body allaigment
DESCRIPTION
Body AlligmentTRANSCRIPT
mobilisasiLecture by:
sumbara,Skep.,Ners
Tujuan Pembelajaran :1.Pengertian mobilisasi2.Menjelaskan tujuan mobilisasi3.Faktor–faktor yang mempengaruhi
mobilisasi4.Pengertian aktivitas & latihan5.Tanda–tanda terjadinya intolerasi
aktifitas6.Masalah fisik akibat kurangnya mobilitas
(Immobilisasi)7.Menjelaskan upaya pencegahan masalah
yang timbul akibat kurangnya mobilisasi.8.Respon Fisiologis & Psikologik
MOBILISASIMobility ability to move
about, especially to do work
(activity) or take exercise
PENGERTIAN :•Mobilisasi adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan dengan bebas (kosier, 1989).
•Kemampuan individu untuk bergerak secara bebas mudah dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatannya.
•Mobilisasi atau kemampuan seseorang untuk bergerak bebas merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi.
JENIS-JENIS MOBILISASI1. Mobilitas penuh
Kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh dan bebas sehingga dapat melakukan ineraksi sosial dan menjalankan peran sehari-hari.
2. Mobilitas sebagianKemampuan seseorang untuk bergerak dengan batasan jelas dan tidak mampu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh ganguan syaraf motorik dan sensorik.a. Mobilitas sebagian temporerb. Mobilitas sebagian permanent
TUJUAN MOBILISASI
1. Memenuhi kebutuhan dasar manusia
2. Mencegah terjadinya trauma3. Mempertahankan tingkat
kesehatan4. Mempertahankan interaksi
sosial dan peran sehari–hari5. Mencegah hilangnya
kemampuan fungsi tubuh.
TUJUAN MOBILISASI :•Memenuhi kebutuhan dasar (termasuk melakukan aktifitas hidup sehari-hari dan aktifitas rekreasi
•Mempertahankan diri (melindungi diri dari trauma)
•Mempertahankan konsep diri•Mengekspresikan emosi dengan gerakan tangan non verbal.
FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI MOBILISASI
MOBILISASIGaya hidup
Kondisi patologik(st.neuromuskula
r) kebudayaan
Tingkat
energi
Usia & perkembangan
Aktifitas dan LatihanMerupakan kegiatan rutin sehari-
hari, seperti latihan, beraktifitas, istirahat dan rekreasi (Gordon, 2002), termasuk didalamnya :
a) Aktifitas kehidupan sehari-hari, seperti; kegiatan higienis, memasak, makan, bekerja dan kegiatan rumah tangga lainnya
b) Jenis/ type, kualitas dan kuantitas latihan, serta olahraga
AKTIVITAS
The national institutes of health (NIH) mendefinisikan:Aktifitas FisikPergerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka dengan mempergunakan tenaga dan bermanfaat bagi kesehatan
Latihan The national institutes of health (NIH) mendefinisikan:LatihanJenis/ tipe aktifitas fisik yg terencana, berurutan, sehingga pada akhirnya ditujukan untuk membangun/memelihara komponen tubuh agar tubuh tetap sehat
Manfaat latihan
Latihan berguna terutama pada :Sistem muskuloskeletalSistem cardiovaskularSistem pernafasanSistem pencernaanSistem metabolikSistem urinariaSistem psychoneurologic
Manfaat untuk muskuloskeletal
Meningkatkan ukuran, ketajaman, tonus, kekuatan otot.
Dengan latihan yg sedikit berat dapat meningkatkan volume otot (hypertrophi) dan meningkatkan efisiensi kerja otot.
Meningkatkan fleksibilitas persendian dan rom.
Memelihara kepadatan tulang
Manfaat bagi jantung
Memperkuat otot jantung.Memperbaiki kontraksi otot jantungOtot jantung kuatkontraksi
naikcardiak output naiksuplai oksigen baikmetabolisme jaringan naik
Normal 15 L/menit 30 L/menit
Manfaat bagi sistem resipirasi
Ventilasi meningkatintake oksigen naiksekret termobilisasisekret mudah dikeluarkanmenurunkan usaha bernafas (nafas lebih lancar dan mudah)meningkatkan pengembangan diapragma
Manfaat bagi GI track
Meningkatkan tonus otot sistem pencernaanmeningkatkan peristaltik ususpengosongan usus cepatmeningkatkan selera makan.
Manfaat pada sistem metabolik
Meningkatkan metabolik rateproduk suhu tubuh dan sampah meningkatpenggunaan trigriserid dan asam lemak meningkatcholesterol turunlebih sehat dan mengurangi resiko obesitas.
Meningkatkan efektifitas insulingula darah menjadi rendahorang diabetes ngak perlu lagi injeksi insulin
Manfaat pada sistem kemih
Peningkatan laju darahmetabolik meningkatproduk sampah meningkatpembuangan sampah lebih efektifotot sistem perkemihan terjaga kerjanyatidak ada penumpukan urin yang lama dalam bladerdetoksifikasi lancar
Manfaat pd psikoneurologik
Meningkatkan rasa nyaman dan sehattubuh lebih toleran terhadap stressmeningkatkan konsep dirimereduksi depresi dan meningkatkan body imagelevel energi meningkat dan kualitas tidur meningkat
INTOLERANCE ACTIVITY
• Ketidak cukupan energi secara fisiologis untuk meneruskan atau menyelesaikan aktivitas yang diminta atau aktifitas sehari-hari
• Respon tubuh yang tidak mampu untuk bergerak terlalu banyak karena tubuh tidak mampu memproduksi energi yang cukup
INTOLERANCE ACTIVITY•Penilaian tolerasi aktifitas sangat penting terutama pada klien dengan gangguan SUPPLY NUTRISI & OKSIGEN KE SEL
•Hal tersebut biasanya dikaji pada waktu sebelum melakukan mobilisai, saat mobilisasi dan setelah mobilisasi.
•Batasan karakteristik :a. Melaporkan secara verbal adanya kelelahan atau kelemahan.b. Respon abnormal dari tekanan darah atau nadi terhadap aktifitasc. Perubahan EKG yang menunjukkan aritmia atau iskemiad. Adanya dispneu atau ketidaknyamanan saat beraktivitas
•Faktor yang berhubungana. Tirah baring atau imobilisasib. Kelemahan yang menyeluruhc. Ketidakseimbangan antara suplai oksige dengan kebutuhand. Gaya hidup yang dipertahankan
TANDA-TANDA INTOLERANCE ACTIVTYTanda – tanda yang dapat di kaji pada intoleransi aktifitas antara lain (Gordon, 1976)
a)Denyut nadi frekuensinya mengalami peningkatan, irama tidak teratur
b)Tekanan darah biasanya terjadi penurunan tekanan sistol / hipotensi orthostatic.
c)Pernafasan terjadi peningkatan frekuensi, pernafasan cepat dangkal.
a)Warna kulit dan suhu tubuh terjadi penurunan.
b)Kecepatan dan posisi tubuh.disini akan mengalami kecepatan aktifitas dan ketidak stabilan posisi tubuh.
c)Status emosi labil.
IMMOBILISASI
Merupakan keadaan dimanaseseorang tdk dpt bergeraksecara bebas krn kondisi ygmengganggu pergerakan (mis;trauma tulang blk, cedera otakberat)
Imobilisasi adalah suatu keadaan dimana penderita harus istirahat di tempat tidur,tidak bergerak secara aktif akibat berbagai penyakit atau gangguan pada alat / organ tubuh (impairtment) yang bersifat fisik atau mental.
Suatu keadaan tidak bergerak / tirah baring yang terus – menerus selama 5 hari atau lebih akibat perubahan fungsi fisiologis. Sindrom degenerasi fisiologis akibat dari menurunnya aktivitas dan ketidakberdayaan.
PENYEBAB :•Penurunan aktivitas•Ketidakberdayaan(Penyakit,Kecacatan,kecelakan,dll)
PENYEBAB KETIDAK BERDAYAAN :1. Cedera tulang: penyakit reumatik seperti pengapuran tulang atau patah tulang (fraktur) tentu akan menghambat pergerakan.
2. Penyakit saraf: adanya stroke, penyakit parkinson, paralisis, dan gangguan saraf tapi juga menimbulkan gangguan pergerakan dan mengakibatkan imobilisasi.
3.Penyakit jantung dan pernapasan penyakit jantung dan pernapasan akan menimbulkan kelelahan dan sesak napas ketika beraktivitas. Akibatnya pasien dengan gangguan pada organ – organ tersebut akan mengurangi mobilisasinya. Ia cenderung lebih banyak duduk dan berbaring.
4. Gips ortopedik dan bidai
5. Penyakit kritis yang memerlukan istirahat
6. Menetap lama pada posisi gravitasi berkurang, seperti saat duduk atau berbaring.
7. Keadaan tanpa bobot diruang hampa, yaitu pergerakan tidak dibatasi, namun tanpa melawan gaya gravitasi.
JENIS IMMOBILITAS :1. Imobilitas fisik > pembatasan pergerakan fisik dngn tujuan mencegah komplikasi
2. Imobilitas Intelektual > Keterbatasan daya pikir akibat kerusakan otak
3. Imobilitas Emosional > pembatasan emosional krn adanya perubahan dalam menyesuaiakan diri (mis; amputasi)
4. Imobilitas Sosial > Individu yg mengalami hambatan interaksi sosial dan mempengeruhi penampilannnya.
PERUBAHAN ST TUBUH AKIBAT IMOBILISASI1. Perubahan metabolismeImobilitas menurunkan BMR, shg energi u/ perbaikan sel berkurang dan mengganggu oksigenasi sel.Imobilitas juga menyebabkan menurunnya ekskresi urin dan peningkatan Nitrogen
2. Ketidakseimbangan Cairan dan elektrolitImobilitas akan menyebabkan persediaan protein menurun dan konsentrasi protein serum berkurang sehingga mangganggu kebutuhan cairan tubuh.Berkurangnya perpindahan cairan dari intravaskuler ke interstisial dapat menyebabkan edema. Imobilitas jg menyebabkan demineralisasi tulang akibat menurunnya aktivitas otot sehingga meningkatkan reabsorbsi kalium.
3. Gangguan pengubahan zat giziMenurunnya pemasukan protein dan kalori dapat mengakibatkan pengubahan zat makanan pada tingkat sel menurun, dimana sel tdk lagi menerima glukosa, asam amino, lemak dan oksigen dalam jumlah yg cukup untuk melaksanakan metabolisme
4. Ganguan fungsi GastrointestinalImobilitas menurunkan hasil makanan yang dicerna, shg jumlah masukan menurun dan menyebabkan keluhan, mis; perut kembung, mual dan nyeri lambung.Terjadinya anoreksia / penurunan nafsu makan diarrhoe dan konstipasi
5. Sistem pernapasanAkibat imobilitas kadar Hb menurun, ekspansi paru menurun, dan lemah otot yang menganggu metabolisme.Penurunan ekspansi paru, tertumpuknya sekret dalam saluran nafas, ketidak seimbangan asam basa(CO2 & O2).
6. Sistem KardiovaskulerBerupa ortostatik hipotension krn menurunnya kemampuan syaraf otonom, meningkatnya kerja jantung krn posisi yang horisontal, terjadinya trombus krn stasis vena.
7. Gangguan MuskulerMenurunnya massa otot dapat menyebabkan turunnya otot sec.langsungmenurunnya kekuatan & kemampuan otot (atropi, kontraktur, dll)
8. Gangguan SkeletalKontraktur dan Osteoporosis karena reabsorbsi tulang semakin besar sehingga menyebabkan jumlah kalsium dalam darah menurun dan jumlah kalsium yang dikeluarkan melalui urin makin besar
9. Sistem IntegumenPenurunan elastisitas kulit, krn penurunan sirkulasi, iskemia dan nekrosis dengan adanya dekubitus.
10. UrinariPenurunan jumlah urin yg mungkin disebabkan o/ kurangnya asupan dan penurunan curah jantungTerjadi statis urine pada pelvis ginjal, pengapuran infeksi saluran kemih dan inkontinentia urine.
11. PerilakuRasa bermusuhan, cemas, bingung, depresi, emosional tinggi, mekanisme koping menurun.
UPAYA PENCEGAHAN IMMOBILITAS1.Perbaikan status gizi.2.Memperbaiki kemampuan monilisasi3.Melaksanakan latihan pasif dan aktif4.Mempertahankan posisi tubuh dengan
benar sesuai dengan bady aligment (Struktur tubuh).
5.Melakukan perubahan posisi tubuh secara periodik (mobilisasi untuk menghindari terjadinya dekubitus / pressure area akibat tekanan yang menetap pada bagian tubuh.
RESPON PERUBAHAN MOBILISASIFISIOLOGIK
Perubahan yang terjadi pada :1.muskuloskeletal seperti kehilangan
daya tahan, penurunan massa otot, atropi dan abnormalnya sendi (kontraktur) dan gangguan metabolisme kalsium
2.kardiovaskuler seperti hipotensi ortostatik, peningkatan beban kerja jantung, dan pembentukan thrombus
3.pernafasan seperti atelektasis dan pneumonia hipostatik
4.metabolisme dan nutrisi antara lain laju metabolic; metabolisme karbohidrat, lemak dan protein; ketidakseimbangan cairan dan elektrolit; ketidakseimbangan kalsium; dan gangguan pencernaan (seperti konstipasi)
5.eliminasi urin seperti stasis urin meningkatkan risiko infeksi saluran perkemihan dan batu ginjal
6.integument seperti ulkus dekubitus adalah akibat iskhemia dan anoksia jaringan
7.neurosensori: sensori deprivation
PSIKOSOSIAL :1.Meningkatkan respon
emosional, intelektual, sensori, dan sosiokultural
2.Perubahan emosional yang paling umum seperti depresi dan perubahan perilaku
3.Perubahan dalam siklus tidur-bangun dan gangguan koping.