brain based communication communibiology

56
Adil Pradipta ( 210110090135 ) | Anggia Risma Putri ( 210110090101 ) | Diah Fanny Amalia ( 210110090204 ) Putri Karina ( 210110090162) | Ratri Kartika Widya ( 210110090201 )

Upload: ratri-kartika-sasongko

Post on 04-Jul-2015

719 views

Category:

Education


5 download

DESCRIPTION

Dosen: Antar Venus Merupakan tugas kelompok untuk membahas komunikasi berdasarkan biologi. Brain Based Communication merupakan paradigma dari McCroskey melawan paradigma behavioristik. Communibiology studi tentang peran biologi dalam proses komunikasi

TRANSCRIPT

Page 1: Brain based communication communibiology

Adil Pradipta ( 210110090135 ) | Anggia Risma Putri ( 210110090101 ) | Diah Fanny Amalia ( 210110090204 )Putri Karina ( 210110090162) | Ratri Kartika Widya ( 210110090201 )

Page 2: Brain based communication communibiology

Communibiology meminjam tema dari biologi karena

Communibiology memperkirakan bahwa 80% karakter bersifat natural, sedangkan pembelajaran melalui lingkungan dan

lainnya hanya terhitung sekitar 20%.

Bagaimana kita berperilaku ditentukan oleh genetika, bukan hasil belajar dari lingkungan

ParadigmaCommunibiology

Perspektif studi komunikasi manusia yang fokus pada peran sistem neurobiologis dalam membentuk perilaku seseorang.

.

Jadi perilaku manusia yang ditunjukan oleh organ tubuh ketika berhubungan dengan manusia lain pada dasarnya di atur dan dikontrol oleh sistem jaringan otak.

Kita adalah manusia biologis

Page 3: Brain based communication communibiology

Dalil Paradigma

Semua proses mental dalam interaksi sosial dapat dikaitkan dengan aktivitas otak

Karakteristik sifat dan tempramen komunikator merepresentasikan perbedaan fungsi neurobiologis

Perbedaan individu dalam sistem neurobiologis yang mendasari sifat komunikator merupakan sesuatu

yang diwariskan (meskipun tidak sepenuhnya)

Dimensi situasi tidak berpengaruh terhadap perilaku

Dalil dalam literatur mengenai communibiology sering disamakan dengan literatur mengenai tempramen.

Communibiology

Page 4: Brain based communication communibiology

BAB ISejarahCommunibiology

Page 5: Brain based communication communibiology

Awal Perkembangan

Social learning model(menetukan presentase perbedaan sifat dan perilaku berdasar

pengaruh lingkungan, kognitif, dan konstrukvisme)

Social competence(prediksi bagaimana respon terhadap tuntutan situasi sosial dalam

pertemuan sosial)

Selama 30 tahun penelitian

Penelitian neurobiology dan psychobiology

Peran genetik terhadap kepribadian dan pola perilaku

Communibiology

Page 6: Brain based communication communibiology

Pernah Mengalami Hal – hal ini ?

<----------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------>

Page 7: Brain based communication communibiology

Communication

Dasar : Psikobiologi

"An individual's level of fear or anxiety with either real or anticipated communication with another person or persons."

James M. McCroskey (1997)

Mengacu pada predisposisi : "To avoid communication if possible, or suffer from a variety of anxiety-type feelings when forced to communication”

aktvitas neurologis dan tanda-tanda biokimia yang berkaitan

dengan pola perilaku dan mengacu pada sifat

Apprehension

Page 8: Brain based communication communibiology

PerkembanganPersonality theory (peran biologi dalam perilaku manusia)

Communication apprehension merupakan ekspresi sejak lahir yang individual dan karakteristik biologis, yang merupakan

anteseden dari pengalaman sosial.

Penelitan mengenai proses biologis yang mendasari perilaku manusia, terutama berkaitan dengan respon afektif terhadap

ransangan sosial.

Page 9: Brain based communication communibiology

Fungsi Sistem Saraf, Otak, & HormonSistem Saraf

Sejak lahir manusia dikaruniai sistem saraf yang mempengaruhi perilaku dan tindakan komunikasi.

Lingkungan, pengaruh budaya 20%

BAB II

Page 10: Brain based communication communibiology

Beatty & McCroskey

Dua Fenomena Komunikasi

Ditentukan oleh 3 sistem saraf oleh GRAY:

BASBISFFS

(Behavioral Approach System)

(Behavioral Inhibition System))(Fight or Flight System))

Menahan diri atau malu

Sifat agresifitas

Page 11: Brain based communication communibiology

GRAY (1991), membuktikan 3 sistem saraf, mewakili pemahaman sistem saraf tentang:

Extraversion NeuroticismPsychoticism

ENPMenurut EYSENCK, ENP merupakan 3 cara utama

orang berkomunikasi.

Page 12: Brain based communication communibiology

Fungsi Cerebral (Otak)

Letak fokus perhatiankita terhadap konten

mengajaryang berkaitan dengan

komunikasi berada pada bagian otak depan

(otak sadar)

Page 13: Brain based communication communibiology

Marieb & Mallat menjelaskan Prefrontal Cortex digunakan untuk:

Memproduksi ide-ide PertimbanganPretensi

PerencanaanPerilaku sosialKonsentrasi Hati nurani

Page 14: Brain based communication communibiology

CORTEX (BAGIAN LUAR)

Depan

KiriKanan

Belakang

Page 15: Brain based communication communibiology

Setiap bagian cortex terstruktur dengan GYRI dan SULCI

<----------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------>

Page 16: Brain based communication communibiology
Page 17: Brain based communication communibiology

Bagian otak besar yang mempengaruhi komunikasi

ParasagitalBagian spesifik otak yang bertugas menyambungkan otak kiri dan kanan. Terletak diantara belahan otak kiri dan kanan, mebentang dari belakang hingga depan

otak manusia

Menentukan kelancaran proses komunikasi bersifat sirkuler dalam otak dgn transformasi informasi pada

bagian-bagian otak.

FungsiParasagital

Page 18: Brain based communication communibiology

FrontalBerfungsi mengontrol pergerakan tubuh, namun tugas utamanya adalah mengontrol proses berpikir, cara memori bekerja, intelegensi, konsentrasi, emosi, dan kepribadian

Terdapat broca yang berkemampuan mengontrol mimik wajar, pergerakan lidah, dan otot tenggorokan.

Precentral gyrus (frontal gyrus, middle frontal gyrus, dan inferior frontal gyrus): untuk pergerakan sel-sel otak.

ParietalBerkaitan dengan indera peraba, dimana sentuhan menjadi informasi baru

untuk memaknai objek atau benda.

Membantu occipital utk melihat, mendengar, memberi persepsi berdasarkan sentuhan indera peraba dan memanipulasi pemaknaan

terhadap objek yang disentuh

Page 19: Brain based communication communibiology

OccipitalDisebut juga dengan visual cortex, berfungsi untuk melakukan pengamatan dan penglihatan.

Occipital kanan berfungsi menginterpretasikan tanda-tanda visual yg diperoleh dari penglihatan mata kiri

Occipital kanan untuk menginterpretasikan penglihatan mata kanan.

Ditinjau dari komunikasi nonverbal, upaya mempersepsi informasi dibantu optimal dengan occipital ini.

TemporalBagian ini membantu manusia untuk mendengar dan menganalisa suara. Lalu, pemaknaan suara tersebut dikirim kedalam memori

Page 20: Brain based communication communibiology

Hormon PrenatalHormon prenatal mempengaruhi perilaku seks seseorang

Efek ini tidak terbatas pada karakteristik fisik, tetapi meluas ke berbagai ciri-ciri perilaku.

Hormon Prenatal juga berpengaruh pada

Emisi otoacoustic (OAEs)Rasio panjang jari

Sidik jariMasa pubertas Asimetri tubuh

Page 21: Brain based communication communibiology

Emisi otoacoustic (OAEs), memberikan jendela ke paparan hormon kehamilan.OAEs adalah suara yang dihasilkan oleh telinga, mereka berasal dari koklea dan direkam dengan

mikrofon mini dimasukkan ke dalam saluran telinga eksternal

Finger rasio. Rasio panjang digit kedua (jari telunjuk) dengan panjang digit keempat (jari manis), 2D: 4D rasio, yang diasumsikan tetap pada

minggu ke 14 janin hidup

Jumlah rigi sidik jari dikaitkan dengan jumlah kromosom X (count yang lebih rendah dengan angka meningkat), tetapi belum tentu

sebagai cerminan dari hormon kehamilan (misalnya individu dengan hormon rendah karena Sindrom Turner memiliki jumlah

punggungan yang lebih tinggi daripada laki-laki khas)

Page 22: Brain based communication communibiology

Waktu pubertas telah dianggap sebagai penanda kandidat yang mungkin untuk variasi khas hormon

prenatal, dan telah dipelajari terutama dalam hubungan dengan dua sifat, kognisi dan orientasi seksual.

difokuskan pada asimetri dalam fungsi belahan otak kiri dan kanan, tetapi ada juga minat asimetri tubuh, dan beberapa

di antaranya telah terkait dengan hormon seks sebelum melahirkan

Page 23: Brain based communication communibiology

Temperamen pada Bayi

Temperamen pada bayi cenderung stabil dan mempengaruhi temperamen individu saat beranjak dewasa

<----------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------>

Page 24: Brain based communication communibiology

Chess & Thomas

Studi pada 1950 mengategorikan temperamen pada bayi menjadi 4 kategori

40%Mudah

15%Slow to warm

up

10%Sulit

35%Campuran

Temperamen

Page 25: Brain based communication communibiology

MudahEasy going, kurang reaktif, tenang

Perilaku:

- Tingkat aktivitas sedang- Mengembangka pola

makan, tidur, dan pencernaan yang teratur

- Mudah ditenangkan saat menangis

- Mudah menyesuaikan diri

Page 26: Brain based communication communibiology

Slow to warm upSensitif, mudah tersinggung

Perilaku:

Tingkat aktivitas sedangMenarik diri dari hal baru

Sulit menenangkan diri sendiri Menunjukkan tanda over-stimulasi

pada akhir hari

Page 27: Brain based communication communibiology

SulitOver-reaktif, rewel, bersemangat, gelisah

Perilaku:

- Tingkat aktivitas tinggi- Jarang senyum- Sulit tidur dan tetap terjaga- Sulit dihibur- Tidak menetapkan rutinitas

Page 28: Brain based communication communibiology

Sulit ditebak, pemurung

Campur Perilaku:

- Menunjukkan dua karakteristik dari tiga tipe- Mudah dalam beberapa situasi- Cenderung sulit berinteraksi dengan orang lain

Sifat diatas mulai tampak pada usia satu bulan. Gambaran yang lebih nyata tentang temperamen bayi akan muncul sekitar usia tiga atau empat

bulan

Page 29: Brain based communication communibiology

Teori SifatSebuah sifat adalah kualitas khusus atau karakteristik yang dimiliki seseorang

Sifat sering dipakai untuk meramalkan perilaku

Page 30: Brain based communication communibiology

ArgumentasiKecenderungan untuk terlibat dalam percakapan yang

mengandung topik kontroversial.

Dominic Infante, argumentasi dapat:- Pembelajaran- Sudut pandang orang lain- Kredibilitas- berkomunikasi

Variabel konsep argumentasi

Argumentasi Positif

Argumentasi Negatif

Argumen yang memberikan solusi tepat, membangun

Argumen yang menyakitkan

Page 31: Brain based communication communibiology

Kegelisahan Sosial dan Komunikasi

McCroskey & Beatty menjelaskan mengenai ketakutan komunikasi

(communication apprehension), bagian dari konsep penghidaran sosial,

kegelisahan sosial, kegelisahan interaksi dan malu-malu.

Pemikiran negatif dapat menyebabkan kecemasan diri yang

berujung pada penarikan diri.

Page 32: Brain based communication communibiology

Model Faktor Sifat•Model faktor sifat juga disebut dengan super traits.

•Model ini terdiri dari sekelompok sidar umum yang dapat

menjelaskan banyak sifat laindan perbedaan individual

•Yang umum dikenal adalah lima model faktor sifat oleh

DIGMAN

Page 33: Brain based communication communibiology

Kaitan Sifat, Temperamen, dan Biologis Berdasarkan Argumen Penelitian Communibilogy

•McCroskey & Beatty berasumsi bahwa karakteristik seseorang berawal

pada struktur biologis saraf-saraf tertentu, berawal aktifitas otak tertentu

•Dgn penelitian dari Eysenck, Digmann, perilaku komunikasi manusia dpt

dijelaskan oleh model-model sifat

•Semua sifat dapat dijelaskan 80% secara genetik

•Menurut mereka, sistem limbik dapat mengontrol emosi.

Page 34: Brain based communication communibiology
Page 35: Brain based communication communibiology

BAB IVImplikasiMengobati Kecemasan dalam Komunikasi: Implikasi Paradigma Communibiological

Page 36: Brain based communication communibiology

Bukti yang berkembang menunjukkan bahwa kecenderungan individu untuk mengalami kecemasan ketika berkomunikasi terkait dengan faktor

kepribadian biologis (yaitu, neurotisisme dan introversi).

Page 37: Brain based communication communibiology

Eysenck  (1985) telah mengidentifikasi  tiga  tipe kepribadian:  extraversion (sebagai lawan introversi), 

neuroticism  (sebagai lawan stabilitas), dan  psychoticism  (lawan dari kontrol impuls).  

Page 38: Brain based communication communibiology

Guru atau terapis membantu individu

atau perubahan kognisinya tentang situasi yang

memunculkan kecemasan

Page 39: Brain based communication communibiology

Terapi ini tidak mengubah temperamen dasar individu, tetapi mereka memungkinkan

individu untuk mengontrol beberapa atau aspek-aspek negatif dari temperamen "(McCroskey & Beatty, 1998, p.229). 

Page 40: Brain based communication communibiology

BAB VTeori Berkaitan dengan CommunibiologyKomunikasi dan Emosi

Page 41: Brain based communication communibiology

Fear ,anger , sadness, disgust , happiness,

surprise

Page 42: Brain based communication communibiology

Komunikasi dan Emosi Pengalaman manusia akan emosi dapat ditemui di mana saja. Peneliti dan ahli teori komunikasi telah menemukan bahwa emosi dalam bekomunikasi ada di mana saja. 

Sepanjang evolusi primata dan manusia, emosi lebih sering dikomunikasikan melalui komunikasi nonverbal. Ekspresi

emosional telah lama berkembang sebelum adanya bahasa manusia.

Paul Ekman mengungkapkan bahwa setidaknya ada enam emosi dasar yang dikomunikasikan dengan cara yang sama di seluruh dunia. Aturan dalam budaya mengajarkan setiap individu untuk berkembang dalam menutupi, memperkuat, meminimalkan, memperbesar, mengganti, atau menyembunyikan komunikasi emosional.

Page 43: Brain based communication communibiology

Fear (Ketakutan)Ketakutan bersifat menular, ekspresi yang ditunjukkan mampu memperingatkan orang lain terhadap bahaya yang akan datang

Perilaku yang ditunjukkan

Merunduk, meringkuk, melarikan diri, maupun paralinguistik nonverbal yang aneh seperti teriakan, jeritan, dan tangisan..

Page 44: Brain based communication communibiology

Anger (Kemarahan)Kemarahan muncul sebagai perasaan

yang dihasilkan dari cidera, kerusakaan, maupun penganiyaan yang dilakukan

oleh orang lain.

Perilaku yang ditunjukkan:

Mengepalkan dagu, alis yang dinaik turunkan, serta tatapan yang

mengancam. menghentakkan kaki, membanting pintu, memecahkan

barang-barang, hingga mengakhiri hubungan.

Page 45: Brain based communication communibiology

•Sadness (Kesedihan)Hal ini biasanya disebabkan karena hilangnya sesorang maupun permasalahan interaksi sosial.

Perilaku yang ditunjukkan :

Menangis, berbicara dengan lembut, lambat, dan tidak penuh antusias. Mengindari interaksi sosial dan melakukan banyak perilaku nonverbal seperti membungkuk, mengurangi senyum dan kontak mata.

Page 46: Brain based communication communibiology

Disgust (Kemuakan)Ekspresi ini digunakan untuk menunjukkannya

kepada orang-orang, hubungan, maupun, interaksi yang tidak disukai.

Perilaku yang ditunjukkan :

Perilaku nonverbal seperti menjulurkan lidah, mengerutkan

hidung, dengan mata hampir tertutup

Page 47: Brain based communication communibiology

•Happiness (Kebahagiaan)Kebahagiaan telah dikenal sebagai tanda universal dalam menunjukkan sikap positif.

Perilaku yang ditunjukkan :

Senyuman dapat menunjukkan keramahan seseorang. Senyuman muncul dan telah berkembang sebagai tanda anti kekerasan untuk meredakan orang lain dan menyebarkan hubungan yang postif.

Page 48: Brain based communication communibiology

•Surprise (Terkejut)Berbeda dari kelima emosi sebelumnya,

ekspresi ini tidak memiliki konten yang bersifat positif maupun negatif.

Perilaku yang ditunjukkan :

Mulut yang terbuka, naiknya alis, membesarnya mata, dan disertai dengan vokal terkejut.

Ekspresi ini dapat bercampur dengan ekspresi lainnya seperti kebahagiaan, kemarahan,

maupun ketakutan.

Page 49: Brain based communication communibiology

The Social Emotions (Emosi Sosial)

Embarrassement (rasa malu)

Guilt (rasa bersalah)

Muncul ketika terjadi kegagalan dalam mempresentasikan diri sendiri maupun ancaman terhadap kepercayaan diri. Rasa malu biasanya ditunjukkan dengan mengangkat bahu, tersenyum malu-malu, dan menghindari hubungan interpersonal.

Emosi sosial yang muncul atas rasa berdosa terhadap orang lain. Rasa bersalah biasanya dikomunikasi secara nonverbal melalui sembunyi,

mengisolasi diri, dan perilaku meminta maaf.

Rasa hina merupakan hasil dari pelanggaran yang dirasakan seseorang dan reaksi negatif mereka. Rasa hina adalah bagian dari perasaan negatif dari hilangnya rasa hormat seseorang dari kegagalan dan harapannya.

Shame (rasa hina)

Page 50: Brain based communication communibiology

Pride (rasa bangga) Kebanggaan yang berlebihan dapat menghasilkan arogansi dan kesombongan. Kebanggan biasanya muncul sebagai dasar kepercayaan diri dan reaksi

natural atas suatu pencapaian.

Love (cinta) Emosi yang dialami oleh orang-orang secara universal. Emosi ini muncul di antara orang-orang yang menjalin sebuah hubungan. Ia biasanya berkembang untuk membuat ikatan yang erat antar orang.

Rasa cemburu berkembang sebagai perlindungan terhadap pasangan. Rasa cemburu adalah sebuah emosi yang terbilang

unik karena juga terdapat kesedihan, kemarahan, ketakutan, benci, dan rasa sakit hati.

Jealousy (rasa ceemburu)

Page 51: Brain based communication communibiology

Action Assembly TheoryTeori yang menekankan pengaruh psikologis dan

sosial pada tindakan manusia

Menjelaskan hubungan antara kognisi dan perilaku, bagaimana pemikiran seseorang bertranformasi menjadi tindakan

Page 52: Brain based communication communibiology

Procedural Records

Procedural RecordsManusia menyusun tindakan berdasarkan “procedural

records” yang tersimpan dalam ingatan jangka panjang

Saat kita melakukan sesuatu (action) dalam waktu atau lingkungan

tertentu (situation) maka akan menghasilkan respon tertentu juga

(outcome)

Page 53: Brain based communication communibiology

Procedural Records

when

Page 54: Brain based communication communibiology

Hasil TindakanCara penyampaian pesan dengan tepat kepada

target khalayak

Page 55: Brain based communication communibiology

Hasil Tindakan

Page 56: Brain based communication communibiology

SekianTerima kasih

&