budaya organisasi islami dan inovasi perbankan...
TRANSCRIPT
ii
BUDAYA ORGANISASI ISLAMI DAN INOVASI
PERBANKAN SYARIAH: Peran Orientasi Pasar Dan Manajemen Pengetahuan Sebagai Mediator
Disertasi
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Doktor dalam Bidang Pengkajian Islam
Oleh :
Suryani
NIM: 31141200000030
Promotor:
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM
Prof. Firmanzah, Ph.D
KONSENTRASI EKONOMI ISLAM
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H / 2017 M
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dihaturkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan
begitu banyak nikmat dan ‘inayah-Nya kepada penulis, terutama kesempatan
menimba ilmu pengetahuan. Disertasi ini hadir adalah karena kasih sayang Allah
yang datang menyapa dan meridhoi. Terima kasih ya Allah, Tuhan semesta alam,
maha segala dan mengagumkan, tak kuasa untuk menafsir arah kuasa dan
ranacangan-Mu, hingga akhirnya disertasi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Sekaligus ini merupakan karunia besar dari Ilahi Rabbi yang telah banyak
memberikan penulis nikmat kesehatan dan kekuatan lahir batin sebagai modal
utama dalam menyelesaikan pendidikan program doktor dan disertasi ini.
Salawat dan salam, ا ف ع ػ ع١ذا دمحم penulis curah, limpahkan
kepada baginda Rasul, junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw, sebagai
qudwah, uswah hasanah, yang telah meletakkan dasar-dasar petunjuk, menjadi
contoh yang harus diteladani oleh setiap insan untuk kemaslahatan dan
keselamatan dunia dan akhirat di segala sektor kehidupan.
Penelitian disertasi ini menguji hubungan antara Budaya Organisasi Islami dan Inovasi Perbankan Syariah: Peran Orientasi Pasar dan Manajemen Pengetahuan sebagai Mediator survey terhadap karyawan perbankan syariah di PT. Bank
Syariah Mandiri, Tbk; PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk; dan PT. BNI Syariah,
Tbk yang diwakili oleh kantor cabang berlokasi di wilayah DKI Jakarta, Depok,
dan Bekasi.
Penulis sangat bersyukur atas selesainya disertasi di Sekolah Pascasarjana
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu disertasi ini, semoga segala upaya yang dilakukan bagi penulis
dapat diterima disisi Allah SWT sebagai kebaikan sekaligus amal sholeh yang
bermanfaat, رضاو هللا خ١ش ازضاء. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
penulis mengucapkan terima kasih dan rasa hormat yang setinggi-tingginya kepada:
1. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. H. Dede Rosyada, MA.
2. Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. H.
Masykuri Abdillah, MA, Prof. Dr. H. Didin Saepudin, MA selaku Ketua
Jurusan Program Doktor, dan Dr. JM. Muslimin, MA selaku Ketua Jurusan
Program Magister, yang tidak henti-hentinya terus memberikan dukungan
akademik untuk dapat menyelesaikan penelitian disertasi tepat pada
waktunya.
3. Prof. Dr. H. Ahmad Rodoni, MM sebagai promotor dalam penulisan disertasi,
yang telah memberikan konsultasi bimbingan dan sharing ilmunya bagi
penulis.
4. Prof. Firmanzah, Ph.D sebagai promotor yang telah mendidik, memberikan ide
cemerlangnya kepada penulis sehingga disertasi ini dapat diselesaikan. Beliau
iv
adalah Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia
Program Studi Pascasarjana Ilmu Manajemen Kekhususan Manajemen
Strategik, sekaligus beliau adalah Rektor Universitas Paramadina, beliau
pribadi yang integritasnya baik dan menawan. Akhlaknya luhur, sangat
dialogis dan menghargai pendapat mitra diskusi bagi mahasiswanya. Sungguh
kehendak Allah selalu saja datang tidak terduga, penulis sangat bersyukur
mendapatkan kesempatan dibimbing oleh beliau.
5. Penghormatan dan ta’dhim ingin disampaikan kepada Prof. Dr. H. Azyumardi
Azra, MA, CBE, Prof. Dr. H. Muhammad Amin Summa, SH, MA, MM, Prof.
Dr. H. Fathurrahman Djamil, MA, sebagai tim penguji dalam ujian
pendahuluan disertasi. Kepada Prof. Dr. H. Suwito, MA, Prof. Dr. H. Atho
Mudzhar MSPD, Prof. Dr. H. Said Agil Hussein Al-Munawar, MA, Prof. Dr
Hj. Huzaimah T. Yanggo, Prof. Dr. H. Zainun Kamaluddin Fakih, MA, Prof.
Dr. H. Husni Rahim, MA, Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA, Prof. Dr. H. M.
Yunan Yusuf, MA, Prof. Dr. H. Yunasril Ali, MA, Prof. Dr. H. Iik Arifin
Mansyur, Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, MA, Prof. Dr. H. Amsal Bakhtiar, MA,
Prof. Dr. Bambang Pranowo, MA, Prof. Dr. H. Sudarnoto Abdul Hakim, MA,
Prof. Dr. H. A. Azis Dahlan, MA, Asep Saeppuddin Jahar, Ph.D, Dr. Euis
Amalia, MA, Dr. Yusuf Rahman, Dr. Fuad Jabali, MA, Muhammad Zuhdi,
M.Ed, Ph.D, Suparto Ph.D dan seluruh segenap dosen dan guru besar/Profesor
di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dengan segala
keikhlasan telah membagi ilmu mereka yang sangat berharga kepada penulis.
6. Direksi dan staf PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk. PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk dan PT. BNI Syariah, Tbk yang sangat banyak membantu
penulis dengan membuka pintu akses kemudahan dalam proses perizinan riset
dan pengumpulan data terkait materi disertasi.
7. Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (DIKTIS) Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam (Ditjen Pendis) KEMENAG yang telah memberikan Beasiswa Studi
selama 3 tahun dalam program Doktor di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
8. Jajaran staf sekretariat Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Mas Arif, Mas Adam, Mbak Vhemi, dan Mbak Ima, yang telah banyak
membantu dalam proses perkuliahan di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
9. Pimpinan dan staf Perpustakaan Pusat dan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
10. Rektor, Dosen dan seluruh sivitas akademika IAIN Malikussaleh
Lhokseumawe.
11. Orang Tua penulis, Ayahanda H. Abdurrahman Yusuf dan Mamak Hj. Hafsah
Aris yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan pendidikan,
mendoakan, dan mendorong penulis untuk menempuh pendidikan setinggi-
tingginya.
12. Keluarga Mas H. Arisakti Pribadi, MT dan Kakak Sakinah, SKM, yang telah
begitu banyak membantu penulis diberbagai sisi, baik dengan doa, kasih
sayang dan perhatiannya. Bahwa kakak Sakinah inilah orang yang begitu besar
v
jasanya dalam kehidupan penulis yang telah membesarkan, mengasuh,
mendidik, bahkan terus-menerus memotivasi hingga penulis mampu meraih
gelar Doktor. Semoga Allah memberikan kebaikan atas segala pertolongan
yang sudah diberikan kepada penulis. Jazakumullah khoiral jaza’. 13. Moh. Hisyam Fahmi sebagai teman hidup, kekasih, dan suami penulis yang
senantiasa memberikan doa, menemani dengan berbagi cinta dan kerja, begitu
tulus ikhlas, dan selalu memberikan dukungan lahir batin selama penulis
mengikuti pendidikan program Doktor. Secara khusus ingin penulis sampaikan
terima kasih kepada Muhammad Izzi Labib, Muhammad Yassir Afnan dan
Muhammad Mahasin adalah anak penulis yang telah ikut berkorban mengikuti
penulis selama proses tugas belajar ini dimulai di UIN Jakarta sampai pada
akhir penyelesaian disertasi. Penulis mengucapkan terima kasih serta
penghargaan kepada kalian karena telah mendukung dan dapat ikhlas
menerima ketika waktu kebersamaan menjadi berkurang. You are all my insatiable inspiration in this very long journey. Sungguh kalianlah yang
menjadi motivasi hidup bahkan acapkali inspirasi untuk selalu berkarya.
Allahumma aghnina bil ‘ilm.
14. Bapak mertua Munthoha (almarhum) dan Ibu mertua Umi Badriyah
(almarhumah) juga seluruh keluarga suami di Batang Pekalongan Jawa
Tengah.
15. Teman-teman program doctoral Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta angkatan 2014 yang terus bersama-sama saling menyemangati selama
menempuh pendidikan untuk meraih gelar Doktor. Wa bil khusus penulis
tentunya sangat ingin berterima kasih kepada Massayu Mashita Maisarah dan
Muhammad Anwar Fathoni yang begitu banyak usahanya telah banyak
berjibaku, berkontribusi dan berdiskusi selama penulisan disertasi ini.
16. Doctoral Students Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Universitas
Indonesia yaitu Pak Jimmy, Pak Dali Mulia, Ibu Ciska Tobing, Mas Dimas,
Mas Aqsath terutama untuk Ibu Nurliya Susanto yang sangat sabar
memfasilitasi pertemuan bimbingan dengan Prof Firmanzah, Ph.D. Terima
kasih atas segala bantuan, motivasi dan kolaboratif spirit yang diberikan.
17. Teman yang baik itu adalah anugerah. Tak kalah pentingnya ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan untuk mas Hendryadi, seorang sahabat yang
selalu menginspirasi dan mendukung karir akademik kearah yang lebih baik.
18. Begitu pula terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
terwujudnya disertasi ini, atas segala bantuan dan support yang diberikan, semoga dapat diterima disisi Allah Swt sebagai amal sholeh yang bernilai
pahala, jazakumullah khoirul jaza’.
Penulis menyadari bahwa masih saja terdapat berbagai kekurangan akan
ditemukan dalam disertasi ini, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun
tentunya akan sangat bernilai positif sebagai penyempurnaan disertasi ini dimasa
mendatang.
vi
Akhirnya penulis berharap semoga disertasi ini dapat memberikan manfaat
akademik terutama bagi diri penulis, dan pembaca pada umumnya dalam
menambah wawasan riset di bidang Perbankan Syariah, serta pihak-pihak yang
berkepentingan dengan topik bahasan penelitian yang sama. Semoga Allah Swt
memberikan limpahan rahmat-Nya kepada penulis dan seluruh pihak yang telah
berkontribusi dalam penyelesaian disertasi ini. Teriring ta’dhim dan do’a رضاو هللا
.أحغ ازضاء
Jakarta, 20 November 2017
Penulis,
Suryani
vii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Suryani
NIM : 31141200000030
No. Kontak : 081382140066
menyatakan bahwa Disertasi yang berjudul Budaya Organisasi Islami dan Inovasi Perbankan Syariah: Peran Orientasi Pasar dan Manajemen Pengetahuan sebagai Mediator adalah hasil karya saya sendiri. Ide/gagasan orang lain yang ada dalam
karya ini saya sebutkan sumber pengambilannya. Apabila di kemudian hari terdapat
hasil plagiarisme maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan dan sanggup
mengembalikan gelar dan ijazah yang saya peroleh sebagaimana peraturan yang
berlaku.
Jakarta, 20 November 2017
Yang Menyatakan,
Suryani
viii
LEMBAR UJIAN PENDAHULUAN
ix
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Disertasi yang berjudul Budaya Organisasi Islami dan Inovasi Perbankan Syariah: Peran Orientasi Pasar dan Manajemen Pengetahuan sebagai Mediator yang ditulis oleh Suryani dengan NIM 3114120000030 telah melalui Ujian
Pendahuluan sebagaimana ditetapkan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta sehingga layak diajukan untuk Ujian Promosi.
Jakarta, 7 Agustus 2017
Pembimbing,
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM.
x
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Disertasi yang berjudul Budaya Organisasi Islami dan Inovasi Perbankan Syariah: Peran Orientasi Pasar dan Manajemen Pengetahuan sebagai Mediator yang ditulis oleh Suryani dengan NIM 3114120000030 telah melalui Ujian
Pendahuluan sebagaimana ditetapkan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta sehingga layak diajukan untuk Ujian Promosi.
Jakarta, 7 Agustus 2017
Pembimbing,
Prof. Firmanzah, MM, Ph.D
xi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: pertama, menganalisa tingkat kemampuan
inovasi perbankan syariah di Indonesia dan kinerja keuangannya melalui tiga
komponen budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan orientasi pasar. Kedua,
riset ini diharapkan dapat menutup kesenjangan sekaligus mengembangkan model
konsep budaya organisasi perbankan syariah yang masih relatif berbeda antara satu
bank dengan bank lainnya meskipun berasal dari nilai yang sama. Ketiga,
menganalisa relevansi orientasi pasar pada sektor perbankan syariah.
Penelitian ini sesuai dengan Abbas J. Ali dan Abdullah al Uwaihan (2008),
Naresh Kumar dan Raduan Che Rose (2010, 2012), Majid Ali and others (2013),
Hasan Gilani (2015), Jihad Mohammad dan Farzana Quoquab (2016), dan Saeed
Hameed Aldulaimi (2016) yang menemukan bahwa nilai-nilai kerja Islam yang
dikonseptualisasi sebagai Islamic Work Ethics (IWE) memiliki efek positif pada
kapabilitas inovasi organisasi.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode gabungan (mix methods), di mana upaya konseptualisasi budaya organisasi perbankan syariah dan
relevansi orientasi pasar akan dilakukan melalui pendekatan kualitatif; sedangkan
model kausalitas budaya organisasi, orientasi pasar, dan manajemen pengetahuan
pada kemampuan inovasi dan kinerja dianalisis menggunakan pendekatan teknik
Structural Equation Modeling (SEM). Populasi target penelitian adalah kantor
cabang/pembantu Bank Umum Syariah yang berlokasi di DKI Jakarta, Depok dan
Bekasi, yang meliputi: PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk. PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk dan PT. Bank BNI Syariah, Tbk dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan metode purposive sampling.
Penelitian ini berkesimpulan bahwa budaya organisasi dapat mempengaruhi
orientasi pasar dan kapabilitas manajemen pengetahuan dalam upaya
memaksimalisasi inovasi perbankan syariah. Selain budaya organisasi, inovasi juga
dipengaruhi oleh manajemen pengetahuan, sementara orientasi pasar tidak
berpengaruh terhadap inovasi perusahaan. Maka semakin tinggi budaya organisasi,
orientasi pasar, dan kapabilitas manajemen pengetahuan, maka semakin baik
inovasi bank syariah.
Kata Kunci : Peran budaya organisasi Islami, orientasi pasar, kapabilitas
manajemen pengetahuan, inovasi perbankan syariah.
xii
ABSTRACT
This study aims to: firstly, analyze the level of innovation ability of Islamic
banking in Indonesia and its financial performance through three components of
organizational culture, knowledge management, and market orientation. Secondly,
this research is expected to close the crisis as well as build a model of Islamic
banking organization's concept of culture that is still relatively different between
one bank with another bank that comes from the same value. Third, analyze the
relevance of market orientation in sharia banking sector.
This study is in accordance with Abbas J. Ali and Abdullah al Uwaihan
(2008), Naresh Kumar and Raduan Che Rose (2010, 2012), Majid Ali, and others
(2013), Hasan Gilani (2015), Jihad Mohammad and Farzana Quoquab 2016 ), and
Saeed Hameed Aldulaimi (2016) who found Islamic work values as conceptualized
as the Islamic Work Ethic (IWE) had a positive effect on capability.
The research method used is mix method, where the conceptualization
effort of Islamic banking organization culture and market orientation relevance will
be done through qualitative approach; while the model of organizational culture
causality, market orientation, and knowledge management on innovation ability are
analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) technique approach. The
target population of research is branch office / assistant of Islamic public bank
located in DKI Jakarta, Depok and Bekasi, which include: PT. Bank Syariah
Mandiri, PT. Bank Muamalat Indonesia, and PT. Bank BNI Syariah; with sampling
technique using purposive sampling method.
This research concludes that organizational culture can influence market
orientation and knowledge management capability in efforts to maximize
innovation of Islamic banking. In addition to organizational culture, innovation is
also influenced by knowledge management, while market orientation has no effect
on corporate innovation. Then the higher the organizational culture, market
orientation, and knowledge management capabilities, the better the innovation of
Islamic banks.
Keywords : Role of Islamic organizational culture, market orientation,
knowledge management capability, innovation.
xiii
ملخص
ق١شفح االتتىاس٠ح امذسج غت تح١ أال،: إ اذساعح ز تذف
اتظ١١ح، اخمافح ػافش حالحح خالي اا أدائا إذ١غ١ا ف اإلعال١ح
إغاك إ اثحج زا ٠ؤد أ اتلغ حا١ا،. اغق ح اتر اؼشفح، إداسج
اي از اإغا١ح اقشف١ح اؤعغح ف اخمافح ف رد تاء وزه اأضح،
أ١ح تح١ حاخا،. ام١ح فظ ٠أت آخش ته احذ ته ت١ غث١ا ختفا ٠ضاي
.اؾشػ اقشف امطاع ف اغل اتر
اس٠ؼ )8002( اؼ٠حا هللا ػثذ رؼفش ػثاط فك اذساعح ز
ر١ال حغ (,8002) آخش ػ، ارذ (,8000) صس تؾ سادا واس
از( 8002) اذ١ ح١ذ عؼ١ذ ،(8002 (وواب فشصاح دمحم راد (,8002)
وا( إ٠) اإلعال اؼ أخالل١اخ ف وا اإلعال اؼ ل١ رذ
.امذسج ػ إ٠زات تأح١ش
ازذ تزي ع١ت ح١ج د،اض طش٠مح اغتخذح اثحج طش٠مح إ
اذ خالي اغق ح ترا اإلعال١ح اقشف١ح اؤعغح خمافح افا١
إداسج اغل، اتر اتظ١١ح، اخمافح اغثث١ح رد تح١ ٠ت ح١ ف. اػ
( ع١) ا١ى١ح اؼادح ازرح ذ تاعتخذا األداء ػ امذسج االتتىاس ػ اؼشفح
اؼا اإلعال اثه غاػذ/ اىتة فشع اثحج اغتذف اغىا. تم١ح
,PT. Bank Syariah Mandiri: تؾ ات ت١ىاع، د٠ثن راوشتا، دو ف ارد
Muamalat Indonesia, {{ PT. Bank PT. Bank BNI Syariah, اؼ١اخ أخز تم١ح غ ؛
.اتؼذج اؼ١اخ أخز طش٠مح تاعتخذا
اغق تر ػ تؤحش أ ٠ى اتظ١١ح اخمافح أ إ اثحج زا ٠خـ
اق١شفح ف ااثتىاس لذس ألق تحم١ك إ اشا١ح ازد ف اؼشفح إداسج لذسج
١ح ف اؼشفح، تئداسج أ٠ضا االتتىاس ٠تأحش اتظ١١ح، اخمافح إ تاإلضافح. اإغا١ح
اخمافح صادخ فىا. اؤعغ االتتىاس ػ تأح١ش أ ١ظ اغق ح اتر أ
ثن أفض االتتىاس وا اؼشفح، إداسج لذساخ اغق ح اتر اتظ١١ح
.اإلعال١ح
اؼشفح إداسج لذسجو اغق، ح اتر ,اتظ١١ح اخمافح دس : كلمات البحث
.االتتىاس
xiv
PEDOMAN TRANSLITERASI
A. Konsonan
No Latin Arab No Latin Arab No Latin Arab
1 b 10 ب z 19 ص F ف 2 t 11 خ s 20 ط Q ق 3 Th 12 ث sh 21 ػ K ن 4 J 13 د s} 22 ؿ L ي 5 h} 14 س d} 23 ك M 6 Kh 15 خ t} 24 ط N 7 D 16 د z} 25 ظ W 8 dh 26 ع ‘ 17 ر H 9 R 18 س gh 27 ؽ Y
B. Vokal
1. Vokal Tunggal
Tanda Nama Huruf Latin Nama
Fath}ah} A A
Kasrah I I
D}ammah U U
2. Vokal Rangkap
Tanda Nama Gabungan Huruf Nama
...ي Fath}ah} dan ya Ai A dan I
...و Fath}ah} dan waw Au A dan U
Contoh:
Haul : حي Husain : حغ١
xv
3. Vokal Panjang
Tanda Nama Gabungan Huruf Nama
Fath}ah} dan alif a> A dan garis di atas ى ا
Kasrah dan ya i> I dan garis di atas ى ي
D}amah dan waw u> U dan garis di atas ى و
C. Ta’ Marbu>t}ah
Transliterasi ta’ marbu>t}ah ( ج ) di akhir kata, bila dimatikan ditulis h.
Contohnya adalah:
Madrasah : ذسعح Mar’ah : شأج
Ketentuan ini tidak digunakan terhadap kata-kata Arab yang sudah diserap
ke dalam bahasa Indonesia seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali
dikehendaki lafadz aslinya.
D. Shiddah
Shiddah atau Tashdi>d di transliterasi ini dilambangkan dengan huruf, yaitu
huruf yang sama dengan huruf bershaddah tersebut. Contohnya adalah:
اي <Rabbana : ستا Shawwa>l : ؽ
xvi
DAFTAR ISI
COVER LUAR .......................................................................................... i
COVER DALAM ....................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ............................................... vi
PERSETUJUAN HASIL UJIAN PENDAHULUAN ................................. viii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ix
ABSTRAK ................................................................................................. xi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN........................................ xiv
DAFTAR ISI ............................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xviii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xx
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................... xxi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Permasalahan
1. Indentifikasi Masalah ..................................................................... 11
2. Perumusan Masalah ........................................................................ 11
3. Pembatasan Masalah ...................................................................... 12
C. Tujuan dan Signifikansi Penelitian ..................................................... 12
D. Orisinilitas Penelitian ………………………… ................................. 13
E. PenelitianTerdahulu yang Relevan …………………………….. ...... 13
F. Hipotesis ………………………………………………………… ..... 24
G. Metodologi Penelitian …………………………………………... ..... 25
H. Sistematika Pembahasan ……………………………………….. ...... 32
BAB II PERKEMBANGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA
A. Akar Pertumbuhan dan Orientasi ....................................................... 34
B. Faktor Pengembangan Sistem Ekonomi dan Keuangan .................... 47
C. Inovasi, Kinerja dan Highly Regulated Industry Perbankan Syariah . 55
BAB III BUDAYA ORGANISASI ISLAMI PADA INOVASI DI INDUSTRI
PERBANKAN SYARIAH
A. Bank Syariah Dalam Dinamika Ekonomi ……………………. ......... 62
B. Budaya Organisasi dan Transendensi Agama ……………….. .......... 89
C. Orientasi Pasar Untuk Meningkatkan Kompetensi Inti Perusahaan . 112
D. Inovasi Sebagai Sarana Survive Perusahaan ...................................... 120
E. Manajemen Pengetahuan Upaya Adaptasi Organisasi ...................... 124
BAB IV PERAN BUDAYA ORGANISASI DAN INOVASI PERBANKAN
SYARIAH
A. Uji Validitas dengan EFA (Explanatory Factor Analysis)…… ........ 130
B. Demografik Responden ...................................................................... 133
xvii
C. Statistika Diskriptif Variabel Penelitian ........................................... 137
D. Uji Outer dan Inner Model Penelitian ................................................ 153
E. Analisis Uji Hipotesis ........................................................................ 169
BAB V PENGARUH BUDAYA ORGANISASI ISLAMI, ORIENTASI PASAR,
DAN MANAJEMEN PENGETAHUAN TERHADAP INOVASI BANK
SYARIAH
A. Pengaruh Budaya Organisasi Islami terhadap Inovasi Perusahaan ..... 174
B. Budaya Organisasi Islami Pendorong Keberhasilan Manajemen Perusahaan
............................................................................................................. 177
C. Pengaruh Manajemen Pengetahuan terhadap Inovasi Bank Syariah .. 191
D. Manajemen Pengetahuan sebagai penguat hubungan Budaya Organisasi Islami
dan Inovasi Perusahaan ....................................................................... 193
E. Variabel Orientasi Pasar tidak dapat menjadi penguat hubungan Budaya
Organisasi Islami dan Inovasi Perusahaan .......................................... 194
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 199
B. Implikasi ............................................................................................. 200
C. Saran dan Rekomendasi ..................................................................... 201
D. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 202
Daftar Pustaka ......................................................................................... ... 204
Glosarium ................................................................................................... 218
Indeks ......................................................................................................... 219
Lampiran
Biodata Penulis
xviii
DAFTAR TABEL
No. Judul Tabel Halaman
1.1 Perkembangan Perbankan Syariah 3
1.2 Teknik Pengolahan Variabel Penelitian 26
2.1 Perbedaan Antara Bunga dan Bagi Hasil 85
3.2 World View Budaya Organisasi Islami 109
4.1 Uji Analisis Faktor 131
4.2 Nilai faktor Loading (Uji Validitas dengan EFA) 132
4.3 Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 134
4.4 Sebaran Responden Berdasarkan Pendidikan 135
4.5 Sebaran Responden Berdasarkan Masa Bekerja 136
4.6 Sebaran Responden Berdasarkan Umur 137
4.7 Statistika Deskriptif Variabel Budaya Organisasi 138
4.8 Statistika Deskriptif Variabel Budaya Organisasi 139
4.9 Deskriptif Variabel Budaya Organisasi Per Perusahaan 140
4.10 Statistika Deskriptif Variabel Inovasi 145
4.11 Statistika Deskriptif Variabel Inovasi Per Bank 146
4.12 Statistika Deskriptif Variabel Knowledge Management 148
4.13 Statistika Deskriptif Variabel Knowledge Management Per
Bank
150
4.14 Statistika Deskriptif Variabel Orientasi Pasar 151
4.15 Statistika Deskriptif Variabel Orientasi Pasar Per Bank 152
4.16 Nilai Faktor Loading, Composite Reliability, Cronbach’s Alpha dan AVE Variabel Budaya Organisasi
155
4.17 Nilai Faktor Loading, Composite Reliability, Cronbach’s Alpha 157
xix
dan AVE Variabel Inovasi
4.18 Nilai Faktor Loading, Composite Reliability, Cronbach’s Alpha dan AVE Variabel Knowledge Management
160
4.19 Nilai Faktor Loading, Composite Reliability, Cronbach’s Alpha dan AVE Variabel Orientasi Pasar
162
4.20 Cross Loadings Varabel-Variabel Penelitian 163
4.21 Matrik Korelasi antara variabel dan akar AVE 165
4.22 R-Squares Model Struktural 168
4.23 Uji Hipotesis Model Struktural 170
4.24 Uji Regresi Linear Bivariat 172
xx
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Gambar Halaman
1.1 Landscape Keuangan Syariah Indonesia 2
1.2 Model Konseptual Penelitian 24
2.1 Statistik Perbankan Syariah 46
2.2 Perkembangan Aset Perbankan Syariah di Indonesia 50
2.3 Performa Bank Umum Syariah 53
3.1 Tipologi Budaya Organisasi 91
3.2 Outcome dari Orientasi Pasar 119
3.3 Faktor-Faktor penentu Inovasi 121
4.1 Sebaran Responden Berdasarkan Asal Institusi 133
4.2 Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 134
4.3 Model Struktural Penelitian 153
4.4 Path Variabel Laten Budaya Organisasi 154
4.5 Path Variabel Laten Inovasi 157
4.6 Path Variabel Laten Manajemen Pengetahuan 159
4.7 Path Variabel Laten Orientasi Pasar 161
4.8 Pengaruh Budaya Organisasi, Orientasi Pasar, dan Manajemen
Pengetahuan terhadap Inovasi
166
4.9 Pengaruh Budaya Organisasi pada Manajemen Pengetahuan 167
4.10 Pengaruh Budaya Organisasi pada Orientasi Pasar 167
4.11 Model Struktural (Koefisien Jalur dan t-statistik) 169
xxi
DAFTAR SINGKATAN
APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
BI : Bank Indonesia
BUS : Bank Umum Syariah
DSN : Dewan Syariah Nasional
IDB : Islamic Development Bank
INO : Inovasi
IWE : Islamic Work Ethic
KM : Knowledge Management
MAS : Management Accounting System
MO : Market Orientation
MUI : Majelis Ulama Indonasia
OC : Organizational Culture
OP : Organizational Performance
OJK : Otoritas Jasa Keuangan
PWE : Protestant Work Ethic
SEM : Structural Equation Modeling
UMKM : Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
UUS : Unit Usaha Syariah
ii
BUDAYA ORGANISASI ISLAMI DAN INOVASI
PERBANKAN SYARIAH: Peran Orientasi Pasar Dan Manajemen Pengetahuan Sebagai Mediator
Disertasi
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Doktor dalam Bidang Pengkajian Islam
Oleh :
Suryani
NIM: 31141200000030
Promotor:
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM
Prof. Firmanzah, Ph.D
KONSENTRASI EKONOMI ISLAM
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H / 2017 M
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dihaturkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan
begitu banyak nikmat dan ‘inayah-Nya kepada penulis, terutama kesempatan
menimba ilmu pengetahuan. Disertasi ini hadir adalah karena kasih sayang Allah
yang datang menyapa dan meridhoi. Terima kasih ya Allah, Tuhan semesta alam,
maha segala dan mengagumkan, tak kuasa untuk menafsir arah kuasa dan
ranacangan-Mu, hingga akhirnya disertasi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Sekaligus ini merupakan karunia besar dari Ilahi Rabbi yang telah banyak
memberikan penulis nikmat kesehatan dan kekuatan lahir batin sebagai modal
utama dalam menyelesaikan pendidikan program doktor dan disertasi ini.
Salawat dan salam, ا ف ع ػ ع١ذا دمحم penulis curah, limpahkan
kepada baginda Rasul, junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw, sebagai
qudwah, uswah hasanah, yang telah meletakkan dasar-dasar petunjuk, menjadi
contoh yang harus diteladani oleh setiap insan untuk kemaslahatan dan
keselamatan dunia dan akhirat di segala sektor kehidupan.
Penelitian disertasi ini menguji hubungan antara Budaya Organisasi Islami dan Inovasi Perbankan Syariah: Peran Orientasi Pasar dan Manajemen Pengetahuan sebagai Mediator survey terhadap karyawan perbankan syariah di PT. Bank
Syariah Mandiri, Tbk; PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk; dan PT. BNI Syariah,
Tbk yang diwakili oleh kantor cabang berlokasi di wilayah DKI Jakarta, Depok,
dan Bekasi.
Penulis sangat bersyukur atas selesainya disertasi di Sekolah Pascasarjana
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu disertasi ini, semoga segala upaya yang dilakukan bagi penulis
dapat diterima disisi Allah SWT sebagai kebaikan sekaligus amal sholeh yang
bermanfaat, رضاو هللا خ١ش ازضاء. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
penulis mengucapkan terima kasih dan rasa hormat yang setinggi-tingginya kepada:
1. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. H. Dede Rosyada, MA.
2. Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. H.
Masykuri Abdillah, MA, Prof. Dr. H. Didin Saepudin, MA selaku Ketua
Jurusan Program Doktor, dan Dr. JM. Muslimin, MA selaku Ketua Jurusan
Program Magister, yang tidak henti-hentinya terus memberikan dukungan
akademik untuk dapat menyelesaikan penelitian disertasi tepat pada
waktunya.
3. Prof. Dr. H. Ahmad Rodoni, MM sebagai promotor dalam penulisan disertasi,
yang telah memberikan konsultasi bimbingan dan sharing ilmunya bagi
penulis.
4. Prof. Firmanzah, Ph.D sebagai promotor yang telah mendidik, memberikan ide
cemerlangnya kepada penulis sehingga disertasi ini dapat diselesaikan. Beliau
iv
adalah Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia
Program Studi Pascasarjana Ilmu Manajemen Kekhususan Manajemen
Strategik, sekaligus beliau adalah Rektor Universitas Paramadina, beliau
pribadi yang integritasnya baik dan menawan. Akhlaknya luhur, sangat
dialogis dan menghargai pendapat mitra diskusi bagi mahasiswanya. Sungguh
kehendak Allah selalu saja datang tidak terduga, penulis sangat bersyukur
mendapatkan kesempatan dibimbing oleh beliau.
5. Penghormatan dan ta’dhim ingin disampaikan kepada Prof. Dr. H. Azyumardi
Azra, MA, CBE, Prof. Dr. H. Muhammad Amin Summa, SH, MA, MM, Prof.
Dr. H. Fathurrahman Djamil, MA, sebagai tim penguji dalam ujian
pendahuluan disertasi. Kepada Prof. Dr. H. Suwito, MA, Prof. Dr. H. Atho
Mudzhar MSPD, Prof. Dr. H. Said Agil Hussein Al-Munawar, MA, Prof. Dr
Hj. Huzaimah T. Yanggo, Prof. Dr. H. Zainun Kamaluddin Fakih, MA, Prof.
Dr. H. Husni Rahim, MA, Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA, Prof. Dr. H. M.
Yunan Yusuf, MA, Prof. Dr. H. Yunasril Ali, MA, Prof. Dr. H. Iik Arifin
Mansyur, Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, MA, Prof. Dr. H. Amsal Bakhtiar, MA,
Prof. Dr. Bambang Pranowo, MA, Prof. Dr. H. Sudarnoto Abdul Hakim, MA,
Prof. Dr. H. A. Azis Dahlan, MA, Asep Saeppuddin Jahar, Ph.D, Dr. Euis
Amalia, MA, Dr. Yusuf Rahman, Dr. Fuad Jabali, MA, Muhammad Zuhdi,
M.Ed, Ph.D, Suparto Ph.D dan seluruh segenap dosen dan guru besar/Profesor
di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dengan segala
keikhlasan telah membagi ilmu mereka yang sangat berharga kepada penulis.
6. Direksi dan staf PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk. PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk dan PT. BNI Syariah, Tbk yang sangat banyak membantu
penulis dengan membuka pintu akses kemudahan dalam proses perizinan riset
dan pengumpulan data terkait materi disertasi.
7. Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (DIKTIS) Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam (Ditjen Pendis) KEMENAG yang telah memberikan Beasiswa Studi
selama 3 tahun dalam program Doktor di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
8. Jajaran staf sekretariat Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Mas Arif, Mas Adam, Mbak Vhemi, dan Mbak Ima, yang telah banyak
membantu dalam proses perkuliahan di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
9. Pimpinan dan staf Perpustakaan Pusat dan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
10. Rektor, Dosen dan seluruh sivitas akademika IAIN Malikussaleh
Lhokseumawe.
11. Orang Tua penulis, Ayahanda H. Abdurrahman Yusuf dan Mamak Hj. Hafsah
Aris yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan pendidikan,
mendoakan, dan mendorong penulis untuk menempuh pendidikan setinggi-
tingginya.
12. Keluarga Mas H. Arisakti Pribadi, MT dan Kakak Sakinah, SKM, yang telah
begitu banyak membantu penulis diberbagai sisi, baik dengan doa, kasih
sayang dan perhatiannya. Bahwa kakak Sakinah inilah orang yang begitu besar
v
jasanya dalam kehidupan penulis yang telah membesarkan, mengasuh,
mendidik, bahkan terus-menerus memotivasi hingga penulis mampu meraih
gelar Doktor. Semoga Allah memberikan kebaikan atas segala pertolongan
yang sudah diberikan kepada penulis. Jazakumullah khoiral jaza’. 13. Moh. Hisyam Fahmi sebagai teman hidup, kekasih, dan suami penulis yang
senantiasa memberikan doa, menemani dengan berbagi cinta dan kerja, begitu
tulus ikhlas, dan selalu memberikan dukungan lahir batin selama penulis
mengikuti pendidikan program Doktor. Secara khusus ingin penulis sampaikan
terima kasih kepada Muhammad Izzi Labib, Muhammad Yassir Afnan dan
Muhammad Mahasin adalah anak penulis yang telah ikut berkorban mengikuti
penulis selama proses tugas belajar ini dimulai di UIN Jakarta sampai pada
akhir penyelesaian disertasi. Penulis mengucapkan terima kasih serta
penghargaan kepada kalian karena telah mendukung dan dapat ikhlas
menerima ketika waktu kebersamaan menjadi berkurang. You are all my insatiable inspiration in this very long journey. Sungguh kalianlah yang
menjadi motivasi hidup bahkan acapkali inspirasi untuk selalu berkarya.
Allahumma aghnina bil ‘ilm.
14. Bapak mertua Munthoha (almarhum) dan Ibu mertua Umi Badriyah
(almarhumah) juga seluruh keluarga suami di Batang Pekalongan Jawa
Tengah.
15. Teman-teman program doctoral Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta angkatan 2014 yang terus bersama-sama saling menyemangati selama
menempuh pendidikan untuk meraih gelar Doktor. Wa bil khusus penulis
tentunya sangat ingin berterima kasih kepada Massayu Mashita Maisarah dan
Muhammad Anwar Fathoni yang begitu banyak usahanya telah banyak
berjibaku, berkontribusi dan berdiskusi selama penulisan disertasi ini.
16. Doctoral Students Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Universitas
Indonesia yaitu Pak Jimmy, Pak Dali Mulia, Ibu Ciska Tobing, Mas Dimas,
Mas Aqsath terutama untuk Ibu Nurliya Susanto yang sangat sabar
memfasilitasi pertemuan bimbingan dengan Prof Firmanzah, Ph.D. Terima
kasih atas segala bantuan, motivasi dan kolaboratif spirit yang diberikan.
17. Teman yang baik itu adalah anugerah. Tak kalah pentingnya ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan untuk mas Hendryadi, seorang sahabat yang
selalu menginspirasi dan mendukung karir akademik kearah yang lebih baik.
18. Begitu pula terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
terwujudnya disertasi ini, atas segala bantuan dan support yang diberikan, semoga dapat diterima disisi Allah Swt sebagai amal sholeh yang bernilai
pahala, jazakumullah khoirul jaza’.
Penulis menyadari bahwa masih saja terdapat berbagai kekurangan akan
ditemukan dalam disertasi ini, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun
tentunya akan sangat bernilai positif sebagai penyempurnaan disertasi ini dimasa
mendatang.
vi
Akhirnya penulis berharap semoga disertasi ini dapat memberikan manfaat
akademik terutama bagi diri penulis, dan pembaca pada umumnya dalam
menambah wawasan riset di bidang Perbankan Syariah, serta pihak-pihak yang
berkepentingan dengan topik bahasan penelitian yang sama. Semoga Allah Swt
memberikan limpahan rahmat-Nya kepada penulis dan seluruh pihak yang telah
berkontribusi dalam penyelesaian disertasi ini. Teriring ta’dhim dan do’a رضاو هللا
.أحغ ازضاء
Jakarta, 20 November 2017
Penulis,
Suryani
vii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Suryani
NIM : 31141200000030
No. Kontak : 081382140066
menyatakan bahwa Disertasi yang berjudul Budaya Organisasi Islami dan Inovasi Perbankan Syariah: Peran Orientasi Pasar dan Manajemen Pengetahuan sebagai Mediator adalah hasil karya saya sendiri. Ide/gagasan orang lain yang ada dalam
karya ini saya sebutkan sumber pengambilannya. Apabila di kemudian hari terdapat
hasil plagiarisme maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan dan sanggup
mengembalikan gelar dan ijazah yang saya peroleh sebagaimana peraturan yang
berlaku.
Jakarta, 20 November 2017
Yang Menyatakan,
Suryani
xi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: pertama, menganalisa tingkat kemampuan
inovasi perbankan syariah di Indonesia dan kinerja keuangannya melalui tiga
komponen budaya organisasi, manajemen pengetahuan, dan orientasi pasar. Kedua,
riset ini diharapkan dapat menutup kesenjangan sekaligus mengembangkan model
konsep budaya organisasi perbankan syariah yang masih relatif berbeda antara satu
bank dengan bank lainnya meskipun berasal dari nilai yang sama. Ketiga,
menganalisa relevansi orientasi pasar pada sektor perbankan syariah.
Penelitian ini sesuai dengan Abbas J. Ali dan Abdullah al Uwaihan (2008),
Naresh Kumar dan Raduan Che Rose (2010, 2012), Majid Ali and others (2013),
Hasan Gilani (2015), Jihad Mohammad dan Farzana Quoquab (2016), dan Saeed
Hameed Aldulaimi (2016) yang menemukan bahwa nilai-nilai kerja Islam yang
dikonseptualisasi sebagai Islamic Work Ethics (IWE) memiliki efek positif pada
kapabilitas inovasi organisasi.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode gabungan (mix methods), di mana upaya konseptualisasi budaya organisasi perbankan syariah dan
relevansi orientasi pasar akan dilakukan melalui pendekatan kualitatif; sedangkan
model kausalitas budaya organisasi, orientasi pasar, dan manajemen pengetahuan
pada kemampuan inovasi dan kinerja dianalisis menggunakan pendekatan teknik
Structural Equation Modeling (SEM). Populasi target penelitian adalah kantor
cabang/pembantu Bank Umum Syariah yang berlokasi di DKI Jakarta, Depok dan
Bekasi, yang meliputi: PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk. PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk dan PT. Bank BNI Syariah, Tbk dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan metode purposive sampling.
Penelitian ini berkesimpulan bahwa budaya organisasi dapat mempengaruhi
orientasi pasar dan kapabilitas manajemen pengetahuan dalam upaya
memaksimalisasi inovasi perbankan syariah. Selain budaya organisasi, inovasi juga
dipengaruhi oleh manajemen pengetahuan, sementara orientasi pasar tidak
berpengaruh terhadap inovasi perusahaan. Maka semakin tinggi budaya organisasi,
orientasi pasar, dan kapabilitas manajemen pengetahuan, maka semakin baik
inovasi bank syariah.
Kata Kunci : Peran budaya organisasi Islami, orientasi pasar, kapabilitas
manajemen pengetahuan, inovasi perbankan syariah.
xii
ABSTRACT
This study aims to: firstly, analyze the level of innovation ability of Islamic
banking in Indonesia and its financial performance through three components of
organizational culture, knowledge management, and market orientation. Secondly,
this research is expected to close the crisis as well as build a model of Islamic
banking organization's concept of culture that is still relatively different between
one bank with another bank that comes from the same value. Third, analyze the
relevance of market orientation in sharia banking sector.
This study is in accordance with Abbas J. Ali and Abdullah al Uwaihan
(2008), Naresh Kumar and Raduan Che Rose (2010, 2012), Majid Ali, and others
(2013), Hasan Gilani (2015), Jihad Mohammad and Farzana Quoquab 2016 ), and
Saeed Hameed Aldulaimi (2016) who found Islamic work values as conceptualized
as the Islamic Work Ethic (IWE) had a positive effect on capability.
The research method used is mix method, where the conceptualization
effort of Islamic banking organization culture and market orientation relevance will
be done through qualitative approach; while the model of organizational culture
causality, market orientation, and knowledge management on innovation ability are
analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) technique approach. The
target population of research is branch office / assistant of Islamic public bank
located in DKI Jakarta, Depok and Bekasi, which include: PT. Bank Syariah
Mandiri, PT. Bank Muamalat Indonesia, and PT. Bank BNI Syariah; with sampling
technique using purposive sampling method.
This research concludes that organizational culture can influence market
orientation and knowledge management capability in efforts to maximize
innovation of Islamic banking. In addition to organizational culture, innovation is
also influenced by knowledge management, while market orientation has no effect
on corporate innovation. Then the higher the organizational culture, market
orientation, and knowledge management capabilities, the better the innovation of
Islamic banks.
Keywords : Role of Islamic organizational culture, market orientation,
knowledge management capability, innovation.
xiii
ملخص
ق١شفح االتتىاس٠ح امذسج غت تح١ أال،: إ اذساعح ز تذف
اتظ١١ح، اخمافح ػافش حالحح خالي اا أدائا إذ١غ١ا ف اإلعال١ح
إغاك إ اثحج زا ٠ؤد أ اتلغ حا١ا،. اغق ح اتر اؼشفح، إداسج
اي از اإغا١ح اقشف١ح اؤعغح ف اخمافح ف رد تاء وزه اأضح،
أ١ح تح١ حاخا،. ام١ح فظ ٠أت آخش ته احذ ته ت١ غث١ا ختفا ٠ضاي
.اؾشػ اقشف امطاع ف اغل اتر
اس٠ؼ )8002( اؼ٠حا هللا ػثذ رؼفش ػثاط فك اذساعح ز
ر١ال حغ (,8002) آخش ػ، ارذ (,8000) صس تؾ سادا واس
از( 8002) اذ١ ح١ذ عؼ١ذ ،(8002 (وواب فشصاح دمحم راد (,8002)
وا( إ٠) اإلعال اؼ أخالل١اخ ف وا اإلعال اؼ ل١ رذ
.امذسج ػ إ٠زات تأح١ش
ازذ تزي ع١ت ح١ج د،اض طش٠مح اغتخذح اثحج طش٠مح إ
اذ خالي اغق ح ترا اإلعال١ح اقشف١ح اؤعغح خمافح افا١
إداسج اغل، اتر اتظ١١ح، اخمافح اغثث١ح رد تح١ ٠ت ح١ ف. اػ
( ع١) ا١ى١ح اؼادح ازرح ذ تاعتخذا األداء ػ امذسج االتتىاس ػ اؼشفح
اؼا اإلعال اثه غاػذ/ اىتة فشع اثحج اغتذف اغىا. تم١ح
,PT. Bank Syariah Mandiri: تؾ ات ت١ىاع، د٠ثن راوشتا، دو ف ارد
Muamalat Indonesia, {{ PT. Bank PT. Bank BNI Syariah, اؼ١اخ أخز تم١ح غ ؛
.اتؼذج اؼ١اخ أخز طش٠مح تاعتخذا
اغق تر ػ تؤحش أ ٠ى اتظ١١ح اخمافح أ إ اثحج زا ٠خـ
اق١شفح ف ااثتىاس لذس ألق تحم١ك إ اشا١ح ازد ف اؼشفح إداسج لذسج
١ح ف اؼشفح، تئداسج أ٠ضا االتتىاس ٠تأحش اتظ١١ح، اخمافح إ تاإلضافح. اإغا١ح
اخمافح صادخ فىا. اؤعغ االتتىاس ػ تأح١ش أ ١ظ اغق ح اتر أ
ثن أفض االتتىاس وا اؼشفح، إداسج لذساخ اغق ح اتر اتظ١١ح
.اإلعال١ح
اؼشفح إداسج لذسجو اغق، ح اتر ,اتظ١١ح اخمافح دس : كلمات البحث
.االتتىاس
xiv
PEDOMAN TRANSLITERASI
A. Konsonan
No Latin Arab No Latin Arab No Latin Arab
1 b 10 ب z 19 ص F ف 2 t 11 خ s 20 ط Q ق 3 Th 12 ث sh 21 ػ K ن 4 J 13 د s} 22 ؿ L ي 5 h} 14 س d} 23 ك M 6 Kh 15 خ t} 24 ط N 7 D 16 د z} 25 ظ W 8 dh 26 ع ‘ 17 ر H 9 R 18 س gh 27 ؽ Y
B. Vokal
1. Vokal Tunggal
Tanda Nama Huruf Latin Nama
Fath}ah} A A
Kasrah I I
D}ammah U U
2. Vokal Rangkap
Tanda Nama Gabungan Huruf Nama
...ي Fath}ah} dan ya Ai A dan I
...و Fath}ah} dan waw Au A dan U
Contoh:
Haul : حي Husain : حغ١
xv
3. Vokal Panjang
Tanda Nama Gabungan Huruf Nama
Fath}ah} dan alif a> A dan garis di atas ى ا
Kasrah dan ya i> I dan garis di atas ى ي
D}amah dan waw u> U dan garis di atas ى و
C. Ta’ Marbu>t}ah
Transliterasi ta’ marbu>t}ah ( ج ) di akhir kata, bila dimatikan ditulis h.
Contohnya adalah:
Madrasah : ذسعح Mar’ah : شأج
Ketentuan ini tidak digunakan terhadap kata-kata Arab yang sudah diserap
ke dalam bahasa Indonesia seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali
dikehendaki lafadz aslinya.
D. Shiddah
Shiddah atau Tashdi>d di transliterasi ini dilambangkan dengan huruf, yaitu
huruf yang sama dengan huruf bershaddah tersebut. Contohnya adalah:
اي <Rabbana : ستا Shawwa>l : ؽ
xvi
DAFTAR ISI
COVER LUAR .......................................................................................... i
COVER DALAM ....................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ............................................... vi
PERSETUJUAN HASIL UJIAN PENDAHULUAN ................................. viii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ix
ABSTRAK ................................................................................................. xi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN........................................ xiv
DAFTAR ISI ............................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xviii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xx
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................... xxi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Permasalahan
1. Indentifikasi Masalah ..................................................................... 11
2. Perumusan Masalah ........................................................................ 11
3. Pembatasan Masalah ...................................................................... 12
C. Tujuan dan Signifikansi Penelitian ..................................................... 12
D. Orisinilitas Penelitian ………………………… ................................. 13
E. PenelitianTerdahulu yang Relevan …………………………….. ...... 13
F. Hipotesis ………………………………………………………… ..... 24
G. Metodologi Penelitian …………………………………………... ..... 25
H. Sistematika Pembahasan ……………………………………….. ...... 32
BAB II PERKEMBANGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA
A. Akar Pertumbuhan dan Orientasi ....................................................... 34
B. Faktor Pengembangan Sistem Ekonomi dan Keuangan .................... 47
C. Inovasi, Kinerja dan Highly Regulated Industry Perbankan Syariah . 55
BAB III BUDAYA ORGANISASI ISLAMI PADA INOVASI DI INDUSTRI
PERBANKAN SYARIAH
A. Bank Syariah Dalam Dinamika Ekonomi ……………………. ......... 62
B. Budaya Organisasi dan Transendensi Agama ……………….. .......... 89
C. Orientasi Pasar Untuk Meningkatkan Kompetensi Inti Perusahaan . 112
D. Inovasi Sebagai Sarana Survive Perusahaan ...................................... 120
E. Manajemen Pengetahuan Upaya Adaptasi Organisasi ...................... 124
BAB IV PERAN BUDAYA ORGANISASI DAN INOVASI PERBANKAN
SYARIAH
A. Uji Validitas dengan EFA (Explanatory Factor Analysis)…… ........ 130
B. Demografik Responden ...................................................................... 133
xvii
C. Statistika Diskriptif Variabel Penelitian ........................................... 137
D. Uji Outer dan Inner Model Penelitian ................................................ 153
E. Analisis Uji Hipotesis ........................................................................ 169
BAB V PENGARUH BUDAYA ORGANISASI ISLAMI, ORIENTASI PASAR,
DAN MANAJEMEN PENGETAHUAN TERHADAP INOVASI BANK
SYARIAH
A. Pengaruh Budaya Organisasi Islami terhadap Inovasi Perusahaan ..... 174
B. Budaya Organisasi Islami Pendorong Keberhasilan Manajemen Perusahaan
............................................................................................................. 177
C. Pengaruh Manajemen Pengetahuan terhadap Inovasi Bank Syariah .. 191
D. Manajemen Pengetahuan sebagai penguat hubungan Budaya Organisasi Islami
dan Inovasi Perusahaan ....................................................................... 193
E. Variabel Orientasi Pasar tidak dapat menjadi penguat hubungan Budaya
Organisasi Islami dan Inovasi Perusahaan .......................................... 194
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 199
B. Implikasi ............................................................................................. 200
C. Saran dan Rekomendasi ..................................................................... 201
D. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 202
Daftar Pustaka ......................................................................................... ... 204
Glosarium ................................................................................................... 218
Indeks ......................................................................................................... 219
Lampiran
Biodata Penulis
xviii
DAFTAR TABEL
No. Judul Tabel Halaman
1.1 Perkembangan Perbankan Syariah 3
1.2 Teknik Pengolahan Variabel Penelitian 26
2.1 Perbedaan Antara Bunga dan Bagi Hasil 85
3.2 World View Budaya Organisasi Islami 109
4.1 Uji Analisis Faktor 131
4.2 Nilai faktor Loading (Uji Validitas dengan EFA) 132
4.3 Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 134
4.4 Sebaran Responden Berdasarkan Pendidikan 135
4.5 Sebaran Responden Berdasarkan Masa Bekerja 136
4.6 Sebaran Responden Berdasarkan Umur 137
4.7 Statistika Deskriptif Variabel Budaya Organisasi 138
4.8 Statistika Deskriptif Variabel Budaya Organisasi 139
4.9 Deskriptif Variabel Budaya Organisasi Per Perusahaan 140
4.10 Statistika Deskriptif Variabel Inovasi 145
4.11 Statistika Deskriptif Variabel Inovasi Per Bank 146
4.12 Statistika Deskriptif Variabel Knowledge Management 148
4.13 Statistika Deskriptif Variabel Knowledge Management Per
Bank
150
4.14 Statistika Deskriptif Variabel Orientasi Pasar 151
4.15 Statistika Deskriptif Variabel Orientasi Pasar Per Bank 152
4.16 Nilai Faktor Loading, Composite Reliability, Cronbach’s Alpha dan AVE Variabel Budaya Organisasi
155
4.17 Nilai Faktor Loading, Composite Reliability, Cronbach’s Alpha 157
xix
dan AVE Variabel Inovasi
4.18 Nilai Faktor Loading, Composite Reliability, Cronbach’s Alpha dan AVE Variabel Knowledge Management
160
4.19 Nilai Faktor Loading, Composite Reliability, Cronbach’s Alpha dan AVE Variabel Orientasi Pasar
162
4.20 Cross Loadings Varabel-Variabel Penelitian 163
4.21 Matrik Korelasi antara variabel dan akar AVE 165
4.22 R-Squares Model Struktural 168
4.23 Uji Hipotesis Model Struktural 170
4.24 Uji Regresi Linear Bivariat 172
xx
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Gambar Halaman
1.1 Landscape Keuangan Syariah Indonesia 2
1.2 Model Konseptual Penelitian 24
2.1 Statistik Perbankan Syariah 46
2.2 Perkembangan Aset Perbankan Syariah di Indonesia 50
2.3 Performa Bank Umum Syariah 53
3.1 Tipologi Budaya Organisasi 91
3.2 Outcome dari Orientasi Pasar 119
3.3 Faktor-Faktor penentu Inovasi 121
4.1 Sebaran Responden Berdasarkan Asal Institusi 133
4.2 Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 134
4.3 Model Struktural Penelitian 153
4.4 Path Variabel Laten Budaya Organisasi 154
4.5 Path Variabel Laten Inovasi 157
4.6 Path Variabel Laten Manajemen Pengetahuan 159
4.7 Path Variabel Laten Orientasi Pasar 161
4.8 Pengaruh Budaya Organisasi, Orientasi Pasar, dan Manajemen
Pengetahuan terhadap Inovasi
166
4.9 Pengaruh Budaya Organisasi pada Manajemen Pengetahuan 167
4.10 Pengaruh Budaya Organisasi pada Orientasi Pasar 167
4.11 Model Struktural (Koefisien Jalur dan t-statistik) 169
xxi
DAFTAR SINGKATAN
APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
BI : Bank Indonesia
BUS : Bank Umum Syariah
DSN : Dewan Syariah Nasional
IDB : Islamic Development Bank
INO : Inovasi
IWE : Islamic Work Ethic
KM : Knowledge Management
MAS : Management Accounting System
MO : Market Orientation
MUI : Majelis Ulama Indonasia
OC : Organizational Culture
OP : Organizational Performance
OJK : Otoritas Jasa Keuangan
PWE : Protestant Work Ethic
SEM : Structural Equation Modeling
UMKM : Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
UUS : Unit Usaha Syariah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Adanya perbankan syariah merupakan refleksi kebutuhan atas
sistem perbankan yang dapat memberikan kontribusi stabilitas kepada
sistem keuangan nasional. Industri perbankan syariah juga
mencerminkan permintaan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem
perbankan alternatif yang menyediakan jasa perbankan yang memenuhi
prinsip-prinsip syariah.1 Pertumbuhan perbankan syariah yang relatif
masih cukup baik jika dibandingkan perbankan secara umum maupun
keuangan syariah secara global ditengah kondisi perekonomian yang
masih dalam tahap pemulihan, membuktikan bahwa perbankan syariah
nasional mampu mempertahankan eksistensi dan perkembangannya
dalam menghadapi situasi perekonomian, walaupun memiliki tantangan
antara lain dari segi sumber daya manusia (SDM), produk jaringan dan
permodalan jika dibandingkan perbankan konvensional maupun
perbankan syariah global.2
Beralihnya fungsi institusi pengawasan dan pengaturan
perbankan syariah dari Bank Indonesia (BI) ke Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), juga diharapkan tetap mempertahankan kesinambungan
perkembangan perbankan syariah kedepannya. Kerjasama yang erat
antara BI (otoritas makroprudensial) dan OJK (otoritas mikroprudensial)
menjadi salah satu pilar penting dari arah kebijakan perbankan syariah
dimasa yang akan datang. Kerjasama dan kolaborasi antar otoritas
dimaksud dapat lebih jauh dikembangkan dengan menggandeng berbagai
otoritas lain sebagai stakeholders penting keuangan syariah dan
pengambil kebijakan sehingga terjadi sinergi kebijakan beserta
implementasinya dalam mendorong pengembangan keuangan syariah
yang lebih terintegrasi dan cross sector, dan dapat membuat perbankan
syariah berkontribusi lebih signifikan dalam perekonomian.
1Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk
Muslim terbesar di dunia dengan jumlah berdasarkan data sensus penduduk oleh
BPS tahun 2010 sebesar 180 Juta penduduk. Kondisi ini merupakan prospek
yang baik bagi pengembangan perbankan syariah di masa yang akan datang.
Lihat Ahmad Machmud dan Rukmana, Bank Syariah, Teori, Kebijakan, dan Studi Empiris di Indonesia (Jakarta: Erlangga, 2011), 59.
2Outlook Perbankan Syariah 2016, www.bi.go.id.
2
Pertumbuhan aset perbankan syariah di Indonesia menunjukkan
perkembangan signifikan yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat
peningkatan aset perbankan syariah (Badan Usaha Syariah dan Unit
Usaha Syariah) pada tahun 2016 sebesar 29,83 persen (yoy), yaitu
meningkat dari Rp 272,6 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp 305,5
triliun. Kenaikan juga terjadi pada market share industri perbankan
syariah terhadap industri perbankan nasional. Pertumbuhan pangsa pasar
(market share) jika dibandingkan dengan kondisi Juli 2015 lalu sebesar
4,60 persen, market share perbankan syariah mengalami kenaikan per
Juli 2016 mencapai 4,81 persen.
Gambar 1.1
Tingginya pertumbuhan perbankan syariah ini, serta kontribusi
positif terhadap sektor produktif perekonomian bangsa tidak terlepas
dari ekspansi perbankan syariah pasca berlakunya UU No. 21 tahun 2008
tentang Perbankan Syariah.
3
Tabel 1.1
Perkembangan Perbankan Syariah3
Kelompok Bank 2012 2013 2014 2015 2016
Bank Umum
Syariah
11 11 12 12 13
Unit Usaha Syariah 24 23 22 22 21
- Jumlah Kantor 2.262 2.526 2.483 2.301 21.27
BPRS 158 160 163 163 166
- Jumlah Kantor 401 399 439 446 453
Jumlah Pekerja 31.578 42.062 45.818 55.816 55.597
Sumber: Olah Data Statistik Bank Syariah (www.ojk.go.id)
Data statistik menunjukkan kondisi perbankan syariah domestik
cukup baik, namun terdapat tantangan besar yang harus dihadapi, antara
lain skala aset bank syariah umumnya nisbi kecil, hanya ada dua bank
syariah dengan ukuran aset di atas Rp 40 triliun, serta fokus layanan
yang diberikan juga masih terbatas pada segmen ritel termasuk UMKM
dan konsumer. Sementara di tingkat ASEAN, terdapat lebih dari satu
bank syariah negara tetangga dengan skala aset di atas Rp 175 triliun,
dengan segmen layanan lebih variatif dan operasional yang lebih efisien.
Kurangnya inovasi perbankan syariah4 dalam mengelola produk dan
layanan baru ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari masalah
regulasi sampai dengan masalah internal seperti budaya organisasi dan
tidak maksimalnya strategi manajemen pengetahuan mendorong inovasi
di perusahaan.
3Outlook Perbankan Syariah 2016, www.bi.go.id.
4Inovasi produk merupakan kunci perbankan syariah untuk lebih
kompetitif dan lebih berkembang dengan cepat sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Keberhasilan sistem perbankan syariah dimasa depan akan banyak
tergantung kepada kemampuan bank-bank syariah menyajikan produk-produk
yang menarik, kompetitif dan memberikan kemudahan transaksi, sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa pengaruh
inovasi terhadap kinerja telah menjadi bahan analisis klasik dalam literatur,
dengan sejumlah studi empiris memberikan bukti efek positif (misalnya
Damanpour dan Evan, 1984; Roberts, 1999; Schulz dan Jobe, 2001, dalam
Daniel Jiménez-Jimenez, "Fostering Innovation: The Role of Market
Orientation and Organizational Learning", European Journal of Innovation Management, Vol. 11, Iss: 3 (2008): 389-412.
4
Fakta menunjukkan, bahwa inovasi produk perbankan syariah di
Indonesia masih kurang dan masih jauh tertinggal.5 Fakta ini didukung
oleh pernyataan Direktur Perbankan Syariah BI, Mulya Siregar yang
menyebutkan bahwa inovasi produk perbankan syariah masih rendah.
Pengembangan produk perbankan syariah yang benar-benar digali dari
akar syariah akan mempertegas perbedaan antara perbankan syariah dan
konvensional. Beberapa produk yang bisa digali dari akar syariah tetapi
belum muncul di Indonesia, beliau menyebutkan antara lain produk
manajemen bank syariah dan pembiayaan mud}a>rabah. Sebagian besar
(produk yang ada) adalah mura>bah}ah yang nature-nya seperti pinjaman
konvensional. Kendala terbesar, menurut beliau adalah ketidaksesuaian
suplai lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan industri perbankan
syariah.
Inovasi produk harus menjadi strategi prioritas bagi bank-bank
syariah, sebab inovasi memiliki peran penting di tengah pasar yang
kompetitif. Industri perbankan syariah dituntut harus dapat terus
melakukan inovasi-inovasi baru. Produk-produk bank syariah yang ada
sekarang cenderung statis, hanya terbatas di tabungan, deposito, giro,
pembiayaan mura>bah}ah, mud}a>rabah, musha>rakah, dan itu sangat sedikit
sekali. Untuk itu, bank-bank syariah harus dapat mengembangkan variasi
dan kombinasinya, sehingga menambah daya tarik bank syariah. Hal ini
akan meningkatkan dinamisme perbankan syariah menghadapi keutuhan
masyarakat modern yang semakin kompleks.
5
Berdasarkan kajian dari praktisi perbankan syariah dari Kuwaity
Investment Company, Baljeet Kaur Grewal (2007), Indonesia menduduki
kluster ketiga dalam inovasi produk bank syariah dan pengembangan pasar.
Sedangkan kluster keempat yang merupakan kluster tertinggi adalah Malaysia,
Uni Emirat Arab, dan Bahrain. Kluster keempat merupakan negara yang paling
inovatif dan variatif dalam pengembangan produk. Indonesia, Brunei
Darussalam, Afrika Utara, Turkey dan Qatar berada di bawah negara kluster ke
empat. Dengan demikian, negara-negara ini (Indonesia, Brunei, Afrika Utara,
Turk, dan Qatar), masih kalah jika dibandingkan dengan kluster keempat.
Menurut kajian Baljeet dari Kuwait tersebut, negara-negara pengembang bank
syariah dibagi kepada empat kluster. Kluster keempat (tertinggi), adalah
Malaysia, Kuwait, Bahrain, dan Uni Emirat Arab, Kluster ketiga, Indonesia,
Brunei, Afrika Utara, Turki, dan Qatar, kluster Kedua, Jerman, USA, Singapura,
Lebanon, dan Syiria, sementara kluster yang paling rendah masih wait and see
adalah China, India, Hongkong, dan Azerbeijan.
5
Kemampuan suatu organisasi untuk berinovasi6
merupakan
faktor penting bagi keberlangsungan hidup perusahaan di masa depan
dan pemenangan persaingan bisnis sekarang in.7 Perubahan teknologi,
ekonomi dan sosial yang terjadi menyebabkan perusahaan harus terus
menerus melakukan serangkaian upaya untuk dapat beradaptasi dengan
lingkungan eskternal melalui strategi inovasi. Mengingat pentingnya
inovasi dalam kaitannya dengan kemampuan berkompetisi perusahaan,
sejumlah studi telah mencoba mengidentifikasi faktor-faktor penentu
utama dari kapasitas perusahaan untuk berinovasi,8 yang terdiri dari
faktor internal dan eksternal sebagai anteseden inovasi.9
Sifat, komposisi dan kualitas manajemen adalah pusat inovasi
dan kinerja dari setiap perusahaan, dimana prestasi tersebut didefinisikan
dan diukur dalam hal pertumbuhan penjualan, aset, keuntungan, produk
6Inovasi merupakan salah satu pendorong utama keberhasilan jangka
panjang suatu perusahaan di tengah pasar yang kompetitif saat ini. Balkin,
2000; Darroch dan McNaugton, 2002; Lyon dan Ferrier, 2002; Utterback, 2001;
Vrakking, 1990; Wolfe, 1994. Lihat Baker, W.E dan Sinkula, J. M., ‚The
Synergistic Effect of Market Orientation and Learning Orientation on
Organizational Performance‛, Academy of Marketing Science, Vol. 27, No. 4
(1999), 411-27. 7
Hal ini disebabkan karena perusahaan-perusahaan dengan kapasitas
untuk berinovasi akan dapat menanggapi tantangan lingkungan lebih cepat dan
lebih baik dari perusahaan yang tidak memiliki kapabilitas untuk itu lihat
Brown dan Eisenhard, 1995; Miles dan Snow, 1978. 8
Ravichandran, 1999; Wolfe, 1994 lihat juga Damanpour, Fariborz
(1991), "Organizational Innovation: A Meta- Analysis of Effects of
Determinants and Moderators," Academy of Management Journal, 34
(September), 55-90. 9Beberapa hal dari faktor internal yang dipelajari meliputi strategi,
desain organisasi, kepemimpinan atau budaya organisasi (Vrakking, 1990;
Damanpour, 1991), dan baru-baru ini, pembelajaran organisasi (Stata, 1989;
Slater dan Narver, 1995; Coombs dan Hull, 1998; Hage, 1999; Darroch dan
McNaugton, 2002). Lihat Nonaka, I and Takeuchi, H., ‚The Knowledge-
Creating Company: How Japanese Companies Creat the Dynamic of
Innovation? Oxford University Press: New York, 1995), 7. Nonaka, I., &
Takeuchi, H. The Knowledge Creating Company (New York: Oxford University
Press, 1995). Orientasi pasar (Agarwal, 2003; Han, 1998; Hult, 2004; Sandvik,
2003, dalam Daniel Jiménez-Jimenez, "Fostering Innovation: The Role of
Market Orientation and Organizational Learning", European Journal of Innovation Management, Vol. 11, Iss: 3 (2008): 389-412.
6
dan jasa, tenaga kerja, dan bahkan kelangsungan hidup.10
Hubungan
antara kualitas manajerial dan kinerja bisnis dalam banyak hal cenderung
lebih menonjol di perusahaan kecil dari pada yang besar. Pengambilan
keputusan strategis dalam perusahaan kecil dan operasional yang dibuat
oleh pemilik, pengusaha dan pemain kunci cenderung dirumuskan dan
dilaksanakan lebih cepat dan lebih kecil kemungkinannya untuk
disabotase oleh bawahan dari keputusan yang dibuat oleh manajemen
senior dalam organisasi besar. Namun, keputusan yang dibuat oleh para
pemain kunci dalam bisnis yang lebih kecil, namun profesional dan
dianggap baik, akan memiliki lebih dari hasil pasar yang tidak pasti,
terutama karena kekuatan pasar yang terbatas, sumber daya terbatas dan
posisi yang merugikan.11
Peran budaya dalam mendorong inovasi organisasi terwujud dari
karakteristik budaya adaptif dan budaya inovasi. Salah satu karakteristik
budaya menurut Robbins adalah keberanian berinovasi dan mengambil
resiko yang dapat diukur dari sejauh mana organisasi memotivasi
karyawan untuk giat melakukan inovasi dan merangsang karyawan
untuk berani mengambil resiko. Tanpa keberanian mengambil resiko,
inovasi dalam organisasi akan sulit muncul.12
Cakupan konteks budaya
inovatif menurut Dolby merupakan sebuah konsep yang
multidimensional yang mencakup niat untuk menjadi inovatif,
infrastruktur untuk mendukung inovasi, perilaku organisasional yang
diperlukan untuk mempengaruhi pasar dan orientasi keuntungan (nilai)
10
Beberapa penelitian yang mengkategorikan faktor budaya sebagai
pembentuk inovasi organisasi antara lain Carmen, C. José, G. M., "The Role of
Technological and Organizational Innovation, in The Relation between Market
Orientation and Performance in Cultural Organizations", European Journal of Innovation Management, Vol. 11, Iss: 3 (2008): 413-434. Chang and Lee,
(2008), Rujirawanich and others (2011); Inauen and Wicki (2011); Sharifirad
and Ataei (2012). Lihat Julia C. Naranjo Valencia, Raquel Sanz Valle, and
Daniel Jiménez Jiménez, (2010) "Organizational Culture as Determinant of
Product Innovation", European Journal of Innovation Management, Vol. 13, Iss:
4 (2010): 466-480. 11
Lihat Beaver and Jennings, 2000 yang dikutip oleh Beaver and Prince,
2002. Beaver, G and Prince, C. 2002. Innovation, Enterpreneurship and
Competitive Advantage in The Enterpreneurial Venture, Vol. 9: 1. MCB
University Press. 150-161. 12
Stephen Robbins and Timothy A. Judge, Organizational Behavior (NJ:
Pearson Education, 2013).
7
dan lingkungan yang mendukung implementasi inovasi.13
Abbas J. Ali
mengembangkan konsep yang dikenal dengan etika kerja Islam, sebagai
konsep multidimensional yang dapat memperkuat dan bermanfaat dalam
keberlangsungan manajemen dan organisasi.14
Pada dasarnya, manajemen pengetahuan atau Knowledge Management (KM) dimaknai sebagai aktivitas yang menyimpan,
menyebarkan, menggunakan serta mengembangkan pengetahuan dalam
organsiasi untuk meningkatkan kemampuannya agar mampu bertumbuh
dan bertahan.15
Pentingnya knowledge management dalam konteks
perbankan syariah, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
organisasi untuk menciptakan produk, layanan dan sistem baru yang
dapat terus disesuaikan dengan kondisi terkini namun tetap didasarkan
pada asas dan falsafah dari bank itu sendiri. Budaya organisasi menjadi
faktor penting dalam membangun dan memperkuat manajemen
pengetahuan dalam organisasi. Namun, tidak ada kerangka teoritis yang
komprehensif menjelaskan pengaruh budaya organisasi terhadap
manajemen pengetahuan dalam organisasi.16
Selain manajemen
13
Dolby (2008) dalam Djamaludin Ancok, Psikologi Kepemimpinan dan Inovasi (Jakarta: Erlangga, 2012), 147.
14Abbas J. Ali and Abdullah Al-Owaihan, ‚Islamic Work Ethic: A
Critical Review,‛ Cross Cultural Management: An International Journal, Vol.
15, No. 1 (2008): 5-19. 15
Andreas Budiharjo, Organisasi: Menuju Pencapaian Kinerja Optimum,
(Jakarta: Prasetya Mulya Publishing, 2011), 113. 16
Rai (2011) mengembangkan konsep hubungan antara budaya organisasi
dengan manajemen pengetahuan, namun artikel ini masih sebatas konsep dan
belum dibuktikan secara empiris. Tseng (2010) meneliti hubungan antara
budaya organisasi dan konversi pengetahuan dan kinerja perusahaan di China.
Namun, Tseng menyarankan penelitian tidak dapat digeneralisasi secara luas
karena negara yang berbeda memiliki budaya yang berbeda. Penelitian Wang,
Su dan Yang (2011) menemukan bahwa budaya organisasi memainkan peran
penting dalam kemampuan penciptaan pengetahuan, khususnya secara
kolektivis memiliki dampak positif pada kemampuan penciptaan pengetahuan,
sedangkan jarak kekuasaan dan penghindaraan ketidakpastian memiliki efek
negatif. Penelitian Wang dan Dongtao Yang (2011) ini sendiri dilakukan di
China serta menggunakan model pengukuran nilai budaya dari Hofstede (1991).
Lihat Hofstede, G., Cultures and Organizations: Software of the Mind,
Intercultural Cooperation and its Importance for Survival (London: McGraw-
Hill International (UK) Ltd, 1991).
8
pengetahuan, hubungan budaya organisasi dengan orientasi pemasaran17
dalam beberapa literatur sebelumnya18
memperlihatkan banyak
perbedaan baik dari sisi desain penelitian maupun penempatan budaya
dan orientasi pasar sebagai independen dan dependen variabel.
Beberapa bukti empiris telah membuktikan hubungan antara
orientasi pasar dengan inovasi.19
Umumnya penelitian yang sudah
17 Market Orientation (MO) atau orientasi pasar merupakan ukuran
perilaku dan aktivitas yang mencerminkan implementasi konsep pemasaran.
Ironisnya, meski konsep pemasaran telah dikembangkan pada dekade 1950-an,
baru pada dekade 1990-an studi empiris mulai dilakukan untuk menelaah
dampak konsep pemasaran terhadap strategi dan kesuksesan bisnis. Pelopor
utamanya adalah Kohli dan Jaworski (1990, 1993) dalam artikel mereka
‚Market Orientation: The Construct, Research Propositions, and Managerial Implications‛ dan ‚Market Orientation: Antesendents and Consequences‛, serta
Narver dan Slater (1990) dalam artikel ‚The Effects of Market Orientation on Business Profitability‛. Orientasi pasar adalah komitmen luas untuk
serangkaian proses, keyakinan, dan nilai-nilai perusahaan mencerminkan konsep
pemasaran bahwa semua keputusan mulai dengan pelanggan dan dipandu oleh
pemahaman ekstrim dan bersama kebutuhan pelanggan dan perilaku untuk
tujuan mewujudkan kinerja yang unggul dengan memuaskan pelanggan lebih
baik daripada pesaing. Orientasi pasar adalah kemampuan organisasi yang
menyediakan perusahaan dengan keunggulan kompetitif dengan memungkinkan
untuk memahami dan merespon kebutuhan pasar secara efektif. Day, G. S.,
‚The Capabilities of Market–driven Organizations‛. Journal of Marketing, 58,
(1994): 37–52. Hult dan Ketchen (2001), Li C. B, and Li. J. J, ‚Acheiving
Supervisor Financial Performance in China: Differentiation Cost Leadership or
Both?,‛ Journal of International Marketing, Vol. 16, No. 3 (2008): 1-22. Lihat
juga Day, G. S., The Market–driven Organization: Understanding, Attracting and Keeping Valuable Customers (New York, NY: The Free Press, 1999).
18Misalnya R. Deshpandé dan J. U. Farley, (2004) menggunakan
pendekatan uji beda untuk melihat hubungan antara budaya organisasi dengan
orientasi pasar perusahaan di Jepang. A. H. Kirca dan Hult (2009) menggunakan
pendekatan budaya nasional, R. E. McClure, (2010) menempatkan budaya
organisasi sebagai faktor yang mempengaruhi konflik dan hubungan budaya
organisasi dimediasi konflik terhadap orientasi pasar, B. Leisen, B. Lilly, dan R.
D Winsor, (2002) menempatkan hubungan timbal balik (resiprokal) antara
budaya organisasi dan orientasi pasar; dan hanya penelitian Papadimitriou dan
Kargas (2012) yang secara tegas menempatkan budaya organisasi sebagai faktor
yang mempengaruhi orientasi pasar. 19
Misalnya A. Shoham, G. M. Rose and F. Kropp, ‚Market Orientation
and Performance: A Meta-Analysis,‛Marketing Intelligence & Planning, 23, (5)
(2005): 435-454. Lihat juga Halit Keskin, "Market Orientation, Learning
9
dilakukan memiliki beberapa perbedaan seperti: (1) Halit Keskin (2006),
Carmen dan José (2008), Daniel Jiménez-Jimenez, Raquel Sanz Valle,
dan Miguel Hernandez-Espallardo (2008) menghubungkan orientasi
pasar terhadap inovasi dan kinerja dalam sebuah model proses dengan
menempatkan inovasi sebagai intervening; Keskin (2006)
mencantumkan faktor pembelajaran sebagai faktor yang mempengaruhi
inovasi dan kinerja selain orientasi pasar; Carmen dan José (2008)
menempatkan inovasi sebagai intervening pada hubungan orientasi pasar
dan kinerja dalam pada objek atau organisasi publik yaitu museum, dan
Daniel Jiménez-Jimenez, Raquel Sanz Valle, dan Miguel Hernandez-
Espallardo (2008) menggunakan learning organization tanpa
menghubungkannya dengan orientasi pasar seperti yang dilakukan oleh
Keskin (2006).20
Orientation, and Innovation Capabilities in SMEs: An Extended Model", European Journal of Innovation Management, Vol. 9, Iss: 4 (2006): 396-417. M.
H. Espallardo and E. D. Ballester, "Product Innovation in Small Manufacturers,
Market Orientation and the Industry's Five Competitive Forces: Empirical
Evidence from Spain", European Journal of Innovation Management, Vol. 12,
Iss: 4 (2009): 470-491. Camarero Carmen, Garrido María José, ‚The Role of
Technological and Organizational Innovation in the Relation between Market
Orientation and Performance in Cultural Organizations," European Journal of Innovation Management, Vol. 11, Iss: 3 (2008): 413-434. Daniel Jiménez-
Jimenez, Raquel Sanz Valle and Miguel Hernandez-Espallardo, "Fostering
Innovation: The Role of Market Orientation and Organizational
Learning", European Journal of Innovation Management, Vol. 11, Iss: 3 (2008):
389-412. J. Zhang and Yanling Duan, "The Impact of Different Types of Market
Orientation on Product Innovation Performance: Evidence from Chinese
Manufacturers", Management Decision, Vol. 48, Iss: 6 (2010): 849-867. 20
Masih adanya perbedaan hasil penelitian mengenai pengaruh orientasi
pasar terhadap inovasi antara lain dilakukan oleh Halit Keskin (2006) yang
didukung oleh penelitian Lin, Peng, dan Kao (2008); Espallardo dan Ballester
(2009) yang seluruhnya menemukan adanya pengaruh market orientation
terhadap inovasi. Sedangkan penelitian Salavou, Baltas, dan Lioukas (2004)
menemukan model hubungan yang berbeda dimana customer orientation
berpengaruh sangat lemah terhadap inovasi, teknologi berpengaruh negatif
terhadap inovasi, dan pembelajaran berpengaruh positif terhadap inovasi.
Ukuran perusahaan dan usia perusahaan yang ditempatkan sebagai variable control juga ditemukan berpengaruh negatif terhadap inovasi organisasi.
Penelitian Kurtinaitiene (2005) menemukan tidak ada pengaruh orientasi pasar
terhadap inovasi. Temuan ini sejalan dengan Lukas dan Ferrell (2000) juga
menyatakan bahwa orientasi konsumen tidak memiliki pengaruh terhadap
10
Beberapa studi seperti Crépon others (1998) telah
menggambarkan hubungan positif antara inovasi dan kinerja perusahaan.
Namun, seperti Freel dan Robson (2004) memberikan komentar banyak
studi tidak jelas sejauh mana hubungan yang diamati antara inovasi dan
kinerja perusahaan hanyalah asosiasi bersama untuk variabel
teridentifikasi ketiga bukan benar-benar jelas. Demikian halnya seperti
Dobbs dan Hamilton (2007) mengingatkan bahwa studi cross-sectional mungkin dapat mengidentifikasi beberapa konsekuen pertumbuhan
perusahaan kecil dalam periode tertentu tetapi konsekuensi ini belum
tentu penyebab pertumbuhan.21
Kinerja perusahaan umumnya mengacu pada keberhasilan
perusahaan mencapai target-target yang sudah direncanakan. Kinerja
organisasi dapat meliputi daerah tertentu berdasarkan jenis dan karakter
perusahaan seperti: (a) kinerja keuangan (laba, return on asset, return on investment, dan lainnya), (b) kinerja pemasaran (penjualan, pangsa
pasar, dan lainnya), dan (c) laba pemegang saham (total laba pemegang
saham, nilai tambah ekonomi, dan lainnya). Berbagai metode dan alat
pengukuran kinerja pun berkembang seiring dengan intensitas penelitian
mengenai kinerja perusahaan khususnya sektor jasa seperti perhotelan,
seperti sistem yang terintegrasi untuk mengukur kinerja sistem piramida
kinerja (Cross dan Lynch, 1989), sistem pengukuran kinerja di industri
jasa (PMSSI) (Fitzgerald,1991), prisma kinerja (Neely, 2001), dan yang
paling populer adalah Balanced Score Card (BSC), yang dikembangkan
oleh Kaplan dan Norton (1992). Senada dalam hal ini, Umar (2005) telah
mampu mengidentifikasi 9 (sembilan) alat evaluasi untuk mengukur
kinerja bisnis perusahaan. Aspek-aspek tersebut meliputi aspek strategi
perusahaan, aspek pemasaran, aspek konsumen, aspek keuangan, aspek
kinerja SDM, aspek produksi/operasi, aspek sistem informasi, dan aspek
turbulensi bisnis.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penelitian ini
dengan judul, ‚Budaya Organisasi Islami dan Inovasi Perbankan Syariah
: Peran Orientasi Pasar dan Manajemen Pengetahuan Sebagai Mediator,‛
berupaya menemukan masalah perbankan syariah di atas. Penelitian ini
pengembangan produk baru. Lukas dan Ferrell (2000) dalam penelitian juga
menyatakan bahwa hubungan antara orientasi pasar dengan inovasi masih
terpecah-pecah dan belum meyakinkan. 21
M. Varis and H. Littunen, "Types of Innovation, Sources of
Information and Performance in Entrepreneurial SMEs", European Journal of Innovation Management, Vol. 13, Iss: 2 (2010): 128-154.
11
memfokuskan pada persoalan internal perbankan syariah yang meliputi
budaya organisasi, orientasi pasar dan tidak maksimalnya strategi
manajemen pengetahuan yang mendorong inovasi kinerja perusahaan.
Secara khusus yang menjadi perhatian adalah perbankan syariah di
Indonesia, lebih detilnya terkait perbankan syariah yang dipilih untuk
menjadi objek penelitian akan dijelaskan dalam sub metodologi.
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, fakta yang
terjadi di lapangan dan berbagai penelitian yang sudah diuraikan di
atas maka beberapa permasalahan diidentifikasi sebagai berikut:
a. Studi sebelumnya tentang manajemen pengetahuan telah
terfragmentasi karena mereka hanya mempertimbangkan
beberapa aspek dari manajemen pengetahuan daripada
menggunakan pandangan menyeluruh dari kerangka kinerja
manajemen pengetahuan.
b. Inovasi perbankan syariah di Indonesia dinilai masih sangat
rendah dibandingkan Malaysia khususnya dari varian produk dan
jasa. Rendahnya tingkat inovasi ini menyebabkan pangsa pasar
(market share) perbankan syariah di Indonesia tidak mengalami
perkembangan yang signifikan.
c. Peran budaya yang mempengaruhi inovasi perusahaan. Masing-
masing perusahaan memiliki budaya tersendiri sehingga akan
berdampak pada inovasi yang dilakukan.
d. Tidak banyak penelitian yang memasukkan budaya organisasi,
orientasi pasar dan inovasi secara bersamaan. Hal lainnya adalah
penelitian-penelitian yang diuraikan di atas dilakukan dalam
konteks negara berbeda sehingga penting untuk memperoleh
model penelitian yang relevan dengan kasus perbankan syariah
di Indonesia.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana
peran budaya organisasi, orientasi pasar, dan manajemen
pengetahuan terhadap inovasi perbankan syariah? Pertanyaan
permasalahan ini dapat diturunkan menjadi tiga sub pertanyaan
yaitu:
12
1. Bagaimana pengaruh budaya organisasi Islami terhadap orientasi
inovasi bank syariah?
2. Bagaimana pengaruh orientasi pasar terhadap inovasi bank
syariah?
3. Bagaimana pengaruh manajemen pengetahuan terhadap inovasi
bank syariah?
4. Bagaimana peran orientasi pasar dan manajemen pengetahuan
dalam memediasi hubungan budaya organisasi Islami terhadap
inovasi bank syariah?
3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, penelitian ini
berupaya memberikan batas agar menjadi fokus. Penelitian ini
membatasi pada poin persoalan yang ada dalam internal perusahaan
perbankan syariah yang meliputi budaya organisasi, orientasi pasar,
dan tidak maksimalnya strategi manajemen pengetahuan yang
mendorong inovasi perusahaan. Adapun yang menjadi objek
penelitiannya adalah pada perbankan syariah di Indonesia. Ada 3
(tiga) bank yang menjadi fokus penelitian ini yaitu Bank Umum
Syariah (BUS) yang meliputi PT. Bank Syariah Mandiri, PT. Bank
Muamalat Indonesia, dan PT. BNI Syariah.
C. Tujuan dan Signifikansi Penelitian
Berdasarkan masalah yang sudah terumuskan di atas,
penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
1. Menganalisa pengaruh budaya organisasi Islami terhadap
orientasi inovasi bank syariah.
2. Menganalisa pengaruh orientasi pasar terhadap inovasi bank
syariah.
3. Menganalisa pengaruh manajemen pengetahuan terhadap inovasi
bank syariah.
4. Menganalisa peran orientasi pasar dan manajemen pengetahuan
dalam memediasi hubungan budaya organisasi Islami terhadap
inovasi bank syariah.
Penelitian ini memiliki signifikansi, yaitu untuk memberikan
gambaran mengenai inovasi perbankan syariah melalui budaya,
orientasi pasar, manajemen pengetahuan yang ada sekarang.
Implikasinya adalah perusahaan dapat melakukan perbaikan
kebijakan dalam upaya meningkatkan inovasi di perusahaan.
Manfaat dari sisi akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi
13
sumbangan yang bermanfaat di bidang kajian manajemen perbankan
syariah, strategic management, kajian sejenis yang berfokuskan pada
studi organisasi secara umum, dan model proses inovasi dalam
organisasi secara khusus.
D. Orisinilitas Penelitian
Beberapa poin yang menjadi pembeda penelitian ini
dibandingkan dengan penelitian lain antara lain: penggunaan Islamic Work Ethics sebagai proksi terhadap budaya organisasi Islami
perusahaan. Selama ini, budaya organisasi diukur dengan
menggunakan ukuran yang belum mengakomodasi nilai-nilai
keIslaman sehingga kurang tepat apabila diadopsi untuk pengukuran
budaya organisasi di perusahaan yang memiliki basis budaya Islami
tanpa memodifikasi ukuran tersebut.
Kemudian, subjek penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini secara khusus adalah sektor perbankan syariah.
Perbankan menjadi sektor yang cukup baik untuk merepresentasikan
nilai keIslaman secara eksplisit dikarenakan adanya pembedaan yang
jelas antara bank konvensional dan bank syariah baik dalam hal
nama, produk maupun operasinya. Selain itu, literatur dan penelitian
terdahulu juga menunjukkan adanya gap teori, dimana penelitian
dengan menggunakan perbankan syariah sebagai unit analisa masih
sangat jarang. Selain itu, budaya organisasi yang ditempatkan
sebagai faktor utama yang mempengaruhi orientasi pasar,
manajemen pengetahuan, dan inovasi pada penelitian-penelitian
sebelumnya tidak dapat digeneralisasikan secara luas mengingat
adanya perbedaan budaya (nasional maupun organisasi syariah
secara khusus) dalam penelitian ini.
E. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Literatur yang mendukung model penelitian dengan
memasukkan variabel budaya organisasi, manajemen pengetahuan,
orientasi pasar, inovasi dan kinerja perusahaan dalam periode lima
tahun terakhir banyak dilakukan. Berikut ini beberapa penelitian
terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian disertasi ini:
Penelitian terkait budaya organisasi misalnya dilakukan oleh
N. J. C Valencia, R.S Valle, dan D. J Jiménez dalam ‚Organizational
14
Culture as Determinant of Product Innovation.‛22
Jurnal ini meneliti
tentang budaya organisasi dan inovasi. Studi ini memberi
kesimpulan bahwa budaya organisasi merupakan penentu jelas
strategi inovasi. Selain itu, budaya adhocracy mendorong strategi
inovasi dan budaya hirarkis mempromosikan budaya imitasi.
Keterbatasan utama penelitian ini adalah bahwa data dalam
penelitian ini dikumpulkan dari satu sumber untuk desain cross-sectional di Spanyol. Adapun perbedaan dengan penelitian ini adalah
belum adanya kajian mengenai manajemen pengetahuan, kinerja
perusahaan dan orientasi pasar.
Penelitian lainnya dilakukan oleh S. Asree, M. Zain dan MR
Razalli dalam ‚Influence of Leadership Competency and
Organizational Culture on Responsiveness and Performance of
Firms.‛23
Jurnal ini meneliti tentang kepemimpinan, budaya
organisasi, kinerja organisasi, dan pelayanan. Studi ini menunjukkan
bahwa kompetensi kepemimpinan dan budaya organisasi memiliki
hubungan positif dengan respon. Selain itu, respon memiliki
hubungan positif dengan pendapatan hotel. Persamaan dengan
penelitian ini adalah adanya hubungan budaya organisasi terhadap
kinerja dimediasi oleh responsivitas. Adapun perbedaannya,
penelitian ini belum menyinggung tentang orientasi pasar,
manajemen pengetahuan dan inovasi.
Penelitian terkait hubungan budaya organisasi dan orientasi
pasar dilakukan oleh Mc. Clure dalam ‚The Influence of
Organizational Culture and Conflict on Market Orientation.‛24
Studi
ini menemukan bahwa konflik memediasi hubungan antara budaya
dan orientasi pasar. Penemuan juga mengusulkan bahwa konflik
adalah positif berhubungan dengan budaya organisasi birokrasi dan
negatif terkait dengan budaya inovatif dan supportif. Perbedaan
22
N. J. C Valencia, R. S Valle, and D. J Jiménez, "Organizational Culture
as Determinant of Product Innovation", European Journal of Innovation Management, Vol. 13, Iss: 4 (2010): 466-480.
23S. Asree, M. Zain and M. R. Razalli, "Influence of Leadership
Competency and Organizational Culture on Responsiveness and Performance of
Firms", International Journal of Contemporary Hospitality Management, Vol.
22, Iss: 4 (2010): 500-516. 24
McClure, "The Influence of Organizational Culture and Conflict on
Market Orientation", Journal of Business & Industrial Marketing, Vol. 25, Iss: 7
(2010): 514-524.
15
dengan penelitian ini adalah belum adanya kajian mengenai
manajemen pengetahuan, kinerja perusahaan dan inovasi.
Penelitian serupa dilakukan oleh Agbejule dalam,
‚Organizational Culture and Performance: The Role of Management
Accounting System.‛25
Artikel ini meneliti mengenai budaya
organisasi dan kinerja perusahaan. Studi ini menunjukkan bahwa
hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja dimoderasi oleh
Management Accounting System (MAS). Manajer didorong harus
menyadari nilai-nilai dominan budaya organisasi mereka sebelum
memutuskan untuk menggunakan MAS dengan cara tertentu, dan
dengan demikian memberikan kontribusi bagi efektivitas organisasi
ketika kedua interaktif dan diagnostic bekerja secara bersamaan.
Adapun perbedaannya, penelitian ini belum mengungkapkan
mengenai manajemen pengetahuan, inovasi dan orientasi pasar.
Selanjutnya penelitian terkait hubungan orientasi pasar dan
inovasi produk misalnya dilakukan oleh J. Zhang dan Yanling Duan
dalam ‚The Impact of Different Types of Market Orientation on
Product Innovation Performance: Evidence from Chinese
Manufacturers.‛26
Artikel ini meneliti tentang orientasi pasar dan
inovasi. Studi ini memberi kesimpulan bahwa orientasi pasar dan
orientasi inovasi memiliki dampak yang signifikan dan positif, yang
lebih tinggi dari tingkat rata-rata dalam penelitian sebelumnya, atas
keberhasilan produk baru. Ketiga, inovasi orientasi dan turbulensi
teknologi memiliki efek moderasi positif di pasar tautan kinerja
produk-orientasi baru. Keempat, gejolak pasar dan intensitas
persaingan tidak memiliki efek moderasi. Penelitian ini
memfasilitasi dampak orientasi strategis (termasuk orientasi pasar
dan inovasi) terhadap kinerja produk baru lebih tinggi dari untuk
membantu meningkatkan hasil kinerja inovasi produk dari
perusahaan manufaktur. Adapun perbedaan dengan penelitian ini
adalah belum adanya kajian mengenai budaya organisasi, kinerja
perusahaan dan manajemen pengetahuan.
25
Agbejule, "Organizational Culture and Performance: The Role of
Management Accounting System", Journal of Applied Accounting Research,
Vol. 12, Iss: 1 (2011): 74-89. 26
J. Zhang and Yanling Duan, "The Impact of Different Types of Market
Orientation on Product Innovation Performance: Evidence from Chinese
Manufacturers", Management Decision, Vol. 48, Iss: 6 (2010): 849-867.
16
Penelitian lain yang dilakukan oleh T. Ramayah, Nusrah
Samat, dan May-Chiun Lo dalam ‚Market Orientation, Service
Quality and Organizational Performance in Service Organizations in
Malaysia.‛27
Artikel ini meneliti tentang orientasi pasar dan kinerja
perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi pasar
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja organisasi dan
kualitas pelayanan. Kualitas layanan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja organisasi, dan ditemukan bahwa kualitas
pelayanan dapat dijadikan variabel mediasi hubungan antara
orientasi pasar dan kinerja organisasi. Orientasi pasar bukanlah satu-
satunya strategi orientasi yang mengarah pada kinerja organisasi.
Penelitian ini menganjurkan untuk menggabungkan orientasi pasar
dengan strategi orientasi lainnya dalam menjelaskan variasi kinerja
organisasi. Adapun perbedaannya, penelitian ini belum
mengungkapkan mengenai hubungan budaya organisasi, manajemen
pengetahuan dan inovasi.
Penelitian tentang pengaruh budaya organisasi dan inovasi
perbankan misalnya pernah dilakukan oleh Ng Yu Seen, Sharan Kaur
Garib Singh, dan Sharmila Jayasingam dalam ‚Organizational
Culture and Innovation among Malaysian Employees.‛28
Artikel
jurnal ini meneliti tentang budaya organisasi dan inovasi. Penelitian
ini meneliti ciri-ciri budaya meliputi pemberdayaan, orientasi team,
pengembangan kemampuan, membuat perubahan, fokus pelanggan
dan organisasi pembelajar. Hasil riset hanya berhasil membuktikan
dengan menciptakan perubahan dan pembelajaran organisasi sebagai
kontributor yang signifikan untuk inovasi. Penelitian selanjutnya
disarankan untuk memeriksa budaya organisasi dengan mengambil
beberapa perwakilan dari posisi penting dalam organisasi.
Pencantuman Kepala Departemen, Direktur, Presiden, dan berbagai
Wakil Presiden akan meningkatkan upaya untuk mendapatkan
penilaian yang berarti budaya organisasi. Adapun perbedaannya,
27
T. Ramayah, Nusrah Samat and May-Chiun Lo, ‚Market Orientation,
Service Quality and Organizational Performance in Service Organizations in
Malaysia‛, Asia - Pacific Journal of Business Administration, Vol. 3, (1) (2011):
8-27. 28
Ng Yu Seen, Sharan Kaur Garib Singh and Sharmila Jayasingam,
‚Organizational Culture and Innovation among Malaysian Employees‛, The Journal of Human Resource and Adult Learning, Vol. 8, Iss: 2 (Dec 2012): 147-
157.
17
penelitian ini belum secara spesifik mengungkapkan mengenai
manajemen pengetahuan, inovasi dan kinerja perusahaan.
Penelitian serupa dengan konteks yang berbeda dilakukan
oleh C. Uzkurt, R. Kumar, H. Kimzan, dan G. Eminoglu dalam ‚Role of Innovation in the Relationship between Organizational Culture and Firm Performance: A Study of the Banking Sector in Turkey.
‛29
Artikel jurnal ini menguraikan tentang budaya organisasi, inovasi
dan kinerja perusahaan. Studi ini menemukan bahwa di sektor
perbankan, meskipun budaya organisasi dan inovasi memiliki efek
langsung dan positif pada dimensi kinerja perusahaan, budaya
organisasi ditemukan memiliki koefisien regresi signifikan pada
dimensi kinerja perusahaan dibanding inovasi organisasi.
Keterbatasan dalam hasil penelitian ini bahwa data dari satu
wilayah, yaitu Turki, dan data dikumpulkan dari sektor perbankan
sebagai sampel penelitian, sehingga hasilnya bisa dikatakan paling
umum hanya untuk industri perbankan Turki.
Selanjutnya penelitian Evelyn García-Zamora, Óscar
González-Benito, dan Pablo A. Muñoz-Gallego dalam
‚Organizational and Environmental Factors as Moderators of the Relationship between Multidimensional Innovation and Performance.‛
30 Artikel jurnal ini meneliti tentang inovasi dan
kinerja perusahaan. Hasil studi ini menyimpulkan bahwa pemasaran,
manajemen, dan inovasi produk dapat memberikan kinerja terbaik
bagi perusahaan. Hasil tersebut dimoderatori oleh faktor organisasi
dan lingkungan. Peran orientasi pasar dan dinamisme lingkungan
yang sangat signifikan pada hubungan tersebut. Penelitian ini tidak
membedakan sektor, sehingga ada kemungkinan sampel perusahaan
dari berbagai sektor bisa menunjukkan perilaku yang berbeda dan
cara memahami strategi yang inovatif. Penelitian lebih lanjut harus
menentukan apakah perusahaan yang berfokus pada industri atau
jasa yang berorientasi lebih ke arah perilaku inovatif dalam proses
organisasi atau teknologi komersial mereka.
29
C. Uzkurt, R. Kumar, H. Kimzan, and G. Eminoglu, "Role of
Innovation in The Relationship between Organizational Culture and Firm
Performance: A Study of the Banking Sector in Turkey", European Journal of Innovation Management, Vol. 16, Iss: 1 (2013): 92-117.
30Evelyn García-Zamora, Óscar González-Benito, and Pablo A. Muñoz-
Gallego, ‚Organizational and Environmental Factors as Moderators of the
Relationship between Multidimensional Innovation and Performance,‛
Innovation: Management, Policy & Practice, Vol. 15, Iss: 2 (2013): 224-244.
18
Penelitian terkait manajemen pengetahuan dan kinerja
perusahaan pernah dilakukan oleh Abbas Al-Refaie dan Mohammad
D. Al-Tahat dalam ‚Effects of Knowledge Management and Organizational Learning on Firm Performance.‛
31 Studi ini
menunjukkan bahwa: (1) manajemen pengetahuan positif
mempengaruhi kinerja bisnis melalui inovasi dan melalui organisasi
belajar-inovasi. Namun, organisasi belajar tidak signifikan
mempengaruhi pelaksanaan strategi diferensiasi dan strategi cost-leadership (2) strategi diferensiasi dan cost-leadership memediasi
hubungan antara CRM dan kinerja, dan (3) kinerja karyawan tidak
signifikan berpengaruh terhadap inovasi dan kinerja bisnis.
Penelitian ini menggabungkan beberapa teknik analisis (SEM,
cluster, ANOVA) sehingga cukup membingungkan memaknai
kausalitas hubungan antar variabel. Adapun perbedaannya,
penelitian ini belum mengungkapkan mengenai hubungan budaya
organisasi, inovasi dan orientasi pasar.
Adapun terkait etika kerja Islam, penelitian serupa dilakukan
oleh beberapa peneliti, misalnya Abbas J. Ali dan Abdullah al
Uwaihan dalam artikel yang berjudul, ‚Islamic Work Ethic: A Critical Review.‛ Artikel ini berupaya mengeksplorasi etika kerja
Islam (IWE) dalam konteks budaya, perubahan politik dan
menawarkan perspektif agama dan budaya pada persoalan organisasi
dan manajemen. Temuan artikel ini menunjukkan bahwa etika kerja
Islam (IWE) dalam ekonomi merupakan dimensi sosial dan moral.
Elemen dasar etika kerja Islam dapat menunjukkan kebermanfaatan,
dan memperkuat keberlangsungan dan komitmen organisasi. Etika
kerja Islam sebagai konsep yang multidimensional. Ada 4 (empat)
yang menjadi elemen dasarnya yaitu usaha, kompetisi, transparan
(terbuka) dan tanggung jawab pemimpin.32
Artikel ini berbeda
dengan disertasi ini karena artikel ini tidak mengkaji manajemen
pengetahuan.
Artikel lain terlihat serupa dengan penelitian Ali, artikel
yang ditulis oleh Naresh Kumar dan Raduan Che Rose yang
31
Abbas Al-Refaie and Mohammad D. Al-Tahat, ‚Effects of Knowledge
Management and Organizational Learning on Firm Performance‛, Journal of Nature Science and Sustainable Technology, Vol. 8, Iss: 3 (2014): 369-390.
32Abbas J. Ali and Abdullah Al-Owaihan, ‚Islamic Work Ethic: A
Critical Review,‛ Cross Cultural Management: An International Journal, Vol.
15, No. 1 (2008): 5-19.
19
berjudul, ‚The Impact of Knowledge Sharing and Islamic Work Ethic On Innovation Capability,‛ berupaya menganalisis secara
mendalam tentang bagian pengetahuan dan peran etika kerja Islam
terhadap hubungannya dengan manajemen pengetahuan dan
kemampuannya berinovasi dalam sektor organisasi publik. Hasilnya
menunjukkan bahwa motivasi intrinsik untuk membagi ilmu
pengetahuan dalam organisasi publik adalah signifikan.
Hubungannya antara kemampuan membagi ilmu pengetahuan dan
kemampuan inovasi yang diperuntukkan organisasi publik
menunjukkan adanya kesatuan atau kesalingterhubungan dengan
etika kerja Islam.33
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Ghada A. El-Kot dan
Ronald J. Burke dalam ‚The Islamic Work Ethic among Employees in Egypt.‛ Penelitian ini menguji ada tidaknya hubungan antara
etika kerja Islam dan sikap individualistik. Melalui skala pengukuran
yang dimiliki oleh Ali, mereka menyimpulkan bahwa manajer junior
(muda) lebih memiliki sikap individualistik dibandingkan manajer
senior.34
Perbedaan penelitian ini dengan studi penulis adalah
pengaruh etika kerja Islam yang merupakan bagian dari budaya
organisasi terhadap inovasi.
Selanjutnya penelitian Jihad Mohammad dan Farzana
Quoquab dalam ‚Furthering the Thought on Islamic Work Ethic:
How Does it Differ?‛. Penelitian yang berbasis konseptual ini
menjelaskan tinjauan literatur yang berkaitan dengan sistem etika
yang berbeda, studi ini menyoroti secara spesifik perbedaan nilai dan
perilaku dalam etika kerja Islam, di antaranya adalah penekanan
pada halal dan haram, kemurnian niat, mencari pekerjaan, sifat
hubungan pemilik-karyawan dan pencegahan terhadap tindakan
amoral.35
Bahkan secara terpisah, Saeed Hameed Aldulaimi dalam
‚Fundamental Islamic Perspective of Work Ethics‛ menyatakan
33
Naresh Kumar and Raduan Che Rose, ‚The Impact of Knowledge
Sharing and Islamic Work Ethic on Innovation Capability,‛ Cross Cultural Management, Vol. 19, No. 2 (2012): 142-165.
34Ghada A. El-Kot Ronald J. Burke, "The Islamic Work Ethic among
Employees in Egypt ", International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management, Vol. 7, No. 2 (2014): 228-235.
35Jihad Mohammad and Farzana Quoquab, "Furthering the Thought on
Islamic Work Ethic: How Does it Differ?", Journal of Islamic Marketing, Vol. 7,
No, 3 (2016): 355-375.
20
bahwa terdapat bukti formulasi etika tergantung pada literatur Islam
yang membangun nilai-nilai Islam untuk bekerja. Studi tersebut
mengusulkan perspektif baru tentang etika pekerjaan yang tepat
dalam Islam. Selanjutnya, model multidimensi termasuk 18 dimensi
telah dikembangkan untuk mengevaluasi etika kerja dalam
masyarakat Islam.36
Perbedaan dengan kedua penelitian tersebut
adalah studi yang dilakukan penulis merupakan studi empiris yang
mencoba mengetahui pengaruh etika kerja Islam yang merupakan
bagian dari budaya organisasi terhadap inovasi. Sedangkan kedua
penelitian tersebut hanyalah penelitian pustaka yang hanya
membatasi masalahnya pada model etika kerja Islam.
Pada konteks Indonesia, penelitian serupa dilakukan oleh
Ahmad Adriansyah dan Adi Zakaria Afiff dalam, ‚Organizational
Culture, Absorptive Capacity, Innovation Performance and
Competitive Advantage: An Integrated Assessment in Indonesian
Banking Industry.‛37
Jurnal ini mengkaji hubungan antara dua
variabel, yaitu dampak budaya organisasi terhadap inovasi. Jurnal ini
mengajukan model penelitian tentang bagaimana dampak budaya
organisasi (budaya pengembangan dan budaya rasional) terhadap
ACAP, inovasi dan keunggulan kompetitif baik secara langsung
maupun tidak langsung. Hasil pengujian data (pada perbankan
Indonesia) memperlihatkan bahwa kedua budaya mempengaruhi
ACAP secara langsung. Hanya budaya pengembangan yang
mempengaruhi inovasi secara langsung. Tidak ada budaya yang
mempengaruhi keunggulan kompetitif secara langsung. Budaya
organisasi berdampak pada keunggulan kompetitif melalui inovasi
dan absortive capacity. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu tidak
adanya pembahasan secara spesifik mengenai orientasi pasar,
manajemen pengetahuan, dan kinerja perusahaan.
Penelitian terkait budaya organisasi juga telah banyak
dilakukan oleh beberapa sarjana Muslim Indonesia, diantaranya
penelitian Aries Munandar terkait dengan ‚Implementasi
36
Saeed Hameed Aldulaimi, "Fundamental Islamic Perspective of Work
Ethics ", Journal of Islamic Accounting and Business Research, Vol. 7, No. 1
(2016): 59-76. 37
Ahmad Adriansyah and Adi Zakaria Afiff, ‚Organizational Culture,
Absorptive Capacity, Innovation Performance and Competitive Advantage: An
Integrated Assessment in Indonesian Banking Industry,‛The South East Asian Journal of Management, Vol. 9, No. 1 (2015): 1.
21
Manajemen Strategik Dalam Pengembangan Budaya Organisasi‛.
Penelitian yang mengambil studi kasus di UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang tersebut, Munandar menemukan bahwa
Pengembangan budaya Islami merupakan bagian penting dari
manajemen strategik dalam upaya mencapai visi dan tujuan
organisasi UIN Maliki Malang yang telah mengalami perubahan
mulai dari institut cabang Surabaya (IAIN) sekolah tinggi (STAIN),
dan universitas (UIIS) hingga seperti sekarang ini (UIN Maliki
Malang). Penelitian yang menggunakan studi kasus dengan metode
penelitian kualitatif ini juga menemukan bahwa perubahan
organisasi UIN Maliki Malang relatif sangat cepat dan
pengembangan (perubahan) ini tentu membutuhkan penanganan
yang cermat dan hati-hati untuk meningkatkan kualitas tujuan mulia
pendidikan pada organisasi Islam seperti di UIN Maliki Malang.
Namun demikian, implementasi nilai-nilai Islam di lapangan masih
terdapat kesenjangan cukup besar antara nilai dan kenyataan.
Fungsi pengawasan semestinya diterapkan untuk
memastikan nilai-nilai tersebut melekat erat di kampus dan sivitas
akademika. Kepemimpinan organisasi di lembaga UIN Maliki
Malang tampaknya perlu lebih diberdayakan dan diterapkan sesuai
prinsip-prinsip ajaran mulia yang bersumber pada al-Qur’an dan
Hadist. Berbagai sumber yang tersedia masih perlu dimanfaatkan
seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan dari perubahan organisasi
tersebut. Pada akhirnya, perubahan ini meliputi pula konsep
manajamen peningkatan mutu dengan berbagai model dan
pendekatan yang dimungkinkan dalam bentuk nilai-nilai Islam. Hal
yang membedakan penelitian tersebut dengan studi ini adalah dari
aspek metodologi, Aries Munandar menggunakan metode kualitatif,
sedangkan penulis menggunakan metode kuantitatif.38
Tidak hanya
itu, fokus penelitian penulis juga berbeda dengan penelitian tersebut,
dimana penulis berfokus pada pengaruh budaya organisasi terhadap
inovasi di perbankan syariah.
Adapun penelitian yang dipublikasikan oleh Wahibur
Rokhman dalam ‚The Effect of Islamic Work Ethics on Work
Outcomes‛ membuktikan bahwa dengan menggunakan 17 indikator
nilai-nilai Islam dapat berpengaruh positif pada kepuasan kerja dan
38
Aries Munandar, ‚Implementasi Manajemen Strategik Dalam
Pengembangan Budaya Organisasi Pada Perguruan Tinggi Islam: Studi Kasus
Di Uin Maliki Malang,’ Ulul Albab, Vol. 14, No. 1 (2013): 57-83.
22
komitmen organisasi. Pimpinan perusahaan perlu mendukung dengan
mengadakan kebijakan, program dan training secara memadai untuk
menjamin bahwa setiap pegawai memahami dan menjalankan nilai-
nilai Islam di tempat kerja.39
Perbedaan dengan artikel ini bahwa
tidak mengkaji hubungan kepuasan kerja dan komitmen organisasi.
Penelitian lain datang dari hasil studi empiris yang
dilakukan oleh Fianto yang membuktikan bahwa perilaku pembelian
dipengaruhi oleh nilai-nilai agama yang diyakininya. Perilaku yang
dapat timbul dari adanya behavioral beliefs, outcomes beliefs dan
normative beliefs serta motivasi untuk mematuhinya. Nilai-nilai
agama juga dapat berperan mempengaruhi perilaku seseorang yang
juga didasarkan oleh aspek kepercayaan seseorang terhadap
perusahaan tempatnya bekerja. Studi empiris ini berbeda dengan
disertasi dimana tidak mengukur perilaku pembelian yang
dipengaruhi oleh nilai keagamaan.40
Studi tentang organisasi juga dilakukan oleh Alwiyah dalam
‚Peningkatan Etika Kerja Islam Terhadap Komitmen Organisasi Dan
Kepuasan Kerja‛. Alwiyah dalam penelitiannya tersebut menemukan
bahwa etika kerja Islam memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
affective commitment, normative commitment, dan continuance commitment ternyata lebih dipengaruhi bahwa bekerja merupakan
sarana membantu perkembangan pribadi dan hubungan sosial.
Variabel affective commitment dipengaruhi karena individu
menginginkan, variabel normative commitment dipengaruhi karena
individu tersebut merasa mempunyai kewajiban, dan variabel
continuance commitment dipengaruhi karena individu tersebut
membutuhkan. Selain itu, etika kerja Islam sangat signifikan
mempengaruhi kepuasan kerja. Kepuasan kerja merupakan bagian
dari kepuasan hidup, sehingga apabila individu memiliki kepuasan
terhadap pekerjaannya akan ada kecenderungan untuk memperbaiki
kehidupan pekerjaannya. Kepuasan kerja dapat mengarahkan sikap
39
Wahibur Rokhman, ‚The Effect of Islamic Work Ethics on Work
Outcomes,‛ EJBO Electronic Journal of Business Ethics and Organization Studies (2010): 24-25.
40Fianto, Ahmad Y. A and others, ‚Development and Measurement of
Islamic Values in Consumer Behaviour,‛ Research International Journal of Business and Management Invention,Vol. 3, No. 9 (2014): 9.
23
positif individu terhadap kemajuan suatu pekerjaan.41
Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian penulis terletak pada fokus
penelitian, dimana penulis berfokus pada pengaruh budaya organisasi
Islam terhadap inovasi suatu perusahaan.
Penelitian dari akademisi Indonesia selanjutnya adalah
Lukman Hakim dalam ‚Budaya Organisasi Islami Sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja‛, dilakukan untuk mencoba menjelaskan dan
menggambarkan tentang peran budaya perusahaan khususnya terkait
teori budaya organisasi. Organisasi yang sukses dinilai memiliki
budaya kerja yang kuat sehingga mampu menarik, menjaga dan
memberi balasan bagi siapa saja yang memenuhi kewajiban dan
mencapai target. Selain itu, penelitian ini juga membahas bagaimana
perkembangan teori organisasi dan dampaknya bagi performa
pekerja.42
Penelitian terbaru dilakukan oleh Hasan Gilani dalam
‚Exploring the Ethical Aspects of Islamic Banking.‛ Penelitian ini
membuktikan bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh manajemen
perbankan Islam terkait etika dalam bekerja memberikan pengaruh
vital terhadap modus operandi perbankan Islam tersebut. Penelitian
ini menemukan keterlibatan etika kerja Islam dalam prosedur,
operasional hingga pendekatan yang dilakukan oleh perbankan
Islam.43
Perbedaan dengan penelitian ini adalah fokus penelitian
dimana penelitian tersebut hanya fokus pada etika saja, sedangkan
penulis tidak hanya fokus pada etika kerja Islam, melainkan juga
fokus pada inovasi, orientasi pasar dan manajemen pengetahuan.
Berdasarkan uraian persamaan dan perbedaan dengan
penelitian terdahulu yang relevan di atas, maka model konseptual
yang diajukan dalam penelitian ini ditampilkan sebagai berikut:
41
Alwiyah, ‚Peningkatan Etika Kerja Islam Terhadap Komitmen
Organisasi Dan Kepuasan Kerja (Studi Kasus Pada Staf Auditor Kantor
Akuntan Publik Kota Semarang),‛ Economica, Vol. 7, No. 2 (2016): 23-54. 42
Lukman Hakim, ‚Budaya Organisasi Islami Sebagai Upaya
Meningkatkan Kinerja,‛ Iqtishadia, Vol. 9, No. 1 (2016): 179-200. 43
Hasan Gilani, "Exploring the Ethical Aspects of Islamic Banking",
International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management Vol. 8, No. 1 (2015): 85-98.
24
Gambar 1.2. Model Konseptual Penelitian
F. Hipotesis
Berdasarkan kajian terdahulu tersebut, secara umum hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini adalah: ‚Budaya organisasi
Islami, orientasi pasar, dan kapabilitas manajemen pengetahuan
memiliki hubungan dan dampak positif terhadap inovasi organisasi
perbankan syariah‛. Adapun secara khusus, berikut adalah hipotesis
yang peneliti ajukan.
Hipotesis 1 : Terdapat pengaruh budaya organisasi Islami pada
inovasi perbankan syariah di Indonesia
Hipotesis 2 : Terdapat pengaruh signifikan orientasi pasar
terhadap inovasi perbankan syariah.
Hipotesis 3 : Terdapat pengaruh signifikan manajemen
pengetahuan terhadap inovasi perbankan syariah.
Hipotesis 4 : Manajemen pengetahuan dapat menjadi
intervening variabel bagi hubungan antara budaya
organisasi Islami dan inovasi perbankan syariah.
Hipotesis 5 : Orientasi pasar dapat menjadi intervening
variabel bagi hubungan antara budaya organisasi
Islami dan inovasi perbankan syariah.
Budaya Organisasi (OC)
Orientasi Pasar (MO)
Manajemen Pengetahuan
(KM)
Inovasi (INO)
25
G. Metodologi Penelitian
1. Desain Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah dan
hipotesis yang ada maka penelitian ini termasuk penelitian analitik
design cross sectional yaitu, penelitian yang melibatkan perhitungan
sampel untuk digeneralisir populasinya, melalui proses inferensial
dimana variabel diteliti pada waktu yang bersamaan. Berdasarkan
tingkat ekplanasinya, penelitian ini berupaya menjelaskan pengaruh
pada variabel-variabel yang dihipotesiskan dalam model sehingga
pendekatan yang digunakan adalah korelasional. Variabel yang
digunakan dalam penelitian meliputi variabel Organizational Culture
(OC), Market Orientation (MO), Knowledge Management (KM),
dan Innovation (INO).
2. Populasi dan Sampel
Data Statistik Perbankan Syariah OJK periode akhir tahun
2016 menunjukkan secara nasional terdapat 13 BUS dan 21 UUS di
Indonesia. Populasi target penelitian ini adalah seluruh Bank Syariah
di Indonesia yang berlokasi di Jabodetabek, yang berbentuk Bank
Umum Syariah (BUS). Adapun terkait dengan sampel, karena teknik
pengambilan data penelitian menggunakan pendekatan data primer,
maka peneliti menyadari bahwa ketersediaan data akan sangat
bergantung pada izin yang diberikan dari pihak Bank Umum Syariah
(BUS).
Peneliti menggunakan metode purposive sampling yaitu
penentuan sampel didasarkan pada pertimbangan tertentu yaitu: (1)
respon izin yang diberikan perusahaan tidak melebihi batas waktu
yang sudah ditentukan peneliti; (2) penentuan cabang ditentukan
oleh kantor pusat. Berdasarkan pertimbangan ini maka diperoleh
sampel penelitian dari tiga bank yaitu Bank Syariah Mandiri (BSM),
Bank Muamalat Indonesia (Muamalat), dan BNI Syariah (BNIS)
dengan total sampel sebanyak 187 responden.
3. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua
jenis, yaitu data primer dan data sekunder:
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari
objek penelitian melalui observasi dan kuesioner yang
disebarkan.
26
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung
dari objek penelitian berupa dokumen atau laporan-laporan,
berupa gambaran umum lokasi penelitian, dan data lainnya yang
relevan dengan penelitian ini.
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, item diadaptasi dari penelitian
sebelumnya dan dimodifikasi. Semua konstruksi diukur dengan skala
likert lima poin (1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 =
netral/tidak tahu, 4 = setuju, 5= sangat setuju). Uraian mengenai
pengukuran masing-masing variabel selanjutnya dijelaskan sebagai
berikut:
Tabel 1.2
Teknik Pengolahan Variabel Penelitian
Variabel
Laten (2nd
CFA)
Pertanyaan Sumber
Budaya
Organisasi
Islami
17 item Saeed Hameed Aldulaimi (2016), Jihad
Mohammad dan Farzana Quoquab (2016),
Hassan Gilani (2015).
Majid Ali (2013), Naresh Kumar dan
Raduan Che Rose (2010, 2012). Abbas J
Ali dan Abdullah Al-Owaihan, (2008).
Manajemen
Pengetahuan
13 item Teresa L. Ju, Chia-Ying Li, dan Tien-
Shiang Lee (2006); Niu (2010)
Orientasi
Pasar
12 item Aviv Shoham, G. M. Rose dan F. Kropp
(2001, 2005), Mohammed A. Mahmoud
(2011) MKTOR (Narver dan Slater, 1990),
dimodifikasi.
Inovasi 12 item Valencia, Raquel Sanz Valle, Daniel
Jiménez (2010, 2011). Teresa L. Ju, Chia-
Ying Li, dan Tien-Shiang Lee (2006)
27
5. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
deskriptif dan inferensional. Statistik deskriptif digunakan untuk
memberikan gambaran mengenai budaya organisasi Islami, orientasi
pasar, manajemen pengetahuan dan inovasi melalui frekuensi jawaban
dan persentasi. Analisis infrerensial dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan Exploratory Factor Analysis (EFA) dan varimax rotation
untuk memvalidasi struktur data. Analisis structural equation modeling
– partial least square (PLS-SEM) untuk menguji hubungan antar variabel
yang dihipotesiskan. Partial Least Square (PLS) dikembangkan pertama
sekali oleh Wold sebagai metode umum untuk mengestimasi path model yang menggunakan konstruk laten dengan multiple indikator. Salah satu
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis Structural Equation Modeling (SEM) yang
berbasis varians yaitu Partial Least Square (PLS) untuk mengetahui
kebenaran konsep teori mengenai budaya organisasi Islami, orientasi
pasar dan kapabilitas managemen pengetahuan. PLS sendiri merupakan
metode analisis yang powerfull karena metode tersebut tidak didasarkan
pada banyaknya asumsi dimana seperti data tidak harus berdistribusi
multivariate normal dan sampel tidak harus besar.
Walaupun PLS dapat juga digunakan untuk mengkonfirmasi teori,
tetapi juga dapat digunakan untuk menjelaskan ada atau tidaknya
hubungan antar variabel variabel laten.44
Penelitian ini secara khusus menggunakan PLS SEM dikarenakan
alasan dibawah ini. Secara umum ketika variabel penelitian bersifat laten
atau tidak dapat diukur secara langsung maka penggunaan analisis SEM
sangat populer digunakan. Para peneliti umumya mengadopsi analisis
SEM untuk menguji pengaruh variabel laten terhadap variabel laten
lainnya berdasarkan landasan teori.
Henseler, Ringle dan Sinkovics menjelaskan bahwa pendekatan
analisis SEM ada dua yaitu berdasarkan basis kovarians dan varians.
SEM berbasis kovarians dibangun atas landasan teori yang kuat yang
bertujuan untuk mengkonfirmasi model oleh data empiris. Meskipun
demikian SEM berbasis kovarians membutuhkan asumsi yang ketat
44
Wold H, Partial Least Square. In S Kotz and N. L. Jhonson (Eds).
Encyclopedia of Statistical Sciences, Vol 8 (New York: Wiley, 1985), 587-599.
Lihat juga Imam Ghozali, Structural Equation Modeling Metode Alternatif Dengan Partial Least Square PLS, Edisi 2 (Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, 2008), 4.
28
seperti data berdistribusi normal multivariat dan sample yang besar,
sebaliknya SEM berbasis varians bertujuan lebih menekankan pada
prediksi dan dalam metode estimasinya, SEM berbasis varians
menggunakan metode Partial Least Square (PLS).45
Menurut Sarsted
dalam Sofyan Yamin, studi PLS-SEM bersifat eksploratori dimana
secara konsep dan praktis, analisis ini mirip dengan analisis regresi linier
berganda yang memiliki tujuan memaksimumkan varians kontrak
variabel dependen, akan tetapi pada PLS-SEM peneliti perlu
menambahkan evaluasi kualitas pada model pengukuran. Atas konsep
dasar algoritma ini maka tujuan PLS adalah prediksi.46
Visual PLS dan SmartPLS sama-sama dapat digunakan untuk
mengkonstruksi indikator produk untuk model jalur (path model) dengan
efek interaksi. Namun, VisualPLS hanya dapat mengkalkulasi ‘product term’ dan menjadikannya sebagai variabel baru, sedangkan SmartPLS
dapat secara langsung menambahkan interaksi laten variabel dengan
ukuran-ukurannya kedalam grafik model jalur.47
a. Estimasi Model dengan PLS-SEM
Model PLS-SEM, sebagaimana halnya model SEM berbasis
kovarians, terdiri dari model pengukuran dan model struktural.
Istilah model pengukuran disebut juga outer model dan model
struktural disebut dengan inner model. Anderson dan Gerbing
mengatakan bahwa analisis SEM dilakukan secara dua langkah (two stage approach) yaitu mengestimasi model pengukuran hingga
mencapai tingkat validitas dan reliabilitas yang layak lalu
dilanjutkan dengan pengujian model struktural. Evaluasi model
pengukuran berarti menguji seberapa baik item pertanyaan yang
diajukan mengukur atau merepresentasikan variabel penelitian.
Evaluasi model struktural berarti menguji serangkaian pengaruh
antara variabel yang dihipotesiskan.48
45
Henseler J, Ringle M and Sinkovics, R. R, ‚The Use of Partial Least
Squares Path Modeling in International Marketing,‛ New Challenges to International Marketing Advances in International Marketing, Vol. 20 (2009):
277-319. 46
Sofyan Yamin, Tutorial Statistik Lengkap 1000 Halaman dengan Software SPSS Lanjutan (Jakarta: Titian Pena Abadi 2016), 8.
47Vinzi, V. E., Chin, W. W., Henseler, J., Wang, H. Handbook of Partial
Least Squares: Concept, Methods and Application, (Spinger: 2010): 748. 48
Anderson, J C, Gerbing, DW, ‚Structural Equation Modeling in
Practice A Review And Recommended Two Step Approach,‛ Psychological
29
Model pengukuran outer model merupakan hubungan
kausalitas antara variabel dengan indikator atau item pertanyaan
yang dapat bersifat reflektif maupun formatif. Menurut Yamin,
istilah model pengukuran reflektif dikembangkan berdasarkan pada
classical test theory dimana asumsi variabel laten yang menjadi
target penelitian adalah fungsi dari nilai sebenarnya ditambah error.
Model pengukuran ini mengasumsikan bahwa kovarians di antara
pengukurannya dijelaskan oleh variasi yang mendasari faktor
latennya sehingga indikator mencerminkan pengukuran variabel
laten. Sebaliknya model pengukuran formatif didefinisikan sebagai
kombinasi linier dari indikator dimana setiap indikator adalah
variabel eksogen dalam model pengukuran. Arah kausalitas mengalir
dari indikator menuju ke konstrak (variabel laten).49
Sementara dalam hal inner model, SEM juga mengenal
variabel yang disebut variabel eksogen. Istilah ini sama dengan
variabel independen dalam analisis regresi. Variabel endogen
memiliki makna seperti variabel dependen. Variabel intervening
sendiri dapat diartikan sebagai variabel antara yang memediasi
pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen. Terdapat satu
variabel dalam penelitian ini yang bertindak pure sebagai variabel
eksogen, yaitu budaya organisasi Islami, dan pure sebagai endogen,
yaitu variabel inovasi. Sedangkan variabel lainnya, seperti variabel
manajemen pengetahuan dan orientasi pasar bertindak sebagai
variabel eksogen, endogen, dan interervening secara bersamaan.
b. Uji Outer Model: Measurement Model Pada tahap ini peneliti menganalisa uji outer dari model
yang telah peneliti ajukan sebelumnya. Ghozali (2008) menyebutkan
bahwa outer model dapat didefinisikan sebagai pengujian bagaimana
setiap indikator (item pertanyaan) berhubungan dengan variabel
latennya. Hubungan antara indikator dengan variabel latennya dapat
berbentuk dua hal, (i) reflektif dan (ii) formatif. Penelitan ini
menggunakan variabel reflektif karena indikator-indikator yang
Bulleting, The American Psychological Association, Vol. 103, No. 3 (1998):
411-423. 49
Sofyan Yamin, Tutorial Statistik Lengkap 1000 Halaman Dengan
Software SPSS Lanjutan (Jakarta: Titian Pena Abadi, 2016): 10.
30
peneliti gunakan merupakan ‘hasil’ dari laten variabel yang ingin
peneliti ukur.50
Dalam hal model reflektif, Henseler, Ringle, dan Sinkovics
dan Hair, mengatakan bahwa evaluasi model pengukuran terdiri dari
convergent validity dan discriminant validity. Convergent validity
dimaksudkan bahwa setiap indikator mampu mengukur variabel
penelitian dengan valid dan reliabel. Pemeriksaan convergent valdity terdiri dari validitas indikator, composite reliability dan AVE
(Average Variance Extracted).51
Tingkat validitas indikator dalam PLS dilihat dari faktor
loading. Definsi ini sama dengan faktor loading dalam analisis faktor
EFA. Faktor loading menyatakan korelasi antara item pertanyaan
dengan variabel penelitian.52
Tingkat validitas indikator yang dapat
diterima yaitu lebih dari 0,70. Meskipun demikian menurut Chin and
Keil dalam Didi Achjari, tingkat validitas diatas 0,50 sudah dapat
diterima.
Tingkat composite reliability diukur dengan Composite Reliability (CR) dan Cronbach’s Alpha. Keduanya merupakan
ukuran reliabilitas dimana nilai minimal yang direkomendasikan
adalah 0,70.53
Dalam studi eksploratory, Hair, Ringle dan Sarstedt
menilai CR 0,60 sampai 0,70 masih dapat dipertimbangkan untuk
diterima. Henseler, Ringle, dan Sarstedt berpendapat bahwa nilai
composite reliability (CR) dan Cronbach’s Alpha kurang dari 0,60
menunjukkan reliabilitas yang rendah.
Ukuran convergent validity ketiga adalah nilai AVE atau
Average Variance Extracted. Nilai ini menggambarkan seberapa
besar kandungan variasi item pertanyaan yang ada dalam variabel.
50
Imam, Ghazali, Structural Equation Modeling. Metode Alternatif
Dengan Partial Least Square (Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, 2008), 12. 51
Lihat Henseler J, Ringle M and Sinkovics, R R, ‚The Use of Partial
Least Squares Path Modeling In International Marketing,‛ New Challenges to International Marketing Advances in International Marketing, Vol. 20 (2009):
277–319. Lihat juga Hair and others, ‚An Assessment of the Use of Partial
Least Squares Structural Equation Modeling in Marketing Research,‛ Journal of the Academy of Marketing Science (2011).
52Didi Achjari, ‚Partial Least Square: Another Method of Structural
Equation Modeling Analysis, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 19, No.
3 (2004): 238-248. 53
Hair and others, Multivariate Data Analysis.
31
Semakin tinggi nilai AVE menunjukkan sifat convergent validity
yang dapat diterima. Menurut Hair, Rule of thumb untuk ukuran ini
adalah di atas 0,50. Item-item pertanyaan dinyatakan valid secara
umum apabila memiliki AVE lebih dari 0,50.
Di sisi lain, discriminant validity menguji apakah setiap
variabel memberikan variasi lebih tinggi terhadap indikator
pengukurnya dibandingkan dengan indikator lainnya. Pemeriksaan
discriminant validity terdiri dari cross loadings dan membandingkan
korelasi antara variabel dengan akar AVE.
c. Uji Inner Model: Evaluasi Model Struktural
Setelah pemeriksaan model pengukuran terpenuhi dimana
hasil convergent validity dan discriminant validity dapat diterima
maka langkah selanjutnya adalah menguji inner model (model
struktural). Menurut Ghazali (2008) pengujian model struktural
bertujuan untuk memperlihatkan hubungan antar variabel laten
berdasarkan model yang sudah dibuat. Terdapat beberapa pengujian
yang digunakan untuk inner model PLS-SEM.
Pertama, peneliti akan menguji goodness of fit dari model
secara umum. Hal ini dapat dilihat dari seberapa besar varians
variabel endogen dapat dijelaskan oleh variabel eksogennya. Hal ini
dapat tergambar melalui R-squares dari model. Ghazali memberikan
rule of thumb terhadap riset sosial terkait dengan R-Squares.
Menurut Ghazali, R-Squares dikatakan besar apabila nilainya tidak
kurang dari 67%. Sedangkan apabila nilai R-Squares adalah 33%
hingga 66%, maka efek dari vaiabel eksogen dikatakan menengah.
Minimal R-Squares yang harus didapatkan untuk dapat disebut
memiliki hubungan yang lemah adalah 19%.
Kedua, uji inner model dilakukan dengan menguji koefisien
jalur model. Nilai estimasi ini harus signifikan diukur oleh t-statistik
yang dapat diperoleh melalui bootstrapping. Adapun berapa besaran
dan arah dari koefisien jalur dikembalikan kepada teori struktural
yang membentuknya.
32
H. Sistematika Pembahasan
Penelitian ini disusun sebanyak enam bab yang terdiri dari:
pertama, Bab Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang penelitian,
perumusan masalah, pembatasan masalah penelitian, tujuan dan
signifikansi penelitian, originalitas penelitian, penelitian terdahulu yang
relevan dan metode penelitian. Pada bagian latar belakang disajikan
beberapa hasil penelitian sebelumnya yang kemudian dikaji mengenai
research gap-nya yang menjadikan alasan untuk dilakukannya penelitian
ini, disamping itu dalam latar belakang penelitian juga disajikan
fenomena bisnis yang dijadikan sebagai alasan untuk menerapkan konsep
yang dikembangkan dalam disertasi ini. Orisinilitas penelitian
membahas mengenai posisi dan perbedaan dengan penelitian
sebelumnya. Pada Bab ini menjelaskan mengenai metodologi yang
digunakan dalam penelitian. Metodologi penelitian menjelaskan
mengenaitarget populasi, penentuan jumlah sampel, teknik pengambilan
sampel, teknik pengukuran variabel dan metode dalam mengumpulkan
data. Bab ini juga menjelaskan tentang alat analisis yang digunakan
untuk menganalisis data, termasuk didalamnya adalah uji validitas dan
uji reliabilitas serta uji ketepatan model.
Kedua, bab ini berisi perkembangan perbankan syariah di
Indonesia, mulai dari akar pertumbuhan dan orientasi perbankan syariah
di Indonesia, faktor pengembangan sistem ekonomi dan keuangannya,
serta inovasi, kinerja dan highly regulated industry perbankan syariah di
Indonesia.
Ketiga, bab ini berjudul budaya organisasi Islami pada inovasi di
industri perbankan syariah. Bab ini mendiskusikan terkait dengan
variabel di perbankan syariah yang terdiri dari bank syariah sebagai
dinamika ekonomi, budaya organisasi Islami, orientasi pasar, inovasi,
dan manajemen pengetahuan.
Keempat, analisis data penelitian. Bab ini menganalisis
mengenai gambaran obyek penelitian, gambaran umum responden dan
analisis deskriptif mengenai jawaban respon pada setiap variabel yang
diteliti. Hal yang paling penting dalam bab ini adalah analisis mengenai
pengujian hubungan kausal antar variabel yang digunakan untuk menarik
kesimpulan untuk setiap hipotesis.
Kelima, bab ini menjelaskan pengaruh budaya organisasi Islami
pada inovasi perbankan syariah, yang meliputi budaya organisasi Islami
sebagai pendorong keberhasilan manajemen perusahaan sekaligus
meningkatkan inovasi perusahaan.
33
Keenam, kesimpulan dan implikasi. Bab ini berisi tentang
kesimpulan mengenai hubungan kausal antar variabel yang telah
dihipotesiskan. Berdasarkan kesimpulan tersebut kemudian diuraikan
mengenai implikasi penelitian baik implikasi bagi pengembangan ilmu
pengetahuan maupun implikasi bagi kebijakan manajerial. Bab ini juga
menjelaskan mengenai keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi oleh
peneliti baik dilapangan maupun dalam proses penelitian secara
keseluruhan sehingga dapat digunakan sebagai pedoman bagi peneliti
selanjutnya untuk perbaikan.