bisnissulawesi-bali post. 23 - 29 juli 2012

16

Upload: bisnis-sulawesi

Post on 12-Mar-2016

242 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Bisnissulawesi-Bali Post. 23 - 29 Juli 2012

TRANSCRIPT

Page 1: Bisnissulawesi-Bali Post. 23 - 29 Juli 2012
Page 2: Bisnissulawesi-Bali Post. 23 - 29 Juli 2012

23 - 29 Juli 2012Edisi 1 I2

Sulawesi TengahProvinsi Sulawesi Ten-gah (Sulteng) adalah salah satu provinsi di Indonesia yang beribukota di Palu. Luas provinsi ini mencapai 68.089,83 kilometer persegi (km²). Provinsi Sulawesi Tengah memiliki kekayaan budaya yang telah diwaris-kan secara turun temurun. Karena banyak kelompok etnis mendiami Sulawesi Tengah, maka terdapat pula banyak perbedaan di antara etnis tersebut yang merupak-an kekhasan yang harmonis dalam masyarakat. Juga me-miliki potensi ekonomi yang luar biasa untuk peningka-tan kesejahteraan masyara-katnya.

Sulawesi SelatanSulawesi Selatan dengan ibukota Ujung Pandang merupakan jalur distribusi utama bahan-bahan kebutu-han pokok dan perdagangan ke propinsi-propinsi lainnya di wilayah Indonesia Bagian Timur, dengan pelabuhan laut Pangkalan Sukarno, dan pelabuhan udara Internasi-onal Bandara Hasanuddin yang masing-masing terbesar di wilayah Kawasan Timur Indonesia. Provinsi Sulawesi Selatan memiliki Kawasan Industri dengan status BUMN dengan luasan hingga ratusan hektar.

GorontaloGorontalo resmi menjadi provinsi sejak 16 Februari 2001, mempunyai wilayah di sebagian wilayah utara Pulau Sulawesi. Oleh kare-nanya gambaran kehidu-pan masyarakat Gorontalo tidak banyak berbeda den-gan provinsi disekitarnya. Letak geografis yang ber-beda-beda, dataran, pan-tai dan danau serta sungai menyebabkan potensi desa/kelurahan, mata pencahar-ian, maupun perilaku pen-duduk juga berbeda. Di desa pantai misalnya, sebagian besar mata pencaharian se-bagai nelayan. Sedangkan penduduk di desa dataran maupun perbukitan banyak bertani. Provinsi Gorontalo dikenal kaya akan eksotisme ala timur Indonesia. Satu di antaranya pantai dengan rangkaian nyiur melambai atau makanan khas berba-han dasar jagung.

Sulawesi TenggaraPemerintah Provinsi Su-lawesi Tenggara (Sultra) terbentuk lewat UU No. 13 tahun 1964, sebagai pemek-aran dari Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara. Sedang-kan induknya berganti nama menjadi Sulawesi Tenggara terdiri dari Jazirah dan Kep-ulauan dengan luas wilayah 38.140 km2. dan wilayah perairan (laut) diperkirakan 110.000 km2 atau sekitar 2,8 kali lebih luas dibanding den-gan daratan. Suatu perband-ingan kepemilikan sumber daya alam antara laut dan darat yang merupakan suatu potensi sumber daya alam yang menjanjikan kesejahter-aan bagi masyarakat. Selain itu letak Sulawesi Tenggara yang berada pada garis Wal-lasea (Wallacea), mengaki-batkan hidupnya berbagai je-nis flora dan fauna endemik, yang juga merupakan potensi sumber daya ekonomi un-tuk dikelola secara langsung maupun dalam bentuk jasa parawisata.

Sulawesi BaratProvinsi Sulawesi Barat (Sulbar) yang merupakan pemekaran dari Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), menjadi Provinsi ke-33 yang diresmikan 5 Oktober 2004. Sulbar terletak di posisi si-lang dari segitiga emas Su-lawesi Selatan, Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah, serta langsung menghadap rute berlayar nasional dan internasional selat Makas-sar. Beribukota Mamuju yang menyimpan sejuta khazanah. Letaknya strat-egis, wilayah luas dengan kekayaan alam melimpah. Sebagaimana provinsi lain di Pulau Sulawesi, Sulbar juga penghasil kakao, kopi ro-busta/arabika, cengkeh dan kelapa. Di sektor pertam-bangan Sulbar mengandung emas, batubara dan minyak bumi. Sebagai daerah yang mengandung minyak bumi, ironis karena beberapa waktu lalu Sulbar sempat menghadapi kesulitan bahan bakar minyak (BBM). Diaki-batkan putusnya jembatan Pinrang, Sulawesi Selatan yang menjadi jalur lintas Sulsel-Sulbar.

Pemimpin Umum /Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Bali Putra Ariawan Pemimpin Perusahaan : Ni Luh Puspa Redaktur : Andry Mardian Anggota Redaksi : Andry Mardian, Zulfa Syam, Boni Maryono Sulawesi Tengah : Ayu Mirayanti, Agus Sudastra Sulawesi Utara : Yusak Imanuel, Gorontalo : Monalisa Sumitra Desain Grafis/ Fotografer : Sapriady Putra Alamat Redaksi /Iklan : Kompleks Gedung RRI Makassar (Gdng. Belakang Kantor RRI) Jalan Riburane No. 3 Makassar, Sulawesi

Selatan, Telp. (0411) 5318686 [email protected] Marketing Iklan / Administrasi : Ni LUh Puspa, Dahlia (Layanan Iklan 09.30 – 16.30 Wita Setiap Hari Kerja) [email protected] Tarif Iklan: Iklan baris Rp. 15.000/Baris (Minimum 2 Baris, Maksimun 10 Baris, Per Baris Maksimun 30 Karakter) Iklan Display BW Rp. 15,000,-/Mmk Iklan Display Full Colour Rp. 20,000,-/Mmk Advertorial BW Rp. 17,000,-/Mmk Advertorial Colour Rp.25,000,-/Mmk Iklan Keluarga/Sosial Rp. 10,000,-/Mmk [email protected] Sirkulasi : Risma, Amna, Juna Alamat Bagian Langganan : Kompleks Gedung RRI Makassar Harga Langganan : Rp. 10,000,-/Bln, Pembayaran Dimuka Harga Eceran Rp. 2,500,- [email protected] Terbit Mingguan Penerbit PT Bali Post

Salam Bisnis Sulawesi !

Pertanyaan sulit kami hadapi, saat diberi amanah untuk mendirikan sebuah media di pulau Sulawesi, ditengah kuatnya media yang lebih dulu ada. Apakah media bisnis Sulawesi akan menjadi pesaing baru ?. Melihat perkembangan media yang su-dah ada sebelumnya, hampir semua berada di level tertinggi untuk oplah, share iklan, bahkan sudah memiliki dewan pem-baca yang umurnya sudah cukup lama. Dibandingkan dengan kami, Bisnis Sulawesi, adalah media yang baru masuk di me-dio 2012, belumlah bisa dikatakan sebagai pesaing. Pertanyaan lain yang ada, apakah kami bisa bersaing?. Un-tuk pertanyaan ini, kami menganggap adalah sebuah tantan-gan, yang berarti jika kami punya kesempatan dan kekuatan untuk bersaing, dengan media yang sudah ada. Dengan du-kungan dari jaringan Bali Post, ini bisa menjadi sebuah modal tinggi untuk menumbuhkan kepercayaan diri, memasuki daf-tar media koran yang ada. Selain itu, segmen yang kami miliki saat ini belum terlalu di perhatikan oleh media lain, yakni bis-nis, ekonomi dan keuangan. Kami memilih segmen ini, bukan karena belum ada media koran yang belum menerbitkan berita di segmen itu, namun, dengan melihat potensi pulau Sulawesi sebagai pulau yang menjadi kekuatan ekonomi masa depan setelah bagian barat dan tengah indonesia. Alasan ini, kami menganggap sangat masuk akal, jika dilihat dari 6 provinsi yang ada di pulau Sulawesi. Tiga diantaranya Sulsel, Goronta-lao dan Sulawesi utara, adalah provinsi yang tingkat pertum-buhan ekonominya berkisar 6 - 8 persen. Selebihnya, saat ini dalam progres menuju ke tingkat ekonomi pertumbuhan yang makin baik. Posisi dan peranan pulau Sulawesi dalam pengembangan pembangunan perekonomian di Indonesia sangatlah vital. Hal ini di buktikan dengan di fungsikannya bandara international Sultan Hasanuddin, Makassar sebagai ‘’Economic Gateway’’ untuk kawasan timur Indonesia. Dan ini juga bisa diartikan bahwa kawasan timur Indonesia sudah tidak bisa dianggap ka-wasan tertinggal dalam pengembangan ekonomi bisnis nasion-al dan internasional saat ini. Kawasan Indonesia timur sudah menjadi titik baru dalam peta pembangunan sektor ekonomi bisnis. Penulisan dengan prinsip keakuratan data, penyajian fakta berimbang dan mencakup seluruh aspek, adalah salah satu ciri khas Bisnis Sulawesi. Sebab itu, kami terus mengumpulkan seluruh informasi dan data, bukan hanya satu provinsi saja, tapi seluruh provinsi yang ada di pulau Sulawesi. Berpusat di Makassar, Bisnis Sulawesi juga menghadirkan berita dari Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara. Kami menyediakan khusus 1 halaman untuk 1 provinsi, di mana seluruh berita tetap disajikan den-gan prinsip utama penulisan Bisnis Sulawesi. Selain penyajian berita, kami ingin sampaikan satu raha-sia kepada anda pembaca, bahwa, kekuatan tersembunyi yang kami andalkan adalah riset. Anda sebagai pembaca tentu bisa tahu, mana koran yang bermutu, mana yang tidak, anda dapat melihatnya dengan membaca beritanya, apakah ini sudah benar ? Tentu untuk menjawab itu, kami mempunyai cukup waktu untuk membuat riset sebelum penulisan berita, sebab, kami tak ingin anda mendapatkan kesalahan informasi, yang bisa mengakibatkan hal tidak baik, apalagi hal yang fatal. Se-bab itu, keberadaan riset sungguh sangat diperlukan untuk keberadaan media, tentu bukan saja hanya sekadar memiliki bidang penelitian dan pengembangan, yang hanya berkutat melakukan kategorisasi data, tapi seharusnya juga melakukan uji teoritik, serta aplikasinya. Pada akhirnya, bisnis sulawesi hadir bukan untuk menjadi pesaing, tetapi hadir untuk menjadi referensi bisnis terpercaya, bagi anda yang menjadi warga pulau Sulawesi. Sudah seharus-nya kami bisa berbangga dengan anda sebagai pembaca, bers-ama untuk menuju kemakmuran serta pembangunan ekonomi yang baik. Bisnis Sulawesi tentunya terus berusaha memberi bacaan berkualitas, sehingga tak perlu diragukan lagi dalam keseriusan kami untuk melakukan penyempurnaan-penyem-purnaan. Untuk itu, kami terbuka menerima informasi, ma-sukan dan saran dari pembaca tercinta melalui email : [email protected], [email protected] atau melalui sms di no telp (0411) 5318686.

Redaksi

Sulawesi UtaraProvinsi Sulawesi Utara dalam prospektif regional maupun internasional be-rada pada posisi sangat strategis karena terletak di bibir Pasifik (Pasifik Rim) yang secara langsung ber-hadapan dengan Negara-negara Asia Timur dan Neg-ara-negara Pasifik, sehingga menjadi lintasan antara dua benua yaitu Benua Asia dan Australia serta dua Samu-dera yaitu Samudera India dan Pasifik. Posisi strategis ini menjadikan Sulawesi Utara sebagai pintu ger-bang Indonesia ke Pasifik dan memiliki potensi untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dalam AFTA. Ko-moditi tanaman perkebunan yang potensial di provinsi ini adalah kelapa, cengkeh, pala, kopi, kakao dan vanil-li. Sektor Perikanan juga termasuk unggulan.

Sekilas Sulawesi

Page 3: Bisnissulawesi-Bali Post. 23 - 29 Juli 2012

Ekbis / Perbankan23 - 29 Juli 2012Edisi 1 I 3

Semua orang, termasuk para senior sudah maklum, ‘’The World is Flat’’ sudah jadi kitab suci baru, dimana teknologi New Wave sudah mengam-bil alih peran teknologi yang bersifat Legacy. Sayangnya, seringkali para senior masih mempertahank-an bahwa merekalah penentu kebenaran dunia. Kebiasaan untuk memberikan ‘’vertical advice’’ pada orang lebih mu-dah susah di ubah.Padahal, teknologi New Wave yang bersifat horizontal sudah mampu menjadi penggerak un-tuk menemukan wisdom baru. Ketika para senior tidak mau menerima kenyataan baru itu, maka timbul kegelisahan diantara kelompok The Youth yang lebih aman pada situasi baru itu.Pemuda atau The Youth seolah menemukan cara baru untuk tidak harus sekadar mengikuti The Senior. Kaum pemuda yang gelisah juga tidak puas dengan seniornya yang mem-punyai asumsi-asumsi yang sebenarnya usang.Jika senior mendapatkan ke-benarannya lewat pengala-man masa lalu, pemuda justru berani mencoba asumsi baru dengan mengacu pada masa depan. Tidak seperti senior

yang terpacu pada paradigma lama, pemuda berani malaku-kan perubahan.Karena itu, dalam diagram Anatomy of New Wave Cul-ture, saya gambarkan kaum pemuda sebagai pihak yang berani ‘’leading the mind’’ (li-hat gambar).Kenapa mereka bisa melaku-kannya? Karena mereka se-lalu melakukan ‘’sense and re-spond’’ bukan ‘’command and control’’ seperti yang pernah dilakukan para Senior. Mere-ka yang muda selalu lebih sen-sitive terhadap perubahan dan selalu berani merespon suatu perubahan dengan cepat dan seringkali dengan cara yang sama sekali baru.Senior seringkali berusaha mengabaikan perubahan dan selalu berusaha ‘’mengajari’’ dan ‘’mengendalikan’’ situasi baru dengan cara lama. Aki-batnya? seringkali mereka yang relative lebih tua (the senior) jadi ‘’tersudut’’ sedan-gkan mereka yang muda (the youth) yang menyodok.Antara the youth and the se-nior, sebenarnya sangat dibu-tuhkan. Keberanian the youth untuk ‘’leading the mind’’ akan sempurna ketika dipadukan dengan pengalaman the se-nior.

Mengambil Hati PelangganDunia Service dan Marketing adalah disiplin ilmu yang searah dan saling melengkapi dan marketer berusaha sear-if, sekreatif mungkin, mengambil hati customernyaTopic pembahasan dari diskusi yang perlu diangkat tentang New Wave Marketing, dimana muncul kekuatan baru. Po-sisi The Senior ‘disodok’ oleh The Youth. Kaum Pria (The Man) semakin ‘tersudut’ dan di ‘sodok’ kaum wanita (The Women), peranan The Citizen tergeser The Netizen. Inilah yang saya sebut The Anatomy of New Wave Culture.

Konsultasi Bisnis

Ketut ArnawaOleh

Bank Indonesia (BI) menge-luarkan Surat Edaran (SE) 11/10/DASP tentang perubahan atas Surat Edaran Bank Indone-sia (SEBI) terkait penyelengga-raan kegiatan alat pembayaran dengan menggunakan kartu (APMK). SE itu sebetulnya direncanakan terbit akhir Janu-ari 2012 namun baru dikeluar-kan per 7 Juni 2012 yang meru-pakan pelaksana Peraturan BI (PBI) 14/2/PBI/2012 ( pengganti Peraturan BI 11/11/PBI/2009). Dengan SEBI ini, setiap Bank/penerbit kartu kredit wa-jib memperketat sejumlah hal terkait penerbitan kartu kredit. Diantaranya usia calon peme-gang kartu (minimal 21 tahun/telah kawin untuk kartu utama dan minimum 17 tahun/telah kawin untuk kartu tambahan). Pendapatan minimum Rp 3 juta/bulan. maksimum memiliki kartu dari 2 penerbit dengan total plafon 3 kali pendapatan per bulan. utamanya bagi calon pemegang kartu berpendapatan di bawah Rp 10 juta/bulan serta pengaturan beberapa hal lain. Senior Economist BI, Gusti Raizal Eka P menyatakan, Bank memang seharusnya melakukan aktivitas dengan asas kehati-hatian. Banyak pengguna kartu kredit memiliki lebih dari satu kartu. Itu kata Raizal, memang tak masalah kalau penghasilan besar. ‘’Tetapi bisa beresiko bagi pemegang yang penghasilannya kecil,’’ katanya. Selama ini, siapa pun boleh menggunakan kartu kredit yang artinya bisa saja seorang memi-liki plafon kartu kredit jauh me-lebihi penghasilannya sendiri. ‘’Jika masih menggunakan ke-tentuan lama, ini yang berba-haya bagi nasabah. Karena bisa

menjerat, ketika kartu kreditnya tidak bisa dimanfaatkan tepat waktu. Piutangnya bisa bertam-bah,’’ tambah Raizal. Dikatakan, ketentuan pene-rapan prinsip kehati-hatian se-perti usia calon pemegang kartu, pendapatan, plafon kredit, ju-mlah kartu, dan lainnya diber-lakukan efektif per 1 Januari 2013. Sementara ketentuan migrasi teknologi tanda tan-gan menjadi PIN paling kurang enam digit untuk transaksi kartu kredit, paling lambat 31 Desember 2014. Sehingga per 1 Januari 2015 penggunaan PIN bisa diimplementasikan secara penuh.

Tak Berlebihan

Bank Negara Indonesia (BNI) mengaku mendukung ke-bijakan BI untuk pembatasan kartu kredit. Tetapi BNI tidak menanggapi berlebihan. Menu-rut Misbahuddin Bahru, pe-mimpin Sentra Bisnis Kartu Makassar, sampai saat ini BNI masih berjalan natural. Untuk BNI wilayah Makassar yang me-

Perketat Kartu Kredit

The Senior vs The Youth

bersambung...”The Man vs The Woman” di edisi 2

liputi Sulawesi, Maluku, Papua, pemegang kartu kredit saat ini berjumlah 200.000 orang dan 70 persennya merupakan pemegang kartu dari Wilayah Makassar. Dia berharap kebijakan BI mesti memiliki landasan kuat yang tetap bisa menguntungkan bagi perbankan maupun nasabah. ‘’Bank Indonesia juga harus be-tul-betul siap dalam penerapan kebijakan ini,’’ harap Misbah. Berbicara masalah resiko, Misbah mengakui memang pe-megang kartu cukup beresiko, utamanya mereka yang berpeng-hasilan kecil. ‘’Apalagi masyara-kat memiliki gaya hidup yang berbeda yang kadang bisa memi-liki lebih dari 2 kartu,’’ sebutnya. Sementara itu, dua Bank lain (BCA dan Mandiri), hingga tu-lisan ini diterbitkan, belum ber-sedia memberi kejelasan. Bank BCA bahkan tetap tidak me-respon kendati konfirmasi di-lakukan dengan bersurat resmi sebagaimana permintaan mer-eka. Bagian Marketing Bank Mandiri yang ditemui juga tak memberikan jawaban represen-tatif. (ufa/luh)

Makassar (Bisnis Sulawesi) – Setiap Bank atau penerbit kartu kredit wajib memperketat sejumlah hal terkait penerbi-tan kartu kredit. Bank harus melakukan aktivitas dengan asas kehati-hatian. Karena, melihat hasil penelitian BI, ditemukan banyak pengguna kartu kredit yang memiliki lebih dari satu kartu yang tentunya sangat beresiko, terutama bagi pemegang kartu berpenghasilan kecil.

Bisnis Sulawesi/ady

NASABAH - Seorang nasabah sedang mengisi form penerbitan kartu kredit

Bisnis Sulawesi/ady

KARTU KREDIT - Selama ini, siapa pun boleh menggunakan kartu kredit yang memiliki plafon kartu kredit jauh melebihi penghasilannya.

Page 4: Bisnissulawesi-Bali Post. 23 - 29 Juli 2012

Indepth 23 - 29 Juli 2012Edisi 1 I4

MESKI pemerintah menun-da kenaikan bahan bakar gas tabung elpiji 3 dan 12 kg, namun masyarakat tetap khawatir akan terjadi kenaikan harga di pasar eceran. Jelang ramadhan 2012, permin-taan akan tabung gas meningkat tajam, seiring dengan na-iknya frekuensi produksi industri makanan dan minuman, baik le-vel pabrik maupun rumah tang-ga. Meningkatnya permintaan, sesuai hukum pasar, maka har-ga tabung gas diperkirakan naik disesuaikan dengan harga pasar. Beberapa penyebabnya an-tara lain, masih adanya dugaan oknum yang bermain di sektor distribusi tabung gas, yang mem-punyai kesempatan untuk men-imbun barang, sehingga tabung gas langka di pasaran. Lainnya, pemerintah tidak memiliki ke-wenangan untuk melakukan intervensi harga setelah tabung gas sampai di tingkat pengecer. Kekhawatiran ini diung-kapkan salah seorang warga di jalan Andalas, Makassar, Ilfie (32) Sabtu 14 Juli 2012, yang mengatakan, harga tabung gas tetap akan naik di tingkat pasar masyarakat kecil. ‘’Tabung gas sangat dibutuhkan bukan oleh penjual makanan saja, tapi juga rumah tangga, maka bisa dipas-tikan harga akan naik karena banyak yang cari,’’ Ungkapnya. Kekhawatiran warga ini, berbanding terbalik dengan opti-misme pemerintah, seperti yang diungkapkan Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang. Me-nyusul adanya penundaan har-ga gas oleh pemerintah pusat, maka pemerintah daerah akan melakukan pengawasan. ‘’Tim pengawasan yang dibentuk pem-prov Sulsel, akan mengawasi distribusi barang dan harga’’ te-gasnya. Meski demikian, pemer-intah tidak memiliki kewenan-

gan untuk memberi sanksi kepada pihak-pihak yang men-jual tabung gas dengan harga tinggi saat bulan ramadhan. Sementara warga lainnya yang dimintai tanggapan menge-nai penundaan harga tabung gas ini, Izki Amir (26), tidak meyaki-ni bahwa pelaksanaan kebijakan penundaan harga gas tersebut bisa terjadi. Karena, di saat terjadi kelangkaan, maka ma-

Yakin, Gas Naik

JELANG Bulan Ramadhan, harga sejumlah kebutuhan akan naik, melahirkan kekhawatiran masyarakat. Pemerintah berper-an membentuk tim pengawasan untuk melakukan pengawasan dan penindakan terhadap perda-gangan tak lazim. Berdasarkan Undang-Un-dang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, pemer-intah dapat memberi perlindun-gan terhadap masyarakat den-gan mengawasi dan menindak perdagangan yang merugikan masyarakat di pasar fisik barang dan jasa. Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu’mang telah memberi ketegasan, bahwa pemerintah sangat serius un-tuk melakukan tindakan, jika di pasar terjadi lonjakan harga atau kelangkaan barang yang tidak lazim. Pembentukan tim ini akan di pelopori oleh Pemer-intah Provinsi Sulawesi Selatan dan di teruskan ke tingkat Kabu-paten dan Kota. ‘’Setiap tahun, memang diakui terjadi pening-katan harga karena tingginya permintaan masyarakat. Karena itu pemerintah harus segera membentuk tim pengawasan,’’ tegasnya. Tim Pengawasan akan di

Tim Pengawasan Harga Disiagakan

bawah kordinasi Dinas Perindus-trian dan Perdagangan Sulsel, bertugas melaporkan perkem-bangan harga terkait sembilan kebutuhan pokok per harinya. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulsel Ir-man Yasin Limpo menyampai-kan kepentingan pemerintah berdasarkan undang-undang perlindungan konsumen, harus bisa melindungi masyarakat dari ulah oknum di perdagangan ba-rang dan jasa, yang mencoba mempermainkan harga. Apalagi di Bulan Ramadhan nanti. ‘’Kami melakukannya setiap tahun, dan

syarakat akan membeli tabung gas meskipun harganya mahal. ‘’Bisa diperkirakan harga gas akan naik menjadi Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu per tabung gas 3 kg,’’ cetusnya. Data yang diperoleh men-genai rencana kenaikan harga gas ini, diungkapkan oleh Divisi Humas dan Formalitas Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Min-yak dan Gas Bumi Gde Prad-

nyana, kamis pekan lalu. Gde mengatakan, Perusahaan Gas Negara (PGN) menaikkan harga gas untuk konsumen industri sebesar 55 persen mulai Bulan Mei 2012, hal ini terjadi sebagai akibat dari kenaikan harga beli gas PGN dari Kontraktor Kon-trak Kerja Sama (KKKS) sekitar 200 persen dari April 2012 lalu. Sementara, Pemerintah me-lalui Menteri Energi Sumber

Daya Mineral Jero Wacik mene-gaskan, harga Gas akan ditetap-kan naik per September 2012. Kebijakan pemerintah pusat ini berdasarkan jumlah stok gas yang mencukupi sampai leba-ran mendatang. Harga tabung gas 3 kg saat ini berkisar Rp 13. 500 - Rp 15.000, sementara un-tuk tabung gas 12 kg berkisar Rp 69.000 - Rp 72.000/tabung. (and)

YAKIN - Meski pemerintah menunda kenaikan bahan bakar gas tabung elpiji 3 dan 12 kg, namun masyarakat tetap khawatir akan terjadi kenaikan harga di pasar eceran.

Bisnis Sulawesi/ady

Makassar (Bisnis Sulawesi) Penjatahan peredaran gula oleh distributor untuk Pulau Sulawesi, bisa mengakibatkan terjadinya permainan harga. Sejumlah pengecer yakin, har-ga makin naik di Bulan Ramad-han. Pemilik pengecer penjualan gula dan terigu UD Anatha, Faradiba Natsir mengatakan, penjatahan pembelian gula dan terigu dari distributor PT. Makassar Te’ne, belum diha-pus. Akibatnya, usaha miliknya hanya bisa menyediakan 100 sak stok gula untuk penjualan bulan Juli saja. Itupun sudah separuh yang terjual ke ma-syarakat. Sementara, pemesan-an stok untuk persiapan kebu-tuhan bulan Ramadhan sudah dikirimkan, namun dari pihak distributor tidak menjanjikan akan memenuhi pemesanan tersebut.‘’Kami tidak diberi alasan pas-ti, mengapa pemesanan stok untuk Ramadhan belum bisa dipenuhi,’’ keluhnya. Faradiba menjelaskan, penjatahan ini sudah berlangsung sejak Janu-

ari 2012, dan belum ada tanda kalau jumlah pemesanan bisa naik dari biasanya. Padahal, kenaikan pemesanan ini harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan permintaan ma-syarakat di Bulan Ramadhan. Sementara itu, Asosiasi Pengusaha Gula dan Terigu (APEGTI) dan Komisi Pen-gawas Persaingan Usaha (KPPU), sudah memperingat-kan, bahwa kebijakan pen-jatahan yang dilakukan oleh sejumlah distributor adalah tindakan curang. Menurut APEGTI Sulsel, penjatahan itu bisa menjadi celah bagi distributor untuk mengurangi volume sirkulasi gula, dan menahan stok gula yang ha-rus di ambil dari pabrik gula Kabupaten Takalar. Dengan cara ini, distributor bisa me-mainkan harga ke pengecer dengan alasan stok berkurang. Seterusnya, KPPU Makassar menganggap, tindakan penja-tahan ini bisa ditelusuri men-jadi celah kejahatan ekonomi yang disengaja, dan dapat di-beri sanksi. (and)

Pengecer Gula Khawatir Stok Langka

nantinya akan di lakukan secara rutin ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan kabupaten dan kota,’’ jelasnya. Selain melakukan penga-wasan, pemerintah melalui di-nas yang ada tiap daerah, juga menerima aduan masyarakat tentang lonjakan harga yang dinilai tak lazim. Ini diatur dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Nomor 235 Tahun 2001. ‘’Masyarakat bisa memberikan informasi, baik melalui dinas atau tim yang turun di lapan-gan,’’ imbuh Irman. (and)

PENGAWASAN - Harga naik, melahirkan kekhawatiran ma-syarakat. Pemerintah berperan melakukan pengawasan dan penindakan terhadap perdagangan tak lazim.

Bisnis Sulawesi/ady

Page 5: Bisnissulawesi-Bali Post. 23 - 29 Juli 2012

Sulawesi Selatan23 - 29 Juli 2012Edisi 1 I 5

Melalui Kementerian Perin-dustrian, Pemprov Sulsel dijanji-kan bantuan dana sebesar Rp 2,5 Miliar untuk menambah dana APBD yang telah digunakan perakitan Mobil Toko (MOKO). Dana yang kini terus di lobi oleh Pemprov Sulsel rupanya masih harus menunggu kepastian dari Kementrian Perindustrian, kare-na permohonan bantuan dana untuk pembuatan mobil lokal juga di ajukan oleh BPPT dalam program Mobil Nasional (mob-nas). Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulsel Irman Yasin Limpo men-gatakan, dana tersebut masih status ditunda, menunggu kepu-tusan dari Kementerian. ‘’Dana itu masih diberi tanda bintang,’’ ungkapnya. Bantuan dana tersebut jika didapatkan oleh Pemprov Sulsel,

rencananya akan membeli pera-latan pencetakan baja pembua-tan bodi Moko, yang ditempat-kan di Unit Pelaksana Tekhnis Daerah (UPTD) Logam, yang berlokasi di Kawasan Tol Makas-sar. Selain itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk pem-belian bahan baku baja, demi memenuhi permintaan pasar terhadap Moko, yang kini sudah inden sebanyak 300 unit. Sementara itu, Program Mob-nas yang didukung oleh BPPT, saat ini tengah memikirkan un-tuk mendampingi kelanjutan penyempurnaan mobil buatan siswa SMK Solo, yang bernama ESEMKA. Pascamobil ESEMKA ini dinyatakan belum lulus uji emisi, BPPT berencana untuk membantu penyempurnaannya di bagian konversi katalis dan sistem injeksi. Menurut Kepala

Rebutan Dana Mobil Lokal

Makassar (Bisnis Sulawesi) - Pasar kain sutra asal Kabu-paten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), kian hari mengalami penurunan penjualan. Padahal, sutra asal Sulsel ini adalah an-dalan produk domestik Sulsel, yang juga diharapkan bisa dibeli oleh wisatawan mancanegara. Pemilik Toko Sutra Indah Hilton Kabupaten Wajo, Hj. Marhaeny, mengeluhkan lesun-ya penjualan kain sutra setahun belakangan ini. Secara umum, pembeli yang datang ke toko su-tra miliknya, hanyalah masyara-kat Kabupaten Wajo dan sekitar, dengan sesekali masyarakat yang datang berkunjung ke dae-rahnya. Keadaan tersebut tidak seimbang dengan jumlah stok sutra yang terpajang. Pembeli yang datang, kebanyakan mem-beli kain sutra untuk keperluan pembuatan seragam pernikahan, ini terlihat ketika Bisnis Sulawe-si berkunjung pada Rabu, 11 Juli 2012 pekan lalu. Jenis kain sutra yang banyak dicari, yakni kain sutra meteran,

yang harganya berkisar Rp. 40 ribu - Rp. 110 ribu per meter. ‘’Rata-rata pembeli saya, mem-beli untuk seragam pernikahan, yang biasanya ramai setelah panen sawah atau kebun,’’ ke-luhpedagang berusia 38 tahun itu. Sementara, kunjungan dari wisatawan asing hanya sesekali datang, dan belum tentu mem-beli kain sutra miliknya. Seorang pembeli yang di-wawancarai Bisnis Sulawesi, Su-meisita (40) mengatakan, mem-beli kain sutra meteran, karena kebetulan sedang berkunjung di Kabupaten Wajo dan mendapat rekomendasi membeli di Toko Sutra Indah Hilton. Sumeisita mengaku cukup puas membeli kain sutra tersebut, karena kualitasnya yang baik, serta har-ganya masih terjangkau. ‘’Saya membandingkan beberapa kain sutra, dan saya mendapat kain sutra yang baik di sini,’’ ujarnya. Letak toko milik Hj. Marhae-ny yang berada di luar pasar Sen-tral Kabupaten Wajo, kondisinya

tidak lebih sama dengan penjual yang berada di dalam pasar, merasakan kelesuan penjualan. Bisnis Sulawesi memantau pen-jualan kain sutra di pasar sen-tral, pembeli yang datang secara umum, kalau bukan keluarga,

Pasar Tenun Sutra Lesu

SEBAGAI pintu gerbang ma-suknya wisatawan, bandara ha-rus dipoles lebih menarik untuk mengenalkan produk pariwisata dan kerajinan daerah. Seperti dilakukan Angkasa Pura I (Per-sero) di Bandara Internasional Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan ‘’culture port’’ yang diresmikan, Senin (9/7) lalu. General Manager PT Ang-kasa Pura I (Persero), Rachman Safrie menyebutkan, culture port merupakan salah satu kon-sep Airport yang berbudaya. Sulsel pun memiliki daya tarik kesenian daerah yang beranek-aragam. Apa yang ditampilkan me-lalui culture port diharapkan bisa terpromosikan secara berkelanjutan dari mulut ke mu-lut untuk mempromosikan ke-budayaan daerah. ‘’Airport kelas dunia sudah mengadopsi hal sep-erti itu,’’ sebutnya. Penumpang bisa menyaksi-kan beragam pertunjukan kese-nian atau tari-tarian khas Su-lawesi setiap minggu sekali secara live. Penumpang juga bisa melihat pameran kera-jinan kesenian bahkan dihad-irkan langsung pengrajinnya. Ke depan, target angkasa pura setara dengan angkasa pura be-sar di Asia, dengan sasaran tu-ris. ’’Adanya culture port, berarti

mendukung program pemerin-tah yakni Visit South Sulawesi 2012,’’ tambahnya. Jika program terpromosi-kan dengan baik dan turis ber-datangan, airport tentu semakin bagus. Turis semakin banyak, otomatis mendatangkan benefit bagi angkasa pura. Kepala Dinas Pariwisata Sulses, Syuaib Malombassi menyebutkan, culture port membuat Sulsel selangkah lebih maju dan membuka pin-tu bagi kebudayaan Sulsel. Dalam program itu ditampilkan berbagai jenis kesenian dan ke-budayaan Sulsel secara reguler. Dilengkapi pameran produk ker-ajinan tangan (Handycraft) khas Sulsel. Sementara itu, jumlah pen-umpang dari dan tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar Juli ini meningkat 10 hingga 15 persen menyusul liburan seko-lah. Pergerakan penumpang do-mestik periode Maret - April ta-hun ini meningkat, dari 685.417 orang menjadi 688.081 orang. Rata-rata 22.279 penumpang per hari. Pergerakan pesawat menca-pai 220 penerbangan setiap hari. Dengan frekuensi penerbangan domestik 32 penerbangan, dan dua penerbangan internasional. (ady)

Menuju Visit South Sulawesi 2012‘’Culture Port’’

yang datang masyarakat sekitar. Wisatawan asing tidak terlihat sama sekali. Sementara, kondisi pasar sentral dalam keadaan baik, nyaman dan tertata rapi. Salah seorang penjual kain sutra, H.Burhan (51), upaya lain

untuk meningkatkan penjua-lan kain sutra miliknya, dengan mengirimkan beberapa gulun-gan kain sutra ke pasar sentral Kota Makassar. ‘’Kebetulan ada keluarga punya toko di situ, bi-asanya dikirim karena permin-taan tambah stok,’’ ucapnya. Kondisi penjualan kain sutra andalan Sulsel ini, secara umum tidak mengalami peningkatan signifikan. Dari Pemerintah Kabupaten Wajo, dalam APBD Tahun 2012, tetap menganggar-kan untuk mendorong peningka-tan produksi. Tahun 2012, yang disasar adalah peningkatan in-frastruktur akses jalan desa ke kota, untuk mempercepat dis-tribusi. Karena untuk produksi tenun sendiri, sistemnya sudah berjalan karena penambahan modal dan keterampilan yang diberikan oleh pemda. Selebi-hnya, masyarakat dan Pemda Kabupaten Wajo berharap, yang berkunjung untuk membeli kain sutra, bukan hanya wisatawan domestik, namun juga wisa-tawan asing. (and)

Balai Termodinamika, Motor dan Propulsi BPPT Prawoto, BPPT sudah membantu melaku-kan improvisasi mobil ESEM-KA, untuk memenuhi standar emisi yang ditentukan. ‘’Meski uji emisi mobil ESEMKA belum resmi, namun masih dapat di-lakukan improvisasi,’’ katanya. Di Sulsel sendiri, peraki-tan Moko dimulai sejak 2011 lalu dan telah memproduksi sebanyak 50 unit, yang meng-gunakan anggaran sebesar Rp 18, 2 Miliar, Rp 3 miliar melalui penganggaran APBD Pokok Sulsel 2011. Tahun 2012, peng-anggaran dilanjutkan hingga bisa memproduksi sebanyak 40 unit yang sudah dipasarkan ke sejumlah Usaha kecil menen-gah (UKM) di kabupaten/kota di Sulsel. Moko diyakini mempun-yai prospek yang baik, pemprov berencana, tidak lagi menggu-nakan dana dari APBD Tahun 2013 mendatang. Karena Selain mengharapkan bantuan dana dari pemerintah pusat, juga akan dijalin kerjasama dengan Lembaga Pembiayaan untuk produksi Moko. (and)

BUKA PINTU - Peresmian culture port, membuka pintu bagi kebudayaan Sulawesi Selatan.

Bisnis Sulawesi/ ady

Bisnis Sulawesi/ady

LESU - Sutra merupakan andalan produk domestik Sulsel, yang juga diharapkan bisa dibeli wisatawan mancanegara. Sayang kondisinya saat ini lesu

Bisnis Sulawesi/ Ady

Makassar (Bisnis Sulawesi) – Secara umum informasi menunjang segala hal, terma-suk dapat mendorong perkem-bangan ekonomi yang lebih cepat. Hal itu dikatakan Gu-bernur Sulawesi Selatan (Sul-sel), Syahrul Yasin Limpo saat menerima penyerahan 105 unit Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) kepada seluruh kabupaten dan kota di Sulsel di Karebosi pekan lalu. Bagaimanapun kata Syah-rul, berbagai hal yang bisa memberikan perubahan adalah sesuatu yang memiliki nilai tambah yakni informasi itu tersampaikan dengan baik ke seluruh masyarakat hingga ke pelosok-pelosok. Penyerahan dilakukan Staf Ahli Bidang Sosial Ekonomi dan Budaya. Dr. Suprawoto me-wakili Kementerian Kominfo menyebutkan, MPLIK diserah-kan agar dapat memudahkan masyarakat mendapatkan ak-

ses informasi. Juga meratakan akses internet sehingga menjadi solusi untuk daerah terpencil agar tak semakin terkucil. Ini merupakan program ke-wajiban pelayanan universal Kominfo. Juga bentuk pelaksa-

naan CSR (Corporate Social Re-sponsibility) dari penyelenggara telekomunikasi di Indonesia ber-dasarkan kesepakatan dengan pemerintah sebesar 1,5 persen dari kontribusi penyelenggara telekomunikasi. (ufa)

Mendorong Ekonomi Melalui Informasi

Makassar (Bisnis Sulawesi)- Janji Pemerintah Pusat untuk memberikan bantuan dana perakitan mobil lokal Moko kepada Pemerintah Provinsi (pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel), masih terus diupayakan. Pasalnya, dana itu rupanya juga diincar oleh Badan Pengka-jian dan Penerapan Tekhnologi (BPPT-Serpong).

INFORMASI - MPLIK diharapkan dapat memudahkan ma-syarakat mendapatkan akses informasi.

Page 6: Bisnissulawesi-Bali Post. 23 - 29 Juli 2012

Sulawesi Barat 23 - 29 Juli 2012Edisi 1 I6

Pascarubuhnya jembatan di Kabupaten Pinrang 5 Juli 2012 lalu, sejumlah distribusi kebu-tuhan pokok masyarakat ter-hambat. Jembatan ini terletak di Kecamatan Pajalele, kondisinya sudah bisa dilalui truk bermua-tan kebutuhan pokok, seperti gas LPG dan BBM. Sales Representatif LPG Pertamina Region VI Makassar Taufikurrahman mengatakan pihaknya terus memantau perkembangan perbaikan jem-batan tersebut. Pasalnya, jalur yang menjadi Trans-Sulawesi ini adalah jalur distribusi utama pasokan gas LPG ke Sulawesi Barat, termasuk Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). ‘’Kami mengapresiasi kecepatan pemerintah daerah setempat un-tuk melakukan inisiatif penim-bunan sungai Pajalele, agar bisa dilalui truk distribusi gas LPG,’’ ujarnya. Sebelumnya, Taufik mence-maskan kondisi jembatan terse-but, karena untuk memasok gas melalui jalur alternatif melalui hutan di Kabupaten Pinrang, berjarak 20 kilometer, itu bisa memperlambat distribusi dan penambahan biaya angkut. Be-lum lagi soal keamanan distri-busi.

Pasokan gas LPG yang sem-pat terhambat beberapa hari, tertolong dengan masih tersedi-anya buffer stock gas LPG yang masih ada di agen. Sehingga meski terlambat, namun kebutu-han masyarakat masih bisa ter-penuhi. Taufikurrahman menjelas-kan, kabar mengenai kekhawati-ran masyarakat Sulbar tentang kelangkaan pasokan, sebena-rnya disebabkan oleh kepanikan masyarakat, pascarubuhnya jembatan itu. Namun, itu tidak berlangsung lama, karena jalur jembatan tersebut sudah bisa dilalui, meski dalam kondisi darurat. Dari laporan sejumlah perusahaan agen LPG Pertami-na, distribusi melakukan penye-suaian waktu dan jalur secara cepat sehingga masalah pasokan ini teratasi dengan baik. Sementara itu, untuk paso-kan BBM yang sempat langka di Kabupaten Polewali dan Ma-jene, Sulbar, kini sudah kembali lancar. Sebelumnya, mengantisi-pasi kelangkaan stok, distribusi BBM dilakukan dengan cara mengirim dengan mobil tanki berukuran kecil yakni 5 kilo li-ter, melalui jalur memutar. Se-lain itu, BBM yang selama ini dikirim dari depot Kabupaten Pare-pare, dialihkan sementara

Pasokan Gas dan BBM LancarMamuju (Bisnis Sulawesi) - Kekhawatiran Masyarakat Provinsi Sulawesi Barat (Sul-bar) akan kelangkaan LPG dan Bahan Bakar Minyak (BBM), tidak berlangsung lama. Kondisi jembatan penghubung Su-lawesi Selatan (Sulsel) dengan Sulbar di Kabupaten Pinrang, berangsur membaik.

dari Depot Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Ini dijelaskan oleh Penjabat Sementara Ekster-nal Relation Pertamina Region VI Makassar Umar Ibnu H. Dari keterangan Umar, pertamina melakukan antisipasi secepat mungkin, sembari menunggu jalur di Kabupaten Pinrang bisa pulih. Namun dengan kondisi jembatan darurat saat ini, bisa kembali menggunakan mobil tanki ukuran besar, meski men-galami keterlambatan karena mendapat antrian jalur. ‘’Semen-tara, jalur pengiriman dari De-pot Kabupaten Donggala masih

tetap dilakukan,’’ tambahnya. Selain antisipasi pascarubuh-nya jembatan di Kabupaten Pin-rang, Umar memberikan penjelasan tambahan mengenai pasokan BBM jelang Ramadhan dan Lebaran. Pertamina setiap jelang Ramadhan membentuk Satuan Tugas (satgas), yang bertugas mengawasi dis-tribusi BBM. Satgas ini akan mengawal perkembangan per-mintaan masyarakat akan BBM selama 24 jam penuh, termasuk memastikan penambahan quota BBM setiap daerah yang dinaik-kan menjadi 10 persen, dari ke-butuhan normal. (and)

LANCAR - Pengisian BBM di salah satu SPBU. Pendistribusian gas ke Sulawesi Barat yang sempat terhambat pascaambruknya jembatan di Pinrang, kini kembali lancar.

Bisnis Sulawesi/ady

Mari bergabung menjadi wartawan Wilayah Sulbar di mingguan Bisnis Sulawesi jika anda memenuhi syarat sbb;

1.Pendidikan D3, S1 semua ju-rusan2.Umur maksimal 25 tahun3.Belum menikah4.Pekerja keras dan menyukai tugas di lapangan5.Memiliki Sim CKirimkan segera lamaran leng-kap ke [email protected] [email protected] (isi kode wartawan)

Lowongan

dfc070011

Page 7: Bisnissulawesi-Bali Post. 23 - 29 Juli 2012

Sulawesi Utara23 - 29 Juli 2012Edisi 1 I 7

Komuditi yang banyak di ekspor ke Belanda salah sa-tunya kayu kelapa. Permintaan produk turunan kelapa sema-kin meluas,dengan dimulainya ekspor kayu kelapa ke Belanda awal April 2011. Ekspor kayu kelapa memang merupakan je-nis baru saat itu. Sebelumnya didominasi minyak kelapa kasar. Ekspor ke Belanda berlangsung kontinu dengan jenis komuditi yang bervariasi.Hal itu, menjadi peluang besar pelaku usaha di Sulut terutama memanfaatkan tanaman ke-lapa berusia tua yang tidak lagi produktif. Apalagi, kayu kelapa terkenal kualitasnya yang sangat baik dan bertahan dalam waktu

lama. Sepanjang tidak terkena air. Kayu kelapa bisa dimanfaat-kan untuk berbagai jenis mebel, gazebo, rumah tinggal dan lain-nya. Selain Belanda, Cina meru-pakan negara ekspor terbesar kedua. Cina memberikan andil ekspor 17,38 persen. Kemudian Amerika Serikat dan Korea Se-latan. Sementara itu, nilai im-por Sulut Mei 2012 meningkat 162,27 persen. April 2012, ni-lai impor Sulut 10,5 juta Dollar Amerika menjadi 27,7 juta Dol-lar pada Mei 2012. Dari tahun ke tahun,peningkatannya bahkan 627,46 persen. Secara kumulatif Januari-

Belanda, Ekspor Terbesar Sulut

Manado (Bisnis Sulawesi) – Tren wisatawan mancaneg-ara (Wisman) yang datang ke Sulawesi Utara (Sulut) menun-jukkan terjadinya penurunan. Itu terlihat dari data kunjungan Wisman bulan April-Mei 2012. Pada Mei 2012, Wisman yang datang ke Sulut 1.442 orang menurun 13,60 persen diband-ing April 2012 sebanyak 1.669 orang. Bukan hanya itu, jumlah kedatangan wisatawan yang datang menginap di Sulut dari tahun ke tahun juga menurun. Mei 2011, sebanyak 16.567 tamu menginap dan periode Mei 2012, 15.350 orang (turun 7,35 persen). Namun, jika dilihat dari bu-

lan ke bulan, tingkat hunian ka-mar hotel berbintang meningkat 3,38 poin. April 2012 tingkat hu-nian kamar 49,30 persen sedan-gkan Mei 2012 mencapai 53,73 persen. Hal itu disampaikan Ke-pala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Dantes Simbolon beber-apa waktu. Dia menyebutkan, dari 15.350 tamu yang datang menginap ke Sulut hingga Mei 2012, dominan merupakan tamu domestik yakni 14.500 orang. Sedangkan mancanegara 850 orang. Wisman yang datang ke Sulut didominasi warga Amerika (195 orang), kemudian Jerman (188 orang), dan Singapura 161 orang dan lainnya. (cat)

UBI kini menjadi makanan yang disukai masyarakat Su-lawesi Utara (Sulut). Selain baik untuk dikonsumsi karena kan-dungan karbohidratnya yang tinggi sehingga menyehatkan, ubi juga diolah menjadi berbagai produk pangan. Di Kota Manado, kripik ubi menjadi salah satu yang digemari warga. Makin diminatinya ubi, mem-buat komoditi ini hadir lebih modern. Permintaan juga terus meningkat dengan harga di pas-aran Rp 5.000/kg.Keberadaan ubi juga tak lagi hanya di warung-warung kecil, sejumlah restoran dan tempat makan modern bahkan menjadi-

kan ubi sebagai salah menu uta-manya. ‘’Saya suka datang kesi-ni, karena ada menu ubi goreng yang diolah sedemikian rupa sehingga sangat nikmat,’’ ujar Stevi, pengunjung Dante Cafe di Mantos. Tak beda dengan Stevi, An-dre juga rutin mengunjungi Food Court Mantos karena salah satu menunya, Kuah Dedah Sitaro yang khas dan disajikan bersa-ma ubi. Beberapa warga Manado lain mengaku makan Tinutuan tidak lengkap jika tanpa ubi. Kini tanaman ubi semakin diminati sebagai makanan. Hal itu berimbas semakin tingginya permintaan akan hasil tana-

Mei 2012, nilai impor Sulut men-capai 55,8 juta Dollar Amerika. Menurun 24,69 persen diband-ingkan periode sama tahun 2011 yang mencapai 74,1 juta Dollar Amerika. Penurunan impor terbesar terjadi pada komod-iti benda-benda dari besi dan baja, kemudian bahan kimia organik. Komoditi kapal laut mengambil peran terbesar terhadap total impor yakni 42,28 persen. Cina berkontribusi be-sar terhadap total impor yakni 35,34 persen dengan nilai 14,3 juta Dollar Amerika. Kemudian Malaysia 23,32 persen, Thailand 12,65 persen dan Australia 12,07 persen. (cat)

man yang satu itu. Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut merilis, produksi ubi di Sulut bisa mencapai 116 ton lebih dalam setahun. Angka ini merupakan gabungan produksi ubi kayu 70.147 ton dan ubi jalar 46.266 ton. Hampir semua kabupaten/kota di Sulut menanam ubi. Namun, daerah-daerah sebagai penghasil utama ubi utamanya daerah Nusa Utara, khususnya kabupaten Kepu-lauan Sangihe dan Kabupaten Kepu-lauan Sitaro serta Kabupaten Ta-laud. Tingginya permintaan ubi, membuat harga ubi menjadi lebih mahal. Di pasar tradisional Kota Manado, harga ubi menca-pai Rp 5000 per kilogram. (cat)

Manado (Bisnis Sulawesi) - Perluasan lapangan kerja un-tuk kegiatan pertanian, khusus-nya bercocok tanam di Sulawesi Utara (Sulut), khususnya Kota Bitung, tergolong kurang dan ti-dak serius. Masyarakat banyak mengabaikan lahan perkebunan untuk tumpuan hidup. Sehingga banyak lahan tidak tergarap. Padahal sangat produktif. Itu diakui Wali Kota Bitung Hanny Sondakh. Pemerintah Kota Bitung kata dia, harus bekerja keras mendo-

rong masyarakat untuk meman-faatkan lahan yang ada dengan berbagai strategi dan kebijakan. Termasuk membuka pola ke-mitraan dan membantu petani. ‘’Kebutuhan hasil pertanian dalam negeri sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan pangan nasional ditengah krisis pangan dunia. Kita juga tidak terus menerus bergantung den-gan impor pangan luar negeri,’’ ujarnya.Hanny Sondakh mengajak selu-ruh komponen masyarakat men-cintai tanah dan segera memben-tuk kelompok untuk membuka lahan tidur untuk kemudian di-manfaatkan dengan baik. ‘’Tar-get kami tahun ini dapat mem-buka lahan tidur seluas 250 hektar,’’ tandasnya. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bitung Xaverius Danes mengatakan, di Kelurahan Tanjung Merah, keg-iatan padat karya melalui panen padi sawah, dikelola 4 kelompok dengan anggota 88 petani. Luas lahan yang digarap 4 hektar. Kegiatan padat karya dilakukan untuk perluasan lapangan kerja baru dan membantu meningkat-kan kesejahteraan hidup petani. (cat)

HARGA bawang di sejum-lah pasar tradisional di Manado, Sulawesi Utara (Sulut) terus merangkak naik. Terutama bawang putih. Semula Rp 18 ribu, saat ini mencapai Rp 24 ribu per kilogram. Kenaikan har-ga bawang ini, menyusul kenai-kan harga cabai rawit yang su-dah terjadi sejak beberapa pekan lalu. ‘’Harga bawang putih naik sejak minggu lalu dan saat ini sudah Rp 24 ribu per kilogram,’’ kata Mais, seorang pedagang bawang di pasar bersehati, Rabu (11/7) lalu. Kenaikan harga bawang pu-tih, disebabkan kurangnya stok yang ada dipasaran. itu juga diakui Ibu Mey, pedagang bawa-ng lainnya. Dia menjual bawang

putih stok yang lama. Karena jika menjual bawang putih stok baru, harganya bisa mencapai Rp 30 ribu per kilogram. ‘’Tetapi, stok bawang putih juga sangat kurang. Tidak tahu mau ambil dimana,’’ akunya.Kurangnya stok bawang putih, kata Ibu Mey, membuat harga bawang putih akan terus menin-gkat utamanya saat memasuki bulan puasa. Sementara itu beberapa ke-butuhan pokok lain saat ini ma-sih stabil karena sudah menda-hului mengalami kenaikan. Seperti harga cabai merah berkisar antara Rp 24 ribu- Rp 26 ribu per kilogram.Sedangkan bawang merah Rp16 ribu per kilogram dan tomat Rp 4 ribu per kilogram. (cat)

Tren Wisman ke Sulut Menurun

Kurang, Perluasan Lapangan Kerja di Sektor Pertanian

Harga Bawang Terus NaikPermintaan Ubi MeningkatDi Pasaran Rp 5.000/Kg

PENGUSAHA kecil dan menengah (UKM) di Manado, Su-lawesi Utara (Sulut) terus digenjot agar mampu memasarkan produk melalui internet. Bagaimanapun semua aktivitas kehidu-pan saat ini tak bisa lepas dari internet. Untuk hal itu, sebanyak 30 mitra binaan/pengusaha kecil menengah (UKM) dilatih inter-net dan web block. Pelatihan digelar PT Telkom Manado awal Juli lalu. Materi pelatihan diberikan Koordintor Instruktur dan juga Manajer Informasi Sistem PT Telkom Manado, Christian Sarionsong. Ketua Panitia sekaligus koordinator PKBL Telkom Manado, Fattah Jusuf Roy kepada Bisnis Sulawesi menyebutkan, pelatihan digelar agar mitra binaan lebih meningkatkan penge-tahuannya dibidang internet dan web block sehingga bermanfaat untuk peningkatan penjualan prodak. Pelatihan dibuka Manager Area Network PT Telkom Manado, Patrice Beslar Lumumba dan diharapkan menjadi spirit meningkatkan hasil usaha mitra bi-naan. (cat)

Jual Produk UKM Melalui InternetLintas Manado

Bisnis Sulawesi/cat

Bisnis Sulawesi/cat

Bis

nis

Sul

awes

i/cat

Hanny Sondakh

EKSPOR - Komuditi yang banyak di ekspor ke Belanda salah satunya kayu kelapa

Manado (Bisnis Sulawesi) - Selama periode Januari-Mei 2012, Belanda merupakan negara tujuan ekspor yang mengal-ami peningkatan terbesar komuditi Sulawesi Utara (Sulut) yakni 109,8 juta Dollar Amerika. Demikian dikatakan Kepala BPS Sulut, Dantes Simbolon pada sebuah kesempatan di Manado belum lama ini.

Mari bergabung menjadi wartawan Wilayah Sulut dan Gorontalo di mingguan Bisnis Sulawesi jika anda memenuhi syarat sbb;

1.Pendidikan D3, S1 semua ju-rusan2.Umur maksimal 25 tahun3.Belum menikah4.Pekerja keras dan menyukai tugas di lapangan5.Memiliki Sim C

Kirimkan segera lamaran leng-kap ke [email protected] [email protected] (isi kode wartawan)

Lowongan

Page 8: Bisnissulawesi-Bali Post. 23 - 29 Juli 2012

techno 23 - 29 Juli 2012Edisi 1 I8

MICROSOFT yang selama ini identik dengan penyedia OS Windows untuk PC dan Windows Phone untuk ponsel akhirnya meluncurkan tablet berbasis windows pertamanya. Micro-soft baru saja mengumumkan produk tablet buatannya yang diberinama Surface. Ini akan menjadi perangkat Microsoft un-tuk menyaingi Apple iPad. Saat memperkenalkan Surface di sebuah acar khusus di Los An-gles, CEO Microsoft Steve Ballmer, mengakui Sur-face diluncurkan un-tuk mendukung Windows 8. T a b -l e t

ini hadir dalam dua versi, yang satu menjalankan sistem operasi Windows 8 Pro (surface Pro) yang menggunak-an chip dari intelcorp, dan satu lagi dibekali dengan Windows RT yang menggunakan chip ARM yang biasanya terdapat pada sistem operasi berbasis An-droid. Sedikit tambahan tentang Windows RT yang merupakan singkatan dari Runtime adalah sistem operasi komputer main-stream pertama dari Microsoft yang akan dibangun untuk per-

Surface, Tablet Berbasis Windows Pertama dari Microsoft

Microsoft Surface dengan Windows RT

Microsoft Surface dengan Windows 8 Pro

OS Windows RT Windows 8 ProLight(1) 676 g 903 gThin(2) 9.3 mm 13.5 mmClear 10.6” ClearType HD Display 10.6-inch ClearType Full

HD DisplayEnergized 31.5 W-h 42 W-hConnected microSD, USB 2.0, Micro

HD Video, 2×2 MIMO an-tennae

microSDXC, USB 3.0, Mini DisplayPort Video, 2×2 MIMO antennae

Productive Office ‘15’ Apps, Touch Cov-er, Type Cover

Touch Cover, Type Cover, Pen with Palm Block

Practical VaporMg Case & Stand VaporMg Case & StandConfigurable 32 GB, 64 GB 64 GB, 128 GB

Spesifikasi dari dua versi windows surface yang seperti dilan-sir oleh cnet :

ang-kat layar sentuh dan smartphone. Keduanya akan dilengkap cover lipat yang juga berfungsi sebagai key-board. Belum diketahui pasti berapa harga yang ditawarkan Microsoft untuk tablet besutan-nya tersebut. Termasuk di Nega-ra mana saja tablet Surface akan tersedia. Meski begitu, kemun-

culan Sur-face disambut

pasar secara antusias. Surface

diinformasikan akan tersedia sekitar 3 bulan

setelah Windows 8 resmi diluncurkan. Itu artinya seki-

tar akhir tahun 2012 atau awal tahun 2013. Untuk harga, Mi-crosoft hanya berkomentar har-ganya tidak akan berbeda jauh dibandingkan harga Ultrabook. Melihat harga Ultrabook saa-tini, diperkirakan Surface akan berada di kisaran Rp 7 jutaan. (net) (net)

dfc070021

Page 9: Bisnissulawesi-Bali Post. 23 - 29 Juli 2012

Hobi &Lifestyle23 - 29 Juli 2012Edisi 1 I 9

MOTOR gede (Moge) be-lakangan makin digandrungi anak muda atau mereka yang berjiwa muda dan sporty. Di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), sejumlah anak muda bergabung membentuk komunitas moge yang pada hari-hari tertentu touring bersama dan mengikuti kontes. Selain meningkatkan kepercayaan diri, menunggang moge juga menjadi impian mer-eka untuk tampil beda sekaligus menghilangkan kejenuhan men-g e n d a r a i s e p e d a

motor yang itu-itu saja (standar). Hanya saja, tak semua dari mer-eka mampu membeli moge jenis Harley Davidson atau sejenisnya yang harganya mencapai pulu-han bahkan ratusan juta. Salah satu yang bisa mereka lakukan untuk memenuhi hasrat menunggang moge, ya, dengan ja-lan modifikasi. Tentu tak semua jenis sepeda motor standar bisa dimodif untuk mendapatkan hasil maksimal. Diantaranya sepeda motor sejenis Yamaha Vixion, Byson, Scorpio, Honda Tiger 2000, Tiger New, dan Su-zuki Thunder. Semuanya

juga kembali

MAKIN digandrunginya mo-tor gede (Moge) oleh anak muda, membuat pesanan modifikasi sepeda motor ke bengkel sema-kin meningkat. Itu tentu poten-sial untuk digarap oleh pemilik bengkel. Salah satu yang jeli melihat peluang emas tersebut, Candra Tri Sulistyanto pemilik bengkel Can’s Motor di Jalan Touwa 128 Kelurahan Birobuli Selatan, Palu Selatan. Laki-laki yang akrab disapa Om Can su-dah banyak memodifikasi kend-araan standar seperti Yamaha Vixion, Byson, Scorpio, Honda Tiger 2000, Tiger New, dan Su-zuki Tunder, menjadi Moge. Bukan hanya sebagai pemi-lik bengkel, Om Can juga turun langsung sebagai montir. Me-manfaatkan ilmu saat kursus otomotif di Temanggung, Jawa Tengah tahun 1997. Can’s Mo-

tor merupakan bengkel spesialis fiberglass dan perakitan moge yang berdiri delapan tahun si-lam (tahun 2003). Kini, sudah mendapat tempat tersendiri di hati pencinta Moge karena kuali-tasnya. Terhitung sudah pulu-han moge dirakit. Seperti diakui penghobi moge langganan Can’s Motor, Petrus dan Muh. Ridwan. Petrus me-nyulap Yamaha Byson miliknya. ‘’Di Can’s Motor hasil kerjanya rapi dan kualitas fiber yang digu-nakan bagus,’’ kata Petrus. Hal sama juga dikatakan Ridwan yang menyulap Suzuki Thunder miliknya menjadi model Stright Fighter. Model-model yang dibuat Om Can, disesuaikan dengan per-mintaan pemilik motor. Namun yang umum ditawarkan jenis/model ‘’Stright Fighter’’ dan ‘’Full Fearing’’. Soal biaya, bergantung

Lengan Ayun Mono Shock Rp 1,200,000,-

Spakboard Ninja 250 Cc Rp 80,000,-

Ban Batlax Type 160/70-17 Rp 1,100,000,-

Ban Batlax Type 120/70-17 Rp 800,000,-

Ban Swallow Type 160/70-17 Rp 650,000,-

Ban Swallow Type 120/70-17 Rp 320,000,-

Knalpot Nobi Racing Rp 390,000,-

Up Set Down Merk Red It Rp 2,600,000,-

Lampu Depan Vario Techno Rp 190,000,-

Lampu Depan Vario Biasa Rp 160,000,-

Lampu Depan Ninja Rr Rp 800,000,-

Lampu Depan Byson Rp 300,000,-

Lampu Depan Mio Sporty Rp 150,000,-

Lampu Belakang Honda Revo Rp 120,000,-

Lampu Belakang Ninja 250 Cc Rp 250,000,-

pada tabungan. Bagaimana-pun, untuk memenuhi keingi-nan menunggang moge, biaya pasti besar. Sebagaimana laki-laki yang satu ini, Muh. Rid-wan. Dia merogoh kantongnya lebih dalam untuk mendapatkan kepuasan yang sebanding. Mahasiswa semester VII Ju-rusan Ilmu Pemerintahan Uni-versitas Tadulako itu menge-luarkan sedikitnya Rp 5 juta biaya untuk menyulap Suzuki Thundernya menjadi moge ses-uai keinginannya. Dengan biaya itu, Ridwan merubah Suzuki

Thundernya menjadi model Stright Fighter dengan tangki bahan bakar diperbesar dan

bagian belakang dirubah model Kawasaki Ninja 250 CC. Untuk mendapatkan hasil itu, anak pertama dari tiga bersaudara

itu menunggu dua sampai tiga minggu. ‘’Saya memang suka modifikasi motor kesayangan,’’ ujar penghobi olahraga itu.Selain hobi, memodifikasi mo-

tor dilakukan juga karena ingin tampil beda sekaligus meng-

hilangkan kejenuhan mengendarai sepeda motor standar. ‘’Juga mempersiapkan diri ikut kontes,’’ sebut-nya. Saat ini, Ridwan bergabung di STC (Su-lawesi Thunder Club). Bersekretariat di Jalan Yojokodi, Palu untuk mereka kumpul-kumpul setiap Rabu Malam. Bersama STC, Ridwan ker-ap touring menjelajah b e b e r a p a kabupaten/kota di Su-lawesi Ten-gah bahkan Sulawesi B a r a t s e p e r t i L u w u k , P o s o ,

Tampil Beda dengan Moge

Spare Part yang umum dibutuhkan untuk modif

Sumber : Can’s Motor

Jeli Melihat Peluang

Mamuju dan lainnya. ‘’Usai Ramadhan, kami berencana touring ke Manado dan Gorontalo,’’ ujar Ridwan. (gus)

dari model juga disesuaikan den-gan tingkat kerumitan. ‘’Kalau mengerjakan model full fear-ing, biayanya Rp 8-10 juta. Ka-lau Stright Fighter butuh biaya lebih besar Rp 13-15 juta. Itupun kalau menggunakan bahan baku lokal. Kalau menggunakan bah-an limbah import, bisa habis Rp 30 juta,’’ katanya. Om Can bisa menyelesaikan 2-3 unit moge jenis full fearing dalam sebulan dan satu atau dua unit untuk je-nis stright fighter. ‘’Pembuatan model stright fighter lebih rumit. Sehingga waktunya lebih lama dan biayanya lebih besar,’’ sebut-nya.

Modif Sebagian Mereka yang memiliki dana terbatas, bisa memodifikasi se-bagian, bagian depan atau be-lakang. Modifikasi hanya bagian depan motor dengan model full

fearing, menghabiskan dana hanya Rp 4-5 juta. ‘’Jika merubah sisi belakang saja, lebih murah. Sekitar Rp 1 juta,’’ tambahnya. Om Can mengakui ket-erampilan anak buahnya masih terbatas. Belum mampu merakit moge yang tergolong rumit sehingga Om Can sendiri harus tu-run tangan melayani pelanggan. Om Can juga menghadapi beberapa ken-dala lain seperti kesulitan ba-han baku yang sesuai permin-taan pemilik motor. Terutama bahan baku yang harus di import/di-datangkan dari luar. ‘’Saya juga hanya pu-

nya tiga kary-awan. Kadang k e w a l a h a n m e m e n u h i permintaan pemilik mo-

tor,’’ katanya. (gus)

Ridwan

Bis

nis

Sul

awes

i/Ist

Page 10: Bisnissulawesi-Bali Post. 23 - 29 Juli 2012

Sulawesi Tengah 23 - 29 Juli 2012Edisi 1 I10

DENGAN luas hutan 4.394.932 ha, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) memiliki po-tensi rotan cukup besar. Rotan menjadi bahan baku industri mebel dan kerajinan lain. Ro-tan diandalkan sebagai produk UMKM yang dapat memenuhi permintaan pasar lokal, regional bahkan pasar ekspor. Saat ini produk rotan Sulteng baru memenuhi pasar lokal dan regional. Itu artinya, pelu-ang masih cukup terbuka dari industri ini. Baik penyerapan tenaga kerja guna mengurangi pengangguran maupun pening-katan kesejahteraan masyarakat yang berimbas penurunan angka kemiskinan. Namun peluang itu rupanya belum tergarap maksi-mal. Terbukti, banyak pengrajin kekurangan tenaga kerja sehing-ga kewalahan menangani pesan-an.Sahril, pengrajin yang melihat potensi rotan sebagai ladang bisnisnya sejak tahun 2008. Dia

membangun ‘’UD Palunesia’’ di kawasan jalan RE Martadinata Tondo. Banyaknya permintaan (rata-rata 9 set produk/bulan), membuatnya kewalahan. Den-gan 15 karyawan, Sahril hanya mampu memproduksi 5 set/bu-lan. Pengusaha mebel ‘’Subur’’, Yu-suf juga sama. Pelanggannya tak hanya dari Sulteng. Juga dari Gorontalo. Dia harus memenuhi 8 set pesanan berupa meja mau-pun barang lain setiap bulan. Dari usahanya, Sahril mem-peroleh keuntungan Rp 5 juta/bulan. Sedangkan Yusuf, antara Rp 10-15 juta. Tingginya permintaan produk berbahan rotan, diakui Sahril dan Yusuf, imbas kebi-jakan pemprov Sulteng yang mewajibkan instansi pemerintah minimal memiliki dua meja atau alat lain berbahan rotan. Rotan didatangkan dari ber-bagai kabupaten di Sulteng. La-rangan kepada petani mengek-

spor rotan yang belum diolah, juga memudahkan pengrajin memperoleh rotan dari dae-rah sendiri. Rotan lebih unggul dibanding kayu. Lebih ringan, kuat, elastis, dan lebih murah. Namun, gampang terserang rayap jika perawatannya kurang bagus. Rotan diolah menjadi berbagai produk kebutuhan ma-syarakat mulai meja, kursi, le-mari, rak, alat dapur, perlengka-pan interior rumah hingga hotel. Di Sulteng, terdapat 38 jenis rotan yang teridentifikasi poten-sial dikomersilkan. Sedangkan yang telah diperdagangkan, rotan lambang, batang, tohiti, merah, ronti, susu, rotan umbul. Data Kementerian Perdagan-gan, ekspor produk rotan jadi (Januari-Maret 2012) mening-kat 36 persen dibanding periode sama tahun lalu. Hal itu tentu menggembirakan bagi pengra-jin. Termasuk pengrajin Sulteng. Rotan komuditi hasil hutan, ko-moditas yang mengalami volume

Industri Kerajinan Rotan Menggembirakan

Palu (Bisnis Sulawesi) - Kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang puasa, men-jadi agenda rutin yang harus di-hadapi masyarakat sebagai kon-sumen. ‘’Kebiasaan buruk’’ itu jelas berdampak bagi ekonomi warga. Ironisnya, kenaikan har-ga sering terjadi jauh sebelum masuk bulan puasa. Seperti ta-hun ini, bulan puasa berlangsung Juli. Namun kenaikan harga ter-jadi sejak Juni. Itu terlihat di be-berapa pasar tradisional di Kota Palu dan beberapa kabupaten di Sulawesi Tengah. Di pasar Masomba, salah satu pasar tradisional di Kota Palu misalnya. Harga kebutuhan masyarakat melambung tinggi. Sakinah, seorang pedagang me-nyebutkan, bawang merah dan bawang putih yang sebelumnya Rp 15 ribu/kilogram, menjelang puasa naik menjadi Rp 25 ribu/ kilogram. Gula pasir dan gula

merah dari Rp 12 ribu menjadi Rp 13-14 ribu rupiah/kilogram. Di pasar modern di jalan Gusti Ngurah Rai, harga juga naik. Beras yang dulunya Rp 370 ribu menjadi Rp 390 ribu/50 kilo-gram. Nelwati, seorang penjual sembako menuturkan, kenaikan harga terjadi di hampir semua kebutuhan pokok masyarakat. Dia khawatir akan kesulitan menjual dagangannya karena berkurangnya pembeli. Pasar tradisional di kabupat-en Parigi Moutong tepatnya di pasar Tolai juga terjadi kenaikan harga. Bahkan sejak awal Juni 2012. Kendati demikian, pasar ini tetap ramai dikunjungi pem-beli. Karena merupakan sentral pasar tradisional di kabupaten Parigi Moutong. Seorang peda-gang sembako, Ningsih men-gatakan, kenaikan harga bi-asanya terjadi awal bulan puasa.

Harga Naik, Masyarakat Harus Lebih Selektif

pertumbuhan ekspor keenam, 4,32 persen dengan nilai 3,03 miliar dolar AS. Naik 100 juta dolar AS dibanding periode sama 2011. Produk hasil hutan berada diurutan keenam setelah sawit, otomotif, kakao dan udang.Khusus di Kota Palu sebagaima-na dikatakan Kabid Sarana Disperindag Kota Palu, Danu

Saputra, saat ini terdapat 300 pengrajin rotan aktif. Disperin-dag sangat mendukung pengem-bangan industri ini untuk pen-ingkatan ekonomi masyarakat. Membantu pengrajin dalam pe-nyiapan bahan baku dan sarana-prasarana dengan membentuk koperasi ‘’Kopinkra’’. (gus)

NAIK - menjelang puasa, kenikkan harga sembako di Pasar Masomba Palu terjadi sejak pertengahan Juni 2012.

MENGGEMBIRAKAN - ekspor produk rotan jadi (Januari-Maret 2012) meningkat 36 persen tentu menggembirakan bagi pengrajin.

Bisnis Sulawesi/gus

Bisnis Sulawesi/gus

Namun, kali ini lebih maju. Pengeluaran masyarakat tentu lebih banyak yang berim-bas pada perekonomian keluarga mereka. Apalagi saat kenaikan harga, penghasilan keluarga tetap sama dengan sebelumnya. Ini dirasakan Santi, pen-gunjung pasar. Dia harus mem-persiapkan uang lebih banyak. Jika biasanya dengan Rp 50-100 ribu cukup memenuhi kebutu-han dapur, kini butuh dua kali lipat. ‘’Kalau tak ada uang lebih, ya, harus pintar memprioritas-kan kebutuhan dan lebih irit,’’ ujarnya. Kenaikan harga selalu terjadi menjelang puasa, juga ketika ada isu kenaikan BBM, kenaikan gaji PNS dan beberapa hal lain. Santi berharap, ada per-an pemerintah untuk menangani lonjakan harga sehingga tidak mencekik warga. (gus)

BERBICARA potensi pari-wisata Sulawesi Tengah, se-cara umum masih proses pem-bangunan atau pengembangan program-program yang dicanan-gkan untuk peningkatan kepari-wisataan. Ke depan, pariwasata diharapkan menjadi salah satu potensi andalan untuk pening-katan ekonomi daerah dan ma-syarakat. Semua pihak sudah mengakui, Sulteng memiliki po-tensi pariwisata yang luar biasa bagus. Utamannya wisata ba-hari yang tak hanya dikenal di Indonesia, juga di dunia. Salah satunya Togean yang memiliki Karang Segitiga yang hanya ada di Indonesia dan Australia. Itu dikatakan Sekretaris Komisi 4 DPRD Sulteng, Nyoman Se-lamet kepada Bisnis Sulawesi di Palu. Anggota DPRD dari Partai PDI-P itu mengakui, ma-sih banyak yang harus dibenahi untuk pengembangan pariwisata Sulteng. Diantaranya infrastruk-tur pariwisata, SDM, penataan objek dan pengalokasian ang-garan. Terkait SDM, dalam hal pelayanan masih banyak dike-luhkan. Terutama pelayanan ho-

tel dan restoran. Sehingga dipandang penting digelar pelatihan-pelatihan meli-batkan pengajar yang ahli di bidang kepariwisataan. Peluang selebar-lebarnya juga harus diberikan ke-pada warga lokal dengan cara mempermudah per-izinan, pelayanan dan pemberian sarana-prasa-rana yang baik. Sehingga pengembangan pariwisata nantinya tidak menjadi-kan warga setempat han-ya sebagai penonton atau hanya sebatas bekerja sebagai tukang kebun, cleaning servis. Melain-kan sebagai leader atau berada di top manajemen.

‘’Harus diakui, di Sulteng sangat kurang orang yang tertarik ter-jun ke pariwisata,’’ sebut wakil rakyat dari daerah pemilihan Luwuk itu seraya menyebutkan, Sulteng perlu mengembangkan pariwisata yang mudah ter-jangkau. Bukan hanya wisata bahari, juga wisata perbukitan dan perkebunan (Agrowisata). Untuk mempermudah akses kunjungan ke Sulteng, perlu juga ada kebijakan pemerintah dalam hal perhubungan. Misal-nya dengan menyediakan pener-bangan langsung. Tanpa harus transit terlebih dahulu di daerah lain. Sebagai barometer Sulteng, Kota Palu juga harus dibenahi. Bandaranya, infrastrukturnya dan lain sebagainya. Juga mem-persiapkan masyarakat Sulteng yang siap dalam pengembangan pariwisata. Minimal siap men-jaga rasa aman, kebersihan ling-kungan yang notabena indikator penting dalam pariwisata. Dari segi pengalokasian anggaran, dewan juga terus mendesak agar terus ditingkatkan, kendati saat ini pariwisata bukan menjadi prioritas pembangunan Sulteng. Sebagaimana Bali. (gus)

Andalan Perekonomian

Nyoman Selamet

Bis

nis

Sul

awes

i/gus

Sementara itu, pihak pemer-intah melalui Dinas Perindustri-an dan Perdagangan Kota Palu, menggelar pasar murah untuk mengantisipasi kenaikan harga sembako di pasaran. Dengan pasar murah, harga sembako di-harapkan terjangkau masyarakat, terutama masyarakat menengah ke bawah segingga meringankan beban mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. ‘’Pasar murah diantaranya kami gelar di Jalan S. Parman (Depan Kantor Disperindag). Biasa juga di Balai Kota Utara samping Kantor Wali Kota Palu,’’ ungkap Kepala Bidang Sarana Disperindag Kota Palu, Danu Saputra.

Pemerintah juga mem-bentuk tim yang nantinya melakukan pengawasan dan pemantauan perkembangan harga di pasaran, baik pasar tradisional maupun modern. Ketika ditemui lonjakan harga tak wajar, tim bertugas meru-muskan apakah harga ditekan/harus diturunkan kembali atau merumuskan alternatif lain. ‘’Apapun kebijakan yang diambil nantinya, tergantung keputusan tim dalam rapat,’’ ungkapnya. Tim khusus itu, dijadwalkan rutin setiap bulan atau minimal tiga bulan sekali turun ke pasar-pasar melaku-kan pemantauan. (gus)

Sidak Pasar dan Bentuk Tim

dfc070031

Page 11: Bisnissulawesi-Bali Post. 23 - 29 Juli 2012

Gorontalo23 - 29 Juli 2012Edisi 1 I 11

dfc070041

dfc070071

Page 12: Bisnissulawesi-Bali Post. 23 - 29 Juli 2012

Sulawesi Tenggara 23 - 29 Juli 2012Edisi 1 I12

dfc070051

dfc070061

Page 13: Bisnissulawesi-Bali Post. 23 - 29 Juli 2012

Usaha Kita23 - 29 Juli 2012Edisi 1 I 13

Quotes“Business is more

exciting than any game.”

- Lord Beaverbrook -

Membangun usaha juga ten-tunya menyesuaikan dengan kemampuan, minat atau bakat yang dimiliki. Tanpa meninggal-kan faktor peluang pasar yang tersedia. Banyak pengusaha sukses, karena mereka memil-ih bidang usaha yang disukai. Mengembangkan bisnis dengan perasaan senang hati tanpa ada kejenuhan. Seperti dilakukan Andi Syahwal Mattuju yang ge-mar fotografi dan cinematografi. Cita-citanya memiliki usaha yang bersentuhan dengan foto-grafi dan cinematografi kini su-dah dimiliki dengan omset yang tak kecil. Memiliki usaha dengan omset besar, tidak digapai Andi Mat-tuju dengan mudah. Awalnya, modal menjadi kendala. Keingi-nan memulai usaha, dia tawar-kan ke organisasi yang diikuti sekaligus meminta bantuan pen-danaan. Kebetulan, karena ho-binya, Andi Mattuju bergabung dengan komunitas ‘’Ikatan Foto-grafer Makassar’’. Tetapi, permo-honan dana yang diajukan tidak mendapat tanggapan karena belum dilihat secara nyata hasil kerjanya. Andi tidak putus asa dan ta-hun 2004 dia memulai dengan menjadi pekerja lepas (freelance)

dari studio ke studio di Makassar hingga tahun 2005. Dilanjutkan menjadi pekerja freelance di se-buah event creative hingga tahun 2007. Tekun bekerja freelance, membuat laki-laki 25 tahun itu menghasilkan karya yang bagus dan kreatif yang membuatnya mendapat pengakuan. Organisa-si yang menaunginya pun me-minjaminya modal dan kamera untuk membuka usaha sendiri. Tahun 2007, dia membuka studio dengan mencetak kartu nama. Dari usaha yang di-jalankan, Sarjana Manajemen Perpajakan itu meraih penghar-gaan ‘’Wirausaha Muda Mandiri tahun 2011’’. Sejak itulah bank mulai memberikan kepercayaan dengan menyalurkan pinjaman. Konsumen yang menggunakan jasa atau meminati usahanya juga semakin banyak. Usahanya berkembang, tak lantas membuat Andi Mattuju puas. Dia kembali merintis us-aha baru ‘’Burger 79’’ dan ‘’cre-ative’’ tahun 2012. Saat ini, dia mempekerjakan sedikitnya 136 karyawan (tetap dan freelance) dengan omset usaha antara Rp 40-60 juta per bulan untuk usaha studio foto dan cinemato-grafi, antara Rp 60-70 juta untuk ‘’burger 79’’ dan nilai kontrak ter-

Sukses Berbisnis ala Andi Mattuju

Banyak Action dan Tanya Hati

besar hingga Rp 380 juta untuk jasa creative. Pasarannya (khu-sus Fotografi dan Cinematografi) hingga ke luar negeri seperti Sandiago, California, India dan Sydney. ‘’Intinya, untuk membu-ka usaha, jangan terlalu banyak mikir. Tetapi action,’’ ujarnya se-raya menyebutkan, kiat sukses memulai bisnis juga harus teguh pendirian. ‘’Tanyakan pada hati, bukan pada orang lain. Disamp-ing wajib memperbaiki hubun-gan dengan keluarga dan tuhan’’ tambahnya. Kehati-hatian dengan kary-awan juga penting kata Andi Mattuju. Karena anak pertama dari empat bersaudara dari pa-sangan H. Andi Burhanuddin Abdullah-Hj Andi Nusdiana itu memiliki pengalaman buruk den-gan karyawannya yang nakal. Usaha yang dijalankan nyaris bangkrut karena uang usaha dibawa kabur oknum karyawa-nnya. Apapun hambatan atau kegagalan dalam berusaha kata dia memang harus dihadapi, di-hayati bahkan harus dinikmati. Karena membangun sebuah us-aha hingga sukses tidaklah mu-dah. Hambatan dan resiko kega-galan hampir selalu membayangi setiap usaha. ‘’Hati-hati penting, karena sesuai pengalaman saya nyaris bangkrut karena seorang karyawan melarikan uang. Na-mun harus selalu berpikiran positif terhadap hambatan serta kegagalan yang ada. Tanpa dis-adari, dalam keadaan terdesak kreativitas seseorang akan me-ningkat,’’ katanya.

BAGAIMANA memulai usaha?, Pertanyaan ini sering mun-cul ketika seseorang ingin memiliki sebuah usaha baru. Bagi sebagian orang, mengawali sebuah usaha memang sangatlah sulit. Tetapi, ada juga sebagian yang menyatakan sebetulnya memulai suatu usaha itu mudah dan gratis. Syaratnya, mu-lailah dengan sebuah ‘’mimpi’’. Banyak action dan bertanya pada hati. ‘’Mimpi’’ dapat menciptakan ide bisnis yang ke-mudian diolah menjadi sebuah peluang usaha yang mengun-tungkan.

Selain itu, membuat visi dan misi yang jelas juga tak kalah penting, sehingga tujuan dan langkah terkonsep dengan baik guna menunjang pengembangan usaha yang dibangun. Adanya tu-juan usaha akan mempengaruhi kinerja dan hasil usaha, seke-cil apapun usaha yang dijalani. Tetapi, sebaik apapun visi dan misi serta ide bisnis yang dimiliki, tidak akan pernah menjadi usa-

Biodata

Nama : Andi Syahwal MattujuKelahiran : Ujung Pandang, 19 Juni 1987Pendidikan : Sarjana Manajemen PerpajakanIsteri : Nurfadhila Jufri, STAnak : Andi Azkadina Zahirah mattuju

ha yang sukses jika tidak segera ditindaklanjuti.’’Makanya, saya bilang jangan banyak mikir tetapi action. Usaha yang diren-canakan harus dimulai dengan penuh keyakinan dan keteku-nan. Karena menjalankan se-buah usaha hingga mencapai kesuksesan membutuhkan per-juangan, perjalanan dan kerja keras yang cukup panjang,’’ tam-bahnya. (amn)

Andi MattujuBisnis Sulawesi/amn

Bisnis Sulawesi/amn

Bisnis Sulawesi/Ist

KESIBUKAN - Kesibukan di studio mattuju

ANTREAN - Antrean di salah satu stan Burger 79

Sopir/ Distribusi1.Pendidikan minimal SMA2.Usia maksimal 25 tahun3. Sim A4.Tidak merokok

Design Grafis1.Menguasai aplikasi grafis (Coreldraw,InDesign, Photoshop)2.Usia maksimal 25 tahun3.Tidak Merokok

Litbang / Pusat Data1.Pendidikan minimal D3 / S12.Pria / wanita usia maksimal 25 tahun3.Kreatif, mampu berpikir strategis, Networking luas dan pintar bersosialisasi4.Akrab dengan internet

LowonganMari bergabung di Mingguan Bisnis Sulawesi jika anda memenuhi syarat sbb

Kirimkan segera lamaran lengkap ke [email protected] [email protected] (isi kode desain grafis, Sopir/Distribusi dan

Litbang / Pusat Data)

Page 14: Bisnissulawesi-Bali Post. 23 - 29 Juli 2012

23 - 29 Juli 2012Edisi 1 I14

Pengembang lokal Makassar, Andi Muhammad Azhary Nur mengaku tak menyangka kebi-jakan pembatasan DP minimal 30 persen diberlakukan BI. Di-rektur Utama PT Saomi Makk-arennu yang akrab disapa Ari itu mengaku sekitar lima puluhan unit rumahnya terkena kebi-jakan tersebut. Mengingat sebe-lumnya, pemasaran difokuskan di tipe 45 dan 60. Proyek perumahan yang se-dang digarap diantaranya ber-lokasi di Daya, sebuah kawasan huni alternatif di pinggir Kota

Makassar. Jumlahnya 140 unit dominan tipe 45 dan 60, selebih-nya tipe 80. Untuk tipe 80, dijual Rp 485 juta. Proyek yang diren-canakan rampung akhir tahun depan, sangat diminati kalangan menengah ke bawah Ari mengatakan sebenarnya calon pembeli mampu menunai-kan angsuran.Namun kesulitan membayar uang muka jumlah besar. ‘’Hampir semua calon pembeli kami tidak menerima kebijakan itu karena mereka mampu bayar angsuran tetapi tak punya uang cash,’’ ungkap

DPD REI

Tak Setuju DP KPR 30 Persen

Ari. Marlon Sinaga, Direktur Pengembangan Multiniaga Group, developer lokal lain-nya mengaku tidak terlalu ri-sau. Proyek hunian mewah yang dibangunnya di tengah Kota Makassar, tersisa 14 unit. Bah-kan saat ini sedang menggarap proyek condotel. ‘’Memang, awal-nya calon pembeli kaget. Kami berusaha memberi penjelasan dan mencarikan solusi, salah satunya keringanan berupa DP yang bisa diangsur,’’ tutur Mar-lon. Solusi sama dilakukan Ari,

Hasil pengamatan Bank In-donesia (BI) tahun 2002-2011 berdasarkan historical trend, terlihat bahwa terdapat keter-kaitan erat antara kenaikan kredit properti dengan kenaikan harga properti. Kredit properti naik, otomatis harga properti ikut naik begitu sebaliknya. Karena itu penentuan LTV dapat mengerem laju pertumbuhan KPR sehingga dapat menekan tingginya harga properti. ‘’Kalau

pertumbuhannya cukup tinggi, beresiko bagi perbankan,’’ ujar Gusti Raizal Eka Senior Econo-mist BI. Secara historis, harga prop-erti yang terlalu tinggi biasanya terkoreksi kembali ke harga ra-ta-rata. Dengan kata lain, harga sudah terlampau tinggi, kemung-kinan terkoreksi ke level rendah. Harga properti tinggi dan dijadi-kan agunan kredit kepada bank, berpotensi merugikan bank bila

harga properti agunan turun di bawah kredit yang diberikan. ‘’It-ulah resiko yang dikhawatirkan BI,’’ tambahnya. Data perkembangan properti residensial per Desember 2011 (Survei BI), menunjukkan dari 14 wilayah yang dijadikan sam-pel, terdapat 5 wilayah dengan kenaikan harga tertinggi yakni Surabaya, Makassar, Bandung, Yogyakarta dan Manado. Tipe rumah di atas tipe 70 mengala-

“Screening Mechanism” ala BI

bahkan dia berencana menalangi 10 persen dana calon pembelinya yang bisa dikembalikan dengan cara diangsur. Hanya saja, solusi pengem-bang, ditanggapi negatif Ketua Perhimpunan Real Estate In-donesia (REI) DPD Sulsel, Ray-mond Arfandi. Raymond justeru khawatir solusi itu lebih riskan. Misalnya, ada calon pembeli hanya punya uang cash Rp 60 juta. Sebenarnya dengan uang itu sudah bisa memiliki rumah, tetapi karena aturan baru, calon pembeli mesti mencari Rp 30 juta lagi. Akhirnya calon pembeli meminjam ke pihak lain. ‘’Nah, hal itulah potensial memacetkan KPR. Karena calon pembeli pun-ya beban ganda, yakni menjalani KPR dan harus membayar pinja-man ke pihak lain tadi,” terang

Raymond. Berlakunya kebijakan baru berpotensi menghambat calon pembeli. Terutama yang ber-pendapatan tetap seperti kary-awan dan pegawai negeri sipil. Raymond pun tidak setuju den-gan kebijakan tersebut. Tidak populis karena secara langsung membatasi keinginan masyara-kat memiliki rumah mewah. Mengingat rumah tipe 70 ke atas sudah menjadi trend kalan-gan menengah ke bawah. Tidak lagi hanya kalangan atas. Ke-bijakan itu juga dinilai kurang tepat karena rumah mewah di Makassar dengan kota besar lain di Indonesia, harganya tidak sama. ‘’Rumah tipe 70 ke atas di Tanjung Bunga harganya beda dengan tipe sama di daerah Sa-mata,’’ katanya. (ufa)

mi pertumbuhan paling tinggi, 45,37 persen. Jauh di atas an-gka pertumbuhan KPR (33,12 persen) yang juga sudah tinggi di atas rata-rata pertumbuhan kredit perbankan (24,9 persen). Karenanya, rumah tipe mewah lebih mendesak untuk diatur. BI menetapkan angka DP minimal 30 persen dianggap ma-sih terjangkau masyarakat yang membutuhkan hunian mewah (menengah ke atas). Angka ini di-

harapkan dapat memberi buffer memadai bagi bank dalam pem-berian KPR. Angka ini dianggap aman karena KPR terlindungi nilai agunan lebih tinggi dari ni-lai kredit. Dengan DP besar, ma-syarakat juga berinvestasi lebih besar sehinga tidak akan meng-abaikan kewajibannya. Dari data semester I tahun 2011, 89.40 persen produk prop-erti yang ditawarkan terserap pasar. Namun tidak semuanya dimanfaatkan untuk hunian. Sekitar 20 persen diperkirakan digunakan sebagai alat speku-lasi. ‘’BI membuat aturan ber-dasarkan fakta di lapangan. Melihat krisis di Amerika gara-gara kredit properti macet. Kami berharap yang membeli properti benar-bebanr orang yang mem-butuhkan bukan spekulan,’’ tan-das Raizal. Ketua Perhimpunan REI DPD Sulsel, Raymond tak me-nampik adanya kesan di ma-syarakat lebih baik membeli properti (tanah, rumah) diband-ing menyimpan uang di Bank. Trend peningkatan harga mem-buat masyarakat cenderung berinvestasi properti. Tidak ada aturan melarang orang berin-vestasi di properti. ‘’Yang harus-nya dilakukan pemerintah, men-dorong pertumbuhan ekonomi yang tidak terpusat pada Kota Makassar saja, salah satunya mewujudkan kota Maminasata,’’ jelasnya. Kredit macet kata Raymond tidak ditentukan besarnya DP melainkan sistem KPR perbank-an. Salah satunya, bagaimana bank menganalisa calon nasa-bah, apakah bisa menyelesaikan cicilan sampai selesai atau tidak. ‘’Kami berharap kebijakan itu dievaluasi. Disesuaikan kembali setelah triwulan pertama jika targetnya tidak tercapai,’’ de-saknya. Pada akhirnya masing-ma-sing pihak memang mesti me-nyesuaikan diri akibat kebijakan baru ini. Perbankan wajib mem-perbaharui prosedur peminja-man KPR, developer mesti jeli melihat celah kebutuhan ma-syarakat. Begitu juga masyara-kat sebagai calon pembeli, harus bijak menentukan keputusan KPR. (ufa)LEBIH BAIK - Kecendrungan masyarakat saat ini lebih baik membeli properti (tanah, rumah) dibanding menyimpan uang di

Bank.

Bisnis Sulawesi/dok

Makassar (Bisnis Sulawesi)- Hampir sebulan Bank Indonesia (BI) memberlakukan kebijakan baru angka Loan To Val-ue (LTV) Kredit Pemilikan Rumah (KPR) maksimal 70 persen untuk rumah huni di atas tipe 70. Namun, DPD Real Estate Indonesia (REI) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyatakan tidak setuju dengan kebijakan tersebut. Lantas, apa sebetulnya latar belakang diberlakukannya kebijakan itu? Dan bagaimana nasib developer (pengembang) lokal Makassar?

Page 15: Bisnissulawesi-Bali Post. 23 - 29 Juli 2012

23 - 29 Juli 2012Edisi 1 I 15

Bubur Tinutuan (Bubur Manado)

Tinutuan atau Bubur Manado adalah makanan khas Indonesia dari Manado, Sulawesi Utara. Ada juga yang men-gatakan tinutuan adalah makanan khas Minahasa, Sulawesi Utara. Tinutuan merupakan campuran ber-bagai macam sayuran, wwwwwww-tidak mengandung daging, sehingga makanan ini bisa menjadi makanan pergaulan antar kelompok masyarakat di Manado. Makanya, makanan ini tak hanya lezat, juga memiliki kandungan gizi y a n g lengkap. Dalam bubur Manado ini ada ikan cakalang fufu dan be-ragam sayuran (bayam, kangkung, daun gedi dan kemangi). Biasa dimakan untuk sarapan pagi dan disajikan dengan menggunakan

dabu-dabu (sambal) terasi) beserta berbagai pelengkap hidangannya.

Pallu’mara

Sayur ikan dengan kuah asam yang kental, berwarna kuning, dan luma-yan berminyak. Paling enak disantap saat panas, biasanya pallu’mara jadi makanan berat pada saat berbuka puasa. Tidak sulit untuk memdapat-k a n

makanan ini karena banyak dijadikan menu dirumah-rumah makan yang ada di sulawesi tengah. Selamat mencoba!

Coto Makassar

Seperti namanya, coto Makassar atau coto mangkasara ini merupakan makanan berkuah khas Makassar, Su-lawesi Selatan. Makanan berkuah santan ini menggunakan bahan utama daging dan jeroan sapi. Dimakan bersama ketupat dan tauco. Rata-rata masyarakat Sulawesi Selatan bisa membuat coto Makas-sar. Utamanya dibuat saat ada event Lebaran Haji, Idul Fitri atau event lain.

Pisang Ijo

Berburu menu berbuka puasa, seolah menjadi hal wajib dilakukan di bulan Ramadhan. Di Makassar, Sulawesi selatan salah satu menu yang menjadi pri-madona adalah Pisang ijo. Makanan berbahan dasar pisang raja atau pisang kepok, berbalut adonan tepung beras berwarna hijau. Makanan ini cocok dija-dikan hidangan penutup atau selingan. Disajikan dengan kuah santan kental yang manis. Sakarang terdapat ban-yak varian rasa saus santan, mulai rasa vanilla, stroberi, cokelat hingga durian. Dapat dimakan dalam keadaan hangat atau dingin ditambah potongan es batu. Kepopuleran makanan khas Sulawesi Selatan ini membuatnya banyak ditemui d i banyak kota besar di luar Sulawesi Selatan. Namun, jika kebetulan sedang berlibur ke Su- lawesi , jangan lupa mencicipinya langsung. Karena rasanya pasti lebih maknyosss…

Kaledo

Jangan mengaku pernah menginjakkan kaki di Sulawesi Tengah, khususnya Kota Palu, jika belum mencicipi kaledo. Masakan khas Sulawesi Tengah ini termasuk jenis masakan berkuah bening agak kekuning-kun-ingan dengan rasa yang sangat khas, yakni asem gurih dan pedas. Pada awalnya, masakan ini hanya berbahan baku tulang kaki sapi dengan sedikit dagingnya. Namun, karena penjual kaledo semakin banyak, sehingga tu-lang kaki sapi semakin sulit didapatkan. Untuk menggantikan tulang kaki tersebut, maka tulang belakang sapi pun disertakan sebagai tambahan ba-han utama. Sop kaledo sangat segar rasanya, bisa jadi menu berbuka ataupun

untuk santap sahur. Tetapi berhati-hatilah dengan rasa pedasnya!. Kaledo juga banyak dihidangkan masyarakat Sulawesi Tengah pada saat lebaran (Idul Fitri maupun Idul Adha) yang disajikan dengan burasa (beras diberi air santan dan dibungkus daun pisang, lalu direbus). Selain itu, makanan khas ini juga sangat cocok disantap bersama nasih putih, singkong atau jagung rebus. Bagi yang mengidap tekanan darah tinggi dan asam urat, sebaiknya lebih berhati-hati. Jangan sampai makan kaledo melebihi porsi yang semestinya.

Binthe Biluhuta

Binthe Biluhuta merupakan makanan khas Gorontalo yang ada sejak masa lam-pau. Makanan ini diwariskan secara turun temurun oleh tetua Gorontalo. Pada ma-syarakat Gorontalo, Binthe Biluhuta atau yang sering dikenal dengan sebutan “milu siram” merupakan makanan yang sangat unik. Makanan ini berbahan dasar jagung dan beberapa rempah-rempah sebagai penyedap. Makanan ini merupakan salah satu daftar makanan yang paling digemari di Gorontalo bahkan termasuk makanan pokok mempunyai nilai gizi tinggi, baik karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Makanan ini mirip seperti sup atau bubur, sehingga pas dijadikan sebagai pengganjal perut saat buka puasa tiba.

DIAWAL bulan puasa, tentu tubuh kita belum sepenuhnya beradaptasi dengan kondisi seharian menahan lapar dan haus dan hal tersebut sangatlah wajar. Satu hal ter-penting, menjaga kondisi tubuh agar sehat sehingga dapat terus menjalankan ibadah puasa hingga datangnya lebaran. Setiap daerah di Indonesia mempunyai berbagai benda peninggalan kebiasaan, termasuk kebiasaan dalam mengkonsumsi makanan dengan bahan dasar tumbuh-tumbuhan dan hewan lokal dengan proses pengolahan secara alami. Memiliki kekayaan makanan khas yang bervariasi juga menjadi salah satu keuntungan negara dengan beragam adat dan budaya seperti Indonesia. Makanan khas Sulawesi mis-alnya. Umumnya memiliki rasa lebih kuat dan pedas. Beda dengan makanan khas Jawa Tengah yang cenderung manis, atau Sumatera Barat yang pedas dan bersantan. Ragam rasa ini jelas sangat memanjakan lidah penikmat (kuliner).Berikut beberapa makanan khas sulawesi yang sangat pantas dicicipi

Menu Sehat Buka Puasa Dan Santap Sahur

&

Direktori

Jl. Hertasning Timur No. 9 - Makassar

telp : 081392834934email : [email protected]

facebook: duriansbartwitter : @duriansbar

Jl. Kerukunan Selatan I No. 169, BTP. Makassar

Mobile : +6281342337447/ +628152500455

www.makassarrentalmobil.com

Jl. Maccini Raya No. 142BTelp : 085255308114

Jasa Antar Jemput Barang

Agen resmi Produk busana muslim merk

Razha

(0411) 869572PIC : Khaidir (081242999302)

Aris (085398050515 Telp. (0411) 2582323

Page 16: Bisnissulawesi-Bali Post. 23 - 29 Juli 2012

23 - 29 Juli 2012Edisi 1 I16

BULAN Ramadhan telah tiba. Biasanya ada trend baru untuk fashion muslimah. Mau ikut trend? ini dia beritanya. Gaya berbusana muslimah saat ini sedang menjadi mode, apalagi pada Bulan Ramadhan, kegiatan akan makin banyak, membutuhkan style yang pas pula. Bisnis Sulawesi menurunkan informasi bagi anda muslimah yang membu-tuhkan referensi gaya busana muslimah yang cocok dan harganya pas di kantong. Trend busana Muslimah Tahun 2012 ini diperkirakan akan banyak permainan warna, mulai dari jilbab, baju hingga aksesorisnya. Warna yang mencolok seperti pink, merah, oranye, atau kuning akan banyak digunakan bagian jilbab muslimah. Selain warna, cara memakai jilbab pun, ada perkembangan trend, seperti dengan cara turban, berupa juntaian kerudung yang dililit di kepala, biasanya dihiasi dengan sejumlah aksesoris cincin berkukuran besar. Semen-tara, cara lain disebut Street Style, cara ini dengan memodifikasi lilitan di bagian bawah leher, dan dipadankan dengan warna pakaian yang cenderung abstrak dan polos, seperti warna hitam abu-abu. Pilihan busana muslim yang nyaman , salah satunya bisa ditentukan oleh bahan busana yang digunakan. Pilihan bahan katun misalnya, sangat cocok digunakan oleh penikmat busana muslim yang tinggal di daerah tropis. Saat ini, model busana muslim di Indonesia berkembang pesat. Para desainer busana muslim sebelumnya cenderung menggunakan warna aman. Kini, mereka mulai banyak menggunakan warna terang. Warna-warna yang sebelumnya jarang muncul seperti shocking pink misalnya.

Muslimah

Setiap busana muslim, banyak yang mencari agar pe-makaian tidak merepotkan si empunya, syaratnya nyaman dan tidak panas. Banyak bahan kain untuk jilbab dan busana yang beredar di pasaran saat ini. Bahan kain yang nyaman itu an-tara lain katun, sifon, rayon dan jersey.

Trend Bahan

Untuk gaya yang lebih modis, anda bisa menjadikan pasmina sebagai tampilan saat beraktifi-tas secara resmi atau tidak. Pas-mina adalah jilbab panjang yang berbentuk selendang, dapat di-kreasikan sesuai dengan jenis acara yang akan diikuti. Sementara Kaftan biasanya mengikuti pasmina, sebagai busana gamis ala arabian yang di percantik dengan sejumlah aksesoris belt (ikat pinggang), payet di sekitar leher dan dada dan kalung yang berbentuk hiasan yang lebar.

Pasmina dan Kaftan

Untuk muslimah yang sering melakukan kegiatan, warna mencolok menjadi trend saat ini, untuk bagian jilbab. warna yang terang dan bertabrakan dengan warna baju yang polos, bisa menjadi pilihan anda, padanan warna pink misalnya, bisa di gabungkan warna jilbab pink, dan baju berwarna biru tanpa hiasan. untuk mengakali hiasan pada baju, disarankan memkai baju two pieces, agar lebih bergaya. Sementara untuk anda yang me-nyukai street style, bisa memakai jilbab panjang yang bermotif batik sementara bajunya dipadankan dengan warna polos dan ab-strak tidak mencolok.

Trend Warna

ShockingColour

Fashion

MENINGKAT - Kebutu-han masyarakat ter-

hadap busana muslim pada saat bulan rama-dhan pasti mengalami

peningkatan. Yang ten-tunya memberi imbas

positif bagi keberadaan toko-toko yang menja-jakan busana muslim

dan aksesorisnya.

Bisnis Sulawesi/dok

Bisnis Sulawesi/dok Bis

nis

Sul

awes

i/dok

pri

badi

Bisnis Sulawesi/dok pribadi

int

int