blok 19 skenario06 f7

Upload: primamagdalenadmanurung

Post on 06-Mar-2016

241 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

b19

TRANSCRIPT

Slide 1

Penyakit Jantung Bawaan Asianotik Tipe Defek Septum Ventrikel

Kelompok F7

Anggia Lestari102010170Jordy 102011015Nila Septianti 102011101Stella Nathania102011206Arif Nurkalim 102011257Jessyca Augustia 102011291Prima Magdalena D Manurung102011393Yehezkiel Edward 102011400Skenario 6Seorang bayi laki-laki berusia 4 bulan dibawa ibunya ke UGD karena sesak nafas sejak 6 jam SMRS. Keluhan sesak didahului batuk pilek dan demam sejak 3 hari yang lalu. Selama ini pasien sering batuk pilek berulang dan sulit sembuh. Riwayat menetek sebentar-sebentar, BB sulit naik ada. Pasien lahir spontan, ditolong bidan, langsung menangis, tidak biru saat lahir.Istilah yang Tidak DiketahuiTidak ada (-)Rumusan MasalahSeorang bayi laki-laki berusia 4 bulan sesak nafas sejak 6 jam SMRS dengan didahului batuk pilek dan demam sejak 3 hari yang lalu.Bayi laki2 usia 4 bulan sesak nafas sejak 6jam SMRS.AnamnesisPemeriksaan FisikDifferential DiagnosisWorking DiagnosisEpidemiologiEtiologiPatofisilogiFaktor resikoPenatalaksanaanKomplikasi & PencegahanPrognosisMedika MentosaNon- Medika MentosaPemeriksaan PenunjangHipotesisBayi berusia 4 bulan tersebut diduga mengalami ventrikel septum defek.Sesak napasParu-paruJantungDemamBatukPilekImunisasiAutoimunRiwayat kehamilanISPATersedakBakteriVirusDidapatBawaanSianotikAsianotikPDAASDAVSDVSDAnamnesisApakah kulit dan mukosa si bayi membiru?Bagaimanakah tumbuh kembang si bayi? Apakah bayi sering mengalami infeksi saluran pernapasan atas?Batuk pilek?Riwayat keluarga menanyakan ada atau tidak yang mempunyai riwayat penyakit jantung bawaan?Menanyakan obat yang dikonsumsi si ibu terutama saat kehamilan.Apakah si bayi mengalami kesulitan menetek ASI?Apakah bayi sudah di imunisasi lengkap sesuai dengan usianya?Apakah bayi tersebut lahir premature?

Pemeriksaan FisikPemeriksaan NormalSuhu tubuh38,5 C37 CFrekuensi pernapasan64 kali/menit25-30 kali/menitFrekuensi nadi160 kali/menit120-140 kali/menitAnemis pada mata (-)Sianosis pada bibir (-)Pernafasan cuping hidung (-)Thoraks: retraksi suprasternal dan intercostalAuskultasi: ronkhi basah halus di basal paruBJ I & II: regular, murmur halosistolik di ICS 4 sternalis kiri, gallop (-)Pemeriksaan penunjanga.Rontgen dadaPada VSD besar denganhipertensi pulmonal, arteripulmonalis akan membesar,tetapi corakan pulmonalbagian tepi kurang menonjol.b. Elektrokardiografi (EKG)c. Ekokardiografid. Kateterisasi jantung dan angiografi

Gejala klinisPasien dengan VSD ringan umumnya tidak menimbulkan keluhan. Sebagian besar akan menimbulkan gejala klinis dini seperti:-takipnue (napas cepat),-tidak kuat menyusu,-gagal tumbuh (pada VSD besar),-gagal jantung kongestif, dan-infeksi saluran pernapasan berulang.

Diagnosis kerjaKlasifikasi fisiologis1. VSD kecil- Pasien asimtomatik,- Ditemukan adanya bising halosistolik, dengan atau tanpa thrill , tepat sebelum bunyi jantung ke 2.- Pertumbuhannya biasanya normal.2. VSD sedang-Penderita mudah lelah-Jarang terjadi gagal jantung, kecuali bila terjadi endokarditis infektif atau karena anemia.-Terdapat pansistolik cukup keras (derajat 3) nada tinggi, kasar, pada ICS N3-4 parasternalis kiri.

3. VSD besar-Ditemukan sesak napas, bulging, dan prekordial yang hiperaktif.-bising pansistolik derajat 3-4 nada tinggi, kasar dengan punctum maksimum di ICS 3-4 linea parasternalis kiri, bising diastolic pendek pada ICS 4 linea midclavikularis setelah bunyi jantung ke 2 (terjadi hipertensi pulmonal)

Klasifikasi berdasarkan letak lesinya:

1.VSD perimembran

2. VSD muskular

3. VSD subarterialDiagnosis banding1. Defek septum atriumTerjadi suatu lubang pada sekat atrium yang menyebabkan hubungan antara atrium kanan dan kiri. Bising jantung yang tidak mudah didengar dan lebih sering tanpa gejala klinis.

172. Duktus Arteriosus Persisten

3. Defek Septum Atrioventrikularis

Epidemiologi20-30% dari seluruh kasus kelainan jantung bawaan.Frekuensi pada wanita 56% sedangkan laki-laki 44%Sering dijumpai pada sindrom DownKelainan tunggal dan kelainan jantung congenital yang muncul bersama dengan VSD adalah 50% dari seluruh kasus kelainan jantung congenitalInsiden tertinggi pada prematur dengan kejadian 2-3 kali lebih sering dibanding bayi aterm. EtiologiAdanya beberapa kelainan kromosom dan sindrom tertentu yang mencakup defek septum ventrikel, yaitu sindrom Holt-Oram, sindrom Down (trisomi 21), trisomi 13, trisomi 18. Bersifat familial, 3% anak dari orang tua dengan VSD juga menderita VSD.Berdasarkan letak geografis, populasi di Asia (Jepang dan Cina mempunyai insidensi defek pulmonal yang sering

Patogenesis

PenatalaksanaanKateterisasi jantung untuk perbaikan lesi pada jantungTindakan bedahTindakan operatifPemberian makanan kalori tinggi atau ASI dan pemberian makanan melalui pipa nasogastrik untuk mengurangi kelelahan karena menghisap susu botol atau ASI.

KomplikasiVSD yang berlanjut (post operasi)Disfungsi ventrikel kiri yang berlanjutVentricular aritmiaInsufiensi aortaEisenmenger syndromeEndokarditisObstruksi pengeluaran ventrikel kanan

PencegahanPerhatikan gizi ibu hamilVaksinasi ibu hamilLingkungan yang sehatProfilaksis untuk endokarditis

PrognosisSurgical mortality 3-5% dari perbaikan VSDPasien dengan VSD kecil yang asimtomatik memiliki prognosis baikPasien dengan VSD sedang besar tergantung pada besarnya defek dan perkembangan vaskularisasi paru, Pasien dengan Eisenmenger syndrome survival rate nya turun, dan dianjurkan untuk melakukan transplantasi jantung-paruKesimpulanDari skenario yang didapat dan gejala yang diketahui, bayi 4 bulan ini menderita penyakit jantung bawaan tipe defek septum ventrikel. Hipotesis diterima. VSD terdiri dari beberapa derajat, yang mempengaruhi gejala klinis, komplikasi dan perjalanan penyakit. Derajat VSD sendiri mempengaruhi tindakan medis. Semakin cepat VSD terdeteksi, maka semakin baik juga penanganannya.