blok 1 smt ganjil
DESCRIPTION
loloTRANSCRIPT
BUKU MODUL TUTOR
BLOK 1
HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN
PENYUSUN:
dr. Ida Srisurani Wiji Astuti, M.Kes
dr. Cholis Abrori, M.Kes., M.Pd.Ked
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS JEMBER
2015
PENGANTAR
Blok Humaniora dan Masalah Kesehatan ini merupakan blok pertama dari
keseluruhan blok belajar dalam Kurikulum Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran
Universitas Jember. Pada blok ini peserta didik belajar menyiapkan diri sebagai
seorang mahasiswa kedokteran dan calon dokter, bagaimana beradaptasi dengan
keanekaragaman masyarakat dengan memanfaatkan kemampuan komunikasi,
teknologi informasi untuk menunjang karirnya di masa depan, pengenalan kepada
masalah kesehatan di Indonesia, konsep sehat sakit dan pengenalan pada sistem
pelayanan kesehatan.
Dalam modul ini terdapat lima skenario sebagai pemicu dalam diskusi tutorial
diselesaikan dalam waktu lima minggu dan dilanjutkan dengan minggu keenam untuk
ujian. Modul ini dilaksanakan dengan strategi PBL dengan diskusi tutorial sebagai
jantung dari seluruh kegiatan. Kegiatan belajar yang lain meliputi kuliah, praktikum
dan skills laboratorium dilaksanakan untuk menunjang pencapaian tujuan
pembelajaran. Setelah menyelesaikan modul ini diharapkan peserta didik telah siap
menjalani seluruh rangkaian pendidikan dokter.
Terima kasih kami ucapan kepada narasumber, sejawat, dan seluruh pihak
yang terlibat dalam penyusunan modul ini. Semoga modul ini dapat dilaksanakan
sesuai tujuan yang diharapkan. Kritik dan saran untuk perbaikan sangat diharapkan
demi kesempurnaan modul ini.
Jember, Juli 2015
Tim Penyusun
1
DAFTAR ISI
Judul Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 1
DAFTAR ISI..................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN.............................................................................................................
.
3
METODE BELAJAR........................................................................................................ 13
JADWAL KEGIATAN...................................................................................................... 16
SKENARIO
Skenario 1.......................................................................................................... 21
Skenario 2.......................................................................................................... 24
Skenario 3.......................................................................................................... 26
Skenario 4.......................................................................................................... 28
Skenario 5.......................................................................................................... 31
Materi Kuliah................................................................................................................. 33
2
I. PENDAHULUAN
1. Gambaran Umum Blok
Blok ini berisi tentang strategi belajar di Fakultas Kedokteran Universitas Jember,
humaniora, etika, hukum, komunikasi, teknologi informasi, pengantar epidemiologi
dan pelayanan kesehatan di Indonesia yang memberikan keterampilan generik
sebagai mahasiswa maupun sebagai dokter.
2. Tujuan Umum Blok
Blok ini bertujuan membekali peserta didik untuk dapat belajar dengan efektif dan
efisien dengan beradaptasi pada lingkungan belajar, masyarakat, peraturan-
peraturan, serta membekali landasan etik, hukum, moral, memiliki kemampuan
komunikasi, teknologi informasi untuk menunjang karir sebagai dokter,
pengenalan berbagai masalah kesehatan di Indonesia, konsep sehat-sakit dan
pengenalan sistem pelayanan kesehatan di Indonesia
3. Keterkaitan dengan blok lain
Blok ini merupakan blok pertama yang menjadi dasar bagi seluruh blok
berikutnya.
4. Hasil Belajar Blok
1) Menunjukkan sikap yang sesuai dengan Kode Etik Kedokteran Indonesia
(Kodeki)
2) Menjaga rasa percaya diri, kebenaran, dan integritas
3) Menegakkan kebenaran dan menunjukkan rasa hormat dalam hubungan
dokter-pasien
4) Menunjukkan pendekatan empati dan holistik
5) Memiliki kekuatan personal dan membatasi diri berkaitan dengan prakteknya
sebagai dokter
6) Menghormati semua orang apapun statusnya
3
7) Berperilaku dengan cara yang dapat diterima oleh setiap orang, apapun
statusnya, membuat kontribusi yang berharga pada ketentuan pelayanan, dan
memiliki tugas yang unik
8) Mengidentifikasi dan berusaha memecahkan konflik yang muncul
9) Mempertimbangkan gagasan dari orang lain sebagai umpan balik
10) Menghargai keragaman sosial dan budaya di masyarakat
11) Menunjukkan sikap menghormati penderitaan seseorang, gaya hidup, serta
budaya pasien dan kolega
12) Memahami sumber prasangka dan diskriminasi berkenaan dengan usia,
gender, orientasi seksual, kebangsaan, kekurangan (cacat), dan status sosial
ekonomi
13) Menunjukkan pemahaman dan menerima tanggung jawab hukum, dengan
menghormati hak azasi manusia, peresepan obat, penyalahgunaan fisik dan
seksual, Kode Etik Kedokteran Indonesia (Kodeki), persoalan kesehatan, sakit,
atau surat kematian, dan pengadilan
14) Menunjukkan pemahaman dan tunduk pada Undang-undang Praktik
Kedokteran No. 29/2004
15) Menunjukkan pemahaman peran Konsil Kedokteran Indonesia sebagai badan
yang mengatur praktek dokter
16) Menunjukkan sikap hormat kepada pasien/klien
17) Membangun empati dan kebenaran
18) Mendapatkan keluhan dan harapan pasien
19) Mendapatkan informasi perorangan atau yang sensitif
20) Mendengarkan penuh perhatian dan menyediakan waktu yang cukup kepada
pasien untuk menyampaikan isi hatinya
21) Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menggunakan keyakinan,
kepentingan, dan harapannya terhadap sumber, alam, dan pegelolaan
sakitnya
22) Menggunakan bahasa yang tepat (sesuai usia, bahasa ibu, dan tingkat
pendidikan dari pasien) yang nantinya digunakan ketika bertanya,
merangkum informasi, menerangkan diagnosis, serta pilihan pegelolaan
pasien
23) Menunjukkan pemahaman komunikasi non verbal dari pasien
4
24) Melindungi dan mengembangkan martabat, kerahasiaan dan rasa percaya diri
pasien/klien setiap saat
25) Mengelola komputerisasi
26) Membangun cara sendiri untuk menjaga perkembangan lanjut dalam
pengetahuan
27) Berpartisipasi aktif dalam program pendidikan/pelatihan dan pengalaman
belajar yang lain
28) Memelihara sikap keraguan yang sehat dan ingin mengetahui bukti secara
ilmiah
29) Memanfaatkan pelayanan pencarian literatur menggunakan database
elektronik
30) Melakukan telaah kritis literatur kedokteran dan kaitan dengan pasien
31) Mereview kinerja profesionalnya dan mengidentifikasi kebutuhan belajarnya
32) Mengidentifikasi karakteristik masyarakat agroindustri
33) Menunjukkan pemahaman faktor-faktor sosio budaya berperan dalam
masyarakat agroindustri
34) Mampu menetapkan masalah-masalah kesehatan dalam lingkup populasi
tertentu.
35) Menentukan urutan prioritas masalah.
36) Menjelaskan konsep sehat dan sakit.
37) Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan seseorang.
38) Menjelaskan interaksi antar faktor yang menentukan derajat kesehatan.
39) Menjelaskan indikator kesehatan masyarakat.
40) Menetapkan dan mengukur faktor risiko.
41) Menjelaskan sumber-sumber data yang dapat digunakan untuk menentukan
masalah kesehatan
42) Menjelaskan masalah kesehatan di Indonesia (triple burden disease).
43) Menjelaskan perbedaan masalah kesehatan negara berkembang dan negara
maju.
44) Mengidentifikasi jenis pelayanan kesehatan di Indonesia secara umum.
45) Menjelaskan pengertian pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier.
46) Menjelaskan tipe-tipe pelayanan Rumah Sakit.
47) Menguraikan bentuk pelayanan kesehatan pribadi.
5
48) Mengidentifikasi struktur organisasi pelayanan kesehatan masyarakat primer
/ Puskesmas.
49) Menguraikan fungsi dan kedudukan Puskesmas.
50) Menguraikan tata kerja/bentuk-bentuk kerja sama Puskesmas dengan
instansi pelayanan kesehatan lain atau Pemerintah.
51) Menguraikan asas penyelenggaraan Puskesmas.
52) Menjelaskan upaya/program-program kesehatan yang ada di Puskesmas.
53) Menjelaskan peranan Posyandu dalam sistem pelayanan kesehatan Indonesia.
54) Menguraikan masalah dalam pelayanan kesehatan di Indonesia.
55) Menjelaskan pengertian dokter keluarga.
56) Menguraikan sejarah perkembangan dokter keluarga.
57) Menjelaskan pengertian keluarga, fungsi keluarga dan komposisi keluarga.
58) Menjelaskan alasan keluarga sebagai objek pelayanan.
59) Menguraikan tujuan pelayanan dokter keluarga.
60) Menguraikan ciri-ciri pelayanan dokter keluarga.
61) Menjelaskan praktik pelayanan dokter keluarga.
62) Menjelaskan manfaat pelayanan dokter keluarga.
63) Menjelaskan masalah dalam pelayanan dokter keluarga di Indonesia saat ini.
64) Membandingkan pelayanan dokter keluarga di beberapa negara.
65) Menyadari bahwa pasien merupakan kesatuan bio-psiko-sosio-kultural.
66) Mengidentifikasi pertimbangan etika dalam hubungan profesional dengan
pasien.
67) Menjelaskan model hubungan dokter pasien.
68) Menjelaskan status profesi dokter saat ini.
69) Menguraikan ciri profesionalitas dokter.
70) Menguraikan standar etika kedokteran.
71) Menjelaskan pendekatan-pendekatan masalah etika.
72) Menguraikan kesamaan kedudukan dokter pasien.
73) Menentukan masalah-masalah kesehatan lingkungan agroindustri secara
umum.
74) Menjelaskan pengaruh faktor sosial budaya dalam masalah kesehatan
masyarakat agroindustri.
75) Menguraikan masalah pestisida pada masyarakat agroindusti dan
dampaknya.
6
76) Menguraikan masalah kesehatan kerja pada masyarakat agroindustri.
77) Menguraikan masalah air pada masyarakat agroindustri dan pengelolaannya.
78) Menguraikan masalah makanan dan pengelolaanya.
79) Menguraikan masalah limbah dan pengelolaannya.
80) Menjelaskan masalah penyebaran vektor terutama nyamuk dan tikus pada
masyarakat agroindustri.
5. Dasar Pengetahuan
Untuk dapat menguasai kompetensi blok ini, peserta didik memerlukan dasar
pengetahuan:
1. Strategi Belajar
2. Filsafat ilmu
3. Etika dan hukum kedokteran
4. Standar Kompetensi Dokter Indonesia
5. Sejarah Perkembangan Ilmu Kedokteran
6. Pengantar evidence-based medicine
7. Pemanfaatan teknologi informasi
8. Ilmu Komunikasi
9. Bahasa sebagai alat komunikasi
10. Ilmu sosial dan budaya dasar
11. Sosiologi kedokteran
12. Sosiologi masyarakat agroindustri
13. Masalah kesehatan di Indonesia.
14. Masalah dalam etika kedokteran.
15. Pengantar epidemiologi dan biostatistik.
16. Pelayanan kesehatan di Indonesia.
17. Konsep pelayanan kedokteran keluarga.
18. Pelayanan kesehatan primer (Puskesmas).
19. Masalah kesehatan agroindustri.
20. Kesehatan lingkungan di area agroindustri
21. Kesehatan dan keselamatan kerja di daerah agroindustri
7
6. Praktikum Penunjang
a. Praktikum 1: Telaah Kompetensi Dokter
dr. Cholis Abrori, M.Kes., M.Pd.Ked.
b. Praktikum 2: Pemanfaatan TI untuk Kedokteran
dr. Dion
c. Praktikum 3: Visitasi Puskesmas Pengenalan Puskesmas (Struktur dan
Organisasi)
Semua Tutor dan Dinas Kesehatan
d. Praktikum 4: Telaah artikel ilmiah
dr. Ida Srisurani Wiji Astuti, M.Kes.
e. Praktikum 5: Visitasi Puskesmas Program kerja Puskemas
Semua tutor dan Dinas Kesehatan
f. Praktikum 6: Telaah kasus etika
dr. Rini Riyanti, Sp.PK
g. Praktikum 7: Visitasi Komunitas PHBS
dr. Ida Srisurani Wiji Astuti, M.Kes
h. Praktikum 8: Pengenalan alat mikrobiologi dan mikrobiologi air
dr. Enny Suswati, M.Kes
i. Praktikum 9: Visitasi Komunitas: Masalah kesehatan agromedis
dr. Ida Srisurani Wiji Astuti, M.Kes
j. Praktikum 10: Analisis Masalah Agromedis
dr. Ida Srisurani Wiji Astuti, M.Kes
7. Keterampilan Medik
a. Komunikasi efektif
b. Komunikasi massa
c. Teknik presentasi
d. Teknik wawancara
e. Komunikasi dengan berbagai profesi
8. Bagian Yang terlibat
1. MEU
2. Ilmu Kesehatan Masyarakat
8
3. MKU
4. Teknologi Informasi
9
9. Prasyarat Blok
Sebelum mengikuti blok ini peserta didik harus sudah lulus SMA dengan
kemampuan IPA dan memiliki kemampuan membaca referensi dalam Bahasa
Inggris
9. Referensi Utama
1) Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2005. Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, Balai Pustaka, Jakarta
2) Setiadi, Elly M., 2005. Panduan Kuliah Pendidikan Pancasila untuk Perguruan
Tinggi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
3) Sumarsono, et. al., 2001. Pendidikan Kewarganegaraan, PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta
4) James A. Marcum. 2008. An Introductory Philosophy of Medicine: Humanizing
Modern Medicine. Baylor University. Texas, USA.
5) Fred Gifford. 2011. Philosophy of Medicine. North Holland, Netherland.
6) The Liang Gie, 2004. Filsafat Ilmu, Penerbit Liberty, Yogyakarta
7) Norcini, 2002. ABC Teaching and Learning in Medicine: Problem-Based
Learning. BMJ
8) Dent, J.A., Harden, R. M. (2006). A Practical Guide for Medical Teachers. London:
Elsevier.
9) Dunphy, B.C., & Williamson, S.L. (2004). In pursuit of expertise. Advances in
Health Science Education, vol. 9, pp.107 -127.
10)Gagne, R. M. (1970). The Condition of Learning. (2nd Ed). New York: Holt,
Rinehart, and Winston.
11)Kember, D. (1991). Instructional design for meaningful learning. Instructional
Science, 20, 289 – 310.
12)Ormrod, J.E. (2007) Human Learning, (5th ed). Upper Saddle River, New Jersey:
Pearson Education.
13)Yulyanti. (2010). Peran Teknologi Informasi dalam Bidang Kesehatan. Jakarta
14)Arif, M. A (2011). Peran Teknologi Informasi bagi Dunia Kesehatan. Yogyakarta:
AMIKOM
15)Fuad, A. (2005). Peran teknologi Informasi untuk Mendukung Manajemen
Informasi Rumah Sakit.
10
16)http://anisfuad.blog.ugm.ac.id/2005/09/13/peran-teknologi-informasi-untuk-
mendukung-manajemen-informasi-kesehatan-di-rumah-sakit/
17)Abrahamson J.H. 1984. Metode Survei dalam Kedokteran Komunitas.edisi ketiga.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
18)Soekidjo, N. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi 2 , Rineka Cipta ,
Jakarta.
19)Azwar, Azrul. 1997. Pengantar Epidemiologi. Jakarta Binarupa Aksara.
20)Budiarto, Eko. 2002. Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta: EGC.
21)Entjang, Indan. 2004. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Citra Aditya.
22)Dainur. 2004. Materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.
23)Notoatmodjo, S. 2004. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
24)Candra, Budiman. 2000. Pengantar Statistik Kesehatan. Jakarta: EGC.
25)Friedman. Harold.H.. 1985. Diagnosis Medis Berorientasikan Masalah. Boston,
Massachussets: Little, Brown and Company.
26)Depkes RI. 2003. Kebijakan Dasar Puskesmas.
27)Azwar, A. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: EGC
28)Azwar, A. 1996. Menuju Pelayanan Kesehatan yang Lebih Bermutu. Jakarta.
29)Direktorat Kesehatan Komunitas. Manajemen Puskesmas. Ditjen Bina Kesehatan
Masyarakat.
30)Azwar, A. 2004. Reformasi Pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC
31)Azwar, A. 2004. Standardisasi Pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC
32)Riarto, S & Trisnantoro, L (2011). Kebijakan Pembiayaan Kesehatan.
http://pmmc.or.id/news/health-news/72-kebijakan-pembiayaan-
kesehatan-.html
33)Azwar, A. 2002. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat. Jakarta
34)Azwar, A. 1996. Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga. Jakarta: EGC
35)Lee Gan,G., Azwar.A,Wonodirekso.S 2004. A Primer on Family Medicine Practice.
Singapore: Singapore International Foundation.
36)Blum HL. 1972. Planning for Health; Development Application of Social Change
Theory. New York: Human Science Press.
37)Departemen Kesehatan RI. 1998. Paradigma Sehat, Pola Hidup Sehat, dan Kaidah
Sehat. Jakarta: Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat..
38)Hanafiah, Y., & Amir, A., 1999. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, EGC,
Jakarta
11
39)Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI)
40)Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992
41)Undang-Undang Praktik Kedokteran No. 29 tahun 2006
42)Sagiran. 2006. Panduan Etika Medis. Yogyakarta: PSKI FK UMY.
43)Azwar, A. 1991. Profesi Kedokteran, Tantangan dan Harapan. Jakarta
44)Sampurna, B. 2007. Praktik Kedokteran sebagai Hak Istimewa. Jakarta: FK
Universitas Indonesia
45)Vardiansyah, Dani, 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi, Ghalia Indonesia, Jakarta
46)Mulyana, Deddy. 2003. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
47)Warsito, 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia.
48)Haryanto, H. (2012). Problematika Sosial Budaya Masyarakat Kehutanan dan
Pertanian. Universitas Tanjungpura
49)Kurnia, A. (2011). Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Pertanian. Jakarta.
50)Hartomo & Aziz, A., 1990. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
51)Muzaham, Fauzi., 1995. Memperkenalkan sosiologi Kesehatan. Jakarta: UI-Press.
52)Hagen, D et al. 2007. Agromedicine Programme. University of Kansas Medical
Center
53)Azwar, A. (1979). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC
54)Mukono. 2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya: Airlangga
University Press.
55)Slamet, Juli Soemirat. 2004. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
56)Widyastuti, Palupi. 2000. Bahaya Bahan kimia pada Kesehatan Manusia dan
Lingkungan. Jakarta: EGC.
57)Frederick, Gunther. 2000. Environmental Epidemiology. New York: Lewis
Publisher.
58)________. 2002. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. RS Persahabatan. UIP
59)Sumakmur. 2004. Kesehatan Kerja. Jakarta: EGC
60)Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2008). Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat. Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan
61)Azwar, A. 1983. Pengantar Pendidikan Kesehatan. Jakarta: EGC
12
62) Manson, Helen M., 2012. The development of the CoRE-Values frameworks as an
aid to ethical decision-making, Medical Teacher 34:e258-e268
63) Benson, 2001. Microbiological Applications Lab Manual . Eighth Edition.The
McGraw−Hill Companie
13
II. METODE BELAJAR
Kurikulum berbasis kompetensi ini dilaksanakan dengan strategi belajar
berdasarkan paradigma baru pendidikan dokter yang dikenal dengan SPICES, dengan
strategi utama belajar berdasarkan masalah atau problem-based learning (PBL).
Kegiatan belajar dilaksanakan berdasarkan modul yang berisi skenario masalah yang
menjadi trigger atau pemicu dalam belajar dengan melalui diskusi tutorial. Informasi
diperoleh melalui belajar mandiri, kuliah, konsultasi pakar, dan praktikum. Informasi
yang telah diperoleh didiskusikan dalam kelompok sesuai jadwal dengan seorang
fasilitator. Untuk melatih ketrampilan medik peserta didik diberikan latihan dalam
skills lab, praktek lapangan, serta praktek kerja klinik.
a. Diskusi Tutorial
Diskusi tutorial dalam kelompok beranggotakan 10-12 mahasiswa dan dipandu
oleh tutor yang bertugas sebagai fasilitator. Dalam berdiskusi mahasiswa akan
dihadapkan pada masalah dalam bentuk skenario modul sebagai triger dalam diskusi.
Satu skenario modul diselesaikan dalam dua kali pertemuan dengan selang waktu 3-4
hari. Diskusi dilakukan dengan metode seven jumps (tujuh langkah) yang terdiri dari:
(1) mengklarifikasi istilah/konsep
(2) menetapkan permasalahan
(3) menganalisis masalah
(4) menarik kesimpulan langkah (3)
(5) menentukan tujuan belajar
(6) belajar mandiri
(7) menarik kesimpulan dari seluruh informasi yang telah ada.
Langkah (1) sampai dengan (5) dilaksanakan pada pertemuan pertama, langkah (6)
dilaksanakan di luar kelompok, sedangkan (7) dilaksanakan pada pertemuan kedua.
b. Kuliah
Kuliah dilaksanakan untuk memperjelas konsep atau teori yang sulit atau
khusus sehingga membutuhkan pakar untuk meningkatkan pemahaman, Kuliah
dilaksanakan dalam bentuk konsultasi interaktif berdasarkan masalah. Kuliah dapat
diselenggarakan secara terjadwal, maupun atas permintaan mahasiswa bila diperlukan.
14
c. Praktikum
Praktikum bertujuan meningkatkan atau memperjelas pemahaman suatu materi
serta menambah ketrampilan bekerja di laboratorium. Beberapa materi akan lebih
mudah dipahami dengan melakukan praktikum laboratorium maupun lapangan baik di
Puskesmas maupun komunitas sehingga konsep atau teori menjadi lebih mudah.
d. Pelatihan Keterampilan Medik
Pelatihan ketrampilan medik bertujuan melatih ketrampilan medik mahasiswa
dengan menggunakan model pembelajaran yang ada seperti manekin, phantom, pasien
simulasi dan lainnya. Selain itu, pelatihan juga menggunakan prinsip role model dimana
antarmahasiswa berperan sebagai dokter dan pasien. Materi pelatihan berupa
komunikasi dasar, penyuluhan, komunikasi dokter pasien, komunikasi dengan tokoh
masyarakat dan lainnya.
e. Konsultasi Pakar
Konsultasi pakar dilaksanakan secara terjadwal atau atas permintaan
mahasiswa apabila menemui kesulitan dalam memahami konsep atau teori ketika
diskusi kelompok maupun belajar mandiri. Konsultasi pakar bisa dilaksanakan dalam
kelompok kecil maupun besar tergantung kebutuhan.
f. Belajar Mandiri
Belajar mandiri dilaksanakan dalam rangka menggali informasi yang lebih luas
atau lebih dalam tentang suatu materi yang terkait dengan masalah yang sedang
dipelajari sehingga dapat memahami kasus secara interdisiplin ilmu.
g. Evaluasi
Evaluasi Blok dilaksanakan pada minggu keenam dengan mempertimbangkan
proses selama mengikuti kegiatan belajar-mengajar, etika, dan penguasaan
pengetahuan. Komponen penilaian terdiri atas kegiatan ujian teori dan praktikum
(70%) dan tutorial (30%). Dengan ketentuan pencapaian masing-masing komponen
nilai tidak boleh kurang dari 60 untuk dapat lulus blok. Bobot masing-masing
komponen nilai ditetapkan oleh tim blok.
15
Nilai akhir blok berupa angka 0-100 dengan penjenjangan seperti matriks berikut.
ANGKA HURUF NILAI KETERANGAN
80,00 - 100 A 4 Sangat baik
70,00 - 79,99 B 3 Baik
60,00 - 69,99 C 2 Cukup
50,00 - 59,99 D 1 Kurang
0 - 49,99 E 0 Sangat kurang
16
III.JADWAL KEGIATAN
17
JADWAL KEGIATAN BELAJARBLOK 1: HUMANIORA DAN MASALAH KESEHATAN
MINGGU JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
I18-22 Agt
2015
07.00-08.00 - Overview - -08.00-10.00 TUTORIAL
KUL 2KULIAH 3 TUTORIAL
10.00 – 11.00KUL1
PRAKTIKUM 2Pemanfaatan TI11.00-12.00
LIBURSKILLS LAB12.00-13.00 PRAKTIKUM 1
Telaah Kompetensi Dokter13.00-14.00
II25-29 Agt
2015
07.00-08.00PRAKTIKUM 3
Visitasi : Pengenalan Puskesmas
-
08.00-10.00 TUTORIALKuliah 5
PRAKTIKUM 4Telaah Jurnal
TUTORIAL
10.00-11.00KULIAH 4
11.00-12.00SKILLS LAB
KULIAH 6
12.00-14.00
III1-5 Sept
2015
07.00-08.00
PRAKTIKUM 5Visitasi:
Program kerja Puskemas
-08.00-10.00 TUTORIAL
KULIAH 8KULIAH 9 TUTORIAL
10.00 – 11.00KULIAH 7
11.00-12.00SKILLS LAB
PRAKTIKUM 6Telaah kasus
Etika12.00-14.00 -
IV8-12 Sept
2015
07.00-08.00
PRAKTIKUM 7Visitasi
Komunitas: PHBS
-08.00-10.00 TUTORIAL
KULIAH 12
KULIAH 13 TUTORIAL
10.00-11.00 KULIAH 10
PRAKTIKUM 8Pengenalan alat mikrobiolgi dan mikrobiologi air
11.00-12.00 SKILLS LAB12.00 – 14.00 KULIAH 11 -
V15-19
Sept 2015
07.00-08.00 PRAKTIKUM 9Visitasi
Komunitas:Masalah
kesehatan agroindustri
- - -08.00-10.00 TUTORIAL
KULIAH 16
KULIAH 17 TUTORIAL
10.00-11.00KULIAH 14
PRAKTIKUM 10Analisis Masalah
AgromedisKuliah 18
11.00 – 12.00SKILLS LAB
12.00-14.00 KULIAH 15
VI 09.00-11.00 UJIAN BLOKVII 09.00-11.00 REMEDIASI
Ket: kepada seluruh tutor dan dosen pemberi kuliah blok 1mohon soal dikumpulkan pada minggu ke tiga pelaksanaan blok (tanggal 1-5 September) ke alamat Email→ dr [email protected] berkaitan dengan pelaksanaan CBT. Soal dapat juga dikumpulkan di Bagian IKM FK UJ kepada dr.Ida Srisurani Wiji Astuti, M.Kes.
18
TOPIK KULIAH :
1. Kuliah 1 : Filsafat Ilmu
dr. Almunawir, M.Kes., Ph.D
2. Kuliah 2 : Paradigma baru dalam pendidikan kedokteran
dr. Cholis Abrori, M.Kes., M.Pd.Ked.
3. Kuliah 3 : Peran teknologi informasi dalam belajar
dr. Bagus, M.Biomed
4. Kuliah 4 : Pengantar Epidemiologi
dr. Ida Srisurani Wiji Astuti, M.Kes
5. Kuliah 5 : Indikator Kesehatan Masyarakat
dr. Ancah Caesarina, Ph.D
6. Kuliah 6 : Evidence Based Medicine
dr. Cholis Abrori, M.Kes., M.Pd.Ked
7. Kuliah 7 : Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia
Dinas Kesehatan Kabupaten Jember
8. Kuliah 8 : Sistem pembiayaan kesehatan
BPJS Kesehatan Cabang Jember
9. Kuliah 9 : Kedokteran keluarga
dr. Ida Srisurani Wijiastuti, M.Kes
10. Kuliah 10 : Konsep Sehat Sakit
dr. Pujo Wahyudi, M.Kes
11. Kuliah 11 : Etika dan Hukum Kesehatan
dr. Rini Riyanti, Sp.PK
12. Kuliah 12 : Sumpah Dokter dan Praktik UUPK
dr. Cholis Abrori, M.Kes, M.Pd. Ked
13. Kuliah 13 : Komunikasi efektif
dr. Alif Mardijana, Sp.KJ.
14. Kuliah 14 : Aspek Sosio budaya Praktek Kedokteran
dr. Roni Prasetyo
15. Kuliah 15 : Ruang lingkup agromedis
dr. Ancah Caesarina,Ph.D
16. Kuliah 16 : Kesehatan lingkungan di area agroindustri
19
dr. Dwita Aryadina, M.Kes
17. Kuliah 17 : Kesehatan kerja di area agroindustri
Ellyke, SKM, MKL
18. Kuliah 18 : Ilmu Perilaku (PHBS)
Dr. Dwita Aryadina, M.Kes
TOPIK PRAKTIKUM :
1. Praktikum 1: Telaah Kompetensi Dokter
dr. Cholis Abrori, M.Kes. M.Pd.Ked.
2. Praktikum 2: Pemanfaatan TI untuk Kedokteran
dr. Bagus, M.Biomed
3. Praktikum 3: Visitasi Puskesmas Pengenalan Puskesmas (Struktur dan Organisasi)
Semua tutor dan dosen
4. Praktikum 4: Telaah artikel ilmiah
dr. Ida Srisurani Wijiastuti, M.Kes.
5. Praktikum 5: Visitasi Puskesmas Program kerja Puskemas
Semua tutor dan dosen
6. Praktikum 6: Telaah kasus etika
dr. Rini Riyanti, Sp.PK
7. Praktikum 7: Visitasi Komunitas PHBS
dr. Ida Srisurani Wijiastuti, M.Kes.
8. Praktikum 8: Pengenalan alat mikrobiolgi dan mikrobiologi air
dr. Enny Suswati, M. Kes.
9. Praktikum 9: Visitasi Komunitas: Masalah kesehatan agroindustri
dr. Ida Srisurani Wijiastuti, M.Kes.
10. Praktikum 10: Analisis Masalah Agromedis
dr. Ida Srisurani Wijiastuti, M.Kes.
TOPIK KETERAMPILAN MEDIK :
1. Keterampilan Medik 1: Pengantar Komunikasi
2. Keterampilan Medik 2: Komunikasi Massa
3. Keterampilan Medik 3: Wawancara
4. Keterampilan Medik 4: Teknik Presentasi
20
5. Keterampilan Medik 5: Komunikasi dokter dalam tim dan pemuka masyarakat
Tutor Blok I:
Kelompok A: dr. Ida Srisurani Wiji Astuti, M.Kes.
Kelompok B: dr. Enny Suswati, M.Kes.
Kelompok C: dr. Al Munawir, P.hD
Kelompok D: dr. Ika Rahmawati S, M.Sc
Kelompok E: dr. Rini Riyanti, Sp.PK
Kelompok F: dr. Sugiyanta, M.Ked.
Kelompok G: dr. Roni Prasetyo
Kelompok H: dr. Ancah Caesarina NM, P.hD
Kelompok I: dr. Dwita Aryadina, M.Kes
Kelompok J: Dr. dr. Aris, M.Kes
Instruktur keterampilan medik:
Kelompok A: dr. Dwita Aryadina, M.Kes
Kelompok B: dr. Rini Riyanti, Sp.PK
Kelompok C: dr. Cholis Abrori, M.Kes., M.Pd. Ked
Kelompok D: dr. Enny Suswati, M.Kes.
Kelompok E: dr. Yudha Nurdian, M.Kes
Kelompok F: dr. Al Munawir, M. Kes., Ph.D.
Kelompok G: dr. Ancah Caesarina NM, P.hD
Kelompok H: dr. Roni Prasetyo
Kelompok I: dr. Ida Srisurani Wiji Astuti, M.Kes.
Kelompok J: dr. Cicih
21
Daftar No. Telp yang Bisa Dihubungi
dr. Ida Srisurani Wiji Astuti, M.Kes. Telp. 081357484568
dr. Enny Suswati, M.Kes. Telp: 08123482238
dr. Rini Riyanti, Sp.PK Telp: 081249805080
dr. Cholis Abrori, M.Kes., M.Pd. Ked. Telp: 08121519580
dr. Sugiyanta, M.Ked. Telp: 081329032271
dr. Al Munawir, M. Kes. Ph.D. Telp: 081559600145
22
IV.SKENARIO
23
SKENARIO 1:
STRATEGI BELAJAR DAN MENGATASI MASALAH BELAJAR
1. SKENARIO
24
Dokter Surono adalah dokter lulusan dari Fakultas Kedokteran 20 tahun yang lalu. Dokter Surono praktek di kecamatan yang jauh dari kabupaten. Di kecamatan itu, tidak ada praktek dokter lain. Pasien di kecamatan tersebut mengenal dokter Surono sebagai pribadi ramah dan berempati kepada pasien-pasiennya, sehingga komunikasi antara dokter dan pasien terjalin dengan baik. Pemanfaatan gadget,untuk mencari tahu hal-hal baru yang berkaitan dengan dunia kedokteran senantisa dilakukan oleh beliau. Hal ini dilakukan sejak kuliah di Fakultas Kedokteran, beliau dilatih agar mampu belajar seumur hidup (lifelong learning), self directed learning, belajar berdasar masalah (problem based learning) sehingga saat ini beliau lebih mandiri dalam menjalankan praktik kedokterannya meskipun terjadi perubahan pola penyakit dan pelayanan kesehatan. Selain itu, Dokter Surono masih mengandalkan pengetahuan yang didapat semasa kuliah dan berdasarkan pengalaman praktek selama ini. Dalam praktek kedokterannya, beliau selalu mendasarkan diagnosis dan terapi berdasarkan bukti (evidence based medicine).
SKENARIO 2:
MENGENALI MASALAH KESEHATAN DI KOMUNITAS
1. SKENARIO
25
Dokter Fani baru lulus setahun yang lalu dan ditempatkan di Puskesmas terpencil di Pulau Madura. Di ruang kerjanya, beliau sedang memikirkan kejadian seminggu terakhir yakni terjadinya outbreak diare. Dengan berbekal ilmu epidemiologi yang didapatnya, beliau mulai berpikir bahwa mata rantai penularan diare disebabkan sumber air yang tidak layak. Di musim kemarau, mata air mengalami kekeringan sehingga warga banyak mengandalkan air sungai yang biasanya untuk mandi, cuci, kakus (MCK) sebagai sumber air minum. Beliau memiliki ide untuk membuat sumur bor. Di dinding ruang kerja dokter tersebut terpampang berbagai data mengenai karakteristik demografi wilayah tersebut serta angka morbiditas dan angka mortalitas. Di sana juga terdapat informasi mengenai insidensi dan prevalensi berbagai penyakit seperti diare, Infeksi Saluran Pernafasan Akut, tekanan darah tinggi, dan indikator kesehatan lainnya. Data-data tersebut merupakan sumber informasi yang digunakan untuk menentukan masalah kesehatan di wilayahnya, menentukan prioritas, mengukur faktor risiko, menentukan hubungan berbagai faktor dalam proses terjadinya penyakit, dan lain-lain. Masalah di Puskesmasnya yang terletak di daerah terpencil itu adalah cakupan pelayanan yang rendah, tingkat edukasi yang rendah dan kurangnya akses pelayanan.
Dokter Aqila baru saja diterima sebagai CPNS Departemen Kesehatan dan ditempatkan di Puskesmas Jelbuk. Sebagai kepala puskesmas, Dokter Aqila yang paham mengenai program pokok di puskesmas yang dikenal dengan basic six segera mengumpulkan anak buahnya dan mengingatkan mengenai struktur organisasi yang ada di Puskesmas, tugas pokok dan fungsi dari masing-masing komponen dalam Puskesmas, serta tata kerja dengan instansi lain (Muspika).Seperti siang itu saat beliau mendapati pasien anak diare dengan dehidrasi berat. Setelah dilakukan pertolongan pertama sesuai prosedur yang ada, beliau segera melakukan rujukan ke tingkat fasilitas kesehatan yang lebih lengkap. Sebagai dokter yang tahu tentang pembiayaan kesehatan, beliau mampu merujuk dengan tepat setiap pasien yang memerlukan rujukan. Karena saat ini banyak tersedia jenis pelayanan kesehatan yaitu rumah sakit, klinik-klinik 24 jam serta praktek dokter keluarga.
SKENARIO 3 :
MENGENALI SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
1. SKENARIO
26
SKENARIO 4 :
ASPEK SOSIAL BUDAYA DAN ETIKA
1. SKENARIO
27
Dokter Oni melakukan praktek sore di klinik salah satu pondok pesantren di Jember. Pasien yang berkunjung sangat beragam dan kebanyakan dari santri pondok pesantren. Banyak kasus penyakit terjadi berhubungan dengan perilaku dan gaya hidup yang kurang memenuhi kesehatan. Jika ada satu santri yang sakit, biasanya santri tersebut akan membawa temannya dengan sakit yang sama. Santri yang berobat di klinik tersebut tidak membayar karena sudah merupakan fasilitas dari pondok. Apapun obat yang diberikan dokter Oni, pasien hanya mengangguk mengiyakan tanpa banyak bertanya lebih lanjut.Selain praktik di Pondok tersebut, Dokter Oni juga berpraktik di klinik swasta di pusat kota. Pasien yang datang biasanya dari kalangan menengah atas dan lebih kritis dibandingkan pasien yang berkunjung di klinik pondok. Suatu saat, seorang pasien datang ke Dokter Oni di klinik tengah kota karena merasa obatnya tidak cocok dengan penyakitnya. Pasien menganggap bahwa Dokter Oni melakukan malpraktek dan melanggar Undang-Undang. Setelah dijelaskan dengan baik oleh Dokter Oni, pasien tersebut dapat menerima penjelasan Dokter Oni dan merasa puas dengan penjelasan tersebut. Dokter Oni menyadari bahwa terdapat perbedaan konsep sehat sakit antara pasien-pasiennya di pondok dan pasien-pasiennya di pusat kota.
SKENARIO 5 :
MASALAH AGROMEDIK
1. SKENARIO
28
Dokter Rina ditempatkan di Puskesmas Puger sejak satu bulan yang lalu. Wilayah Puger mempunyai produk pertanian yang beragam meliputi tanaman padi, jagung, tembakau dan tanaman lainnya. Selain itu, di wilayah Puger terdapat beberapa industri rumah tangga yang menghasilkan kapur bangunan dan ada satu pabrik semen. Seringkali, pasien yang datang ke Puskesmas mengeluh mata sakit dan sesak napas akibat terkena debu saat bekerja di bukit kapur. Selain itu, pasien juga sering datang dengan keluhan pusing dan mual setelah melakukan penyemprotan pestisida di sawah atau kebun tembakau. Selain itu juga berbagai penyakit akibat lingkungan yang kurang baik, air yang tercemar, makanan yang tercemar dan pengelolaan limbah.Dengan banyaknya kasus seperti ini, Dokter Rina berinisiatif untuk merevitalisasi fungsi upaya kesehatan lingkungan dan upaya kesehatan kerja dengan memberikan pelayanan meliputi pengobatan, penyuluhan, serta konsultasi dan edukasi masalah-masalah yang berkaitan dengan masyarakat agromedis.