budidaya dan pascapanen cabai merah (capsicum annuum …

67
BUDIDAYADANPASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum .) L Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu LSSM-008-IDM CERTIFICATE NO QMS/229 ISO 9001

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

BUDIDAYA DAN PASCAPANEN

CABAI MERAH (Capsicum annuum .)L

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa TengahLembaga Sertifikasi Sistem Mutu

LSSM-008-IDM

CERTIFICATE NO QMS/229

ISO 9001

Page 2: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah

2010

Penanggung Jawab :

Dr. Ir. Kasdi Subagyono, M.ScKepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah

Penyusun:

Sherly Sisca PiayAriarti TyasdjajaYuni Ermawati

F. Rudi Prasetyo Hantoro

Narasumber:

Bambang PrayudiSutoyo

Sodiq JauhariHeni HerawatiSeno Basuki

BUDIDAYA DAN PASCAPANEN

CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)

Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu

LSSM-008-IDM

CERTIFICATE NO QMS/229

ISO 9001

i

Page 3: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum

annuum L.)/Penyusun : Sherly Sisca Piay…(et al.),--Ungaran, BPTP Jawa Tengah, 2010iv, 60 hlm ; ill ; tab ; 15 cm

ISBN : 978-979-9007-54-4

1. Budidaya – Pascapanen 2. Cabai Merah

I. Piay, Sherly Sisca II. BPTP Jawa Tengah

635.015

Penerbitan buku ini dibiayai oleh Anggaran FEATI TA. 2010

Cetakan I : 2010

ii

Page 4: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

KATA PENGANTAR

Cabai Merah (Capsicum annuum L.) merupakan

komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi.

Kebutuhan cabai terus meningkat setiap tahun sejalan dengan

meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri

yang membutuhkan bahan baku cabai.

Dari sisi produsen, akhir-akhir ini usahatani cabai

mengalami permasalahan cukup serius dalam hal budidaya.

Permasalahan tersebut mengakibatkanmenurunnya produktivitas

cabai. Pasar komoditas cabai sulit diprediksi, mengingat

fluktuasi harga cabai yang berubah-ubah.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah

menyusun buku Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah sebagai

panduan dan rujukan bagi pengguna. Buku ini memuat informasi

syarat tumbuh, varietas, teknik budidaya, hama dan penyakit,

panen, pascapanen dan pemasaran cabai. Semoga buku ini dapat

bermanfaat.

Ungaran, Desember 2010Kepala Balai

DR. Ir. Kasdi Subagyono, M.ScNIP. 19640521 199003 1 001

iii

Page 5: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

iv

Page 6: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................ iiiDAFTAR ISI .......................................................... vPENDAHULUAN ................................................. 1SYARATTUMBUH .............................................. 1VARIETAS ............................................................. 2TEKNIK BUDIDAYA……………………………. 4

Persiapan Lahan ................................................ 4Pembibitan ........................................................ 5Penanaman ........................................................ 7PemeliharaanTanaman ............................................ 9Hama dan penyakit cabai…………………………. 13

PANENDANPASCAPANEN……………………….. 42PEMASARANCABAI…………………………… 50DAFTARBACAAN ............................................... 57

v

Page 7: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

vi

Page 8: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

1

PENDAHULUAN

Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.) adalah

tanaman perdu dengan rasa buah pedas yang disebabkan oleh

kandungan capsaicin. Secara umum cabai memiliki banyak

kandungan gizi dan vitamin, diantaranya kalori, protein, lemak,

kabohidarat, kalsium, vitamin A, B1, dan vitamin C.

Tahun 2008 sampai saat ini produksi cabai di Indonesia

diperkirakan mencapai 1,311 juta ton (meningkat 26,14 %

dibandingkan tahun 2007), terdiri dari jenis cabai merah besar

798,32 ribu ton (60,90 %) dan cabai rawit 512,67 ribu ton (39,10

%). Daerah sentra produksi utama cabai merah antara lain Jawa

Barat (Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sukabumi, Cianjur, dan

Bandung); Jawa Tengah (Brebes, Magelang, dan Temanggung);

Jawa Timur (Malang, Banyuwangi). Sentra utama cabai keriting

adalah Bandung, Brebes, Rembang, Tuban, Rejanglebong,

Solok, Tanah Datar, Karo, Simalungun, Banyuasin, Pagar Alam.

Usahatani cabai yang berhasil memang menjanjikan

keuntungan yang menarik, tetapi untuk mengusahakan tanaman

cabai diperlukan keterampilan dan modal cukup memadai.

Untuk mengantisipasi kemungkinan kegagalan diperlukan

keterampilan dalam penerapan pengetahuan dan teknik budidaya

cabai sesuai dengan daya dukung.Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)

Page 9: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 2

Masa panen cabai berkisar antara 2 - 3 bulan setelah

pemanenan perdana. Lamanya panen cabai berbeda-beda

tergantung varietas cabai yang ditanam dan kondisi tanamannya.

Pemanenan cabai sebaiknya dilakukan secara serentak dalam

satu hamparan dan dilakukan pada kondisi buah cabai sudah

tidak basah karena embun.

Untuk menjaga kualitas buah, tempat hasil panen buah

sehat harus dipisahkan dengan tempat untuk buah sakit. Dengan

demikian tidak terjadi penularan buah sakit ke buah sehat selama

pengangkutan dan penyimpanan.

Buah cabai hasil panen setelah terkumpul selanjutnya

dipilah-pilah (sortasi) antara buah yang bagus dan cacat.

Pengkelasan buah (grading) dilakukan sesuai keperluan pembeli,

setelah itu dikemas menurut keperluan. Pengemasan cabai untuk

pasar lokal, pasar swalayan atau rumah makan akan berbeda-

beda dalam pengemasannya. Misalnya dengan menggunakan

karung plastik berlubang, kardus rokok, atau plastik khusus.

Pengkelasan buah cabai dan pengemsannya untuk ekspor akan

berbeda pula penanganannya.

Page 10: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

3

VARIETAS

Varietas cabai hibrida maupun non hibrida yang telah

dilepas di Indonesia sudah banyak. Berikut beberapa varietas

cabai hibrida dan non hibrida dengan ciri dan potensi yang

dihasilkan.

a. Cabai Merah Keriting Varietas TM 999

Cabai ini merupakan cabai jenis hibrida. Potensi hasil

mencapai 14 t/ha dan dapat dipanen pertama umur 80 - 85

hari setelah tanam (hst). Tinggi tanaman ± 65 cm, diameter

buah ± 1,3 cm dan panjang buah ± 12 cm. Bentuk buah bulat

panjang ramping, kulit buah tidak rata, kadang-kadang

melengkung. Ditanam di dataran rendah maupun tinggi,

rata-rata per batang menghasilkan 0,8 - 1,2 kg. Secara

normal panen dapat dilakukan 12 - 20 kali.

b. Cabai Merah Teropong “Inko hot”

Cabai ini merupakan varietas hibrida yang mempunyai

potensi hasil tinggi (15 - 18 t/ha), penampilan buah menarik,

besar dan lurus dengan kulit buah agak tebal. Varietas ini

dapat dipanen pertama pada umur 85 hst. Diameter buah ±

2,1 cm dan panjang buah ± 11 cm. Varietas ini mempunyai

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)

Page 11: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

tinggi tanaman 55 cm, agak toleran terhadap penyakit

Antraknose dan dapat ditanam di dataran rendah maupundataran tinggi. Hasil panen enam kali petik, 75 batangmendapatkan 31, 85 kg, sehingga per batang menghasilkan

0,91 kg. Secara normal panen dilakukan 12 – 20 kali.c. Cabai Merah Biola

Cabai ini merupakan varietas hibrida dengan tinggi tanaman95 - 100 cm, umur mulai berbunga ± 44 hari hst, umur mulaipanen ± 66 hst, ukuran buah panjang ± 14,4 cm, diameter ±

1,5 cm, berat perbuah ± 12 g, hasil cabai segar per ha 20 - 22t/ha.

d. Cabai Merah Varietas Hot Beauty

Cabai ini merupakan varietas hibrida dengan tinggi tanaman87 - 95 cm, umur mulai berbunga 44 - 50 hst, umur mulai

panen 87 - 90 hst. Ukuran buah : panjang 11,5 - 14,1 cm,diameter 0,78 - 0,85 cm, permukaan kulit buah halus, beratper buah 17 - 18 g. Hasil panen mencapai 16 - 18 t/ha.

Beradaptasi dengan baik di dataran rendah-sedang denganketinggian 1 - 600 m dpl.

e. Cabai Merah Varietas Hot Chili

Cabai ini merupakan cabai merah hibrida. Umur mulaiberbunga ± 45 hst, mulai panen pada umur ± 10 hst, tinggi

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 4

Page 12: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

tanaman ± 120 cm, berat per buah ± 18 g, rasa buah kurang

pedas, hasil buah ± 30 t/ha. Varietas ini dapat beradaptasi

dengan baik di dataran rendah sampai tinggi.

e. Cabai Merah Varietas Premium

Cabai ini merupakan varietas hibrida. Tinggi tanaman ± 110

cm, umur mulai berbunga ± 32 hst. Umur mulai panen ± 95

hst, ukuran buah panjang ± 13 cm, berat per buah ± 13 g,

rasa pedas, hasil segar ± 13 t/ha. Beradaptasi dengan baik di

dataran rendah sampai sedang dengan ketingggian 200 - 500

m dpl.

f. Cabai Merah Keriting Varietas Lembang - 1

Cabai ini merupakan jenis non hibrida yang dilepas oleh

Departemen Pertanian. Potensi hasil 9 t/ha, agak tahan

penyakit Antraknose dan cocok ditanam di dataran rendah

maupun tinggi.

g. Cabai Merah Keriting Varietas Tanjung - 2

Cabai ini merupakan jenis non hibrida yang dilepas oleh

Departemen Pertanian. Potensi hasil 12 t/ha, toleran

antraknose, dan cocok dataran rendah dan tinggi. Tinggi

tanaman 55 cm, umur berbunga 40 hst, umur panen 93 hst,

berat buah ± 10 g/buah.

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)5

Page 13: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 6

TEKNIK BUDIDAYA

Persiapan Lahan

Budidaya tanaman cabai harus diperhatikan sejak

persiapan lahan, karena akan berpengaruh terhadap pertumbuhan

tanaman serta sekaligus sebagai penerapan prinsip PTT.

Pengolahan tanah dilakukan secara sempurna dengan

mencangkul untuk membersihkan lahan dari kotoran akar bekas

tanaman lama dan segala macam gulma yang tumbuh. Hal

tersebut dilakukan agar pertumbuhan akar tanaman cabai tidak

terganggu dan untuk menghilangkan tumbuhan yang menjadi

inang hama dan penyakit. Apabila lahan skala luas banyak

ditumbuhi gulma, pembersihannya dapat menggunakan herbisida

sistemik dengan bahan aktif isopropil amina glifosat dengan

dosis 2 - 4 liter per hektar. Selanjutnya lahan dibajak dan digaru

dengan hewan ternak ataupun dengan bajak traktor. Pembajakan

dan penggaruan bertujuan untuk menggemburkan, memperbaiki

aerasi tanah dan untuk menghilangkan organisme penggangu

tanaman (OPT) yang bersembunyi di tanah.

Page 14: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

Selain persiapan tersebut di atas ada beberapa tahapan

yang perlu diperhatikan sebagai berikut.

1. pH tanah diusahakan 6 - 7, apabila pH kurang lakukan

penaburan kapur pertanian atau dolomit untuk meningkatkan

pH. Tanah yang terlalu asam akan menyebabkan daun cabai

berwarna putih kehijauan, serta rentan terhadap serangan

virus dan penyebab penyakit lainnya. Pengukuran pH tanah

juga perlu dilakukan dengan alat pH meter atau dengan

kertas lakmus. Untuk menaikkan pH tanah dilakukan

pengapuran lahan menggunakan dolomit atau kapur gamping

dengan dosis 2 - 4 t/ha atau 200 - 400 g/m2 tergantung pH

tanah yang akan dinaikkan. Kapur diberikan pada saat

pembajakan atau pada saat pembuatan bedengan bersamaan

dengan sebar kompos atau pupuk kandang.

2. Setelah tanah diolah sempurna dibuat bedengan dengan

ukuran lebar 100 - 110 cm, tinggi bedengan 40 - 60 cm,

jarak antar bedengan 80 cm, panjang bedengan 10 - 12 m

atau disesuaikan lebar parit, dan lebar parit 50 - 60 cm.

Mengingat sifat tanaman cabai yang tidak bisa tergenang air,

maka dalam pengaturan/ploting bedengan dan pembuatan

parit harus ada saluran drainase yang baik.

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)7

Page 15: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

3. Pupuk kandang yang diperlukan sebanyak 10 - 20 t/ha atau

0,5 - 1 zak untuk 10 m panjang bedengan. Pemupukan

dilakukan dengan cara menabur pupuk secara merata di atas

bedengan. Luas lahan 1.000 m2 diperlukan pupuk urea 35 kg,

SP36 20 kg, KCl 20 kg, dan pupuk kandang 1.500 - 2000 kg.

Dosis pupuk yang diberikan disesuaikan dengan kondisi

tanah dan varietas/jenis tanaman cabai.

4. Bedengan untuk tanaman cabai bisa menggunakan mulsa

plastik ataupun tidak. Penggunaan mulsa plastik membawa

konsekuensi menambah biaya. Kegunaan menggunakan

mulsa adalah :

• Pemberian pupuk dapat dilakukan sekaligus sebelum

pemasangan mulsa;

• Manfaat mulsa warna hitam yaitu menahan sinar

matahari sehingga memberikan warna gelap yang dapat

menekan pertumbuhan gulma;

• Manfaat mulsa warna perak yaitu dapat memantulkan

sinar matahari dan mempengaruhi perkembangan hama

terhambat;

• Suhu dan kelembaban tanah relatif stabil;

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 8

Page 16: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

• Menghindarkan hilangnya unsur hara oleh guyuran air

hujan dan penguapan;

• Buah cabai yang berada di atas permukaan tanah

terhindar dari percikan air tanah sehingga dapat

mengurangi risiko berjangkitnya penyakit busuk buah;

• Mengurangi pekerjaan penyiangan dan penggemburan

tanah;

• Menekan penguapan air dari dalam tanah.

Mulsa plastik hitam perak dipasang dan dibuat lubang tanam,

dengan jarak tanam 50 x 65 cm pada daerah rendah dan 60 x

70 cm pada daerah tinggi, yang dilakukan secara zigzag atau

sejajar.

Persiapan Lahan

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)9

Page 17: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

Pembibitan

Penyemaian benih dalam pembibitan cabai diperlukan

benih yang berkualitas dan media tumbuh yang baik. Sungkup

atau naungan dibuat dengan mempertimbangkan arah sinar

matahari bergerak. Prinsipnya pada pagi hari bisa mendapatkan

sinar matahari secara optimal. Bila perlu dipersiapkan insect

screen untuk menjaga agar bibit tidak terserang serangga,

terutama pada lokasi endemik hama tanaman cabai. Media

pembibitan dapat dibuat dengan campuran sebagai berikut.

• Mencampurkan 1 bagian pupuk kompos + 1 bagian sekam

bakar + 1 bagian top soil tanah yang telah diayak halus lalu

diaduk rata dan ditambah dengan karbofuran sesuai dosis

anjuran.

• Media dimasukan ke dalam polybag ukuran 8 x 9 cm dan

disusun di bawah naungan atau sungkup yang telah

disiapkan. Susunan harus teratur agar tanaman mudah

dihitung dan mudah dalam pemeliharaan.

• Polybag yang tersusun rapi diberi/disemprot air secukupnya

sampai basah.

• Menyiapkan benih cabai 14.000 batang/ha untuk cabai

keriting dan ditambahkan 10 % atau lebih populasi tanaman

untuk penyulaman.

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 10

Page 18: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

Persiapan perbibitan Persemaian

Prosedur penyemaian benih sebagai berikut.

• Merendam benih cabai dengan air hangat secukupnya,

diamkan minimal 3 jam untuk siap ditanam. Benih yang

mengambang dalam rendaman jangan digunakan. Setiap

benih cabai dimasukkan ke dalam media sedalam 0,5 cm,

lalu ditutup dengan kompos yang halus.

• Menutup polybag yang telah ditanam benih cabai dengan

kertas koran, lalu disiram sampai basah agar kelembabannya

terjaga, lalu naungan ditutup dengan insect screen atau daun

rumbia, bisa juga dengan jerami padi .

• Menyiram koran yang menutupi polybag dengan air sampai

basah pagi dan sore hari. Setelah 3 hari atau setelah terlihat

cabai mulai tumbuh, maka kertas koran diangkat.

Penyiraman berikutnya dengan sprayer, usahakan media

tanaman tetap basah.Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)11

Page 19: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

• Bibit cabai dapat ditanam di bedengan setelah umur 21 - 24

hari atau tumbuh 4 helai daun sejati.

Penanaman

• Penanaman bibit pada bedengan dilakukan setelah berumur

21 – 24 hari.

• Jarak tanam 50 x 60 cm untuk dataran rendah dan 60 x 75

cm untuk dataran tinggi.

• Untuk menanggulangi stress saat pindah tanam, penanaman

dilakukan pada sore hari atau pagi hari sekali. Setelah selesai

tanam dilakukan penyiraman air secukupnya dengan cara

disemprotkan dengan tekanan rendah dan merata sampai

keakarnya.

• Penanaman diusahakan serentak selesai dalam 1 hari.

Penanaman menggunakanmulsa

Penanaman tanpamenggunakan mulsa

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 12

Page 20: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)13

Hasil pengamatan pada pengujian tanaman cabai

menunjukkan bahwa tinggi tanaman dan produktivitas cabai

yang ditanam menggunakan mulsa plastik memberikan keragaan

yang lebih baik jika dibandingkan dengan tanaman cabai tanpa

mulsa. Hal ini disebabkan karena pada pertanaman cabai tanpa

mulsa terhambat akibat serangan hama penyakit. Data tinggi

tanaman dan produktivitas cabai dapat dilihat pada Tabel di

bawah ini.

Keragaan tinggi tanaman, produksi per pohon dan produktivitastanaman Cabai

Perlakuan Tinggi

tanaman

(cm)

Produksi

per tanaman

(kg)

Produktivitas

(kg/750 m2)

Tanpa mulsa 145 0.6 546

Menggunakanmulsa plastik

160 0,75 810

Sumber : Laporan ARF UP FMA Desa Reban Kecamatan Reban Kabupaten

Batang (2009)

Penyebab hama dan penyakit yang menyerang tanaman

cabai antara lain thrips, ulat tanah, virus kuning (bulai), dan layu

Fusarium. Serangan hama dan penyakit pada pertanaman cabai

tanpa mulsa lebih tinggi daripada menggunakan mulsa.

Page 21: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 14

Persentase data tingkat serangan penyebab hama

penyakit pada tanaman cabai dapat dilihat pada Table berikut.

Tingkat serangan hama dan penyakit pada tanaman cabai

Perlakuan Trip

(%)

Ulat

Tanah

(%)

Virus

Kuning

(%)

Layu

Fusarium

(%)

Mulsa < 1 < 1 3,7 18

Tanpa

Mulsa

< 1 < 1 5,7 32

Sumber : Laporan ARF UP FMA Desa Reban Kecamatan Reban Kabupaten

Batang (2009)

Pemeliharaan Tanaman

1. Pengairan

Air sangat diperlukan dalam pertumbuhan tanam.

Kekurangan air pada tanaman cabai akan menyebabkan tanaman

kerdil, buah cabai menjadi kecil dan mudah gugur. Ada empat

cara pengairan yang dapat dilakukan pada tanaman cabai yaitu :

1) pemberian air permukaan tanah meliputi penggenangan

(flooding), biasanya dipersawahan dan pemberian air melalui

saluran-saluran dan dalam barisan tanaman; 2) Pemberian air di

bawah permukaan tanah dilakukan dengan menggunakan pipa

yang dibenamkan di dalam tanah; 3) Pemberian air dengan cara

Page 22: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

Pengairan dengan irigasi tetes

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)15

penyiraman sangat efisien, misalnya pada tanah bertekstur kasar,

efisiensi dengan menyiram dua kali lebih tinggi dari pemberian

air permukaan; 4) Pemberian air dengan irigasi tetes, air

diberikan dalam kecepatan rendah di sekitar tanaman dengan

menggunakan emitter. Pada pemberian air dengan menyiram dan

irigasi tetes dapat ditambahkan pertisida atau pupuk.

2. Pemasangan Ajir

Pemasangan ajir dilakukan pada tanaman umur 7 hst, ajir

dibuat dari bambu dengan tinggi 1 - 1,5 m. Apabila ajir

terlambat dipasang akanmenyebabkan kerusakan pada akar yang

sedang berkembang.

Page 23: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

Pengikatan tanaman pada ajir dilakukan mulai umur 3

minggu sampai dengan 1 bulan yaitu mengikatkan batang yang

berada di bawah cabang utama dengan tali plastik pada ajir. Pada

saat tanaman berumur 30 - 40 hst, ikat tanaman di atas cabang

utama dan ikat juga pada saat pembesaran buah yaitu pada umur

50 - 60 hst, agar tanaman tidak rebah dan buah tidak jatuh.

3. Pewiwilan / Perempelan

Tunas yang tumbuh di ketiak daun perlu dihilangkan

dengan menggunakan tangan yang bersih. Perempelan dilakukan

sampai terbentuk cabang utama yang di tandai dengan

munculnya bunga pertama. Tujuan perempelan untuk

mengoptimalkan pertumbuhan.

Pemasangan Ajir

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 16

Page 24: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

4. Pemupukan Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman

cabai biasanya memerlukan

pupuk tambahan/susulan.

Caranya dengan menyiapkan

ember atau tong besar ukuran

200 l, masukkan 10 kg kompos,

ditambah 5 kg NPK 16-16-16,

(2 sendok makan untuk 10 l

air). Campuran ini diaduk merata untuk 2000 pohon (100 ml per

pohon). Pemupukan dilakukan dengan kocor setiap minggu,

dimulai pada umur 14 hst sampai dengan minimal 8 kali selama

masa pemeliharaan tanaman. Kucuran pupuk diusahakan tidak

terkena tanaman secara langsung.

5. Penyiangan

Gulma selain sebagai tanaman kompetitor juga dapat

sebagai tempat berkembangnya hama dan penyakit tanaman

cabai oleh karenanya penyiangan harus dilakukan untuk

membersihkan daerah sekitar tanaman dari gulma. Penyiangan

dapat dilakukan secara manual dengan garu atau mencabut

gulma secara hati-hati.

Pencampuran pupukdalam ember

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)17

Page 25: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

6. Pengendalian hama dan penyakit

Produktivitas yang dicapai petani pada umumnya masih

berada pada tingkat di bawah potensi hasil. Salah satu penyebab

masih belum dicapainya potensi hasil tersebut adalah gangguan

hama dan penyakit tanaman jika tidak mendapat perhatian.

Serangan hama dan penyakit dapat menyebabkan tanaman

mengalami kerusakan parah, dan berakibat gagal panen. Uraian

di bawah ini mengulas beberapa hama dan penyakit utama cabai

dan cara-cara pengendaliannya sesuai dengan strategi

pengelolaan hama terpadu (PHT). Hama dan penyakit utama

cabai serta pengendaliannya dapat dijelaskan sebagai berikut.

Hama-Hama Tanaman Cabai Dan Pengendaliannya

1. Kutu daun persik (Myzus persicae Sulz.)

Kutu daun persik dapat

menyebabkan kerugian secara

langsung, yaitu mengisap cairan

tanaman. Tanaman yang terserang

daunnya menjadi keriput dan

terpuntir, dan pertumbuhan tanaman

menjadi terhambat (kerdil).

Kerusakan pada daun muda yang

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 18

Page 26: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

menyebabkan bentuk daun keriput menghadap ke bawah adalah

ciri spesifik gangguan kutu daun. Bagian daun bekas tempat

isapan kutu daun berwarna kekuningan. Populasi kutu daun

yang tinggi dapat menyebabkan klorosis dan daun gugur, juga

ukuran buah menjadi lebih kecil. Kutu daun menghasilkan cairan

embun madu yang dapat menjadi tempat untuk pertumbuhan

cendawan embun jelaga pada permukaan daun dan buah.

Selain itu, kutu daun persik dapat menyebabkan kerugian

secara tidak langsung, karena perannya sebagai vektor penyakit

virus. Penyakit virus yang dapat ditularkan oleh kutu daun persik

pada tanaman cabai merah, antara lain penyakit virus menggulung

daun kentang (PLRV) dan penyakit virus kentang Y (PVY).

Pada kondisi ekosistem yang masih seimbang, beberapa

musuh alami di lapangan sangat potensial dalam mengurangi

populasi kutu daun. Musuh alami tersebut antara lain parasitoid

Aphidius sp., kumbang macan Menochillus sp., dan larva

Syrphidae, Ischiodon scutellaris.

Cara pengendalian :

• Secara mekanik dilakukan dengan pembersihan semua gulma

dan sisa tanaman inang kutu daun yang ada di sekitar areal

pertanaman cabai;

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)19

Page 27: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

• Penggunaan mulsa plastik hitam perak dapat mengurangi

masuknya kutu daun dari luar pertanaman cabai;

• Pengaturan pola tanam, misalnya tumpangsari dengan

bawang daun, pola tumpang gilir dengan bawang merah,

tanaman bawang dapat bersifat sebagai pengusir hama kutu

daun;

• Secara biologis dilakukan dengan pemanfaatan musuh alami

tersebut di atas;

• Pengendalian secara kimia dapat dilakukan pada tingkat

kerusakan daun/tanaman contoh sekitar 15 %, dengan

insektisida yang berbahan aktif fipronil atau diafenthiuron.

Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada sore hari.

2. Thrips (Thrips parvispinus Karny).

Hama Thrips menyukaidaun muda. Mula-mula daun yangterserang memperlihatkan gejala

noda keperakan yang tidakberaturan, akibat adanya luka daricara makan hama tersebut. Setelah

beberapa waktu, noda keperakantersebut berubah menjadi

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 20

Page 28: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

kecoklatan terutama pada bagian tepi tulang daun. Daun-daun

mengeriting ke arah atas. Pada musim kemarau

perkembangannya sangat cepat sehingga populasinya lebih

tinggi. Penyebarannya sangat terbantu oleh angin, karena Thrips

dewasa tidak bisa terbang dengan sempurna. Pada musim hujan

populasinya relatif rendah karena banyak Thrips yang mati

tercuci oleh curah hujan.

Pada kondisi ekosistem yang masih seimbang, populasi

hama Thrips di alam dikendalikan oleh musuh alami. Musuh

alami hama Thrips yang potensial antara lain, kumbang

Coccinellidae, kepik Anthocoridae, kumbang Staphylinidae, dan

larva Chrysopidae.

Cara pengendalian :

• Secara mekanik dilakukan dengan pembersihan semua

gulma dan sisa tanaman inang hama Thrips yang ada di

sekitar areal pertanaman cabai;

• Penggunaan mulsa plastik hitam perak dapat mencegah

hama Thrips mencapai tanah untuk menjadi pupa sehingga

daur hidup Thrips akan terputus. Pemasangan mulsa jerami

di musim kemarau akan meningkatkan populasi predator di

dalam tanah yang pada akhirnya akan memangsa hama

Thrips yang akan berpupa di dalam tanah;

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)21

Page 29: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

• Pengaturan pola tanam, misalnya pola tumpang gilir dengan

bawang merah akan menekan serangan hama Thrips pada

tanaman cabai muda;

• Secara biologis dilakukan dengan pemanfaatan musuh alami;

• Pengendalian secara kimia dapat dilakukan pada tingkat

kerusakan daun/tanaman contoh sekitar 15 %, dengan

insektisida yang berbahan aktif fipronil atau diafenthiuron.

Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada sore hari.

3. Tungau (Polyphagotarsonemus latus Banks).

Gejala umum adalah tepi daun keriting menghadap ke

bawah seperti bentuk sendok terbalik dan terjadi penyempitan

daun. Daun yang terserang berwarna keperakan pada permukaan

bawah daun. Daun menjadi

menebal dan kaku, pertumbuhan

pucuk tanaman terhambat. Gejala

ini tampak dalam waktu yang

relatif cepat, 8 - 10 hari setelah

terinfeksioleh beberapa ekor

tungau, daun-daun akan menjadi

cokelat. Pada 4 - 5 hari kemudian

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 22

Page 30: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

pucuk-pucuk tanaman seperti terbakar dan pada serangan yang

berat pucuk tanaman akan mati, buah cabai menjadi kaku,

permukaan kasar dan bentuk terganggu. Serangan berat terjadi pada

musim kemarau.

Cara pengendalian :

• Secara mekanik dilakukan dengan pembersihan semua gulma

dan sisa tanaman inang hama tungau. Diusahakan pertanaman

cabai tidak berdekatan dengan pertanaman singkong yang

merupakan inang potensial hama tungau;

• Tanaman yang terserang berat dicabut atau pucuk-pucuknya

dipotong kemudian dikumpulkan dan dibakar;

• Pengendalian secara kimia dapat dilakukan pada tingkat

kerusakan daun/tanaman contoh sekitar 15 %, dengan

menggunakan akarisida, antara lain; yang berbahan aktif

amitraz, abamektin, dikofol, atau propargit.

4. Hama Lalat Buah (Bactrocera dorsalis Hendel)

Gejala serangan lalat buah pada buah cabai ditandaidengan ditemukannya titik hitam pada pangkal buah. Jika buahdibelah, di dalamnya ditemukan larva lalat buah. Serangga

betina dewasa meletakkan telur di dalam buah cabai, yaitudengan cara menusukkan ovipositornya pada pangkal buah muda

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)23

Page 31: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

(masih hijau). Selanjutnya telur

akan menetas menjadi larva di

dalam buah cabai sehingga buah

membusuk dan gugur. Serangan

berat terjadi pada musim hujan.

Hal ini disebabkan oleh bekas

tusukan ovipositor terkontaminasi

oleh cendawan sehingga buah

yang terserang cepat membusuk dan gugur.

Pada siang hari, serangga dewasa sering dijumpai pada

daun atau bunga cabai. Lalat buah bersifat polifag, selain

menyerang buah cabai juga menyerang buah lainnya seperti

mangga, belimbing, pisang, apel, dan jeruk. Larva yang panjang

sekitar 6 - 8 mm, mampu melenting dengan lincah

menggunakan ujung tubuhnya yang lancip. Pada serangan

lanjut, buah cabai akan gugur. Selanjutnya larva keluar dari buah

dan membentuk pupa di dalam tanah.

Cara pengendalian :

• Secara mekanik dilakukan dengan mengumpulkan semua

buah cabai yang rontok kemudian dibakar, karena larva di

dalam buah cabai akan berubah jadi pupa yang akhirnya

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 24

Page 32: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)25

menjadi lalat buah baru. Dengan cara ini, siklus hidup lalat

buah akan terputus;

• Penggunaan atraktan yang berbahan aktif metyl eugenol,

caranya diteteskan pada kapas dan dimasukkan ke dalam

botol bekas air mineral. Penggunaan perangkap ini

dimaksudkan untuk menekan serangan lalat buah.

Pemasangan perangkap ini dilakukan sebulan setelah

tanaman cabai ditanam. Jumlah perangkap yang diperlukan

40 buah/ha, dengan dosis 1 ml/perangkap. Dua minggu

sekali, perlu ditambahkan lagi atraktan tersebut. Pemasangan

atraktan ini dilakukan sampai akhir panen;

• Penggunaan insektisida secara berselang-seling. Insektisida

yang dapat dipilih antara lain yang berbahan aktif alfa

sipermetrin, betasiflutrin, dan deltametrin. Penyemprotan

dilakukan pada pagi hari ketika sayap lalat buah masih basah

sehingga menyulitkan dirinya untuk terbang. Untuk

meningkatkan efikasi insektisida dapat ditambah dengan

bahan perekat perata.

Page 33: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

5. Hama Ulat Penggerek Buah (Helicoverpa armigera Hubner)

Buah cabai merah yang terserang ulat penggerek buah

menunjukkan gejala berlubang dan tidak laku di pasaran. Jika

buah dibelah, di dalamnya terdapat ulat. Hama ulat buah

menyerang buah cabai dengan cara mengebor dinding buah

cabai sambil memakannya. Umumnya instar pertama ulat

penggerek buah menyerang buah yang masih hijau. Pada musim

hujan, serangan ulat penggerek

buah ini akan terkontaminasi oleh

cendawan, sehingga buah yang

terserang akan membusuk.

Hama ulat penggerek buah

bersifat polifag, inang selain cabai

yaitu tomat dan kedelai. Hama ini

tersebar luas di Indonesia dari

dataran rendah sampai dataran tinggi. Pada stadia ulat dewasa

akan turun ke dalam tanah dan berubah menjadi kepompong.

Beberapa saat kemudian kepompong menjadi ngengat, ngengat

betina dapat bertelur sampai 1000 butir selama hidupnya.

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 26

Page 34: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)27

Cara Pengendalian:

• Secara kultur teknik yaitu pengaturan pola tanam, dimana

tidak menanam cabai pada lahan bekas tanaman tomat dan

kedelai;

• Secara mekanik dilakukan dengan membersihkan buah-buah

cabai yang terserang kemudian dibakar;

• Penggunaan musuh alami yang menyerang hama ulat buah,

antara lain parasitoid telur Trichogramma nana, parasitoid

larva Diadegma argenteopilosa, dan cendawan

Metharrhizium;

• Penggunaan insektisida kimia. Insektisida yang dapat dipilih

antara lain yang berbahan aktif emamektin benzoat 5 % atau

lamda sihalotrin 25 g/lt. Penyemprotan sebaiknya dilakukan

pada malam hari dengan ditambah bahan perekat perata.

Penyakit-penyakit tanaman cabai dan pengendaliannya

1. Antraknose

Penyebab (patogen) dan gajala penyakit

Penyakit antraknose disebabkan oleh dua jenis jamur

yaitu Colletotrichum capsici dan Colletotrichum

gloeosporioides. Gejala pada biji berupa kegagalan berkecambah

dan pada kecambah menyebabkan layu semai. Pada tanaman

Page 35: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

yang sudah dewasa menyebabkan mati pucuk, pada daun dan

batang yang terserang menyebabkan busuk kering. Buah yangterserang C. capsici menjadi busuk dengan warna sepertiterekspos sinar matahari (terbakar) yang diikuti busuk basah

berwarna hitam, karena penuh dengan rambut hitam (setae),jamur ini pada umumnya menyerang buah cabai menjelang

masak (buah berwarna kemerahan). Jamur C. gloeosporioides

memiliki dua strain yaitu strain R dan G. Strain R hanyamenyerang buah cabai masak yang berwarna merah, sedangkan

strain G dapat menyerang semua bagian tanaman, termasuk buahcabai yang masih berwarna hijau maupun buah yang berwarnamerah.

Populasi C. gloeosporioides

di alam jauh lebih banyak daripada

C. capsici. Kedua jenis patogentersebut dapat bertahan di biji dalamwaktu yang cukup lama dengan

membentuk acervulus, sehinggamerupakan penyakit tular biji.

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 28

Page 36: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

Cara pengendalian :

• Menanam benih yang sehat dan bebas patogen di lahan yangjuga bebas dari patogen;

• Melakukan perawatan benih (biji) dengan merendam dalam

air hangat (550 C) selama 30 menit, atau perawatan benihdengan fungisida efektif yang direkomendasikan;

• Melakukan sanitasi pada pertanaman dengan cara membakarbagian tanaman yang terserang untuk menekan populasipatogen sejak awal;

• Menanam varietas cabai yang toleran terhadap penyakit;• Melakukan pergiliran tanaman dengan menanam tanaman

yang bukan sebagai inang patogen;

• Melakukan sanitasi terhadap berbagai gulma yang menjadiinang alternatif patogen, seperti Borreria sp. ;

• Menanam varietas cabai berumur genjah dalam upayamemperpendek periode tanaman terekspos patogen;

• Menggunakan fungisida efektif yang direkomendasikan

menekan perkembangan patogen secara bijaksana, terutamapada saat pematangan buah;

• Melakukan prosesing (pascapanen) dengan cara

mengeringkan buah cabai dengan cepat atau disimpan pada

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)29

Page 37: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

suhu 0o C dapat membebaskan buah dari serangan patogen

selama 30 hari.

2. Busuk Phytophthora

Penyebab (patogen) dan gajala penyakit

Penyakit tersebut

disebabkan oleh jamur

Phytophthora capsici. Patogen

dapat menyerang pada seluruh

bagian tanaman. Serangan pada

tanaman yang masih di

persemaian dapat menimbulkan

gejala layu semai. Infeksi pada

batang dimulai dari pangkal batang, yang menunjukkan gejala

busuk basah, berwarna coklat kehitaman. Infeksi pada tanaman

yang muda menyebabkan kematian tanaman. Infeksi pada

tanaman yang telah dewasa menyebabkan batang tanaman

mengeras dan akhirnya layu. Infeksi pada daun menyebabkan

daun tampak seperti disiram air panas dan akhirnya daun

mengering dan gugur. Infeksi pada buah menyebabkan buah

berwarna hijau gelap dan busuk basah. Jamur dapat bertahan di

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 30

Page 38: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

dalam tanah maupun biji, mampu bertahan dari kondisi yang

tidak menguntungkan dengan membentuk oospora.

Cara pengendalian :

• Sanitasi lapangan dari gulma yang dapat menjadi inangalternatif dan tanaman sakit, untuk meminimalkan sumber

inokulum awal;• Merawat benih dengan fungisida efektif untuk jamur

golongan oomycetes, misalnya yang berbahan aktif

metalaksil;• Melakukan pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan

sebagai inang patogen;

• Tidak menanam varietas yang rentan, terutama di lokasiyang sudah banyak terdapat patogen;

• Menggunakan mulsa plastik untuk menghindari penyebaranpatogen dari buah, daun, dan batang atas ke dalam tanah atausebaliknya;

• Membuat tata air yang baik untuk menekan perkembanganjamur dalam bentuk oospora maupun zoospora;

• Menggunakan fungisida efektif yang bersifat sistemik yang

direkomendasikan secara bijaksana, terutama untuk tanamandewasa.

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)31

Page 39: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

3. Layu Fusarium

Penyebab (patogen) dan gajala penyakit

Penyebab penyakit layu

Fusarium adalah jamur Fusarium

oxysporum var. vasinfectum.

Infeksi pertama umumnya terjadi

pada pangkal batang yang

langsung berhubungan dengan

tanah. Pangkal batang tersebut

menjadi busuk dan berwarna

coklat tua. Infeksi lanjut menjalar ke daerah perakaran dan

menyebabkan kerusakan pada akar (busuk basah). Apabila

kelembaban lingkungan cukup tinggi, bagian pangkal batang

tersebut berubah warna menjadi keputih-putihan karena banyak

terbentuk spora. Infeksi yang parah menyebabkan seluruh bagian

tanaman menjadi layu karena transport air dan nutrisi ke bagian

atas tanaman terganggu.

Jamur membentuk makro konidia (dengan dua - enam

septa) dan mikro konidia (sel tunggal) dan klamidospora (hifa

berdinding sel tebal). Klamidospora dapat bertahan lama pada

kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan untuk

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 32

Page 40: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

pertumbuhan jamur. Suhu untuk pertumbuhan optimal jamur

berkisar antara 24 - 27 oC, sehingga penyakit layu Fusariumtersebut banyak berkembang di daerah dataran rendah, terutamayang berdrainase kurang baik. Patogen dapat menyebar melalui

hembusan angin dan aliran air.

Cara pengendalian :• Membuat tata air yang baik untuk dapat mengatur lengas

tanah dan kelembaban lingkungan, supaya perkembangan

jamur Fusarium dapat dihambat;• Tidak menanam varietas cabai yang rentan penyakit

terutama pada lokasi yang sudah terinfeksi patogen;

• Pengolahan tanah yang baik dan ditutup dengan plastik putihselama 3 hari. Dengan cara tersebut suhu tanah dapat

mencapai 70o C yang berakibat pada penekanan sumberinokulum awal;

• Melakukan pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan

sebagai inang patogen;• Menggunakan fungisida efektif yang direkomandasikan

secara bijaksana.

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)33

Page 41: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

4. Bercak Daun Cercospora

Penyebab (patogen) dan gajala penyakit

Penyakit bercak daun pada cabai disebabkan oleh jamur

Cercospora capsici. Gejala pada daun berupa bercak sirkuler

dengan bagian tengah berwarna abu-abu, dan bagian luarnya

berwarna coklat tua. Pada kelembaban tinggi, bercak cepat

melebar, kemudian mengering dan pecah dan akhirnya gugur.

Daun yang terinfeksi berat berubah warna menjadi kuning dan

gugur ke tanah.

Jamur dapat bertahan

lama dari musim ke musim pada

sisa-sisa tanaman yang terinfeksi

atau dapat terbawa biji. Serangan

yang parah umumnya pada

tanaman yang memasuki fase

pembungaan. Penyebaran

penyakit melalui spora yang

ditiup angin, percikan air hujan, air siraman, dan alat pertanian

pekerja kebun. Perkembangan penyakit sangat cepat apabila

kondisi lingkungan sangat kondusif, yaitu kelembaban relatif

udara lebih dari 90 %, dengan suhu udara 28 - 32o C. Penyakit

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 34

Page 42: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

lebih sering merugikan pada tanaman cabai yang ditanam di

dataran tinggi daripada yang ditanam di dataran rendah.

Cara pengendalian :

• Menanam benih yang sehat dan bebas patogen;• Melakukan sanitasi lapangan terhadap gulma yang menjadi

inang alternatif patogen serta tanaman yang terinfeksi dandimusnahkan, untuk mengurangi sumber inokulum awal;

• Menbuat tata air yang baik untuk menjaga kelengasan tanah

dan kelembaban lingkungan yang dapat menghambatperkembangan patogen;

• Menggunakan fungisida efektif yang direkomendasikan

secara bijaksana.

5. Layu Bakteri

Penyebab (patogen) dan gajala penyakit

Penyebab penyakit layu bakteri adalah bakteri Ralstonia

solanacearum. Gejala layu secara tiba-tiba dapat terjadi padatanaman muda maupun dewasa. Jaringan pembuluh batangbagian bawah rusak dan akar berwarna kecoklatan. Apabila

jaringan batang atau akar dipotong melintang dan dicelup

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)35

Page 43: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

dengan air yang jernih, jaringan sakit akan mengeluarkan cairan

keruh seperti susu yang merupakan koloni bakteri.

Bakteri berbentuk batang

dengan ukuran 0,5 x 1,5 �m,

tidak membentuk spora, bersifat

aerob dan termasuk golongan

gram negatif. Bakteri

menginfeksi tanaman lewat luka

pada bagian akar dan masuk ke

dalam jaringan pembuluh untuk

memperbanyak diri. Infeksi lebih lanjut menyebabkan jaringan

pembuluh rusak dan tidak dapat berfungsi mengangkut air dan

nutrisi ke bagian atas tanaman. Bakteri mampu bertahan hidup

di dalam tanah dalam jangka waktu yang lama. Tanaman inang

alternatif umumnya yang termasuk dalam Solanaceae seperti

tomat, terung, tembakau dan kentang.

Cara pengendalian :

• Melakukan pergiliran tanaman dengan menanam tanaman

yang bukan sebagai inang patogen. Pergiliran dengan

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 36

Page 44: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

menanam padi sawah (diairi) sangat membantu menekan

populasi patogen di dalam tanah;

• Membuat saluran drainase yang baik untuk mencegah

genangan air;

• Menanam varietas cabai yang tahan penyakit.

6. Virus Kuning (Pepper Yellow Leaf Curl Virus – Bulai)

Penyebab (patogen) dan gajala penyakit

Penyakit virus kuning yang

umum disebut penyakit bulai

cabai disebabkan oleh virus

Gemini. Patogen juga dapat

menyerang tanaman tomat serta

tanaman lain yang termasuk

dalam Solanaceae dan

Cucurbitaceae. Penyakit

ditularkan melalui vektor kutu kebul (Bemicia tabaci).

Kerusakan yang ditimbulkan sangat bervariasi, tergantung

kondisi lokasi pertanaman dan stadia tanaman saat terinfeksi.

Semakin awal tanaman terinfeksi virus, semakin besar

kehilangan hasil yang disebabkannya. Gejala yang timbul pada

cabai besar berupa menguningnya daun tanaman, daun mengecil

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)37

Page 45: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

dan keriting, tanaman menjadi kerdil, bunga rontok yang

berakibat tanaman tidak menghasilkan buah. Pada cabai rawit

gejala yang timbul adalah menguningnya seluruh daun dan

tanaman dapat menjadi kerdil bila infeksi terjadi sejak awal

pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman bisa tidak

menghasilkan (gagal panen).

Cara pengendalian :

• Menggunakan benih yang sehat dan bebas patogen.

Pembuatan benih dapat dilakukan dengan menyungkup

pesemaian dengan kain kasa berlubang halus untuk

menghindari masuknya vektor B. tabaci, sehingga virus

tidak dapat ditularkan;

• Melakukan sanitasi lapangan dari gulma yang menjadi inang

alternatif maupun tanaman sakit sejak awal untuk menekan

populasi inokulum awal;

• Menanam varietas cabai yang toleran. Cabai rawit

dinyatakan lebih toleran dibandingkan cabai besar;

• Menggunakan pupuk organik cair yang mengandung unsur

hara makro, mikro, dan zat pengatur tumbuh sehingga

tanaman menjadi sehat yang dapat bereaksi lebih tahan

terhadap serangan patogen;

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 38

Page 46: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

• Membuat pagar keliling hidup dari tanaman jagung, yang

ditanam rapat sebanyak enam baris secara zigzag, untuk

menahan vektor B. tabaci masuk ke areal pertanaman dari

tanaman disebelahnya yang terinfeksi. Penanaman pagar

hidup sebaiknya pada saat 5 - 6 minggu sebelum tanam

cabai;

• Menyusun pola tanam dan melakukan pergiliran tanaman

dengan menanam tanaman yang bukan sebagai inang

alternatif bagi patogen

• Menekan populasi vektor B. tabaci dengan insektisida efektif

yang direkomendasikan secara bijaksana, sehingga laju

infeksi penyakit menjadi lebih kecil.

7. Penyakit Mosaik

Penyebab (patogen) dan gajala penyakit

Penyakit mosaik pada cabai disebabkan oleh Cucumber

Mosaic Virus (CMV), atau gabungannya dengan beberapa virus

lain seperti Tobacco Mosaic Virus (TMV), Potato Virus Y

(PVY) dan Chilli Veinal Mottle Virus (CVMV). Tanaman yang

terinfeksi menjadi kerdil, warna daun belang hijau muda dan

hijau tua, ukuran daun lebih kecil daripada daun yang sehat.

Pada tulang daun terdapat jaringan tanaman yang

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)39

Page 47: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

menguning atau hijau gelap dengan tulang daun yang tumbuh

lebih menonjol, serta pinggiran daun bergelombang.

Virus masuk ke dalam

jaringan tanaman melalui luka,

memperbanyak diri dan menyebar

ke seluruh jaringan tanaman

(sistemik). Penularan virus dapat

secara mekanis (bersinggungan

antara tanaman sakit dan sehat)

serta dapat melalui vektor serangga

kutu daun Myzus persicae dan

Aphis gossypii. Khusus TMV tidak dapat ditularkan melalui

vektor, tetapi dapat menular melalui biji.

Cara pengendalian :

• Melakukan sanitasi lapangan terhadap gulma dan tanaman

sakit, selanjutnya dimusnahkan untuk mengurangi sumber

inokulum awal;

• Menghindari kontak dengan tanaman sakit pada saat bekerja;

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 40

Daun sakit dan sehatSumber: Cercauscas, 2004

CMV

Page 48: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

• Mengurung perbenihan tanaman cabai dengan kain kasa

halus untuk mencegah masuknya vektor mencapai benih

tanaman;

• Untuk mencegah penularan TMV melalui biji, maka biji

cabai direndam dalam larutan natrium fosfat 10 % selama

satu jam.

• Mengendalikan serangga vektor penyakit dengan insektisida

efektif yang direkomendasikan secara bijaksana.

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)41

Page 49: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 42

PANEN DAN PASCAPANEN

Panen

Cabai besar dipanen setelah berumur 75 - 85 hst, dan

dapat dipanen beberapa kali Umur panen cabai tergantung

varietas yang digunakan, lokasi penanaman dan kombinasi

pemupukan yang digunakan serta kesehatan tanaman. Tanaman

cabai dapat dipanen setiap 2 - 5 hari sekali tergantung dari luas

tanaman dan kondisi pasar.

Pemanenan dilakukan dengan cara memetik buah beserta

tangkainya yang bertujuan agar cabai dapat disimpan lebih lama.

Buah cabai yang rusak akibat hama atau penyakit harus tetap

dipanen agar tidak menjadi sumber penyakit bagi tanaman cabai

lain yang sehat. Pisahkan buah cabai yang rusak dari buah cabai

yang sehat.

Waktu panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari karena

bobot buah dalam keadaan optimal akibat penimbunan zat pada

malam hari dan belum terjadi penguapan antara 12 - 16 kali

dengan selang waktu 3 hari. Buah yang dipetik setelah matang

berwarna orange sampai merah. Hasil panen variatif antara 10 -

14 t dengan potensi hasil sampai dengan 23 t cabai segar.

Page 50: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

Panen Cabai Merah Hasil Panen Cabai Merah

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)43

Pascapanen

Cabai merah merupakan salah satu jenis sayuran yang

mempunyai kadar air yang cukup tinggi (55 - 85 %) pada saat

panen. Selain masih mengalami proses respirasi, cabai merah

akan mengalami proses kelayuan. Sifat fisiologis ini

menyebabkan cabai merah memiliki tingkat kerusakan yang

dapat mencapai 40 %. Daya tahan cabai merah segar yang

rendah ini menyebabkan harga cabai merah di pasaran sangat

berfluktuasi. Alternatif teknologi penanganan pascapanen yang

tepat dapat menyelamatkan serta meningkatkan nilai tambah

produk cabai merah.

Page 51: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

Teknologi penanganan pascapanen primer maupun

sekunder merupakan alternatif teknologi yang dapat dipilih

terkait dengan optimasi nilai tambah produk dari cabai merah.

Optimasi penanganan cabai segar sebaiknya dapat dilakukan

terlebih dahulu sebelum melangkah pada alternatif pengolahan

yang lain. Dengan penanganan segar yang baik, diharapkan

cabai merah dapat memenuhi standar mutu produk cabai segar

serta memiliki nilai tambah yang lebih baik. Pada saat cabai

merah tidak dapat memenuhi standar mutu penjualan produk

segar atau harga jual yang rendah, cabai merah dapat diolah

menjadi produk lain yaitu tepung cabai kering atau saus cabai.

Penanganan Cabai Segar

Teknologi penanganan cabai segar dapat diawali sejak

proses pemetikan yang tepat serta pemisahan dengan buah yang

busuk untuk menghindari terjadinya penularan ke buah cabai

yang sehat. Pada saat proses panen, sebaiknya cabai merah

sesegera mungkin ditempatkan pada kondisi yang sejuk serta

tidak ditutup secara rapat. Proses curing (pembentukan dan

kestabilan warna) dilakukan terlebih dahulu sebelum proses

penanganan pascapanen lainnya.

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 44

Page 52: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

Kualitas Cabai Merah Segar Berdasarkan Standar Nasional

Indonesia (SNI 01-4480-1998)

Cabai merah segar dapat langsung disortasi dan

dipisahkan sesuai mutu atau dapat dilakukan proses pascapanen

lainnya sesuai dengan tujuan pemasaran. Pada proses sortasi dan

grading ini, sudah dapat ditentukan cabai akan dapat dijual segar

atau diolah menjadi alternatif produk lain. Cabai merah yang

memiliki mutu sesuai dengan persyaratan SNI 01-4480-1998,

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)45

Page 53: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

sebaiknya dilakukan tahapan proses pencucian, penirisan,

pelapisan (coating), pengemasan serta penyimpanan pada cold

storage pada suhu 10 - 13° C dan kelembaban (RH) + 90 %

sehingga dapat memperpanjang umur simpan hingga 49 hari.

Penanganan Cabai Kering

Cabai segar dapat diolah secara kering menjadi tepung

cabai dan saus cabai. Pengolahan tepung cabai kering dapat

dilakukan secara konvensional maupun dengan cara modern

dengan menggunakan alat pengering. Teknologi pengeringan

cabai merupakan salah satu alternatif teknologi untuk

meningkatkan nilai tambah produk pada saat kapasitas produksi

meningkat serta harga jual menurun.

Pada pengeringan secara konvensional, dapat dilakukan

pengeringan dengan mempergunakan panas matahari (sekitar 8 -

15 hari) dimana sangat tergantung pada cuaca, suhu, dan

kelembaban. Proses pengeringan dapat dipercepat dengan cara

pembelahan cabai dan membuang bijinya serta dikombinasi

dengan proses pengeringan dengan mempergunakan oven

pengering dengan suhu 60° C selama 10 - 15 jam. Untuk

memperpanjang umur simpan, sebaiknya tepung cabai memiliki

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 46

Page 54: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

kadar air akhir maksimal 7 - 8 % serta kondisi pengemasan yang

baik. Pada proses pengolahan tepung cabai kering, umumnya

diperoleh rendemen berkisar 40 - 50 %.

Saus Cabai

Saus cabai merupakan produk olahan yang dapat

diproduksi murni dari sari cabai atau dapat ditambahkan bahan

lainnya dalam rangka untuk memperbaiki mutu maupun

menciptakan kreasi sambal tertentu. Cabai memiliki karakteristik

tingkat pedas yang bermacam-macam tergantung kandungan

capsaicin yang terkandung didalamnya, sehingga dalam proses

pengolahan saus cabai perlu diperhatikan varietas cabai serta

bahan tambahan lainnya sehingga diperoleh kualitas yang baik.

Alur Pembuatan Tepung Cabai Kering

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)47

Page 55: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

Bahan-bahan yang dipergunakan untuk pengolahan

saus cabai adalah cabai merah, natrium bisulfit, minyak kelapa

sawit, tepung tapioka, tepung maizena, asam sitrat, natrium

benzoat, CMC. Alternatif bahan tambahan lainnya dapat

ditambahkan untuk memperbaiki citarasa diantaranya bawang

putih, garam, gula atau bahan tambahan lainnya.

Kualitas saus cabai yang dihasilkan hendaknya sesuai

dengan kriteria mutu yang telah dipersyaratkan pada SNI 01-

2976-2006.

Alur Pembuatan Saus Cabai

Tepung Cabai Kering Saus Cabai Kering

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 48

Page 56: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

Syarat Mutu Saos Cabai Merah (SNI 01-2976-2006)

No Jenis Uji Satuan Persyaratan1 Keadaan

1.1 Aroma1.2 Rasa

--

normalnormal

2 Jumlah padatanterlarut

% b/b min 20

3 Mikroskopis - Cabai positif4 PH - Maks 45 5.1 Pewarna

5.2 Pengawet5.3 Pemanis buatan

Sesuai peraturandibidang makananyang berlaku

6 Cemaran logam6.1 Tembaga (Cu)6.2 Timbal (Pb)6.3 Timah (Sn)6.4 Raksa (Hg)6.5 Seng (Zn)

mg/kgmg/kgmg/kgmg/kgmg/kg

Maks 5,0Maks 2,0Maks 40,0/250Maks 0,03Maks 40,0

7 Cemaran Arsen(As)

mg/kg Maks 1,0

8 Cemaran Mikroba5.1 Angkalempeng total5.2 Bakterikoliform5.3 Kapang

koloni/mlAPM/mlKoloni/g

Maks 1 x 104<3Maks 50

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)49

Page 57: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

PEMASARAN CABAI

Cabai merah merupakan komoditas agribisnis yang

sangat besar pengaruhnya terhadap dinamika perokoniman

nasional sehingga dimasukkan dalam jajaran komoditas

penyumbang inflasi terbesar yang terjadi setiap tahun. Hal ini

karena produk cabai digunakan dalam berbagai produk pangan

baik olahan masakan tradisional maupun modern. Petani cabai

merah adalah pelaku usahatani yang rasional karena

memperuntukkan produknya untuk pasar dan mendapatkan nilai

tambah. Sebagai pelaku agribisnis dituntut memiliki pemahaman

terhadap sifat produk, kemauan calon pengguna maupun

kelembagaan agribisnis cabai agar produk yang dihasilkan

memperoleh pendapatan usahatani secara layak.

A. Pemahaman Terhadap Sifat Produk Yang Dihasilkan

Petani cabai mayoritas memasarkan produknya dalam bentuk

buah cabai segar. Produk ini memilki sifat yang mudah rusak

akibat dari perlakuan bongkar muat, transportasi serta

penyimpanan. Berdasarkan karakteristik tersebut maka produsen

harus memilki perencanaan sejak awal terhadap perlakuan apa

saja untuk menyelamatkan produk yang dihasilkan. Tindakan

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 50

Page 58: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

produsen yang dapat memperkecil resiko kerusakan produk

cabai menjelang pemasaran antara lain,• Mempersingkat masa tunggu sampai penyerahan (maksimal

6 jam setelah petik), misalnya dengan menambah pekerja,

menyesuaikan saat jam panen dengan jadwal pasar, dansebagainya;

• Memperkecil ukuran kemasan (misal : isi kemasan < 25 kg)untuk mengurangi kenaikan suhu akibat proses metabolismemaupun kerusakan fisik akibat tekanan bobot kemasan;

• Bila memungkinkan dilakukan antisipasi sejak dari budidayadengan penggunaan varietas yang menghasilkan buah tahanrusak melalui perlakuan pemupukan/pengairan, pemilihan

musim, dan sebagainya.

B. Pemahaman Terhadap Kemauan Calon Pembeli/Konsumen

Produk akan diterima pembeli apabila sesuai dengankemauan pembeli atau konsumen. Cabai merah di pasaranberasal dari berbagai produsen yang berbeda cara budidaya,

jenis, lokasi yang tentu saja menghasilkan jenis, ukuran danmutu yang berbeda pula. Demikian pula tanggapan pasar

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)51

Page 59: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

yang ditawarkan tentu saja konsumen akan mengapresiasi harga

berdasarkan jenis, ukuran dan mutu yang ditawarkan. Produsenyang menginginkan nilai tambah yang besar tentunya harusmerencanakan sejak awal produk seperti apa yang ingin dicapai,

antara lain,• Menetapkan target pasar yang akan dipilih (misalnya pasar

setempat, pasar antar pulau, pasar eceran modern, dansebagainya);

• Menetapkan jenis produk yang dihasilkan (misalnya cabai

merah besar untuk bahan baku industri, cabai merah keritinguntuk ekspor, cabai bebas cemaran pestisida, dansebagainya;

• Mendapatkan beberapa calon relasi dari produk yang akandipasarkan, syarat mutu yang dikehendaki, kelayakan harga,

volume dan waktu yang diminta;• Mampu menetapkan harga pokok penjualan di bawah

produsen lain agar harga layak yang ditawarkan mampu

bersaing. (harga layak = harga pokok ditambah 30 %,dimana 10 % sebagai imbalan petani dan 20 % sebagaiganjaran resiko).

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 52

Page 60: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

C. Analisis Usahatani

Petani dalam berusahatani perlu mempelajari bagaimana

mengalokasikan sumberdaya yang dimilikinya secara efisien danefektif sehingga menghasilkan keuntungan yang tinggi. Data

tentang biaya, penerimaan, dan pendapatan usahatani perludiketahui oleh petani. Cara analisis untuk ketiga hal di atasdisebut analisis anggaran arus uang tunai (cash flow analysis).

Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi (p)dengan harga jual (h), biaya usahatani adalah semua pengeluaranyang digunakan dalam usahatani (bs, bl) dan pendapatan (u)

adalah selisih antara penerimaan dan pengeluaran. Usahatanidalam bentuk keuntungan kotor dapat dihitung dengan

rumus : u = p(h) – bs – bldimana u = keuntungan kotor

p = produksi yang diperoleh

h = harga jual produk (pada saat itu)bs = biaya sarana produksibl = biaya lain-lain yang dikeluarkan dalam

proses produksi tenaga kerja, makan,dan lain lain)

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)53

Page 61: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

Usahatani dikatakan untung jika penerimaan lebih besar

daripada total semua biaya yang dikeluarkan untuk usahatanitersebut atau dengan kata lain usahatani dikatakan untung jikapenerimaan dibagi dengan pengeluaran lebih besar dari satu (>1)

Penjelasan pada sub bab sebelumnya dapat dilihat bahwausahatani cabai merah dikatakan layak jika perbandingan antara

penerimaan (R) dan pengeluaran (C) sebesar 1,3 atau seringdisebut R/C = 1,3.

Hasil analisis usahatani cabai sangat dipengaruhi oleh

harga jual produk dan teknologi yang digunakan. Harga jualcabai sulit diprediksi kapan harga meningkat dan menurun setiaptahunnya. Penggunaan teknologi dalam budidaya tanaman cabai

akan membawa konsekuensi biaya yang dikeluarkan. Sebagaicontoh biaya usahatani cabai merah keriting menggunakan mulsa

plastik berbeda dengan yang tanpa mulsa. Ada penambahanbiaya pada upah tenaga kerja dan pembelian mulsa plastik. Jikapenggunaan teknologi (mulsa plastik) dapat meningkatkan

produktivitas secara signifikan, maka penambahan biaya tidakakan berpengaruh terhadap penurunan pendapatan yangdiperoleh.

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 54

Page 62: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

Analisa Usahatani Cabai Merah Keriting di lahan Kering MK-1

2009

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)55

Page 63: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

D. Penguatan Kelembagaan

Mayoritas produsen cabai adalah petani kecil yang tidak

saling bekerjasama menghadapi pasar. Sesama petani cenderung

menganggap sesama petani adalah kompetitornya. Keadaan ini

tentunya memperlemah posisi tawar petani dalam kancah

agribisnis. Agar kondisi tersebut tidak terjadi maka petani harus

menghimpun diri dalam organisasi petani. Pemberdayaan

kelembagaan tani semacam ini dapat dibangun mulai dari tingkat

yang paling rendah sekalipun sehingga dapat membantu

mengatasi permasalah petani kecil dalam hal :

• Memperoleh efisiensi dalam hal pemanfaatan sumberdaya

bersama, memperoleh input produksi, pemasaran hasil,

informasi teknologi maupun pasar;

• Meningkatkan pendapatan melalui pengaturan suplai-

demand, kolektivitas pemeliharaan dan kegiatan bersama

serta pembagian resiko usaha;

• Memudahkan akses permodalan dan kerjasama dengan

pihak lain;

• Memudahkan pembinaan.

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 56

Page 64: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

DAFTAR BACAAN

BPTP Jawa Barat. 2005. Pengelolaan Tanaman dan SumberdayaTerpadu (PTT) Cabai Merah. Lembang.

Budidaya Cabai Merah. (http://bapeluh.blogspot.com/2009/07/budidaya-cabai-merah.html

Budidaya Cabai Merah. http://endros-ruraltechnology.blogspot.com/2008/08

Dirjen Hortikultura. 1999. Petunjuk Tenis Budidaya TanamanCabai. Jakarta.

Hartuti, N. 1996. Penanganan panen dan pascapenen cabaimerah. Teknologi Produksi Cabai Merah. BalaiPenelitian Tanaman Sayuran. Pusat penelitian Danpengembangan Hortikultura. Badan Penelitian DanPengembangan Pertanian

Kurnia, Undang. 2004. Prospek Pengairan Pertanian TanamanSemusim Lahan Kering. Jurnal Litbang Pertanian 23(4), Badan Litbang Pertanian, Jakarta.

Lembaga Sumberdaya Informasi IPB. 2001. Budidaya CabaiMerah.

Piay, S.S., D.M. Yuwono, A. Tyasdjaja, K.B. Prayogo, F.R.P.Hantoro, A.S. Romdon. 2009. Laporan KegiatanHubungan yang Lebih Efektif Antara BPTP –Kelompok Tani. BPTP Jawa Tengah. 122 hlm.

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)57

Page 65: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

Prajmanta, F. 2005. Kiat Sukses Bertanam Cabai di MusimHujan. Seri Agrisukses. Penebar Swadaya. Jakarta.64 hlm.

Rahmad M. 2007. Estándar Operasional Prosedur (pedomanumum) Cabai Merah. Direktorat Budidaya TanamanSayuran dan Biofarmaka. Direktorat JendralHortikultura. Bandung.

SNI 01-4480-1998, Cabai Merah Segar. Badan StandardisasiNasional. Jakarta.

SNI 01-2976-2006. Saus Cabai. Badan Standardisasi Nasional.Jakarta.

Sodiq Jauhari, Kendriyanto, Pujo Hasapto Waluyo, Soepadi danZamawi. 2008. Visitor plot Pendayagunaan TeknologiPertanian . Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. JawaTengah.

Soekartawi, A. Soeharjo, John L. Dillon, J. Brian Hardaker.1986. Universitas Indonesia Press. Jakarta

Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. Universitas IndonesiaPress. Jakarta.

Suprapto, Forita Diah Arianti, Sodiq Jauhari, Agus Sutanto danEman Supratman. 2008. Pengkajian IndustrialisasiPedesaan di Kabupaten Blora. BPTP-Jawa Tengah.Badan Litbang Pertanian.

www.deptan.go.id/bdd/admin/file/Sk.163.06.pdf

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.) 58

Page 66: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

www.deptan.go.id/bdd/admin/file/Sk.184.06.pdf

www.deptan.go.id/bdd/admin/file/Sk.69.07.pdf

Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)59

Page 67: BUDIDAYA DAN PASCAPANEN CABAI MERAH (Capsicum annuum …

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa TengahBukit Tegalepek, Kotak Pos 101 Ungaran 50501Telp. (024) 6924965-6924967, Fax (024) 6924966

ISBN : 978-979-9007-54-4