budidaya cabai dengan sistem hidroponik fertigasi

6
BUDIDAYA CABAI DENGAN SISTEM HIDROPONIK FERTIGASI Hidroponik berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan daya. Jadi hidroponik berarti budidayatanaman yang mamanfaatkanair dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilles. Pemilihan jenis tan dibudidayakan untuk skala usaha komersial harus diperhatikan. Sebagai contoh jen yang mempunyai nilai jual di atas rata-rata, seperti; Paprika, Tomat, Cabai, Tim Melon, Terong Jepang, Selada, dll. Fertigasi adalah teknik aplikasi unsur hara melalui sistem irigasi. Fertigasi se singkatan dari fertilisasi (pemupukan) dan irigasi. Dengan teknik fertigasi biay untuk pemupukan dapat dikurangi, karena pupuk diberikan bersamaan dengan penyira Keuntungan lain adalah peningkatan efisiensi penggunaan unsur hara karena pupuk dalam jumlah sedikit tetapi kontinyu; serta mengurangi kehilangan unsur nitrogen) akibat ‘leaching’ atau pencucian dan denitrifikasi (kehilangan perubahan menjadi gas). Pada sistem inimedia yang digunakan adalah sekam atau serbuk sabut kelapa ( cocopeat ) ditambah kerikil pasirdengan perbandingan 1:1, untuk daerah panas atau musim kemarau dianjurkan 2:1 (2 cocopeat/sekam; 1 kerikil pasir). Sekam atau cocopeat dapat menyimpan nutrisi / air, sedangkan kerikil pasir kurangbegitu bisamenyimpan airtapi dibutuhkan untuk perakaran agar lebih kokoh menopang pertumbuhan kalau sudah berbuah. D penambahan kerikil pasir agar media tanam tidak terlalu lembab atau b penghujan.

Upload: andrian-panggabean

Post on 08-Oct-2015

580 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

pertanian berkelanjutan

TRANSCRIPT

BUDIDAYA CABAI DENGAN SISTEM HIDROPONIK FERTIGASI

Hidroponik berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang mamanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilles. Pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan untuk skala usaha komersial harus diperhatikan. Sebagai contoh jenis tanaman yang mempunyai nilai jual di atas rata-rata, seperti; Paprika, Tomat, Cabai, Timun Jepang, Melon, Terong Jepang, Selada, dll.

Fertigasi adalah teknik aplikasi unsur hara melalui sistem irigasi. Fertigasi sendiri merupakan singkatan dari fertilisasi (pemupukan) dan irigasi. Dengan teknik fertigasi biaya tenaga kerja untuk pemupukan dapat dikurangi, karena pupuk diberikan bersamaan dengan penyiraman. Keuntungan lain adalah peningkatan efisiensi penggunaan unsur hara karena pupuk diberikan dalam jumlah sedikit tetapi kontinyu; serta mengurangi kehilangan unsur hara (khususnya nitrogen) akibat leaching atau pencucian dan denitrifikasi (kehilangan nitrogen akibat perubahan menjadi gas).

Pada sistem ini media yang digunakan adalah sekam atau serbuk sabut kelapa (cocopeat) ditambah kerikil pasir dengan perbandingan 1:1, untuk daerah panas atau musim kemarau dianjurkan 2:1 (2 cocopeat/sekam; 1 kerikil pasir). Sekam atau cocopeat dapat menyimpan nutrisi / pupuk dan air, sedangkan kerikil pasir kurang begitu bisa menyimpan air tapi dibutuhkan untuk perakaran agar lebih kokoh menopang pertumbuhan kalau sudah berbuah. Disamping itu penambahan kerikil pasir agar media tanam tidak terlalu lembab atau basah jika musim penghujan.

Jika dibudidayakan secara komersial dan dikelola dengan baik, potensi hasil tanaman dengan sistem hidroponik fertigasi dapat mengahasilkan panen yang cukup menjanjikan. Berikut merupakan hasil beberapa tanaman yang dicapai dengan sistem hidroponik fertigasi : Tomat 120 180 ton / ha Cabai merah 30 40 ton / ha Terong 25 35 ton / ha Timun Jepang 50 60 ton / hadan masih banyak tanaman lain yg bisa dengan sistem ini seperti semangka, melon, paprika dll.

Metode menanam cabe secara hidroponik memang semakin populer dan banyak diminati. Keunggulan dengan menanam cabe secara hidroponik ini dinilai banyak orang lebih baik daripada menanamnya secara biasa. Mulai dari hasil budidaya cabe hidroponik, pertumbuhan tanaman cabe secara hidroponik yang lebih cepat dan efisiensi dalam menggunakan pupuk, sehingga secara teknis menanam cabe secara hidroponik lebih efektif dan menguntungkan.

Namun menanam cabe secara hidroponik memiliki jalur budidaya tersendiri, tidak bisa sebuah bibit cabe dipindah langsung dari tanah lalu dimasukan ke media tanam. Sebuah tanaman cabe yang ditumbuhkan secara hidroponik harus melalui proses pembibitan tersendiri. Memang membutuhkan pengetahuan tersendiri, bila ingin melakukan budidaya cabe secara hidroponik. Pengetahuan yang mungkin tidak dimiliki oleh gardener pemula, namun bila mau belajar akan bisa menanam cabe secara hidroponik.

Menanam cabe secara hidroponik semakin menarik dan penting, karena banyaknya keunggulan dan keterbatasan lahan di berbagai tempat. Menanam cabe secara hidroponik adalah solusi karena semakin mahalnya lahan yang tersedia untuk budidaya tanaman dan musim yang tidak tentu. Meskipun butuh keseriusan dalam berkebun, bila ingin mendalami cocok tanam cabe secara hidroponik.

Satu aspek lain dari menanam cabe secara hidroponik adalah mekanisme pemupukan yang efektif. Memang diperlukan pengetahuan akan jenis unsur hara yang diperlukan oleh tanaman cabe, dan cara membuat unsur pupuk yang tepat pada tanaman cabe hidroponik ini. Jadi bukan sekedar air atau pupuk cair yang dimasukan ke media hidroponik, tapi merupakan campuran atau racikan dari unsur hara yang diperlukan oleh tanaman cabe. Meskipun bahan ini bisa dibeli, tapi anda akan berhemat banyak bila bisa meracik pupuk yang bisa diberikan pada media tanam hidroponik.Membuat green house untuk kebun tanaman cabe hidroponikMemang untuk memaksimalkan pertumbuhan dan produksi tanaman cabe harus dibuatkan rumah untuk kebun cabe ini. Semacam green house yang bisa dibuat dari bamboo atau kayu, lalu ditutup dengan plastic. Ini untuk melindungi dari hujan, juga hama tanaman, dan pengkondisian pada tanaman cabe.

Green house ini memang menjadi materi yang cukup mahal di awal, yang membuat sistem hidroponik ini butuh modal yang besar. Meskipun akan memberi hasil yang jauh lebih besar dari modal yang dikeluarkan tadi. Namun bisa dibikin green house kecil, yang bisa dikembangkan lebih lanjut nantinya.Pembibitan tanaman cabe secara hidroponik.Pembibitan pada tanaman cabe hidroponik menjadi penting karena akan menentukan pertumbuhan dan hasil yang akan diperoleh nantinya. Sebaiknya bibit yang terbaik adalah jenis cabe hibrida. Karena pertumbuhan cabe hibrida akan terpacu dengan pemupukan yang tepat, dan dengan hasil yang maksimal.

Pembibitan tanaman cabe hidroponik dilakukan di media tanam yang sudah disiapkan. Media tanam bisa berupa pasir halus atau pasir ayak, sekam bakar atau merang bakar, kerikil, serbuk gergaji, semuanya bisa dijadikan media tanam untuk pembibitan. Biasanya media tanam pada pembibitan harus disesuaikan dengan media tanam saat pertumbuhan.Menyiapkan media tanam cabe hidroponik.Meskipun nantinya air yang menjadi media pokok tanaman cabe hidroponik. Namun akar tanaman cabe akan melekat pada media tanam untuk pertumbuhannya. Bisa kombinasi dari Pasir halus, kerikil, sekam bakar, serbuk gergaji, pasir halus, yang bisa anda beli atau anda membuatnya sendiri. Kebanyakan orang menyukai sekam bakar atau pasir halus, karena mudah didapat dan harganya murah.

Semua media tanam hidroponik ini bisa diletakan di kantong plastik yang bisa menampung media tanam dan kedap air. Kadang sebuah paralon besar dengan sedikit modifikasi bisa menjadi tempat dari media tanam hidroponik. Anda akan bisa berhemat lebih banyak bila anda bisa membuat sendiri semua komponen yang dibutuhkan oleh tanaman cabe hidroponik ini.Memindahkan bibit tanaman cabe hidroponik.Saat bibit tanaman cabe hidroponik sudah berkecambah atau tumbuh daunnya, maka sudah saatnya dipeindahkan ke tempat yang lebih besar atau langsung ditanam di media tanam yang sudah disediakan tadi. Pindahkan bibit tanaman cabe hidroponik secara hati-hati, teknik pemindahan yang tepat akan mengurangi stress pada tanaman cabe dan tidak merusak akar secara permanen. Gunakan peralatan seperti pincet atau alat yang runcing untuk mendapatkan akses ke akar dan memindahkannya secara cepat ke media tanam.

Usahakan tempat pembibitan dan media tanam hidroponik berdekatan, sehingga mengurangi kontaminasi pada akar tanaman. Tanaman cabe hidroponik memang harus dibiakan secara steril atau bersih. Ini untuk menekan hama atau penyakit pada tanaman. Sudah tentu akan menentukan hasil dari budidaya cabe hidroponik ini nantinya.Memelihara tanaman cabe hidroponik.Penyiraman adalah hal penting pada tanaman cabe hidroponik, bila anda menyentuh media tanam sudah terlalu kering ini berarti saat dilakukan penyiraman. Meskipun anda akan menemukan waktu yang terkondisi secara rutin dalam pemeliharaan tanaman hidroponik. Kelembaban media menjadi kunci pertumbuhan tanaman hidroponik.

Pemotongan daun yang kering atau membersihkan media tanam adalah hal rutin untuk menjaga pertumbuhan tanaman cabe ini. Demikian pula dengan pemupukan tanaman, meskipun anda bisa membeli secara langsung di toko pertanian, tapi bila bisa meracik sendiri pupuk untuk tanaman cabe hidroponik akan bisa menghemat dan menambah efisiensi pemeliharaan tanaman hidroponik ini.

Saat tanaman cabe hidroponik mulai berbuah, diperlukan penyokong seperti kayu, untuk menyanggah buah cabe tersebut. Biasanya cabang tanaman hidroponik tidak mampu menyanggah kumpulan buah cabe yang tumbuh tersebut. Buah tanaman cabe kadang lebih berat dari pohon hidroponik itu sendiri.Pemanenan tanaman cabe hidroponik.Memanen tanaman cabe hidroponik adalah saat yang menyenangkan, saat semua usaha sudah maksimal. Karena memang harus melakukan dari pembibitan sampai pemeliharaan tanaman hidroponik. Maka pemanenan akan menjadi momen krusial dan menyenangkan. Cara anda memanen akan menentukan produktifitas tanaman hidroponik ini.

Gunakan peralatan untuk memanen tanaman hidroponik ini, lakukan secara tepat. Pilih buah cabe yang sesuai dengan kriteria panen agar diperoleh hasil panen maksimal dan produksi tanaman hidroponik yang berkelanjutan. Panen pertama akan menjadi momen yang menyenangkan dalam menanam tanaman cabe secara hidroponik.

Menanam Cabai Dalam Pot Secara Hidroponik Salah satu tanaman untuk keperluan bumbu dapur yang sebaiknya ditanam di rumah sebagai tanaman pot adalah cabe. Semua jenis cabe merah dapat di tanam dalam pot, baik cabe rawit, cabe merah kriting, dan paprika. Agar cabe tersebut memiliki hasil yang baik maka sebaiknya tnaman cabe dalam pot ini kita budidayakan secara hidroponik. Menanam cabe secara hidroponi skala keperluan rumah tangga pasti akan lebih banya hasilnya daripada menanam cabe denagn media tanah saja. Memang kekurangan menanam cabe secara hidroponik ini ada di sisi perawatan dimana kita harus secara rutin mengontrol kadar air dan memberi pupuk (nutrisi) secara teratur. Berbeda halnya dengan menanam cabe pada media tanah saja, dimana akar-akar cabe dapat menyerap air dan nutrisi dari lingkungannya yang bisa dikatakan tersedia sepanjang waktu dalam kadar yang terbatas.

Cara budidaya cabe dalam pot dengan sistem hidroponik berikut ini langkah-langkah yang dapat kita lakukan:1. Siapkan wadah media tanam, wadah ini bisa saja pot bunga, kaleng bekas, ember bekas atau plastik polibek. Wadah ini gunanya hanya untuk menampung media tanam secara hidroponik yang akan kita lakukan.2. Siapkan sabut kelapa yang telah dikeringkan terlebih dahulu, hancurkan sabut kelapa tersebut hingga ukurannya kecil-kecil (kurang lebih 1/2 cm). Sabut kelapa ini gunanya untuk menyimpan air dan unsur hara untuk tanaman cabe secara hidroponik.3. Siapkan serbuk gergaji atau sekam, kegunaanyna sama saja dengan sabut kelapa, kita menambahkannya hanya untuk mendiferfikasi media tanam saja.4. Siapkan kerikil, kegunaan kerikil pada sistem tanaman cabe hidroponik adalah untuk menjadi tempat merekatnya akar atau memperkokoh tanaman cabe. Selain kerikil bisa juga digunakan pasir, namun saya lebih menganjurkan kerikil karena kerikil akan lebih memberi space untuk pergerakan akar dalam mencari makanan di sekitar wadah.Cara menanam cabe secara hidroponik:1. Sebelumnya kita asumsikan bahwa bibit cabe telah kita semai sebelumnya di tempat penyemaian.2. Isi dasar dari wadah dengan sabut kelapa terlebih dahulu3. Selanjutnya isi wadah tanaman cabe hidroponik dengan campuran serbuk gergaji+ sabut kelapa + kerikil (dicampur secara merata). Perbandingannya 1:1:1.4. Selanjutnya isi lagi wadah dengan sabut kelapa saja5. Lapisan terakhir di lapisan paling atas isi wadah dengan kerikil saja, ini untuk mengurangi penguapan pada tanam hidroponik.6. Biarkan wadah tersebut di tempat yang teduh selama sehari semalam (sebainya dibawah pohon atau pagar hidup)7. Setelah itu siram media hidroponik dengan air yang telah dicampur dengan pupuk dasar. Untuk pupuk dasar saya biasa menggunakan air pupuk kompos yang telah difermentasikan. Siram hingga tingkat kebasahan 60 %, cala mengetahui tingkat kebasahan 60 % cucukan jari anda kedalam media hidroponik tanaman cabe lalu angkat jari tersebut. Jika jari anda basah namun tidak meneteskan air maka itu sudah mendekati kebasahan 60%.8. Biarkan pot tersebut selama 3 jam, setelah itu tanam bibit cabe di dalam pot tersebut. Sampai langkah ini kegiatan menanam cabe secara hidroponik telah selesai. Hari-hari berikutnya kegitan kita hanya mengotrol kadar air dan pemupukan.Menanam cabe secara hidroponik hasilnya sudah dipastikan akan lebih banyak bila dibandingkan dengan kita menanam cabe secara tradisional. Menanam secara hidroponik berarti kita melengkapi nutrisi tanaman tersebut escara instan bagi tanaman sehingga semua unsur hara untuk pertumbuhan dapat diserap dengan sempurna.Cara hidroponik sederhana ini juga bisa dilakukan untuk menanam tomat.