bogor, 19 januari 2021

35
FM.PHPL-SIC-012 01.03.2018 Bogor, 19 Januari 2021 Nomor : 27/SIC/Dirut/I/2021 Perihal : Penyampaian Permohonan Pengumuman Hasil Resertifikasi Kinerja PHPL dan VLK IUPHHK-HA PT Wana Kencana Sejati, Provinsi Maluku Utara Lampiran : 1 (satu) Set Kepada Yth, Sekretaris Direktorat Jenderal PHPL u/p Kepala Bagian Program dan Pelaporan Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Gd. Manggala Wanabhakti Blok I Lt. V, Jakarta di Tempat Dengan Hormat, Bersama ini kami sampaikan bahwa pelaksanaan Resertifikasi Kinerja PHPL dan VLK PT Wana Kencana Sejati sebagai pemegang IUPHHK-HA Keputusan Menteri Kehutanan Nomor. SK 95/Menhut-II/2005 Tanggal 12 April 2005, seluas ± 47.410 Ha, yang berlokasi di Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara, telah selesai dilaksanakan. Mengacu kepada Surat Surat Edaran Plt Dirjen PHPL Nomor : SE.06/PHPL/PPHH/HPL.3/7/2020 tanggal 16 Juli 2020 tentang Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu dalam Kondisi Pandemi COVID-19 serta Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari No. P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 Jo. P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016 tanggal 31 Agustus 2016 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) Lampiran 3.1. Huruf G point 11, bahwa LPPHPL mempublikasikan setiap Penerbitan, Perubahan dan Pencabutan S-PHPL di website LPPHPL (www.sic.sarbi.co.id) dan website Kementerian (www.menlhk.go.id dan silk.menlhk.go.id) selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah penetapan keputusan, dengan ini terlampir kami sampaikan hasil Resertifikasi Kinerja PHPL dan VLK IUPHHK-HA PT Wana Kencana Sejati yang terdiri dari Pengumuman Hasil Resertifikasi, Keputusan Direktur Sertifikasi, Resume Hasil Resertifikasi dan Sertifikat, untuk dapat dimuat dalam Website Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Demikian permohonan kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih. PT SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION Ir. Iin Indasah Direktur Utama Tembusan : Kepada Yth, 1. Direktur Usaha Hutan Produksi, di Jakarta 2. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Utara, di Sofifi 3. Kepala Balai Pengelolaan Hutan Produksi Wilayah XIV, di Ambon 4. Kasubdit Notifikasi Ekspor dan Impor Produk Industri Hasil Hutan, di Jakarta 5. Direktur Utama PT Wana Kencana Sejati, di Jakarta 6. Arsip

Upload: others

Post on 23-Oct-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-012 01.03.2018

Bogor, 19 Januari 2021

Nomor : 27/SIC/Dirut/I/2021 Perihal : Penyampaian Permohonan Pengumuman Hasil Resertifikasi Kinerja PHPL dan

VLK IUPHHK-HA PT Wana Kencana Sejati, Provinsi Maluku Utara Lampiran : 1 (satu) Set

Kepada Yth,

Sekretaris Direktorat Jenderal PHPL u/p Kepala Bagian Program dan Pelaporan Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Gd. Manggala Wanabhakti Blok I Lt. V, Jakarta di

Tempat

Dengan Hormat,

Bersama ini kami sampaikan bahwa pelaksanaan Resertifikasi Kinerja PHPL dan VLK

PT Wana Kencana Sejati sebagai pemegang IUPHHK-HA Keputusan Menteri Kehutanan

Nomor. SK 95/Menhut-II/2005 Tanggal 12 April 2005, seluas ± 47.410 Ha, yang berlokasi di

Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara, telah selesai dilaksanakan.

Mengacu kepada Surat Surat Edaran Plt Dirjen PHPL Nomor :

SE.06/PHPL/PPHH/HPL.3/7/2020 tanggal 16 Juli 2020 tentang Pelaksanaan Penilaian

Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu dalam Kondisi

Pandemi COVID-19 serta Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari

No. P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 Jo. P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016

tanggal 31 Agustus 2016 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) Lampiran

3.1. Huruf G point 11, bahwa LPPHPL mempublikasikan setiap Penerbitan, Perubahan dan

Pencabutan S-PHPL di website LPPHPL (www.sic.sarbi.co.id) dan website Kementerian

(www.menlhk.go.id dan silk.menlhk.go.id) selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah

penetapan keputusan, dengan ini terlampir kami sampaikan hasil Resertifikasi Kinerja PHPL

dan VLK IUPHHK-HA PT Wana Kencana Sejati yang terdiri dari Pengumuman Hasil

Resertifikasi, Keputusan Direktur Sertifikasi, Resume Hasil Resertifikasi dan Sertifikat, untuk

dapat dimuat dalam Website Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Demikian permohonan kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima

kasih.

PT SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION

Ir. Iin Indasah Direktur Utama Tembusan : Kepada Yth,

1. Direktur Usaha Hutan Produksi, di Jakarta 2. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Utara, di Sofifi 3. Kepala Balai Pengelolaan Hutan Produksi Wilayah XIV, di Ambon 4. Kasubdit Notifikasi Ekspor dan Impor Produk Industri Hasil Hutan, di Jakarta 5. Direktur Utama PT Wana Kencana Sejati, di Jakarta 6. Arsip

Page 2: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-012 01.03.2018

PENGUMUMAN HASIL

RESERTIFIKASI KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)

Nomor : 11/SIC/Dirut/I/2020

LP&VI PT Sarbi International Certification, Telah melaksanakan

Resertifikasi Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) terhadap :

a) Nama Auditee : IUPHHK-HA PT Wana Kencana Sejati

b) Alamat Lokasi/Sites : Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara

c) Alamat Kantor Pusat : Jl. Kartini Raya No. 4 Jakarta

d) Alamat Kantor Cabang : Jl. Mononutu No.4 Kel. Stadion, Ternate – Maluku Utara

e) Nomor Izin : Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 95/Menhut-II/2005 tanggal 12 April 2005

f) Luas : ± 47.410 Ha

g) Tanggal Pelaksanaan : Tanggal 28 Desember 2020 s.d. 7 Januari 2021

h) Hasil Penilaian : Nilai Akhir Resertifikasi Kinerja PHPL IUPHHK-HA PT Wana Kencana Sejati dengan total nilai kinerja indikator yang dicapai adalah 70%, tidak terdapat verifier dominan yang bernilai buruk dan Memenuhi norma penilaian untuk setiap verifier yang diterapkan pada VLK, sehingga dinyatakan Lulus dengan predikat “Sedang”, Sertifikat PHPL dengan Nomor : 42-SIC-04.01 dapat dilanjutkan dengan Pembaharuan masa berlaku, sesuai Keputusan Direktur Sertifikasi Nomor : 5/DIRSERTF/I/2021 tanggal 18 Januari 2021

Data, Informasi dan masukan terkait dengan kegiatan tersebut diatas dapat disampaikan tertulis

dan dilengkapi dengan dokumen pendukung ke :

PT Sarbi International Certification

Jalan Raya Taman Pagelaran No. 02 Lt. 2 Ciomas-Bogor

Telpon : 0251-8634086, 8635464

Fax : 0251-8634232

Email : [email protected]

Bogor, 19 Januari 2021

PT SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION

Ir. Iin Indasah Direktur Utama

Page 3: Bogor, 19 Januari 2021

FU-SIC-064 01.03.2018 Halaman 1 dari 2

KEPUTUSAN DIREKTUR SERTIFIKASI

NOMOR : 5/DIRSERTF/I/2021

Tentang

HASIL RESERTIFIKASI KINERJA PHPL DAN VLK

PADA PEMEGANG IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM (IUPHHK-HA) PT WANA KENCANA SEJATI,

PROVINSI MALUKU UTARA

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 95/Menhut-II/2005 tanggal 12 April 2005

Luas areal ± 47.410 Ha

Menimbang : 1. Hasil Resertifikasi Kinerja PHPL dan VLK IUPHHK-HA PT Wana kencana

Sejati, Provinsi Maluku Utara pada Penilaian memperoleh hasil total nilai

kinerja seluruh indikator sebesar 70%, tidak terdapat verifier dominan

yang bernilai buruk, dan pemenuhan Standar Verifikasi Legalitas Kayu

dinyatakan memenuhi

Mengingat : 1. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor

P.30/Menlhk/Setjen/PHPL.3/3/2016 tanggal 1 Maret 2016 tentang

Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi

Legalitas Kayu pada Pemegang Izin, Hak Pengelolaan atau pada Hutan

Hak.

2. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.

SK.5469/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/8/2018 Tanggal 28 Agustus 2018

tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan produksi Lestari

(LPPHPL) a.n PT Sarbi International Certification Sebagai Lembaga

Penilai dan Verifikasi Independen (LP&VI).

3. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. SK

6318/MenLHK-PHPL/PPHH/HPL.3/7/2019 Tanggal 16 Juli 2019 tentang

Penetapan Kembali Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LVLK) PT Sarbi

International Certification Sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi

Independen (LP&VI)

4. Surat Edaran Nomor : SE.06/PHPL/PPHH/HPL.3/7/2020 tanggal 16 Juli

2020 tentang Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi

Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu dalam Kondisi Pandemi COVID-19

5. Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari No.

P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 Jo No.

P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016 tanggal 31 Agustus 2016 Tentang

Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan

Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK)

6. Pedoman Mutu PT SIC No. SIC-Mutu-01 dan Standar Operasional

Prosedur Resertifikasi PHPL No. SIC-Mutu-15.PHPL

Memperhatikan : Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : 029/SIC/SPK-

Persh/PHPL/XII/2020 tanggal 3 Desember 2020

Page 4: Bogor, 19 Januari 2021

FU-SIC-064 01.03.2018 Halaman 2 dari 2

Memutuskan

Menetapkan : 1. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-

HA) PT Wana Kencana Sejati, Provinsi Maluku Utara pada Penilaian

dinyatakan Lulus dengan predikat “Sedang”, Sesuai Standar yang

tercantum dalam Perdirjen PHPL No. P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29

April 2016 Jo. P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016 tanggal 31 Agustus 2016

tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu

(VLK), Lampiran 1.1, Lampiran 2.1 dan Lampiran 3.1

2. Atas dasar point 1 diatas sertifikat PHPL IUPHHK-HA PT Wana Kencana

Sejati dengan Nomor : 42-SIC-04.01 dapat dilanjutkan dengan perubahan

masa berlaku selama 5 (lima) Tahun terhitung dari tanggal 22 Januari

2021 s.d. 21 Januari 2026

3. Dilakukan kegiatan Penilikan berkala setiap 1 (satu) tahun sekali selama

masa berlaku sertifikat dan dilakukan selambat-lambatnya 12 (dua belas)

Bulan sejak terbitnya Sertifikat (Penilikan I selambat-lambatnya

dilaksanakan pada Bulan Desember 2021)

4. IUPHHK-HA PT Wana Kencana Sejati harus melaporkan kepada

PT Sarbi International Certification, apabila terjadi :

a. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan.

b. Perubahan/pergantian struktur manajemen S-PHPL

c. Perubahan lainnya yang mempengaruhi kinerja PHPL.

5. Dalam hal terdapat perubahan nama perusahaan dan/atau masukan/

rekomendasi dari PI dan/atau terjadi perubahan sebagaimana angka 4.a

dan 4.c, PT Sarbi International Certification akan melakukan penilaian

terhadap indikator yang terkait dan percepatan Penilikan

6. Nilai dan Resume Hasil Resertifikasi Kinerja PHPL IUPHHK-HA

PT Wana Kencana Sejati, Provinsi Maluku Utara, pada masing-masing

indikator PHPL dan VLK, seperti terlampir dalam keputusan ini.

7. Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di : Bogor

Tanggal 18 Januari 2021

Mengetahui

Ir. Iin Indasah Ir. Gusdaji Direktur Utama Direktur Sertifikasi

Page 5: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 1 dari 30

RESUME HASIL RE-SERTIFIKASI KINERJA PHPL DAN VLK

IUPHHK-HA PT WANA KENCANA SEJATI

PROVINSI MALUKU UTARA

1) Identitas LP&VI :

(a) Nama Lembaga : PT SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION

(b) Nomor Akreditasi LPPHPL : LPPHPL-004-IDN

(c) Nomor Akreditasi LVLK : LVLK-007-IDN

(d) Alamat : Jl. Raya Taman Pagelaran No. 02 Lt 2 Ciomas-Bogor

(e) Nomor telepon/faks/E-mail : Telp. (0251) 8635464, 8634086

Fax. (0251) 8634232

Email : [email protected]

(f) Direktur Utama : Ir. Iin Indasah

(g) Standar : Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Nomor P.30/Menlhk/Setjen/PHPL.3/3/2016 tanggal 1

Maret 2016 dan Peraturan Direktur Jenderal

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor

P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 jo

P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016 tanggal 31 Agustus

2016. Lampiran 1.1, Lampiran 2.1, dan Lampiran 3.1

(h) Teknis Audit : Sesuai Surat Edaran Dirjen PHPL Nomor :

SE.06/PHPL/PPHH/HPL.3/7/2020 tanggal 16 Juli

2020 tentang Pelaksanaan Penilaian Kinerja

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi

Legalitas Kayu dalam Kondisi Pandemi COVID-19

(i) Tim Audit :

NO NAMA PERSONIL PENUGASAN (JABATAN) Status

1. Ence Hedi Hasan Zubaedi, S.Hut Lead Auditor Merangkap Auditor

Produksi

Internal

2. Halisa Anggita Cahyani, S.Hut Auditor Prasyarat Internal

3. Karina Restu Panggalih, S.Hut Auditor Ekologi Internal

4. Abdul Salam, S.Sos, M.Si Auditor Sosial Internal

5. Yudi Wahyudin, S.Hut Auditor VLK Internal

(j) Pengambil Keputusan : Ir. Gusdaji

Page 6: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 2 dari 30

2) Identitas Auditee :

(a) Nama Pemegang Izin : IUPHHK-HA PT Wana Kencana Sejati

(b) Nomor & Tanggal SK : Keputusan Menteri Kehutanan No SK.95/Menhut-

II/2005 tanggal 12 April 2005

(c) Luas dan Lokasi : ± 47.410 Ha, Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi

Maluku Utara

(d) Alamat Kantor : Kantor Pusat : South Quarter Tower A lantai 11

Kantor Pusat : Jl. Kartini Raya No. 4 Jakarta Pusat

Telp. (021) 3844896, 3844903, Fax. (021) 3454967

Kantor Cabang : Jalan Mononutu No. 114 Kelurahan

Tanah Raja, Ternate - Maluku Utara, Telp. (0921)

3126992 Fax. 3126997

(e) Pengurus Pengurus :

Dewan Komisaris

(1) Komisaris Utama : Sie Tjioe Jin

(2) Komisaris : Chandra Lohisto

Dewan Direksi

(1) Direktur Utama : Rusli Lohisto

(2) Direktur : Yopi Sopamena

(3) Direktur : Yetty Susilowati

(4) Direktur : Ade Irawan

(5) Direktur : Soeryadi

3) Nomor S-PHPL : 42-SIC-04.01

4) Masa Berlaku S-PHPL : Tanggal 22 Januari 2021 s.d 21 Januari 2026

5) Ringkasan Tahapan :

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Audit Tahap I Bogor, tanggal 16 s.d 21

Desember 2020

o Melakukan audit tahap I berupa

verifikasi terhadap dokumen-dokumen

Auditee, mengumpulkan informasi dan

melakukan komunikasi dengan Auditee

o Membuat perencanaan Audit Tahap I

(Rencana Kerja Kegiatan Audit) untuk

pelaksanaan kegiatan Penilaian

PHPL

o Menetapkan metodologi Penilaian

o Berdasarkan Pemenuhan standar

Page 7: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 3 dari 30

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

dokumen dalam audit Tahap I, auditee

telah memenuhi minimal jenis

dokumen yang harus dimiliki

IUPHHK-HA (maka auditee telah siap

untuk dilakukan Penilaian PHPL pada

Audit Tahap II)

Verifikasi Lapangan (Audit Tahap II)

Koordinasi dengan Instansi

Kehutanan

o Kantor Dinas

Kehutanan Provinsi

Maluku Utara, Sofifi,

29 Desember 2020

o Tim Auditor melapor dan

menyampaikan rencana kegiatan

Resertifikasi Kinerja PHPL IUPHHK-

HA PT Wana Kencana Sejati ke pada

pihak Dinas Kehutanan Provinsi

Maluku Utara

Konsultasi Publik Aula Kantor Desa Waijo,

Kecamatan Wasile

Selatan, Tanggal 30

Desember 2020

o Tim Auditor Menampung saran dan

masukan dari undangan yang hadir

dalam konsultasi publik terkait

keberadaan dan eksistensi

IUPHHK-HA PT Wana Kencana Sejati

melaksanakan Pengelolaan Hutan

Produksi Lestari

Pertemuan Pembukaan Base Camp Waijoi PT

Wana Kencana Sejati,

Tanggal 30 Desember

2020

o Lead Auditor memperkenalkan Tim

Auditor, manyampaikan maksud dan

tujuan, ruang lingkup, jadwal kegiatan,

metodologi penilaian dalam Penilaian

Kinerja PHPL dan VLK.

o Auditee memberikan pengantar tentang

kondisi terkini IUPHHK-HA PT Wana

Kencana Sejati

o Auditee menunjuk pendamping untuk

masing-masing kriteria.

o Tim Auditor berkoordinasi dengan tim

pendamping auditee terkait

pelaksanaan Penilaian

Verifikasi Dokumen dan

Observasi Lapangan

Base Camp dan Areal

kerja PT Wana Kencana

Sejati, tanggal 31

Desember 2020 s.d 3

Januari 2021

o Menghimpun, memverifikasi data dan

dokumen Auditee serta melakukan

analisis terhadap indikator dan verifier

untuk kriteria prasyarat, produksi,

ekologi, sosial dan VLK.

o Melakukan observasi lapangan untuk

uji kebenaran data Auditee di

lapangan melalui pengamatan,

pencatatan, uji petik dan analisis;

termasuk melakukan validasi informasi

Page 8: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 4 dari 30

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

yang diperoleh pada saat koordinasi

dengan Dinas Kehutanan dan BPHP.

o Melakukan wawancara dengan pihak

manajemen IUPHHK-HA PT Wana

Kencana Sejati dan Masyarakat Desa

sekitar areal kerjanya.

Verifikasi Dokumen Kantor Cabang di Ternate,

tanggal 04 s.d 6 Januari

2021

o Pelengkapan dokumen kriteria

prasyarat, produksi, ekologi, sosial dan

VLK, yang ada di kantor cabang PT

Wana Kencana Sejati

o Wawancara dengan personel

perusahaan yang berada di kantor

cabang ternate

o Klarifikasi akhir terkait hasil verifikasi

dokumen dan observasi yang dilakukan

secara keseluruhan

Koordinasi dengan Instansi

Kehutanan

o Kantor Dinas

Kehutanan Provinsi

Maluku di Sofifi

tanggal 4 Januari

2021

o Tim Auditor menyampaikan/melapor

bahwa kegiatan Resertifikasi Kinerja

PHPL di PT Wana Kencana Sejati

telah selesai.

o Penandatanganan visum perjalanan

Tim Auditor.

o

Pertemuan Penutupan Ruang Rapat Kantor PT

Wana Kencana Sejati

Ternate, tanggal 6

Januari 2021

o Tim Auditor menyampaikan hasil

verifikasi dan temuan lapangan.

o Tim Auditor melakukan klarifikasi akhir

terhadap data dan temuan lapangan

kepada Auditee.

o Penandatanganan tally sheet hasil

verifikasi lapangan.

o Penandatanganan Berita Acara

kegiatan Penilaian Kinerja PHPL dan

VLK.

Penyusunan Laporan Tanggal 7 s.d 14

Januari 2021

o Masing-masing Auditor menyusun

laporan Penilaian

o Pemaparan hasil Penilaian dan

pembahasan antar verifier dan

indikator antar auditor.

Rapat Penyampaian Hasil

Verifikasi

Bogor, tanggal 15

Januari 2021

o Rapat pembahasan hasil Penilaian

Kinerja PHPL dengan Pengambil

Keputusan PT SIC.

Page 9: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 5 dari 30

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Penyempurnaan Laporan Tanggal 16 s.d. 17

Januari 2021

o Penyempurnaan laporan setelah rapat

pembahasan hasil Penilaian Kinerja

PHPL dengan Pengambil Keputusan

PT SIC.

Pengambilan Keputusan Bogor, tanggal 18

Januari 2021

o Nilai Akhir Resertifikasi Kinerja PHPL

dan VLK IUPHHK-HA PT Wana

Kencana Sejati dengan total nilai

kinerja indikator yang dicapai adalah

70%, tidak terdapat verifier dominan

yang bernilai buruk dan Memenuhi

norma penilaian untuk setiap verifier

yang diterapkan pada VLK, sehingga

dinyatakan Lulus dengan predikat

“Sedang dan Sertifikat PHPL dengan

Nomor : 45-SIC-04.01 dapat

dilanjutkan dengan pembaharuan

masa berlaku Sertifikat

6) Resume Hasil Penilaian kriteria PHPL :

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Kriteria Prasyarat

1.1

Kepastian

Kawasan

Pemegang

IUPHHK-HA

83%

(Baik)

1. PT Wana Kencana Sejati ditetapkan melalui Keputusan Menteri

Kehutanan No. SK.95/Menhut-II/2005 tanggal 12 April 2005,

tentang pemberian izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu

(IUPHHK) pada hutan alam kepada PT WKS atas areal hutan

produksi seluas ± 47.410 Ha di Provinsi Maluku Utara. Serta

memiliki Akta Berita Acara PT Wana Kencana Sejati Tanggal

21 September 2015 Nomor 017 dari Notaris Maria Rahmawati

Gunawan, S.H., Notaris di Jakarta tentang pengangkatan para

anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Terkait dengan

administrasi tata batas sudah lengkap sesuai dengan realisasi

tata batas yang telah dilakukan (temu gelang) yaitu Laporan

TBT No. 1464 Tahun 2008 dan Laporan TBT No. 1465 Tahun

2008

2. PT Wana Kencana Sejati telah merealisasikan tata batas areal

kerja seluruhnya (100%) atau temu gelang yaitu sepanjang

80.605,97 m, terdiri dari 37.853,28 m (Laporan TBT No.

1464/2008) dan 42.752,69 m (Laporan TBT No. 1465/2008)

dikeluarkan oleh Pusat Pengukuhan dan Penatagunaan

Kawasan Hutan, Bogor, Juni 2008

3. Dalam areal kerja IUPHHK-HA PT Wana Kencana Sejati

pernah terjadi konflik batas dengan pihak perusahaan lain yaitu

PT Kemakmuran Pertiwi Tambang (PT KPT) dan PT

Page 10: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 6 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Kemakmuran Inti Utama Tambang (PT KIUT) yang mendapat

izin kuasa pertambangan dari Bupati Halmahera Timur. PT

Wana Kencana Sejati telah mempunyai dokumen rencana,

monitoring konflik batas dan ada upaya penyelesaian. Dan

dalam periode lima tahun terkahir tidak ada lagi konflik batas

baik dengan perusahaan pertambangan maupun konflik batas

dengan masyarakat setempat

4. Berdasarkan hasil overlay antara Peta Areal Kerja PT Wana

Kencana Sejati (Lampiran SK Menteri Kehutanan No.

SK.95/Menhut-II/2005 tanggal 12 April 2005) dengan Peta

Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Serta Wilayah

Tertentu yang Ditunjuk Sebagai Kawasan Hutan di Provinsi

Maluku Utara. Skala 1 : 250.000 (Lampiran Keputusan Menteri

Kehutanan No. 302/Menhut-II/2013 Tanggal 1 Mei 2013),

fungsi kawasan hutan pada areal kerja PT Wana Kencana

Sejati yaitu HPT seluas 47.175 Ha, dan HPK seluas 235 Ha,

namun belum dilakukan perubahan perencanaan, (dokumen

RKUPHHK-HA Berbasis IHMB Periode Tahun 2013 – 2022

masih mengacu kepada SK Menteri Kehutanan No.

SK.490/Menhut-II/2012 tanggal 9 Maret 2012)

5. PT Wana Kencana Sejati telah mendata dan melaporkan

penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan kepada instansi

yang berwenang diantaranya yaitu atas nama PT Kemakmuran

Pertiwi Tambang (PT KPT) dan PT Kemakmuran Inti Utama

Tambang (PT KIUT), namun belum seluruhnya yaitu IPPKH

tambang nikel (PT Indo Bumi Nikel dan PT Alam Raya Abadi)

dan pelepasan areal untuk perkebunan

1.2

Komitmen

Pemegang

IUPHHK-HA

78%

(Sedang)

1. PT Wana Kencana Sejati memiliki visi dan misi perusahaan

yang legal disahkan oleh Direktur Utama pada tanggal 6

Desember 2013. Dokumen visi dan misi PT Wana Kencana

Sejati tersebut telah sesuai dengan kerangka Pengelolaan

Hutan Lestari, mencakup kelestarian fungsi produksi, fungsi

ekologi dan fungsi sosial

2. Sosialisasi visi dan misi perusahaan PT Wana Kencana Sejati

telah dilakukan mulai dari level pemegang izin (karyawan

perusahaan) baik secara langsung maupun tidak langsung dan

kepada sebagian masyarakat desa binaan di sekitar areal

kerja, serta terdapat bukti pelaksanaanya dalam bentuk berita

acara sosialisasi visi dan misi perusahaan. Namun demikian

masih terdapat desa binaan yang belum dilakukan sosialisasi

visi dan misi perusahaan

3. Realisasi implementasi pengelolaan hutan lestari yang telah

dilakukan oleh PT Wana Kencana Sejati sebagian besar telah

sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Dimana masih

terdapat implementasi yang belum seluruhnya terealisasi

diantaranya adalah terkait dengan realisasi produksi, ekologi,

dan sosial

Page 11: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 7 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

1.3

Jumlah dan

Kecukupan

Tenaga

Profesional

Bidang Kehutanan

pada Seluruh

Tingkatan Untuk

Mendukung

Pemanfaatan

Implementasi

Penelitian,

Pendidikan dan

Latihan.

60%

(Sedang)

1. Keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan PT Wana

Kencana Sejati di lapangan hanya tersedia pada sebagian

bidang kegiatan pengelolaan hutan, karena PT Wana Kencana

Sejati belum memiliki Ganis PHPL Pengukuran dan Perpetaan

(KURPET) dan Ganis PHPL Pembinaan Hutan (BINHUT) serta

kekurangan pada GANISPHPL (PKB-R). Adapun perubahan

terbaru Kententuan terkait dengan Keberadaan tenaga

profesional bidang kehutanan (Tenaga Teknis PHPL) adalah

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik

Indonesia Nomor P.70/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2019

dimana masih terdapat GANISPHPL BINHUT yang termasuk

kedalam bidang profesinya

2. Realisasi kegiatan peningkatan kemampuan Sumber Daya

Manusia PT Wana Kencana Sejati periode Tahun 2016 sampai

dengan Desember Tahun 2020 telah terealisasi 63% atau

sebanyak 10 orang dari total 16 orang yang telah direncanakan

3. PT Wana Kencana Sejati telah memiliki dokumen

ketenagakerjaan tetapi tidak lengkap, antara lain karena belum

tersedia Dokumen Wajib Lapor Ketenagakerjaan di

Perusahaan, Sebagaimana Dimaksud pada Pasal 6 Ayat (2)

Undang-undang No. 7 tahun 1981

1.4

Kapasitas dan

Mekanisme untuk

Perencanaan

Pelaksanaan

Pemantauan

Periodik, Evaluasi

dan Penyajian

Umpan Balik

Mengenai

Kemajuan

Pencapaian

(Kegiatan)

IUPHHK-HA

75%

(Sedang)

1. PT Wana Kencana Sejati telah memiliki Struktur Organisasi

dilengkapi dengan job discription untuk setiap bagian

organisasi sebagaimana tertuang dalam dokumen RKUPHHK-

HA berbasis IHMB jangka 10 (sepuluh) tahun periode tahun

2013 – 2022. Pada struktur organisasi telah tersdia SPI dan

telah mencakup bidang produksi, ekologi, dan bidang sosial,

namun masih terdapat pos jabatan yang belum diisi (vacant),

dan terdapat rangkap jabatan

2. PT Wana Kencana Sejati telah memiliki perangkat sistem

Informasi manajemen dan tenaga pelaksana yang ditetapkan

oleh direksi berdasarkan Surat Direktur PT WKS Nomor :

19/D.WKS/JKT/IV/16 Tanggal 15 April 2016 Perihal Penetapan

Operator SIPUHH Online dan Surat Direktur Nomor :

27/D.WKS/JKT/IV/16 Tanggal 7 Mei 2016 Perihal Penetapan

Operator SIMPNBP, dan telah menerapkan SIPUHH Online,

Sistim Informasi Manajemen PNBP serta pelaporan kinerja

IUPHHK-HA berbasis online (e-monev) serta memiliki

perangkat SIM yang memadai

3. PT Wana Kencana Sejati telah memilki Organisasi SPI /

internal auditor yang ditetapkan oleh Direksi, namun dalam

melakukan pengawasan belum menjangkau seluruh tahapan

kegiatan, antara lain kegiatan kelola sosial belum menjadi

obyek pengawasan tim internal audit

4. Manajemen PT Wana Kencana Sejati telah melakukan

tindakan perbaikan manajemen berbasis monitoring dan

Page 12: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 8 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

evaluasi berdasarkan laporan pengawasan dari tim Internal

Audit, akan tetapi masih terdapat perbaikan yang belum

terealisasi yaitu terkait pelaksanaan pemeliharaan tanda batas

areal IUPHHK-HA, penandaan kawasan lindung, keberadaan

GANISPHPL, dan realisasi kegiatan operasional

1.5

Persetujuan Atas

Dasar Informasi

Awal Tanpa

Paksaan

(PADIATAPA)

76%

(Sedang)

1. Kegiatan RKTUPHHK-HA PT Wana Kencana Sejati Tahun

2016, 2017, 2018, 2019 dan 2020 yang akan mempengaruhi

kepentingan hak-hak masyarakat setempat baru sebagian

mendapatkan persetujuan atas dasar informasi awal yang

memadai melalui kegiatan sosialisasi kepada sebagian

masyarakat Desa Binaannya. Berdasarkan BAP RKT Tahun

2016 diketahui telah disosialisasikan kepada Masyarakat Desa

Waijoi dan Desa Yawal dan RKT Tahun 2020 disosialisasikan

kepada Masyarakat Desa Waijoi. Sedangkan RKTUPHHK-HA

Tahun 2017, 2018, dan 2019 tidak ditemukan bukti

pelaksanaan sosialisasi

2. Mengacu pada Laporan TBT No. 1464/2008) dan 42.752,69 m

dan laporan TBT No. 1465/2008), dalam proses tata batas

areal kerja PT Wana Kencana Sejati dari para pihak yaitu pihak

instansi pemerintah pusat, instansi pemerintah daerah dan

masyarakat setempat di sekitar areal IUPHHK-HA

3. Dalam Kegiatan Persetujuan dalam proses dan pelaksanaan

CSR/CD PT Wana Kencana Sejati Tahun 2016, 2017, 2018,

2019 dan 2020 yang akan mempengaruhi kepentingan hak-hak

masyarakat setempat baru sebagian mendapatkan persetujuan

atas dasar informasi awal yang memadai melalui kegiatan

sosialisasi kepada sebagian masyarakat Desa Binaannya.

Berdasarkan BAP Sosialisasi CSR/CD Tahun 2016 diketahui

telah disosialisasikan kepada Masyarakat Desa Waijoi Desa

Yawal dan Desa Loleba. Sedangkan Tahun 2020

disosialisasikan kepada Masyarakat Desa Waijoi. Terkait

dengan kegiatan Persetujuan dalam proses dan pelaksanaan

CSR/CD Tahun 2017, 2018, dan 2019 tidak ditemukan bukti

pelaksanaan sosialisasi

4. Dalam proses penetapan kawasan lindung di areal kerja

IUPHHK-HA PT Wana Kencana Sejati telah mendapat

persetujuan dalam proses penetapan kawasan lindung dari

sebagian para pihak yaitu dari instansi pemerintah pusat,

instansi pemerintah daerah, pihak perushaan dan sebagian

besar masyarakat desa setempat, dengan presente

persetujuan 80.94%

Kriteria Produksi

2.1

Penataan areal

kerja jangka

78%

(Sedang)

1. PT Wana Kencana Sejati memiliki dokumen RKUPHHK-HA

berbasis IHMB periode Tahun 2013-2022 yang telah disetujui

berdasarkan Keputusan Nomor SK.51/BUHA-2/2013 tanggal 6

Page 13: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 9 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

panjang dalam

pengelolaan hutan

lestari

Desember 2013, dan tidak dikenai peringatan terkait

pemenuhan kewajiban RKU

2. Penataan Areal Kerja PT Wana Kencana Sejati untuk Blok RKT

tahun 2016 sampai dengan RKT Tahun 2020 kesesuaiannya

dengan RKUPHHK-HA berbasis IHMB Periode tahun 2013-

2022 kesesuaian rata-ratanya adalah sebesar 89,6%

3. PT Wana Kencana Sejati telah melakukan pemeliharaan batas

blok dan petak kerja pada RKT 2016 s.d 2020, namun saat

dilakukan pengecekan tidak seluruh tanda batas blok dan petak

dapat terlihat jelas di lapangan

2.2

Tingkat

pemanenan lestari

untuk setiap jenis

hasil hutan kayu

utama dan nir

kayu pada setiap

tipe ekosistem

67%

(Sedang)

1. Terdapat data potensi tegakan hasil IHMB Tahun 2011 sesuai

tipe ekosistem yang telah dilengkapi dengan peta pohon serta

peta kelas hutan, selain itu PT Wana Kencana Sejati memiliki

data potensi tegakan hasil ITSP 3 tahun terakhir yaitu tahun

2018, 2019 dan tahun 2020

2. PT Wana Kencana Sejati hanya memiliki data pengukuran

tegakan PUP yang dilakukan tahun 2007 dan belum dianalisis

perhitungan riapnya

3. PT Wana Kencana Sejati tidak memiliki data pengukuran riap

tegakan yang layak untuk dilakukan analisis perhitungan JTT,

dan penentuan jatah tebangan didasarkan pada hasil IHMB

dan ITSP. Dan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat bukti

upaya melakukan analisis data potensi dan riap tegakan

2.3

Pelaksanaan

penerapan

tahapan sistem

silvikultur untuk

menjamin

regenerasi hutan

76%

(Sedang)

1. PT Wana Kencana Sejati memiliki Standar Operasinal

Prosedur terkait tahapan kegiatan silvikultur untuk pengelolaan

hutan tanah kering telah tersedia dengan lengkap, tetapi

sebagian isinya masih belum sesuai dengan ketentuan teknis

yang berlaku antara lain terkait ITSP dengan sistem barcode

2. PT Wana Kencana Sejati telah mengimplementasikan

sebagian SOP tahapan sistem silvikultur di lapangan, SOP

yang belum diimplementasikan antara lain terkait pembuatan

peta rencana PWH dan penandaan pohon inti

3. Berdasarkan hasil IHMB jumlah potensi sebelum masak tebang

(20-39cm) adalah sebanyak 99,39 pohon/Ha, sedangkan hasil

ITSP pada RKT tahun 2018, 2019 dan 2020 adalah sebanyak

19,73 pohon/ha, sehingga potensi tegakan sebelum masak

tebang (pohon inti), yang dapat menjamin kelestarian

pemanenan hasil pada rotasi berikutnya rata-ratanya adalah

sebanyak 56,86 pohon/Ha

4. Kecukupan potensi permudaan rata-rata per-hektar di areal

IUPHHK-HA PT Wana Kencana Sejati pada tingkat tiang (10-

19 cm) berdasarkan IHMB adalah hanya 30,57 pohon per

hektar, sedangkan hasil perhitungan tegakan tinggal untuk

tingkat kecukupan potensi permudaan tingkat tiang sebesar

Page 14: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 10 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

125,31 tiang per ha. Sehingga rata-ratanya adalah sebanyak

77,94 tiang/hektar

2.4

Ketersediaan dan

penerapan

teknologi ramah

lingkungan dalam

pemanfaatan hasil

hutan kayu.

71%

(Sedang)

1. PT Wana Kencana Sejati memiliki Prosedur penebangan hutan

ramah lingkungan yaitu prosedur Nomor WKS 02-08.09,

namun isinya belum mengacu pada peraturan terbaru yaitu

Perdirjen PHPL Nomor : P.9/PHPL/SET/KUM.1/11/2018

tentang pemanenan ramah lingkungan dari Kementerian

Lingkungan Hidup dan Lingkungan yaitu tentang Pedoman

Penerapan Teknik Pemanenan Berdampak Rendah (Reduced

Impact Logging) pada areal Izin Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu Dalam Hutan Alam

2. PT Wana Kencana Sejati telah menerapkan teknologi ramah

lingkungan pada seluruh tahapan kegiatan pemanenan mulai

tahap perencanaan, pelaksanaan pemenanenan dan tahap

pesca pemenanan seperti penataan areal kerja, adanya takik

tebang dan takik balas, pemotongan cabang kayu sebelum

disarad, pembuatan badan jalan dan parit dipinggir jalan,

penanaman rehabilitasi, namun pembuatan sodetan pada ex

jalan sarad belum dilakukan secara konsisten

3. ingkat kerusakan tegakan tinggal rata-rata untuk semua

tingkatan permudaan di areal kerja PT Wana Kencana Sejati

adalah sebesar 24,5%

4. Berdasarkan uji petik pada hasil produksi PT Wana Kencana

Sejati Tahun 2020, faktor eksploitasinya adalah sebesar 0,9

2.5

Realisasi

penebangan

sesuai dengan

rencana kerja

penebangan/

pemanenan/

pemanfaatan pada

areal kerjanya

71%

(Sedang)

1. Selama Periode Penilaian (Tahun 2016-2020) PT Wana

Kencana Sejati memiliki dokumen RKT secara lengkap yang

disusun mengacu pada RKU periode tahun 2013-2022, yang

disahkan oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Utara

2. Peta Kerja RKT Tahun 2016-2020 yang disahkan telah

mengacu dan sesuai dengan Peta Kerja RKU Periode tahun

2013-2022, namun pada kegiatan operasional di lapangan,

belum dibuat peta kerja (Peta Operasional Lapangan) dengan

skala yang lebih besar

3. PT Wana Kencana Sejati telah penandaan batas blok tebangan

(RKT 2016-2020), kawasan lindung sempadan sungai Sangaji,

sedangkan penandaan batas lainnya belum dilakukan antara

lain areal yang dipelihara berupa areal PUP belum dilakukan

penandaan batas

4. Periode 5 tahun terakhir realisasi volume tebangan total, dan

per kelompok jenis PT Wana Kencana Sejati kurang dari 70%

dari rencana tebangan tahunan pada lokasi yang sesuai

dengan RKT yang disahkan serta tidak melebihi luas yang

direncanakan

Page 15: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 11 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

2.6

Kesehatan

finansial

perusahaan dan

tingkat investasi

dan reinvestasi

yang memadai

dan memenuhi

kebutuhan dalam

pengelolaan

hutan,

administrasi,

penelitian dan

pengembangan,

serta peningkatan

kemampuan

sumber daya

manusia.

48%

(Buruk)

1. Berdasarkan laporan keuangan PT Wana Kencana Sejati

Tahun 2016 dan 2017 Likuiditas (394,8%, 398,4%), Solvabilitas

(256% ; 260%) dan Rentabilitas (0,8% ; 0,0%), tetapi laporan

keuangan tersebut belum diaudit oleh Akuntan Publik,

sedangkan laporan keuangan tahun 2018 dan 2019 belum

tersedia

2. Berdasarkan laporan keuangan Tahun 2016 dan 2017 bahwa

kemampuan perusahaan PT Wana Kencana Sejati untuk

memenuhi kewajiban dalam pembiayaan pengelolaan hutan

(yang digambarkan dalam rasio likuiditas) mencapai >80%,

namun laporan keuangan tidak accountable karena belum

diaudit oleh Akuntan Publik, sedangkan laporan keuangan

tahun 2018 dan 2019 belum tersedia

3. Berdasarkan data keuangan pada laporan E-Monev dan data

realisasi RKT PT Wana Kencana Sejati Tahun 2016-2020,

pada seluruh bidang kegiatan dengan prosentase alokasi dana

tertinggi dan terendah terdapat perbedaan alokasi pendanaan

rata-rata sebesar 80,66%, atau dikategorikan tidak proporsional

4. Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis kehutanan PT

Wana Kencana Sejati secara umum berjalan relatif lancar

namun belum sesuai dengan tata waktu yang telah ditetapkan

yang diindikasikan masih terdapat kegiatan kegiatan yang

belum terealisasi seluruhnya

5. Realisasi modal yang dikembalikan ke hutan berupa kegiatan

pembinaan hutan, perlindungan hutan dan penanaman tanah

kosong di areal IUPHHK-HA PT Wana Kencana Sejati periode

tahun 2016-2020 rata-ratanya mencapai 61,11% (60-80%)

6. Realiasi pelaksanaan kegiatan fisik pembinaan hutan oleh PT

Wana Kencana Sejati Tahun 2016-2020 secara luasan rata-

ratanya mencapai 53,4% (<60%) dari yang direncanakan, dan

kualitas tanaman yang ditemukan sebagian besar dalam

kondisi baik yang ditandai dengan warna daun hijau dan batas

terbebas dari liana

Kriteria Ekologi

3.1

Keberadaan,

kemantapan dan

kondisi kawasan

dilindungi pada

setiap tipe hutan

81 %

(Baik)

1. PT Wana Kencana Sejati telah memiliki dokumen perencanaan

yang memuat luas dan jenis kawasan lindung di areal kerjanya,

dan tertuang dalam dokumen AMDAL yang telah disetujui dan

disahkan oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

(BAPEDALDA) Provinsi Maluku Utara, Melalui SK No.

660.1/50/2001 tanggal 16 Juli 2001 serta dokumen RKUPHHK-

HA berbasis IHMB periode 2013-2022 dengan luas areal ±

47.410 Ha, yang telah disetujui dan disahkan berdasarkan

Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.51/BUHA-2/2013

tanggal 6 Desember 2013. Luas total yang di alokasikan dan

dikelola untuk kawasan lindung oleh IUPHHK-HA PT Wana

Page 16: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 12 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Kencana Sejati telah sesuai dengan rencana tata ruang dan

alokasi kawasan lindung yang tertuang dalam dokumen

RKUPHHK-HA berbasis IHMB periode 2013-2022 yaitu seluas

6.765 Ha. Berdasarkan hal tersebut, maka Direksi PT Wana

Kencana Sejati menerbitkan Surat Keputusan No. 011/DIR-PT

WKS/II/2015 tanggal 28 September 2015 tentang Penetapan

Kawasan Lindung IUPHHK PT Wana Kencana Sejati-I.

Penetapan tersebut telah mempertimbangkan tipe ekosistem

hutan dan kondisi biofisiknya

2. Panjang batas kawasan lindung di areal IUPHHK-HA Wana

Kencana Sejati mengacu pada dokumen RKUPHHK-HA

berbasis IHMB periode 2013-2022 dan telah ditetapkan dalam

SK Direksi No. 011/DIR-PT WKS/II/2015 tanggal 28 September

2015 seluruhnya adalah sepanjang 247,21 km. Realisasi

penandaan batas kawasan lindung sejak Tahun 2018 sampai

dengan Kegiatan Resertifikasi Tahun 2020 adalah sepanjang

146,45 km atau sebesar 59,24%

3. Mengacu hasil analisis pada Peta Penafsiran Citra Satelit

berdasarkan Citra Satelit Landsat 8 OLI_TIRS Path/Row

109/59 liputan tanggal 20 Pebruari 2019 dan Path/Row 109/59

liputan tanggal 27 Juli 2018 yang telah disahkan oleh Direktur

Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Cq.

Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan,

diperoleh hasil analisis bahwa kawasan lindung di areal kerja

IUPHHK-HA PT Wana Kencana Sejati yang berhutan mencapai

90,74%, sedangkan sisanya merupakan areal yang

diinterpretasi sebagai non hutan sebesar 8,85% dan areal

tertutup awan sebesar 0,41%. Sejalan dengan hasil uji petik di

lapangan bahwa masih terdapat sebagain kecil areal

sempadan sungai Sangaji dengan tutupan berupa belukar

4. Bukti upaya PT Wana Kencana Sejati dalam mendapatkan

pengakuan dari stakeholder terkait keberadaan kawasan

lindung di areal kerjanya meliputi 3 pihak yaitu, dari pemerintah

selaku pembuat kebijakan, dari masyarakat sekitar serta dari

karyawannya melalui kegiatan sosialisasi. Namun belum

terdapat bukti sosialisasi kepada masyarakat Desa Jikomoi,

Tanure, Minamin dan Saolat. Sehingga persentase pengakuan

keberadaan kawasan lindung dari para pihak di IUPHHK-HA

PT Wana Kencana Sejati adalah sebesar 80,95%

5. Kegiatan pengelolaan kawasan lindung yang dilakukan oleh PT

Wana Kencana sejati belum seluruhnya dilakukan sesuai

dengan tata ruang dalam RKUPHHK-HA berbasis IHMB

periode 2013-2022 yang disahkan berdasarkan Keputusan

Menteri Kehutanan No. SK.51/BUHA-2/2013 tanggal 6

Desember 2013, diantaranya, kegiatan penandaan batas

kawasan lindung belum seluruhnya ditandai di lapangan serta

kegiatan sosialisasi terkait keberadaan kawasan lindung baru

Page 17: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 13 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

dilaksanakan kepada 3 dari 7 desa sekitar areal kerja. Selain

itu, pelaporan kegiatan pengelolaan kawasan lindung belum

sepenuhnya sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam

Peraturan Menteri Kehutanan RI No. P.21/Menhut-II/2014

tentang Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Kegiatan

kehutanan, dimana bukti pelaporan pelaksanaan RKL-RPL

periode semester I tahun 2016 dan semester I tahun 2020 PT

Wana Kencana Sejati hanya diserahkan kepada Badan

Lingkungan Hidup Provinsi Maluku Utara

3.2

Perlindungan dan

pengamanan

hutan

67 %

(Sedang)

1. Ketersediaan prosedur perlindungan yang dimiliki oleh PT

Wana Kencana Sejati belum mencakup seluruh jenis-jenis

gangguan yang ada dan tertuang dalam RKUPHHK dalam

Hutan Alam pada Hutan Produksi berbasis IHMB periode 2013-

2022 PT Wana Kencana Sejati. Belum terdapat prosedur dalam

hal perlindungan terhadap hama dan penyakit tanaman. Selain

itu, terkait SOP Pencegahan dan penanggulangan kebakaran

hutan pada kawasan lindung (Nomor SOP: WKS 02-11-12)

belum mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Republik Indonesia No. P. 32/ Menlhk/

Setjen/Kum.1/3/2016 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan

dan Lahan

2. Telah tersedia sebagian sarana prasarana terhadap jenis-jenis

gangguan yang ada di PT Wana Kencana Sejati. Dalam hal

perlindungan terhadap kebakaran hutan pada saat kegiatan re-

sertifikasi tahun 2020, sarana-prasarana yang tersedia belum

sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam Peraturan Menteri

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No.

P.32/Menlhk/ Setjen/Kum.1/ 3/2016 tentang Pengendalian

Kebakaran Hutan dan Lahan

3. Telah tersedia SDM perlindungan hutan yang menjadi tugas

dan tanggung jawab pada bidang Binhut & Lingkungan

terutama pada bagian CD/PMDH dan PPH. Dalam hal

pengendalian kebakaran hutan dan lahan, juga telah tersedia

SDM khusus yang tergabung dalam organisasi brigade

pengendalian kebakaran hutan dan lahan IUPHHK-HA PT

Wana Kencana Sejati yang ditetapkan berdasarkan SK Direksi

No. 023/ DIR-PT.WKS/II/ 2019 tanggal 15 Februari 2019.

Namun jumlah dan kualifikasinya belum seluruhnya sesuai

dengan yang dipersyaratkan dalam PermenLHK RI No.

P.32/MenlHK/Setjen/ Kum.1/3/2016 tanggal 18 April 2016

tentang pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Telah

terdapat upaya peningkatan kompetensi karyawan melalui

training internal kepada karyawan oleh pihak manajemen PT

Wana Kencana Sejati mengenai cara mengantisispasi

terjadinya kebakaran hutan pada tanggal 20 April 2016

4. Dalam periode 5 tahun terakhir (tahun 2016-2020),

implementasi perlindungan hutan yang telah dilakukan oleh PT

Page 18: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 14 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Wana Kencana Sejati dilakukan melalui kegiatan yang bersifat

preemtif dan preventif. Berkaitan dengan pengamanan dan

perlindungan hutan dengan masyarakat sekitar tidak ada

konflik yang mengarah ketindakan represif. Bilapun ada

IUPHHK-HA PT Wana Kencana Sejati akan melakukan

tindakan represif dengan melaporkan kegiatan tersebut

kepada pihak instansi yang berwenang (Kepolisian dan

Kehutanan). Dalam hal tindakan preventif yang telah dilakukan

yaitu mewajibkan setiap karyawan menjadi bagian satuan tugas

pengamanan hutan untuk melaksanakan patroli pengamanan.

Namun kegiatan tersebut belum didokumentasikan dengan baik

3.3

Pengelolaan dan

pemantauan

dampak terhadap

tanah dan air

akibat pemanfaat

an hutan

67 %

(Sedang)

1. Telah tersedia sebagian prosedur pengelolaan dan

pemantauan dampak terhadap air di IUPHHK-HA PT Wana

Kencana Sejati. Berdasarkan dokumen Rencana Pemantauan

Lingkungan HPH PT Wana Kencana Sejati di Kabupaten

Halmahera Tengah (Sekarang Halmahera Timur) Propinsi

Maluku Utara, Juli 2001, terdapat rencana kegiatan

pemantauan kualitas air, namun pada saat kegiatan

resertifikasi tahun 2020 belum terdapat prosedur yang disusun

sebagai pedoman dalam implementasi kegiatan tersebut.

Selain itu, dengan adanya Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), dengan demikian perlu

ditambahkan SOP pengelolaan limbah B3 yang mengacu

kepada peraturan tersebut

2. IUPHHK-HA PT Wana Kencana Sejati telah memiliki sebagian

sarana dan prasarana pengelolaan dan pemantauan dampak

terhadap tanah dan air. Berdasarkan dokumen Rencana

Pemantauan Lingkungan HPH PT Wana Kencana Sejati di

Kabupaten Halmahera Tengah Propinsi Maluku Utara, Juli

2001, terdapat rencana kegiatan pemantauan curah hujan dan

kualitas air. Namun sampai dengan kegiatan resertifikasi tahun

2020 belum terdapat sarana prasarana untuk

mengimplementasikan kegiatan tersebut. Selain itu, dengan

adanya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101

tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya

dan Beracun (B3), dengan demikian perlu IUPHHK-HA PT

Wana Kencana Sejati perlu menyediakan bangunan TPS

Limbah B3 berizin

3. Telah tersedia SDM pengelolaan dan pemantauan dampak

terhadap tanah dan air di IUPHHK-HA PT Wana Kencana

Sejati yang menjadi tugas dan tanggung jawab pada bidang

Binhut & Lingkungan terutama pada bagian PPH. Terkait

dengan pemenuhan kewajiban GANIS BINHUT sesuai yang

dipersyaratkan dalam Perdirjen PHPL No. P.16/PHPL-

IPHH/2015, sampai dengan kegiatan resertifikasi tahun 2020

belum tersedia GANIS BINHUT. Namun telah terdapat upaya

Page 19: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 15 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

peningkatan kompetensi melalui training internal pengelolaan

dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air yang telah

dilaksanakan pada tahun 2016

4. IUPHHK-HA PT Wana Kencana Sejati telah

mengimplementasikan sebagian kegiatan pengelolaan dampak

terhadap tanah dan air mengacu pada dokumen perencanaan

yang telah disusun, yaitu RKL HPH PT Wana Kencana Sejati di

Kabupaten Halmahera Tengah (Sekarang Halmahera Timur)

Propinsi Maluku Utara, yang telah disetujui dan disahkan oleh

Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDALDA)

Provinsi Maluku Utara, Melalui SK No. 660.1/50/2001 tanggal

16 Juli 2001 serta RKUPHHK-HA berbasis IHMB periode 2013-

2022 PT Wana Kencana Sejati dengan luas areal ± 47.410 Ha,

yang telah disetujui dan disahkan berdasarkan Keputusan

Menteri Kehutanan No. SK.51/BUHA-2/2013 tanggal 6

Desember 2013. Terkait dengan pemenuhan kewajiban

terhadap Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101

tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya

dan Beracun (B3), belum terdapat bangunan TPS Limbah B3

berizin di IUPHHK-HA PT Wana Kencana Sejati. Selain itu,

kegiatan pengelolaan yang telah dilakukan juga belum optimal,

dimana pengerasan jalan belum seluruhnya dilakukan

5. IUPHHK-HA PT Wana Kencana Sejati telah

mengimplementasikan sebagian kegiatan pemantauan dampak

terhadap tanah dan air mengacu pada dokumen perencanaan

yang telah disusun, yaitu RPL HPH PT Wana Kencana Sejati di

Kabupaten Halmahera Tengah (Sekarang Halmahera Timur)

Propinsi Maluku Utara, yang telah disetujui dan disahkan oleh

Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDALDA)

Provinsi Maluku Utara, Melalui SK No. 660.1/50/2001 tanggal

16 Juli 2001 serta RKUPHHK-HA berbasis IHMB periode 2013-

2022 PT Wana Kencana Sejati dengan luas areal ± 47.410 Ha,

yang telah disetujui dan disahkan berdasarkan Keputusan

Menteri Kehutanan No. SK.51/BUHA-2/2013 tanggal 6

Desember 2013. Berdasarkan dokumen perencanaan tersebut,

terdapat rencana kegiatan pemantauan curah hujan dan

kualitas air. Namun sampai dengan kegiatan resertifikasi tahun

2020 belum terdapat implementasi kegiatan tersebut

6. Berdasarkan Laporan Hasil Pemantauan Erosi dengan Metode

Patok Blok RKT 2016, 2017, 2018, 2019 dan 2020 diketahui

bahwa masih terdapat indikasi adanya dampak erosi akibat

pemanfaatan hutan oleh IUPHHK-HA PT Wana Kencana

Sejati. Besaran erosi yang diperoleh dari hasil pengukuran

masing-masing adalah sebesar, 15 m3/Ha, 15,25 m

3/Ha, 16,17

m3/Ha, 15,08 m

3/Ha, dan 20 m

3/Ha. Sejalan dengan hasil

observasi lapangan diketahui masih terdapat erosi alur dan

erosi parit di bekas TPn/TPK dan pada beberapa bagian jalan

angkutan karena jalan tidak dikeraskan dan/ atau dipadatkan.

Page 20: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 16 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Selain itu, kondisi areal kerja IUPHHK-HA PT Wana Kencana

Sejati juga sebagian besar merupakan areal dengan

kelerengan cukup tinggi sehingga menyebabkan kecepatan

aliran permukaan lebih besar. Selain itu, erosi yang terjadi pada

areal bekas tebangan diakibatkan oleh perubahan kondisi

tutupan lahan yang lebih terbuka sehingga menyebabkan

peningkatan laju aliran permukaan (Run off) yang selanjutnya

membawa material sebagai erosi tanah. Material yang terbawa

tanah tersebut merupakan sumber dampak terjadinya

sedimentasi

3.4

Identifikasi spesies

flora dan fauna

yang dilindungi

dan/atau langka

(endangered),

jarang (rare),

terancam punah

(threatened) dan

endemik.

67 %

(Sedang)

1. PT Wana Kencana Sejati telah memiliki prosedur yang secara

legal digunakan dalam kegiatan identifikasi flora dan fauna

dilindungi di areal kerjanya. Sampai dengan kegiatan re-

sertifikasi tahun 2020 tidak terdapat penambahan terhadap

prosedur yang sudah ada. Prosedur yang disusun telah

mengakomodir panduan kegiatan identifikasi flora dan fauna

dilindungi di areal produksi dan kawasan lindung. Namun

acuani prosedur belum mengacu kepada aturan-aturan yang

berlaku seperti Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018

tanggal 21 Januari 2019 tentang Perubahan Kedua atas

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.

P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis

Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi, IUCN RedList dan

Appendix CITES

2. Kegiatan identifikasi flora dan fauna yang telah dilakukan oleh

IUPHHK-HA PT Wana Kencana Sejati belum dapat

merepresentasikan kondisi di seluruh areal kerjanya, karena

kegiatan identifikasi baru dilakukan di Sempadan Sungai

Sangaji dan Blok RKT 2020. Selain itu, belum terdapat

pengelompokkan status perlindungan flora fauna yang

mengacu pada PermenLHK No.

P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang perubahan

kedua atas peraturan menteri linkungan hidup dan kehutanan

nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 (Klasifikasi

status perlindungan masih mengacu pada PP RI No. 7 tahun

1999)

3.5

Pengelolaan flora

untuk :

1.Luasan tertentu

dari hutan

produksi yang

tidak terganggu

dan bagian yang

tidak rusak.

67 %

(Sedang)

1. Tidak terdapat penambahan prosedur terkait identifikasi flora

dan fauna di PT Wana Kencana Sejati. Prosedur yang

digunakan dalam kegiatan pengelolaan flora dilindungi yaitu

SOP Pengelolaan flora langka/dilindungi (Nomor SOP: WKS

02-12-11). Prosedur yang tersedia belum mengacu pada

peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti Permen

LHK Nomor P. 106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang

perubahan kedua atas peraturan menteri linkungan hidup dan

kehutanan nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018

tentang jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi, IUCN

Page 21: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 17 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

2.Perlindungan

terhadap species

flora dilindungi

dan/atau jarang,

langka dan

terancam punah

dan endemik

Redlist untuk mengetahui tingkat kerawanannya, serta

Appendix CITES untuk mengetahui aturan perdagangannya.

Proses dan prosedur pengelolaan pada dasarnya akan sangat

berbeda untuk setiap jenis atau kelompok jenis flora dilindungi

karena karakteristik flora dilindungi memiliki perbedaan satu

sama lain. Untuk itu, tentu akan dibutuhkan prosedur atau

SOP pengelolaan yang spesifik dan berbeda untuk masing-

masing spesies dilindungi

2. PT Wana Kencana Sejati telah berupaya

mengimplementasikan pengelolaan flora tetapi belum

sepenuhnya berbasis jenis. Selain itu, pengelolaannya belum

mencakup seluruh areal kerja IUPHHK-HA PT Wana Kencana

Sejati

3. Masih terdapat gangguan dalam areal kerja IUPHHK-HA PT

Wana Kencana Sejati, terutama dalam hal kegiatan

pemanfaatan pemanfaatan gaharu dan damar/ kopal. Hal ini

merupakan salah satu ancaman bagi kelangsungan hidup

khususnya dalam hal habitat flora terutama untuk jenis-jenis

dilindungi. Telah terdapat beberapa upaya yang telah dilakukan

oleh PT Wana Kencana Sejati dalam menjaga kondisi flora

dilindungi

3.6

Pengelolaan fauna

untuk:

1. Luasan tertentu

dari hutan

produksi yang

tidak terganggu,

dan bagian yang

tidak rusak.

2.Perlindungan

terhadap species

fauna dilidungi

dan/ atau jarang,

langka, terancam

punah dan

endemik

67 %

(Sedang)

1. Tidak terdapat penambahan prosedur terkait identifikasi flora

dan fauna di PT Wana Kencana Sejati. Prosedur yang

digunakan dalam kegiatan pengelolaan flora dilindungi yaitu

SOP Pengelolaan Pengelolaan satwa liar langka/dilindungi

(Nomor SOP: WKS 02-12-10). Prosedur yang tersedia belum

mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku

seperti Permen LHK Nomor P.

106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang perubahan

kedua atas peraturan menteri linkungan hidup dan kehutanan

nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang jenis

tumbuhan dan satwa yang dilindungi, IUCN Redlist untuk

mengetahui tingkat kerawanannya, serta Appendix CITES

untuk mengetahui aturan perdagangannya. Proses dan

prosedur pengelolaan pada dasarnya akan sangat berbeda

untuk setiap jenis atau kelompok jenis fauna dilindungi karena

karakteristik fauna dilindungi memiliki perbedaan satu sama

lain. Untuk itu, tentu akan dibutuhkan prosedur atau SOP

pengelolaan yang spesifik dan berbeda untuk masing-masing

spesies dilindungi

2. Pemegang IUPHHK-HA PT Wana Kencana Sejati telah

berupaya mengimplementasikan pengelolaan fauna tetapi

belum sepenuhnya berbasis jenis. Selain itu, pengelolaannya

belum mencakup seluruh areal kerja PT Wana Kencana Sejati

3. Masih terdapat gangguan dalam areal kerja IUPHHK-HA PT

Wana Kencana Sejati, terutama perburuan rusa atau babi serta

Page 22: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 18 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

burung Nuri Kepala Merah oleh beberapa orang dari

masyarakat sekitar. Selain itu terkait dengan tingkat sensitivitas

satwaliar jelas kegiatan eksploitasi hasil hutan merupakan

ancaman yang nyata bagi kelangsungan hidup satwaliar.

Berdasarkan sifat alaminya, bahwa satwaliar akan merasa

tertekan dalam kondisi yang tidak sesuai, terutama dalam hal

habitat. Dalam kegiatan pemanfaatan hutan oleh IUPHHK-HA

PT Wana Kencana Sejati baik secara langsung maupun tidak

langsung mengganggu kelangsungan hidup satwa liar

Kriteria Sosial

4.1

Kejelasan

deliniasikawasan

operasional

perusahaan/

pemegang izin

dengan kawasan

masyarakat

hukum adat

dan/atau

masyarakat

setempat

86%

(Baik)

1. PT Wana Kencana Sejati memiliki sebagian dokumen/laporan

mengenai pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH

setempat, identifikasi hak-hak dasar masyarakat hukum adat

dan/atau masyarakat setempat, dan rencana pemanfaatan

SDH oleh pemegang izin. Dokumen tersebut antara lain:

RKUPHHK-HA Berbasis IHMB Periode Tahun 2013 s/d 2022

dan RKTUPHHK Tahun 2016 s/d 2020 dan Laporan Identifikasi

Masyarakat Tahun 2020

2. PT Wana Kencana Sejati memiliki mekanisme penataan

batas/rekonstruksi batas kawasan secara partisipatif dan

penyelesaian konflik yang diketahui para pihak. Mekanisme

tersebut antara lain: SOP.WKS02-10.02: Deliniasi Batas

Kawasan Konsesi Dengan Kawasan Komunitas Masyarakat;

SOP. WKS02-08.05: Tata Batas Partisipatif; dan SOP. WKS02-

10.03: Mekanisme Penyelesaikan Konflik. Namun mekanisme

tersebut belum berpedoman pada Perdirjen PHPL Nomor:

P.5/PHPL/UHP/PHPL.1/2/2016 tentang Pedoman Pemetaan

Potensi dan Resolusi Konflik Pada Pemegang Izin Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) Dalam Hutan

Produksi

3. PT Wana Kencana Sejati memiliki mekanisme pengakuan hak-

hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat

dalam perencanaan pemanfataan SDH. Mekanisme tersebut

antara lain: SOP. WKS02-10.01: Prosedur Meningkatkan Akses

Masyarakat Terhadap Hutan; dan SOP. WKS02-10.04:

Pembinaan Masyarakat Desa Sekitar Hutan

4. Berdasarkan kajian dokumen dan wawancara dengan

perangkat desa serta observasi lapangan bahwa pada

umumnya kawasan kehidupan masyarakat berada di luar areal

kerja PT Wana Kencana Sejati dan tidak ada masyarakat yang

melakukan kegiatan perladangan dan perkebunan di dalam

areal kerja serta masyarakat mengakui eksistensi PT Wana

Kencana Sejati. Dan terdapat batas yang jelas antara areal

IUPHHK-HA PT Wana Kencana Sejati dengan kawasan

kehidupan masyarakat

5. PT Wana Kencana Sejati pernah mengalami konflik batas

Page 23: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 19 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

kawasan dengan perusahaan pertambangan nikel yaitu PT

Kemakmuran Pertiwi Tambang (PT KPT) dan PT Kemakmuran

Inti Utama Tambang (PT KIUT). Pada periode 2016-2018

diketahui bahwa tidak ada aktifitas kegiatan operasional

pertambangan, kemudian pada periode 2018-2020 terdapat

IPPKH PT Indo Bumi Nickel dan PT Alam Raya Abadi. Dengan

demikian konflik dapat dikelola dengan baik dan terdapat

persetujuan serta tidak pernah terjadi konfik batas kawasan

dengan masyarakat yang berada di sekitar areal kerja PT

Wana Kencana Sejati

4.2

Implementasi

tanggungjawab

sosial perusahaan

sesuai dengan

peraturan

perundangan yang

berlaku.

80%

(Sedang)

1. PT Wana Kencana Sejati memiliki dokumen yang lengkap

menyangkut tanggung jawab sosial pemegang izin sesuai

dengan peraturan perundangan yang relevan/berlaku.

Dokumen dan laporan tersebut, antara lain: UU No. 13/2003:

Ketenagakerjaan; UU No. 25/2007: Penanaman Modal; UU No.

40/2007: Perseroan Terbatas; Permenhut No. P.39/Menhut-

Ii/2013: Pemberdayaan Masyarakat; Permen BUMN No Per-

05/MBU/2007: Program Kemitraan; RKUPHHK-HA berbasis

IHMB Periode 2013 s/d 2022, RKTUPHK-HA 2016 s/d 2020;

dan dokumen Peraturan Perusahaan

2. PT Wana Kencana Sejati memiliki mekanisme pemenuhan

kewajiban sosial pemegang izin terhadap masyarakat.

Mekanisme tersebut belum ada revisi dan masih relevan

dengan kondisi sosial masyarakat sekitar perusahaan.

Mekanisme tersebut antara lain: SOP. WKS02-10.01: Prosedur

meningkatkan akses masyarakat terhadap hutan; SOP.

WKS02-10.04: Pembinaan masyarakat desa sekitar hutan; dan

SOP. WKS02-06.01: Perencanaan tenaga kerja

3. PT Wana Kecana Sejati memiliki bukti sosialisasi kepada

masyarakat mengenai hak dan kewajiban pemegang izin

terhadap masyarakat dalam mengelola SDH. Bukti

pelaksanaan kegiatan sosialisasi mengenai hak dan kewajiban

pemegang izin terhadap masyarakat dalam mengelola SDH

telah dilakukan pada tahun 2016. Sedangkan untuk tahun 2017

s/d 2019 tidak dilakukan sosialisasi. Dan tahun 2020 sosialisasi

hanya dilakukan di Desa Waijoi saja dan tidak dilakukan di

desa lainnya

4. PT Wana Kencana Sejati memiliki bukti realisasi pemenuhan

tanggung jawab sosial terhadap seluruh masyarakat. Bukti

realisasi tersebut melalui bentuk-bentuk kegiatan kelola sosial,

namun belum lengkap (realisasi di atas sebesar 63%)

5. PT Wana Kencana Sejati memiliki laporan/dokumen terkait

pelaksanaan tanggung jawab sosial pemegang izin, namun

tidak lengkap (diatas 50%), dan laporan tidak

terdokumentasikan dengan baik. Pada periode tahun 2016 s/d

2020 tidak terdapat realisasi kegiatan ganti rugi

Page 24: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 20 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

4.3 Ketersediaan

mekanisme dan

implementasi

distribusi manfaat

yang adil antar

para pihak

67%

(Sedang)

1. PT Wana Kencana Sejati memiliki data dan informasi

masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat yang

terlibat, tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan

SDH namun belum lengkap. Data penggunaan tenaga kerja

local sebesar 82 %, data identifikasi masyarakat sebesar 100

% dan masyarakat terdampak 100 % sehingga rata-ratanya

mencapai 94%.

2. PT Wana Kencana Sejati memiliki mekanisme peningkatan

peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat

dan/atau masyarakat setempat. Mekanisme tersebut antara

lain: SOP. WKS02-10.01: Prosedur meningkatkan akses

masyarakat terhadap hutan; SOP. WKS02-10.04:Prosedur

Pembinaan masyarakat desa sekitar hutan; dan SOP. WKS02-

06.01: Prosedur Perencanaan Tenaga Kerja. Mekanisme

tersebut belum mengikuti kondisi sosial dan dinamika

masyarakat yang ada sekarang

3. PT Wana Kencana Sejati memiliki dokumen rencana

pemegang izin mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan

aktivitas ekonomi masyarakat namun belum jelas dan lengkap.

Dokumen yang tersedia adalah RKUPHHK-HA berbasis IHMB

Periode 2013-2022, RKTUPHHK-HA Tahun 2016 s/d 2020.

Sedangkan Rencana Operasional kelola sosial belum ada

4. Terdapat bukti implementasi sebagian kegiatan peningkatan

peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat mencapai 63%,

antara lain Bukti sewa logpond, penerangan lampu jalan,

pemberian THR dan fee pengapalan kayu. Demikian pula

dengan penyerapan tenaga kerja lokal

5. kepada para pihak namun belum lengkap dan jelas.

Keberadaan dokumen/laporan mengenai distribusi manfaat

kepada para pihak terdokumentasi sebagian Basecamp Waijoi

dan Kantor Cabang PT Wana Kencana Sejati di Ternate

4.4

Keberadaan

mekanisme

resolusi konflik

yang handal

67%

(Sedang)

1. PT Wana Kencana Sejati memiliki mekanisme resolusi konflik,

yaitu SOP. WKS02-10.03: Penyelesaian Konflik. Mekanisme

resolusi konflik tersebut belum berpedoman pada Peraturan

Dirjen (Perdirjen) PHPL No. P.5/PHPL/UHP/PHPL.1/ 2/2016

tentang Pedoman Pemetaan Potensi dan Resolusi Konflik pada

Pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

(IUPHHK-HA)

2. Dalam menyelesaian masalah selalu dengan cara

musyawarah, dimana Selama PT Wana Kencana Sejati

beroperasi belum pernah terjadi konflik dengan masyarakat.

Salah satu masalah yang pernah ada, dengan perusahaan

tambang yaitu PT KPT (Kemakmuran Pertiwi Tambang) yang

melakukan kegiatannya dalam kawasan konsesi PT Wana

Kencana Sejati, namun masalah tersebut terselesaiakan

dengan damai dan tidak ada konflik terbuka yang melibatkan

Page 25: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 21 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

kedua belah pihak. Namun demikian PT Wana Kencana Sejati

belum membuat peta konflik sesuai Peraturan Dirjen (Perdirjen)

PHPL No. P.5/PHPL/UHP/PHPL.1/2/2016 tentang Pedoman

Pemetaan Potensi dan Resolusi Konflik pada Pemegang Izin

Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK-HA)

3. PT Wana Kencana Sejati memiliki struktur organisasi

penanganan konflik sosial dan sumber daya manusia dalam

mengelola konflik yang ditetapkan berdasarkan Keputusan

Direktur No.: 0100/SK/DIR/XI/2020. Untuk masalah pendanaan

masih menunggu persetujuan dari Kantor Pusat Jakarta.

Kelembagaan Resolusi Konflik tersebut belum mengacu pada

Surat Edaran Nomor: SE.7/PHPL/UHP/PHP.I/2/2018 Tentang

Fasilitasi Kemitraan Konflik Pada Areal Izin Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK), yaitu dengan

melibatkan BPHP

4. PT Wana Kencana Sejati memiliki dokumen/laporan

penanganan konflik yang pernah terjadi dengan perusahaan

tambang yaitu PT Kemakmuran Pertiwi Tambang (PT KPT) dan

PT Kemakmuran Inti Utama Tambang (PT KIUT), namun belum

lengkap dan jelas. Dan juga PT Wana Kencana Sejati belum

melakukan laporan konflik per semester seperti yang

diamanatkan oleh Peraturan Dirjen PHPL Nomor:

P.5/PHPL/UHP/PHPL.1/2/2016 Tahun 2016 tentang Pedoman

Pemetaan Potensi dan Resolusi Konflik Pada Pemegang

IUPHHK

4.5

Perlindungan,

Pengembangan

dan Peningkatan

Kesejahteraan

Tenaga Kerja

67%

(Sedang)

1. PT Wana Kencana Sejati telah merealisasikan sebagian

hubungan industrial dengan karyawannya (75%), antara lain

pelaksanaaan dari UU No. 13/2003, Surat keterangan bebas

berserikat dan Peraturan Perusahaan (PP), namun PP belum

mendapatkan pengesahan dari Dinas terkait

2. Periode Tahun 2016-2020 PT Wana Kencana Sejati telah

merealisasikan sebagian besar rencana pengembangan

kompetensi SDMnya (realisasi mencapai 63% dari rencana

yang telah ditetapkan)

3. PT Wana Kencana Sejati belum mengimplementasikan jenjang

karir yang ada sebagaimana diatur dalam SOP WKS/PK-

PRA/01 tentang Prosedur struktur organisasi, uraian tugas dan

jabatan

4. PT Wana Kencana Sejati belum mengimplementasikan jenjang

karir yang ada secara menyeluruh sebagaimana diatur dalam

SOP WKS/PK-PRA/01 tentang Prosedur struktur organisasi,

uraian tugas dan jabatan

5. PT Wana Kencana Sejati memiliki dokumen tunjangan

kesejahteraan karyawan dan telah diimplementasikan (77%)

yaitu Gaji dibayarkan sesuai UMP yang berlaku, pembayaran

Page 26: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 22 dari 30

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

bonus/premi, dan sebagian kartu kepesertaan BPJS

Ketenagkerjaan dan BPJS Kesehatan. Berdasarkan

keterangan Kepala Personalia (Bpk. Umar Arsyad) bahwa

karyawan yang menginkan cuti telah diatur oleh perusahaan

7) Resume Hasil Verifikasi LK :

Prinsip/ Kriteria/

Indikator/ Verifier

Memenuhi/

Tidak Memenuhi

/Not Applicable

Ringkasan Justifikasi

P1. Kepastian Areal IUPHHK-HA, IUPHHK-HTI, IUPHHK-RE, dan Hak Pengelolaan

K1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi.

Indikator 1.1.1. Pemegangizin mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu (IUPHHK) dan izin lain yang berada dalam kawasan hutan yang

dikelola IUPHHK.

Verifier a. :

Dokumen legal terkait

perizinan usaha (SK

IUPHHK)

Memenuhi PT Wana Kencana Sejati Memiliki Izin Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam

berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor

SK. 95/Menhut-II/2005 tanggal 12 April 2005 atas

areal hutan produksi seluas ± 47.410 hektar. dan

Peta Overlay Peta PT Wana Kencana Sejati dengan

Peta Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Serta

Wilayah Tertentu yang ditunjuk Sebagai Kawasan

Hutan di Provinsi Maluku Utara. Skala 1: 250.000

(Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan

No.302/Menhut-II/2013 Tanggal 1 Mei 2013, fungsi

kawasan hutan PT Wana Kencana Sejati termasuk

HPT (sebagian besar), APL dan Hutan Lindung

Verifier b. :

Bukti pemenuhan

kewajiban Iuran Izin Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan

Kayu (IIUPHHK).

Memenuhi PT Wana Kencana Sejati telah membayar IIUPHHK-

HA sesuai dengan SPP Nomor : S.308/VI-

BIKPHH/05 tanggal 13 Juni 2005 sebesar Rp

5.333.625.000,00 dan terdapat bukti Aplikasi

Transfer Pembayaran IIUPHHK-HA melalui Permata

Bank pada tanggal 11 Juli 2005 sebesar RP.

5.333.625.000,00 dengan tujuan Nama Penerima :

Bendaharawan Penerima Setoran, Bank Mandiri

Cabang Jakarta Gedung Pusat Kehutanan dengan

Nomor Rekening : 102-0004203870

Verifier c. :

Penggunaan kawasan

yang sah di luar kegiatan

IUPHHK (jika ada).

Memenuhi Terdapat informasi bahwa selama periode Maret

2020 s/d Desember 2020 Pada areal PT Wana

Kencana Sejati terdapat Ijin Pinjam Pakai Kawasan

Hutan (IPPKH) Tambang PT Alam Raya Abadi

(SK.790/Menhut-II/2014, tgl 23/09/2014) dan IPPKH

PT Indo Bumi Nickel (SK No.627/Menhut-II/2014,

tanggal 17/07/2014)

Page 27: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 23 dari 30

Prinsip/ Kriteria/

Indikator/ Verifier

Memenuhi/

Tidak Memenuhi

/Not Applicable

Ringkasan Justifikasi

P2. Memenuhi sistem dan prosedur penebangan yang sah

K2.1 Pemegang izin memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan oleh

pejabat yang berwenang.

Indikator: 2.1.1 RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/ Bagan Kerja/RTT)

disahkan oleh yang berwenang.

Verifier a. :

Dokumen

RKUPHHK/RPKH,

RKT/Bagan Kerja/ RTT

beserta lampirannya yang

telah disahkan oleh pejabat

yang berwenang, meliputi :

Dokumen

RKUPHHK/RPKH &

lampirannya yang

disusun berdasarkan

IHMB/risalah hutan dan

dilaksanakan oleh

Ganis PHPL Timber

Cruising dan/atau

Canhut.

Dokumen RKT/RTT

yang disusun

berdasarkan

RKU/RPKH dan

disahkan oleh pejabat

yang berwenang atau

yang disahkan secara

self approval

Peta rencana penataan

areal kerja yang dibuat

oleh Ganis PHPL

Canhut.

Memenuhi PT Wana Kencana Sejati memiliki dokumen

Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan

Kayu Dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

berbasis Inventarisasi Hutan Meneluruh Berkala

(IHMB) Periode tahun 2013 s/d 2022, yang telah

mendapat pengesahan berdasarkan Keputusan

Menteri Kehutanan Nomor : SK.51/BUHA-2/2013,

tanggal 06 Desember 2013, serta Dokumen

Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu Dalam Hutan Alam (RKTUPHHK-HA)

Tahun 2020 telah disahkan berdasarkan Keputusan

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Nomor :

522.1/Kpts/157/2020 tanggal 27 Desember 2019

serta telah dilengkapi dengan Peta Rencana Kerja

Tahunan, skala 1 : 50.000 yang dibuat oleh Direktur

Utama (Rusli Lohisto), diperiksa oleh Kepala Bidang

Perencanaan dan Penggunaan Kawasan Hutan (H.

Samsu, SE., M.Si) dan disahkan oleh : Kepala Dinas

Kehutatan Provinsi Maluku Utara (M. Sukur Lila,

S.Hut.,M.Si).

Verifier b. :

Peta areal yang tidak boleh

ditebang pada RKT/Bagan

Kerja/RTT dan bukti

implementasinya di

lapangan.

Memenuhi PT Wana Kencana Sejati telah memetakan

areal/lokasi yang tidak boleh ditebang pada Peta

RKUPHHK Periode 2013-2022 dan Peta

RKTUPHHK-HA, Skala 1 : 50.000 serta Hasil

observasi lapangan pada Blok RKT 2020 terdapat

areal yang tidak boleh ditebang berupa Kawasan

Lindung Sempadan Sungai Sangaji (N 00° 49’ 20,5”

E 128° 05’ 09,6”).

Verifier c. :

Penandaan lokasi blok

Memenuhi PT Wana Kencana Sejati telah memiliki dokumen

RKTUPHHK-HA tahun 2020 yang telah mendapat

Page 28: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 24 dari 30

Prinsip/ Kriteria/

Indikator/ Verifier

Memenuhi/

Tidak Memenuhi

/Not Applicable

Ringkasan Justifikasi

tebangan/ blok RKT/ petak

RTT yang jelas di peta dan

terbukti di lapangan.

pengesahan dari Dinas Kehutanan Provinsi Maluku

Utara dan dilampiri peta skala 1 : 50.000 yang

memuat petak tebangan yang telah dicap. Hasil

observasi lapangan penandaan blok tebang RKT

2020 telah ditandai dengan plang identitas blok serta

cat warna merah pada pohon serta terdapat plang

batas blok RKT 2016 dengan blok RKT 2020 terletak

pada koordinat (N 000 49” 21,6” E 128

0 05’ 07,5”),

sedangkan penandaan batas petak yang memuat

identitas nomor petak dan strip satu cat warna merah

pada pohon, uji petik dilakukan di batas petak

Z12/AA12 (N 000 49” 39,38” E 128

0 05’ 17,20”),

AA13/AA14 (N 000 49” 39,01” E 128

0 05’ 17,84).

K2.2 Adanya rencana kerja yang sah

Indikator 2.2.1 Pemegang izin mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan

yang berlaku

Verifier a. :

Dokumen Rencana Kerja

Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu (RKUPHHK)

(bisa dalam proses)

dengan lampiran-

lampirannya.

Memenuhi PT Wana Kencana Sejati telah memiliki dokumen

RKUPHHK-HA berbasis IHMB Periode tahun 2013

s/d 2022 yang telah mendapat persetujuan

berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor :

SK.51/BUHA-2/2013, tanggal 06 Desember 2013

berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2022,

serta telah dilengkapi dengan Peta RKUPHHK-HA

berbasis IHMB Periode tahun 2013 s/d 2022

Verifier b. :

Kesesuaian lokasi dan

volume pemanfaatan kayu

hutan alam pada areal

penyiapan lahan yang

diizinkan untuk

pembangunan hutan

tanaman industri.

Not Applicable PT Wana Kencana Sejati telah memperoleh Izin

Usaha Pemanfataan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam,

berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:

SK. 95/Menhut-II/2005 tanggal 12 April 2005

Tentang Pemberian Izin Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu Pada Hutan Alam Seluas ± 47.410

Hektar. Berdasarkan SK IUPHHK tersebut terlihat

bahwa PT Wana Kencana Sejati tidak ada areal

penyiapan lahan untuk pembangunan hutan

tanaman industri dan Berdasarkan Dokumen RKT

2020 tidak ada areal penyiapan lahan untuk

pembangunan hutan tanaman industri.

Page 29: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 25 dari 30

Prinsip/ Kriteria/

Indikator/ Verifier

Memenuhi/

Tidak Memenuhi

/Not Applicable

Ringkasan Justifikasi

P3. Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan kayu bulat.

K3.1 Pemegang izin menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan

Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industry primer hasil hutan

(IPHH)/pasar, mempunyai identitasfisik dan dokumen yang sah

Indikator 3.1.1.Seluruh kayu bulat yang ditebang/dipanen atau yang dipanen /dimanfaatkan

telah di–LHP-kan

Verifier :

Dokumen LHP yang telah

disahkan oleh pejabat yang

berwenang.

Memenuhi Dokumen LHP yang menjadi objek kajian adalah

dokumen LHP hasil kegiatan selama periode Bulan

Maret 2020 s/d Desember 2020 adalah sebesar

1.316,57 m3. Dokumen LHP telah dibuat oleh

Petugas Pembuat LHP-KB yang ditetapkan

berdasarkan Keputusan Direksi PT WKS

No.004/SK/WKS-JKT/I/2019, tgl 17 Januari 2019,

a/n. Hopni Bode, No. Register 00040-14/PKB-

R/XXXI/2018. Hasil observasi lapangan terdapat

kesesuaian antara fisik kayu dengan dokumen LHP

dan dapat ditemukan di lapangan.

Indikator 3.1.2 Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat

keterangan sahnya hasil hutan.

Verifier :

Surat keterangan sahnya

hasil hutan dan

lampirannya dari :

TPK hutan ke TPK

Antara,

TPK hutan ke industri

primer dan/atau

penampung kayu

terdaftar

TPK Antara ke industri

primer hasil hutan

dan/atau penampung

kayu terdaftar.

Not Applicable Hasil uji petik Dokumen LMKB yaitu selama periode

Maret 2020 s/d Desember 2020 tidak ada

pengangkutan dari TPK hutan ke TPK Antara

Indikator 3.1.3 Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA.

Verifier a. :

Tanda-tanda PUHH/

barcode pada kayu dari

pemegang IUPHHK-HA

bisa dilacak balak.

Memenuhi PT Wana Kencana Sejati telah melaksanakan SI-

PUHH Online dalam rangka Penatausahaan Hasil

Hutannya. hasil observasi tanda tanda

PUHH/Barcode pada kayu bulat pada bontos kayu

berupa label kuning ID barcode dan cat putih nomor

produksi telah sesuai dengan dokumen LHP

Verifier b. :

Identitas kayu diterapkan

Memenuhi PT Wana Kencana Sejati telah melaksanakan sistem

penatausahaan kayu berupa Sistem Informasi PUHH

Page 30: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 26 dari 30

Prinsip/ Kriteria/

Indikator/ Verifier

Memenuhi/

Tidak Memenuhi

/Not Applicable

Ringkasan Justifikasi

secara konsisten oleh

pemegang izin.

Online baik di dalam administrasi maupun di

lapangan dan menerapkan sistem ID barcode. Hasil

observasi lapangan dan Verifikasi dokumen identitas

ID Barcode pada kayu bulat telah sesuai dengan

dokumen LHP dan Buku Ukur serta dapat ditelusuri

melalui SIPUHH Online

Indikator 3.1.4 Pemegang izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar

TPK

Verifier :

Arsip SKSKB dan dilampiri

Daftar Hasil Hutan (DHH)

untuk hutan alam, dan

arsip FAKB dan

lampirannya untuk hutan

tanaman

Not Applicable Selama periode Maret 2020 s/d Desember 2020, PT

Wana Kencana Sejati belum ada penerbitan

dokumen Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan

Kayu (SKSHHK) dari TPK Hutan maupun dari TPK

Antara ke tujuan lainnya

K3.2 Pemegang izin telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan

kayu.

Indikator 3.2.1 Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan atau

Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH).

Verifier a. :

Dokumen SPP (Surat

Perintah Pembayaran) DR

dan/atau PSDH telah

diterbitkan.

Not Applicable Berdasarkan rekapitulasi LHP periode Maret s/d

Desember 2020 jumlah produksi kayu yang telah di

LHP kan sebesar 1.316,57 m3, yang berasal dari

LHP No.24 Bulan Desember 2020, LHP tersebut

belum ada penerbitan Surat perintah Pembayaran

PSDH dan DR

Verifier b. :

Bukti Setor DR dan/atau

PSDH.

Not Applicable PT Wana Kencana Sejati belum melakukan

penerbitan dan pemabayaran PSDH dan DR atas

LHP No. 24 di Bulan Desember 2020 sebesar

1.316,57 m3 dan posisi kayu berada di TPK Hutan,

Verifier c. :

Kesesuaian tarif DR dan

PSDH atas kayu hutan

alam (termasuk hasil

kegiatan penyiapan lahan

untuk pembangunan hutan

tanaman) dan kesesuaian

tarif PSDH untuk kayu

hutan tanaman.

Not Applicable Periode Maret 2020 s/d Desember 2020 belum ada

SPP dan pembayaran DR dan PSDH atas LHP No.

24 di Bulan Desember 2020 sebesar 1.316,57 m3,

sehingga untuk kesesuiaan tarif belum dapat di

verifikasi

Page 31: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 27 dari 30

Prinsip/ Kriteria/

Indikator/ Verifier

Memenuhi/

Tidak Memenuhi

/Not Applicable

Ringkasan Justifikasi

K 3.3. Pengangkutan dan perdagangan antar pulau

Indikator 3.3.1. Pemegang izin yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan

sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT).

Verifier: Dokumen PKAPT Not Applicable PT Wana Kencana Sejati telah memiliki dokumen

pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau

Terdaftar dari Kementerian Perdagangan (Direktorat

Jenderal Perdagangan Dalam Negeri) dengan

Nomor PKAPT 09.05.1.02540, masa berlakunya

sampai dengan 7 Februari 2021. Dengan terbitnya

Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia

no : 81 tahun 2018 tanggal 30 Juli 2018 tentang

pencabutan keputusan menteri perindustrian dan

perdagangan no 68/MPP/Kep/2/2003 tentang

perdagangan kayu antar pulau, pada pasal 1 “ pada

saat peraturan menteri ini berlaku, keputusan menteri

perindustrian dan perdagangan no

68/MPP/Kep/2/2003 tentang perdagangan kayu antar

pulau di cabut dan di nyatakan tidak berlaku.

Indikator 3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang

berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah.

Verifier:

Dokumen yang

menunjukkan identitas

kapal.

Not Applicable Selama periode Maret 2020 s/d Desember 2020, PT

Wana Kencana Sejati belum melakukan pemiliran

kayu ke tujuan industri, sehingga mengenai dokumen

yang menunjukan identitas kapal belum dapat

diverifikasi.

K 3.4. Pemenuhan Penggunaan Tanda V- Legal

Indikator 3.4.1. Implementasi Tanda V-Legal.

Verifier:

Tanda V-Legal yang

dibubuhkan sesuai

ketentuan

Memenuhi PT Wana Kencana Sejati telah membubuhkan

tanda/logo V-Legal pada setiap log/kayu yang

bersatu dengan label ID Barcode, pada bagian

bawah logo V-Legal tertera identitas : 42-SIC-04.01-

LPPHPL-004-IDN, sesuai dengan Perjanjian

kerjasama No.027/SIC/SPK-Persh/PHPL_Logo/

XI/2016 Tentang Sublisensi penggunaan tanda V –

Legal.

Page 32: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 28 dari 30

Prinsip/ Kriteria/

Indikator/ Verifier

Memenuhi/

Tidak Memenuhi

/Not Applicable

Ringkasan Justifikasi

P4. Pemenuhan aspek lingkungan dan sosial yang terkait dengan Penebangan

K4.1 Pemegang izin telah memiliki dokumen lingkungan (Analisa Mengenai Dampak

Lingkungan (AMDAL)/ Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan

(DPPL)/Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan

(UPL)) dan melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan

tersebut.

Indikator 4.1.1 Pemegang izin telah memiliki dokumen lingkungan yang telah disahkan sesuai

peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya.

Verifier a:

Dokumen AMDAL/

DPPL/UKL-UPL/RKL-RPL.

Memenuhi PT Wana Kencana Sejati telah memiliki Dokumen

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Hak

Pengusahaan Hutan Alam PT Wana Kencana Sejati

di Kabupaten Halmahera Tengah (Sekarang

Halmahera Timur) Provinsi Maluku Utara yang telah

disetujui oleh Kepala BAPEDALDA Provinsi Maluku

Utara/Ketua Komisi AMDAL Daerah, Nomor.

SK.660.1/48/2001 tanggal 16 Juli 2001. Berdasarkan

dokumen tersebut Proses penyusunan ANDAL

mengacu kepada Keputusan Sekretaris

Jendral/Ketua Komisi ANDAL Pusat Departeme

Kehutanan dan Perkebunan No. 115/Kpts/II-

DAR/2000 Tentang Pedoman Teknis Penyusunan

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Dan Upaya

Pemantauan Lingkungan

Indikator 4.1.2 Pemegang izin memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan

penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan

manfaat sosial.

Verifier a. :

Dokumen RKL dan RPL.

Memenuhi PT Wana Kencana Sejati telah memiliki dokumen

RKL dan RPL yang disusun mengacu kepada

dokumen AMDAL yang telah disetujui dan

ditandatangani oleh Kepala BAPEDALDA Provinsi

Maluku Utara/Ketua Komisi AMDAL Daerah, SK

Nomor 660.1/48/2001 tanggal 16 Juli 2001

Verifier b. :

Bukti pelaksanaan

pengelolaan dan

pemantauan dampak

penting aspek fisik- kimia,

biologi dan sosial.

Memenuhi PT Wana Kencana Sejati telah memiliki Laporan

kegiatan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan

Lingkungan yang dilaksanakan persemester.

Berdasarkan laporan pelaksanaan kegiatan

RKL/RPL semester I Tahun 2020 kegiatan yang

telah dilakukan adalah Pengukuran Erosi,

Pengukuran Tinggi Muka Air, Pembuatan

Plang/pemasangan Plang Areal Kawasan Lindung

berupa Sempadan Sungai Tokobleweng dan

Sempadan Sungai Sangaji, Pembuatan

Plang/pemasangan Plang Areal Kawasan Lindung

Page 33: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 29 dari 30

Prinsip/ Kriteria/

Indikator/ Verifier

Memenuhi/

Tidak Memenuhi

/Not Applicable

Ringkasan Justifikasi

Buffer Zone, Serta realisasi bantuan sosial meliputi

Bantuan Sembako penanganan Covid – 19, Bantuan

perayaan natal dan tahun baru, Bantuan perayaan

hari-hari besar dan Bantuan Transfortasi. Dokumen

tersebut telah disampaikan kepada Kepala Badan

Lingkungan Hidup Provinsi Maluku Utara yang

dibuktikan dengan ada tanda terima dari Badan

Lingkungan Hidup Provinsi Maluku Utara, yang

ditandatangani oleh Muzakir Karim, S.Hut (Kasubid

Amdal).

P5. Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan

K 5.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Indikator 5.1.1. Prosedur dan Implementasi K3.

Verifier a. :

Pedoman/prosedur K3

Memenuhi PT Wana Kencana Sejati telah memiliki Standar

Operasional Prosedur Kesehatan dan Keselamatan

Kerja Nomor Dokumen No. SOP-WKS/K3-1, dalam

pelaksanaan implementasi kegiatan K3 dilapangan,

PT Wana Kencana Sejati telah membentuk Personil

keselamatan dan Kesehatan Kerja ditetapkan

berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.022/DR-

WKS/II/2020, tgl 15 Februari 2020 sebagai ketua

Umar Arsad.

Verifier b. :

Ketersediaan peralatan K3.

Memenuhi PT Wana Kencana Sejati memiliki peralatan K3 yang

terdiri dari Helm, Kacamata Las, Kotak P3K, Baju

Rompi, Sepatu Boot, Sarung Tangan, Masker, Jas

Hujan, Obat-obatan dan Apar. Berdasarkan hasil

obeservasi lapangan alat-alat dan perlengkapan K3

tersebut masih dapat digunakan dan obat obatan

belum kadaluarsa.

Verifier c. :

Catatan kecelakaan kerja.

Memenuhi PT Wana Kencana Sejati telah memiliki laporan

catatan kecelakaan kerja yang memuat Nama

Korban, Jabatan, Waktu Kejadian, Kronologis dan

Tindak Lanjut yang dilakukan dalam menangani

kecelakaan. Berdasarkan Laporan catatan

kecelakaan kerja periode Maret 2020 s/d Desember

2020 bahwa di PT Wana Kencana Sejati tidak

pernah terjadi kecelakaan (Nihil). Catatan

kecelakaan kerja tersebut ditandatangani oleh

Petugas K3 (Umar Arsad) dan diketahui oleh

Manager Kehutanan (David Pangesty). Dalam upaya

menekan tingkat kecelakaan, PT WKS telah

memasang spanduk himbauan untuk menjaga dan

mengutamakan keselamatan kerja serta telah

menyusun rencana program kerja K3

Page 34: Bogor, 19 Januari 2021

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 30 dari 30

Prinsip/ Kriteria/

Indikator/ Verifier

Memenuhi/

Tidak Memenuhi

/Not Applicable

Ringkasan Justifikasi

K 5.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja.

Indikator 5.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja.

Verifier :

serikat pekerja atau

kebijakan perusahaan

(auditee) yang

membolehkan untuk

membentuk atau terlibat

dalam kegiatan serikat

pekerja.

Memenuhi Di PT Wana Kencana Sejati tidak terdapat serikat

pekerja, namun pihak perusahaan tidak melarang

karyawannya untuk membentuk atau terlibat dalam

kegiatan serikat pekerja, pernyataan tersebut

tertuang dalam Surat keterangan dan Pernyataan

Kebebasan Berserikat Nomor :

096/D.WKS/JKT/XI/2020 tanggal 25 November 2020,

ditandatangani oleh Direktur (Yeny Susilowati). Hasil

wawancara dengan M. Ali Arfa menegaskan bahwa

sampai sekarang serikat pekerja di PT Wana

Kencana Sejati belum terbentuk dan perusahaan

memberikan kebebasan untuk membentuk dan

terlibat dalam serikat pekerja.

Indikator 5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP)

yang mengatur hak-hak pekerja

Verifier :

Ketersediaan Dokumen

KKB atau PP

Memenuhi PT Wana Kencana Sejati telah Memiliki Peraturan

Perusahaan Tahun 2016 yang telah disahkan oleh

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Provinsi Maluku Utara berdasarkan SK No. 01/DTT-

MU/VII/2016 tanggal 22 Juli 2016, Peraturan

Perusahaan (periode 2019-2021) masih dalam

proses permohonan pengesahan oleh Kepala Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Maluku

Utara, dibuktikan dengan tanda terima dokumen

Permohonan Pengesahan Peraturan Perusahaan,

tertanggal 09 Januari 2019 yang ditandatangani oleh

sdr. Jusnain Harun

Indikator 5.2.3. Tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan)

Verifier :

Pekerja yang masih di

bawah umur.

Memenuhi Jumlah Tenaga Kerja PT Wana Kencana Sejati per

bulan Desember 2020 sebanyak 44 orang dengan

karyawan termuda yaitu Feni Buma, Tanggal lahir 12

Mei 1998 (22 Tahun) jabatan Tukang Masak. Hasil

wawancara dengan M. Ali Arfa menyatakan bahwa

penerimaan karyawan tetap memperhatikan sesuai

aturan yang berlaku.

Bogor, 18 Januari 2021 Pengambil Keputusan

Ir. Gusdaji Direktur Sertifikasi

Page 35: Bogor, 19 Januari 2021

International Certification JL. RAYA TAMAN PAGELARAN NO. 2 Lt.2

ClOMAS - BOGOR - JAWA BARAT

Tanggal Berlaku : 22-01-2021

Amendemen Tanggal : 18-01-2021

1 h - 1 1 1

Li LL 42-SIC-04.01

^KAN Komite Akredi tas i Nasional

LPPHPL-004-IDN

Tanggal Berakhir : 21-01-2026

PT SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION (PT SIC) dengan ini memberikan sertifikat PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) kepada :

PT WANA KENCANA SEJATI SELAKU PEMEGANG IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.95/Menhut-ll/2005 Tanggal 12 April 2005

Luas Areal ± 47.410 Hektar

di

Ir. IIN INDASAH Direktur Utama

Kabupaten Halmahera Timur Provinsi Maluku Utara

Predikat SEDANG

Ir. GUSD Direktur Sertifikasi

Perusahaan tersebut telah memenuhi Standar Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu Sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P30/Menlhk/Setjen/PHPL.3/3/2016;

Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari No. P14/PHPL/SET/4/2016 jo No. P15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016 ; Lampiran 1.1, Lampiran 2.1 «& Lampiran 3.1