bismillah....2 repaired)

32
 OPINI PUBLIK INTER NAL TERHADAP MEDIA HUMAS INTERNAL UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Oleh : HASIN 080531200002 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU BUDAYA UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2011

Upload: adi-waluyo

Post on 06-Jul-2015

167 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 1/31

 

OPINI PUBLIK INTERNAL TERHADAP MEDIA HUMAS INTERNAL UNIVERSITAS

TRUNOJOYO MADURA

Oleh :

HASIN

080531200002

ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2011

Page 2: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 2/31

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang masalah

Kehidupan organisasi tidak mungkin dipisahkan dari komunikasi karena komunikasi

menjadi bagian dari kehidupan organisasi atau perusahaan. Komunikasi menjadi sesuatu yang

sangat sentral, karena struktur, keluasan jangkauan, dan ruang lingkupnya hampir sepenuhnya

ditentukan oleh teknik-teknik komunikasi, bahkan sesungguhnya spesialisasi dalam organisasi

muncul dan dipelihara karena tuntutan-tuntutan komunikasi (Barnard, 1998, p.91).

Perkembangan teknologi komunikasi yang cepat, membutuhkan komunikasi yang baik 

untuk menyampaikan pesan yang ingin disampaikan. Pemilihan saluran dan media pengiriman

  pesan komunikasi merupakan factor yang perlu diperhatikan karena berpengaruh terhadap

efektivitas penyampaian pesan. Saluran dan media komunikasi menentukan gaya, nada, dan

seluruh komposisi pesan. Pemilihan saluran dan media dalam penyampaian pesan membedakan

tingkat efektivitas komunikasi dalam menyampaikan isi pesan. Efektivitas komunikasi melalui

media komunikasi tercermin dari kemampuan media tersebut untuk mempengaruhi kelompok 

sasaran sesuai dengan yang diinginkan.

Media komunikasi memiliki kemampuan untuk lebih menunjang suatu keberhasilan

  penyampaian pesan yang diinginkan. Pada saat ini banyak sekali media komunikasi yang

digunakan baik media komunikasi internal ataupun media komunikasi eksternal. Tujuan

diadakannya media komunikasi pada korporasi atau organisasi dalam penyelenggaraan kegiatan

komunikasi yaitu sebagai langkah aktif korporasi atau organisasi untuk membina hubungan baik 

terhadap setiap pihak dengan siapa korporasi atau organisasi berhubungan, yang kedua yaitu

untuk menjaga agar kegiatan komunikasi tidak berubah menjadi indikator penghambat yang bisa

mengganggu hubungan baik tersebut.

Humas memiliki peran penting dalam membantu menginformasikan pada publik internal

(dalam organisasi) maupun publik eksternal (luar organisasi) dengan menyediakan informasi

akurat dalam format yang mudah dimengerti sehingga ketidak-pedulian akan suatu organisasi,

Page 3: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 3/31

 

 produk, atau tempat dapat diatasi melalui pengetahuan dan pengertian. Salah satu profesi seorang

humas memang dituntut untuk senantiasa menyediakan informasi, mendidik, menanamkan

keyakinan, meraih simpati, serta mengupayakan ketertarikan masyarakat akan sesuatu dari

lembaga tersebut atau memberi pemahaman sehingga dapat menerima sebuah situasi tertentu

yang terjadi pada sebuah lembaga atau organisasi tersebut. Maka dari inilah seorang humas

memiliki kewajiban untuk membuat program-program dalam mengambil tindakan secara sengaja

dan terencana dengan tujuan untuk mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian

 bersama antara lembaga atau organisasi dengan publiknya.

Kedudukan humas merupakan salah satu penunjang untuk mencapai tujuan-tujuan

  perusahaan atau lembaga yang mana telah ditetapkan dalam sebuah manajemen organisasi

lembaga tersebut sehingga sasaran humas tidak hanya focus pada public eksternal atau internalsaja melainkan kedua-duanya. Bahkan jika kita analisa secara mendalam public internal

merupakan asset yang lebih penting dibandingkan public eksternal untuk dijadikan objek 

komunikasi agar tertanam sebuah pengertian positif. Karena sangat tidak mungkin jika lembaga

atau perusahaan tersebut bisa menanamkan citra positif bahkan menjalin hubungan baik kepada

  public eksternal jika public internalnya saja belum memiliki pemikiran yang positif terhadap

lembaga atau perusahaannya. Dan ini sangatlah berbahaya karena hanyalah ibarat gaung dari

sebuah tong kosong yang nyaring bunyinya. Yang hanya bagus dilihat dari luar namun pada

kenyataannya bobrok didalamnya. ³Komunikasi di ibaratkan sebagai suatu proses penyampaian

informasi dan penyampaian makna dari satu ke orang lain, dan satu-satunya cara mengelola

aktivitas dalam sebuah organisasi adalah melalui sebuah proses komunikasi´ (Ruslan, 2003,

 p.83). Maka komunikasi di dalam sebuah organisasi dianggap penting, sebab menyangkut suatu

 proses tindakan bersama untuk dapat saling berbagi informasi antara organisasi dengan publik 

sasarannya guna mencapai tujuan tertentu.

Cutlip dan Cunfield dalam bukunya juga menjelaskan bahwa untuk dapat menciptakankomunikasi yang dua arah timbal balik dan yang mengatur arus informasi, publikasi serta pesan

dari organisasi kepada publiknya atau sebaliknya untuk mencapai citra positif untuk kedua belah

  pihak, maka diperlukan seseorang yang bertugas untuk menjadi jembatan komunikasi antara

kedua belah pihak dan mendengar apa yang diharapkan oleh publik kepada organisasi, dimana

 peran ini biasanya dijalankan oleh seorang Humas (PR) (Ruslan, 2003). Tidak hanya itu Humas

Page 4: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 4/31

 

  berfungsi menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen pada suatu lembaga atau

  perusahaan dalam rangka memberikan pengertian, menumbuhkan partisipasi dan motivasi.

³semua ini bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan  goodwill (niat baik) publiknya serta

memperoleh opini publik yang menguntungkan´ (Soemirat, Ardianto, 2005, p.12).

Humas dalam menjalankan peran dan fungsinya dapat dilakukan dengan komunikasi

melalui media. jenis komunikasi yang dilakukan dengan media banyak macamnya tergantung

  pada public sasarannya apakah public internal atau eksternal. Berdasarkan publiknya, media

organisasi dibagi menjadi tiga jenis antara lain media internal, media eksternal dan media

internal dan eksternal. Sebagai suatu kegiatan komunikasi, penerbitan media internal

dimaksudkan untuk memenuhi kepentingan organisasi dan pembaca ³kelebihan dari media

komunikasi internal ini adalah antara lain sebagai media altenatif dalam melakukan komunikasidialogis antara organsasi dengan publiknya´ (Siregar, Pasaribu, 2000, p.47).

Di buku Teori dan Profesi Kehumasan yang ditulis oleh M. Linggar Anggoro disebutkan

  bahwa variasi perangkat bantu komunikasi yang dapat digunakan oleh lembaga humas dalam

menjalin komunikasi dengan public internalnya sangatlah banyak dan bervariasi. Namun pada

umumnya setiap organisasi atau lembaga hanya menggunakan salah satu atau sebagian kecil dari

sekian banyak cara yang dapat dilakukan yang tentunya disesuaikan terhadap kondisi atau

efektivitas dari metode tersebut. Pemilihan sebuah metode sangatlah dipengaruhi oleh

karakteristik dari sebuah organisasi tersebut, jumlah dan strata personel, serta dimana organisasi

atau lembaga tersebut berada. Jelas bahwa karakteristik sebuah pasar sangatlah jauh berbeda

dengan karakteristik sebuah pondok pesantren. Kualitas personel dari perguruan tinggi juga jelas

  jauh berbeda dengan kualitas personel perusahaan pembuat tahu atau tempe. Juga karakteristik 

 budaya dimana sebuah lembaga berada juga akan sangat berpengaruh terhadap pemilihan sebuah

media.

Media humas pada umumnya yang dapat digunakan sebagai media komunikasi internal

adalah jurnal internal, papan pengumuman, kaset video dan CCTV (Close Circuit Television),

stasiun radio sendiri, jaringan telepon internal, kotak saran, insentif bicara, siaran umum, obrolan

langsung, dewan pekerja, presentasi video atau slide, literature pengenalan/informasi, konferensi

Page 5: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 5/31

 

staf dan rapat dinas, inpeksi pimpinan, tur staf, acara kekeluargaan, pameran dan peragaan, dan

klub social.

Universitas Trunojoyo Madura atau yang biasa di istilahkan UTM merupakan Perguruan

Tinggi Negri ke-7 di Jawa Timur. Yang merupakan kelanjutan atau perubahan status dari

Perguruan Tinggi Swasta Universiats Bangkalan atau yang biasa dikenal dengan UNIBANG

menjadi Perguruan Tinggi Negri Universitas Trunojoyo Madura yang tertuang dalam surat

keputusan Presiden Republik Indonesia No: 85 Tanggal 5 Juli 2001 sehingga Universitas

Trunojoyo Madura merupakan Perguruan Tinggi Negri termuda di provinsi Jawa Timur dan

satu-satunya perguruan tinggi negri di pulau Madura.

Di usianya yang relative sangat muda Universitas Trunojoyo Madura atau yang biasa

dikenal UTM dituntut untuk bekerja keras agar dapat bersaing dengan Perguruan Tinggi Negri

lainnya minimal sama dalam hal pemberian mutu dan pelayanan pendidikan kepada peserta

didiknya sehingga dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat. Maka dari itu segala upaya

dilakukan dalam rangka mewujudkan Visi UTM untuk menjadi lembaga pendidikan tinggi yang

menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi akademik dan atau profesional, yang berdaya

saing global serta bertakwa kepada tuhan yang maha esa, mulai dari menggalakkan

  pembangunan gedung sebagai kelengakapan penunjang dibidang infrastruktur sampai

kelengkapan-kelengkapan kelembagaan yang dibutuhkan dalam sebuah struktur perguruan tinggi

seperti lembaga humas yang berperan sebagai informan baik terhadap public internal maupun

eksternal.

Lembaga humas UTM dalam menjalin komunikasi dengan public internalnya

menggunakan banyak sekali metode atau media internal, salah satunya seperti company profile

yang sempat meraih juara satu kategori audio visual di ajang anugerah media humas tingkat

nasional yang diberikan oleh Badan Koordinasi Kehumasan. Selain itu juga ada majalah Hallo

UTM sebagai media komunikasi internal yang diterbitakan secara berkala setiap tiga bulan sekali

serta masih banyak media internal humas lainnya. Namun pada kenyataannya kesemua itu masih

 belum mampu memberikan pemahaman positif ke semua publik internal. Ini terbukti pada saat

  penulis mencoba berkomunikasi dengan sebagian publik internal ternyata masih banyak yang

  belum mengetahui media-media tersebut bahkan ada sebagian dari yang saya temui masih

Page 6: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 6/31

 

mempertanyakan kinerja dari humas itu sendiri, yang mana pertanyaan ini sebenarnya tidak akan

terjadi jika komunikasi yang dilakukan oleh lembaga kehumasan sudah efektif. Apalagi pada

saat penulis ingin melakukan penelitian tentang efektivitas dari media Hallo UTM masih

terkendala dikarenakan penyebaran dari majalah tersebut belum maksimal sehingga banyak dari

dari dosen yang belum pernah membaca media tersebut bahkan sebagian dari dosen yang saya

temui mengaku sama sekali tidak mengetahui apa itu Hallo UTM, padahal pembiayaan untuk 

media tersebut tidak lah sedikit sehingga apapun alasannya ini merupakan masalah, sehingga

 penelitian ini menjadi penting untuk mengetahui opini civitas akademika terhadap media internal

humas Universitas Trunojoyo Madura.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah  dari latar belakang tersebut maka dapat disimpulkan suatu

  permasalahan yang muncul yaitu tentang: Bagaimana opini civitas akademika terhadap media

internal Humas Universitas Trunojoyo Madura? 

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui opini civitas

akademika terhadap media internal Humas Universitas Trunojoyo Madura. 

1.4. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka manfaat dari pelaksanaan penelitian ini terbagi

menjadi tiga, yaitu manfaat penelitian secara teoritis, praktis, dan lembaga. 

1.4.1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi cabang keilmuan yang

 peneliti tekuni, dalam hal ini adalah ilmu komunikasi, khususnya dibidang kehumasan.

1.4.2. Manfaat praktis

1. Penelitian ini merupakan implementasi ilmu pengetahuan yang telah peneliti peroleh

dari bangku perkuliahan

Page 7: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 7/31

 

2. Sebagai bahan untuk memahami opini civitas akademika terhadap media internal

humas UTM agar dapat dijadikan acuan untuk program humas selanjutnya agar lebih

tepat sasaran dan member manfaat terhadap masyarakat setempat, lebih-lebih terhadap

lembaga UTM sendiri agar bisa menjadi lembaga yang lebih maju dan berkemabang.

1.5. Kerangka Teori

1.5.1. Definisi Humas ( publik relation) 

1. The International Publik Relation Association

Hubungan masyarakat adalah fungsi manajemen dari budi yang dijalankan secara

  berkesinambungan dan berencana, dengan nama organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga

yang bersifat umum dan pribadi berusaha memperoleh dan membina pengertian, simpati, dan

dukungan dari mereka yang ada sangkut pautnya atau yang mungkin ada sangkut pautnya

dengan menilai pendapat umum di antara mereka dengan tujuan sedapat mungkin

menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan mereka, guna mencapai kerjasama yang

lebih produktif dan untuk melaksanakan kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan

melancarkan informasi yang berencana dan tersebar luas.

2. The British Institute of Publik Relations

Upaya yang mantap, berencana dan berkesinambungan untuk menciptakan dan membina

 pengertian bersama antara organisasi dengan khalayaknya (Effendy, 2002, p.134).

1.5.2. Media Internal Humas ( public relation) 

Sebuah  hubungan yang kondusif antara pihak perusahaan dengan public sasarannya

menjadi sesuatu yang penting karena dengan begitu penyampaian visi dan misi perusahaan atau

lembaga akan tersampaikan dengan baik. ³media internal yaitu media yang dipergunakan untuk 

kepentingan kalangan terbatas dan non komersial serta lazim digunakan dalam aktivitas  Public

 Relation´ (Ruslan, 2002, p.25). berdasarkan hal ini, jelas bahwa isi yang terdapat di dalamnya

tidak lain memuat semua peristiwa ataupun informasi yang berkaitan dengan kepentingan publiknya. Jadi penerbitan media internal perusahaan ini merupakan salah satu bentuk kegiatan

komunikasi yang saling menguntungkan antara dua pihak yang saling berhubungan, yaitu antara

 perusahaan dengan pembaca. Sebagai kegiatan komunikasi, penerbitan media korporasi ini untuk 

memenuhi kepentingan kedua pihak (Siregar, Pasaribu, 2000). Lebih lanjut Ardianto dan

Page 8: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 8/31

 

Soemirat mengatakan bahwa media internal ini diperlukan oleh  public relation untuk 

memelihara citra positif dan dukungan public yang menguntungkan.

Adapun fungsi dari media internal adalah (Ruslan, 2003, p.180) :

1.  Sebagai media hubungan komunikasi internal dan eksternal, yang diedarkan secara gratis

dalam upaya penyampaian pesan-pesan, informasi dan berita mengenai aktivitas

 perusahaan, manfaat produk atau jasa, publikasi pada para konsumen, stakeholder, dan

 para pegawai.

2.  Sebagai ajang komunikasi khusus antar karyawan, misalkan kegiatan olahraga, social,

wisata, dan masih banyak lainnya.

3.  Sebagai sarana media untuk pelatihan dan pendidikan dalam bidang tulis menulis bagi

karyawan, serta staf humas.

4.  Terdapat nilai tambah bagi departemen humas untuk menunjukkan kemampuan dalam

menerbitkan media khusus.

Media internal ( H ouse Jurnal ) diterbitkan dalam banyak format , yaitu bulletin, majalah, surat

kabar, newsletter, dan koran dinding perusahaan (Soemirat, Ardianto, 2004, p.27). Setiap format

mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing tergantung dari karakter pembacanya dan

karakter fisik jenis formatnya, karakter isi, perioritas, kemudahan proses produksi, biaya dan

citra yang dikehendaki.

Menurut Frank Jefkins, yang termasuk dalam media internal perusahaan adalah (Ruslan,2003, p.175):

1.  The Sales Bulletin, merupakan bentuk media komunikasi regular antara manajer 

 penjualan dengan salesman yang berada di lapangan, dan biasanya diterbitkan secara mingguan.

2.  The newsletter, merupakan media informasi atau siaran berita yang singkat, ditujukan

kepada para pembaca yang sibuk atau tidak memiliki banyak waktu yang banyak untuk 

membaca berita terlalu panjang dan rinci.

3.  The Magazine, suatu bentuk majalah yang berisikan tulisan  feature, artikel, gambar-

gambar dan biasanya diterbitkan secara bulanan atau triwulanan.

4.  The Wall News pa per, merupakan bentuk media yang sering dipergumakan sebagai media

komunikasi internal antar karyawan di sebuah perusahaan besar, pabrik, pusat pertokoan dan

hingga rumah sakit.

Page 9: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 9/31

 

Variasi perangkat bantu komunikasi sangatlah besar. Namun pada umumnya, setiap

organisasi hanya menggunakan sebagian kecil dari sekian banyak metode yang ada. Tentu saja

yang dipilih adalah yang paling sesuai. Pemilihan metode komunikasi sangat dipengaruhi oleh

karakteristik organisasi, jumlah dan strata personel, serta lokasi kerja. Jelas bahwa karakteristik 

sebuah pasar swalayan sangat kompak atau terpadu apabila dibandingkan dengan sebuah

maskapai pelayaran atau perusahaan multinasional. Kualitas personel perusahaan pembuat

 perangkat keras komputer jelas berbeda dari kualitas pegawai perusahaan pembuat acar bawang.

Berikut ini akan diuraikan secara rinci jangkaun media dan metode komunikasi yang lazim

dipergunakan oleh organisasi.

1.  Jurnal internal

Publikasi atau terbitan yang didistribusikan kepada para anggota ataupun khalayak 

  pendukung dari suatu organisasi seperti institusi-institusi professional, universitas, komunitas

  provesi tertentu, serikat buruh dan yayasan amal, lazim disebut sebagai jurnal internal semi

eksternal. Meskipun mereka bukan orang dalam. Mereka lebih dekat kepada organisasi dari pada

 para pemakai jasa (konsumen), pedagang, pemegang saham, atau para pencipta pendapat umum

yang sepenuhnya merupakan pihak-pihak eksternal.

Disini, istilah jurnal diartikan secara luas yakni sebagai bahan cetakan yang diterbitkan

secara teratur. Adapun bentuk-bentuknya yang kongkret cukup bervariasi, antara lain adalah

sebagai berikut :a.  Majalah : jurnal internal yang memiliki format majalah biasanya berukuran A4 (297 x

210 mm). isinya kebanyakan adalah artikel-artikel feature dan ilustrasi. Jurnal itu dicetak 

 biasa saja (letter  press) atau bisa juga melalui teknik yang lebih canggih, seperti teknik 

litografii dan fotografer. 

 b.  Koran : isinya terdiri dari artikel-artikel berita yang disisipi dengan artikel  feature dan

ilustrasi. Proses percetakannya biasanya lebih canggih, yakni secara offset-lit ho atau web-

offset-lit ho. 

c.   Newsletter. Jurnal halamannya sedikit, yakni 2 hingga delapan, dan ukurannya biasnya

A4. Sebagian besar isinya adalah tulisan-tulisan singkat dengan atau tanpa gambar.

Percetakannya bisa letter  press (cetak biasa) atau litografi dan bisa juga hanya dengan

mesin fotografer. 

Page 10: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 10/31

 

d.  Majalah dinding : bentuknya seperti poster kecil yang ditempelkan pada dinding. Ini

merupakan suatu medium yang biasa digunakan untuk keperluan internal maupun

eksternal.

2.  Papan pengumuman

Papan pengumuman standar dapat ditempatkan pada berbagai lokasi yang ramai atau

yang sering disinggahi, agar segenap pegawai dapat memperoleh informasi yang sama dalam

waktu yang bersamaan pula. Wujud fisiknya bisa bermacam-macam, mulai dari poster cetakan

yang mudah dipasang dan diganti sampai dengan papan permanen yang tebagi atas sejumlah

kolom sesuai dengan jenis berita yang sering di umumkan. Bentuk fisik ini tidak perlu terlampau

dipersoalkan. Idealnya, setiap kolom berita ditangani oleh staf humas yang mampu mereproduksi

setiap lembaran pengumuman dalam bentuk yang menarik dan bertanggung jawab atas

 pemasangannya.

3.  Kaset video dan CCTV (C lose C ircuit T elevision)

Layar televise yang sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari, merupakan

suatu media penyampaian pesan yang efektif, baik itu direkam terlabih dahulu ataupun disiarkan

secara langsung. Media modern ini menghadirkan komunikasi tatap muka secara artificial

(seolah-olah penonton dan yang ditonton dapat saling berkomunikasi secara langsung) yang

  berpotensi besar untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih baik antara pihak manajemen

dengan pegawai.4.  Stasiun radio sendiri

Contoh kasus yang memperlihatkan efektivitas radio sebagai media hubungan atasan-

 bawahan dialami oleh United Biscuit. Perusahaan pembuat biskuit ini suatu ketika mengalami

kesulitan dalam menciptakan situasi kerja yang nyaman bagi para pegawai yang kebanyakan

adalah imigran. Suasana pabrik begitu bising sehingga untuk bercakap-cakap saja sangat sulit

atau bahkan tidak mungkin. Karena tidak ada komunikaasi, keakraban antara sesama pegawai

tidak terbina, sehingga lingkungan kerja terasa dingin dan tidak ramah.

Perusahaan kemudian memutuskan untuk memasang sejumlah pengeras suara diatas

setiap mesin. Selain mampu mengalahkan suara mesin, pengeras suara tersebut menyiarkan

  program-program siaran radio yang dibuat sendiri oleh pihak perusahaan. Programnya

diusahakan semenarik mungkin. Isinya antara lain adlah berita-berita internal perusahaan,

laporan dan komentar terhadap suatu peristiwa olahraga, permintaan lagu, dan penyampaian

Page 11: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 11/31

 

 pesan-pesan pribadi dari seorang pegawai kepada rekannya. United Biscuit memiliki 9 pubrik di

London, Manchester, Glasgow yang satu sama lain terpisah cukup jauh, yakni sampai ratusan

mil. Untuk menyiarkan program-program radionya, United Biscuit memakai jaringan BT.

Dengan adanya siaran radio tersebut, maupun pabrik tetap bising, suasana kerja menjadi

lebih nyaman dan menyenangkan. Sekarang perusahaan tersebut tidak lagi membuat sendiri

 program-programnya, tetapi merelasi dari stasiun-stasiun setempat.

5.  Jaringan telpon internal

Buletin berita perusahaan atau lembaga dapat dikemas dalam bentuk kaset rekaman dan

setiap pegawai yang ingin menyimak isinya tinggal memutar nomor telepon unit humas dan

langsung dapat ³membaca´ bulletin tersebut. Melalui telepon itu setiap pegawai juga dapat

menyampaikan gagasannya mengenai berbagai hal. Kebiasaan pemikiran dan penyampaian ide-

ide baru ini bisa dirangsang dengan penyediaan paket insentif. Seorang pegawai yang banyak 

memberikan ide untuk meningkatkan efisiensi pantas diberi upah tambahan atau tanda

 perhargaan.

6.  Kotak saran

Dalam rangka memperoleh dan menampung berbagai masukan dari para pegawai, pihak 

manajemen dapat menempatkan sejumlah kotak saran ditempat-tempat tertentu dilokasi

  perusahaan. Setiap pegawai yang memiliki komentar, ide-ide cemerlang, keluhan atau bahkan

kecaman pedas terhadap atasan atau perusahaan dipersilahkan menyampaiakannya secaraanonim melalui kotak-kotak saran tersebut.

7.  Insentif bicara

Organisasi-organisasi di amerika serikat dikenal sangat kreatif dalam merumuskan

metode untuk memperoleh umpaan balik dari para anggota atau pegawainya. Selain jasa telfon

dan kotak saran, banyak pucuk pimpinan perusahaan di amerika yang membuka nomor telfon

khusus sehingga setiap saat pegawai bisa menghubunginya secara langsung tanpa harus

menempuh lika-liku birokrasi perkantoran. Teknik ³pintu terbuka´ yang dijalankan oleh pihak 

manajemen juga bisa diwujudkan melalui pembuatan semacam formulir aduan. Setiap pegawai

yang merasa perlu menyatakan sesuatu dapat menuangkannya secara tertulis kedalam formulir 

tersebut. Kemudian memasukkannya ke kotak pos khusus yang menjamin sampainya formulir-

formulir aduan tersebut ke tangan pimpinan.

8.  Siaran umum

Page 12: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 12/31

 

Pihak manajemen juga dapat memanfaatkan system siaran umum ( public address

broadcast ) yang terdiri dari sejumlah pengeras suara dan instalasi sentral untuk menyampaikan

  pesan-pesan kepada segenap pegawainya. Cara penyampaian ini demikian fleksibel sehingga

dipabrik-pabrik raksasa sekalipun suatu pesan bisa disiarkan ketika semua pegawai tengah asyik 

 bekerja. System ini memang tidak memiliki keakraban visual seperti yang disajikan oleh monitor 

televise.

9.  Obrolan langsung

Pembicaraan tatap muka secara pribadi dan langsung sejak dahulu sampai sekarang

merupakan salah satu cara yang aplig efektif untuk memperlihatkan sikap terbuka pihak 

manajemen. Kelebihan cara ini dibandingkan dengan penyampaian pesan melalui kaset video

atau siaran radio adalah, pegawai atau bawahan dapat mengajukan komentar, pertanyaan, dan

menyatakan pendapat atau isi hatinya secara langsung. Tersedianya suatu fasilitas bagi para

  pegawai untuk mengadakan komunikasi ke atas dan bagi pihak manajemen untuk 

melangsungkan komunikasi kebawah jelas sangat penting, demi terciptanya komunikasi yang

efektif di kalangan pegawai.

10. Dewan pekerja

Telah terbukti di Eropa bahwa pemogokan pegawai jarang sekali terjadi di perusahaan-

  perusahaan yang memiliki komite atau dewan pekerja, atau diperusahaan yang mendudukkan

tokoh pekerja pada kursi dewan direksi. Seandainya saja kehadiran dan keikutsertaan segenap pegawai diakui dan di beri tempat maka dengan sendirinya mereka akan selalu mengetahui apa

yang sedang terjadi di perusahaan. Mereka akan memiliki akses pengaruh ke pihak manajemen.

Dalam situasi demikian, jelas mereka tidak memiliki alasan untuk mogok atau unjuk rasa.

Karena orang yang paling tolol sekalipun tidak akan membunuh sapi yang memberinya susu

segar setiap hari. Ini merupakan suatu prinsip dasar yang harus dipahami oleh pihak manajemen

  perusahaan manapun. Meskipun terbukti efektif, sampai sekarang belum banyak perusahaan

yang memperaktekkannya. Di inggris salah satu perusahaan yang mencatat keberhasilan besar 

dalam membina hubungan baik antara pimpinan dan bawahan melalui pembentukan dewan

 pekerja (dilengkapi dengan sejumlah komite spesifik) adalah ICI.

11. Presentasi video atau slide 

Perangkat-perangkat audiovisual ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan, muali dari

mendidik para pegawai baru, menjelaskan standar keamanan kerja, menguraikan kemajuan yang

Page 13: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 13/31

 

telah dicapai perusahaan, memaparkan laporan dan pembukuan tahunan, mengadakan

recruitment, mendemonstrasikan kegunaan atau cara pemakaian produk-produk baru, dan lain-

lain.

12. Literature pengenalan/ informasi

Literatur pengenalan adalah berbagai macam naskah, materi atau buklet yang berisikan

riwayat singkat perusahaan. Berbagai kegiatan pokoknya, cara kerjanya, fungsi-fungsi yang

dijalankan perusahaan lengkap dengan bagan-bagannya, structure manajemen dan aneka hal

 penting lainnya yang harus diketahui oleh para pegawai baru.

13. Konfrensi staf dan rapat dinas

Pertemuan-pertemuan dinas yang melibatkan para staf dan pegawai, baik itu yang

diselenggarakan di markas besar maupun di kantor-kantor cabang, dan juga konfrensi tingkat

nasional, merupakan acara berkumpul yang bermanfaat untuk menggalang kebersamaan dan

keakraban, sekaligus untuk menciptakan hubungan yang baik antara pihak manajemen dengan

 pihak pegawai.

14. Inpeksi pimpinan

Dalam organisasi-organisasi yang memiliki banyak cabang yang tersebar diberbagai

lokasi, salah satu cara yang ampuh untuk menggalang kedekatan dan hubungan baik antara

  pimpinan perusahaan dengan para pegawainya yang tidak berada dikantor pusat adalah

kunjungan-kunjungan para pimpinan perusahaan tersebut ke masing-masing lokasi cabang  perusahaan. Kunjungan tersebut bisa menjembatani jauhnya jarak fisik. Kunjungan itu sendiri

tidak harus bersifat resmi atau kedinasan. Pada perayaan hari besar atau penyerahan penghargaan

tahunan kepada salah seorang pegawai di suatu cabang, misalnya, akan sangat baik apabila pihak 

manajemen meluangkan waktunya untuk hadir ditengah-tengah pegawainya.

15. Tur staf 

Pihak manajemen uga harus mengupayakan agar para stafnya tidak terisolasi dalam unit-

unitnya sendiri, sehingga mereka tidak tahu apa yang terjadi di unit-unit atau bagian lain.

Kesenjangan tersebut memang bisa diatasi dengan penerbitan jurnal internal secara rutin, tetapi

akan jauh lebih baik jika pimpinan mengadakan suatu program kunjungan timbale balik 

dikalangan stafnya. Jadi, para pegawai dari setiap bagian diberi kesempatan untuk menengok 

rekan-rekannya di unit-unit yang lain. Selain untuk memupuk keakraban dan rasa kekeluargaan,

  program itu juga mendidik segenap pegawai. Melalui program kunungan itu, para pegawai

Page 14: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 14/31

 

dibagian prduksi berkesempatan untuk mempelajari fungsi distribusi dan fungsi-fungsi lain yang

ada di perusahaannya.

16. Acara kekeluargaan

Berbagai kegiatan dan acara tidak resmi, seperti pesta perusahaan, makan malam dalam

rangka merayakan tahun baru atau ulang tahun perusahaan, olah raga dan piknik bersama dengan

menyertakan angota keluarga dan lingkungan terdekat ternyata sangat besar manfaatnya untuk 

merekatkan hubungan baik antara pihak manajemen dengan segenap pegawainya.

17. Pameran dan peragaan

Pameran dan peragaan bisa dimanfaatkan untuk mendemonstrasikan dan menjelaskan

sejarah atau suatu kebijakan perusahaan, bidang-bidang yang digeluti dan tata cara

 pelaksanaannya. Melalui pameran dapat pula diceritakan secara lugas proses manufaktur, skala

opersi perusahaan di seluruh dunia, atau kampanye periklanan yang hendak dilancarkan dalam

waktu dekat. Pameran permanen harus diusahakan semenarik mungkin, kalau perlu dilengkapi

dengan model-model menarik dari setiap jenis pekerjaan yang berlangsung dalam tubuh

  perusahaan, karena selain untuk memberi penjelasan kepada para pegawai, pameran itu juga

dilangsungkan untuk menarik minat para pengunjung.

18. Klub social

Pada organisasi atau perusahaan yang telah mapan biasanya terdapat klub-klub social

atau olahraga yang dilengkapi degan berbagai fasilitas. Secara berkala klub-klub social semacamitu perlu mengadakan berbagai acara termasuk mensponsori aneka kegiatan social, antara alin

guna mempererat hubungan antara pihak manajemen dengan para pegawai.

1.5.3. Media Humas Internal UTM

Humas internal  Universitas Trunojoyo Madura dalam menjalin komunikasi dengan

 public internalnya menggunakan berbagai macam media internal seperti :

Berikut ini akan diuraikan berbagai media internal yang digunakan oleh humas internal UTM.

1.  Majalah

Majalah internal humas Universitas Trunojoyo Madura awalnya bernama Hallo Unijoyo,

seiring perkembangan dan kemajuan Universitas Trunojoyo Madura serta kebijakan dari

setiap masing-masing pimpinan bidang kehumasan maka dilakukanlah beberapa

 perbaikan baik dibidang isi maupun nama dari majalah tersebut yang saat ini bernama

Page 15: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 15/31

 

Hallo UTM. Majalah ini terbit tiga bulan sekali dan berisikan informasi serta kegiatan-

kegiatan internal kampus.

2.  Papan pengumuman

Humas Universitas Trunojoyo Madura memiliki papan pengumuman yang terletak di

dinding depan luar kantor humas yang siapapun dapat mengakses dan membaca setiap

informasi yang ditempel di papan pengumuman humas tersebut.

3.  Dokumentasi video dan audio

Humas Universitas Trunojoyo Madura senantiasa mengabadikan setiap kegiatan atau

acara-acara penting yang dianggap perlu untuk di dokumentasikan baik dalam bentuk 

audio maupun video yang sewaktu-waktu bisa diputar kembali apabila diperlukan

sehingga yang menyaksikan dapat memahami pesan yang disampaikan dari dokumentasi

tersebut.

4.  Jaringan telfon internal

Humas UTM juga menggunakan media jaringan telfon internal yang digunakan untuk 

 berkomunikasi dengan public internal

5.  Kotak saran

Humas Universitas Trunojoyo Madura juga menyediakna kotak saran yang diletakkan di

samping pintu masuk kantor humas sehingga siapapun dapat melakukan komunikasi

dengan memasukkan pesan kedalam kotak pesan tersebut.6.  Insentif bicara

Humas Universitas Trunojoyo Madura juga memberikan kebebasan serta keleluasaan

kepada publik internal untuk dapat melakukan komunikasi secara langsung dengan cara

menyediakan kartu nama yang sekaligus tercantum nomor handphone yang bersangkutan.

7.  Obrolan langsung

Obrolan langsung juga dilakukan humas Universitas Trunojoyo Madura untuk melakukan

komunikasi dengan public internal

8.  Presentasi video atau slide 

Presentasi video atau slide juga merupakan salah satu cara humas UTM melakukan

komunikasi dengan pihak internal.

9.  Literature pengenalan/ informasi

Page 16: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 16/31

 

Humas UTM juga memiliki bnayak literature/ informasi yang dapat berupa berbagai

macam naskah, materi atau buklet yang berisikan profil singkat lembaga. Berbagai

kegiatan pokoknya, cara kerjanya, fungsi-fungsi yang dijalankan perusahaan lengkap

dengan bagan-bagannya, structure manajemen dan aneka hal penting lainnya yang harus

diketahui oleh para public internal.

10. Konfrensi staf dan rapat dinas

Selain beberapa media diatas dalam berkomunikasi dengan public internal humas

Universitas Trunojoyo Madura juga melakukan dalam bentuk konfrensi staf dan rapat

dinas.

11. Impeksi pimpinan

Humas UTM juga melakukan atau mengadakan impeksi pimpinan dalam menjalin

komunikasi ke public internal lembaga.

12. Tour staf 

Tuor para staf atau pimpinan perusahaan juga merupakan ajang dalam menjalin

komunikasi dan keakraban dengan public internal.

13. Acara kekeluargaan

Humas Universitas Trunojoyo Madura juga menjalin komunikasi dengan media internal

dengan cara melakukan acara kekeluargaan.

14. Pameran dan peragaanHumas UTM terkadang juga mengadakan pameran untuk menjalin komuniksi dengan

 public internal.

1.5.4. Pengertian Opini

³Opini merupakan jawaban terbuka terhadap suatu persoalan, issue ataupun jawaban

yang dinyatakan berdasarkan kata-kata yang diajukan secara tertulis ataupun lisan

(Soenarjo,1997).´ Pendapat lain mengatakan bahwa ³opini adalah respon yang diberikanseseorang yaitu komunikan kepada komunikator yang sebelumnya telah memberi stimulus

 berupa pertanyaan (Effendy,1990).´

Secara garis besar opini dapat didefinisikan sebagai apa yang dinyatakan oleh seseorang

dalam menjawab suatu pertanyaan. (Ruslan, 2005). Pada awalnya opini yang terbentuk berasal

Page 17: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 17/31

 

dari  personal o pinion atau opini personal, yaitu penafsiran individual mengenai berbagai

masalah dimana terhadapnya tidak terdapat suatu pandangan yang sama. Opini yang dimiliki

oleh seseorang adalah memerupakan suatu bagian dari  grou p o pinion (opini kelompok) yang

terdiri atas mayoritis opini dan minoritas opini. Dari situlah publik yang membentuk opini

melalui kepentingan-kepentingan umum yang mempersatukan anggota-anggotanya, menciptakan

suatu kesamaan pandangan dan mengarah kepada kebulatan pendapat tentang persoalan,

sehingga terbentuklah opini public ( public o pinion) (Soenarjo, 1997).

1.5.5. Unsur-unsur Opini

³Opini adalah suatu tanggapan aktif terhadap rangsangan. Tanggapan disusul melalui

interpretasi personal yang diturunkan dan akan menimbulkan perasaan, pikiran dan

ketersediaannya terhadap sesuatu yang terjadi. Dalam mengetahui individu terhadap suatu objek,

dapat dilihat dari tiga unsur yaitu : (1) Kepercayaan, kepercayaan berkaitan erat dengan unsur 

kognitif dan mengacu kepada sesuatu yang diterima khalayak, benar atau tidaknya berdasarkan

 pengalaman masa lalu, pengetahuan dan informasi sekarang dan persepsi yang berkembang. (2)

 Nilai, melibatkan kesukaan-ketidaksukaan, cinta dan kebencian, hasrat dan ketakutan, bagaimana

orang menilai sesuatu dan intensitas penilaiannya apakah kuat, lemah, dan netral. (3)

Pengharapan, Mengandung citra seseorang tentang apa keadaannya setelah tindakan. Perharapan

ditentukan dari pertimbangan terhadap sesuatu yang terjadi pada masa lalu, keadaan sekarang,dan sesuatu yang kira-kira akan terjadi jika dilakukan perbuatan tertentu yang dikutip dalam

 buku Opini public (William dan Clave, 1994).´

Dari ketiga unsur tersebut dapat disimpulkan bahwa opini tidak dapat dilepaskan dari

kepercayaan, nilai dan pengharapan seseorang. Sedangkan nilai berkaitan dengan rasa suka atau

tidak suka seseorang dan pengharapan berkaitan dengan harapan seseorang terhadap suatu objek.

Secara sederhana dapat digambarkan dalam bagan dibawah ini.

Page 18: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 18/31

 

 

Affect

Behavior 

Cognition 

Gambar 2.1 hubungan antara persepsi-sikap dan opini (Soenarjo, 1997).

Persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan

dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita dan proses tersebut akan mempengaruhi

  prilaku kita. ³persepsi adalah suatu proses kognitif psikologi dalam diri manusia yang

mencerminkan sikap, kepercayaan, nilai dan pengharapan. (Mulyana, 2001)´

³Sikap adalah evaluasi berkelanjutan, perasaan dan kecenderungan prilaku individu

terhadap suatu objek atau gagasan (Lee dan Johnson, 2004).´ Sikap juga mencerminkan apakah

seseorang senang atau tidak senang, suka atau tidak suka, dan setuju atau tidak setuju terhadap

suatu objek (Simamora, 2004) dan sikap sendiri dibentuk dari tiga komponen yaitu kognitif,

afektif, dan konatif.

Berdasarkan gambar 2.1, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi dan sikap adalah dua

factor yang membentuk sebuah opini individu, karena apabila persepsi masih ada dipikiran

manusia, sedangkan sikap berakhir dengan kecenderungan berprilaku, dimana masing-masing

memiliki proses yang melatar belakangi pembentukanya, maka keduanya apabila diungkapkan

akan menjadi opini.

1.5.6. Ruang Lingkup Opini

Opini adalah respon yang diberikan seseorang yaitu komunikan kepada komunikator 

yang sebelumnya telah memberi stimulus berupa pertanyaan. Apabila membahas topik tentang

y  Latar belakang

budaya

y  Pengalaman masa

lalu

y  Nilai-nilai yang

dianut

y  Berita yang

berkembang

persepsi opini konsensus Opini publik

Opini 

Page 19: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 19/31

 

opini, maka seringkali mengaitkannya juga dengan opini publik. Opini dan opini public adalah

hal yang berbeda. Pengertian dari opini adalah pendapat seseorang atau opini individu. Selama

opini merupakan opini seseorang (individual opinion), tidak akan menimbulkan permasalahan.

Permasalahan akan timbul jika opini tersebut berubah menjadi opini publik, menyangkut orang

 banyak karena berkaitan dengan kepentingan orang banyak (Effendy, 1990).

1.5.7. Ciri dan Arah Opini

Menurut Dra. Djoenasih S.Sunarjo, dalam bukunya Opini Publik menyatakan ada

 beberapa ciri dari sebuah opini adalah : 

1.  Selalu diketahui dari pernyataan-pernyataannya

2.  Merupakan sintesa atau kesatuan dari banyak pendapat

3.  Mempunyai pendukung dalam jumlah besar (Ruslan, 2005). 

Berdasarkan ciri-ciri diatas maka dapat disimpulkan bahwa opini memiliki sifat terbuka

dan merupakan satu kesatuan dari pendapat umum serta mempunyai jumlah pendukung yang

 besar. Opini dapat juga dinyatakan secara aktif maupun pasif dan verbal secara terbuka melalui

  pilihan kata-kata yang tersamar dan tidak secara langsung, sehingga dapat diartikan secara

konatif.

Opini sendiri tidak memiliki tingkatan atau strata, namun mempunyai arah (Effendy,

1990), antara lain :

(1) Opini positif, jika opini yang ditampilkan secara eksplisit dan implisit mendukung

objek opini (individu memberikan pernyataan setuju).

(2) Opini netral, apabila opini yang ditampilkan tidak memihak atau jika individu

memberikan pernyataan ragu-ragu.(3) Opini negatif, jika opini yg ditampilkan secara eksplisit dan implisit menolak atau

mencela objek opini (individu memberikan pernyataan tidak setuju).

1.5.8. Proses Pembentukan Opini

Page 20: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 20/31

 

Dalam gambar proses pembentukan opini diatas, dijelaskan bagaimana persepsi

seseorang yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, pengalaman masa lalu, nilai-nilai yang

dianut dan berita yang sedang berkembang. Pada akhirnya membentuk opini publik. Proses

inilah yang akan melahirkan suatu interpretasi atau pendirian seseorang dan pada akhirnya akan

terbentuknya opini public, yang nantinya apakah bersifat mendukung, menentang atau

 berlawanan.

Opini dari perorangan tersebut kemuadian secara akumulatif dapat berkembang menjadi

suatu konsensus (kesepakatan) dan terkristalisasi jika masyarakat dalam kelompok tertentu

mempunyai kesamaan hingga nantinya akan terbentuk opini publik (Ruslan, 2005). Pada buku

Ronald D Smith yang berjudul   Becoming A Public Relation Writing : A Writing Process

Workbook For The Profession ² nd  menjelaskan proses pembentukan opini yang akan dimulai

dari beberapa tingkatan yaitu awareness, acce ptance, dan action, yaitu (Smith, 2003):

1.  Awareness

Awareness merupakan tahap pertama dalam sebuah proses pembentukan opini dan juga

merupakan komponen cognitive dari sebuah pesan. Tahap ini memfokuskan pada

  pemberian informasi yang ingin disampaikan kepada publik. Tahap ini diperlihatkan

siapakah yang menjadi khalayak dan bagaimana attention yang mereka munculkan,

 pengetahuan tentang informasi hingga berujung pada ingatan akan informasi tersebut.

2. 

AcceptanceAcceptance berkaitan dengan komponen affective atau perasaan dari penyampaian sebuah

  pesan. Tahap ini merupakan tahap dimana public merespon secara emosional sebuah

informasi yang mereka terima. Hal ini juga merujuk pada tingkat ketertarikan atau

semacam sikap (positif atau negatif) dari pesan yang mereka terima. Sikap juga

merupakan bagian dari komponen ini yang merupakan kecenderungan seseorang yang

 biasanya tercermin dari kepercayaan dan tergantung pada pengalaman yang dimiliki tiap-

tiap individu dalam menerima sebuah informasi.

Informasi yang ditampilkan dalam tahap ketertarikan dapat dipengaruhi oleh tiga hal

yaitu pemenuhan (mengacu ketertarikan untuk menghindari hukuman atau mendapat

hadiah), identifikasi (peniruan dari seseorang), dan menginternasionalisasikan

(mengambil dari sikap yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dalam sebuah sistem).

3.  Action

Page 21: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 21/31

 

Komponen ketiga dari proses opini adalah komponen aksi. Ketika pengetahuan dan

ketertarikan terhadap informasi telah diterima, maka tahap selanjutnya adalah bagaimana

aksi yang akan dimunculkan mengenai suatu informasi. Aksi merupakan suatu bagian

dari komponen konatif dalam sebuah proses komunikasi.

Aksi dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu :

a.  Opinion

Adalah ³ verbal action exs pression acce ptance ty pes of t he massage´ 

 b.  Behavior 

Adalah ³physical action expressing that acceptance (Smith, 2003)´

1.5.9. Public Internal humas UTM

Kegiatan   Internal Public Relations merupakan kegiatan yang ditujukan untuk publik 

internal organisasi/perusahaan. Publik internal adalah keseluruhan elemen yang berpengaruh

secara langsung dalam keberhasilan perusahaan, seperti karyawan, manajer, supervisor,

 pemegang saham, dewan direksi perusahaan dan sebagainya

Melalui kegiatan   Internal Public Relations diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan

kepentingan publik internal dari organisasi/perusahaan. Dengan hubungan yang harmonis antara

  pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan maka akan tercipta iklim kerja yang baik. Dengan

  begitu kegiatan operasional perusahaan akan berjalan dengan lancar.

(kuliahkomunikasi.com/2009/12/tugas-tugas-inti-seorang-pr/12/juli/2011)

  Namun publik internal humas UTM yang menjadi objek penelitian hanya terbatas pada

mahasiswa, dosen, dan karyawan UTM yang masih aktif dan terdaftar di BAAK dan BAUK 

2010-2011 Universitas Trunooyo Madura.

1.  Mahasiswa atau Mahasiswi adalah panggilan untuk orang yang sedang menjalani

 pendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan tinggi.

2.  Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama

mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 

Page 22: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 22/31

 

 

3.  Karyawan dari kata dasar "karya" yang diberi akhiran -wan yang berarti pekerja,

seringkali di sebuah pabrik atau kantor besar. Oleh pemerintah Orde Baru kata ini

digunakan untuk menggantikan istilah buruh yang sejak 1965 ditabukan di Indonesia.

(http://id.wikipedia.org/wiki/ 12/juli/2011).

Page 23: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 23/31

 

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1. Definisi Konseptual

Definisi konseptual merupakan identifikasi istilah dan definisi yang akan digunakan

untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok individu yang menjadi pusat

  perhatian ilmu sosial(Singarimbun, 1995:33). Definisi konseptual yang digunakan dalam

 penelitian ini adalah opini mengenai media humas internal.

³Opini merupakan jawaban terbuka terhadap suatu persoalan, issue ataupun jawaban

yang dinyatakan berdasarkan kata-kata yang diajukan secara tertulis ataupun lisan

(Soenarjo,1997).´

³Media internal yaitu media yang dipergunakan untuk kepentingan kalangan terbatas dan

non komersial serta lazim digunakan dalam aktivitas Public Relation´ (Ruslan, 2002, p.25).

Publik internal Universitas Trunojoyo Madura adalah semua mahasiswa, dosen dan

karyawan yang masih aktif dan terdaftar di BAAK dan BAUK 2010-2011 Universitas Trunojoyo

Madura.

Jadi opini civitas akademika mengenai media internal humas merupakan jawaban terbuka

seluruh mahasiswa, dosen dan karyawan terhadap media internal humas yang dinyatakan

 berdasarkan kata-kata yang disajikan secara tertulis. Opini civitas akademika mengenai media

internal humas nantinya akan menentukan kualitas media internal humas tersebut.

Page 24: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 24/31

 

2.2. Definisi Operasinal

2.3. Jenis Penelitian

³Metode  Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, yaitu metode

yang ³melulu´ deskriptif sebagai penelitian survey (Isaac., dan mechael W.B, 1981)´ atau

³penelitian observasional (G, Wood, 1977).´ Metode deskriptif mencari teori, bukan menguji

teori; hypothesis generating, bukan ³h y pot hesis-testing ́ , dan ³hueristik ́ , bukan ³verifikatif ́ .

Ciri lain metode deskriptif adalah titik berat pada observasi dan suasana alamiah (naturalistic

 setting ). Peneliti bertindak sebagai pengamat. Ia hanya membuat kategori perilaku, mengamati

gejala, dan mencatatnya dalam buku observasinya(Rakhmat, 2007).

Terdapat 3 variabel dalam penelitian ini adalah knowledge, attitude, dan attention. 

Adapun cara untuk menemukan hasil akhir dari penelitian ini, yaitu dengan menghubungkan,

mengsinergikan dan menganalisa antara 3 variabel dengan 3 opini, yaitu positif, netral, dan

negatif. Lebih lengkapnya, lihat table dihalaman berikut :

MEDIA INTERNAL

HUMAS

CIVITAS AKADEMIKA(MAHASISWA, DOSEN

DAN KARYAWAN)OPINI PUBLIK 

RESPON DALAM

BENTUK SIKAP (AFFECT,

BEHAVIOR DAN

KOGNITIF)

Page 25: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 25/31

 

VARIABLE NOMOR PERTANYAAN JUMLAH PERTANYAAN

 K nowledge

 Attitude

 Attention

Table 2.1. Variable dengan pertanyaan kuesioner.

VARIABLE OPINI POSITIF OPINI NETRAL OPINI NEGATIF

 K nowledge  70 % atau lebih

  jawaban responden

setuju

20 % atau lebih

  jawaban responden

tidak setuju dan juga

tidak menolak 

10 % atau lebih

  jawaban responden

tidak setuju

 Attitude 63,6 % atau lebih

  jawaban responden

setuju

18,2 % atau lebih

  jawaban responden

tidak setuju dan juga

tidak menolak 

18,2 % atau lebih

  jawaban responden

tidak setuju

 Attention 0 % atau lebih

  jawaban responden

setuju

75 % atau lebih

  jawaban responden

tidak mendukung dan

 juga tidak setuju

25 % atau lebih

  jawaban responden

tidak setuju

Hasil penelitian

Table 2.2. Variable dengan hasil akhir penelitian

Page 26: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 26/31

 

Survey yang tepat adalah survey yang dilakukan untuk memenuhi tujuan dari penelitian

tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui opini public internal tentang media

internal humas UTM. Dari tujuan tersebut, maka jenis survey yang diambil oleh peneliti adalah

 sna p shot survey, yaitu survey yang dilakukan hanya satu kali saja.

Survey ini disebut  sna p shot survey karena sifatnya mirip dengan potret kamera. Sewaktu

hendak memotret suatu objek, seorang fotografer harus menentukan dengan cermat kapan ia

harus memotret. Karena bisa jadi kejadian yang istimewa itu hanya terjadi satu kali saja. Hasil

  jepreetan seorang fotografer hanya menunjukkan satu moment peristiwa saja. Bentuk survey

 sna p shot  hampir sama dengan jepretan itu. Survey dilakukan hanya satu kali saja (Eriyanto,

2007).

2.4. Populasi dan Sampel

Populasi

Yang dimaksud dengan populasi menurut sugiono (2006: 90) adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam

  penelitian ini adalah public internal (mahasiswa, dosen, karyawan) Universitas Trunojoyo

Madura yang jumlahnya 4.642

Tabel 3.1

  No Civitas Akademika Jumlah

1 Mahasiswa 4141

2 Dosen 338

3 Karyawan 163

Total 4.642 orang

Sumber : BAAK dan BAUK 2010-2011 Universitas Trunooyo Madura.

Sampel

Page 27: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 27/31

 

Yang dimaksud dengan sampel menurut sugiono (2006 : 91) adalah sebagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Slovin untuk pengambilan

sampel (dalam Husain Umar, 2000:146) menyatakan dengan rumus :

 Nn =

1+ Ne² 

Keterangan :

n = ukuran sampel

 N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidak telitian, karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat

ditolerir atau di inginkan.

Maka urusan sampel dalam penelitian ini dapat ditentukan sebagai berikut :

 Nn =

1+ Ne² 

4642

n =

1+ 4642 (0,01)

= 97,89

= 100 sampel (dibulatkan)

Dengan demikian maka jumlah populasi 4642 Diperoleh ukuran sampel sebesar 97,59 atau 100

Sampel.

Supaya sampel lebih refresentatif, maka jumlah sampel kemudian dihitung secara

 berimbang dengan menggunakan teknik proporsional sampling. Teknik  sam pling  pro porsional  

ini adalah penggunaan perwakilan berimbang, karena itulah sebelum menggunakan teknik ini,

  peneliti harus mengenal lebih dulu ciri-ciri tertentu dari populasi yang ada. Peneliti harus

mengetahui besar kecil unit-unit populasi yang ada, kemudian mengambil wakil dari unit-unit

Page 28: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 28/31

 

  populasi yang ada, kemudian mengambil wakil dari unit-unit populasi tersebut dengan sistem

  perwakilan dan berimbang (Bungin, 2005:114). Dilihat dari public internal Universitas

Trunojoyo Madura yang berstrata secara  Pro porsional  dengan adanya strata jumlah public

internal pada masing-masing dosen, mahasiswa, dan karyawan. Dengan mengetahui jumlah

setiap unit populasi yang ada, sampel kemudian diambil dari setiap unit secara berimbang

 berdasarkan strata jumlah masing-masing unit.

Civitas akademika Ukuran populasi

% dalam populasi

Pecahansampling

 Nsampel

% dalamsampel

Mahasiswa 4141 89,2% 89 orang 89%

Dosen 338 7,3% 7 orang 7%

Karyawan 163 3,5% 4 orang 4%

Jumlah 4642 100% 100 orang 100 %

Penetapan responden yang dijadikan sebagai sampel dilakukan dengan menggunakan teknik 

  Incidental Sam pling  yaitu teknik yang paling diragukan akan menghasilkan sampel yang

representative, hal ini disebabkan oleh sifat ³kebetulan´ dalam menentukan sampel. Jadi untuk 

menuju kesemua unit public internal (dosen, karyawan, mahasiswa) yang ada di Universitas

Trunojoyo Madura. Maka secara kebetulan, maksudnya yang dengan secara kebetulan ada atau

ditemukan ditempat atau lokasi Universitas Trunojoyo Madura( Bungin, 2009:116).

2.5. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 jenis data (Bungin, 2005:122).

a.  Data primer 

Yaitu data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau

objek penelitian. Data yang diperoleh oleh penulis dengan cara menyebarkan kuesioner 

atau daftar pertanyaan secara langsung kepada responden.

 b.  Data sekunder 

Yaitu data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita

 butuhkan. Data yang diperoleh penulis dari buku-buku pustaka, jurnal, dan karya ilmiah

yang berhubungan dengan objek penelitian yang sedang diteliti.

Page 29: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 29/31

 

2.6. Analisis Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari jawaban responden, di-tabulasi, di-coding, diolah dan

diklarifikasikan. Selanjutnya data tersebut di analisis dengan metode SPSS 10 dengan analyze

deskri ptif frekuensi, baik dalam bentuk data tunggal (deskriptif) maupun cross tabulations. Tahap

terakhir data dianalisis dan dijadikan sebagai bahan pembuatan laporan.  Sesuai dengan metode

  penelitian, jenis survey, populasi dan sampel serta analisis pengolahan data maka teknik 

 pengambilan data yang diperlukan dalam penelitian adalah angket atau kuesioner.

Metode angket adalah suatu cara untuk memperoleh data yang berdasarkan keterangan/

  penjelasan dengan memberikan daftar pertanyaan serta beberapa alternatif jawaban untuk 

dijawab. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan untuk 

memperoleh jawaban dari responden. Penelitian metode ini ditujukan kepada civitas

akademika(mahasiswa, dosen dan karyawan) UTM untuk mengetahui opini civitas akademika

terhadap media internal humas UTM.

Penelitian angket untuk memperoleh data opini civitas akademika UTM terhadap media

internal humas UTM. Penelitian ini akan menggunakan bentuk angket tertutup dengan jumlah

item 25 butir terdiri dari empat alternatif jawaban. Memberikan skor terhadap jawaban

responden, penulis menggunakan ketentuan penilaian. Skor untuk jawaban tertinggi dan skor 1

untuk jawaban terendah.

2.7. Validitas dan Realibilitas Alat Ukur 

Validitas

Uji Realibilitas

BAB III

TINJAUAN UMUM OBJEK PENELITIAN

3.1.Profile

3.2.Visi dan misi

a.  Visi

Page 30: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 30/31

 

Menjadi lembaga pendidikan tinggi yang unggul dalam menghasilkan sumber daya

manusia yang memiliki kompetensi akademik dan /atau professional yang bertakwa

kepada tuhan yang maha esa serta mampu menciptakan, mengembangkan, dan

menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi

masyarakat, bangsa dan Negara.

 b.  Misi

a.  Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas secara berkelanjutan, tertib, dan

teratur untuk menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi

akademik dan/ atau profesioanal yang bertakwa kepada tuhan yang maha esa.

 b.  Menumbuhkan rasa percaya diri dan kebanggaan civitas akademika terhadap

almamater.

c.  Menciptakan suasana akdemik yang kondusif dalam penyelenggaraan proses

 pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

d.  Melaksanakan peneliatian yang berkualitas dan secara nyata memberikan kontribusi

  bagi pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta mendorong

 pengembangan masyarakat.

e.  Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara mandiri dengan memanfaatkan

sistem teknologi informasi modern yang berorientasi pada peningkatan kualitas dan

kemampuan daya saing.3.3.Logo dan arti lambang

a.  Logo

 b.  Arti lambang

1.  Bingkai segi lima : melambangkan pancasila.

2.  Delapan penjuru bintang : melambangkan kebesaran Mojopahit Raya / dalam

Cakra Surya Kencana (Wawasan Nusantara Raya) Trunojoyo ingin melanjutkan

Wawasan Nusantara dari Sultan Agung (Mataram Raya/Wawasan Nusantara).

3.  Tombak : melambangkan perjuangan Trunojoyo melawan

 penjajah.

4.  Luk 3 : melambangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi

5.  Cakra : melambangkan kebesaran bangkalan

Page 31: Bismillah....2 Repaired)

5/8/2018 Bismillah....2 Repaired) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bismillah2-repaired 31/31

 

6.  Buku : melambngkan keilmuan

7.  Perahu les-ales : melambangkan semangat perjuangan rakyat

Madura (Abnetal Ombek Asapok Angin).

c.  Kesimpulan logo

1.  Cakra & Tombak : melambangkan Bangkalan

2.  Perahu : melambangkan Madura

3.  Surya kencana : melambangkan Jawa Timur 

4.  Pancasila : melambangkan Indonesia

3.4.Structure organisasi

3.5.Humas

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB VPENUTUP