bogor agricultural university p a r i w a r a ipbbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2014/pariwara ipb...

2
IPB P a r i w a r a PARIWARA IPB/ Agustus 2014/ Volume 119 Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Dedeh Hartati Editor: Nindira Reporter : Siti Zulaedah, Nunung Munawaroh, Rio Fatahillah, Awaludin, Waluya S Layout : Devi Fotografer: Cecep AW, Bambang A, Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected] Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at Pada 8 Agustus 2014, Kementerian Lingkungan Hidup bersama Pemerintah Kota Probolinggo menyelenggarakan Gerakan Aksi Untuk Lingkungan (GAUL) dengan pembuatan 15.000 Lubang Resapan Biopori (LRB) temuan peneliti IPB, Ir. Kamir R Brata, oleh 15.000 orang, yang tersebar di 600 RT (Rukun Tetangga) dan dicatat sebagai Rekor MURI. Menteri Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA, mengatakan “Aksi ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan perubahan perilaku masyarakat bahwa Lubang Resapan Biopori dan pengolahan sampah dipadukan tidak hanya berdampak bagi lingkungan karena dapat mengurangi timbulan sampah, mengurangi efek gas rumah kaca tetapi juga sekaligus dapat meningkatkan ketahanan lingkungan dari dampak perubahan iklim. Lubang Resapan Biopori merupakan contoh sederhana yang baik, mudah dan murah untuk diterapkan di masyarakat, selain untuk melakukan konservasi sumberdaya air hujan sekaligus sebagai sarana dan prasarana mengolah sampah organik menjadi kompos.” Probolinggo Buat 15 Ribu Lubang Resapan Biopori Inovasi IPB Para nominator IPB kembali mendominasi 106 inovasi dalam puncak peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas). Acara bertemakan “Inovasi Pangan, Energi, dan Air untuk Daya Saing Bangsa” yang digelar Kementerian Riset dan Teknologi RI, 11/8 di Gedung II BPPT, Jakarta. Pada kesempatan tersebut dilakukan Penandatanganan MoU bidang Pangan untuk membentuk konsorsium Agro Nanoteknologi dilakukan oleh Balitbangtan, IPB, PT Alamanda Sejati Utama, PT SMART Tbk, PT Polowijo Gosari, dan Masyarakat Nano Indonesia dengan disaksikan oleh Menristek, Ketua KIN dan Ketua Umum Kadin. IPB Kembali Menjadi “Yang Paling Inovatif” B o g o r Agricultural University Mencari dan Memberi yang terbaik RABUAN BERSAMA RABUAN BERSAMA SIVITAS AKADEMIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR SIVITAS AKADEMIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR Rabu, 27 Agustus 2014 Pukul : 08:00 - 11.30 WIB Grha Widya Wisuda IPB Darmaga bogor “Membangun Sistem dan Kompatibilitas, Wujudkan Kampus Prestasi dan Inovasi” B o g o r Agricultural University

Upload: votuyen

Post on 08-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bogor Agricultural University P a r i w a r a IPBbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2014/Pariwara IPB 2014 Vol 119.pdf · “Move on, karena jika tidak, akan terperangkap dengan kegalauan

IPBP a

r i

w a

r a

PARIWARA IPB/ Agustus 2014/ Volume 119

Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Dedeh Hartati

Editor: Nindira Reporter : Siti Zulaedah, Nunung Munawaroh, Rio Fatahillah, Awaludin, Waluya S Layout : Devi

Fotografer: Cecep AW, Bambang A, Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim

Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]

Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at

Pada 8 Agustus 2014, Kementerian Lingkungan Hidup b e r s a m a P e m e r i n t a h K o t a P r o b o l i n g g o menyelenggarakan Gerakan Aksi Untuk Lingkungan (GAUL) dengan pembuatan 15.000 Lubang Resapan Biopori (LRB) temuan peneliti IPB, Ir. Kamir R Brata, oleh 15.000 orang, yang tersebar di 600 RT (Rukun Tetangga) dan dicatat sebagai Rekor MURI.

Menteri Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA, mengatakan “Aksi ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan perubahan perilaku masyarakat bahwa Lubang Resapan Biopori dan pengolahan sampah dipadukan tidak hanya berdampak bagi lingkungan karena dapat mengurangi timbulan sampah, mengurangi efek gas rumah kaca tetapi juga sekaligus dapat meningkatkan ketahanan lingkungan dari dampak perubahan iklim.

Lubang Resapan Biopori merupakan contoh sederhana yang baik, mudah dan murah untuk diterapkan di masyarakat, selain untuk melakukan konservasi sumberdaya air hujan sekaligus sebagai sarana dan prasarana mengolah sampah organik menjadi kompos.”

Probolinggo Buat 15 Ribu Lubang Resapan Biopori Inovasi IPB

Para nominator IPB kembali mendominasi 106 inovasi dalam puncak peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas). Acara bertemakan “Inovasi Pangan, Energi, dan Air untuk Daya Saing Bangsa” yang digelar Kementerian Riset dan Teknologi RI, 11/8 di Gedung II BPPT, Jakarta. Pada kesempatan tersebut dilakukan Penandatanganan MoU bidang Pangan untuk membentuk konsorsium Agro Nanoteknologi dilakukan oleh Balitbangtan, IPB, PT Alamanda Sejati Utama, PT SMART Tbk, PT Polowijo Gosari, dan Masyarakat Nano Indonesia dengan disaksikan oleh Menristek, Ketua KIN dan Ketua Umum Kadin.

IPB Kembali Menjadi “Yang Paling Inovatif”

B o g o rAgriculturalUnivers i ty

Mencari dan Memberi yang terbaik

RABUAN BERSAMARABUAN BERSAMASIVITAS AKADEMIKA

INSTITUT PERTANIAN BOGORSIVITAS AKADEMIKA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Rabu, 27 Agustus 2014Pukul : 08:00 - 11.30 WIB

Grha Widya Wisuda IPB Darmaga bogor

“Membangun Sistem dan Kompatibilitas, Wujudkan Kampus Prestasi dan Inovasi”

B o g o rAgriculturalUnivers i ty

Page 2: Bogor Agricultural University P a r i w a r a IPBbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2014/Pariwara IPB 2014 Vol 119.pdf · “Move on, karena jika tidak, akan terperangkap dengan kegalauan

“Move on, karena jika tidak, akan terperangkap dengan kegalauan yang tak bertepi. Teruslah berkarya, keceriaan akan tetap terjaga!” seru Sekretaris Institut (SI) Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr Ibnul Qayim di acara Studium General Pra Wisuda Program Diploma, Senin (18/8) di Grha Widya Wisuda Kampus IPB Dramaga Bogor. Seruan penyemangat ini langsung disambut tepuk tangan 1.178 orang calon wisudawan. Dr Ibnul Qayim mengimbau para calon alumni IPB ini untuk tetap menjaga silaturrahim dengan almamater, dalam hal ini melalui Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni (DPKHA) IPB. Pasalnya, ada banyak rangkaian kegiatan yang digelar Direktorat ini guna memudahkan para alumni untuk mencari peluang mendapat pekerjaan.

Sebelumnya, Direktur DPKHA IPB Dr Syarifah Iis Aisyah dalam sambutannya juga mengajak para calon alumni IPB ini untuk berkunjung ke DPKHA secara intensif. Pada kesempatan ini, Dr Syarifah mengingatkan tentang mulai diberlakukannya Asean Economic Community pada Desember 2015 mendatang. Karenanya, para alumni diharapkan sudah membekali diri dengan kemampuan Bahasa Inggris secara aktif. Hal tersebut, kata Dr Syarifah, hendaknya dijadikan sebagai tantangan sekaligus peluang.

Senada dengan Dr Syarifah, Wakil Direktur Program Diploma Bidang Pendidikan Dr Suwarno menyampaikan pentingnya penguasaan Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. “Harus kuat dengan kompetensi,” tandasnya. Terkait kegiatan Studium General ini, terang Dr Suwarno, sebagai wahana bagi IPB dalam membekali para calon alumninya dalam peluang berkarir. Menurutnya, karir tidak harus menjadi pegawai di sebuah perusahaan atau institusi, tapi juga bisa dibangun melalui wirausaha. Dengan bekal dari DPKHA hari itu, diharapkan para calon alumni bisa lebih percaya diri jika suatu saat nanti membuka usaha sendiri. Tak ketinggalan, Dr Suwarno menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para calon alumni yang sebelum wisuda sudah berhasil mendapatkan pekerjaan.

Studium General kali ini menghadirkan pengusaha Agribisnis I Made Donny Waspada (pemilikMoena Fresh) atau yang akrab dipanggil Donny Melon, alumni IPB angkatan 17. Tidak hanya itu, para calon wisudawan ini juga diberikan motivasi oleh motivator Dr Abdul Basit, yang juga merupakan dosen di Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB. (nm)

Studium General Pra Wisuda Program Diploma

Jika 69 tahun lalu kita dijajah oleh Kongsi Perdagangan Hindia Timur (Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC) selama 350 tahun, kini kita sedang di jajah oleh Multi National Company (MNC). Jika emas yang ada di Papua (kini dikuasai Freeport) dibagikan ke seluruh rakyat Indonesia, masing-masing orang akan menerima empat kuintal emas. Indonesia didengungkan sebagai Negara agraris lalu kenapa setiap tahunnya kita impor produk hortikutura senilai 17 triliun rupiah. Padahal angka ini harusnya dikeluarkan oleh negara yang lahannya padang pasir. Lalu apa yang salah? negaranya atau manusianya?

Hal ini disampaikan oleh Dr. Ir. Abdul Basith, MSc saat memberikan motivasi kepada ratusan calon wisudawan Program Pendidikan Diploma IPB. Kegiatan yang digelar di Grha Widya Wisuda, Kampus IPB Darmaga ini menghadirkan motivator sekaligus staf pengajar dari

Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB.

“Mau terus dijajah? Tentu tidak, kita harus merdeka. Merdeka artinya kita harus menjadi orang sukses. Kalau mau sukses kita harus berani keluar dari kotak imajiner. Kotak-kotak imaginer yang mengurung kita adalah dalih, kebiasaan negatif, malas, ketakutan, mental buruh, zona nyaman. Setiap tujuan memiliki kendaraan masing-masing. Mau kaya dan dermawan, kendaraannya harus pas. Beranilah bermimpi menjadi besar, dengan begitu kita bisa keluar dari kotak imajiner,” ujarnya.

Kebanyakan orang sukses itu selalu melawan arus. Tekuni sesuatu yang akan membuat anda sukses selama 10 ribu jam dan capai dalam waktu 3-4 tahun. Dengan kondisi tersebut, kreatifitas akan muncul karena dipaksa terus menerus. “Tidak punya uang dan waktu disebut pekerja kasar, tidak punya uang tetapi memiliki banyak waktu disebut pengangguran, punya uang tetapi tidak punya waktu disebut professional, punya banyak uang dan punya banyak waktu disebut pengusaha atau investor. Tentu kita lebih memilih pilihan terakhir, bukan? Jadi siapa sebenarnya yang menyuruh kita untuk menjadi entrepreneur, yakni diri kita sendiri,” tandasnya. Agar kita bebas dari penjajahan MNC, kita harus memiliki entrepreneur-entrepeneur lokal. Setidaknya One Family One Entrepreneur (Satu Keluarga Satu Entrepreneur). (zul)

Teknologi label RFID merupakan salah satu teknologi murah untuk pelabelan hewan laut. Salah satunya untuk ikan terbesar, Ikan Hiu Paus. Dalam hal ini, Departemen ITK IPB bekerjasama dengan WWF-Indonesia untuk merancang bangun electronic fish tags berbasis mikrokontroler dengan sensor Radio Frequency Identification (RFID). Pakar Ikan Laut ITK IPB, Dr. Hawis Madduppa menuturkan, “Penandaan hewan laut atau pelabelan (tagging) dengan sensor elektronik semakin banyak dilakukan olah para ilmuwan di seluruh dunia untuk melacak pergerakan hewan tersebut.” Hiu Paus yang biasa disebut Gurano Bintang oleh masyarakat lokal sudah mulai menjadi spesies ikonik untuk Taman Nasional Teluk

Cenderawasih (TNTC). Untuk memantau populasi hiu paus, perlu pelabelan sebagai upaya menghindari ancaman kepunahan akibat penangkapan berlebihan atau praktek ekowisata yang tidak bijak.

Mahasiswa ITK, Diwa Perkasa, di bawah bimbingan Dr. Totok Hestirianoto dan Dr. Hawis Madduppa, melaksanakan penelitian ini sejak Oktober 2013. Sementara itu, pemantauan Hiu Paus 2014 sebagai kegiatan pendahuluan, dilaksanakan oleh Mahardika Rizqi Himawan di bawah bimbingan Dr. Hawis Madduppa dan Beginer Subhan, M.Si. Pada tanggal 4-6 Agustus 2014, uji coba alat RFID dilakukan di Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Ini merupakan kegiatan bersama antara ITK IPB, WWF-Indonesiadan Kalilemon Dive Resort.

Saat uji coba pertama, banyak pembelajaran yang diperoleh guna menyempurnakan alat RFID buatan ITK-IPB ini. Harapannya, setelah penyempurnaan dan uji coba kedua kali, alat RFID dapat digunakan secara mandiri oleh Balai Besar TNTC dan masyarakat lokal untuk memantau hiu paus di wilayah ini. (*)

Dr. Abdul Basith: One Family One Entrepreneur

ITK IPB Ciptakan Alat Pemindai Ikan Hiu Paus