bts jambi - peninggalan.doc

27
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Nama Kegiatan : LANJUTAN SEMENISASI DESA KAHALA MENUJU TUANA TUHA Lokasi : KEC. KENOHAN Penawar : PT. MARI BANGUN NUSANTARA Metode pelaksanaan pekerjaan Proyek Paket Pembangunan LANJUTAN SEMENISASI DESA KAHALA MENUJU TUANA TUHA, secara garis besar adalah meliputi pekerjaan sebagai berikut : A. Pekerjaan Persiapan meliputi : 1. Pengukuran dan Pematokan (stake out) 2. Dokumentasi Proyek 0% 3. Pembuatan Papan nama proyek 4. Pembuatan Kantor Direksi 5. Pembuatan Kantor Kontraktor 6. Pembuatan Gudang Material dan Peralatan 7. Pengadaan Air Kerja 8. Pembuatan Shop Drawing 9. Pengaturan dan Pengendalian Lalu lintas B. Pekerjaan Pelaksanaan dilakukan setelah Shop Drawing disetujui Direksi yang meliputi : 1. Mobilisasi Peralatan, Bahan dan Tenaga Kerja 2. Pekerjaan Tanah 3.1 Pekerjaan Galian 3.2 Pekerjaan Timbunan Metode Pelaksanaan Pekerjaan 1

Upload: basoardiansyah

Post on 16-Jan-2016

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bts Jambi - Peninggalan.doc

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Nama Kegiatan : LANJUTAN SEMENISASI DESA KAHALA MENUJU TUANA TUHA

Lokasi : KEC. KENOHANPenawar : PT. MARI BANGUN NUSANTARA

Metode pelaksanaan pekerjaan Proyek Paket Pembangunan LANJUTAN

SEMENISASI DESA KAHALA MENUJU TUANA TUHA, secara garis besar adalah

meliputi pekerjaan sebagai berikut :

A. Pekerjaan Persiapan meliputi :

1. Pengukuran dan Pematokan (stake out)

2. Dokumentasi Proyek 0%

3. Pembuatan Papan nama proyek

4. Pembuatan Kantor Direksi

5. Pembuatan Kantor Kontraktor

6. Pembuatan Gudang Material dan Peralatan

7. Pengadaan Air Kerja

8. Pembuatan Shop Drawing

9. Pengaturan dan Pengendalian Lalu lintas

B. Pekerjaan Pelaksanaan dilakukan setelah Shop Drawing disetujui

Direksi yang meliputi :

1. Mobilisasi Peralatan, Bahan dan Tenaga Kerja

2. Pekerjaan Tanah

3.1 Pekerjaan Galian

3.2 Pekerjaan Timbunan

3. Pekerjaan Perkerasan dan Bahu Jalan

4.1 Lapis Pondasi Aggregat Klas B.

4. Pekerjaan Berbutir

5.1 Lapis Pondasi Aggregat Klas B

5.2 Lapis Pondasi Aggregat Klas A

Metode Pelaksanaan Pekerjaan 1

Page 2: Bts Jambi - Peninggalan.doc

5.3 Pekerjaan Beton K 350

5. Pekerjaan Struktur

7.1. Pekerjaan Pasangan Batu

Metode Pelaksanaan Pekerjaan 2

Page 3: Bts Jambi - Peninggalan.doc

MANAJEMEN PROYEK

Pelaksanaan pekerjaan di proyek ini akan dikelola oleh tenaga-tenaga

yang berkompeten dari PT. Sumbersari Ciptamarga yang telah

berpengalaman dalam penanganan proyek-proyek besar, untuk

menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan sesuai harapan semua

pihak terkait.

Struktur Organisasi

Pelaksanaan proyek di lapangan dikelola oleh suatu tim manajemen

yang dipimpin Kepala Proyek yang dalam pelaksanaannya sehari-hari

dibantu oleh beberapa tenaga staf kantor dan tenaga pelaksana

lapangan yang mempunyai kompetensi di bidangnya masing-masing.

Kepala proyek memimpin seluruh kegiatan di proyek, baik di bidang

administrasi kontrak, teknik, keuangan, maupun kegiatan pelaksanaan

pekerjaan di lapangan.

Untuk masalah teknik / engineering dan quality control, Kepala

Proyek dibantu oleh Bagian Teknik beserta stafnya.

Urusan keuangan, administrasi umum, dan personalia, dibantu

oleh Bagian Personalia dan Keuangan beserta stafnya.

Urusan logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan

Peralatan.

Dengan pengelolaan manajemen proyek diusahakan adanya kerja-

sama yang baik dengan pihak-pihak terkait, dengan harapan

pelaksanaan proyek dapat berjalan lebih baik sesuai rencana yang

dipersyaratkan.

METODA PENCAPAIAN SASARAN PROYEK

Untuk menjamin sistem manajemen agar dapat berjalan dengan baik, PT.

Sumbersari Ciptamarga telah mengeluarkan Kebijakan Mutu untuk

memberikan Jaminan Mutu terhadap proses yang dihasilkan. Sistem

manajemen tersebut di atas dalam pelaksanaannya ditunjang dengan

sarana-sarana lain, berupa perangkat lunak (software) sebagai sarana

pengendali, dan perangkat keras (hardware) sebagai sarana penunjang

pelaksanaan pekerjaan.

Tenaga Kerja

Metode Pelaksanaan Pekerjaan 3

Page 4: Bts Jambi - Peninggalan.doc

Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas,

Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek.

Tenaga operasional lapangan, meliputi: pelaksana (supervisor),

mekanik, dan operator.

Pekerja (mandor, tukang, kenek, operator).

Personel yang akan ditugaskan sebagai personel inti dalam organisasi

proyek, dipilih yang telah berpengalaman dalam proyek sejenis.

Sementara tenaga kerja yang terampil akan dipilih dan didatangkan dari

daerah setempat atau dari luar daerah.

Pemilihan Alat

Diusahakan pemilihan peralatan secara tepat baik dari segi jenis,

jumlah maupun kapasitasnya, disesuaikan dengan kondisi lapangan

dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk menjamin

tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan, yakni tepat biaya, tepat

mutu dan tepat waktu.

Pengadaan Bahan

Pendatangan bahan - bahan dikendalikan oleh bagian logistik dengan

mengikuti pada jadwal kebutuhan material dan spesifikasi teknik.

Pengamanan (Security)

Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, PT. Sumbersari

Ciptamarga menyediakan tenaga keamanan sesuai dengan kebutuhan,

yang bertugas dalam hal,

Pengamanan terhadap proyek pada umumnya

Pengamanan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk

pencegahan dari pencurian.

Methode Pengendalian Proyek

Methode pengendalian di proyek dapat dijelaskan pada skema di

bawah ini:

Metode Pelaksanaan Pekerjaan 4

PROYEKRencana Mutu terdiri dari:Methode KonstruksiInstruksi KerjaJadwal Waktu PelaksanaanProsedur Kerja dll

PROYEKRencana Mutu terdiri dari:Methode KonstruksiInstruksi KerjaJadwal Waktu PelaksanaanProsedur Kerja dll

PERUSAHAAN- Manual/

prosedurAdministrasiProsedurOrganisasiPersonalKeuangan

PERUSAHAAN- Manual/

prosedurAdministrasiProsedurOrganisasiPersonalKeuangan

EKSTERNALStandard Peraturan Keppres, Kepmen, Perda, dll

EKSTERNALStandard Peraturan Keppres, Kepmen, Perda, dll

SUPERVISISUPERVISI

CONSTRUCTION PROCESS

CONSTRUCTION PROCESS

INSPECTION & TESTINSPECTION & TEST

KRITERIA KEBERTERIMAANGambarSpesifikasiMock Up

KRITERIA KEBERTERIMAANGambarSpesifikasiMock Up

INPUTBahanAlatTenaga Kerja

INPUTBahanAlatTenaga Kerja

OUPUTProduk akhir BMW (Biaya, Mutu, Waktu)

OUPUTProduk akhir BMW (Biaya, Mutu, Waktu)

EVALUASIEVALUASI

PELAPORAN + MONITORING

Page 5: Bts Jambi - Peninggalan.doc

Program K3

Untuk keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam

kegiatan proyek akan dibentuk unit K3 yang membuat program seperti

tersebut di atas dan melakukan pengawasan. Untuk mengantisipasi

kemungkinan yang tidak diinginkan, maka unit K-3 akan bekerja sama

dengan Puskesmas, Klinik, rumah Sakit terdekat maupun instansi-

instansi lain yang terkait.

Untuk tugas-tugas dalam program K3 adalah sebagai berikut,

Mencegah dan menghindari terjadinya kebakaran di proyek, dengan

menyediakan tabung pemadam kebakaran dan melatih

pemakaiannya.

Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan

kerja, seperti topi pengaman, sabuk pengaman, sepatu, sarung

tangan dan sebagainya.Metode Pelaksanaan Pekerjaan 5

Page 6: Bts Jambi - Peninggalan.doc

KOORDINASI ANTAR DISIPLIN ( INTERFACE )

Dalam proses penyelesaian secara menyeluruh, keterbatasan lahan

yang ada dapat saling mempengaruhi kelancaran pelaksanaan masing-

masing pekerjaan, misalnya pemancangan tiang pancang dan sheet

pile, erection balok girder dengan penyelesaian pekerjaan tanah di

bawahnya dan kelancaran lalu lintas di sekitarnya, dll, Di samping itu

keterlibatan beberapa sub kontraktor spesialis, para mandor, sampai

dengan tenaga harian lepas, juga turut meramaikan areal kerja yang

terbatas.

Oleh karena itu sangat diperlukan adanya koordinasi yang baik dan

terpadu, untuk menghindari terjadinya hambatan pada pelaksanaan

salah satu jenis pekerjaan yang akan mempengaruhi pekerjaan lainnya.

Untuk mengatur kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan akan

dilaksanakan:

Rapat Koordinasi

Rapat koordinasi lengkap diadakan seminggu sekali yang dihadiri

oleh para personil inti terkait, pelaksana lapangan, para sub

kontraktor, sampai dengan para mandor, yang berfungsi membahas

dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan, yang

menyangkut evaluasi realisasi terhadap rencana, program

pelaksanaan pekerjaan yang akan datang, dan hambatan yang

dihadapi selama pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Program dan Scheduling.

Jadwal pelaksanaan pekerjaan akan dijabarkan secara lebih

mendetail secara bulanan maupun mingguan, yang akan

realisasinya di lapangan akan dimonitor secara cermat untuk

mengantisipasi keterlambatan yang mungkin timbul. Pengontrolan

secara menyeluruh dituangkan dalam master schedule / bar chart

yang dijadikan acuan kontrak.

PROGRAM JAMINAN MUTU / QUALITY ASSURANCE

Metode Pelaksanaan Pekerjaan 6

Page 7: Bts Jambi - Peninggalan.doc

Untuk memastikan tercapainya hasil kerja yang baik sesuai dengan

mutu yang disyaratkan, perlu disusun program pengendalian mutu

(quality control) terhadap pelaksanaan pekerjaan yang antara lain

melakukan pengontrolan terhadap:

Material yang akan digunakan, dengan rencana pengetesan sesuai

syarat keberterimaannya.

Kualifikasi tenaga kerja yang dapat digunakan

Proses pelaksanaan pekerjaan dengan standar instruksi kerja untuk

mencapai minimal sesuai syarat keberterimaan.

Prosedur inspeksi dan test sebagai persyaratan kontrol mutu.

Meskipun untuk hal-hal tersebut di atas sudah ada personil yang

bertanggung-jawab secara langsung, namun tetap ada petugas khusus

quality control yang mengkoordinir proses Quality Control yang

prosedurnya telah diberlakukan untuk diimplementasikan di seluruh

proyek yang dilaksanakan oleh PT. Sumbersari Ciptamarga. Dengan

manajemen mutu, team proyek akan melaksanakan semua kegiatan

sistematik dan terencana yang diterapkan sebagai bagian dari sistem

mutu perusahaan untuk menjamin bahwa proses pelaksanaan di proyek

dilakukan secara terkendali dan konsisten untuk mencapai semua sasaran

dan persyaratan mutu yang diminta pada spesifikasi pekerjaan.

Selanjutnya pengendalian mutu akan dapat dijalankan dengan baik karena

adanya sasaran mutu yang jelas, sumber daya manusia yang profesional

dengan tanggung jawab yang jelas, organisasi proyek yang handal, sistem

dan prosedur mutu yang baku, penerapan manajemen mutu secara

konsisten.

METODE KONSTRUKSI

Dalam melaksanakan pembangunan proyek Pembangunan Jalan Dan

Jembatan Provinsi Jawa Tengah Paket Tegal - Pemalang, perlu dibuat

metode konstruksi pelaksanaan proyek yang secara garis besar akan

menguraikan metode pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan,

sebagaimana lingkup pekerjaan yang harus ditangani.

A. Pekerjaan Persiapan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan 7

Page 8: Bts Jambi - Peninggalan.doc

1. Pengukuran dan Pematokan (Stake out)

Sebelum melakukan pekerjaan pengukuran, bersama direksi

tentukan titik BM. Dengan patok BM tersebut yang mempunyai

Koordinat X,Y dan elevasi atau ketinggian ini menjadi referensi

atau acuan pekerjaan selanjutnya. Dengan bantuan Theodolit,

Waterpass, Meteran dan Patok dipasang stake out atau

pematokan semua titik-titik pada gambar rencana atau peta ke

lapangan kemudian dibuatkan gambar kerja untuk mendapatkan

persetujuan direksi.

2. Foto Visual

Setelah dilakukan survey lapangan dan pemasangan papan

nama, maka dilaksanakan foto visual 0% pertama dengan

kamera. Pengambilan foto diharuskan pada titik yang ditentukan

oleh Direksi, minimal dari satu titik pengambilan dan tidak

berubah ubah. Dan untuk selanjutnya pada pengambilan foto

50% dan 100% pun dilakukan pada titik yang sama.

3. Pembuatan Papan Nama

Papan nama dibuat dari triplex 9 mm satu lembar, dicat putih

(atau sesuai petunjuk direksi) dan disablon dengan huruf-huruf

standar sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Pada

papan nama tersebut tertera.

- Nama Perusahaan

- Nama Pemberi Kerja

- Nama Proyek

- Dll (atau sesuai petunjuk direksi)

Setelah dibuat dengan cat yang bersinar bila terkena cahaya,

maka papan nama tersebut dibawa ke lokasi proyek. Papan nama

dipasang dengan dua buah kaso yang dipaku ke papan nama

Metode Pelaksanaan Pekerjaan 8

Page 9: Bts Jambi - Peninggalan.doc

tersebut. Cara memasangnya dengan memakai paku yang

dipakukan menggunakan palu.

Pada tempat yang akan dipasang, digali terlebih dahulu dengan

menggunakan linggis. Papan nama yang telah dipaku ke kaso

tadi, dipasang pada tanah yang telah digali. Tanah galian

tersebut kemudian dipadatkan.

4. Pembuatan Kantor Direksi.

Kantor Direksi yang dibuat adalah sesuai dengan syarat-syarat

spesifikasi dalam kontrak atau sesuai dengan petunjuk direksi di

lapangan..

5. Pembuatan Kantor Kontraktor.

Kantor Kontraktor yang dibuat adalah ukuran 7,5 X 10 m . Bahan

untuk membuat Kantor Kontraktor dalah : kaso, balok kayu,

triplex 9 mm, seng bergelombang, kaca nako, paku, palu, gergaji,

semen, pasir, split, ember, sendok, semen, air, reng.

Pertama-tama dipasang balok kayu dipojok ukuran bedeng empat

persegi panjang. Balok kayu dipasang dengan memakai pondasi

cor setempat di empat sudut yang akan dibuat Kantor Kontraktor.

Setelah balok kayu terpasang, dibuat kaso yang ukurannya lebih

kecil sebagai kuda kuda untuk atap seng nantinya, sesuai

dengan ukuran.

Pemasangan kaso ini menggunakan paku yang dipukulkan

menggunakan palu. Kaso – kaso tersebut dipotong mengunakan

gergaji sesuai dengan ukuran yang ada. Setelah rangka Kantor

Kontraktor terpasang, disediakan tempat untuk jendela yang

menggunakan kaca nako serta tempat pintu sederhana yang

dapat ditutup/kunci. Setelah rangka tempat pintu dan jendela

disediakan, maka triplex ukuran 9 mm dipasang sebagai

dindingnya dengan cara memakukannya ke kaso dan rangka

rangkanya.

Bila dinding telah selesai dibuat, maka dipasang kuda kuda serta

reng untuk penempatan seng gelombang tersebut yaitu dengan

memakukannya ke reng yang sudah disiapkan baru kemudian

dipaku dengan memakai paku seng.

Apabila semua telah selesai maka lantai Kantor Kontraktor dicor

dengan beton 1:2:3, yaitu berupa campuran semen, pasir, split

Metode Pelaksanaan Pekerjaan 9

Page 10: Bts Jambi - Peninggalan.doc

dan air yang dicampur dalam suatu wadah yang terbuat dari

papan yang berupa kotak berukuran 1mx1m dengan tebal 20 cm.

Cara pemasangannya papan dipotong dengan menggunakan

gergaji lalu dipakukan dengan palu satu sama lain agar nantinya

menjadi sebuah kotak. Wadah ini dibuat agar campuran beton

untuk lantai direksi keet tidak berceceran kemana-mana.

Setelah campuran beton dibuat, baru diangkat dengan

menggunakan ember dan dituang lagi kelantai kantor kontraktor

lalu kemudian diratakan dengan menggunakan sendok semen

dengan kemiringan sesuai dengan tempatnya.

Pada saat lantai mulai mengeras segera disiram dengan air agar

lantainya tidak retak.

Jendela yang dipasang pada direksi keet adalah dari nako

sedangkan pintunya terbuat dari triplex yang digergaji sesuai

ukuran (0,90 m x 1,80 m ). Setelah digergaji , baru dipasang list-

nya untuk penguat, kemudian dipasang engselnya agar dapat

dibuka/tutup dan dipasang gemboknya. Kemudian pekerjaan

instalasi listrik, penerangan dan sanitasi dipasang. Setelah semua

selesai, maka perlengkapannya kantor kontraktor pun dipasang,

yaitu papan tulis, penghapus, meja, kursi, alat-alat tulis,

pemadam kebakaran, dan lain-lain.

6. Pembuatan Gudang Material dan Peralatan.

Gudang Material dan Peralatan yang dibuat adalah ukuran 5 X 5

m . Bahan untuk membuat Gudang Material dan Peralatan adalah

: kaso, balok kayu, triplex 9 mm, seng bergelombang, kaca nako,

paku, palu, gergaji, semen, pasir, split, ember, sendok, semen,

air, reng.

Pertama-tama dipasang balok kayu dipojok ukuran bedeng empat

persegi panjang. Balok kayu dipasang dengan memakai pondasi

cor setempat di empat sudut yang akan dibuat Gudang Material

dan Peralatan.

Setelah balok kayu terpasang, dibuat kaso yang ukurannya lebih

kecil sebagai kuda kuda untuk atap seng nantinya, sesuai

dengan ukuran.

Pemasangan kaso ini menggunakan paku yang dipukulkan

menggunakan palu. Kaso – kaso tersebut dipotong mengunakan

gergaji sesuai dengan ukuran yang ada. Setelah rangka Gudang

Metode Pelaksanaan Pekerjaan 10

Page 11: Bts Jambi - Peninggalan.doc

material dan peralatan terpasang, disediakan tempat untuk

jendela yang menggunakan kaca nako serta tempat pintu

sederhana yang dapat ditutup/kunci. Setelah rangka tempat pintu

dan jendela disediakan, maka triplex ukuran 9 mm dipasang

sebagai dindingnya dengan cara memakukannya ke kaso dan

rangka rangkanya.

Bila dinding telah selesai dibuat, maka dipasang kuda kuda serta

reng untuk penempatan seng gelombang tersebut yaitu dengan

memakukannya ke reng yang sudah disiapkan baru kemudian

dipaku dengan memakai paku seng.

Apabila semua telah selesai maka lantai gudang material dan

peralatan dicor dengan beton 1:2:3, yaitu berupa campuran

semen, pasir, split dan air yang dicampur dalam suatu wadah

yang terbuat dari papan yang berupa kotak berukuran 1mx1m

dengan tebal 20 cm. cara pemasangannya papan dipotong

dengan menggunakan gergaji lalu dipakukan dengan palu satu

sama lain agar nantinya menjadi sebuah kotak. Wadah ini dibuat

agar campuran beton untuk lantai gudang material dan peralatan

tidak berceceran kemana-mana.

Setelah campuran beton dibuat, baru diangkat dengan

menggunakan ember dan dituang lagi kelantai gudang material

dan peralatan lalu kemudian diratakan dengan menggunakan

sendok semen dengan kemiringan sesuai dengan tempatnya.

Pada saat lantai mulai mengeras segera disiram dengan air agar

lantainya tidak retak.

Jendela yang dipasang pada gudang material dan peralatan

adalah dari nako sedangkan pintunya terbuat dari triplex yang

digergaji sesuai ukuran (0,90 m x 1,80 m ). Setelah digergaji ,

baru dipasang list-nya untuk penguat, kemudian dipasang

engselnya agar dapat dibuka/tutup dan dipasang gemboknya.

Kemudian pekerjaan instalasi listrik, penerangan dan sanitasi

dipasang. Setelah semua selesai, maka perlengkapannya gudang

material dan peralatan pun dipasang, yaitu papan tulis,

penghapus, meja, kursi, alat-alat tulis, pemadam kebakaran, dan

lain-lain.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan 11

Page 12: Bts Jambi - Peninggalan.doc

7. Pengaturan dan Pengendalian Lalu-Lintas

Rambu pengaman lalu lintas terbuat dari kayu dan multipleks.

Bahan untuk rambu ini adalah multipleks, kaso, paku dan gergaji.

Kaso dipotong menggunakan gergaji untuk membuat tiang

setinggi 1 m, tiang ini dipasang kaso lagi sebagai kakinya agar

tiang tersebut dapat berdiri. Cara pemasangannya adalah dengan

memakukannya satu dengan yang lain. Setelah tiangnya selesai

dibuat baru dipasang papan dengan ukuran 1,2 m sebanyak 2

(dua) buah yang dipakukan ke tiang tersebut lalu dicat dengan

cat warna yang disetujui direksi. Setelah selesai baru ditulis

dengan kata-kata: « Maaf Jalan Anda Terganggu ada

pekerjaan Jalan » yang mudah dibaca oleh pengendara

kendaran dari jarak yang cukup jauh atau dengan permintaan

direksi kemudian ditempatkan 2 orang untuk mengatur lalu lintas

jika diperlukan, rambu rambu peringatan dalam area kerja

sebanyak 10 bh dan pagar pengaman.

Adapun lalu lintas pergerakan peralatan yang digunakan dalam

proyek dan akan keluar dari area proyek dibatasi hanya melalui

jalur-jalur tertentu dengan bantuan beberapa pemandu yang

bertugas mengatur lalu lintas. Keluar-masuk kendaraan proyek ke

area proyek ini juga diprioritaskan hanya pada malam hari atau

saat lalu lintas di jalan raya relatif sepi. Sehingga dapat

meminimalisasi gangguan terhadap lalu lintas jalan yang sudah

ada.

B. Pekerjaan Pelaksanaan

Setelah Shop Drawing disetujui direksi dilakukan pekerjaan:

1. Mobilisasi

Mobilisasi meliputi:

Peralatan

Bahan dan tenaga

Metode Pelaksanaan Pekerjaan 12

Page 13: Bts Jambi - Peninggalan.doc

2. Pekerjaan Tanah

2.1 Galian Tanah Biasa

Pekerjaan galian dilakukan sesuai gambar kerja. Penggalian

dapat dilaksanakan setelah bowplank dengan penandaan

sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui oleh direksi

kemudian dilakukan pembersihan lokasi dari rintangan atau

halangan yang akan mengganggu, pekerjaan galian tanah.

Cara penggalian dengan menggunakan excavator atau

menggunakan tenaga manusia dengan linggis dan blencong

untuk daerah-daerah yang tidak dapat digali dengan

Excavator. Setelah pekerjaan Galian tanah selesai sesuai

elevasi yang telah mendapat persetujuan direksi, tanah

dasar atau sub grade diambil contohnya untuk diperiksa di

laboratorium (Pemeriksaan/test proctor atau test

kepadatan). Dari hasil test kepadatan didapat berat isi

kering kemudian dikorelasi ke CBR. Dari hasil CBR, dapat

dilihat apakah subgrade perlu dipadatkan atau tidak. Bila

perlu, dipadatkan dengan Vibro Roller sampai didapat

kepadatan yang disyaratkan dengan cara mengatur kadar

air. Bila terlalu kering, kadar air dibawah kadar air optimum

perlu penyiraman dengan air menggunakan water tank

truck. Apabila terlalu basah tanah tersebut digaruk dengan

motor grader agar butiran butirannya lepas untuk

mempercepat pengeringan atau dibiarkan saja mengering

sendiri dengan panas matahari

2.2 Pekerjaan Timbunan Biasa dan Pilihan

Metode pelaksanaan untuk pekerjaan timbunan biasa dan

timbunan pilihan adalah sama, yaitu sebagai berikut:

Metode Pelaksanaan Pekerjaan 13

Page 14: Bts Jambi - Peninggalan.doc

Persiapan

Sebelum dimulai pekerjaan urug tanah merah, permukaan

yang akan digelar harus dibersihkan dari kotoran, telah

dipadatkan dengan vibrator roller sampai kepadatan yang

disyaratkan dan telah mendapat persetujuan dari direksi.

Pengangkutan

Bahan atau material yang telah disetujui direksi (sesuai

hasil pengetesan laboratorium yang ditunjuk) memakai

material hasil galian atau didatangkan dari luar lokasi.

Material hasil galian langsung diurug atau ditimbun

menggunakan Dozer dengan cara didorong (Lokasi

timbunan dekat dengan lokasi galian) atau menggunakan

Dump Truck dan Ecavator dengan cara tanah hasil galian

dimasukan kedalam Dump Truck dengan Excavator (Untuk

lokasi asal tanah timbun yang jauh). Sedangkan tanah urug

yang didatangkan dari luar dibawa ke lapangan

menggunakan dump truk dan ditimbun sesuai dengan

lokasi dan jarak tumpukan sesuai rencana.

Penghamparan

Tanah merah dihampar menggunakan motor grader untuk

mencapai elevasi dan kemiringan atau menggunakan

tenaga manusia dengan pengki dan cangkul untuk daerah-

daerah yang tidak dapat diurug menggunakan grader lapis

demi lapis sesuai ketebalan yang disyaratkan dalam

spesifikasi dengan ketebalan maksimum 20 cm per lapis.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan 14

Page 15: Bts Jambi - Peninggalan.doc

Pemadatan

Segera setelah penghamparan akhir terbentuk maka setiap

lapisan harus dipadatkan memakai Vibrator Roller hingga

mencapai CBR yang disyaratkan (sesuai spesifikasi) sambil

dimonitoring elevasi dan kemiringan timbunan tanah

merah. Bila suatu tempat, karena sesuatu hal belum rata

maka segera ditambah material dengan cara ditebar saja

dengan pengki sampai permukaan rata sesuai dengan

rencana. Pada daerah-daerah yang tidak bisa dipadatkan

dengan Vibrator Roller 8-12 ton, dipadatkan dengan alat

pemadat tangan (stamper) secara bertahap dengan

ketebalan lapisan maksimum 8 cm. Cara pemadatan,

dimulai dari sepanjang tepi jalan dan dilanjutkan secara

lambat menuju sumbu jalan, dalam arah memanjang dan

diusahakan terus berlangsung tanpa berhenti sampai

seluruh permukaan selesai digilas. Pada bagian-bagian

yang diberi super elevasi, penggilasan dimulai dari bagian

yang paling rendah dan dilanjutkan kearah bagian sisi yang

tinggi.

Pengendalian Mutu

Pengendalian mutu terhadap bahan, sudah disebutkan

didepan, bahwa tiap material harus diperiksa dan

memenuhi persyaratan yang ditentukan (spesifikasi) dan

setiap Volume 500 M3 atau menurut spesifikasi dilakukan

field test per lapis untuk mengetahui CBR yang dicapai

setelah pemadatan. Jika cuaca hujan, material tanah merah

yang belum sempat dihampar dilindungi dengan terpal

untuk meminimumkan penyerapan air.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan 15

Page 16: Bts Jambi - Peninggalan.doc

3. Pekerjaan Perkerasan Berbutir

5.1. Lapis Bawah Pondasi Aggregat Kelas B

Setelah pekerjaan penyiapan badan jalan selesai, pekerjaan

lapis pondasi aggregat kelas B siap dilaksanakan.

Persiapan

Sebelum dimulai pekerjaan aggregat kelas B,

permukaan yang akan digelar harus dibersihkan dari

debu dan kotoran dan telah mendapat persetujuan

dari direksi.

Pengangkutan

Bahan aggregat kelas B yang telah disetujui direksi

(sesuai hasil pengetesan laboratorium yang ditunjuk)

dibawa ke lapangan menggunakan dump truk dan

ditimbun sesuai dengan lokasi dan jarak tumpukan

sesuai rencana dan kebutuhan lapangan.

Penumpukan material diatur sedemikian rupa, tidak

terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit dan

dilaksanakan merata sehingga mempermudah dalam

penghamparan nanti.

Penghamparan

Aggregat kelas B dihampar menggunakan motor

grader dan dibantu oleh tenaga manusia dengan

pengki dan cangkul sesuai ketebalan yang

disyaratkan dalam spesifikasi sambil dijaga agar tidak

terjadi pemisahan antara partikel-partikel aggregat

halus dan kasar.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan 16

Page 17: Bts Jambi - Peninggalan.doc

Pemadatan

Segera setelah penghamparan akhir terbentuk maka

setiap lapisan harus dipadatkan memakai Vibrator

Roller 8-10 ton sambil dimonitoring elevasi dan

kemiringan perkerasan. Pekerjaan pemadatan

dimulai dari sepanjang tepi jalan dan dilanjutkan

secara lambat menuju sumbu jalan, dalam arah

memanjang dan diusahakan terus berlangsung tanpa

berhenti sampai seluruh permukaan selesai digilas.

Pada bagian-bagian yang diberi super elevasi,

penggilasan dimulai dari bagian yang paling rendah

dan dilanjutkan kearah bagian sisi yang tinggi. Bila

suatu tempat, karena sesuatu hal belum rata maka

segera ditambah material dengan cara ditebar saja

dengan pengki sampai permukaan rata sesuai

dengan rencana.

Pada daerah-daerah yang tidak bisa dipadatkan

dengan Vibrator Roller 8-10 ton, dipadatkan dengan

alat pemadat tangan (stamper) secara bertahap

dengan ketebalan lapisan maksimum 8 cm. Secara

visual pemadatan dianggap cukup apabila aggregate

base B sudah tidak bergerak lagi dan apabila

diberikan butir aggregate base baru diatasnya,

butiran tersebut menjadi pecah atau tidak terbenam

sewaktu digilas.

Pengendalian Mutu

Pengendalian mutu terhadap bahan, sudah

disebutkan di depan, bahwa tiap material harus

diperiksa dan memenuhi persyaratan yang

ditentukan (spesifikasi) dan setiap volume 500 M3

atau menurut spesifikasi dan dilakukan per lapis field

test untuk mengetahui CBR yang dicapai setelah

pemadatan.

5.2. Lapis Bawah Pondasi Aggregat Kelas C

Setelah pekerjaan penyiapan Bahu jalan selesai, pekerjaan

lapis pondasi aggregat kelas c siap dilaksanakan.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan 17

Page 18: Bts Jambi - Peninggalan.doc

Persiapan

Sebelum dimulai pekerjaan aggregat kelas C,

permukaan yang akan digelar harus dibersihkan dari

debu dan kotoran dan telah mendapat persetujuan

dari direksi.

Pengangkutan

Bahan aggregat kelas C yang telah disetujui direksi

(sesuai hasil pengetesan laboratorium yang ditunjuk)

dibawa ke lapangan menggunakan dump truk dan

ditimbun sesuai dengan lokasi dan jarak tumpukan

sesuai rencana dan kebutuhan lapangan.

Penumpukan material diatur sedemikian rupa, tidak

terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit dan

dilaksanakan merata sehingga mempermudah dalam

penghamparan nanti.

Penghamparan

Aggregat kelas C dihampar menggunakan motor

grader dan dibantu oleh tenaga manusia dengan

pengki dan cangkul sesuai ketebalan yang

disyaratkan dalam spesifikasi sambil dijaga agar tidak

terjadi pemisahan antara partikel-partikel aggregat

halus dan kasar.

Pemadatan

Segera setelah penghamparan akhir terbentuk maka

setiap lapisan harus dipadatkan memakai Vibrator

Roller 8-10 ton sambil dimonitoring elevasi dan

kemiringan perkerasan. Pekerjaan pemadatan

dimulai dari sepanjang tepi jalan dan dilanjutkan

secara lambat menuju sumbu jalan, dalam arah

memanjang dan diusahakan terus berlangsung tanpa

berhenti sampai seluruh permukaan selesai digilas.

Pada bagian-bagian yang diberi super elevasi,

penggilasan dimulai dari bagian yang paling rendah

dan dilanjutkan kearah bagian sisi yang tinggi. Bila

suatu tempat, karena sesuatu hal belum rata maka

segera ditambah material dengan cara ditebar saja

dengan pengki sampai permukaan rata sesuai

dengan rencana.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan 18

Page 19: Bts Jambi - Peninggalan.doc

Pada daerah-daerah yang tidak bisa dipadatkan

dengan Vibrator Roller 8-10 ton, dipadatkan dengan

alat pemadat tangan (stamper) secara bertahap

dengan ketebalan lapisan maksimum 8 cm. Secara

visual pemadatan dianggap cukup apabila aggregate

base C sudah tidak bergerak lagi dan apabila

diberikan butir aggregate base baru diatasnya,

butiran tersebut menjadi pecah atau tidak terbenam

sewaktu digilas.

Pengendalian Mutu

Pengendalian mutu terhadap bahan, sudah

disebutkan di depan, bahwa tiap material harus

diperiksa dan memenuhi persyaratan yang

ditentukan (spesifikasi) dan setiap volume 500 M3

atau menurut spesifikasi dan dilakukan per lapis field

test untuk mengetahui CBR yang dicapai setelah

pemadatan.

7.1 Beton K 350

Bekisting dipersiapkan sesuai dengan bentuk dan ukuran

yang telah ditentukan.

Bekisting dibuat dari multiplek dengan perkuatan dengan

balok kayu secukupnya, sekiranya mampu menahan

beban beton dari struktur bangunan.

Setelah bekisting siap diadakan inspeksi bersama,

setelah dinyatakan sesuai kemudian baja tulangan mulai

di rakit sesuai dengan ukuran dan posisi nya masing-

masing.

Setelah selesai pembesian dilakukan pengecekan

kembali.

Sebelum memulai pengecoran terlebih dahulu

dilaksanakan perbersihan lokasi cor dari sisi potongan

kayu dan atau kotoran lainnya.

Bagian dalam bekisting diolesi dengan formwork oil atau

bekisting disiram air secukupnya.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan 19

Page 20: Bts Jambi - Peninggalan.doc

Adukan beton kemudian di tuang ke dalam cetakan/

bekisting.

Dalam penuangan adukan beton harus diperhatikan

bahwa adukan tidak tidak boleh jatuh bebas dari

ketinggian lebih 1,5 meter guna menghindari terjadi

segregasi (pengelompokan material)

Beton yang sudah dituang kemudian diberi getaran

(dengan concrete vibrator) yang cukup dan benar agar

rongga-rongga antar baja tulangan dan bekisting dapat

terisi adukan beton dengan komposisi yang merata (tidak

segregasi) dan menghindari adanya gelembung udara

yang terperangkap dalam beton yang menyebabkan

beton jadi rusak. (bolong-bolong)

Penggunaan concrete vibrator yang tidak benar dapat

menyebabkan beton segregasi.

Setelah selesai pengecoran maka perlu dilakukan

peraawatan dengan cara menyiram permukaan dengan

air, untuk menghindari terjadinya penguapan air yang

terlalu cepat.

Pengecoran dapat dilakukan bertahap sesuai dengan

bentuk dan dimensi untuk mempermudah pelaksanaan.

Baja Tulangan U24 Polos

Baja tulangan dikumpulkan sesuai dengan ukuran

masing-masing.

Baja di potong dan di bengkokkan sesuai dengan gambar

kerja.

Baja yang sudah dipotong dan bengkokkan dikumpulkan

sesuai dengan ukuran dan jenis potongannya.

Kemudian baja tulangan di bawa dan dirakitdilapangan

sesuai dengan gambar kerja.

Dalam merangkai baja tulangan dibantu dengan kawat

bendrad untuk mengikat baja tulangan agar posisinya

tidak bergeseratau berubah pada saat pengecoran.

6. PEKERJAAN STRUKTUR

7.9 Pasangan Batu (Talud)

Metode Pelaksanaan Pekerjaan 20

Page 21: Bts Jambi - Peninggalan.doc

Pekerjaan pasangan batu dengan mortar ini dilaksanakan

setelah pekerjaan galian tanah pada lokasi pasangan

batu itu sudah selesai.

Sebelum memulai pekerjaan ini, di mulai dengan

membuat stake out dari dimensi pekerjaan yang akan

dilaksanakan.

Setelah itu kemudian dipersiapkan material yang

dibutuhkan.

Kebutuhan tenaga kerja harus diperhitungkan dengan

baik agar dapat bekerja dengan efektif dan efesien.

Perlu diperhatikan dimensi batu yang digunakan jangan

terlalu besar atau pun terlalu kecil agar dapat

mempermudah pelaksanaan.

Campuran adukan disesuaikan dengan spesifikasi yang

telah ditentukan

Demikianlah uraian secara garis besar yang dapat kami sampaikan sebagai

usulan tentang pekerjaan-pekerjaan yang terlingkup dalam Proyek LANJUTAN

SEMENISASI DESA KAHALA MENUJU TUANA TUHA

Metode pelaksanaan yang lebih detail akan dibuat setelah kami ditunjuk

sebagai pelaksana pekerjaan ini, yang akan kami sajikan sebelum

pelaksanaan di lapangan. Tentu saja di dalam pelaksanaannya nanti dapat

timbul ide-ide baru, yang disesuaikan dengan dokumen dan gambar-gambar

dalam tender.

Semoga uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup tentang

langkah-langkah dalam pelaksanaan proyek ini.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan 21