masuknya cendawan ini ke dalam biji pada tongkol sehingga

terjadi pembengkakan dan mengeluarkan kelenjar (gall),

pembengkakan ini menyebabkan pembungkus rusak dan spora

tersebar. Pengendalian: (1) mengatur kelembaban; (2) memotong

bagian tanaman dan dibakar; (3) benih yang akan ditanam

dicampur GLIO dan POC NASA .

8

Page 9: BUDIDAYA JAGUNG

e. Penyakit busuk tongkol dan busuk biji

Penyebab: cendawan Fusarium atau Gibberella antara lain

Gibberella zeae (Schw), Gibberella fujikuroi (Schw), Gibberella

moniliforme. Gejala: dapat diketahui setelah membuka

pembungkus tongkol, biji-biji jagung berwarna merah jambu atau

merah kecoklatan kemudian berubah menjadi warna coklat sawo

matang. Pengendalian: (1) menanam jagung varietas tahan,

pergiliran tanam, mengatur jarak tanam, perlakuan benih; (2)

GLIO di awal tanam.

Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan

pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida

kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih

merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat

Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.

G. Panen dan Pasca Panen

1. Ciri dan Umur Panen

Umur panen + 86-96 hari setelah tanam. Jagung untuk sayur (jagung

muda, baby corn) dipanen sebelum bijinya terisi penuh (diameter

tongkol 1-2 cm), jagung rebus/bakar, dipanen ketika matang susu

dan jagung untuk beras jagung, pakan ternak, benih, tepung dll

dipanen jika sudah matang fisiologis.

2. Cara Panen

Putar tongkol berikut kelobotnya/patahkan tangkai buah jagung.

3. Pengupasan

Dikupas saat masih menempel pada batang atau setelah pemetikan

selesai, agar kadar air dalam tongkol dapat diturunkan sehingga

cendawan tidak tumbuh.

4. Pengeringan

Pengeringan jagung dengan sinar matahari (+7-8 hari) hingga kadar

air + 9% -11 % atau dengan mesin pengering.

5. Pemipilan

9

7

Page 10: BUDIDAYA JAGUNG

Setelah kering dipipil dengan tangan atau alat pemipil jagung.

6. Penyortiran dan Penggolongan

Biji-biji jagung dipisahkan dari kotoran atau apa saja yang tidak

dikehendaki (sisa-sisa tongkol, biji kecil, biji pecah, biji hampa, dll).

Penyortiran untuk menghindari serangan jamur, hama selama dalam

penyimpanan dan menaikkan kualitas panenan.

IV. PROSES KEGIATAN

A. Tahap Persiapan

Tahapan persiapan adalah tahap perencanaan yang meliputi

penjajakan kebutuhan pelatihan dan desain perencanaan kegiatan

Pelatihan budidiaya jagung.

B. Tahap pelaksanaan

1. Perekrutan peserta 3 hari sebelum pelatihan.

2. Pendidikan dan Pelatihan, meliputi :

a) Perencanaan dan pengelolaan lahan yang benar

b) Pemilihan bibit yang baik

c) Penanaman dan perawatan

d) Pencegahan dan pemberantasan hama penyakit

e) Pemberian pupuk

f) Pemanenan

g) Penanganan pasca panen dan pemasaran

h) Perencanaan dan Pengelolaan usaha

i) Evaluasi

C. Tahap Tindak lanjut

Pemberian bantuan modal secara berkelompok

D. Tahap Monitoring

Tahapan ini merupakan tahap akhir Pelatihan budidiaya jagung

dimana akan dilakukan monitoring / evaluasi terhadap efektivitas

bantuan dan pengelolaan usaha oleh alumni pelatihan guna

memperoleh hasil yang objektif

10

8

Page 11: BUDIDAYA JAGUNG

V. TUJUAN

Kegiatan Pelatihan budidiaya jagung diarahkan guna tertanamnya

jiwa enterpreneurship yang bertujuan sebagai berikut :

a) Memberikan pengetahuan dan cakrawala prospek berwirausaha di

bidang budidaya jagung.

b) Memberikan pengetahuan praktis tentang budidaya jagung.

c) Terciptanya kegiatan ekonomi produktif di daerah yang memiliki

ciri-ciri berbasis pada masyarakat lokal (community based),

memiliki pasar yang jelas (market- based) yang berdampak bagi

masyarakat lokal (local society-based).

VI. SASARAN KEGIATAN

Sasaran kegiatan Pelatihan budidiaya Jagung ini adalah pemuda /

pemudi di desa Gilis kecamatan Sarang. Dengan Kriteria peserta

sebagai berikut :

- Usia antara 15 – 30 tahun.

- Pemuda Pengangguran / Belum punya pekerjaan tetap

- Putus sekolah / Tidak sekolah.

- Alumni Pondok Pesantren

- Mempunyai lahan yang bisa digunakan secara berkelompok.

VII. RENCANA PELAKSANAAN

Kegiatan Pelatihan budidaya Jagung diselenggarakan pada :

Tanggal : 19 – 20 Juni 2010

Tempat : Balai Desa Gilis Kec. Sarang, kab. Rembang

VIII. NARASUMBER

Narasumber dari kegiatan Pelatihan budidaya jagung ini adalah :

Dinas Pertanian dan kehutanan Kabupaten Rembang.

Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Rembang

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Rembang

11

9

Page 12: BUDIDAYA JAGUNG

M. Mahsun (praktisi, petani dan pedagang Jagung)

HKTI Kabupaten Rembang

IX. PELAKSANA KEGIATAN

Kegiatan ini dilaksanakan oleh panitia pelatihan budidaya jagung

Karang Taruna Tunas Muda desa Gilis Kec. Sarang, Kab. Rembang .

Adapun susunan panitia sebagaimana terlampir.

X. PENUTUP

Demikian proposal ini dibuat agar menjadi kerangka acuan

kegiatan pelatihan budidaya jagung serta menjadi pertimbangan dari

berbagai pihak yang terkait. Kegiatan ini akan terlaksana dengan baik

bila semua pihak memberikan dukungan baik moril maupun materiil.

Atas perhatian dan dukungannya kami sampaikan terima kasih.

Sarang, 2 Mei 2010

Panitia Pelaksana Kegiatan

Pelatihan Budidaya Jagung

Ketua Karang Taruna Ketua Panitia

Nur Kholid M. Syaiful Anam

Mengetahui,Camat Sarang Kepala Desa Gilis

Ir. Muntoha, M.M.Pembina Tingkat I

NIP. 19620711 199103 1 004

Nur Salim

Kepala Dinas Pertanian & KehutananKabupaten Rembang

12

10

Page 13: BUDIDAYA JAGUNG

Ir. Sutomo, M.M.NIP. 19551031 198203 1 003

JADWAL PELATIHAN BUDIDAYA JAGUNGSarang, 19 – 20 Juni 2010

Hari / Tgl Jam (WIB) Uraian Kegiatan Pembicara

Sabtu, 19

Juni 2010

08.30 –

09.00

Registrasi Peserta Panitia

09.00 –

09.30

Pembukaan All

09.30 –

11.30

Materi I: Cara budidaya

jagung yang baik

Dinas Pertanian

dan kehutanan

Kab. Rembang

11.30 –

13.00

Ishoma

13.00– 15.00 Manajemen Sederhana

dalam usaha Budidaya

Jagung

Dinas Koperasi

dan UKM

Kab. Rembang

Minggu, 20

Juni 2010

08.30 –

10.00

Membangun Jiwa

Enterprenurship; Peluang

dan Tantangannya

M. Mahsun

(pedagang

jagung)

10.00 –

11.30

Hubungan Berwiraswasta

dengan Lapangan

Pekerjaan

Disnakertrans

Kab. rembang

11.30 –

13.00

Ishoma

13.00 –

14.30

Tanya Jawab Fasilitator

14.30 –

15.00

Penutupan All

13

KARANG TARUNA TUNAS MUDADESA GILIS, KECAMATAN SARANG, KABUPATEN REMBANGSekretariat : Kantor Balai Desa, Desa Gilis, Kec.Sarang Kab.Rembang Cp: 085290214065

11

Page 14: BUDIDAYA JAGUNG

S

SUSUNAN PANITIA PELATIHAN BUDIDAYA JAGUNG

Pelindung : Nur Salim (Kepala Desa Gilis)

Nur Kholid (Ketua Karang Taruna Desa Gilis)

Ketua Panitia : M.Syaiful Anam

Sekretaris : Zamroni

Bendahara : Zaenal Ubab

SEKSI-SEKSI

1. Seksi Acara dan Kesekretariatan

a. Fatkurrohman

b. Fajar Romy

c. Sukur Widodo

2. Seksi Humas

a. Abdul Wahid

b. Sobirin

c. Fitri Ummu Fadillah

3. Seksi Pubdekdok

a. Nur Diansyah

b. Edi

c. Auliya Nikmah

4. Seksi Perlengkapan

a. Samudi

b. Jamaluddin

14

KARANG TARUNA TUNAS MUDADESA GILIS, KECAMATAN SARANG, KABUPATEN REMBANGSekretariat : Kantor Balai Desa, Desa Gilis, Kec.Sarang Kab.Rembang Cp: 085290214065

12

Page 15: BUDIDAYA JAGUNG

c. Anis Nuril

5. Seksi Konsumsi

a. Khalim

b. Thoifah

No : 01/FKKT/Pan.BJ/V/2010 Lamp.: 1 Bendel proposalHal : Permohonan Bantuan

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Salam silaturahmi kami sampaikan, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa meridloi segala aktivitas kita, Amin.Sehubungan akan diadakannya Pelatihan Budidaya Jagung bagi Pemuda yang Insya Allah akan dilaksanakan pada :

Hari : Sabtu-MingguTanggal : 19-20 Juni 2010Tempat : Kantor balai Desa Gilis, Kec. Sarang,

Kab.Rembang

Maka dengan ini kami megajukan permohon bantuan kepada Bapak Gubernur Jawa Tengah guna terlaksanaanya kegiatan tersebut.Demikian permohonan ini ini kami sampaikan. Atas perhatian dan bantuan Bapak kami ucapkankan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

PANITIA PELATIHAN BUDIDAYA JAGUNG

Ketua Karang Taruna Ketua Panitia

Nur Kholid M. Syaiful Anam Mengetahui,

Camat Sarang Kepala Desa Gilis

Ir. Muntoha, MM Nur Salim

15

KARANG TARUNA TUNAS MUDADESA GILIS, KECAMATAN SARANG, KABUPATEN

REMBANGSekretariat : Kantor Balai Desa, Desa Gilis, Kec.Sarang Kab.Rembang Cp:

085290214065 Sarang, 02 Mei 2010

13

Kepada Yth.Bapak Gubernur Provinsi Jawa TengahDi Semarang

Page 16: BUDIDAYA JAGUNG

Pembina tingkat INIP. 19620711 199103 1 004

16

Kepala Dinas Pertanian & KehutananKabupaten Rembang

Ir. Sutomo, MMNIP. 19551031 198203 1 003

Page 17: BUDIDAYA JAGUNG

Lampiran 1

JADWAL KEGIATAN PELATIHAN BUDIDAYA JAGUNG BAGI PEMUDA

DESA GILIS KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG

No KegiatanMei 2010 Juni 2010 Juli 2010

minggu minggu mingguI II III IV I II III IV I II III IV

1 Survey Data X2 Identifikasi Kebutuhan X3 Penyusunan Desain program X4 Penyusunan Proposal X5 Pengajuan Proposal X X X6 Sosialisasi Program X X7 Rekruitmen peserta X X8 Pelatihan X9 Magang X X10 Perumusan Usaha mandiri X X11 Pendampingan dan Monitoring X X12 Evaluasi program X13 Pelaporan dan RTL X

1714

Page 18: BUDIDAYA JAGUNG

Lampiran 2RENCANA ANGGARAN BELANJA

PELATIHAN BUDIDAYA JAGUNG BAGI PEMUDA

DESA GILIS KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG

NO MATA ANGGARAN VOLUME

Frek. SATUAN (Rp) JUMLAH (Rp)

 JUMLAH TOTAL (Rp)

1 Pradiklat  Penyusunan Data Base  a. Transportasi Lokal 5 orang 1 Rp 50.000,00 Rp 250.000,00    b. Konsumsi 5 orang 9 Rp 15.000,00 Rp 675.000,00  

  c. Honorarium 5 orang 1 Rp 100.000,00 Rp 500.000,00  

 d. Olah data + penyusunan proposal 1 paket 1

Rp 250.000,00 Rp 250.000,00  

  Publikasi dan Dokumentasi

  a. Leaflet/ spanduk 2 paket 1 Rp 250.000,00 Rp 500.000,00  

  b. Sosialisasi/ realisasi media 1 paket 1 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00  

  c. Dokumentasi 4 Rool 1 Rp 75.000,00 Rp 300.000,00  

 d. Honorarium pemasangan spanduk 2 orang 1

Rp 150.000,00 Rp 300.000,00

Rp 3.275.000,00

2 Diklat   Perlengkapan Diklat  a. Penggandaan Makalah 25 orang 1 Rp 10.000,00 Rp 250.000,00    b. Kertas Kwarto 2 rim 1 Rp 35.000,00 Rp 70.000,00    c. Flasdisk 2 buah 1 Rp 150.000,00 Rp 300.000,00    d. Tinta Print 2 doos 1 Rp 27.000,00 Rp 54.000,00  

18

Page 19: BUDIDAYA JAGUNG

  e. Fasilitas peserta 25 paket 1 Rp 50.000,00 Rp. 1.250.000,00    f. Sertifikat 30 lembar 1 Rp 3.000,00 Rp 90.000,00  

  g. P3K 1 paket 1 Rp 100.000,00 Rp 100.000,00

 

  h. Bahan Praktek 1 paket 1 Rp 5.000.000,00 Rp. 5.000.000,00  

  i. Sewa Tempat dan Kursi 1 paket 1 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00  

  Akomodasi & Konsumsi  a. Konsumsi Peserta              - makan peserta 25 porsi 15 Rp 10.000,00 Rp 3.750.000,00    - Snack 25 porsi 15 Rp 5.000,00 Rp 1.875.000,00  

 b. Konsumsi panitia dan instruktur            

  - makan panitia 10 porsi 15 Rp 10.000,00 Rp 1.500.000,00    - Snack 10 porsi 15 Rp 5.000,00 Rp 750.000,00    Honorarium  a. Penanggungjawab 2 orang 15 Rp 50.000,00 Rp 1.500.000,00    b. Panitia 10 orang 15 Rp 35.000,00 Rp 5.250.000,00    c. Instruktur            - teori 40 jam 1 Rp 45.000,00 Rp 1.800.000,00    - Praktek 60 jam 1 Rp 45.000,00 Rp 2.700.000,00    d. Uang saku peserta 25 orang 15 Rp 20.000,00 Rp 7.500.000,00    Tranasportasi  a. Panitia 10 orang 10 Rp 10.000,00 Rp 1.000.000,00    b. Instruktur 4 orang 15 Rp 40.000,00 Rp 2.400.000,00    c. Peserta 25 orang 15 Rp 5.000,00 Rp 1.875.000,00  

  d. Kurir 1 paket 1 Rp 150.000,00 Rp 150.000,00

Rp 30.675.000,00

3 Pasca Diklat  a. Modal Perintisan Usaha 5 kelompo 1 Rp Rp 15.000.000,00  

19

15

Page 20: BUDIDAYA JAGUNG

k 3.000.000,00   b. Supervisi dan Monitoring            

  Transportasi 2 orang 12 Rp 150.000,00 Rp 3.600.000,00  

  Konsumsi 2 orang 12 Rp 15.000,00 Rp 360.000,00  

  Honorarium 2 orang 12 Rp 150.000,00 Rp 3.600.000,00  

  d. Pembentukan Koperasi 1 paket 1 Rp 5.000.000,00 Rp 5.000.000,00  

4 Pelaporan

  a. Laporan Penerimaan dana 1 paket 1 Rp 100.000,00 Rp 100.000,00

 

  b. Laporan Pertengahan Proses 1 paket 1 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00  

  c. Laporan Akhir 1 paket 1 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00

Rp 28.660.000,00

Jumlah Total Anggaran : Rp 62.610.000,00

Terbilang: Enam Puluh Dua Juta Enam Ratus Sepuluh Ribu Rupiah

PANITIA PELAKSANA

PELATIHAN BUDIDAYA JAGUNG

Ketua Karang Taruna Ketua Panitia

20

16

Page 21: BUDIDAYA JAGUNG

Nur Kholid M. Syaiful AnamMengetahui,

Kepala Desa Gilis

Nur Salim

21

17