brochure indo online

14
  Jerman dan Indonesia untuk pembangunan berkelanjutan dan kerjasama yang inovatif  

Upload: yolascribd

Post on 18-Jul-2015

25 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Brochure INDO Online

5/16/2018 Brochure INDO Online - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/brochure-indo-online 1/13

 Jerman dan Indonesiauntuk pembangunan berkelanjutan

dan ker jasama yang inovat i f  

Page 2: Brochure INDO Online

5/16/2018 Brochure INDO Online - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/brochure-indo-online 2/13

Kedutaan Besar Jerman di Jakarta menyambut para

pengunjung pameran kerja sama pembangunan yang

dilaksanakan dalam rangka JERIN. Serangkaian kegiatan

JERIN – Jerman dan Indonesia – mengedepankansukses kemitraan Indonesia dan Jerman dalam berbagai

bidang.

Hubungan diplomatik antara Republik Indonesia dan

Republik Federal Jerman sudah berlangsung selama

hampir 60 tahun, bahkan hubungan kerja sama

sudah terjalin sejak kedua negara ini berdiri. Saling

berkunjung dan saling kontak di bidang ilmu, kesenian

dan pertukaran ekonomi yang semakin berkembang

telah membangun hubungan yang erat di antara kedua

negara. Di samping itu, Jerman selalu mendorong dan

ikut memperkuat relasi Indonesia dengan Eropa seperti

 juga halnya dengan relasi Uni Eropa dengan ASEAN.

Melalui JERIN, pameran akan dilaksanakan di sejumlah

tempat-tempat umum dan mengedepankan kerja

sama pembangunan di antara kedua negara.

Selama lima puluh tahun terakhir, kerja sama ini

mengembangkan kapasitas Indonesia dalam hal

pembangunan infrastruktur dan tenaga kerja yang

berkualitas. Selama bertahun-tahun, pemerintah

Jerman bekerjasama untuk memperkuat program

simpan-pinjam sebagai salah suatu alat yang dapat

dimanfaatkan untuk mengatasi kemiskinan.

Tiga bidang fokus kerja sama pembangunan

digarisbawahi di pameran ini:

• Perubahan iklim: Jerman dan Indonesia bekerjasama

untuk mengembangkan ekonomi rendah karbon

dan melestarikan keanekaragaman hayati. Investasi

dalam energi terbaharukan dilakukan dalam skala

besar dan konteks perundingan internasional tentang

perlindungan iklim dibahas. Perhatian utama fokus

bidang ini adalah pembangunan berkelanjutan.

• Republik Federal Jerman merupakan mitra

pembangunan dalam hal tata pemerintahan yang

baik dan desentralisasi di Indonesia. Fokus bidang

utama bidang ini menyangkut partisipasi yangdemokratis dan pelayanan publik untuk masyarakat di

seluruh Indonesia.

• Pengembangan sektor swasta berkontribusi dalam

pengembangan lingkungan sehat untuk penciptaan

lapangan kerja di sektor swasta, termasuk usaha kecil

dan menengah. Bidang fokus ini berkaitan dengan

pembangunan inklusif.

Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan

Jerman, BMZ, menjadi sponsor pameran ini yang

dilaksanakan oleh Deutsche Gesellschaft für Internationale

 Zusammenarbeit – GIZ dan Kreditanstalt für Wiederaufbau

(KfW).

Kedutaan Besar Jerman mengharapkan agar presentasi

ini dapat menginspirasi Anda untuk mempelajari lebih

lanjut tentang JERIN - Jerman dan Indonesia. Melihat

program JERIN, kemungkinan Anda akan menemukan

acara, dimana Anda ingin berpartisipasi dan tertarik 

untuk menghadiri beberapa acara yang lainnya.

Selamat Datang di German Weeks dari Oktober 2011

sampai dengan Februari 2012!

Prakata

Dr. Norbert Baas

Duta Besar Republik Federal Jerman

untuk Indonesia

Melalui JERIN, pameran akan

dilaksanakan di sejumlah

tempat-tempat umum dan

mengedepankan kerja sama

pembangunan di antara kedua

negara.

Page 3: Brochure INDO Online

5/16/2018 Brochure INDO Online - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/brochure-indo-online 3/13

Bagi kami, Indonesia adalah mitra pembangunan yang sangat

penting, dimana kami secara bersama-sama menghadapi berbagai

tantangan umum, termasuk tantangan pada tingkat global. Karenaitulah kami turut serta dalam upaya perlindungan iklim global

sebagai fokus utama kerjasama kami dengan Indonesia, selain untuk 

memajukan sektor swasta. Guna menjawab tantangan tersebut,

dibutuhkan usaha dan kerjasama maksimal dari kedua pemerintah

dan sektor swasta.

1

2

3

45

6

7

1 Pendidikan (24%)

2 Kesehatan (3%)

3 Tata pemerintahan & masyarakat sipil (17%)

4 Air & limbah (8%)

5 Infrastruktur & layanan sosial lainnya (5%)

6 Perdagangan & perindustrian (31%)

7 Lain-lain (12%)

Sumber: BMZ, Bilaterale Brutto-ODAnach Förderbereichen2009

Menteri Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan

Republik Federal Jerman

Dirk Niebel

Kementerian Federal untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ) bertugas

untuk menyusun prinsip dan strategi kebijakan kerjasama pembangunan Jerman.

Prinsip dan strategi ini yang mendasari proyek dan program kerjasama yang

dikembangkan bersama dengan negara mitra dan organisasi internasional.

Tujuan dan Topik 

Kebijakan kerjasama pembangunan Jerman bermaksud untuk berkontribusi dalam

pencapaian kebebasan dan keamanan untuk semua orang, kehidupan tanpa kemiskinan, tanpa kecemasan dan

tanpa kerusakan lingkungan hidup. Fokus kerjasama Jerman di bidang pendidikan, kesehatan, pembangunan

pedesaan, tata pemerintahan yang baik, perlindungan iklim dan pengembangan ekonomi yang berkelanjutan.

Perlindungan hak asasi manusia yang dijunjung tinggi dalam segala upaya ini.

Pendekatan

Setiap dua tahun sekali, BMZ ber temu dengan pemerintah setiap negara mitra untuk menyepakati bidang fokus

kerjasama dan juga volume kerjasama keuangan. Berdasarkan kesepakatan yang dihasilkan, BMZ menugaskan

organisasi pelaksana milik pemerintah Jerman untuk melaksanakan proyek dan program tersebut bersama

dengan institusi di negara mitra. Kerjasama langsung antara Jerman dengan mitranya dapat dilakukan dengan

berbagai bentuk dan pendekatan, seperti misalnya: memberikan kredit bunga rendah kepada negara yang sedang

berkembang, menempatkan pakar Jerman untuk memberi advis kepada pemerintah negara mitra ataupun

menugaskan organisasi swasta Jerman melaksanakan proyek di negara yang sedang berkembang.

Anggaran

Pada tahun 2011, anggaran belanja BMZ sebesar 6,22 milyar Euro, yang menandakan peningkatan sebesar 2,5 persen

dibandingkan tahun 2010. Anggaran ini setara dengan 2 persen anggaran pendapatan dan belanja federal Jerman.

Saat ini kira-kira 61 persen anggaran BMZ dibelanjakan untuk kerjasama bilateral dengan negara mitra.

Detil belanja per sektor pada tahun

2009 sebagai berikut:

Courtesy o Thomas Ecke

Page 4: Brochure INDO Online

5/16/2018 Brochure INDO Online - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/brochure-indo-online 4/13

Fokus utama kerjasama• Hutan dan Perubahan Iklim

- Mendukung penerapan strategi bagi perlindungan hutan dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan sejalan

dengan sektor yang lain yang berdampak pada hutan;

- Mendukung pengurangan emisi dari penggundulan dan degradasi hutan serta perbaikan kondisi hidup masyarakat

miskin pedesaan.

• Penurunan gas rumah kaca di perkotaan dan industri

- Mendukung penyusunan instrumen kebijakan terkait strategi pertumbuhan rendah karbon di perkotaan;

- Mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca dari limbah perkotaan dan industri.

• Energi Terbarukan

- Mendukung pemanfaatan energi terbarukan secara luas;

- Mendorong pengurangan resiko panas bumi untuk meningkatkan investasi swasta;

- Mendukung konstruksi pembangkit listrik baru tenaga panas bumi.

• Sebagai negara industri maju, sektor perindustrian

menempati peringkat 3 teratas sumber emisi di

Jerman.

• Kebijakan untuk menyeimbangkan perkembangan

tersebut, terutama dalam rangka Program Mitigasi

Gas Rumah Kaca Nasional sejak 2005, meliputi:

o Peranserta sektor yang mengunakan energi

secara intensif dalam Skema Perdagangan Emisi

Uni Eropa (EU-ETS);

o Dana khusus, inisiatif resmi dan program

pelabelan esiensi energi;

o Insentif bagi penggunaan energi

terbarukan dan mendukung penelitian dan

pengembangan teknologi ramah iklim.

• Dengan pengembangan dan pemasaran teknologi

“hijau”, sektor perindustrian menjadi penggerak 

utama menuju ekonomi rendah karbon.

Perubahan Iklim Mitigasi dalam Industri

• Sektor industri, yang menyumbang 30%

terhadap PDB (naik sebesar 4% antara

2008 dan 2010), adalah salah satu penggerak 

pembangunan Indonesia.

• Namun demikian, pada waktu yang bersamaan,

sektor ini merupakan salah satu pengguna akhir

energi terbesar (48%) dan kontributor yang kian

besar dalam meningkatnya emisi gas rumah kaca

(GRK). Ketergantungan Indonesia terhadap bahan

bakar fosil adalah salah satu penyebab utama

perkembangan ini.

• Industri penghasil gas rumah kaca terbesar adalah

baja, semen, (bubur) kertas, pupuk, dan tekstil.

• Industri Indonesia dapat mengurangi GRK dengan

berbagai cara, seperti misalnya mengganti

teknologi esiensi rendah, mengganti bahan

bakar, dan memperbaiki proses produksi. Cara-

cara ini juga memungkinkan untuk menghemat

biaya energi dan memperkuat keunggulan dalam

persaingan.

Di bidang Mitigasi dalam Industri, dukungan Pemerintah Jerman meliputi:

• Mendukung para kementerian Republik Indonesia yang terkait dalam pengembangan instrumen skal dan ekonomi,

skema insentif dan perbaikan kerangka hukum bagi industri untuk beralih ke praktek rendah karbon serta siklus

produksi yang berkelanjutan (misalnya standar esiensi energi, pembatasan emisi GRK, perjanjian sukarela, transfer

teknologi).

• Menginisiasi Kemitraan Pembangunan dengan Sektor Swasta (DPP) sebagai proyek ujicoba nyata untuk dijadikan model

untuk replikasi dan digunakan oleh industri lain (misalnya peluncuran inovasi teknologi di pasar Indonesia dan/atau

pengembangan kebijakan mitigasi untuk rantai pasokan dan proses produksi ramah lingkungan).

• Meningkatkan kapasitas bagi penyedia jasa dan pelatihan dan pendampingan teknis bagi perusahaan industri guna

penerapan kebijakan mitigasi yang paling esien dan efektif.

• Menyediakan kredit pembiayaan ulang melalui sektor perbankan Indonesia untuk investasi penurunan emisi bagi usaha

kecil dan menengah (UKM).

• Meningkatkan kapasitas sektor perbankan Indonesia guna menyiapkan produk perbankan yang berkelanjutan bagi

investasi penurunan emisi.

• Menyediakan dana investasi yang sejalan dengan prinsip perbankan Islam bagi usaha kecil dan menengah untuk 

berinvestasi pada teknologi ramah lingkungan.

• Sebagai perekonomian yang tumbuh pesat,

Indonesia menghasilkan gas rumah kaca dalam

 jumlah yang cukup signikan. Pada saat yang

bersamaan, Indonesia sangat rentan terhadap dampak 

buruk perubahan iklim.

• Oleh karena itu, perubahan iklim menjadi prioritas

utama bagi Indonesia, yang secara resmi diumumkan

oleh Presiden Yudhoyono pada tahun 2009: “Kami

sedang menyusun kebijakan energi terpadu yang

meliputi tata guna lahan, perubahan tata guna

lahan, dan kehutanan yang akan mengurangi emisi

Indonesia sebesar 26% di tahun 2020 dari tingkat Bisnis

Seperti Biasa (Business As Usual ). Dengan dukungan

internasional, kami yakin bahwa penurunan emisi

dapat mencapai 41%.”

• Untuk mendukung pencapaian tujuan

internasional untuk membatasi pemanasan

global hingga 2 derajat Celsius, Pemerintah

Jerman berkomitmen untuk mengurangi emisi

gas rumah kaca sebesar 21% sampai tahun 2012

dan 40% sampai tahun 2020 dengan tahun

1990 sebagai tahun dasar.

• Jerman merupakan salah satu pengekspor

teknologi hemat energi dan energi terbarukan

terbesar di dunia.

• Penelitian dan pengembangan serta integrasi

kebijakan lingkungan, ekonomi, dan inovasi

merupakan pilar strategi Jerman untuk 

mengatasi dampak perubahan iklim.

• Jerman adalah bagian dari Skema Perdagangan

Emisi Uni Eropa (EU-ETS).

Perubahan iklim adalah fenomena yang disebabkan oleh pemanasan global. Hal ini terjadi karena perubahan komposisi gas

rumah kaca (GRK) pemerangkap panas (karbon dioksida, metana dll.) di atmosfer yang disebabkan oleh kegiatan manusia.

Emisi GRK ini dihasilkan dari pembakaran bahan bak ar fosil, perubahan pemanfaatan lahan (misalnya penggundulan hutan),

dan pembakaran sampah. Perubahan iklim mencakup semua bentuk inkonsistensi iklim, seperti misalnya lebih seringnya terjadi

kekeringan, banjir, topan yang lebih dahsyat, serta dampak jangka panjang seperti kenaikan permukaan air laut, gagal panen, dan

lenyapnya keanekaragaman hayati.

Page 5: Brochure INDO Online

5/16/2018 Brochure INDO Online - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/brochure-indo-online 5/13

• Hutan Indonesia berada di pusat debat

tentang perubahan iklim dan menarik 

perhatian dunia internasional. 80%

emisi gas rumah kaca Indonesia berasal dari

perubahan tata guna lahan dan hutan.

• Mekanisme untuk mengkompensasi

penurunan emisi akibat deforestasi dan

degradasi hutan (REDD) – yang dirundingkan

di tingkat internasional dan ditetapkan di

dalam perjanjian bilateral – sangat relevan bagi

Indonesia.

• Indonesia mulai mengembangkan kerangka

kelembagaan dan regulasi untuk dapat

melaksanakan REDD di tingkat pemerintah

daerah.

• Luas hutan Jerman telah meningkat sebesar sekitar

1 juta hektar (+10%) selama empat dasawarsa

terakhir dan meliputi lebih dari 30% luas tanah

Jerman. Dengan sekitar 3,4 milyar m3, hutan Jerman

merupakan salah satu cadangan kayu yang tumbuh

paling besar di Eropa dan mengalami kenaikan

sebesar sekitar 100 juta m3 per tahun.

• Pertumbuhan hutan menyerap CO2

lebih banyak 

daripada yang dilepaskan lewat pemanfaatannya. Ini

berarti hutan mengurangi CO2. Skema Perdagangan

Emisi Uni Eropa (EU-ETS) tidak merencanakan adanya

kredit REDD terkait pertumbuhan hutan ke depan.

• Namun demikian, terdapat sejumlah investor swasta

yang berminat pada kredit REDD dari negara tropis

untuk keperluan CSR atau sebagai opsi pasar wajib

(compliance market ) di masa depan.

Di bidang Hutan dan Perubahan Iklim, dukungan

Pemerintah Jerman meliputi:

• Mendukung penyusunan struktur operasional dan tata kelolayang efektif guna mengelola hutan secara berkelanjutan.

• Mendukung pembiayaan kesiapan REDD, skema

distribusi pembayaran inovatif, dan pembentukan sistem

pemantauan, pelaporan dan verikasi dalam lingkup

kabupaten untuk emisi karbon akibat deforestasi dan

degradasi hutan.

• Mendorong pengelolaan bersama taman nasional, skema

pembayaran untuk penyedia jasa ekosistem, dan inisiatif 

konservasi melalui Izin Restorasi Ekosistem dan Debt for 

Nature Swaps.

• Mendukung perencanaan tata guna lahan yang peka

karbon dan mendorong pengembangan masyarakat

yang berkelanjutan serta konservasi keanekaragaman

hayati guna memadukan pembangunan ekonomi

dengan perlindungan sumber daya alam.

• Di Jerman, limbah, transportasi dan permintaan

energi yang paling banyak menyumbang terhadap

pemanasan global.

• Melalui langkah-langkah esiensi energi, kawasan

bebas mobil, transportasi umum dan standar gedung

yang hemat energi, beberapa kota di Jerman sudah

mengurangi jejak karbonnya. Pemerintah Jerman

menargetkan 30 kota akan bebas emisi CO2

pada

tahun 2030.

• Penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) dari limbah

diwujudkan melalui pemilahan sampah, perbaikan

pengelolaan sampah, dan penggunaan bahan yang

dapat didaur ulang.

• Transportasi di Jerman memiliki moda terpadu yang

saling terhubung: jalan darat, jalur kereta api, jalur air,

dan udara – dengan sistem transportasi umum yang

menyeluruh.

Hutan dan Perubahan Iklim Mitigasi Gas Rumah Kaca di Area Perkotaan

• Urbanisasi di Indonesia semakin pesat.

Pada tahun 2010, lebih dari 50% penduduk 

Indonesia tinggal di wilayah perkotaan.

Pada tahun 2020, diperkirakan 67% penduduk 

Indonesia akan tinggal di area perkotaan.

• Urbanisasi yang tidak terencana mengakibatkan

penggunaan lahan yang berlebihan dan

ketergantungan pada transportasi pribadi

bermotor. Ini menyebabkan peningkatan emisi gas

rumah kaca. Area perkotaan adalah penyumbang

kedua besar dari emisi GRK I ndonesia.

• Namun, langkah-langkah seperti lampu jalan dan

gedung hemat energi, transportasi umum yang

rendah karbon, dan peningkatan pengelolaan

sampah dapat mengurangi CO2

secara signikan.

“Struktur pengelolaan lokal harus tersedia: hingga

ini berhasil, kita bisa saja berbicara apa saja tentang

 perubahan iklim, namun tidak ada yang akan

berubah. Ini menjadi dasar dikenalkannya struktur 

 pengelolaan hutan berdasarkan model 

 Jerman.” 

(Basah Hernowo, Direktur

Konservasi Hutan dan Air

BAPPENAS)

Di bidang Mitigasi Gas Rumah Kaca di Area Perkotaan,

dukungan Pemerintah Jerman meliputi:

• Mendukung pengembangan rencana aksi iklim terpadu bersama

kota mitra di Indonesia dan dengan melibatkan masyarakat sipil.

• Mendukung pengenalan teknologi esien melalui Kemitraan

Pembangunan dengan Sektor Swasta sebagai model inovatif untuk 

kebijakan mitigasi perubahan iklim di kota dan area perkotaan

(misalnya melalui lampu jalan hemat energi).

• Mendukung pengembangan kapasitas untuk kebijakan mitigasi

perubahan iklim bagi masyarakat perkotaan (contohnya melalui

modul pembelajaran tentang esiensi energi di sekolah kejuruan

teknik).

• Mendukung perencanaan dan pengembangan skema transportasi

perkotaan yang berkelanjutan.

• Mendukung investasi dalam solusi transportasi umum yang rendah

karbon, misalnya Commuter Rail System di Jakarta dan sekitarnya,

untuk mendukung peralihan ke moda transportasi yang ramah iklim.

• Mendukung perencanaan dan penerapan pengelolaan sampah

yang rendah karbon dan ramah lingkungan di perkotaan.

“Dengan

kontribusi Pemerintah

 Jerman,

sekitar 20.000

siswa sekolah

kejuruan

teknik 

di area perkotaan mendapatkan modul 

 pembelajaran tentang efsiensi energi. Selain itu,

sistem pencahayaan di sekolah diganti dengan

sistem pencahayaan yang hemat energi. Siswa

memantau energi yang dihemat dan menghitung

 penghematan CO2” 

(Sigit Pujiono, Guru SMKN 7 Semarang))

Page 6: Brochure INDO Online

5/16/2018 Brochure INDO Online - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/brochure-indo-online 6/13

Energi Terbarukan Tata Pemerintahan yang Baik

• Pasokan energi di Indonesia sebagian besar

berbasis bahan bakar fosil. Ini tidak hanya

memicu perubahan iklim, namun juga mendorong

naiknya ketergantungan pada impor bahan bakar.

• Indonesia memiliki sumber daya energi alternatif yang

melimpah, di mana yang paling berpotensi adalah

panas bumi, biomassa, tenaga air dan surya.

• Dengan “Visi 25/25”, Pemerintah Indonesia

menargetkan peningkatan pasokan energi terbarukan

menjadi 25% di tahun 2025.

• Perluasan pasokan energi terbarukan adalah

pilar penting dalam strategi Pemerintah

Jerman untuk mengurangi emisi gas rumah

kaca.

• Teknologi Jerman berkontribusi terhadap

pengembangan energi bersih dan diekspor ke

berbagai negara.

• Jerman adalah negara pertama di dunia yang

mengenalkan tarif feed-in yang efektif untuk 

listrik dari sumber energi terbarukan.

Di bidang Energi Terbarukan, dukungan Pemerintah

 Jerman meliputi:

• Membantu meningkatkan akses untuk sumber energi

bersih dengan memaksimalkan pemanfaatan terhadap

sumber daya air Indonesia. Memberikan dukungan

teknis dan pelatihan bagi masyarakat pedesaan untuk 

mengembangkan pembangkit listrik tenaga air skala kecil,

dan mendukung pengawasan dan penjaminan mutu

konstruksi lebih dari 200 pembangkit listrik tenaga mini hidro

di Sumatra dan Sulawesi.

• Mendukung sektor tenaga air skala kecil di Indonesia dengan

memperkuat dan meningkatkan kapasitas komunitas lokal.

Mendukung konsolidasi dan institusionalisasi pelatihan dan

pengembangan kapasitas untuk memberikan pengetahuan

dan pengalaman di Indonesia bagi generasi mendatang dan

negara lain.

• Memberikan masukan kepada komunitas ASEAN untuk 

mengembangkan sektor energi terbaharukan di tingkat

regional dan membangun jaringan regional untuk 

pertukaran pengalaman, pengembangan kapasitas bersama

dan transfer pengetahuan. Promosi kisah sukses dan praktek 

terbaik di daerah dan di dunia.

• Mendorong eksplorasi situs panas bumi dan konstruksi

pembangkit listrik tenaga panas bumi di Indonesia dengan

lebih dari 200 juta Euro demi pengurangan emisi CO2 

sebesar lebih dari 600.000 ton per tahun, membantu

“Memanaatkan sumber daya

energi terbarukan yang

berlimpah di Indonesia,

khususnya panas bumi,

merupakan kunci dari 

rencana Indonesia untuk 

 pertumbuhan ekonomi rendah

karbon.” 

(Abadi Poernomo,

Presiden Direktur PT.

Pertamina Geothermal )

mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar,

meningkatkan kualitas udara dan memenuhi kebutuhan

energi lebih dari 600.000 pelanggan.

• Menyediakan dana hibah sebesar lebih dari 7 juta Euro untuk 

pembangunan situs geotermal Seulawah Agam di Aceh

untuk mengurangi resiko panas bumi bagi sektor swasta

serta mengembangkan Kemitraan Pemerintah dan Swasta

pertama di sektor ini di Indonesia.

• Melakukan kajian evaluasi kelayakan Program Elektrikasi

1000 Pulau dengan Energi Terbarukan, proyek tenaga air

skala menengah dan peningkatan esiensi pembangkit listrik 

geotermal untuk memperkuat sektor energi terbaharukan di

Indonesia.

• Republik Indonesia merupakan contoh

untuk proses demokratisasi yang

damai. Pemilihan umum yang bebas

sudah dilaksanakan berkali-kali, kebebasan

berpendapat sudah terjamin.

• Mengingat keanekaragaman dan luasnya

negara ini, salah satu tantangan besar ke

depan adalah mewujudkan kesamaan hak 

untuk semua penduduk.

• Desentralisasi dan penguatan prinsip tata

pemerintahan yang baik merupakan aspek 

penting strategi Pemerintah Indonesia untuk 

mencapai pembangunan yang adil, setara dan

berkelanjutan.

• Dengan 16 negara bagian dan 80,2 juta

penduduk, Republik Federal Jerman memiliki

pengalaman luas dalam mendorong

pemerataan pembangunan di sebuah negara

yang beragam – terutama setelah penyatuan

kembali.

• Peran kepastian hukum dan kebebasan

berpendapat sangatlah penting untuk 

hubungan antara negara dengan warganya.

• Tata pemerintahan yang baik didukung oleh

mekanisme partisipasi dan keterwakilan

bermacam-macam kepentingan, sistem

peraturan perundang-undangan yang baku

maupun akses terhadap informasi.

Fokus Utama Kerjasama

• Desentralisasi pelayanan publik bertujuan untuk memperbaiki kondisi hidup penduduk. Desentralisasi membuat pelayanan

menjadi lebih tepat sasaran, meningkatkan transparansi anggaran dan memberikan kesempatan kepada warga untuk 

berpartisipasi.

• Penguatan dan perlindungan hak politik, ekonomi dan sosial semua warga adalah kunci untuk mencapai pembangunan

yang adil.

• Transparansi dan pro-integritas mendorong pembangunan yang berkelanjutan bagi masyarakat serta pemberantasan

kemiskinan dan mencegah pemborosan sumber daya.

Courtesy o KW image archive

Page 7: Brochure INDO Online

5/16/2018 Brochure INDO Online - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/brochure-indo-online 7/13

“Kerjasama antara KPK dengan pemerintah

 Jerman saya lihat cukup membantu KPK.

Salah satunya adalah KPK Whistleblower’sSystem (http://kws.kpk.go.id). Dengan adanya

KWS, institusi lain yang semula merasa

takut untuk melaporkan tipikor yang

terjadi dalam institusinya kepada

KPK, kini merasa aman untuk 

melaporkannya. Selain itu juga

Portal ACCH (http://acch.kpk.

go.id), yang memungkinkan KPK 

untuk berkomunikasi dengan

masyarakat dan masyarakat pun

bisa mendapatkan inormasi dari 

KPK.” 

(Haryono Umar,

Wakil Ketua KPK)

Memperkuat Hak Warga

• Republik Indonesia telah meratikasi

delapan dari sembilan konvensi hak 

asasi manusia internasional. Hak asasi

manusia dilindungi oleh konstitusi dan beberapa

undang-undang, antara lain Undang-Undang No.

7/1984 tentang Pengesahan Konvensi mengenai

Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap

Perempuan.

• Undang-Undang No. 14/2008 menjamin

keterbukaan informasi publik. Tujuannya antara lain

mengoptimalkan jaminan hak masyarakat terhadap

pelayanan publik, menjadikan badan publik lebih

transparan, efektif dan akuntabel dan mempercepat

pemberantasan korupsi.

• Di Jerman, perlindungan data pribadi dianggap

relevan untuk menentukan arus informasi

mengenai dirinya sendiri. Hak ini dijamin melalui

Undang-Undang tentang Kerahasiaan Data

Pribadi dan oleh Komisaris Kerahasian Data di

tingkat nasional dan tingkat negara bagian.

• Jerman terkenal menjaga hak atas pendidikan

dengan sebuah sistem pendidikan publik yang

luas dan pada umumnya bebas biaya hingga

pendidikan tinggi. Rata-rata pengeluaran negara

untuk setiap mahasiswa mencapai 8.420 Euro

per tahun. 48% mahasiswa adalah perempuan.

• Hanya orang yang tercatat memiliki akses terhadap

hak sipil, seperti misalnya hak terhadap identitas, hak 

pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya. Namun,

pencatatan kelahiran dan kematian di Indonesia belumoptimal. Kerjasama Indonesia-Jerman meningkatkan

kualitas pelayanan catatan sipil dan membantu

masyarakat untuk mendapatkan haknya melalui

pencatatan diri dan keluarga.

• Di Indonesia, perempuan seringkali sulit untuk 

mengakses dan terlibat dalam program pembangunan.

Pelatihan penganggaran responsif gender

dikembangkan untuk melatih pegawai negeri di tingkat

propinsi, kabupaten dan kota tentang bagaimana

merancang program yang lebih adil bagi perempuan

dan laki-laki.

Transparansi dan Anti-korupsi

• Pemerintah Indonesia telah berinisiatif 

untuk memberantas korupsi melalui Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK).

• Pemberantasan korupsi di KPK ini menangani gejala

korupsi dari dua arah: melalui pencegahan dan

penindakan.

• Bersama usaha reformasi lainnya, pemberantasan

korupsi telah berhasil mempengaruhi secara positif 

persepsi tentang korupsi di Indonesia. Pada tahun

2003, Indonesia masih berada di posisi 122 dari 133

negara pada Transparency International Corruption

Perception Index , sementara pada tahun 2010,

persepsi terhadap korupsi telah membaik dan RI

duduk di posisi 110 dari 178 negara.

• Pelaksanaan administrasi di Republik Federal

Jerman diatur melalui Undang-Undang Tata

Usaha Negara. Undang-undang ini mengatur

prosedur administrasi terkait pelayanan publik 

dan membuat keputusan administrasi lebih

mudah diprediksi dan dapat diandalkan.

• Lagi pula, kualitas dan keadilan keputusan

birokrasi dapat diperiksa, karena undang-

undang ini membuka peluang kepada warga

untuk mengajukan pemeriksaan tersebut.

• Undang-Undang Tata Usaha Negara merupakan

dasar profesionalisme, esiensi dan efektivitas

birokrasi sekaligus melindungi warga dari

penyalahgunaan wewenang aparatur.

• Dalam rangka kerjasama Indonesia-Jerman, KPK 

mengembangkan Portal ACCH ( Anti-Corruption Clearing

House) sebagai sumber pengetahuan dan pendidikan

anti-korupsi nasional.

• KPK juga mengembangkan dan menerapkan sistem

pelaporan secara anonim dan aman untuk tindak pidana

korupsi bagi para whistleblower: KPK Whistleblower 

System (KWS). Sistem ini berbasis internet dan terjamin

aman dan dapat diakses di manapun.

• Pengembangan kapasitas untuk pelayanan satu

pintu mendorong akuntabillitas dan transparansi dan

menghindari biaya tinggi dalam penyediaan pelayanan

publik.

• Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil

Kementerian Dalam Negeri, didukung oleh kerjasama

Indonesia-Jerman, mengembangkan mekanisme kerja

yang transparan berdasarkan Undang-Undang No.

23/2006 tentang Administrasi Kependudukan.

“Dalam kurun waktu lima tahun ini, kerja sama

teknis dengan Pemerintah Jerman di bidang

administrasi kependudukan telah banyak membantuKementerian Dalam Negeri untuk mengkonsolidasi 

 pembangunan kependudukan dan pencatatan sipil 

berdasarkan pendekatan sistem

melalui model piloting. Salah satu

capaian yang cukup bagus adalah

 pembangunan inrastruktur 

 pelayanan, baik dalam bentuk 

gedung percontohan maupun

outlet pelayanan.” 

(Soetjahyo,

Direktur Pencatatan Sipil,

Kementerian Dalam Negeri)

Page 8: Brochure INDO Online

5/16/2018 Brochure INDO Online - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/brochure-indo-online 8/13

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

• Untuk menjamin kualitas pelayanan

publik di Indonesia, suatu negara

kepulauan dengan kondisi hidup yang

berbeda-beda dari Sabang sampai Merauke,

standar baku yang berlaku di seluruh

Indonesia menentukan mutu dan cakupan

yang memuaskan untuk pelayanan bagi

semua warga.

• Partisipasi publik dalam perbaikan pelayanan

publik sudah terinstitusionalisasi melalui

suatu Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara. Aturan ini mensyaratkan

sebuah pendekatan multi-pihak yang dimulai

dengan survei keluhan dengan pelanggan

unit pelayanan dan bermuara pada janji

pelayanan demi perbaikan pelayanan publik 

tertentu.

• Di Jerman, hubungan kewenangan didasari oleh prinsip

subsidiaritas. Sesuai prinsip ini, suatu fungsi melekat

pada tingkatan yang paling dekat dan cocok untuk 

menanganinya. Maka, tugas yang dapat dijalankan oleh

pemerintah daerah tidak perlu diambilalih oleh tingkatan

pemerintahan yang lebih tinggi. Dan sesuatu yang dapat

dikerjakan oleh masyarakat sendiri, tidak perlu menjadi

wewenang pemerintah.

• Alokasi dana kepada tingkatan pemerintahan melalui

berbagai mekanisme perimbangan keuangan vertikal dan

horisontal menjamin pemerataan kondisi hidup, kalaupun

daya skal negara bagian dan pemerintah daerah

berbeda-beda.

• Untuk menyediakan pelayanan publik secara esien,

efektif dan lintas batas, pemerintah daerah di Jerman

membangun kerjasama dengan pihak swasta dan

masyarakat sipil, terutama lembaga nirlaba, dan

mengembangkan kerjasama antar-daerah.

• Salah satu fokus kerjasama adalah kerangka hukum

untuk desentralisasi dan pelayanan publik. Pembedaan

dan penerapan standar pelayanan minimal dan standar

pelayanan publik masih perlu didorong dan dipertajam.

• Perimbangan keuangan yang mempertimbangkan

berbagai cara pengalokasian sumber dana oleh

pemerintah pusat maupun peningkatan pendapatan

asli daerah akan memastikan tercapainya pelayanan

publik yang sesuai kebutuhan warga.

• Pelayanan publik mensyaratkan aparatur negara

yang profesional. Kerjasama pemerintah Indonesia

dan Jerman mendukung penerapan reformasi birokrasi,

penyusunan kerangka hukum kepegawaian dan

pengembangan kapasitas pada tingkatan individu,

organisasi dan kebijakan.

“Pemerintah Indonesia sekarang sedang merevisi sistem perimbangan keuangannya antara pemerintah pusat,

 propinsi dan kabupaten/kota. Dengan dukungan dan

asilitasi kerjasama Jerman, kami dapat melakukan

 perbandingan dan penilaian terhadap sistem di 

negara yang sedang berkembang dan yang

berpenghasilan menengah lainnya melalui 

 pengkajian dan konerensi video langsung.

Ini membantu kami untuk mengambil 

kesimpulan bagi usulan reormasi sistem

kami.”  

(Heru Subiantoro, Sekretaris

Direktorat Jenderal

Perimbangan

Keuangan,

Kemenkeu)

Pengembangan Sektor Swasta

• Indonesia telah mencapai pertumbuhan

ekonomi yang pesat dan bersiap diri

menjadi salah satu negara yang ekonominya

terkemuka di tahun 2025.

• Kendalanya, saat ini rendahnya kapasitas

penyerapan pasar tenaga kerja, rendahnya

produktitas dan mutu tenaga kerja, maupun

semakin tumbuhnya sektor informal menjadi

tantangan utama bagi pertumbuhan yang

berimbang.

• Pemerintah Indonesia menyusun beragam

strategi nasional yang diarahkan untuk mencapai

pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan,

mengacu pada visi “pro-kaum miskin, pro-

pertumbuhan, pro-pekerjaan, dan pro-lingkungan”.

• Jerman telah mengembangkan berbagai

instrumen bagi promosi ekonomi,

pengembangan sumber daya manusia, dan

konsultasi kebijakan, yang bisa dijadikan

teladan untuk mempromosikan pembukaan

lapangan kerja yang produktif.

• Standar tinggi untuk mutu produk,

ketenagakerjaan, dan produktitas

dipertahankan melalui kerjasama erat dan

tanggung jawab bersama antara pemerintah

dan sektor swasta.

• Sejak melakukan reformasi struktural secara

luas, pengangguran di tahun 2010 berada

di titik terendah sejak tahun 1992, setelah

stagnan selama kurang lebih 15 tahun.

Fokus Utama Kerjasama

Penciptaan lingkungan yang kondusif untuk perluasan lapangan kerja dan pertumbuhan inklusif dengan serangkaian

strategi, instrumen, kawasan percontohan dan mitra:

• Kami membekali lulusan sekolah dan pencari kerja dengan keterampilan dan kecakapan yang diperlukan untuk 

mendapatkan pekerjaan dan mempertahankan untuk tetap bekerja;

• Kami membantu meningkatkan pendidikan dan pelatihan kejuruan dan teknis sesuai dengan permintaan pasar tenaga

kerja;

• Kami membantu pengambil keputusan di tingkat nasional dan daerah agar memanfaatkan potensi ekonomi dan

mengubah gagasan inovatif menjadi strategi bisnis;

• Kami membantu meningkatkan produktitas dan daya saing ekonomi dengan memperkuat UKM pada rantai nilai dan

gugus tertentu, serta memperbaiki iklim bisnis dan investasi;

• Kami memfasilitasi pemangku kepentingan utama dari pemerintah, sektor swasta dan masyarakat sipil untuk duduk 

bersama dan membantu mereka melakukan intervensinya sendiri;

• Kami membantu menyusun mekanisme bagi perlindungan berkelanjutan terhadap risiko sosial dan ekonomi serta

meningkatkan perawatan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia.

Page 9: Brochure INDO Online

5/16/2018 Brochure INDO Online - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/brochure-indo-online 9/13

Pembangunan Ekonomi Regional

• Strategi LRED Nasional telah terintegrasi

dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional 2010-2014, sementara

kerangka kebijakan pendukung sedang

dikembangkan.

• Program yang berkaitan dengan LRED memberikan

pembelajaran berharga dan praktik yang baik yang

dapat direplikasi.

• LRED adalah pendekatan yang cocok guna

memanfaatkan potensi lokal dan membantu

mengurangi ketimpangan antar-daerah.

• Disamping infrastruktur, tantangan utama adalah

kapasitas kelembagaan yang kurang memadai,

proses yang birokratis, dan lemahnya koordinasi.

• Keterlibatan dan dialog dengan sektor swasta

berperan penting bagi pembangunan ekonomi

yang lestari di Indonesia.

• Jerman mengandalkan beragam kelembagaan

dan serangkaian instrumen bagi Pembangunan

Ekonomi Lokal dan Regional (LRED).

• Pendekatan multi-level yang terkoordinasi,

beserta pembagian kewajiban dan tanggung

 jawab yang jelas antara pemerintah dan sektor

swasta memberikan landasan bagi promosi

ekonomi.

• Sektor swasta adalah mitra penting dalam

menggerakkan prakarsa LRED.

• Pendekatan yang erat ke inovasi

memungkinkan peningkatan daya saing,

khususnya untuk perusahaan kecil.

• Pendekatan LRED di Jerman sangat berhasil

dan dapat dijadikan teladan bagi negara lain,

termasuk Indonesia.

Di bidang Pembangunan Ekonomi Lokal, Pemerintah

 Jerman mendukung mitranya:

• dalam pelaksanaan kebijakan yang koheren dan

terkoordinasi di tingkat nasional dan daerah tertentu di

seluruh Indonesia;

• dalam proses integrasi instrumen LRED yang sudah

teruji ke dalam struktur mitra, dengan memperhatikan

rasa kepemilikan dan keberlanjutan penggunaan

instrumen tersebut;

• dalam penciptaan lingkungan ekonomi yang sehat

yang mendorong bisnis dan daya saing di sektor-

sektor terpilih. Hal ini diharapkan dapat membuka

lapangan kerja dan menghasilkan pendapatan.

“Survei Iklim Bisnis (BCS)

sangat bermanaat bagi 

daerah dan mendorong

kabupaten dan kota

untuk mengevaluasi 

kemajuan pembangunan

guna meningkatkan

kesejahteraan rakyat.” 

(Drs. Cornelis MH,

Gubernur Kalimantan

Barat )

Menciptakan Angkatan Kerja yang Kompeten

• Di Indonesia, TVET dilakukan di sekolah

dan pusat pelatihan. Untuk memastikan

ketersediaan tenaga kerja yang

dibutuhkan, kerjasama dengan industri dan mitra

bisnis menjadi semakin penting.

• Visi Pemerintah Indonesia adalah menciptakan

angkatan kerja yang terampil dan berdaya saing.

• Sejak tahun 2009, tingkat pengangguran

lulusan SMK menurun hampir sebesar 6%. Hal

ini mengindikasikan bahwa TVET di Indonesia

semakin berkembang.

• Pada tahun 2020, sebagian besar angkatan kerja

Indonesia berumur antara 15 dan 24 tahun, yang

dapat menjadi sasaran pelatihan kejuruan yang

bermutu. Ini merupakan kesempatan untuk 

meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan

kesejahteraan rakyat.

• Umumnya, UKM Jerman mengembangkan angkatan

kerja melalui sistem Pendidikan dan Pelatihan Teknik dan

Kejuruan (TVET) ganda. TVET dicirikan oleh tanggung

 jawab bersama antara pemerintah dan pemberi kerja.

• TVET berdasarkan kontrak antara perusahaan dan siswa,

di mana siswa mendapatkan pembelajaran sekaliguspendapatan. Selain itu, pelatihan juga diselenggarakan

di sekolah kejuruan dengan sistem paruh waktu guna

menyesuaikan ketersediaan tenaga kerja dengan

permintaan pasar.

• Layanan bimbingan kerja yang bersinergi dengan layanan

pencocokan dan pelatihan lanjutan memudahkanperalihan dari sekolah ke dunia kerja dan pembelajaran

seumur hidup.

• Menurut pengalaman praktis sistem TVET Jerman, kaum

muda menjadi lebih memenuhi syarat dunia kerja. I nilah

salah satu alasan untuk pengangguran usia muda yangrendah di Jerman.

Di bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknik dan Kejuruan(TVET), Pemerintah Jerman memberikan dukungan dalamhal:

• Memperkuat kemitraan antara sekolah & pusat pelatihan danindustri untuk menjadikan TVET lebih berorientasi kebutuhan;

• Mendukung penyusunan peraturan yang kondusif untuk 

pengajaran dan pembelajaran;

• Memperkuat penyediaan informasi pasar tenaga kerja lokal

dan peningkatan mutu sertikasi & pengujian dengan tujuan

mempersiapkan siswa untuk masuk ke dalam dunia kerja;

• Meningkatk an mutu pengajaran dan sekolah melalui pelatihan

guru dan pejabat pengelola;

• Meningkatk an mutu dan modernisasi lembaga pelatihan

melalui peralatan dan alat bantu pengajaran yang mutakhir;

• Merehabilitasi dan membangun sekolah di daerah yang

terkena dampak tsunami;

• Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas lebih dari

40 pusat pelatihan kejuruan di Indonesia, sehingga lebih

dari 13.000 tempat belajar telah ditingkatkan mutunya atau

direhabilitasi.

“Sejak Kerjasama Indonesia-Jerman di BLK Bandung dimulai di tahun 1987, tiga aspek penting

telah berubah sebagai hasil kerjasama itu:

kecakapan para lulusan meningkat,

 peralatan pengajaran kami 

bermutu jauh lebih baik, dan

membaiknya etos kerja s iswa.“ 

(Bambang Purwoprasetyo,

mantan Kepala Bagian

Penyelenggaraan dan

Pemberdayaan, BLK 

Bandung)

Page 10: Brochure INDO Online

5/16/2018 Brochure INDO Online - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/brochure-indo-online 10/13

Perlindungan Sosial & Layanan Kesehatan

• Pemerintah Indonesia telah menjadikan

perlindungan sosial sebagai strategi utamanya

dalam pengentasan kemiskinan dan telah

menetapkannya sebagai prioritas dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional.

• Menurut salah satu tujuan Reformasi, perlindungan

sosial di Indonesia harus mencakup baik jaminan sosial

dengan skema iuran maupun program bantuan sosial

bagi kaum miskin dan rakyat kecil.

• Upaya percepatan pemerintah diperkirakan berhasil

menyediakan jaminan kesehatan dalam bentuk 

tertentu kepada sekitar setengah dari jumlah penduduk 

Indonesia.

• Sistem jaminan sosial Jerman terbentuk 

dibawah pemerintahan Bismarck pada tahun

1883.

• Saat ini, sistem tersebut terdiri atas 5

pilar asuransi, yaitu asuransi kesehatan,

kecelakaan, pensiun, pengangguran, dan

perawatan jangka panjang.

• Sistem asuransi ini bersifat wajib, sehingga

semua penduduk Jerman memperoleh

 jaminan sosial.

• Sistem Jerman ini terbukti sangat sukses dan

dapat dijadikan teladan bagi negara lain,

termasuk Indonesia.

• Peningkatan kerjasama antara pemangku kepentingan

yang terlibat dalam perampungan ReformasiPerlindungan Sosial Nasional melalui layanan konsultasi

dan pelatihan yang berorientasi kebutuhan.

• Penelitian dan masukan terhadap pengembangan

kebijakan strategis untuk pengelolaan keuangan sistem

kesehatan nasional yang berkelanjutan.

• Peningkatan kapasitas bagi penerapan skema jaminan

sosial, seperti misalnya jaminan kesehatan sosial dan

bantuan sosial bagi kelompok paling rentan (kaum

miskin, pekerja informal, orang cacat, manula).

• Modernisasi rumah sakit provinsi di Banda Aceh,

Makassar, dan Palembang serta penyediaan peralatan

dan pembangunan fasilitas kesehatan di provinsi Aceh

“Negara mengembangkan sistem jaminan

sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan

masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai 

dengan martabat kemanusiaan”.

Undang-undang Dasar Indonesia, Bab XIV:

Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan

Sosial, Pasal 34 § 2

dan pengiriman peralatan medis ke lembaga kesehatan

di NTT dan NTB guna peningkatan pelayanan kesehatan.

• Pencegahan penyebaran HIV/AIDS melalui prakarsa

pemasaran sosial dan perbaikan akses terhadap alat

kontrasepsi.

Sejak 1958, Badan Federal untuk Geosains dan

Sumberdaya Alam (BGR) atas nama Kementerian Federal

Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Jerman (BMZ)

bekerja di bidang geosains dan pertambangan. BGR

memberikan layanan advis dan penilaian kompeten

kepada BMZ terkait perencanaan dan implementasi

kebijakan maupun konsultasi pembangunan dengan

negara mitra. Kerjasama teknis dengan Indonesia

sudah dimulai pada tahun 1980an. Pada saat itu, fokus

kegiatan terletak pada penelusuran sumberdaya mineral.

Pada tahun 1989, fokus utama ini berubah menjadigeologi lingkungan hidup dalam rangka mendukung

perencanaan kota.

Sejak 2003, BGR bekerjasama dengan Badan Geologi

dalam pelaksanaan proyek kerjasama teknis „Mitigasi

Resiko Geologi“. Tujuannya adalah mengembangkan

dan menguji metodologi praktis untuk penilaian resiko

geologi. Selain itu, temuan proyek diintegrasikan ke

dalam strategi mitigasi resiko geologi jangka pendek dan

panjang di tingkat nasional, propinsi maupun lokal.

Pemerintah Jerman, khususnya di bidang Perlindungan Sosial dan

Layanan Kesehatan, menyediakan dukungan bagi:

Bundesanstalt fürGeowissenschaften und

Rohstoffe (BGR)

Page 11: Brochure INDO Online

5/16/2018 Brochure INDO Online - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/brochure-indo-online 11/13

Deutsche Gesellschaft für

Internationale Zusammenarbeit

(GIZ) GmbH

Sejak 1 Januari 2011, Deutsche Gesellschaft für

Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH

menyatukan pengalaman yang telah diperoleh

Deutscher Entwicklungsdienst (DED) gGmbH (Layanan

Pembangunan Jerman), Deutsche Gesellschaft für

 Technische Zusammenarbeit (GTZ) GmbH (Kerjasama

 Teknis Jerman) dan InWEnt – Pembangunan Kapasitas

Internasional, Jerman.

GIZ beroperasi di lebih dari 130 negara dan

mempekerjakan lebih dari 17,000 karyawan di seluruh

dunia, di samping kira-kira 1.110 pekerja pembangunan,

750 integrated experts dan 455 returning experts,

700 pakar lokal di organisasi mitra dan 820 relawan

“weltwärts”. Dengan volume bisnis sebesar kuran g lebih

1,85 milyar Euro, GIZ berada di posisi yang strategis

untuk menghadapi tantangan masa depan.

GIZ in Indonesia

Atas nama Pemerintah Jerman, GIZ

mengimplementasikan proyek kerjasama teknis

yang telah disepakati bersama Pemerintah Indonesia

terutama pada tiga bidang fokus berikut:

Tata Pemerintahan yang Baik/ Desentralisasi

Proyek-proyek yang berkonsentrasi pada bidang

Desentralisasi, Anti-Korupsi, Catatan Sipil dan Hak-

Hak Perempuan mendukung semua tingkatan

pemerintahan dalam struktur desentralisasi secara

koheren dan sistematis

Perubahan Iklim dan Pembangunan

Berkelanjutan

GIZ mengimplementasikan proyek terkait Pengurangan

Gas Rumah Kaca di daerah Perkotaan dan pada bidang

Industri, Perhutanan dan Keanekaragaman Hayati

maupun Energi Terbarukan.

Pengembangan Sektor Swasta

Dengan tujuan menciptakan lapangan kerja dan

penghasilan demi pemberantasan kemiskinan yang

berkelanjutan, proyek-proyek yang didukung oleh GIZ

berkonsentrasi pada Pengembangan Ekonomi Regional,

Pelatihan Kerja dan Jaminan Sosial.

KfW Entwicklungsbank adalah bagian dari KfW

Bankengruppe dan merupakan bank pembangunan

Negara Jerman yang terdepan. Bank ini bekerja atas nama

Pemerintah Federal Jerman, membantu mencapai sasaran-

sasaran yang ditetapkan untuk Kerjasama Pembangunan

Jerman: untuk mengurangi kemiskinan, melindungi

iklim, memastikan perdamaian dan membuat globalisasi

yang adil. Dalam hal pembiayaan, memberikan saran dan

panduan untuk proyek-proyek pembangunan di seluruh

dunia upaya-upaya KfW fokus pada kebutuhan negara-

negara mitra. Pada tahun 2010, komitmen global KfW

Entwicklungsbank sebesar EURO 4.5 milyar.

KfW Entwicklungsbank di Indonesia

Sejak 1962 lebih dari EURO 3 milyar telah diadak an

dibawah Kerjasama Keuangan Indonesia-Jerman. KfW

Entwicklungsbank atas nama Pemerintah Jerman

memberikan kontribusi terhadap pembangunan yang

berkelanjutan di Indonesia melalui pembiayaan infrastrukturyang ramah lingkungan, perlindungan sumber daya serta

kegiatan-kegiatan untuk mempromosikan pembangunan

sektor swasta.

Di antaranya, kerjasama tersebut terdiri dari

• Promosi penggunaan energi terbarukan,

• Pelaksanaan pengelolaan sampah padat yang

berkelanjutan di perkotaan,

• Perlindungan terhadap hutan hujan tropis (REDD),

• Penyediaan fasilitas pinjaman untuk investasi bagi usaha

kecil dan menengah (UKM) bidang esiensi energi, serta

• Pengenalan program-program pendidikan kejuruan dan

pelatihan.

Portofolio saat ini yang dalam persiapan dan pelaksanaan

berjumlah lebih dari EURO 600 juta.

Kami mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosial di

negara-negara berkembang dan dalam masa transisi untuk 

memperbaiki kehidupan masyarakatnya.

KfW Entwicklungsbank 

Courtesy o KW image archive

Courtesy o KW image archive

Page 12: Brochure INDO Online

5/16/2018 Brochure INDO Online - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/brochure-indo-online 12/13

Jerman adalah suatu negara yang selalu up to date dengan

teknologinya dan memiliki fasilitas pendidikan yang lengkap

serta biaya kuliah yang relatif murah menjadikan Jerman

sebagai negara tujuan yang ideal untuk menuntut ilmu bagi

sebagian mahasiswa Indonesia.

Sekitar 70% dari jumlah mahasiswa Indonesia yang kuliah

di Jerman mengambil jurusan-jurusan eksakta yaitu jurusan

teknik, matematika dan ilmu pengetahuan alam. Dan

kebayakan dari mereka kuliah di kota-kota seperti Berlin,

Hamburg, Hannover, Stuttgart, Aachen dan Muenchen.

Seusai mengambil gelar akademis di universitas di Jerman,

para alumni yang kembali ke tanah air biasanya menempati

posisi-posisi penting baik di universitas, di instansi pemerintahmaupun di sektor swasta.

Sebut saja beberapa nama alumni yang saat ini sedang atau

pernah menjabat seperti Mantan Presiden RI Prof. Dr.-Ing. BJ.

Habibie, Gubernur DKI Jakarta Dr. –Ing Fauzi Bowo, Komisaris

PT Indomobil Dr.-Ing. Gunadi Sindhuwinata, Mantan Dirut

Pertamina Dipl.-Ing. Ari Soemarno dan banyak lagi sederet

nama-nama alumni Jerman tidak dapat sebutkan satu

persatu.

Selain berkecimpung di dunia professionalnya, para alumni

Jerman juga mempunyai wadah guna menyalurkan

aspirasinya di bidang sosial budaya, pendidikan dan olahraga,

seminar dan workshop serta forum silaturahim dalam bentuk 

organisasi-organisasi alumni Jerman

German Alumni Organisations in

Indonesia:

• Perhimpunan Alumni Jerman (PAJ).Address: Pertamina Learning Centre (Building TC III, 2nd oor),Jl. Sinabung II, Terusan Simprug, South Jakarta 12060. Phone:7399511, Email: [email protected], Website: www.paj.or.id

• Alumni of TU Berlin and other universities in Berlin(ALTUBINA Plus Indonesia).Address: c/o ZETA Corporation. Graha GIP 8th oor, Jl. GatotSubroto, Kav. 23, Jakarta 12930. Phone: 021-2522538, Email:[email protected], Website: www.altubina.com

• Carl Duisberg Alumni Association in Indonesia (CDAAI)

Address: c/o PT. BASF Indonesia. Jl. Daan Mogot Km. 14Cengkareng. Phone: 021-6190007, Email: [email protected]

• KAAD Committee Indonesia (KONTAK)Address: c/o Universitas Atmajaya. Jl. Jenderal Sudirman 51,Jakarta 12930. Email: [email protected]

• Perhimpunan Alumni Hanss Seidel Indonesia (PAHSI)Address: Hanss Seidel Foundation. Menara Cakrawala 9th oor, Jl.MH. Thamrin No. 9. Jakarta. Email: [email protected]

• Indonesian Capacity Building Development (INCABIN)Address: Jl. Cibaduyut Lama No. 68 B. Bandung 40235. Phone:022-5401290, Email: [email protected]

Alumni Jerman di Indonesia

Page 13: Brochure INDO Online

5/16/2018 Brochure INDO Online - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/brochure-indo-online 13/13