break event point (bep).ppt

16
BREAK EVENT POINT (BEP) TITIK PULANG POKOK

Upload: agungsuyasa

Post on 26-Dec-2015

500 views

Category:

Documents


89 download

TRANSCRIPT

Page 1: BREAK EVENT POINT (BEP).ppt

BREAK EVENT POINT (BEP)

TITIK PULANG POKOK

Page 2: BREAK EVENT POINT (BEP).ppt

Biaya Tetap (Fix Cost)&

Biaya Variable (Variable Cost)

• Biaya Tetap : Biaya yang relatif tidak berubah terhadap kapasitas produksiContoh: Biaya Investasi Fasilias Produksi, sewa gedung/tempat, pajak, gaji pegawai, biaya umum dan administrasi, penyusutan/depresiasi pabrik dan mesin-mesin

• Biaya Variabel/Berubah : Biaya yang besarnya tergantung pada kapasitas produksi, Contoh: Biaya Bahan Baku, Biaya operasional, Biaya energi,biaya tenaga kerja langsung

Page 3: BREAK EVENT POINT (BEP).ppt

Skema Biaya Tetap, Biaya Berubah & Pendapatan

Page 4: BREAK EVENT POINT (BEP).ppt

Grafik Biaya Total (TC)

Page 5: BREAK EVENT POINT (BEP).ppt

Titik Pulang Pokok (BEP)Secara Grafis

Page 6: BREAK EVENT POINT (BEP).ppt

Grafik Hubungan Biaya,Volume, Laba

Page 7: BREAK EVENT POINT (BEP).ppt

Contoh Soal 1:

Pada Suatu Pameran Tude menjual stiker di arena pameran tersebut. Tude membeli stiker tsb dgn harga Rp.500,00 per unit dan ia dapat mengembalikan stiker yang tidak terjual. Stiker tsb akan dijualnya dengan harga Rp.900,00 per unit. Tude menyewa tempat /counter jualan Rp.200.000,00 selama pameran. Agar Tude dapat memperoleh kembali biaya sewa tempat, berapa banyak stiker yang harus dijual selama pameran?

Page 8: BREAK EVENT POINT (BEP).ppt

Di ketahui :Biaya tetap (FC) = Rp.200.000,00Biaya berubah (VC) = Rp.500,-Harga Jual = Rp.900,-1. Pendekatan Persamaan :Pendapatan bersih = Penjualan - FC – VCPenjualan = FC + VC + Pendapatan bersih Misal: x adalah jumlah unit yang harus terjual untuk dapat mengembalikan modal (BEP) , pendapatan bersih=0(Harga Jual x n) = FC + (VC x n)+ Pendapatan bersihn=?

Page 9: BREAK EVENT POINT (BEP).ppt

2. Pendekatan Marginal (Cotribution Margin)

• CM = Penjualan – Biaya berubah (VC)

• CM= Harga jual per unit – VC per unit

• CM = ?

BEP dalam unit (x) :

X = ?

Page 10: BREAK EVENT POINT (BEP).ppt

Pendekatan Secara Grafis

Page 11: BREAK EVENT POINT (BEP).ppt

Asumsi-asumsi yang mendasar BEP1. Perkiraan tingkah laku biaya total dan pendapatan total dapat

dipercaya dan linear sepanjang tingkat kegiatan yang relevan.2. Semua biaya dapat dibagi menjadio kompomnen biaya tetap dan

biaya berubah.3. Biaya tetap tidak berubah sepanjang tingkat kegiatan yang relevan.4. Biaya berubah total berbanding langsung dengan volume kegiatan.5. Harga jual tidak berubah.6. Harga factor-faktor produksi tidak berubah (misalnya, harga bahan,

tingkat upah).7. Efisiensi dan produktivitas tidak berubah.8. Pendapatan dan biaya dapat saling diperbandingkan atas dasar

variable pembanding tunggal (misalnya, nilai rupiahnya atau jumlah unit yang diproduksi).

9. Berdasarkan asumsi diata, maka yang mempengaruhi biaya hanya factor volume kegiatan.

10. Perubahan tingkat persediaan pada awal dan akhir kegiatan (produksi) diabaikan.

Page 12: BREAK EVENT POINT (BEP).ppt

Grafik biaya dan grafik pendapatan tak linear

Page 13: BREAK EVENT POINT (BEP).ppt

Rumus BEP :• BEP dalam jumlah unit dimana laba=0

VCP

LabaFCQ

• Kapasitas produksi dalam jumlah unit berdasarkan laba yg diinginkan

Page 14: BREAK EVENT POINT (BEP).ppt

• Kapasitas produksi dengal laba yang diinginkan dengan pajak/bulan

VCPpajaktingkat

LabaFC

Q

1

Page 15: BREAK EVENT POINT (BEP).ppt

Contoh soal 2 :

Perusahaan kursi ABC memperoduksi kursi dengan data sebagai berikut :Biaya tetap (FC) = Rp.50.000,00/tahunBiaya Variabel (VC) = Rp 2.000,00/kursiKapasitas produksi = 2.000 kursi/tahunHarga jual (P) = Rp.7.000,00/kursiTentukan:1. BEP dalam jumlah kursi, laba =02. Berapa jumlah kursi yang harus diproduksi untuk memperoleh laba Rp.30.000,00/tahun?3. Buatlah gambar grafik BEP sesuai data di atas!

Page 16: BREAK EVENT POINT (BEP).ppt

Contoh soal 3Perusahaan BIMA memiliki data produksi sebagai berikut :Gaji karyawan tiap bulan mencapai Rp.10.480.000,00 sedangkan

biaya pabrikasi Rp.41.630.000,00. Biaya-biaya umum dan administrasi menjadi beban bagian produksi sebesar Rp.6.950.000,00 tiap bulan. Biaya bahan baku yang dipergunakan dalam proses produksi untuk setiap satuan hasil produksi sebesar Rp 258.000,00. Depresiasi/penyusutan pabrik dan mesin-mesin tiap bulan Rp.25.000.000,00; disamping itu terdapat data biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp.126.000 setiap unit produk. Kapasitas produksi tiap-tiap bulan dengan kondisi mesin-mesin yang ada mencapai 1.000 unit, sedangkan harga jual produk akan dapat mencapai setinggi Rp.525.000,00 per unit. Semua yang diproduksi habis terjual. Tingkat pajak yang berlaku sebesar 40%. Dari data di atas tentukanlah :

a. Kapasitas produksi perusahaan minimum dalam unit dan rupiah agar perusahaan tidak menderita kerugian.

b. Kapasitas produksi perusahaan agar memperoleh laba Rp.24.000.000,00 tiap bulan sesudah pajak.