bpkm ikk 2014

59
BUKU PEDOMAN KEGIATAN MAHASISWA(BPKM) MODUL KEDOKTERAN KOMUNITAS DALAM TAHAP MEDICAL SCIENCES (SEMESTER 6 TAHUN AKADEMIK 2013-2014) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS PALANGKARAYA 2013/2014

Upload: brian-lewis

Post on 15-Jan-2016

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bacaan

TRANSCRIPT

Page 1: Bpkm Ikk 2014

BUKU PEDOMAN KEGIATAN MAHASISWA(BPKM)MODUL KEDOKTERAN KOMUNITAS

DALAM TAHAP MEDICAL SCIENCES(SEMESTER 6 TAHUN AKADEMIK 2013-2014)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS PALANGKARAYA

2013/2014

Page 2: Bpkm Ikk 2014

Daftar isi

Pengantar 2

Pendahuluan 3

Karakteristik Mahasiswa 5

Sasaran Pembelajaran 6

Lingkup bahasan 9

Metode pengajaran 12

Matriks Kegiatan 14

Panduan Diskusi 19

Portfolio 25

Laporan Kelompok 26

Sarana Prasarana 29

Evaluasi 30

LAMPIRAN 1. PRAKTIKUM PERBANDINGAN SISTEM KESEHATAN 32

LAMPIRAN 2. PRAKTIKUM PARASITOLOGI 33

LAMPIRAN 3. Pembagian Kelompok 40

1

Page 3: Bpkm Ikk 2014

PENGANTAR

Segala Puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas selesainya penyusunan Buku Pedoman Kegiatan Mahasiswa (BPKM) untuk Modul Kedokteran Komunitas semester 6, 2013-2014. BPKM ini merupakan panduan bagi mahasiswa modul Kedokteran Komunitas semester 6. Di samping BPKM, masih ada Buku Rancangan Pengajaran (BRP) dan Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP) yang dipakai sebagai pedoman pelaksanaan Modul Kedokteran Komunitas semester 6.

Modul Kedokteran Komunitas semester 6 merupakan modul ketiga yang dilaksanakan pada semester VI selama lima minggu.

Kami berharap agar Modul Kedokteran Komunitas semester 6 ini dapat menjadi langkah awal untuk memahami peran sebagai dokter di dalam sistem kesehatan nasional. Modul ini melatih mahasiswa untuk dapat memadukan semua ilmu dan keterampilan yang diperolehnya melalui pelatihan pendekatan komprehensif dan holistik terhadap suatu masalah kesehatan, baik dalam mengidentifikasi masalah pasien maupun mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi. Pendekatan komprehensif dan holistik merupakan keharusan serta memerlukan pelatihan pembiasaan. Hal tersebut disebabkan adanya pengertian bahwa setiap pasien tidak mungkin terlepas dari keluarga, pekerjaan, komunitas, dan lingkungan hidupnya.

Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan modul ini, untuk itu kami mohon saran, kritik dan usul yang membangun untuk perbaikan.

Akhir kata, kami Tim Penyusun mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak terkait yang telah membantu dalam penyusunan modul Kedokteran Komunitas semester 6 ini.

Palangka Raya, April 2014

Tim Penyusun

2

Page 4: Bpkm Ikk 2014

PENDAHULUAN

Bahasan utama dalam Modul Kedokteran Komunitas pada tahap medical sciences adalah pemahaman wawasan keilmuan kedokteran komunitas serta implementasinya sebagai seorang dokter yang merupakan bagian dari komunitas, lingkungan serta sistem kesehatan nasional, serta peran dokter dan pasien dalam penyelesaian masalah kesehatan individu dan komunitas.

Modul ini diawali dengan pengenalan akan keilmuan kedokteran komunitas, yang analoginya sama dengan ilmu-ilmu klinik, dengan perbedaan pada pasien yang ditanganinya. Kedokteran komunitas menangani kelompok masyarakat dengan entry point penyakit/masalah kesehatan yang ada pada individu. Kelompok masyarakat ini dapat merupakan suatu keluarga, kelompok pekerja, atau kelompok masyarakat yang bermukim di suatu wilayah. Sama seperti kedokteran klinik, kedokteran komunitas juga melalui tahap awal, yakni mendiagnosis masalah kesehatan dan selanjutnya melakukan penatalaksanaan komunitas, yang dapat merupakan tatalaksana untuk individu dan keluarga, ataupun suatu perencanaan program kesehatan pada satu kelompok manusia.

Berikutnya, setelah konsep-konsep dasar ini dikuasai, mahasiswa secara bertahap diperkenalkan pada berbagai kelompok komunitas, dimulai dari komunitas yang paling kecil yaitu keluarga, lingkungan sekitar rumah tinggal, lingkungan kerja, sampai kepada konsep suatu negara, regional dan dunia. Dengan memperkenalkan konsep-konsep ini, mahasiswa dipajankan pada kenyataan bahwa seorang individu tidak terlepas dari lingkungan sekitarnya, bahkan dari biosphere tempat hidup yang mempengaruhi epidemiologi penyakit.

Pada modul ini, mahasiswa dilatih untuk memahami perannya sebagai dokter di dalam masyarakat. Mahasiswa dilatih untuk dapat memadukan semua ilmu dan keterampilan yang telah diperolehnya. Upaya pemaduan itu akan melatihkan pendekatan komprehensif dan holistik, baik dalam menangani pasien maupun mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga dan komunitas dimana pasien itu berada. Seperti diketahui, pendekatan komprehensif dan holistik merupakan keharusan serta memerlukan pelatihan untukterbiasa mempraktikkannya. Pendekatan komprehensif dan holistik sangat penting karena setiap pasien tidak mungkin terlepas dari keluarga, pekerjaan, komunitas dan lingkungan hidupnya.

Pemahaman keseimbangan antara manusia sebagai pejamu (host), penyebab penyakit sebagai agen (agent) dan lingkungan hidup (environment) dilatihkan untuk membiasakan mahasiswa melihat bahwa masalah kesehatan merupakan hasil interaksi ketiga elemen tersebut, sehingga upaya pemutusan atau pengurangan interaksi yang merugikan akan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga atau komunitas. Dengan demikian upaya promosi kesehatan jugamendapatkantempat yang penting, sama seperti upaya pengobatan. Upaya pengobatan yang memerhatikan interaksi antara faktor-faktor perilaku kesehatan, lingkungan hidup, fasilitas pelayanan kesehatan dan hukum yang berlaku dilatihkan pula, untuk membiasakan mahasiswa merencanakan penatalaksanaan secara komprehensif, holistik, terpadu dan bersinambung serta sadar hukum dan biaya di dalam sistem kesehatan nasional.

Masalah kesehatan dan aspek medikolegal yang ditemui oleh dokter pada pasien adalah cerminan masalah kesehatan yang ada di komunitas. Oleh karena itu kemampuan dokter untuk dapat menjelaskan masalah kedokteran dan kesehatan dengan menggunakan cara

3

Page 5: Bpkm Ikk 2014

yang mudah diterima dan dimengerti secara umum, merupakan kemampuan yang sangat diperlukan.

Bila seorang dokter memahami fenomena kesehatan yang terjadi di komunitas, diharapkan selanjutnya dokter dapat merencanakan pengelolaan masalah kesehatan tersebut dimanapun dokter tersebut bekerja.

Dengan memahami konsep perencanaan, pengelolaan dan evaluasi program kesehatan di komunitas, seorang dokter akan dapat memanfaatkan segala sumber daya, mempertimbangkan faktor-faktor penghambat dan faktor-faktor penunjang yang ada untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan suatu komunitas, serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

Modul Kedokteran Komunitas disusun agar mahasiswa kedokteran dapat menerapkan ilmu-ilmu biomedik, klinik, perilaku dan epidemiologi yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam penatalaksanaan pasien dan keluarganya, program peningkatan kesehatan komunitas serta program peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat primer.

Modul Kedokteran Komunitas adalah modul ketujuh di semester ke-6 sebelum masuk ke tahap pembelajaran klinik. Lama modul adalah lima minggu mulai 22 Agustus sampai 26 September 2014 dengan beban lima SKS yang juga mengintegrasikan beberapa cabang ilmu kedokteran. Kegiatan dalam modul ini meliputi kuliah, plant survey, field trip, praktikum, tutorial, diskusi kelompok dan diskusi pleno yang didasarkan pada penggunaan metoda pembelajaran berdasarkan masalah dan problem solving cycle.

4

Page 6: Bpkm Ikk 2014

KARAKTERISTIK MAHASISWA

Mahasiswa yang dapat mengikuti Modul Kedokteran Komunitas ini adalah mahasiswa tahap II yang telah lulus tahap I dan telah mencapai keterampilan dan sikap dasar, yaitu keterampilan belajar sepanjang hayat, keterampilan generik, keterampilan klinik dasar, dan sikap peduli tehadap lingkungan/masyarakat

5

Page 7: Bpkm Ikk 2014

SASARAN PEMBELAJARAN

SASARAN PEMBELAJARAN TERMINAL

Setelah selesai menjalani modul ini,1. Mahasiswa memahami percabangan ilmu kedokteran dan kedokteran komunitas,

dasar-dasar ilmu kedokteran komunitas dan penerapannya pada pasien dan komunitas, serta memahami ilmu-ilmu terkait yaitu: ilmu kesehatan masyarakat, epidemiologi, biostatistik, ilmu komunikasi, ilmu manajemen, sosiologi dan ilmu budaya (social determinant of health).

2. Mahasiswa memahami fungsi profesi dokter di dalam sistem kesehatan nasional (SKN 2009), sistem jaminan sosial nasional (SJSN) dan mampu mendemonstrasikan fungsi tersebut pada layanan primer, terintegrasi di dalam sistem bersama profesi kesehatan lainnya. (level kompetensi 2).

3. Bila diberikan data sekunder tentang masalah kesehatan pasien dan keluarganya, mahasiswa mampu menerapkan konsep-konsep diagnosis holistik dan diagnosis keluarga, mengidentifikasi kemampuan keluarga dan masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan tersebut termasuk melakukan rujukan yang tepat, serta mengutamakan prinsip-prinsip pencegahan (primer, sekunder, tersier), problem solving cycle, patient safety, safety at work.

4. Bila diberi data sekunder tentang masalah kesehatan di suatu komunitas tempat tinggal dan di tempat kerja yang berhubungan dengan pasien dan keluarganya, mahasiswa mampu mengidentifikasi permasalahan kesehatan (health needs assessment), menganalisis, membuat rencana penatalaksanaan serta mengevaluasi di komunitas tersebut dan membuat rencana pengelolaan partisipasi sumber daya masyarakat dalam pelayanan kesehatan primer.

5. Mahasiswa memahami permasalahan kesehatan nasional, issue-issue kesehatan terkini terkait Millenium Development Goals (MDGs), climate change, new emerging disease, trends in global public health (double burden of diseases), masalah kependudukan (health and human right),dan memahami bagaimana sistem kesehatan nasional berupaya mengatasi permasalahan tersebut.

6. Bila diberikan data kesehatan dan kependudukan di suatu wilayah komunitas tertentu, mahasiswa mampu membuat rencana kerja di layanan primer sesuai dengan masalah kesehatan yang diprioritaskan mengacu pada program kesehatan nasional.

6

Page 8: Bpkm Ikk 2014

Sasaran yang hendak dicapai Modul Kedokteran Komunitas, setelah selesai modul ini:

Setelah selesai menjalani modul ini,1. Bila diberikan data sekunder tentang masalah kesehatan pasien dalam

hubungannya dengan keluarga atau komunitas/masyarakat dimana pasien berada, mahasiswa mampu:

Menjelaskan faktor-faktor biologi dan non biologis yang berpengaruh terhadap masalah kesehatan.

Menjelaskan patogenesis dan patofisiologis dari masalah kesehatan tersebut, akibat yang ditimbulkan, dan risiko spesifik secara selektif baik di tingkat individu, keluarga dan komunitasnya, serta mengembangkan strategi untuk menghilangkan sumber penyakit.

Menjelaskan berbagai pilihan yang mungkin dilakukan dalam penanganan pasien, keluarga dan komunitasnya.

Menjelaskan secara rasional dan ilmiah dalam menentukan penanganan penyakit secara klinik maupun epidemiologis, baik penanganan farmakologis,diet, olah raga, atau perubahan perilaku.

Menjelaskan prinsip-prinsip pengambilan keputusan dalam mengelola masalah kesehatan individu, keluarga dan komunitasnya.

Memilih dan menerapkan strategi pengelolaan yang paling tepat berdasarkan prinsip kendali mutu, kendali biaya, sadar hukum, asas manfaat, selain memperhatikan kondisi pasien termasuk pilihannya.

Menerapkan prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga secara holistik, komprehensif, koordinatif, kolaboratif, dan berkesinambungan dalam mengelola penyakit dan masalah pasien

2. Bila diberi pasien simulasi dengan masalah kesehatan yang ada hubungannya dengan keluarga, pekerjaan atau lingkungan, mahasiswa mampu:

Mengidentifikasi peran pasien dalam keluarga, pekerjaan serta lingkungan sosialnya sebagai faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit dan masalah kesehatan, serta sebagai faktor yang mungkin berpengaruh terhadap pertimbangan manajemen penatalaksanaannya.

Mengidentifikasi, memberi alasan, menerapkan dan memantau strategi pencegahan tertier yang tepat berkaitan dengan penyakit pasien, keadaan sakit atau permasalahannya

Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan dan memantau strategi pencegahan sekunder yang tepat berkaitan dengan pasien, keluarga, dan komunitasnya

Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan dan memantau kegiatan strategi pencegahan primer yang tepat, berkaitan dengan pasien, anggota keluarga dan masyarakat

Menunjukkan pemahaman bahwa upaya pencegahan penyakit sangat bergantungpada kerjasama tim dan kolaborasi dengan profesional di bidang lain

3.Bila diberikan data masalah kesehatan dalam suatu komunitas/masyarakat, mahasiswa mampu:

Mengidentifikasi kebutuhan perubahan perilaku dan modifikasi gaya hidup untuk melakukan promosi kesehatan pada komunitas dari berbagai kelompok umur, jenis kelamin, etnis, dan budaya

Merencanakan dan melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan di tingkat individu, keluarga, dan komunitasnya

Menganalisis secara sistematik dan mempertahankan pilihan etik dalam pengobatan setiap individu pasien

7

Page 9: Bpkm Ikk 2014

Menjelaskan proses manajerial yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan dalam pemecahan masalah individu, keluarga dan komunitasnya

Membuat berbagai jenis media intervensi kesehatan yang sesuai dengan sumber daya yang tersedia dan karakteristik masalah tersebut.

4. Bila diberikan data masalah dalam suatu fasilitas pelayanan kesehatan primer mahasiswa mampu:

Menjalankan fungsi manajerial (berperan sebagai pemimpin, pemberi informasi, dan pengambil keputusan)

Menerapkan manajemen mutu terpadu dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga

Menerapkan keterampilan dasar pengelolaan informasi untuk menghimpun data yang relevan

Menerapkan keterampilan dasar dalam menilai data untuk melakukan validasi informasi ilmiah secara sistematik

Mengenal komponen masukan, proses, dan luaran yang diperlukan untuk mengembangkan fasilitas kesehatan

Mengembangkan fasilitas kesehatan yang sesuai kebutuhan masyarakat termasuk laboratorium, pemeriksaan penunjang lain dan sistem rujukan

Mengenal sistem jaminan pelayanan kesehatan sebagai pendukung pelayanan kesehatan yang berorientasi pada paradigma sehat

5. Bila diberikan data kesehatan suatu wilayah kerja dan data nasional, maka mahasiswa mampu:

Melakukan penilaian terhadap data tersebut dan membuat kesimpulan serta rekomendasi mengenai program kerja, pelayanan kesehatan, atau intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan.

Membuat perencanaan pelayanan yang dibutuhkan sampai kepada fasilitasnya.

8

Page 10: Bpkm Ikk 2014

LINGKUP BAHASAN

Lingkup Bahasan

Pokok Bahasan Sub-pokok Bahasan

Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran komunitas

Konsep dasar , ruang lingkup dan percabangan ilmu kedokteran sesuai dengan AIPI

1. Filosofi (konsep WHO, pengertian kedokteran komunitas, pengertian kesehatan masyarakat) (3)

2. Five star doctor (3)

3. Kesehatan dan Hak Azasi Manusia (3)di

modul EBP3KH, IKKsem6,IKKsem10

4. Kesehatan sebagai modal dasar pembangunan (3)di modul pola hidup sehat<IKK sem 6

& 10

Penerapan Konsep multiple causation of diseases dan konsep pencegahan Host-Agent-

Environment Mandala of

Health Konsep Blum Tingkat

pencegahan

a. KB dan Kesehatan Reproduksib. KIA (termasuk Imunisasi)c. Gizid. Determinan sosial kesehatan (Social

determinant of health)e. Kesehatan Lingkungan f. Penyakit Infeksi (DBD, TB, Diare, New

Emerging Diseases)g. Penyakit Degeneratif (DM, Hipertensi,

Penyakit Kardiovaskuler lain)

Kedokteran Keluarga

Pelayanan Kedokteran Keluarga

a. Ciri pelayanan kedokteran keluargab. Penatalaksanaan kesehatan keluargac. Pembinaan keluargad. Konferensi keluargae. Rekam medik dokter keluarga

Aspek Khusus Pelayanan Kedokteran Keluarga

a. Perawatan pasien di rumah (homecare)b. Perawatan pasien lansiac. Perawatan pasien dengan penyakit

terminald. Keselamatan Pasien (Patient Safety)

Kedokteran Okupasi

Pelayanan Kedokteran Okupasi

a. Pengenalan pelayanan kedokteran okupasi

b. Pengenalan penyakit akibat kerjac. Diagnosis penyakit akibat kerjad. Pemeriksaan kesehatan pekerjae. Kecelakaan Kerjaf. Analisis kecelakaan kerja

Hazard Potensial a. Bahaya potensial faktor ergonomib. Bahaya potensial faktor psikologisc. Bahaya potensial faktor kimiad. Bahaya potensial faktor biologike. Bahaya potensial faktor fisik

9

Page 11: Bpkm Ikk 2014

Bahaya dan penyakit akibat kerja

a. Risiko penularan penyakit b. Beban kerja c. Situasi tempat bekerja

Manajemen Kedokteran

Pengertian dan Ruang Lingkup

Sistem Kesehatan Nasional

KonsepLandasan Hukum Sub-sistem dalam SKNKedudukan dokter dalam pelayanan kesehatan Perbandingan SKN berbagai negara

Manajemen Institusi Kesehatan Keterjangkauan Mampu bayar Dapat diterima Akuntabel

a. Manajemen Institusi Kesehatan tingkat primer (Puskemas, Balai Pengobatan, dll)

b. Manajemen Institusi Kesehatan tingkat sekunder (Rumah Sakit, Dinas Kesehatan, dll)

Penilaian Program Kesehatan

a. Pengertian penilaian program kesehatan dengan pendekatan sistem

b. Langkah-langkah penilaian programc. Analisis penilaian program dengan

pendekatan sistemd. Prioritas penyebab dan pemecahan

masalah

10

Page 12: Bpkm Ikk 2014

METODA PENGAJARAN

RUJUKAN

Daftar rujukanNo Judul, Editor dan Penerbit Wajib Lebih baik bila tersedia

1 The Handbook of Health Promotion and Disease Prevention,Ed: James M.Raczynski & Ralph J.Di ClementeKluwer Academic//Plenum PublisherISBN: 0-306-46140-4

V

2 The Sociology of Health, Healing & IllnessEd: Gregory L.Weiss, Lynne E.ConnquistPrentice HallISBN: 0-13476433-1

V

3 Patty’s Industrial Hygiene & ToxicologyEd: George D. ClaytonFlorence E Clayton, New York

V

4 Man in Extreme Environment Ed: A W.Sloan MD et alCharles C.Thomas Publisher

V

5 A Textbook of Family MedicineEd: Ian R. Mc WhinneyOxford University PressISBN: 0-19-505037-1

V

6 Industrial PsychologyEd: Ernest J. Mc Cormick Joseph TiffinPrentice Hall Inc, Eglewood Cliff, New Jersey

V

7 Essentials of Family PracticeEd: Robert E.Rakel MDWB Saunders CompanyISBN 0-7216-5868-7

V

8 Text Book of Primary Care MedicineEd: John MD NobleMosby, Inc, 3rd Ed, ISBN : 0-3230-0828-3

V

9 Preventive Medicine and Public HealthThe National medical Series for Independent StudyBrett J.CassensHarwal PublishingISBN : 0-683-06262-x

V

10 Joint Commission Resources, Inc, Jcaho, Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organizations, Patient safety: essentials for health care, Edition: 3, illustrated, Joint Commission Resources, 2005

V

11

Page 13: Bpkm Ikk 2014

Metoda pengajaran yang digunakan pada Modul Kedokteran Komunitas ialah metoda belajar aktif dan pelatihan untuk menerapkan ilmu yang didapat pada modul ini dan modul-modul sebelumnya.

Dalam upaya mencapai sasaran belajarnya, Modul Kedokteran Komunitasmemiliki berbagai kegiatan yang dirancang agar mahasiswa dapat memperoleh berbagai pengalaman dalam menerapkan pengetahuan yang baru diperoleh dari informasi yang diberikan baik pada modul ini maupun modul-modul sebelumnya.

Kuliah interaktif diselenggarakan sebagai metoda untuk menyampaikan perkembangan terkini atau besarnya masalah yang ada pada topik yang bersangkutan. Kuliah interaktif merupakan penyampaian materi oleh staf pengajar yang merupakan pakar topik yang bersangkutan, dengan memperhatikan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan kuliah. Jumlah topik kuliah secara keseluruhan mencakup 22 topik kuliah disiplin ilmu IKK, 1 kuliah pembuka, 1 kuliah pengantar tugas lapangan ke puskesmas, serta 1 kuliah kapita selekta. Dengan demikian total kuliah adalah 25 kuliah dengan alokasi 44 jam pembelajaran sesuai 20 % batasan untuk proporsi kuliah

Diskusi kelompok diselenggarakan dua kali seminggu, sebagai metoda untuk berlatih memecahkan masalah dan melaksanakan penyelesaian tugas. Ada dua minggu diskusi untuk menyelesaikan masalah kesehatan pasien dan keluarga dengan pendekatan kedokteran keluarga. Satu minggu untuk menyelesaikan laporan kunjungan perusahaan dalam rangka kedokteran okupasi dan satu minggu untuk menyelesaikan evaluasi program pelayanan kesehatan. Diskusi kelompok diselenggarakan dengan maksud mahasiswa mendapat kesempatan untuk menyelesaikan masalah di bawah bimbingan seorang tutor.

Praktikum diselenggarakan untuk melatih mahasiswa memiliki keterampilan mengumpulkan data, mengolahnya serta membaca dan menginterpretasikan data tersebut untuk dimanfaatkan dalam membuat sebuah program intervensi, baik intervensi individu, keluarga, kelompok komunitas dan masyarakat luas. Kegiatan ini merupakan kegiatan dalam kelmpok kecil di ruang diskusi atau praktikum. Salah satu praktikum terintegrasi bersama Departemen Parasitologi yang dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk melakukan suatu rapid assessment di dalam masyarakat.

Selain hal tersebut, praktikum keterampilan khusus kedokteran komunitas diselenggarakan untuk pelatihan keterampilan manajemen, untuk pemantapan kemampuan identifikasi berbagai masalah kesehatan, masalah manajemen program dan manajemen institusi pelayanan kesehatan yang sering ditemukan di komunitas, dan juga untuk pelatihan kemampuan berkomunikasi. Kegiatan laboratorium berupa kegiatan kelompok kecil di dalam ruang diskusi, dan ruang praktikum.

Kunjungan ke Puskesmas sebagai bagian dari mahasiswa melakukan evaluasi program dan melatih kemampuan membaca data sekunder, melakukan evaluasi program terhadap madalah di program kerja puskesmas, membuat analisis serta mengaitkan dengan contoh pemicu yang dihadapi.Kunjungan dilakukan kontinu selama satu minggu, selain untuk melatih kemampuan evaluasi program juga untuk pengalaman menganalisis sumber daya lingkungan komunitas terhadap kesehatan

12

Page 14: Bpkm Ikk 2014

(diagnosis komunitas). Aktivitas penting lain di puskesmas adalah melakukan kunjungan ke perusahaanyaitu ke perusahaan/industri, pusat pelayanan kesehatan primer, dan program kesehatan yang ada di masyarakat, diselenggarakan selain untuk pengayaan pengetahuan mahasiswa, juga sebagai arena latihan mahasiswa dalam memperoleh data primer. Hasil kunjungan ke komunitas akan dianalisis dalam diskusi kelompok sesuai ilmu yang diperoleh.

Belajar Mandiri yang dimaksudkan memberi kesempatan untuk mahasiswa menyelesaikan tugas dan bacaannya demi mencapai tujuan dari modul ini.

Pleno adalah metoda berbagi pengetahuan dan pengalaman belajar dalam diskusi kelmpok untuk satu kelas. Di kelas reguler, pleno di bagi menjadi tiga kelas agar interaksi mahasiswa tetap terjamin. Acara pleno ditekankan pada kegiatan yang diselenggarakan oleh mahasiswa (student led conference).

Evaluasi portofolioSetiap fasilitator akan mengevaluasi portofolio sesuai jadwal untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa telah mencapai sasaran pembelajaran pada setiap tahap.

Ujian formatif dan Sumatif adalah ujian yang bertujuan menilai sejauh mana mahasiswa telah menguasai materi-materi yang telah dipelajari.

13

Page 15: Bpkm Ikk 2014

14

Page 16: Bpkm Ikk 2014

MATRIKS KEGIATAN

MATRIKS KEGIATAN MODUL ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS (IKK) PSPD FK UNPAR

TAHUN AJARAN 201 3 /201 4

Minggu 1

Minggu 2

15

Waktu

Jumat Senin Selasa Rabu22 Agustus

201425 Agustus 2014 26 Agustus 2014 27 Agustus 2014

07:00- 08.00

BM

PERJALANAN KE PUSKESMAS

PERJALANAN KE PUSKESMAS

PERJALANAN KE PUSKESMAS

08:00- 08.30 PENERIMAAN OLEH PUSKESMAS

OBSERVASI LAPANGAN : PENGUMPULAN DATA MASYARAKAT DAN DIAGNOSIS KOMUNITAS

PENGUMPULAN DATA LAPANGAN : SURVEY PLAN08:30- 09.00 ORIENTASI

PUSKESMAS09:00- 09.30 OBSERVASI LAPANGAN :

EVALUASI PROGRAM KERJA PUSKESMAS09:30- 10.00 ORIENTASI

PUSKESMAS10.00-10.30 Portofolio 1

ISHOMA

10.30-11.00

11.00-11.30 ISHOMA ISHOMA

11.30-12.00

12.00-12.30 ISHOMA DK1 & DK2 P2 DK1 & DK2 P3 DK1 & DK2 P4

12.30-13.30 BM

13:30-14.3014:30-15.0015.00-15.30

DEPARTEMEN UNPAR UNPAR & PUSKESMAS UNPAR & PUSKESMAS UNPAR & PUSKESMAS

Page 17: Bpkm Ikk 2014

WaktuSenin Selasa Rabu Kamis Jumat

1 September 2014 2 September 2014

3 September 2014 4 September 2014

5 September 2014

07:00- 08.30 K. PENGANTAR BM BM BM BM

08:30- 09.30 K. Dasar-dasar Kedokteran Komunitas

Praktikum Perbandingan Sistem Kesehatan Antar Negara

K. Sensitivitas Budaya pelayanan kesehatan pada masyarakat plural

K. Risiko dan Potensi Bahaya di Pekerjaan

PLENO PRAKTIKUM PERBANDINGAN SISTEM ANTAR NEGARA

09:30-10.30 K. Prinsip-prinsip kedokteran Komunitas& KesMas

Praktikum Perbandingan Sistem Kesehatan Antar Negara

K. Diagnosis holistik sebagai diagnosis keluarga

K. Diagonosis Okupasi PLENO PRAKTIKUM PERBANDINGAN SISTEM ANTAR NEGARA

10:30-11.30 K. Penarapan Manjemen Pelayanan Primer

Praktikum Perbandingan Sistem Kesehatan Antar Negara

K. Diagnosis holistik sebagai diagnosis keluarga

K Pengantar Plan Survey

PORTFOLIO 1

11:30-12.30 ISHOMA ISHOMA K. Dasar-dasar penatalaksanaan individu dan keluarga

12:30-13.30 K. Sistem Kesehatan Nasional dan Sub Sistem Pembiayaan Kesehatan

BM ISHOMA ISHOMA ISHOMA

13:30-14.30 K. Sistem Kesehatan Nasional dan Sub Sistem Pembiayaan Kesehatan

BM DK 1 P1 BM DK2 P1

14.30-15.30 K. Puskesmas dan Manajemennya

BM DK 1 P1 BM DK2 P1

DEPARTEMEN IKK UNPAR OKUPASI OKUPASI IKK

Minggu 3

16

Page 18: Bpkm Ikk 2014

Minggu 4

WaktuSenin Selasa Rabu Kamis JUMAT

15 September 2014

16 September 2014 17 September 2014 18 September 2014

19 September 2014

17

WaktuSenin Selasa Rabu Kamis Jumat

8 September 2014

9 September 2014 10 September 2014

11 September 2014

12 September 2014

07:00- 08.30 FORMATIF 1 BM BM BM SUMATIF 1

08:30- 09.30 K. Rapid Diagnostic Parasitologi di Komunitas

K. Penerapan gaya hidup sehat aktif dalam kesehatan keluarga dan komunitas (JKR)

K. Persiapan tanggap darurat bencana dan manajemen risiko

K. Petunjuk teknik persiapan ke puskesmas

KONSULTASI LAPORAN

09:30-10.30 K. Rapid Diagnostic Parasitologi di Komunitas

K. Quality Assurance K. Persiapan tanggap darurat bencana dan manajemen risiko

K. Petunjuk teknik persiapan ke puskesmas

10:30-11.30

PRAKTIKUM PARASITOLOGI

K. Quality Assurance

K. Diagnosis komunitas dan penatalaksanaannya

PLENO PEMICU 1

11:30-12.30 ISHOMA

12:30-13.00 ISHOMA ISHOMA ISHOMA ISHOMA

13.00-13.30 KONSULTASI LAPORAN

13.30-14.00 BM K. Evaluasi Program K. Penerapan epidemiologi di komunitas

BM

14.00-14.30 BM

14.30-15.30

DEPARTEMEN PARASITOLOGI MANAJEMEN EPIDEMIOLOGI IKK UNPAR

Page 19: Bpkm Ikk 2014

07:00- 08.00 BM BM BM BM FORMATIF 2

08:00- 09.00 K. Undang-undang Kesehatan dan Kedokteran

K. Enterpreneurship dalam Pelayanan Kedokteran

PLENO PEMICU 3 DISKUSI PANEL DISKUSI PANEL

09:00-10.00 K. Undang-undang Kesehatan dan Kedokteran

K. Perancangan Program Pemberdayaan Masyarakat lintas Academic, Business, Goverment (ABG)

PLENO PEMICU 3 DISKUSI PANEL DISKUSI PANEL

10:00-11.00 PLENO PEMICU 2 K. Kapita Selekta PLENO PEMICU 4 PORTFOLIO 3 BM

ISHOMA11:00-12.00

12:00-13.00 ISHOMABM

ISHOMA

K. Perubahan iklim dan new emerging disease (TP)K. MDG dan Masalah kesehatan global

ISHOMA

BM

ISHOMA

BM

KKD

13:00-14.00 KKD

14:00-15.00

DEPARTEMEN EPIDEMIOLOGI IKK IKK UNPAR UNPAR

Minggu 5

WaktuSenin Selasa Rabu Kamis Jumat

22 September 2014

23 September 2014

24 September 2014

25 September 2014 26 September 2014

18

Page 20: Bpkm Ikk 2014

07:00- 08.30 BM BM BM BM BM

08:30- 09.30 EBP3KH SUMATIF 2 UJIAN PRAKTIKUM EVALUASI EVALUASI

09:30-10.30 EBP3KH SUMATIF 2 RISET EVALUASI EVALUASI

10:30-11.30 KKD KKD

RISET

KKD KKD

11:30-12.30 ISHOMA

12:30-13.30 ISHOMA ISHOMA BM ISHOMA ISHOMA

13:30-14.30 BM BM BM BM

DEPARTEMEN UNPAR UNPAR UNPAR UNPAR UNPAR

19

Page 21: Bpkm Ikk 2014

PANDUAN DISKUSI

Modul IKK secara keseluruhan terdiri atas 4 pemicu. Setiap Pemicu disediakan 2 kali

diskusi Untuk pemicu 2,3, dan 4 yang terkait dengan tugas puskesmas diskusi

kelompok nya dilakukan di bersama pembimbing puskesmas dan fasilitator/tutor.

Pemicu 1 menggunakan ilustrasi kasus dan terkait dengan tugas puskesmas. Pemicu

2,3, dan 4 sangat tergantung dari hasil observasi pengumpulan data di puskesmas.

Secara skematis kaitan tugas lapangan puskesmas dengan pemicu 2,3, dan 4 adalah

sebagai berikut :

G

ambar 1. Skema pemicu 1-4

20

Page 22: Bpkm Ikk 2014

PEMICU 1: STUDI KASUS DIAGNOSIS HOLISTIK DAN KELUARGA

KASUS KELOMPOK 1

Seorang perempuan berusia 39 tahun datang ke Posyandu Tulus. Perempuan ini datang untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan. Pasien mengeluh sering sakit kepala. Keluhan ini sudah dirasakan sejak melahirkan anak yang ke 6. Lokasi sakit kepala yang dirasakan di seluruh kepala dan sering disertai mual. Tidak ada keluhan lain. Haid teratur dan pasien tidak memiliki riwayat KB.Pada pemeriksaan fisik didapatkan hasil tekanan darah 140/80 dan tanda vital lain dalam batas normal. Pada pemeriksaan mata, THT, jantung , paru tidak ditemukan kelainan kecuali pada pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri ulu hati ( + ). Berat badan saat ditimbang 41 kg , TB 152 cm. Keadaan umum baik, terlihat letih dengan wajah yang terlihat lebih tua dari usia sebenarnya.

KASUS KELOMPOK 2

Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun, datang ke puskesmas diantar ibunya dengan keluhan batuk sejak 2 hari. Anak sering batuk pilek sejak 3 bulan yang lalu dan terdapat banyak koreng di ekstremitasnya. Bisul bernanah dan terasa gatal. Terdapat riwayat asma pada adik nenek dari ibu dan tidak terdapat riwayat atopi lainnya. Ibu pasien (buruh garmen) yang saat ini sedang hamil anak ke dua (usia kehamilan 20 minggu) memiliki alergi terhadap dingin berupa gatal-gatal. Ayah pasien (satpam) merokok sebanyak 1 bungkus sehari. Ayah pasien sering mengalami batuk namun tidak pernah berobat. Selama ini pasien diasuh oleh neneknya karena kedua orang tua bekerja. Sejak kecil pasien susah makan dan BB sulit naik. Pasien hanya makan bila sedang lapar saja. Menurut pengakuan ibu, pasien sering diberikan susu formula. Pemeriksaan fisik secara umum didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, kompos mentis, dapat diajak bicara. Tidak ikterik, tidak anemis dan kurang bersih dan kurang terawat. Nadi 84 x/menit, napas 20x/menit, suhu 36.5 derajat C. BB 15 Kg, TB 100 cm.

KASUS KELOMPOK 3

Ibu Ani, berumur 38 tahun, sejak jam 5 pagi mulai merasakan mules2. Suaminya langsung memanggil dukun bersalin di dekat rumah untuk membantu persalinan. Ibu Aminah (dukun bersalin) datang dan menyiapkan segala keperluan untuk menolong persalinan. Bayi lahir secara normal jam 10.30, langsung menangis, meskipun tidak kuat. Tali pusat dipotong menggunakan sebilah bambu yang disiapkan khusus dan sudah direbus.Bu Aminah kemudian menunggu ari-arinya lahir, namun ternyata tidak lahir-lahir dan darah mengalir cukup deras. Bu Aminah memutuskan untuk mempercepat proses kelahiran ari-ari dengan menarik tali pusat pelan-2 namun tidak berhasil, bahkan tampak darah mengalir agak lebih deras. Ibu Ani sudah tampak pucat, lemas dan berkeringat dingin. Sementara itu keluarga bu Ani sudah berkumpul di rumah.

21

Page 23: Bpkm Ikk 2014

Suami bu Ani memutuskan memanggil Bidan setempat, yang sudah 5 tahun tinggal di desa tersebut. Bidan Umi datang sekitar jam 11 dan melihat bu Ani sudah dalam keadaan pre syok. Tensi 80 mm Hg/palpasi, nadi cepat dan lemah. Bidan menyarankan pada suami untuk segera merujuk ke Puskesmas terdekat. Sementara itu Bidan Umi memasang infus cairan RL diguyur dan mencoba melakukan placenta manual, namun tidak berhasil, karena dirasakan lengket.Suami bu Ani bingung dan bertanya pada keluarga besarnya, mengenai keharusan dirujuk. Keluarga berunding dan juga bertanya pada tokoh masyarakat terdekat mengenai ketersediaan kendaraan. Karena tidak tersedia, dicari dahulu kendaraan, dan akhirnya sesudah jam 13.00 baru tersedia. Ibu Ani dinaikkan ke mobil ditemani 4 orang keluarga dan Bidan Umi duduk didepan sebelah sopir. Perjalanan ke Puskesmas terdekat kurang lebih 90 menit, karena jalannya yang buruk. Sesampai di Puskesmas, ibu Ani dinyatakan sudah meninggal.

KASUS KELOMPOK 4

Seorang Ibu datang ke Puskesmas dengan membawa putranya umur 4 tahun dengan keluhan panas 4 hari naik turun, disertai nyeri pada daerah lehernya. Di rumah sudah diberikan obat penurun panas dan obat antibiotik yang dibeli di pasaran, akan tetapi tidak ada perbaikan, kadang-kadang turun panasnya dan kadang-kadang naik. Saat anak dibawa dalam keadaan lemah, muntah sebanyak 6 kali, anak merasa kedinginan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan T 37,3 ‘C, Nadi 58 x/menit, Respirasi 24 x/menit, TD 70/60 mmHg . Saat diperiksa terdapat bintik kemerahan di seluruh tubuhnya.

KASUS KELOMPOK 5

Seorang ibu, Ny N (25 tahun), datang ke Klinik dengan membawa anak ketiganya, An.W yang berusia 9 bulan. Keluhannya adalah demam tinggi yang tidak turun dengan obat turun panas selama 3 hari. Selain An.W, ny.N juga mengajak anak-anaknya yang lain yaitu An.K (6 tahun) dan An.T (5 tahun). Ketiga anak nya tampak kurus dan kumal (termasuk tidak bersih). Ny.N juga membawa KMS An.W yang memperlihatkan kunjungan terakhir ke Posyandu 6 bulan yang lalu. An. W belum pernah mendapat imunisasi sejak lahir karena sering sakit-sakitan dan demam. Ibu pasien adalah mantan penderita TB dan dinyatakan sembuh 1 tahun lalu.Ny. N adalah istri seorang supir bajaj berusia 35 tahun yang telah menjadi supir bajaj sejak 10 tahun yang lalu dan bekerja terus menerus sejak jam 4 pagi hingga 3 siang, berpangkal di pasar induk dekat rumahnya. Pada saat ini mengeluh pergelangan tangannya sering nyeri, baal dan kesemutan. Dan sakit kepala timbul pada hamper setiap sore hari.

22

Page 24: Bpkm Ikk 2014

II.2. PEMICU 2: EVALUASI PROGRAM

Pemicu 2 Evaluasi program

Evaluasi program dilakukan dengan menganalisis data yang telah

disediakan di puskesmas mengenai laporan pelaksanaan program

puskesmas tertentu. Masing-masing kelompok telah ditetapkan suatu

topik program kegiatan puskesmas tertentu yang akan dievaluasi.

Mahasiswa harus aktif mencari dan menggali informasi dari staf

puskesmas penanggung jawab program untuk ditanyakan mengenai

data pencapaian program kerja dan permasalahannya.

Pasien, petugas administrasi atau masyarakat dapat dilibatkan dalam

kajian evaluasi program bila dianggap perlu.

II.3. PEMICU 3: DIAGNOSIS KOMUNITAS

Pemicu

3

Diagnosis komunitas

Diagnosis komunitas dilakukan selama di puskesmas dengan cara

kelompok melakukan observasi terhadap kegiatan masyarakat yang telah

ditentukan misalnya kegiatan kelompok senam jantung sehat, posyandu,

RW siaga, karang taruna, dan komunitas lain-lain. Evaluasi dilakukan

dukungan staf lapangan puskesmas untuk menilai kondisi lingkungan di

lingkup RW yang telah ditentukan sebelumnya. Evaluasi lingkungan

dilakukan terkait permasalahan kesehatan yang telah ditetapkan

sebelumnya

II.4. PEMICU 4: PLANt SURVEY

Pemicu 4 Plant survey

Plan survey dilakukan selama minggu ke-3 di puskesmas yaitu

mengkaji perusahaan baik formal atau informal yang telah dipersiapkan

oleh puskesmas sebelumnya. Selama kunjungan plan survey setiap

23

Page 25: Bpkm Ikk 2014

kelompok harus didampingi oleh fasilitator dan pembimbing

puskesmas.

Penjelasan Detail Plant Survey

Plant Survey adalah suatu kunjungan ke perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan

gambaran mengenai cara kerja pekerja, bahaya potensial yang dihadapi dan perlindungan

yang telah diberikan perusahaan dengan cara observasi, wawancara dan pengukuran.

Apabila dilakukan hanya pada satu kali kunjungan dan tidak melakukan pengukuran, juga

sering disebut sebagai walk through survey.

Dalam bahasa Indonesia, sering digunakan istilah ’Kunjungan Perusahaan’ namun tidak

selalu tepat, karena istilah tersebut digunakan untuk semua kegiatan berkunjung ke

perusahaan, termasuk hanya melihat bagaimana suatu produk dibuat.

Tujuan kegiatan plant survey bagi mahasiswa PSPD UNPAR semester 6 adalah:

Tujuan umum:

Agar mahasiswa secara langsung melihat lingkungan kerja dan proses kerja suatu

komunitas pekerja yang dapat merupakan faktor risiko gangguan kesehatan dan

kecelakaan, sehingga memahami pengaruh lingkungan terhadap kesehatan

Tujuan khusus:

1. Mampu mengidentifikasi bahaya potensial/faktor risiko terhadap kesehatan dan

keselamatan pekerja di suatu perusahaan/tempat kerja

2. Mampu mengidentifikasi gangguan kesehatan yang mungkin timbul dengan adanya

bahaya potensial tertentu di suatu tempat kerja

3. Mampu menjelaskan upaya perlindungan dan pencegahan yang telah dilakukan oleh

perusahaan

4. Mampu memberikan rekomendasi untuk perbaikan upaya kesehatan dan

keselamatan kerja bagi pekerja di suatu perusahaan, yang bersifat evidence – based

(berdasarkan referensi yang mutakhir).

Pakaian yang digunakan:

Mahasiswa dan fasilitator pada waktu melakukan kunjungan ke perusahaan, harus

menggunakan pakaian yang sesuai, karena ini adalah kunjungan kerja dan sebagai profesi

kesehatan harus memperhatikan aspek keselamatan. Mahasiswa dan mahasiswi

hendaknya menggunakan:

24

Page 26: Bpkm Ikk 2014

-Pakaian:

oBersih dan sopan

oCelana panjang (bukan jeans)

oAtasan kemeja/blus bahan katun atau polo-shirt (Kaos berkrag)

-Alas kaki:

oSepatu tertutup, tidak pakai hak

oSol dari karet

oBoleh memakai sepatu olah raga atau bagi yang memiliki: Safety shoes

Bagi mahasiswi yang berambut panjang, rambut harus diikat.

Kegiatan di perusahaan:

Setiap kelompok akan mengunjungi perusahaan formal dan informal sesuai dengan

pembagian. Sesampainya di sana, mahasiswa akan dibagi sesuai dengan pembagian

lokasi dan kelompok (lihat pembagian lokasi dan kelompok). Masing-masing kelompok

akan mengidentifikasi potensi-potensi bahaya di tempat kerja.

Masing-masing mahasiswa menjaga agar tetap bergabung dengan kelompoknya

Acara di perusahaan biasanya terdiri dari:

- Penerimaan oleh pihak manajemen

- Perkenalan

- Wakil dari PSPD UNPAR/pembimbing menjelaskan secara singkat maksud kedatangan

- Presentasi perusahaan : profil, alur produksi, program K3 (bila ada) dll.

- Diskusi (tanya jawab awal) mengenai presentasi

- Tergantung pada jenis perusahaan/tempat kerja yang dikunjungi apakah akan

dibagikan APD untuk digunakan, seperti helm, ear plug, googles, safety shoes dsb.

- Plant visit (melihat proses produksi dan fasilitas/sarana lain)

Ada kemungkinan mahasiswa tidak diberi kesempatan untuk melihat ke semua bagian

produksi, karena keterbatasan waktu. Dalam hal ini mahasiswa mencari informasi dan

mengamati hanya pada bagian yang dikunjungi saja.

Pada saat kunjungan ke lokasi, selain melakukan pengamatan boleh mengajukan

pertanyaan pada pemandu di lapangan. Kalau hendak bertanya pada pekerja, hendaknya

meminta izin terlebih dahulu kepada pemandu. Kumpulkan informasi sebanyak mungkin

selama kunjungan tersebut, yang sesuai dengan aspek K3.

Tergantung pada perusahaan, pada akhir kunjungan ke lokasi mungkin ada pertemuan

lagi untuk berdiskusi mengenai hal-hal yang dilihat pada waktu kunjungan dan/atau ramah

25

Page 27: Bpkm Ikk 2014

PORTFOLIO

tamah. Ada perusahaan di mana kunjungan berakhir langsung sesudah selesai melihat ke

lokasi kerja. Sebaiknya ditanyakan sebelum kunjungan ke lokasi, apakah sesudahnya

masih ada kesempatan diskusi. Pada akhir kunjungan sampaikan ucapan terima kasih. Bila

memungkinkan minta nomer telpon dari contact person agar masih bisa meminta infomasi

bila dibutuhkan.

Portfolio adalah kegiatan untuk menganalisis retensi bahan materi pengajaran yang dilakukan pada akhir minggu.Portfolio dilakukan dengan panduan fasilitator/tutor yang menanyakan beberapa hal yang diajarkan sebelumnya sesuai minggu pelaksanaan. Jadwal portofolio dan panduannya adalah sebagai berikut :

PORTFOLIO 1

Fasilitator/tutor meminta mahasiswa untuk membuat komentar singkat pada selembar kertas mengenai :

- Posisi keilmuan kedokteran komunitas- Pemanfaatan kedokteran komunitas- Hubungan status kesehatan individu dengan ekosistemnya

Waktu yang diberikan kepada mahasiswa untuk komentar singkat ini hanya 15-20 menit.Setelah dikumpulkan fasilitator/tutor membahas secara berkelompok sesuai dengan jawaban masing-masing mahasiswa.

PORTOFOLI 2oleh pembimbing puskesmas

Pembimbing lapangan puskesmas menilai kecukupan data yang didapat mahasiswa pada

saat observasi ke puskesmas menggunakan panduan data checklist.Semakin banyak

checklist terpenuhi dengan alasan yang baik maka nilai kelompok semakin tinggi.

PORTFOLIO3

Pada porofolio 3 ini, mahasiswa diminta melakukan penilaian mandiri (self assessment)

terhadap kemampuan dibawah ini dengan skala 0-10. Mahasiswa juga diminta menilai

alasannya dan menuliskan pada selembar kertas selama 15-30 menit.Kemudian setelah

dikumpulkan fasilitator membahas hasil penilaian mahasiswa satu persatu dan meminta

mahasiswa mengungkapkan alasannya sebagai dasar penilaian fasilitator. Kemampuan yang

baik serta alasan yang paling logis dan rasional mendapatkan nilai terbaik

26

Page 28: Bpkm Ikk 2014

LAPORAN KELOMPOK

Setelah Pleno Pemicu 2,3,dan 4 maka kelompok harus membuat laporan diskusi yang akan

dikumpulkan paling lambat pada hari Jumat, 19 September 2014 sebelum Ujian

Sumatif 2 kepada setiap tutor. Laporan Diskusi Kelompok mencakup hasil dari observasi

dan pembahasan di tugas observasi studi kasus puskesmas, evaluasi program, diagnosis

komunitas serta plan survey. Dengan demikian untuk keempat tugas tersebut tidak

dilaporkan masing-masing tapi dalam satu laporan yang mencakup semuanya. Outline

laporan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Judul

Singkat padat, tidak lebih dari 12 kata dan bisa ditambahkan sub judul, bisa dirasakan

kurang informatif. Di bawah judul dituliskan nama-nama anggota kelompok serta nama

fasilitator. Di bawahnya dituliskan nama institusi yaitu Program Studi Pendidikan Dokter

(PSPD) Universitas Palangkaraya dan angka tahun dibuatnya laporan tersebut.

2. Kata Pengantar

Berisi pengantar untuk pembaca termasuk tujuan penulisan laporan ini.

3. Pernyataan keaslian tulisan dan persetujuan dari pembimbing

4. Ringkasan

Ringkasan sepanjang satu halaman, maksimum dua halaman berisi pokok

permasalahan, metode serta hasil dan pembahasannya.

5. Daftar Isi, Daftar tabel, Daftar gambar

6. Glossary dan daftar ringkasan

Istilah-istilah asing dan juga singkatan-singkatan di dalam laporan tersebut dijelaskan di

dalam bagian ini.

7. Pendahuluan

Pendahulun berisi besarnya masalah yang dikaji dan kepentingannya dilakukan kajian

tersebut.

8. Tinjauan Pustaka

Berkaitan dengan tinjauan masalah kesehatan yang dikaji

Profil dan Program Puskesmas yang berkaitan dengan masalah kesehatan yang

sedang dikaji (data didapatkan dari tugas lapangan di puskesmas)

9. Metode kualitatif melalui:

Studi kasus: uraikan secara singkat metode studi kasus serta data-data apa yang

digali dari studi kasus tersebut dan cara melakukannya.

27

Page 29: Bpkm Ikk 2014

Evaluasi program: uraikan secara singkat metode evaluasi program dan

bagaimana data-data diobservasi/dicari dan kemudian dianalisis. Observasi

dilakukan melalui cara membandingkan data yang ada dengan target program /

target nasional.

Kunjungan perusahaan: uraikan secara singkat data-data yang dicari dari

kunjungan perusahaan serta metode pengambilan data berikut cara analisisnya.

Kunjungan ke masyarakat:

Uraikan data-data yang dicari dari masyarakat serta cara analisisnya. Misalnya,

observasi posyandu untuk melihat data-data kenaikan hasil penimbangan.

10. Hasil

Penyajian kasus merupakan penjelasan hasil checklist data untuk observasi studi

kasus selama tugas lapangan puskesmas)menyajikan data-data penting dari

anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diakhiri dengan rumusan

diagnosis holistik dan diagnosis keluarga. Beberapa kasus ada yang mempunyai

rumusan diagnosis okupasi. Diakhir dengan rencana terapi.

Penyajian hasil evaluasi program merupakan penjelasan hasil checklist data

untuk observasi evaluasi program selama tugas lapangan puskesmas. Kemudian

variabel -variabel diklasifikasikan dalam input, proses, output, umpan balik, dan

dampak. Penyajian bisa dalam bentuk tabel dan grafik. Kelompok menyusun sub

bab ini pada diskusi kelompok II pemicu 2

Diagnosis komunitas untuk partisipasi masyarakat berisi penjelasan hasil

checklist data diagnosis komunitas selama tugas lapangan puskesmas. Hal-hal

yang diobservasi dan dilaporkan: prilaku masyarakat terkait pemicu,

daftar/kegiatan di masyarakat yang terstruktur untuk menanggulangi masalah

kesehatan sesuai pemicu, masalah lingkungan terkait pemicu, dan genetik. Data-

data aktivitas bisa disajikan dalam bentuk naratif. Kelompok menyusun sub bab

ini pada diskusi kelompok II pemicu 3

Plan survey berisi penjelasan hasil checklist data plan survey selama tugas

lapangan puskesmas, bertujuan sampai kepada identifikasi hazard yang

berkaitan dengan pemicu1 secara langsung ataupun secara tidak langsung.

Penyajian bisa berupa tabel hazard dan juga naratif berdasarkan pengamatan

dan gambar (bila memungkinkan). Kelompok menyusun sub bab ini pada diskusi

kelompok II pemicu 4

11. Pembahasan

28

Page 30: Bpkm Ikk 2014

Resume dari penatalaksanaan kasus dari lingkup terkecil individu keluarga

sampai ke pelayanan di masyarakat, diagnosis komunitas (partisipasi

masyarakat) serta masalah di lingkungan kerja. Buatlah suatu analisis

komprehensif mengenai setiap kasus tersebut berdasarkan seluruh data yang

telah dikumpulkan. Pembahasan berisi bagaimana menganalisis kejadian

kasus/masalah kesehatan pada pemicu1 dikaitkan dengan pelayanan kesehatan,

lingkungan kerja atau lingkungan tempat tinggal. Kelompok dapat membuat

suatu diagram alir bagaimana keterkaitan antara variabel-variabel baik individual,

keluarga, maupun lingkungan termasuk pelayanan kesehatan sehingga dapat

menimbulkan masalah kesehatan.

Pembahasan sebaiknya dikaitkan pula dengan temuan-temuan dari journal,

misalnya case report di tempat lain ataupun hasil kajian EBM.

12. Kesimpulan dan saran

13. Daftar Pustaka

14. Lampiran-lampiran

Raw data

Foto

Gambar, dsb

29

Page 31: Bpkm Ikk 2014

SARANA PRASARANA

1. MEDIA INSTRUKSIONAL

1. Komputer, printer, LCD

2. Layar, papan tulis

3. Laptop

4. Pointer

5. White board

6. Mikroskop (30)

7. Sediaan mikroskopis

8. Flip chart

9. Spidol

10. Disket, CD

11. Flash disc

12. Kertas dan tinta printer

2. PRASARANA

1. Satu ruang kuliah

2. Tiga ruang diskusi kelompok

3. Ruang praktikum: ruang praktikum Parasitologi

4. Ruang perpustakaan

5. Puskesmas yang akan digunakan mahasiswa sebagai pusat kegiatan berbasis

masyarakat selama 3hari yaitu 6- 8 Mei 2013. Puskesmas akan menyediakan sarana

pengalaman belajar untuk evaluasi program, plant survey di perusahaan wilayah

binaan serta diagnosis komunitas untuk aktivitas masyarakat yang terkait.

30

Page 32: Bpkm Ikk 2014

EVALUASI

1. Evaluasi hasil pendidikan perseorangan

- Evaluasi hasil pendidikan ditentukan berdasarkan hasil dan proses pendidikan

mahasiswa

- Setiap mahasiswa wajib mengikuti 80 % dari masing-masing jenis kegiatan

yaitu

kuliah, diskusi kelompok, pleno, laboratorium dan kunjungan lapangan

- Evaluasi terhadap mahasiswa dibagi atas evaluasi proses (40 %) dan evaluasi

Hasil (60 %)

- Instrumen Evaluasi Hasil Pendidikan yang digunakan adalah:

Jenis Bobot

Proses

1. Nilai observasi diskusi 10%

2. Nilai observasi praktikum 10%

3. Makalah tugas evaluasi

kegiatan puskesmas

(evaluasi program, plant

survey dan diagnosis

komunitas)

30%

4. Hasil diskusi dan evaluasi

portfolio

20%

Produksi:

Ujian Tulis akhir 30%

100 %

- Kriteria kelulusan : nilai rata-rata minimal 60

31

Page 33: Bpkm Ikk 2014

2. Evaluasi program pendidikan modul

· Efektivitas:

i. Kesesuaian dengan jadwal kegiatan, perubahan jadwal, waktu dan

kegiatan tidak lebih dari 10 %

ii. Kehadiran narasumber dan fasilitator minimal 90 %

iii. Kesesuaian sarana dan prasarana yang diperlukan

iv. Kehadiran mahasiswa minimal 80 % dari setiap jenis kegiatan

· Efisiensi

90 % mahasiswa lulus dengan nilai minimal B minus dan rata-rata 3.0

32

Page 34: Bpkm Ikk 2014

LAMPIRAN 1

Kelompok 1 (Praktikum) : Sistem Kesehatan Negara (Australia)

Kelompok 2 (Praktikum): Sistem Kesehatan Negara (Kuba)

Kelompok 3 (Praktikum): Sistem Kesehatan Negara ( Amerika Serikat)

33

Page 35: Bpkm Ikk 2014

LAMPIRAN 2

PRAKTIKUM PARASITOLOGI

Rapid Assessment parasite yang masih menjadi permasalahan masyarakat / komunitas di Indonesia

Tujuan umum:Setelah praktikum ini, mahasiswa akan dapat:1. Mengenal tanda-tanda stadium telur, larva, pupa dan dewasa pada vektor dan

artropoda penyebab penyakit. 2. Membedakan beberapa spesies nyamuk dan lalat yang menjadi vektor penyakit parasit

dan virus

Tujuan khusus:Pada akhir praktikum ini:1. Bila mahasiswa diberi spesimen nyamuk dan lalat, dan artropoda penyebab penyakit,

maka mahasiswa mengetahui tanda-tanda khas tiap stadium nyamuk atau artropoda tersebut.

2. Bila mahasiswa diberi data anamnesis dan laboratorium penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dan lalat atau penyakit yang disebabkan oleh artropoda, mahasiswa mampu mengetahui jenis vektor dan artropoda penyebabnya.

3. Bila mahasiswa diberi spesimen nyamuk dan lalat dan artropoda lain , maka mahasiswa mengetahui siklus hidupnya di alam.

Materi pembelajaran:Nematoda jaringan : Larva stadium 3 cacing filariaProtozoa darah : sporozoit PlasmodiumVektor DHF : Aedes aegyptiVektor Filariasis : Culex quinquefasciatus Mansonia uniformisVektor malaria : Anopheles spVektor tripanosomiasis : Triatoma rubrofasciataVektor leismaniasis : Phlebotomus longipalpisVektor loaiasis : Simulium damnosumVektor onkosersiasis : Chrysops silaceaePenyebab skabies : Sarcoptes scabiei

Strategi pembelajaran:A. Pada ruang praktikum parasitologi telah tersedia 19 preparat sediaan di bawah mikroskop

yang dapat dilihat oleh mahasiswa. Mahasiswa akan mengamati dan mengggambar tanda khas pada masing-masing sediaan.

B. Pelatihan rapid diagnostic test ICT dan mengamati hasilnya

34

Page 36: Bpkm Ikk 2014

Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD)Universitas Palangkaraya

SUBPROGRAM PENDIDIKAN UMUM KEDOKTERANSUBPROGRAM ILMU KEDOKTERAN TERINTEGRASI

HASIL Lab.IKK03Demonstrasi Pembesaran

1. Larva stadium 3 Cacing filaria

Perhatikan :

Bentuknya halus seperti benang, warna putih susu - panjang : - lebar :

Pembesaran 10 x 10

2. Sporozoit Plasmodium sp

Perhatikan :

Pembesaran 10 x 100

3. Aedes aegypti Ordo: DIPTERA Stadium telur

Bentuk : lonjong

Dinding : ada gambaran kain kasa

Gambarlah tanda khas pada spesies ini!

Pembesaran 10 x 10

35

Page 37: Bpkm Ikk 2014

4. Aedes aegypti Stadium larva

Pelana : tidak menutup seluruh anal segmen Sifon : pendek (pxl ◊ 2x1 Bulu sifon : satu pasang Gigi sisir : berduri lateral

Gambarlah tanda khas pada spesies ini!

Pembesaran 10 x 10

5. Aedes aegypti Stadium dewasa

Abdomen : ujung lancip

Warna : hitam dengan belang- belang putih pada abdomen dan kaki.

Mesonotum :dengan gambaran lyre

Gambarlah tanda khas pada spesies ini!

Pembesaran 2 x

6. Culex quinquefasciatus Stadium telur

Bentuk : lonjong seperti peluru senapan

Susunan : seperti rakit (raft)

Gambarlah tanda khas pada spesies ini!

Pembesaran 2 x

7. Culex quinquefasciatus Stadium larva

Pelana : menutup seluruh anal segmen

Sifon : panjang (pxl ◊ 3-4 x1)

Bulu sifon : lebih dari 3 pasang

Gambarlah tanda khas pada spesies ini!

Pembesaran 10 x 10

36

Page 38: Bpkm Ikk 2014

8. Culex quinquefasciatus Stadium dewasa

Abdomen : ujung tumpultiap ruas abdomen bag.basal ada pita putih melengkung.

Warna : kuning kecoklatan

Gambarlah tanda khas pada spesies ini!

Pembesaran 2 x

9. Mansonia uniformis Stadium telur

Bentuk : lonjong seperti sasaran bola bowling

Susunan : roset

Gambarlah tanda khas pada spesies ini!

Pembesaran 2 x

10. Mansonia uniformis Stadium larva

Sifon : pd ujung sifon terdapat duri yg terdiri dari benda kitin

Gambarlah tanda khas pada spesies ini!

Pembesaran 10 x 10

11. Mansonia uniformis Stadium dewasa

Mesonotum : ada 2 garis sisik putih

yg berjalan sejajar Sayap : pd venasi sisik sayap padat lebar & asime- tris

Gambarlah tanda khas pada spesies ini!

Pembesaran 2 x

37

Page 39: Bpkm Ikk 2014

12. Anopheles sp Stadium telur

Bentuk : lonjong mempunyai pelampung

Susunan : satu persatu

Gambarlah tanda khas pada spesies ini!

Pembesaran 10 x 10

13. Anopheles sp Stadium larva

Sifon : pendek/ tdk ada - ada tergal plate- bulu palma- spirakel

Gambarlah tanda khas pada spesies ini!

Pembesaran 10 x 10

14. Anopheles sp ♀ Stadium dewasa

Sayap : pada kosta dan venasi sayap ada kelompok sisik sayap berwarna gelap dan terangProbosis dan palpi sama panjang Antena pilose

Gambarlah tanda khas pada spesies!

Pembesaran 2 x

15.Triatoma rubrofasciata Ordo : HEMIPTERA

Kepala : bentuk seperti piramida Badan : pipih dorso ventral Sayap : 1 pasang Probosis : panjang dilipat kebagian bawah kepala Antena : 1 ps keluar dari dekat mata Gambarlah tanda khas pada spesies!

Loupe

16. Phlebotomus longipalpis Ordo : DIPTERA

Ukuran : 1.5-4 mm Berwarna : kuning/kelabu Badan : berbulu Venasi sayap : berjalan sejajar Antena : filiform

Gambarlah tanda khas pada spesies ini!

Pembesaran 2 x

38

Page 40: Bpkm Ikk 2014

17. Chrysops silaceae Ordo : DIPTERA

Ukuran : sebesar lalat rumah Berwarna : coklat kekuningan Sayap : pada venasi sayap ada gambaran khas

Gambarlah tanda khas pada spesies!

Pembesaran 2 x

18. Simulium damnosum Ordo : DIPTERA

Ukuran : 2 – 3 mm Warna : hitam Punggung: bongkok Antena : menyerupai tanduk

Gambarlah tanda khas pada spesies!

Pembesaran 10 x 10

19. Sarcoptes scabiei Ordo : ACARI

Bentuk : oval dan gepeng

Kaki : ada 4 pasang2 ps didepan 2 ps dibelakang

Gambarlah tanda khas pada spesies!

Pembesaran 10 x 45

B. RAPID DIAGNOSTIC TEST (RDT) UNTUK MALARIAAkhir-akhir ini telah dikembangkan berbagai cara diagnosis malaria selain cara

konvensional (mikroskopik), antara lain melalui pendekatan imunologi, salah satunya adalah deteksi antigen hasil metabolisme parasit Plasmodium berupa protein yang diekskresikan secara ekstra seluler oleh stadium aseksual dalam darah.

Salah satu cara yang dikembangkan untuk deteksi antigen Plasmodium tersebut adalah Rapid Diagnostic test ICT (Immuno Chromatographic Test) Pf/Pv.

A. Demonstrasi HASIL

39

Page 41: Bpkm Ikk 2014

16. Plasmodium falciparum

17. Plasmodium vivax

18. Negatif

40

Page 42: Bpkm Ikk 2014

LAMPIRAN 3

KELOMPOK DISKUSI DAN PRAKTIKUM IKK 2013 - 2014

KELOMPOK 1FASILITATOR : TRILIANTY LESTARISA, S.Si., M.KesPUSKESMAS : B.Hindu

No.

Nama NIM

1 ANNISA AWWALIN KARUNIA FAA 111 00322 SHOPY IMANUELLA FAA 111 00123 KATARINA SUCI WULANSARI FAA 111 00254 IRKA GIBRIELA MIA FAA 111 00495 RIZA PARAMITHA FAA 111 00106 VERONIKA PENI LABA FAA 111 00397 SHILLEA OLIMPIA MELYTA FAA 111 00408 THERESIA WITAYOSI FAA 111 00299 CHARLES PATRICE ISAUPU FAA 111 0028

10 KRISTIAN FAA 110 03311 EKA MARANATHA FAA 110 00212 NINDYA ABELINA O. L FAA 110 02413 LOFIANI FAA 110 00814 SITI NORHASANAH FAA 110 027

KELOMPOK 2FASILITATOR : TRI WIDODO, S.KM., MPHPUSKESMAS : Panarung

No.

Nama NIM

1 INGGRID RACHELIA FAA 111 00312 REZA INDRI SARASWATI FAA 111 00153 APRIADI FAA 111 00194 FAJAR KHALIS ANANDA FAA 111 00355 CHYNTIA NURUL FATHYA FAA 111 00346 FARIDAH FAA 111 00027 YULIET IMAN MEGA FAA 111 00148 ALIVIA SOERAYA FAA 111 0043

9FRANS MICHAEL O. MARPAUNG FAA 111 0003

10 ANNA MARTHEA V. FAA 110 03611 MEGA PRATIWI FAA 110 03512 FITRILAWATI FAA 110 02913 ARI TRI WULANDARI FAA 110 010

41

Page 43: Bpkm Ikk 2014

KELOMPOK 3FASILITATOR : HERRY REONARDO, S.Kep., Ns., MPHPUSKESMAS : Kayon

No.

Nama NIM

1 ANDI PRATAMA FAA 111 00012 KRISMEIKESARI FAA 111 0004 3 MIFTACUL HUDA FAA 111 00234 DINA WULANDARI FAA 111 00065 RUCHYIYIH DIAH PALUPI FAA 111 00426 M. ANUGRAH AKBAR FAA 111 00457 WIDIYA PERWITA SARI FAA 111 00228 WILDA MUHTAJAH FAA 111 00279 RUGAS PRIBAWA FAA 111 0013

10 SISCA FAA 110 02511 JENE VERRY YONATHAN FAA 110 01312 RICHA HESTY P.P FAA 110 02613 ANUGERAH PASCA GOHONG FAA 110 049

KELOMPOK 4FASILITATOR : dr. Tisha P.OedoyPUSKESMAS : Menteng

No.

Nama NIM

1 KARINA LUCIA INDRIANI FAA 111 00052 M. NOOR RAHMANSYAH FAA 111 00073 RATNASARI RIDAR WIDYANINGRUM FAA 111 00094 THYRISTER NINA A. SEMBIRING FAA 111 00425 LOVINA DAMAYANTHI FAA 111 00166 INES CARELLA VERZA FAA 111 00297 ELFRIDA JESIKA FAA 111 00188 AHMAD MUHAJIRIN FAA 111 00379 NI WAYAN LISTARI SETIA WATI FAA 111 0047

10 RANDY MIKEN FAA 111 002111 PRAYOGI KRAMY FAA 110 00812 SINDY DWI RIRIANDINI FAA 110 00513 HASANAH FAA 110 016

42

Page 44: Bpkm Ikk 2014

KELOMPOK 5FASILITATOR : dr. Natalie Sri Martani, M.SiPUSKESMAS : Pahandut

No.

Nama NIM

1 IRENE THERESIA FAA 111 00242 RISNA ARIANI FAA 110 00113 NURUL ATDANIA LESTARI FAA 111 00444 USWATUN HASANAH FAA 111 00455 SITI SAUDAH ADAWIYAH FAA 111 00086 DEA INTAN SORAYA FAA 111 00337 GALIH INDRA PERMANA FAA 111 00178 IDA YOSOPA FAA 111 00209 NITA MARTA HARDIANTY FAA 110 028

10 REGINA FAA 110 037

11SILVERIUS SEANTONI SABELLA FAA 110 044

12 DEDE TRI FIRMANDI FAA 110 03113 CRISTA LORENSA FAA 110 039

43

Page 45: Bpkm Ikk 2014

TIM PENYUSUNMODUL KEDOKTERAN KOMUNITAS

2013-2014

Ketua : dr. Natalia Sri Martani, M.Si

Sekretaris : dr. Nawan, M.Ked. Trop

Penanggung Jawab Praktikum : dr. Angga Richardo

Sekretariat : Candra Gunawan, ST

Anggota : dr. Angeline Novia Toemondr. Indria Augustinadr. Ni Nyoman Sri Yulianidr. Dewi Klarita Furtunadr. Agnes Immanuela Toemondr. Ratna Widayatidr. Astrid Teresadr. Adelgrit Trisiadr. Austin Bertilova Carmelitadr. Septi Handayani, M.Sidr. Natalia Sri Martani, M.Sidr. Fransisca Diana A., M.Scdr. Angga Richardodr. Tisha Patricia Oedoydr. Jeikawati, MH.KesAstri Widiarti, S.Farm., AptFatmaria, S. Farm., AptTri Widodo, SKM., MPHElsa Trinovita, S.Farm., AptHerryReonardo, S.Kep.,NERS, MARS

44