brochure indo online
TRANSCRIPT
5/16/2018 Brochure INDO Online - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brochure-indo-online 1/13
Jerman dan Indonesiauntuk pembangunan berkelanjutan
dan ker jasama yang inovat i f
5/16/2018 Brochure INDO Online - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brochure-indo-online 2/13
Kedutaan Besar Jerman di Jakarta menyambut para
pengunjung pameran kerja sama pembangunan yang
dilaksanakan dalam rangka JERIN. Serangkaian kegiatan
JERIN – Jerman dan Indonesia – mengedepankansukses kemitraan Indonesia dan Jerman dalam berbagai
bidang.
Hubungan diplomatik antara Republik Indonesia dan
Republik Federal Jerman sudah berlangsung selama
hampir 60 tahun, bahkan hubungan kerja sama
sudah terjalin sejak kedua negara ini berdiri. Saling
berkunjung dan saling kontak di bidang ilmu, kesenian
dan pertukaran ekonomi yang semakin berkembang
telah membangun hubungan yang erat di antara kedua
negara. Di samping itu, Jerman selalu mendorong dan
ikut memperkuat relasi Indonesia dengan Eropa seperti
juga halnya dengan relasi Uni Eropa dengan ASEAN.
Melalui JERIN, pameran akan dilaksanakan di sejumlah
tempat-tempat umum dan mengedepankan kerja
sama pembangunan di antara kedua negara.
Selama lima puluh tahun terakhir, kerja sama ini
mengembangkan kapasitas Indonesia dalam hal
pembangunan infrastruktur dan tenaga kerja yang
berkualitas. Selama bertahun-tahun, pemerintah
Jerman bekerjasama untuk memperkuat program
simpan-pinjam sebagai salah suatu alat yang dapat
dimanfaatkan untuk mengatasi kemiskinan.
Tiga bidang fokus kerja sama pembangunan
digarisbawahi di pameran ini:
• Perubahan iklim: Jerman dan Indonesia bekerjasama
untuk mengembangkan ekonomi rendah karbon
dan melestarikan keanekaragaman hayati. Investasi
dalam energi terbaharukan dilakukan dalam skala
besar dan konteks perundingan internasional tentang
perlindungan iklim dibahas. Perhatian utama fokus
bidang ini adalah pembangunan berkelanjutan.
• Republik Federal Jerman merupakan mitra
pembangunan dalam hal tata pemerintahan yang
baik dan desentralisasi di Indonesia. Fokus bidang
utama bidang ini menyangkut partisipasi yangdemokratis dan pelayanan publik untuk masyarakat di
seluruh Indonesia.
• Pengembangan sektor swasta berkontribusi dalam
pengembangan lingkungan sehat untuk penciptaan
lapangan kerja di sektor swasta, termasuk usaha kecil
dan menengah. Bidang fokus ini berkaitan dengan
pembangunan inklusif.
Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan
Jerman, BMZ, menjadi sponsor pameran ini yang
dilaksanakan oleh Deutsche Gesellschaft für Internationale
Zusammenarbeit – GIZ dan Kreditanstalt für Wiederaufbau
(KfW).
Kedutaan Besar Jerman mengharapkan agar presentasi
ini dapat menginspirasi Anda untuk mempelajari lebih
lanjut tentang JERIN - Jerman dan Indonesia. Melihat
program JERIN, kemungkinan Anda akan menemukan
acara, dimana Anda ingin berpartisipasi dan tertarik
untuk menghadiri beberapa acara yang lainnya.
Selamat Datang di German Weeks dari Oktober 2011
sampai dengan Februari 2012!
Prakata
Dr. Norbert Baas
Duta Besar Republik Federal Jerman
untuk Indonesia
Melalui JERIN, pameran akan
dilaksanakan di sejumlah
tempat-tempat umum dan
mengedepankan kerja sama
pembangunan di antara kedua
negara.
5/16/2018 Brochure INDO Online - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brochure-indo-online 3/13
Bagi kami, Indonesia adalah mitra pembangunan yang sangat
penting, dimana kami secara bersama-sama menghadapi berbagai
tantangan umum, termasuk tantangan pada tingkat global. Karenaitulah kami turut serta dalam upaya perlindungan iklim global
sebagai fokus utama kerjasama kami dengan Indonesia, selain untuk
memajukan sektor swasta. Guna menjawab tantangan tersebut,
dibutuhkan usaha dan kerjasama maksimal dari kedua pemerintah
dan sektor swasta.
1
2
3
45
6
7
1 Pendidikan (24%)
2 Kesehatan (3%)
3 Tata pemerintahan & masyarakat sipil (17%)
4 Air & limbah (8%)
5 Infrastruktur & layanan sosial lainnya (5%)
6 Perdagangan & perindustrian (31%)
7 Lain-lain (12%)
Sumber: BMZ, Bilaterale Brutto-ODAnach Förderbereichen2009
Menteri Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan
Republik Federal Jerman
Dirk Niebel
Kementerian Federal untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ) bertugas
untuk menyusun prinsip dan strategi kebijakan kerjasama pembangunan Jerman.
Prinsip dan strategi ini yang mendasari proyek dan program kerjasama yang
dikembangkan bersama dengan negara mitra dan organisasi internasional.
Tujuan dan Topik
Kebijakan kerjasama pembangunan Jerman bermaksud untuk berkontribusi dalam
pencapaian kebebasan dan keamanan untuk semua orang, kehidupan tanpa kemiskinan, tanpa kecemasan dan
tanpa kerusakan lingkungan hidup. Fokus kerjasama Jerman di bidang pendidikan, kesehatan, pembangunan
pedesaan, tata pemerintahan yang baik, perlindungan iklim dan pengembangan ekonomi yang berkelanjutan.
Perlindungan hak asasi manusia yang dijunjung tinggi dalam segala upaya ini.
Pendekatan
Setiap dua tahun sekali, BMZ ber temu dengan pemerintah setiap negara mitra untuk menyepakati bidang fokus
kerjasama dan juga volume kerjasama keuangan. Berdasarkan kesepakatan yang dihasilkan, BMZ menugaskan
organisasi pelaksana milik pemerintah Jerman untuk melaksanakan proyek dan program tersebut bersama
dengan institusi di negara mitra. Kerjasama langsung antara Jerman dengan mitranya dapat dilakukan dengan
berbagai bentuk dan pendekatan, seperti misalnya: memberikan kredit bunga rendah kepada negara yang sedang
berkembang, menempatkan pakar Jerman untuk memberi advis kepada pemerintah negara mitra ataupun
menugaskan organisasi swasta Jerman melaksanakan proyek di negara yang sedang berkembang.
Anggaran
Pada tahun 2011, anggaran belanja BMZ sebesar 6,22 milyar Euro, yang menandakan peningkatan sebesar 2,5 persen
dibandingkan tahun 2010. Anggaran ini setara dengan 2 persen anggaran pendapatan dan belanja federal Jerman.
Saat ini kira-kira 61 persen anggaran BMZ dibelanjakan untuk kerjasama bilateral dengan negara mitra.
Detil belanja per sektor pada tahun
2009 sebagai berikut:
Courtesy o Thomas Ecke
5/16/2018 Brochure INDO Online - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brochure-indo-online 4/13
Fokus utama kerjasama• Hutan dan Perubahan Iklim
- Mendukung penerapan strategi bagi perlindungan hutan dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan sejalan
dengan sektor yang lain yang berdampak pada hutan;
- Mendukung pengurangan emisi dari penggundulan dan degradasi hutan serta perbaikan kondisi hidup masyarakat
miskin pedesaan.
• Penurunan gas rumah kaca di perkotaan dan industri
- Mendukung penyusunan instrumen kebijakan terkait strategi pertumbuhan rendah karbon di perkotaan;
- Mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca dari limbah perkotaan dan industri.
• Energi Terbarukan
- Mendukung pemanfaatan energi terbarukan secara luas;
- Mendorong pengurangan resiko panas bumi untuk meningkatkan investasi swasta;
- Mendukung konstruksi pembangkit listrik baru tenaga panas bumi.
• Sebagai negara industri maju, sektor perindustrian
menempati peringkat 3 teratas sumber emisi di
Jerman.
• Kebijakan untuk menyeimbangkan perkembangan
tersebut, terutama dalam rangka Program Mitigasi
Gas Rumah Kaca Nasional sejak 2005, meliputi:
o Peranserta sektor yang mengunakan energi
secara intensif dalam Skema Perdagangan Emisi
Uni Eropa (EU-ETS);
o Dana khusus, inisiatif resmi dan program
pelabelan esiensi energi;
o Insentif bagi penggunaan energi
terbarukan dan mendukung penelitian dan
pengembangan teknologi ramah iklim.
• Dengan pengembangan dan pemasaran teknologi
“hijau”, sektor perindustrian menjadi penggerak
utama menuju ekonomi rendah karbon.
Perubahan Iklim Mitigasi dalam Industri
• Sektor industri, yang menyumbang 30%
terhadap PDB (naik sebesar 4% antara
2008 dan 2010), adalah salah satu penggerak
pembangunan Indonesia.
• Namun demikian, pada waktu yang bersamaan,
sektor ini merupakan salah satu pengguna akhir
energi terbesar (48%) dan kontributor yang kian
besar dalam meningkatnya emisi gas rumah kaca
(GRK). Ketergantungan Indonesia terhadap bahan
bakar fosil adalah salah satu penyebab utama
perkembangan ini.
• Industri penghasil gas rumah kaca terbesar adalah
baja, semen, (bubur) kertas, pupuk, dan tekstil.
• Industri Indonesia dapat mengurangi GRK dengan
berbagai cara, seperti misalnya mengganti
teknologi esiensi rendah, mengganti bahan
bakar, dan memperbaiki proses produksi. Cara-
cara ini juga memungkinkan untuk menghemat
biaya energi dan memperkuat keunggulan dalam
persaingan.
Di bidang Mitigasi dalam Industri, dukungan Pemerintah Jerman meliputi:
• Mendukung para kementerian Republik Indonesia yang terkait dalam pengembangan instrumen skal dan ekonomi,
skema insentif dan perbaikan kerangka hukum bagi industri untuk beralih ke praktek rendah karbon serta siklus
produksi yang berkelanjutan (misalnya standar esiensi energi, pembatasan emisi GRK, perjanjian sukarela, transfer
teknologi).
• Menginisiasi Kemitraan Pembangunan dengan Sektor Swasta (DPP) sebagai proyek ujicoba nyata untuk dijadikan model
untuk replikasi dan digunakan oleh industri lain (misalnya peluncuran inovasi teknologi di pasar Indonesia dan/atau
pengembangan kebijakan mitigasi untuk rantai pasokan dan proses produksi ramah lingkungan).
• Meningkatkan kapasitas bagi penyedia jasa dan pelatihan dan pendampingan teknis bagi perusahaan industri guna
penerapan kebijakan mitigasi yang paling esien dan efektif.
• Menyediakan kredit pembiayaan ulang melalui sektor perbankan Indonesia untuk investasi penurunan emisi bagi usaha
kecil dan menengah (UKM).
• Meningkatkan kapasitas sektor perbankan Indonesia guna menyiapkan produk perbankan yang berkelanjutan bagi
investasi penurunan emisi.
• Menyediakan dana investasi yang sejalan dengan prinsip perbankan Islam bagi usaha kecil dan menengah untuk
berinvestasi pada teknologi ramah lingkungan.
• Sebagai perekonomian yang tumbuh pesat,
Indonesia menghasilkan gas rumah kaca dalam
jumlah yang cukup signikan. Pada saat yang
bersamaan, Indonesia sangat rentan terhadap dampak
buruk perubahan iklim.
• Oleh karena itu, perubahan iklim menjadi prioritas
utama bagi Indonesia, yang secara resmi diumumkan
oleh Presiden Yudhoyono pada tahun 2009: “Kami
sedang menyusun kebijakan energi terpadu yang
meliputi tata guna lahan, perubahan tata guna
lahan, dan kehutanan yang akan mengurangi emisi
Indonesia sebesar 26% di tahun 2020 dari tingkat Bisnis
Seperti Biasa (Business As Usual ). Dengan dukungan
internasional, kami yakin bahwa penurunan emisi
dapat mencapai 41%.”
• Untuk mendukung pencapaian tujuan
internasional untuk membatasi pemanasan
global hingga 2 derajat Celsius, Pemerintah
Jerman berkomitmen untuk mengurangi emisi
gas rumah kaca sebesar 21% sampai tahun 2012
dan 40% sampai tahun 2020 dengan tahun
1990 sebagai tahun dasar.
• Jerman merupakan salah satu pengekspor
teknologi hemat energi dan energi terbarukan
terbesar di dunia.
• Penelitian dan pengembangan serta integrasi
kebijakan lingkungan, ekonomi, dan inovasi
merupakan pilar strategi Jerman untuk
mengatasi dampak perubahan iklim.
• Jerman adalah bagian dari Skema Perdagangan
Emisi Uni Eropa (EU-ETS).
Perubahan iklim adalah fenomena yang disebabkan oleh pemanasan global. Hal ini terjadi karena perubahan komposisi gas
rumah kaca (GRK) pemerangkap panas (karbon dioksida, metana dll.) di atmosfer yang disebabkan oleh kegiatan manusia.
Emisi GRK ini dihasilkan dari pembakaran bahan bak ar fosil, perubahan pemanfaatan lahan (misalnya penggundulan hutan),
dan pembakaran sampah. Perubahan iklim mencakup semua bentuk inkonsistensi iklim, seperti misalnya lebih seringnya terjadi
kekeringan, banjir, topan yang lebih dahsyat, serta dampak jangka panjang seperti kenaikan permukaan air laut, gagal panen, dan
lenyapnya keanekaragaman hayati.
5/16/2018 Brochure INDO Online - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brochure-indo-online 5/13
• Hutan Indonesia berada di pusat debat
tentang perubahan iklim dan menarik
perhatian dunia internasional. 80%
emisi gas rumah kaca Indonesia berasal dari
perubahan tata guna lahan dan hutan.
• Mekanisme untuk mengkompensasi
penurunan emisi akibat deforestasi dan
degradasi hutan (REDD) – yang dirundingkan
di tingkat internasional dan ditetapkan di
dalam perjanjian bilateral – sangat relevan bagi
Indonesia.
• Indonesia mulai mengembangkan kerangka
kelembagaan dan regulasi untuk dapat
melaksanakan REDD di tingkat pemerintah
daerah.
• Luas hutan Jerman telah meningkat sebesar sekitar
1 juta hektar (+10%) selama empat dasawarsa
terakhir dan meliputi lebih dari 30% luas tanah
Jerman. Dengan sekitar 3,4 milyar m3, hutan Jerman
merupakan salah satu cadangan kayu yang tumbuh
paling besar di Eropa dan mengalami kenaikan
sebesar sekitar 100 juta m3 per tahun.
• Pertumbuhan hutan menyerap CO2
lebih banyak
daripada yang dilepaskan lewat pemanfaatannya. Ini
berarti hutan mengurangi CO2. Skema Perdagangan
Emisi Uni Eropa (EU-ETS) tidak merencanakan adanya
kredit REDD terkait pertumbuhan hutan ke depan.
• Namun demikian, terdapat sejumlah investor swasta
yang berminat pada kredit REDD dari negara tropis
untuk keperluan CSR atau sebagai opsi pasar wajib
(compliance market ) di masa depan.
Di bidang Hutan dan Perubahan Iklim, dukungan
Pemerintah Jerman meliputi:
• Mendukung penyusunan struktur operasional dan tata kelolayang efektif guna mengelola hutan secara berkelanjutan.
• Mendukung pembiayaan kesiapan REDD, skema
distribusi pembayaran inovatif, dan pembentukan sistem
pemantauan, pelaporan dan verikasi dalam lingkup
kabupaten untuk emisi karbon akibat deforestasi dan
degradasi hutan.
• Mendorong pengelolaan bersama taman nasional, skema
pembayaran untuk penyedia jasa ekosistem, dan inisiatif
konservasi melalui Izin Restorasi Ekosistem dan Debt for
Nature Swaps.
• Mendukung perencanaan tata guna lahan yang peka
karbon dan mendorong pengembangan masyarakat
yang berkelanjutan serta konservasi keanekaragaman
hayati guna memadukan pembangunan ekonomi
dengan perlindungan sumber daya alam.
• Di Jerman, limbah, transportasi dan permintaan
energi yang paling banyak menyumbang terhadap
pemanasan global.
• Melalui langkah-langkah esiensi energi, kawasan
bebas mobil, transportasi umum dan standar gedung
yang hemat energi, beberapa kota di Jerman sudah
mengurangi jejak karbonnya. Pemerintah Jerman
menargetkan 30 kota akan bebas emisi CO2
pada
tahun 2030.
• Penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) dari limbah
diwujudkan melalui pemilahan sampah, perbaikan
pengelolaan sampah, dan penggunaan bahan yang
dapat didaur ulang.
• Transportasi di Jerman memiliki moda terpadu yang
saling terhubung: jalan darat, jalur kereta api, jalur air,
dan udara – dengan sistem transportasi umum yang
menyeluruh.
Hutan dan Perubahan Iklim Mitigasi Gas Rumah Kaca di Area Perkotaan
• Urbanisasi di Indonesia semakin pesat.
Pada tahun 2010, lebih dari 50% penduduk
Indonesia tinggal di wilayah perkotaan.
Pada tahun 2020, diperkirakan 67% penduduk
Indonesia akan tinggal di area perkotaan.
• Urbanisasi yang tidak terencana mengakibatkan
penggunaan lahan yang berlebihan dan
ketergantungan pada transportasi pribadi
bermotor. Ini menyebabkan peningkatan emisi gas
rumah kaca. Area perkotaan adalah penyumbang
kedua besar dari emisi GRK I ndonesia.
• Namun, langkah-langkah seperti lampu jalan dan
gedung hemat energi, transportasi umum yang
rendah karbon, dan peningkatan pengelolaan
sampah dapat mengurangi CO2
secara signikan.
“Struktur pengelolaan lokal harus tersedia: hingga
ini berhasil, kita bisa saja berbicara apa saja tentang
perubahan iklim, namun tidak ada yang akan
berubah. Ini menjadi dasar dikenalkannya struktur
pengelolaan hutan berdasarkan model
Jerman.”
(Basah Hernowo, Direktur
Konservasi Hutan dan Air
BAPPENAS)
Di bidang Mitigasi Gas Rumah Kaca di Area Perkotaan,
dukungan Pemerintah Jerman meliputi:
• Mendukung pengembangan rencana aksi iklim terpadu bersama
kota mitra di Indonesia dan dengan melibatkan masyarakat sipil.
• Mendukung pengenalan teknologi esien melalui Kemitraan
Pembangunan dengan Sektor Swasta sebagai model inovatif untuk
kebijakan mitigasi perubahan iklim di kota dan area perkotaan
(misalnya melalui lampu jalan hemat energi).
• Mendukung pengembangan kapasitas untuk kebijakan mitigasi
perubahan iklim bagi masyarakat perkotaan (contohnya melalui
modul pembelajaran tentang esiensi energi di sekolah kejuruan
teknik).
• Mendukung perencanaan dan pengembangan skema transportasi
perkotaan yang berkelanjutan.
• Mendukung investasi dalam solusi transportasi umum yang rendah
karbon, misalnya Commuter Rail System di Jakarta dan sekitarnya,
untuk mendukung peralihan ke moda transportasi yang ramah iklim.
• Mendukung perencanaan dan penerapan pengelolaan sampah
yang rendah karbon dan ramah lingkungan di perkotaan.
“Dengan
kontribusi Pemerintah
Jerman,
sekitar 20.000
siswa sekolah
kejuruan
teknik
di area perkotaan mendapatkan modul
pembelajaran tentang efsiensi energi. Selain itu,
sistem pencahayaan di sekolah diganti dengan
sistem pencahayaan yang hemat energi. Siswa
memantau energi yang dihemat dan menghitung
penghematan CO2”
(Sigit Pujiono, Guru SMKN 7 Semarang))
5/16/2018 Brochure INDO Online - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brochure-indo-online 6/13
Energi Terbarukan Tata Pemerintahan yang Baik
• Pasokan energi di Indonesia sebagian besar
berbasis bahan bakar fosil. Ini tidak hanya
memicu perubahan iklim, namun juga mendorong
naiknya ketergantungan pada impor bahan bakar.
• Indonesia memiliki sumber daya energi alternatif yang
melimpah, di mana yang paling berpotensi adalah
panas bumi, biomassa, tenaga air dan surya.
• Dengan “Visi 25/25”, Pemerintah Indonesia
menargetkan peningkatan pasokan energi terbarukan
menjadi 25% di tahun 2025.
• Perluasan pasokan energi terbarukan adalah
pilar penting dalam strategi Pemerintah
Jerman untuk mengurangi emisi gas rumah
kaca.
• Teknologi Jerman berkontribusi terhadap
pengembangan energi bersih dan diekspor ke
berbagai negara.
• Jerman adalah negara pertama di dunia yang
mengenalkan tarif feed-in yang efektif untuk
listrik dari sumber energi terbarukan.
Di bidang Energi Terbarukan, dukungan Pemerintah
Jerman meliputi:
• Membantu meningkatkan akses untuk sumber energi
bersih dengan memaksimalkan pemanfaatan terhadap
sumber daya air Indonesia. Memberikan dukungan
teknis dan pelatihan bagi masyarakat pedesaan untuk
mengembangkan pembangkit listrik tenaga air skala kecil,
dan mendukung pengawasan dan penjaminan mutu
konstruksi lebih dari 200 pembangkit listrik tenaga mini hidro
di Sumatra dan Sulawesi.
• Mendukung sektor tenaga air skala kecil di Indonesia dengan
memperkuat dan meningkatkan kapasitas komunitas lokal.
Mendukung konsolidasi dan institusionalisasi pelatihan dan
pengembangan kapasitas untuk memberikan pengetahuan
dan pengalaman di Indonesia bagi generasi mendatang dan
negara lain.
• Memberikan masukan kepada komunitas ASEAN untuk
mengembangkan sektor energi terbaharukan di tingkat
regional dan membangun jaringan regional untuk
pertukaran pengalaman, pengembangan kapasitas bersama
dan transfer pengetahuan. Promosi kisah sukses dan praktek
terbaik di daerah dan di dunia.
• Mendorong eksplorasi situs panas bumi dan konstruksi
pembangkit listrik tenaga panas bumi di Indonesia dengan
lebih dari 200 juta Euro demi pengurangan emisi CO2
sebesar lebih dari 600.000 ton per tahun, membantu
“Memanaatkan sumber daya
energi terbarukan yang
berlimpah di Indonesia,
khususnya panas bumi,
merupakan kunci dari
rencana Indonesia untuk
pertumbuhan ekonomi rendah
karbon.”
(Abadi Poernomo,
Presiden Direktur PT.
Pertamina Geothermal )
mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar,
meningkatkan kualitas udara dan memenuhi kebutuhan
energi lebih dari 600.000 pelanggan.
• Menyediakan dana hibah sebesar lebih dari 7 juta Euro untuk
pembangunan situs geotermal Seulawah Agam di Aceh
untuk mengurangi resiko panas bumi bagi sektor swasta
serta mengembangkan Kemitraan Pemerintah dan Swasta
pertama di sektor ini di Indonesia.
• Melakukan kajian evaluasi kelayakan Program Elektrikasi
1000 Pulau dengan Energi Terbarukan, proyek tenaga air
skala menengah dan peningkatan esiensi pembangkit listrik
geotermal untuk memperkuat sektor energi terbaharukan di
Indonesia.
• Republik Indonesia merupakan contoh
untuk proses demokratisasi yang
damai. Pemilihan umum yang bebas
sudah dilaksanakan berkali-kali, kebebasan
berpendapat sudah terjamin.
• Mengingat keanekaragaman dan luasnya
negara ini, salah satu tantangan besar ke
depan adalah mewujudkan kesamaan hak
untuk semua penduduk.
• Desentralisasi dan penguatan prinsip tata
pemerintahan yang baik merupakan aspek
penting strategi Pemerintah Indonesia untuk
mencapai pembangunan yang adil, setara dan
berkelanjutan.
• Dengan 16 negara bagian dan 80,2 juta
penduduk, Republik Federal Jerman memiliki
pengalaman luas dalam mendorong
pemerataan pembangunan di sebuah negara
yang beragam – terutama setelah penyatuan
kembali.
• Peran kepastian hukum dan kebebasan
berpendapat sangatlah penting untuk
hubungan antara negara dengan warganya.
• Tata pemerintahan yang baik didukung oleh
mekanisme partisipasi dan keterwakilan
bermacam-macam kepentingan, sistem
peraturan perundang-undangan yang baku
maupun akses terhadap informasi.
Fokus Utama Kerjasama
• Desentralisasi pelayanan publik bertujuan untuk memperbaiki kondisi hidup penduduk. Desentralisasi membuat pelayanan
menjadi lebih tepat sasaran, meningkatkan transparansi anggaran dan memberikan kesempatan kepada warga untuk
berpartisipasi.
• Penguatan dan perlindungan hak politik, ekonomi dan sosial semua warga adalah kunci untuk mencapai pembangunan
yang adil.
• Transparansi dan pro-integritas mendorong pembangunan yang berkelanjutan bagi masyarakat serta pemberantasan
kemiskinan dan mencegah pemborosan sumber daya.
Courtesy o KW image archive
5/16/2018 Brochure INDO Online - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brochure-indo-online 7/13
“Kerjasama antara KPK dengan pemerintah
Jerman saya lihat cukup membantu KPK.
Salah satunya adalah KPK Whistleblower’sSystem (http://kws.kpk.go.id). Dengan adanya
KWS, institusi lain yang semula merasa
takut untuk melaporkan tipikor yang
terjadi dalam institusinya kepada
KPK, kini merasa aman untuk
melaporkannya. Selain itu juga
Portal ACCH (http://acch.kpk.
go.id), yang memungkinkan KPK
untuk berkomunikasi dengan
masyarakat dan masyarakat pun
bisa mendapatkan inormasi dari
KPK.”
(Haryono Umar,
Wakil Ketua KPK)
Memperkuat Hak Warga
• Republik Indonesia telah meratikasi
delapan dari sembilan konvensi hak
asasi manusia internasional. Hak asasi
manusia dilindungi oleh konstitusi dan beberapa
undang-undang, antara lain Undang-Undang No.
7/1984 tentang Pengesahan Konvensi mengenai
Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap
Perempuan.
• Undang-Undang No. 14/2008 menjamin
keterbukaan informasi publik. Tujuannya antara lain
mengoptimalkan jaminan hak masyarakat terhadap
pelayanan publik, menjadikan badan publik lebih
transparan, efektif dan akuntabel dan mempercepat
pemberantasan korupsi.
• Di Jerman, perlindungan data pribadi dianggap
relevan untuk menentukan arus informasi
mengenai dirinya sendiri. Hak ini dijamin melalui
Undang-Undang tentang Kerahasiaan Data
Pribadi dan oleh Komisaris Kerahasian Data di
tingkat nasional dan tingkat negara bagian.
• Jerman terkenal menjaga hak atas pendidikan
dengan sebuah sistem pendidikan publik yang
luas dan pada umumnya bebas biaya hingga
pendidikan tinggi. Rata-rata pengeluaran negara
untuk setiap mahasiswa mencapai 8.420 Euro
per tahun. 48% mahasiswa adalah perempuan.
• Hanya orang yang tercatat memiliki akses terhadap
hak sipil, seperti misalnya hak terhadap identitas, hak
pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya. Namun,
pencatatan kelahiran dan kematian di Indonesia belumoptimal. Kerjasama Indonesia-Jerman meningkatkan
kualitas pelayanan catatan sipil dan membantu
masyarakat untuk mendapatkan haknya melalui
pencatatan diri dan keluarga.
• Di Indonesia, perempuan seringkali sulit untuk
mengakses dan terlibat dalam program pembangunan.
Pelatihan penganggaran responsif gender
dikembangkan untuk melatih pegawai negeri di tingkat
propinsi, kabupaten dan kota tentang bagaimana
merancang program yang lebih adil bagi perempuan
dan laki-laki.
Transparansi dan Anti-korupsi
• Pemerintah Indonesia telah berinisiatif
untuk memberantas korupsi melalui Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK).
• Pemberantasan korupsi di KPK ini menangani gejala
korupsi dari dua arah: melalui pencegahan dan
penindakan.
• Bersama usaha reformasi lainnya, pemberantasan
korupsi telah berhasil mempengaruhi secara positif
persepsi tentang korupsi di Indonesia. Pada tahun
2003, Indonesia masih berada di posisi 122 dari 133
negara pada Transparency International Corruption
Perception Index , sementara pada tahun 2010,
persepsi terhadap korupsi telah membaik dan RI
duduk di posisi 110 dari 178 negara.
• Pelaksanaan administrasi di Republik Federal
Jerman diatur melalui Undang-Undang Tata
Usaha Negara. Undang-undang ini mengatur
prosedur administrasi terkait pelayanan publik
dan membuat keputusan administrasi lebih
mudah diprediksi dan dapat diandalkan.
• Lagi pula, kualitas dan keadilan keputusan
birokrasi dapat diperiksa, karena undang-
undang ini membuka peluang kepada warga
untuk mengajukan pemeriksaan tersebut.
• Undang-Undang Tata Usaha Negara merupakan
dasar profesionalisme, esiensi dan efektivitas
birokrasi sekaligus melindungi warga dari
penyalahgunaan wewenang aparatur.
• Dalam rangka kerjasama Indonesia-Jerman, KPK
mengembangkan Portal ACCH ( Anti-Corruption Clearing
House) sebagai sumber pengetahuan dan pendidikan
anti-korupsi nasional.
• KPK juga mengembangkan dan menerapkan sistem
pelaporan secara anonim dan aman untuk tindak pidana
korupsi bagi para whistleblower: KPK Whistleblower
System (KWS). Sistem ini berbasis internet dan terjamin
aman dan dapat diakses di manapun.
• Pengembangan kapasitas untuk pelayanan satu
pintu mendorong akuntabillitas dan transparansi dan
menghindari biaya tinggi dalam penyediaan pelayanan
publik.
• Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil
Kementerian Dalam Negeri, didukung oleh kerjasama
Indonesia-Jerman, mengembangkan mekanisme kerja
yang transparan berdasarkan Undang-Undang No.
23/2006 tentang Administrasi Kependudukan.
“Dalam kurun waktu lima tahun ini, kerja sama
teknis dengan Pemerintah Jerman di bidang
administrasi kependudukan telah banyak membantuKementerian Dalam Negeri untuk mengkonsolidasi
pembangunan kependudukan dan pencatatan sipil
berdasarkan pendekatan sistem
melalui model piloting. Salah satu
capaian yang cukup bagus adalah
pembangunan inrastruktur
pelayanan, baik dalam bentuk
gedung percontohan maupun
outlet pelayanan.”
(Soetjahyo,
Direktur Pencatatan Sipil,
Kementerian Dalam Negeri)
5/16/2018 Brochure INDO Online - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brochure-indo-online 8/13
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
• Untuk menjamin kualitas pelayanan
publik di Indonesia, suatu negara
kepulauan dengan kondisi hidup yang
berbeda-beda dari Sabang sampai Merauke,
standar baku yang berlaku di seluruh
Indonesia menentukan mutu dan cakupan
yang memuaskan untuk pelayanan bagi
semua warga.
• Partisipasi publik dalam perbaikan pelayanan
publik sudah terinstitusionalisasi melalui
suatu Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara. Aturan ini mensyaratkan
sebuah pendekatan multi-pihak yang dimulai
dengan survei keluhan dengan pelanggan
unit pelayanan dan bermuara pada janji
pelayanan demi perbaikan pelayanan publik
tertentu.
• Di Jerman, hubungan kewenangan didasari oleh prinsip
subsidiaritas. Sesuai prinsip ini, suatu fungsi melekat
pada tingkatan yang paling dekat dan cocok untuk
menanganinya. Maka, tugas yang dapat dijalankan oleh
pemerintah daerah tidak perlu diambilalih oleh tingkatan
pemerintahan yang lebih tinggi. Dan sesuatu yang dapat
dikerjakan oleh masyarakat sendiri, tidak perlu menjadi
wewenang pemerintah.
• Alokasi dana kepada tingkatan pemerintahan melalui
berbagai mekanisme perimbangan keuangan vertikal dan
horisontal menjamin pemerataan kondisi hidup, kalaupun
daya skal negara bagian dan pemerintah daerah
berbeda-beda.
• Untuk menyediakan pelayanan publik secara esien,
efektif dan lintas batas, pemerintah daerah di Jerman
membangun kerjasama dengan pihak swasta dan
masyarakat sipil, terutama lembaga nirlaba, dan
mengembangkan kerjasama antar-daerah.
• Salah satu fokus kerjasama adalah kerangka hukum
untuk desentralisasi dan pelayanan publik. Pembedaan
dan penerapan standar pelayanan minimal dan standar
pelayanan publik masih perlu didorong dan dipertajam.
• Perimbangan keuangan yang mempertimbangkan
berbagai cara pengalokasian sumber dana oleh
pemerintah pusat maupun peningkatan pendapatan
asli daerah akan memastikan tercapainya pelayanan
publik yang sesuai kebutuhan warga.
• Pelayanan publik mensyaratkan aparatur negara
yang profesional. Kerjasama pemerintah Indonesia
dan Jerman mendukung penerapan reformasi birokrasi,
penyusunan kerangka hukum kepegawaian dan
pengembangan kapasitas pada tingkatan individu,
organisasi dan kebijakan.
“Pemerintah Indonesia sekarang sedang merevisi sistem perimbangan keuangannya antara pemerintah pusat,
propinsi dan kabupaten/kota. Dengan dukungan dan
asilitasi kerjasama Jerman, kami dapat melakukan
perbandingan dan penilaian terhadap sistem di
negara yang sedang berkembang dan yang
berpenghasilan menengah lainnya melalui
pengkajian dan konerensi video langsung.
Ini membantu kami untuk mengambil
kesimpulan bagi usulan reormasi sistem
kami.”
(Heru Subiantoro, Sekretaris
Direktorat Jenderal
Perimbangan
Keuangan,
Kemenkeu)
Pengembangan Sektor Swasta
• Indonesia telah mencapai pertumbuhan
ekonomi yang pesat dan bersiap diri
menjadi salah satu negara yang ekonominya
terkemuka di tahun 2025.
• Kendalanya, saat ini rendahnya kapasitas
penyerapan pasar tenaga kerja, rendahnya
produktitas dan mutu tenaga kerja, maupun
semakin tumbuhnya sektor informal menjadi
tantangan utama bagi pertumbuhan yang
berimbang.
• Pemerintah Indonesia menyusun beragam
strategi nasional yang diarahkan untuk mencapai
pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan,
mengacu pada visi “pro-kaum miskin, pro-
pertumbuhan, pro-pekerjaan, dan pro-lingkungan”.
• Jerman telah mengembangkan berbagai
instrumen bagi promosi ekonomi,
pengembangan sumber daya manusia, dan
konsultasi kebijakan, yang bisa dijadikan
teladan untuk mempromosikan pembukaan
lapangan kerja yang produktif.
• Standar tinggi untuk mutu produk,
ketenagakerjaan, dan produktitas
dipertahankan melalui kerjasama erat dan
tanggung jawab bersama antara pemerintah
dan sektor swasta.
• Sejak melakukan reformasi struktural secara
luas, pengangguran di tahun 2010 berada
di titik terendah sejak tahun 1992, setelah
stagnan selama kurang lebih 15 tahun.
Fokus Utama Kerjasama
Penciptaan lingkungan yang kondusif untuk perluasan lapangan kerja dan pertumbuhan inklusif dengan serangkaian
strategi, instrumen, kawasan percontohan dan mitra:
• Kami membekali lulusan sekolah dan pencari kerja dengan keterampilan dan kecakapan yang diperlukan untuk
mendapatkan pekerjaan dan mempertahankan untuk tetap bekerja;
• Kami membantu meningkatkan pendidikan dan pelatihan kejuruan dan teknis sesuai dengan permintaan pasar tenaga
kerja;
• Kami membantu pengambil keputusan di tingkat nasional dan daerah agar memanfaatkan potensi ekonomi dan
mengubah gagasan inovatif menjadi strategi bisnis;
• Kami membantu meningkatkan produktitas dan daya saing ekonomi dengan memperkuat UKM pada rantai nilai dan
gugus tertentu, serta memperbaiki iklim bisnis dan investasi;
• Kami memfasilitasi pemangku kepentingan utama dari pemerintah, sektor swasta dan masyarakat sipil untuk duduk
bersama dan membantu mereka melakukan intervensinya sendiri;
• Kami membantu menyusun mekanisme bagi perlindungan berkelanjutan terhadap risiko sosial dan ekonomi serta
meningkatkan perawatan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia.
5/16/2018 Brochure INDO Online - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brochure-indo-online 9/13
Pembangunan Ekonomi Regional
• Strategi LRED Nasional telah terintegrasi
dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2010-2014, sementara
kerangka kebijakan pendukung sedang
dikembangkan.
• Program yang berkaitan dengan LRED memberikan
pembelajaran berharga dan praktik yang baik yang
dapat direplikasi.
• LRED adalah pendekatan yang cocok guna
memanfaatkan potensi lokal dan membantu
mengurangi ketimpangan antar-daerah.
• Disamping infrastruktur, tantangan utama adalah
kapasitas kelembagaan yang kurang memadai,
proses yang birokratis, dan lemahnya koordinasi.
• Keterlibatan dan dialog dengan sektor swasta
berperan penting bagi pembangunan ekonomi
yang lestari di Indonesia.
• Jerman mengandalkan beragam kelembagaan
dan serangkaian instrumen bagi Pembangunan
Ekonomi Lokal dan Regional (LRED).
• Pendekatan multi-level yang terkoordinasi,
beserta pembagian kewajiban dan tanggung
jawab yang jelas antara pemerintah dan sektor
swasta memberikan landasan bagi promosi
ekonomi.
• Sektor swasta adalah mitra penting dalam
menggerakkan prakarsa LRED.
• Pendekatan yang erat ke inovasi
memungkinkan peningkatan daya saing,
khususnya untuk perusahaan kecil.
• Pendekatan LRED di Jerman sangat berhasil
dan dapat dijadikan teladan bagi negara lain,
termasuk Indonesia.
Di bidang Pembangunan Ekonomi Lokal, Pemerintah
Jerman mendukung mitranya:
• dalam pelaksanaan kebijakan yang koheren dan
terkoordinasi di tingkat nasional dan daerah tertentu di
seluruh Indonesia;
• dalam proses integrasi instrumen LRED yang sudah
teruji ke dalam struktur mitra, dengan memperhatikan
rasa kepemilikan dan keberlanjutan penggunaan
instrumen tersebut;
• dalam penciptaan lingkungan ekonomi yang sehat
yang mendorong bisnis dan daya saing di sektor-
sektor terpilih. Hal ini diharapkan dapat membuka
lapangan kerja dan menghasilkan pendapatan.
“Survei Iklim Bisnis (BCS)
sangat bermanaat bagi
daerah dan mendorong
kabupaten dan kota
untuk mengevaluasi
kemajuan pembangunan
guna meningkatkan
kesejahteraan rakyat.”
(Drs. Cornelis MH,
Gubernur Kalimantan
Barat )
Menciptakan Angkatan Kerja yang Kompeten
• Di Indonesia, TVET dilakukan di sekolah
dan pusat pelatihan. Untuk memastikan
ketersediaan tenaga kerja yang
dibutuhkan, kerjasama dengan industri dan mitra
bisnis menjadi semakin penting.
• Visi Pemerintah Indonesia adalah menciptakan
angkatan kerja yang terampil dan berdaya saing.
• Sejak tahun 2009, tingkat pengangguran
lulusan SMK menurun hampir sebesar 6%. Hal
ini mengindikasikan bahwa TVET di Indonesia
semakin berkembang.
• Pada tahun 2020, sebagian besar angkatan kerja
Indonesia berumur antara 15 dan 24 tahun, yang
dapat menjadi sasaran pelatihan kejuruan yang
bermutu. Ini merupakan kesempatan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan rakyat.
• Umumnya, UKM Jerman mengembangkan angkatan
kerja melalui sistem Pendidikan dan Pelatihan Teknik dan
Kejuruan (TVET) ganda. TVET dicirikan oleh tanggung
jawab bersama antara pemerintah dan pemberi kerja.
• TVET berdasarkan kontrak antara perusahaan dan siswa,
di mana siswa mendapatkan pembelajaran sekaliguspendapatan. Selain itu, pelatihan juga diselenggarakan
di sekolah kejuruan dengan sistem paruh waktu guna
menyesuaikan ketersediaan tenaga kerja dengan
permintaan pasar.
• Layanan bimbingan kerja yang bersinergi dengan layanan
pencocokan dan pelatihan lanjutan memudahkanperalihan dari sekolah ke dunia kerja dan pembelajaran
seumur hidup.
• Menurut pengalaman praktis sistem TVET Jerman, kaum
muda menjadi lebih memenuhi syarat dunia kerja. I nilah
salah satu alasan untuk pengangguran usia muda yangrendah di Jerman.
Di bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknik dan Kejuruan(TVET), Pemerintah Jerman memberikan dukungan dalamhal:
• Memperkuat kemitraan antara sekolah & pusat pelatihan danindustri untuk menjadikan TVET lebih berorientasi kebutuhan;
• Mendukung penyusunan peraturan yang kondusif untuk
pengajaran dan pembelajaran;
• Memperkuat penyediaan informasi pasar tenaga kerja lokal
dan peningkatan mutu sertikasi & pengujian dengan tujuan
mempersiapkan siswa untuk masuk ke dalam dunia kerja;
• Meningkatk an mutu pengajaran dan sekolah melalui pelatihan
guru dan pejabat pengelola;
• Meningkatk an mutu dan modernisasi lembaga pelatihan
melalui peralatan dan alat bantu pengajaran yang mutakhir;
• Merehabilitasi dan membangun sekolah di daerah yang
terkena dampak tsunami;
• Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas lebih dari
40 pusat pelatihan kejuruan di Indonesia, sehingga lebih
dari 13.000 tempat belajar telah ditingkatkan mutunya atau
direhabilitasi.
“Sejak Kerjasama Indonesia-Jerman di BLK Bandung dimulai di tahun 1987, tiga aspek penting
telah berubah sebagai hasil kerjasama itu:
kecakapan para lulusan meningkat,
peralatan pengajaran kami
bermutu jauh lebih baik, dan
membaiknya etos kerja s iswa.“
(Bambang Purwoprasetyo,
mantan Kepala Bagian
Penyelenggaraan dan
Pemberdayaan, BLK
Bandung)
5/16/2018 Brochure INDO Online - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brochure-indo-online 10/13
Perlindungan Sosial & Layanan Kesehatan
• Pemerintah Indonesia telah menjadikan
perlindungan sosial sebagai strategi utamanya
dalam pengentasan kemiskinan dan telah
menetapkannya sebagai prioritas dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional.
• Menurut salah satu tujuan Reformasi, perlindungan
sosial di Indonesia harus mencakup baik jaminan sosial
dengan skema iuran maupun program bantuan sosial
bagi kaum miskin dan rakyat kecil.
• Upaya percepatan pemerintah diperkirakan berhasil
menyediakan jaminan kesehatan dalam bentuk
tertentu kepada sekitar setengah dari jumlah penduduk
Indonesia.
• Sistem jaminan sosial Jerman terbentuk
dibawah pemerintahan Bismarck pada tahun
1883.
• Saat ini, sistem tersebut terdiri atas 5
pilar asuransi, yaitu asuransi kesehatan,
kecelakaan, pensiun, pengangguran, dan
perawatan jangka panjang.
• Sistem asuransi ini bersifat wajib, sehingga
semua penduduk Jerman memperoleh
jaminan sosial.
• Sistem Jerman ini terbukti sangat sukses dan
dapat dijadikan teladan bagi negara lain,
termasuk Indonesia.
• Peningkatan kerjasama antara pemangku kepentingan
yang terlibat dalam perampungan ReformasiPerlindungan Sosial Nasional melalui layanan konsultasi
dan pelatihan yang berorientasi kebutuhan.
• Penelitian dan masukan terhadap pengembangan
kebijakan strategis untuk pengelolaan keuangan sistem
kesehatan nasional yang berkelanjutan.
• Peningkatan kapasitas bagi penerapan skema jaminan
sosial, seperti misalnya jaminan kesehatan sosial dan
bantuan sosial bagi kelompok paling rentan (kaum
miskin, pekerja informal, orang cacat, manula).
• Modernisasi rumah sakit provinsi di Banda Aceh,
Makassar, dan Palembang serta penyediaan peralatan
dan pembangunan fasilitas kesehatan di provinsi Aceh
“Negara mengembangkan sistem jaminan
sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaan”.
Undang-undang Dasar Indonesia, Bab XIV:
Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan
Sosial, Pasal 34 § 2
dan pengiriman peralatan medis ke lembaga kesehatan
di NTT dan NTB guna peningkatan pelayanan kesehatan.
• Pencegahan penyebaran HIV/AIDS melalui prakarsa
pemasaran sosial dan perbaikan akses terhadap alat
kontrasepsi.
Sejak 1958, Badan Federal untuk Geosains dan
Sumberdaya Alam (BGR) atas nama Kementerian Federal
Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Jerman (BMZ)
bekerja di bidang geosains dan pertambangan. BGR
memberikan layanan advis dan penilaian kompeten
kepada BMZ terkait perencanaan dan implementasi
kebijakan maupun konsultasi pembangunan dengan
negara mitra. Kerjasama teknis dengan Indonesia
sudah dimulai pada tahun 1980an. Pada saat itu, fokus
kegiatan terletak pada penelusuran sumberdaya mineral.
Pada tahun 1989, fokus utama ini berubah menjadigeologi lingkungan hidup dalam rangka mendukung
perencanaan kota.
Sejak 2003, BGR bekerjasama dengan Badan Geologi
dalam pelaksanaan proyek kerjasama teknis „Mitigasi
Resiko Geologi“. Tujuannya adalah mengembangkan
dan menguji metodologi praktis untuk penilaian resiko
geologi. Selain itu, temuan proyek diintegrasikan ke
dalam strategi mitigasi resiko geologi jangka pendek dan
panjang di tingkat nasional, propinsi maupun lokal.
Pemerintah Jerman, khususnya di bidang Perlindungan Sosial dan
Layanan Kesehatan, menyediakan dukungan bagi:
Bundesanstalt fürGeowissenschaften und
Rohstoffe (BGR)
5/16/2018 Brochure INDO Online - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brochure-indo-online 11/13
Deutsche Gesellschaft für
Internationale Zusammenarbeit
(GIZ) GmbH
Sejak 1 Januari 2011, Deutsche Gesellschaft für
Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH
menyatukan pengalaman yang telah diperoleh
Deutscher Entwicklungsdienst (DED) gGmbH (Layanan
Pembangunan Jerman), Deutsche Gesellschaft für
Technische Zusammenarbeit (GTZ) GmbH (Kerjasama
Teknis Jerman) dan InWEnt – Pembangunan Kapasitas
Internasional, Jerman.
GIZ beroperasi di lebih dari 130 negara dan
mempekerjakan lebih dari 17,000 karyawan di seluruh
dunia, di samping kira-kira 1.110 pekerja pembangunan,
750 integrated experts dan 455 returning experts,
700 pakar lokal di organisasi mitra dan 820 relawan
“weltwärts”. Dengan volume bisnis sebesar kuran g lebih
1,85 milyar Euro, GIZ berada di posisi yang strategis
untuk menghadapi tantangan masa depan.
GIZ in Indonesia
Atas nama Pemerintah Jerman, GIZ
mengimplementasikan proyek kerjasama teknis
yang telah disepakati bersama Pemerintah Indonesia
terutama pada tiga bidang fokus berikut:
Tata Pemerintahan yang Baik/ Desentralisasi
Proyek-proyek yang berkonsentrasi pada bidang
Desentralisasi, Anti-Korupsi, Catatan Sipil dan Hak-
Hak Perempuan mendukung semua tingkatan
pemerintahan dalam struktur desentralisasi secara
koheren dan sistematis
Perubahan Iklim dan Pembangunan
Berkelanjutan
GIZ mengimplementasikan proyek terkait Pengurangan
Gas Rumah Kaca di daerah Perkotaan dan pada bidang
Industri, Perhutanan dan Keanekaragaman Hayati
maupun Energi Terbarukan.
Pengembangan Sektor Swasta
Dengan tujuan menciptakan lapangan kerja dan
penghasilan demi pemberantasan kemiskinan yang
berkelanjutan, proyek-proyek yang didukung oleh GIZ
berkonsentrasi pada Pengembangan Ekonomi Regional,
Pelatihan Kerja dan Jaminan Sosial.
KfW Entwicklungsbank adalah bagian dari KfW
Bankengruppe dan merupakan bank pembangunan
Negara Jerman yang terdepan. Bank ini bekerja atas nama
Pemerintah Federal Jerman, membantu mencapai sasaran-
sasaran yang ditetapkan untuk Kerjasama Pembangunan
Jerman: untuk mengurangi kemiskinan, melindungi
iklim, memastikan perdamaian dan membuat globalisasi
yang adil. Dalam hal pembiayaan, memberikan saran dan
panduan untuk proyek-proyek pembangunan di seluruh
dunia upaya-upaya KfW fokus pada kebutuhan negara-
negara mitra. Pada tahun 2010, komitmen global KfW
Entwicklungsbank sebesar EURO 4.5 milyar.
KfW Entwicklungsbank di Indonesia
Sejak 1962 lebih dari EURO 3 milyar telah diadak an
dibawah Kerjasama Keuangan Indonesia-Jerman. KfW
Entwicklungsbank atas nama Pemerintah Jerman
memberikan kontribusi terhadap pembangunan yang
berkelanjutan di Indonesia melalui pembiayaan infrastrukturyang ramah lingkungan, perlindungan sumber daya serta
kegiatan-kegiatan untuk mempromosikan pembangunan
sektor swasta.
Di antaranya, kerjasama tersebut terdiri dari
• Promosi penggunaan energi terbarukan,
• Pelaksanaan pengelolaan sampah padat yang
berkelanjutan di perkotaan,
• Perlindungan terhadap hutan hujan tropis (REDD),
• Penyediaan fasilitas pinjaman untuk investasi bagi usaha
kecil dan menengah (UKM) bidang esiensi energi, serta
• Pengenalan program-program pendidikan kejuruan dan
pelatihan.
Portofolio saat ini yang dalam persiapan dan pelaksanaan
berjumlah lebih dari EURO 600 juta.
Kami mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosial di
negara-negara berkembang dan dalam masa transisi untuk
memperbaiki kehidupan masyarakatnya.
KfW Entwicklungsbank
Courtesy o KW image archive
Courtesy o KW image archive
5/16/2018 Brochure INDO Online - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brochure-indo-online 12/13
Jerman adalah suatu negara yang selalu up to date dengan
teknologinya dan memiliki fasilitas pendidikan yang lengkap
serta biaya kuliah yang relatif murah menjadikan Jerman
sebagai negara tujuan yang ideal untuk menuntut ilmu bagi
sebagian mahasiswa Indonesia.
Sekitar 70% dari jumlah mahasiswa Indonesia yang kuliah
di Jerman mengambil jurusan-jurusan eksakta yaitu jurusan
teknik, matematika dan ilmu pengetahuan alam. Dan
kebayakan dari mereka kuliah di kota-kota seperti Berlin,
Hamburg, Hannover, Stuttgart, Aachen dan Muenchen.
Seusai mengambil gelar akademis di universitas di Jerman,
para alumni yang kembali ke tanah air biasanya menempati
posisi-posisi penting baik di universitas, di instansi pemerintahmaupun di sektor swasta.
Sebut saja beberapa nama alumni yang saat ini sedang atau
pernah menjabat seperti Mantan Presiden RI Prof. Dr.-Ing. BJ.
Habibie, Gubernur DKI Jakarta Dr. –Ing Fauzi Bowo, Komisaris
PT Indomobil Dr.-Ing. Gunadi Sindhuwinata, Mantan Dirut
Pertamina Dipl.-Ing. Ari Soemarno dan banyak lagi sederet
nama-nama alumni Jerman tidak dapat sebutkan satu
persatu.
Selain berkecimpung di dunia professionalnya, para alumni
Jerman juga mempunyai wadah guna menyalurkan
aspirasinya di bidang sosial budaya, pendidikan dan olahraga,
seminar dan workshop serta forum silaturahim dalam bentuk
organisasi-organisasi alumni Jerman
German Alumni Organisations in
Indonesia:
• Perhimpunan Alumni Jerman (PAJ).Address: Pertamina Learning Centre (Building TC III, 2nd oor),Jl. Sinabung II, Terusan Simprug, South Jakarta 12060. Phone:7399511, Email: [email protected], Website: www.paj.or.id
• Alumni of TU Berlin and other universities in Berlin(ALTUBINA Plus Indonesia).Address: c/o ZETA Corporation. Graha GIP 8th oor, Jl. GatotSubroto, Kav. 23, Jakarta 12930. Phone: 021-2522538, Email:[email protected], Website: www.altubina.com
• Carl Duisberg Alumni Association in Indonesia (CDAAI)
Address: c/o PT. BASF Indonesia. Jl. Daan Mogot Km. 14Cengkareng. Phone: 021-6190007, Email: [email protected]
• KAAD Committee Indonesia (KONTAK)Address: c/o Universitas Atmajaya. Jl. Jenderal Sudirman 51,Jakarta 12930. Email: [email protected]
• Perhimpunan Alumni Hanss Seidel Indonesia (PAHSI)Address: Hanss Seidel Foundation. Menara Cakrawala 9th oor, Jl.MH. Thamrin No. 9. Jakarta. Email: [email protected]
• Indonesian Capacity Building Development (INCABIN)Address: Jl. Cibaduyut Lama No. 68 B. Bandung 40235. Phone:022-5401290, Email: [email protected]
Alumni Jerman di Indonesia
5/16/2018 Brochure INDO Online - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/brochure-indo-online 13/13