bola voli smp

51

Click here to load reader

Upload: kesit-bayuwardhana

Post on 14-Sep-2015

136 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

PTK Olahraga

TRANSCRIPT

  • PENERAPAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PENINGKATAN

    HASIL BELAJAR KEMAMPUAN DASAR SERVIS PERMAINAN

    BOLA VOLI SISWA SMP N 2 KELAS VII3 ROKAN IV KOTO

    KABUPATEN ROKAN HULU

    SKRIPSI

    Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh gelar SarjanaPendidikan Pada Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Islam RiauPekanbaru

    Oleh :

    S U H A R T INPM : 08 661 2750

    JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

    FAKULATAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS ISLAM RIAU

    PEKANBARU

    2010

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang Dan Masalah

    1.1 Latar Belakang

    Tekad untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya melalui kegiatan

    olahraga bertujuan untuk menyempurnakan kodrat manusia yang terdiri dari jiwa

    dan raga. Kedua unsur ini tidak dapat dipisahkan, sebab pertumbuhan jiwa yang

    sehat akan mendorong raga yang sehat demikian pula sebaliknya pertumbuhan

    dan pengembangan jasmani seseorang akan dapat dicapai melalui kegiatan

    olahraga, dimana hal ini sejalan dengan tujuan system keolahrgaan nasional untuk

    menetapkan dan melaksanakan kebijakan serta standarisasi bidang keolahragaan

    secara nasional yang mempunyai tugas untuk melaksanakan kebijakan dan

    mengkoordinasikan pembinaan dan pengembangan keolahragaan serta

    melaksanakan standarisasi bidang keolahragaan di daerah (Undang-Undang

    Republik Indonesia Nomor 3:2005:Pasal:12)

    Berdasarkan kutipan di atas dapat menegaskan bahwa olahraga

    merupakan salah satu cara dalam membina bangsa Indonesia. Hal ini jelas dapat

    dilihat, karena olahraga memberikan pengaruh terhadap pribadi orang yang

    melakukannya.

    Banyak cara yang ditempuh agar manusia selalu sehat seperti; pemenuhan

    gizi, menjaga kebersihan dan lain-lain. Akan tetapi salah satu kegiatan yang

    menentukan dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

  • ini adalah dengan melakukan kegiatan-kegiatan olahraga sesuai dengan semboyan

    olahraga yang berbunyi: Memasyarakatkan olahraga serta mengolahragakan

    masyarakat.

    Pada saat sekarang ini bermacam olahraga yang dikembangkan di

    sekolahan, yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan prestasi dan minat anak

    terhadap sebuah olahraga. Sebagaimana yang terdapat di Kabupaten Rokan Hulu

    bahwa pemerintah membuat suatu program kesekolah dimana program tersebut

    bernama yaitu strategi pengembangan diri. Dimana program tersebut

    memberikan peluang bagi anak untuk dapat menyalurkan bakat yang mereka

    miliki sebagai contah dalam hal olahraga yaitu pihak sekolah mendata siswa yang

    menginginkan olahraga Volly, Sepak Bola, Basket dan juga bagi siswi bisa

    menyalurkan bakat mereka pada bidang olahraga dan juga yang lainnya seperti

    Salon, Memasak, Menjahit dan lain sebagainya.

    Dalam proses pembelajaran di sekolah dapat dilakukan dengan berbagai

    metode, diantaranya yaitu metode demonstrasi. Metode demonstrasi adalah suatu

    metode dimana siswa akan melakukan pragaan langsung pada materi yang telah

    diajarkan.

    Dalam proses pembelajaran di sekolah SMPN 2 Rokan IV Koto

    Kabupaten Rokan Hulu, dimana di sekolah tersebut pada olahraga bola voli telah

    melakukan pembelajaran sesuai dengan kurikulum salah satunya dengan

    menggunakan praktek terhadap teori yang ada, serta dengan melihat kondisi siswa

    yaitu sulitnya siswa melakukan gerakan-gerakan servis bawah dalam bentuk yang

    baik dan sempurna, selain itu siswa juga kurang memahami tentang materi yang

  • diberikan oleh guru, dan siswa juga merasa bosan melakukan perlakuan yang

    sama yang dilakukan berulang-berulang, serta faktor lainnya adalah sebagian

    besar siswa memiliki fostur tubuh yang kecil sehingga sulit untuk bermain bola

    voli yang sebenarnya, maka dengan demikian penulis berkeinginan menerapkan

    metode demonstrasi terhadap olahraga bola volly ini.

    Kemudian didalam permainan banyak juga siswa/siswi yang tidak

    mengerti dengan aturan-aturan yang terdapat dalam permainan tersebut, dan juga

    dalam permainan tersebut siswa/siswi tidak bisa memasing bola dengan tepat dan

    juga cara menggunakan tangan dalam pemasingan juga tidak benar.

    Disini penulis akan menerapkan metode pembelajaran agar siswa tersebut

    lebih kuat minatnya untuk menekuni olahraga bola volly. Adapun metode yang

    akan diterapkan oleh penulis yaitu Metode Demontrasi.

    Dari fenomena diatas tadi maka penulis sangat tertarik untuk melakukan

    penelitian agar dapat memberikan gambaran terhadap penerapan metode

    demonstrasi pada olahraga bolavoli dengan sebuah judul yaitu Penerapan Metode

    Demontrasi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kemampuan Dasar Servis

    Permainan Bolavoly Siswa SMPN 2 Rokan IV Koto Kls VII 3 Kabupaten Rokan

    Hulu.

    1.2 Masalah

    Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka ditarik masalah :

    1. Bagaimana minat siswa terhadap permainan Bolavoli SMPN 2 Rokan IV

    Koto Kabupaten Rokan Hulu.

  • 2. Bagaimana kualitas guru pendidikan SMPN 2 Rokan IV Koto Kebupaten

    Rokan Hulu.

    3. Bagaimana kemampuan dasar permainan Bolavoly siswa SMPN 2 Rokan

    IV Koto Kabupaten Rokan Hulu.

    4. Bagaimana sarana dan prasarana SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten

    Rokan Hulu.

    5. Bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran pendidikan jasmani SMPN

    2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu

    6. Bagaimana kontribusi Metode Demontrasi terhadap kemampuan dasar

    permainan Bola volly siswa SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan

    Hulu.

    2. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

    2.1 Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan Atau

    kontribusi Metode Demonstrasi terhadap peningkatan hasil belajar permainan

    Bola volly siswa kelas VII3 SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu

    tahun ajaran 2010/2011.

    2.2 Kegunaan Penelitian

    Sedangkan manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah

    sebagai berikut :

  • 1. Bagi guru, dapat digunakan sebagai salah satu alternatif strategi

    pembelajaran untuk meningkatkan proses pembelajaran olahraga bola

    volly.

    2. Bagi siswa, dapat menumbuhkan minat dan keinginan serta

    pemahaman pada olahraga bola volly.

    3. Bagi sekolah, merupakan masukan dalam rangka memperbaiki dan

    meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah terutama pada pelajaran

    olahraga.

    4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini menjadi landasan berpijak dalam

    rangka menindaklanjuti dalam ruang lingkup yang lebih luas.

    5. Sebagai syarat untuk melengkapi study gelar sarjana pada Fakultas

    Ilmu Pendidikan dan Keguruan Universitas Islam Riau.

    3. Ruang Lingkup Penelitian

    3.1 Batasan Masalah

    Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka penulis akan

    merumuskan permasalahan dalam penelitian tersebut yaitu: Bagaimana kontribusi

    metode demontrasi terhadap meningkatkan hasil kemampuan dasar permainan

    Bola volly siswa SMPN 2 Rokan IV Koto Kebupaten Rokan Hulu.

    3.2 Penjelasan Istilah

    Untuk menghindari kesalah pahaman dalam menafsirkan judul dan

    masalah penelitian, penulis merasa perlu memberikan penjelasan tentang beberapa

    istilah yang digunakan sebagai berkut :

  • 1. Penerapan adalah suatu hal tertentu yang akan dilalui oleh seseorang atau

    kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.

    2. Metode demontrasi merupakan suatu metode dimana siswa akan melakukan

    peragaan langsung pada materi yang telah di ajarkan oleh guru.

    3. Demontrasi adalah siswa mempraktekan atau mengaplikasikan pendapatnya

    tentang materi yang diajarkan, kemudian siswa yang lain bertanya kepada

    siswa yang tampil.

    4. Proses Pembelajaran atau strategi pembelajaran adalah pola umum perbuatan

    guru-murid didalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Untuk mencapai

    tujuan-tujuan belajar guru biasanya memilih satu atau lebih strategi belajar

    mengajar. Strategi belajar mengajar merupakan sarana/alat untuk mencapai

    tujuan-tujuan belajar.

    5. Hasil belajar adalah kegiatan siswa dalam mengikuti dan melaksanakan suatu

    program pengalaman untuk mencapai suatu tujuan yakni berupa perubahan

    tingkah laku dalam diri siswa yang melibatkan psikis dan fisik untuk

    membuahkan hasil belajar yang optimal serta memperoleh ilmu pengetahuan

    di mana hasil belajar merupakan milik siswa sebagai akibat dari kegiatan

    belajar yang dilaksanakannya. Dengan demikian hasil belajar merupakan

    suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan

    instruksional telah dapat dicapai atau dikuasai oleh siswa dalam pengajaran

    yang telah disampaikan oleh gurunya.

  • 4. Anggapan Dasar , Pertanyaan Penelitian dan Teori

    4.1 Anggapan Dasar

    Berdasarkan pembatasan masalah maka penulis merumuskan anggapan

    dasar, Dengan menerapkan metode demonstrasi yang tepat dapat meningkatkan

    hasil belajar permainan Bolavoly siswa kelas VII3 SMPN 2 Rokan IV Koto

    Kabupaten Rokan Hulu.

    4.2 Pertanyaan Penelitian

    Berdasarkan anggapan dasar diatas, maka pertanyaan dalam penelitian ini

    adalah : Apakah dengan menerapkan metode demontrasi dapat meningkatkan

    hasil belajar permainan bola volly SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan

    Hulu.

    4.3 Teori

    4.3.1 Pengertian Belajar

    Belajar adalah suatu proses yang berpengaruh pada perubahan tingkah

    laku seseorang berkat adanya pengalaman-pengalaman sendiri dalam interaksinya

    dengan lingkungan (Slameto, 2001:3). Belajar artinya berubah, maksudnya suatu

    usaha mengubah tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan.

    Dapat juga diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan

    pribadi seutuhnya. Dengan demikian belajar akan membawa suatu perubahan

    pada individu-individu yang belajar. Perubahan tingkah laku yang terjadi harus

    disertai dengan usaha supaya belajar dapat menjadikan siswa tersebut dari tidak

    tahu mengerjakan sesuatu menjadi mampu mengerjakannya.

  • Adapun makna belajar lebih luasnya mengatakan bahwa suatu kegiatan

    yang merupakan sebagai usaha kegiatan menuju terbentuknya kepribadian

    seutuhnya, dalam artian dengan belajar akan menambah pengetahuan terhadap

    belajarnya (Slameto, 2003:3).

    Sedangkan Hasil belajar merupakan faktor utama dalam suatu pendidikan

    dikarenakan berhasil atau tidak suatu proses belajar mengajar tergantung baik atau

    buruknya hasil akhir belajar siswa. Menurut Sudjana (2004:11), hasil belajar

    adalah suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan pada

    proses pembelajaran telah dapat dicapai atau dikuasai oleh siswa. Bagusnya hasil

    belajar dapat dilihat dari tes-tes yang dilakukan pada setiap akhir proses belajar

    mengajar. Motivasi sangatlah perlu digunakan dalam belajar karena tujuan dari

    motivasi adalah menggerakkan atau memacu para siswa agar timbulnya keinginan

    dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Sehingga tercapainya

    tujuan pendidikan sesuai yang diharapkan (Purwanto, 2004:19). Namun tujuan

    dari pendidikan olahraga selain aktivitas fisik yang kuat untuk mendorong,

    membangkitkan, mengembangkan dan membina kekuatan, baik jasmani maupun

    rohani pada setiap manusia. (MF. Siregar, 1976:20). berbunyi sebagai berikut:

    Pendidikan Nasional bertujuan menumbuhkan budaya olahraga guna

    meningkatkan kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan

    dan kebugaran yang cukup, yang harus dimulai sejak usia dini melalui pendidikan

    olahraga di sekolah dan masyarakat. (Depdikbud, 1999/2004)

    Untuk mencapai hal tersebut, maka manusia sebagai subjek pembangunan,

    merupakan manusia yang sehat, baik jasmani maupun rohani. Dimaksudkan agar

  • dalam mengerjakan tugasnya sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh karena itu

    faktor kesegaran jasmani yang tinggi merupakan kunci keberhasilan dalam

    kehidupan. (Syafruddin, Aip, 1988:23)

    4.3.2 Teori Bola volly dan Aturan Permainannya

    Bola volly adalah permainan yang dilakukan oleh dua tim dimana masing-

    masing tim dibatasi oleh sebuah net. Tujuan dari bola volly itu sendiri adalah

    melewatkan bola diatas net agar dapat jatuh pada lantai lapangan lawan dan

    untuk mencegah usaha yang sama dari lawan, setiap tim dapat memainkan bola

    dengan tiga pantulan untuk mengembalikan bola (diluar perkenaan blok) bola

    dinyatakan dalam permainan setelah bola dipukul oleh pelaku servis atas net

    kedaerah lawan.permainan dilanjutkan hingga bola menyentuh lantai, bola

    keluar atau satu tim gagal dalam mengembalikan bola dengan sempurna, dalam

    permainan bola volly, tim yang memenangkan sebuh reli akan mendapatkan poin

    (Relly Point Sistem). Apabila yang menerima servis memenangkan reli akan

    memproleh satu angka dan berhak melakukan servis yang berikutnya, serta

    pemain melakukan pergeseran satu posisi searah jarum jam.( PBVSI, 2005:2)

    Bolavoli merupakan salah satu olah raga dunia, yang paling berhasil

    popular penuh persaingan dan menyenangkan.geraka-gerakannya cepat,

    menegangkan, dan seru. Pada saat ini bola volly merupakan gabungan dari

    elemen-elemen yang saling tumpang tindih, tapi intraksi dari gabungan tersebut

    menghasilkan permainan yang unik. Dalam tahun-tahun terakhir, IVBF telah

    membuat kemajuan pesat dalam mengadaptasi permainan ini,sehingga lebih

    banyak menarik penonton. ( PBVSI, 2005:2). Bolavoli merupakan permainan

  • yang unik, dimana bola diupayakan selama mungkin terbang/melayang, dan

    setiap tim mempunyai kesempatan mengumpan bola (passing) diarea sindiri,

    sebelum dikembalikan didaerah lawan. ( PBVSI, 2005:3)

    Tinggi net dipasang tegak lurus diatas garis tengah ,dibagian ketinggian

    2,43 untuk putra dan 2,24 untuk putri. Ketinggian net diukur dari tengah lapangan

    permainan.tinggi net (diatas dua garis samping) harus tepat sama tinggi dan tidak

    boleh tinggi dari 2cm. Bola harus bulat terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat

    dari kulit yang sintetis yang bagian dalamnya terbuat dari karet atau bahan yang

    sejenisnya dan kombinasi warna pada bola yang dipergunakan pada pertandingan

    resmi internasional harus sesuai dengan setandar IVBF dimana keliling bola 65-

    67 dan beratnya 260-280g. (PBVSI, 2005:4 ).

    Satu tim terdiri dari 12 pemain, satu coach, satu asisten cuach, satu triner

    dan satu doter edis kecuali libero, satu dari pemain adalah kapten tim dia harus

    diberitanda dalam score sheet, hanya pemain yang erdaftea dalam score set yang

    dapat memasuki lapangan dan bermain dalam pertandinngan. Pada saat coach

    (dan kapten tim) mendatangi score set, pemain yang terdaftar tidak dapat diganti.

    Perlengkapan pemain terdiri dari baju kaos, celana pendek, kaos kaki harus

    (seragam), dan sepatu olah raga. Dilarang memakai benda-benda yang dapat

    menyebabkan cidera pada lawan. Kapten tim dan coach mereka berdua

    bertanggung jawab atas kelakuan dan displin anggota timnya. Sebelum

    pertandingan kapten tim menandatangi score set dan mewakili timnya dalam

    undian. ( PBVSI, 2005:4)

  • Selama pertandingan berlangsung dan pada saat berada dalam lapangan,

    kapten tim adalah kapten dalam permainan.pada saat kapten tidak berada dalam

    lapangan ,coach atau kapten tim, harus menunjuk pemain lain didalam lapangan,

    tetapi bukan libero, untuk berfungsi sebagai kapten dalam permainan. Kapten

    dalam permainan tetap bertanggung jawab sampai dia diganti atau kapten tim

    kembali bermain atau berakhirnya set pada saat bola keluar lapangan, hanya

    kapten permainan yang dapat mempunyai hak berbicara kepada wasit untuk

    menanyakan keterangan mengenai penerapan atau interprestrasi dari peraturan

    dan mewakili temannya untuk mengajukan pertanyaan jika kapten tidak setuju

    dengan penjelasan wasit pertama, dia dapat mengajukan protes dan segera

    memberitahu wasit pertama, bahwa dia akan menggunakan hak untuk mencatat

    protes resmi dalam score shet pada akhir pertandingan, pada akhir pertandingan

    kapten tim, berterimakasih pada para wasit. ( PBVSI, 2005:5)

    Menandatangani score sheet untuk mengesahkan hasil pertandingan jika

    sebelumnya sudah memberitahukan pada wasit pertama dia dapat menyatakan

    dan mencatat protes resmi pada score sheet berkenaan dengan penerapan atau

    interpretasi peraturan oleh wasit, selama pertandingan pelatih mengatur timnya

    dari luar lapangan permainan. Pelatih memilih pemain yang main pertama

    pergantian, dan meminta time out, dalam menjalankan tugasnya ini dia

    berhubungan dengan wasit kedua. Sebelum pertandingan mendaftarkan atau

    memeriksa nama-nama dan nomor dari pemain dalam score sheet, kemudian

    menandatanganinya. Sama seperti anggota tim lainnya pelatih dapat memberikan

    instruksi kepada pemain di dalam lapangan pelatih dapat memberikan intruksi

  • dengan berdiri atau berjalan pada daerah bebas didepan bangku cadangan tim

    nya, mulai dari garis perpanjang serang sampai dengan daerah pemanasan selama

    tidak mengangganggu atau memperlambat pertandigan. Setiap tim harus selalu

    bermaian dangan enam pemain, daftar posisi tim menentukan giliran rotasi

    pemain dilapangan giliran rotasi pemain dilapangan. Giliran rotasi ini harus tetap

    sama selama sheet tersebut. Sebelum di mulainya setiap set, pelatih memberikan

    daftar posisi dari timnya untuk main pertama, setelah diisi dan di tandatangani

    oleh wasit kedua dan pencatatan, pemain yang tidak terdaftar, dalam daftar

    posisi dalam satu set tersebut kecuali libero, sekali daftar posisi telah diberikan

    pada wasit kedua atau pencatat, maka daftar posisi itu tidak dapat diubah, tanpa

    pergantian yang normal.perbedaan posisi pemain didalam lapangan dan daftar

    posisi. (PBVSI, 2005:6)

    Kesalahan posisi, jika ada pemain berada pada posisi yang tidak benar

    pada saat bola dipukul oleh pelaku servis jika pelaku servis melakukan keselahan

    pada saat melakukan servis, maka dinyatakan kesalahannya terjadi sebelum

    kesalahan posisi lawan. Jika terjadi kesalahan servis setelah pukulan servis

    dilakukan maka yang dikenakan sanksi adalah kesalahan posisi. Kesalahan posisi

    mengakibatkan tim itu akan dikenakan sanksi dengan kehilangan reli posisi

    pemain dikembalikan keposisi sebenarnya.

    Urutan rotasi di tentukan oleh daftar posisi dan diperiksa dengan urutan

    servis dan posisi pemain berada selama set itu berlangsung jika regu penerima

    servis berhasil mendapatkan hak untuk servis pemainnya berputar satu posisi

    searah jarum jam pemain di posisi 2 berputar keposisi satu untuk melakukan

  • servis ,pemain posis satu berpindah ke posisi enam dan seterusnya, kesalahan

    rotasi terjadi apabila servis di lakukan tidak sesuai dengan urutan rotasi,ini akan

    menyebabkan regu itu akan kehilanagan reli,rotasi pemain dikembalikan pada

    rotasi sebelumnya. ( PBVSI, 2005:8 )

    4.3.3 Metode Demontrasi serta langkah-langkahnya

    Pengertian dari metode demonstrasi ini khusus untuk materi yang

    memerlukan peragaan atau percobaan dilapangan secara langsung dan juga

    pemberian materinya, yang dalam artian bahwa guru yang bersangkutan akan

    memberikan contoh kepada siswa dan kemudian langsung siswa mencoba apa

    yang telah dicontohkan oleh guru tersebut.

    Sedangkan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru dalam

    menerapkan metode demonstrasi ini adalah sebagai berikut :

    1. Guru menyampaikan tujuan pemebelajaran yang akan dicapai

    2. Guru menyampaikan gambaran sumber tentang materi yang akan di

    sampaikan kepada siswa

    3. Guru akan mempersiapkan bahan atau alat yang diperlukan untuk

    mempergakannya.

    4. Guru menunjuk salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai

    dengan scenario yang telah disampaikan

    5. Guru menyuru kepada siswa yang lain untuk memperhatikan dan langsung

    menganalisa terhadap yang didemontrasikan oleh siswa yang ditunjuk

    guru tersebut.

  • 6. Guru akan meminta kepada siswa hasil analisanya terhadap apa yang telah

    di demontrasikan oleh siswa yang lainnya baik secara perorangan maupun

    secara kelompok yang telah dibentuk oleh guru.

    7. Guru akan membuat kesimpulan dan repleksi

    8. Guru akan memberikan penilaian dan mengakhiri pertemuan.

    5. Penentuan Sumber Data

    5.1 Populasi

    Subjek dalam penelitian ini adalah siswa/siswi kelas VII3 di SMPN 2

    Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah

    siswa sebanyak 24 orang yang terdiri dari 12 laki-laki dan 12 perempuan, untuk

    lebih jelas dapat dilihat pada tabek 1 dibawah ini:

    Tabel 1: Populasi Penelitian Siswa Kelas VII3 SMP N 2 Rokan IV Kabupaten Rokan Hulu

    No Kelas Putra Putri Jumlah

    1. VII3 12 orang 12 orang 24 orang

    Jumlah 24 orang

    5.2 Sampel

    Karena jumlah populasi penelitian secara jenis Penelitian Tindakan Kelas,

    Maka penulis mengambil sampelnya yaitu semua siswa kelas VII3 SMPN Rokan

    IV Koto Kabupaten Rokan Hulu tahun ajaran 2010/2011. Sedangkan mengenai

    guru dan pengurus sekolah semuanya penulis teliti melalui wawancara.

  • 6. Metode Pengumpulan Data

    6.1 Metode Penelitian

    Sesuai dengan masalah dan pertanyaan yang di kemukakan, maka jenis

    penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang bertujuan untuk memperbaiki

    serta meningkatkan mutu pembelajaran di kelas sekaligus pemecah masalah yang

    dihadapi selama proses belajar mengajar.

    Selanjutnya, sukardi(2006:16) menjelaskan bahwa penelitian ini

    mempunyai siklus yang terdiri dari 4 fase, yaitu : perencanaan, tindakan,

    observasi dan refleksi. Jika pada siklus 1, target keberhasilan belum dicapai maka

    dilanjutkan pada silus ke 2. Dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

    Refleksi

    Observasi siklus I Perencanaan

    Tindakan

    Refleksi

    Observasi siklus II Perencanaan

    Tindakan

    I. Perencanaan, yang akan di lakukan oleh penulis dalam penerapan metode

    pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut :

    a. Menetapkan siklus I yang akan dilakukan 2 kali pertemuan

    b.Menyiapkan RPP dan silabus

    c. Menyiapakan perlengkapan yang diperlukan dalam pembelajaran

    d.Menyiapkan lembaran penilaian

  • e. Menyiapkan lembaran Observasi

    II. Tindakan, dalam pembelajaran guru menerapkan pembelajaran dengan

    demonstration atau praktek langsung setiap materi yang disampaikan dan

    diperagakan oleh perwakilan siswa/siswi dan yang lainnya memperhatikan

    dan mencoba langsung

    III. Observasi, yaitu guru langsung melihat dan memperhatikan apa yang telah

    diperagakan oleh siswa/siswi selama pembelajaran berlangsung

    IV. Refleksi, yaitu hasil observasi dan tes segera dianalisa sehingga dapat

    ditarik beberapa kesimpulan yang menjadi pertimbangan dalam

    melaksanakan siklus kedua

    6.2 Waktu dan Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober Januari 2010.

    Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Desember Januari 2009 di SMPN 2

    Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu Tahun Ajaran 2009/2010

    6.3 Subyek Penelitian/Sampel.

    Subjek dalam penelitian ini adalah siswa/siswi kelas VII3 di SMPN 2

    Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah

    siswa sebanyak 24 orang yang terdiri dari 12 laki-laki dan 12 perempuan.

    6.4 Kreteria Keberhasilan

    Sesuai kriteria standar ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran

    Penjaskes di SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu, maka apabila

    sukses jika siswa mendapat skor lebih dari 70

  • 6.5 Teknik Pengumpulan Data

    Ada dua instrument dalam penelitian ini, yaitu tes unjuk kerja dan

    observasi.

    1. Tes Unjuk Kerja

    Aspek yang dinilai dalam tes unjuk kerja dapat dilihat pada tabel 2

    dibawah berikut ini :

    Tabel 2: Aspek Yang Dinilai

    NO Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak1 2 3 4

    1

    2

    345

    Posisi bola akan servis bawah didepan badanPosisi telapak tangan saat servis bawah menghadap keatasPosisi badan saat melakukan servis bawahPosisi telapak tangan saat servis diatasPosisi badan saat melakukan servis atas

    JUMLAHCatatan skor maksimal 20

    2. Observasi

    Dalam melakukan observasi, ada lima aspek sikap yang akan dinilai

    sebagaimana di jelaskan dalam table berikut ini:

    Tabel 3: Prilaku Yang Diharapkan

    NO PRILAKU YANG DIHARAPKAN CEK ( )12345

    Bekerja sama dengan temen satu timKeberatan dalam melaksanakan gerakanMentaati peraturanMenghormati wasitMenunjukan sikap bersungguh-sungguh

    JUMLAH

  • Tabel 4:Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Gerak dalam Servis Permainan Bola Voli

    Pertanyaan yang diajukan Kualitas Jawaban1 2 3 4

    1. Bagaimana Posisi bola akan servis bawah didepan badan?

    2. Bagaimana Posisi telapak tangan saat servis bawah menghadap keatas?

    3. Bagaimana Posisi badan saat melakukan servis bawah?

    4. Bagaimana Posisi telapak tangan saat servis diatas?

    5. Bagaimana Posisi badan saat melakukan servis atas?

    Jumlah Skor Maksimal. 20

    6.6 Teknik Analisa Data

    Data yang penulis peroleh dikumpulkan dan kemudian di analisis data

    yaitu sebagai berikut :

    Nilai Tes Unjuk Kerja: Jumlah Skor Yang Diproleh x 100 Jumlah Skor Maksimal

    Nilai Prilaku : Jumlah Skor Yang Diproleh x 100 Jumlah Skor Maksimal

    (Depdiknas, 2007 )

  • BAB II

    PENGOLAHAN DATA

    2.1 Deskripsi Setting Penelitian

    Penelitian yang dilaksanakan adalah penerapan metode demonstrasi ini

    dilakukan pada Siswa Kelas VII3 SMP N 2 Rokan IV Kabupaten Rokan Hulu

    khusus mata pelajaran penjaskes tahun ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 24

    orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 12 orang perempuan, penelitian

    dilakukan pada materi keterampilan teknik dasar permaianan bola voli.

    2.2 Deskripsi Hasil Penelitian

    2.2.1.1 Deskripsi Siklus I

    2.2.2.2 Tahap Persiapan

    Pada siklus pertama yaitu mempersiapkan silabus yang sesuai dengan

    kurikulum disekolah tersebut dilakukan dengan cara mengumpulkan kurikulum

    yang akan diterapkan, buku pedoman dan buku penunjung sebagai panduan dalam

    perencanaan dan pembuatan silabus serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    (RPP). Selain itu peneliti mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan dalam

    penelitian.

    2.2.3 Tahap Pelaksanaan

    Siklus I dilakukan dua kali pertemuan dengan pokok pembahasan

    permainan bola voli, namun berkaitan dengan evaluasi dilakukan satu kali setelah

  • selesai pertemuan kedua dengan alasan materi yang pertama, pertemuan pertama

    peneliti hanya ingin mengetahui daya serap siswa terhadap materi yang diajarkan

    dan apakah siswa dapat merespon materi yang telah diajarkan dengan

    menggunakan penerapan metode demonstrasi.

    Tahap pelaksanaan pembelajaran menggunakan penerapan metode

    demonstrasi pertemuan pertama dengan materi permaianan bola voli, kegiatan

    pembelajaran dilaksanakan pada bulan juli sampai dengan agustus. Bersamaan

    dengan kegiatan ini, observer melakukan observasi terhadap 3 aspek yaitu : aspek

    aktifitas penggunaan metode demontrasi, aspek aktivitas siswa dan aspek aktivitas

    guru, pada kegiatan inti (skenario pembelajaran) diawali dengan tahap-tahap

    sebagai berikut:

    2.2.1.3 Pendahuluan (10 menit)

    Pada siklus pertama kegiatan pembelajaran diawali dengan pemberian

    salam dan dan mengabsen masing-masing siswa, kemudian menjelaskan dan

    memberikan tujuan pembelajaran, serta penggunaan metode demonstrasi yang

    dilakukan setiap proses pembelajaran berlangsung yaitu permainan bola voli

    2.2.1.4 Kegiatan Inti (60 menit)

    Selanjutnya pada kegiatan inti, peneliti menjelaskan secara singkat tentang

    materi yang akan diajarkan, kemudian menerapkan metode demonstrasi sesuai

    materi pelajaran, kemudian guru menetapkan dan memilih penerapan metode

    demonstrasi yang akan digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran

    tentang permainan bola voli, seiring penjelasan guru, siswa menganalisis,

  • mendengarkan penjelasan guru tentang teknik keterampilan dalam permainan bola

    voli serta mempraktekkannya sesuai dengan yang diterapkan oleh guru.

    2.2.1.5 Kegiatan Akhir (10 menit)

    Pada saat akhir kegiatan, siswa mencatat kesimpulan materi pembelajaran

    sabagai catatan untuk dipelajari dirumah dan sebagai dokumentasi kelas dan

    kemudian siswa mengerjakan latihan keterampilan teknik dasar permainan bola

    voli yang telah dipersiapkan oleh guru, setelah proses pembelajaran berlangsung.

    2.2.1.6 Tahap Observasi

    Berdasarkan hasil observer pada siswa siklus pertama pertemuan pertama

    dan kedua secara umum siswa belum mengerti dengan penerapan metode

    pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi. Untuk aktivitas siswa

    secara umum belum menunjukkan hasil yang baik. Hal ini terlihat dari hasil

    ketuntasan yang dicapai oleh siswa yaitu sebanyak 10 orang atau 41,66 % dan

    yang belum tuntas mencapai 14 orang atau 58,34 % dengan nilai tertinggi 85 dan

    terendah 65. Sehingga hasil belajar siswa ini didukung oleh observasi aktifitas

    siswa yang diukur dari 5 komponen pada siklus pertama rata-rata ketuntasan

    siswa mencapai 68,75 %. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran.

    %75,68100480

    330 x

    Ditribusi kegiatan siswa siklus pertama pertemuan pertama dapat dilihat

    pada tabel 4 sebagai berikut :

  • Tabel 5: Distribusi Kegiatan Siswa Siklus I dalam Menggunakan Penerapan Metode Demonstrasi

    No Item Observasi Frekwensi Jumlah Nilai

    Persentase

    1 Posisi bola akan servis bawah didepan badan 24 75 78,12

    2 Posisi telapak tangan saat servis bawah menhadap keatas

    24 63 65,62

    3 Posisi badan saat melakukan servis bawah 24 71 73,15

    4 Posisi telapak tangan saat servis diatas 24 62 64,58

    5 Posisi badan saat melakukan servis atas 24 59 61,45

    Jumlah 120 330Rata-rata presentase 68,75%

    Sumber : Data Olahan Penelitian (2010)

    Dari hasil aktifitas yang dilakukan oleh guru, maka didapat hasil aktifitas

    guru secara keseluruhan dengan skor 18 sedangkan skor yang diharapkan 25.

    Distribusi penyebaran aktifitas guru dapat dilihat pada tabel 5 sebagai

    berikut :

    Tabel 6: Distribusi Aktifitas Guru Siklus I Dalam Menggunakan Penerapan Metode Demonstrasi.

    No Klasifikasi Frekwensi Skor Standar Skor1 Sangat sempurna 0 5 02 Sempurna 3 4 123 Cukup sempurna 2 3 64 Kurang sempurna 0 2 05 Tidak sempurna 0 1 0

    Jumlah 18Persentase 72

    Sumber : Data Olahan Penelitian (2010)

    2.2.1.7 Tahap Refeksi

  • Berdasarkan pengamatan dan hasil diskusi bersama observer ada beberapa

    hasil refleksi yang harus dikemukakan. Hasil aktifitas guru dalam penerapan

    metode demonstrasi dalam permainan bola voli belum melaksanakan materi

    dengan sempurna, hal ini sesuai dengan hasil yang telah diteliti, hal ini guru

    belum menguasai sepenuhnya dengan pemanfaatan metode demonstrasi dalam

    permainan bola voli, hasil pengamatan aktivitas guru tersebut apabila dianalisis

    lebih jauh dan didiskusikan dengan observer ditemukan beberapa kekurangan

    sebagai berikut :

    a. Dalam mengembangkan materi guru kurang melihat perkembangan

    kemampuan terutama aspek psikomotor.

    b. Dalam menerapkan materi guru kurang melihat keadaan siswa karena keadaan

    fisik siswa tidak sama dengan orang dewasa.

    c. Kurang pengarahan tentang materi yang akan diterapkan.

    d. Kurang optimal dalam pelaksanaan menggunakan metode demonstrasi.

    e. Guru kurang pengarahan cara belajar siswa aktif.

    Dari tabel 6 dibawah ini dapat dilihat analisis hasil belajar siswa pada

    siklus pertama dalam mengguanakan metode demonstrasi sebagai berikut :

    Tabel 7: Analisis Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Dalam Menggunakan Metode Demonstrasi.

    Item analisis NilaiJumlah siswa 24Rata-rata 68,75Minimal 65Maximal 85

    Jumlah 1650

  • Sumber : Data Olahan Penelitian (2010)

    Tabel 8: Distribusi Data Hasil Belajar Siswa Siklus I Dalam Menggunakan Metode Demonstrasi.

    Nilai Frekwensi Presentase Validitas presentase65 14 58,33 58,3370 5 20,83 20,8375 3 12,5 12,580 1 4,16 4,1685 1 4,16 4,16

    Total 24 100 100Sumber : Data Olahan Penelitian (2010)

    Apabila diperhatikan deskripsi proses pembelajaran yang dikemukakan

    diatas dan maka dapat dilihat hasil belajar siswa pada mata pelajaran

    penjaskesrek, sehingga dapat diberikan kesimpulan berdasarkan hasil pembahasan

    peneliti dan observer terhadap perbaikan pembelajaran pada siklus pertama,

    terdapat beberapa kelemahan pembelajaran diantaranya adalah :

    a. Pengelolaan pembelajaran oleh peneliti belum sesuai dengan tahapan yang

    dimuat dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), penerapan metode

    demontrasi dalam proses pembelajaran guru mengalami beberapa kekeuranagn

    khususnya dalam hal penyajian materi yang sistematis , serius dalam

    bimbingan semarak dalam pemberian stimulus, serta kurang meratanya

    pertanyaan yang diberikan siswa pada materi permainan bola voly.

    b. Kurangnya aktifitas siswa dalam permainan bola voly , dikarena kan guru

    kurang memberikan kesemptan dan motifasi penuh.

    c. Siswa tidak semangat dalam mengikuti proses permainan bola voly.

  • d. Siswa tidak terbiasa untuk mengemukakan ide-idenya baik saat permainan

    maupun pada saat guru menyampaikan teori permaianan bola voly.

    e. Kurangnya kemandirian siswa dalam membangun keterampilan secara

    optimal, karena siswa belum terbiasa dengan permainan bola voly.

    Berdasarkan hasil refleksi dan hasil belajar permainan bola voli pada

    siklus pertama perlu perbaikan yang lebih terhadap penerapan metode demonstrasi

    dalam materi permainan bola voli..

    2.2.2 Deskripsi Siklus II

    2.2.2.1 Tahap Persiapan

    Pada siklus kedua pertemuan satu dan dua yaitu peneliti mempersiapkan

    silabus yang sesuai dengan kurikulum disekolah tersebut dilakukan dengan cara

    mengumpulkan kurikulum yang akan diterapkan, buku pedoman dan buku

    penunjung sebagai panduan dalam perencanaan dan pembuatan silabus serta

    Rencana Pelaksaksanaan Pembelajaran (RPP), selain itu peneliti mempersiapkan

    alat-alat yang dibutuhkan dalam penelitian.

    2.2.2.2 Tahap Pelaksanaan

    Untuk tahap pelaksanaan, Kegiatan pembelajaran yang dikelola

    berdasarkan RPP , yang dilaksanakan pada bulan juli sampai Agustus dan

    bersamaan dengan kegiatan ini, observer melakukan 3 yaitu: aspek penerapan

    metode demontrasi, aktifitas siswa dalam proses pembelajaran dan aktifitas guru.

    Pada kegiatan ini (skenario pembelajaran dengan tahap sebagai berikut:

  • 2.2.2.3 Pendahuluan (10 menit)

    Pada siklus kedua kegiatan pembelajaran diawali dengan pemberian salam

    dan mengabsen masing-masing siswa, kemudian menjelaskan dan memberikan

    tujuan pembelajaran, serta penggunaan metode demonstrasi yang dilakukan setiap

    proses pembelajaran berlangsung yaitu permainan bola voli.

    2.2.2.4 Kegiatan Inti (60 menit)

    Pada kegiatan inti peneliti menjelaskan secara singkat tentang materi yang

    akan diajarkan, kemudian menerapkan metode demonstrasi sesuai materi

    pelajaran. Selanjutnya guru menetapkan dan memilih penerapan metode

    demonstrasi yang akan digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran

    tentang permainan bola voli, seiring penjelasan guru, siswa menganakisis dan

    mendengarkan penjelasan guru tntang tentang teknik dasar keterampilan bola voli

    serta mempraktekkan sesuai dengan metode yang diterapkan oleh guru.

    2.2.2.5 Kegiatan Akhir (15 menit)

    Pada saat akhir kegiatan, siswa mencatat kesimpulan materi pembelajaran

    sabagai catatan untuk dipelajari dirumah dan sebagai dokumentasi kelas dan

    kemudian siswa mengerjakan latihan permainan bola voli yang telah dipersiapkan

    oleh guru, setelah proses pembelajaran berlangsung.

    2.2.2.6 Tahap Observasi

    Berdasarkan hasil observer pada siswa siklus kedua secara umum siswa

    sudah mengerti dengan penerapan metode demonstrasi dengan memperagakan

    lansung. Untuk aktivitas siswa secara sudah menunjukkan hasil yang baik, hal ini

  • terlihat dari hasil ketuntasan yang dicapai siswa yaitu sebanyak 21 orang atau 87,5

    % dan yang belum tuntas sebanyak 3 orang atau 12,5% dengan nilai tertinggi 90

    dan terendah 65. sehingga hasil belajar siswa ini didukung oleh observasi aktifitas

    siswa yang diukur dari 5 komponen pada siklus kedua rata-rata hasil belajar siswa

    mencapai 81,45%. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran.

    %45,81100480

    391 x

    Ditribusi kegiatan siswa siklus kedua pertemuan kedua dapat dilihat pada

    tabel 8 sebagai berikut :

    Tabel 9: Ditribusi Kegiatan Siswa Siklus II Dalam Menggunakan Penerapan Metode Demonstrasi.

    No Item Observasi Frekwensi Jumlah Nilai

    Persentase

    1 Posisi bola akan servis bawah didepan badan 24 82 85,41

    2 Posisi telapak tangan saat servis bawah menhadap keatas

    24 80 83,33

    3 Posisi badan saat melakukan servis bawah 24 79 82,29

    4 Posisi telapak tangan saat servis diatas 24 76 79,16

    5 Posisi badan saat melakukan servis atas 24 74 77,08

    Jumlah 120 391Rata-rata presentase 81,45%

    Sumber : Data Olahan Penelitian (2010)

    Dari hasil aktifitas yang dilakukan oleh guru, maka didapat hasil aktifitas

    guru secara keseluruhan dengan skor 23 dengan skor yang diharapkan 25.

    Distribusi penyebaran aktifitas guru dapat dilihat pada tabel 9sebagai berikut :

  • Tabel 10: Distribusi Aktifitas Guru Siklus II Dalam Menggunakan Penerapan Metode Demonstrasi.

    No Klasifikasi Frekwensi Skor standar Skor1 Sangat sempurna 4 5 202 Sempurna 0 4 03 Cukup sempurna 1 3 34 Kurang sempurna 0 2 05 Tidak sempurna 0 1 0

    Jumlah 23Persentase 92

    Sumber: Data Olahan Penelitian (2010)

    2.2.2.7 Tahap Refeksi

    Berdasarkan pengamatan dan hasil diskusi bersama observer ada beberapa

    hasil refleksi yang harus dikemukakan. Hasil aktifitas guru dalam penerapan

    metode demonstrasi dalam permainan bola voli sudah melaksanakan materi

    dengan sempurna, hal ini sesuai dengan hasil yang telah diteliti, hal ini disebabkan

    guru dan siswa sudah menguasai sepenuhnya dengan pemanfaatan metode

    demonstrasi dalam permainan bola voli, dari hasil pengamatan aktivitas guru

    tersebut apabila dianalisis lebih jauh dan didiskusikan dengan observer ditemukan

    beberapa kelebihan sebagai berikut :

    a. Dalam mengembangkan materi guru sudah melihat perkembangan

    kemampuan terutama aspek psikomotorik, karena gerak orang dewasa tidak

    sama dengan gerak siswa SMP.

  • b. Dalam menerapkan materi guru sudah melihat keadaan siswa atau bentuk

    tubuh siswa karena bentuk psik anak-anak tidak sama dengan psik orang

    dewasa.

    c. Guru sudah sangat bagus dalam pengarahan tentang materi yang akan

    diajarkan.

    d. Guru sudah optimal dalam pelaksanaan menggunakan metode demontrasi.

    e. Guru sudah melakukan pengarahan cara proses pembelajaran supaya siswa

    lebih aktif baik dalam pelaksanaan teori maupun pelaksanaan praktek.

    Berdasarkan hasil tes prformance belajar siswa yang dilakukan pada

    siklus kedua diperoleh rata-rata belajar siswa pada penjas 81,45, deskripsi data

    hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 10 dibawah ini:

    Tabel 11: Analisis Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II Dalam Menggunakan Metode Demonstrasi.

    Item Analisis NilaiJuumlah siswa 24Rata-rata 81,45Minimal 65Maximal 90Jumlah 1955

    Sumber: Data Olahan Penelitian (2010)

    Maka dapat dilihat bahwa data hasil belajar siswa siklus kedua

    menunjukan peningkatan hasil belajar siswa permainan bola voli dapat dilihat dari

    tabel 11 berikut :

    Tabel 12: Distribusi Data Hasil Belajar Siswa Siklus II Dalam Menggunakan Metode Demonstrasi.

    Nilai Frekwensi presentase Validitas %65 3 12,5 12,570 0 0 0

  • 75 0 0 080 8 33,33 33,3385 10 41,66 41,6690 3 12,5 12,5

    Total 24 100 100Sumber: Data Olahan Penelitian (2010)

    Apabila diperhatikan deskripsi proses pembelajaran yang dikemukakan

    diatas maka dapat dilihat hasil belajar siswa pada mata pelajaran penjaskesrek,

    sehingga dapat diberikan kesimpulan berdasarkan hasil pembahasan peneliti dan

    observer terhadap perbaikan pembelajaran pada siklus pertama, terdapat beberapa

    kelebihan dalam pembelajaran diantaranya adalah :

    a. Pengelolaan pembelajaran oleh peneliti sudah sesuai dengan tahapan yang

    dimuat dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), penerapan metode

    demontrasi dalam proses pembelajaran guru mengalami beberapa kekurangan

    khususnya dalam hal penyajian materi yang sistematis, serius dalam

    bimbingan semarak dalam pemberian stimulus, serta kurang meratanya

    pertanyaan yang diberikan siswa pada materi permainan bola voly.

    b. Sangat aktif dalam permainan bola voly , dikarena kan guru kurang

    memberikan kesemptan dan motifasi penuh

    c. Siswa sangat bersemangat dalam mengikuti proses permainan bola voly

    d. Siswa sudah terbiasa untuk mengemukakan ide-idenya baik saat permainan

    maupun pada saat guru menyampaikan teori permaianan bola voly.

    e. Kemandirian siswa dalam membangun keterampilan sudah secara optimal,

    karena siswa belum terbiasa dengan permainan bola voly.

  • f. Hasil belajar siswa setelah perbaikan proses pembelajaran sudah lebih baik,

    apabila dibandingakan dengan proses pembelajran sebelumnya.

    2. 2 Analisa Data

    2.2.1 Pengujian Pertanyaan Penelitian Tindakan Kelas

    Dari hasil penelitian dan pembahasan seperti yang telah diuraikan diatas,

    maka dapat dilihat bahwa dengan peranan Metode demonstrasi secara benar, maka

    aktivitas siswa menjadi lebih aktif dan pada gilirannya meningkatkan hasil belajar

    dan kemampuan teknik dasar permainan bola voli menjadi lebih baik. Informasi

    ini membuktikan bahwa hipotesis penelitian, dengan penerapan metode

    demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII3 SMP N2 Rokan IV

    Kabupaten Rokan Hulu tahun 2010/2011.

    Interprestasi Data

    Dalam penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar

    kemampuan dasar servis permainan bola voli siswa VII3 SMP N 2 Rokan IV

    Kabupaten Rokan Hulu yang selama ini mempunyai rata-rata 60 dan tidak

    mencapai ketuntasan dalam proses pembelajaran. Dengan diterapkan metode

    demonstrasi dalam pembelajaran mempunyai kelebihan untuk meningkatkan hasil

    belajar Siswa, karena siswa memperoleh alasan jelas tentang materi yang akan

    diterimanya, dengan menggunakan metode demonstrasi, penelitian ini dilakukan

    dengan dua siklus.

  • Penerepan metode demonstrasi dalam mata pelajaran penjaskesrek, siswa

    mendapatkan pengalaman langsung sebagai hasil dari aktifitas sendiri seiring

    dengan penjelasan guru dalam menyampaikan. Siswa mengalami dan mersakan

    sendiri segala sesuatu yang berhubungan dengan pencapaian tujuan yang telah

    ditetapkan oleh peneliti. Siswa ikut serta berpastisipasi dalam proses pembelajran

    penjas dengan materi permainan bola voli. Karena pengalaman langsung inilah

    maka ada kecendrungan hasil yang diproleh siswa menjadi lebih konkrit sehingga

    akan memiliki ketepatan yang tinggi dalam memahami materi dan meningkatkan

    hasil belajar siswa.

    Dari hasil penelitian pada siklus pertama melihatkan bahwa hasil belajar

    teknik dasar permainan bola voli siswa belum mencapai ketuntasan yang di

    inginkan oleh peneliti. Hal ini disebabkan pengelolaan proses pembelajaran pada

    siklus pertama yang belum sempurna seperti : (1) Pengeleloaan pembelajaran oleh

    peneliti belum sesuai dengan tahapan yang dimuat dalam RPP, penerapan metode

    demonstrasi dalam proses pembelajaran guru mengalami beberapa kekurangan

    khususnya dalam hal penyajian matri yang sistematis, serius dalam bimbingan

    semarak dalam pemberian stimulus, serta kurang meratanya pertanyaan yang

    diberikan kepada siswa dalam materi permainan bola voli, (2) Kurangnya aktivitas

    siswa dalam permainan bola voli dikarenakan guru kurang memberikan

    kesempatan dan motivasi penuh, (3) Siswa tidak semangat dalam mengikuti

    proses pembelajaran permainan bola voli, (4) Siswa tidak terbiasa untuk

    mengemukakan ide-idenya baik saat permainan maupun pada sat guru

  • menyampaikan teori permaianan bola voli, (5) Kurangnya kemandirian siswa

    dalam membangun keterampilan secara optimal.

    Kondisi ini menyebabkan siswa kurang aktif dan baru mencapai 68,75 %

    yang disebabkan proses pembelajaran yang kurang baik, sehingga peniliti

    menerapkan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pada

    siklus pertama materi permainan bola voli tidak sesuai dengan yang diinginkan

    peneliti, tetapi setelah diterapkan metode demonstrasi pda siklus kedua, maka

    permainan bola voli siswa sudah ditutupi dengan adanya peningkatan yaitu

    mencapai 81,45.

    Adanya perubahan hasil belajar pada siklus kedua menandakan kurang

    baiknya proses pembelajaran pada siklus pertama, artinya, perencanaan

    pembelajaran yang dibuat harus sesuai dengan bentuk permasalahan yang ada

    disekolah tersebut untuk mengatasi permasalahan yang terjadi didalam proses

    pembelajaran.

    Sebelum adanya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

    penjaskesrek dari siklus pertama nilai rata-ratanya 68,75 % dan siklus kedua rata-

    rata 81,45 % dengan selisih point 12,7 menunjukan bahwa Penerapan Metode

    demonstrasi dapat meningkatan Hasil Belajar kemampuan dasar servis permainan

    bola voli Siswa SPN 2 Rokan IV Kabupaten Rokan Hulu tahun pelajaran

    2010/2011.

    Grafik 1: Selisih Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Menggunakan Penerapan Metode Demonstrasi.

  • 626466687072747678808284

    K K M s iklus I s iklus II

    S eries1S eries2S eries3

    Sumber : Data Olahan Penelitian (2010

    Dari hasil penelitian dan pembahasan tabel diatas, menjelaskan bahwa

    dengan penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran permainan bola voli

    secara benar, maka aktivitas siswa menjadi lebih aktif dan pada gilirannya

    meningkatan hasil belajar kemampuan dasar servis siswa menjadi lebih baik.

    Informasi ini membuktikan bahwa hipotesis penelitian, dengan penerapan metode

    demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII3 SMP N 2 Rokan

    IV Kabupaten Rokan Hulu, dengan penerapan prinsip-prinsip metode demonstrasi

    dan permainan bola voli dengan efektif dalam proses pembelajaran dapat

    meningkatkan kemampuan dasar servis dan hasil belajar siswa pada mata

    pelajaran penjaskes siswa kelas VII3 SMP N 2 Rokan IV Kabupaten Rokan Hulu

    tahun 2010/2011.

  • BAB III

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada Bab II dapat

    disimpulkan sebagai berikut : Penerapan Metode demonstrasi dapat meningkatan

    hasil belajar kemampuan dasar servis permainan bola voli siswa kelas VII3 SMP

    N 2 Rokan IV Kabupaten Rokan Hulu tahun 2010/2011 tuntas pada siklus II.

  • BAB IV

    HAMBATAN DAN SARAN

    4.1 Hambatan

    Dalam penyusunan penelitian ini penulis mengalami hambatan hambatan

    dan keselitan antara lain :

    1. Penyusunan proposal

    Dalam penyusunan proposal hambatan yang peneliti lalui adalah mencari

    data-data tentang penelitian tingakat kelas (PTK) yang cocok

    untukpermainan bola voly disam[ing itu juga peneliti harus mengajar dan

    kuliah.

    2. Analisis data

    Hambatan dalam penyusunan ananlisis data adalah data yang penulis buat

    harus benar-benar akurat dan terpercaya supaya penelitian ini lebih akurat

    dan terpercaya.

    3. Penyususnan intrumen

  • Penulis menemukan kesulitan dalam membuat pertanyaan-pertanyaan yang

    sesuai dengan apa yang penulis teliti dalam penelitian ini.

    4. Dalam segi administrasi

    Penulis banyak terlambat seperti terhadap izin research kelapangan untuk

    mengambil data sehingga hal ini mengakibatkan, terlambatnya penulis

    untuk mengelola data.

    4.2 Saran

    Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa Penerapan Metode

    Demontrasi dapat meningkatan Hasil Belajar Kemampuan Dasar Servis

    Permainan Bola voly Siswa SMPN 2 Rokan IV Koto Kls VII3 Kabupaten Rokan

    Hulu. sehingga peneliti mengajukan beberapa saran kepada :

    1. Siswa

    a. Diharapkan siswa lebih bersemangat dalam mengikuti proses

    pembelajaran untuk memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

    b. Diharapkan siswa lebih menyukai penerapan metode demontrasi dalam

    meningkatkan keterampilan permainan bola voly.

    2. Guru

    a. Diharapkan guru lebih meningkatkan kualitas mengajarnya supaya siswa

    lebih tertarik dalam mengikutu proses pembelajaran.

    b. Diharapkan guru lebih kreatif dan profesional dalam menjalankan tugas

    mengajar untuk merangsang minat dan melibatkan secara utuh dalam

  • proses pembelajran, dan membuat strategi-strategi baru supaya

    menyenangkan.

    3. Kepala sekolah

    Diharapkan agar dapat menjadi masukan dalam membina guru menciptakan

    susassana yang baik dan meningkatkan kemapuan siswa

  • DAFTAR PUSTAKA

    Arikunto, Suharsini. 1993. Metode Penelitian. Jakarta: C.V. Mawar Gempita

    Depdikbud. 1999/2004. Garis-garis Besar Haluan Negara. Jakarta. Sinar Grafika.

    Diknas, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Depdiknas

    PBVSI, 2005, Peraturan PermainanBolavoli, Senayan Jakarta, Cet Untuk Kalangan sendiri

    Purwanto, 2004, Psikologi Pendidikan, Remaja Rosda Karya, Bandung

    Siregar, MF. Ilmu Pengetahuan Melatih. Jakarta. Proyek Pembinaan Organisasi dan Aktifitas Olahraga.

    Slameto, 2003, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta

    Sudjana, N, 2004, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosda Karya, Bandung

    Sukardi, H, 1980, Sejarah Perkembangan Bolavolly, PBVSI, Jakarta

    Syafruddin, Aip.1988, Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. CV. Baru.

    _______2005. Undang-Undang Republik Indonesia No.03 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional.

  • Lampiran 1

    DATA HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR BOLA VOLY SMP NEGERI 2ROKAN IV KABUPATEN ROKAN HULU

    SIKLUS I

    No Nama Siwa Item Observasi Jmh Skor

    % KategoriPosisi bola akan servis didepan badan

    Telapak tangan saat servis bawah menghadap keatas

    Badan saat melakukan servis bawah

    Telapak tangan saat servis diatas

    Badan saat melakukan servis bawah

    1. Agus P 4 3 3 3 4 17 85 Tuntas2. Afriandi 3 3 3 2 2 13 65 Tidak Tuntas3. Ahmat Fauzi 4 3 3 3 2 15 75 Tuntas4. Candra Ari 2 3 3 3 2 13 65 Tidak Tuntas5. Al Ikrimah 4 3 4 2 3 16 80 Tuntas6. Dea Putra 3 3 4 2 2 14 70 Tuntas7. Dedi Isma 3 4 3 2 2 14 70 Tuntas8. Jasri 2 3 2 3 3 13 65 Tidak Tuntas9. Pendri 3 2 3 3 2 13 65 Tidak Tuntas10. Yun rizal 4 4 3 2 2 15 75 Tuntas11. Yoga S.H 3 2 3 2 3 13 65 Tidak Tuntas12. Johari 2 3 2 3 3 13 65 Tidak Tuntas13. Yopita Sari 3 2 3 3 2 13 65 Tidak Tuntas14. Elvia 3 2 3 3 3 14 70 Tuntas15. Fatimah ini 3 2 3 3 2 13 65 Tidak Tuntas16. listia dewi 2 3 3 2 3 13 65 Tidak Tuntas17. Rika A 3 2 3 2 3 13 65 Tidak Tuntas18. Zivah Y 4 2 3 3 2 14 70 Tuntas19. Putri Adhini 3 2 3 2 3 13 65 Tidak Tuntas20. Wiwa K 4 3 3 3 2 15 75 Tuntas21. Nika Erlina 3 3 2 2 3 13 65 Tidak Tuntas22. Jamilah 3 2 3 3 2 13 65 Tidak Tuntas23. Irma Suriani 3 2 3 3 2 13 65 Tidak Tuntas24. Al Ikrimah 4 2 3 3 2 14 70 Tuntas

    Jmh Siswa Aktif Keseluruhan

    75 63 71 62 59 330

    Pres. Item Kegiatan

    78,52 65,62 73,15 64,58 61,45 68,75 68,75

    Jumlah 1650

    Rata-Rata 68,75

    Nilai tertinggi

    85

    Nilai Terendah

    65

    % Ketuntasan

    10(41,66%)

    % Belum Tuntas

    14(58,34)

  • Lampiran 2

    DATA HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR BOLA VOLY SMP NEGERI 2ROKAN IV KABUPATEN ROKAN HULU

    SIKLUS II

    No Nama Siwa Item Observasi Jmh Skor

    % KategoriPosisi bola akan servis didepan badan

    Telapak tangan saat servis bawah menghadap keatas

    Badan saat melakukan servis bawah

    Telapak tangan saat servis diatas

    Badan saat melakukan servis bawah

    1. Agus Prasetio 4 4 4 3 3 18 90 Tuntas2. Afriandi 3 4 3 3 3 16 80 Tuntas3. Ahmat Fauzi 3 3 4 4 3 17 85 Tuntas4. Candra Ari 3 4 3 3 3 16 80 Tuntas5. Al Ikrimah 3 4 3 4 3 17 85 Tuntas6. Dea Putra 4 3 4 3 3 17 85 Tuntas7. Dedi Isma 3 3 4 3 3 16 80 Tuntas8. Jasri 3 4 4 3 3 17 85 Tuntas9. Pendri 3 3 3 4 3 16 80 Tuntas10. Yun rizal 3 4 3 4 3 17 85 Tuntas11. Yoga Setia H 3 3 3 4 3 16 80 Tuntas12. Johari 4 3 3 3 3 16 80 Tuntas13. Yopita Sari 4 4 3 3 4 18 90 Tuntas14. Elvia 3 2 3 3 2 13 65 Tidak Tuntas15. Fatimah ini 4 3 4 3 3 17 85 Tuntas16. listia dewi 3 2 3 2 3 13 65 Tidak Tuntas17. Rika Aspadila 4 4 3 3 3 17 85 Tuntas18. Zivah Yuliani 4 3 4 3 3 17 85 Tuntas19. Putri Adhini 3 4 3 3 3 16 80 Tuntas20. Wiwa Karmila 4 3 3 4 3 17 85 Tuntas21. Nika Erlina 4 4 3 3 4 18 90 Tuntas22. Jamilah 2 3 3 2 3 13 65 Tidak Tuntas23. Irma Suriani 4 3 3 3 3 16 80 Tuntas24. Al Ikrimah 4 3 3 3 4 17 85 Tuntas

    Jmh Siswa Aktif Keseluruhan

    82 80 79 76 74 391

    Pres. Item Kegiatan

    85,41 83,33 82,29 79,16 77,08 81,45 81,45

    Jumlah 1955

    Rata-Rata 81,45

    Nilai tertinggi

    90

    Nilai Terendah

    65

    % Ketuntasan

    21(87,5%)

    % Belum Tuntas

    3(12,5%)

  • Lampiran 3

    LEMBARAN OBSERVASI AKTIFITAS GURU(PERMAINAN BOLA VOLI)

    SIKLUS I

    NO

    AKTIFITAS GURU DILAKSANAKAN JmhSS S CS KS TS

    1 Guru mendemontrasikan Posisi bola akan servis bawah didepan badan

    4

    2 Guru mendemontrasikan Posisi telapak tangan menghadap keatas saat servis bawah

    4

    3 Guru mendemontrasikan Posisi badan saat melakukan servis bawah

    3

    4 Guru mendemontrasikan Posisi telapak tangan pada saat melakukan servis atas

    4

    5 Guru mendemontrasikan Posisi badan saat melakukan servis atas

    3

    Jumlah 12 6 18Presentase 48 24 72

    Keterangan :

    SS = Sangat Sempurna 21-25

    S = Sempurna 16-20

    CS = Cukup Sempurna 11-15

    KS = Kurang Sempurna 6-10

    TS = Tidak Sempurna 1-5

  • Lampiran 4

    LEMBARAN OBSERVASI AKTIFITAS GURU(PERMAINAN BOLA VOLI)

    SIKLUS II

    NO

    AKTIFITAS GURU DILAKSANAKAN JmhSS S CS KS TS

    1 Guru mendemontrasikan Posisi bola akan servis bawah didepan badan

    5

    2 Guru mendemontrasikan Posisi telapak tangan menghadap keatas saat servis bawah

    5

    3 Guru mendemontrasikan Posisi badan saat melakukan servis bawah

    3

    4 Guru mendemontrasikan Posisi telapak tangan pada saat melakukan servis atas

    5

    5 Guru mendemontrasikan Posisi badan saat melakukan servis atas

    5

    Jumlah 20 3 23Presentase 80 12 92

    Keterangan :

    SS = Sangat Sempurna 21-25

    S = Sempurna 16-20

    CS = Cukup Sempurna 11-15

    KS = Kurang Sempurna 6-10

    TS = Tidak Sempurna 1-5

  • Lampiran 6 RPP Siklus I

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

    SMP/MTs : SMP Negeri 2 Rokan IVMata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan KesehatanKelas/Semester : VII3 / (ganjil)Standar Kompetensi : Mempraktikan Berbagai teknik dasar permainan

    dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

    Kompetensi Dasar : Mempraktikan salah satu teknik dasar permainan dan olahraga beregu bola besar dengan koordinasi yang baik, dan nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan serta bersedia berbagi tempat dan peralatan **)

    Indikator 1. PSIKOMOTOR

    Melaksanakan teknik dasar Servis bawah dalam permainan bola voli. Melakukan servis bawah Melakukan servis atas

    2. KOGNISIMemahami pelaksanaan variasi latihan teknik dasar passing bawah dalam permainan bola voli. Menjelaskan bentuk-bentuk gerakan teknik dasar servis bawah dan servis

    atas dalam permainan bola voli. Menjelaskan penerapan demonstrasi terhadap bentuk-bentuk gerakan

    teknik dasar servis bawah dan servis atas dalam permainan bola voli.

    3. AFEKSIMemiliki kemampuan sikap terhadap nilai yang terkandung dari servis bawah dan servis atas dalam permainan bola voli, toleransi, percaya diri, keberanian dan taat terhadap aturan.

    Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 x pertemuan)

    A. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat melakukan bentuk-bentuk salah satu teknik dasar servis

    bawah dan servis atas dalam permainan bola voli melalui metode demonstrasi dengan baik dan benar.

    B. Materi Pembelajaran. Permainan Bola Besar (Bola Voli)

  • C. Metode Pembelajaran Informasi Demonstrasi Praktek/penugasan

    D. Teknik Pembelajaran Pendekatan melalui metode demonstrasi

    E. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran1. Kegiatan pendahuluan (10 menit)

    Meyiapkan kelengkapan Menyiapkan siswa Berdoa Mengabsen siswa Melakukan pemanasan

    2. Kegiatan Inti (60 menit)A. Melakukan teknik dasar servis dalam permainan bola voli.. Melakukan servis bawah dengan posisi bola didepan badan. Melakukan servis bawah dengan telapak tangan menghadap keatas. Melakukan servis bawah dengan posisi badan yang benar. Melakukan servis atas dengan posisi tangan diatas. Melakukan servis atas dengan posisi badan yang benar.B. Stategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan.

    Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan. Siswa memperhatikan dan mengamati secara cermat. Siswa melakukan gerakan sesuai dengan instruksi guru. Siswa yang belum mencapai ketuntasan disarankan supaya lebih

    giat untuk mencapai ketuntasan. Siswa yang telah mencapai ketuntasan diberi kesempatan untuk

    mendapatkanefisiensi gerak.

    3. Penutup (10 menit)- Pendinginan, evaluasi proses pembelajaran, mengabsen dan bubar.

    F. Alat dan Sumber Belajar Bola voli Net Pluit Lapangan Bola Voli Buku Teks

  • G. PenilaianA. Teknik

    Non tesB. Bentuk

    Tes unjuk kerja

    NO Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak1 2 3 4

    1

    2

    345

    Posisi bola akan servis bawah didepan badanPosisi telapak tangan saat servis bawah menghadap keatasPosisi badan saat melakukan servis bawahPosisi telapak tangan saat servis diatasPosisi badan saat melakukan servis atas

    JUMLAHCatatan skor maksimal 20

    Mengetahui, Guru Penjas Kepala Sekolah

    (BASRI, S.Pd) (SUHARTI) NIP : 132194181 NIP : 196802281993032004

  • Lampiran 8 RPP Siklus II

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

    SMP/MTs : SMP Negeri 2 Rokan IVMata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan KesehatanKelas/Semester : VII3 / (ganjil)Standar Kompetensi : Mempraktikan Berbagai teknik dasar permainan

    dan olahraga, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

    Kompetensi Dasar : Mempraktikan salah satu teknik dasar permainan dan olahraga beregu bola besar dengan koordinasi yang baik, dan nilai kerja sama, toleransi, percaya diri, keberanian, menghargai lawan serta bersedia berbagi tempat dan peralatan **)

    Indikator 1. PSIKOMOTOR

    Melaksanakan teknik dasar Servis bawah dalam permainan bola voli. Melakukan servis bawah Melakukan servis atas

    2. KOGNISIMemahami pelaksanaan variasi latihan teknik dasar passing bawah dalam permainan bola voli. Menjelaskan bentuk-bentuk gerakan teknik dasar servis bawah dan servis

    atas dalam permainan bola voli. Menjelaskan penerapan demonstrasi terhadap bentuk-bentuk gerakan

    teknik dasar servis bawah dan servis atas dalam permainan bola voli.

    3. AFEKSIMemiliki kemampuan sikap terhadap nilai yang terkandung dari servis bawah dan servis atas dalam permainan bola voli, toleransi, percaya diri, keberanian dan taat terhadap aturan.

    Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 x pertemuan)

    A. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat melakukan bentuk-bentuk salah satu teknik dasar servis

    bawah dan servis atas dalam permainan bola voli melalui metode demonstrasi dengan baik dan benar.

    B. Materi Pembelajaran. Permainan Bola Besar (Bola Voli)

  • C. Metode Pembelajaran Informasi Demonstrasi Praktek/penugasan

    D. Teknik Pembelajaran Pendekatan melalui metode demonstrasi

    E. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran1. Kegiatan pendahuluan (10 menit)

    Meyiapkan kelengkapan Menyiapkan siswa Berdoa Mengabsen siswa Melakukan pemanasan

    3. Kegiatan Inti (60 menit)A. Melakukan teknik dasar servis dalam permainan bola voli.. Melakukan servis bawah dengan posisi bola didepan badan. Melakukan servis bawah dengan telapak tangan menghadap keatas. Melakukan servis bawah dengan posisi badan yang benar. Melakukan servis atas dengan posisi tangan diatas. Melakukan servis atas dengan posisi badan yang benar.B. Stategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan.

    Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan. Siswa memperhatikan dan mengamati secara cermat. Siswa melakukan gerakan sesuai dengan instruksi guru. Siswa yang belum mencapai ketuntasan disarankan supaya lebih

    giat untuk mencapai ketuntasan. Siswa yang telah mencapai ketuntasan diberi kesempatan untuk

    mendapatkanefisiensi gerak.

    3. Penutup (10 menit)- Pendinginan, evaluasi proses pembelajaran, mengabsen dan bubar.

    F. Alat dan Sumber Belajar Bola voli Net Pluit Lapangan Bola Voli Buku Teks

  • G. PenilaianA. Teknik

    Non tesB. Bentuk

    Tes unjuk kerja

    NO Aspek Yang Dinilai Kualitas Gerak1 2 3 4

    1

    2

    345

    Posisi bola akan servis bawah didepan badanPosisi telapak tangan saat servis bawah menghadap keatasPosisi badan saat melakukan servis bawahPosisi telapak tangan saat servis diatasPosisi badan saat melakukan servis atas

    JUMLAHCatatan skor maksimal 20

    Mengetahui, Guru Penjas Kepala Sekolah

    (BASRI, S.Pd) (SUHARTI) NIP : 132194181 NIP : 196802281993032004

  • Lampiran 9

    Data Sebelum Siklus

    Data yang didapat sebelum siklus yaitu menunjukkan bahwa siswa kelas

    VII3 SMP Negeri 2 Rokan IV Kabupaten Rokan Hulu belum mencapai rata-rata

    ketuntasan dalam pembelajaran servis permainan bola voli, hal ini terlihat dari

    hasil yang dicapai siswa yaitu sebanyak 3 orang atau 12,5 % tuntas dengan nilai

    tertinggi 75. Sedangkan yang belum tuntas mencapai 21 orang atau 87,5 %

    dengan nilai terendah 60.

    Dari keterangan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sebelum

    adanya siklus rata-rata hasil belajar siswa kelas VII3 SMP Negeri 2 Rokan IV

    Kabupaten Rokan Hulu dalam pembelajaran bola voli belum mencapai

    ketuntasan.

    PENERAPAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KEMAMPUAN DASAR SERVIS PERMAINAN

    BOLA VOLI SISWA SMP N 2 KELAS VII3 ROKAN IV KOTO KABUPATEN ROKAN HULU

    SKRIPSI

    Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh gelar Sarjana

    Pendidikan Pada Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Islam Riau

    Pekanbaru

    Oleh :

    S U H A R T I

    NPM : 08 661 2750

    JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

    FAKULATAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS ISLAM RIAU

    PEKANBARU

    2010

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang Dan Masalah

    1.1 Latar Belakang

    Tekad untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya melalui kegiatan olahraga bertujuan untuk menyempurnakan kodrat manusia yang terdiri dari jiwa dan raga. Kedua unsur ini tidak dapat dipisahkan, sebab pertumbuhan jiwa yang sehat akan mendorong raga yang sehat demikian pula sebaliknya pertumbuhan dan pengembangan jasmani seseorang akan dapat dicapai melalui kegiatan olahraga, dimana hal ini sejalan dengan tujuan system keolahrgaan nasional untuk menetapkan dan melaksanakan kebijakan serta standarisasi bidang keolahragaan secara nasional yang mempunyai tugas untuk melaksanakan kebijakan dan mengkoordinasikan pembinaan dan pengembangan keolahragaan serta melaksanakan standarisasi bidang keolahragaan di daerah (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3:2005:Pasal:12)

    Berdasarkan kutipan di atas dapat menegaskan bahwa olahraga merupakan salah satu cara dalam membina bangsa Indonesia. Hal ini jelas dapat dilihat, karena olahraga memberikan pengaruh terhadap pribadi orang yang melakukannya.

    Banyak cara yang ditempuh agar manusia selalu sehat seperti; pemenuhan gizi, menjaga kebersihan dan lain-lain. Akan tetapi salah satu kegiatan yang menentukan dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

    ini adalah dengan melakukan kegiatan-kegiatan olahraga sesuai dengan semboyan olahraga yang berbunyi: Memasyarakatkan olahraga serta mengolahragakan masyarakat.

    Pada saat sekarang ini bermacam olahraga yang dikembangkan di sekolahan, yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan prestasi dan minat anak terhadap sebuah olahraga. Sebagaimana yang terdapat di Kabupaten Rokan Hulu bahwa pemerintah membuat suatu program kesekolah dimana program tersebut bernama yaitu strategi pengembangan diri. Dimana program tersebut memberikan peluang bagi anak untuk dapat menyalurkan bakat yang mereka miliki sebagai contah dalam hal olahraga yaitu pihak sekolah mendata siswa yang menginginkan olahraga Volly, Sepak Bola, Basket dan juga bagi siswi bisa menyalurkan bakat mereka pada bidang olahraga dan juga yang lainnya seperti Salon, Memasak, Menjahit dan lain sebagainya.

    Dalam proses pembelajaran di sekolah dapat dilakukan dengan berbagai metode, diantaranya yaitu metode demonstrasi. Metode demonstrasi adalah suatu metode dimana siswa akan melakukan pragaan langsung pada materi yang telah diajarkan.

    Dalam proses pembelajaran di sekolah SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu, dimana di sekolah tersebut pada olahraga bola voli telah melakukan pembelajaran sesuai dengan kurikulum salah satunya dengan menggunakan praktek terhadap teori yang ada, serta dengan melihat kondisi siswa yaitu sulitnya siswa melakukan gerakan-gerakan servis bawah dalam bentuk yang baik dan sempurna, selain itu siswa juga kurang memahami tentang materi yang diberikan oleh guru, dan siswa juga merasa bosan melakukan perlakuan yang sama yang dilakukan berulang-berulang, serta faktor lainnya adalah sebagian besar siswa memiliki fostur tubuh yang kecil sehingga sulit untuk bermain bola voli yang sebenarnya, maka dengan demikian penulis berkeinginan menerapkan metode demonstrasi terhadap olahraga bola volly ini.

    Kemudian didalam permainan banyak juga siswa/siswi yang tidak mengerti dengan aturan-aturan yang terdapat dalam permainan tersebut, dan juga dalam permainan tersebut siswa/siswi tidak bisa memasing bola dengan tepat dan juga cara menggunakan tangan dalam pemasingan juga tidak benar.

    Disini penulis akan menerapkan metode pembelajaran agar siswa tersebut lebih kuat minatnya untuk menekuni olahraga bola volly. Adapun metode yang akan diterapkan oleh penulis yaitu Metode Demontrasi.

    Dari fenomena diatas tadi maka penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian agar dapat memberikan gambaran terhadap penerapan metode demonstrasi pada olahraga bolavoli dengan sebuah judul yaitu Penerapan Metode Demontrasi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kemampuan Dasar Servis Permainan Bolavoly Siswa SMPN 2 Rokan IV Koto Kls VII 3 Kabupaten Rokan Hulu.

    1.2 Masalah

    Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka ditarik masalah :

    1. Bagaimana minat siswa terhadap permainan Bolavoli SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu.

    2. Bagaimana kualitas guru pendidikan SMPN 2 Rokan IV Koto Kebupaten Rokan Hulu.

    3. Bagaimana kemampuan dasar permainan Bolavoly siswa SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu.

    4. Bagaimana sarana dan prasarana SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu.

    5. Bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran pendidikan jasmani SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu

    6. Bagaimana kontribusi Metode Demontrasi terhadap kemampuan dasar permainan Bola volly siswa SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu.

    2. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

    2.1 Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan Atau kontribusi Metode Demonstrasi terhadap peningkatan hasil belajar permainan Bola volly siswa kelas VII3 SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu tahun ajaran 2010/2011.

    2.2 Kegunaan Penelitian

    Sedangkan manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Bagi guru, dapat digunakan sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran untuk meningkatkan proses pembelajaran olahraga bola volly.

    2. Bagi siswa, dapat menumbuhkan minat dan keinginan serta pemahaman pada olahraga bola volly.

    3. Bagi sekolah, merupakan masukan dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah terutama pada pelajaran olahraga.

    4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini menjadi landasan berpijak dalam rangka menindaklanjuti dalam ruang lingkup yang lebih luas.

    5. Sebagai syarat untuk melengkapi study gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan Universitas Islam Riau.

    3. Ruang Lingkup Penelitian

    3.1 Batasan Masalah

    Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka penulis akan merumuskan permasalahan dalam penelitian tersebut yaitu: Bagaimana kontribusi metode demontrasi terhadap meningkatkan hasil kemampuan dasar permainan Bola volly siswa SMPN 2 Rokan IV Koto Kebupaten Rokan Hulu.

    3.2 Penjelasan Istilah

    Untuk menghindari kesalah pahaman dalam menafsirkan judul dan masalah penelitian, penulis merasa perlu memberikan penjelasan tentang beberapa istilah yang digunakan sebagai berkut :

    1. Penerapan adalah suatu hal tertentu yang akan dilalui oleh seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.

    2. Metode demontrasi merupakan suatu metode dimana siswa akan melakukan peragaan langsung pada materi yang telah di ajarkan oleh guru.

    3. Demontrasi adalah siswa mempraktekan atau mengaplikasikan pendapatnya tentang materi yang diajarkan, kemudian siswa yang lain bertanya kepada siswa yang tampil.

    4. Proses Pembelajaran atau strategi pembelajaran adalah pola umum perbuatan guru-murid didalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Untuk mencapai tujuan-tujuan belajar guru biasanya memilih satu atau lebih strategi belajar mengajar. Strategi belajar mengajar merupakan sarana/alat untuk mencapai tujuan-tujuan belajar.

    5. Hasil belajar adalah kegiatan siswa dalam mengikuti dan melaksanakan suatu program pengalaman untuk mencapai suatu tujuan yakni berupa perubahan tingkah laku dalam diri siswa yang melibatkan psikis dan fisik untuk membuahkan hasil belajar yang optimal serta memperoleh ilmu pengetahuan di mana hasil belajar merupakan milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilaksanakannya. Dengan demikian hasil belajar merupakan suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan instruksional telah dapat dicapai atau dikuasai oleh siswa dalam pengajaran yang telah disampaikan oleh gurunya.

    4. Anggapan Dasar , Pertanyaan Penelitian dan Teori

    4.1Anggapan Dasar

    Berdasarkan pembatasan masalah maka penulis merumuskan anggapan dasar, Dengan menerapkan metode demonstrasi yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar permainan Bolavoly siswa kelas VII3 SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu.

    4.2Pertanyaan Penelitian

    Berdasarkan anggapan dasar diatas, maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah : Apakah dengan menerapkan metode demontrasi dapat meningkatkan hasil belajar permainan bola volly SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu.

    4.3 Teori

    4.3.1 Pengertian Belajar

    Belajar adalah suatu proses yang berpengaruh pada perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman-pengalaman sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan (Slameto, 2001:3). Belajar artinya berubah, maksudnya suatu usaha mengubah tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan. Dapat juga diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Dengan demikian belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan tingkah laku yang terjadi harus disertai dengan usaha supaya belajar dapat menjadikan siswa tersebut dari tidak tahu mengerjakan sesuatu menjadi mampu mengerjakannya.

    Adapun makna belajar lebih luasnya mengatakan bahwa suatu kegiatan yang merupakan sebagai usaha kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya, dalam artian dengan belajar akan menambah pengetahuan terhadap belajarnya (Slameto, 2003:3).

    Sedangkan Hasil belajar merupakan faktor utama dalam suatu pendidikan dikarenakan berhasil atau tidak suatu proses belajar mengajar tergantung baik atau buruknya hasil akhir belajar siswa. Menurut Sudjana (2004:11), hasil belajar adalah suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan pada proses pembelajaran telah dapat dicapai atau dikuasai oleh siswa. Bagusnya hasil belajar dapat dilihat dari tes-tes yang dilakukan pada setiap akhir proses belajar mengajar. Motivasi sangatlah perlu digunakan dalam belajar karena tujuan dari motivasi adalah menggerakkan atau memacu para siswa agar timbulnya keinginan dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Sehingga tercapainya tujuan pendidikan sesuai yang diharapkan (Purwanto, 2004:19). Namun tujuan dari pendidikan olahraga selain aktivitas fisik yang kuat untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan dan membina kekuatan, baik jasmani maupun rohani pada setiap manusia. (MF. Siregar, 1976:20). berbunyi sebagai berikut: Pendidikan Nasional bertujuan menumbuhkan budaya olahraga guna meningkatkan kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan kebugaran yang cukup, yang harus dimulai sejak usia dini melalui pendidikan olahraga di sekolah dan masyarakat. (Depdikbud, 1999/2004)

    Untuk mencapai hal tersebut, maka manusia sebagai subjek pembangunan, merupakan manusia yang sehat, baik jasmani maupun rohani. Dimaksudkan agar dalam mengerjakan tugasnya sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh karena itu faktor kesegaran jasmani yang tinggi merupakan kunci keberhasilan dalam kehidupan. (Syafruddin, Aip, 1988:23)

    4.3.2 Teori Bola volly dan Aturan Permainannya

    Bola volly adalah permainan yang dilakukan oleh dua tim dimana masing-masing tim dibatasi oleh sebuah net. Tujuan dari bola volly itu sendiri adalah melewatkan bola diatas net agar dapat jatuh pada lantai lapangan lawan dan untuk mencegah usaha yang sama dari lawan, setiap tim dapat memainkan bola dengan tiga pantulan untuk mengembalikan bola (diluar perkenaan blok) bola dinyatakan dalam permainan setelah bola dipukul oleh pelaku servis atas net kedaerah lawan.permainan dilanjutkan hingga bola menyentuh lantai, bola keluar atau satu tim gagal dalam mengembalikan bola dengan sempurna, dalam permainan bola volly, tim yang memenangkan sebuh reli akan mendapatkan poin (Relly Point Sistem). Apabila yang menerima servis memenangkan reli akan memproleh satu angka dan berhak melakukan servis yang berikutnya, serta pemain melakukan pergeseran satu posisi searah jarum jam.( PBVSI, 2005:2)

    Bolavoli merupakan salah satu olah raga dunia, yang paling berhasil popular penuh persaingan dan menyenangkan.geraka-gerakannya cepat, menegangkan, dan seru. Pada saat ini bola volly merupakan gabungan dari elemen-elemen yang saling tumpang tindih, tapi intraksi dari gabungan tersebut menghasilkan permainan yang unik. Dalam tahun-tahun terakhir, IVBF telah membuat kemajuan pesat dalam mengadaptasi permainan ini,sehingga lebih banyak menarik penonton. ( PBVSI, 2005:2). Bolavoli merupakan permainan yang unik, dimana bola diupayakan selama mungkin terbang/melayang, dan setiap tim mempunyai kesempatan mengumpan bola (passing) diarea sindiri, sebelum dikembalikan didaerah lawan. ( PBVSI, 2005:3)

    Tinggi net dipasang tegak lurus diatas garis tengah ,dibagian ketinggian 2,43 untuk putra dan 2,24 untuk putri. Ketinggian net diukur dari tengah lapangan permainan.tinggi net (diatas dua garis samping) harus tepat sama tinggi dan tidak boleh tinggi dari 2cm. Bola harus bulat terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat dari kulit yang sintetis yang bagian dalamnya terbuat dari karet atau bahan yang sejenisnya dan kombinasi warna pada bola yang dipergunakan pada pertandingan resmi internasional harus sesuai dengan setandar IVBF dimana keliling bola 65-67 dan beratnya 260-280g. (PBVSI, 2005:4 ).

    Satu tim terdiri dari 12 pemain, satu coach, satu asisten cuach, satu triner dan satu doter edis kecuali libero, satu dari pemain adalah kapten tim dia harus diberitanda dalam score sheet, hanya pemain yang erdaftea dalam score set yang dapat memasuki lapangan dan bermain dalam pertandinngan. Pada saat coach (dan kapten tim) mendatangi score set, pemain yang terdaftar tidak dapat diganti. Perlengkapan pemain terdiri dari baju kaos, celana pendek, kaos kaki harus (seragam), dan sepatu olah raga. Dilarang memakai benda-benda yang dapat menyebabkan cidera pada lawan. Kapten tim dan coach mereka berdua bertanggung jawab atas kelakuan dan displin anggota timnya. Sebelum pertandingan kapten tim menandatangi score set dan mewakili timnya dalam undian. ( PBVSI, 2005:4)

    Selama pertandingan berlangsung dan pada saat berada dalam lapangan, kapten tim adalah kapten dalam permainan.pada saat kapten tidak berada dalam lapangan ,coach atau kapten tim, harus menunjuk pemain lain didalam lapangan, tetapi bukan libero, untuk berfungsi sebagai kapten dalam permainan. Kapten dalam permainan tetap bertanggung jawab sampai dia diganti atau kapten tim kembali bermain atau berakhirnya set pada saat bola keluar lapangan, hanya kapten permainan yang dapat mempunyai hak berbicara kepada wasit untuk menanyakan keterangan mengenai penerapan atau interprestrasi dari peraturan dan mewakili temannya untuk mengajukan pertanyaan jika kapten tidak setuju dengan penjelasan wasit pertama, dia dapat mengajukan protes dan segera memberitahu wasit pertama, bahwa dia akan menggunakan hak untuk mencatat protes resmi dalam score shet pada akhir pertandingan, pada akhir pertandingan kapten tim, berterimakasih pada para wasit. ( PBVSI, 2005:5)

    Menandatangani score sheet untuk mengesahkan hasil pertandingan jika sebelumnya sudah memberitahukan pada wasit pertama dia dapat menyatakan dan mencatat protes resmi pada score sheet berkenaan dengan penerapan atau interpretasi peraturan oleh wasit, selama pertandingan pelatih mengatur timnya dari luar lapangan permainan. Pelatih memilih pemain yang main pertama pergantian, dan meminta time out, dalam menjalankan tugasnya ini dia berhubungan dengan wasit kedua. Sebelum pertandingan mendaftarkan atau memeriksa nama-nama dan nomor dari pemain dalam score sheet, kemudian menandatanganinya. Sama seperti anggota tim lainnya pelatih dapat memberikan instruksi kepada pemain di dalam lapangan pelatih dapat memberikan intruksi dengan berdiri atau berjalan pada daerah bebas didepan bangku cadangan tim nya, mulai dari garis perpanjang serang sampai dengan daerah pemanasan selama tidak mengangganggu atau memperlambat pertandigan. Setiap tim harus selalu bermaian dangan enam pemain, daftar posisi tim menentukan giliran rotasi pemain dilapangan giliran rotasi pemain dilapangan. Giliran rotasi ini harus tetap sama selama sheet tersebut. Sebelum di mulainya setiap set, pelatih memberikan daftar posisi dari timnya untuk main pertama, setelah diisi dan di tandatangani oleh wasit kedua dan pencatatan, pemain yang tidak terdaftar, dalam daftar posisi dalam satu set tersebut kecuali libero, sekali daftar posisi telah diberikan pada wasit kedua atau pencatat, maka daftar posisi itu tidak dapat diubah, tanpa pergantian yang normal.perbedaan posisi pemain didalam lapangan dan daftar posisi. (PBVSI, 2005:6)

    Kesalahan posisi, jika ada pemain berada pada posisi yang tidak benar pada saat bola dipukul oleh pelaku servis jika pelaku servis melakukan keselahan pada saat melakukan servis, maka dinyatakan kesalahannya terjadi sebelum kesalahan posisi lawan. Jika terjadi kesalahan servis setelah pukulan servis dilakukan maka yang dikenakan sanksi adalah kesalahan posisi. Kesalahan posisi mengakibatkan tim itu akan dikenakan sanksi dengan kehilangan reli posisi pemain dikembalikan keposisi sebenarnya.

    Urutan rotasi di tentukan oleh daftar posisi dan diperiksa dengan urutan servis dan posisi pemain berada selama set itu berlangsung jika regu penerima servis berhasil mendapatkan hak untuk servis pemainnya berputar satu posisi searah jarum jam pemain di posisi 2 berputar keposisi satu untuk melakukan servis ,pemain posis satu berpindah ke posisi enam dan seterusnya, kesalahan rotasi terjadi apabila servis di lakukan tidak sesuai dengan urutan rotasi,ini akan menyebabkan regu itu akan kehilanagan reli,rotasi pemain dikembalikan pada rotasi sebelumnya. ( PBVSI, 2005:8 )

    4.3.3 Metode Demontrasi serta langkah-langkahnya

    Pengertian dari metode demonstrasi ini khusus untuk materi yang memerlukan peragaan atau percobaan dilapangan secara langsung dan juga pemberian materinya, yang dalam artian bahwa guru yang bersangkutan akan memberikan contoh kepada siswa dan kemudian langsung siswa mencoba apa yang telah dicontohkan oleh guru tersebut.

    Sedangkan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru dalam menerapkan metode demonstrasi ini adalah sebagai berikut :

    1. Guru menyampaikan tujuan pemebelajaran yang akan dicapai

    2. Guru menyampaikan gambaran sumber tentang materi yang akan di sampaikan kepada siswa

    3. Guru akan mempersiapkan bahan atau alat yang diperlukan untuk mempergakannya.

    4. Guru menunjuk salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai dengan scenario yang telah disampaikan

    5. Guru menyuru kepada siswa yang lain untuk memperhatikan dan langsung menganalisa terhadap yang didemontrasikan oleh siswa yang ditunjuk guru tersebut.

    6. Guru akan meminta kepada siswa hasil analisanya terhadap apa yang telah di demontrasikan oleh siswa yang lainnya baik secara perorangan maupun secara kelompok yang telah dibentuk oleh guru.

    7. Guru akan membuat kesimpulan dan repleksi

    8. Guru akan memberikan penilaian dan mengakhiri pertemuan.

    5. Penentuan Sumber Data

    5.1 Populasi

    Subjek dalam penelitian ini adalah siswa/siswi kelas VII3 di SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa sebanyak 24 orang yang terdiri dari 12 laki-laki dan 12 perempuan, untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabek 1 dibawah ini:

    Tabel 1: Populasi Penelitian Siswa Kelas VII3 SMP N 2 Rokan IV Kabupaten Rokan Hulu

    No

    Kelas

    Putra

    Putri

    Jumlah

    1.

    VII3

    12 orang

    12 orang

    24 orang

    Jumlah

    24 orang

    5.2 Sampel

    Karena jumlah populasi penelitian secara jenis Penelitian Tindakan Kelas, Maka penulis mengambil sampelnya yaitu semua siswa kelas VII3 SMPN Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu tahun ajaran 2010/2011. Sedangkan mengenai guru dan pengurus sekolah semuanya penulis teliti melalui wawancara.

    6. Metode Pengumpulan Data

    6.1 Metode Penelitian

    Sesuai dengan masalah dan pertanyaan yang di kemukakan, maka jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang bertujuan untuk memperbaiki serta meningkatkan mutu pembelajaran di kelas sekaligus pemecah masalah yang dihadapi selama proses belajar mengajar.

    Selanjutnya, sukardi(2006:16) menjelaskan bahwa penelitian ini mempunyai siklus yang terdiri dari 4 fase, yaitu : perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Jika pada siklus 1, target keberhasilan belum dicapai maka dilanjutkan pada silus ke 2. Dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

    Refleksi

    Observasisiklus I

    Perencanaan

    Tindakan

    Refleksi

    Observasisiklus II

    Perencanaan

    Tindakan

    I. Perencanaan, yang akan di lakukan oleh penulis dalam penerapan metode pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut :

    a. Menetapkan siklus I yang akan dilakukan 2 kali pertemuan

    b. Menyiapkan RPP dan silabus

    c. Menyiapakan perlengkapan yang diperlukan dalam pembelajaran

    d. Menyiapkan lembaran penilaian

    e. Menyiapkan lembaran Observasi

    II.Tindakan, dalam pembelajaran guru menerapkan pembelajaran dengan demonstration atau praktek langsung setiap materi yang disampaikan dan diperagakan oleh perwakilan siswa/siswi dan yang lainnya memperhatikan dan mencoba langsung

    III.Observasi, yaitu guru langsung melihat dan memperhatikan apa yang telah diperagakan oleh siswa/siswi selama pembelajaran berlangsung

    IV.Refleksi, yaitu hasil observasi dan tes segera dianalisa sehingga dapat ditarik beberapa kesimpulan yang menjadi pertimbangan dalam melaksanakan siklus kedua

    6.2 Waktu dan Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober Januari 2010. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Desember Januari 2009 di SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu Tahun Ajaran 2009/2010

    6.3 Subyek Penelitian/Sampel.

    Subjek dalam penelitian ini adalah siswa/siswi kelas VII3 di SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa sebanyak 24 orang yang terdiri dari 12 laki-laki dan 12 perempuan.

    6.4 Kreteria Keberhasilan

    Sesuai kriteria standar ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran Penjaskes di SMPN 2 Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu, maka apabila sukses jika siswa mendapat skor lebih dari 70

    6.5 Teknik Pengumpulan Data

    Ada dua instrument dalam penelitian ini, yaitu tes unjuk kerja dan observasi.

    1. Tes Unjuk Kerja

    Aspek yang dinilai dalam tes unjuk kerja dapat dilihat pada tabel 2 dibawah berikut ini :

    Tabel 2: Aspek Yang Dinilai

    NO

    Aspek Yang Dinilai

    Kualitas Gerak

    1

    2

    3

    4

    1

    2

    3

    4

    5

    Posisi bola akan servis bawah didepan badan

    Posisi telapak tangan saat servis bawah menghadap keatas

    Posisi badan saat melakukan servis bawah

    Posisi telapak tangan saat servis diatas

    Posisi badan saat melakukan servis atas

    JUMLAH

    Catatan skor maksimal 20

    2. Observasi

    Dalam melakukan observasi, ada lima aspek sikap yang akan dinilai sebagaimana di jelaskan dalam table berikut ini:

    Tabel 3: Prilaku Yang Diharapkan

    NO

    PRILAKU YANG DIHARAPKAN

    CEK ( )

    1

    2

    3

    4

    5

    Bekerja sama dengan temen satu tim

    Keberatan dalam melaksanakan gerakan

    Mentaati peraturan

    Menghormati wasit

    Menunjukan sikap bersungguh-sungguh

    JUMLAH

    Tabel 4:Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep Gerak dalam Servis Permainan Bola Voli

    Pertanyaan yang diajukan

    Kualitas Jawaban

    1

    2

    3

    4

    1. Bagaimana Posisi bola akan servis bawah didepan badan?

    2. Bagaimana Posisi telapak tangan saat servis bawah menghadap keatas?

    3. Bagaimana Posisi badan saat melakukan servis bawah?

    4. Bagaimana Posisi telapak tangan saat servis diatas?

    5. Bagaimana Posisi badan saat melakukan servis atas?

    Jumlah