buat uas pkn

32
Pengertian HAM dan ruang lingkupnya Filed under: State Ideology Leave a comment 01/30/2013 Hak Asasi Manusia (HAM) mempunyai ruang lingkup yang luas dan mencakup berbagai aspek kehidupan. Hal-hal yang menjadi ruang lingkup HAM antara lain : a) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan hak miliknya. b) Setiap orang berhak atas pengakuan didepan hukum sebagai manusia pribadi dimana saja ia berada. c) Setiap orang berhak atas rasa aman dan tenteram serta perlindungan terhadap ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. d) Setiap orang tidak boleh diganggu yang merupakan hak yang berkaitan dengan kehidupan pribadi didalam tempat kediamannya. e) Setiap orang berhak atas kemerdekaan dan rahasia dalam hubungan komunikasi melalui sarana elektronik tidak boleh diganggu, kecuali atas perintah hakim atau kekuasaan lain yang sah sesuai dengan Undang-undang. f) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan, penghukuman atau perlakuan yang kejam, tidak manusiawi, penghilangan paksa dan penghilangan nyawa. h) Setiap orang tidak boleh ditangkap, ditek,an disiksa, dikucilkan, diasingkan, atau dibuang secara sewenang-wenang. i) Setiap orang berhak hidup dalam tatanan masyarakat dan kenegaraan yang damai, aman dan tenteram. yang menghormati, melindungi dan melaksanakan sepenuhnya hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia sebagaimana di atur dalam Undang-undang. Pengertian demokrasi: 1. Secara etimologi, demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata demos(rakyat) dan kratos(pemerintah). Jadi, demokrasi berarti pemerintahan rakyat 2. Secara umum, demokrasi adalah system pemerintahan yang melibatkan rakyat dalam berlangsungnya pemerintahan. 3. Menurut Abraham Lincoln, demokrasi yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Upload: arya-bima-wicaksana

Post on 11-Nov-2015

58 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

hbjjjnn

TRANSCRIPT

Pengertian HAM dan ruanglingkupnyaFiled under:State IdeologyLeave a comment01/30/2013Hak Asasi Manusia (HAM) mempunyai ruang lingkup yang luas dan mencakup berbagai aspek kehidupan. Hal-hal yang menjadi ruang lingkup HAM antara lain :a) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan hak miliknya.b) Setiap orang berhak atas pengakuan didepan hukum sebagai manusia pribadi dimana saja ia berada.c) Setiap orang berhak atas rasa aman dan tenteram serta perlindungan terhadap ancaman ketakutan untukberbuat atau tidak berbuat sesuatu.d) Setiap orang tidak boleh diganggu yang merupakan hak yang berkaitan dengan kehidupan pribadi didalam tempatkediamannya.e) Setiap orang berhak atas kemerdekaan dan rahasia dalam hubungan komunikasi melalui sarana elektronik tidakboleh diganggu, kecuali atas perintah hakim atau kekuasaan lain yang sah sesuai dengan Undang-undang.f) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan, penghukuman atau perlakuan yang kejam, tidak manusiawi,penghilangan paksa dan penghilangan nyawa.h) Setiap orang tidak boleh ditangkap, ditek,an disiksa, dikucilkan, diasingkan, atau dibuang secarasewenang-wenang.i) Setiap orang berhak hidup dalam tatanan masyarakat dan kenegaraan yang damai, aman dan tenteram. yang menghormati, melindungi dan melaksanakan sepenuhnya hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia sebagaimana di atur dalam Undang-undang.Pengertian demokrasi:1. Secara etimologi, demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu dari katademos(rakyat) dankratos(pemerintah). Jadi, demokrasi berarti pemerintahan rakyat2. Secara umum, demokrasi adalah system pemerintahan yang melibatkan rakyat dalam berlangsungnya pemerintahan.3. Menurut Abraham Lincoln, demokrasi yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.Ciri-ciri demokrasi:1. Adanya jaminan HAM (pasal 28A-J UUD 1945)2. Adanya jaminan kemerdekaan bagi warga Negara untuk berkumpuldan beroposisi3. Perlakuan dan kedudukan sama bagi seluruh warga negara dalam hukum (pasal 27 ayat 1 UUD)4. Kekuasaan yang dikontrol oleh rakyat melalui perwakilan yang dipilih rakyat5. Jaminan kekuasaan yang telah disepakati bersamaPrinsip-prinsip demokrasi:1. Kekuasaan pemerintah dibatasi oleh konstitusi2. Pemilu yang bebas, jujur, dan adil (agar mendapat wakil rakyat yang sesuai aspirasi rakyat)3. Jaminan Hak Asasi Manusia4. Persamaan kedudukan di depan hukum5. Peradilan yang jujur dan tidak memihak untuk mencapai keadilan6. Kebebasan berserikat dan mengeluarkan pendapat7. Kebebasan persWawasan nusantaraadalah cara pandang dan sikap bangsaIndonesiamengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkanPancasiladanUUD 1945.[1]Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.[1]Daftar isi[sembunyikan] 1Latar belakang 1.1Falsafah pancasila 1.2Aspek kewilayahan nusantara 1.3Aspek sosial budaya 1.4Aspek sejarah 2Fungsi 3Tujuan 4Implementasi 4.1Kehidupan politik 4.2Kehidupan ekonomi 4.3Kehidupan sosial 4.4Kehidupan pertahanan dan keamanan 5Referensi 6Lihat pulaLatar belakang[sunting|sunting sumber]Falsafah pancasila[sunting|sunting sumber]Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan wawasan nusantara. Nilai-nilai tersebut adalah:[2]1. PenerapanHak Asasi Manusia(HAM), seperti memberi kesempatan menjalankanibadahsesuai denganagamamasing- masing.2. Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan.3. Pengambilan keputusan berdasarkanmusyawarahuntuk mufakat.Aspek kewilayahan nusantara[sunting|sunting sumber]Pengaruhgeografimerupakan suatu fenomena yang perlu diperhitungkan, karena Indonesia kaya akan anekaSumber Daya Alam(SDA) dansuku bangsa.[2]Aspek sosial budaya[sunting|sunting sumber]Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing-masing memilikiadat istiadat,bahasa, agama, dankepercayaanyang berbeda - beda, sehingga tata kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi antargolongan mengandung potensi konflik yang besar.mengenai berbagai macam ragam budaya[2]Aspek sejarah[sunting|sunting sumber]Indonesia diwarnai oleh pengalamansejarahyang tidak menghendaki terulangnya perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia.[2]Hal ini dikarenakankemerdekaanyang telah diraih oleh bangsa Indonesia merupakan hasil dari semangat persatuan dan kesatuan yang sangat tinggi bangsa Indonesia sendiri.[2]Jadi, semangat ini harus tetap dipertahankan untuk persatuan bangsa dan menjaga wilayah kesatuan Indonesia.[2]Fungsi[sunting|sunting sumber]

Gambaran dari isi Deklarasi Djuanda.1. Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan kewilayahan.[3]2. Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan kesatuan politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan sosial dan politik, dan kesatuan pertahanan dan keamanan.3. Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara merupakan pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.[3]4. Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negaratetangga.[3]Batasan dan tantangan negaraRepublik Indonesiaadalah:[3] RisalahsidangBPUPKItanggal 29 Mei-1 Juni1945tentang negara Republik Indonesia dari beberapa pendapat para pejuang nasional.Dr. Soepomomenyatakan Indonesia meliputi batasHindia Belanda,Muh. Yaminmenyatakan Indonesia meliputiSumatera,Jawa,SundaKecil,Borneo,Selebes,Maluku-Ambon,Semenanjung Melayu,Timor,Papua,Ir. Soekarnomenyatakan bahwa kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Ordonantie(UU Belanda)1939, yaitu penentuan lebarlautsepanjang 3 mil laut dengan cara menarik garis pangkal berdasarkan garisair pasang surutataucountourpulau/darat. Ketentuan ini membuat Indonesia bukan sebagai negara kesatuan, karena pada setiap wilayah laut terdapat laut bebas yang berada di luar wilayahyurisdiksinasional. Deklarasi Juanda, 13 Desember1957merupakan pengumumanpemerintahRI tentang wilayah perairan negara RI, yang isinya:1. Cara penarikan batas laut wilayah tidak lagi berdasarkan garis pasang surut(low water line), tetapi pada sistem penarikan garis lurus(straight base line)yang diukur dari garis yang menghubungkan titik - titik ujung yang terluar dari pulau-pulau yang termasuk dalam wilayah RI.2. Penentuan wilayah lebar laut dari 3 mil laut menjadi 12 mil laut.3. Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)sebagairezimHukum Internasional, di mana batasan nusantara 200 mil yang diukur dari garis pangkal wilayah laut Indonesia. Dengan adanya Deklarasi Juanda, secara yuridis formal, Indonesia menjadi utuh dan tidak terpecah lagi.Tujuan[sunting|sunting sumber]Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu:[4]1. Tujuan nasional, dapat dilihat dalamPembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah "untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpahdarahIndonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakanketertibanduniayang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dankeadilan sosial".2. Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah maupunsosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di seluruhdunia.Implementasi[sunting|sunting sumber]Kehidupan politik[sunting|sunting sumber]Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara, yaitu:[5]1. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti UUPartaiPolitik, UUPemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa.Contohnya seperti dalam pemilihanpresiden, anggotaDPR, dankepala daerahharus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.2. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai dengan hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyaidasar hukumyang sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat diterbitkan olehprovinsidankabupatendalam bentuk peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional.3. Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikappluralismeuntuk mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikaptoleransi.4. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik danlembaga pemerintahanuntuk meningkatkan semangat kebangsaan, persatuan dan kesatuan.5. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuatkorps diplomatiksebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar danpulaukosong.Kehidupan ekonomi[sunting|sunting sumber]1. Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisikhatulistiwa, wilayah laut yang luas,hutan tropisyang besar, hasil tambang dan minyak yang besar, serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor pemerintahan,pertanian, danperindustrian.2. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan antar daerah. Oleh sebab itu, dengan adanyaotonomi daerahdapat menciptakan upaya dalamkeadilanekonomi.3. Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan memberikan fasilitaskreditmikro dalam pengembangan usaha kecil.Kehidupan sosial[sunting|sunting sumber]

Tari pendet dariBalimerupakan budaya Indonesia yang harus dilestarikan sebagai implementasi dalam kehidupan sosial.Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu:[5]1. Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari segibudaya,status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.2. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat dijadikan kegiatanpariwisatayang memberikan sumberpendapatan nasionalmaupun daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembanganmuseum, dancagar budaya.Kehidupan pertahanan dan keamanan[sunting|sunting sumber]

Membagun TNI Profesional merupakan implementasi dalam kehidupan pertahanan keamanan.Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu:[5]1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang mengganggu keamanan kepada aparat dan belajarkemiliteran.2. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangunsolidaritasdan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.3. MembangunTNIyang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar Indonesia.KETAHANAN NASIONAL ( LATAR BELAKANG, TUJUAN NASIONAL, FALSAFAH & IDEOLOGI NEGARA)KETAHANAN NASIONAL(LATAR BELAKANG, TUJUAN NASIONAL, FALSAFAH dan IDEOLOGI NEGARA)Ketahanan NasionalKondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan megatasi Ancaman, Gangguan, Hambatan, Tantangan (AGHT) baik yang datang dari dalam maupun dari luar negeri untuk menjamin identitas, integritas dan kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapi tujuan nasionalnya.Ketahanan nasional adalah konsisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan, dengan pembinaan sejak dini, sinergik dankontinue, secara pribadi, keluarga, daerah dan nasional.Keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, berdasarkan pemikiran geostrategis berupa : konsepsi yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan kondisi dan konstelasi geografis Indonesia. LATAR BELAKANG KETAHANAN NASIONALI. LATAR BELAKANGSejak proklamasi 17 Agustus 1945, kehidupan bangsa Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman baik dari dalam maupun dari luar negeri yang dapat membahayakan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), seperti : Agresi Militer Belanda.- Gerakan Separatis : PKI, DI/TII dan lain-lain.- Ditinjau dari geopolitik dan geostrategis dengan posisi geografis, potensi Sumber Daya Alam serta jumlah dan kemampuan penduduk, telah menempatkan bangsa Indonesia menjadi ajang persaingan dan perebutan negara-negara besar, sehingga menimbulkan dampak negatif yang dapat membahayakan kelangsungan dan eksistensi negara Indonesia.Meskipun dihadapkan terhadap tantangan tersebut, NKRI tetap tegak berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka, bersatu dan berdaulat, hal itu menunjukan bangsa Indonesia mempunyai keuletan dan kemampuan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, sehingga dapat menghadapi Ancaman, Gangguan , Hambatan dan Tantangan (AGHT).Negara Indonesia adalah negara hukum bukan berdasarkan kekuasaan belaka, dan kesemuannya ditunjukan untuk menjaga ketertiban seluruh masyarakat Indonesia.Negara Indonesia adalah negara yang mempunyai UUD 1945 sebagai konsutitusinya, dimana system pemerintahan negara tertuang di dalamnya.Sehingga kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan Nasional yang didasari oleh :Pancasila sebagai landasan idiil. UUD 1945 sebagai landasan konstitusionil. Wawasan Nusantara sebagai landasan visional.Untuk itu bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun datangnya.II. DASAR PEMIKIRANManusia BerbudayaManusia dikatakan mahluk sempurna karena memiliki naluri, kemampuan berpikir, akal, dan ketrampilan, senantiasa berjuang mempertahankan eksistensi, pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya, berupaya memenuhi baik materil maupunspiritual.Olehkarena itu manusia berbudaya akan selalu mengadakan hubungan-hubungan dengan : Tuhan = Dinamakan Agama. Cita-cita = Dinamakan Idiologi. Kekuasaan/kekuatan = Dinamakan Politik. Pemenuhan Kebutuhan = Dinamakan Ekonomi. Manusia = Dinamakan Sosial. Rasa Keindahan = Dinamakan Seni/Budaya Pemanfaatan Alam = Dinamakan IPTEK. Rasa Alam = Dinamakan Pertahanan dan Keamanan.Tujuan Nasional Falsafah Bangsa dan Idiologi NegaraTujuan nasional menjadi pokok pikiran ketahanan nasional karena sesuatu organisasi dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah internal dan eksternal sehingga perlu kondisi yang siap menghadapi TUJUAN NASIONALTujuan ketahanan nasional pada dasarnya untuk menghadapi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (AHTG). Jadi semakin kuat ketahanan nasional suatu bangsa semakin dapat menjamin kelangsungan hidup atau survival hidup suatu bangsa dan Negara.Oleh karena itu, sekarang yang dibutuhkan adalah bagaimana membangun ketahanan nasional nasional secara bottom up approach melalui pembinaan tingkat ketahanan dari mulai ketahanan nasional, ketahanan daerah, ketahanan lingkungan, ketahanan keluarga dan ketahanan pribadi.Dengan pembangunan ketahanan nasional melalui pendekatan dari bawah maka diharapkan dapat tercapai kondisi keamanan nasional yang menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara dan sekaligus pelaksanaan pembangunan di berbagai daerah. FALSAFAH & IDEOLOGI NEGARAI. FALSAFAH KETAHANAN NASIONALFalsafah dan ideology juga menjadi pokok pikiran. Hal ini tampak dari makna falsafah dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi sebagai berikut:- Alinea pertama menyebutkan:Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.Maknanya: Kemerdekaan adalah hak asasi manusia.- Alinea kedua menyebutkan:dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur.Maknanya: adanya masa depan yang harus diraih (cita-cita).- Alinea ketiga menyebutkan:Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini Kemerdekaannya.Maknanya: bila Negara ingin mencapai cita-cita maka kehidupan berbangsa dan bernegara harus mendapat ridlo Allah yang merupakan dorongan spiritual.- Alinea keempat menyebutkan:Kemerdekaan dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan social, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dan berdasarkan:1. Ketuhanan Yang Maha Esa2. kemanusiaan yang adil dan beradab3. Persatuan Indonesia4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan5. serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh bagi seluruh rakyat Indonesia.II. PENGARUH ASPEK IDEOLOGIIdeologi adalah Suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang memberikan motivasi.Dalam Ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia. Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.1. IDEOLOGI DUNIAA. Liberalisme(Individualisme)Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak semua orang (individu) dalam masyarakat (kontraksosial). Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa terkecuali atas persetujuan dari yang bersangkutan.Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak.Tokoh: Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, Herbert Spencer, Harold J. LaskiB. Komunisme(ClassTheory)Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain.Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh),oleh karena itu kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari kaum kapitalis & borjuis, dalam upaya merebut kekuasaan / mempertahankannya, komunisme akan:- Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu serta menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Atheis, agama adalah racun bagi kehidupan masyarakat. Mengkomuniskan dunia, masyarakat tanpa nasionalisme. Menginginkan masyarakat tanpa kelas, hidup aman, tanpa pertentangan, perombakan masyarakat dengan revolusi.C. Paham AgamaNegara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia.2. IDEOLOGI PANCASILAMerupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung didalamnya.Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut.Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai berikut:- Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif.- Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.- Bhineka Tunggal Ika dan Wasantara terus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.- Contoh para pemimpin penyelenggara negara dan pemimpin tokoh masyarakat merupakan hal yang sangat mendasar.- Pembangunan seimbang antara fisik material dan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan sekularisme- Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada anak didik dengan cara mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lainKetahanan Nasional IndonesiaMinggu, 27 Januari 20130 komentar

A.Latar BelakangDalam upaya mencapai tujuan nasional, setiap bangsa melakukan kegiatan pembangunan di segala bidang dengan berpedoman kepada wawasan nasionalnya yang memandang negara dan bangsanya sebagai satu kesatuan yang utuh.Dalam melakukan pembangunan tersebut langsung atau tidak langsung selalu akan menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan, untuk itu suatu bangsa perlu memiliki ketahanan, daya tahan, keuletan, dan ketangguhan guna mengatasi hakikat ancaman tersebut sehingga program pembagunan nasional tetap dilaksanakan sampai tercapainya tujuan nasional. Hambatan dan tantangan itu dinamakan Ketahanan Nasional.Ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh setiap bangsa dalam perjalanan sejarahnya selalu berubah-ubah sesuai dengan situasi dan kondisi serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun pada umumnya suatu bangsa dapat mengatasi setiap ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan yang dihadapi sehingga kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negaranya dapat dipertahankan, karena bangsa tersebut mempunyai ketahanan nasional.Menurut kamus besar bahasa Indonesia pertahanan adalah pembelaan terhadap negara dan sebagainya atau kubu/benteng yang dipakai untuk membela diri atau menangkis serangan dalam arti mempertahankan.Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamik suatu bangsa yang meliputi seluruh aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dala menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik yang datang dan luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integrasi, identitas kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasionalnya. Atau dalam kata lain, ketahanan nasional suatu bangsa akan selalu berubah secara dinamis atau berkmbang sesuai dengan intensitas dan ekstensitas ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang dihadapi.Dalam menghadapi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan tersebut terdapar aturan yang melalui pendekatan kesejahteraan dan keamanan didalam semua aspek kehidupan yang meliputi 8 aspek kehidupan (astagtra).

B.Rumusan Masalah

Dalam makala ini masalah yang akan drumuskan atau dibahas adalah :Ketahanan Nasional bila dinjau dari aspek Asta Gatra.Bagaimana cara mengatasi ancaman, hambatan, gangguan dan tantangan Ketahanan Nasional yang ditinjau dari aspek Asta Gatra?

C.Tujuan

Untuk mengetahui Ketahanan Nasional ditinjau dari aspek Asta Gatra.Untuk mengetahui cara mengatasi ancaman, hambatan, gangguan dan tantangan Ketahanan Nasional bila ditinjau dari aspek Asta Gatra.

D.Manfaat

Dapat mengetahui dan memahami Ketahanan Nasional yang ditinjau dari aspek Asta Gatra.

BAB IIPEMBAHASAN

(Sumber Foto : Google Search)

Berdasarkan pengertian konsepsi ketahanan nasional, seluruh aspek kehidupan nasional diperinci dengan sistematika Astagatra (Delapan aspek) yang terdiri dari Trigatra (Tiga aspek alamiah) dan Pancagatra (Lima aspek sosial).A.Aspek Trigatra(tiga aspek alamiah)Trigatra (Tiga aspek alamiah) adalah aspek-aspek suatu negara yang sudah melekat pada negara itu. Oleh karena itu unsur-unsurnya tidak sama dalam tiap negara. Trigatra meliputi Geografi, Kekayaan alam, dan Kependudukan.1.GeografiGeografi suatu negara adalah segala sesuatu pada permukaan bumi yang dapat dibedakan antara hasil proses alam dan hasil ulah manusia, dan memberikan gambaran tentang karakteristik wilayah kedalam maupun keluar.Menurut letak geografinya, bentuk negara dapat dibagi dalam negara yang berada di daratan, di lautan, atau keduanya.1)Negara yang dikelilingi daratan. Lingkungan negara ini bersifat serba daratan atau serba benua.2)Negara dikelilingi lautan. Dapat dibedakan dalam :a.Negara kepulauan (Archipelagis state) adalah suatu negara yang bersifat kepulauan (Archipelago)b.Negara pulau (Island state), berbeda dengan negara kepulauan. Pada negara pulau unsur darat lebih besar daripada unsur laut.c.Negara mempunyai bagian wilayah yang bersifat kepulauan. Negaranya sendiri bersifat negara daratan, tetapi mempunyai suatu bagian wilayah yang bersifat kepulauan. Ini tidak dapat disamakan dengan Negara kepulauan.d.Circume marine state adalah negara yang komponennya hanya dapat dicapai melalui transportasi laut.

2.Kekayaan alamKekayaan alam adalah segala sumber dan potensi alam yang terdapat di bumi, di laut, dan di udara dalam wilayah suatu negara yang dapat diperinci sebagai berikut :a)Kekayaan alam yang digolongkan dalam :(1)Kekayaan alam hewani (fauna)(2)Kekayaan alam nabati (flora)(3)Kekayaan alam mineral (tambang)b)Sifat kekayaan alam(1)Dapat diperbaharui (hutan, hewan, dll)(2)Tidak dapat diperbaharui (mineral)c)Keberadaan kekayaan alam(1)Diatmosfir (oksigen, sinar matahari dll)(2)Di permukaan bumi (fauna dan flora)(3)Di dalam bumi (barang tambang)Sifat khusus kekayaan alam di bumi ini distribusinya tidak merata dan tidak teratur, sehingga ada negara yang kaya dan Negara yang miskin akan kekayaan alam. Perbedaan akan kekayaan alam ini menyebabkan adanya ketergantungan antara negara yang satu dengan negara lainnya yang dapat menimbulkan problema hubungan internasional yang kompleks. Bila kebutuhan suatu negara tidak terpenuhi, maka negara tersebut akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dari negara lain dengan berbagai cara. Dalam upaya memenuhi kebutuhan tersebut itulah sering timbul masalah-masalah politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam. Pemanfaatan kekayaan alam yang tidak produktif akan mengundang campur tangan negara lain terutama dari negara industry yang membutuhkan bahan baku bagi industrinya. Oleh karena itu perlu dibina kesadaran nasional untuk memanfaatkan kekayaan alam sebaik-baiknya, sehingga tercapai nilai guna yang maksimal bagi kesejahteraan dan keamanan nasional.

3.Kependudukan Penduduk adalah manusia yang mendiami suatu wilayah negara. Manusia adalah faktor penentu apa yang dilakukan atau tidak dilakukan disuatu negara. Dengan kata lain manusia yang tinggal di suatu negara akan menentukan apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan ketahanan nasional, dalam arti manusialah yang akan mengusahakan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan suatu negara. Masalah yang berkaitan dengan kependudukan adalah :a)Jumlah penduduk Apabila jumlah penduduk bertambah akan bertambah pula jumlah tenaga kerja yang akan dapat dimanfaatkan untuk produksi dan dapat meningkatkan kesejahteraan kerja dan peningkatan keterampilan kerja agar kapasitas berproduksi meningkat, sebab bila tidak, maka akan menambah pengangguran dengan segala dampaknya akan dapat melemahkan ketahanan nasional.b)Komposisi penduduk Komposisi penduduk menurut umur banyak mempengaruhi Ketahanan nasional karena jika di presentase kelompok umur terbesar pada umur produktif maka hal ini berarti akan dapat meningkatkan ketahanan nasional tetapi jika yang terbesar kelompok umur non-produktif maka akan dapat melemahkan ketahanan nasional.c)Penyebaran penduduk Penyebaran penduduk akan akan sangat besar pengaruhnya terhadap penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan nasional, karena penyebaran penduduk akan berpengaruh langsung terhadap penyediaan tenaga kerja untuk mengelolah kekayaan alam. Namun pada kenyataan manusia ingin selalu bertempat tinggal di daerah yang memungkinkan jaminan kehidupannya yang maksimal, hal ini menyebabkan adanya daerah padat dan daerah jarang penduduknya. Untuk menyebarkan penduduk tersebut pemerinah berupaya dengan melaksanaka program transmigrasi dan penyebaran pembangunan pusat industry dan sebagainya, dan diharapkan usaha tersebut akan dapat meningkatkan ketahanan nasional.B.Aspek Panca Gatra(lima aspek sosial)Tri Gatra meliputi Gatra Geologi, Gatra Politik, Gatra Ekonomi, Gatra Sosial Budaya, Gatra Pertahanan Keamanan.1.Gatra Geologi Ideologi adalah serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan merupakan kebulatan ajaran atau doktrin yang dijadikan dasar serta member arah dan tujuan yang ingin dicapai di dalam kelangsungan hidup bangsa dan negara. Ketahanan ideologi adalah kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi ancaman, gangguan, hambtan dan tantangan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung atau tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup ideologi suatu bangsa.2.Gatra Politik Politik diartikan sebagai asas, haluan dan kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan, dan oleh kekuasaan karena itu masalah politik selalu dihubungkan dengan masalah kekuasaan dalam suatu negara yang berada di tangan pemerintah. Pemerintah akan menentukan system politik yang tepat untuk dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan nasionalnya. Ketahanan ideologi adalah kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi ancaman, gangguan, hambtan dan tantangan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung atau tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup ideologi suatu bangsa.3.Gatra Ekonomi Kegiatan ekonomi adalah keseluruhan kegiatan pemerintah dan masyrakat di dalam pengelolaan faktor produksi (sumber daya alam, tenaga kerja, modal, teknologi dan manajemen) dan distribusi barang dan jasa hasil produksi demi kesejahteraan rakyat, baik fisik maupun mental spiritual.

Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi (barang dan jasa) serta meningkatkan kelancaran distribusi (barang dan jasa) secara merata ke seluruh wilayah negara. Faktor-faktor yang mempengaruhi kethanan ekonomi, antara lain : Bumi dan Sumber Alam, meliputi :Tenaga kerjaModalIndustrialisasiTeknologiHubungan ekonomi luar negeriPrasaranaManajemen4.Gatra Sosial Budaya Istilah sosial budaya menunjukkan dua segi kehidupan bersama dari manusia, yaitu segi kemasyaralatan dan segi kebudayaan.1)Kemasyarakatan Untuk memelihara kelangsungan hidupnya dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, maka manusia harus hidup berkelompok dan berhubungan dengan lingkungannya, dengan kata lain harus bermasyarakat (bekerjasama satu dengan lainnya). Hidup bermasyarakat akan lebih baik bila diwadahi dalam suatu organisasi dan kehidupan diatur dalam suatu tertib social yang dapat menampung semua aspirasi seluruh warganya.2)Kebudayaan Budaya adalah seluruh cara hidup suatu masyarakat dimanifestasikan dalam tingkah laku yang sudah melembaga. Tingkah laku masyarakat kebudayaan tercipta karena faktor yaitu :a)Organ biologis manusia dalam arti kebutuhan hakiki manusiab)Lingkungan alam yang melahirkan kebiasaan manusia yang hidup disuatu daerahc)Lingkungan sejarahd)Lingkungan psikologis

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan di bidang social budaya adalah :a.Tradisib.Pendidikanc.Kepemimpinan Nasionald.Tujuan Nasionale.Kepribadian Nasional

5.Gatra Pertahanan Keamanan Pertahanan keamanan (Hankam) adalah upaya rakyat semesta dengan angkatan bersenjata TNI/POLRI sebagai intinya mempertahankan dan mengamankan bangsa dan Negara serta hasil perjuangannya. Pertahanan keamanan adalah merupakan salah satu fungsi pemerintahan dalam menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan untuk mencapai keamanan bangsa dan Negara serta hasil perjuangannya. Upaya meningkatkan ketahanan nasional di bdang Hankam adalah peningkatan partisipasi seluruh rakyat an seluruj kekuatan nasional sesuai fungsi dan profesinya dalam upaya bela negara. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan bidang Hankam adalah :a.Doktrinb.Wawasan nasionalc.Sistem hankamd.Kondisi geografis negarae.Manusiaf.Integrasi TNI/POLRI dan rakyatg.Pendidikan dan kewarganegaraanh.Materiali.Ilmu dan teknologij.Manajemenk.Pengaruh luar negeril.Kepemimpinan

C.Hubungan antar Gatra-gatra Ketahanan Nasional

1.Hubungan antar Gatra dalam Tri Gatra :a.Hubungan antara Geografis dengan kekayaan alam :1.Lokasi dan posisi geografis,akan menentukan jenis kekayaan alam yang dikandungnya.2.Lokasi geografis yang mengandung sumber kekayaan alam, menentukan pengelolaan dan distribusinya.3.Pengelolaan kekayaan alam dan distribusinya, sangat bergantung geografisnya.b.Hubungan antar Gatra Geografis dengan Kemampuan Penduduk :1.Mata pencaharian penduduk erat dengan lokasi, posisi, dan kondisi geografis.2.Adat istiadat penduduk, banyak dipengaruhi oleh kondisi geografis tempat tinggalnya.3.Tingkat kesejahteraan penduduk sangat bergantung kepada kemampuan penduduk dalam memanfaatkan lokasi dan posisi geografisnya.c.Hubungan antar Kekayaan Alam dengan Kemampuan Penduduk :1.Taraf hidup pendudu, sangat dipengaruhi oleh kecerdasan, keterampilan dan ketangkasan penduduk dalam mengelolah kekayaan alam.2.Kekayaan alam akan bermanfaat, jika dikelola penduduk yang kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi maju.3.Distribusi penduduk ke tempat sumber kekayaan alam, akan lebih meningkatkan taraf hidupnya.

2.Hubungan antar Gatra dalam Panca Gatraa.Hubungan antara ideologi dengan politik :1.Ideologi nasional akan mempengaruhi sistem politi nasional.2.Ideologi nasional merupakan sumber inspirasi alam menyusun perundang-undangan negara atau politik nasional.3.Ideology nasional merupakan penentu supra dan struktur politik dalam menentukan keputusan politik bagi pemeliharaan kelangsungan hidup bangsa.b.Hubungan antara Ideologi dengan ekonomi :1.Ideologi nasional menentukan system perekonomian yang dianut bangsa dan negara.2.Ideologi nasional mempengaruhi hubungan industrial Pancasila dengan hubungan pengusaha dan buruh.3.Ideologi nasional melandasi cara berfikir penduduk dalam menentukan produksi dan distribusinya.c.Hubungan antara ideologi dengan social budaya :1.Ideologi nasional mempengaruhi bentuk hubungan sosial antar penduduk di suatu negara.2.Ideologi nasional sangat mempengaruhi produk dan bentuk kehidupan sosial budaya suatu bangsa.d.Hubungan antara Ideologi dan Hankam :1.Ancaman terhadap negara, pada umumnya diarahkan untuk meniadakan ideologi negara.2.Ideologi dan Hankam menentukan sistem Hankam Indonesia.e.Hubungan antara Politik dengan Ekonomi :1.Tingkahlaku pilitik bangsa dapat terpengaruh oleh tingkat ekonomi bangsa.2.Keputusan politik pemerintah dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu bangsa.

f.Hubungan antara Politik dengan Sosisl Budaya :1.Situasi politik negara akan mempengaruhi pembangunan sosial budaya bangsa.2.Tingkahlaku politik bangsa dipengaruhi oleh faktor kehidupan sosial budaya (kecerdasan, ketaatan, keakraban, dll)g.Hubungan antara Politik dengan Hankam :1.Situasi politik negara sangat besar pengaruhnya terhadap stabilitas keamanan.2.Keadaan politik yang stabil dan dinamik, memberi rasa aman, terlaksananya pembangunan nasional dan ketahanan nasional secara mantap.3.Sistem politik yang berjalan di suatu negara, mempengaruhi sistem Hankam negara tersebut.h.Hubungan antara Ekonomi dengan Sosial Budaya :1.Kemegahan sosial budaya bangsa, mencerminkan tingkat kesejahteraan fisik dan mental.2.Tingkat kemakmuran ekonomi suatu bangsa, mempengaruhi tingkahlaku sosial dan perkembangan budaya bangsa.i.Hubungan antara Ekonomi dengan Hankam :1.Stabilitas keamanan mempengaruhi kelancaran pembangunan nasional.2.Tingkat kemampuan ekonomi bangsa mempengaruhi pembangunan Hankam.j.Hubungan antara Sosial Budaya dengan Hankam :1.Stabilitas keamanan yang mantap, memberi kesempatan untuk pembangunan sosial budaya (parawisata, kesejahteraan dll)2.Keadaan sosial budaya yang timpang dan kontadiksi, dapat menibulkan ketegangan sosial budaya yang akhirnya dapat berkembang menjadi revolusi sosial yang membahayakan ketahanan nasional.

3.Hubungan antara Tri Gatra dengan Panca Gatra :1.Kekuatan dan kelemahan aspek Tri Gatra sangat berpengaruhterhadap kehidupan pada aspek Panca Gatra dan sebaliknya.2.Ketahanan nasional yang bulat dan utuh, di dalamnya terkandung hubungan erat antar gatra dalam seluruh kehidupan nasional.3.Aspek Tri Gatra dan Aspek Panca Gatra berhubungan secara holistik-sinergistik, artinya kedua aspek tersebut saling bergantung, saling mengisi dan saling mengikat secara terpadu.

D.Hakekat Ancaman Asta Gatra

1.Ancaman Unsur Tri Gatraa)Lokasi dan Posisi Geografis negara :1.Dampak lingkungan yang mengkibatkan polusi udara, polusi air, polusi suara, polusi bumi, polusi bau dan polusi rumah tangga.2.Keterbukaan posisi geografisindonesia dari segala penjuru dunia, yang dapat membuka kerawanan dari berbagai Negara.b)Keadaan dan Kekayaan alam Indonesia :1.Masih kurangnya modal untuk mengelolah kekayaan alam dan keterampilan penduduk yang masih relative kurang.2.Kesediaan tenaga ahli luar negeri yang ingin mengelolah/menggali sumber kekayaan alam kita.c)Kependudukan :1.Penyebaran penduduk ke seluruh wilayah Indonesia dan kepadatan penduduk yang belum merata di wilayah luar Jawa, menyebabkan kerawanan perbatasan dengan negara tetangga.2.Masih kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat kita terhadap fungsi dan makna ketahanan nasional bagi bangsa Indonesia.

2.Ancaman Unsur Panca Gatraa)Ideologi :1.Masih adanya sikap sekelompok masyarakat kita yang belum menerima Pancasila sebagai satu-satunya asas bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.2.Tindakan para pejabat negara kita yang overacting terhadap pelaksanaan Pancasila dan demokrasi Pancasila.3.Usaha-usaha para penganut PKI dan anteknya yang ingin merubah pancasila dengan ideologi komunis.b)Politik :1.Adanya usaha penyimpangan dari kelompok tertentu yang tidak setuju dengan sistem politik demokrasi Pancasila.2.Kegiatan oknum organisasi peserta pemilu (OPP) yang menyebarkan isyu-isyu bahwa sistem politik kita tidak demokratis.3.Kegiatan provokator dalam Pemilu, yang tidak melaksanakan Pemilu secara tanggungjawab.4.Masih adanya sikap sekelompok tertentu, yang belum memahami tentang kehidupan politik Indonesia.c)Ekonomi :1.Tingkat atau kualitas para pekerja Indonesia (TKI) yang masih rendah.2.Masih keterbatasan kemampuan modal perekonomian kita.3.Adanya kegiatan kelompok ekonom mencari keuntungan sebesar-besarnya tanpa memperhatikan kepentingan rakyat.4.Masih adanya penerapan sistem ekonomi lain yang tidak diterapkan di Indonesia oleh golongan atau kelompok tertentu.d)Sosial Budaya :1.Masih adanya oknum yang menerapkan konsep individualis yang mengorbankan orang lain.2.Beredarnya kaset video biru yang tidak terkontrol, yang menunjukkan kesenangan dan perilaku budaya dan adat asing, sehingga dapat merusak moral bangsa.3.Keengganan generasi muda, untuk mempelajari budaya asli daerahnya dan budaya nasional.4.Adat istiadat daerah yang tidak menunjang pembangunan nasional.e)Hankam :1.Adanya kegiatan kelompok ekstrim yang menghasut masyarakat untuk menentang pemerintahan yang sah.2.Usaha-usaha sisa-sisa G.30.S/PKI yang mempengaruhi rakyat Indonesia untuk tidak mau melaksanakan Siskamling.3.Sikap masyarakat tertentu yang melimpahkan urusan keamanan kepada aparat keamanan saja.4.Tindakan agressor/intervensi dari negara lain terhadap negara kita.Otonomi daerahadalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Secaraharfiah, otonomi daerah berasal dari kata otonomi dan daerah. Dalam bahasa Yunani, otonomi berasal dari kataautosdannamos.Autosberarti sendiri dannamosberarti aturan atau undang-undang, sehingga dapat diartikan sebagai kewenangan untuk mengatur sendiri atau kewenangan untuk membuat aturan guna mengurus rumah tangga sendiri. Sedangkan daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah.[1]Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan pada acuanhukum, juga sebagai implementasi tuntutanglobalisasiyang harus diberdayakan dengan cara memberikan daerah kewenangan yang lebih luas, lebih nyata dan bertanggung jawab, terutama dalam mengatur, memanfaatkan dan menggali sumber-sumber potensi yang ada di daerah masing-masing.Daftar isi[sembunyikan] 1Dasar hukum 2Pelaksanaan otonomi daerah 3Tujuan otonomi daerah 4Ciri-ciri otonomi daerah 5Referensi 6Pranala luarDasar hukum[sunting|sunting sumber] Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan, pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yg Berkeadilan, serta perimbangan keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka NKRI. Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/2000 tentang Rekomendasi Kebijakan dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah. UU No. 31 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.Pelaksanaan otonomi daerah[sunting|sunting sumber]Pelaksanaan otonomi daerah merupakan titik fokus yang penting dalam rangka memperbaikikesejahteraanrakyat. Pengembangan suatu daerah dapat disesuaikan oleh pemerintah daerah dengan potensi dan kekhasan daerah masing-masing.Otonomi daerah diberlakukan di Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839). Pada tahun 2004, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dianggap tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, ketatanegaraan, dan tuntutan penyelenggaraan otonomi daerah[2]sehingga digantikan dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437). Selanjutnya, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah hingga saat ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844).Ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi pemerintah daerah untuk membuktikan kemampuannya dalam melaksanakan kewenangan yang menjadi hak daerah. Maju atau tidaknya suatu daerah sangat ditentukan oleh kemampuan dan kemauan untuk melaksanakan yaitu pemerintah daerah. Pemerintah daerah bebas berkreasi dan berekspresi dalam rangka membangun daerahnya, tentu saja dengan tidak melanggar ketentuan perundang-undangan.[3]Tujuan otonomi daerah[sunting|sunting sumber]Adapun tujuan pemberian otonomi daerah adalah sebagai berikut: Peningkatan pelayanan masyarakat yang semakin baik. Pengembangan kehidupan demokrasi. Keadilan nasional. Pemerataan wilayah daerah. Pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antar daerah dalam rangka keutuhanNKRI. Mendorong pemberdayaaan masyarakat. Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peran serta masyarakat, mengembangkan peran dan fungsiDewan Perwakilan Rakyat Daerah.Secara konseptual, Indonesia dilandasi oleh tiga tujuan utama yang meliputi: tujuan politik, tujuan administratif dan tujuan ekonomi. Hal yang ingin diwujudkan melalui tujuan politik dalam pelaksanaan otonomi daerah adalah upaya untuk mewujudkan demokratisasi politik melalui partai politik dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Perwujudan tujuan administratif yang ingin dicapai melalui pelaksanaan otonomi daerah adalah adanya pembagian urusan pemerintahan antara pusat dan daerah, termasuk sumber keuangan, serta pembaharuan manajemen birokrasi pemerintahan di daerah. Sedangkan tujuan ekonomi yang ingin dicapai dalam pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia adalah terwujudnya peningkatan indeks pembangunan manusia sebagai indikator peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.[4]Ciri-ciri otonomi daerah[sunting|sunting sumber]Negara KesatuanNegara FederalOtonomi daerah

Setiap daerah memiliki perda (dibawah UU)Setiap daerah mempunyai UUD derah yang tidak bertentangan dengan UUD negara (hukum tersendiri)Setiap daerah memiliki perda (dibawah UU)

Perda terikat dengan UUUUD daerah tidak terikat dengan UU negaraPerda terikat dengan UU

Hanya Presiden berwenang mengatur hukumPresiden berwenang mengatur hukum untuk negara sedangkan kepala daerah untuk daerahHanya Presiden berwenang mengatur hukum

DPRD (provinsi) tidak punya hak veto terhadap UU negara yang disahkan DPRDPRD (provinsi) punya hak veto terhadap UU negara yang disahkan DPRDPRD (provinsi) tidak punya hak veto terhadap UU negara yang disahkan DPR

Perda dicabut pemerintah pusatPerda dicabut DPR dan DPD setiap daerahPerda dicabut pemerintah pusat

SentralisasiDesentralisasiSemi sentralisasi

Bisa interversi dari kebijakan pusatTidak bisa interversi dari kebijakan pusatBisa interversi dari kebijakan pusat

Perjanjian dengan pihak asing/luar negeri harus melalui pusatPerjanjian dengan pihak asing/luar negeri harus melalui pusatPerjanjian dengan pihak asing/luar negeri harus melalui pusat

APBN dan APBD tergabungAPBD untuk setiap daerah dan APBN hanya untuk negaraAPBN dan APBD tergabung

Pengeluaran APBN dan APBD dihitung perbandinganPengeluaran APBN dan APBD dihitung pembagianPengeluaran APBN dan APBD dihitung perbandingan

Setiap daerah tidak diakui sebagai negara berdaulatSetiap daerah diakui sebagai negara berdaulat dan sejajarSetiap daerah tidak diakui sebagai negara berdaulat

Daerah diatur pemerintah pusatDaerah harus mandiriDaerah harus mandiri

Keputusan pemda diatur pemerintah pusatKeputusan pemda tidak ada hubungan dengan pemerintah pusatKeputusan pemda diatur pemerintah pusat

Tidak ada perjanjian antar daerah jika SDM/SDA dilibatkanAda perjanjian antar daerah jika SDM/SDA dilibatkanTidak ada perjanjian antar daerah jika SDM/SDA dilibatkan

Masalah daerah merupakan tanggung jawab bersamaMasalah daerah merupakan tanggung jawab pemdaMasalah daerah merupakan tanggung jawab bersama

3 kekuasaan daerah tidak diakui3 kekuasaan daerah diakui3 kekuasaan daerah tidak diakui

Hanya hari libur nasional diakuiHari libur nasional terdiri dari pusat dan daerahHanya hari libur nasional diakui

Bendera nasional hanya diakuiBendera nasional serta daerah diakui dan sejajarBendera nasional hanya diakui

Hanya bahasa nasional diakuiBeberapa bahasa selain nasional diakui setiap daerahHanya bahasa nasional diakui