bpk sebut kinerja keuangan lembaga negara lebih buruk

12
BPK Sebut Kinerja Keuangan Lembaga Negara Lebih Buruk Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melaporkan hasil laporan keuangan kementerian negara dan lembaga (LKKL) yang diperiksa sepanjang tahun 2014 kemarin kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dari hasil pelaporan yang rampung pada pekan lalu itu, sebanyak 70,93 persen dari LKKL yang diperiksa mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Namun, Ketua BPK Harry Azhar Azis menjelaskan kalau persentase LKKL yang mendapatkan opini WTP ini menurun dibanding tahun lalu di mana 74,42 persen LKKL mendapatkan opini WTP. Kendati demikian, Harry tetap

Upload: m-alexx-brown

Post on 11-Apr-2016

218 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

gfdgf

TRANSCRIPT

Page 1: BPK Sebut Kinerja Keuangan Lembaga Negara Lebih Buruk

BPK Sebut Kinerja Keuangan Lembaga Negara Lebih Buruk

Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melaporkan hasil laporan keuangan

kementerian negara dan lembaga (LKKL) yang diperiksa sepanjang tahun 2014 kemarin kepada Dewan

Perwakilan Rakyat (DPR). Dari hasil pelaporan yang rampung pada pekan lalu itu, sebanyak 70,93 persen

dari LKKL yang diperiksa mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Namun, Ketua BPK Harry Azhar Azis menjelaskan kalau persentase LKKL yang mendapatkan opini WTP ini

menurun dibanding tahun lalu di mana 74,42 persen LKKL mendapatkan opini WTP. Kendati demikian,

Harry tetap menganggap kalau kondisi ini masih dianggap tak mengkhawatirkan.

"Secara keseluruhan, hasil ini masih lebih baik dibandingkan lima tahun lalu. Artinya ada kesadaran

pengelolaan pertanggungjawaban laporan keuangan yang makin membaik," kata Harry di Gedung DPR,

kemarin.

Page 2: BPK Sebut Kinerja Keuangan Lembaga Negara Lebih Buruk

Harry menjelaskan kalau jumlah opini WTP yang dikeluarkan BPK ini mengalami kenaikan apabila

dibandingkan lima tahun lalu, di mana hanya 49,7 persen LKKL yang diperiksa mendapatkan opini

tersebut. Dengan demikian, jumlah opini selama lima tahun terakhir telah meningkat 42,71 persen.

Perlu diketahui bahwa opini WTP yang dikeluarkan oleh BPK adalah opini audit yang akan diterbitkan

[JAKARTA] Menteri Perhubungan RI Ignasius Jonan meminta Badan Pemeriksa Keuangan untuk

memperketat pengawasan penyerapan anggaran kementerian.

Jonan dalam pembukaan seminar yang bertajuk "Peran APIP (Aparat Pengawasan Internal Pemerintah)

dalam Pengendalian Kecurangan" sekaligus peluncuran buku "Sikencur (sistem pengendali kecurangan)

menata birokrasi bebas korupsi" di Jakarta, Senin (2/11), mengatakan penyerapan anggaran merupakan

tantangan terberat karena cenderung lambat progresnya.

"Tata kelola kita tantangan terberatnya ada di penyerapan anggaran karena agak pelan progresnya,

mohon Pak Ketua BPK ini masukan khusus," katanya.

Page 3: BPK Sebut Kinerja Keuangan Lembaga Negara Lebih Buruk

Jonan mengaku ingin proses yang lebih baik dengan mengikuti prosedur yang lebih baik pula.

"Kita proses pelan-pelan, enggak ada lagi perjalanan dinas fiktif, selama tujuannya jelas tidak apa-apa

tapi kalau fiktif bahaya," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua BPK Harry Azhar Azis mengatakan tata kelola keuangan yang baik

wajib dilakukan baik untuk di kementerian lembaga maupun swasta.

Untuk di Kementerian Perhubungan sendiri, lanjut dia, untuk mencapai kategori terbaik atau wajar

tanpa pengecualian (WTP) ketidaksesuaian proyek dengan anggaran paling tidak di bawah tiga persen.

"Minimal tiga persen dari total belanja negara, dulu kita menetapkan di bawah lima persen, sekarang

turun jadi tiga persen," katanya.

Secara statistik, menurut Harry ketidaksesuaian lima persen masih kurang baik, yang paling baik adalah

satu persen.

"Satu persen dari anggaran Kemenhub Rp65 triliun, angka yang dipertanggungjawabkan berarti Rp650

miliar, di atas itu enggak mungkin dapat WTP," katanya.

Kementerian Perhubungan pada Mei lalu, telah memperoleh opini wajar tanpa pengecualian dengan

paragraf penjelas (WTP DPP) atas laporan keuangan yang diudit oleh BPK.

Beberapa kriteria dalam pemberian opini BPK mencakup beberapa hal sebagai berikut kesesuaian

penyajian Laporan Keuangan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), kecukupan atas

pengungkapan atau "full disclosure" dan kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan.

Walaupun memperoleh opini WTP, terdapat beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti atau diselesaikan

Kemenhub berdasarkan rekomendasi dari BPK, di antaranya penatausahaan penerimaan negara bukan

pajak (PNBP), Penatausahaan Piutang TP/TGR, Penatausahaan Persediaan, Aset Tetap dan Aset Tak

Berwujud.

Selain itu juga masih terdapat temuan kelebihan pembayaran, pelaksanaan kontrak pekerjaan yang

belum sesuai spesifikasi dan denda yang belum dikenakan.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan penyerapan anggaran pada akhir 2015 bisa

mencapai sebesar 84,95 persen.

Page 4: BPK Sebut Kinerja Keuangan Lembaga Negara Lebih Buruk

Target tersebut naik signifikan dibanding tahun lalu, yang hanya 75 persen.

Selain penyerapan anggaran, anggaran Kemenhub tahun ini juga mengalami kenaikan, dari Rp35 triliun

menjadi Rp64,9 triliun.

Namun, penyerapan anggaran tersebut saat ini baru mencapai sekitar 30 persen karena pengadaan

proyek menggunakan "e-katalog". [Ant/L-8]

Komisi III DPR RI baru saja melakukan tes kelayakan (fit and proper test) pertama calon komisioner

Komisi Yudisial (KY) Maradaman Harahap, di ruang rapat Komisi III DPR RI, Senayan, Kamis, 15 Oktober

2015. Dalam kesempatan itu Maradaman diminta menjawab sejumlah pertanyaan. Seperti bagaimana

Page 5: BPK Sebut Kinerja Keuangan Lembaga Negara Lebih Buruk

mencegah terjadinya kesalahpahaman antara KY dengan Mahkamah Agung (MA).

Ketua rapat Komisi III DPR RI Benny H.Karman mengatakan fit and proper tes kali ini kurang memuaskan.

Menurutnya, Mahardaman, calon pertama yang mengikuti fit and propher test, kurang konsisten.

"Pertama pemahaman tentang tugasnya itu saja masih kurang. Kedua identifikasi masalah juga nggak

jelas. Kemudian solusi-solusi yang dia tawarkan juga nggak jelas, metode apa yang akan ia gunakan.

Kebayang nggak seperti apa nanti KY?" ungkap Benny kepada wartawan usai tes pertama selesai.

Benny berharap komisioner KY memiliki kreativitas tanpa melanggar hukum dan juga tanpa

menyinggung atau bersentuhan dengan kewenangan lembaga-lembaga negara yang lain.

Sebelumnya pada September lalu, Presiden Joko Widodo telah menerima 7 nama calon komisioner KY

yang lolos sampai tahap akhir. Enam orang yang baru kan menjalani proper test tersebut antara lain Joko

Samito, yang mewakili unsur mantan hakim; Farid Wajdi dan Sumartoyo, yang mewakili unsur praktisi

hukum; Wiwiek Awiati dan Harjono, yang mewakili unsur akademikus hukum; dan Sukma Violetta, yang

mewakili unsur masyarakat

Pemanggilan dan pemeriksaan penyidik terhadap komisioner KY dan hakim agung terlebih dahulu

mendapatkan persetujuan presiden.

Page 6: BPK Sebut Kinerja Keuangan Lembaga Negara Lebih Buruk

Komisioner Komisi Yudisial (KY), Taufiqurrohman Syahuri, menggugat Undang-Undang (UU) Nomor

22/2014 tentang Komisi Yudisial (KY) dan UU Nomor 14/1985 tentang Mahkamah Agung (MA) ke

Mahkamah Konstitusi (MK). Ia menginginkan pemanggilan dan pemeriksaan penyidik terhadap

komisioner KY dan hakim agung terlebih dahulu mendapatkan persetujuan presiden.

Taufiqurrohman mengaku, uji materi terhadap Pasal 10 Ayat 1 UU KY dan Pasal 17 Ayat 1 UU MA

menjadi pilihannya. Ini agar penegak hukum tidak mudah menyalahgunakan kekuasaan serta

menghindari tujuan yang tidak murni hukum.

"Harusnya ada persetujuan presiden, seperti yang telah diatur UU MK dan UU BPK (Badan Pemeriksa

Keuangan). Sebaiknya memang seperti itu untuk menjaga kinerja yang produktif, baik itu komisioner KY

maupun hakim agung," ucapnya kepada SH, Senin (26/10) malam.

Ia mengharapkan MK dapat mengabulkan uji materi yang dimohonkannya sehingga ada perubahan frasa

pada pasal-pasal di UU KY dan UU MA. Ia merasa tindakan penahanan dan penangkapan anggota KY

harus seizin jaksa agung dengan persetujuan presiden.

Namun, yang kini termaktub dalam Pasal 10 Ayat 1 UU KY tentang Hakim Agung dan di Pasal 17 Ayat 1

UU MA bertentangan dengan UUD 1945 yang dimaknai dapat dipanggil, dimintai keterangan, penyidikan

ditangkap atau ditahan hanya atas perintah jaksa agung setelah mendapatkan persetujuan presiden.

"Sidang pendahuluan uji materi ini akan berlangsung Selasa (27/10) siang. Pengalaman saya, seperti ini

kayaknya merepotkan. Diharapkan jangan lagi terulang kepada anggota KY dan hakim agung," ucapnya.

Jika nanti permohonannya dikabulkan MK, Taufiqurrohman sadar tidak dapat merasakan dampaknya.

"Memang putusan MK itu tidak berlaku surut. Saya melakukan ini untuk KY ke depan. Saya juga

memasukkan hakim agung karena KY ada tugas untuk menjaga kehormatan hakim," tuturnya.

Kuasa hukum pemohon, Andi Asrun mengatakan, persetujuan presiden sebelum memeriksa pejabat

negara diperlukan dalam rangka melindungi harkat, martabat, serta wibawa pejabat negara dan

lembaga negara agar diperlakukan secara hati-hati, cermat, tidak sembrono, dan tidak sewenang-

wenang.

"Pemeriksaan polisi tanpa izin presiden yang dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai keinginan penyidik

kepolisian terbukti mengganggu pelaksanaan kewajiban konstitusional KY sebagai lembaga negara yang

Page 7: BPK Sebut Kinerja Keuangan Lembaga Negara Lebih Buruk

diatur dalam UUD 1945. Dengan demikian, pemohon memiliki kedudukan hukum untuk mengajukan

perkara pengujian a quo ke mahkamah," ucapnya.

Pemohon ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri, menyusul pengaduan hakim Sarpin Rizaldi

yang menangani sidang praperadilan penetapan tersangka Komjen Budi Gunawan oleh Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Februari 2015 lalu. Pemohon

ditetapkan sebagai tersangka bersama Ketua KY, Suparman Marzuki, dengan dugaan tindak pidana

pencemaran nama baik.

"Pemohon harus menghadap penyidik, sekalipun telah mengutarakan keberatan terhadap pemeriksaan

penyidik tersebut. Ia seraya meminta penundaan pemeriksaan guna menunggu hasil pemeriksaan

Dewan Pers terkait legalitas pemberitaan komentar KY," ucapnya.

Menkeu Tak Tahu Anggaran DPR Rp 740 Miliar Untuk Apa

Page 8: BPK Sebut Kinerja Keuangan Lembaga Negara Lebih Buruk

Dalam APBN tahun anggaran 2016, Dewan Perwakilan Rakyat dapat dana DPR Rp 2,239 miliar untuk

program pelaksanaan fungsi legislasi DPR RI dan Program peningkatan sarana dan prasarana DPR RI.

Selain itu dalam APBN2016 ada tambahan Rp 740 miliar.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengaku tidak mengetahui program DPR terkait anggaran Rp

740 miliar. Bambang mengaku harus menunggu penjelasan dari Badan Urusan Rumah Tangga dan Sekjen

DPR RI perihal tambahan anggaran tersebut di APBN 2016.

"Kita menunggu detail, anggaran tambahan Rp 740 miliar itu dipakai untuk apa," ujar Bambang di kantor

Ditjen Pajak, Jakarta, Selasa (3/11/2015)

Bambang menegaskan pihak pemerintah tidak bisa menentukan atau mengarahkan program yang harus

dilaksanakan pihak DPR. Pasalnya DPR kata Bambang adalah lembaga tinggi negara.

"Kita tidak bisa menentukan apalagi saya Menteri Keuangan, boleh ini nggak boleh itu," jelas Bambang.

Bambang menambahkan hal yang bisa dilakukan Kementerian Keuangan sebagai bendahara negara

adalah berkoordinasi dengan Kementerian atau Lembaga negara. Karena proses perizinan pencairan

uang proyek negara harus melalui Kementerian Keuangan.

"Kalau Kementerian PU atau pertahanan bisa, bedakan lembaga tinggi negara dengan Kementerian atau

Lembaga," kata Bambang.

Page 9: BPK Sebut Kinerja Keuangan Lembaga Negara Lebih Buruk
Page 10: BPK Sebut Kinerja Keuangan Lembaga Negara Lebih Buruk