bp hotel dgibraltarz

PT. Danadyaksa ArfaEnterprise, Tbk Jalan Cisitu Lama Nomor 5/160B

Dago, Bandung 40135

dgibraltarz resort hotel Page 1 of 45

Executive Summary PT. Danadyaksa Arfa Enterprise, Tbk adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa, terutama jasa pariwisata. Sebagai sebuah perusahaan yang sudah mempunyai beberapa anak usaha yang berkembang baik, Danadyaksa pada tahun 2009 ini ingin melebarkan lagi sayap bisnisnya dalam bidang pariwisata, dengan membangun sebuah hotel mewah berbintang lima dengan konsep unik dan baru, yaitu dgibraltarz hotel. Nama dgibraltarz hotel ini mengingatkan pada suatu selat terkenal yang memisahkan Benua Eropa bagian selatan dengan Benua Afrika bagian utara yang terkenal yaitu Selat Giblartar. Selat Giblartar adalah sebuah selat dengan pemandangan biru laut yang menawan, lautnya terdiri dari dua warna biru yang berbeda tetapi tidak tercampur satu dengan lainnya. Deburan ombak berpadu dengan hembusan angin ciri khas pantai yang meniup pepohonan pinggir pantai adalah sebuah pemandangan indah salah satu tepi pantai di selat itu. Kapal‐kapal besar dari mulai kargo, fery, sampai kapal pesiar sering terlihat lalu lalang di selat yang bernilai sejarah tinggi tersebut. Sesekali rombongan burung tampak terbang beriringan melewati selat itu dan sesekali juga mereka mendarat ke permukaan laut untuk menangkap ikan sebagai makanan mereka. Pada sore hari, selat itu tampak semakin menawan dengan pemandangan orange saat matahari tenggelam menambah kesan suasana romantis di tepi selat tersebut. Malam harinya, jajaran lampu‐lampu rumah dan gedung‐gedung tepi pantai di sisi pantai seberang terlihat anggun dan sesekali berpendar bagaikan membentuk suatu waterfront cantik di seberang. Apalagi, dengan taburan bintang di langit malam yang semakin menambah nilai lebih suasana tepi pantai itu. Suasana yang indah tersebut akan segera dapat dirasakan oleh para wisatawan dengan tidak usah jauh‐jauh pergi ke Eropa atau Afrika, melainkan cukup bertandang ke Indonesia, sebuah negeri Zamrud Khatulistiwa yang mempunyai pesona pantai menarik. dgibraltarz hotel akan hadir di tengah‐tengah Indonesia, tepatnya di tepi pantai Sanur, Bali, dengan konsep yang unik dan berbeda. Para wisatawan akan dapat menikmati sebuah sensasi baru sebuah pantai indah dari sebuah kamar hotel dengan hanya memandang dari jendela kamarnya. dgibraltarz hotel adalah sebuah hotel pertama di Indonesia, yang tidak terletak di daratan, tetapi di tepi laut, dengan bangunan hotel sebuah kapal pesiar megah nan indah. Hadir dengan fasilitas lengkap bak sebuah kapal pesiar yang sedang bersandar di tepi laut, dgibraltarz hotel akan memanjakan semua tamunya agar dapat merasakan liburan yang sempurna dengan konsep hotel mewah serba lengkap dengan one spot entertainment and sport area. Tidak kurang dari 400 kamar mewah, 6 restauran, bar, bowling court, billiard arena, health club, fitness center, spa, lahan parkir berkapasitas 500 kendaraan, 3 buah ballroom, auditorium besar, 2 business center, ruang pertunjukan, child care room, gallery, 3 toko, cafe, dan kolam renang dapat tamu gunakan tiap waktunya. dgibraltarz hotel akan menjadi hotel bintang lima terbaik di Tanah Air. Dengan potensi pasar sekitar 800 ribu tamu hotel bintang lima tiap tahunnya, PT. Danadyaksa Arfa Enterprise, Tbk sebagai pemilik sekaligus pengembang yakin dgibraltarz hotel ini akan berkembang dan dapat menjadi usaha yang menjanjikan kedepannya.


Dago, Bandung 40135


BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Bisnis

Latar belakang kami mendirikan hotel ini, kami bagi menjadi dua. Pertama adalah latar belakang alami dan latar belakang bisnis. Latar belakang alami kami yang pertama dalam memilih bisnis ini adalah sudah berkurangnya waktu istirahat manusia. Manusia kini sudah terlalu sibuk dengan kesibukannya sehingga kurang memerhatikan tubuhnya. Maka dari itu kami berpikir sangat dibutuhkan suatu tempat dimana manusia dapat beristirahat dengan nyaman.

Latar belakang lain yang mendorong kami adalah kebutuhan manusia akan rekreasi. Manusia pasti memerlukan rekreasi untuk menyegarkan kembali pikirannya yang jenuh. Untuk itu kami membuat sebuah tempat di mana manusia‐manusia yang menggunakan jasa kami dapat melepaskan kejenuhan mereka.

Kemudian manusia menginginkan kesehatan bagi tubuhnya. Sedang kesehatan fisik sangat dipengaruhi oleh kesehatan jiwa. Keadaan stress ataupun pikiran yang jenuh sangat mempengaruhi kesehatan seseorang. Dan kami disini mendirikan sebuah hotel yang bersih dan menyenangkan serta menyehatkan fisik dan jiwa.

Dan latar belakang alami kami yang terakhir adalah bahwa manusia memiliki kecenderungan untuk menikmati potensi alam yang indah. Potensi alam memiliki kekuatan yang dapat membuat suasana menjadi nyaman dan dapat menenangkan jiwa yang melihatnya. Dengan begitu, kami mendirikan sebuah hotel yang dekat dengan keindahan alam sehingga segala manfaat dari potensi alam tersebut dapat didapat bagi jiwa yang melihatnya.

Sedang latar belakang bisnis kami adalah bahwa Indonesia sebagai sebuah Negara yang memiliki potensi pariwisata yang cukup menjual harus didukung pula oleh sarana dan prasarana pendukung yang akan mengangkat pasar pariwisata Indonesia. Dalam promosi yang dilakukan pemerintah dalam proyek “Visit Indonesia 2008”, “Visit Indonesia 2009”, dan “Visit Indonesia 2010” tingkat tujuan pariwisata Indonesia sangatlah meningkat. Maka dari itu, untuk tetap menjaga keberlangsungan bisnis pariwisata Indonesia dan terus menarik masyarakat baik dalam maupun luar negeri, sangat lah dibuthkan sebuah sarana pendukung. Dalam hal ini, kami mengira bahwa, sebuah hotel sangatlah diperlukan untuk menyeimbangkan tingkat kenaikan tourist yang datang ke wilayah pariwisata Indonesia dan jumlah hotel yang ada dan berkualitas internasioanal yang ada di Indonesia.

Sebagai Negara yang berbentuk kepulauan, Indonesia memiliki tingkat objek wisata bahari yang sangat tinggi. Indonesia adalah salah satu Negara dengan garis pantai terpanjang di dunia, pastilah memiliki banyak variasi jenis pantai. Dengan begitu, wisata pantai Indonesia haruslah ditingkatkan dan diperbaiki dengan penambahan dan perbaikan sarana dan prasarana pendukung yang nantinya akan menunjang objek‐objek pariwisata pantai di Indonesia. Hal ini nantinya akan menambah keinginan masyarakat, baik dalam negeri maupun luar negeri agar datang berkunjung ke tempat‐tempat wisata bahari di Indonesia. Dan salah satunya adalah dengan pembangunan hotel di tepi pantai yang bertaraf internasional dan dapat menarik wisatawan dalam negeri dan mancanegara.

Indonesia merupakan sebuah Negara berkembang yang terlihat hanya menitik beratkan sektor ekonominya pada industri manufaktur dan agraris. Namun, apabila kita telaah, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam industri jasa, terutama sektor pariwisata. Sektor pariwisata sebenarnya sangatlah penting karena dapat meningkatkan devisa bagi negara. Selain itu, dengan


Dago, Bandung 40135


adanya objek pariwisata yang terkenal dalam sebuah negara, maka negara tersebut tentunya akan menjadi lebih di kenal oleh dunia luas. Dan apabila Indonesia telah dikenal luas oleh masyarakat dunia maka bukanlah tidak mungkin Indonesia akan lebih mudah melakukan diplomasinya dengan negara‐negara lain. Maka dari itu, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor industri strategis yang harus dikembangkan di negeri ini, di tambah negeri ini memang memiliki potensi besar dalam bidang ini.

Dengan adanya suatu lapangan kerja baru dan bangkitnya sektor pariwisata di Indonesia, maka akan terjadi banyak kenaikan pula dalam berjalannya roda perekonomian bangsa ini. Dengan adanya sarana dan prasarana pendukung yang akan menarik masyarakat luar, investor‐investor akan lebih senang dan mudah untuk berinvestasi di Indonesia. Dengan menciptakan iklim wisata yang baik, maka iklim bisnis pun semakin baik. Semua negara‐negara yang menjadi tujuan wisata dunia haruslah memiliki keramahan dan kenyamanan dalam kesehariannya. Maka dari itu untuk menciptakan suatu iklim bisnis yang baik sangatlah dibutuhkan iklim pariwisata yang baik. Selain itu, dengan dibangunnya sebuah lahan pekerjaan baru, maka tingkat pengangguran di Indonesia akan sedikit teratasi karena sektor pariwisata cukup menyerap banyak tenaga manusia dalam melaksanakan industrinya.

1.2 Tujuan Dan Manfat

Dalam pembangunan hotel ini, kami bertujuan untuk ikut berpartisipasi dalam meningkatkan industri pariwisata Indonesia yang mulai bangkit setelah cukup terpuruk setelah adanya beberapa insiden yang menyebabkan enggannya masyarakat luar negeri untuk berkunjung ke Indonesia. Selain itu, tujuan kami dalam membangun hotel ini adalah untuk menambah sarana dan prasarana dalam meningkatkan industri pariwisata Indonesia yang mulai berkembang serta menyeimbangkan tingkat wisatawan yang datang dan jumlah sarana dan prasarana pariwisata yang ada demi keberlangsungan sektor industri jasa pariwisata. Tujuan kami juga ikut meramaikan persaingan industri pariwisata Indonesia yang cukup potensial untuk dikembangkan. Kami juga ingin menjadi sebuah hotel bertaraf internasional terbaik yang ada di Indonesia. Dan menjadi sebuah standar pelayanan industri hotel yang ada di Indonesia.

Dalam membangun hotel ini, kami juga ingin membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan tambahan dengan bertambahnya aktivitas di sekitar wilayah tempat tinggal mereka yang menjadi objek wisata strategis. Kami juga ingin berandil dalam mengenalkan budaya bangsa kepada dunia internasional dengan menyajikan hotel modern yang disisipi budaya nusantara dalam menjalankan bisnis ini. 1.3 Ruang Lingkup Bisnis

Menurut Dirjen Pariwisata – Depparpostel, Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan, untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial. Dan menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan R.I No. PM 10/PW – 301/Phb. 77, tanggal 12 Desember 1977, Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan, berikut makan dan minum. Sedang menurut departemen pariwisata, Resort adalah suatu perubahan tempat tinggal untuk sementara bagi seseorang di luar tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kesegaran jiwa dan raga serta hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga dikaitkan dengan kepentingan yang


Dago, Bandung 40135


berhubungan dengan kegiatan olah raga, kesehatan, konvensi, keagamaan serta keperluan usaha lainnya.

Sedangkan pengertian Hotel Resort didefinisikan sebagai hotel yang terletak dikawasan wisata, dimana sebagian pengunjung yang menginap tidak melakukan kegiatan usaha. Umumnya terletak cukup jauh dari pusat kota sekaligus difungsikan sebagai tempat peristirahatan. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hotel resort secara total menyediakan fasilitas untuk berlibur, rekreasi dan olah raga. Juga umumnya tidak bias dipisahkan dari kegiatan menginap bagi pengunjung yang berlibur dan menginginkan perubahan dari kegiatan sehari‐hari.

Berdasarakan pengertian pengertian di atas, ruang lingkup bisnis kami adalah ruang lingkup hotel resort yang berupa jasa penginapan dan wisata sebagai tempat tinggal sementara seseorang yang dikelola secara komersial. Bisnis kami juga mencakup penyewaan beberapa tempat atau ruang di hotel kami yang nantinya dapat dijadikan tempat usaha lain bagi perusahaan lain yang ingin bekerjasama dengan kami untuk menambah fasilitas‐fasilitas yang ada di hotel kami.

1.4 Stakeholder

Dalam menjalankan usaha ini, ada beberapa pihak yang terkait dengan usaha kami kedepannya. Pihak pertama yaitu penentu dan pembuat kebijakan daerah tempat kami membangun usaha, yaitu pemerintah, baik pemerintah daerah, pemerintah propinsi, maupun pemerintah pusat. Pemerintah dalam hal ini adalah regulator dan pemberi izin dalam setiap kegiatan yang akan menunjang usaha kami kedepannya. Hubungan baik dengan pemerintah akan kami jaga dengan baik dan professional untuk menunjang tercapainya ”tujuan bersama” kami, yaitu majunya pariwisata Indonesia.

Pihak yang kedua, yaitu investor. Sebagai perusahaan terbuka, setiap usaha yang akan dikembangkan tidak berstatus kepemilikan tunggal. Dalam artian, harus ada lebih dari satu pihak yang turut mengembangkan usaha ini dan kepemilikan sesuai dengan kesepakatan. Untuk itu, dalam mengembangkan usaha ini, kami akan menawarkan usaha ini ke beberapa investor agar turut berinvestasi dalam usaha ini.

Pihak ketiga, yaitu rekanan bisnis. Kami, PT. Danadyaksa Arfa Enterprise, Tbk fokus mengembangkan usaha ini dalam bidang penginapan dan fasilitas primer hotel saja. Oleh sebab itu, fasilitas sekunder hotel seperti restaurant, keamanan, dan lainnya, akan kami buka kesempatan kepada pihak yang ingin membuka dan mengelolanya di area usaha kami untuk selanjutnya menjadi rekanan bisnis kami.

Pihak keempat, yaitu masyarakat sekitar. Tentunya, peranan dan keberterimaan masyarakat sekitar sangat membantu dalam keberjalanan usaha kami. Salah satu peranannnya yaitu dengan turut mempromosikan daerah usaha kami, dan sebagai supply tenaga kerja untuk usaha kami, sehingga kami tidak perlu lagi jauh‐jauh mencari tenaga kerja dari daerah lainnya. Untuk itu, hubungan kerja sama yang baik dengan masyarakat sekitar juga harus kami jaga.

1.5 Pendekatan Pembiayaan

Struktur Pembiayaan Sebagai sebuah perusahaan yang berbentuk persero, dan berstatus terbuka, perusahaan

kami tidak menutup adanya aliran dana dari investor yang ingin menanamkan modalnya di perusahaan kami. Namun begitu kami menerapkan aturan pembagian modal pada perusahaan kami.


Dago, Bandung 40135


Struktur permodalan yang akan kami berlakukan dalam perusahaan kami adalah sebagai berikut:

Modal pemilik : 25% Investor : 75%

Dengan ketentuan setiap investor paling banyak memiliki modal sebesar 20% dari total modal usaha ini.


Dago, Bandung 40135


BAB II RENCANA PEMASARAN

2.1 Deskripsi Sektor Industri Perkembangan Industri Hotel dan Pariwisata Indonesia

“Pertumbuhan pariwisata global kini tercatat rata‐rata empat persen per tahun. Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pun memperkirakan mobilitas wisatawan dunia akan mencapai angka satu miliar pada 2010.

Berdasarkan prediksi tersebut, distribusi pasar wisatawan internasional, khususnya di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia akan menjadi kawasan tujuan wisata utama yang mengalami pertumbuhan paling tinggi di antara kawasan‐kawasan lain di dunia.

Bahkan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pariwisata Indonesia saat ini merupakan sektor kegiatan berorientasi ekspor terbesar kedua setelah minyak gas (migas) yang menghasilkan penerimaan devisa tertinggi yang pernah dicapai sebesar 6,7 miliar dolar AS. (BPS 1998). Kondisi ini merupakan perbaikan yang terjadi setelah krisis ekonomi dan politik tahun 1998 di mana saat itu perkembangan pariwisata sempat mengalami penurunan.

Sektor pariwisata dalam tahun 2004 menghasilkan devisa 4,8 miliar dolar AS dari kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 5,3 juta orang. Namun dalam tahun 2005 hanya menerima kunjungan wisatawan asing sebanyak lima juta orang dengan memperoleh devisa 4,5 miliar dolar AS.

Sedangkan perkembangan wisatawan Nusantara (wisnu) tahun 2005 mencapai 109,9 juta orang dengan pembelanjaan mencapai Rp 86,6 triliun. Kunjungan wisnu tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatat 108,3 juta orang dengan pembelanjaan Rp 77,9 triliun.” (dikutip dari: Suara Karya Online) Berdasarkan data kutipan di atas, maka dikatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu

tujuan wisata utama di Asia‐pasifik. Ditambah lagi parowisata merupakan sektor unggulan indonesia setelah migas. Dengan begitu kami beranggapan bahwa usaha dibidang industri pariwisata merupakan suatu yang menguntungkan dan menjanjikan. Kami yakin setelah adanya program Visit Indonesia 2008 pariwisata Indonesia akan semakin mendunia dan lebih berprospek daripada saat ini.


Dago, Bandung 40135


Dari tabel di atas kami juga melihat adanya tingkat kenaikan yang cukup signifikan dalam

pertambahan jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi Indonesia pada periode satu tahun belakangan. Bila dilihat terjadi kenaikan sebesar 13.24 % jumlah wisman yang datang ke Indonesia. Hal ini menjadi salah satu peluang bagi industri pariwisata Indonesia. Data ini yang kami ambil dari Biro Pusat Statistik ini juga semakin meyakinkan kami bahwa industri pariwisata di Indonesia merupakan suatu sektor industri strategis yang menjanjikan dan cukup menggiurkan.

Dari data selanjutnya, kami juga melihat bahwa tingkat hunian kamar (TPK) hotel

berbintang di 14 daerah tujuan wisata utama di Indonesia pada penghujung tahun 2008 mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Kami menilai bahwa data tersebut cukup mempresentasikan bahwa target usaha kami akan tercapai.


Dago, Bandung 40135


2.2 Analisis Kompetisi Pasar dan Competitor

Analisis kompetisi pasar dapat kita bagi menjadi dua aspek, yaitu: konsumen dan pesaing (competitor). Dari sudut pandang konsumen, hal yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar potensi/ peluang konsumen (wisatawan asing dan domestik) di lokasi tempat usaha dan seberapa besar potensi wisatawan asing maupun domestic akan menginap di hotel berbintang lima. Sedangkan dari pihak pesaing, kami ingin mengidentifikasikan seberapa banyak pesaing yang sekelas yang berada di area usaha kami dan seberapa besar kekuatannya.

Pemilihan lokasi hotel merupakan salah satu hal penting yang dilakukan dari segi aspek konsumen. Karena bila lokasi yang dipilih tidak tepat dapat mengakibatkan kurangnya tingkat kepuasan dan kenyamanan yang dialami oleh konsumen sehingga dapat menimbulkan kesan yang negatif di mata konsumen

Pemilihan lokasi bergantung pada: • Terletak di garis pantai • Terhindar dari pencemaran yang diakibatkan suara bising, bau tidak enak, debu, asap,

serangga, dan binatang mengerat • Kemudahan dicapai oleh kendaraan umum / pribadi roda empat langsung ke area hotel • Posisi yang dekat dengan tempat wisata Beberapa metode digunakan untuk melakukan proses pemilihan lokasi, salah satunya adalah

metode pembobotan. Untuk menentukan lokasi ‘dgibraltarz hotel’ digunakan metode pembobotan pada tiga kriteria terakhir saja karena kriteria pertama merupakan suatu kriteria yang harus dipenuhi pada pemilihan lokasi. Perhitungannya ditampilkan sebagai berikut:

Jakarta Surabaya Denpasar

Kriteria Penilaian Bobot Rating

Bobot x Rating

Rating Bobot x Rating

Rating Bobot x Rating

Terhindar dari pencemaran

0.4 20 8 30 12 60 24

Kemudahan akses 0.35 40 14 30 10.5 50 17.5 Dekat dengan tempat wisata

0.25 60 15 50 12.5 70 17.5

Total 37 35 59

Berdasarkan perhitungan di atas, Denpasar memiliki nilai yang paling tinggi. Oleh karena itu, kami memilih denpasar sebagai lokasi hotel.


Dago, Bandung 40135


Menurut data statistik dari Badan Pusat Statistik, pada tahun 2008 jumlah wisatawan mancanegara yang berwisata ke Bali mencapai 2.081.786 wisatawan. Sementara, jumlah wisatawan domestik yang berkunjung ke Bali sekitar 1.368.750 wisatawan. Jumlah ini merupakan angka yang besar mengingat Bali merupakan tujuan utama wisata di Indonesia dengan keindahan alamnya dan budayanya (lebih jelas akan dibahas pada BAB III).

Dari total sekitar 3,5 juta wisatawan, 23,21% (sekitar 800 ribu) menginap di hotel bintang lima setiap tahunnya. Hal ini merupakan kesempatan bagi para pengembang bisnis hotel bintang lima untuk semakin berpacu memikat para wisatawan dengan berbagai fasilitas dan keunikannya.

Dari sudut pandang competitor, kami melihat ada beberapa hotel berbintang empat dan lima di daerah lokasi tempat usaha kami. Beberapa diantaranya adalah : Inna Grand Hotel, Villa Capung, Amanusa Bali Hotel, dan Amandari Bali Hotel. Dimana, di antara sejumlah hotel‐hotel tersebut terdapat dua hotel bintang lima yang berpotensi sebagai kompetitor atau pesaing terbesar dalam bisnis hotel kami. Kekuatan persaingan dari dua pesaing terdekat, kami daftarkan sebagai berikut: Keunggulan : - Dekat dengan airport I Gusti Ngurah Rai - Dikelilingi taman tropis yang indah - Luxury hotel, ada sekitar 400 kamar mewah - Ada theater terbuka - Dipinggir pantai - Ada taman reptil dan buaya - Dekat dengan golf course

Kekuatan pesaing dapat terlihat dari jumlah hotel bintang lima yang terdapat di daerah sanur

beach. Hanya sedikit bintang lima yang ada, yang mengindikasikan besarnya potensi pesaing‐pesaing ini untuk merebut pangsa pasar di daerah sanur.

Untuk lebih memudahkan dalam analisis kompetisi pasar dan competitor, kami merangkum penjelasan sebelumnya dengan tools Analisis SWOT dengan input analisis faktor internal dan eksternal lingkungan hotel. IFAS adalah tabel yang menunjukkan kekuatan dan kelemahan hotel. EFAS adalah tabel yang menunjukkan peluang dan ancaman yang mungkin muncul dari luar hotel, termasuk pesaing.

Bobot Rating NilaiKeunikan desain hotel dan sensasi berbeda yang ditimbulkan 0.4 10 4Fasilitas yang lengkap 0.3 9 2.7Harga sewa kamar yang bersaing 0.1 8 0.8Lokasi yang strategis (dekat dengan bandara dan jalan raya) 0.2 7 1.4

1 8.9Area pantai yang sempit 0.3 9 2.7Akan sulit ekspansi bangunan hunian dan fasilitas 0.1 8 0.8Belum mempunyai pengalaman dalam bidang perhotelan 0.2 8 1.6Area rekreasi sekitar yang masih kurang 0.4 7 2.8

1 7.9

Faktor‐Faktor Strategi Internal PerusahaanIFAS

Strength

Weakness

Total

Total


Dago, Bandung 40135


Bobot Rating NilaiPotensi pasar yang menjanjikan 0.4 8 3.2Konsep yang tidak mudah ditiru 0.2 9 1.8Karakter manusia yang menyukai sensasi baru 0.3 8 2.4Kemudahan usaha di Bali 0.1 7 0.7

1 8.1Setidaknya ada enam hotel yang menjadi pesaing 0.4 8 3.2Tingkat kepercayaan masyarakat pada hotel baru rendah 0.2 7 1.4Birokrasi pemerintah dalam impor benda besar 0.3 8 2.4Tidak ada role model karena pioneer dan tunggal 0.1 8 0.8

1 7.8

Faktor‐Faktor Strategi Eksternal PerusahaanEFAS

Opportunities

Threats

Total

Total

Dari analisis IFAS dan EFAS di atas, kita buat rencana strategi pemasaran dengan analisis SWOT berikut :

Strengths Weaknesses Menonjolkan keunikan konsep hotel dan kelebihannya pada promosi

Memperluas area pantai saat pengembangan

Menambah fasilitas saat dikembangkan

Menyewa lembaga konsultasi perhotelan atau merekrut expert

Promosi dan iklan yang gencar di tempat‐tempat strategis seperti

airport, restaurant, dsb

Menjalin kerja sama dengan banyak stakeholder

Opportunities

Menerapkan harga promosi periodik

Menonjolkan keunggulan konsep dan fasilitas pada marketing

Memperluas area pantai saat pengembangan

Membangun jaringan yang lebih baik kepada pemerintah

Menyiapkan lahan usaha yang luas saat pengembangan

Threats

Membangun image/positioning dengan bekerja sama dengan area

rekreasi lain Memperbesar potensi alam

2.3 Analisis STP

Segmentasi

Segmentasi adalah cara memilah‐milah kelompok konsumen berdasarkan potensial penawaran produk yang berbeda‐beda. Pembagian pangsa pasar dibagi menjadi 4 yaitu Didasarkan pada: • Demografi

o wisatawan mancanegara o wisatawan dalam negeri


Dago, Bandung 40135


• Usia o anak‐anak(0‐12 thn), o remaja(13‐19), o peralihan(30‐45) o usia mapan(>45)

• Status ekonomi o kalangan bawah o kalangan menengah o kalangan atas

• Tujuan kedatangan o tujuan rekreasi o tujuan binis.

Targeting

Target utama pemasaran produk ini adalah segmen pasar ‘dgibraltarz hotel’ kelompok kalangan menengah dan kalangan atas. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa kelompok tersebut memiliki ukuran pasar yang besar, dan perkiraan bahwa segmen ini memiliki kemampuan ekonomi untuk menginap di sebuah hotel berbintang, dan mengutamakan suatu kepuasan dan kualitas yang tinggi. Sedangkan segmen yang lain, yaitu kalangan menengah kebawah, merupakan target lanjutan setelah melihat perkembangan pemasaran pada target pertama. Target ini bersifat jangka panjang sehingga produk ini untuk kedepannya dapat beredar dan diterima oleh masyarakat secara luas.

Target produk ini secara umum adalah masyarakat yang datang ke wilayah tempat usaha kami, baik itu bertujuan wisata maupun bertujuan bisnis. Kami menargetkan masyarakat dengan rentang usia 30 tahun keatas sebagai target utama usaha kami. Hal ini didasarkan anggapan bahwa rentang usia tersebut cenderung sudah memiliki penghasilan tetap dan dan lebih berorientasi pada kenyamanan dan fasilitas terhadap hotel yang mereka pilih. Positioning

Positioning merupakan persepsi konsumen terhadap suatu produk yang memberikan suatu penempatan di pasar sehingga mendapatkan sambutan positif dibandingkan produk‐produk pesaing.

Secara umum, positioning dapat dilakukan dengan pemanfaatan variabel‐variabel pemasaran yang berupa promotion, positioning, publicity, packaging, placement, people, process, physical evidence.

Positioning ‘dgibraltarz hotel’ di mata konsumen pertama kali terletak pada branding. Penamaan ‘dgibraltarz hotel’ dianggap dapat menarik perhatian para konsumen dan mudah diingat sehingga dapat menciptakan kesan keunikan khusus bagi para konsumen. Penamaan ini akan dapat memberikan kesan pada konsumen untuk mengaitkannya dengan objek laut dan panorama yang mengesankan.

‘dgibraltarz hotel’ juga memiliki keunikan pada bentuk hotel yang memang berbeda dibandingkan dengan hotel‐hotel pada umumnya., yaitu berbentuk kapal pesiar. Hal ini merupakan suatu inovasi di bidang perhotelan dan merupakan suatu kekuatan yang dapat bersaing dengan hotel‐hotel lain yang menjadi kompetitor. Bentuk hotel kami yang berupa kapal ini merupakan inovasi yang pertama di Indonesia. Hal ini menambah rasa keingintahuan para konsumen akan hotel kami. Kesan yang ditimbulkan di mata para konsumen dengan melihat


Dago, Bandung 40135


keunikan bentuk hotel juga akan dapat menambah daya saing ‘dgibraltarz hotel’ dibandingkan dengan hotel‐hotel lainnya. 2.4 Program Marketing Mix

Berikut ini adalah analisis marketing plan yang akan kami lakukan.sudut pandang yang kami

tonjolkan dari hotel kami terdiri dari : Product/Service

Pelayanan yang kami tawarkan berkelas. Layaknya hotel‐hotel bintang lima yang lain, kami mengusahakan pelayanan terbaik di setiap unsur hotel. Dengan dibangun dari kapal pesiar yang sudah tidak beroperasi lagi, kami menjamin keunikan yang ada. Hotel yang berkapasitas luas, terdiri dari berbagai macam bar, restoran dan fasilitas pendukung lainnya, menjadikan hotel ini sebuah pesaing besar bagi hotel‐hotel selevel lainnya.

Kapal Starcruise tipe Pisces

Ship Facts Gross Tonnage : 40,053grt Length (metres) : 177m/579ft Width (metres) : 29m/95ft Average Cruising Speed (knots) : 18kn Maximum Cruising Speed (knots) : 21kn Number of Stabilisers : Yes Bow & Stern Thrusters : 2 Full Satellite Navigation System : 2 Number of Cabins : 692 Passenger Capacity (based on lower berths): 1,168

Produk kami yang dibentuk dari sebuah kapal pesiar mewah yang sudah tidak difungsikan lagi akan membuat hotel kami akan lebih diingat oleh pelanggan dan wisatawan yang pernah mengunjungi hotel kami. Kesan sebagai hotel yang unik tak akan bias lepas dari kami, sehingga bentuk dari hitel kami menjadikan salah satu potensi marketing dan promosi dari kami.

Price

Harga yang ditawarkan pun bersaing. Kami berusaha menjaga kesetiaan pelanggan dengan menghadirkan harga yang bersaing dan relatif lebih murah dibanding hotel‐hotel sejenis namun dengan kualitas dan fasilitas yang lebih menarik.


Dago, Bandung 40135


Data berikut merupakan harga beberapa hotel lain yang mungkin akan menjadi pesaing dalam industri hotel di Bali yang akan menjadi daerah dimana kami berlokasi:

Villa Capung: ($633‐920$)

Room Type : 3 Bedroom Villa 1 (sleeps 6) Breakfast : Included

Period Single Double/Twin Triple Quad Jan 02 2010 ~ Jan 10 2010 920 US$ 920 US$ 920 US$ 920 US$ Aug 01 2009 ~ Aug 31 2009 920 US$ 920 US$ 920 US$ 920 US$ Nov 27 2009 ~ Nov 29 2009 863 US$ 863 US$ 863 US$ 863 US$ Sep 01 2009 ~ Sep 15 2009 863 US$ 863 US$ 863 US$ 863 US$ Jul 01 2009 ~ Jul 31 2009 863 US$ 863 US$ 863 US$ 863 US$ Nov 30 2009 ~ Dec 19 2009 633 US$ 633 US$ 633 US$ 633 US$ Sep 16 2009 ~ Nov 26 2009 633 US$ 633 US$ 633 US$ 633 US$ Apr 14 2009 ~ Jun 03 2009 633 US$ 633 US$ 633 US$ 633 US$ Sanur Beach Hotel: ($84‐$456)

Room Type : Superior Breakfast : Included

Period Single Double/Twin Triple Quad May 01 2009 ~ Jul 31 2009 84 US$ 84 US$ N/A N/A Aug 01 2009 ~ Sep 15 2009 108 US$ 108 US$ N/A N/A Sep 16 2009 ~ Oct 31 2009 84 US$ 84 US$ N/A N/A Nov 01 2009 ~ Dec 23 2009 101 US$ 101 US$ N/A N/A Dec 24 2009 ~ Jan 05 2010 149 US$ 149 US$ N/A N/A Jan 06 2010 ~ Mar 31 2010 101 US$ 101 US$ N/A N/A Room Type : Deluxe Garden View Breakfast : Included

Period Single Double/Twin Triple Quad May 01 2009 ~ Jul 31 2009 97 US$ 97 US$ 125 US$ N/A Aug 01 2009 ~ Sep 15 2009 120 US$ 120 US$ N/A N/A Sep 16 2009 ~ Oct 31 2009 97 US$ 97 US$ N/A N/A Nov 01 2009 ~ Dec 23 2009 113 US$ 113 US$ 147 US$ N/A Dec 24 2009 ~ Jan 05 2010 164 US$ 164 US$ 203 US$ N/A Jan 06 2010 ~ Mar 31 2010 113 US$ 113 US$ 147 US$ N/A Room Type : Deluxe Sea View Breakfast : Included

Period Single Double/Twin Triple Quad May 01 2009 ~ Jul 31 2009 108 US$ 108 US$ N/A N/A Aug 01 2009 ~ Sep 15 2009 131 US$ 131 US$ N/A N/A Sep 16 2009 ~ Oct 31 2009 108 US$ 108 US$ N/A N/A Nov 01 2009 ~ Dec 23 2009 132 US$ 132 US$ 166 US$ N/A Dec 24 2009 ~ Jan 05 2010 187 US$ 187 US$ 226 US$ N/A Jan 06 2010 ~ Mar 31 2010 132 US$ 132 US$ 166 US$ N/A Room Type : Superior (All Inclusive) Breakfast : Included

Period Single Double/Twin Triple Quad


Dago, Bandung 40135


Aug 01 2009 ~ Aug 31 2009 155 US$ 204 US$ N/A N/A Sep 01 2009 ~ Dec 23 2009 127 US$ 175 US$ N/A N/A Dec 24 2009 ~ Jan 05 2010 155 US$ 204 US$ N/A N/A Jan 06 2010 ~ Mar 31 2010 127 US$ 175 US$ N/A N/A Room Type : Deluxe Garden View (All Inclusive) Breakfast : Included

Period Single Double/Twin Triple Quad Aug 01 2009 ~ Aug 31 2009 169 US$ 217 US$ 302 US$ N/A Sep 01 2009 ~ Dec 23 2009 141 US$ 190 US$ 274 US$ N/A Dec 24 2009 ~ Jan 05 2010 169 US$ 217 US$ 302 US$ N/A Jan 06 2010 ~ Mar 31 2010 141 US$ 190 US$ 274 US$ N/A Room Type : Deluxe Sea View (All Inclusive) Breakfast : Included

Period Single Double/Twin Triple Quad Aug 13 2009 ~ Aug 31 2009 183 US$ 232 US$ 316 US$ N/A Sep 01 2009 ~ Dec 23 2009 155 US$ 204 US$ 288 US$ N/A Dec 24 2009 ~ Jan 05 2010 183 US$ 232 US$ 316 US$ N/A Jan 06 2010 ~ Mar 31 2010 155 US$ 204 US$ 288 US$ N/A Room Type : Junior Suite Breakfast : Included

Period Single Double/Twin Triple Quad May 01 2009 ~ Jul 31 2009 209 US$ 209 US$ N/A N/A Aug 01 2009 ~ Sep 15 2009 233 US$ 233 US$ N/A N/A Sep 16 2009 ~ Oct 31 2009 209 US$ 209 US$ N/A N/A Nov 01 2009 ~ Dec 23 2009 232 US$ 232 US$ 264 US$ N/A Dec 24 2009 ~ Jan 05 2010 303 US$ 303 US$ 341 US$ N/A Jan 06 2010 ~ Mar 31 2010 232 US$ 232 US$ 264 US$ N/A Room Type : Junior Suite (All Inclusive) Breakfast : Included

Period Single Double/Twin Triple Quad Aug 01 2009 ~ Aug 31 2009 323 US$ 372 US$ 456 US$ N/A Sep 01 2009 ~ Dec 23 2009 295 US$ 344 US$ 428 US$ N/A Dec 24 2009 ~ Jan 05 2010 323 US$ 372 US$ 456 US$ N/A Jan 06 2010 ~ Mar 31 2010 295 US$ 344 US$ 428 US$ N/A

Amanusa Bali Hotel ($933‐$1,917)

Room Type : Garden Suite Breakfast : Not Included

Period Single Double/Twin Triple Quad May 01 2009 ~ Oct 31 2009 933 US$ 933 US$ N/A N/A Room Type : Deluxe Suite Breakfast : Not Included

Period Single Double/Twin Triple Quad May 01 2009 ~ Oct 31 2009 1,203 US$ 1,203 US$ N/A N/A Room Type : Pool Suite Breakfast : Not Included

Period Single Double/Twin Triple Quad May 01 2009 ~ Oct 31 2009 1,480 US$ 1,480 US$ N/A N/A Room Type : Amanusa Suite (1 Bedroom) Breakfast : Not Included


Dago, Bandung 40135


Period Single Double/Twin Triple Quad May 01 2009 ~ Oct 31 2009 1,917 US$ 1,917 US$ N/A N/A Amandari Hotel Bali ($912‐$4,853)

Room Type : Village Suite Breakfast : Not Included

Period Single Double/Twin Triple Quad May 01 2009 ~ Mar 31 2010 912 US$ 912 US$ 1,054 US$ N/A Room Type : Valley Suite Breakfast : Not Included

Period Single Double/Twin Triple Quad May 01 2009 ~ Mar 31 2010 1,176 US$ 1,176 US$ 1,318 US$ N/A Room Type : Pool Suite Breakfast : Not Included

Period Single Double/Twin Triple Quad May 01 2009 ~ Mar 31 2010 1,446 US$ 1,446 US$ 1,588 US$ N/A Room Type : Ayung Suite Breakfast : Not Included

Period Single Double/Twin Triple Quad May 01 2009 ~ Mar 31 2010 2,137 US$ 2,137 US$ 2,279 US$ N/A Room Type : Amandari Suite 1 Bedroom Breakfast : Not Included


Period Single Double/Twin Triple Quad May 01 2009 ~ Mar 31 2010 3,311 US$ 3,311 US$ 3,453 US$ N/A Room Type : Amandari Villa Breakfast : Not Included


Period Single Double/Twin Triple Quad May 01 2009 ~ Oct 31 2009 4,743 US$ 4,743 US$ N/A N/A Nov 01 2009 ~ Feb 24 2010 4,787 US$ 4,787 US$ N/A N/A Feb 25 2010 ~ Mar 31 2010 4,853 US$ 4,853 US$ N/A N/A

dgibraltarz Hotel

Tipe standard (26m2‐30m2) sebanyak 136 kamar dengan harga $300‐$350 Tipe deluxe (36m2‐52m2) sebanyak 202 kamar dengan harga $400‐$450 Tipe suite (40m2‐55m2) sebanyak 50 kamar dengan harga $500‐$550 Tipe junior suite (50m2‐60m2) sebanyak 10 kamar dengan harga $600‐$650 Tipe president suite (100m2) sebanyak 2 kamar dengan harga $700‐$800

Place

Dalam pemilihan tempat, kami melakukan pembobotan dalam hal penentuan lokasi dimana kami akan melakukan bisnis. Kami mempunyai beberapa alternatif awal dalam pemilihan lokasi.


Dago, Bandung 40135


Namun setelah dilakukan analisa maka kami memilih Bali sebagai tempat usaha kami didasarkan pada faktor kawasan wisata, fasilitas, dan kondisi sosial budaya.

Dengan berlokasi lepas pantai, kami mempersembahkan hunian hotel yang mengapung dengan pemandangan laut lepas. Hal ini memungkinkan kami menyediakan berbagai fasilitas hiburan berstandar internasional. Selain itu lokasi hotel kami dekat dengan pusat kota dan akses yang terjangkau dengan pusat kota dan objek‐objek wisata yang lain.

Berlokasi di pantai sanur yang eksklusif dan relative tenang, makin menunjang kondisi lingkungan hotel kami. Pantai indah dan tenang manambah kesan berkelas pada hotel kami.

Promotion Dalam rangka memperkenalkan hotel kami, Kami melakukan beberapa rencana strategi

promosi. Kami akan membagi beberapa tahap,yaitu : tahap pra opening dan pasca opening. Dalam pre‐opening marketing strategy, kami melakukan kerjasama dengan bebrapa

pihak,seperti dinas pariwisata(pemerintah),travel agent,objek pariwisata terdekat,pengusaha‐


Dago, Bandung 40135


pengusaha jasa transportasi,media massa,serta pemasangan iklan berupa baliho dan papan iklan(advertisement board).

Di pasca opening, promosi yang kami lakukan dimulai dengan grand opening hotel yang akan lebih mengenalkan produk kami di masyarakat.Setelah itu kami mulai bekerjasama dengan berbagai penyelenggara acara(event organizer) agar menjadikan hotel kami sebagai tempat penyelenggaraan event tersebut,atau sekedar partner dalam event tersebut.

Dalam kerja sama penyelenggaraan event‐event tertentu, hotel kami sangat berpotensi sebagai rekan penyelenggara. Dengan bangunan yang unik dan potensial sebagai landmark hotel serta adanya ballroom berkapasitas besar, memungkinkan kami untuk berpartisipasi dalam event‐event berskala nasional maupun internasional, seperti konferensi Internasional dan seminar‐seminar. Selain itu aula dan ballroom tersebut dapat direservasi untuk keperluan umum, seperti pesta pernikahan, reunian, pentas seni, dan pesta‐pesta lainnya. 2.5 Analisis Proyeksi Pasar Efektif

Market share atau perkiraan jumlah pengunjung hotel dapat kami perkirakan dari jumlah masuk wisatawan mancanegara yang datang ke bali dari pintu masuk I gusti Ngurah Rai, yang diproyeksikan sebesar 2.081.786 jiwa selama periode tahun 2008. Hal ini berpotensi besar dalam proyeksi realnya mengingat bahwa jarak dari bandara dan pantai sanur yang relative dekat. Namun, angka ini ditambah lagi dengan proyeksi wisatawan domestic yang mendatangi Bali yang mencapai 1.368.750 selama tahun 2008. Besarnya potensi jumlah wisatawan di daerah ini dan dekatnya bandara internasional I Gusti Ngurah Rai dengan hotel kami, menguatkan sifat strategis dari lokasi hotel kami.

Analisis market efektif yang ada di hotel ini, kami perkirakan dari besarnya potensi wisatawan yang baru masuk ke bali. Kami mengasumsikan wisatawan memiliki kecenderungan untuk menginap di Hotel yang dekat dari Bandara, sebelum melakukan aktifitas selanjutnya. Selain itu, banyaknya keunikan‐keunikan yang ada dalam hotel kami, akan menjadikan hotel kami menjadi sebuah landmark hotel di bali, sehingga menambah potensi kami unruk menjadi leading hotel di bali. Oleh karena itu, kami berkeyakinan ada sekitar 1% dari wisatawan baik domestic maupun mancanegara yang berpeluang menginap di hotel kami.


Dago, Bandung 40135


BAB III OPERATION PLAN

3.1 Kapasitas Produksi dan Lokasi

a. Demand efektif ‘dgibraltarz hotel’ Sebelum kami menjalankan usaha ini, kami telah melakukan sales forecasting, untuk mendapatkan data dakam menentukan demand efektif perusahaan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik, didapatkan informasi sebagai berikut:

Jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Bali = 2.081.786 orang Jumlah wisatawan domestik yang datang ke Bali = 1.368.750 orang Dengan demikian total populasi pasar yang ada adalah 3.450.536 orang setiap tahun. Dan kami menetapkan bahwa sekitar 1% dari total wisatawan yang datang ke Bali memungkinkan untuk menginap di hotel kami. Berdasarkan data diatas, maka demand effektif kami dalah sebesar 34.505 orang/tahun.

b. Kapasitas efektif ‘dgibraltarz hotel’

Kami beranggapan bahwa besar loses yang akan terjadi adalah 1% dari jumlah kamr yang akan kami buat atau sebesar 0.01. dengan begitu, kapasitas efektif hotel kami dapat Kapasitas efektif(Ce) = demand efektif / (1‐loses)

= 345.053/0.99 = 34.853 kamar/ tahun Loses yang kami perkirakan berasal dari adanya kamar yang tidak bisa dipakai saat adanya tamu yang inin menginap di hotel kami. Kondisi ini dapat saja diakibatkan oleh beberapa hal, antara lain adanya kerusakan pada kamar, atau perubahan tata letak interior kamar, atau adanya fasilitas kamar yang sedang dalam perbaikan atau rusak.

c. Kapasitas design ‘dgibraltarz hotel’

Dengan beranggapan bahwa efisiensi yang dihasilkan sebesar 90% maka kapasitas design kami dapat dihitung sebagai berikut: Kapasitas design (Co) = kapasitas efektif / efisiensi = 34.853 / 90% = 42.599 kamar/ tahun Efisiensi ini kami asumsikan berdasarkan adanya kemungkinan pertambahan atau pengurangan dari jumlah demand efektif yang kami targetkan. Perubahan ini daat saja terjadi akan adanya perubahan tingkat wisatawan menuju Bali.

d. Pemilihan lokasi

Berdasarkan pemilihan lokasi yang terdapat pada bab 2.2, diputuskan Bali sebagai lokasi dari pembangunan proyek ‘dgibraltarz hotel’ yang didasarkan pada pembobotan lokasi dari beberapa kriteria, yaitu

• Terletak di garis pantai


Dago, Bandung 40135


• Terhindar dari pencemaran yang diakibatkan suara bising, bau tidak enak, debu, asap, serangga, dan binatang mengerat

• Kemudahan dicapai oleh kendaraan umum / pribadi roda empat langsung ke area hotel

• Posisi yang dekat dengan tempat wisata 3.2 Teknologi dan Proses Produksi

Dalam menjalankan usaha ini kami menggunakan beberapa teknologi yang akan membantu

dan mendukung kami dalam melakukan beberapa kegiatan operasional hotel. Teknologi ini berupa peralatan elektronik mutakhir yang digunakan dalam operasional hotel maupun teknologi jaringan sistem informasi untuk mempermudah akses pemesanan kamar dan promosi hotel kami.

Teknologi tersebut adalah:

Teknologi Informasi berupa teknologi reservasi on‐line dengan menggunakan internet dan langsung terhubung ke data base pusat di hotel kami.

Teknologi Informasi berupa pemrograman update harga dan kesediaan kamar yang cepat secara on‐line

Teknologi agar terdapat akses internet di setiap kamar menggunakan kabel LAN Hotspot area di lobby hotel dan beberapa sudut tertentu hotel Teknologi electric key bagi setiap kamar. Teknologi pelapisan bagian dasar kapal yang terkena air laut agar terbebas dari korosi. Teknologi pembangunan dimana kapal yang kami alih fungsikan dapat berdiri tetap tanpa terpengaruh gelombang laut

Penggunaan generator listrik dan beberapa generator listrik cadangan sebagai antisipasi putusnya listrik

Pemakian jaringan televisi kabel yang akan tamu kami terasa lebih nyaman berada di hotel kami

Teknologi jaringan telepon interkom yang memungkinkan tamu berhubungan dengan petugas kami langsung melalui telepon. Teknologi ini juga memungkinkan tamu saling berhubungan antar kamar satu dengan kamar lainnya

Penggunaan Air Conditioner di setiap kamar akan menambah kenyamanan tamu kami


Dago, Bandung 40135


Proses Produksi: Check In Check out

Penjelasan dari diagram aliran ini adalah pada saat tamu melakukan check in dan check out. Pada saat tamu melakukan check in yang pertama adalah melakukan konfirmasi kepada petugas front office tentang jenis kamar yang diinginkan tamu. Apa bila tersedia maka tamu akan dilayani melakukan booking pada hotel kami dan tamu dapat melakukan check in. Namun apabila tidak maka petugas kami akan menawarkan alternatif pilihan kamar yang lain. Dan tahap kembali berulang samai tamu mendapatkan kamar yang cocok.

Sedang proses check out di mulai dengan konfirmasi tamu ke front office. Setelah tamu melakukan konfirmasi, maka petugas kami akan melakukan pengecekkan snack bar dan mini bar. Setelah melakukan pengecekkan, tamu dapat melakukan check out. 3.3 Peralatan dan Fasilitas Peralatan yang diperlukan pada ‘dgibraltarz hotel’ dalam pelaksanaan operasi di antaranya sebagai berikut: Peralatan utama: • Peralatan kamar, seperti tempat tidur, meja, kursi, lampu, lemari, dan cermin


Dago, Bandung 40135


Kami merencanakan jumlah kamr yang akan kami bangun adalah sebanyak 400 kamar Jumlah:

Tempat tidur : 169 pasang ukuran single dan 231 bh ukuran king Meja : 500 bh Kursi : 500 bh Sofa : 62 bh Lampu : 2.124 bh Lemari : 400 bh Cermin : 800 bh

• Peralatan kebersihan, seperti pel, vacuum cleaner, pembersih kaca, dan mop set Dengan menghitung luas setiap deck, maka luas kapal adalah seluas 35,931m2. Kami

memperkirakan jumlah peralatan kebersihan sesuai luas daerah kerja alat. Banyaknya peralatan adalah sebagai berikut: Dengan asumsi satu alat kebersihan bekerja seluas 300m2, jumlah kebutuhan alat adalah 35,931 / 300 = 120 buah

• Peralatan keamanan dan keselamatan, seperti, kotak P3K, fire extinguisher, dan alarm bahaya, dengan spesifikasi sebagai berikut: o Kotak P3k : 1/kamar atau 400 bh o Fire extinguisher: 6/ lantai atau 54 bh o Alarm bahaya : 3/ lantai atau 27 bh

Dalam pembangunan ‘dgibraltarz hotel’ diperlukan fasilitas‐fasilitas penunjang agar kenyamanan dan kepuasan konsumen dapat tetap dipertahankan. Fasilitas‐fasilitas tersebut adalah sebagai berikut : • Terdapat taman baik di dalam maupun di luar bangunan. • Memiliki tempat parkir kendaraan tamu hotel. • Fasilitas Olah Raga dan Rekreasi, seperti sarana kolam renang dewasa dan anak‐anak. • Tersedianya area permainan anak. • Fasilitas untuk olah raga air karena letak hotel pada garis pantai. • Satu jenis sarana olah raga danrekreasi lainnya merupakan pilihan dari tennis, bowling, golf,

fitness center, sauna, billiard, jogging. • Kamar tidur sebanyak 400 buah Dengan spesifikasi:

Tipe standard (26m2‐30m2) : 136 Tipe deluxe (36m2‐52m2) : 202 Tipe suite (40m2‐55m2) : 50 Tipe junior suite (50m2‐60m2) : 10 Tipe president suite (100m2) : 2

• Kamar tidur kedap suara (noise 40 dB) • Kamar dengan luas kamar minimal 26m2 untuk dan 53m2 • Pintu dilengkapi dengan alat pengaman berupa kunci double lock. • Lantai dari teraso/ubin/marmer/kayu, tidak licin, kualitas tinggi. • Semua kamar memliki jendela yang mampu tertembus sinar matahari • Terdapat lebih dari 10 restoran dan tiga di antaranya berupa Coffe Shop. • Bar yang terpisah dari restoran. • Function Room yaitu ruang untuk acara‐acara tertentu (ruang serba guna).


Dago, Bandung 40135


• Lobby. • Lounge. • Telepon umum dan toilet umum di lobby. • Ruangan yang disewakan untuk keperluan lain di luar kegiatan usaha hotel • Ruangan poliklinik. • Smoking area 3.4 Utilitas

Untuk menjaga kelangsungan usaha kami, hotel kami menggunakan beberapa utilitas pendukung. Utilitas ini kami gunakan dalam menciptakan suasana yang lebih mendukung kenyamanan.

Utilitas yang kami pakai tersebut berupa: Instalasi Listrik sebesar 3MW Instalasi Air Tanah sebanyak 2 l/detik Instalasi jaringan internet di setiap kamar dan ruang kerja hotel Instalasi jaringan televisi kabel di setiap kamar Instalasi jaringan telepon di setiap kamar dan ruang kerja hotel Instalasi hotspot area di beberapa bagian sudut hotel

3.5 AMDAL

Dalam melakukan usaha kami, kami akan tetap konsisten untuk menjaga dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. Dalam menjalankan usaha ini, kami melakukan beberapa kebijakan mengenai AMDAL agar kawasan dan lingkungan sekitar tempat kami mendirikan hotel tetap terjaga. Dengan cara sebagi berikut: 1. Menyelaraskan kebijaksanaan proyek dengan kebijaksanaan tata ruang perwilayahan, sistem

dan pembangunan jaringan infrastruktur sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Denpasar

2. Mengambila air tanah sesuai dengan izin sebesar 2 (dua) liter/detik dan menentukan ketinggian muka air tanah melalui sumur penduduk dan sumur pantau

3. Apabila terjadi penurunan ketinggian muka air tanah pada sumur penduduk dan sumur pantau, maka pengambilan air tanah dihentikan

4. Penurunan ketinggian muka air tanah setiap bulan harus dilaporkan kepada Dinas Pertambangan Propinsi Daerah Tingkat I Bali

5. Membangun fasilitas pengelolaan limbah cair terpusat untuk menampung buangan limbah cair dari hotel

6. Membangun fasilitas pengelolaan limbah cair khusus limbah berbahaya 7. Membangun sistem pengendalian banjir dan sumur resapan 8. Mengendalikan penggunaan pestisida sesuai ketentuan yang berlaku 9. Membangun sistem jaringan jalan di lokasi proyek yang dapat memperlancar arus lalu lintas

dan memberikan akses kepada Pemeriintah daerah untuk masukan bagi perencanaan sistem transportasi regional

10. Membangun bangunan dengan mengikuti ketentuan Koefisien dasar Bangunan (KDB) atau Building Coverage Ratio (BCR) sesuai ketentuan yang berlaku


Dago, Bandung 40135


11. Memprioritaskan pemanfaatan tenaga kerja masyarakat lokal sesuai dengan keahliannya dan selalu mengembangkan serta meningkatkan ketrampilan tenaga kerja lokal melalui pelatihan‐pelatihan

12. Menyusun Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) yang lebih rinci bagi kegiatan‐kegiatan usaha dengan mengacu pada pedoman teknis Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) yang ditetapkan oleh instansi yang bertanggung jawab atas dasar Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Regional selambat‐lambatnya 3 (tiga) bulan setelah Keputusan ini ditetapkan

13. Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan lainnya baik yang tercantum pada Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Regional maupun Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan hidup (RPL) rinci

14. Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan kegiatan pengeloaan dan pemantauan lingkungan hidup yang telah disetujui kepada instansi yang bertanggung jawab, Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, Gubernur Kepala daerah Tingkat I Bali, Walikotamdya Daerah Tingkat II Denpasar, Kepala Bapedalda Daerah Tingkat I Bali, Kepala Bapedalda Daerah Tingkat II Denpasar setiap 3 (tiga) bulan sekali terhitung sejak tanggal ditetapkan Keputusan ini.

3.6 Organisasi dan Manajemen

Struktur Organisasi Hotel


Dago, Bandung 40135


Struktur Engineering Division

Struktur Finance and Accounting Division


Dago, Bandung 40135


Struktur Human Resource Division

Struktur Front Office Sub Division


Dago, Bandung 40135


Struktur House Keeping Sub Division

Struktur Security Division


Dago, Bandung 40135


Tabel Kualifikasi Pekerja

Kualifkasi

Posisi

Pendidikan Spesialisasi

Kemampuan bahasa inggris pengalaman Kemampuan lain

jumlah

General manager >= S2

Pariwisata, bisnis dan sejenisnya ya >= 5 tahun

bahasa lain, komputer 1

ketua departemen >= S2

Pariwisata, bisnis dan sejenisnya ya >= 3 tahun

bahasa lain, komputer,komunikasi 2

ketua divisi >= S1 Sesuai Divisi ya >= 3 tahun bahasa lain, komputer 8

kepala subdivisi >= D3 Sesuai Divisi ya >= 3 tahun

bahasa lain, komputer 14

staff >=

SMA/SMK Pariwisata ya >= 3 tahun komputer 335 Jobdesk:

General manager Bertugas memimpin dan bertanggung jawab atas keberjalanan hotel. Menentukkan kebijakan hotel yang bersifat umum Menentukan strategi manajemen hotel

Ketua department Bertugas mengkoordinasikan divisi yang ada di bawah tanggung jawabnya. Bertanggung jawab atas kelangsungan kerja divisi yang ada di bawahnya. Menentukan kebijakan yang menyangkut koordinasi antar divisi yang ada di bawah mereka

Ketua divisi Bertanggung jawab atas divisi yang mereka kepalai Menentukan kebijakan yang bersifat teknis di masing‐masing divisi yang mereka pimpin

Kepala subdivisi Mengkoordinasikan staff yang berada pada subdivisi mereka Bertanggung jawab atas staff yang mereka pimpin

Staff Mengerjakan pekerjaan sesuai instruksi dari masing‐masing kepala subdivisi atas arahan ketua

divisi dab jajaran manajemen.


Dago, Bandung 40135


Jadwal Implementasi

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

sm I

sm II

sm I

sm II

sm I

sm II

sm I

sm II

sm I

sm II

sm I

sm II

sm I

sm II

sm I

sm II

sm I

sm II

sm I

sm II

sm I

sm II

PERSIAPAN perencanaan dan strategi bisnis pencarian dana pencarian supplier dan rekanan pembelian lahan pengurusan izin pembelian kapal PEMBANGUNAN fasilitas darat perombakan kapal promosi awal perekrutan pekerja PASCA PEMBANGUNAN persiapan launching grand opening promosi lanjutan peremajaan asset penambahan fasilitas penambahan karyawan


Dago, Bandung 40135


BAB IV FINANCIAL PLAN

4.1. Permodalan

Investasi Tetap

No Investasi Tetap Harga Biaya infrastruktur dan bangunan 1 Pembelian kapal bekas dan revitalisasi Rp 795,000,000,000 2 Pemasangan pondasi Rp 2,000,000,000

Pembelian lahan untuk parkir 3

dan lobby (290 m x 47 m) Rp 2,044,500,000

4 Pembangunan jembatan (100 m x 5 m) Rp 50,000,000 5 Pembangunan lobby (10 m x 10 m) Rp 200,000,000 6 Penghijauan area parkir Rp 10,000,000 7 Pembelian mobil transport (20 mobil) Rp 960,000,000 8 Pmbngn area parkir mobil transport Rp 25,000,000 9 Revitalisasi pantai Rp 10,000,000 10 Penerangan/lampu parkir dan jembatan Rp 15,000,000 11 Penghijauan kapal Rp 10,000,000 Biaya fasilitas kamar 12 Spring bed (single, 169 pasang) Rp 439,400,000 13 Spring bed (king size, 231 unit) Rp 970,200,000 14 Lemari (400 buah) Rp 380,000,000 15 Karpet (400 kamar) Rp 200,000,000 16 Mini bar (400 unit) Rp 280,000,000 17 Termost listrik (400 buah) Rp 32,000,000 18 Televisi LCD 22" (400 buah) Rp 1,280,000,000 19 Sofa (62 set) Rp 279,000,000 20 Lampu (4 x 400 buah) Rp 48,000,000 21 Lampu meja (400 buah) Rp 28,000,000 22 Vas bunga (400 buah) Rp 16,000,000 23 Gordyn (400 set) Rp 80,000,000 24 Bantal guling (800 unit) Rp 80,000,000 25 Sprei dan bed cover (338 + 231 unit) Rp 184,000,000 26 Meja rias (termasuk cermin, 400 unit) Rp 200,000,000 27 Kursi (400 unit) Rp 35,600,000 28 Lampu tidur (2 x 400 unit) Rp 96,000,000 29 Telepon (400 unit) Rp 60,000,000 30 Lukisan (2 x 400 buah) Rp 240,000,000 31 Kunci pintu elektrik (400 unit) Rp 48,000,000


Dago, Bandung 40135


32 Tempat sampah Rp 20,000,000 Biaya fasilitas kamar mandi hotel 33 Gordyn (400 set) Rp 40,000,000 34 Gantungan handuk (400 unit) Rp 48,000,000 35 Shaver (400 unit) Rp 58,000,000 36 Hair drier (400 unit) Rp 74,800,000 37 Lampu (2 x 400 unit) Rp 28,000,000 38 Telepon (231 unit) Rp 29,568,000 39 Cermin (400 unit) Rp 26,800,000 40 Tempat sampah (400 unit) Rp 13,600,000 41 Rak peralatan mandi (400 unit) Rp 19,600,000 Biaya fasilitas luar kamar (masih dalam dek) 42 Karpet lorong (4700 sq‐m) Rp 705,000,000 43 Lukisan (800 buah) Rp 240,000,000 44 Lampu (1200 buah) Rp 42,000,000 45 Meja dan kursi tunggu (81 set) Rp 59,940,000 46 Tempat sampah (124 set) Rp 5,952,000 47 Legend board (124 buah) Rp 6,200,000 48 Pot dan tanaman (81 unit) Rp 6,156,000 Public Area Front office dan lobby 49 Komputer (5 Set) Rp 42,500,000 50 Meja tamu (4 buah) Rp 12,800,000 51 Brankas (2 unit) Rp 15,000,000 52 File box (5 set) Rp 4,350,000 53 Kursi (12 buah) Rp 3,840,000 54 Receptionist desk (1 unit) Rp 5,300,000 55 Bell (2 unit) Rp 100,000 56 Luggage troley (10 unit) Rp 3,700,000 57 Telepon (4 unit) Rp 700,000 58 Keys rack (5 rack) Rp 3,650,000 59 International time clock Rp 1,000,000 60 Rak brosur Rp 40,000 61 Rak surat kabar (2 unit) Rp 150,000 62 Tempat sampah (4 unit) Rp 508,000 63 Sofa (2 set) Rp 14,000,000 64 Lukisan (8 buah) Rp 2,400,000 65 Lampu (20 buah) Rp 700,000 66 TV LCD 29" Rp 19,000,000 67 CCTV (4 unit) Rp 14,000,000 68 Hiasan ruangan Rp 8,000,000 Head office


Dago, Bandung 40135


69 Komputer (3 set) Rp 25,500,000 70 TV LCD 22" Rp 3,900,000 71 Meja kerja (3 unit) Rp 3,600,000 72 Kursi kerja (3 unit) Rp 2,280,000 73 File box (3 set) Rp 2,610,000 74 Jam (1 buah) Rp 40,000 75 Rak buku (3 unit) Rp 150,000 76 Telepon (1 set) Rp 175,000 77 Lukisan (2 unit) Rp 600,000 78 Meeting table (1 unit) Rp 5,400,000 79 Lemari pajangan (1 unit) Rp 950,000 80 CCTV (1 set) Rp 3,500,000 81 Tempat sampah (1 unit) Rp 34,000 Rest room 82 Urinal (3 set) Rp 975,000 83 Wastafel (2 set) Rp 600,000 84 Closet (2 set) Rp 740,000 85 Bilik (2 unit) Rp 700,000 86 Cermin (2 unit) Rp 130,000 87 Tempat sampah Rp 34,000 88 Tempat tissue (3 set) Rp 105,000 Beach area 89 Menara pengawas Rp 10,000,000 90 Gazebo (2 unit) Rp 8,000,000 91 Payung pantai (4 unit) Rp 480,000 92 Kursi pantai (4 unit) 480,000 93 Bilik ganti (2 unit) Rp 700,000 94 Volley net Rp 300,000 Swimming Pool 95 Bilik ganti (10 unit) Rp 3,500,000 96 Kursi pantai (20 unit) Rp 2,400,000 97 Tempat sampah (5 set) Rp 170,000 98 Payung pantai (20 unit) Rp 2,400,000 99 Meja minuman (10 unit) Rp 2,700,000 100 Kursi plastik (10 unit) Rp 1,000,000 Balkon

101 Kursi pantai (70 unit) Rp 8,400,000 102 Meja minuman (35 unit) Rp 9,450,000 103 Kursi (35 unit) Rp 3,500,000 104 Tempat sampah (10 unit) Rp 340,000 Total investasi tetap Rp 806,981,897,000


Dago, Bandung 40135


Modal Kerja Modal kerja yang ditampilkan merupakan modal kerja untuk 6 bulan pertama,untuk

berikutnya dianggap bahwa pendapatan yang diterima sudah dapat menutupi biaya tersebut.

Struktur Permodalan Dari yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa sumber permodalan hotel ini berasal dari:

Modal pemilik : 25% Investor : 75%

Dengan ketentuan setiap investor paling banyak memiliki modal sebesar 20% dari total modal

usaha ini. Berdasarkan investasi yang ada maka Modal pemilik sejumlah : Rp 202.757.224.250,00 Modal investor sejumlah : Rp 608.271.672.750,00

Modal Kerja pada 6 Bulan Pertama Besar

1 Biaya Administrasi Rp 744,000

2 Biaya Peralatan Kamar Mandi Rp 14,400,000 3 Gaji Pegawai Rp 2,442,000,000

4 Biaya Bahan Kebersihan Rp 3,840,000 5 Listrik (3 MWh, Rp 200 / KWh) Rp 1,296,000,000

6 Telepon Rp 2,700,000 7 Air Rp 5,756,400

8 Internet (Rp 750rb / bln / node) Rp 180,000,000 9 TV Kabel (Rp 424rb / bln / node) Rp 101,760,000

10 Biaya Rekrutmen Rp 500,000,000 11 Biaya Pelatihan Rp 750,000,000

12 Biaya Instalasi Rp 500,000,000 13 Grand Launching Rp 2,000,000,000

TOTAL Rp 7,797,200,400


Dago, Bandung 40135


4.2. Biaya Operasi

Fix cost

Jenis Harga/satuan Banyak Total (bulan) Total (tahun) Gaji pegawai General Manager Rp 20,000,000.00 1 Rp 20,000,000.00 Rp 240,000,000.00 Chief Department Rp 10,000,000.00 2 Rp 20,000,000.00 Rp 240,000,000.00 Chief Division Rp 5,000,000.00 8 Rp 40,000,000.00 Rp 480,000,000.00 Chief Subdivision Rp 3,000,000.00 14 Rp 42,000,000.00 Rp 504,000,000.00 Staff Rp 1,000,000.00 335 Rp 335,000,000.00 Rp 4,020,000,000.00Utilitas Rp Rp Rp Air Rp 1,300.00 61.5 Rp 79,950.00 Rp 29,181,750.00 Listrik Rp 200.00 33000 Rp 6,600,000.00 Rp 2,409,000,000.00 Internet Rp 900,000.00 80 Rp 72,000,000.00 Rp 864,000,000.00 TV kabel Rp 424,000.00 80 Rp 33,920,000.00 Rp 407,040,000.00 Telepon Rp 250.00 60 Rp 15,000.00 Rp 180,000.00

Satuan utilitas air telepon dan listrik (per hari) Perawatan Rp 300,000,000.00 1 Rp 300,000,000.00 Rp 300,000,000.00Promosi Rp Media cetak Rp 19,940,000.00 1 Rp 19,940,000.00 Rp 239,280,000.00 Brosur (3000 ex) Rp 650,000.00 1 Rp 650,000.00 Rp 7,800,000.00 Internet Rp 2,000,000.00 5 Rp 10,000,000.00 Rp 120,000,000.00Biaya bahan kebersihan Kebersihan lantai Rp 35,000.00 50 Rp 1,750,000.00 Rp 21,000,000.00 Kebersihan kamar Rp 40,000.00 50 Rp 2,000,000.00 Rp 24,000,000.00 Kebersihan taman Rp 50,000.00 50 Rp 2,500,000.00 Rp 30,000,000.00


Dago, Bandung 40135


Kebersihan toilet Rp 50,000.00 50 Rp 2,500,000.00 Rp 30,000,000.00Biaya administrasi Pulpen Rp 3,000.00 20 Rp 60,000.00 Rp 720,000.00 Kertas (rim) Rp 350,000.00 5 Rp 1,750,000.00 Rp 21,000,000.00 Pensil Rp 2,000.00 10 Rp 20,000.00 Rp 240,000.00 Cartridge tinta printer Rp 1,000,000.00 3 Rp 3,000,000.00 Rp 36,000,000.00Cetak kertas dan amplop (1000ex) Rp 450,000.00 1 Rp 450,000.00 5,400,000.00Pergatian peralatan 0.00 0.00 Lampu Rp 30,000.00 1600 ‐ 48,000,000.00 Seprei dan bedcover Rp 460,000.00 400 ‐ 184,000,000.00 Handuk dan kimono Rp 150,000.00 800 ‐ 120,000,000.00Pajak Rp 50,000,000.00 1 50,000,000.00 TOTAL = 10,430,841,750.00


Dago, Bandung 40135


Variable cost Tabel variable cost ini adalah proyeksi dari biaya variabel per kamar per malam

jenis harga/ satuan banyak total/kamar/mlm

utilitas air Rp 1,300.00 4 Rp 5,200.00

listrik Rp 200.00 25 Rp 5,000.00 telepon Rp 250.00 15 Rp 3,750.00

keperluan kamar sandal Rp 10,000.00 2 Rp 20,000.00

minuman Rp 10,000.00 2 Rp 20,000.00 perlengkapan

mandi Rp 10,000.00 1 Rp 10,000.00 perlengkapan tulis Rp 5,000.00 1 Rp 5,000.00

perlengkapan jahit Rp 5,000.00 1 Rp 5,000.00

loundry peralatan Rp 100,000.00 1 Rp 100,000.00 breakfast Rp 100,000.00 2 Rp 200,000.00

welcome drink Rp 30,000.00 2 Rp 60,000.00 TOTAL = 433,950.00

Total operation cost Total operation cost untuk setiap periode

Periode Total Operation Cost 1 29,437,851,750 2 30,578,272,350 3 31,718,692,950 4 32,859,113,550 5 33,999,534,150 6 35,139,954,750


Dago, Bandung 40135


Proyeksi Pendapatan

Jenis Harga satuan Jumlah $ Rp (kurs 11.000) Harian Lama Per Tahun Kamar (low season) $ 300 136 $ 40,800 $ 400 202 $ 80,800 $ 500 50 $ 25,000 $ 600 10 $ 6,000 $ 700 2 $ 1,400 Total $ 154,000 Rp 1,694,000,000 Rp 508,200,000 241 Rp 122,476,200,000 Kamar (high season) $ 350 136 $ 47,600 $ 450 202 $ 90,900 $ 550 50 $ 27,500 $ 650 10 $ 6,500 $ 800 2 $ 1,600 Total $ 174,100 Rp 1,915,100,000 Rp 574,530,000 124 Rp 71,241,720,000 Penyewaan restaurant Rp 50,000,000.00 6 Rp 300,000,000 Rp 300,000,000Penyewaan bar Rp 50,000,000.00 1 Rp 50,000,000 Rp 50,000,000Penyewaan bowling Rp 50,000,000.00 1 Rp 50,000,000 Rp 50,000,000Penyewaan health club Rp 50,000,000.00 1 Rp 50,000,000 Rp 50,000,000Penyewaan fitness centre Rp 50,000,000.00 1 Rp 50,000,000 Rp 50,000,000Penyewaan spa Rp 50,000,000.00 1 Rp 50,000,000 Rp 50,000,000Penyewaan lahan parkir Rp 100,000,000.00 1 Rp 100,000,000 Rp 100,000,000


Dago, Bandung 40135


Penyewaan ball room Rp 10,000,000.00 50 Rp 500,000,000 Rp 500,000,000Penyewaan business center Rp 50,000,000.00 2 Rp 100,000,000 Rp 100,000,000penyewaan auditorium Rp 20,000,000.00 1 Rp 20,000,000 Rp 20,000,000penyewaan ruang pertunjukkan Rp 30,000,000.00 1 Rp 30,000,000 Rp 30,000,000penyewaan child care room Rp 20,000,000.00 1 Rp 20,000,000 Rp 20,000,000penyewaan gallery Rp 30,000,000.00 1 Rp 30,000,000 Rp 30,000,000penyewaan shop Rp 15,000,000.00 3 Rp 45,000,000 Rp 45,000,000penyewaan bilyard arena Rp 30,000,000.00 1 Rp 30,000,000 Rp 30,000,000penyewaan café Rp 15,000,000.00 1 Rp 15,000,000 Rp 15,000,000 TOTAL Rp 195,157,920,000


Dago, Bandung 40135


Analisis BEP ( Break Event Point ) Analisis break event point yang kami lakukan menggunakan satuan jumlah kamar

jumlah kamar fixed cost variabel cost pemasukan variabel+fixed

1 241,455 346,296 4,517,544 587,751 2 241,455 692,592 9,035,088 934,047 3 241,455 1,038,888 13,552,632 1,280,343 4 241,455 1,385,184 18,070,176 1,626,639 5 241,455 1,731,480 22,587,720 1,972,935 6 241,455 2,077,776 27,105,264 2,319,231 7 241,455 2,424,072 31,622,808 2,665,527 8 241,455 2,770,368 36,140,352 3,011,823 9 241,455 3,116,664 40,657,896 3,358,119

10 241,455 3,462,960 45,175,440 3,704,415 11 241,455 3,809,256 49,692,984 4,050,711 12 241,455 4,155,552 54,210,528 4,397,007 13 241,455 4,501,848 58,728,072 4,743,303 14 241,455 4,848,144 63,245,616 5,089,599 15 241,455 5,194,440 67,763,160 5,435,895 16 241,455 5,540,736 72,280,704 5,782,191 17 241,455 5,887,032 76,798,248 6,128,487 18 241,455 6,233,328 81,315,792 6,474,783 19 241,455 6,579,624 85,833,336 6,821,079 20 241,455 6,925,920 90,350,880 7,167,375 21 241,455 7,272,216 94,868,424 7,513,671 22 241,455 7,618,512 99,385,968 7,859,967 23 241,455 7,964,808 103,903,512 8,206,263 24 241,455 8,311,104 108,421,056 8,552,559


Dago, Bandung 40135


Break Event Point

0

20,000,000

40,000,000

60,000,000

80,000,000

100,000,000

120,000,000

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23

jumlah kamar

tingk

at d

ana

fixed costvariabel costpemasukan

Grafik di atas menunjukan bahwa Break event point dimana jumlah pemasukan sama dengan pengeluaran berada pada kamar dengan jumlah 1


Dago, Bandung 40135


4.4 Cashflow


Dago, Bandung 40135


4.5 Kinerja Finansial NPV (Net Present Value) Dengan tingkat suku bunga pengembalian = 8% NPV = 4,046,999,900 – 7,792,200,400 (P/F,8%,2) – 14,960,010,000(P/F,8%,3) –

202,757,224,250(P/F,8%,5) – 10,430,841,750(P/A,8%,6)(P/F,8%,2) – 20,147,430,600(P/A,8%,5)(P/F,8%,3) – 1,140,420,600(P/G,8%,5)(P/F,8%,3) + 195,157,920,000(P/A,8%,6)(P/F,8%,2) + 11,709,475,200(P/G,8%,6)(P/F,8%,2)

= 621,150,865,400 Net Present Value yang didapatkan sebesar Rp 621,150,865,400 dengan tingkat suku bunga pengembalian 8%. IRR (incremental rate of return) Dengan i = 8%, NPV = 621,146,578,900 Dengan i = 60%, NPV = 134,180,843,900 Dengan penggunaan ekstrapolasi, diperoleh nilai IRR maksimal yang dapat kami capai sebesar 74.32% Pay back period

Pay Back Period

020,000,000,00040,000,000,00060,000,000,00080,000,000,000

100,000,000,000120,000,000,000140,000,000,000160,000,000,000180,000,000,000

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bulan

Ting

kat D

ana

CostBenefit

Berdasarkan grafik di atas, didapatkan pay back period pada saat bulan ke‐7. Hal ini dapat diketahui pada saat garis benefit memotong garis cost.


Dago, Bandung 40135


BAB V KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT

5.1 Kesimpulan

Apabila dilihat dari analisis kelayakan bisnis pada bab‐bab sebelumnya, kami melihat bahwa usaha ini sangat layak. Hal ini kami nyatakan berdasarkan dari analisis marketing dan financial. Dapat dilihat bahwa lokasi dan keunikan hotel yang akan kami dirikan merupakan sesuatu yang unik dan sangat mejual. Sebagai hotel kapal pertama di dunia, tentulah hotel kami akan menjadi sebuah landmark yang akan menjadi sarana promosi kami secara tidak langsung.

Jika kita lihat dari sudut finansial, bisnis ini sangat layak. Dapat kita lihat dari besarnya IRR yaitu 74.23% dan NPV yaitu 617,935,818,600, serta tingkat pay back period yang cukup cepat, yaitu hanya 7 bulan. Break event point pada hotel kami juga relatif kecil, yaitu kurang dari 1 kamar saja. Hal ini makin menunjukkan bahwa investasi kami ini sangat layak, baik dari segi marketing maupun finansial.

5.2 Tindak Lanjut

Tindak lanjut dari pembuatan business plan ini adalah perealisasian susunan rencana bisnis ini kedepan. Dan hal pertama yang harus dilakukan adalah pencarian sumber modal investasi dari investor yang mau untuk menanamkan modalnya pada hotel ini.

Selain itu, sesuai dengan jadwal implementasi, setelah melakukan analisa kelayakan bisnis ini adalah pencarian mitra usaha yang akan bkerja sama dengan perusahaan kami dalam mewujudkan hotel kapal pesiar ini. Setelah mitra usaha telah sepakat dan kerjasama dapat dilakukan, maka akan dilakukan tahap awal pembangunan hotel, seperti pembelian lahan dan kapal yang diikuti pembangunan hotel secara keseluruhan. Sesuai dengan jadwal implementasi yang telah ditentukan, apabila semua rencana telah selesai, jotel akan mulai beroperasi pada awal semester tahun 2014.


Dago, Bandung 40135


Referensi Pustaka: Newnan, Donald G. 1990. Engineering Economic Analysis. Jakarta : Binarupa Aksara Slide Presentasi LIPO Kurniasih, ST, Sri. Prinsip Hotel Resort. Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Budi Luhur Badan Pusat Statistik. Berita Resmi Statistik Nomor 08/02/TH.XII, 2 Februari 2009. Elektronik: http://maryulismax.wordpress.com/2006/2004/2005/tarif‐air‐pdam http://www.asiarooms.com/indonesia/bali http://explore‐indo.com/index.php http://www.swaiklan.com/lain‐lain/harga‐iklan‐koran‐majalah.html http://www.indovison.tv http://digilib.petra.ac.id/viewer.php http://www.starcruises.com http://www.davinci‐furniture.com http://www.jualtanahrumahbali.com http://www.menlh.go.id/i/art/pdf_1067457770.pdf http://www.balihospitalityservices.webs.com

bp hotel dgibraltarz

Documents